PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG TATA CARA WUDHU
MELALUI PERMAINAN KARTU KUARTET SISWA KELAS I
SD NEGERI KEMIRIREJO 1 MAGELANG
S K R I P S I
Oleh:
ULW IYAHN IM :I1406301
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
2 0 0 8
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG TATA CARA WUDHU
MELALUI PERMAINAN KARTU KUARTET SISWA KELAS I
SD NEGERI KEMIRIREJO 1 MAGELANG
S K R I P S I
<Diajukan untuh^Memenuhi Tugas
dan Melengkapi Syarat Quna Memperoleh
Qe Car Sarjana dalam Ilmu TarSiyah
Oleh:
ULW IYAHN IM :I1406301
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
2 0 0 8
DEPAK 1 EMEN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jalan Tentara Pelajar 02 Telp (0298)323706,323433 Faks 323433 Salatiga 50721 http:/www.stainsalatiga.ac.e-fnail: Adtninislrasi@stainsalaliga ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 1 (satu) naskah 9 Agustus 2008
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Yth. Ketua STAIN
Di Salatiga
Assalamu’alaikum wr.wb.
Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa :
N a m a : U L W I Y A H
N I M 11406301
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
J u d u l : PENINGKATAN PRES TASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG TATA
CARA WUDHU MELALUI PERMAINAN KARTU
KUARTET SISWA KELAS I SD NEGERI
KEM1R1REJO 1 MAGELANG
Untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah Skripsi.
Demikian untuk menjadikan periksa
Wassalamu’alaikum wr.wb.
NIP 150327120
m
V
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah in i :
Nama : U L W IY A H
Nomor Induk Mahasiswa : 11406301
Kelompok Belajar : Kota Magelang
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tulisan dalam Penelitian Tindakan
Kelas adalah benar-benar hasil tulisan peneliti yang berdasarkan pada kenyataan
riil di dalam kelas.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk diketahui dan apabila terdapat ketidakaslian
dalam penulisan, penulis bersedia dituntut secara hukum.
Yang menyatakan,
U L W I Y A H
NIM 11406301
VI
ABSTRAK
Peningkatan prestasi belajar siswa merupakan suatu usaha yang harus terus dilakukan karena pada dasarnya pendidikan adalah upaya optimalisasi potensi siswa, yang berupa prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui bahwa pembelajaran melalui permainan kartu kuartet dapat meningkatkan perhatian siswa, (2) mengetahui bahwa pembelajaran melalui pemainan kartu kuartet dapat meningkatkan aktifitas siswa , (3) mengetahui bahwa pembelajaran melalui kartu kuartet dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan model permainan yang pada dasarnya fungsi dari permainan ketika belajar adalah normalisasi penalaran pada anak. Dengan bermain sambil belajar, belajar dalam bentuk permainan siswa dalam kondisi relaks sehingga mengakibatkan adanya keselarasan perkembangan otak kanan dan otak kiri. Keseimbangan keija otak akan memacu perkembangan otak ke arah yang lebih maksimal sehingga prestasi belajar siswa meningkat.Tingkat ketercapaian Standart Ketuntasan Belajar Minimal yang semula hanya 62 (40%) meningkat menjadi 85,66 (100%).Demikian juga dengan perhatian siswa yang semula 40% menjadi 90%. Aktivitas siswa yang semula 30% meningkat menjadi 86,5%. Hal ini menunjukan bahwa m inat, perhatian, dan aktivitas siswa menjadi sangat tinggi.
Kata k u n c i: Prestasi belajar, permainan, kuartet.
KATA PENGANTAR
vii
Assalamu’alaikum wr.wb
Bismillahir rahmanir rahim
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT seru sekalian alam. Berkat
rahmat dan ridlo-Nya serta limpahan taufik, hidayah-Nya kepada peneliti,
sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini.
Kegiatan penelitian ini dilakukan untuk memenuhi sebagian tugas yang
dibebankan peneliti untuk memperoleh gelar saijana pendidikan Agama Islam. Di
samping itu juga untuk memperbaiki proses pembelajaran yang direncanakan
dalam pembelajaran siswa. Diharapkan melalui Penelitian Tindakan Kelas
{Classroom Action Research) proses dan hasil belajar siswa meningkat.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak
penulisan ini tidak mungkin terwujud, oleh karena itu saya sampaikan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs. Imam Sutomo,M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga
2. Drs. Djoko Sutopo selaku Ketua Program Ekstensi STAIN Salatiga
3. Para Dosen STAIN Salatiga
4. Bapak Ari Setiawan,M.M. selaku dosen pembimbing yang telah rela
mengorbankan waktunya untuk membimbing dalam menyelesaikan
penulisan Penelitian Tindakan Kelas
5. Karyawan dan karyawati STAIN Salatiga
6. Kepala SD Negeri Kemirirejo 1 Magelang yang telah memberi ijin dan
membantu dalam menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas
7. Para Dewan Guru SD Negeri Kemirirejo 1 Magelang
8. Suami dan anakku yang telah membantu dan memberi dukungan dalam
menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas
9. Siswa Kelas I SD Negeri Kemirirejo 1 Magelang
10. Seluruh saudara, teman, dan semua pihak yang tidak dapat disebut satu per
satu yang telah membantu peneliti demi kelancaran penulisan Penelitian
Tindakan Kelas
Semoga amal baik Bapak/Ibu/Saudara diterima Allah Swt dan mendapat balasan
yang lebih baik dari-Nya.
Sebagai hamba Allah yang lemah, dalam penulisan Penelitian Tindakan
Kelas peneliti rasa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kepada para
pembaca yang budiman, peneliti mengharap saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan Penulisan ini.
Kepada Allah jualah peneliti memohon, semoga Penelitian Tindakan Kelas
ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Salatiga, 2008
Peneliti
IX
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................... iii
PENGESAHAN SK RIPSI.......................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................................. v
ABSTRAK..................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................................. vii
DAFTAR ISI........................................................ ix
DAFTAR TABEL......................................................................................................... xi
DAFTAR GRAFIK....................................................................................................... xii
DAFTAR G AM BA R................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
B. Rumusan M asalah........................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 3
D. Hipotesis T indakan......................................................................... 4
E. Kegunaan Penelitian....................................................................... 4
F. Difinisi Istilah .................................................................................. 5
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian .............................................................. 6
2. Subyek Penelitian .................................................................. 6
3. Langkah-Langkah Penelitian ........................................ 7
4. Instrumen Penelitian................................................................ 8
5. Pengumpulan D ata.................................................................... 8
6. Analisis D ata............................................................................. 8
H. Sistematika Penulisan..................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar........................................................................... 11
B. Pengertian Prestasi Belajar.............................................................. 13
X
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar.............................. 14
D. Pengertian Pendidikan Agama Islam......................................... 16
E. Pengertian Wudhu .................................................................... 17
F. Pengertian Metode Mengajar...................................................... 19
G. Pengertian Permainan Kartu Kuartet.......................................... 23
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1.................................................. 25
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.................................................. 28
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I I ............................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
I. Hasil Penelitian
A. Deskripsi Siklus 1.................................................................... 36
B. Deskripsi Siklus II................................................................ 41
C. Deskripsi Siklus III ................................................................ 45
II. Pembahasan................................................................................. 53
BAB V PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................... 57
B. Saran............................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN
XI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Hasil T es .............................................................................................. 37
Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus 1........................................................... 38
Tabel 4.3. Lembar Observasi Siklus 1................................................................. 39
Tabel 4.4. Hasil Tes............................................................................................... 42
Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II........................................................ 44
Tabel 4.6. Lembar Observasi Siklus II................................................................ 45
Tabel 4.7. Hasil T e s ............................................................................................. 46
Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus III....................................................... 48
Tabel 4.9. Lembar Observasi Siklus III ........................................................... 49
DAFTAR GRAFIK
Grafik V.l. Prosentase Sebelum dan Sesudah Menggunakan Kartu Kuartet 51
Grafik V.2. Prosentase Aktifitas dan Perhatian S isw a....................................... 52
xii
XIII
DAFTAR GAMBAR
Pelaksanaan Kegiatan Siklus I.
Pelaksanaan Kegiatan Siklus II
Pelaksanaan Kegiatan Sikus III
Kartu Kuartet............................
XIV
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kesediaan Sebagai Teman Sejawat dalam Penyelenggaraan Pemantapan
Kemampuan Profesional..................................................................................
2. Surat Pernyataan Teman Sejawat....................................................................
3. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian......................................................
4. Silabus dan Sistem Penilaian...........................................................................
5. Rencana Pembelajaran Siklus I.......................................................................
6. Lembar Tes Siklus 1.........................................................................................
7. Kunci Jawaban Tes Siklus I ............................................................................
8. Gambar Kegiatan Siklus I ...............................................................................
9. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I I ...................................................
10. Lembar Tes Siklus II........................................................................................
11. Kunci Jawaban Tes Siklus II...........................................................................
12. Gambar Kegiatan Siklus I I .............................................................................
13. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus III..................................................
14. Lembar Soal Siklus III.....................................................................................
15. Kunsi Jawaban Tes Siklus III...........................................................................
16. Gambar Kegiatan Siklus III ............................................................................
17. Lembar Pengisian Angket Siklus III...............................................................
18. Aturan Permainan Kartu Kuartet....................................................................
19. Gambar-Gambar Kartu Kuartet.......................................................................
20. Riwayat Hidup Penulis.....................................................................................
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga
mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam menyelamatkan ajaran
agama Islam dari sumber utamanya Kitab Suci Al-Qur’an dan hadist melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman
disertai tuntutan untuk menghormati penganut dalam masyarakat hingga
terwujudnya kesatuan dan persatuan bangsa.
Pendidikan agama Islam terhadap anak merupakan tanggung jawab
bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Satuan pendidikan di
luar sekolah meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus dan satuan
pendidikan yang sejenis. Oleh karena itu berarti bahwa porsi pendidikan
formal di sekolah kurang dari 1/3 dari waktu keseluruhan proses pendidikan
yang dialami anak sehari-hari.Anak lebih banyak menghabiskan waktunya di
lingkungan keluarga dan masyarakat.Keluarga sebagai lembaga pendidikan
“alamiah” yang pertama berfungsi menanamkan benih sebagai faktor
pembentukan kepribadian anak.Dengan terbatasnya jumlah jam di sekolalj
untuk materi pelajaran Pendidikan Agama Islam menyebabkan banyak guru
yang mengambil jalan paling mudah, yaitu melihat Pendidikan Agama Islam
lebih sebagai “Pelajaran Agama Islam” daripada “Pendidikan Agama Islam”
sehingga pendekatan yang dipakai adalah pendekatan ilmu yang lebih
2
menyentuh ranah kognitif.Akibat dari pendekatan itu adalah bahwa peserta
didik hanya akan menumpuk bahan agama sebagai pengetahuan yang tidak
atau kurang berpengaruh terhadap pembentukan kepribadiannya.
Mutu pendidikan dapat terwujud jika proses pembelajaran
diselenggarakan secara efektif, artinya pembelajaran dapat berlangsung secara
lancar, terarah, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.Proses pembelajaran
yang efektif seringkah sulit diwujudkan di dalam kelas.Hal ini dikarenakan
interaksi antara guru dan siswa belum maksimal.Seperti halnya dalam proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih ditemukan gejala rendahnya
penguasaan materi khususnya materi yang bersifat hapalan.Pada sisi lain
strategi penyampaian materi pembelajaran bertumpu pada metode-metode
tertentu secara monoton.Hal ini berdampak pada proses pembelajaran yang
tidak interaktif, kurang menarik, dan terkesan mengejar target penyelesaian
pokok bahasan sehingga ketercapaian hasil belajar belum memenuhi Standar
Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang telah disepakati.
