PENDAHULUAN
METODE PENULISAN Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penulisan makalah
ini, penulis menggunakan metode kepustakaan.
HIPOTESIS
Sesak napas yang disebabkan oleh gangguan sistem pernapasan
SASARAN PEMBELAJARAN
1. Struktur makro dan mikro system pernapasan2. Mekanisme pernapasan3. Pertukaran gas paru4. Pusat pernapasan5. Keseimbangan asam basa6. Gangguan ventilasi
Skenario ASeorang pria 19 Tahun mengeluh sesak nafas sejak beberapa jam yang lalu, makin lama makin sesak, dan ketika menghembuskan napas timbul bunyi. Sesak napas dirasa akan lebih berkurang bila ia dalam posisi duduk. Sesak napas seperti ini sudah ada sejak kecil dan tidak sembuh-sembuh.Pra tersebut mempunyai riwayat alergi terhadap debu dan perubahan cuaca.
1 | P a g e
Pembahasan
Struktur Sistem Pernafasan
Hidung
1. Berbentuk Piramid 2. Puncak Hidung (apex nasi) merupakan hujung bebas hidung luar3. Nares merupakan dua pintu masuk berbentuk bulat panjang yang dipisahkan septum
nasi4. Permukaan inferolateral hidung berakhir sebagai Alae nasi berbentuk bulat 5. Dorsum nasi merupakan lanjutan permukaan lateral kearah medial6. Penyangga hidung terdiri daripada tulang dan tulang rawan hialin
a. Rangka tulang mempertahankan keterbukaan bagian atas hidung Os nasale Processus frontalis maxillae Bahagian nasal ossis frontalis
b. Rangka Tulang Rawan mempertahan bahagian bawah keterbukaan hidung Cartilage septi nasi Cartilago nas lateralis Cartilage ala nasi major dan minor
7. Otot yang melapisi hidunga. M.nasalisb. M.depressor septi nasi
8. Pendarahan bahagian Hidunga. A.facialisb. A.dorsalis nasi cabang c. A.ophtalmica d. A.infraorbitalis cabang A.maxillaris interna
2 | P a g e
e. V.facialisf. V.ophtalmica
9. Persarafan Otot Hidung Cabang-cabang infratrochlearis Nasalis externus N.ophtalmicus Cabang infraorbitalis N.maxillaris
10. Rongga hidung terdiri atas 3 regio: Vestibulum- mengandung bulu hidung Penghidu-berada disebelah karnial Pernapasan
11. Dinding Lateral hidung memperlihatkan tiga elevasi: Concha nasalis superior Concha nasalis medius Concha nasalis inferior
12. Dinding medial atau septum nasi dibentuk oleh lamina perpendicularis ossis ethmoidalis , os vomer, dan cartilage septi nasi
13. Atap kavum nasi terdiri atas 3 daerah Region sphenoidalis Region ethmoidalis Region frontonasal
14. Dasar rongga hidung dibentuk oleh Processus palatines ossis maxilla Lamina horizontalia ossis palatin
Secara mikroskopik
1. Hidung adalah organ berongga yang terdir daripada: Tulang Tulang rawan hialin Otot bercorak Jaringan ikat
2. Kulit luar hidung terdiri daripada Epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk Rambut-rambut halus Kelen ajr sebasea dan kelenjar keringat
3. Rongga Hidung Dipisahkan oleh septum nasi Lubang hidung depan (nares anterior) Lubang hidung belakang( nares posterior) berhubungan dengan bagian atas
naso faring melalui koana 4. Kavum nasi dibagi 2:
Vestibulum nasi- daerah lebar dibelakang nares posterior
3 | P a g e
Fossa nasalis-daerah dibelakang vestibulum nasi5. Vestibulum nasi
Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan berubah menjadi epitel bertingkat toraks bersilia bersel goblet sebelum masuk ke fossa nasalis
Terdapat vibrissae(rambu-rambut kasar) yang berfungsi menyaring udara pernapasan
Terdapat kelenjar sebasea dan kelenjar keringat6. Pada dinding lateral ada 3 tonjolan tulang yang disebut konka
Konka nasalis superior-epitel khusus Konka nasalis media- epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet Konka nasalis inferior- epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet,banyak
terdapat plexus venosus yang disebut swell bodies berperan untuk menghangatkan udara yang melalui hidung
7. Lamina propria Terdapat galndula nasalis merupakan kelenjar campur.sekret kelenjar ini
menjaga kelembapan kavum nasi dan menangkap partikel debu halus dalam udara inspirasi
Terdapat nodula limfatisi Lamina propria menjad satu dengan periosteum/perikondrium (dinding konka
nasalis) 8. Apabila alergi,terjadi pembengkakan sweel bodies yang abnormal pada kedua kavum
nasi, sehingga aliran udara yang masuk sangat terganggu9. Plexus venosus berdinding tipis terletak dibawah konka inferior.
