8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
1/38
PEDOMAN UMUMSEKOLAH LAPANGAN PTT PADI
DEPARTEMEN PERTANIANBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
PUSAT PENGEMBANGAN PENYULUHAN PERTANIAN2008
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
2/38
DEPARTEMEN PERTAIAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
PUSAT PENGEMBANGAN PENYULUHAN PERTANIAN2008
PEDOMAN UMUM
SEKOLAH LAPANGAN PTT PADI
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
3/38
i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan produksitanaman pangan khususnya beras, maka DirektoratJenderal Tanaman Pangan pada TA 2008,menyelenggarakan 60.000 unit Sekolah LapanganPengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu(SLPTT) padi yang tersebar di 33 Provinsi di Indonesia, pada areal padi non hibrida seluas 1,5 juta ha danareal padi hibrida seluas 87 ribu ha, dengan sasarandapat tercapainya produksi paditahun 2008 sebesar60-61 juta ton GKG. SLPTT merupakan metodapenyuluhan dalam penyebarluasan teknologi baru
yang dianggap paling efektif dewasa ini, sehinggakegiatannya perlu untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan berpedoman kepada buku ini danmempertimbangkan kondisi agro klimat setempat sertateknologi spesifik lokasi.
Penyuluh Pertanian sebagai suatu satuankerja fungsional diharapkan dapat menggunakan dan
menyampaikan informasi yang ada di dalam buku inikepada para petani pada waktu melaksanakan SLPTTdi daerah. Diharapkan dengan kerjasama antara parapenyuluh dengan petani maju dan didukung olehDirektorat Jenderal Tanaman Paqngan (Ditjen TP) danBadan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP),maka usaha penyebarluasan teknologi dapatmenyumbang terhadap laju peningkatan produksi padidi Indonesia.
Buku ini disusun dengan bahan bacaantentang Pedoman Umum Pelaksanaan SLPTT yangdisusun oleh tim dari Ditjen TP. Kami mencobamenyajikan judul di atas dalam bahasa penyuluhanpertanian dengan maksud untuk memperkayapengetahuan dan ketrampilan para penyuluh pertanianagar mudah pelaksanaannya di lapangan.
Kepada semua pihak yang turut berperansehingga buku ini menjadi salah satu buku pedoman
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
4/38
ii
bagi pelaksanaan SLPTT Padi bagi para penyuluhpertanian, kami haturkan terima kasih.
Kritik dan saran dalam upaya perbaikan danpenyempurnaan materi dalam buku ini sangat kamiharapkan.
Jakarta, Oktober 2008Kapusbangluhtan,
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
5/38
iii
DAFTAR ISIHalaman
Kata Pengantar ........................................................... iDaftar isi .................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ............................................. 1Bab II Pengertian-pengertian dalam SL-PTT padi 5Bab III Prinsip-prinsip dan tahapan Penerapan
SLPTT-Padi.................................................6
Bab IV Pemilihan Calon Lokasi dan Calon PetaniKelompok SLPTT-padi..................................
11
Bab V Pelatihan Petugas SLPTT-Padi ..................... 12Bab VI Ketentuan Pelaksanaan dan Mekanisme
SLPTT-Padi.................................................
13
Bab VII Pengorganisasian dan Operasional SLPTTPadi...........................................................
21
Bab VIII Penutup..................................................... 25Daftar Pustaka............................................
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
6/38
SEKOLAH LAPANGAN PENGELOLAAN TANAMANDAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI
I. PENDAHULUAN
Fokus kegiatan peningkatan produktivitas tanamanpangan tahun 2008 dilaksanakan melalui pendekatankegiatan Sekolah Lapang PTT yang berfungsi sebagaipusat belajar pengambilan keputusan parapetani/kelompoktani, sekaligus tempat tukar menukar
informasi dan pengalaman lapangan, pembinaanmanajemen kelompok serta sebagai percontohan bagikawasan lainnya.
Petani SL-PTT nantinya akan mampu mengambilkeputusan atas dasar pertimbangan teknis danekonomis dalam setiap tahapan budidaya usahataninyaserta mampu mengaplikasikan teknologi dalam
usahataninya secara benar sehingga meningkatkanproduksi dan pendapatannya.
Sekolah Lapang PTT tidak terikat dengan ruang kelas,
sehingga belajar dapat dilakukan di saung pertemuanpetani dan tempat-tempat lain yang berdekatandengan lahan belajar. Dalam kegiatan SL-PTT terdapatsatu unit Laboratorium Lapang (LL) yang merupakan
bagian dari kegiatan Sekolah Lapangan PTT sebagaitempat bagi petani atau anggota kelompoktani dapatmelaksanakan seluruh tahapan SL-PTT pada lahantersebut.
Pelaksanaan SL-PTT menggunakan sarana kelompoktaniyang sudah terbentuk dan masih aktif. Kelompoktani yangdimaksud adalah kelompoktani yang dibentuk berdasarkandomisili atau hamparan, diusahakan yang lokasi lahan
usahataninya masih dalam satu hamparan. Hal ini perluuntuk mempermudah interaksi antar anggota karenamereka saling mengenal satu sama lainnya dan tinggal
saling berdekatan sehingga bila teknologi SL-PTT sudahdiadopsi secara individu akan mudah ditiru petani lainnya.
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
7/38
2
Pertanaman di areal SL-PTT padi ditargetkan mampumenaikan produksi sebesar 1 2 ton / ha dan di arealLL dalam SL-PTT ditargetkan mampu menaikanproduksi sebesar 2 ton / ha.
