Spermatozoa normal
Spermatozoa normal mempunyai kepala berbentuk oval, regular dengan bagian tegah (leher) utuh dan ekor tidak melingkar mempunyai panjang kira-kira 45 mikron (penuntun laboratorium WHO untuk pemeriksaan semen manusia dan interaksi semen geteh serviks). Panjang kepala 3-5 mikron dengan lebar kepala 2-3 mikron. Akrosom kalau Nampak berwarna pink (merah jambu), kepala berwarna bayangan lebih gelap di daerah akrosom dari pada bagian tengah (leher), ekor terlihat abu-abu sampai violet. Kepala membulat pada bagian tengah, pada semua kepala yang masuk kategori oval.
Spermatozoa normal
Gambar 1. Morfologi normal Sperma manusia
Spermatozoa abnormalSpermatozoa disebut abnormal bilamana terdapat satu atau lebih dari bagian
spermatozoa yang tidak mestinya. Jadi meskipun kepala spermatozoa oval, tetapi kalau bagian tengah menebal, maka spermatozoa itu dikatakan abnormal.
Abnormalitas kepala
Kepala oval besar (bentuk makro), adalah spermatozoa dengan ketentuan spermatozoa normal, tetapi ukuran kepala spermatozoa lebih besar, yaitu kira-kira panjang kepala > 3 mikiron,
Kepala oval kecil (bentuk mikron) adalah dengan ketentuan bila ukuran kepala sperma lebih kecil yaitu ; panjang < 3 mikron, lebar < 2 mikron.
Kepala pipih ( bentuk lepto). Spermatozoa yang mempunyai kepala dengan perbandingan ukuran lebar lebih pendek dari pada panjangnya. Kepala sperma kelompok ini berbentuk cerutu dengan kedua sisi sejajar yang kemudian dapat bertemu dengan titik. Panjang sperma > 7 mikron dan lebar sperma > 3 mikron.
Kepala berbentuk pir. Kepala lebih menyolok berbentuk sebagai “tetesan air mata” , bagian runcingnya berhubungan dengan bagian tengah sperma, disini ukurannya tidak diperhatikan.
Kepala dua. Sperma mempunyai dua kepala yang mungkin dalam berbagai bentuk dan ukuran. Jumlah kepala sperma tanpa memandang bentuk dan ukuran termasuk kedalam kelompok kepala dua.
Kepala berbentuk amorfous (bentuk terato). Sperma mempunyai kelainan yang bervariasi, sebagai contoh adalah kepala terpilin, terdapat cekungan konkaf pada sisinya dan juga kepala berbentuk kelereng yang berwarna gelap tanpa adanya akrosom.
Abnormalitas pada leher/bagaian tegah Bagian tengah menebal, bila ukuran bagian tengah lebih besar dari 2 mikron Bagian tengah patah Tidak mempunyai bagian tengah
Abnormalitas ekor Ekor melintang Ekor patah, yang meninggalkan sisanya setidak-tidaknya separuh dari ekor
normal Ekor lebih dari 1 Ekor sebagai tali terpilin
Gambar: (a) kepala ganda; (b) piriformis kepala tanpa akrosom; (c) Abnormal kepala dengan
akrosom tidak teratur; (d) Bent berleher; (e) residu Galur dengan kepala meruncing; (f) residu
Galur dan akrosom kecil; (g) kepala bulat dengan normal pertengahan sepotong; (h) kepala
amorf panjang; (i) spermatozoa belum menghasilkan; (j) Abnormal pertengahan sepotong; (k)
ganda ekor; (l) spermatozoa normal
GAMBAR: A, kepala amorf dengan midpiece menebal (panah); putaran kepala (panah). B,
kepala Tapered (panah); pyriform kepala dengan droplet sitoplasma (panah). C, ekor
melingkar. D, vacuolation di kepala
Gambar : (a)CP-kepala amorf; (b) CP- hook-kurang kepala; (c) CP- amorf, pisang berbentuk
dan kepala hook-kurang; (d) CP- ekor Coiled
Gambar 3 Spermatozoa utuh (a), spermatozoa dengan ekor abnormal (b) dan spermatozoa
dengan ekor putus (c)
Gambar Spermatozoa Normal :
Spermatozoa yang kepalanya berbentuk oval, reguler, dengan bagian tengah utuh dan
mempunyai ekor tak melingkar dengan panjang 45 um.
1. Abnormalitas kepala
Kepala oval besar
Kepala pipih (tapering head = lepto)
Kepala berbentuk pir (piriform head)
Kepala dua (duplicated head)
Kepala berbentuk amorfous (terato)