Berdasarkan hal di atas peneliti tertarik untuk mencoba menggunakan
metode permainan “Kartu Kuartet” dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam.Dengan bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain diharapkan
perkembangan otak kanan dan otak kiri berkembang secara seimbang. Dalam
permainan ini peneliti menyesuaikan dengan usia siswa kelas 1 yang masih
suka bermain.Dengan demikian harapan peniliti prestasi belajar siswa dapat
meningkat.
3
Permainan “Kartu Kuartet” ini peneliti terapkan untuk materi tata cara
wudhu pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam semester 2 tahun
pelajaran 2007/2008. Materi tata cara wudhu yang diteliti termasuk dalam
ranah kognitif sedang ranah psikomotornya (praktek wudhu) disampaikan
pada waktu yang berbeda. Alasan penelitian pada ranah kognitif karena untuk
mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tes tertulis pada Ulangan
Kenaikan Kelas (UKK) tahun pelajaran 2007/2008.
B. Rumusan Masalah
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti memfokuskan
permasalahan antara “Kartu Kuartet” dengan prestasi belajar siswa. Oleh
karena itu permasalahan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah penerapan pembelajaran melalui permainan kartu kuartet dapat
meningkatkan perhatian dalam tata cara wudhu?
2. Apakah penerapan pembelajaran melalui permainan kartu kuartet dapat
meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran tata cara wudhu?
3. Apakah penerapan pembelajaran melalui permainan kartu kuartet dapat
meningkatkan prestasi belajar tentang tata cara wudhu?.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah penelitian yang telah dirumuskan di atas, maka
tujuan penelitian yang akan dicapai adalah :
4
1. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran melalui permainan
kartu kuartet dapat meningkatkan perhatian siswa dalam tata cara wudhu.
2. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran melalui permainan
kartu kuartet dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran tata
cara wudhu?.
3. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran melalui permainan
kartu kuartet dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang tata cara
wudhu?.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti menggunakan
hipotesis dalam tindakan kelas sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran melalui penerapan kartu kuartet dapat meningkatkan
perhatian siswa dalam pembelajaran tentang tata cara wudhu.
2. Strategi pembelajaran melalui penerapan kartu kuartet dapat meningkatkan
aktifitas siswa dalam pembelajaran tentang tata cara wudhu.
3. Strategi pembelajaran melalui penerapan kartu kuartet dapat meningkatkan
prestasi siswa dalam pembelajaran tentang tata cara wudhu.
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Guru
a. Meningkatkan motivasi guru untuk berkreasi memilih metode dalam
proses pembelajaran.
5
b. Meningkatkan mutu profesionalnya sehingga guru mampu menilai diri
sendiri.
c. Menimbulkan rasa percaya diri bahwa masalah yang timbul dalam
pembelajaran dapat ditangani dengan kemauan dan kemampuan diri
sendiri.
d. Meningkatkan potensi diri untuk mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan sendiri secara aktif.
2. Bagi Siswa
a. Memperbaiki belajar siswa
b. Mengembangkan berpikir kreatif dan imajinatif dalam pembelajaran
siswa.
3. Bagi Sekolah
a. Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan dan mengembangkan
pembelajaran yang kondusif.
b. Ikut berpartisipasi dalam mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia
dalam peningkatan mutu pendidikan.
c. Mengembangkan berpikir kreatif dan imajinatif siswa dalam
pembelajaran secara umum.
F. Difinisi Istilah
Prestasi belajar adalah kemampuan siswa dalam menguasai materi atau
pengetahuan dan keterampilan setelah melakukan kegiatan belajar.Pendidikan
Agama Islam adalah upaya sadar terencana dalam menyiapkan peserta didik
6
untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan
berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber
utamanya yaitu kitab suci Al Qur’an dan hadits melalui kegiatan bimbingan
pengajaran latihan serta penggunaan pengalaman. Sedangkan wudhu adalah
bersuci dengan air mengenai muka, kedua tangan, kepala dan kedua
kaki.Bermain adalah melakukan sesuatu untuk bersenang-senang.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama Islam tentang tata
cara wudhu rancangan penelitian yang dibuat adalah sebagai berikut:
a. Melihat kondisi riil hasil ulangan siswa melalui daftar nilai serta tingkat
ketercapaian dalam Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM).
b. Menyiapkan media dan fasilitas pendukung.
c. Menyusun rencana pembelajaran.
d. Membuat panduan observasi (instrumen) untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang
tata cara wudhu.
2. Subyek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di SD Negeri Kemirirejol
Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah.
7
a. Peserta adalah siswa kelas 1-2 yang beijumlah 30 siswa dan terdiri dari
15 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan
b. Sosial ekonomi orang tua siswa terdiri dari PNS 4 siswa, ABRI 4 siswa,
pedagang 3 siswa, dan pekeija swasta 19 siswa.
c. Waktu pelaksanaan:
Siklus I : 14 Mei 2008
Siklus II : 21 Mei 2008
Siklus III : 28 Mei 2008
d. Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Standar Kompetensi : Membiasakan bersuci (thaharah)
Kompetensi Dasar : Menyebutkan tata cara wudhu
Materi Pokok : Tata cara wudhu
Hasil Belajar : Menjelaskan tata cara wudhu
3. Langkah-langkah/Siklus Penelitian
a. Siklus I
Pembelajaran pada siklus I belum menggunakan model permainan
“kartu kuartet” tetapi menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan
pemberian tugas.
b. Siklus II
Pembelajaran Siklus II menggunakan permainan “kartu kuartet” yang
terdiri dari 24 lembar kartu dengan 6 materi dan dimainkan oleh 6
kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 siswa.
8
c. Siklus III
Pembelajaran Siklus III juga menggunakan permainan “kartu kuartet”.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian untuk permainan “kartu kuartet” terdiri dari :
a. Silabus Pendidikan Agama Islam Kelas I
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c. Lembar tes
d. Daftar Nilai
e. Lembar pengamatan
f. Lembar pengisian angket
g. Seperangkat alat permainan “kartu kuartet”
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi dan angket.
Dokumentasi data yang digunakan adalah daftar nilai dan Standar
Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang telah disepakati sedangkan
angket diperoleh dengan cara siswa memberi jawaban.
6. Analisis Data
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan data yang terdiri dari :
1). Data kuantitatif, berupa data hasil belajar siswa yang dapat dianalisis
secara deskriptif sehingga diperoleh persentase keberhasilan belajar
dan peningkatan prestasi belajar.
9
2). Data kualitatif, berupa data informasi berbentuk kalimat yang memberi
gambaran ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman siswa terhadap
pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang tata cara wudhu.
H. Sistematika Penulisan
Isi dan sistematika penulisan hasil Penelitian Tindakan Kelas terbagi
dalam 5 bab yang dapat dirinci sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Mencakup tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian,
Difinisi Istilah, dan Metode Penelitian yang meliputi: Rancangan
Penelitian, Subyek Penelitian, Langkah-langkah/Siklus Penelitian,
Instrumen Penelitian, Pengumpulan Data, dan Analisa Data serta
Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Merupakan kerangka teoritik yang terdiri dari: Pengertian Belajar,
Pengertian Prestasi Belajar, Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Belajar, Pengertian Pendidikan Agama Islam, Pengertian Wudhu,
Pengertian Metode Belajar, dan Pengertian Permainan Kartu
Kuartet.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Merupakan bagian penelitian yang berisikan deskripsi pelaksanaan
siklus I, Siklus II, dan Siklus III.
10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi deskripsi per siklus, Tabel Ulangan Harian,
Tabel Hasil Pengamatan, dan Grafik.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan simpulan dan saran.
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan
belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa difinisi
Hilgard dan Bower (1975) dalam buku Theories o f Learning
mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman
yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu
tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh
obat, dan sebagainya)
Gagne (1971) dalam buku The Conditions o f Learning menuliskan bahwa
belajar teijadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance)
berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia
mengelami situasi tadi.
Selanjutnya Morgan (1978) dalam buku Introduction to Psychology
mengemukakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap
dalam tingkah laku yang teijadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman.
BAB II
12
Witherington (tanpa tahun) dalam buku Educational Psychology
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian
yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat dikemukakan
adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang
belajar bahwa:
a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi
juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar;
seperti perubahan-perubahan yang teijadi pada diri seorang bayi.
c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap;
harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup
panjang.
d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan
dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.
B. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:895) tertulis bahwa prestasi
adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan).Sedangkan prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai
yang diberikan oleh guru.
Sedangkan prestasi belajar menurut Simanjuntak (1983:59) adalah suatu
bukti yang dicapai dari suatu aktifitas untuk mengadakan perubahan sehingga
terdapat kecakapan baru yang berupa pengetahuan, pemahaman keterampilan
dan nilai atau perilaku pada diri individu.
Selanjutnya Winkel (1991:39) menuliskan prestasi belajar adalah suatu
bukti keberhasilan yang dapat dicapai dalam suatu proses psikis yang
berlangsung dalam interaksi subyek dan lingkungan yang menghasilkan
perubahan, pengetahuan, nilai-nilai yang akan disimpan dan dilaksanakan
menuju kemajuan.
Dilain hal Anwar (2000:9) prestasi belajar adalah tes yang disusun secara
terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai
bahan atau materi yang telah dijabarkan dalam kegiatan formal di kelas dapat
berbentuk raport sebagai wujud prestasi belajar siswa.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah kemampuan siswa dalam menguasai materi atau pengetahuan
dan keterampilan setelah melakukan kegiatan belajar. Kemampuan siswa
13
14
tersebut setelah dibandingkan dengan standar tertentu diwujudkan dalam
bentuk nilai angka yang tertuang dalam raport siswa.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar sebagai suatu proses atau aktifitas dipengaruhi oleh banyak
faktor. Menurut Hamalik (1975:139) faktor yang memepengaruhi belajar
adalah:
1. Faktor yang bersumber pada diri sendiri (faktor intern)
a. Faktor kematangan
Berhasil tidaknya seseorang dalam belajar ditentukan oleh saat
kematangan itu tiba.
b. Faktor minat
Siswa dapat belajar dengan baik jika minimal mempunyai minat
terhadap ilmu yang dipelajari.
2. Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah
a. Faktor sarana dan prasarana
Tersedianya buku-buku pelajaran, buku penunjang, dan alat peraga.
b. Faktor guru
Metode mengajar yang tepat akan lebih berhasil dalam menyajikan
bahan pengajaran.
c. Faktor kondisi
Kondisi lingkungan yang tenang dan damai membuat siswa lebih
konsentrasi.
15
3. Faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga
Faktor-faktor keluarga merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap
kemajuan belajar anak. Orang tua dapat mendidik anak-anaknya dengan
cara memberikan pendidikan yang baik akan meningkatkan prestasi
belajar anaknya.
4. Faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat
a. Faktor teman sepermainan
Jika mendapat teman sepermainan mendorong semangat belajar anak,
maka akan menguntungkan anak, tetapi sebaliknya jika mendapatkan
teman sepermainan yang membuat malas belajar maka akan
menghambat dan merugikan bagi anak tersebut.
b. Faktor masyarakat
Kurangnya kepedulian para tetangga atau masyarakat terhadap belajar
ikut mempengaruhi minat prestasi belajar anak.
Menurut Suryabrata (1984:236) faktor psikologis yang mempengaruhi
dalam belajar adalah sebagai berikut:
1) . Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
2) . Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu
maju.
3) . Ada keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan
teman-teman.
4) . Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha
yang baru, baik dengan kooperasi maupun dengan kompetensi.
16
5). Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai
pelajaran.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi belajar dapat berasal dari dalam diri siswa dan dari luar siswa.
Salah satu faktor eksternal adalah penggunaan metode mengajar guru serta
model pembelajaran yang digunakan.
D. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Banyak pakar pendidikan yang mendefinisikan tentang Pendidikan
Agama Islam, antara lain pendapat dari Marimba (1989:21) yang menuliskan
bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu bimbingan baik jasmani maupun
rohani yang berdasarkan hukum-hukum Agama Islam menuju terbentuknya
kepribadian utama menurut ukuran dalam Islam.
