Osteoarthritis (OA) atau penyakit sendi degeneratif, adalah sekelompok kelainan mekanik degradasi yang melibatkan sendi, termasuk tulang rawan artikular dan tulang subchondral.
Sendi yang sering terkena : tulang servikal, lumbosakral, pinggul, lutut, sendi phalangeal metatarsal, dan pada interphalangeal distal dan proksimal dan pangkal ibu jari.
Osteoarthritis merupakan gangguan satu sendi / lebih, bersifat lokal, progresif dan degeneratif.
Ditandai perubahan patologis struktur sendi berupa degenerasi kartilago hialin, serta nyeri dicetuskan aktivitas dan kekakuan sendi pagi hari yang umumnya berlangsung
Banyak dijumpai pada usia >40 tahun
Pada wanita 61 tahun angka kejadiannya >65%.
90% warga Amerika memperlihatkan gejala OA pada sendi-sendi penahan beban tubuh di usia sekitar 40 tahun.
Pria cenderung memperlihatkan gejala OA lebih dini daripada wanita.
Klinis Nyeri sendi lutut dan 3 dari kriteria di bawah ini: umur > 50 tahun kaku sendi < 30 menit krepitasinyeri tekan tepi tulang pembesaran tulang sendi lutut tidak teraba hangat pada sendi
Catatan: Sensitivitas 95% dan spesifisitas 69%.
Klinis dan laboratoris
Nyeri sendi ditambah adanya 5 dari kriteria di bawah ini: usia >50 tahun kaku sendi
Radiologimenyempitnya celah antar sendi, terbentuknya osteofit, terbentuknya kista, dan sklerosis subchondral.
Pencitraan radiologis sinar- x pada osteoarthritis lutut. Gambar atas kiri : pandangan anteroposterior menunjukkan menyempitnya celah sendI Gambar bawah kiri : pandangan lateral menunjukkan sklerosis yang ditandai terbentuknya osteofit (tanda panah) Gambar atas kanan : menyempitnya celah sendi menyebabkan destruksi pada kartilago dan sunchondral (tanda panah terbuka) Gambar bawah kanan : ditemukan kista subchondral
Prinsip :Meredakan nyeri Mengoptimalkan fungsi sendi Mengurangi ketergantungan kepada orang lain dan meningkatkan kualitas hidup Menghambat progresivitas penyakit Mencegah terjadinya komplikasi
Modifikasi pola hidupEdukasiIstirahat teratur yang bertujuan mengurangi penggunaan beban pada sendiModifikasi aktivitasMenurunkan berat badan Rehabilitasi medik/ fisioterapiPenggunaan alat bantu
SISTEMIK1. AnalgetikAcetaminophen (parasetamol) first line therapy1 gram per hari dibagi menjadi 4 dosis. Opioid (kodein, tramadol).Efek samping>>
2. NSAID(Anti inflamasi non steroid)Naproxen (375-500mg) Salsalate (1500 mg)Ibuprofen (600-800 mg 3-4x/hari)
3. Chondroprotektif
Disease Modifying Anti Osteoarthritis Drugs (DMAODs)obat-obatan yang dapat menjaga dan merangsang perbaikan tulang rawan sendi, diantaranya :Tetrasiklin (Doxycycline) Hambat enzim MMP (matrix metaloproteinase)kondrotin sulfatAnti inflamasi, Efek metabolik terhadap sintesis hialuronat dan proteoglikan, Anti degeneratif melalui hambatan enzim proteolitik dan menghambat oksigen reaktif.
glikosaminoglikan menghambat sejumlah enzim yang berperan dalam degradasi tulang rawan, antara lain: hialuronidase, protease, elastase dan cathepsin B1
vitamin-Cmenghambat aktivitas enzim lisozim
superoxide desmutasemampu merusak asam hialuronat, kolagen dan proteoglikan.
TOPIKALKrim rubefacients dan capsaicin. Beberapa sediaan telah tersedia di Indonesia dengan cara kerja pada umumnya bersifat counter irritant.
Krim NSAIDGel Na Diclofenak 1% efek samping NSAID secara sistemik lebih minimal, namun dapat menimbulkan gejala lokal pada kulit seperti iritasi.
INJEKSI INTRA ARTIKULARSteroid: triamsinolone hexacetonide dan methyl prednisoloneDosis : 40-50 mg/injeksi (sendi besar), 10 mg (sendi kecil)
Indikasi : jika ada satu atau dua sendi yang mengalami nyeri dan inflamasi yang kurang responsif terhadap pemberian NSAIDs dan terdapat kormoditas kontra indikasi NSAID
Hyaluronan : high molecular weight dan low molecular weightSediaan : Hyalgan, Osfex.Dosis : 2 2,5 ml (5 sampai 6 kali dengan interval satu minggu)
PEMBEDAHANRealignment osteotomi dan replacement joint(Arthroplasty).
Indikasi :Deformitas menyebabkan gangguan mobilisasi Nyeri yang tidak teratasi dengan medikamentosa dan rehabilitatif
Nyeri dari tingkat ringan hingga berat.
Mengatur berat badan idealAsupan vitamin D
Umumnya baik, dengan obat-obat konservatif dan olahraga/ fisioterapi yang sesuai.