SCREENING GIZIFKM UMI
ROSLIN SALIMA, SKM, M.Kes
SCREENINGDasar Pemikiran 1. Ice Berg Phenomen2. Early diagnosis & prompt treatment3. Pndrt mencari pengobatan stlh std lanjut4. Pndrt tanpa gjl mempunyai potensi u/
menularkan penyakit
Sasaran:
Penyakit kronis Keadaan yg potensial/high riskPenyaringan yg dpt dilakukan scr:1. Massal2. Spesifik
TUJUAN:
1. Mendeteksi peny. tanpa gejala/gejala tdk khas
2. Mempertahankan & derajat kshtn masy.
Prinsip pelaksanaan
Kelompok individu yg tampak sehat
TesHasil tes (-) Hasil tes (+)
Pemeriksaan diagnostik
Hasil tes (+) Hasil tes (-)
Pengobatan
1. Biaya2. Alat yang digunakan3. Tes yg digunakan hrs cepat4. Tes yg digunakan sesuai selera masy5. Org2 yg terdiagnosa sbg pndrt hrs
mendapatkan pengobatan6. Hrs terdapat tes yg spesifik7. Kelompok pnddk yg discreening diberi
penjelasan
Beberapa pertimbangan dlm screening
Tempat pelaksanaan
1. Lapangan2. RSU3. RS khusus4. Pusat pelayanan khusus
Kriteria evaluasi1. Validitas
Untuk mengetahui , digunakan indeksa. Sensitifitas: Kemampuan untuk mendiagnosa scr tepat pendrt dgn hasil tes (+) atau proporsi hasil tes (+) & benar sakitb. Spesifisitas: Kemampuan untuk mendiagnosa scr benar thd bukan pendrt dengan hasil tes (-) atau proporsi hasil tes (-) & benar tidak sakit
Hasil tesKeadaan penderita
JumlahSakit Tidak sakit
+ a b a+b
- c d c+d
Jumlah a+c b+d N
Keterangan:a = positif benarb = Positif semuc = negatif semud = negatif benarN = a+b+c+d
Rumus:a
Sensitifitas (S) =----------------- a + c
dSpesifisitas (f) = -----------------
b + d c
Proporsi negatif semu (g)= --------------a + c
bProporsi positif semu (p)= ------------------ b + d
1. Nilai Kecermatan (+) (Positive accuracy) : Proporsi jumlah yang sakit thd semua hasil tes (+)Rumus y = a / a+b
2. Nilai Kecermatan (-) (Negative accuracy) : Proporsi jumlah yang tdk sakit thd semua hasil tes (-)Rumus z = d / c+d
Nilai perkiraan kecermatan:
1. False positive rate: Jumlah hasil tes (+) semu dibagi dgn jumlah seluruh hsl tes (+)Rumus b/ a + b atau 1 - y
2. False negative rate: Jumlah hasil tes (-) semu dibagi dgn jumlah seluruh hsl tes (-)Rumus c/ c + d atau 1 - z
Selain nilai kecermatan, dpt juga dihitung nilai komplemennya yaitu :
Contoh soal:
Ditemukan 50 orang (+) menderita & 100 tdk menderita, dari hasil tes trdpt 45 org (+) benar, 10 org (+) semu, 5 org (-) semu dan 90 org (-) benar.
Jawab:
Sensitifitas hasil tes; 45/50 = 90%Spesifitas hasil tes; 90/100 = 90%Nilai kecermatan (+); 45/55 = 82%Nilai kecermatan (-): 90/95 = 95%False positif rate; 10/55 = 18% (100-82 =
18)False negatif rate; 5/95 = 5% (100-95 = 5)
Hasil tesKeadaan penderita
Jumlahsakit Tdk sakit
+ 45 10 55
- 5 90 95
Jumah 50 100 150
2. Reliabilitas
Pemeriksaan yg dilakukan berulang2 akan mnghslkan sesuatu yg konsistenFaktor yg mempngaruhi:1. Variabilitas alat2. Variasi subyek3. Variasi pemeriksaCara mengurangi variasi:1. Standarisasi alat2. Latihan intensif para pemeriksa3. Penerangan yg jelas kpd orang yg akan
diperiksa
3. YeildJumlah penyakit yg didiagnosa & diobati sbgi hsl penyaringanHasil ini dipengaruhi oleh bbrp faktor al:1. Sensitifitas tes2. Prevalensi penyakit yg tdk tampak3. Screening yg tdk tampak4. Kesadaran masyarakat