Sedangkan Arifin (1996:10) mengemukakan bahwa Pendidikan Agama
Islam adalah usaha orang dewasa muslim yang bertaqwa secara sadar
mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah
(kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal
pertumbuhan dan perkembangan.
Selanjutnya Darajat (1995:86) menjelaskan sebagai berikut:
1). Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha berupa bimbingan dan
asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya
dapat memahami dan mangamalkan ajaran agama Islam serta
menjadikannya sebagai pandangan hidup (way o f life).
17
2) . Pendidikan Agama Islam ialah pendidikan yang dilaksanakan
berdasarkan ajaran Islam
3) . Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran
agama Islam,yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik
agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami,
menghayati, dan mengamalkan ajara-ajaran agama Islam yang telah
diyakininya secara menyeluruh serta menjadikan ajaran Agama Islam
itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup di
dunia maupun di akhirat kelak.
Dari sekian banyak pengertian Pendidikan Agama Islam di atas, pada
dasarnya saling melengkapi dan memiliki tujuan yang tidak berbeda, yaitu
agar siswa dalam aktifitas kehidupannya tidak lepas dari pengalaman agama,
berakhlak mulia dan berkepribadian utama, berwatak sesuai dengan ajaran
Agama Islam. Dengan demikian dapat dipahami bahwa Pendidikan Agama
Islam yang diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
menekankan bukan hanya pada pengetahuan terhadap Islam tetapi juga
terutama pada pelaksanaan dan pengamalan agama peserta didik dalam
seluruh kehidupannya.
E. Pengertian Wudhu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:1275) tertulis wudhu adalah
menyucikan diri (sebelum shalat) dengan membasuh muka, tangan, kepala dan
kaki.Sedangkan menurut Sayyid Sabiq(tanpa tahun:84) dalam buku Fikih
18
Sunnah berwudhu adalah bersuci dengan air mengenai muka, kedua tangan,
kepala, dan kedua kaki.
Firman Allah swt dalam Al Qur’an surat Al Maidah ayat 6 :
f 0
i a N i . i 10 }<3 . 0 f s ~
ri b l
0 : (* y r j l~bl l_£j| Li
h ' ^ 0 y h J h -h r ^ j
j
Artinya : Hai orang-orang yang beriman! Jika kamu hendak berdiri
melakukan shalat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai ke
siku, lalu sapulah kepalamu dan basuh kakimu hingga dua
mata kaki.
Sabda Rasulullah saw seperti yang diriwayatkan Abu Hurairah r .a .:
Artinya : Allah tidak menerima shalat seseorang diantaramu bila ia
berhadats, sampai ia berwudhu lebih dahulu
Dari pengertian wudhu di atas dapat disimpulkan bahwa wudhu adalah
suatu kegiatan yang wajib dilakukan sebelum menjalankan shalat yaitu
bersuci dengan air mengenai/membasuh muka, kedua tangan sampai siku-
siku lalumengusap kepala dan membasuh kaki sampai mata kaki.
19
F. Pengertian Metode Mengajar
Metode belajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar
yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain ialah
teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa di dalam kelas baik secara individual atau secara
kelompok/klasikal agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami, dan
dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Macam-macam Metode Mengajar yang digunakan sebelum
menggunakan permainan kartu kuartet:
1. Metode Ceramah
Yang dimaksud dengan metode ceramah ialah suatu metode di dalam
pendidikan dan pengajaran dimana cara menyampaikan pengertian-
pengertian materi pengajaran kepada anak didik dilaksanakan dengan
lisan oleh guru di dalam kelas.
A. Metode ini digunakan
(a) Bila akan menyampaikan sesuatu kepada orang banyak
(b) Bila guru seorang pembicara yang baik dan berwibawa
hendaklah merangsang anak didik untuk melaksanakan suatu
pekeijaan.
(c) Bila tidak ada metode-metode yang lain yang mungkin
dipergunakan dan materi yang akan disampaikan merupakan
instruksi.
B. Segi Positif
20
(a) Dalam waktu yang singkat guru dapat menyampaikan bahan
sebanyak-banyaknya.
(b) Organisasi kelas lebih sederhana tidak perlu mengadakan
pengelompokan murid seperti pada metode yang lain.
(c) Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah walaupun
jumlah murid cukup banyak.
(d) Guru sebagai penceramah berhasil baik, maka dapat
menimbulkan semangat dan kreasi yang konstruktif.
(e) Fleksibel, dalam arti bahwa jika waktu sedikit bahan dapat
dipersingkat dan diambil yang penting-penting saja. Jika waktu
banyak dapat disampaikan sebanyak-banyaknya dan
mendalam.
C. Segi Negatif
(a) Guru sulit untuk mengetahui pemahaman anak didik terhadap
bahan-bahan yang diberikan.
(b) Kadang-kadang guru cenderung ingin menyampaikan bahan
yang sebanyak-banyaknya hingga menjadi bersifat
pemompaan.
(c) Anak didik cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan
kurang tepat dalam mengambil kesimpulan berhubung guru
dalam menyampaikan bahan pelajaran dengan lisan.
(d) Jika guru tidak memperhatikan segi psikologis anak didik
ceramah dapat bersifat melantur dan membosankan. Sebaliknya
21
kalau guru berlebih-lebihan berusaha untuk menimbulkan
humor maka inti dan isi ceramah menjadi kabur.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab ialah suatu metode di dalam pendidikan dan
pengajaran dimana guru bertanya sedangkan siswa menjawab tentang
bahan materi yang ingin diperolehnya.
A. Metode tanya jawab dilakukan
(a) Sebagai ulangan pelajaran yang telah diberikan
(b) Sebagai selingan dalam pembicaraan
(c) Untuk merangsang anak didik agar perhatiannya tercurah
kepada masalah yang sedang dibicarakan.
(d) Untuk mengarahkan proses berfikir.
B. Segi Positif
(a) Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan
menyampaikan pikiran melalui berbicara.
(b) Baik sekali untuk melatih anak didik agar berani
mengembangkan pendapatnya dengan lisan secara teratur.
(c) Timbulnya perbedaan pendapat diantara anak didik atau guru
dengan anak didik akan membawa kelas ke dalam suasana
diskusi.
C. Segi Negatif
(a) Apabila teijadi perbedaan pendapat akan banyak waktu untuk
menye lesai kannya.
(b) Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian anak didik
terutama apabila terdapat jawaban yang kebetulan menarik
perhatiannya tetapi bukan sasaran yang dituju.
(c) Dapat menghambat cara berfikir apabila guru kurang pandai
dalam penyajian materi pelajaran.
(d) Situasi persaingan dapat timbul apabila guru kurang menguasai
teknik pemakaian metode ini.
3. Metode Pemberian Tugas Belajar (Resitasi)
Metode pemberian tugas belajar (resitasi) sering disebut metode
pelajaran rumah yaitu metode dimana siswa diberi tugas diluar jam
pelajaran.
A. Metode resitasi dilakukan
(a) Apabila guru mengharapkan agar semua pengetahuan yang
telah diterima siswa lebih mantap
(b) Untuk mengaktifkan siswa mempelajari sendiri suatu masalah
dengan membaca sendiri, mengeijakan soal-soal sendiri,
mencoba sendiri.
(c) Agar siswa lebih rajin
B. Segi Positif
(a) Baik sekali untuk mengisi waktu luang yang konstruktif.
(b) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekeijaan
sebab dalam metode ini siswa harus mempertanggungjawabkan
hasil pekeijaannya.
2 2
23
(c) Memberikan tugas siswa yang bersifat praktis umpamanya
membuat laporan tentang peribadatan di daerah masing-
masing, kehidupan sosial dan sebagainya.
C. Segi Negatif
(a) Seringkah tugas di rumah dikerjakan oleh orang lain sehingga
siswa tidak tahu menahu tentang pekeijaan tersebut.
(b) Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual
siswa dalam kemampuan dan minat belajar.
(c) Seringkah siswa tidak mengeijakan tugas dengan baik, siswa
cukup menyalin hasil pekeijaan temannya.
(d) Apabila tugas ini terlalu banyak atau terlalu berat akan
mengganggu keseimbangan mental siswa.
G. Pengertian Permainan Kartu Kuartet
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:698) tertulis bahwa
permainan adalah sesuatu yang digunakan untuk bermain, barang atau sesuatu
yang dipermainkan, mainan. Demikian pula dengan kartu adalah kertas tebal,
berbentuk persegi panjang (untuk berbagai keperluan, hampir sama dengan
karcis). Sedangkan kuartet adalah kelompok atau kumpulan dan sebagainya
yang terdiri atas empat. Dalam hal ini (terdiri atas empat) adalah tiap kartu
kuartet tertulis empat baris dari tiap sub pokok bahasan.Dari ketiga difinisi di
atas dapat disimpulkan bahwa permainan kartu kuartet adalah sesuatu yang
digunakan untuk bermain dan berupa kertas tebal berbentuk persegi panjang
2 4
yang terdiri dari empat kelompok atau kumpulan dalam satu sub pokok
bahasan.
BAB m
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Rencana
Waktu penelitian dalam batas waktu 3 minggu. Sasaran penelitian
adalah siswa kelas 1-2 SD Negeri Kemirirejo 1 Kecamatan Magelang
Tengah Kota Magelang. Target yang akan dicapai adalah meningkatkan
kemampuan belajar Pendidikan Agama Islam tentang tata cara
wudhu.Pada siklus I, peneliti membuat Rencana Persiapan Pembelajaran
dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian
tugas.Dalam tahap ini yang perlu dipersiapkan adalah perencanaan yang
baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik pula, dan
hasilnyapun memuaskan. Pada perencanaan ini terdapat langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam pembelajaran Fiqih tentang tata cara wudhu
sebelum menggunakan metode permainan kartu kuartet, yaitu
a). Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan tindakan yang
akan dilakukan, yaitu pembelajaran tentang tata cara wudhu, b).Membuat
dan menyusun instrumen yang terdiri dari tes dan non tes, dan
c).Melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam
pembelajaran serta sebagai dasar untuk tindakan selanjutnya.
25
26
2. Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas dan dirancang dalam tiga siklus. Proses pembelajaran pada siklus I
bersifat klasikal sehingga peran guru sangat dominan.Guru melakukan
kegiatan seperti yang telah direncanakan dalam Persiapan Pembelajaran.
Pada tahap tindakan ini guru dalam mengajar harus sesuai dengan rencana
pembelajaran yang sudah dibuat. Dalam proses tindakan ini dibagi
kedalam 3 tahap, yaitu : pendahuluan, inti, dan penutup.
a. Pendahuluan.
Pada tahap ini guru menciptakan kondisi siswa agar pembelajaran
beijalan dengan baik dan sebelum kegiatan berlangsung guru
mempersiapkan alat peraga yang diperlukan yaitu gambar tata cara
wudhu. Dan setelah ini guru menyampaikan tujuan dan manfaat dari
pembelajaran yaitu materi tentang tata cara wudhu.
b. Inti
Pada tahap ini, guru menjelaskan materi yang disampaikan yaitu
pengertian wudhu, macam - macam air suci dan mensucikan, syarat
wudhu, rukun wudhu, sunah wudhu dan batalnya wudhu.Metode yang
digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.
c. Penutup.
Pada tahap ini, guru bersama siswa merefleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan.
27
3. Pengamatan/Pengumpulan data
Pengumpulan data diperoleh dari hasil ulangan pada akhir kegiatan
dengan bentuk tes essay dan berjumlah 20 butir soal.Dalam kegiatan ini
aktifitas siswa sangat kurang karena siswa hanya mendengarkan
penjelasan guru. Dalam tahap pengamatan atau obsevasi ini, guru
mengamati setiap siswa dengan dibantu oleh satu orang guru.
Pengamatan ini dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran
berlangsung.