Luas satu unit SL-PTT adalah antara 10 - 25 ha, satuunit LL seluas 1 ha. Areal yang digunakan sebagai unitSL-PTT mendapat bantuan benih dan areal yangdigunakan sebagai unit LL akan mendapat bantuanbenih, pupuk Urea, NPK dan pupuk Organik,sedangkan unit LL kedelai dipulau jawa mendapatbantuan benih, pupuk Urea, SP-36, KCl, pupukOrganik, bio-hayati dan diluar pulau Jawa mendapattambahan pupuk Kaptan sebagaimana terlihat dalam
gambar 1 dan 2. berikut . :
Gambar1. Kerangka Pelaksanaan SL-PTT Padi Non Hibrida
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
8/38
3
Gambar 2. Kerangka Pelaksanaan SL-PTT Padi Hibrida
Gambar 3. Kerangka Pelaksanaan LL Padi
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
9/38
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
10/38
5
1. Pemandu yang paham terhadap permasalahan,kebutuhan dan kekuatan yang ada di lapangandan desa.
2. Dinamisator proses latihan SL-PTT sehingga
menimbulkan ketertarikan dan lebihmenghidupkan latihan.
3. Motivator yang kaya akan pengalaman dalamberolah tanam dan dapat membantumembangkitkan kepercayaan diri para peserta SL-PTT
4. Konsultan bagi petani peserta SL-PTT untukmempermudah menentukan langkah-langkah
selanjutnya dalam melaksanakan kegiatanusahataninya setelah kegiatan SL-PTT selesai.
5. Petugas yang akan melaporkan pelaksanaankegiatan SL-PTT dari laporan awal, bulanan danlaporan akhir.
II. PENGERTIAN-PENGERTIAN DALAM SL-PTT
1. Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu(PTT)adalah suatu pendekatan inovatif dalam upayameningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatanimelalui perbaikan sistem / pendekatan dalamperakitan paket teknologi yang sinergis antarkomponen teknologi, dilakukan secara partisipatifoleh petani serta bersifat spesifik lokasi.
2. Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan
Sumberdaya Terpadu (SL-PTT) adalah suatutempat Pendidikan non formal bagi petani untukmeningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalammengenali potensi, menyusun rencana usahatani,mengatasi permasalahan, mengambil keputusan danmenerapkan teknologi yang sesuai dengan kondisisumberdaya setempat secara sinergis danberwawasan lingkungan sehingga usahataninya
menjadi efisien, berproduktivitas tinggi danberkelanjutan.
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
11/38
6
3. Laboratorium Lapang (LL)adalah kawasan / areayang terdapat dalam kawasan SL-PTT yangberfungsi sebagai lokasi percontohan, tempat belajardan tempat praktek penerapan teknologi yangdisusun dan diaplikasikan bersama oleh
kelompoktani / petani.
4. Pemandu Lapang (PL)adalah Penyuluh Pertanian,Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman(POPT), Pengawas Benih Tanaman (PBT) yangtelah mengikuti pelatihan SL-PTT.
5. POSKO I - Vadalah Pos Simpul Koordinasi sebagaitempat melaksanakan koordinasi dalam rangka
mendukung kelancaran pelaksanaan SL-PTT,POSKO yang dimaksud adalah POSKO yang telahada misalnya POSKO P2BN.
6. Rencana Usahatani Kelompok (RUK) adalahrencana kerja usahatani dari kelompoktani untuksatu periode musim tanam yang disusun melaluimusyawarah dan kesepakatan bersama dalampengelolaan usahatani sehamparan wilayah
kelompoktani yang memuat uraian kebutuhan, jenis,volume, harga satuan dan jumlah uang yangdiajukan untuk pembelian saprodi.
7. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)adalah rencana kebutuhan kelompoktani untuk satuperiode musim tanam atau satu tahun yang disusunberdasarkan musyawarah anggota kelompokmeliputi benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin
pertanian serta modal kerja untuk mendukungpelaksanaan RDK yang dibutuhkan oleh petani yangmerupakan pesanan kelompoktani kepada penyaluratau lembaga pelayanan lainnya.
III. PRINSIP-PRINSIP DALAM TAHAPAN PENERAPAN SL-PTT
A. Prinsip-prinsip PTT
1. PTT adalah suatu pendekatan ekoregional yangditempuh untuk meningkatkan produktivitas tanaman
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
12/38
7
pangan dengan memperhatikan prinsip-prinsipefisiensi. Dengan pendekatan PTT diharapkan selainproduktivitas naik, biaya produksi optimal, produkberdaya saing dan lingkungan terpelihara.
2. Dalam pengembangan inovasi teknologi denganpendekatan PTT, digunakan prinsip sinergisme,yaitu bahwa pengaruh komponen teknologi secarabersama terhadap produktivitas lebih tinggi daripengaruh penjumlahan dan komponen teknologisendiri-sendiri.
3. Karena lahan pertanian mempunyai tingkatkesesuaian bagi tanaman pangan yang berbeda
antara sentra produksi dan di dalam sentra produksi,maka kombinasi komponen teknologi dapat berbedaantara sentra produksi satu dengan lainnya.
B. Tahapan Penerapan PTT
1. Langkah pertama penerapan PTT adalah pemandubersama petani melakukan pengamatan danmenganalisa potensi lahan yang dimiliki, infrastrukturpendukungnya dan permasalahan yang ada,menentukan pemilihan komponen teknologi PTTyang spesifik lokasi dll. Pada tahap ini dapatdiketahui keinginan dan harapan petani, karakteristiklingkungan biofisik, kondisi sosial ekonomi, budayapetani setempat dan masyarakat sekitar,sebagaimana terlihat dalam gambar 4.
2. Langkah kedua adalah menyusun komponen
teknologi yang sesuai dengan karakteristik danmasalah di daerah pengembangan. Komponenteknologi tersebut bersifat dinamis yaitu mengalamiperbaikan dan perubahan, sesuai denganperkembangan inovasi dan masukan dari petani danmasyarakat setempat.
3. Langkah ketiga adalah menerapkan teknologi utamaPTT di lahan usahataninya.
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
13/38
8
Gambar 4. Strategi Penerapan PTT
C. Komponen Teknologi Unggulan PTT Padi
1. Penggunaan varietas unggul baru (VUB) berlabelyang berdaya hasil tinggi, bernilai ekonomi tinggi.
2. Pemupukan berimbang dengan penggunaan pupuksecara berimbang dan sesuai kebutuhan tanaman
spesifik lokasi.3. Penggunaan pupuk organik berupa kompos danpupuk kandang sebagai penyedia hara danpembenah tanah.
