SKRIPSI
IMPLEMENTASI PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR
DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI
DI TK PERTIWI 2 SIDODADI KECAMATAN PEKALONGAN
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Oleh
ADEK DIAH SAPUTRI
NPM. 1601030027
Jurusan: Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Fakultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1442 H/2020 M
ii
IMPLEMENTASI PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR
DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI
DI TK PERTIWI 2 SIDODADI KECAMATAN PEKALONGAN
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
ADEK DIAH SAPUTRI
NPM. 160030027
Pembimbing I : Dian Eka Priyantoro, M.Pd.
Pembimbing II : Uswatun Hasanah, M.Pd.I.
Jurusan: Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Fakultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1442 H/2020 M
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
IMPLEMENTASI PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR
DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI
DI TK PERTIWI 2 SIDODADI KECAMATAN PEKALONGAN
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Oleh:
Adek Diah Saputri
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar
sebagian seluruh tubuh yang akan dipengaruhi oleh kematangan anak. Permainan
tradisional Gobag Sodor berasal dari kata Gobag dan Sodor. Kata Gobag yang
artinya bergerak bebas. Sedangkan untuk Sodor artinya Tombak. Permainan
tradisional Gobag Sodor sebagai salah satu bentuk dari kegiatan bermain diyakini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan fisik dan mental anak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
Implementasi Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam Mengembangkan
Motorik Kasar Anak Usia Dini dan untuk mengetahui faktor pendukung dan
penghambat dalam Implementasi Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam
Mengembangkan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Implementasi
Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam Mengembangkan Motorik Kasar Anak
Usia Dini di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten
Lampung Timur menunjukan hasil yang baik. Adanya implementasi permainan
tradisional Gobag Sodor dalam mengembangkan perkembangan motorik kasar
dalam hal ini anak-anak bisa lebih mengembangkan motorik kasar secara optimal.
Seperti anak mampu berlari sambil melompat, menyeimbangkan gerakan badan,
bekerjasama dan mengkoordinasi semua badan. Faktor pendukung yaitu sekolah
yang memiliki lahan yang cukup luas serta dukungan orangtua, anak-anak yang
antusias dan permainan ini tidak memerlukan biaya. Sedangkan, penghambatnya
yaitu sebagian anak yang masih malas banyak bergerak, sebagian anak tidak
percaya diri takut mencoba hal baru dan cuaca yang kadang tidak menentu.
Kata Kunci: Perkembangan Motorik Kasar, Permainan Tradisional Gobag
Sodor
vii
ORISINALITAS PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ADEK DIAH SAPUTRI
NPM : 1601030027
Program Studi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Jurusan : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah asli hasil penelitian saya
kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Metro, Desember 2020
Yang menyatakan,
Adek Diah Saputri
NPM. 1601030027
viii
MOTTO
Artinya: Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh
mereka. Tetapi, jika Kami menghendaki, Kami dapat mengganti
(mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka.
(Q.S. Al- Insaan 28)10
1Mushaf Ash-Shahib, Al-Qur‟an Terjemah, (Bekasi: Hilal Media,tt), 580
ix
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan, kelancaran, kemudahan serta perlindungan-Nya selama
penelitian dan study saya. Maka dari itu saya persembahkan hasil study saya ini
kepada :
1. Orangtua tercinta Ibu Misri dan Bapak Evendi, karena do’a dan dukungannya
sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
2. Nenek Tumijem dan kakek Miskat tersayang yang selalu memberikan do’a
dan dukungannya.
3. Keluarga Besarku yang selalu memberikan do’a, dukungan dan semangat.
4. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Islam Anak Usia Dini angkatan 2016
yang selalu memotivasi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Almamater tercinta IAIN Metro.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil „Alamin, segala puji syukur bagi Allah yang telah
memberikan kekuatan kemampuan sehingga mampu menyelesaikan penelitian ini
yang berjudul ―Implementasi Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam
Mengembangkan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur‖. Sholawat dan salam mudah-
mudahan senantiasa dilimpahkan oleh Allah kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW, beserta segenap sahabat dan keluarganya, serta para pengikutnya yang setia
hingga hari akhir nanti.
Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, peneliti telah banyak sekali bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini
peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Enizar, M. Ag, selaku Rektor IAIN Metro Lampung
2. Dr. Hj. Akla, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Metro Lampung
3. Dian Eka Priyantoro, M. Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam
Anak Usia Dini dan Dosen Pembimbing 1
4. Ibu Uswatun Hasanah, M. Pd. I. selaku Dosen Pembimbing 2
5. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Metro Lampung
6. Kepala Sekolah dan para pendidik TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini sangat diharapkan dan akan
diterima oleh peneliti. Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi peneliti sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.
Metro, Desember 2020
Adek Diah Saputri
NPM.1601030027
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
NOTA DINAS ................................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ORISINALITAS PENELITIAN ................................................................... vii
MOTTO .......................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 7
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ........................................................... 7
D. Penelitian Relevan ................................................................................ 8
BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 11
A. Motorik Kasar Anak Usia Dini ............................................................ 11
1. Pengertian Motorik Kasar ............................................................. 11
2. Kemampuan Perkembangan Motorik Kasar ................................. 14
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Motorik
Kasar pada Anak ........................................................................... 15
4. Metode Pengembangan Motorik Kasar Anak ............................... 17
xii
B. Permainan Tradisional Gobag Sodor ................................................... 19
1. Pengertian Permainan Tradisional Gobag Sodor .......................... 19
2. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Permainan Tradisional ....... 23
3. Manfaat Permainan Tradisional Gobag Sodor .............................. 26
4. Cara Bermain Permainan Tradisional Gobag Sodor ..................... 28
5. Faktor Pendukung dan Penghambat Permainan Tradisional
Gobag Sodor .................................................................................. 32
C. Implementasi Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam
Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak ............................... 31
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 36
A. Jenis dan Sifat Penelitian ..................................................................... 36
B. Sumber Data ......................................................................................... 38
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39
D. Teknik Penjamin Keabsahan Data ....................................................... 42
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 46
A. Temuan Umum..................................................................................... 46
1. Sejarah TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur .......................................................... 46
2. Visi dan Misi TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur....................................... 46
3. Data Pendidik dan Karyawan TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur .................... 48
xiii
4. Data Peserta Didik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur....................................... 49
5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan di TK Pertiwi 2 Desa
Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur .... 49
6. Data Peserta Didik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur....................................... 50
7. Struktur Organisasi TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur....................................... 52
8. Denah Lokasi Penelitian................................................................ 53
B. Temuan Khusus .................................................................................... 54
1. Implementasi Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam
Mengembangkan Motorik Kasar anak Usia Dini di TK Pertiwi
2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung
Timur ............................................................................................ 55
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pada Implementasi
Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam Mengembangkan
Motorik Kasar anak Usia Dini ...................................................... 65
C. Pembahasan .......................................................................................... 73
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................. 77
B. Saran ..................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1 Tingkat Pencapaian Perkembangan Motorik Kasar Anak .......... 13
2. Tabel 4.1 Sarana TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur Tahun Ajaran 2020/2021 ............................... 48
3. Tabel 4.2 Prasarana TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur Tahun Ajaran 2020/2021 ............................... 49
4. Tabel 4.3 Data Jumlah Pendidik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun Ajaran 2020/2021 ........... 49
5. Tabel 4.4 Data Jumlah Peserta Didik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun Ajaran
2020/2021 .................................................................................................... 50
xv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1. Kelompok Jaga Mencoba Meraih Kelompok Lawan ............. 20
2. Gambar 2.2. Lapangan Permainan Gobag Sodor ........................................ 30
3. Gambar 4.1 Struktur Organisasi TK Pertiwi 2 Sidodadi ............................. 52
4. Gambar 4.2 Denah Lokasi TK Pertiwi 2 Sidodadi ...................................... 53
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi Penelitian
2. Outline
3. Alat Pengumpulan Data (APD)
4. Data Hasil Wawancara
5. Lembar Observasi
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
8. Surat Bimbingan Skripsi
9. Surat Izin Prasurvey
10. Surat Balasan Prasurvey
11. Surat Izin Research
12. Surat Tugas
13. Surat Balasan Research
14. Surat Keterangan selesai Research
15. Surat Keterangan Bebas Pustaka
16. Surat Keterangan Bebas Pustaka Jurusan
17. Kartu Konsultasi Bimbingan Mahasiswa
18. Daftar Riwayat Hidup
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dan pengembangan bagi Anak Usia Dini merupakan salah
satu faktor penting yang perlu difikirkan dan dilaksanakan orangtua untuk
mempersiapkan masa depannya yang baik. Dalam pandangan Islam, segala
sesuatu yang dilaksanakan, tentulah memiliki dasar hukum baik itu yang
berasal dari dasar naqliyah maupun dasar aqliyah. Begitu juga halnya dengan
pelaksanaan pendidikan pada anak usia dini. Berkaitan dengan pelaksanaan
pendidikan anak usia dini, dapat dibaca dalam firman Allah sebagai berikut:
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (QS. An-
Nahl:78)1
Berdasarkan ayat di atas, dapat dipahami bahwa anak lahir dalam
keadaan lemah tak berdaya dan tidak mengetahui (tidak memiliki
pengetahuan) apapun. Akan tetapi, Allah membekali anak yang baru lahir
tersebut dengan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani (akal). Dengan
kemampuan dan indra tersebut, anak pada perkembangan selanjutnya akan
memperoleh pengaruh sekaligus didikan dari lingkungan sekitarnya.
1QS. An-Nahl (14): 78
2
Kemampuan dan indra ini diperoleh seseorang secara bertahap, yakni
sedikit demi sedikit. Semakin besar seseorang maka bertambah pula
kemampuan pendengaran, penglihatan, dan akalnya.
Pada masa usia dini, anak sangat peka ingatannya dan mudah untuk
diberikan keterampilan yang dapat mengasah semua aspek perkembangannya
terutama pada aspek motorik. Saat ini banyak di Indonesia yang kurang
pengoptimalan terhadap perkembangan motorik kasar khususnya pendidikan
anak usia dini. Perkembangan adalah serangkaian perubahan yang terjadi pada
individu yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan kontinu baik
secara fisik dan psikis.1
Keterampilan motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-
bagian tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Gerakan-gerakan ini
merupakan rangkaian koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit.
Ketrampilan motorik ini dapat dikelompokkan menurut ukuran otot-otot dan
bagian-bagian badan yang terkait, yaitu keterampilan motorik kasardan
keterampilan motorik halus. Secara garis besarnya, urutan perkembangan
keterampilan motorik ini mengikuti dua prinsip.
1. Prinsip dari kepala ke ekor (chepalocaudal), menunjukkan urutan
perkembangan, dimana bagian atas badan lebih dahulu berfungsi
dan terampil digunakan sebelum bagian yang lebih rendah. Bayi
terlebih dahulu belajar memutar kepalanya sebelum belajar
menggerakkan kaki dengan sengaja, dan mereka belajar
menggerakkan kaki.
2. Prinsip dari dekat ke jauh (proximodistal), menunjukkan
perkembangan keterampilan motorik, dimana bagian tengah
badan lebih dahulu terampil sebelum dibagian-bagian
1Ahmad Rudiyanto, , Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini, (Metro Lampung: Laduny,
2018). 4.
3
sekelilingnya atau bagian yang lebih jauh. Bayi belajar
melambaikan keseluruhan lengannya sebelum belajar
menggoyangkan pergelangan tangan dan jari-jarinya.
Keterampilan motorik menjadi dua bagian, yaitu: a) keterampilan
motorik kasar; b) keterampilan motorik halus. Keterampilan
motorik kasar, meliputi keterampilan otot-otot besar lengan, kaki,
dan batang tubuh, seperti berjalan dan melompat. Sedangkan,
Keterampilan motorik halus, meliputi otot-otot kecil yang ada
diseluruh tubuh, seperti menyentuh dan memegang. 2
Menurut pernyataan di atas bahwa anak usia dini adalah usia 0-6
tahun. Usia dimana anak sangat sensitif terhadap apa yang anak rasa, lihat
maupun didengar. Saat masa ini anak juga di sebut masa emas (Golden Age)
semua aspek perkembangan seperti aspek bahasa, agama, sosial emosional,
kognitif dan motoriknya harus diberikan stimulus dengan sangat baik oleh
orangtua maupun pendidik. Agar anak dapat berkembang secara optimal untuk
menuju jenjang sekolah selanjutnya.
Menurut ketentuan umum Undang-Undang Nomer 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 14 menyatakan
bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan kemampuan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.3
Melalui pendidikan anak usia dini, diharapkan anak dapat
mengembangkan seluruh aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak.
Dalam aspek perkembangan ini dari satu anak dengan anak lainnya pasti
berbeda. Maka dari itu pendidik dapat memberi dukungan dalam
perkembangan anak usia dini.
2Uswatun Hasanah, ―Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Permainan
Tradisional Bagi Anak Usia Dini,‖ 19 Juni 2016, 721. 3Depdiknas, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikannasional Tahun 2003, (Jakarta: CV Mini Jaya Abadi, 2003), 5.
4
Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan kemampuan
dasar anak usia dini yaitu fisik motorik. perkembangan fisik motorik anak usia
dini dapat diartikan sebagai perubahan bentuk tubuh pada anak yang
berpengaruh terhadap keterampilan gerak tubuhnya.4 Salah satunya yang harus
di kembangkan oleh orangtua atau pendidik adalah motorik nya karena dalam
pengembangan motorik terdapat banyak kegunaan yang harus distimulus
seperti melompat, berlari, berjalan, menendang, dan lain-lain.5
Ketidaksenjangan antara perkembangan motorik kasar akan mengakibatkan
gangguan sistem motorik pada anak seperti hambatan mobilisasi, hambatan
melakukan kegiatan keseharian, hambatan dalam aspek pendidikan, hambatan
dalam aspek ekonomis produktif, dan kelainan fungsi sosial dan psikologis.
Untuk mengembangkan motorik kasar bisa dilakukan dengan permainan
tradisional. Dari Permainan tradisional gobag sodor juga anak bisa lebih
mengenal permainan tradisional tersebut sekaligus melatih otot-otot pada anak
usia dini.
Dunia anak merupakan dunia bermain, yang menjadi perhatian bagi
pendidikan, psikolog, para ahli filsafat sejak zaman dahulu dan begitupula
orangtua.6 Sebagaimana diketahui bersama selama rentang perkembangan
anak usia dini anak banyak melakukan kegiatan bermain. Banyak permainan
yang bisa dilakukan dan dicoba oleh anak terutama permainan tradisional
4Novan Ardy Wiyani, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Gava
Media,2014), 35. 5Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Anak Usia Dini,
(Labuhan Ratu:Darusalam Press, 2016), 111. 6Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),
149
5
jaman dahulu yang banyak sekali jenisnya, misalnya permainan gobak sodor,
conglak, bentengan, petak umpet, lompat tali, kasti, egrang dan masih banyak
yang lainnya. Mengembangkan perkembangan motorik kasar anak dapat
dilakukan dengan salah satunya adalah dengan permainan tradisional.
Berdasarkan pengamatan peneliti dari beberapa jenis permainan tradisional
tersebut, peneliti mengamati bahwa permainan tradisional gobag sodor dapat
dijadikan sebagai salah satu permainan yang dapat mengembangkan
perkembangan motorik kasar anak di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Yang mana peneliti sudah
melakukan pengamatan dilakukan berulang-ulang. Adapun manfaat dari
permainan tradisional gobag sodor dapat mengoptimalkan fisik motorik anak,
karena permainan tradisional tersebut sangat berkaitan dengan penggunaan
fisik.
Berdasarkan hasil prasurvey pada tanggal 13 Januari 2020 di Taman
Kanak-Kanak Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten
Lampung Timur. Di kelas penelitian terdapat 11 anak laki-laki dan 10 anak
perempuan. Bedasarkan yang dilihat di tempat didapati hasil sebagai berikut:
sudah pernah dilakukanya permainan tradisional untuk mngembangkan
motorik kasar, namun tidak terlalu sering dan masih ketidak tahuannya anak
pada permainan tradisional misalnya permainan tradisional gobag sodor.
Untuk mengembangkan mengkoordinasikan gerakannya, menyeimbangkan
gerakannya, dan berlari sambil melompat anak-anak hanya melakukan
aktifitas melalui senam pagi pada hari jum’at. Sehingga bisa dilihat pada saat
6
proses pembelajaran yang mengutamakan motorik kasar yaitu anak masih sulit
untuk mengkoordinasikan gerakannya, menyeimbangkan gerakannya, dan
berlari sambil melompat. Dengan ini untuk perkembangan motorik kasar yang
belum optimal anak-anak dikenalkan dengan permainan tradisional gobag
sodor sehingga anak-anak bisa lebih mengembangkan motorik kasarnya.
Karena anak-anak kurangnya latihan pada kegiatan pembelajaran diluar, dan
kurangnya aktifitas gerak pada anak ketika di rumah yang dimana anak hanya
di habiskan waktunya di rumah saja dengan bermain gagdet, permainan
tradisional pun banyak anak-anak tidak ada yang mengetahui seperti
permainan tradisional Gobag Sodor. Diketahui bahwa pada jaman sekarang
anak kurang tahu tentang banyaknya permainan tradisional yang
menyenangkan untuk dimainkan bersama teman-teman daripada hanya
bermain gagdet seharian di rumah.7 Dampak buruk gagdet bagi anak-anak
yaitu anak menjadi pribadi tertutup, kesehatan otak terganggu, kesehatan mata
terganggu, kesehatan tangan terganggu, gangguan tidur, suka menyendiri,
perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas dan terpaparnya radiasi.8
Dengan mengenalkan permainan tradisional gobag sodor bagi anak,
anak lebih banyak mengetahui banyak nya permainan yang dapat dimainkan
dan terutama mengembangkan motorik kasarnya. Karena permainan ini dapat
mengembangkan motorik kasar selain itu permainan tradisional gobag sodor
mudah sekali dimainkan, sederhana, hemat biaya dan pastinya sangat
7 Hasil Wawancara dengan Ibu Dewi Mayasari,S.Pd. selaku Pendidik di TK Pertiwi 2
Desa Sidodadi, Pada Tanggal 13 Januari 2020. 8 Derry Iswidharmanjaya & Beranda Agency, Bila Si Kecil Bermain Gadget,
(Yogyakarta: Bisakimia, 2014), 15
7
menyenangkan untuk dimainkan. Dengan kondisi halaman TK Pertiwi 2 Desa
Sidodadi yang cukup luas, dengan ini dapat mendukung disetiap proses
kegiatan permainan tradisional gobag sodor untuk mengembangkan motorik
anak-anak. Sehingga anak-anak tidak hanya belajar di dalam ruang kelas saja.