Pada saat melakukan pengamatan guru mencatat siswa yang aktif,
pasif, tidak memperhatikan ataupun berbicara sendiri atau bahkan
mengantuk selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Pada tahap ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan, karena akan
menjadi bahan acuan pada tahap siklus selanjutnya. Pengambilan data
adalah berdasarkan tes tertulis dan tes skala sikap.
4. Refleksi
Dari hasil pengamatan observer dan peneliti serta setelah melalui
perenungan dan pengolahan data secara kuantitatif ternyata tingkat
ketercapaian Standar Ketuntasan Belajar Minimal masih di bawah standar
yang telah disepakati sehingga diperlukan tindakan perbaikan. Pada tahap
refleksi ini dapat dilihat dari hasil tes dan pengamatan yang telah dibuat.
Jika hasilnya masih belum memenuhi batas ketuntasan belajar yang ingin
dicapai, baik itu tentang hasil tes tertulis maupun skala sikap masih belum
baik dan tuntas terhadap pembelajaran yang telah dilakukan maka dapat
2 8
digunakan sebagai bahan perbaikan pada siklus II. Dan hal-hal yang positif
pada siklus I tetap harus dipertahankan. Sedangkan kekurangan pada
siklus I harus ditindaklanjuti sebagai bahan acuan perbaikan pada siklus II.
Adapun kelemahan-kelemahan yang ditemukan adalah sebagai berikut:
1) Penjelasan yang diberikan guru belum dapat menarik perhatian siswa.
2) Keaktifan siswa belum tampak dalam kegiatan tanya jawab.
3) Siswa yang tidak aktif dan antusiasya kurang sering mengganggu
teman yang lain.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Rencana
Setelah melakukan refleksi pada siklus I, maka guru perlu memilih
strategi pembelajaran yang sesuai pada siklus II. Yang dimulai dengan
perencanaan pada siklus II, perencanaan ini merupakan penyempurnaan
dari siklus I.Dari hasil siklus I, peneliti menemukan adanya kesulitan-
kesulitan yang dihadapi siswa sehingga peneliti membuat Rencana
Perbaikan Persiapan Pembelajaran dan menggunakan metode
permainan.Dengan Rencana Perbaikan Persiapan Pembelajaran ini
diharapkan prestasi siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
tentang tata cara wudhu menjadi meningkat dan bermakna bagi siswa.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada siklus II adalah sebagai
berikut : 1). Menyusun perbaikan rencana pembelajaran tentang tata cara
wudhu melalui penerapan metode permainan kartu kuartet, 2). Menyusun
29
instrumen yang terdiri dari tes dan non tes, dan 3). Melakukan kolaborasi
dengan teman guru dengan cara sharing atau bertukar pikiran.
2. Pelaksanaan
Siswa melakukan aktifi tas secara penuh dengan bermain sambil belajar
dan belajar sambil bermain.Peran guru dalam siklus II sebagai fasilitator.
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian pada siklus II ini adalah
perbaikan dari siklus I, yaitu memperbaiki kekurangan-kekurangan dan
hal-hal yang menjadi hambatan pada Siklus I. Tindakan yang dilakukan
pada tahap ini yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
a. Pendahuluan
Pada tahap pendahuluan ini, guru mengadakan apersepsi untuk
merangsang pembelajaran yang akan disampaikan, dan menanyakan
kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan yang telah lalu.
Siswa diminta untuk memperhatikan dan berkonsentrasi dalam kegiatan
pembelajaran ini terutama dalam kegiatan bermain kartu kuartet.
b. Inti.
Pada tahap ini lebih ditekankan pada perbaikan pada siklus I, yaitu
menjelaskan kembali materi tata cara wudhu dengan pendekatan
permainan kartu kuartet, yaitu menerangkan materi pembelajaran, dan
cara bermain kartu kuartet. Selama kegiatan tersebut berlangsung
hendaknya siswa memperhatikan dan berkonsentrasi dan setelah selesai
siswa diminta untuk bermain kartu kuartet untuk selanjutnya siswa
mengerjakan tes yang telah diberikan oleh guru.
30
c. Penutup.
Pada tahap penutup, peneliti bersama-sama dengan siswa
mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung dan
membuat simpulan terhadap pembelajaran tata cara wudhu melalui
pendekatan metode permainan kartu kuartet.
3. Pengamatan/Pengumpulan Data
Peneliti dan observer melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa.
Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dengan melalui penilaian
hasil belajar siswa. Pengamatan pada siklus II bertujuan untuk mengamati
perubahan tindakan dan sikap siswa pada kegiatan belajar mengajar
berlangsung dengan cara membuat catatan yang dipakai sebagai data.
Pengamatan dilakukan pada siswa ketika bermain kartu kuartet dengan
benar dan yang bermain dengan tidak benar, yaitu pengamatan melalui
observasi langsung saat itu juga dengan tujuan agar kelemahan atau
hambatan yang terjadi pada siklus II tidak terjadi lagi pada siklus III.
Pengamatan dapat dilakukan dengan cara observasi langsung. Dalam
observasi pengambilan data dilakukan terhadap semua tindakan dan
perubahan-perubahan yang terjadi pada siklus II. Data diambil dari sejauh
manakah perubahan yang terjadi pada pembelajaran tata cara wudhu
melalui permainan kartu kuartet dengan data tes dan non tes.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui hambatan dan kesulitan yang
dihadapi selama proses pembelajaran.Dengan refleksi diharapkan dapat
31
mengubah pola mengajar guru sehingga siswa menjadi aktif secara mental
maupun fisik.
Refleksi pada siklus II ini bertujuan untuk membuat simpulan dari
pelaksanaan kegiatan dan tindakan serta sikap siswa yang teijadi selama
pembelajaran pada siklus II. Dengan adanya refleksi, guru dapat
mengetahui peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap
pembelajaran tata cara wudhu melalui pendekatan permainan kartu kuartet
setelah dilakukan perbaikan pada siklus I.
Variabel dalam penelitian ini yaitu pembelajaran tata cara wudhu dan
penggunaan permainan kartu kuartet.
Pembelajaran Fiqih di kelas 1-2 semester II adalah tata cara
wudhu.Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran tata cara wudhu
adalah guru menerangkan terlebih dahulu materi kepada siswa kemudian
guru memberi penjelasan tentang cara bermain kartu kuartet. Hal ini
bertujuan agar siswa lebih mudah untuk mempelajari kembali materi yang
telah diajarkan. Target dalam penelitian ini adalah mengungkap rendahnya
kemampuan siswa dalam pembelajaran tata cara wudhu sehingga dapat
dicari pemecahannya untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran tata
cara wudhu dengan batas ketuntasan belajar 65. Pada akhir pembelajaran
guru memberikan evaluasi kemampuan siswa dan memahami materi yang
telah diajarkan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengetahui sejauh mana
siswa mampu memahami pembelajaran tata cara wudhu tersebut.
32
Kelemahan pada siklus II adalah bagi siswa yang belum menguasai
materi pelajaran dan belum memahami cara bermain kartu kuartet selalu
mendapat point terendah.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
1. Rencana
Setelah melakukan refleksi pada siklus II, maka guru perlu memilih
strategi pembelajaran yang sesuai pada siklus III. Perencanaan ini
merupakan penyempurnaan dari siklus II.Dari hasil siklus II, peneliti
menemukan adanya kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa sehingga
peneliti membuat Rencana Perbaikan Persiapan Pembelajaran dan
menggunakan metode permainan.Dengan Rencana Perbaikan Persiapan
Pembelajaran ini diharapkan prestasi siswa dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam tentang tata cara wudhu menjadi meningkat dan
bermakna bagi siswa. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada siklus
III adalah sebagai berikut: 1). Menyusun perbaikan rencana pembelajaran
tentang tata cara wudhu melalui penerapan metode permainan kartu
kuartet, 2). Menyusun instrumen yang terdiri dari tes dan non tes, dan 3).
Melakukan kolaborasi dengan teman guru dengan cara sharing atau
bertukar pikiran.
2. Pelaksanaan
Siswa melakukan aktifitas secara penuh dengan bermain sambil belajar
dan belajar sambil bermain.Peran guru dalam siklus III sebagai fasilitator.
33
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian pada siklus III ini adalah
perbaikan dari siklus II, yaitu memperbaiki kekurangan-kekurangan dan
hal-hal yang menjadi hambatan pada cara bermain kartu kuartet Hal ini
dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dan melihat cara bermain
kartu kuartet yang dilakukan oleh temannya. Dan berusaha untuk bermain
kartu kuartet dengan teknik yang benar pada proses pembelajaran pada
siklus III. Tindakan yang dilakukan pada tahap ini yaitu pendahuluan, inti,
dan penutup.
a. Pendahuluan
Pada tahap pendahuluan ini, guru mengadakan apersepsi untuk
merangsang pembelajaran yang akan disampaikan, dan menanyakan
kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan yang telah lalu.
Siswa diminta untuk lebih memperhatikan dan berkonsentrasi dalam
kegiatan pembelajaran ini terutama cara dan teknik bermain kartu
kuartet.
b. Inti.
Pada tahap ini lebih ditekankan pada perbaikan pada siklus II, yaitu
menjelaskan kembali cara bermain kartu kuartet. Selama kegiatan
tersebut berlangsung hendaknya siswa lebih memperhatikan dan
berkonsentrasi dalam bermain kartuk kuartet. Setelah selesai bermain
kartu kuartet selanjutnya siswa mengeijakan tes yang telah dipersiapkan
oleh peneliti.
34
c. Penutup.
Pada tahap penutup, peneliti bersama-sama dengan siswa
mengadakan refleksi terhadap pembejaran yang telah berlangsung dan
membuat simpulan terhadap pembelajaran tata cara wudhu melalui
pendekatan metode permainan kartu kuartet. Siswa mengisi lembar
angket yang telah disiapkan oleh peneliti.
3. Pengamatan/Pengumpulan Data
Peneliti dan observer melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa.
Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dengan melalui penilaian
hasil belajar siswa. Pengamatan pada siklus III bertujuan untuk
mengamati perubahan tindakan dan sikap siswa pada kegiatan belajar
mengajar berlangsung dengan cara membuat catatan yang dipakai sebagai
data. Pengamatan dilakukan pada siswa ketika bermain kartu kuartet
dengan benar dan yang bermain dengan tidak benar.
Pengamatan dapat dilakukan dengan cara observasi langsung. Dalam
observasi pengambilan data dilakukan terhadap semua tindakan dan
perubahan-perubahan yang terjadi pada siklus III. Data diambil dari
sejauh manakah perubahan yang teijadi pada pembelajaran tata cara
wudhu melalui permainan kartu kuartet dengan data tes dan non tes.
4. Refleksi
Refleksi pada siklus III ini bertujuan untuk membuat simpulan dari
pelaksanaan kegiatan dan tindakan serta sikap siswa yang teijadi selama
pembelajaran pada siklus III. Dengan adanya refleksi, peneliti dapat
35
mengetahui peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap
pembelajaran tata cara wudhu melalui pendekatan permainan kartu kuartet.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diperoleh dari observasi pada Siklus I,
tindakan siklus II, dan tindakan siklus III. Hasil tes tindakan pada siklus I, Siklus
II, dan siklus III tentang tata cara wudhu berupa hasil tes, non tes, dan observasi.
I. Hasil Penelitian
A. Deskripsi Siklus I
Hasil Siklus I yaitu kemampuan mengingat materi tentang tata cara
wudhu sebelum dilakukan tindakan penelitian. Hasil tes Siklus I berfungsi
untuk mengetahui keadaan awal kemampuan siswa setelah pembelajaran
diberikan kepada siswa siswa kelas 1-2 SD Kemirirejo 1 Magelang tahun
pelajaran 2007/2008. Kriteria penilaian pada Siklus I meliputi dua aspek,
yaitu tes untuk kategori penilaian aspek pemahaman/ingatan terhadap
materi pembelajaran dan non tes untuk mengetahui kemampuan,
perhatian, dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini adalah tes dan non tes. Instrumen tes
berisi 20 soal isian sedangkan non tes adalah observasi siswa pada saat
pembelajaran berlangsung dan dokumentasi.