Epitel Olfaktorius
Ep itel olfaktorius alah epitel bertingkat torak terdiri atas 3 jenis sel yaitu:
1. Sel olfaktorius Terletak diantara sel basal dan sel penyokong Merupakan neuron bipolar dengan dendrite pada bahagian apical dan akson ke
lamina propria Ujung dendrite menggelembung disebut vesikula olfaktorius
4 | P a g e
Akson tak bermyelin dan bergabung dengan akson reseptor lain di lamina propria membentuk nervus olfaktorius/N II
2. Sel penyokong/sel sustentakuler Berbentuk silindris tinggi dengan bahagian apex lebar dan bahagian nasal
menyempit Inti lonjong ditengah Pada permukaan terdapat mikrovili Sitoplasma mempunyai granula kuning kecoklatan
3. Sel basal Terletak dibahagian basal Berbentuk segitiga Berinti lonjong Merupakan reserve cell/sel cadangan yang akan membentuk sel penyokong dan
mungkin menjadi sel olfaktorius
Kelenjar bowman
1. Secret kelenjar bowman berperan agar epitel olfaktorius lembap dan juga berperan sebagai pelarut zat kimia yang dalam bentuk bau
2. Zat-zat yang member rangsanga bau lebih mudah larut dalam lipid dan sel-sel olfaktorius dan silianya mempunyai sejumlah lipid
Sinus Paranasalis
5 | P a g e
1. Sinus paranasalis adalah rongga dalam tulang tengkorak yang berhubungan dengan kavu nasi
2. Yang termasuk sinus paranasalis ialah: Sinus maxillaries Sinus frontalis Sinus sphenoidalis Sinus ethmoidalis
Secara mikroskopik
1. Pada sinus paranasalis terdapat epitel bertongkat torak bersilia bersel goblet2. Lamina propria lebih tipis dari kavum nas dan melekat pada periosteum dibawahnya3. Kelenjar-kelenjar disini memperoduksi mukosa yang dialirkan ke kavum nasi oleh
gerakan silia-silia
6 | P a g e
Pharynx (tekak)
1. Pharynx adalah sebuah pipa musculomembranosa ,panjang 12-14 cm membentang bassis crania samapi setinggi vertebra cervical 6.
2. Pharynx dibahagikan menjadi 3 bahagian Nasofarings- berada disebelah dorsal hidung dan disebelah cranial palatum
molle Orofarings-terbentang mulai dari palltum molle sampai tepi epiglottis atau
setinggi corpus vertebra cervical 2 Laryngofarings-membentang dari tepi cranial epiglottis sampai tepi inferior
cartilage cricoidea3. Dari luar kedalam pharynx mempunyai lapisan-lapisan
Tunica adventitia Tunica muscularis Tunica fibrosa Tunica mucosa
4. Pendarah pharynx A.palatina ascendens A.phryngea ascendens Ramus tonsillaris cabang A.facialis A.palatina major
7 | P a g e
A.canalis pterygoidei cabang A.maxillaris interna V.jugularis interna V.facialis
5. Persarafan pharynx Plexus pharyngeus
Secara mikroskopik
Faring adalah ruangan dibelalkang kavum nasu yang menghubungkan traktus digestive dan traktus respiratorius
Yang termasuk bagian dari faring
1. Nasofarings Mempunyai epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet Dibawah membrane basilaris,pada lamina propria terdapat kelenjar
campur Pada bahagian posterior terdapat jaringan limfoid yang membentuk
tonsila faringea Terdapat muara dari saluran yang menghubungkan rongga hidung
dan telinga yang disebut osteum faringeum tuba auditiva Sekelilingnya banyak kelompok jaringan limfoid disebut tonsilla tuba
2. Orofarings Orofarings mempunyai epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk Terletak dibelakang rongga mulut dan permukaan belakang lidah Orofaring akan dilanjutkan kebagian atas menjadi epitel mulut dan
kebawah ke epitel oesophagus Disini terdapat tonsila palatine yangs erring meradang disebut
tonsilitis3. Laringofarings
Epitel bervariasi ,sebagian besar epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk
Terletak dibelakang laring
8 | P a g e
Larynx(pangkal tenggorokan)
1. Larynx merupakan saluran udara yang bersifat sphincter dan juga organ pembentuk suara
2. Membentang antara lidah sampai trachea 3. Larynx berada diantara pembuluh-pembuluh besar leher dan disebelah ventral tertutup
oleh kulit,fascia-fascia dan otot-otot depressor lidah.4. Fungsi Laring
o Fonasio Mencegah benda asing memasuki jalan nafas dengan adanya reflex batuk
5. Rangka laring mempunyai 9 tulang rawano Tulang rawan hialin
Tulang rawan tiroid Tulang rawan krikoid 2 Tulang rawan aritenoid
o Tulang rawan elastic Tulang rawan epiglottis 2 Tulang rawan cuneiforme 2 Tulang rawan kornikulata
6. Fungsi epiglottis Sewaktu menelan epiglottis bergerak keatas dan kemuka serta terdesak diantara
pangkal lidah dan larynx Epiglottis melengkug kebelakang diatas aditus laryngis menutupi aditus laryngis Bolus menggelincir melewati permukaan anterior epiglottis
7. Ikat-ikat dan selaput larynx Ikat –ikat selaput ekstrinsik menghubungkan larynx dengan struktur sekitar
9 | P a g e
Ikat-ikat dan selaput intrinsic menghubungkan antar struktur pada larynx8. Otot-otot larynx
Otot ekstrinsikM.sternothreoideusM.threohyoideusM.constrictor pharyngis inferior