Anak-anak dapat leluasa bermain, berlari kesana kemari dengan senang dan
tidak menjadi mudah bosan. Sehingga diharapkan dengan permainan
tradisional gobag sodor perkembangan motorik kasar anak di TK Pertiwi 2
Desa Sidodadi berkembang seperti anak dapat koordinasi tubuh, berlari,
menyeimbangkan tubuh, dan melompat.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti memilih
tentang ‖Implementasi Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam
Mengembangkan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK Pertiwi 2 Desa
Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur‖.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengajukan
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana Implementasi Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam
Mengembangkan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK Pertiwi 2 Desa
Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi permainan
tradisional Gobag Sodor dalam Mengembangkan Motorik Kasar Anak Usia
Dini di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten
Lampung Timur?
8
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian Implementasi Permainan Tradisional Gobag
Sodor dalam Mengembangkan Motorik Kasar Anak di TK Pertiwi 2
Desa Sidodadi adalah untuk:
a. Untuk mengetahui Implementasi Permainan Tradisional Gobag
Sodor dalam Mengembangkan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK
Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten
Lampung Timur.
b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pada
Implementasi Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam
Mengembangkan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK Pertiwi 2
Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan masalah yang di atas, maka penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut, yaitu:
a. Secara Teoritis
1) Dapat dijadikan sebuah contoh serta strategi kegiatan belajar
mengajar bagi pendidik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi dalam
proses mengembangkan motorik kasar anak dengan permainan
tradisional.
2) Dapat dijadikan alternatif pembelajaran untuk mendukung
pengembangan motorik kasar anak.
9
b. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Pendidik, peserta didik
dan Sekolah dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran melalui
Implementasi Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam
Mengembangkan Motorik Kasar Anak Usia Dini di TK Pertiwi 2
Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
D. Penelitian Relevan
Berdasarkan penelusuran yang peneliti lakukan terhadap karya ilmiah
sebelumnya peneliti menemukan yaitu: pertama, Yuliana dengan temuannya
kegiatan membuat permainan baling-baling dapat meningkatkan kratifitas
peserta didik. Hal ini dapat dilihat peserta didik sudah dapat mengkoordinasi
mata dan tangannya ketika membuat permainan baling-baling.9
Kedua, Putri Puswandari dengan temuannya bahwa permainan lompat
tali dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Peserta didik
mampu melompat dengan baik .10
Ketiga, A. Anas Rudin mengemukakan hasil penelitiannya bahwa
Permainan tradisional ―gobak sodor‖ dapat dijadikan sebagai pembelajaran
sikap sosial siswa. Dilihat dari hasil analisis statistik deskriptif. 11
9Yuliana, ‖Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Permainan Baling-Baling di
RA Attaqwa Karang Mulya Lampung Utara‖, (Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro: Lampung, 2018). 10
―Putri Puswandari ―Upaya MeningkaTKan Perkembangan Motorik Kasar Anak
Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali di TK PKK Mulyojati Metro Barat‖, (Skripsi,
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negri (IAIN) Metro: Lampung,
2018) .‖ 11
A. Anas Rudin, ―Pembelajaran Sikap Sosial Melalui Permainan Tradisional Gobak
Sodor Pada Siswa Kelas B Di TK Pancasila Kec. Ambarawa Kab. Semarang Tahun Pelajaran
10
Keempat, Syarifatul Anwaria mengemukakan hasil penelitiannya
bahwa permainan tradisional efektif dalam mengembangkan kemampuan
berkomunikasi lisan yang ditunjukan dengan berkembangnya kemampuan
melakukan kegiatan sesuai perintah lisan, mengajukan pertanyaan, menjawab
pertanyaan dan menceritakan pengalaman.12
Kelima, Hesti Wijayanti mengemukakan hasil penelitiannya bahwa
ada peningkatan kemampuan motorik kasar pada anak-anak di kelompok B
TK Al Hidayah Semawung, Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo bahwa
melalui bermain lempar tangkap bola besar dapat meningkatkan kemampuan
motorik kasar anak.13
Adapun persamaan peneliti dan penelitian terdahulu sama-sama
menggunakan metode penelitian kualitatif. Namun, pada judul berbeda untuk
variabelnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian
implementasi permainan tradisional dalam mengembangkan motorik kasar
anak di TK Pertiwi 2 Sidodadi dan peneliti berharap dengan bermain
tradisional dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak.
2016/2017.‖, (Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, 2017) 12
Syarifatul Anwaria, ―Efektivitas Permainan Tradisional Dalam Mengembangkan
Kemampuan Berkomunikasi Lisan Anak Usia Dini Kelompok B Di TK Al-Hukama Bandar
Lampung.‖ (Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Bandar Lampung
(UNILA) Bandar Lampung, 2016) 13
Hesti Wijayanti, “Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Bermain
Lempar Tangkap Bola Besar Kelompok B TK Al Hidayah Semawung Banjaroyo Kalibawang
Kulonprogo” (Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2014).
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Motorik Kasar Anak Usia Dini
1. Pengertian Motorik Kasar
Motorik kasar yaitu suatu gerak fisik yang menggunakan otot-otok
besar sebagai kordinator inti untuk bergerak dan mengembangkan aktivitas
pada fisik yang didasari pada kematangan anak. Pada perkembangan
motorik ini anak banyak aktivitas yang dilakukan, apabila perkembangan
motoriknya memang benar-benar sudah matang. Kemampuan motorik
merupakan kemampuan yang mengkoordinasi kan gerakan pada otot-otot
besar.
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot
besar sebagian seluruh tubuh yang akan dipengaruhi oleh kematangan
anak. Dorongan saat anak berlari, melompat, berdiri di atas satu kaki,
memanjat, bermain dan melempar bola, mengendarai sepeda roda tiga atau
roda empat. Perkembangan motorik adalah perkembangan mengendalikan
gerakan jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang
terkoordinasi.15
Perkembangan motorik akan berkembang sesuai kematangannya,
orangtua dalam masa ini yang berperan penting untuk meningkatkan
perkembangan menjadi optimal, sehingga anak tidak akan mengalami
15
Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Anak Usia Dini,
(Labuhan Ratu:Darussalam Press, 2016), 10.
12
gangguan pada perkembangan motorik. Ketika anak sudah mulai dapat
berlari sekitar umur 4-5 tahun. Orangtua bisa perbanyak menggunakan
stimulus gerak tangan saat anak menyentuh atau kaki menendang-nendang
ketika orangtua memberikan rangsangan berupa mengerakan kaki ketika
bermain. Namun orangtua haruslah memahami setiap perkembangan
motorik sesuai usianya. Jangan sampai orangtua salah dalam memberi
rangsangan pada si anak sehingga membuat anak menjadi terganggu dan
tidak berkembang. Bagi orangtua ketika anak sudah mulai biasa berlari
maka ajaklah anak keluar rumah untuk untuk mengenal lingkungan dan
mendapat ruang yang lebih luas sehingga anak senantiasa berlari.16
Anak yang mendapat stimulus yang terarah dan teratur akan lebih
cepat dalam mempelajari sesuatu karena lebih cepat berkembang daripada
anak yang tidak banyak mendapatkan stimulus. Penting sekali untuk
mengembangkan motorik anak, karena disitulah anak akan terlihat pada
keaktifanya diluar maupun rumah.
Motorik adalah gerakan yang dikendalikan otot-otot besar atau
kasar dan yang dikendalikan otot-otot halus atau kecil. Dalam
perkembangan fisik anak secara umum ketika usia 1 tahun seperti:
a. Anak mampu berjalan sendiri dan kaki mengangkang dan lengan yang
naik untuk menjaga keseimbangan kaki
b. Sering terjatuh saat dalam posisi duduk
c. Dapat berdiri dan berlutut tanpa bantuan
16
Theo Riyanto dan Martin Handoko, Pendidikan Pada Usia Dini. (Grasindo: Jakarta,
2004), 21-22.
13
d. Mengembangkan kemampuan menyeimbangkan diri
e. Dapat menuruni tangga, biasanya dengan merayap
f. Telah mampu berjalan sendiri tanpa terjatuh
g. Dapat melompat, menjongkok, serta memegang berbagai benda
kemana-mana.17
Berikut ini merupakan perkembangan motorik kasar anak usia 5-6
tahun yaitu: 18
Tabel 2.1
Tingkat Pencapaian Perkembangan Motorik Kasar Anak
Lingkup Perkembangan Tingkat
PencapaianPerkembangan Anak
Usia 5-6 Tahun
1. Melakukan gerakan tubuh secara
terkoordinasi untuk melatih
kelenturan, keseimbangan, dan
kelincahan
2. Melakukan gerakan koordinasi
gerakan mata-kaki-tangan-kepala
menitukan tarian atau senam
3. Melakukan permainan fisik
dengan aturan
4. Terampil menggunakan tangan
kanan dan kiri
5. Melakukan kebersihan diri
Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan, Motorik
kasar merupakan suatu gerak fisik yang menggunakan otot-otok besar
sebagai kordinator inti untuk bergerak dan mengembangkan aktivitas pada
fisik yang didasari pada kematangan anak. Anak yang mendapat stimulus
yang terarah dan teratur akan lebih cepat dalam mempelajari sesuatu
17
Lia Ricka Pratama, Perkembangan Anak, (Metro Lampung: Laduny, 2017), 109. 18
Ahmad Rudiyanto, Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Anak Usia Dini,
(Labuhan Ratu:Darussalam Press, 2016), 59-60.
14
karena lebih cepat berkembang daripada anak yang tidak banyak
mendapatkan stimulus. Sehingga orangtua dalam masa ini sangat berperan
penting untuk meningkatkan perkembangan motorik kasar menjadi
optimal, sehingga anak tidak akan mengalami gangguan pada
perkembangan motorik.
2. Kemampuan Perkembangan Motorik Kasar
Pada setiap kemampuan perkembangan anak dari segi jasmani
maupun rohani sangatlah berbeda-beda, tergantung pada stimulus yang
diterima oleh si anak. Begitu pula pada perkembangan keterampilan yang
dimiliki oleh anak sangat lah berbeda-beda, perkembangan keterampilan
anak yang memiliki motorik yang lebih baik akan percaya diri dalam
bersosialisasi dengan teman sebaya dan lingkungan di sekitarnya. Dan
pada anak yang kurang berkembang motoriknya anak lebih cenderung
pendiam, tidak mandiri, dan tidak percaya diri.
Kemampuan perkembangan motorik kasar pada tahun-tahun
pertama dan kedua ditandai dengan berjalan dengan lancar, berlari, naik
turun tangga sendiri, dan dapat menendang bola. Kemudian pada tahun
ketiga anak sudah mulai menunjukan peningkatan berupa berlari dengan
baik, mengendarai sepeda roda tiga, berdiri dengan satu kaki secara
singkat. Dan pada tahun keempat anak lebih optimal dalam perkembangan
motorik kasarnya berupa anak mampu meloncat, melompat jauh, dan
melempar bola dengan tangan ke atas.19
19
Ibid, 60
15
Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan, anak yang
memiliki stimulus yang baik akan menjadikan tumbuh kembang
motoriknya baik pula, sehingga anak akan berkembang sesuai tahapnya.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Kasar
pada Anak
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang pada
anak tentang masalah fisik motorik. Sehingga perkembangan motorik
kasar menjadi kurang optimal yaitu:
a. Faktor keturunan (hereditas)
Banyak dijumpai di dunia bahkan di Indonesia sendiri faktor
dari keturunan banyak menjadi penyebab munculnya gangguan
pada fisik karena hasil dari satu keturunan keturunan yang lain
meskipun kadang bisa dari keluarga yang jauh pun. seperti tinggi
badan, kecepatan dan pertumbuhan.
b. Nutrisi
Pemberian makanan yang bergizi oleh orangtua kepada
anak usia dini sangat penting untuk memberikan energi pada anak
yang sangat aktif di usia dini. Pemberian gizi atau nutrisi yang
cukup dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan organ-
organ tubuh manusia. Mengingat akan adanya pengaruh pemberian
makanan yang bergizi terhadap perkembangan fisik manusia. Salah
satu makanan yang paling bergizi bagi anak usia dini, khususnya
anak yang berusia 0-2 tahun adalah Air Susu Ibu (ASI).
Keberadaanya tidak tergantikan oleh makanan lainnya.
16
Mengingat akan pentingnya ASI bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak, sampai-sampai Islam mewajibkan pemberian
ASI tersebut. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua
tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan. dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian
kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani
melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang
ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah
karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas
keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang
lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan
pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada
Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu
kerjakan.”(QS. Al-Baqarah:233).20
Berdasarkan Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 233 maka
peneliti menyimpulkan bahwa, ibu menyusui selama dua tahum
penuh untuk menutrisi anak-anaknya sehingga diharapkan ayah
20
QS. Al-Baqarah (2): 233
17
bisa memberikan kebutuhan ekonomi yang cukup bagi si ibu ketika
mereka mempunyai anak. Namun, tidak jarang masih banyak
ditemukan penyebab kurangnnya nutrisi diakibatkan karena sosial
ekonomi sehingga makanan hanya seadanya sehingga tidak
memenuhi kebutuhan gizi, yang mengakibatkan gangguan pada
anak.
c. Faktor lingkungan yang baik atau merugikan kematangan fungsi-
fungsi
Faktor lingkungan sangat mempengaruhi masa
perkembangan keterampilan motorik anak. Bisa dilihat sekian
banyak perkembangan pengasuhan di dunia, sangatlah
mempengaruhi perkembangan anak dari jasmani maupun rohani
sangatlah berbeda. Karena itu, orangtua memberikan sarana
lingkungan yang dapat mengembangkan semua aspek
perkembanganya terutama motorik.21
Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan, faktor yang
dapat mempengaruhi perkembangan motorik kasar anak yaitu keturunan,
nutrisi, dan faktor lingkungan karenanya orangtua harus memberikan
sarana lingkungan yang dapat mengembangkan semua aspek
perkembanganya terutama motorik sehingga berkembang dengan baik.
4. Metode Pengembangan Motorik Kasar Anak
Metode merupakan cara agar suatu tujuan pembelajaran tertentu
dapat tercapai. Agar bisa mengembangkan motorik kasar Pendidik bisa
21
Penney Upton, Psikolgi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 2012), 61.
18
menggunakan metode-metode yang nantinya akan menjamin anak tidak
mengalami cidera dan menyesuaikan karakteristik anak TK (Taman
Kanak-kanak).22
Hal-hal yang bisa dilakukan oleh Pendidik untuk
mengembangkan motorik kasar anak yaitu menciptakan lingkungan yang
aman, dan kegiatan yang menantang, menyenangkan, menyediakan
tempat, bahan, dan alat yang nantinya dapat dipergunakan dengan baik
oleh anak, serta membimbing anak untuk mengikuti kegiatan tanpa ada
rasa takut dan cemas dalam proses kegiatan. Selain itu, metode yang
nantinya akan dipilih harus memungkinkan anak bergerak dan bermain
lebih leluasa, karena gerak adalah unsur yang paling utama dalam
mengembangkan motorik anak.
Dalam mengembangkan fisik motorik anak Pendidik bisa memulai
dengan hal yang dekat pada diri anak. Dunia anak merupakan dunia
bermain karena media bermain dapat meningkatkan keterampilan dan
kemampuan tertentu pada anak. Bisa dikatakan stimulus yang diberikan
oleh anak sebaiknya disesuaikan dengan dunia anak, yaitu dengan
permainan-permainan yang menarik bagi anak. Permainan menarik tidak
hanya sebatas permainan modern saja.23
Permainan tradisional merupakan salah satu yang berupa
bentuk permainan anak-anak, yang beredar secara lisan diantaranya
anggota kolektif tertentu. Permainan tradisional memiliki
keunggulan daripada permainan modern pada umumnya,
diantaranya tidak memerlukan biaya untuk memainkannya, melatih
kreatifitas anak, mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional
22
J. Beaty Janice, Observasi Perkembangan Anak Usia Dini, 7 ed. (Jakarta: Kencana,
2015), 200. 23
Devi Desmariani, Buku Ajar Metode Perkembangan Fisik Anak Usia Dini (Pustaka
Galeri Mandiri, 2020), 109–110.
19
anak, mengembangkan motorik anak, bermanfaat untuk kesehatan,
mengoptimalkan kemampuan kognitif anak, memberikan
kegembiraan dan keceriaan anak, dapat dimainkan lintas usia anak,
dan mengasah kepekaan seni anak.24
Berdasarkan penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa dunia anak
adalah dunia bermain anak, dimana bermain merupakan aktifitas yang
sangat menyenangkan bagi anak dengan bermain anak bisa
mengembangkan banyak aspek perkembangan pada dirinya salah satunya,
dengan permainan tradisional yang banyak memiliki keunggulan untuk
mengembangkan fisik motorik anak.
B. Permainan Tradisional Gobag Sodor
1. Pengertian Permainan Tradisional Gobag Sodor
Bermain merupakan kebutuhan alami bagi anak usia dini. Selain
sebagai aktivitas bersenang-senang bermain juga sebagai sarana belajar
bagi anak dan pengembangan aspeknya terutama pada aspek motoriknya.
Bemain merupakan serangkaian kegiatan anak untuk bersenang-senang.
Apapun kegiatannya, selama itu terdapat unsur kesenangan atau
kebahagiaan untuk anak usia dini, maka bisa disebut sebagai bermain.25
Bermain merupakan kebutuhan bagi anak, karena melalui bermain
anak akan memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan
kemampuan dirinya.26 Sedangkan permainan merupakan suatu kegiatan
yang memberikan anak kebebasan untuk belajar dan menerima
pengalaman baru. Permainan adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara
24
Ibid, 111. 25
M. Fadillah, Bermain dan Permainan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2017), 6. 26
Ibid, 22
20
individu maupun kelompok anak yang saling berinteraksi untuk
memperoleh kesenangan.