36
37
Instrumen Tes
Dalam instrumen tes terdapat soal yang harus dikeijakan oleh siswa
setelah pembelajaran selesai. Soal tes terdiri dari soal isian sebanyak 20
soal. Tiap soal mempunyai skor nilai 10, sehingga skor nilai 200 dibagi 2
menjadi lOO.Berikut ini adalah hasil tes setelah materi pembelajaran
disampaikan
Tabel 4.1
HASIL TES SISWA KELAS 1-2
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2007/2008
SD NEGERI KEMIRIREJO 1 KOTA MAGELANG
No
Urut
No
IndukNama
L/
P
Pero
lehan
Nilai
Tun
Tas
Belum
Tuntas
1. 3553 Abizart Wicaksananto L 75 V -
2. 3554 Adam Anggi Anwar L 60 - V
3. 3555 Adam Dandik Aryanto L 60 - V
4. 3557 Anggita Feby H. P 50 - V
5. 3561 Benariko Faizal A. L 55 - V
6. 3562 Citra Dara Suci P 80 V -
7. 3563 Ditra Rachelina A.R. P 80 V -
8. 3564 Dini Setiawati S. P 40 - V
9. 3566 Eva Erika F.Kh. P 50 - V
10. 3567 Fanca Rimanda Ayu P 80 V -
11. 3568 Fitri Helmalia P 90 V -
12. 3571 Hafidh Kumiawan L 60 - V
13. 3573 Imansari Istiana H. P 50 - V
14. 3575 Kholisatul Fatimah P 90 V -
15. 3576 Mifta Nur Azizah P 60 - V
16. 3577 M.Abdanul Lu’ay Gh. L 30 - V
3 8
No
Urut
No
IndukNama
L/
P
Pero
lehan
Nilai
Tun
Tas
Belum
Tuntas
17. 3578 M.Hilmy Rusydi R. L 60 - V
18. 3579 M.Priandika Bayu F. L 40 - V
19. 3580 M.Raihan Setia Adi L 75 V -
20. 3581 Nomas Pangesti P 70 V -
21. 3582 Pandu Akbar M. L 80 V -
22. 3583 Pasharizky Ayu D.L. P 75 V -
23. 3585 Raul Ferdinand B.H. L 80 V -
24. 3587 Ronny Mahatvavirya L 30 - V
25. 3588 Salsabila Diah N. P 60 - V
26. 3589 Sunndy Setyo P. L 50 - V
27. 3590 Tri Bekti Utami P 80 V -
28. 3591 Winda Devy Eka S. P 55 - V
29. 3601 Rizal Andrian O. L 35 - V30. 3602 Muhammad Sulivan L 50 - V
J u m l a h 1865 12 18
Rata - Rata 62 40% 60%
Sumber : Analisa Penulis (2008
Keterangan: T : TuntasTT : Tidak TuntasJumlah siswa yang tuntas : 12Jumlah siswa yang belum tuntas : 18Klasikal : Belum tuntas
Tabel 4.2
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I
No Uraian Hasil Siklus 11 Nilai rata-rata tes formatif 622 Jumlah siswa yang tuntas belajar 123 Persentase ketuntasan belajar 40%
39
Dalam pembelajaran ini dari 30 siswa yang mendapat nilai tuntas
hanya 12 siswa sedang yang belum tuntas adalah 18 siswa dengan nilai
rata-rata kelas 62, sedangkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal adalah
65. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keadaan siswa sebelum
tindakan dilakukan mempunyai nilai yang rendah dalam materi
pembelajaran ini.
Dari data di atas, peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui
kesulitan dan hambatan yang dihadapi siswa. Hal ini dilakukan untuk
merancang pembelajaran pada siklus berikutnya. Adapun hasil
pengamatan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Lembar Observasi Siklus I
No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase
1 Perhatian siswa 4 12 40%penuh terhadap 3 9 30%penjelasan guru 2 6 20%
1 3 10%2. Siswa aktif 4 9 30%
dalam kegiatan 3 11 36,66%tanya jawab 2 6 20%dengan guru 1 4
3. Siswa antusias 4 7 23,33%dan serius 3 15 50%dalam 2 5 16,66%pembelajaran 1 3 10%
Keterangan : Sangat baik : 4 Baik : 3Cukup :2Kurang : 1
40
Perolehan data yang bersifat non tes pada proses pembelajaran tata
cara wudhu dengan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas
pada siklus I diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan peneliti selama
proses pembelajaran berlangsung.
Teknik Analis Data
Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang
diperoleh dari hasil tes pembelajaran tata cara wudhu pada siklus I.. Hasil
tes ditulis secara persentase dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. merekap nilai yang diperoleh siswa.
b. menghitung nilai rata-rata.
c. menghitung persentase.
Persentase ditulis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
p = — x\ 00% n
P = Prosentase
k = Skor yang diperoleh
n = Jumlah Siswa
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian dan aktifitas
siswa masih rendah sedangkan tanggapan siswa belum memenuhi harapa.
Secara rata-rata siswa belum tertarik dalam pembelajaran ini.Oleh karena
41
itu peneliti berupaya untuk dapat menumbuhkan rasa ketertarikan dan rasa
senang yang secara tidak langsung siswa juga menghapal materi pelajaran.
Pada Siklus I kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 14 Mei 2008 pada jam kesatu sampai dengan jam ketiga dan
belum menggunakan model permainan “kartu kuartet”. Siswa terlibat
langsung dalam menghapalkan materi yang pada akhirnya selalu
digunakan dalam kegiatan wudhu.Untuk mengetahui hasil dari tindakan I
digunakan uji kompetensi yang terdiri dari 20 butir soal essay dengan
dengan hasil 60% (18 dari 30 siswa) belum memenuhi Standar Ketuntasan
Belajar Minimal.Demikian pula dengan aspek psikologis tentang perhatian
dan antusias siswa yang masih dalam taraf relatif cukup.
Dengan hasil yang diperoleh pada pemantapan hasil tindakan I
ternyata relevan dengan hasil pengamatan tentang pemahaman siswa
untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang tata cara wudhu.
Dalam pengamatan itu tanggapan siswa belum memuaskan sehingga
diperlukan suatu upaya agar siswa tertarik dengan materi yang diberikan
peneliti.Oleh karena itu untuk tindakan selanjutnya direncanakan
pembelajaran dengan model permainan “kartu kuartet”.
B. Deskripsi Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II, soal tes formatif
II, dan alat-alat pembelajaran yang mendukung.
4 2
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus II dilaksanakan pada
hari Rabu tanggal 21 Mei 2008 jam kesatu sampai dengan jam ketiga di
Kelas 1-2 dengan jumlah siswa 30 siswa. Dalam hal ini peneliti
bertindak sebagai guru. Adapun proses pembelajaran mengacu pada
rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi)
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran.
Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes formatif II dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
HASIL TES SISWA KELAS 1-2
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2007/2008
SD NEGERI KEMIRIREJO I KOTA MAGELANG
No
Urut
No
IndukNama
L
/
P
Pero
lehan
Nilai
Tun
Tas
Belum
Tuntas
1. 3553 Abizart Wicaksananto L 80 V -
2. 3554 Adam Anggi Anwar L 80 V -
3. 3555 Adam Dandik Aryanto L 55 - V
4. 3557 Anggita Feby H. P 60 - V
5. 3561 Benariko Faizal A. L 60 - V
6. 3562 Citra Dara Suci P 90 V -
7. 3563 Ditra Rachelina A.R. P 85 V -
8. 3564 Dini Setiawati S. P 60 V -
9. 3566 Eva Erika F.Kh. P 60 - V
43
No
Urut
No
IndukNama
L
/
P
Pero
lehan
Nilai
Tun
Tas
Belum
Tuntas
10. 3567 Fanca Rimanda Ayu P 90 V -
11. 3568 Fitri Helmalia P 100 V -
12. 3571 Hafidh Kumiawan L 70 V -
13. 3573 Imansari Istiana H. P 60 - V
14. 3575 Kholisatul Fatimah P 100 V -
15. 3576 Mifta Nur Azizah P 80 V -
16. 3577 M.Abdanul Lu’ay Gh. L 50 - V
17. 3578 M.Hilmy Rusydi R. L 75 V -
18. 3579 M.Priandika Bayu F. L 55 - V
19. 3580 M.Raihan Setia Adi L 85 V -
20. 3581 Nomas Pangesti P 85 V -
21. 3582 Pandu Akbar M. L 90 V -
22. 3583 Pasharizky Ayu D.L. P 80 V -
23. 3585 Raul Ferdinand B.H. L 85 V -
24. 3587 Ronny Mahatvavirya L 50 - V
25. 3588 Salsabila Diah N. P 70 V -
26. 3589 Sunndy Setyo P. L 70 V V
27. 3590 Tri Bekti Utami P 90 V -
28. 3591 Winda Devy Eka S. P 60 - V
29. 3601 Rizal Andrian O. L 50 - V
30. 3602 Muhammad Sulivan L 60 - V
J u m l a h 2185 18 12
Rata - Rata 72,83 60% 40%
Sumber: Analisa Penulis (2008)
Keterangan: T TTJumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang belum tuntas Klasikal
Tuntas Tidak Tuntas 1812
Belum tuntas
4 4
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II
No Uraian Hasil Siklus II
1 Nilai rata-rata tes formatif 72,832 Jumlah siswa yang tuntas belajar 183 Persentase ketuntasan belajar 60%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan
pembelajaran melalui permainan kartu kuartet diperoleh nilai rata-rata
prestasi belajar siswa adalah 72,83 dan ketuntasan belajar mencapai
60% atau ada 18 siswa dari 30 siswa sudah tuntas belajar. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II secara klasikal siswa belum
tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai > 65 hanya sebesar
60% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu
sebesar 100%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan
belum mengerti cara dan teknik dalam bermain kartu kuartet.
Data Non Tes
Perolehan data yang bersifat non tes pada proses pembelajaran tata cara
wudhu dengan pendekatan permainan kartu kuartet pada siklus II
diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
45
Tabel 4.6
Lembar Observasi Siklus II
No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase
1 Perhatian siswa 4 18 60%penuh terhadap 3 10 33,33 %penjelasan guru 2
12 6,66 %
2. Siswa aktif 4 16 53,33 %dalam kegiatan 3 11 36,66 %tanya jawab 2 3 10%dengan guru 1 -
3. Siswa antusias 4 20 66.66 %dan serius 3 10 33,33 %dalam 2 -
pembelajaran 1 -4. Siswa aktif 4 18 60%
dalam kegiatan 3 6 16,66%Bermain 2 6 16,66%
1 -
Keterangan : Sangat baik : 4 Baik : 3Cukup : 2Kurang : 1
C. Deskripsi Siklus III
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus III, soal tes
formatif III, dan alat-alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus III dilaksanakan pada
hari Rabu tanggal 28 Mei 2008 jam kesatu sampai dengan jam ketiga di
kelas 1-2 dengan jumlah 30 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak
46
sebagai guru. Adapun proses pembelajaran mengacu pada Rencana
Perbaikan Pembelajaran Siklus III dengan memperhatikan revisi pada
siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak
terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran.
Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes formatif III dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama proses
pembelajaran yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah
tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah
sebagai berikut.
Data Tes.
