Post on 04-Apr-2019
i
KARYA TULIS AKHIR
Daya Anti Mikroba Air Perasan Bawang Putih (Allium Sativum) Terhadap
Streptococcus Pneumonia
Oleh:
HARDHIKASARI VINDY PALUPI
201110330311001
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
ii
HASIL PENELITIAN
Daya Anti Mikroba Air Perasan Bawang Putih (Allium Sativum) Terhadap
Streptococcus Pneumonia
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
HARDHIKASARI VINDY PALUPI
201110330311001
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
iii
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS AKHIR
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 28 Januari 2016
Pembimbing I
dr. Diah Hermayanti, Sp. PK.
Pembimbing II
dr. Febri Endra Budi Setyawan, M. Kes.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
dr. Irma Suswati, M.Kes.
iv
Karya Tulis Akhir oleh Hardhikasari Vindy Palupi ini
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada hari Rabu, 28 Januari 2016
Tim Penguji
dr. Diah Hermayanti, Sp. PK. ,Ketua
dr. Febri Endra Budi Setyawan, M. Kes. ,Anggota
dr. Bambang Mulyawan, Sp.A. ,Anggota
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat rahmat
dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan
judul “Daya Anti Mikroba Air Perasan Bawang Putih (Allium sativum)
Terhadap Bakteri Streptococcus Pneumonia”.
Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini tidaklah dapat
terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan, saran, dan dukungan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Diah Hermayanti, Sp.PK selaku pembimbing I, terima kasih atas
bimbingan dan kesabarannya berkenan meluangkan waktu untuk
membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan sehingga saya dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
2. dr. Febri Endra Budi , M.Kes selaku pembimbing II, terima kasih atas
bimbingan dan kesabarannya berkenan meluangkan waktu untuk
membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan sehingga saya dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
3. dr. Bambang Mulyawan, SpA selaku penguji, terima kasih atas bimbingan
dan masukan-masukannya yang sangat membantu dalam penyelesaian
tugas akhir ini selama ini.
vi
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan
kritik sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan
yang berharga, bagi kepentingan keilmuan maupun aplikasi di dunia kedokteran.
Akhir kata penulis berharap adanya saran dan kritik dan semoga penelitian
ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 28 Januari 2016
Penulis
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat rahmat
dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Tak lupa pula Rosullullah SAW yang senantiasa memberikan suri tauladannya.
Penelitian ini tidaklah dapat terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan, saran,
dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ayah H. Tulus Suprijono, ibu Sri Mulyani, kakak Anita Wahyu Dhiana,
kakak dr. Nevy Lusia Candra Dhewi, adik Al-FArizz Sandro Praditya dan
semua saudara yang selalu memberi dukungan, doa, kasih sayang,
semangat, kepercayaan, pengorbanan dan kesabaran yang tak terhingga bagi
saya.
2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
5. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Mbak Fatimah dan Pak Joko, yang bersedia membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian.
viii
7. Seluruh Staf Tata Usaha dan Staf Lab. Terpadu Fakultas Kedokteran .
Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada penulis.
8. Teman sejawat FK 2011 khususnya sahabat penulis Oky, Didin, Putri F,
Aisyah, Putri S, Anggy, Ani, dan teman kontrakan yang telah banyak
memberi doa dan dukungannya.
9. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan
juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebut
satu-persatu.
ix
ABSTRAK
Hardhikasari, VP. 2016. Daya Anti Mikroba Air Perasan Bawang Putih (Allium
sativum) terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus pneumonia. Tugas
akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing:
(1) Diah Hermayanti* (2) Febri Endra Budi Setyawan**
Latar belakang: Streptococcus pneumonia adalah bakteri patogen pada manusia
yang sering berkoloni pada saluran nafas, terutama nasofaring serta dapat
menyebabkan meningitis, sepsis, otitis media, dan community-acquired pneumonia.
Saat ini telah dikembangkan tanaman tradisional dan produk dari alam yang dapat
memberi efek antimikroba. Bawang putih bersifat antimikroba karena kombinasi
dua senyawa yaitu allisin dan ajoene.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui daya antimikroba air perasan bawang putih
(Allium sativum) terhadap Streptococcus pneumonia.
