ASFIKSIA DAN DROWNING
Pembimbing: Andri Andrian R, dr., Sp.F, M.Kes
Kelompok: Najmi Azwari Azima Dhani Akbar Renisa Azimaulina
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2014
ASFIKSIA
DEFINISI
Suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan peningkatan karbon dioksida (hiperkapnea)
Obstruksi pada saluran
napas
Hipoksia &
Hiperkapnea
ETIOLOGI
1. Penyebab alamiah (Laringitis difteri dan fibrosis paru)
2. Trauma mekanik
3. Keracunan bahan depresi pusat pernapasan (obat-obat gol. Barbiturat)
Penyebab tersering asfiksia dalam kasus tindak pidana adalah jenis asfiksia mekanik
Hipoksia Hipoksik/asfiksia mekanik
Hipoksia Anemik
Hipoksia Stagnan
Hipoksia Histotoksik
MEKANISME ASFIKSIA
O2 GAGAL MASUK KE DALAM SIRKULASI DARAH
DARAH YG TERSEDIA TIDAK DAPAT MEMBAWA O2 UTK METABOLISME
KEGAGALAN SIRKULASI SEPERTI PADA DIC, EMBOLI
O2 DI DARAH (+), NAMUN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN OLEH JARINGAN
STADIUM ASFIKSIA
Dyspneu Phase
Convulsive Phase
Pre Terminal
Respiratory Phase
Gasping of breath
Terminal Phase
TANDA ASFIKSIA KLASIK
Sianosis terutama pd ujung jari dan bibir
Kongesti wajah
Edema wajah
Ptekiae pada kulit dan mata
ASFIKSIA MEKANIKAsfiksia mekanik adalah mati lemas yang terjadi bila udara pernafasan terhalang memasuki saluran pernafasan oleh berbagai kekerasan (yang bersifat mekanik)
• 1. Smothering• 2. Gagging dan choking
Penutupan lubang saluran pernapasan bagian atas
• 1. Ligature Strangulation• 2. Manual strangulation/throttling• 3. Hanging
Penekanan dinding saluran pernapasan
Penekanan dinding dada dari luar
Saluran napas terendam air
PEMBEKAPAN (SMOTHERING)
Tertutupnya permukaan saluran napas hidung-mulut atau hidung saja yang menghambat pemasukan udara ke paru-paru
Cara kematian yang berkaitan dengan pembekapan dapat berupa:1.Bunuh diri (suicide)2.Kecelakaan (accidental smothering)3.Pembunuhan (homicidal smothering)
PEMBEKAPAN (SMOTHERING)
Didapati pada daerah hidung/mulut hiperemis/bintik-bintik perdarahan/memar disekitar mulut serta ditandai tanda-tanda asfiksia umum (lebam mayat lebih gelap, dilatasi pembuluh darah, ptechiae haemorrhagic bola mata, congestive alat-alat dalam, dilatasi pembuluh darah (arteri/vena)
Pemeriksaan Jenazah:
PENYUMBATAN (GAGGING & CHOKING)
Disebabkan blokade jalan nafas oleh benda asing yang datangnya dari luar ataupun dalam tubuh, misal inhalasi tumpahan, tumor, lidah jatuh akibat penurunan kesadaran, bekuan darah, atau gigi yang lepas
•Pada gagging sumbatan terdapat pada orofaring.•Pada chocking sumbatan terdapat lebih dalam pada laringofaring
Cafe-coronary (makanan masuk kedalam laring)
Kematian dapat terjadi akibat:Bunuh diri (suicide) Hal ini jarang terjadi, Umumnya korban adalah penderita sakit mental atau tahanan.Pembunuhan (homicidal chocking) Umumnya korban adalah bayi, orang dengan fisik lemah atau tidak berdaya.Kecelakaan (accidental choking) Makanan tersedak ke dalam saluran pernapasan. Mungkin pula terjadi akibat regurgitasi makanan yang kemudian masuk ke dalam saluran pernapasan.