Permainan tradisional merupakan suatu aktivitas permainan yang
tumbuh dan berkembang di daerah tertentu, yang sarat dengan nilai-nilai
budaya dan tata nilai kehidupan masyarakat dan di ajarkan secara turun-
temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Permainan tradisional
sebagai salah satu bentuk dari kegiatan bermain diyakini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan fisik dan mental anak.27
Permainan tradisional banyak tersebar diberbagai daerah indonesia salah
satunya permainan tradisional Gobag Sodor. Gobag Sodor merupakan
permainan yang dimainkan oleh kelompok yang melawan kelompok
lainnya.28
Gambar 2.1 Kelompok Jaga
Mencoba Meraih Kelompok Lawan
27
Euis Kurniati, Permainan Tradisional dan Perannya dalam Mengembangkan
Keterampilan Sosial Anak (Jakarta: Prenada Media Group, 2017), 1. 28
Sholatul Hayati, Tangkas Fisik-Motorik dengan Permainan Tradisional (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2018), 145.
21
Di berbagai daerah indonesia hampir semua mengenal permainan
ini, hanya saja nama disetiap daerah berbeda-beda. Istilah gobag sodor
dikenal di daerah Jawa Tengah. Di Kepulauan Natuna dikenal dengan
nama galah, di daerah Riau dikenal dengan galah panjang, di daerah Riau
Daratan dikenal dengan nama Cak Bur atau Main Belon. Sedangkan, di
Jawa Barat sendiri dikenal dengan nama Galah Asih, di Makasar disebut
dengan Asing dan di daerah Batak Toba dikenal Margala. Banyak yang
mengatakan permainan tradisional Gobag Sodor ini berasar dari
Yogyakarta. Gobag Sodor berasal dari kata Gobag dan Sodor. Kata Gobag
yang artinya bergerak bebas. Sedangkan untuk Sodor artinya Tombak.29
Selain itu kata gobag dan menjadi nggobag diartikan juga dengan berjalan
mundur. Kata sodor sama dengan watang, yaitu semacam tombak yang
panjangnya dua meter tanpa mata tombak yang tajam pada ujungnya.30
Awal mula permainan Gobag Sodor muncul karena dahulu kala
para prajurid mempunyai permainan sodoran sebagai kegiatan latihan
keterampilan dalam berperang. Sodor yaitu tombak dengan panjang kira-
kira 2 meter, tanpa mata tombak yang tajam diujungnya. Sedangkan
pendapat mengatakan pengertian lain dari permainan Gobag Sodor yaitu
dari istilah bahasa asing, merupakan kata dari go back to door. Perubahan
idiom tersebut ke dalam bahasa Jawa diakibatkan oleh penyesuaian lafal.
kata go back to door tersebut dalam lidah jawa diucapkan „go bag so dor‟
29
Irwan P. Ratu Bangsawan, Direktori Permainan Tradisional Kabupaten Banyuasin
(Sumatra Selatan: Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Dan Pariwisata Kabupaten Banyuasin,
2019), 39. 30
Diah Rahmawati dan Destarisa Rosalia, Aku Pintar Dengan Bermain (Solo: Tiga
Serangkai, 2016), 103.
22
selanjutnya menjadi kata Gobag Sodor.31
Gobag sodor adalah permainan
yang memerlukan kerjasama tim dimana dalam permainan ini memerlukan
gerakan berlari dan kelincahan yang dimainkan dilapangan. Permainan ini
sangat hemat biaya dan tidak memerlukan alat.32
Inti permainannya yaitu
menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir
secara bolak balik, dan agar bisa meraih kemenangan seluruh anggota
group secara lengkap melakukan proses balak-balik dalam ara lapangan.33
Banyaknya jenis permainan zaman dahulu dari dalam daerah dan
berbagai luar daerah memungkinkan anak dapat lebih mudah memilih dan
melakukan permainan. Namun dengan seiringnya perubahan zaman di era
globalisasi sekarang, anak lebih banyak menghabiskan permainan modern
atau permainan yang menggunakan teknologi canggih. tanpa kita sadari
banyak permainan tradisional yang sudah ada sejak dulu dan tidak kalah
mengasikkan dengan permainan berteknologi tinggi atau modern ketika
dimainkan oleh anak. Jenis permainan tradisional di Indonesia yang dapat
dimainkan oleh anak, antara lain engklek, lompat tali, gobag sodor dan
masih banyak lagi.34
Permainan-permainan ini mengasikkan dan
menyenangkan, permainan tersebut juga mudah untuk dimainkan dan
dapat mengembangkan aspek-aspek perkembangan dalam diri anak.
31
Moniqa Siagawati. dkk, “Mengungkap Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Permainan
Tradisional Gobag Sodor,” Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi, Vol. 9, No. 1 (2007): 89. 32
Meiriani Armen dan Apriyanti Rahmalia, ―Pengaruh Permainan Tradisional Rondes
Dan Gobak Sodor Terhadap Kemampuan Gerak Motorik Kasar Siswa Kelas V Sd,‖ UNES Journal
of Education 1, no. 4 (2017): 326. 33
Uswatun Hasanah. dkk, Permainan Tradisional dan Permainan Modern untuk Anak
Usia Dini (Lampung: CV. Iqro’, 2019), 46. 34
Julie Indah Rini, Aneka Permainan Anak-Anak Indonesia (Surakarta: Multi Kerasi,
2010), 21, 27, 36.
23
Berdasarkan penjelasan di atas, permainan tradisional Gobag Sodor
sebagai permainan warisan generasi terdahulu yang mudah dimainkan,
dapat meningkatkan kognitif, dan dapat meningkatkan pengetahuan untuk
membentuk kemampuan dirinya. Dari permainan tradisional Gobag Sodor
anak-anak akan mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya,
memperoleh pengalaman yang berguna dan bermakna, mampu membina
hubungan dengan sesama teman, meningkatkan motorik kasarnya.
Permainan Tradisional Gobag Sodor tidak memerlukan biaya dan hemat
serta dengan permainan tradisional gobag sodor anak-anak mampu
menyalurkan perasaan-perasaan yang senang dan bahagia dengan tetap
melestarikan dan mencintai budaya bangsa.
2. Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Permainan Tradisional
Gobag Sodor
Permainan tradisional bagi anak banyak mengandung nilai-nilai
pendidikan yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan 9 kecerdasan
(kemampuan) anak yaitu kecerdasan linguistik, logika matematika,
visualspasial, musical, kinestetik, naturalis, interpersonal, dan spiritual
dengan menggunakan strategi belajar sambil bermaian. Nilai Nilai-nilai
pendidikan dalam permainan tradisional tersebut terkandung dalam
permainan, gerak, syair lagu maupun tembangnya.35
Permaina tradisional mengandung beberapa nilai yang dapat
ditanamkan nilai-nilai tersebut antara lain rasa senang, bebas, rasa
35
Iis Nurhayati, “Peran Permainan Tradisional Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini
(Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya)‖ 1, no. 2252 (2012): 39–40.
24
berteman, demokrasi, penuh tanggung jawab, rasa patuh, rasa saling
membantu, yang semuanya merupakan nilai-nilai yang sangat baik dan
berguna dalam kehidupan masyarakat.36 Banyak sekali nilai-nilai
pendidikan yang terkandung didalam permainan tradisional. Nilai-nilai
tersebut terdapat dalam gerak permainan atau dalam syair lagunya ataupun
tembang, misalnya ada tembang yang mempunyai nasehat-nasehat
tertentu. Apabila dijabarkan lebih lanjut, maka nilai-nilai yang terkandung
dalam permainan tradisional adalah sebagai berikut:
a. Nilai Demokrasi dalam permainana anak tradisional sebenarnya
telah ditunjukkan oleh anak-anak sebelum mereka mulai bermain.
Terbukti dengan cara memilih dan menentukan jenis permainan,
harus mengikuti tata tertib atau aturan yang disepakati. Semua itu
dilakukan secara berunding atau bermusyawarah secara sukarela
dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar, contohnya dengan
melakukan hompimpa ataupun suit. Dengan demikian, anak-anak
sebenarnya sejak dahulu telah memiliki jiwa yang demokratis.
b. Nilai pendidikan Permainan tradisional baik untuk pendidikan
aspek kejasmanian maupun kerohanian.Misalnya sifat sosial, sipat
disiplin, etika, kejujuran, kemandirian dan percaya diri.
c. Nilai kepribadian Aktivitas bermain merupakan media yang sangat
tepat bagi anak untuk mengembangkan dan mengungkapkan jati
dirinya. Dengan bermain, anak dapat menyambunyikan kesiapan
mental dan kesiapan diri untuk mengatasi masalah sehari-hari. Di
samping dapat mengembangkan pribadinya, melalui bermain dapat
melatih anak untuk mengolah cipta, rasa, dan karsa, sehingga sikap
seperti itu dapat menumbuhkan ketika dewasa kelak.
d. Nilai keberanian Pada dasarnya, setiap permainan tradisional
dituntut sikap keberanian bagi semua pesertanya.Sifat berani yang
dimaksud adalah berani mengambil keputusan dengan
memperhitungkan startegi-strategi tertentu, sehingga dapat
memenangkan pemainnya.
e. Nilai kesehatan
Aktivitas bermain yang dilakukan oleh anak merupakan suatu
kegiatan yang banyak menggunakan undur berlari, melompat,
36
Novi Mulyani, Super asyik permainan tradisional anak Indonesia, Cetakan pertama
(Baturetno, Banguntapan, Yogyakarta: Diva Press, 2016), 52.
25
berkejar-kejaran sehingga atot-otot tubuh dapat bergerak. Seoarang
anak yang sehat akan terlihat dar kelincahannya dalam gerak.
f. Nilai persatuan permainan kelompok dapat dikatakan sebagai
permainan yang sangat positif karena masing-masing anggota
kelompok harus mempunyai jiwa persatuan dan kesatuan untuk
mencapai suatu tujuan, yaitu kemenangan. Oleh karena itu masing-
masing anggota harus mempunyai solidaritas kelompok yang tinggi
itu sebabnya rasa solidaritas yang meliputi saling menjaga, saling
menolong, saling membantu harus selalu ditumbuhkan dalam diri
anak.
g. Nilai moral Dengan permainan tradisional, anak dapat memahami
dan mengenal kulturatau budaya bangsa serta pesan-pesan moral
yang terkandung didalamnya.Dengan adanya pesan-pesan moral
tersebut, maka diharapkan permaina tradisional yang telah
dilupakan dapat tumbuh kembali.37
Selain mendapat nilai-nilai yang positif dalam permainan
tradisional. Permainan tadisional juga dapat menstimulus berbagai aspek
perkembangan anak khususnya aspek motorik kasar selain itu aspek-aspek
lainya meliputi:
1) Aspek Motorik dapat melatih daya tahan, daya lentur,
sensorimotorik, motorik kasar, dan motorik halus.
2) Aspek emosi menjadi media katarsis emosional, dapat mengasah
empati, dan pengendalian diri.
3) Aspek kognitif dapat mengembangkan imajinasi, kreativitas,
problem solving, strategi, kemampuan antisipatif, dan pemahaman
kontekstual.
4) Aspek bahasa ialah berupa pemahaman konsep-konsep nilai.
5) Aspek sosial dengan mengkondisikan anak agar dapat menjalin
relasi, bekerjasama, melatih kematangan sosial dengan teman dan
meletakkan pondasi agar melatih keterampilan sosialisasi dengan
berlatih peran dengan orang dewasa dan masyarakat umum.
6) Aspek spiritual, membawa anak untuk menyadari
keterhubungannya dengan yang bersifat agung.
37
Ibid, 54–57.
26
7) Aspek ekologis, memfasilitasi anak untuk dapat memahami
pemanfatan elemen-elemen alam secara bijaksana.
8) Aspek nilai-nilai dan moral dengan memberikan failitas anak dapat
menghayati nilai moral yang diwariskan dari generasi dahulu dan
selanjutnya.38
Selain itu, nilai-nilai yang terkandung dalam permainan gobag
sodor selain disebutkan di atas diataranya; anak-anak akan
memiliki nilai kejujuran karena dalam permainan ini juga berusaha
untuk jujur, pembiasaan aturan yang ada dalam permainan.
Misalnya anak-anak terbiasa untuk sportif maka akan memiliki
nilai sportivitas dengan sendirinya. Anak-anak dapat melakukan
pengaturan strategi dan belajar memimpin dengan cara menirukan
dari anak yang lebih dewasa ketika memimpin dan mengatur
permainan tradisional gobag sodor. Sehingga anak-anak yang lebih
kecil bisa memiliki nilai pengaturan strategi dan kepemimpinan.39
Dari penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan nilai-nilai dalam
permainan tradisional gobag sodor banyak mengandung beberapa nilai
yang dapat ditanamkan nilai-nilai tersebut antara lain rasa senang, bebas,
rasa berteman, demokrasi, penuh tanggung jawab, rasa patuh, rasa saling
membantu, belajar strategi dan kepemimpinan yang semuanya merupakan
nilai-nilai yang sangat baik dan berguna dalam kehidupan masyarakat.
3. Manfaat Permainan Tradisional Gobag Sodor
Permainan tadisional tidak hanya menyenangkan tetapi juga
memberikan banyak manfaat bagi anak untuk mengembangkan aspek-
aspek perkembangannya. Manfaat yang didapat melalui permainan ini
38
Mulyani, 53–54. 39
Rahmawati dan Rosalia, Aku Pintar Dengan Bermain, 104.
27
untuk anak usia dini ialah dapat mengembangkan bahasa, kognitif, sosial
emosional, pengembangan seni, dan kemampuan motorik. menurut
Hurlock, bahwa aktifitas bermain dapat berpengaruh dalam diri anak,
diantaranya mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuhnya,
dapat melatih berkomunikasi, sebagai penyalur energi emosional yang
terpendam, sebagai sumber belajar anak, dapat melatih standar moral anak,
anak merasa terbebas dari segala tekanan, sehingga merasa anak keceriaan
dan kegembiraan, mencoba dengan hal yang baru, dan melatih anak untuk
memecahkan masalah yang sederhana.40
Selain itu, manfaat yang bisa diambil dari permainan Gobag Sodor
yaitu selain mengajarkan kebersamaan, permainan tradisional Gobag
Sodor dapat mengajarkan kerjasa sama yang kompak antara satu penjaga
dengan penjaga lainnya agar lawan tidak bisa lepas kendali untuk keluar
dari kungkungan. Permainan tradisional gobag sodor sangat menarik,
menyenangkan, dan pastinya seru. Untuk bisa memenangkan dalam
permainan tradisional gobag sodor, setiap orang harus terjaga dan lari
secepat mungkin. Untuk itu diperlukan ketangkasan, kecepatan, serta
kecerdikan. Di permainan tradisional gobag sodor sangat mengandalkan
motorik kasar seperti berlari, melompat, mengkoordinasi badan ketika
menghindar dari lawan agar badan tidak terkena oleh lawan, ketangkasan
40
M. Fadillah, Bermain dan Permainan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2017), 6.
28
dan keseimbangan ketika berlari. Sehingga permainan ini sangat cocok
sekali untuk mengembangkan motorik kasar anak usia dini.41
Ketika pihak lain yang piawai bisa menerobos dapat melewati
pintu-pntu lawan yang dijaga. Jangan putus asa ketika pintu lain dirasa
pintu satu yang dijaga yang terpenting mau berusaha dan bertindak segera
agar dapat melewati setiap pintu.
Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan permainan
tradisional Gobag Sodor merupakan sebuah kegiatan yang menyenangkan
dan dilakukan dengan sengaja untuk meningkatkan kemampuan fisik pada
diri anak dan mendapat pengetahuan baru. Permainan tradisional Gobag
Sodor merupakan cara yang tepat digunakan dalam pembelajaran anak
usia dini, karena pada hakikatnya dunia anak ialah dunia bermain.
Permainan ini sangat mengandalkan motorik kasar seperti berlari,
melompat, mengkoordinasi badan ketika menghindar dari lawan agar
badan tidak terkena oleh lawan, ketangkasan dan keseimbangan ketika
berlari, sehingga motorik kasar anak dapat berkembang.
4. Cara Bermain Permainan Tradisional Gobag Sodor
Permainan gobag sodor yaitu biasanya dimainkan dilapangan
terbuka. Adapun untuk menentukan siapa yang berjaga dan siapa yang
bermain, biasanya dilakukan hompimpa terlebih dahulu untuk
mendapatkan anggota kelompok masing-masing. Setelah semua dirasa
sudah mendapatkan anggota kelompok kemudian masing-masing
41
Mulyani, Super asyik permainan tradisional anak Indonesia, 165.
29
kelompok memilih ketua terlebih dahulu, lalu ketua kelompok tersebut
melakukan sut. Cara bermain permainan gobag sodor yaitu:
a. Anak-anak atau para pemain harus berkumpul dan jumlahnya
harus genap misalnya (a, b, c, d, f, g, h, i, j sebanyak sepuluh
anak). Anak-anak sebelumnya membuat garis vertikal dan
horizontal terlebih dahulu dilapangan dengan kapur, kayu atau
pecahan genteng. Arena bermain permainan dengan membagi
garis melintang lima buah karena jumlah pemain ada sepuluh
anak dan masing-masing ada lima perkelompok.
b. Anak-anak melakukan pingsut antara masing-masing pasangan
untuk menentukan kelompok yang menang dan yang kalah.
Misalnya kelompok I (a, b, c, d, e) yang menang dan kelompok
(f, g, h, i, j) yang kalah. Jadi sebelum bermain mereka mencari
pasangannya masing-masing untuk melakukan pingsut,setelah
mendapat pasangannya masing-masing secara serentak mereka
melakukan pingsut. Lalu setelah melakukan pingsut, kelompok
yangkalah berkumpul menjadi satu dan yang menang berkumpul
menjadi satu kelompok.
c. Kelompok I siap di tempat jaga, berdiri di atas garis melintang,
demikian pula yang dipilih sebagai sodor yaitu anak yang
menjaga garis sumbu atau garis tengahnya.
d. Kelompok dua harus berusaha untuk masuk ke kotak yang
dijaga oleh kelompok I. Setelah berhasil masuk ke kotak
pertama maka akan beralih ke kotak yang lain. Pemain yang
dapat masuk ke kotak harus hati-hati dan mempertinggi
kelincahanya supaya tidak tersentuh oleh penjaga sodor atau
garis . apabila salah satu pemain tersentuh oleh penjaga maka
semua regu akan mati dan menjadi sodor dan berusaha
menyentuh pemain yang sedang menerobos ke belakangnya.