Otot instrinsik dapat dibahagi 3Otot yang mengubah glottisOtot yang mengatur ketegangan ligamentum vocaleOtot yang mengubah aditus laryngus
9. Pendarahan larynx A.threoidea superior A.threoidea inferior V.thyreoidea superior V.throidea inferior
10. Persarafan Larynx N.laryngeus superior N.recurrens Saraf simpatis
Secara mikroskopik
11. Laring menghubungkan faring dan trakea12. Mempunyai bentuk tidak teratur/irregular13. Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet kecuali ujung plika vokalis berlapis gepeng14. Dindingnya terdiri daripada
o Tulang rawan hialin dan tulang rawan elastico Jaringan ikato Otot skeleto Kelenjar campur
15. Ligamentum mengikat tulang rawan ini dan berartikulatio dengan otot intrinsic16. M. Intrinsik Laring berperan untuk fonasi dimana kontraksi otot skelet ini menyebabkan
perubahan bentuk sehingga menyebabkan perubahan celah pita suara17. M.ekstrinsik laring berhubungan dengan otot dan ligamentum disekitarnya.Otot
ekstrinsik berperan untuk proses menelan
Epiglotis
10 | P a g e
1. Rangka terdiri daripada tulang rawan elastic2. Mempunyai 2 permukaan:
Permukaan lingual yang menghadap ke lidah Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk Ada kelenjar campur dan jaringan limfoid
Permukaan laryngeal yang menghadap ke laring Epitel berlapis gepeng yang tipis dari permukaan lingual menjadi
epitel bertingkat bertorak bersilia bersel goblet yang akna melanjutkan ke trake dan bronkus
Mempunayi kelenjar campur3. Terdapat dua lipatan mukosa yang menonjol kearah lumen
Bagian atas disebut pita suara palsu Epitel bertingkat torak bersilia Lamina propria terdiri daripada jaringan penyambung jarang Terdapat kelenjar campur Mempunyai kelompok jaringan limfoid
Bagian bawah disebut pita suara sejati Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk Pada lamina propria terdapat serat-serat elastin tersusun sejajar
membentuk ligamentum vokalis Sejajar dengan ligamnetum vokalis terdapat otot skelet yangs ejajar
disebut M.vokalis4. M. Vokalis berfungsi mengatur keteganagn pita suara dan ligamentum sehingga
udara yang melalui pita suara dapat menimbulkan sura dengan nada yang berbeza-beza
11 | P a g e
Trachea (tenggorok)
1. Trachea merupakan sebuah pipa udara yang terbentuk dari tulang rawan dan selaput fibro-muskular
2. Lanjutan larynx3. Membentang mulai etinggi cervical 6 sampai tepi atas vertebra thoracal 54. Bentuk trakea kurang silindrik kerana datar dibahagian posterior5. Trache adan bronkus utama letaknya di ekstrapulmonal dan memiliki rangka cincin
tulang rawan hialin yang tidak sempurna ,dipersatukan oleh jaringan fibrosa dan otot polos.
6. Pembuluh darah trachea A.thyreoidea inferior Aa.Bronchiales
7. Persarafan Cabang-cabang tracheal N.vagi, Nn. Recurrens, truncus sympatis
Secara mikroskopis
1. Mempunyai rangka berbentuk C yang terdiri atas tulang rawan hialin2. Berjumlah 16-20 buah3. Cincin tulang rawan antara stu dengan lain dihubungkan oleh jaringan penyambung
padat fibroelastis dan retikulin disebut ligamnetum anulare 4. Otot polos berperan mendekatkan kedua tulang rawan5. Bagian trakea yang mengandung tulang rawan diebut pars kartilagenia6. Bagian trakea yang mengandung otot disebut pars membranasea
12 | P a g e
Mukosa trakea
1. Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet2. Lamina basalis agak tebal dan jelas3. Lamina propria mempunyai serat elastin yang berjalan longitudinal membentuk
elastika interna4. Terdapat kelenjar-kelenjar campur
Tunika submukosa
1. Terdiri daripada jaringan ikat jarang , lemak , kelenjar campur (galndula trakealis) yang banyak dibahagian posterior
2. Pars membranosa ada serat otot polos yang berjalan transversal , longitudinal, oblique disebut M.trakealis
Tunika Adventisia
1. Terdapat kelenjar campur2. Jaringan fibroelastis yang berhubungan dengan perikondrium sebelah luar pars
kartilagenia
Sel-sel epitel trakea /epitel respiratorius
1. Sel goblet Mensintesa dan mensekresi lender Mempunyai apparatus golgi dan reticulum endoplasma kasar di sel basal Ada mikrovili di apex Sifat sekresi apokrin Mengandung tetesan mucus yang kaya akan polisakarida
2. Sel sikat Mempunyai mikrovili di apex yang berbentuk seperti sikat Ada 2 macam sel sikat iaitu sel sikat 1 dan sel sikat 2 Seol sikat 1 mempunyai mikrovili yang sangat panjang Sel sikat 2dapat berubah menjadi sel pendek
3. Sel basal sel induk yang akan bermitosis dan berubah menjadi sel lain
4. Sel sekretorik bergranul Pada sitoplasma terdapat granula dengan diameter 100-300 milimikron Sifat granula mengandung katekolamin yang akna mengatur aktivitas sel
goblet dan gerakan siliaa Mengatur sekresi mukosa dan serosa
13 | P a g e
Thorax (dada)