4. Penggunaan alat mesin ( alsin ) berupa alat prapanen dan pasca panen untuk menekan kerusakanhasil.
5. Pengairan dan pompanisasi dengan pemanfaatanair irigasi, air hujan, embung, sumur pantek, dan
sumber air permukaan (sungai, danau, sumurbuatan).
6. Penggunaan benih bermutu dengan varietasunggul akan menghasilkan daya perkecambahanyang tinggi dan seragam, tanaman yang sehatdengan perakaran yang baik, tanaman tumbuh lebihcepat, tahan terhadap hama dan penyakit,berpotensi hasil tinggi dan mutu hasil yang lebih
baik.7. Penanaman yang tepat waktu, serentak dan
jumlah populasi yang optimal dapat menghindari
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
14/38
9
serangan hama dan penyakit, menekanpertumbuhan gulma, memberikan pertumbuhantanaman yang sehat dan seragam serta hasil yangtinggi.
8. Pemberian pupuk secara berimbang berdasarkan
kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara tanahdengan prinsip tepat jumlah, jenis, cara, dan waktuaplikasi sesuai dengan jenis tanaman akanmemberikan pertumbuhan yang baik danmeningkatkan kemampuan tanaman mencapai hasiltinggi.
9. Pemberian air pada tanaman secara efektif danefisien sesuai dengan kebutuhan tanaman dan
kondisi tanah merupakan faktor penting bagipertumbuhan dan hasil tanaman yaitu air sebagai
pelarut sekaligus pengangkut hara dari tanah kebagian tanaman. Kebutuhan akan air disetiap stadiatanaman berbeda-beda, pemberian air secara tepat
akan meningkatkan hasil dan menekan terjadinyastres pada tanaman yang diakibatkan karenakekurangan dan kelebihan air.
10. Perlindungan tanaman dilaksanakan untukmengantisipasi dan mengendalikan serangan OPTtanaman dengan meminimalkan kerusakan ataupenurunan produksi akibat serangan OPT.Pengendalian dilakukan berdasarkan prinsip danstrategi pengendalian hama terpadu (PHT).Khususnya pengendalian dengan pestisidamerupakan pilihan terakhir bila serangan OPTberada diatas ambang ekonomi. Penggunaanpestisida harus memperhatikan jenis, jumlah dancara penggunaannya sesuai dengan ketentuan danperaturan yang berlaku sehingga tidak menimbulkanresurjensi atau resistensi OPT atau dampak lainyang merugikan lingkungan.
11. Penanganan panen dan pasca panen akanmemberikan hasil yang optimal jika panen dilakukanpada umur dan cara yang tepat yaitu tanaman
dipanen pada masak fisiologis berdasarkan umurtanaman, kadar air dan penampakan visual hasilsesuai dengan diskripsi varietas. Pemanenan
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
15/38
10
dilakukan dengan sistem kelompok yang dilengkapidengan peralatan dan mesin yang cocok sehinggamenekan kehilangan hasil. Hasil panen dikemasdalam wadah dan disimpan ditempat penyimpananyang aman dari OPT dan perusak hasil lainnya
sehingga mutu hasil tetap terjaga dan tidak tercecer.
D. Pemilihan Teknologi PTT
Pada PTT, teknologi diikutsertakan dengan carapenelusuran setiap alternatif komponen teknologi, jumlahyang mempengaruhi dan yang dipengaruhi, maka antarkomponen teknologi dan aspek lingkungan dapatdisinergiskan. Pemilihan teknologi budidaya yang optimal
dapat dilakukan dengan memaksimalkan komponenteknologi yang saling sinergis dan meminimalkankomponen teknologi yang saling antagonis (berlawanan)sehingga diperoleh teknik budidaya dalam pendekatanPTT yang spesifik lokasi.
Kombinasi komponen teknologi yang digunakan padalokasi tertentu dapat berbeda dengan lokasi lainnya,karena beragamnya kondisi lingkungan pertanaman.
Setiap teknologi dan kombinasi teknologi yang sedangdikembangkan pada suatu lokasi dapat berubah sejalandengan perkembangan ilmu dan pengalaman petani dilokasi setempat.
E. Keuntungan Penerapan Teknologi PTT
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil usahatani
2. Efisiensi biaya usahatani dengan penggunaan
teknologi yang tepat untuk masing-masing lokasi.
3. Kesehatan lingkungan tumbuh pertanaman danlingkungan kehidupan secara keseluruhan akanterjaga.
IV. PENENTUAN CALON LOKASI DAN CALON PETANI/KELOMPOKTANI SL-PTT
Pemilihan penempatan lokasi SL-PTT dengan prioritasluasan areal memenuhi syarat, produktivitasnya masih
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
16/38
11
rendah sehingga berpotensi untuk ditingkatkan danpetaninya responsif terhadap teknologi.
Pemilihan letak petak LLyang berada didalam areal SL-PTT terpilih dengan prioritas pertimbangan terletak
dibagian pinggir areal SL-PTT sehingga berbatasanlangsung dengan areal diluar SL-PTT diharapkanpenerapan teknologi SL-PTT mudah dilihat dan ditiru olehpetani diluar SL-PTT.
1. Penentuan Calon Lokasi
a. Lokasi dapat berupa persawahan yang beririgasi,sawah tadah hujan, lahan kering dan pasangsurut.
b. Diprioritaskan bukan daerah endemis hama danpenyakit, bebas dari bencana kekeringan,kebanjiran dan sengketa.
c. Unit SL-PTT, diusahakan agar berada dalam satuhamparan yang strategis dan mudah dijangkaupetani serta dipasang papan pelaksanaan SL/LL.
d. Letak lokasi Laboratorium Lapang (LL) seluas 1ha, ditempat yang sering dilewati petani sehinggamudah dijangkau dan dilihat oleh petanisekitarnya.
2. Penentuan Calon Petani/Kelompoktani SL-PTT
a. Kelompoktani/petani yang dinamis dan bertempattinggal dalam satu wilayah yang berdekatan.
b. Petani yang dipilih adalah petani aktif yangmemiliki lahan ataupun penggarap/penyewa danmau menerima teknologi baru.
c. Bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatanSL-PTT.
d. Kelompoktani SL-PTT ditetapkan dengan SuratKeputusan Kepala Dinas Pertanian TanamanPangan / yang membidangi tanaman pangan
Kabupaten / Kota.