Metode penelitian: Rencana penelitian ini adalah true experiments dengan
menggunakan Post test Only Control Design. Metode yang dipakai adalah dilusi
tabung dengan 8 konsentrasi air perasan bawang putih: 25%, 12,50%, 6,25%,
3,125%, 1,56%, 0,78%, 0,39%, 0,19% dan 2 kontrol (kontrol bahan dan kontrol
kuman). Analisis data menggunakan one way ANOVA, korelasi pearson, dan
regresi linier.
Hasil penelitian dan pembahasan: Hasil penelitian KHM (Kadar Hambat
Minimum) pada konsentrasi 3,125%, sedangkan KBM (Kadar Bunuh Minimum)
pada konsentrasi 3,125%. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan adanya
perbedaan yang bermakna antara perlakuan 0,000<p(0,05) pada jumlah koloni.
Analisis korelasi Pearson didapatkan(r=-,894) artinya peningkatan konsentrasi air
person bawang putih akan menurunkan jumlah koloni, nilai korelasinya kuat.
Analisis regresi didapatkan (R2=80%) artinya pemberian konsentrasi air perasan
bawang putih berpengaruh 80% penurunan jumlah koloni.
Kesimpulan: Air perasan bawang putih mempunyai efek antimikroba terhadap
pertumbuhan streptococcus pneumonia.
Kata kunci: Air perasan bawang putih (Allium sativum), Streptococcus pneumonia,
KHM (Kadar Hambat Minimum), KBM (Kadar Bunuh Minimum).
*) Dosen bagian Patologi Klinik di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang
**) Dosen bagian Kedokteran Keluarga di di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang
x
ABSTRAC
Hardhikasari, VP. 2016. Garlic juice (Allium sativum) Antimicrobial Resistance
Test on the Growth of Streptococcus pneumonia Bacterium. Final Assignment,
medical Faculty, Mhammadiyah University of Malang. Advisors: (1) Diah
Hermayanti* (2) Febri Endra Budi Setyawan**
Background: Streptococcus pneumonia is pathogen bacterial that often colonized
in the respiratory track of human, mostly found in the nasopharyngeal region and
can cause meningitis, septic shock, otitis media and community-acquired
pneumonia. Traditional herbs medicine and natural products that gives
antimicrobial effect have been developed now a days. Garlic can be used as the
antimicrobial as it contains two compounds, allicin and ajoene.
Objective : To identify the effect of garlic juice (Allium sativum) antimicrobial on
the growth of Streptococcus pneumonia.
Methods: The design of the study was true experiments by applying Post Tests
Only Control Design. The method used was tube dilution with 8 consentration of
garlic juice: 25%, 12.50%, 6.25%, 3.125%, 1.56%, 0.78%, 0.39%, 0.19% and 2
controls (material and germs controls). The data analyzed by using one way
ANOVA, pearson correlation, and linear regression.
Result and discussion: The study found the presence of MIC (Minimal Inhibitory
Consentration) on concentration 3.125% and MBC (minimal Bactericidal
Concentration) on concentration 3.125%. The finding of one way ANOVA test
indicated significant difference among the treatment of 0.00<p (0.05) on the total of
colonies. Correlation analysis with pearson test was (r=-.894), it’s mean higher
concentration of garlic juice can reduce colony number of Streptococcus
pneumonia, correlation coefficient is strong. Regretion analysis with linear test was
(R2=80%), it’s mean the adding of garlic juice concentration affected 80% on the
reduction of the number of Streptococcus pneumonia bacterium colonies
Conclusion: Garlic juice possesses the antimicrobial effect on the growth of
Streptococcus pneumonia.
Keywords: Garlic juice (Allium sativum), Streptococcus pneumonia, MIC
(Minimal Inhibitory Concentration), MBC (Minimal Bactericidal Concentration).
