Jurnal KAPUTAMA, Vol.6 No.1, Juli 2012 ISSN : 1979-6641
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 33
PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT
DIABETES DENGAN METODE FORWARD CHAINING
Budi Serasi Ginting,S.Kom., M.Kom.1, Novriyeni, S.Kom., M. Kom 2
Program Studi Teknik Informatika, STMIK Kaputama
Jln.Veteran No.4A-9A, Binjai, Indonesia
Abstraksi
Penelitian ini untuk menyelesaikan permasalahan Perancangan sistem pakar untuk mendiagnosa
penyakit diabetes dengan metode forward chaining bertujuan untuk melakukan konsultasi tanpa harus
bertemu dengan dokter yang memakan biaya dan waktu. Sistem pakar ini menggunakan metode representasi
kaidah produksi untuk merepresentasikan pengetahuan tentang penyakit diabetes beserta gejala dan
pencegahannya.
Untuk mendukung sistem informasi ini penulis melakukan studi kepustakaan dengan cara membaca
dan mempelajari dari berbagai buku juga bersumber literatur yang berkaitan dalam sistem dan studi lapangan
dengan cara melakukan konsultasi kepada pihak yang berkompeten dalam hal ini pakar penyakit diabetes
yang bertugas di klinik kesehatan tempat penulis mengambil data.
Software yang dirancang ini menghasilkan suatu sistem yang dapat menyelesaikan hasil uji
konsultasi dengan sistem ini menunjukan bahwa sistem mampu menentukan jenis penyakit yang diderita
pasien dengan disertai pencegahannya berdasarkan gejala-gejala yang dipilih pengguna.
Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan sistem yang dirancang ini dapat
membantu masyarakat atau orang awam yang ingin mengetahui dirinya terdiagnosa penyakit diabetes atau
tidak, walaupun dokter tidak berada di tempat praktek sistem ini sudah mampu menyelesaikan masalah,
namun masih kurang sempurna karena sistem ini belum dikembangkan lagi menjadi aplikasi yang lebih luas
lagi seperti penambahan jenis penyakit diabetes, serta belum dikembangkan lagi menjadi aplikasi sistem
pakar yang lebih mendekati kepada perawatan serta solusi yang lebih baik.
Kata Kunci : Sistem pakar, forward chaining, diagnose, penyakit diabetes
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecerdasan buatan atau artificial
intelligence merupakan bagian dari ilmu
pengetahuan komputer yang khusus
ditujukan dalam perancangan otomatisasi
tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan
komputer. Sistem memperlihatkan sifat-sifat
khas yang dihubungkan dengan kecerdasan
dalam hal menirukan beberapa fungsi otak
manusia, seperti pengertian bahasa,
pengetahuan, pemikiran, dan pemecahan
masalah yang dihadapi oleh manusia.
Sistem pakar bagian dari kecerdasan
buatan adalah suatu sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa
dilakukan oleh para ahli. Dengan
menggunakan bahasa pemrograman Visual
Basic.Net, orang awam dapat mendeteksi
penyakit beserta pengobatannya dengan
gejala-gejala penyakit yang telah diinputkan
dalam program layaknya seperti seorang
pakar dengan metode Forward Chaining
yang melakukan pemrosesan berawal dari
sekumpulan data untuk kemudian dilakukan
inferensi sesuai dengan aturan yang
diterapkan hingga ditemukan kesimpulan
yang optimal. Mesin inferensi akan terus
melakukan looping pada prosesnya untuk
mencapai hasil keputusan yang sesuai.
Prof. Dr Hans Tandar Sp.PD-KEMD,
Phd. (1995), dalam penelitiannya
menyatakan bahwa Di Indonesia, pada tahun
1995 ada 4,5 juta orang mengidap Penyakit
Gula/Kencing Manis (diabetes mellitus)
yang merupakan urutan ke 7 (tujuh) terbesar
di dunia.