Tim yang tidak berjaga harus bisa menerobos garis-garis lawan
tersebut tanpa tersentuh oleh tim yang menjaga.
e. Apabila salah satu pemain (f) dapat berhasil menerobos tepat di
belakang penjaga dan kembali lagi ke depan maka, kelompok II
menang atau mendapat nilai.
f. Biasanya jika satu pemain sudah berhasil menerobos, kelompok
I akan memperketat penjagaan.
g. Untuk pemenang, yang kalah siap menggendong kelompok yang
menang. Gendongan ini sebagai hukuman karena tim lawan
kalah.42
42
Hayati, Tangkas Fisik-Motorik dengan Permainan Tradisional, 145–46.
30
Ada tiga peraturan yang harus dipatuhi oleh pemain gobag sodor .
aturan dalam permainan gobag sodor yaitu:
a. Petugas sodor dan penjaga orang yang memegang, menyentuh,
serta menyinggung lawan dengan tangan. Sodor tidak boleh
menggunakan kaki atau bagian tubuh lainnya ketika akan
menyentuh lawan.
b. Jika sodor (penjaga) dapat memegang, menyentuh, serta
menyinggung si lawan, pemain lawan dikatakan ―kena sodor‖
maka terjadi pergantian pemain.
c. Diadakan pergantain pemain jika pemain ada yang terkena sodor,
pemain ada yang keluar garis, dalam satu ruangan terdapat 3 atau 4
orang.43
Gambar 2.2 Lapangan Permainan Gobag Sodor
Gambar 2.2 Lapangan Permainan Tradisional Gobag Sodor
43
Ibid, 146
c
c
i g e
h l f j
e
d
b
n
k m
d
b
a
a f g h i j
31
Keterangan:
1. Garis ab : Pangkalan Tim Serang
2. Garis cd : Garis Sodor
3. Garis ef, gh, ij, kl, mn : Garis Melintang
4. : Garis yang di Injak Tim Jaga
5. : Pemain Tim Serang
6. : Pemain Tim Jaga
Lapangan permainan tradisional Gobag Sodor dengan
menggunakan bentuk persegi empat luasnya disesuaikan dengan jumlah
pemain. Panjang persegi 10 meter dan lebar sekitar 5 meter. Setiap jarak
2,5 meter di tarik garis lurus vertikal dan horizontal sehingga akan
terbentuk 6-8 bujur sangkar sama besar yang saling berhempitan. Jika
membentuk 8 bujur sangkar maka 4 bujur sangkar di atas dan 4 bujur
sangkar tepat di bawah. Sedangkan jika menggunakan 6 bujur sangkar.
Maka, 3 bujur sangkar di atas dan 3 bujur sangkar di bawah.
5. Faktor Pendukung dan Penghambat Permainan Tradisional
Gobag Sodor
Permainan tradisional gobag sodor adalah permainan yang mudah
dan sederhana. Pada jaman dahulu anak-anak sangat senang memainkan
permainan ini karena tidak memerlukan banyak biaya hanya
mengandalkan pada fisik dan kerja sama dalam tim. Meskipun dalam
Permainan tradisional gobag sodor ini dirasa mudah namun terdapat faktor
pendukung dan penghambat dalam permainan tradisional gobag sodor.
Adapun faktor pendukung dari permainan tradisional gobak sodor yaitu:
biaya diperlukan ringan karena peralatan yang digunakan secara
tradisional seperti pecahan genting, bata atau kapur dan kayu jika
32
bermainnya di tanah. Permainan gobak sodor ini juga dapat
mengembangkan motorik kasar anak karena dalam permainan ini banyak
gerakan dasar yang dilakukan anak seperti berlari, mengkoordinasi
gerakan dan melompat. Bahkan permainan tradisional gobak sodor ini juga
dapat mengembangkan kecerdasan Sosial anak. Sedangkan faktor
penghambatnya adalah bahwa permainan ini membutuhkan lahan yang
luas sehingga bagi lembaga yang memiliki lahan yang sempit, maka harus
mencari tempat di luar yang memungkinkan untuk nantinya dapat
dilaksanakannya permainan tradisional gobak sodor tersebut.44
Dari pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa, permainan
tadisional gobabg sodor meskipun mudah dan sederhana. Namun
memerlukan lahan yang cukup luas untuk dijadikan tempat bermain untuk
permainan tersebut. Tetapi, jika terdapat aula yang lebar di sekolah dan
dapat memungkinkan anak untuk bermain pendidik dapat memanfaatkan
aula tersebut sebagai tempat untuk permainan tradisional gobag sodor.
C. Implementasi Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam Meningkatkan
Kemampuan Motorik Kasar Anak
Kegiatan bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan
yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. Kegiatan bermain
tidak dilakukan dengan paksaan dan dilakukan dengan perasaan senang.
Berman adalah sumber perkembangan anak dan menjadi sarana belajar.45
44
Lita Erdiana, “Pengaruh permainan tradisional gobak sodor terhadap perkembangan
motorik kasar dan sikap kooperatif anak TK kelompok B di kecamatan Sidoarjo,‖ Jurnal Pedagogi
2, no. 3 (2016): 12. 45
Hayati, Tangkas Fisik-Motorik dengan Permainan Tradisional, 46.
33
Dengan menggunakan pembelajaran yang menarik dan efektif diharapkan
dapat menarik perhatian si anak untuk mengikuti proses pembelajaran.
Bermain salah satu dari hal yang baik untuk stimulus anak usia dini. Hal ini
karena anak usia dini adalah masa bermain. Dengan bermain anak menjadi
senang dan dapat meningkatkan jasmani maupun rohani. Dengan
pembelajaran yang menyenangkan anak lebih mudah menyerap materi secara
maksimal. Pembelajaran yang menyenangkan tidak akan membuat anak
menjadi tertekan atau terbebani.
Dalam hal ini implementasi permainan tradisional gobag sodor
dalam meningkatkan motorik kasar anak di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur sangat dibutuhkan oleh
anak-anak. Mengenalkan permainan tradisional gobag sodor diharapkan dapat
mengembangkan motorik kasar anak di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Permainan tradisional
Gobag sodor merupakan sejenis permainan daerah indonesia. Permainan ini
dimainkan dengan dua grup, yang masing-masing tim terdiri dari 3-5 orang.
Laki-laki maupun perempuan dapat ikut bergabung dalam permainan ini. Inti
dari permainan menghadang lawan agar tidak masuk atau lolos melewati
garis baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan semua
anggota grup harus secara lengkap melewati area lapangan yang telah
ditentukan.46
46
Julie Indah Rini, Aneka Permainan Anak-Anak Indonesia, 33.
34
Permainan gobag sodor biasanya dimainkan di lapangan terbuka.
Area bermainnya berbentuk persegi panjang atau lingkaran dan diberi garis
didalamnya. Garis batas biasanya digambar dengan kapur jika dimainkan
dilapangan bulu tangkis atau bisa juga menggambar di tanah. Anggota grup
yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan dibagi menjadi dua, yaitu
anggota yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Setiap
anggota harus menjaga lawan jangan sampai melewati dan lolos dari garis
yang dijaga. Permainan tradisional gobak sodor memiliki kelebihan dan
kekurangan.
1. Alat yang digunakan untuk permainan tradisional gobag sodor
Dalam permainan tradisional gobag sodor, tidak ada alat yang khusus
untuk digunakan, anak-anak dapat menggambar garis dengan kapur atau
benda lainnya yang bisa untuk menggambar, agar dapat membuat acuan
garis dalam permainan.
2. Tempat bermain permainan tradisional gobag sodor
permainan tradisional gobag sodor cocok dimainkan di tempat yang luas,
seperti lapangan atau halaman rumah maupun sekolah.
3. Pemain permainan tradisional gobag sodor
Jumlah pemain harus genap, antara 6-10 anak. Setela itu, dibagi menjadi 2
kelompok yaitu kelompok jaga dan kelompok serang. Jadi, setiap
kelompok beranggotakan 3-5 anak. Gobag sodor biasanya dimainkan oleh
anak laki-laki, karena permainan ini menguras banyak tenaga. Namun,
terkadang anak perempuan juga bisa memainkannya asalkan kedua tim
35
harus mempunyai komposisi yang seimbang, baik jenis kelamin pmaupun
umurnya. Agar hal ini dapat menghindari timpang kekuatan yang sangat
mencolok pada salah satu kelompok.47
Penerapan permainan tradisional gobag sodor dapat mempengaruhi
perkembangan motorik kasar anak.48 Anak-anak dituntut untuk bermain
energik karena memang sifat dari permainan tradisional gobag sodor ini cepat
sehingga dapat juga digunakan untuk mengasah ketangkasan (motorik kasar)
pada anak. Dalam permainan ini anak-anak bisa melatih semangat juang
untuk meraih kemenangan dalam permainan sehingga anak tidak akan mudah
putus asa.49
Motorik kasar itu sendiri yaitu gerakan jasmani berupa koordinasi
gerakan tubuh pada anak, seperti melompat, bergantung, merangkak, berlari,
berjinjit, melempar dan menangkap dan menjaga keseimbangan.50
Adapun
manfaat dari permainan tradisional gobag sodor yaitu dapat melatih
kekompakan, mengasah kemampuan otak, mengasah kemampuan mencari
strategi yang baik, meningkatkan kekuatan otot dan ketangkasan fisik motorik
anak.51
Dari pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa, permainan
gobag sodor mampu mengembangkan motorik kasarnya seperti berlari,
mengkoordinasi gerak, melompat ketika mehindar dari lawan, kerja sama.
47
Mulyani, Super asyik permainan tradisional anak Indonesia, 162. 48
Khodijah, Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah, (Medan: Persana Mulia Sarana,
2012), 152 49
Rahmawati dan Rosalia, Aku Pintar Dengan Bermain, 145. 50
Mursid, Belajar dan Pembelajaran Paud (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), 12. 51
Hasanah dan dkk, Permainan Tradisional dan Permainan Modern untuk Anak Usia
Dini (Lampung: CV. Iqro’, 2019), 48.
36
Karena dalam permainan gobag sodor anak harus tangkas ketika melewati
lawan yang sedang menjaga. Anak harus cekatan saat melawati lawan agar
bisa kegaris akhir dan memenangkan permainan. Dari permainan ini juga
anak bisa melatih dan mengembangkan sosial emosional, kognitif, bahasa dan
aspek lainnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif,
yaitu penelitian yang mengungkapkan suatu fenomena melalui deskripsi
bahasa non-statistik secara holistik dan melakukan penelitian tentang
kejadian yang ada di lapangan.
Penelitian kualitatif lapangan yaitu penelitian ymg ditekankan
pada kelengkapan data yang dikumpulkan yaitu berupa data
primer dan skunder.52
Penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
dimana peneliti sebagai instrumental kunci.53
Penelitian kualitatif juga menekankan pada proses analisis.
Landasan teori bermanfaat sebagai gambaran umum yang terurai dalam
latar belakang masalah untuk mengungkapkan bahwa sesungguhnya
terdapat suatu masalah yang patut diteliti di suatu wilayah tertentu. Selain
itu landasan teori pun bermanfaat sebagai alat untuk membedah
permasalah yang diteliti. Data yang dikumpulkan dalam penelitian
kualitatif lebih banyak berupa kata ataupun gambar-gambar daripada
angka.54
52
Abdurrahman Fathoni, Metode Penelitian dan Penyusunan Skripsi (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), 96. 53
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2012), 9. 54
Zuhairi, dkk, Pedoman Penelitian Karya Ilmiah (Jakarta: Rajawali Pers, 2018), 23.
38
Berdasarkan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
melihat objek secara langsung di tempat yang akan diteliti agar mendapat
hal yang maksimal di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur. Kemudian pengumpulan data dilakukan
dengan cara memberikan pertanyaan dan wawancara pada narasumber dan
jawaban-jawaban tersebut dicatat. Penelitian ini digunakan untuk
mendeskrisikan segala sesuatu terkait dengan inmplementasi permainan
tradisional gobag sodor dalam meningkatkan motorik kasar anak usia dini
di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten
Lampung Timur.
2. Sifat Penelitian
Dilihat dari Sifatnya, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif
yaitu suatu bentuk penelitian paling dasar. Ditujukan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada,
baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian
ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,
kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain.55
Dalam arti ini penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data
dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau
menerangkan saling hubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau
mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan
untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metode
55
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), 72
39
deskriptif. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
populasi atau daerah tertentu.56
Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif yang mengungkapkan gejala-gejala yang
nampak dari mencari fakta-fakta khususnya mengenai Implementasi
Permainan Tradisional gobag sodor dalam Mengembangkan Motorik
Kasar Anak Usia Dini di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
B. Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah ―subjek
darimana dapat diperoleh‖. Adapun sumber yang peneliti lakukan dalam
penyusunan dikelompokkan menjadi dua, yakni data primer dan data
sekunder.
1. Sumber Data Primer
Sumber Data Primer adalah sumber informasi yang langsung
mempunyai wewenang dan bertanggung jawab terhadap pengumpulan
atau pun penyimpanan data.57Sumber primer yaitu sumber data yang
langsung dikumpulkan oleh peneliti (atau petugas-petugas) dari sumber
pertamanya. Dalam hal ini yang menjadi sumber data primer adalah
Kepala Sekolah, Pendidik kelas atau kelompok TK Pertiwi 2 Sidodadi.
56
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2014),
75 57
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta Timur: Ramayana Pers, 2008), 55
40
2. Sumber Data Sekunder
Sumber Data Sekunder adalah ―data yang diperoleh dari atau
berasal dari bahan kepustakaan‖. Maksud dari sumber kepustakaan
tersebut adalah buku yang relevan dengan Implementasi Permainan
Tradisional Gobag Sodor dalam Mengembangkan Motorik Kasar Anak
Usia Dini di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur. Antara lain buku penilaian hasil proses
belajar mengajar, RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian),
belajar dan pembelajaran dan buku pendukung lainnya.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
untuk memperoleh data yang objektif dan valid, berkaitan Implementasi
Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam Mengembangkan Motorik Kasar
Anak Usia Dini di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur. maka digunakan beberapa metode ilmiah
sebagai landasan untuk mencari pemecahan terhadap permasalahan tersebut.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
melihat seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.58 Pendapat
laim mengatakan observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan pskologis. Dua di
58
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 127
41
antara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar.59
Metode observasi merupakan metode pengumpulan data yang
menggunakan catatan dan pengamatan di lokasi penelitian. Penelitian
menggunakan pengamatan secara langsung yaitu pengamatan yang
dilakukan tanpa perantara terhadap objek yang diteliti. Dengan metode ini,
peneliti akan dapat mengetahui secara jelas bagaimana Implementasi
Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam Mengembangkan Motorik
Kasar Anak Usia Dini di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Alasan peneliti melakukan
observasi adalah peneliti dapat mengamati secara langsung objek yang
menjadi kajian penelitian. Selain itu dalam melakukan penelitian ini
peneliti berterus terang kepada pada informan. Hal itu dilakukan untuk
menghindari kesalah pahaman atas tindakan yang dilakukan oleh peneliti.
Dengan begitu, kegiatan peneliti di lapangan diketahui secara jelas oleh
Pendidik Pendidikan Anak Usia Dini. Adapun kegiatan yang diamati oleh
peneliti adalah penggunaan bentuk kegiatan, strategi, dan penilaian
digunakan Pendidik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur dalam meningkatkan perkembangan motorik
kasar anak.
59
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D), (Bandung: Alfabeta, 2014). 203
42
2. Wawancara
Wawancara atau interview dapat diartikan dapat sebagai teknik
mengumpulkan data dengan mengggunakan bahasa lisan baik secara tatap
muka ataupun melalui saluran media tertentu.60 Jadi interview adalah salah
satu cara pengumpulan data dengan mengadakan dialog atau tanya jawab
dengan orang yang menjadi narasumber informasi atau keterangan secara
lisan dan saling berhadapan dengan orang yang diminta keterangan atau
bisa dengan melalaui saluran media lain seperti telepon ataupun whatsApp
dengan vidio call.
Wawancara ini ditunjukkan kepada Ibu Fitri selaku Kepala
Sekolah TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten
Lampung Timur atau Pendidik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur yang dapat memberikan informasi
tentang data yang dibutuhkan oleh peneliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh
informasi data, dan sumber tertulis atau dokumen-dokumen, baik berupa
buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan
sebagainya.61
Selain itu dokumentasi ini sebagai sumber data karena dalam
banyak hal digunakan. Selain itu sebagai bukti untuk suatu pengujian.
60
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
ilmiah,(Jakarta: Prenada Media Grup, 2013). 138
61 Edi Kusnadi Metode Penelitian Aplikasi.(Jakarta : Ramayana Press. 2005). 199
43
Metode ini dipergunakan sebagai pelengkap dari metode lainnya dan
diharapkan akan lebih luas dan benar-benar dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya. Dalam metode ini peneliti ini ingin memperoleh data
tentang : Sejarah berdirinya TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur, visi, misi dan tujuan TK Pertiwi
2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur,
Struktur Organisasi, data Pendidik dan karyawan, dan data TK Pertiwi 2
Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
D. Teknik Penjamin Keabsahan Data
Teknik penjamin keabsahan data merupakan cara-cara yang
dilakukan peneliti untuk mengukur derajat kepercayaan (credibility) dalam
proses pengumpulan data penelitian.62
Teknik penjamin keabsahan data
merupakan hal yang sangat menetukan kualitas hasil penelitian. Teknik yang
peneliti gunakan dalam pengecekan data keabsahan data yaitu triangulasi.
Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai waktu dengan
demikian terdapat triangulasi sumber, teknik dan waktu. Peneliti
menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Triangulasi teknik dilakukan
dengan cara peneliti melakukan cek ulang terhadap informasi yang didapat,
yang awalnya peneliti dapat dari hasil observasi, dan cek ulang dengan
wawancara dan dokumentasi sehingga akan memberikan data yang lebih
valid dan lebih kredibel.
62
Zuhairi, dkk, Pedoman Penelitian Karya Ilmiah, 40.
44
Peneliti kualitatif harus memiliki kredibilitas sehingga dapat
dipertanggung jawabkan. Kredibilitas adalah adalah keberhasilan mencapai
masalah mengeksplorasi masalah yang majemuk atau keterpercayaan
terhadap hasil data penelitian. Data yang terkumpul dalam proses penelitian
selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Disini peneliti
mencoba membandingkan sumber data yang sama dari observasi dengan data
dari wawancara, yaitu observasi pada peserta didik. Untuk menjamin
keabsahan data yang diperoleh oleh peneliti.
E. Teknik Analisis Data
Teknis analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencaridan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain.