*) Lecture of Phatology Clinic at Medical Faculty University of Muhammadiyah
Malang
**) Lecture of Family Medicine at Medical Faculty University of Muhammadiyah
Malang
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
LEMBAR PENGUJI ........................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
UCAPAN TERIMAKASIH................................................................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
1.3.1 Tujuan umum .............................................................................. 3
1.3.2 Tujuan khusus ............................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 3
1.4.1 Manfaat akademis ........................................................................ 3
1.4.2 Manfaat klinis .............................................................................. 3
1.4.3 Manfaat masyarakat ..................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5
2.1 Bawang Putih ........................................................................................ 5
2.1.1 Sejarah tumbuhan bawang putih ................................................. 5
xii
2.1.2 Toksonomi bawang putih ............................................................ 6
2.1.3 Morfologi tumbuhan ................................................................... 7
2.1.4 Habitat dan distribusi geografis .................................................. 8
2.1.5 Kandungan kimia dan kegunaan bawang putih .......................... 9
2.1.6 Manfaat bawang putih ................................................................. 10
2.1.7 Aktivitas antimikroba bawang putih ........................................... 12
2.2 Streptococcus pneumonia ..................................................................... 17
2.2.1 Klasifikasi bakteri Streptococcus pneumonia ............................. 17
2.2.2 Morfologi dan identifikasi .......................................................... 18
2.2.3 Struktur bakteri............................................................................ 19
2.2.4 Biakan Streptococcus pneumonia ............................................... 23
2.2.5 Variasi Streptococcus pneumonia ............................................... 23
2.2.6 Daya tahan ................................................................................... 24
2.3 Patogenesis ........................................................................................... 24
2.3.1 Tipe Streptococcus pneumonia ................................................... 24
2.3.2 Penentuan patogenesis ................................................................ 25
2.3.3 Produksi penyakit ........................................................................ 25
2.3.4 Patologi ....................................................................................... 25
2.3.5 Tanda-tanda klinis ....................................................................... 26
2.3.6 Pengobatan .................................................................................. 26
2.4 Zat Antimikroba ................................................................................... 27
2.4.1 Mekanisme kerja zat antimikroba ............................................... 27
2.4.2 Antimikroba yang mengganggu metabolisme sel mikroba ......... 28
2.4.3 Antimikroba yang menghambat sintesis dinding sel mikroba .... 28
2.4.4 Antimikroba yang mengganggu permeabilitas membran
sel mikroba .................................................................................. 28
2.4.5 Antimikroba yang menghambat sintesis protein sel mikroba ..... 29
2.4.6 Antimikroba yang menghambat sintesis atau merusak
asam nuklear sel mikroba ............................................................ 29
2.5 Uji kepekaan terhadap Antimikroba (in vitro) ..................................... 29
xiii
2.5.1 Metode dilusi ............................................................................... 29
2.5.2 Metode difusi cakram .................................................................. 30
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS .............................. 31
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................... 31
3.2 Hipotesis ............................................................................................... 33
BAB 4 METODE PENELITIAN ....................................................................... 34
4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................... 34
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................... 34
4.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 34
4.3.1 Populasi ....................................................................................... 34
4.3.2 Sampel ......................................................................................... 34
4.3.3 Estimasi besar sampel ................................................................. 35
4.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 35
4.4.1 Variabel bebas ............................................................................. 35
4.4.2 Variabel tergantung ..................................................................... 35
4.5 Definisi Operasional ............................................................................. 36
4.6 Instrumen Penelitian ............................................................................. 37
4.6.1 Alat dan bahan identifikasi bakteri .............................................. 37
4.6.2 Alat dan bahan pembuatan air perasan bawang putih ................... 37
