Post on 22-Jun-2015
1
Belajar Sedekah dari Lebah
LEBAH yang merupakan salah satu makhluk terindah dan
sempurna yang diciptakan Allah, ternyata banyak memberi pelajaran bagi diri kita.
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-
sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-
tempat yang dibikin manusia.” (QS an-Nahl/16: 68)
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).
Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-
macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan)
bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS an-Nahl/16: 69)
Ibarat seorang pekerja yang bekerja banting tulang, kerja keras
setiap hari, dengan penghasilan yang begitu berlimpah, namun pekerja
tadi hanya mengambil 10% dari pendapatanya, 90%-nya ia berikan
kepada orang lain. Pertanyaannya: “Mampukah banyak orang atau kita sendiri mau melakukan hal itu?”
Jawabnya, mungkin masih ada, dan sebagian kecil dan sangat
kecil. Namun hal ini ternyata tidak berlaku pada lebah. Dari total
konsumsi lebah, ternyata hanya 10% produksi madu dari ‘Sang Lebah’
tadi yang mereka konsumsi sendiri, artinya 90% hasil produksi
2
mereka, mereka “sedekah”-kan untuk siapa pun yang membutuhkan, utamanya bagi umat manusia.
Kesimpulannya. Lebah memang diciptakan Allah untuk
melayani siapa pun yang membutuhkannya, utamanya “manusia”,
sehingga kita sangat pantas untuk bersyukur, bahwa ternyata kita
sudah difasilitasi oleh Allah melalui lebah ini, antara lain melalui madunya untuk memenuhi kebutuhan kita.
Namun, di luar itu semua, sungguh lebah begitu banyak
memikirkan orang lain, mereka lebih banyak memikirkan bagaimana
memberi dan berbagi untuk orang lain khususnya manusia dengan produk-produk mereka, Subhânallâh.
Adakah dari kita yang mau dan mampu berbagi 90% dari apa
yang kita dapatkan? Mungkin belumlah kita mencontoh ‘Sang Lebah’
dalam bersedekah. Dan dalam sejarah Islam, keikhlasan lebah telah
dicontoh oleh salah satu ‘Sahabat Rasulullah s.a.w.’, yang telah mau
dan berani untuk memberikan hartanya untuk Allah dan RasulNya,
dengan memberikan seluruh kekayaanya (100%).Dialah Abu Bakar ash-Shiddiq radiyallâhu ‘anhu.
Mari kita contoh ‘perilaku’ lebah itu, agar kita menjadi
manusia yang lebih banyak memikirkan dan berbagi kepada orang
lain, tanpa mezalimi di kita. Dan dengan sikap itu, insyaallah kita
akan semakin dicintai oleh Allah dengan cinta yang berbuah pada kehidupan kita di dunia dan akherat.
(Dikutip dan diselaraskan dari tulisan dr. Zaidul Akbar, dalam
http://www.hidayatullah.com/kolom/hidup-sehat-
islami/read/2013/12/19/13463/belajar-sedekah-dari-
lebah.html#.VFVRamcm6ho)