1. Merupakan bahagian superior batang badan anatar leher dan perut2. Didalam thorax terkandung rongga thorax3. Pintu atas thorax ialah apertura thoracis superior4. Pintu bawah thorax ialah aperture thoracis inferior5. Dinidng Thorax terdiri atas musculoskeletal6. Otot-otot dinidng thorax
Otot lengan atas yang melekat pada dinding thorax-M.pectoralis mayor-M.serratus anterior-M.latissimus dorsiM.pectoralis minor
Otot dinding thorax murni-M.intercostales-M.subcostalis-M.transversus thoracis-M.serratus posterior superior-M.serratus posterior inferior
7. Pendarahan dinding thorax Aorta thoracalis A.intercostalis suprema A.thoracica interna V.intercostalis
14 | P a g e
8. Persarafan dinding thorax N.intercostalis
9. Fungsi thorax Pernapasan Melindungi jantung
10. Diaphragma merupakan jaringan musculofibrosa yang berbentuk dua belah kubah diantara thorax dan rongga perut
11. Tempat lekat diaphragm Processus xiphoideus Ujung-ujung sterna iga dan tulang rawan iga
Pleura(selaput dada)
1. Selaput serosa yang membentuk sebuah kantung tertutup yang terivaginasi oleh paru
2. Pleura visceralis meleakta pada permukaan paru 3. Pleura parietalis melapisi permukaan dalam separuh dinding thorax menutupi
sebagin besar diaphragm.4. Pendarahn pleura
Aa.Intercostales A.pericardiacophrenica A.musculophrenica
5. Persarafan Nn.intercostales N.phrenicus
15 | P a g e
Secara Mikroskopik
1. Pleura disusun oeh jaringan ikat fibrosa dengan serat elastin dan kolagen dan sel fibroblast dilapisi oleh selapis mesotel
Pulmo (paru) 1. Pru terletak bebas didalam cavun pleura2. Kedua-dua paru terpisah oleh jantung dan isi mediastinum lainnya3. Paru berupa spons mengapung dalam air,sangat elastic dan berkrepitasi apabila
diraba4. Paru memiliki apex,basis,3 tepi dan 2 permukaan.5. Paru kiri dibagi menjadi lobus-lobus superior dan inferior oleh fissure oblique6. Paru kanan terbagi menjadi lobus superior ,medius dan inferior oleh fissure
horizontal dan fissua oblique7. Pembuluh darah pulmonal
A.pulmonalis dextra A.pulmonalis sinistra V.pulmonalis dextra V.pulmonalais sinistra
8. Persarafan N.vagus
Secara mikroskopik
1. Paru sebahagian besarnya terdiri daripada bronkus, bronkiolus,alveolus
Percabangn bronkus
Bifurkasio trakea ->bronkus 1(ekstrapulmonal)->bronkus 2( lobaris)->bronkus 3(segmentum)->
Bronkiolus->bronkiolus terminalis->bronkiolus respiratorius->duktus alveolaris->sakus alveolaris
->alveolaris
Bronkus
16 | P a g e
1. Bronkus ekstrapulmonal sama dengan trake a tetapi mempunyai diameter yang lebih kecil
2. Bronkus intrapulmonal Mukosa membentuk lipatan longitudinal Epitel bertorak silia bersel goblet Lamina propria
(a) Jaringan ikat jarang(b) Serat elastic dan muskulus polos spiral(c) Nodulu limfatisi(d) Kelenjar bronkialis –kelenjar campur
Berbentuk sferis Susuna muskularis seperti spiral Tulang rawan tidak beraturan Membrane basilaris jelas
3. Bronkus kecil-epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet4. Bronkus terkecil-epitel selapis torak bersilia bersel goblet
Bronkiolus
1. Diameter kira-kira 1mm2. Epitel berlapi torak bersilia , bersel goblet3. Lamina propria
o Tipiso Otot polos relative banayk daripada jaringan ikato Serat elastin
Bronkiolus terminalis
17 | P a g e
1. Epitel selapis torak bersilia 2. Terdapat mikrovili dan granula kasar3. Lamina propria
o Sangat tipis-serat elastino Otot polos
4. Lapisan luarnyao Serat kolageno Serat elastino Pembuluh darah dan limfao Saraf
Bronkiolus respiratorius
1. Bagian antara bagian konduksi dan bagian respirasi2. Pendek3. Epitel torak rendah/epitel selapi skubis4. Diantar sel kubis terdapat sel clara, berbentuk kubah,tak bersilia5. Lamina propria : serat kolagen + serat elastin,otot polos terputus-putus.6. Sel clara diduga ikut berperan terhadap pembentukan cairan bronkiolar yang
mengandung protein glikoprotein, kolesterol7. Alveoli semakin banyak apabila ke distal8. Makin ke distal, silia semakin kurang ditemukan
Duktus Alveolaris
1. Dinding tipis ,sebagian besar terdiri daripada alveoli2. Dikelilingi sakus alveolaris3. Dimulut alveolus terdapat epitel selapis gepeng (sel alveolar tipe 1)4. Jaringan ikat elastin serat kolagen,otot polos5. Terbuka ke atrium, ruang yang menghubungkan beberapa sakus alveolaris
Sakus alveolaris
1. Kantong yang dibentuk oleh bberapa alveoli2. Terdapat serat elastin dan serat retikulin yang melingkari muara sakus alveoli
Alveolus
1. Di sekitar alveoli terdapato Seart elastino Serat kolagen
2. Epitel selapis gepeng3. Pada dinding alveolus terdapat lubang kecil disebut stigma alveolaris4. Stigma ini penting apabila terjadi sumbatan disalah satu cabang bronkus/bronkiolus
karena udara dapat menagalir dari alveolus satu ke alveolus lain
18 | P a g e
Sel dinding alveolus
1. Sel alveolar tipe 1/pneumonosit 1o Inti gepengo Sitoplasma tipis mengelilingi seluruh dinding alveolio Mempunyai membrane basalis yang memisahkan sel ini dengan sel endotel