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
17/38
12
3. Persyaratan Kelompoktani pelaksana SL-PTTa. Kelompoktani tersebut harus disahkan oleh
Kepala Desa, dan mempunyai kepengurusan
yang lengkap yaitu Ketua, Sekretaris danBendahara.b. Telah menyusun RUK dan RDKK
sebagaimana terlihat dalam lampiran 1. dan 2..c. Kelompoktani yang termasuk dalam
kelompoktani penerima bantuan SL-PTT yangtelah ditetapkan dengan Surat KeputusanKepala Dinas Pertanian Kabupaten / Kota.
d. Memiliki rekening di Bank Pemerintah (BUMN
atau BUMD/ Bank Daerah) yang terdekat danbagi Kelompok Tani yang belum memiliki,harus membuka rekening di bank.
e. Membuat surat pernyataan bersedia dansanggup mengunakan dana bantuan SL-PTTsesuai peruntukannya dan sanggupmengembalikan dana apabila tidak sesuaiperuntukannya sebagaimana terlihat dalam
lampiran 3.f. Bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
SL-PTT.
V. PELATIHAN PETUGAS SL-PTT
Pelatihan petugas SL-PTT dilaksanakan secaraberjenjang dan harus berurutan yang dimulai dari
pelatihan Pemandu Lapang I dilanjutkan pelatihanPemandu Lapang II dan terakhir pelatihan PemanduLapang.
1. Pelatihan Pemandu Lapang I
Pelatihan Pemandu Lapang I diselenggarakanoleh Pusat, tempat pelatihan di Pusat. Pesertapelatihan adalah Pemandu Lapang I yaitu
Penyuluh Pertanian, POPT, PBT ditingkat provinsiyang selanjutnya akan menjadi pelatih dalampelatihan Pemandu Lapang II. Materi pelatihan
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
18/38
13
meliputi tatacara pelaksanaan SL-PTT.Narasumber / pengajar adalah para ahli darilingkup Departemen Pertanian maupun pakar diDepartemen / instansi terkait dan perguruan tinggi.
2. Pelatihan Pemandu Lapang IIPelatihan Pemandu Lapang II diselenggarakanoleh Provinsi, tempat pelatihan di Provinsi atautempat lain yang memungkinkan seperti balailatihan, UPT Departemen Pertanian atau Daerah.Peserta pelatihan adalah Pemandu Lapang II yaituPenyuluh Pertanian, POPT dan PBT ditingkatkabupaten/kota yang selanjutnya akan menjadi
pelatih dalam pelatihan Pemandu Lapang. Materipelatihan meliputi tatacara pelaksanaan SL-PTT.Narasumber / pengajar adalah PL I , para ahli darilingkup Dinas Pertanian Provinsi, BPTP dan pakardari perguruan tinggi serta lembaga lainnya.
3. Pelatihan Pemandu Lapang
Pelatihan Pemandu Lapang diselenggarakan olehKabupaten, tempat pelatihan di Kabupaten pelaksanaSL-PTT atau tempat lain seperti balai pelatihan baikpusat maupun daerah. Peserta pelatihan adalahPemandu Lapang yaitu Penyuluh Pertanian, POPTdan PBT ditingkat kecamatan / desa. Materi pelatihanmeliputi tatacara pelaksanaan SL-PTT. Narasumber /pengajar adalah PL II, para ahli dapat berasal DinasPertanian Kabupaten, Dinas Pertanian Provinsi, BPTPdan instansi terkait lainnya serta stakeholders.
VI. KETENTUAN PELAKSANAAN DAN MEKANISM SL-PTT
A. Ketentuan pelaksana SL-PTT sebagai berikut :
1. Lokasi SL-PTT diusahakan berada pada satuhamparan, produktivitas masih rendah, mempunyaipotensi peningkatan produktivitas dan anggotakelompoktaninya responsif terhadap penerapan
teknologi.
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
19/38
14
2. Luas satu unit SL-PTT padi non hibrida adalah 25ha yang didalamnya terdapat satu unit LL seluas 1ha.
3. Luas satu unit SL-PTT padi hibrida adalah 15 ha
yang didalamnya terdapat satu unit LL seluas 1 ha.4. Luas satu unit SL-PTT diatas (poin 2 dan 3) dapat
disesuaikan pada kondisi luasan setempat, denganketentuan :a. Total luasan dan total jumlah SL-PTT tidak
boleh kurang dari yang dibiayai.b. Total Luasan dan Total jumlah SL-PTT bisa
lebih dari yang dibiayai. Kelebihan luasan
ataupun jumlah SL-PTT ditanggung anggaranlain ataupun swadana petani.
c. Peserta tiap unit SL-PTT terdiri dari 25 petaniyang berasal dari satu kelompoktani yang sama,jumlah peserta dapat disesuaikan dengansituasi dan kondisi setempat.
5.Memiliki Pemandu Lapang.
B. Persyaratan Kelompoktani pelaksana SL-PTT1. Kelompoktani tersebut harus disahkan oleh Kepala
Desa, dan mempunyai kepengurusan yanglengkap yaitu Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
2. Telah menyusun RUK dan RDKK sebagaimanaterlihat dalam lampiran 1. dan 2.
3. Kelompoktani yang termasuk dalam kelompoktanipenerima bantuan SL-PTT yang telah ditetapkan
dengan Surat Keputusan Kepala Dinas PertanianKabupaten / Kota.
4. Memiliki rekening di Bank Pemerintah (BUMN
atau BUMD/ Bank Daerah) yang terdekat dan bagiKelompok Tani yang belum memiliki, harusmembuka rekening di bank.
5. Membuat surat pernyataan bersedia dan sanggup
mengunakan dana bantuan SL-PTT sesuai
peruntukannya dan sanggup mengembalikan dana
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
20/38
15
apabila tidak sesuai peruntukannya sebagaimanaterlihat dalam lampiran 3.
6. Bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan SL-PTT.
C. Jumlah Bantuan SL-PTT
Jumlah bantuan pembelian benih yang diberikankepada petani pelaksana SL-PTT termasuk areal LL 1ha, sebagai berikut :
1. SL-PTT Padi non hibrida sebesar 25 kg/ha
2. SL-PTT Padi hibrida sebesar 15 kg/ha
Jumlah bantuan pembelian pupuk yang diberikankepada petani pelaksana SL-PTT padi khusus diareal LL 1 ha, baik untuk LL Padi non hibrida danLL Padi hibrida yaitu pupuk urea sebesar 100kg/ha, pupuk NPK sebesar 300 kg/ha, pupukorganik sebesar 500 kg/ha
D. Mekanisme Pelaksanaan SL-PTT
1. Persiapan SL-PTTa. Pertemuan persiapan dengan tokoh formal
dan informal serta petani calon pesertasebelum pelaksanaan SL-PTT untukmembahas : analisis masalah, analisis tujuan,rencana kerja peningkatan produktivitas padi.
b. Menetapkan langkah langkah yangmenyangkut tujuan, hasil diharapkan dan
metode pembelajaran SL-PTT yang dilakukanbersama sebagai suatu kesepakatan.
c. Membuat jadwal pertemuan SL-PTT minimaldua mingguan dengan menentukan tempat,hari dan waktu serta materi pertemuan secarabersama sama.
d. Menentukan 1 (satu) hari sebagai hari lapangpetani untuk memasyarakatkan dan mende
seminasikan penerapan teknologi budidayamelalui SL-PTT kepada kelompoktani danpetani sekitarnya.
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
21/38
16
e. Menentukan letak petak LL yang diusahakanterletak dibagian pinggir areal SL-PTTsehingga berbatasan langsung dengan arealdiluar SL-PTT dan berada didekat jalan /lintasan sehingga penerapan teknologi mudah
dilihat dan ditiru oleh petani diluar SL-PTT.f. Menyiapkan pengelolaan usahatani di petak
LL secara bersama sama sesuai dengantahapan budidaya masing masing komoditidengan harapan dapat diterapkan diusahataninya masing - masing.
2. Mengorganisasikan Kelas SL-PTT
Kegiatan pengorganisasian kelas SL-PTTdimaksudkan untuk membentuk organisasikelompoktani peserta SL-PTT dengan langkah langkah sbb :a. Memilih satu orang petani sebagai ketua kelasSL-PTT yang berfungsi sebagai motivatorsekaligus bertugas mengkoordinasikan kegiatandikelas SL-PTT.b. Memilih satu orang petani sebagai sekretaris
kelas SL-PTT yang berfungsi sebagai pencatatkegiatan - kegiatan dikelas SL-PTT.c. Memilih satu orang petani sebagai bendaharakelas SL-PTT yang bertugas mengurusi masalahyang berkaitan dengan keuangan kelompok.d. Mewajibkan semua peserta kelas SL-PTTuntuk mengadakan pengamatan bersama samadan membahas temuan lapang sesuai dengan
topik topik pengajaran dalam SL-PTT.
3. Menerapkan Metode Belajar Orang Dewasa
Kegiatan belajar dalam SL-PTT dilakukan dengantahapan sebagai berikut :a. Peserta SL-PTT memilih materi sesuai dengan
kebutuhan teknologi spesifik lokasi.b. Memacu peserta untuk berperan aktif dalam
berdiskusi kelompok ataupun kegiatan lain dalamSL-PTT.
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
22/38
17
c. Proses belajar melalui pengalaman, dimulai denganpenghayatan langsung (pengamatan langsung),diikuti dengan pengungkapan pengalaman,pengkajian hasil dan pengambilan kesimpulan
4. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkanKegiatan suasana belajar yang menyenangkan dalamSL-PTT ditujukan untuk mengembalikan perhatianpeserta pada proses belajar yang sedang berlangsungdalam SL-PTT dengan langkah langkah antara lain :a. Meminta beberapa peserta menceritakan
pengalaman pengalaman yang lucu / berkesandalam hidupnya.
b. Pemandu Lapang dapat menceritakan humor humor segar sehingga suasana belajar menjadihidup kembali.
5. Menghidupkan dinamika kelompok
Kegiatan dinamika kelompok dalam SL-PTT ditujukanuntuk menjadikan peserta saling mengenal ciri dansifat masing masing sehingga dapat akrab satudengan yang lainnya dalam SL-PTT dengan langkah langkah sbb :a. Melakukan permainan - permainan yang dapat
menciptakan keakraban dan memberikanpengalaman bagi peserta dalam tampil didepanforum ataupun didepan banyak orang.
b. Melakukan olahraga bersama baik yang bersifattim ataupun individual yang mampu menciptakansuasana kebersamaan dan kekeluargaan.
6. Monitoring dan evaluasi oleh Pemandu Lapang
Kegiatan monitoring dan evaluasi dalam SL-PTTditujukan untuk mengikuti, mengetahui kemajuan,pencapaian tujuan ataupun sasaran sertamemberikan umpan balik upaya upaya mengatasipermasalahan yang dihadapi dalam SL-PTT denganlangkah langkah antara lain :
a. Menilai tingkat partisipasi peserta pada setiapperiode maupun selama periode kegiatan dari tingkatkehadiran maupun pencapaian materi.
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
23/38
18
b. Membandingkan ketepatan penerapan teknologioleh peserta antara petunjuk dengan praktek lapangdalam LL.c. Membandingkan perkembangan tingkatpemahaman dan ketrampilan peserta sebelum dengan
sesudah mengikuti kegiatan.d. Menyusun pertanyaan berdasarkan pengetahuandan ketrampilan lapang yang berkaitan denganpenerapan teknologi budidaya.e. Pertanyaan diberikan secara tertulis atau lisankepada peserta sebelum dan sesudah melakukankegiatan.
