KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga penyusunan proposal ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Health Entrepreneurship.
Keberhasilan dalam penyusunan proposal ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Maka dari itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan mendukung proposal kami.
Penyusun menyadari bahwa proposal ini memiliki banyak kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu kami membutuhkan kritik yang membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan proposal ini selanjutnya. Penulis berharap
proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Jambi, November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
DESKRIPSI UMUM USAHA
Nama usaha : Aroma Terapi Ruangan
Bentuk : Kelompok
Jenis : Usaha Kecil
Nama Pemilik : Merdakhairenggar©
Alamat : Jl. S. Parman Lrg. Keluarga No. 80 Rt. 10 Kel. Buluran Kec.
Telanai Pura
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal
dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada
dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik)
sehingga bisa meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang. Kali ini kami
membahas tentang perencanaan usaha pembuatan aroma terapi ruangan.
Aromaterapi adalah cara pengobatan alternatif yang menggunakan uap dari
minyak esensial dari berbagai macam tanaman yang bisa dihirup untuk
menyembuhkan berbagai macam kondisi. Pada umumnya aroma terapi dilakukan
untuk tujuan meningkatkan mood, mengubah area kognitif, dan juga dapat
digunakan sebagai obat tambahan.
Aromaterapi telah ada dalam beberapa bentuk selama ribuan tahun , tapi itu
tidak sampai abad ke-11 ketika distilasi uap pertama memungkinkan untuk benar
menghapus minyak esensial dari bahan tanaman. Budaya memanfaatkan
aromaterapi untuk berbagai macam fungsi dan tujuan telah lama dilakukan
dibanyak negara, terutama di India, Perancis, Inggris, dan AS. Elemen penting
dari aromaterapi adalah kombinasi dari berbagai minyak esensial yang benar-
benar bisa menghasilkan efek yang lebih kuat.
Adapun latar belakang pembuatan usaha ini adalah sebagai berikut :
1. Setiap orang memiliki kecenderungan mengalami ansietas atau kecemasan
maupun rasa tidak nyaman dari rasa sakitnya, dengan produk ini
membantu relaksasi seseorang untuk mengatasi ansietas maupun keadaan
nyeri.
2. Setiap orang memiliki keunikan masing-masing begitu pula dengan
wewangian ataupun aroma terapi yang memiliki banyak varian, dengan
produk yang bervariasi diharapkan masayarakat tidak jenuh dan memilih
aroma sesuai seleranya.
3. Bahan baku mudah diperoleh dari bahan-bahan alam untuk pembuatan
aroma terapi ruangan yang dimaksud.
1.2 Rumusan Visi dan Misi Usaha
a. Visi
Menjadikan usaha memproduksi aroma terapi ruangan sebagai usaha kecil
menengah yang diminati tenaga kesehatan maupun masyarakat agar
mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin.
b. Misi
- Proses produksi yang higienis baik dari tempat, alat dan bahan-bahan
yang digunakan.
- Menerapkan pelayanan prima (sikap yang sopan dan ramah, pelayanan
yang cepat dan baik).
- Menjaga aroma yang khas
- Memberikan harga yang terjangkau diharapkan memuaskan konsumen.
- Membantu tenaga kesehatan dalam menerapkan teknik distraksi
- Memperkenalkan aroma terapi ruangan yang alami kepada tenaga
kesehatan dan masyarakat.
1.3 Tujuan Usaha
Adapun beberapa tujuan dalam usaha pembuatan aroma terapi ruangan
adalah sebagai berikut :
- untuk menjalankan kegiatan positif serta memperoleh keuntungan
- untuk menerapkan jiwa berwirausaha
- untuk menumbuhkan rasa kemandirian
1.4 Manfaat Usaha
Adapun beberapa manfaat dalam usaha pembuatan aroma terapi adalah
sebagai berikut :
- Mampu memenuhi kebutuhan sesuai dengan selera konsumen
- Mampu menciptakan lapangan pekerjaan
- Meningkatkan pendapatan dari keuntungan yang di dapat.
1.5 Deskripsi Usaha
BAB II
LANDASAN TEORI
Konsep Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jwa yang selalu aktif dalam
usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Kewirausahaan adalah kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses. Sedangkan menurut Menurut Peggy A. Lambing &
Charles R. Kuehl dalam buku Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah
suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada
menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak.