Hasil tes kemampuan siswa setelah pembelajaran disampaikan pada tes
siklus III dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.7
HASIL TES SISWA KELAS 1-2
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2007/2008
SD NEGERI KEMIRIREJO I KOTA MAGELANG
No
Urut
No
IndukNama
L/
P
Pero
lehan
Nilai
Tun
Tas
Be
lum
Tun
-tas
1. 3553 Abizart Wicaksananto L 85 V -
2. 3554 Adam Anggi Anwar L 100 V -
3. 3555 Adam Dandik Aryanto L 100 V -
4. 3557 Anggita Feby H. P 100 V -
5. 3561 Benariko Faizal A. L 100 V -
6. 3562 Citra Dara Suci P 95 V -
47
No
Urut
No
IndukNama
L/
P
Pero
lehan
Nilai
Tun
Tas
Be
lum
Tun
-tas
7. 3563 Ditra Rachelina A.R. P 85 V -
8. 3564 Dini Setiawati S. P 70 V -
9. 3566 Eva Erika F.Kh. P 90 V -
10. 3567 Fanca Rimanda Ayu P 100 V -
11. 3568 Fitri Helmalia P 95 V -
12. 3571 Hafidh Kumiawan L 70 V -
13. 3573 Imansari Istiana H. P 65 V -
14. 3575 Kholisatul Fatimah P 100 V -
15. 3576 Mifta Nur Azizah P 95 V -
16. 3577 M.Abdanul Lu’ay Gh. L 70 V -
17. 3578 M.Hilmy Rusydi R. L 100 V -
18. 3579 M.Priandika Bayu F. L 60 V -
19. 3580 M.Raihan Setia Adi L 100 V -
20. 3581 Nomas Pangesti P 100 V -
21. 3582 Pandu Akbar M. L 100 V -
22. 3583 Pasharizky Ayu D.L. P 100 V -
23. 3585 Raul Ferdinand B.H. L 100 V -
24. 3587 Ronny Mahatvavirya L 70 V -
25. 3588 Salsabila Diah N. P 100 V -
26. 3589 Sunndy Setyo P. L 95 V -
27. 3590 Tri Bekti Utami P 100 V -
28. 3591 Winda Devy Eka S. P 100 V -
29. 3601 Rizal Andrian O. L 85 V -
30. 3602 Muhammad Sulivan L 95 V -
J u m l a h 2725 30 0
Rata - Rata 90 100 0
Sumber : Analisa Penulis (2008)
4 8
Keterangan: T : TuntasTT : Tidak TuntasJumlah siswa yang tuntas : 30Jumlah siswa yang belum tuntas : 0 Klasikal : tuntas
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus III
No Uraian Hasil Siklus III1 Nilai rata-rata tes formatif 902 Jumlah siswa yang tuntas belajar 303 Persentase ketuntasan belajar 100%
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
90 dan ketuntasan belajar mencapai 100% atau 30 siswa sudah tuntas
belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus III ini ketuntasan
belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan baik dari siklus II.
Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru
menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan
tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk
belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang
dimaksudkan dan diinginkan guru tentang permainan kartu kuartet
dalam pembelajaran tata cara wudhu.
Data Non Tes
Perolehan data yang bersifat non tes pada proses pembelajaran tata
cara wudhu dengan pendekatan permainan kartu kuartet pada siklus III
diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan guru selama proses
49
pembelajaran berlangsung. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.9
Lembar Observasi Siklus III
No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase
1 Perhatian siswa 4 27 90%penuh terhadap 3 3 10%penjelasan guru 2
1 -
2. Siswa aktif 4 28 93,33 %dalam kegiatan 3 2 6,66 %tanya jawab 2 -
dengan guru 1 -
3. Siswa antusias 4 29 96,66 %dan serius 3 1 3,33 %dalam 2 -
pembelajaran 1 -
4. Siswa aktif 4 24 80%dalam kegiatan 3 4 13,33%diskusi 2 2 6,66 %kelompok 1 -
Keterangan : Sangat baik : 4 Baik : 3Cukup :2Kurang : 1
c. Pengamatan
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses pembelajaran dengan
penerapan metode pembelajaran permainan kartu kuartet. Pembelajaran
yang dilakukan pada siklus III ini merupakan tindakan perbaikan dari
siklus II. Pada siklus II kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa
masih banyak dan kesulitan tersebut dicarikan jalan keluarnya untuk
50
diterapkan pada pembelajaran siklus III. Dari data-data yang telah
diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Selama proses pembelajaran kami telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang
belum sempurna, tetapi prosentase pelaksanaannya untuk masing-
masing aspek cukup besar. Nilai rata-rata kelas 1-2 SD Kemirirejo
1 Magelang pada siklus III mengalami peningkatan dari siklus II.
Nilai rata-rata pada siklus III adalah 90 dan termasuk kategori
baik, yang semula pada siklus II hanya 72,83 dan termasuk
kategori cukup.
2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif
selama proses belajar berlangsung. Hal ini dapat diketahui dari
perilaku siswa yang sebelumnya tidak mengikuti pembelajaran
dengan baik, pada siklus III ini mulai mengikuti dan
melaksanakan pembelajaran dengan baik. Dengan demikian secara
keseluruhan siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik.
3) Berdasarkan hasil dokumentasi, siswa memperhatikan
pembelajaran tata cara wudhu melalui pendekatan permainan kartu
kuartet dengan penuh konsentrasi. Saat mereka secara kelompok
bermain kartu kuartet dapat beijalan dengan baik. Dan saat mereka
mengerjakan soal tes yang diberikan guru siswa dapat
mengerjakan dengan baik dan dengan hasil yang baik pula.
51
4) Hasil belajar siswa pada siklus III adalah 90. Nilai tersebut telah
mencapai batas Standar Ketuntasan Belajar Minimal yaitu 65 .
d. Refleksi
Pada siklus III guru telah menerapkan metode pembelajaran
permainan kartu kuartet dengan baik dan dilihat dari aktifitas siswa serta
hasil belajar siswa pelaksanaan proses pembelajaran sudah beijalan
dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang
perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan
dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada
pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya penerapan pembelajaran
permainan kartu kuartet dapat meningkatkan proses pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Peningkatan prestasi belajar pada siklus III dapat dilihat pada
grafik di bawah ini:
Grafik V.1P ro sen tase Sebelum dan S esu d ah M enggunakan
Kartu K uartet
150%
S 100%
2 3 4
Siklus
50%
0%
□ Series 1□ Series2
52
Proses pembelajaran sebelum menggunakan permainan “kartu
kuartet” hanya mencapai tingkat ketuntasan sebesar 40% sedangkan
setelah menggunakan “kartu kuartet” teijadi peningkatan sebesar 20%
dari 60% pada siklus ILPada siklus III mengalami peningkatan sebesar
40% dari 60% sehingga tingkat ketuntasannya menjadi 100%.Dengan
demikian pembelajaran dengan menggunakan “kartu kuartet” sangat
efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Hasil observasi selama kegiatan pembelajaran tata cara wudhu dapat
dilihat pada grafik berikut:
Tabel V.2P rosen tase Aktifitas dan Perhatian Sisw a
□ Aktifitas□ Perhatian
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan aktifitas
siswa pada siklus I ke siklus II sebesar 27% dari yang semula 30%.
menjadi 57%.Pada siklus II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar
30% dari yang semula 57% menjadi 87%.
53
Perhatian siswa juga mengalami peningkatan pada siklus I ke siklus II
sebesar 20% dari yang semula 40% menjadi 60%.Pada siklus II ke siklus
III juga mengalami peningkatan sebesar 30% dari yang semula 60%
menjadi 90%.
II. Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas terdiri tiga siklus dan masing-masing siklus
melalui empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Siklus II dilakukan sebagai perbaikan pembelajaran dari siklus I.Siklus III
dilakukan sebagai perbaikan pembelajaran dari siklus II. Hasil penelitian
diperoleh dari data tes dan non tes pada siklus I, siklus II maupun siklus III.
Berdasarkan dari siklus I, siklus II, dan siklus III, dapat diketahui peningkatan
kemampuan pembelajaran tata cara wudhu melalui pendekatan permainan
kartu kuartet
Siklus I dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa dalam
pembelajaran tata cara wudhu. Proses pembelajaran Siklus I ini dilakukan
dengan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Nilai rata-rata
yang telah dicapai pada siklus I adalah 62 dan dari pengamatan kami sebagai
guru dan peneliti diketahui bahwa aktifitas dan perhatian siswa kurang dalam
pembelajaran ini dikarenakan proses pembelajaran membosankan. Hal ini
teijadi karena metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab,
dan pemberian tugas.
54
Pada siklus II ini awal pembelajaran dilakukan dengan cara
mengkondisikan agar siap mengikuti pembelajaran tata cara wudhu, setelah
itu peneliti menyiapkan media berupa seperangkat alat permainan kartu
kuartet dan menjelaskan tujuan pembelajaran tata cara wudhu melalui
pendekatan permainan kartu kuartet Setelah materi disampaikan kepada
siswa, secara kelompok siswa bermain kartu kuartet.Setelah kegiatan
pembelajaran selesai siswa mengeijakan soal tes yang terdiri dari 20 soal
isian, berdasarkan hasil tes dan non tes siklus II guru dapat mengetahui
kelemahan-kelemahan yang dialami oleh siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.Pembelajaran pada siklus II menggunakan permainan kartu
kuartet dimana perhatian dan aktifitas siswa sudah terlihat. Sebagian besar
mulai tertarik dengan permainan kartu kuartet.
Pembelajaran pada siklus III hampir sama dengan proses pembelajaran
pada siklus II. Pada siklus III siswa sudah bermain kartu kuartet dengan benar.
Selesai bermain siswa mengerjakan soal tes yang telah disediakan. Selama
proses pembelajaran kami dan dibantu seorang guru mengamati kegiatan
siswa, yang kemudian data ini tercatat dalam data non tes.
1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran
permainan kartu kuartet memiliki dampak positif dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan
belajar meningkat dari siklus I, II, dan III ) yaitu masing-masing 40%,
55
60%, dan 100% . Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal
telah tercapai.
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktifitas siswa dalam proses metode
pembelajaran permainan kartu kuartet dalam setiap siklus mengalami
peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa
yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada
setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
3. Aktifitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran Agama Islam pada bahasan tata cara wudhu yang paling
dominan adalah bekeija dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/
memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa
dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktifitas siswa dapat
dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktifitas guru selama pembelajaran
telah melaksanakan langkah-langkah metode pembelajaran permainan
kartu kuartet dengan baik. Hal ini terlihat dari aktifitas guru yang muncul
diantaranya aktifitas membimbing dan mengamati siswa dalam
mengerjakan kegiatan Lembar Keija Siswa/menemukan konsep,
menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan
balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktifitas di atas cukup
besar.
56
Peningkatan Pembelajaran Tata C ara Wudhu
Kegiatan Siklus 1 dilaksanakan sebelum tindakan siklus II. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui kondisi awal tentang pembelajaran tata cara
wudhu. Proses pembelajaran pada Siklus I ini dilakukan dengan
pembelajaran dengan tidak menggunakan pendekatan permainan kartu
kuartet Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 62. Berdasarkan dari
pengamatan dapat diketahui bahwa siswa kurang berminat.
Pembelajaran siklus I, siklus II, dan siklus III selalu diawali dengan
mengkondisikan siswa agar siap mengikuti proses pembelajaran tata cara
wudhu. Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan penjelasan tentang cara
bermain kartu kuartet dengan benar. Selanjutnya siswa bermain kartu
kuartet secara kelompok, dan diakhir pembelajaran guru memberikan soal
tes untuk dikeijakan siswa secara individu.
BABY
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari seluruh kegiatan penelitian dan seluruh rangkaian silkus I sampai
dengan siklus III dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Dari seluruh kegiatan penelitian dan seluruh rangkaian silkus I sampai
dengan siklus III dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran melalui kartu kuartet dalam tata cara wudhu dapat
meningkatkan perhatian siswa dari 40% menjadi 90%.
2. Pembelajaran melalui kartu kuartet dalam tata cara wudhu dapat
meningkatkan aktifitas siswa dari 30% menjadi 87%.
3. Pembelajaran melalui kartu kuartet dalam tata cara wudhu dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dari 62 (40%) menjadi 90 (100%).
B. SARAN
Agar prestasi belajar siswa meningkat, maka perlu adanya metode
pembelajaran yang menarik. Oleh karena itu hendaknya:
1. Guru dapat memilih metode yang tepat dalam pembelajaran
2. Guru lebih kreatif dalam menciptakan metode belajar
3. Guru dapat menciptakan metode yang menyenangkan siswa dengan
menyesuaikan materi pelajaran dengan lingkungan.