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain. Sehingga mudah dipahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain.
Peneliti menggunakan teknik analisis data model milles dan
hubermen tahapan teknik analisis data adalah, data reduction, data display,
dan conclutation/verivication. Teknik analisis ini mempunyai tahapan yaitu
dimulai data mengumpulakan data, dimana data yang diperoleh banyak maka
45
perlu untuk dilakukan reduksi data, yaitu meneliti dan memilih data yang
akan digunakan.
Setelah data di redukasi kemudian disajikan biasanya dalam bentuk
tabel, grafik dan sejenisnya. Kemudian dilakukan penarikan kesimpulan atau
conclution. Teknik pengecekan keabsahan data merupakan hal yang sangat
menentukan kualitas hasil penelitian. Teknik yang peneliti gunakan dalam
pengecekan dan keabsahan data yaitu triangulasi. Triangulasi diartikan
sebagai pengecekan dari berbagai cara dan berbagai waktu, dengan demikian
terdapat triangulasi sumber, teknik dan waktu.
Peneliti melakukan pengecekan ulang terhadap informasi yang
didapat yang awalnya peneliti peroleh dari hasil observasi. Sehingga
penelitian menggunakan triangulasi teknik, sumber dan waktu. Triangulasi
waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan ulang dengan
wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu dan situasi yang berbeda,
sehingga akan memberikan data yang lebih valid dan lebih kredibel.
Berdasarkan keterangan diatas, penelitian ini dikumpulkan kemudian
diklarifikasi dan ditarik kesimpulan secar induktif, kita berangkat dari kasus-
kasus bersifat khusus berdasarkan pengalaman nyata, (ucapan atau perilaku
subjek penelitian atau situasi lapangan penelitian) untuk kemudian kita
rumuskan menjasi model, konsep, teori, prinsip, proposisi, atau definisi yang
bersifat umum.
Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti melakukan penelitian
dalam teknik analisis data dengan pengumpulan data yang akan didapatkan
46
dari hasil wawancara, observasi serta dokumentasi terhadap kepala sekolah,
Pendidik dan peserta didik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi, dimana peneliti
mencari dan menyusun secara sistematis data yang didapatkan dari hasil
wawancara, dan akan dilakukan cek ulang atau hasil wawancara yang didapat
dari hasil observasi di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi dengan cara triangulasi
teknik analisis data dan sumber data yaitu kepala sekolah, Pendidik dan
peserta didik, serta waktu wawancara yang berbeda, kemudian setelah itu
peneliti ini dikumpulkan diklarifikasikan dan ditarik kesimpulan secara
induktif, yaitu dari penelitian atau kejadian yang bersifat khusus berdasarkan
pengalaman nyata.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Sejarah Singkat TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
PAUD TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur didirikan pada tanggal 18 Juli 2005, dengan
NPSN: 69863436. Didirikan oleh Kepala Desa Bapak Sodik yang pada
tahun 2004 sudah dimulai dengan rintisan. Semula gedung yang dipakai
adalah gedung desa dan dimanfaaTKan untuk TK yang dikepalai oleh
Ibu Linda Astuti, A.Ma. dan tenaga pengajar ibu Eka Fitriana S. Pd. I.
Pada tahun 2007 TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi telah mendapat izin
operasial. Pada tahun 2011 Ibu Linda Astuti, A.Ma. selaku kepala TK
Pertiwi 2 Desa Sidodadi memutuskan untuk pindah tempat dengan alasan
mengikuti suami, kemudian kepala sekolah digantikan oleh Ibu Eka
Fitriana,S.Pd.I. sampai sekarang.
2. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD
a. Visi TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur
Terwujudnya peserta didik yang cerdas dalam bidang
pengetahuan, kecakapan hidup dan berbudi pekerti untuk menuju
siswa yang berakhlakul karimah, berbudaya dan berkarakter bangsa.
48
b. Misi TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur
1) Meningkatkan sikap dan perilaku religius di lingkungan dalam
dan luar sekolah
2) Meningkatkan bakat dan minat serta pengetahuan berdasarkan
pada kopentensi dasar dan pengembangannya.
3) Membiaasakan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat.
4) Membiasakan untuk berfikir aktif, kreatif dan menjunjung tinggi
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
c. Tujuan Satuan PAUD
Secara umum tujuan pendidikan di TK Pertiwi 2 Sidodadi
adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik
psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, social
emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni
untuk siap memasuki pendidikan dasar.
d. Keadaan Sarana dan Prasarana TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
Sarana dan prasaran merupakan hal yang perlu untuk
menunjang dan bertujuan memfasilitasi proses pembelajaran di kelas
maupun di luar kelas. Dengan adanya sarana dan prasarana di sekolah
agar pencapaian pembelajaran dapat terlaksana dengan lancar, teratur,
efektif, efesien dan menjadikan kenyamanan bagi peserta didik.
49
Berikut ini sarana dan prasarana yang telah dimiliki oleh TK Pertiwi
2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur:
3. Sarana di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur
Tabel 4.1
Sarana TK Pertiwi 2 Sidodadi Tahun Ajaran 2020/2021
No Jenis Jumlah Kondisi
Baik
1 Lemari Kantor 1
2 Lemari Kelas 3
3 Etalase 5
4 Loker Anak 3
5 Komputer 1 unit
6 Printer 1 bh
7 Kipas Angin 1 bh
8 Papan Tulis 4 bh
9 Rak Sepatu Anak 3
10 Rak Tas Anak 4
11 Tangga Melingkar 1
12 Prosotan 1
13 Jungkitan 1
15 Tangga Lengkung 1
16 Ayunan 1
17 Kuda-Kuda 5
18 Puzzel Unit
19 Boneka Tangan Unit
20 Ronce Unit
21 Ronce Unit
22 Bongkar Pasang Unit
23 Balok Unit
24 Alat Peraga Masjid Unit
25 Alat Peraga Sholat Unit
26 Alat Peraga Baju Adat Unit
Sumber: Dokumen Sarana dan Prasarana TK Pertiwi 2 Desa
Sidodadi Tahun Ajaran 2020/2021
50
4. Prasarana di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur
Tabel 4.2
Prasarana di TK Pertiwi 2 Sidodadi Tahun Ajaran 2020/2021
No Jenis
Bangunan Kondisi Jumlah Keterangan
1. Ruang kelas Baik 3 Permanen
2. Ruang
Kantor Baik 1 Permanen
3. Gudang Baik 1 Permanen
4. Halaman
Bermain Baik 1 Permanen
Sumber: Dokumen Sarana dan Prasarana TK Pertiwi 2 Desa
Sidodadi Tahun Ajaran 2020/2021
5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan di TK Pertiwi 2 Desa
Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
Tabel 4.3
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tahun Ajaran 2020/2021
No Nama Pendidikan Keterangan
1. Eka Fitriana, S. Pd. I. S1 Kepala Sekolah
2. Tatik Setiyawati, S. Pd. S1 Pendidik
3. Adek Diah Saputri, S. Pd. S1 Pendidik
4. Dewi Mayasari, S.Pd. S1 Pendidik
Sumber: Dokumen Pendidik TK Pertiwi 2 Sidodadi Tahun Ajaran
2020/2021
51
6. Data Peserta Didik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
Tabel 4.4
Data Jumlah Peserta Didik di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun
Ajaran 2020/2021
No Rombongan Belajar
Jumlah Anak
Laki-laki Perempuan
1. Kober 7 4
2. Kelomok A 10 13
3. Kelompok B 11 10
Jumlah 28 27
Total Anak 55
Sember: Dokumentasi data anak TK Pertiwi 2 Sidodadi Tahun
Ajaran 2020/2021
52
7. Struktur Organisasi TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun Ajaran 2020/2021
Gambar 4.1
STRUKTUR ORGANISASI TK PERTIWI 2 DESA SIDODADI
KETUA YAYASAN
ETI ERNANINGSIH,A.Md. Keb.
KEPALA TK
EKA FITRIANA,S.Pd.I
SEKRETARIS
DEWI MAYASARI, S.Pd
BENDAHARA
RATNAWATI
TENAGA PENDIDIK
1. EKA FITRIANA, S.Pd.I
2. DEWI MAYASARI, S.Pd
3. TATIK SETYAWATI, S.Pd
4. ADEK DIYAH SAPUTRI
53
8. Denah Lokasi Penelitian
TK Pertiwi 2 Sidodadi beralamat di desa Sidodadi,
Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi
Lampung. Dengan jarak yang cukup stategis di dekat jalan raya Desa
Sidodadi. TK Pertiwi 2 Sidodadi yang letaknya berdekatan dengan
balai pertemuan Desa Sidodadi mudah dijangkau oleh wali murid TK
Pertiwi 2 Sidodadi baik di luar Desa Sidodadi dan di Desa Sidodadi
itu sendiri. Berikut denah lokasi penelitian di TK Pertiwi 2 Sidodadi:
Gambar 4.2 Denah lokasi TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
Tahun Ajaran 2020/2021
Gambar Denah Lokasi TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun Ajaran 2020/2021
Keterangan : A. Kantor Kepala Sekolah
B. Kelas B1
C. Kelas A2
D. Kelas B2
E. Kelas A1
F. Wc
G. Gudang
JLN
Ray
a Sid
odad
i
U
D
A F
C
B
E G
H
54
B. Temuan Khusus
Hasil penelitian yang diperoleh olh pnliti mengenai perkembangan
motorik kasar anak usia dini melalui implementasi permainan tradisional
gobag sodor di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur dapat digambarkan sebagai berikut:
Pnyajian dan analisis data ini dimaksudkan untuk memaparkan yang
telah diperoleh saat penelitian, yaitu berhubungan dengan mengembangkan
motorik kasar anak usia dini melalui implementasi permainan tradisional
gobag sodor, kemudian data yang terkumpul dianalisis agar mendapatkan
gambaran yang jelas sesuai gengan tujuan skripsi ini, untuk mendapatkan data
penliti menggunakan beberapa alat pengumpulan data berupa metode
wawancara, dokumentasi dan observasi.
Wawancara dilaksanakan di bulan Oktober 2020 dengan narasumber
Kepala Sekolah, Pendidik, dan Orangtua. Pada tanggal 21 Oktober 2020
peneliti mewawancarai pendidik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi di kediaman,
wawancara dengan Kepala Sekolah dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober
2020 dan Orangtua pada tanggal 25 November 2020. Data yang tidak ada
dalam wawancara dapat dilihat dari data hasil observasi dan untuk
memperkuat hasil penelitian maka dilengkapi dengan dokumentasi dengan
arsip-arsip yang sesuai. Semua data hasil dari penelitian di lapangan telah di
uraikan sebagai berikut:
55
1. Implementasi Permainan Tradisional Gobag Sodor dalam
Mengembangkan Motorik Kasar anak Usia Dini di TK Pertiwi 2 Desa
Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
Kegiatan bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan
dengan cara bermain anak dapat mengembangkan anak usia dini
diantaranya perkembangan motorik kasarnya. Oleh sebab itu,
perkembangan motorik kasar anak tidak lepas dengan cara bermain. Cara
ini anak bisa merasa senang. Untuk mengembangkan motorik kasar anak
banyak permainan dan kegiatan yang dapat di berikan dan diperkenalkan
untuk anak usia dini misalnya permainan tradisional gobag sodor.
Implementasi permainan tradisional gobag sodor diharapkan nantinya bisa
mengembangkan motorik kasar anak seperti yang telah diungkapkan oleh
kepala TK Pertiwi 2 Sidodadi bahwa:
―Permainan tradisional gobag sodor sudah diajarkan dan
diperkenalkan oleh Pendidik. Dengan permainan gobag sodor
diharapkan agar dapat mengembangkan motorik kasarnya, karena
dalam permainan ini anak bisa melompat, mengkoordinasikan
badannya ketika menggunakan satu kaki untuk meloncati garis
melewati lawan sehingga anak-anak bisa lebih aktif.‖
(P/W01/F.1/A.1 Senin 26 Oktober 2020)
Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh kepala TK Pertiwi 2
Sidodadi, tentang impementasi permainan tradisional gobag sodor dalam
mengembangkan motorik kasar anak usia oleh Pendidik TK Pertiwi 2
Sidodadi menyatakan bahwa:
56
―Selain permainan tradisional gobag sodor pernah diajarkan dan
diperkenalkan permainan tradisional lain setelah kegiatan senam
pagi seperti permainan lompat tali agar anak lebih mengenal
tentang permainan tradisional sehingga bisa bermain bersama
teman-teman dirumah dan tidak hanya bermain gadget saja.
Permainan ini juga dapat mengembangkan motorik kasar anak
sehingga anak bisa lebih berkembang dan sehat. (P/W01/F.2/A.1
Rabu 21 Oktober 2020)
Pada hari berikutnya peneliti melakukan wawancara kepada
orangtua anak dikediaman, terkait impementasi permainan tradisional
gobag sodor dalam mengembangkan motorik kasar anak usia menyatakan
bahwa:
―Anak-anak biasanya suka berlari-larian begitupun anak saya kalau
hanya belajar di kelas saja jadi mudah bosan sehingga ketika di
sekolah mengadakan kegiatan pembelajaran seperti permainan
tradisional gobag sodor anak-anak menjadi senang dan kegiatan ini
sangat baik sekali.‖ (P/W01/F.3/A.1 Rabu 25 November 2020)
Berdasarkan dari observasi oleh peneliti di TK Pertiwi 2 Sidodadi
terkait implementasi permainan tradisional dalam mengembangkan
motorik kasar anak usia dini di TK Pertiwi 2 Sidodadi. Permainan
tradisional sebelumya sudah pernah diajarkan kepada anak di TK Pertiwi
2 Desa sidodadi dan bahwasanya dengan mengenalkan permainan
tradisional gobag sodor kepada anak diharapkan anak lebih mengenal
permainan tradisional. Dalam permainan tradisional gobag sodor banyak
sekali pengaruh yang baik untuk diri anak khususnya pada perkembangan
motorik kasar anak usia dini. Selain itu, anak bisa lebih bersosialisasi
dengan teman-teman sebaya dan tidak terpaku pada permainan di dalam
gadget ketika berada di rumah.(OB/Jum’at, 21 Agustus 2020)
57
Dari wawancara di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi dalam ditarik
kesimpulan bahwa dalam mengembangkan motorik kasar anak usia dini
dibutuhkan permainan yang bisa menunjang perkembangan motorik kasar
anak seperti permainan tradisional gobag sodor. Karena tidak dipungkiri
dunia anak adalah dunia bermain. Dalam hal ini implementasi permainan
tradisional gobag sodor dapat mampu mengembangkan motorik kasar anak
usia dini. Pendidik menggunakan implementasi permainan tradisional
gobag sodor sebagai kegiatan dalam mengembangkan motorik kasar anak
usia dini. Dari permainan ini pendidik dapat mengetahui mengetahui
sejauh mana perkembangan anak.
a. Tahap persiapan
1) Hasil wawancara kepala TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan (Bagaimana Implementasi Permainan Tradisional
Gobag Sodor yang diajarkan mengungkap terkait dalam
mengembangkan motorik kasar anak usia dini?)
Jawaban: Sebelumnya pendidik merancang kegiatan yang akan
digunakan pada kegiatan nantinya sehingga pembelajaran dapat
terarah dan pendidik juga menyiapkan sarana yang akan digunakan
kegiatan seperti permainan tradisional gobag sodor.‖
(P/W01/F.1/A.1 Senin 26 Oktober 2020)
2) Hasil wawancara pendidik TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
58
Pertanyaan (Bagaimana Implementasi Permainan Tradisional
Gobag Sodor yang diajarkan mengungkap terkait dalam
mengembangkan motorik kasar anak usia dini?)
Jawaban: ―Pendidik sebelumnya mengenalkan permainan
tradisional gobak sodor kemudian memberitahu langkah-langkah
bermainnya. Pendidik berharap bisa mengembangkan motorik
kasar si anak dengan permainan ini.‖ (P/W01/F.2/A.1 Rabu 21
Oktober 2020)
3) Hasil wawancara orangtua anak TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan (Bagaimana Bapak/Ibu dalam menyikapi Implementasi
Permainan Tradisional Gobag Sodor yang diajarkan untuk
mengungkap terkait dalam mengembangkan motorik kasar anak
usia dini?)
Jawaban: ―Saya sebagai orangtua mendukung apa saja kegiatan
yang diberikan oleh anak saya apalagi dengan dikenalkannya
permainan tradisional gobag sodor. Anak saya jadi aktif dan
menjadi tahu permainan tradisional gobabg sodor sihingga tidak
main dirumah saja bermain gadget dan nonton tv.”
(P/W01/F.3/A.1 Rabu 25 November 2020)
b. Tahap awal
1) Hasil wawancara Kepala TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
59
Pertanyaan (Bagaimana pengarahan implementasi permainan
tradisional gobag sodor yang akan dilakukan terkait untuk
mengungkap kemampuan motorik kasar anak?)
Jawaban: ―Biasanya pendidik memberikan contoh dulu sebelum
melakukan kegiatan kemudian menilai saat proses kegiatan
bermain.‖ (P/W01/F.1/A.2 Senin 26 Oktober 2020)
2) Hasil wawancara pendidik TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan (Bagaimana pendidik pengarahan implementasi
permainan tradisional gobag sodor yang akan dilakukan terkait
untuk mengungkap kemampuan motorik kasar anak?)
Jawaban: ―Para pendidik memberikan contoh terlebih dahulu
sebelum kegiatan permainan tradisional gobag sodor.‖
(P/W01/F.2/A.2 Rabu 21 Oktober 2020)
3) Hasil wawancara orangtua anak TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan (Bagaimana pengarahan Bapak/Ibu dalam
implementasi permainan tradisional gobag sodor ketika dilakukan
di rumah terkait untuk mengungkap kemampuan motorik kasar
anak?)
Jawaban: ―Saya sebagai orangtua hanya mengawasi anak saja dan
mengarahkan bermainnya.‖ (P/W01/F.3/A.2 Rabu 25 November
2020)
60
c. Tahap pengembangan
1) Hasil wawancara kepala TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan ke-1 (Bagaimana pendidik dalam mengembangkan
permainan tradisional gobag sodor terkait untuk mengungkap
kemampuan motorik kasar anak ?)