2.1 Kerangka Hipotesis Pengembangan Usaha Kecil
Setiap penelitian pada suatu obyek hendaknya dibawah tuntunan suatu
hipotesis, yang berungsi sebagai pegangan sementara atau jawaban sementara
yang masih harus dibuktikan kebenarannya didalam kenyataan. Jenis-jenis
hipotesis :
- Prelimary hypothesis, yaitu hipotesis pendahuluan atau semntara, yang
belum atau sedang di uji kebenarannya
- Hipotesis, yaitu hipotesis pada umumnya yang sudah diuji kebenarannya
dan telah diterima sebagai hipotesis
- Hipotesis penilitian, yaitu hipotesis yang berfungsi sebagai penuntun
dalam melakukan penilitian
- Hipotesis kerja, yaitu hipotesis yang menuntun pelaksanaan penelitian,
yaitu hipotesis yang berfungi sebagai penuntun dalam melakukan
penelitian
- Asumsi, yaitu anggapan. Hipotesis ini berdasarkan asumsi-asumsi
tertensu, seperti pertambahan penduduk yang seperti A atau seperti B
(umpama).
- Hipotesis nol
2.2 Norma dan Etika dalam Kewirausahaan
Ethnic in bussines. Perilaku etis penting diperlukan untuk sukses jangka
panjang dalam sebuah bisnis. Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk
lingkup makro ataupun mikro, yang akan dijelaskan seperti berikut :
a. Perspektif Makro.
Pertumbuhan suatu negara tergantung pada market system yang berperan lebih
efektif dan efisien daripada command system dalam mengalokasikan barang
dan jasa. Beberapa kondisi yang diperlukan market system untuk dapat
efektif:
- hak memiliki dan mengelola properti swasta
- kebebasan memilih dalam perdagangan barang dan jasa
- ketersediaan informasi yang akurat berkaitan dengan barang dan jasa
Jika salah satu subsistem dalam market system melakukan perilaku yang
tidak etis, maka hal ini akan mempengaruhi keseimbangan sistem dan
mengambat pertumbuhan sistem secara makro. Pengaruh dari perilaku tidak
etis pada perspektif makro :
penyogokan atau suap : hal ini akan mengakibatkan berkurangnya
kebebasan memilih dengan cara mengubah kondisi yang mendasari
penfambilan keputusan.
coercive act : mengurangi kompetisi yang efektif antara pelaku bisnis
dengan ancaman.
deceptive information
Pecurian dan penggelapan
unfair discrimination
b. Perspektif Mikro
Dalam lingkup ini perilaku etis identik dengan kepercayaan atau trust. Dalam
lingkup mikro terdapat rantai relasi dimana supplier, perusahaan, konsumen,
karyawan saling berhubungan kegiatan bisnis yang akan berpengaruh pada
lingkup makro.
Moral standards. Standar moral merupakan tolak ukur etika bisnis. Dimensi
etis merupakan dasar kajian dalam pengambilan keputusan. Dua prinsip yang
dapat digunakan sebagai acuan dimensi etis dalam pengambilan keputusan yaitu :
1. Prinsip Consequentialist. Konsep etika yang berfokus pada konsekuensi
pengambilan keputusan.
2. Prinsip Nonconsequentialist. Terdiri dari rangkaian peraturan yang digunakan
sebagai petunjuk/panduan pengambilan keputusan etis dan berdasarkan alasan
bukan akibat (konsekuensi).
a. Prinsip Hak : berhubungan dengan kewajiban untuk tidak saling
melanggar hak orang lain.
b. Prinsip Keadilan : keadilan biasanya terkait dengan isu hak, kejujuran,dan
kesamaan. Prinsip keadilan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
Keadilan distributive yaitu keadilan yang sifatnya menyeimbangkan
alokasi benefit dan beban antar anggota kelompok. Benefit terdiri dari
pendapatan, pekerjaan, kesejahteraan, pendidikan dan waktu luang.
Beban terdiri dari tugas kerja, pajak dan kewajiban sosial.
Keadilan retributive yaitu keadilan yang terkait dengan retribution
(ganti rugi) dan hukuman atas kesalahan tindakan.