57
58
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Tri Prasetyo, Joko, 2005. Strategi Belajar Mengajar. CV
Pustaka Setia. Bandung.
Departemen Pendidikan Agama Republik Indonesia. 1989. Al Qur’an dan
Terjemahnya. CV Toha Putra. Semarang.
Masrun, Moh..,dkk. 2007. Senang Belajar Agama Islam untuk Sekolah Dasar
Kelas 1. Erlangga. Jakarta.
Purwanto, Ngalim. 2003. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Sabiq, Sayyid, 1976. Fikih Sunnah. PT Alma’arif. Bandung.
Saleh, Abdul Rachman. 2005. Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak
Bangsa. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Tim Penyusun Kamus. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.
Jakarta.
Tim Penyusun. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk SD/MI Kelas 1. Citra
Nebula. Solo.
Wardhani.,dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta.
Universitas Muhammadiyah Magelang. 2006. Peningkatan Prestasi Belajar
melalui Gerakan Simpati Siswa di SMP Negeri 7 Magelang.
Paedagogie.Volume 1. No: 1
0»
»M
JKESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT
DALAM PENYELENGGARAAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
Kepada
Kepala STAIN
Di Salatiga
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :
Nama
NIP
Tempat Mengajar
Alamat Sekolah
No Telepon
HARTINI
131372494
SD Negeri Kemirirejo 1
Jalan Tentara Pelajar no 110 B Magelang
(0293) 365024
menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam
pelaksanaan Tugas Akhir Semester atas nama :
Nama
NIM
Program Studi
Tempat Mengajar
Alamat Sekolah
No Telepon
ULWIYAH
11406301
Pendidikan Agama Islam
SD Negeri Kemirirejo 1
Jalan Tentara Pelajar no 110 B Magelang
(0293) 365024
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
engetahui,
a Sekolah
tTI, S.Th.
NIP 130491445
Magelang, 14 Mei 2008
Teman Sejawat
HARTINI
NIP 131372494
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah in i:
Nama
NIM
Program Studi
Universitas
Menyatakan bahw a:
Nama
NIP
Tempat Mengajar
Jabatan
ULWIYAH
11406301
SI Pendidikan Agama Islam
STAIN Salatiga
HARTINI
131372494
SD Negeri Kemirirejo 1
Guru Kelas V (lima)
adalah teman sejawat yang akan membantu dalam melaksanakan perbaikan
pembelajaran, yang merupakan Tugas Akhir Semester.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Teman Sejawat
JMHARTINI
NIP 131372494
Magelang, 14 Mei 2008
Yang membuat pernyataan
Mahasiswa
ULWIYAH
NIM 11406301
CABANG DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN MAGELANG TENGAH
SEKOLAH DASAR NEGERI KEMIRIREJO I MAGELANG
Jalan Tentara Pelajar No 110 B Telp. (0293) 365024 Kode Pos 56122
SURAT KETERANGAN
NOMOR: 895.6/009/232.Km1/2008
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Sekolah SD Negeri Kemirirejo 1
Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang menerangkan dengan
sesungguhnya bahw a:
Nama : ULWIYAH
NIM : 11406301
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Universitas : STAIN Salatiga
telah melaksanakan Research Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di sekolah kami
pada tanggal 21 sampai dengan 28 Mei 2008.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
NIP 130491445
SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN
SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER ASPEK
SD NEGERI KEMIRIREJO 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I (SATU)/2 FIQIH
Standar Kompetensi: 9. Membiasakan bersuci (thaharah)Membaca Al Qur’an dengan tartil (dilaksanakan setiap awal pelajaran Pendidikan Agama Islam) selama 5-10 menit.
NoKompetensi
DasarMateriPokok
Indikator Pengalaman Belajar PenilaianAlokasiWaktu
Sumber bahan/ Alat Pelaga
9.1 Menyebutkan tata cara berwudhu
Tata cara berwudhu
Menjelaskan tata cara berwudhu dengan benar
Menjelaskan tata cara berwudhu
- Tugas Kelompok
- Lembar Pengamatan
3 x 3 5menit
- Juz amma- Buku PAI SD
Kelas 1, Erlangga halaman : 106-108
- Buku-buku yang relevan
- LKS PAI Kelas 1, Ceria, halaman : 35-36
9.2 Mempraktek kan tata cara berwudhu
Tata cara berwudhu
Mempraktekkan tata cara berwudhu dengan benar
Mempraktekkan tata cara berwudhu
- Tugas Kelompok
- Lembar Pengamatan
- Ulangan Harian
3 x 3 5menit
RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Sekolah : SD Negeri Kemirirejo 1
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : 1 / II
Hari/Tanggal : Rabu, 14 Mei 2008
Waktu : 3 x 35 menit
Jam Ke- : 1, 2 dan 3
I. Standar Kompetensi
Membiasakan bersuci (thaharah)
II. Kempetensi Dasar
Menyebutkan tata cara wudhu
III. Materi Pokok
Tata cara wudhu :
1. Pengertian wudu
2. Macam-macam air suci dan mensucikan
3. Syarat wudhu
4. Rukun wudhu
5. Sunah wudhu
6. Batalnya wudhu
Indikator:
1. Menjelaskan pengertian wudhu
2. Menyebutkan air yang dapat digunakan wudhu
3. Menyebutkan syarat wudhu
4. Menyebutkan rukun wudhu
5. Menyebutkan sunah wudhu
6. Menyebutkan batalnya wudhu
Kegiatan Guru
1. Pendahuluan
a. Memberi salam
b. Memulai pelajaran dengan membaca basmalah
c. Mengabsen siswa
d. Membaca Al Quran
e. Apersepsi
2. Kegiatan Inti
a. Membantu mengidentifikasi pengertian wudhu
b. Menjelaskan air yang dapat digunakan untuk wudhu
c. Menjelaskan syarat wudhu
d. Menjelaskan rukun wudhu
e. Menjelaskan sunah wudhu
f. Menjelaskan batalnya wudhu
3. Penutup
Bersama dengan siswa guru menyimpulkan materi dilanjutkan
tanya jawab.
IV. Evaluasi
a. Jenis tes : Tes tertulis
b. Bentuk tes : Essay
c. Jumlah soal : 20 butir
V. Metode
Ceramah, tanya jaw ab, pemberian tugas
VI. Sumber dan Media Belajar
1. Buku Pendidikan Agama Islam SD Kelas l,Erlangga, halaman 106-108
2. LKS PAI Kelas 1, Ceria halaman 35-36
3. Gambar kegiatan wudhu
4. Lembar soal tertulis
Mengetahui
Sekolah Guru Agama Islam
SUHARTI,S.Th. U L W I Y A H
NIP 130491445 NIP 131241816
LEMBAR TES SIKLUS I
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Kelas
Semester
Hari/tanggal
: Pendidikan Agama Islam
: Tata cara berwudhu
: I (satu)
: II (kedua)
: Rabu, 14 Mei 2008
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Wudhu harus dilakukan sebelum melaksanakan___
2. Hukum niat sebelum wudhu adalah___
3. Wudhu menggunakan air yang___
4. Rukun wudhu ada . . . .
5. Tidak boleh ada yang menghalangi air sampai ke
6. Air ledeng, air sumur, air sungai, air hujan adalah contoh air yang .
7. Kentut membuat wudhunya___
8. Rukun wudhu yang terakhir adalah ...
9. Wudhu untuk menghilangkan ...
10. Bila tidak ada air wudhu dapat diganti dengan ...
11. Membasuh kedua kaki sampai...
12. Membasuh tangan di dahulukan yang sebelah ...
13. Dalam membasuh anggota wudhu disunahkan ... kali
14. Benda yang dapat menghalangi kulit anggota wudhu contohnya ...
wudhu.
15. Orang yang dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk disebut...
16. Wudhu membuat muka ...
17. Tayamum menggunakan ...
18. Berkumur saat wudhu hukumnya ...
19. Bila sudah wudhu lalu tertidur, maka wudhunya ...
20. Setelah wudhu disunatkan untuk ...
KUNCI JAWABAN
TES SIKLUS I
1. shalat
2. wajib
3. suci dan mensucikan
4. 6 (enam)
5. anggota
6. suci dan mensucikan
7. batal
8. tertib
9. najis dan hadas
10. tayamum
11. mata kaki
12. kanan
13. 3 (tiga)
14. cat/kutek/getah dan lain-lain
15. tamyiz
16. berseri
17. debu yang suci
18. sunah
19. batal
20. berdoa
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Hari/Tanggal
Waktu
: SD Negeri Kemirirejo 1
: Pendidikan Agama Islam
: 1 / II
: Rabu, 21 Mei 2008
: 3 x 35 menit
Jam Ke r i , 2 dan 3
I. Standar Kompetensi
Membiasakan bersuci (thaharah)
II. Kompetensi Dasar
Menyebutkan tata cara wudhu
III. Materi Pokok
Tata cara wudhu:
1. Pengertian wudhu
2. Macam-macam air suci dan mensucikan
3. Syarat wudhu
4. Rukun wudhu
5. Sunah wudhu
6. Batalnya wudhu
Indikator:
1. Menjelaskan pengertian wudhu
2. Menyebutkan air yang dapat digunakan untuk wudhu
3. Menyebutkan syarat wudhu
4. Menyebutkan rukun wudhu
5. Menyebutkan sunah wudhu
6. Menyebutkan batalnya wudhu
Kegiatan G uru:
1. Pendahuluan
a. Memberi salam
b. Memulai pelajaran dengan membaca basmalah
c. Mengabsen siswa
d. Membaca Al Qur’an
e. Apersepsi
2. Kegiatan Inti
a. Menjelaskan cara bermain kartu kuartet
b. Membagi siswa menjadi 6 kelompok dan tiap kelompok terdiri
dari 5 siswa
c. Siswa bermain “kartu kuartet” dan guru mengamati
3. Penutup
a. Menentukan pemenang dalam permainan
b. Pemantapan dan menyimpulkan materi
IV. Evaluasi
a. Jenis tes : Tes tertulis
b. Bentuk tes : Essay
c. Jumlah soal : 20 butir
V. Metode
Permainan “kartu kuartet”
VI. Sumber dan Media Belajar
1. Buku Pendidikan Agama Islam SD Kelas 1, Erlangga, halaman 106-
108
2. LKS PAI Kelas 1, Ceria, halaman 35-36
3. Kartu kuartet 6 set
4. Lembar soal tertulis
Guru Agama Islam
U L W I Y A H
NIP 130491445 NIP 131241816
LEMBAR TES SIKLUS II
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Kelas
Semester
Hari/tanggal
: Pendidikan Agama Islam
: Tata cara berwudhu
: I (satu)
: II (kedua)
: Rabu, 21 Mei 2008
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Sebelum shalat diwajibkan untuk melakukan ...
2. Air untuk wudhu adalah air yang . . . dan . . . .
3. Wudhu untuk menghilangkan ...
4. Contoh air suci dan mensucikan adalah ...
5. Syarat sah wudhu harus beragama ...
6. Berkumur termasuk ... wudhu
7. Menbasuh tangan ketika wudhu disunatkan yang sebelah . . . lebih dahulu.
8. Wudhu menggunakan air kelapa, maka wudhunya ...
9. Niat termasuk dalam ... wudhu.
10. Orang yang dapat membedakan yang baik dan yang buruk disebut...
11. Bila tidak ada air, wudhu dapat diganti dengan ...
12. Contoh air suci tetapi tidak mensucikan adalah ...
13. Rukun wudhu ada ... macam.
14. Sebelum wudhu disunatkan membaca ...
15. Membasuh kedua tangan sampai ...
16. Tayamum menggunakan ...
17. Salah satu hal yang dapat membatalkan wudhu adalah ...
18. Setelah membasuh muka saat wudhu, kemudian membasuh
19. Wudhu harus dikeijakan secara urut disebut...
20. Setelah wudhu sebaiknya ...
1.