kapiler2. Sel alveolar tipe2 /pneumonosit tipe 2
o Inti kubis sering menonjol ke lumeno Sitoplasma mengandung multilamelar bodies. Zat ini dilepas ke eprmukaan
sel,sebagai surfaktan 3. Sel alveolar fagosit
o Disebut juga sel debuo Berinti bulato Selain pada dinding alveoli juga terdapat pada lumen alveoluso Berasal dari monosit daraho Memfagosit debu mikroorganisme dan benda asing
4. Sel endotel kapilero Melapisi kapiler daraho Inti gepeng,kromatin inti halus
Mekanisme Sistem Pernafasan
Fungsi Utama system pernapasanPenyediaan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme sel-sel tubuh dan mengeluarkan CO2 hasil metabolisme secara terus menerus
Sistem respirasi mencangkup 2 proses
19 | P a g e
1. Respiratori dalam
Proses metabolisme intrasel yang terjadi di mitokondria termasuk konsumsi oksid=gen dan produksi CO2 selama pengambilan energy dari molekul nutrient
2. Pernafasan Luar
Meliputi seluruh urutan langkah kejadian antara sel tubuh dengan lingkunagna luar
Pernafasan luar meliputi:
1. Pertukaran udara luar dengan udaara alveoli,aksi mekanik pernafasan dan seterusnya proses ventilasi
2. Proses difusi O2 dan CO2 antara udara alveoli dan darah kapiler paru3. Transport CO2 dan O2
4. Pertukaran CO2 dan O2 antara kapiler jaringan ke sel-sel jaringan
Fungsi Tambahan
1. Mangeluarkan air dan panas tubuh2. Meningkatkan aliran ablik vena3. Proses berbicara,berbunyi, dan sebagainya4. Mengeluarkan.memodifikasi,mengaktifkn,menginaktifkan materi yang melewati
sirkulasi pulmonal.
Struktur Saluran Pernafasan
1. Sistem saluran udara2. Organ pertukaran gas3. Mekanisme pompa ventilasi paru
Struktur dinding dada Otot-otot pernapasan
4. Pusat pernapasan dan jaras persarafan5. System sirkulasi darah membawa 02,co2, ked an dari jaringan tubuh
Sistem saluran udara1. Hidung
2. Pangkal Tenggorokan (Laring)/Voice box
3. Batang Tenggorokan (Trakea)/Wind pipe
4. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
5. Cabang Bronkus (Bronkiolus)
6. Paru-Paru (Pulmo)
20 | P a g e
Hidung
Rongga hidung memiliki 3 fungsi utama yaitu :
1. memanaskan udara supaya sesuai dengan suhu tubuh
2. melembabkan udara dan mencegah membrane alveoli kering (kelenjar sebasea dan sel goblet)
3. menyaring udara
bulu hidung menyaring benda lebih besar dari 10 um mukosa:silia menangkap benda 2-10 um ciliary escalator mendorong benda asing keluar dengan kecepatan
16mm/menit
Laring
1. Tersusun dari lempengan-lempengan tulang rawan.
2. Terdapat glotis yaitu celah penghubung trakea - faring,
3. Terdapat epiglottis yaitu katup pengatur jalannya udara dan makanan.
21 | P a g e
Trakea Dan Bronkus primer
1. Tersusun dari cincin tulang rawan berbentuk pipa
2. Tabung udara kaku berbentuk silinder
3. Terletak di depan oesofagus
4. Dinding nya terdiri daripada:
Jaringan fibros Tulang rawan
5. Dinding cabang bronkus yang lebih kecil terdiri daripada: Otot Polos Tulang rawan (spiral terputus)
6. Ada otot polos (persarafan otonom) dan peka terhadap zat kimia dan hormone tertentu mengakibatkan
Bronkokonstrinksi Bronkodilatasi
7. Bagian dalam licin dan berlendir terdapat jaringan epitel yang tersusun dari sel-sel bersilia yang berfungsi menahan debu dan kotoran.
8. Bronkus = penghubung trakea dengan paru-paru.
9. Ada 2 bagian yaitu bronkus kiri dan bronkus kanan.
10. Bronkus bercabang menjadi bronkiolus.
11. Pada ujung bronkiolus terdapat kantung udara yang disebut alveolus.
12. Dinding alveolus terdapat banyak pembuluh kapiler darah tempat terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2.
Alveoli
22 | P a g e
1. Alveoli adalah sekumpulan kantung udara berdinding nipis , 1 lapis sel epitel aveol type 1 berbentuk gepeng
2. Diantara sel type 1 ada sel alveoli type 2 yang mensekresi surfaktan yang membantu pengembangan jaringan paru
3. Didalam lumen alveoli terdapat: Sel makrofag Limfosit Mast-cell Lipid Histamine/polipeptida
4. Didinding antara 2 alveol bersebelahan terdapat pori (minutes pores of khon) untuk pertukaran udara antara alveoli=ventilasi kolateral
5. Tiap alveoli dikekelilingi jalinan kapiler paru membentuk keranjang kapiler disekitar alveoli
6. Endotal kapiler paru dengan membrane alveoli membentuk membrane alveoli kapiler( membrane respirasi) untuk difusi O2 dan CO2 anta udara alveoli dan darah kapiler paru.
23 | P a g e
Paru-paru
1. Paru-paru terletak di dalam rongga dada. 2. Terdapat bronkus, bronkiolus, alveolus.3. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. P4. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan
terdiri atas tiga lobus sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua lobus5. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).6. Alveolus dalam paru-paru jumlahnya sangat banyak, lebih kurang 300 juta alveolus.