Pemeriksaan Jenazah : - Dapat ditemukan tanda-tanda asfiksia baik pada pemeriksaan luar maupun pembedahan- Dalam rongga mulut (orofaring atau laringofaring) didapatkan sumbatan
PENYUMBATAN (GAGGING & CHOKING)
Penekanan benda asing berupa tali, ikat pinggang, rantai, stagen, kawat, kabel, kaos kaki, dan sebagainya, melingkari atau mengikat leher yang makin lama makin kuat sehingga saluran nafas tertutup
Penyebab Kematian: •Tertutupnya jalan nafas sehingga menimbulkan anoksia atau hipoksia•Tertutupnya vena sehingga menyebabkan anoksia pada otak•Refleks vagal •Tertutupnya pembuluh darah karotis sehingga jaringan otak kekurangan darah, kecuali pada bunuh diri yang kekuatan jeratnya diragukan mampu menutup pembuluh darah karotis.
PENJERATAN (STRANGULATION)
PEMERIKSAAN JENAZAHPada tubuh jenazah yang mati akibat jeratan dengan tali dapat ditemukan kelainan sebagai berikut
1. LeherJejas beratTidak sejelas jejas gantung Arahnya horizontalKedalaman regular tetapi jika ada simpul atau tali disilingkan maka jejas jerat pada tempat tersebut labih dalam atau lebih nyataTinggi kedua ujung jejas jerat tidak sama
2. Lecet/memarPada peristiwa pembunuhan sering ditemukan adanya lecet – lecet atau memar- memar disekitar jejas. Kelainan tersebut terjadi karena korban berusaha membuka jeratan
PENJERATAN (STRANGULATION)
KepalaTerlihat tanda – tanda asfiksiaKongesti dan bintik – bintik perdarah pada daerah diatas jejas. Jika kematian karena refleks vagal maka tanda – tanda tersebut tidak ditemukan
4. Tubuh bagian dalam•Leher bagian dalam terdapat :Resapan darah pada otot dan jaringan ikaFraktur dari tulang rawan ( terutama tulang rawan thyroid), kecuali pada korban yang masih muda dimana tulang rawan masih sangat elastikKongesti pada jaringan ikat, kelenjar limfe, dan pangkal lidah •Paru – paruSering ditemukan edema paru- paruSering ditemukan adanya buih halus pada jalan nafas
PENJERATAN (STRANGULATION)
Penekanan leher dengan tangan, yang menyebabkan dinding saluran nafas bagian atas tertekan dan terjadi penyempitan saluran nafas sehingga udara pernafasan tidak dapat lewat
Beberapa cara melakukan pencekikan, yaitu: •Menggunakan 1 tangan dan pelaku berdiri di depan korban.•Menggunakan 2 tangan dan pelaku berdiri di depan atau di belakang korban.•Menggunakan 1 lengan dan pelaku berdiri di belakang korban.
PENCEKIKAN (MANUAL STRANGULATION / THROTTLING)
PEMERIKSAAN JENAZAHFokus pemeriksaan pada daerah leher. • Lihat: - Memar yang halus
- Luka lecet tekan yang tipis pada daerah sisi kanan dan kiri leher yang berbentuk cetakan dari telapak jari jempol di sebelah kanan korban (untuk penyekik "right handed") - Luka lecet tekan dengan cetakan dari telapak jari jempol di sebelah kiri korban dengan keempat jari lainnya di kanan (untuk penyekik "left handed")
• Bentuk luka lecet tekan akibat jari jempol mirip seperti bulan sabit "crescent appearance"
PENCEKIKAN (MANUAL STRANGULATION / THROTTLING)
Penyebab kematian : - Asfiksia - Vagal refleks
Perdarahan konjungtiva pada strangulasi manual
Ptekiae pada strangulasi manual
Peristiwa dimana seluruh atau sebagian dari berat tubuh seseorang ditahan dibagian lehernya oleh sesuatu benda dengan permukaan yang relatif sempit dan panjang (biasanya tali) sehingga daerah tersebut mengalami tekanan
GANTUNG (HANGING)
Jenis – jenis: Dari letak tubuh ke lantai dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:Tergantung total (complete), tubuh seluruhnya tergantung di atas lantaiSetengah tergantung (partial), tidak seluruh bagian tubuh tergantung, (misalnya pada posisi duduk, bertumpu pada kedua lutut, dalam posisi telungkup dan posisi lain)
GANTUNG (HANGING)
Letak jeratan dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
Tipikal, dimana letak simpul di belakang leher, jeratan berjalan simetris di samping leher dan di bagian depan leher di atas jakun. Tekanan pada saluran nafas dan arteri karotis paling besar pada tipe ini.