Peningkatan terjadi karena kurangnya
pemahaman tentang gejala penyakit diabetes
mellitus. Hal ini terbukti dari banyaknya
pasien yang datang ke rumah sakit setelah
mengarah penyakit diabetes mellitus tahap
komplikasi. Sistem pakar ini dipastikan
dapat membantu orang awam dalam
menangani masalah kesehatan yang
dihadapinya sebelum ditangani oleh para
pakar dalam bidang tersebut. Apabila
dikaitkan dengan kemampuan dokter dalam
mendiagnosa secara dini akan kondisi
kesehatan pasien, dapat diciptakan suatu
sistem pakar untuk mengetahui, menganalisa
Jurnal KAPUTAMA, Vol.6 No.1, Juli 2012 ISSN : 1979-6641
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 34
gejala-gejala penyakit pasien dan
memberikan anjuran langsung terhadap
pasien tersebut. Gejala-gejala penyakit yang
maksudkan khusus untuk penyakit diabetes
mellitus (DM).
1.2 Rumusan Masalah
Dalam pembuatan dan perencanaan
sistem pakar untuk Diagnosa Penyakit
Diabetes ada masalah yang perlu
diperhatikan diantaranya adalah :
1. Bagaimana cara untuk mempermudah
user mengetahui penyakit yang
dideritanya berdasarkan gejala-gejala
yang dialaminya?
2. Bagaimana menciptakan sebuah
perangkat lunak yang dapat membantu
pekerjaan Dokter dalam menangani
pasiennya khususnya penyakit
Diabetes?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk merancang suatu perangkat
lunak yang mampu mengetahui
masalah dan gejala dari penyakit
Diabetes.
2. Untuk memberikan informasi kepada
pasien tentang pentingnya pencegahan
penyakit Diabetes.
3. Memberikan kesempatan untuk belajar
memahami dan memecahkan berbagai
permasalahan yang terjadi sesuai
dengan disiplin ilmu masing-masing.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini
adalah :
1. Untuk membantu memecahkan
masalah yang sedang dihadapi oleh
penderita Diabetes agar dapat sesegera
mungkin menyelesaikan masalah
tersebut.
2. Untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan dan dapat
mengaplikasikan serta
mengembangkan ilmu yang diperoleh.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Pakar
Menurut Muhammad Arhami, (2005,
h. 2) menjelaskan bahwa: “Sistem pakar
adalah Seorang pakar adalah orang yang
mempunyai keahlian dalam bidang tertentu,
yaitu pakar yang mempunyai knowledge
atau kemampuan khusus yang orang lain
tidak mengetahui atau mampu dalam bidang
yang dimilikinya”.
2.2 Struktur Sistem Pakar
Menurut Sri Kusumadewi (2003 h.113),
“sistem pakar terdiri-dari 2 bagian pokok,
yaitu : lingkungan pengembangan
(development environment) dan
lingkungan konsultasi (consultation
environment)”.
User Interface merupakan mekanisme
yang digunakan oleh pengguna dan sistem
pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka
menerima informasi dari pemakai dan
mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat
diterima oleh sistem.
Basis pengetahuan mengandung
pengetahuan untuk pemahaman, formulasi
dan penyelesaian masalah. Komponen
sistem pakar ini disusun atas dua elemen
dasar yaitu fakta dan aturan.
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi,
transfer dan transformasi keahlian dalam
menyelesaikan masalah dari sumber
pengetahuan kedalam komputer.
Terdapat dua pendekatan untuk
mengontrol inferensi dalam sistem pakar
berbasis aturan, yaitu pelacakan ke belakang
(backward chaining) dan pelacakan ke
depan (forward chaining).
Blackboard Merupakan area dalam
memori yang digunakan untuk merekam
kejadian yang sedang berlangsung
termasuk keputusan sementara, ada tiga
tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu
Rencana: bagaimana menghadapi masalah,
Agenda : aksi-aksi yang potensial yang
sedang menunggu untuk dieksekusi dan
Solusi : calon aksi yang akan dibangkitkan.