Luas permukaan seluruh alveolus diperkirakan 100 kali lebih besar daripada permukaan tubuh.
Peredaran Darah Paru
1. Sirkulasi Bronkial Menyediakan nutrient bagi jaringan paru
2. Sirkulasi Pulmonal Membawa gas hasil pertukaran darah kapiler dan udara alveoli Saringan
Sirkulasi Pulmonal bermula dari ventrikel kanan ke A. Pulmonal bercabang-cabang mengikuti saluran udraa berakhir dia jaringan akpiler yang luas di sekitar alveoli
Sikap Berbaring
Paru menampung 400 ml darah (pengaruh gravitasi)
Sikap Berdiri
24 | P a g e
Darah kembali ke sirkulasi sistemik. Pengukuran kapasitas vital pada sikap berbaring lebih kecil daripada sikap berdiri.
Mekanisme Pernafasan
Berperan penting dalam pernapasan
1. Tulang Rusuk (Sternum)- terdapat 12 pasang tulang iga yang berhubungan dengan sternum di anterior dan vertebra thoracalis di posterior
2. Otot Rusuk (Muskulus Interkostalis)-kontraksi otot-otot intercostalis mengubah bentuk dan luas rongga dada
3. Difragma – kontraksi diaphragm mengubah bentuk dan luas rongga dada
Paru dibungkus oleh 2 lapisan pleura
1. Pleura visceral2. Pleura parietal
Dalam pernapasan ada 2 siklus
1. Menghirup (INSPIRASI)
2. Mengeluarkan (EKSPIRASI)
Pernapasan ada 2 macam
1. Pernapasan Dada (thoracal)
25 | P a g e
2. Pernapasan Perut(abdominal)
Mekanisme Menghirup Udara (INSPIRASI)
Otot antar tulang rusuk ( m.intercostal eksternus) berkontraksi sehingga:
1. Rongga dada membesar,
2. Tekanan udara dalam paru mengecil,
3. Udara masuk dari luar ke dalam paru-paru.
Inspirasi kuat dibantu oleh otot-otot inspirasi tambahan 1. Sternokleidomastoideus2. Pektoralis mayor
Otot diafragma kontraksi sehingga:
1. otot diafragma mendatar,
2. rongga dada membesar
3. tekanan udara dalam paru mengecil,
26 | P a g e
4. udara dari luar masuk kedalam paru-paru
Mekanisme Mengeluarkan Udara (EKSPIRASI)
Otot antar tulang rusuk berelaksasi sehingga:
1. Rongga dada mengecil,
2. Tekanan udara dalam paru membesar
3. Udara keluar dari paru-paru
Jaringan paru kembali kedudukan semula sesudah teregang (daya recoil) Ekspirasi kuat melibatkan kontraksi otot-otot ekspirasi seperti otot dinding perut dan
otot interkostal internus Otot diafragma relaksasi sehingga:
1. otot diafragma kembali melengkung ke atas,
2. rongga dada mengecil
3. tekanan udara dalam paru meningkat,
4. udara keluar paru-paru
27 | P a g e
Elastisitas Jaringan paru (recoil dan compliance)Daya recoil : kemampuan untuk kembali ke bentuk semula sesudah diregangakn -> mengembaliakn volume paru ke resting level
Compliance adalah kemudahan jaringan paru untuk diregangakn dinyatakan sebagai hubungan antara volume paru dengan perubahan tekanan intra pulmo dinyatakan sebagai
∆V∆P
= LcmH 2O
Faktor yang mempengaruhi compliance
1. Volume paru saat pengukuran- volume paru saat pengukuran besar, compliance turun
2. Perubahan elastisitas jaringan paru- fibrosis paru,compliance turun3. Tahanan jalan nafas-kongesti dan edema paru,tahana jalan nafas naik,compliance
turun4. Tegangan permukaan alveoli-tegangan permukaan alveoli ada lapisan surfaktan,
menurunkan tegangan permukaan , permukaan meningkat
Surfaktan1. Molekul surfaktan adalah sekrit sel epitel type 2 diantara moleku-molekul air2. Waktu alveoli mengempis molekul surfaktan menurunkan teganagn permukaan,
supaya alveoli tidak kolaps3. Sewaktu inspirasi alveoli mengembang molekul surfaktan melawan reganagn yang
berlebihan , mencegah alveoli pecah, pada akhir inspirasi
Peningkatan kerja pernafasan1. Compliance Paru turun2. Daya recoil turun3. Tahanan jalan nafas naik4. Kebutuhan ventilasi naik( olah raga)
Volume & Kapasitas Paru-ParuVolume paru-paru = 5-6 liter
Terdiri dari :o Volume Tidal sebanyak 0,5 liter hasil pernafasan normalo Volume Cadangan Inspirasi = volume udara ekstra yang dapat di inspirasi
setelah volume tidal, bisa mencapai 3 litero Volume Cadangan Ekspirasi = volume udara ekstra yang dapat di ekspirasi
setelah ekpirasi normal, bisa mencapai 1,1 liter.
28 | P a g e
o Volume Residu adalah = volume udara yang masih tetap berada di paru-paru sekalipun sudah dilakukan ekspirasi kuat, bisa mencapai 1,2 liter.