Keadilan kompensatoris yaitu keadilan yang terkait dengan
kompensasi bagi pihak yang dirugikan. Kompensasi yang diterima
dapat berupa perlakuan medis, pelayanan dan barang penebus
kerugian. Masalah terjadi apabila kompensasi tidak dapat menebus
kerugian, misalnya kehilangan nyawa manusia
2.3 Cara Mempertahankan standar Etika Kewirausahaan
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan
Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha kebawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati
bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum
positif yang berupa peraturan perundang-undangan
2.4 Kompetensi Kewirausahaan
- Memiliki pendidikan formal dan berdaya kreasi
- Mempunyai semangat etos kerja yang tinggi, berani,dan bertanggung
jawab
- Terampil dan berfikir ulet
- Berwatak dan berkepribadian dengan kemampuan tinggi
- Mampu mengorganisasi diri sendiri, bawahan dan teman kerja
- Mampu bergaul
- Mengutamakan keberhasilan yang menguntungkan
- Tidak konsumtif, tidak boros, dan dapat berhemat
- Mempunyai pengalaman dalam berbisnis
2.5 Tantangan Global Kewirausahan
Ada sejumlah alasan menarik mengapa perusahaan terdorong untuk
menembus pasar global. Beberapa alasan utama mengapa perusahaan-perusahaan
itu melakukan penetrasi ke pasar global yaitu :
1. Rendahnya daya beli dan mengeringnya pasar domestic
2. Potensi pasar yang lebih besar
3. Citra mutu yang terjamin
4. Dorongan ekspor
Alasan marketer tidak menembus pasar global :
1. Pasar domestic yang kuat
2. Ketidaktahuan tentang pasar global
3. Biaya relative tinggi
4. Perbedaan kebudayaan
2.6 Strategi Menuju Pasar Internasional
Penerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan
persaingan pasar yang ada dari hari ke hari. Ada 6 strategi untuk memenuhi
permintaan dari lingkungan yang bersaing:
- Berorientasi pada pelanggan (Customer Orientation)
- Kualitas (Quality), ialah mengutamakan TQM (Total Quality
Management) yaitu efektif, efesien, dan tepat.
- Kesenangan (Convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada
kesenangan hidup, kenyamanan, dan kenikmatan.
- Inovasi (Innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam
produk, jasa, maupun proses.
- Kecepatan (Speed), atau disebut juga TCM (Time Compression
Management) pelanggan (customer response time).
- Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
2.7 Konsep Asuransi dan Jenis Bisnis terkait dengan Asuransi
Asuransi ini merupakan layanan proteksi terhadap kerusakan, kehilangan,
maupun kerugian dalam jumlah besar yang mungkin terjadi pada bisnis seseorang.
Asuransi ini memberikan penggantian dari kerusakan yang diakibatkan oleh
kebakaran, ledakan, gempa bumi, petir, banjir, angin ribut, hujan, tabrakan,
hingga kerusuhan. Perusahaan asuransi biasanya menawarkan berbagai macam
manfaat dari asuransi bisnis seperti perlindungan terhadap karyawan sebagai aset
bisnis, perlindungan investasi dan bisnis, asuransi jiwa menyeluruh untuk seluruh
karyawan, hingga paket perlindungan asuransi kesehatan bagi karyawan.
BAB III
RENCANA BISNIS DAN USAHA
3.1 Aspek Produk
1. Jenis produk usaha
Produk aromaterapi ruangan merupakan produk aromaterapi yang
berbahan dasar ekstrak tumbuh-tumbuhan yang alami. Dikarenakan bahan
dasar yang digunakan berasal dari alam, maka produk aromaterapi ini
sangat baik untuk kesehatan jika dibandingkan dengan produk pengharum
ruangan dan aromaterapi yang lain.
2. Jumlah produk yang akan dibuat
KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN( Dalam Mingguan )
1 2 3 4
1. Survey Pasar
2. Menyusun Rencana Usaha
3. Perijinan
4. Survai tempat usaha
5. Survai Mesin / Peralatan
6. Pemasangan Sarana Penunjang
7. Mencari tempat kerja
8. Uji Coba Produksi
9. Operasional
3. Waktu kegiatan produksi
4. Jumlah tenaga yang dibutuhkan
Untuk permulaan, dibutuhkan 5 orang. Yang masing-masing bertindak sebagai pemimpin tim (satu orang), bagian pemasaran (satu orang), bagian produksi (dua orang), dan bagian keuangan (satu orang).