4.6.3 Alat dan bahan uji kepekaan air perasan bawang putih ................ 38
4.7 Prosedur Penelitian................................................................................. 39
4.7.1 Sterilisasi alat ................................................................................. 39
4.7.2 Pembuatan medium Nutrient Agar Plate ....................................... 39
4.7.3 Pembuatan medium nutrient cair .................................................. 40
4.7.4 Pembuatan perbenihan cairan bakteri 106 sel/ml .......................... 40
4.7.5 Pembuatan air perasan bawang putih ............................................ 40
4.7.6 Identifikasi bakteri Streptococcus pneumonia .............................. 41
4.7.7 Uji kepekaan air perasan bawang putih terhadap
xiv
Streptococcus pneumonia.............................................................. 43
4.8 Skema Alur Penelitian ........................................................................... 46
4.9 Analisis Data .......................................................................................... 48
BAB 5 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN ............................................... 49
5.1 Efek Antimikroba Air Perasan Bawang Putih Terhadap
Bakteri Streptococcus pneumonia .......................................................... 49
5.1.1 KHM air perasan bawang putih ................................................... 49
5.1.2 KBM air perasan bawang putih ................................................... 50
5.2 Analisis Data ......................................................................................... 53
5.2.1 Kadar Bunuh Minimum (KBM) air perasan bawang putih ............. 53
5.2.1 Kadar Hambat Minimum (KHM) air perasan bawang putih ........... 57
BAB 6 PEMBAHASAN ...................................................................................... 58
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 65
7.1 Kesimpulan ............................................................................................ 65
7.2 Saran ...................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kandungan Kimiabawang Putih Per 100 Gram .............................................. 10
2.2 Obat anti bakteri .............................................................................................. 27
5.1 Kadar Hambat Minimum air perasan bawang putih terhadap koloni
bakteri Streptococcus pneumonia. .................................................................. 49
5.2 Rata-rata Jumlah Koloni Streptococcus pneumonia per cawan dalam
beberapa Konsentrasi air perasan bawang putih. ............................................ 51
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bawang Putih (Allium sativum) ...................................................................... 6
2.2 Rumus Bangun Allisin dan Komponen Lainnya ............................................ 14
2.3 Streptococcus pneumonia ............................................................................... 18
4.1 Alur penelitian ................................................................................................. 46
5.1 Grafik jumlah Rata-Rata Koloni ..................................................................... 52
5.2 Grafik linieritas konsentrasi air perasan bawang putih dengan
penurunan Streptococcus pneumonia ............................................................. 56
xvii
DAFTAR SINGKATAN
ANOVA : Anlysis of Variance
DNA : Deoxyribonucleic Acid
KBM : Kadar Bunuh Minimal
KHM : Kadar Hambat Minimum
NAP : Nutrient Agar Plate
NCCLS : National Committee for Clinical Laboratory Standart
PABA : Para Amino Benzoic Acid / AsamPara Amino Benzoat
RNA : Ribonucleic Acid
5-HT : 5-hydroxytryptamine
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Identifikasi Bakteri ................................................................ 72
Lampiran 2 Hasil penelitian Bakteri Streptococcus pneumonia ........................ 74
Lampiran 3 Analisis Data KBM ........................................................................ 77
Lampiran 4 Analisis Data KHM ........................................................................ 86
Lampiran 4 Foto Penelitian ................................................................................ 90
67
DAFTAR PUSTAKA
Amagase Harunobu. 2006. Clarifying the Real Bioactive Constituens of Garlic.
The Journal of Nutrition 136: p. 716S-725S.
Anggraeni, Puspa. 2007. Manfaat Bawang Putih Untuk Mencegah Dan Mengobati
Penyakit/Manfaat Minyak Atsiri Yang Terkandung Dalam Bawang Putih.
Khasiat Tanaman Tradisional. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal.
320.
Astawan, M. 2008. Khasiat Tanaman Tradisional. PT. Gramedia Pustka Utama.
Jakarta. Hal. 320.
Basjir, Erlinda T, Nikham. 2012. Uji Bahan Baku Antibakteri Dari Buah Mahkota
Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) Hasil Radiasi Gamma dan
Antibiotik Terhadap Bakteri Patogen. Prosiding Pertemuan Ilmiah Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Bahan; 168-174. ISSN 1411-2213; 2012.
Bayan L, Koulivand P, Gorji A. 2013. Garlic: a review of potential therapeutic
effects. Avicenna J Phytomed. 4 (1): 7-21.
Benkeblia, N. 2005. Free-radical scavenging capacity and antioxidant properties
of some selected onions (Allium cepa L) and garlic (Allium sativum L)
extracts. Di dalam : Braz. arch. biol. technol. vol.48 no.5 Curitiba Sept.
2005. www.scielo.br. [26 Desember 2006].
Berezin EB. 2013. Treatment and prevention of nosocomial pneumonia. Chest;
108: 1 S-16S.