7. Membuat pelaporan oleh Pemandu Lapang
Kegiatan pelaporan dalam SL-PTT ditujukan untukmemberikan laporan hasil kegiatan selama satu bulanmelaksanakan SL-PTT dengan langkah langkahantara lain :a. Merekap kehadiran peserta selama pelaksanaan
SL-PTT.b. Mencatat topik topik yang menarik perhatian
peserta.
c. Mencatat kesulitan kesulitan dan permasalahanyang dihadapi dalam pelaksanaan SL-PTTmeliputi metode, bahan, pengorganisasianpeserta, waktu, administrasi dll.
d. Menilai daya serap peserta terhadap materi yangtelah disampaikan dalam pelaksanaan SL-PTT.
e. Memberikan saran perbaikan dari segi metode,bahan, pengorganisasian peserta, waktu,
administrasi dll.f. Mencatat hasil hasil kegiatan pelaksanaan SL-
PTT khususnya dalam petak LL.g. Mengisi form laporan lampiran 4. yang tersedia
dalam buku Pedoman Umum PeningkatanProduksi dan Produktivitas Padi melaluiPelaksanaan Sekolah Lapang PengelolaanTanaman dan Sumberdaya Terpadu (SL-PTT).
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
24/38
19
E. Pertemuan Pertemuan Kelompok SL-PTT
Pertemuan pertemuan dalam kelas SL-PTT minimal 8kali pertemuan, oleh karena itu perlu dijadwalkan secaraperiodik dengan waktu pertemuan dirundingkan bersama
petani peserta sehingga dapat dihadiri dan tidakmengganggu / merugikan waktu petani.
Pertemuan kelompok dilakukan oleh pelaksana SL-PTT,tempat pertemuan dilokasi pelaksana SL-PTT. Pesertapertemuan adalah petani peserta dipandu oleh PemanduLapang.
Dalam Pertemuan kelompok ada dua hal pokok yang perludiperhatikan yaitu : 1 . Materi pertemuan dan 2. KegiatanLapangan.
1. Materi pertemuan kelompok antara lain :a. Teknik pengolahan tanah yang disesuaikan
dengan tipologi lahan dan komoditi yang akanditanam.
b. Penanaman dengan memilih benih atau bibit yangbaik, jarak tanam yang tepat, jumlah benih/bibit
per lubang yang sesuai.c. Pemupukan dengan memperhatikan daya dukungtanah, keadaan tanaman, tepat jenis dan dosisyang spesifik lokasi, tepat waktu pemberiandidasarkan pada fase pertumbuhan tanaman dansifat pupuk, tepat cara yaitu dengan caramenyebar dan membenamkannya ke lapisanreduksi dan pemberian setelah dilakukannyapenyiangan gulma.
d. Pengelolaan air didasarkan pada kebutuhantanaman akan air, cara dan waktu yang tepat,ketersediaan sumber air dan jumlah air yangtersedia.
e. Pengendalian OPT didasarkan pada prinsip PHTdengan melakukan tindakan pencegahan danmengembangkan musuh alami yang terdapatdialam itu sendiri serta aplikasi kimiawi secara
bijaksana bila serangan sudah diatas ambangpengendalian.
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
25/38
20
f. Penanganan panen dan pasca panendilakukan dengan cara yang tepat dan benaryaitu dengan mempertimbangkan kemasakanbiji (masak fisiologis), ketepatan dalampenggunaan alat panen, pengemasan,
pengangkutan dan penyimpanan sehinggamampu mengurangi kehilangan dankerusakan hasil.
g. Mendiskusikan pemecahan masalah yang adaserta langkah langkah yang diambilselanjutnya dll.
2. Kegiatan Lapangan
Kegiatan lapangan didampingi oleh PemanduLapang berdasarkan materi diatas (butir 1.) antaralain :a. Kerja Lapangan
Kelompoktani peserta SL-PTT melakukankerja lapangan di lokasi SL-PTT misalnyamelakukan pengolahan tanah, penanaman,pemupukan, pengairan, pengendalian OPTdan gulma, pemanenan dll.
b. Pengamatan AgroekosistemKelompoktani peserta SL-PTT melakukanpengamatan agroekosistem di lokasi SL-PTTantara lain pertumbuhan tanaman, kecukupanair, kecukupan hara tanah, serangan OPT,gulma dll.
c. Menggambar dan mempresentasikan kondisiAgroekosistem
Kelompoktani peserta SL-PTT menggambardan mempresentasikan kondisiAgroekosistem di lokasi SL-PTT pada saat itumisalnya menggambar jumlah anakan perrumpun, jarak tanam, gulma dan hama yangada, dll.
d. Diskusi KelompokDiskusi dimaksudkan untuk mengkaji hasilkerja lapangan, pengamatan pertanaman,gambaran pertanaman dll sehingga dapatdisimpulkan kondisi pertanaman pada saat itu
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
26/38
21
sebagai dasar untuk menentukan langkahpengelolaan pertanaman selanjutnya.
e. Topik khususTopik khusus dalam diskusi dipilihberdasarkan permasalahan pokok setempat
yang dihadapi pada saat itu misalnyaserangan OPT mengapa dan bagaimanamengatasinya dll.
f. Mempraktekan kegiatan SL-PTT pada lahanusahataninyaPeserta SL-PTT diharapkan dapat langsungmempraktekkan pengetahuan danketrampilan yang diperoleh dalam mengikuti
SL-PTT pada lahan usahataninya.
VII. PENGORGANISASIAN DAN OPERASIONAL SL-PTT
A. Pengorganisasian SL-PTT
Agar pelaksanaan SL-PTT terkoordinasi danterpadu mulai dari kelompoktani, kabupaten,provinsi sampai ke tingkat pusat maka perludibentuk tim pembina tingkat pusat, tim pembinadan tim teknis tingkat provinsi, tim pelaksana dantim teknis tingkat kabupaten/kota.
Tim pembina tingkat pusat, ditetapkan denganSurat Keputusan Direktur Jenderal TanamanPangan. Tim pembina tingkat provinsi dan tim
teknis tingkat provinsi ditetapkan dengan SuratKeputusan Gubernur/Kepala Dinas PertanianProvinsi yang bersangkutan. Sedangkan timpelaksana tingkat kabupaten/kota dan tim teknistingkat kabupaten/kota ditetapkan dengan SuratKeputusan Bupati/Walikota/Kepala DinasPertanian Kabupaten/Kota.