Workplace merupakan area dari
sekumpulan memori kerja (working
memory). Workplace digunakan untuk
merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan
yang dicapai.
Fasilitas penjelasan adalah komponen
tambahan yang akan meningkatkan
kemampuan sistem pakar komponen
ini menggambarkan penalaran sistem
kepada pemakai.
Sistem Penyaring Pengetahuan ini
digunakan untuk mengevaluasi kinerja
sistem pakar itu sendiri untuk melihat
apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada
masih cocok untuk digunakan di masa
mendatang.
2.3 Pengertian Basis Data
Basis data (database) menurut
Harianto Kristanto (2004, h.3) dapat
dipahami sebagai “Database adalah
kumpulan file-file yang mempunyai kaitan
antara satu file dengan file yang lain
Jurnal KAPUTAMA, Vol.6 No.1, Juli 2012 ISSN : 1979-6641
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 35
sehingga membentuk satu bangunan data
untuk menginformasikan satu perusahaan,
instansi dalam batasan tertentu.”, dan juga
Database adalah sekumpulan program-
program aplikasi umum yang bersifat batch
yang mengeksekusi dan memproses data
secara umum (seperti pencarian,
peremajaan, penambahan, dan penghapusan
terhadap data).
2.4 Diagram Konteks
Defenisi diagram konteks menurut
Jogiyanto (2005, h. 59) “Diagram konteks
adalah diagram arus data yang berfungsi
untuk menggambarkan yang dirancang suatu
objek, diagram konteks ini menggambarkan
secara global atau menyeluruh dari suatu
sistem informasi keterkaitan aliran-aliran
data antara sistem dengan bagian-bagian
luar”.
Diagram konteks berisi gambaran
umum (secara garis besar) sistem yang akan
dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan
bahwa diagram konteks ini berisi siapa saja
yang memberi data (dan data apa saja) ke
sistem, serta kepada siapa saja informasi
(dan informasi apa saja) yang harus
dihasilkan sistem.
2.5 Data Flow Diagram
Menurut Tata Sutabri (2004, h.163).
“menyatakan bahwa pengertian secara
umum dari DFD (Data Flow Diagram)
adalah suatu Network yang menggambarkan
suatu sistem automat/komputerisasi,
manualisasi atau gabungan dari keduanya,
yang penggambarannya disusun dalam
bentuk kumpulan komponen sistem yang
saling berhubungan sesuai dengan aturan
mainnya.”
2.6 Pengertian Flowchart
Flowchart atau diagram alir adalah
sekumpulan simbol – simbol atau skema
yang menunjukkan atau menggambarkan
rangkaian kegiatan program dari awal
sampai akhir. Pembuatan dari flowchart ini
adalah penggambaran dari urutan langkah –
langkah pekerjaan dari suatu algoritma.
2.7 Pengertian Diabetes
Menurut Dr. Sidartawan Soegondo,
“Diabetes Melitus adalah suatu penyakit
atau gangguan kesehatan yang ditandai
dengan meningkatnya kadar gula dalam
darah”. Gejala yang timbul adalah akibat
kurangnya sekresi insulin atau ada insulin
yang cukup, tetapi tidak efektif.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Analisa Sistem
Berdasarkan identifikasi masalah dapat
disimpulkan bahwa prinsip kerja pada sistem
pakar untuk mendeteksi penyakit Diabetes
(kencing manis) adalah sebagai berikut :
1. Membuat basis pengetahuan yang mampu
menampung data gejala-gejala penyakit
Diabetes.
2. Membangun basis pengetahuan untuk
menganalisa suatu masalah tertentu dan
selanjutnya akan mencari penyakit apa
yang diderita oleh pasien dan cara
pencegahannya.