Jawaban: ―Permainan tradisional gobag sodor sendiri sudah pernah
kami terapkan di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi untuk melihat sudah
sampai mana perkembangan motorik kasar anak meskipun
memang tidak sering kami gunakan.‖ (P/W01/F.1/A.3 Senin 26
Oktober 2020)
Pertanyaan ke-2 (Bagaimana kemampuan koordinasi gerak anak
dalam implementasi permainan tradisional gobag sodor ?)
Jawaban: ―Sudah cukup baik karena dalam permainan ini anak
sangat diharuskan bisa mengkoordinasi badannya saat melewati
lawan.‖ (P/W01/F.1/A.4 Senin 26 Oktober 2020)
Pertanyaan ke-3 (Kemampuan berlari dan menyeimbangkan anak
dalam implementasi permainan tradisional gobag sodor ?)
Jawaban: ―Sudah cukup berkembang juga dipermainan ini banyak
berlari dan menyeimbangkan badan agar tidak jatuh saat
menghindar.‖ (P/W01/F.1/A.5 Senin 26 Oktober 2020)
2) Hasil wawancara pendidik TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
61
Pertanyaan ke-1 (Bagaimana pendidik dalam mengembangkan
permainan tradisional gobag sodor terkait untuk mengungkap
kemampuan motorik kasar anak ?)
Jawaban: ―Kami selalu berusaha memodifikasi permainan dan
berinovasi semenarik mungkin agar anak tertari mengikuti
kegiatan.‖ (P/W01/F.2/A.3 Rabu 21 Oktober 2020)
Pertanyaan ke-2 (Bagaimana kemampuan koordinasi gerak anak
dalam implementasi permainan tradisional gobag sodor ?)
Jawaban: ―Perkembangan anak-anak berbeda-beda sehingga ada
yang sudah bisa ada yang masih kesusahan dalam mengkoordinasi
gerak saat bermain sehingga mereka mudah kena oleh lawan saat
bermain.‖ (P/W01/F.2/A.4 Rabu 21 Oktober 2020)
Pertanyaan ke-3 (Bagaimana Kemampuan berlari dan
menyeimbangkan anak dalam implementasi permainan tradisional
gobag sodor ?)
Jawaban: ―Sama halnya dengan tadi ada yang bisa ada yang belum,
yang bisa berlari kencang dan berusaha menyeimbangkan, yang
belum mudah jatuh.‖ (P/W01/F.2/A.5 Rabu 21 Oktober 2020)
3) Hasil wawancara orangtua anak TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan ke-1 (Bagaimana Bapak/ibu dalam mengembangkan
permainan tradisional gobag sodor terkait untuk mengungkap
kemampuan motorik kasar anak di rumah?)
62
Jawaban: ―Kalau di sekolah baru diajarkan pastinya anak langsun
senang main biasanya saya memberikan arahan ketika anak saya
kesusahan.‖ (P/W01/F.3/A.3 Rabu 25 November 2020)
Pertanyaan ke-2 (Bagaimana kemampuan koordinasi gerak anak
Bapak/Ibu dalam implementasi permainan tradisional gobag
sodor?)
Jawaban: ― Masih kurang untuk mengkoordinasikan geraknya
apalagi saat menghindar dari lawan saat bermainnya.‖
(P/W01/F.3/A.4 Rabu 25 November 2020)
Pertanyaan ke-3 (Bagaimana Kemampuan berlari dan
menyeimbangkan anak Bapak/Ibu dalam implementasi
permainan tradisional gobag sodor ?)
Jawaban: ―Menurut saya cukup baik karena dipermainan ini anak
saya banyak berlari kalau untuk menyeimbangkan badan kadang
masih suka jatuh.‖ (P/W01/F.3/A.5 Rabu 25 November 2020)
d. Tahap akhir
1) Hasil wawancara kepala TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan (Bagaimana pendidik mengevaluasi implementasi
permainan tradisional gobag sodor dalam mengembangkan motorik
kasar anak?)
Jawaban: ―Kami melihat bagaimana perkembangan anak lebih
berkembangkah dalam kegiatan ini atau tidak jika dirasa sangat
63
membantu kami akan menindak lanjuti kegiatan ini‖
(P/W01/F.1/A.6 Senin 26 Oktober 2020)
2) Hasil wawancara pendidik TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan (Bagaimana pendidik mengevaluasi implementasi
permainan tradisional gobag sodor dalam mengembangkan motorik
kasar anak?)
Jawaban: ―Permainan ini sangat bagus untuk mengembangkan
motorik anak sekaligus lebih mengenalkan permainan tradisional
pada anak. Dari permainan gobag sodor anak lebih antusias saat
kegiatan.‖ (P/W01/F.2/A.6 Rabu 21 Oktober 2020)
3) Hasil wawancara orangtua anak TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan (Bagaimana orangtua menilai implementasi permainan
tradisional gobag sodor dalam mengembangkan motorik kasar
anak?)
Jawaban: ―Menurut saya permaainan ini sangat membantu anak-
anak dalam proses perkembangannya daripada cuman main gadget
di rumah lebih baik main permainan tradisional seperti permainan
gobag sodor ini.‖ (P/W01/F.3/A.6 Rabu 25 November 2020)
Dari data di atas dapat didukung dengan hasil observasi
peneliti yang ada dilapangan sebelumnya bahwa untuk tahapan
persiapan, awal, pengembangan, dan akhir memang dilakukan oleh
64
pendidik. Pada tahap persiapan pembelajaran pendidik sebelumnya
merancang kegiatan yang akan digunakan dengan membuat RPPH,
dalam tahap awal saat proses kegiatan pendidik memberikan
contoh terlebih dahulu agar anak bisa mengikutinya. Kemudian di
proses kegiatan pembelajaran permainan tradisional gobag sodor
pendidik mengamati perkembangan anak dan ditahap akhir
pendidik mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Di perkenalkannya
Permainan tradisional gobag sodor orangtua sangat mendukung dan
sangat terbantu karena anak lebih bisa mengetahui lebih banyak
permainan. Permainan tradisional gobag sodor sangat membantu
anak dalam kemampuan fisik, mengkoordinasi gerak dan melatih
anak dalam aturan dipermainan. (OB/Jum’at, 21 Agustus 2020)
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan narasumber
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan motorik kasar
anak berbeda-beda tergantung dengan tingkat perkembangan anak
tersebut, serta implementasi permainan tradisonal di TK Pertiwi 2
Sidodadi sudah dilakukan cukup baik, dengan diperkenalkannya
kegiatan permainan tradisional gobag sodor untuk mengembangkan
motorik kasar anak di sekolah tersebut, sehingga anak-anak bisa
mengembangkan motorik kasarnya.
65
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pada Implementasi Permainan
Tradisional Gobag Sodor dalam Mengembangkan Motorik Kasar
anak Usia Dini di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur.
Berdasarkan dari data yang telah diperoleh peneliti. Hasil
dokumentasi, wawancara, dan dokumentasi dari kepada Kepala Sekolah,
Pendidik TK Pertiwi 2 Sidodadi dan orangtua anak tentang apa saja faktor
pendukung dan penghambat dalam implementasikan permainan tradisional
dalam mengembangkan motorik kasar anak usia dini di TK Pertiwi 2 Desa
Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Berikut
hasil wawancara dengan pendidik TK Pertiwi 2 Sidodadi dikediaman
beliau bahwa:
―..Untuk faktor pendukung, salah satunya pastinya pada semua
orangtua wali murid yang mana selalu mendukung dalam seluruh
kegiatan yang dilakukan oleh Pendidik-Pendidik disekolah. Untuk
faktor pendukung lainnya bisa dari memperkenalkan permainan
tradisional lainya, yang tadi sudah dijelaskan misal permainan
lompat tali, engklek, dan gobag sodor tadi. Dimana di masing-
masing permainan tersebut banyak sekali hal positif yang dapat
mengembangkan setiap perkembangan anak terutama pada
perkembangan motorik kasar anak. Sedangkan untuk faktor
penghambatnya yaitu terkadang keadaan cuaca yang tidak menentu
karena panas apalagi hujan. Lapangan menjadi basah dan halaman
menjadi becek, sehingga anak-anak terkadang mengeluh dan ada
anak yang masih kurang berminat untuk diajak bermain karena
dirumah terkadang hanya diberikan gadget untuk alternatif mereka
bermain sehingga anak-anak malas dengan hal yang baru karena
tidak percaya diri dan takut. Untuk itu, Pendidik selalu memberikan
permainan tradisional yang lain agar anak bisa tertarik dan ikut
melakukan kegiatan permainan.‖1 (P/W02/F.2/A.2 Rabu 21
Oktober 2020)
1 Wawancara dengan Ibu Dewi Mayasari, S. Pd., Guru TK Pertiwi 2 Sidodadi Pada
Tanggal 21 Oktober 2020. Pukul 20.31
66
Senada dengan pendidik kelompok B, ketika wawancara pada hari
berikutnya diungkapkan oleh Kepala TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
dikediaman beliau bahwa:
―Dari faktor penghambat saat penerapan permainan tradisional
kepada anak-anak yaitu pada sebagian anak-anak yang kurang mau
diajak bermain permainan tradisional alasanya karena malas atau
masih takut untuk melompat, capek dan kurang percaya diri.
Karena terkadang anak ketika dirumah diberikan gadgat apalagi
dengan kondisi sekarang yang selalu belajar dari rumah sehingga
dari salah satu orangtua atau keluarga dekatnya memberikan gadget
sebagai bahan bermain anak-anak. Jadi, anak tadi kurang
mengembangkan kemampuannya khususnya motorik kasarnya
ketika diberikan kegiatan seperti permainan lain yang
mengharuskan diluar rumah bukan didepan layar gadget anak
mudah sekali bosan, padahal belum dicoba. Dan untuk faktor
pendukungnya Alhamdulillah dengan adanya halaman yang cukup
luas sehingga anak-anak dapat mengeksplor kegiatan permainan
apa yang bisa dimainkan seperti salah satunya permainan
tradisional gobag sodor yang dikenalkan oleh Pendidik ketika
kegiatan belajarnya di sekolah. Untuk sekarang karena belajar dari
rumah dibantu oleh orangtua atau keluarga ketika ada kegiatan
seperti permainan Pendidik kurang bisa mengetahui perkembangan
motorik kasarnya anak. (P/W02/F.1/A.2 Rabu 26 Oktober 2020)
Dari beberapa narasumber yang peneliti wawancarai, untuk
mengetahui lebih lanjut peneliti melakukan wawancara dengan orangtua
anak bahwa:
―anak-anak di rumah biasanya suka main gadget sehingga tidak
banyak bergerak jadi kalau disuruh mencoba hal baru alasanya
takut padahal malas untuk banyak bergerak. Sebenarnya dengan
adanya permainan tradisional gobag sodor ini anak bisa lebih aktif
dan saya sebagai orangtua sangat mendukung kegiatan ini.‖
(P/W02/F.3/A.2 Rabu 25 November 2020)
Berdasarka hasil dari wawancara dengan kepala sekolah Pendidik
TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi dan orangtua dapat di tarik kesimpulan bahwa
faktor dari penghambat dalam mengembangkan motorik kasar anak usia
67
dini yaitu kurangnya percaya diri pada diri anak dan rasa malas karena
ketidak tahuan akan permainan tradisional yang dimana anak hanya sering
bermain gadget ketika dirumah sehingga ketika diajak bermain diluar
rumah kurang berminat. Untuk itu, Pendidik selalu memberikan permainan
tradisional lain untuk menarik perhatian dan minat anak sekaligus
mengenalkan kepada anak tentang permainan tradisional yang mana bisa
lebih mengembangkan perkembangannya khususnya pada aspek motorik
kasar. Sedangkan, untuk faktor pendukung halaman yang cukup luas di
sekolah dan orangtua yang selalu membantu dalam proses belajar anak dan
melihatkan perkembangan anak-anak ketika belajar dari rumah untuk saat
ini.
a. Faktor internal
1) Hasil wawancara kepala TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan ke -1 (Apakah jenis kelamin anak laki-laki dan
perempuan memiliki perbedaan saat implementasi permainan
tradisional gobag sodor dalam mengembangkan motorik
kasarnya?)
Jawaban: ―...Pasti berbeda, untuk anak laki-laki mereka kuat dan
tidak gampang lelah sedangkan untuk anak perempuan biasanya
mereka yang sedikit sulit jika disuruh banyak gerak alasannya
capek, nanti jatuh.‖ (P/W02/F.1/A.7 Senin 26 Oktober 2020)
68
Pertanyaan ke -2 (Apakah keinginan dan dorongan dapat
mengembangkan motorik kasar anak dalam implementasi
permainan tradisional gobag sodor?)
Jawaban: ―Bisa saja karena tanpa adanya keinginan dari anak
biasanya mereka akan sulit untuk diajak dalam kegiatan
pembelajaran apalagi permainan yang menurut mereka hal yang
sangat baru seperti permainan tradisional gobag sodor sehingga
pendidik memberikan dorongan pada anak agar mereka semangat
dan mau ikut dalam kegiatan.‖ (P/W02/F.1/A.8 Senin 26 Oktober
2020)
2) Hasil wawancara pendidik TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan ke -1 (Apakah jenis kelamin anak laki-laki dan
perempuan memiliki perbedaan saat implementasi permainan
tradisional gobag sodor dalam mengembangkan motorik
kasarnya?)
Jawaban: ―Iya anak laki-laki dengan kegiatan yang banyak gerak
mereka sangat bersemangat sedangkan anak perempuan banyak
takutnya dan kadang susah diajak ikut bermain.‖ (P/W02/F.2/A.7
Rabu 21 Oktober 2020)
Pertanyaan ke -2 (Apakah keinginan dan dorongan dapat
mengembangkan motorik kasar anak dalam implementasi
permainan tradisional gobag sodor?)
69
Jawaban: ―Sangat diperlukan sekali tidak ada keinginan atau
kemauan dari anak maka mereka akan tidak bersemangat
sebaliknya juga. Maka dari itu kami sebagai pendidik selalu
memberi dorongan dan pengertian agar jika ada anak yang malas
melakukan kegiatan permainan tradisional gobag sodor.‖
(P/W02/F.2/A.8 Rabu 21 Oktober 2020)
3) Hasil wawancara orangtua anak TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan ke-1 (Apakah jenis kelamin anak laki-laki dan
perempuan memiliki perbedaan saat implementasi permainan
tradisional gobag sodor dalam mengembangkan motorik kasarnya
anak Bapak/Ibu?)
Jawaban: ―Berbeda pastinya, anak laki-laki pasti aktif kalau
kegiatan yang banyak gerak sedangkan anak perempuan sepertinya
banyak mengeluh.‖(P/W02/F.3/A.7 Rabu 25 November 2020)
Pertanyaan ke-2 (Apakah keinginan dan dorongan Bapak/Ibu dapat
mengembangkan motorik kasar anak Bapak/Ibu dalam
implementasi permainan tradisional gobag sodor?)
Jawaban: ―Keinginan dan kemauan anak sangat mempengaruhi
apalagi anak saya kalau suasana hatinya tidak baik dia akan susah
untuk diajak sehingga saya harus membujuknya dan
menyemangatinya.‖(P/W02/F.3/A.8 Rabu 25 November 2020)
70
b. Faktor eksternal
1) Hasil wawancara Kepala TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan ke-1 (Bagaimana pola asuh orang tua dapat
mendukung dan menghambat implementasi permainan tradisional
gobag sodor dalam mengembangkan motorik kasar anak?)
Jawaban: ―Susahnya pada orangtua ketika di rumah yang tidak
membebaskan anak nya untuk banyak bergerak jadi anak mudah
lelah. Untuk dukungan, orangtua selalu mendukung disetiap
kegiatan di sekolah.‖ (P/W02/F.1/A.9 Senin 26 Oktober 2020)
Pertanyaan ke-2 (Bagaimana lingkungan dapat mendukung dan
menghambat implementasi permainan tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan motorik kasar anak?)
Jawaban: ―Kalau lingkungan anak-anak mendukung maka akan
mudah berkembang motorik kasarnya. Tapi, jika lingkungan saja
membuat susah untuk bermain maka akan terhambat. Pendukung
lainnya permainan tradisional gobag sodor ini juga sangat hebat
biaya. ‖ (P/W01/F.2/A.10 Senin 26 Oktober 2020)
Pertanyaan ke-3 (Apakah cuaca dapat mendukung dan
menghambat implementasi permainan tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan motorik kasar anak?)
Jawaban: ―Faktor paling tidak bisa ditebak iya ini cuaca kalau
hujan anak-anak tidak bisa melakukan kegiatan begitupun
71
sebalinya jika cuaca cerah maka sangat mendukung sekali.‖
(P/W01/F.2/A.11 Senin 26 Oktober 2020)
2) Hasil wawancara pendidik TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan ke-1 (Bagaimana pola asuh orang tua dapat
mendukung dan menghambat implementasi permainan tradisional
gobag sodor dalam mengembangkan motorik kasar anak ?)
Jawaban: ―Orangtua sangat mendukung kegiatan apa saja yang ada
di sekolah, susahnya untuk sekarang pendidik jarang sekali
bertemu jadi kurang tahu bagaimana ketika mereka di rumah saat
bermain.‖ (P/W02/F.2/A.9 Rabu 21 Oktober 2020)
Pertanyaan ke-2 (Bagaimana lingkungan dapat mendukung dan
menghambat implementasi permainan tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan motorik kasar anak?)
Jawaban: ―Permainan tadisional gobag sodor inikan tidak ada
biaya jadi hebat. Kalau di lingkungan penghambatnya paling
ketika anak-anak ingin bermain lagi permainan tradisional gobag
sodor rumahnya halamanya kecil jadi harus cari halaman yang
luas. Yang sudah ada halaman yang luas mereka mudah langsung
bermain tidak harus mencari kerumah temannya yang punya
halaman luas.‖ (P/W02/F.2/A.10 Rabu 21 Oktober 2020)
72
Pertanyaan ke-3 (Apakah cuaca dapat mendukung dan
menghambat implementasi permainan tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan motorik kasar anak?)
Jawaban: ―karena rata-rata di desa ini masih tanah halamanya jadi
cuaca sangat mendukung proses kegiatan misal hujan tanah
menjadi basah dan becek jadi tidak bisa melakukan kegiatan
permainan gobag sodor kalau cerahkan jadi lebih mudah.‖
(P/W02/F.2/A.11 Rabu 21 Oktober 2020)
3) Hasil wawancara orangtua anak TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan ke-1 (Bagaimana pola asuh orang tua dapat
mendukung dan menghambat implementasi permainan tradisional
gobag sodor dalam mengembangkan motorik kasar anak
Bapak/Ibu?)