KUNCI JAWABAN
TES SIKLUS II
wudhu
2. suci, mensucikan
3. najis dan hadas
4. air ledeng/air sumur dan lain-lain
5. Islam
6. sunah
7. kanan
8. tidak sah
9. rukun
10. tamyiz
11. tayamum
12. air kelapa, air sirup dan lain-lain
13. 6 (enam)
14. basmalah
15. siku-siku
16. debu yang suci
17. buang air kecil/buang air besar/kentut/hilang akal
18. tangan sampai siku-siku
19. tertib
20. berdoa
GAMBAR KEGIATAN SIKLUS II
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS III
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Hari/Tanggal
Waktu
Jam Ke-
: SD Negeri Kemirirejo 1
: Pendidikan Agama Islam
: 1 / II
: Rabu, 28 Mei 2008
: 3 x 35 menit
: 1, 2 dan 3
I. Standar Kompetensi
Membiasakan bersuci (thaharah)
II. Kompetensi Dasar
Menyebutkan tata cara wudhu
III. Materi Pokok
Tata cara wudhu :
1. Pengertian wudhu
2. Macam-macam air suci dan mensucikan
3. Syarat wudhu
4. Rukun wudhu
5. Sunah wudhu
6. Batalnya wudhu
Indikator:
1. Menjelaskan pengertian wudhu
2. Menyebutkan air yang dapat digunakan untuk wudhu
3. Menyebutkan syarat wudhu
4. Menyebutkan rukun wudhu
5. Menyebutkan sunah wudhu
6. Menyebutkan batalnya wudhu
Kegiatan Guru :
1. Pendahuluan
a. Memberi salam
b. Memulai pelajaran dengan membaca basmalah
c. Mengabsen siswa
d. Membaca Al Qur’an
e. Apersepsi
2. Kegiatan Inti
a. Mengulang, menjelaskan cara bermain kartu kuartet
b. Siswa bermain kartu kuartet sesuai kelompok pada pelaksanaan
siklus I
3. Penutup
a. Menentukan pemenang dalam permainan
b. Pemantapan dan menyimpulkan materi
IV. Evaluasi
a. Jenis tes : Tes tertulis
b. Bentuk te s : Essay
c. Jumlah soal : 20 butir
V. Metode
Permainan “kartu kuartet”
VI. Sumber dan Media Belajar
1. Buku Pendidikan Agama Islam SD Kelas 1, Erlangga, halaman 106-
108
2. LKS PAI Kelas 1, Ceria, halaman 35-36
3. Kartu kuartet 6 set
4. Lembar soal tertulis
Guru Agama Islam
U L W I Y A H
NIP 130491445 NIP 131241816
LEMBAR TES SIKLUS III
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Kelas
Semester
Hari/tanggal
: Pendidikan Agama Islam
: Tata cara berwudhu
: I (satu)
: II (kedua)
: Rabu, 28 Mei 2008
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Wudhu untuk menghilangkan ...
2. Sebelum wudhu disunatkan membaca ...
3. Syarat sah wudhu harus beragama ...
4. Contoh air suci dan mensucikan adalah ...
5. Sebelum snalat diwajibkan untuk melakukan ...
6. Berkumur termasuk ... wudhu
7. Menbasuh tangan ketika wudhu disunatkan yang sebelah . . . lebih dahulu.
8. Wudhu menggunakan air kelapa, maka wudhunya ...
9. Niat termasuk dalam ... wudhu.
10. Orang yang dapat membedakan yang baik dan yang buruk disebut...
11. Bila tidak ada air, wudhu dapat diganti dengan ...
12. Contoh air suci tetapi tidak mensucikan adalah ...
13. Rukun wudhu ada ... macam.
14. Air untuk wudhu adalah air yang. dan . . . .
15. Membasuh kedua tangan sampai ...
16. Tayamum menggunakan ...
17. Salah satu hal yang dapat membatalkan wudhu adalah ...
18. Setelah membasuh muka saat wudhu, kemudian membasuh ...
19. Setelah wudhu sebaiknya ...
20. Wudhu harus dikeijakan secara urut disebut...
KUNCI JAWABAN
TES SIKLUS III
1. najis dan hadas
2. basmalah
3. Islam
4. air Iedeng/air sumur dan lain-lain
5. wudhu
6. sunah
7. kanan
8. tidak sah
9. rukun
10. tamyiz
11. tayamum
12. air kelapa, air sirup dan lain-lain
13.6 (enam)
14. suci, mensucikan
15. siku-siku
16. debu yang suci
17. buang air kecil/buang air besar/kentut/hilang akal
18. tangan sampai siku-siku
19. berdoa
20. tertib
GAMBAR KEGIATAN SIKLUS III
LEMBAR PENGISIAN ANGKET
SIKLUS IU
BERILAH TANDA SILANG PADA SALAH SATU HURUF A ATAU B
YANG MERUPAKAN JAWABAN PILIHANMU!
1. Senangkah kamu dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam?
a. ya b. tidak
2. Bermanfaatkah pelajaran Pendidikan Agama Islam bagi kamu?
a. ya b. tidak
3. Perlukah kamu mengamalkan ajaran pada pelajaran Pendidikan Agama Islam?
a. ya b. tidak
4. Lebih senangkah kamu bila pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan
permainan “kartu kuartet?”
a. ya b. tidak
5. Apakah nilai kamu meningkat lebih baik bila belajar pendidikan Agama Islam
melalui permainan “kartu kuartet?”
a. ya b. tidak
ATURAN PERMAINAN KARTU KUARTET
Satu paket kartu kuartet terdiri dari 24 lembar kartu dengan enam materi. Aturan
permainan kuartet adalah sebagai berikut:
1. Kartu dimainkan oleh 3-5 anak.
2. Sebelum bermain, tentukan dahulu urutan untuk meminta kartu ke teman.
3. Urutan yang paling bawah harus mengocok kartu dan membagi kartu.
4. Bagikan kartu ke pemain, masing-masing pemain mendapat 4 kartu.
5. Urutan I berhak meminta kartu ke temannya.
• Jika teman yang diminta kartu memberikan kartunya, maka peminta
kartu dapat meminta kartu lagi ke teman yang lain.
• Jika yang diminta kartu tidak punya, maka peminta mengambil kartu
yang tersisa lalu permainan dilanjutkan sesuai urutan pemain
berikutnya.
6. Jika pemegang kartu sudah memiliki empat kartu yang sama maka si
pemegang kartu mendapat 1 point.
7. Pemain dikatakan menang jika mendapat point tertinggi.
AIR SUCI DAN MENSUCIKAN AIR SUCI DAN MENSUCIKAN AIR SUCI DAN MENSUCIKAN AIR SUCI DAN MENSUCIKAN
Air sum ur dan air ledeng Air hutan dan air sungai Air Laut dan air danau
A ir sum ur dan air ledeng
A ir hujan dan a ir sungai
A ir es dan a ir em bun
' Air es dan air em bun
A ir sum ur dan a ir ledeng
A ir hujan dan a ir sungai
A ir Laut dan a ir danau
A ir hujan dan air sungai
A ir Laut dan a ir danau
A ir es dan air em bun
A ir sum ur dan air ledeng
A ir Laut dan a ir danau
A ir es dan a ir em bun
RUKUN W UDHU RU KU N W U D H U RUKUN W UDHU
M em basuh kedua tangan
Niat dan m em basuh m uka
M engusap sebagian kepala
Membasuh kedua kaki dan tertib
Mengusap sebagian kepala
Niat dan m em basuh m uka
M em basuh kedua tangan
Membasuh kedua kaki dan tertib
Niat gan m em basuh muka
M em basuh kedua tangan
M engusap sebagian kepala
Membasuh kedua kaki dan tertib
V e m b a su h k a a o a -a»■ d a i ' rente
Niat dan m em basuh m uka
M em basuh kedua tangan
M engusap sebagian kepala
SU N A H W UDHU SU NA H W U D H U SUNAH W UD HU S U N A H W U D H U
* M em baca Basm a lah . m em basun ‘ B e rku m ur m em be rs ih kan lub a rx j hidung ' M eoQusap tahnaa m r^Q u ia nq i 3 kah * M en da hu lu kan kanan, be rdo a sete lah
te lapak tangan * M em ba ca B a sm a lah , m em ba suh * M em baca Basm a lah m em basuh se le sa i *u d h u
• Be rkum ur, m em be rs ih kan lubang h idun j te la p a k ta ng an te lapak tangan • M em baca B a sm a lah , m em ba suh
• M en gu sap te linga, m engu lang i 3 kali • M en gu sap te linga, m en gu la ng i 3 kali • Berkum ur, m em bers ihkan lubang h id un j te la pa k ta ng an
• M en da hu lu kan kanan, berdoa sete lah * M endahu lukan kan an , be rdoa sete lan • M endahu lukan kanan berdoa sete lah * B e rkum ur, m em be rs ih kan lubang h idun f
se le sa i w ud hu se le sa i w u d h u . se le sa i w udhu * M en gu sap te lin ga , m en gu la ng i 3 kali
j | i
S Y A R A T W U D H U
*Beragam a Islam dan tamviz
* M en gg un akan air su c i da n m ensucikan
* T idak berhadas besar
* T idak ada yang m m g halangi
S Y A R A T W U D H U
' Menouunakan air suci dan mensucikan
S Y A R A T W UD HU
* Tidak berhadas besar
S Y A R A T W U D H U
‘ Beragam a Islam dan tam yiz
* T idak berttadas besar
• T idak ada yang m m g halangi
•B eragam a Islam dan tam yiz
• M enggunakan air su c i dan m en suc ikan
* Tidak ada yang m m ghalangi
•B eragam a Islam dan tam yiz
• M en gg un akan a ir su c i da n m ensuc ikan
* T idak berttadas besar
£ ¥ £
BATALNYA WUDHU BATALNYA WUDHU BATALNYA WUDHU BATALNYA WUDHU
' Buana air kecil Buang air besar
Keluar sesuatu dari dubur/qubul
Hilang akal
’ Buang air besar Buang air kecil
Keluar sesuatu dari dubur/qubul
Hilang akal
' Hilang akal Buang air kecil
Buang air besar
Keluar sesuatu dari dubur/qubul
Keluar sesuatu dan dubur.'gub
Buang air kecil
Buang air besar
Hilang akal
A IR S U C I T ID A K M EN S U C IK A N
‘ A ir t e h dan air koDi
A IR S U C I T ID A K M EN S U C IK A N
* Air kelapa dan a ir buah
A IR S U C I T ID A K M EN S U C IK A N
‘ A ir C oca Cola d an Sprite
A IR S U C I T ID A K M EN S U C IK A N
* Air kunvit dan a ir kencur
* A ir kelapa dan a ir buah
* A ir C oca C ola dan Sprite
* A ir kunyit dan a ir kencur
* A ir t e h dan a ir kopi
* A ir C oca C ola dan Sprite
* A ir kunyit dan a ir kencur
‘ A ir t e h dan a ir kopi
* A ir kelapa dan a ir buah
‘ A ir kunyit dan a ir kencur
* A ir t e h dan a ir kopi
* A ir kelapa dan a ir buah
* A ir C oca C o la dan Sprite
«If j* Jr J*
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : U L W I Y A H
N IM : 11406301
Kelas : Ibnu Sina
Tempat/tanggal lahir : Magelang, 5 Juni 1960
Alamat : Bojong Timur no 35 RT 02 RW VIII Kelurahan
Pendidikan
Jurangombo Selatan, Kecamatan Magelang Selatan Kota
Magelang
1. SD Al Iman Magelang lulus tahun 1972
2. PGA 4 Tahun Magelang lulus tahun 1976
3. PGA 6 Tahun Magelang lulus tahun 1979
4. Diploma II Guru Pendidikan Agama Islam IAIN
Walisongo Semarang lulus tahun 1997
Top Related