0,5 + 3 + 1,1 + 1,2 = 5,8 liter Volume kolaps adalah udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru sesudah
ekspirasi maksimal apabila paru kolaps
Kapasitas Paru-paru adalah aplikasi/kombinasi dari dua jenis volume paru-paru :
• Kapasitas Inspirasi = VT + VCI
• Kapasitas Residu Fungsional = VCE + VR
• Kapasitas Vital = VCI + VT + VCE
• Kapasitas Paru-Paru Total = Kapasitas Vital + VR
Pemeriksaan Fungsi Paru1. Pemeriksaan Fungsi paru yang paling uatam ialah spirometri yang mengunakan
spirometer2. Pemeriksaan spirometri digunakan untuk mengetahui adanya gangguan di paru-paru
dan saluran pernapasan. Alat ini sekaligus digunakan untuk mengukur fungsi paru.
29 | P a g e
Ventilasi Obstruktif
1. Respirasi abnormal ini mempunyai karekteristik yaitu kekuatan kecepatan ekspirasi yang lambat (FEV1/FVC lambat).
2. Pada seseorang yang mengalami penyakit ini volume parunya sama dengan orang normal.
Penyakit yang disebabkan ventilasi Obstruktif
1. Asma Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara
Spirometri mungkin dibutuhkan untuk membuat inisial diagnosis dan biasanya membantu mengikuti proses jalannya penyakit-memberi keterangan respon terhadap pemberian pengobatan
2. Bronchitis Bronchitis adalah kondisi klinik yang didefenisikan sebagai batuk kronik
dengan produksi mucus selama berbulan-bulan samapi menahun.
30 | P a g e
Secret mucus dan inflamasi di bronchi sebagai reaksi menjadi menyempit dan menyebabkan terjadinya ventilasi obstruktif, perubahan ini merupakan reaksi pertahanan dari jalan napas. Bronchitis juga bisa disebabkan karena symptom pulmonary obstruktif
3. Emfisema Emfisema adalah gangguan pengembangan paru-paru yang ditandai oleh
pelebaran ruang udara (alveolus) dalam paru-paru disertai destruksi jaringan
Ventilasi restriktif
1. Penyakit restriktif ditandai dengan kondisi lebih nyata oleh reduksi pada kapasitas total paru.
2. Ventilasi restriktif mungkin disebabkan kerusakan pulmonary, fibrosi pulmo (kaku abnormal, non komplikasi paru), atau karena nonpulmo deficit, mencakup kelemahan otot pernapasan, kelumpuhan, dan kelainan bentuk atau kekakuan dari dinding dada
3. Pada tes pulmonari, individu yang mengalami ventilasi restriktif memiliki penurunankapasitas total paru, penurunan residu fungsional, dan penurunan residu pulmonal.
4. Karena tekanan pleura drop memaksa paru menjadi inflamasi, kedalaman pernapasan pada orane yang mengalami restriktif berbda dibandingkan pada orang yang normal, dan meraka mengakhiri pernapasan dengan pernapasan dangkal dan cepat
Pertukaran gas paruUdara atmosfer adalah campuran berbgai-bagai gas dengan kadar berbeda-beda
N2= 78%
O2=20.98%
CO2=0,004%
Proses difusi
31 | P a g e
Proses masuknya molekul gas kedalam cairan disebut proses difusi
O2 alveol mendifusi masuk kedarah kapiler CO2 darah kapiler mendifusi ke alveoli, proses ini berlangsung terus menerus karena:
1. Alveoli selalu berisi udara ±2500 ml pada akhir ekspirasi tenang2. Aliran darah dikapiler paru juga terus menerus ,waktu diastole ventrikel dan waktu
menahan nafas difusi berlangsung
Faktor yang mempengaruhi kecepatan proses difusi ( DR=diffusion rate)
1. Perbedaan tekanan gas (dalam cairan) dan tekanan parsial gas2. Luas penampang lintang antar muka gas-cairan3. Panjang jarak yang harus ditembus molekul-molekul gas4. Daya larut gas
Alveoli paru-paru ideal unutk proses difusi karena
1. Gas-gas larut dalam lipid2. Daerah untuk pertukaran gas sangat luas3. Jarak yang dilalui gas sangat tipis
Fase Proses difusi
1. Fase gas Luas penampang total saluran udara dari trakea sampai alveoli makin
besar,aliran udara hanya sampai duktus alveolaris Dalam alveoli,gerakan molekul gas dan pencampuran gas dengan cara difusi
32 | P a g e
Gas dengan body mass rendah bergerak lebih cepat,O2 bergerak lebih cepat mendifusi dari CO2
2. Fase membrane Bila membrane respirasi tebal,difusi sukar
3. Fase cairan O2 mendifusi ke cairan kemudian ke eritrosit dan berikatan dengan HB
kecepatan difusi bergantung kepada daya larut dan Body Mass gas.CO2 lebih mudah larut dalam air dari O2
Transport O2 dan CO2
1. Hb mengikat O2 dikapiler paru dan dilepaskan dijaringan2. Hb dapat mengikat CO2 yang diproduksi jaringan dan dilepaskan diparu
Transport O2
1. Bentuk larut sangat sedikit2. Terikat secara kimia dengan Hb3. Tiap komponen heme mengandung 1 atom zat besi (Fe)4. Tiap atom Fe dalam heme mampu mengikat 1 molekul O2,tiap molekul Hb dapat
mengikat 4 molekul O2
5. Ikatan Hb dan O2 adalah ikatan fisis6. Diddosiasi oksi Hb meningkat apabila:
pH menurun PCO2 meninggi Suhu meninggi Konsentrasi 2,3 BPG meninggi dlam sel darah merah PO2 menurun
Transport CO2
1. CO2 sebagai terlarut,daya larut CO2 lebih besar sari O2,tiap 100 ml darah hanay dapat membebaskan 0.3 CO2 dalam bentuk terlarut
2. Ikatan denagn protein Dengan Hb Dengan protein plasma
Membentuk senyawa karbamino Hb.Deoksi Hb afinitasnya lebih besar terhadap CO2 dibandingkan dengan HbO2
HbCO2 dan karbamino Hb adalah ikatan reversible
3. Ion HCO3- adalah cara pengankutan CO2 terpenting
4. Bentuk pengankutan CO2 sebagai: CO2 yang larut dalam plasma (6%)
33 | P a g e
Asam kabonat H2CO3 (4%) Iaktan karbamino(20%) Ion bikarbonat dalam plasma (70%)
Pusat PernapasanPusat pengaturan pernapasan volunter di korteks cerebri impulsnya disalurkan melalui traktus kortikospinalis ke motor neuron saraf pernapasan
Terdiri daripada 3 bagian
1. Pusat respirasi Di formation retikularis medulla oblongata lepas muatan berirama
menghasilkana pernapasan spontan2. Pusat apneustik
Berpengarauh tonik terhadap pusat inspirasi ,pusat ini dihambat impulse eferen melaui N X
3. Pusat pneumotaksik Impulse dari sini menghambat aktifitas neuron 1 (rangsang inspirasi
dihentikan)
Pengaturan pusat pernapasanKemungkinan melalui reflex
1. Rangsang kimia Melalui kemoreseptor – sentral dan perifer Respon verntilasi terhadap : penurunan PO2 arteri,peningakatn PCO2 arteri,
peningkatan ion H+ arteri
2. Rangsang non kimia Korteks serebri
-langsung-tidak langsung-proprioseptor-peningkatan suhu-reseptor regang (reflex hering breuer)
Keseimbangan Asam BasaDalam keadaan normal
34 | P a g e
1. BHCO3/H2CO3 =202. pH darah = 7,403. bila terjadi perubahan ratio perbandingan bikarbonat dan asam bikarbonat maka
terjadi gangguan keseimbangan asam basa
Gangguan Keseimbangan Asam Basa
1. Asidosis (bikarbonat/asam karbonat<20)o Respiratorik o metabolik
2. Alkalosis(bikarbonat/asam karbonat>20)o Respiratoriko Metabolic
Penyebab gangguankeseimbangan asam basa
1. Asidosis metabolico Diabetes mellitus tidak terkontrol dengan ketosiso Muntah-muntah yang tidak asamo Penyakit ginjalo Keracunan garam asamo Banyak kehilangan cairan usus haluso Kehilnagan banyak elektrolito Kompensai: Hiperpnoe
2. Asidosis respiratoriko Penyakit dengan gangguan pernapasan seperti :
pneumonia,emphysema,decompensatio cordis,asthmao Depresi pusat pernapasan: keracunan morfino Alat respirator tidak dan kurang berfungsio Kompensasi: reabsorbsi bikarbonat dinaikkan
3. Alkalosis metabolico Pengobatan antacid yang berlebihan o Gastric suction yang berlebihano Penyakit cushingo Pengobatan cortisone berlebihan
4. Alkalosis respiratoriko Hiperventilasi pada hysteriao Hiperventilasio Keracunan salasilato Pernafasan kusmaull
35 | P a g e
Gangguan Ventilasi
Hipoksia- keadaan di mana tubuh keseluruhnanya atau daerah tubuh (hyoxia tisu) kekurangan bekalan oksigen yang mencukupi.
Hiperkapnia- keadaan di mana ada terlalu banyak karbon dioksida (CO2) dalam darah.
Asphyxia- kondisi sangat kekurangan bekalan oksigen ke tubuh yang timbul kerana tidak dapat bernafas secara normal
Sianosis- warna biru pada kulit dan selaput lendir kerana kehadiran yang lebih besar daripada lima gram per desiliter klarifikasi hemoglobin terdeoksigenasi dalam pembuluh darah berhampiran permukaan kulit
36 | P a g e
Penutup
KesimpulanSesak napas yang disertai bunyi disebabkan gangguan system pernapasan antaranya gangguan keseimbangan asam basa,alergi,gangguan pusat pernapasan,gangguan ventilasi dan gangguan pertukaran gas di paru.
Daftar pustaka1. Santoso G., Ninik W., Hartati T., Elly H., J. Goenawan, Anna M. Respirasi-1. Bahan
kuliah blok 7. Universitas Kristen Krida Wacana: 2010
2. Sherwood L. Human Physiology From Cells to Systems. 7th ed. International Student
Edition.
3. Ganong W.F. Review of Medical Physiology. International edition. 21st ed. Mc Graw
Hill Education
4. Gunawijaya F.A, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskopik
Histologi. Universitas Trisakti.
5. Yasavati K., Mardi S., Wong W.W., Indriani K. Buku panduan keterampilan medic
(skill-lab) semester 2. Universitas Kristen Krida Wacana: 2010
6. Pengkajian keperawatan (3). Diunduh dari. http://nursingbegin.com/tag/pemeriksaan-
fisik/
7. Santoso G. Anatomi sistem pernapasan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:
2009
8. Oxford concise medical dictionary. 7th edition. Oxford university press :2007
9. Mark H.B, Fletcher A.J, Jones T.V, Porter R. The merck manual of medical
information dictionary. 4nd home edition. Pocket books reference.
37 | P a g e
Top Related