Jawaban: ―Biasanyakan ada orangtua yang tidak suka anaknya lari-
lari atau banyak gerak sehingga hanya suruh diam dirumah saja
jadi anaknya tertinggal perkembangannya sebaliknya jika orangtua
mendukung dan maka anak akan menjadi lebih cepat
berkembangnya.‖ (P/W02/F.3/A.9 Rabu 25 November 2020)
Pertanyaan ke-2 (Bagaimana lingkungan dapat mendukung dan
menghambat implementasi permainan tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan motorik kasar anak Bapak/Ibu ?)
73
Jawaban:‖ Jaman sekarangkan apa-apa dari gadgat jadi kalau
lingkunganya seperti suka mainannya begitu mereka akan ikut-
ikutan makanya lingkungan sangat berpengaruh sekali padahal
dengan permainan tradisional gobag sodor anak lebih hemat biaya
karena permainan ini tidak memakan biaya. Sedangkan
pendukungnya jika lingkunganya aktif anak-anak juga aktif.‖
(P/W02/F.3/A.10 Rabu 25 November 2020)
Pertanyaan ke-3 (Apakah cuaca dapat mendukung dan
menghambat implementasi permainan tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan motorik kasar anak Bapak/Ibu?)
Jawaban: ―Paling susahnya kalau sedang hujan becek lapanganya
misalnya cuacanya cerahkan jadi lebih mudah dalam kegiatan
permainan gobag sodor.‖ (P/W02/F.3/A.11 Rabu 25 November
2020)
C. Pembahasan
Permainan tidak lepas dari anak usia dini. Karena sebagian besar dunia
dari anak usia dini adalah bermain. Dalam proses bermain ini pendidik
maupun orangtua berperan untuk mengembangkan setiap aspek perkembangan
anak. Dimana dari proses bermain anak-anak dapat mengembangkan semua
aspek perkembangan misalnya mengembangkan motorik kasar bisa dilakukan
dengan banyak hal kegiatan bermain salah satunya dengan permainan
tradisional seperti permainan gobag sodor. Tidak hanya bermain anak akan
lebih mengenal permainan tradisional di daerah atau luar daerah yang begitu
74
menyenangkan daripada hanya menatap layar gadgat lama-lama dan nantinya
merusak mata dan kesehatan. Adapun manfaat dari permainan tradisional
gobag sodor yaitu dapat melatih kekompakan, mengasah kemampuan otak,
mengasah kemampuan mencari strategi yang baik, meningkatkan kekuatan
otot dan ketangkasan fisik motorik anak.
Adapun implementasi permainan tradisional dalam mengembangkan
motorik kasar anak usia dini di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur peneliti menjabarkan wawancara
dengan narasumber yaitu, untuk melakukan kegiatan pembelajaran
sebelumnya pendidik sudah menyiapkan untuk proses kegiatan pembelajaran
seperti tahap persiapan, tahap awal, tahap pengembangan, dan tahap akhir.
Untuk tahap awal biasanya pendidik menyiapkan terlebih dahulu apa saja
yang akan di gunakan dalam kegiatan seperti RPPH dan sarana lainnya untuk
menunjang proses kegiatan. Tahap awal pendidik memberikan contoh terlebih
dahulu terkait permainan gobag sodor agar anak bisa menirukannya.
Sedangkan tahap pengembangan pendidik mengidentifikasi perkembangan
motorikkasar dalam kegiatan permainan gobag sodor. Untuk tahap akhir
pendidik menilai, mengevaluasi dan menindak lanjuti terkait implementasi
permainan tradisional gobag sodor dalam mengembangkan motorik kasar
anak.
Faktor pendukung dan penghambat implementasi permainan
tradisional gobag sodor dalam mengembangkan motorik kasar anak di TK
Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten lampung Timur.
75
Adapun faktor pendukung untuk mengembangkan motorik kasar anak yaitu
faktor internal dan eksternal begitupula faktor penghambat faktor internal dan
eksternal juga akan menghambat.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti
permainan tradisional gobag sodor membantu dalam proses perkembangan
motorik kasar dimana dalam permainan ini anak-anak diharuskan bisa
bekerjasama dengan anggota kelompok agar bisa melewati lawan yang
menjaga benteng, yang nantinya anggota yang bermain bisa sampai ke akhir
garis dan bisa menang. Ketika melewati lawan anak- anak harus bisa tangkas
dan cepat berlari dan menghindar dari lawan yang berjaga dari itulah anak-
anak dapat melatih motorik kasarnya seperti anak dapat melatih gerak tubuh,
mengkoordinasi setiap anggota tubuh, menjaga keseimbangan ketika
menghindar dari lawan dan berlari sambil melompat, selain mengembangkan
motorik kasar anak-anak dapat melatih kerja sama, membuat strategi dan
kepemimpinan. Sebelumya pendidik sudah menyiapkan untuk proses kegiatan
pembelajaran seperti tahap persiapan, tahap awal, tahap pengembangan, dan
tahap akhir.
Faktor pendukung dari implementasi permainan tradisional gobag
sodor dalam mengembangkan motorik kasar anak usia dini di TK Pertiwi 2
Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur yaitu faktor
internal dan eksternal seperti: 1) Halaman yang cukup luas dan orangtua yang
selalu mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh Pendidik untuk
mengembangkan semua aspek pada diri anak. 2) Anak-anak memiliki antusias
76
yang tinggi ketika diajak belajar melalui permainan tradisional gobag sodor,
dan 3) Hemat biaya Sedangkan, faktor penghambat dari implementasi
permainan tradisional dalam mengembangkan motorik kasar anak usia dini di
TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
yaitu faktor internal dan eksternal juga seperti, 1) Sebagian anak yang masih
takut untuk mencoba hal yang baru, 2) Kurang percaya diri dan malas untuk
diajak banyak bergerak saat bermain karena di rumah hanya diberikan
permainan yang bersumber dari gadget, 3) Keadaan cuaca yang terkadang
tidak menentu menjadi penghambat proses kegiatan permainan tradisional
gobag sodor.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi permainan tradisional gobag sodor di TK Pertiwi 2 Desa
Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Berkembang
Sesuai Harapan. Adanya pengaruh implementasi permainan tradisional
gobag sodor dalam mengembangkan perkembangan motorik kasar anak
usia dini di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur. Dalam kegiatan permainan tradisional gobag
sodor anak-anak bisa lebih mengembangkan motorik kasar secara optimal.
Seperti anak mampu berlari sambil melompat ketika saat jaga maupun saat
menjadi pemain, menyeimbangkan gerakan badan ketika menghindar dari
lawan agar tidak terjatuh, mengkoordinasi semua badan, dan bekerja sama
sebagai kelompok.
2. Faktor pendukung dalam implementasi permainan tradisional dalam
mengembangkan perkembangan motorik kasar anak usia dini di TK
Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung
Timur diantaranya yaitu: 1) Halaman yang cukup luas dimiliki oleh
sekolah sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan kegiatan
permainan tradisional Gobag Sodor serta dukungan orangtua anak, 2)
Anak-anak memiliki antusias yang tinggi ketika diajak belajar melalui
78
permainan tradisional gobag sodor, dan 3) Hemat biaya. Sedangkan,
penghambat dalam implementasi permainan tradisional Gobag Sodor
dalam mengembangkan perkembangan motorik kasar anak usia dini
diantaranya yaitu: 1) Sebagian anak yang masih takut untuk mencoba hal
yang baru, 2) Anak-anak kurang percaya diri dan malas untuk diajak
banyak bergerak, 3) Cuaca yang kadang tidak menentu.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Pendidik
Kepada Pendidik diharapkan dalam kegiatan pembelajaran permainan
tradisional untuk mengembangkan motorik kasar anak usia dini dapat terus
di terapkan mengingat permainan tradisional saat ini jarang diketahui
anak-anak karena kebanyakan anak zaman sekarang bermain dengan
menggunakan gadget. Sehingga anak kurang mengoptimalkan aspek
perkembangan khususnya motorik kasar karena waktunya hanya
dihabiskan dilayar gadget. Dengan mengenalkan dan melakukan kegiatan
permainan tradisional anak bisa lebih otimal dalam perkembangan motorik
kasar dan dapat hal baru sebagai kegiatan bermain dirumah bersama
teman.
2. Kepala Sekolah
Kepada kepala TK Pertiwi 2 Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten
Lampung Timur dapat memberikan arahan dan motivasi kepada Pendidik
79
di TK Pertiwi 2 Sidodadi untuk terus memberikan kegiatan permainan
tradisional pada anak-anak selain itu agar bisa lebih menarik lagi Pendidik
dapat memodifikasi permainan tradisional.
3. Penelitian lebih Lanjut
Mengingat pelaksanaan penelitian ini berjalan ditengah wabah pandemi
covid-19, apabila ada peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan
permasalahan yang relative sama diharapkan dapat melanjutkan penelitian
ini untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwaria, Syarifatul. “Efektivitas Permainan Tradisional Dalam Mengembangkan
Kemampuan Berkomunikasi Lisan Anak Usia Dini Kelompok B Di Tk Al-
Hukama Bandar Lampung.” Fakultas KePendidikan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung Bandar Lampung, 2016.
Ardy Wiyani, Novan. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Gava Media, 2014.
Armen, Meiriani, dan Apriyanti Rahmalia. “Pengaruh Permainan Tradisional
Rondes dan Gobak Sodor Terhadap Kemampuan Gerak Motorik Kasar
Siswa Kelas V SD.‖ UNES Journal of Education 1, no. 4 (2017): 324–330.
Depdiknas, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan nasional Tahun 2003. Jakarta: CV Mini Jaya Abadi. 2003.
Desmariani, Devi. Buku Ajar Metode Perkembangan Fisik Anak Usia Dini.
Padang: Pustaka Galeri Mandiri, 2020.
Erdiana, Lita. ―Pengaruh permainan tradisional gobak sodor terhadap
perkembangan motorik kasar dan sikap kooperatif anak TK kelompok B di
kecamatan Sidoarjo.” Jurnal Pedagogi 2, no. 3 (2016).
Fadillah, M. Bermain dan Permainan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana, 2017.
Fathoni, Abdurrahman. Metode Penelitian dan Penyusunan Skripsi. Jakarta:
Rineka Cipta, 2011.
Hasanah, Uswatun. ―Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui
Permainan Tradisional Bagi Anak Usia Dini.” Jurnal Pendidikan Anak 5,
no. 1 (19 Juni 2016).
———. Uswatun, dkk. Permainan Tradisional dan Permainan Modern untuk
Anak Usia Dini. Lampung: CV. Iqro’, 2019.
Hayati, Sholatul. Tangkas Fisik-Motorik dengan Permainan Tradisional.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018.
Indah Rini, Julie. Aneka Permainan Anak-Anak Indonesia. Surakarta: Multi
Kerasi, 2010.
Iswidharmanjaya, Derry & Beranda Agency, Bila Si Kecil Bermain Gadget.
Yogyakarta: Bisakimia. 2014.
Janice, J. Beaty. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. 7 ed. Jakarta:
Kencana, 2015.
Kurniati, Euis. Permainan Tradisional dan Perannya dalam Mengembangkan
Keterampilan Sosial Anak. Jakarta: Prenada Media Group, 2017.
Kusnadi, Edi . Metodologi Penelitian. Jakarta Timur: Ramayana Pers. 2008.
Mulyani, Novi. Super asyik permainan tradisional anak Indonesia. Cetakan
pertama. Baturetno, Banguntapan, Yogyakarta: Diva Press, 2016.
Mursid. Belajar dan Pembelajaran Paud. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015.
Nurhayati, Iis. ―Peran Permainan Tradisional Dalam Pembelajaran Anak Usia
Dini (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya)‖ 1, no. 2252
(2012): 10.
Pratama, Lia Ricka. Perkembangan Anak. Metro Lampung: Laduny, 2017.
Puswandari, Putri. ―Upaya Meningkatkan Perkembangan Motorik Kasar Anak
Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali di TK PKK Mulyojati Metro
Barat‖, (Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KePendidikan Institut Agama
Islam Negri (IAIN) Metro: Lampung, 2018) .‖
Putri Rahmawati, Nuzul. “Implementasi Permainan Tradisional Patil Lele
Sebagai Etnomatematika Untuk Memperbaiki Pandangan Siswa Terhadap
Matematika.” Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
KePendidikan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang,
2015.
Rahmawati, Diah, dan Destarisa Rosalia. Aku Pintar Dengan Bermain. Solo: Tiga
Serangkai, 2016.
Ratu Bangsawan, Irwan P. Direktori Permainan Tradisional Kabupaten
Banyuasin. Sumatra Selatan: Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, dan
Pariwisata Kabupaten Banyuasin, 2019.
Rini, Julie Indah. Aneka Permainan Anak-Anak Indonesia. Surakarta: Multi
Kerasi, 2010.
Riyanto, Theo. Martin Handoko. Pendidikan Pada Anak Usia Dini. Grasindo:
Jakarta. 2004.
Rudiyanto, Ahmad. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini. Metro-Lampung:
Laduny, 2018.
———. Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Anak Usia Dini.
Labuhan Ratu: Darusalam Press, 2016.
Rudin, A. Anas. “Pembelajaran sikap sosial melalui permainan tradisional gobak
sodor pada siswa kelas B di TK Pancasila Kec. Ambarawa Kab.
Semarang Tahun pelajaran 2016/2017.‖ PhD Thesis, IAIN Salatiga, 2017.
Siagawati, Moniqa. dkk. “Mengungkap Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam
Permainan Tradisional Gobag Sodor.” Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala
Psikologi 9, no. 1 (2007): 83–95.
Syamsurrijal, Arif. “Bermain Sambil Belajar: Permainan Tradisional Sebagai
Media Penanaman Nilai Pendidikan Karakter,‖ Zahra: Research And
Tought Elmentary School Of Islam Journal Vol. (1, 2, Agustus. 2020).
Upton, Penney. Psikolgi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 2012.
Yuliana, ‖Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Permainan Baling-
Baling di RA Attaqwa Karang Mulya Lampung Utara‖, (Skripsi, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Pendidikan Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Metro: Lampung, 2018).
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif
dan R & D). Bandung: Alfabeta. 2014.
Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
2014.
Syaodih Sukmadinata, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. 2009.
Zuhairi, dkk. Pedoman Penelitian Karya Ilmiah. Jakarta: Rajawali Pers, 2018.
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1. Peneliti Sedang Mewawancarai Ibu Eka Fitriana,S.Pd.I. Selaku
Kepala Sekolah di TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Lampung Timur.
Gambar 2. Peneliti Sedang Mewawancarai Ibu Dewi Mayasari,S.Pd.
Selaku pendidik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Lampung Timur di kediaman.
Gambar 3. Anak sedang melakukan suit untuk menentukan siapa
yang akan menjadi penjaga dan sebelum memulai kegiatan
Permainan Tradisional Gobag Sodor di halaman TK Pertiwi 2 Desa
Sidodadi Kecamatan Pekalongan Lampung Timur.
Gambar 4. Anak sedang melakukan kegiatan Permainan Tradisional
Gobag Sodor di halaman TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Lampung Timur.
Gambar 5. Peneliti Sedang Mewawancarai Orangtua
Peserta Didik di kediaman.
Gambar 6. Peneliti Sedang Mewawancarai Orangtua
Peserta Didik di kediaman.
Gambar 7. Permainan Outdor TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Lampung Timur.
Gambar 8. Gedung kelas TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
Gambar 9. Ruang kelas TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
DATA HASIL WAWANCARA
1. Wawancara kepada Kepala TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Nama informan : Eka Fitriana,S.Pd.I
Jabatan : Kepala TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Waktu : Senin 26 Oktober 2020
Tempat : TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur.
VARIABEL NO MATERI WAWANCARA HASIL
WAWANCARA
Implementasi
Permainan
Tradisional
Gobag Sodor
dalam
Mengembang
kan Motorik
Kasar Anak
Usia Dini di
TK Pertiwi 2
Desa Sidodadi
Kecamatan
Pekalongan
Kabupaten
Lampung
Timur.
1 Bagaimana Implementasi
Permainan Tradisional
Gobag Sodor yang
diajarkan mengungkap
terkait dalam
mengembangkan motorik
kasar anak usia dini ?
Sebelumnya pendidik
merancang kegiatan
yang akan
digunakan pada
kegiatan nantinya
sehingga
pembelajaran dapat
terarah dan
pendidik juga
menyiapkan sarana
yang akan
digunakan kegiatan
seperti permainan
tradisional gobag
sodor.‖(P/W01/F.1/
A.1 Senin 26
Oktober 2020)
2 Bagaimana pengarahan
implementasi permainan
tradisional gobag sodor
yang akan dilakukan
terkait untuk mengungkap
kemampuan motorik
kasar anak?
Biasanya pendidik
memberikan contoh
dulu sebelum
melakukan kegiatan
kemudian menilai
saat proses kegiatan
bermain.‖
(P/W01/F.1/A.2
Senin 26 Oktober
2020)
3 Bagaimana pendidik dalam
mengembangkan
permainan tradisional
Permainan tradisional
gobag sodor sendiri
sudah pernah kami
gobag sodor terkait untuk
mengungkap kemampuan
motorik kasar anak ?
terapkan di TK
Pertiwi 2 Desa
Sidodadi untuk
melihat sudah
sampai mana
perkembangan
motorik kasar anak
meskipun memang
tidak sering kami
gunakan.‖
(P/W01/F.1/A.3
Senin 26 Oktober
2020)
4 Bagaimana kemampuan
koordinasi gerak anak
dalam implementasi
permainan tradisional
gobag sodor ?
Sudah cukup baik
karena dalam
permainan ini anak
sangat diharuskan
bisa
mengkoordinasi
badannya saat
melewati lawan.‖
(P/W01/F.1/A.4
Senin 26 Oktober
2020)
5 Kemampuan berlari dan
menyeimbangkan anak
dalam implementasi
permainan tradisional
gobag sodor ?
Sudah cukup
berkembang juga
dipermainan ini
banyak berlari dan
menyeimbangkan
badan agar tidak
jatuh saat
menghindar.‖
(P/W01/F.1/A.5
Senin 26 Oktober
2020)
6 Bagaimana pendidik
mengevaluasi
implementasi permainan
tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan
motorik kasar anak?