Atipikal, bila letak simpul di samping, sehingga leher dalam posisi sangat miring (fleksi lateral) yang akan mengakibatkan hambatan pada arteri karotis dan arteri vetebralis. Saat arteri terhambat, korban segera tidak sadar
GANTUNG (HANGING)
MEKANISME KEMATIAN 1. Kerusakan pada batang otak dan medula spinalis akibat dislokasi atau fraktur vertebra ruas leher, misalnya pada judicial
hanging (hukum gantung).2. Asfiksia Akibat terhambatnya aliran udara pernafasan3. Iskemia otak Akibat terhambatnya aliran arteri-arteri leher4. Refleks vagal Perangsangan sinus karotikus menyebabkan henti jantung. Inhibisi vagal
sering diikuti fibrilasi ventrikel.
Hanging
GANTUNG (HANGING)
PEMERIKSAAN JENAZAHTanda Umum
•Sianosis•Bintik – bintik perdarahan dan pelebaran pembuluh darah •Kongesti di daerah kepala, leher, dan otak•Darah menjadi lebih gelap dan lebih encer
Tanda Khusus•Jejas jerat, lekukan melingkari leher •Resapan darah pada jaringan bawah kulit dan otot•Patah tulang, yaitu os hyoid (biasanya pada cornu mayus) atau cartilago cricoid•Lebam mayat baguan terbewah tubuh•Lidah Jika posisi tali dibawah cartilago thyroida maka lidah akan terlihat menjulur keluar dan berwarna lebih gelap akibat proses pengeringan
TENGGELAM
KEMUNGKINAN PENYEBAB PADA MAYAT YANG DITEMUKAN DI AIR
• Meninggal karena sebab wajar sebelum masuk ke air (miokard infark)• Meninggal karena sebab wajar saat berada di air, setelah masuk ke air
baik secara sengaja maupun tidak, (micturating into a canal and• losing balance)• Meninggal akibat paparan dan hipotermi di dalam air, (pasien anak dan
lansia)• Meninggal karena luka atau sebab tidak wajar sebelum masuk ke air,
(assault)• Meninggal karena terendam, tetapi tidak tenggelam, atau• Meninggal karena tenggelam yang menyebabkan aspirasi air ke dalam
paru-paru
Tipe Kering• Mati sebelum air masuk ke paru-paru
Tipe Basah• Air masuk ke dalam paru-paru
JENIS MATI TENGGELAM
• Mekanisme kematian pada kejadian yang benar-benar tenggelam bukan hanya karena hipoksia.
• Pengaruh sebenarnya pada tubuh dan ketidaknormalan yang disebabkan oleh masuknya air ke dalam jalan napas membedakan tipe air yang terjadi saat tenggelam: hipotonik atau hipertonik
MEKANISME TENGGELAM
Air yang segar hipotonik dibandingkan plasma
Air memasuki paru-paru terjadi transfer yang cepat dari cairan mengambil tempat dari alveoli ke dalam sistem vaskular melewati membran alveolar (karena perbedaan osmotik antara air di dalam paru-paru dan plasma)
Transfer cairan tersebut dapat meningkatkan volume darah hingga 50% dalam semenit dan hipervolemia ini akan menjadi hambatan yang hebat di jantung.
Kecepatan influx air akan membuat plasma menjadi hipotonik hemolisis eritrosit dan perubahan besar dalam elektrolit plasma akan meningkatkan kecepatan
MEKANISME TENGGELAM
Air laut hipertonik
Air akan ditarik kembali oleh osmosis dari plasma ke dalam cairan di ruang alveolar di paru-paru
Kurangnya hipervolemia, tanpa konsekuensi sumbatan di jantung, akan meningkatkan pertahanan waktu bila tenggelam di laut
MEKANISME TENGGELAM
Baju basah
Mulut dan hidung berbuih biasanya berwarna putih
Cutis anserina
Washer ‘s woman hand
Cadaveric spasm
PEMERIKSAAN LUAR
Trakea dan bronkus terdapat
buih.
Emphysema aquosum.
Lambung terdapat air,
pasir, benda lain.
Benda air (diatome) pada
paru-paru, darah, ginjal, tulang.
PEMERIKSAAN DALAM
TERIMA KASIH
Top Related