Butt M.S., Sultan M.T. 2009. Garlic: nature’s protection agonist physiologi
calthreats. Critical riviews in food science and nutrition. 49:6: 538-551.
Borhan-Mojabi K, Shari_ M, Karagah T, Karimi H. 2012. Efficacy of Different
Concentrations of Garlic Extract in Reduction of Oral Salivary
Mikroorganisms. Arch Iran Med. 15(2): 99-101.
CDC (Centers for Disease Control and Prevention). Pneumococcal Disease
[internet]. no date [cited 2011 Sept 29]. Available from:
http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/pneumo.pdf
68
Cai Y, Wang R, Pei F, dan Liang B. 2007. Antimicrobial activity of allicin alone
and in combination with beta lactams against Staphylococcus spp. And
Pseudomonas aeruginosa. J Antibiot. 60: 335-338.
Deresse D. 2010. Antibacterial effect of garlic (Allium sativum) on
Staphylococcus aureus: An in vitro study. Asian J Med Sci. 2(2): 62-65.
Deptan. 2010. Petunjuk teknis budidaya bawang putih. BPTP Jawa Tengah.
Badan litbang pertanian, Kementrian Pertanian, Republik Indonesia.
[diakses pada tanggal 21 September 2014] Tersedia dari :
http://jateng.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&vie
w=article&id=315:budidaya-bawang-putih&catid=14:alsin
Dusica P, Vesna D, Ljubisa B, Mihajlo Z. 2011. Allicin and related compounds:
biosynthesis and pharmacological activity. Phys Chem Tech. 9(1): 9-20.
Dzen S.M, Roekistiningsih SS, Winarsih S, 2005. Bakteriologi Medik.
Bayumedia Publising. Malang.
Eric S. Donkor, 2014. Insight into Pneumococcal Pathogenesis and Antibiotic
Resistance.Tersediadari:
(http://www.sanger.ac.uk/Projects/S_pneumoniae/).
Firdaus, Lilis Suryani. 2003. Daya antibakteri Infusa Bawang Putih (Allium
sativum) terhadap Escherichia coli pada Berbagai Tingkat Pemanasan.
Bagian Mikrobiologi FK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta:
Mutiara Medika; Vol.3, no.1; 21-27.
Gilman, A.G., 2007, Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi,
diterjemahkan oleh Tim Ahli Bahasa Sekolah Farmasi ITB, Edisi X, 877,
Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.
Gulfraz M, Imran M, Khadam S. 2014. A comparative study of antimicrobial and
antioxidant activities of garlic (Allium sativum L.) extracts in various
localities in Pakistan. Afr J Plant Sci. 8: 298-306. Tersedia dari : URL :
http://www.academicjournals.org/article/article1403521690_Gulfraz%20et
%20al.pdf (diakses pada tanggal 21 Oktober 2014).
69
Handali S. 1988 : Khasiat Bawang Putih dalam Dunia Kedokteran, Jakarta:
Medica: 648-649.
Hayati Marlinda, 2008. Terampil membuat ekstrak Temu-temuan. Mitra Gama
Widya. Yogyakarta.
Hermanto, Agus. 2006 Budidaya Bawang Merah Dan Bawang Putih (online)
(http://www.plantamor.com, diakses tanggal 8 Agustus 2009).
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada World
Pneumonia Day (Hari Pneumonia Dunia) 2009 [Internet]. [diambil 30
Januari 2010]. Diunduh dari: http://www.idai.or.id/Kegiatanidai.asp.
IVAC ( International Vaccine Access Center). 2010. Pneumonia Report Card.
USA: The Johns Hopkins University Bloomberg School Of Public Health.
IYAM, S.S dan TAJUDIN . 2003 . Khasiat dan manfaat bawang putih : Raja
antibiotika alami . Agromedia Pustaka, Jakarta.
Jawetz, Melnick, & Adelberg, 2013. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 25. EGC.
Jakarta.
Londhe V, Gavasane A, Nipate S, Bandawane D, Chaudhari P. 2011. Role of
garlic (Allium sativum) in various disease: an overview. J Pharm Res
Opin[diunduh 20 September 2014] Tersedia dari:
http://www.researchgate.net/profile/Vikas_Londhe/publication/233379240
_ROLE_OF_GARLIC_%28ALLIUM_SATIVUM%29_IN_VARIOUS_DISE
ASES_AN_OVERVIEW/links/09e41509d3c3b3480900000.