Tim pembina dan tim teknis tingkat provinsi serta
tim pelaksana dan tim teknis tingkat kabupatenmelaksanakan kegiatan koordinasi pelaksanaan SL-PTT di Pos Simpul Koordinasi (POSKO) mulai dari
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
27/38
22
tingkat desa, kecamatan, kabupaten/ kota sampaitingkat provinsi.
1. Tim Pembina Tingkat Pusat
Tim Pembina Tingkat Pusat beranggotakan
pejabat Eselon I terkait lingkup DepartemenPertanian dengan tugas antara lain :a. Penyusunan pedoman umum.b. Sosialisasi SL-PTT.c. Pengawasan penyaluran bantuan.d. Pembinaan teknis budidaya dan
administrasi.e. Koordinasi dengan instansi terkait.
f. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SL-PTT serta membantu pemecahan masalahyang dihadapi.
2. Tim Pembina Tingkat Provinsi
Tim Pembina Tingkat Provinsi keanggotaannya dapat melibatkan berbagai Dinas/Badan,UPT, Instansi terkait lainnya serta perguruantinggi, LSM dan sebagainya, dengan tugasantara lain :a. Menetapkan kabupaten/kota pelaksana.b. Menyusun petunjuk pelaksanaan.c. Melakukan sosialisasi dan koordinasi ke
kabupaten pelaksana.d. Melakukan pengawasan penyaluran
bantuan.e. Melakukan koordinasi dengan instansi
terkait.f. Melakukan pemantauan dan pengendalian
serta membantu pemecahan masalah dilapangan.
g. Menyusun laporan pelaksanaan,pemantauan dan pengendalian sertamenyampaikan ke Direktorat JenderalTanaman Pangan.
Tim pembina tingkat provinsi dalam melaksanakan tugas dibantu oleh Tim Teknis tingkat
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
28/38
23
provinsi yang anggotanya antara lain adalahPL I, Peneliti dan unsur Dinas/Badan, UPT,Instansi terkait lainnya. Tugas tim tekniskabupaten/kota ditetapkan oleh tim pembinatingkat provinsi.
3. Tim Teknis Kabupaten/Kota
Tim Teknis Kabupaten/Kota keanggotaannyadapat melibatkan berbagai Dinas/Badan, UPT,Instansi terkait lainnya serta perguruan tinggi,LSM dan sebagainya, dengan tugas antaralain :a. Sosialisasi program kepada petugas dan
kelompoktani.b. Menyusun petunjuk teknis.c. Melakukan seleksi dan verifikasi terhadap
kelompoktani beserta RDKK dan RUK.d. Mengusulkan kelompoktani yang
memenuhi syarat untuk ditetapkanmendapat bantuan kepada Kepala DinasPertanian Kabupaten/Kota.
e. Melakukan pengawasan
pengadaan/penyaluran bantuan.f. Pembinaan/bimbingan kepada
kelompoktani.g. Monitoring dan evaluasi.h. Menyusun laporan pelaksanaan,
pemantauan dan pengendalian sertamenyampaikan ke Dinas PertanianProvinsi.
Tim Pelaksana tingkat Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan tugas dibantu oleh Tim Teknistingkat Kabupaten/Kota yang anggotanyaantara lain adalah PL II dan unsur-unsur BPP,
KCD, UPT, dan Instansi terkait lainnya. Tugastim teknis kabupaten/kota ditetapkan oleh timpelaksana tingkat kabupaten/kota.
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
29/38
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
30/38
25
VIII. PENUTUP
Peningkatan produktivitas jagung melalui pendekatanSL- PTT merupakan salah satu strategi yang diha rapkanmampu memberikan kontribusi yang lebih besarterhadap produksi jagung nasional. Pendekatan ini akanberhasil meningkatkan produksi dan pendapatan petaniapabila didukung oleh semua pihak, termasuk pemangkukepentingan baik di hulu, onfarm, maupun hilir dan
pelaksanaannya terkoordinasi secara sinkron dan
sinergis di setiap tingkat mulai dari pusat, provinsi,kabupaten/kota, kecamatan hingga ke desa. denganpendekatan SL-PTT diharapkan tersosialisasi secara luas
dalam upaya percepatan pengembangan PTT secaranasional.
Untuk menambah pengalaman dan wawasan, parapemandu SL-PTT disarankan membaca publikasi yang
terkait dengan PTT, seperti petunjuk teknis PTT padi,deskripsi varietas padi, dan masalah lapang hama,penyakit, dan hara padi.
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
31/38
26
Lampiran 1.
Nama Kelompoktani :
Alamat Kelompoktani :
Luas Lahan :
Jumlah Anggota Poktan :
Rincian Kebutuhan Kel. :
Komoditi :
Varietas :
Volume Harga Satuan Jumlah
(Kg) (Rp.) (Rp.)1.
2.3.
dst
Mengetahui,
Penyuluh/Petugas
Pertanian Bendahara Ketua
Kelompok, Kelompok,
Nama Nama Nama
NIP
Rencana Usaha Kelompok (RUK)
Pelaksana SL-PTT Tahun 2008
NoUraian
JenisKebutuhan
Jumlah
., ..
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
32/38
27
Lampiran 2.
PROPINSI :KABUPATEN :KECAMATAN :DESA :NAMA KELOMPOKTANI :KETUA KELOMPOKTANI:KOMODITI :
(Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)
123
dst
Mengetahui,Kepala Desa
Nama Nama
NIP
Mantan/KCD/PPL Ketua Kelompok tani
Nama
Lain
nya
JUMLAH
Menyetujui, Tgl, ....
TANGGAL
TANAM
Benih Pupuk
VarietasJumlah Urea SP-36 KCl ZA
P. Orga
nik
BLANGKO RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK (RDKK)PELAKSANA SL-PTT TAHUN 2008
NAMA PETANI
LUAS
TANAM
(Ha)
NO
JUMLAH KEBUTUHAN SAPRODI
P. Bio-
Hayati
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
33/38
28
Lampiran 3.