Kami melihat
bagaimana
perkembangan anak
lebih
berkembangkah
dalam kegiatan ini
atau tidak jika
dirasa sangat
membantu kami
akan menindak
lanjuti kegiatan ini‖
(P/W01/F.1/A.6
Senin 26 Oktober
2020)
Faktor
Pendukung
dan
Penghambat
Implementasi
Permainan
Tradisional
Gobag Sodor
dalam
Mengembang
kan Kasar
anak Usia
Dini di TK
Pertiwi 2 Desa
Sidodadi
Kecamatan
Pekalongan
Kabupaten
Lampung
Timur.
7 Apakah jenis kelamin anak
laki-laki dan perempuan
memiliki perbedaan saat
implementasi permainan
tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan
motorik kasarnya ?
Pasti berbeda, untuk
anak laki-laki
mereka kuat dan
tidak gampang lelah
sedangkan untuk
anak perempuan
biasanya mereka
yang sedikit sulit
jika disuruh banyak
gerak alasannya
capek, nanti jatuh.‖
(P/W02/F.1/A.7
Senin 26 Oktober
2020)
8 Apakah keinginan dan
dorongan dapat
mengembangkan motorik
kasar anak dalam
implementasi permainan
tradisional gobag sodor?
Bisa saja karena tanpa
adanya keinginan
dari anak biasanya
mereka akan sulit
untuk diajak dalam
kegiatan
pembelajaran
apalagi permainan
yang menurut
mereka hal yang
sangat baru seperti
permainan
tradisional gobag
sodor sehingga
pendidik
memberikan
dorongan pada anak
agar mereka
semangat dan mau
ikut dalam
kegiatan.‖
(P/W02/F.1/A.8
Senin 26 Oktober
2020)
9 Bagaimana pola asuh orang
tua dapat mendukung dan
menghambat
implementasi permainan
tradisional gobag sodor
Susahnya pada
orangtua ketika di
rumah yang tidak
membebaskan anak
nya untuk banyak
dalam mengembangkan
motorik kasar anak?
bergerak jadi anak
mudah lelah. Untuk
dukungan, orangtua
selalu mendukung
disetiap kegiatan di
sekolah.‖
(P/W02/F.1/A.9
Senin 26 Oktober
2020)
10 Bagaimana lingkungan dapat
mendukung dan
menghambat
implementasi permainan
tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan
motorik kasar anak?
Kalau lingkungan
anak-anak
mendukung maka
akan mudah
berkembang
motorik kasarnya.
Tapi, jika
lingkungan saja
membuat susah
untuk bermain
maka akan
terhambat.
Pendukung lainnya
permainan
tradisional gobag
sodor ini juga
sangat hebat biaya.
‖ (P/W01/F.2/A.10
Senin 26 Oktober
2020)
11 Apakah cuaca dapat
mendukung dan
menghambat
implementasi permainan
tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan
motorik kasar anak?
Faktor paling tidak
bisa ditebak iya ini
cuaca kalau hujan
anak-anak tidak
bisa melakukan
kegiatan begitupun
sebalinya jika cuaca
cerah maka sangat
mendukung sekali.‖
(P/W01/F.2/A.11
Senin 26 Oktober
2020)
Keterangan coding:
P = Peneliti
W = Wawancara
01 = Wawancara ke 1
F.1 = fokus yang diwawancarai (Kepala Sekolah)
A.1 = Aspek yang ditanyakan
2. Wawancara kepada Pendidik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Nama informan : Dewi Mayasari,S.Pd.
Jabatan : Pendidik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Waktu : Rabu 21 Oktober 2020
Tempat : Kediaman Ibu Dewi Mayasari,S.Pd.
VARIABEL NO MATERI WAWANCARA HASIL
WAWANCARA
Implementasi
Permainan
Tradisional
Gobag Sodor
dalam
Mengembang
kan Motorik
Kasar Anak
Usia Dini di
TK Pertiwi 2
Desa Sidodadi
Kecamatan
Pekalongan
Kabupaten
Lampung
Timur.
1 Bagaimana Implementasi
Permainan Tradisional
Gobag Sodor yang
diajarkan mengungkap
terkait dalam
mengembangkan motorik
kasar anak usia dini ?
Pendidik sebelumnya
mengenalkan
permainan
tradisional gobak
sodor kemudian
memberitahu
langkah-langkah
bermainnya.
Pendidik berharap
bisa
mengembangkan
motorik kasar si
anak dengan
permainan ini.‖
(P/W01/F.2/A.1
Rabu 21 Oktober
2020)
2 Bagaimana pengarahan
implementasi permainan
tradisional gobag sodor
yang akan dilakukan
terkait untuk mengungkap
kemampuan motorik kasar
anak?
Para pendidik
memberikan
contoh terlebih
dahulu sebelum
kegiatan
permainan
tradisional gobag
sodor.‖
(P/W01/F.2/A.2
Rabu 21 Oktober
2020)
3 Bagaimana pendidik dalam
mengembangkan
permainan tradisional
gobag sodor terkait untuk
mengungkap kemampuan
Kami selalu berusaha
memodifikasi
permainan dan
berinovasi
semenarik
motorik kasar anak ? mungkin agar
anak tertari
mengikuti
kegiatan.‖
(P/W01/F.2/A.3
Rabu 21 Oktober
2020)
4 Bagaimana kemampuan
koordinasi gerak anak
dalam implementasi
permainan tradisional
gobag sodor ?
Perkembangan anak-
anak berbeda-beda
sehingga ada yang
sudah bisa ada
yang masih
kesusahan dalam
mengkoordinasi
gerak saat bermain
sehingga mereka
mudah kena oleh
lawan saat
bermain.‖
(P/W01/F.2/A.4
Rabu 21 Oktober
2020)
5 Bagaimana Kemampuan
berlari dan
menyeimbangkan anak
dalam implementasi
permainan tradisional
gobag sodor ?
Sama halnya dengan
tadi ada yang bisa
ada yang belum,
yang bisa berlari
kencang dan
berusaha
menyeimbangkan,
yang belum
mudah jatuh.‖
(P/W01/F.2/A.5
Rabu 21 Oktober
2020)
6 Bagaimana pendidik
mengevaluasi
implementasi permainan
tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan
motorik kasar anak?
Permainan ini sangat
bagus untuk
mengembangkan
motorik anak
sekaligus lebih
mengenalkan
permainan
tradisional pada
anak. Dari
permainan gobag
sodor anak lebih
antusias saat
kegiatan.‖
(P/W01/F.2/A.6
Rabu 21 Oktober
2020)
Faktor
Pendukung
dan
Penghambat
Implementasi
Permainan
Tradisional
Gobag Sodor
dalam
Mengembang
kan Kasar
anak Usia
Dini di TK
Pertiwi 2 Desa
Sidodadi
Kecamatan
Pekalongan
Kabupaten
Lampung
Timur.
7 Apakah jenis kelamin anak
laki-laki dan perempuan
memiliki perbedaan saat
implementasi permainan
tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan
motorik kasarnya ?
Iya anak laki-laki
dengan kegiatan
yang banyak gerak
mereka sangat
bersemangat
sedangkan anak
perempuan banyak
takutnya dan
kadang susah
diajak ikut
bermain.‖
(P/W02/F.2/A.7
Rabu 21 Oktober
2020)
8 Apakah keinginan dan
dorongan dapat
mengembangkan motorik
kasar anak dalam
implementasi permainan
tradisional gobag sodor?
Sangat diperlukan
sekali tidak ada
keinginan atau
kemauan dari anak
maka mereka akan
tidak bersemangat
sebaliknya juga.
Maka dari itu
kami sebagai
pendidik selalu
memberi dorongan
dan pengertian
agar jika ada anak
yang malas
melakukan
kegiatan
permainan
tradisional gobag
sodor.‖
(P/W02/F.2/A.8
Rabu 21 Oktober
2020)
9 Bagaimana pola asuh orang
tua dapat mendukung dan
menghambat
implementasi permainan
tradisional gobag sodor
Orangtua sangat
mendukung
kegiatan apa saja
yang ada di
sekolah, susahnya
dalam mengembangkan
motorik kasar anak ?
untuk sekarang
pendidik jarang
sekali bertemu jadi
kurang tahu
bagaimana ketika
mereka di rumah
saat bermain.‖
(P/W02/F.2/A.9
Rabu 21 Oktober
2020)
10 Bagaimana lingkungan dapat
mendukung dan
menghambat
implementasi permainan
tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan
motorik kasar anak?
Permainan tadisional
gobag sodor
inikan tidak ada
biaya jadi hebat.
Kalau di
lingkungan
penghambatnya
paling ketika
anak-anak ingin
bermain lagi
permainan
tradisional gobag
sodor rumahnya
halamanya kecil
jadi harus cari
halaman yang
luas. Yang sudah
ada halaman yang
luas mereka
mudah langsung
bermain tidak
harus mencari
kerumah
temannya yang
punya halaman
luas.‖
(P/W02/F.2/A.10
Rabu 21 Oktober
2020)
11 Apakah cuaca dapat
mendukung dan
menghambat
implementasi permainan
tradisional gobag sodor
dalam mengembangkan
motorik kasar anak?
Karena rata-rata di
desa ini masih
tanah halamanya
jadi cuaca sangat
mendukung proses
kegiatan misal
hujan tanah
menjadi basah dan
becek jadi tidak
bisa melakukan
kegiatan
permainan gobag
sodor kalau
cerahkan jadi lebih
mudah.‖
(P/W02/F.2/A.11
Rabu 21 Oktober
2020)
Keterangan coding:
P = Peneliti
W = Wawancara
01 = Wawancara ke 1
F.2 = fokus yang diwawancarai (Pendidik)
A.1 = Aspek yang ditanyakan
3. Wawancara dengan orangtua peserta didik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi
Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
Pada hari Rabu 25 November 2020 malam peneliti mendatangi kediaman orangtua
salah satu peserta didik TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan
Kabupaten Lampung Timur. Maksud dari kedatangan peneliti untuk
mewawancari orangtua peserta didik.
VARIABEL NO MATERI
WAWANCARA HASIL WAWANCARA
Implementasi
Permainan
Tradisional
Gobag Sodor
dalam
Mengembang
kan Motorik
Kasar Anak
Usia Dini di
TK Pertiwi 2
Desa Sidodadi
Kecamatan
Pekalongan
Kabupaten
Lampung
Timur.
1 Bagaimana Bapak/Ibu
dalam menyikapi
Implementasi
Permainan
Tradisional Gobag
Sodor yang diajarkan
untuk mengungkap
terkait dalam
mengembangkan
motorik kasar anak
usia dini?
Saya sebagai orangtua
mendukung apa saja
kegiatan yang diberikan
oleh anak saya apalagi
dengan dikenalkannya
permainan tradisional
gobag sodor. Anak saya
jadi aktif dan menjadi
tahu permainan
tradisional gobabg sodor
sihingga tidak main
dirumah saja bermain
gadget dan nonton tv.
(P/W01/F.3/A.1 Rabu
25 November 2020)
2 Bagaimana pengarahan
Bapak/Ibu dalam
implementasi
permainan tradisional
gobag sodor ketika
dilakukan di rumah
terkait untuk
mengungkap
kemampuan motorik
kasar anak?
Saya sebagai orangtua
hanya mengawasi anak
saja dan mengarahkan
bermainnya.‖
(P/W01/F.3/A.2 Rabu
25 November 2020)
3 Bagaimana Bapak/ibu
dalam
mengembangkan
permainan tradisional
gobag sodor terkait
untuk mengungkap
Kalau di sekolah baru
diajarkan pastinya anak
langsun senang main
biasanya saya
memberikan arahan
ketika anak saya
kemampuan motorik
kasar anak di rumah?
kesusahan.‖
(P/W01/F.3/A.3 Rabu
25 November 2020)
4 Bagaimana kemampuan
koordinasi gerak anak
Bapak/Ibu dalam
implementasi
permainan tradisional
gobag sodor ?
Masih kurang untuk
mengkoordinasikan
geraknya apalagi saat
menghindar dari lawan
saat bermainnya.‖
(P/W01/F.3/A.4 Rabu
25 November 2020)
5 Bagaimana Kemampuan
berlari dan
menyeimbangkan
anak Bapak/Ibu dalam
implementasi
permainan tradisional
gobag sodor ?
Menurut saya cukup baik
karena dipermainan ini
anak saya banyak
berlari kalau untuk
menyeimbangkan badan
kadang masih suka
jatuh.‖ (P/W01/F.3/A.5
Rabu 25 November 2020)
6
Bagaimana orangtua
menilai implementasi
permainan tradisional
gobag sodor dalam
mengembangkan
motorik kasar anak?
Menurut saya permaainan
ini sangat membantu
anak-anak dalam proses
perkembangannya
daripada cuman main
gadget di rumah lebih
baik main permainan
tradisional seperti
permainan gobag sodor
ini.‖ (P/W01/F.3/A.6
Rabu 25 November 2020)
Faktor
Pendukung
dan
Penghambat
Implementasi
Permainan
Tradisional
Gobag Sodor
dalam
Mengembang
kan Kasar
anak Usia
Dini di TK
Pertiwi 2 Desa
Sidodadi
Kecamatan
Pekalongan
7 Apakah jenis kelamin
anak laki-laki dan
perempuan memiliki
perbedaan saat
implementasi
permainan tradisional
gobag sodor dalam
mengembangkan
motorik kasarnya
anak Bapak/Ibu?
Berbeda pastinya, anak
laki-laki pasti aktif
kalau kegiatan yang
banyak gerak sedangkan
anak perempuan
sepertinya banyak
mengeluh.‖(P/W02/F.3/
A.7 Rabu 25 November
2020)
8
Apakah keinginan dan
dorongan Bapak/Ibu
dapat
mengembangkan
motorik kasar anak
Bapak/Ibu dalam
implementasi
Keinginan dan kemauan
anak sangat
mempengaruhi apalagi
anak saya kalau suasana
hatinya tidak baik dia
akan susah untuk diajak
sehingga saya harus
Kabupaten
Lampung
Timur.
permainan tradisional
gobag sodor?
membujuknya dan
menyemangatinya.‖
(P/W02/F.3/A.8 Rabu
25 November 2020)
9
Bagaimana pola asuh
orang tua dapat
mendukung dan
menghambat
implementasi
permainan tradisional
gobag sodor dalam
mengembangkan
motorik kasar anak
Bapak/Ibu?
Biasanyakan ada orangtua
yang tidak suka anaknya
lari-lari atau banyak
gerak sehingga hanya
suruh diam dirumah saja
jadi anaknya tertinggal
perkembangannya
sebaliknya jika orangtua
mendukung dan maka
anak akan menjadi lebih
cepat berkembangnya.‖
(P/W02/F.3/A.9 Rabu
25 November 2020)
10
Bagaimana lingkungan
dapat mendukung dan
menghambat
implementasi
permainan tradisional
gobag sodor dalam
mengembangkan
motorik kasar anak
Bapak/Ibu ?
Jaman sekarangkan apa-
apa dari gadgat jadi
kalau lingkunganya
seperti suka mainannya
begitu mereka akan
ikut-ikutan makanya
lingkungan sangat
berpengaruh sekali
padahal dengan
permainan tradisional
gobag sodor anak lebih
hemat biaya karena
permainan ini tidak
memakan biaya.
Sedangkan
pendukungnya jika
lingkunganya aktif
anak-anak juga aktif.‖
(P/W02/F.3/A.10 Rabu
25 November 2020)
11
Apakah cuaca dapat
mendukung dan
menghambat
implementasi
permainan tradisional
gobag sodor dalam
mengembangkan
motorik kasar anak
Bapak/Ibu?
Paling susahnya kalau
sedang hujan becek
lapanganya misalnya
cuacanya cerahkan jadi
lebih mudah dalam
kegiatan permainan
gobag sodor.‖
(P/W02/F.3/A.11 Rabu
25 November 2020)
Keterangan coding:
P = Peneliti
W = Wawancara
01 = Wawancara ke 1
F.3 = fokus yang diwawancarai (Orangtua)
A.1 = Aspek yang ditanyakan
LEMBAR OBSERVASI
Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana implementasi permainan
tradisional gobag sodor dalam mengembangkan motorik kasar anak usia dini di
TK Pertiwi 2 Desa Sidodadi Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung
Timur.
No Jenis kegiatan yang dilakukan peseta didik Ya Kadang Tidak
1. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran permainan
tadisional gobag sodor di TK Pertiwi 2 Desa
Sidodadi
2. Peserta didik dapat mengembangkan kemampuan
motorik kasar melalui permainan tradisional
gobag sodor
3. Peserta didik dapat melakukan permainan fisik
dengan aturan
4. Peserta didik dapat melakukan gerakan
melompat, meloncat, dan berlari secara
terkoordinasi
5. Peserta didik dapat mengembangkan kemampuan
gerakan jasmani berupa koordinasi gerakan
tubuh
6. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran permainan tradisional gobag
sodor
RIWAYAT HIDUP
Peneliti bernama Adek Diah Saputri dilahirkan di
Sidodadi, 18 Desember 1996, peneliti merupakan anak
pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Evendi
dan Ibu Misri. Pendidikan Dasar peneliti tempuh di SDN
2 Sidodadi, Kec. Pekalongan Lampung Timur lulus pada
Tahun 2009. Kemudian, peneliti mondok di pondok pesantren
Roudlotussholihin Purwosari Kec. Padang Ratu Lampung Tengah. Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas peneliti tempuh juga di
pondok pesantren Roudlotussholihin Purwosari Kec. Padang Ratu Lampung
Tengah. Sekolah Menengah Pertama di MTS Roudlotul Huda Purwosari lulus
Tahun 2012. Sedangkan, Sekolah Menengah Atas di MA Roudlotul Huda
Purwosari lulus Tahun 2015. Setelah lulus peneliti pengabdian sekaligus
menjadi Guru ngaji di Ndalem K.H. Miftahuddin Al-Bustomil Karim di
Pondok Pesantren Roudlotussholihin Purwosari Kec. Padangratu Lampung
Tengah selesai tahun 2016. Kemudian melanjutkan pendidikan di Institute
Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung, Jurusan Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Tahun
Akademik 2016/2017. Selama kuliah peneliti aktif di Himpunan Mahasiswa
Jurusan (HMJ) Devisi Keagamaan Tahun 2018-2019.
Demikian riwayat hidup peneliti paparkan, semoga Allah Subhana Wa
Ta‟alla senantiasa memberikan kesehatan, keberkahan hidup dan senantiasa
membimbing kita dalam kebaikan Aamiin.