5. Bahan dan peralatan yang digunakan
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain:
- Minyak aromaterapi / pure essential oils (harus asli, jika sudah dicampur
minyak atsiri akan sulit menyatu dengan carrier oils)
- Carrier oils
- Botol kaca (tidak ada ketentuan ukuran)
- Reed / Stick Rattan (semakin besar mulut botol maka akan semamin
banyak reed / stick rattan yang digunakan, untuk mencegah minyak atsiri
menguap percuma, ukuran panjang ideal dua kali dari tinggi botol)
Alat-alat yang diperlukan antara lain :
- Gelas kimia “beaker” – untuk proses mixing
- Gelas ukur
- Sendok kaca – untuk mengaduk
- Tissue
6. Proses produksi
Pastikan semua alat yang digunakan bersih, cuci menggunakan air panas
atau alkohol, masukan carrier oils (sesuaikan ukuran botol, sisakan ruang
hampa ½ - ¼ botol), lalu ukur minyak aromaterapi dengan menggunakan
gelas ukur, karakter minyak aroma terapi berbeda-beda, da yang kental ada
yang cair. Untuk minyak aromaterpai yang dihasilkan dari getah pohon
biasanya lebih kental, warnanya pun berbeda-beda, ada yang kuning ada
yang pekat, ada yang putih susu, ada yang kehijauan-hijauan, disini letak
kesulitannya kita harus melakukan beberapa kali percobaan, agar minyak
aromaterapi mau menyatu dengan carrier oils, karena jika minyak
aromaterapi terlalu banyak maka carrier oils sulit untuk mengangkat
aroma keatas melalui pori-pori reed/rattan, dan jika terlalu sedikit
kekuatan wangi aromaterapi atau harum dari minyak aromaterapi jadi
berkurang, intinya harus berani mencoba sampai mendapatkan campuran
yang pas.
Setelah proses mixing selesai, aduk minyak sampai merata agar carrier oils
dan minyak aromaterapi benar-benar menyatu, biasanya jika perbandingan
antara minyak aromaterapi dan carrier oils berhasil, bisa dilihat dari
warnanya yang lebih cerah atau mengkilat, lalu masukan kedalam botol,
tutup botol dengan rapat (jangan dikocok lagi), dinginkan atau masukan
kedalam kulkas / lemari pendingin (bukan freezer) selama 4-6 jam, dan
pengharum aromaterapi ruangan siap digunakan.
Letakan aromaterapi ruangan alami ditempat yang sirkulasi udaranya
cukup baik, misalnya didekat fentilasi ruangan dan jauhkan dari jangkauan
anak-anak atau hewan peliharaan, bentuknya yang unik dapat memancing
anak-anak atau hewan untuk memainkannya. Balik rattan setiap pagi atau
satu hari sekali untuk menjaga aromaterapi agar tidak memudar.
7. Rencana perluasan usaha
3.2 Aspek Pemasaran
1. Segmen pasar
Konsumen yang dituju oleh produk ini adalah seluruh masyarakat,
terutama masyarakat yang bergerak dalam bidang kesehatan dan yang peduli
terhadap lingkungan. Sebagai produk baru, parfum aroma therapi ruangan
perlu memikirkan tentang segmentasi pasar agar mempercepat laju penjualan
produk ini sendiri. Dalam segmentasi pasar parfum aroma therapi ruangan
lebih memilih startegi tempat, artinya produk ini ditawarkan pada tempat-
tempat tertentu yang pasti membutuhkan produk ini. Segmentasi pasar parfum
aroma therapi ruangan yang utama adalah rumah sakit,dan rumah kecantikan .
Setelah dianalisa, kedua tempat tersebut memiliki potensi untuk membeli
parfum aroma therapi ruangan dalam jumlah besar karena kedua tersebut
memiliki kebutuhan yang ditawarkan pada fungsi parfum aroma therapi
ruangan.