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini adalah nama :.. selaku Ketua Kelompoktani
.......................... Desa . Kecamatan.. Kabupaten dengan ini
menyatakan bahwa dana yang kami terima akankami gunakan :
a. Untuk pembelian saprodi SL-PTT
b. Bersedia dan sanggup untuk melaksanakan
penanaman, pemeliharaan sampai panen di arealSL-PTT dan sanggup mengembalikan danaapabila tidak sesuai peruntukannya.
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat untukdipergunakan sebagaimana mestinya .
Mengetahui
Petugas Lapang
(..................................)
...............................2008
Ketua Kelompoktani
Materai 6.000
(................................)
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
34/38
29
Lampiran 4
BLANGKO LAPORAN AWAL
UNIT SL-PTT PADI TAHUN 2008
(HASIL PELAKSANAAN SL PTT PADI)
I. LOKASI
No Uraian Keterangan
1 Propinsi .......................................................
2 Kabupaten .......................................................
3 Kecamatan .......................................................
4 Desa .......................................................
5Nama Kelompok
Tani.......................................................
6Nama KetuaKelompok
.......................................................
7 Jumlah Anggota .......................................................
II. PEMANDU
No Uraian Nama HP/Telp.
1PenyuluhPertanian
2 POPT
3 PBT
4 Peneliti
III. UNIT SL-PTT PADI
No Uraian Keterangan
1 Luasan Unit SL-PTT .......................................................ha
2 Luasan Unit LL .......................................................ha
3 Rencana Tanam Tgl .......................................................
4 Komoditi .......................................................
5 Varietas .......................................................
6 Kebutuhan Benih .......................................................kg
7 Kebutuhan Pupuk
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
35/38
30
a. Urea .......................................................kg
b. SP-36 .......................................................kg
c. KCl .......................................................kg
d. ZA .......................................................kg
e. NPK .......................................................kg
f. Pupuk Organik .......................................................kg
g. Pupuk Bio-Hayati .......................................................lt
h. Lainnya .......................................................
8 Kebutuhan Kaptan .......................................................kg
9 Pengolahan Tanah Tgl .......................................................
10 Pengairan Tgl .......................................................
11 Pengendalian Gulma Tgl .......................................................
12 Pengendalian OPT Tgl .......................................................
13 Rencana Panen Tgl .......................................................
14 Penangganan Panen Alsintan.......................................................
15 Pasca Panen Alsintan.......................................................
16 Rencana HasilLuas Panen
( ha )
Produktiv
itas(
ku/ha )
Produksi*)( ton )
a. Lokasi LL .
.
b. Lokasi SL-PTT .
.
.
c. Lokasi Sekitar SL-PTT ..
.
d. Rata-rata Desa .
.
*) GKG untuk Padi.
. 2008
Pemandu Lapang / Penyuluh PertanianNIP. .
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
36/38
31
Lampiran 5.
Sebagai contoh tahapan pelaksanaan SLPTT-PADIadalah seperti dalam tabel berikut:
DAFTAR TOPIK KHUSUS SLPTT PADI
No Perte
muan
Ke
Umur
Tanaman
Kegiatan dan topik
khusus
Buku Sumber
1 M-4 +28 harisebelum
tanam
Pupuk organikPembuatan kompos
Pupuk danpemupukan
2 M-3 +21 harisebelumtanam
PRA dan penentuan polatanam. Identifikasimasalah dan introduksikomponen teknologi
Petunjuk PRA
3 M-2 +14 harisebelum
tanam
Pengolahan tanahAplikasi bahan organik
Penentuan VarietasPembuatan persemaiandan perlakuan benih
Buku PadiJuknis PTT Diskripsi
varietas padiJuknis PTT
4 M-1 +7 harisebelumtanam
Konsep PHTCara menggunakan PUTS
PHT Padi, ManualPUTS
5 1 0 hari Sistem tanam, cara
tanam,populasi dan umur bibit.
Penggaturan irigasi,Konsep pupuk berimbang,kondisi cuaca
Juknis PTT
Permentan No.40
6 2 +7 harisetelah
tanam
Pengenalan bahan kimiapertanian
Pemupukan dasar
PHT PadiJuknis PTT
7 3 +14 hari Fase anakan aktif Buku Padi
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
37/38
32
setelahtanam
Cara penggunaan BWDMenggenalhama/penyakit tanaman
padi dan musuh alami
Juknis PTTPHT Padi
8 4 +21 harisetelahtanam
Pengendalian gulmaterpaduSiklus hidup dan jaring-
jaring makanan serangga
Juknis PTTPHT Padi
9 5 +28 harisetelahtanam
Pemupukan susulanPengenalan kahat hara
Juknis PTTJuknis PTT
10 6 +35 harisetelahtanam
Pencegahan OPT danpertumbuhan populasitikus
PHT Padi
11 7 +42 harisetelahtanam
Ambang ekonomi OPT PHT Padi
12 B +49 hari
setelahtanam
Anatomi primordia bunga
Pemupukan susulan
Buku Padi
Juknis PTT
13 9 +56 harisetelahtanam
Perkembangan malai danbungaRacun dalam pertanianaspek kesehatan
Buku PadiPHT Padi
14 10 +63 harisetelahtanam
Pemakaian PPC/ZPT Pupuk danpemupukan
15 11 +70 harisetelahtanam
Fase masak susuDemontrasi keracunan
pestisida
Buku PadiPHT Padi
16 12 +77 harisetelahtanam
Sarana penggerakmasyarakat
PHT Padi
17 13 +85 harisetelah
Fase masak fisiologiPestisida yang dilarang
Buku PadiPHT Padi
8/10/2019 SLPTT PADI.pdf
38/38
tanam untuk padi18 14 Panen Fase masak penuh
Perhitungan hasilBuku PadiPHT Padi
Sumber:Pedoman Umum Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi Jagung danKedelai melalui Pelaksanakan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman danSumberdaya Terpadu (SL-PTT), terbitan Direktorat Jenderal Pertanian TanamanPangan.
Top Related