3. Merancang antarmuka pemakai yang
dapat menjangkau semua kebutuhan
pasien tanpa mempersulit user dalam
penggunaan sistem.
3.2 Analisis kelemahan Sistem Berjalan
Pada sistem yang sedang berjalan
diagnosa penyakit Diabetes dilakukan harus
melalui Dokter spesialis penyakit dalam,
artinya apabila dokter tidak berada di tempat
prakteknya maka pasien akan merasa
kecewa karena harus menunggu besok,
dengan adanya aplikasi sistem pakar
diagnosa penyakit diabetes maka pasien
dapat langsung mendiagnosa penyakitnya
melalui gejala yang dirasakan oleh pasien,
kemudian sistem memberikan alternatif obat
yang dapat memperingan penyakit yang
diderita oleh pasien.
3.3 Kebutuhan informasi
Kebutuhan informasi pada sistem
yang baru ini adalah mengenai gejala-gejala
yang timbul, jenis-jenis penyakit Diabetes,
alternnatif pengobatan yang akan di
sarankan oleh dokter yang nantinya akan
diganti oleh sistem yang dirancang.
Tabel III.1 Tabel Gejala-Gejala dan Penyakit
Diabetes
No. Gejala
1 2 3
Diabetes
Tipe-1
Diabetes
Tipe-2
Diabetes
Gestasional
1 Meningkatnya
nafsu makan √ √ √
2 Peningkatan rasa
haus √ √ √
3 Sering buang air
kecil √ √ √
4 Penurunan berat
badan √ − −
5 Sering mengantuk √ − √
6 Penglihatan Kabur √ √ √
7 Gatal pada kulit √ − −
8 Kulit kering √ − −
9 Kaki terasa kebas √ √ √
10 Merasa pusing √ √ −
11 Semut √ − −
Jurnal KAPUTAMA, Vol.6 No.1, Juli 2012 ISSN : 1979-6641
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 36
Start
Data Pasien
Input
Gejala
Pasien
Ada Input
Perkiraan Gejala
Selanjutnya
Hipotesa
Diagnosis &
Solusi Diagnosis
Hasil
Kesimpulan
End
NY
Y
N
Hasil Diagnosis
Pasien
mengerubungi air
seni
12 Luka yang tidak
sembuh-sembuh − √ −
13 Impotensi pada
pria − √ −
14 Mulut kering − √ −
15
Peningkatan berat
badan yang tidak
biasa
− √ √
16 Mudah lelah √ √ √
17 Infeksi saluran
kemih − √ −
18 Rasa mual dan
muntah − √ −
19 Sering bisulan − − √
20 Gatal kulit pada
kemaluan − − √
21 Keputihan − − √
22 Tidur mendengkur − − √
23 Kehilangan
kesadaran √ − −
24
Meningkatnya
kadar gula dalam
darah dan air seni
√ − −
25 Nafas berbau √ − −
26 Infeksi Jamur dan
Bakteri pada kulit √ − −
27
Infeksi jamur pada
saluran reproduksi
wanita
− √ −
28 Sakit kepala − √ −
29 Disfungsi ereksi
pada pria − √ −
30 Mual − − √
Sumber : Departemen Kesehatan R.I & WHO,
Penatalaksanaan Diabetes Terpadu, dr.
Mariani Sp.Pd.