Segmentasi kedua adalah kepada orang-orang terdekat dan kos-kosan
perempuan. Segmentasi kedua ini berfungsi sebagai awal pengenalan produk
parfum aroma therapi ruangan pada masyarakat luas. Penjualan pada orang-
orang terdekat memiliki kesempatan yang lebih besar karena adanya network
sebelumnya. Sedangkan pada kos-kosan perempuan, sesuai dengan psikologi
perempuan yang menyukai parfum atauhal-hal yang beraroma harum. Untuk
lokasi yang akan kami jadikan lokasi usaha yaitu rumah staf bagian keuangan
2. Strategi pemasaran
Sebuah industri yang memproduksi inovasi pengharum ruangan yang
ramah lingkungan yaitu parfum aroma therapi ruangan harus memiliki konsep
tentang strategi pemasaran yang tepat. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya
brand image tentang pengharum ruangan yang muncul lebih dulu. Industri
pembuatan parfum aroma therapi ruangan mempunyai strategi-strategi
pemasaran yaitu :
- Produk parfum aroma therapi ruangan memiliki lebih banyak keunggulan
dibanding produk yang lebih dulu beredar. Salah satu keunggulannya
adalah dari segi fungsi yaitu sebagai alat untuk menurunkan tingkat
ansietas, tingkat nyeri dan pengharum beraroma terapi ini bisa di sesuaikan
dengan aroma yang di sukai pelanggan yang terdapat dalam beberapa
pilihan . Selain itu bahan dasar pembuatan parfum aroma therapi ruangan
merupakan bahan alami yang ramah lingkungan.
- Untuk strategi pemasaran, produk parfum aroma therapi ruangan akan
dibuat sebagai produk yang bisa terjangkau oleh kalangan manapun agar
semua masyarakat mempunyai minat yang tinggi untuk membeli produk
tersebut.
Strategi Pemasaran Jangka Panjang
- Meningkatkan kepuasan konsumen dengan menyediakan produk lebih
praktis.
- Bekerjasama dengan pihak minimarket dan pusat perbelanjaan
- Memberikan inovasi baru terhadap produk yang telah ada seperti
memvariasikan jenis keharuman aroma terapi sesuai dengan jenis
ruangan
- Melakukan analisa pasar secara rutin dan berkelanjutan
- Melakukan penelitian tentang inovasi produk pengharum ruangan setiap
tahunnya
- Membuka cabang di tiap-tiap propinsi di Indonesia.
3. Promosi
Promosi produk dilakukan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan seperti
berikut :
- Melakukan promosi di internet
- Melakukan system promosi door to door
- Melakukan promosi melalui brosur yang diselipkan dalam Koran, tabloid,
radio dan iklan di TV
- Promosi Langsung Coba
- Mengadakan promosi di rumah sakit
4. Penetapan harga jual
5. System penjualan/distribusi
Penjualan Parfum aroma terapi ini akan didistribusikan pada tempat yang
ditentukan sebagai berikut :
- Pameran-pameran inovasi produk terbaru
- Acara-acara besar yang mendatangkan banyak masyarakat, seperti
perayaan ulang tahun sebuah lembaga.
- Kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya dengan permasalahan
lingkungan
3.3 Aspek Teknis
1. Display
2. Kebutuhan peralatan dan perlengkapan
Alat-alat yang diperlukan antara lain :
- Gelas kimia “beaker” – untuk proses mixing
- Gelas ukur
- Sendok kaca – untuk mengaduk
- Tissue
3. Bahan baku dan bahan pembantu yang diperlukan
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain:
- Minyak aromaterapi / pure essential oils (harus asli, jika sudah dicampur
minyak atsiri akan sulit menyatu dengan carrier oils)
- Carrier oils
- Botol kaca (tidak ada ketentuan ukuran)
- Reed / Stick Rattan (semakin besar mulut botol maka akan semamin
banyak reed / stick rattan yang digunakan, untuk mencegah minyak atsiri
menguap percuma, ukuran panjang ideal dua kali dari tinggi botol)
4. Kebutuhan menyiapkan pelayanan
Kebutuhan fasilitas yang diperlukan dalam menunjang pelayanan meliputi:
- Tempat usaha
- Kendaraan pribadi
- Mengantar pesanan langsung ke konsumen
3.4 Organisasi dan Manajemen
1. Aspek organisasi
Nama Usaha : Aroma Terapi Ruangan
Nama Pemilik : Merda Khairenggar
(Merly, Dayat, Khairani, Ressy, Inggar)
Alamat kantor dan tempat usaha : Jl. S. Parman Lrg.