Majewski M. 2014. Allium sativum: Facts and Myths Regarding Human Health. J
Natl Ins Public Health. 65 (1): 1-8.
Marion, T., A. Rabinkov, D. Mirelman, M, Wilchenk & L. Weiner. 2000. The
Mode of action of Allicin: Its ready permeability through phospholipid
membranes May Contribute to Its Biological Activity. Biochirin Biophls
Acta.; 1463: 20-30.
70
Melcher, Heinrich & M. Ahkam Subroto, 2006. Gempur Penyakit Dengan
Minyak Herbal Papua. Agromedia Media Pustaka. Jakarta.
Mikaili P, Maadirad S, Moloudizargari M. 2013. Therapeutic uses and
pharmacological properties of garlic, shallot, and their biologically active
compounds. Iran J Basic Med Sci. 16 (10): 1031-1048.
Mims C, Playfair J, Roitt I, et al. 2004. Medical microbiology.3rded. London:
Mosby International; p. 474-511.
Naganawa, Riee. 1996. Inhibition of microbial growth by ajoene, a
sulfurcontaining compound derived from garlic. Japan. Bio Development
Division, Central Institute. Applied and Environmental Microbiology
1996; 62: 4238-4242.
O'Brien KL, Wolfson LJ, Watt JP, Henkle E, Deloria-Knoll M, McCall N. 2009.
Hiband pneumococcal global burden of disease study team. Lancet.
374(9693):893-902.
Purwaningsih, Eko, 2004 Bawang Putih. Ganeca. Jakarta.
Rahman, Abdul, 2003. Budidaya Bawang Putih. Kanisius. Yogyakarta.
Ramadhianiati, 2007. Mikroorganisme Penyebab Infeksi Paru Non Tuberculosis
Dan Kepekaannya Terhadap Beberapa Antimikroba Di Laboratorium
Mikrobiologi RS DR. M. Djamil. Padang.
Roster D. 2008. Bawang putih untuk kesehatan. Alih Bahasa. Atmadja DS. 5th
ed,
Jakarta: PT Bumi Aksara.39-55.
Sawitri, Endang. 2005. Pengaruh ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap
daya tahan mencit Balb/C yang diinfeksi Listeria. Jakarta: M Med
Indonesia; vol 40. no. 1; 45-51.
Setiabudy R. Farmakologi dan terapi. 2009. 5th ed. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
Shokrzadeh M, Ebadi AG. 2006. Antibacterial effect of garlic (Allium sativum l)
on Staphylococcus aureus. Pakistan J Bio Sci; 9: 1577-9 .
71
Sri Agus Sudjarwo, Wisnu Setyari, Koerniasari. 2004. Potency of garlic extract
(Allium sativum) as analgesic and antipyretic. Departement of
Pharmakology, Airlangga University School of Medicine. Surabaya:
Jurnal Kedokteran Yarsi 12 (2); 79-84.
Syamsiah, I.S dan Tajudin, 2008. Khasiat & Manfaat Bawang Putih Agro Media
Pustaka, Jakarta.
Syahrurachman, Agus., Aidilfiet Chatim, Amin Soebandrio W.K, dkk. 2001. Buku
Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: FKUI
Todar K. Streptococcus pneumoniae. 2012. Todar's online textbook of
bacteriology [Internet]. [cited 2013 Jan 14]. Available from: http://
textbookofbacteriology.net/S.pneumoniae.html.
USDA (Unites States Departement of Agriculture). 2010. National Nutrient
Database for Standard Reference of raw garlic. Agricultural Research
Service.United States: Department of Agriculture. [diakses pada 21
September 2014] Tersedia dari :
http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/3003
Vasanthakumari R. 2013. Textbook of microbiology. New Delhi: BI Publicatons
Pvt Ltd.
Viaza, Ema, 2001. Efek antimikroba allisin (online)
(http://www.litbang.depkes.go.id. Diakses tanggal 18 maret 2010).