3.4 Perancangan Sistem
1. Flowchart Diagnosa Penyakit Diabets.
Adapun konsep pemodelan sistem yang
digunakan penulis dalam merancang sistem
pakar diagnosa penyakit Diabetes dapat
dilihat pada flowchart III.1 berikut ini :
Gambar III.1 Flowchart diagnosa penyakit
Diabetes
2. Diagram Konteks
Sistem yang nantinya akan dibangun
dapat dilihat Diagram Konteks berikut ini :
Gambar III.2 Diagram Konteks Sistem
Diagnosa Penyakit Diabetes
User
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit
Diabetes
Admin
Data Pasien Gejala Pasien
Hasil Diagnosa
Login Laporan Pasien
Nama Penyakit Gejala Penyakit Sebab Penyakit Solusi Penyakit Nama Obat Konfirmasi Login
Jurnal KAPUTAMA, Vol.6 No.1, Juli 2012 ISSN : 1979-6641
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 37
Admin
1.0
Basis Pengetahuan
3.0
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit
Diabetes
User
2.0
Input Data Pasien
Admin
Nama Penyakit
Gejala Penyakit
Penyebab Penyakit
Solusi Penyakit
Obat Penyakit
Konfirmasi Login
Login
Informasi
Sebab
Informasi
Solusi
Informasi
Obat
Informasi
Diagnosa
Data Sebab
Data Solusi
Data Obat
Data
Diagnosa
Nama Pasien
Alamat
Umur
No. Telp
Data
Pasien
Data Pasien
Laporan Data
Pasien
Sebab
Seolusi
Obat
Diagnosa Data Pasien
3. Adapun data flow diagram (DFD) Level 0
Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diabetes
seperti gambar III.3 berikut :
Gambar III.3 DFD Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Diabetes
3.5 Relasi Tabel
Adapun Relasi Tabel yang tercipta dari
normalisasi database diatas adalah sebagai
berikut :
Gambar III.4 Relasi Tabel
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Hasil implementasi dari sistem yang
dibangun dari penulisan skripsi ini adalah
sebuah sistem pakar untuk mendiagnosa
penyakit diabetes. Sistem pakar untuk
mendiagnosa penyakit Diabetes memiliki 10
form yang terdiri dari form home, form
login, form input data pasien, form
diagnosis, form penyebab, form pengobatan,
form pencegahan, form info, form properties
dan form hasil diagnosa.
1. Form Login
Form ini akan muncul pada saat admin
melakukan klik Login. Halaman ini
digunakan sebagai pintu masuk kehalaman
tertentu dimana hanya admin yang memiliki
username dan password dapat
mengaksesnya. Berikut desain tampilan
M
M
1
1
1
M
1
Pasien
NoUru
t
NoId TglDia
gnosa
Nama
Umur
Jenkel
NoTel Alama
t
BrtBadan
NoUrut
Id_Dia
gnosa(PK)
Diag1
Diag2 Diag3
Diag4
Diag5 Diag6
Diag7 Diag8
Diag9
Diag10 Diag11
Diag12
Diag13 Diag14
Diag15
Diag16 Diag17
Diag18
Diag19 Diag20
Diag21
Diag22 Diag23
Diag24
Diag25 Diag26
Diag27
Diag28 Diag29
Diag30
Diagnos
a Hasil_D
iagnosa
NoUrut
NoId
Id_Diagnosa
Id_Penya
kit (PK) TglDiagn
osa
Nama Umur
Jenkel
NoTel Alamat
BrtBadan Diagnosa
NoUrut Penyeba
b
Id_Penyakit
Penyeba
b Pencega
han
NoUrut
Obat Dosis
Id_Pen
yakit
Obat
NoUrut
Pencega
han
Id_Peny
akit
M
1
Jurnal KAPUTAMA, Vol.6 No.1, Juli 2012 ISSN : 1979-6641
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 38
interface form login yang terlihat seperti
gambar IV.1 berikut :
Gambar IV.1 Form Login
2. Form Home (Halaman Utama)
Saat pertama kali aplikasi sistem pakar
dijalankan maka akan tampil Form Menu
Utama yang merupakan menu utama bagi
user maupun admin. Form ini digunakan
untuk menampilkan menu-menu program
aplikasi yang telah dirancang untuk
menjalankan program sistem pakar Diabetes.