Keluarga No. 80 Rt. 10 Kel. Buluran Kec. Telanai Pura
Email :
Struktur Organisasi :
HIDAYAT SEPTIADI
(PIMPINAN)
Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian :
Jabatan Uraian Tugas(A)
Jumlah
(B)
Gaji / Bulan(C)
Total(BxC)
Pimpinan
1. Direksi
Mengatur dan mengawasi jalannya usaha. Sebagai penanggung jawab utama sistem produksi.
1 Rp. 3.000.000,00 Rp.3.000.000,00
Staf
1. Bag. Pemasaran
Mempromosikan produk, bekerja sama dengan bagian keuangan untuk mencari sponsor dan dana. Bertanggung jawab dalam hal penjualan produk.
1 Rp. 3.000.000,00
Rp. 3.000.000,00
2. Bag. Produksi
Penanggung jawab utama kesiapan produk. dan penanggung jawab utama seluruh proses produksi.
2 Rp. 3.000.000,00
Rp. 6.000.000,00
3. Bag. Keuangan
Mengatur pendanaan usaha. Bekerja sama dengan bagian pemasaran untuk mencari sponsor dan dana.
1 Rp. 3.000.000,00
Rp. 3.000.000,00
4.Karyawan Pendukung
Membantu produksi 3 Rp. 1.000.000,00
Rp. 3.000.000,00
Total Gaji / Bulan Rp. 18.000.000,00
INGGAR SUSAKTI DAN
RESSY MUSPIANTI
(BAGIAN PRODUKSI)
KHAIRANI PUTRI UTAMI
(BAGIAN PEMASARAN)
MERLY REFRANTI
(BAGIAN KEUANGAN)
2. Informasi partner usaha
Untuk pengembangan usaha ini. Kami akan menjalin kerjasama dengan
berbagai pihak yang dapat mendukung usaha ini, meliputi :
1) Bank milik pemerintah ataupun swasta yang mendukung financial.
2) Produsen minyak aromaterapi/ pure essential oil
3) Lembaga yang sedang mengadakan kegiatan yang mengundang
massa, seperti:
Bazaar
Pentas seni
Kejuaraan olahraga dengan sekaligus mempromosikan produk.
3. Beberapa kelemahan atau hambatan yang timbul
Ada beberapa kelemahan yang akan menjadi hambatan usaha, seperti :
a) Merupakan suatu produk baru yang belum diketahui pasar
b) Sumber daya manusia dan alam yang terbatas
c) Dukungan financial yang terbatas
4. Tindakan alternatif
a) Melakukan upaya promosi besar-besaran dengan cara mendatangi
langsung ke target pasar yang dituju dan dengan membuat iklan
produk usaha.
b) Menjalin kerjasama dengan pihak lain yang terkait dengan usaha
produksi yang dimiliki.
c) Menawarkan promo atau discount di permulaan.
3.5 Aspek Finansial
1. Sumber modal
2. Analisis break event point
3. Perhitungan laba dan rugi
4. Cash flow
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih suatu
usaha perlu mengetahui terlebih dahulu berbagai macam hal yang berhubungan
dengan usaha yang didirikan. Seperti mengetahui peluang usaha, lokasi yang
strategis, pemasaran produk dan aspek-aspek lain yang berkenaan dengan
pendirian usaha, sehingga usaha yang akan dijalankan dapat berjalan dengan baik.
Usaha pembuatan aroma terapi ruangan dengan bahan alami ini merupakan suatu
usaha skala kecil yang dapat membantu menciptakan lapangan usaha baru,
sehingga mengurangi pengangguran. Usaha ini tidak terlalu memerlukan modal
yang cukup besar, namun memerlukan perencanaan yang matang.
4.2 Saran
c. Dalam mendirikan usaha sebaiknya dipersiapkan segala sesuatunya dengan
matang dan tepat sehingga usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
d. Dalam berwirausaha diperlukan keyakinan, percaya diri, dan keuletan.
e. Seorang wirausaha haruslah selalu kreatif dan inofatif serta selalu mengikuti
selera konsumen agar pelanggan tidak mudah bosan.
f. Semangat wirausaha harus selalu tertanam dalam diri kita.
g. Jangan mudah menyerah menghadapi berbagai hambatan dan masalah.
4.3 Lampiran (contoh produk)