Berikut desain tampilan interface Form
halaman utama dan yang terlihat seperti
gambar IV.2 berikut :
Gambar IV.2 Form Halaman Menu Utama
3. Form Input Data Pasien
Halaman ini akan muncul pada saat
user ingin menginputkan data pasien yang
akan melakukan diagnosa penyakitnya
dalam form input data pasien ini berisi
tentang penambahan data pasien baru, Edit
data pasien dan menghapus data pasien yang
terlihat seperti gambar IV.3 berikut :
Gambar IV.3 Form Input Data Pasien
4. Form Diagnosis
Halaman ini merupakan halaman untuk
mendiagnosa penyakit pasien melalui gejala-
gejala yang dirasakan pasien dengan cara
memilih menu Diagnosis kemudian pilih
tombol buka diagnosa pasien yang akan
melakukan diagnosis penyakitnya untuk
mengetahui apakah pasien tersebut
terdiagnosa sakit Diabetes atau tidak dengan
menekan tombol ya atau tidak terhadap
gejala yang dirasakan pasien tersebut.
Berikut desain tampilan interface form
diagnosis yang terlihat seperti gambar IV.4
berikut :
Gambar IV.4 Form Diagnosis Pasien
5. Form Pencegahan
Halaman ini berisikan tentang data
pencegahan penyakit Diabetes. Pada form
ini juga admin dapat update pencegahan
penyakit seperti menambah pencegahan, edit
pencegahan atau menghapus data
pencegahan yang terlihat seperti gambar
IV.5 berikut :
Gambar IV.5 Form Pencegahan
6. Form Penyebab
Halaman ini berisikan tentang data
penyebab penyakit Diabetes. Pada form ini
juga admin dapat update penyebab penyakit
Diabetes seperti manambah penyebab, edit
penyebab atau menghapus data penyebab.
Berikut desain tampilan interface form
penyebab yang terlihat seperti gambar IV.6
berikut :
Gambar IV.6 Form Penyebab
Jurnal KAPUTAMA, Vol.6 No.1, Juli 2012 ISSN : 1979-6641
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 39
7. Form Pengobatan
Halaman ini berisikan tentang data
obat penyakit Diabetes. Pada form ini juga
admin dapat update obat penyakit Diabetes
seperti manambah jenis obat, edit obat atau
menghapus data obat. Berikut desain
tampilan interface form pengobatan yang
terlihat seperti gambar IV.7 berikut :
Gambar IV.7 Form Pengobatan
8. Form Info
Form ini berisikan informasi tentang
grafik validasi orang sehat, menderita
Diabetes Tipe 1 (Penyakit Gula Kering),
Diabetes Tipe 2 (Penyakit Gula Basah), dan
Diabetes Tipe 3 (Diabetes Saat Kehamilan).
Selain itu juga ada informasi mengenai
penyuntikan dan penggunaan insulin bagi
penderita diabetes penyebab yang terlihat
seperti gambar IV.8 berikut :
Gambar IV.8 Form Info Grafik
Glukosa Berdasarkan Kadar Gula Darah
9. Form Laporan Diagnosa Pasien
Laporan Diagnosa pasien yang telah
melakukan Diagnosa menggunakan sistem
pakar Diabetes yang terlihat seperti gambar
IV.9 berikut:
Gambar IV.10 Form Laporan Diagnosa
Pasien
10. Form Properties
Form ini digunakan untuk merubah
nama klinik, alamat klinik, nomor telepon
dari klinik tersebut serta nama dokter yang
menangani tentang penyakit Diabetes di
dalam klinik tersebut. Adapun tampilan
properties yang dirancang terlihat seperti
gambar IV.10 berikut:
Gambar IV.10 Form Properties
11. Form Hasil Diagnosa Pasien
Halaman ini akan muncul apabila
admin telah melakukan proses diagnosa dan
menginput data pasien lalu mengklik tombol
Diagnosis pada halaman utama program.
Hasil dari Diagnosis yang telah dilakukan
dapat dicetak dan dibawa pulang oleh pasien
sebagai tanda bukti telah melakukan
diagnosa penyakit Diabetes. Berikut desain
tampilan interface form Hasil Diagnosa
pasien yang terlihat seperti gambar IV.11
berikut:
Gambar IV.11 Hasil Diagnosa Pasien
Jurnal KAPUTAMA, Vol.6 No.1, Juli 2012 ISSN : 1979-6641
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai 40
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dengan adanya aplikasi sistem pakar ini
maka dapat membantu masyarakat atau
orang awam yang ingin mengetahui
dirinya terdiagnosa penyakit diabetes
atau tidak.
2. Dengan adanya aplikasi sistem pakar ini
maka dapat membantu pekerjaan dokter
dalam memeriksa pasien yang datang ke
klinik khususnya pemeriksaan penyakit
diabetes melalui gejala-gejala yang
dirasakan pasien, jadi dengan adanya
aplikasi sistem pakar ini walaupun
dokter tidak berada di tempat praktek,
pasien tetap bisa mengetahui dirinya
mengidap diabetes atau tidak dengan
adanya sistem pakar ini yang dijalankan
oleh petugas kesehatan klinik tersebut.
3. Aplikasi ini memiliki tampilan-tampilan
yang user friendly sehingga user yaitu
petugas kesehatan dapat menggunakan
aplikasi ini dengan mudah.
4. Aplikasi dibuat dengan tampilan yang
menarik, agar pemakai aplikasi ini tidak
merasa bosan dengan tampilan-tampilan
yang biasa pada program-program
lainnya.
4.1 Saran
1. Sistem pakar diagnosa penyakit
diabetes ini dapat dikembangkan lagi
menjadi aplikasi yang lebih luas lagi
seperti penambahan jenis penyakit
diabetes.
2. erancangan sistem pakar diagnosa
penyakit diabetes dengan metode
forward chaining yang dibangun ini,
perlu beberapa penyempurnaan baik
dari segi tampilan maupun isinya.
3. Aplikasi ini diharapkan dapat
dikembangkan lagi menjadi aplikasi
sistem pakar yang lebih mendekati
kepada perawatan serta solusi yang
lebih baik.
4. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi
para pembaca dan dapat bermanfaatkan
untuk menyusun suatu aplikasi yang
berhubungan dengan sistem pakar
diagnosa penyakit diabetes selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] David Ciang, (2004), “Cara Mudah
Pemrograman Database Delphi 7
Menggunakan Class Generator”,
Elex Media Jakarta.
[2] Edhy Sutanta, (2004), ”Sistem Basis
Data”, Graha Ilmu, Yogyakarta.
[3] Ema Utami, (2005),”Konsep Dasar
Pengolahan Pemrograman Database
dengan SQL Server, Ms.Access &
Ms.Visual Basic, Andi,
Yogyakarta.
[4] Hanif Alfatta, (2007), “Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi”,
Andi, Yogyakarta.
[5] Jogianto Hartono, (2001),”Pengenalan
Komputer”, Andi, Yogyakarta.
[6] Janner dan Paryudi, (2006),
”Perancangan Basis Data” Andi,
Yogyakarta.
[7] Kursini, (2007), ”Strategi Perancangan
dan Pengelolaan Basis Data”, Andi,
Yogyakarta.
[8] KH. Ali Yafie, (1994), ”Asuransi
Dalam Pandangan Syariat Islam,
Menggagas Fiqih Sosial.
[9] Mc .Leod, Jr dan George Schell,
(2004), ”Sistem Informasi
Manajemen”, Andi, Yogyakarta.
[10] Tata Sutabri, (2004), ”Sistem Informasi
Manajemen”, Andi, Yogyakarta.
[11] http:// syahnanweb. blogspot.com/
2008/04/landasan -teori-sistem-
informasi.html
[12] http:// ericute.files. wordpress.com/
2009/10/pert-1-algol.pdf