Post on 13-Oct-2019
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2
KASUS 1 .............................................................................................................................................. 3
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK ........................................................................................ 3
KASUS 2 ............................................................................................................................................ 21
PT ELECTRONIC CITY TBK ....................................................................................................... 21
KASUS 3 ............................................................................................................................................ 34
PT AKASHA WIRA INTERNATIOAN TBK ................................................................................ 34
KASUS 4 ............................................................................................................................................ 50
PT MANDOM INDONESIA TBK .................................................................................................. 50
KASUS 5 ............................................................................................................................................ 63
PT SMARTFREN TELECOM TBK ............................................................................................... 63
KASUS 6 ............................................................................................................................................ 77
PT XL AXIATA TBK ....................................................................................................................... 77
KASUS 7 ............................................................................................................................................ 96
PT BANK MUAMALAT INDONESIA TBK ................................................................................. 96
KASUS 8 .......................................................................................................................................... 113
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL TBK .......................................................... 113
DATA TOTAL ASSET DAN SALES ............................................................................................ 125
3
KASUS 1
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK
SEJARAH ALFAMART
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto
dan keluarga. Alfamart mengawali usahanya di bidang perdagangan dan distribusi, kemudian
pada 1999 mulai memasuki sektor minimarket dengan nama Alfamart Minimart.
Alfamart Minimart berada di bawah PT.Alfa Minimart Utama didirikan pada tanggal 27
Juli 1999, dengan pemegang saham PT.Alfa Ritelindo,tbk sebesar (51%) dan PT.Lancar
Distrindo sebesar sebesar (49%), PT.Alfa Minimart Utama ini kemudian membuka Alfa
Minimart pada tanggal 18 Oktober 1999 berlokasi Jalan Beringin Raya, Karawaci, Tangerang.
Pada tanggal 27 Juli 2002, PT HM Sampoerna tbk secara resmi merestrukturisasi kepemilikan
sahamnya di PT. Alfa Ritelindo yang semula 54,4% dikurangi menjadi 23,4%. Pada tanggal 1
Agustus 2002, kepemilikan beralih ke PT. Sumber Alfaria Trijaya dengan pemegang saham
PT. HM Sampoerna,tbk sebesar (70%) dan Sigmantara Alfindo sebesar (30%) kemudian nama
Alfa Minimart diganti menjadi Alfamart pada 1 Januari 2003.
Pada tahun 2005 jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai dan semua
gerainya berlokasi di Pulau Jawa. Awal tahun 2006 PT. HM Sampoerna, tbk menjual
sahamnya, sehingga struktur kepemilikan menjadi PT. Sigmantara Alfindo (60%) dan PT.
Cakrawala Mulia Prima (40%). Pertengahan tahun 2007, Alfamart merupakan minimarket
pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 untuk sistem manajemen
mutu dengan jumlah gerai mencapai 2.000 gerai dan telah memasuki pasar Lampung. Per 15
Januari 2009, Alfamart menjadi perusahaan terbuka dengan penambahan jumlah gerai
mencapai 3.000-an gerai dan juga memasuki pasar Bali.
Jumlah Alfamart bertumbuh pesat hingga tahun 2013, jumlah gerai Alfamart sebanyak
8.517 gerai (40% berada di wilayah Jabodetabek, 45% berada di Luar Jabodetabek, Bali dan
Lombok, sedangkan 15% lainnya tersebar di Luar Pulau Jawa yaitu Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi). Per Desember tahun 2014 meningkat menjadi 9.876 gerai Alfamart. Pada bulan
Maret 2015, Alfamart melalui Alfamart Alfamart Ritel Asia Pte. Ltd. mendirikan Alfamart
Trading Philippines Inc. dan per Oktober 2015 sudah memiliki 70 gerai dengan nama brand
Alfamart dan ditargetkan menjadi 100 gerai pada akhir tahun 2015.
4
INFORMASI UMUM
Alfamart mengemban visi, misi dan mempunyai filosofi menjadi “True Community
Store‟. Karenanya selain berupaya memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pelanggan dengan
menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau juga menjadi
tempat berbelanja yang nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau. Alfamart juga
memberikan nilai tambah bagi pelanggan dengan menyediakan layanan payment point, E-
Services, pengetahuan mengenai produk dan kesempatan magang kerja bagi pelajar dan kerja
paruh waktu bagi warga sekitar. Selain itu ada informasi bagi pelanggan berupa informasi
kesehatan, informasi promosi, dan lain-lain.
Alfamart memiliki visi menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh
masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat kecil, pemenuhan kebutuhan
dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global. Sedangkan misinya ada empat,
yaitu: memberikan kepuasan kepada konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan
yang berkualitas unggul, selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan
selalu menegakkan tingkah laku dan etika bisnis yang tinggi, ikut berpartisipasi dalam
membangun negara dengan menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha, dan
membangun organisasi global yang terpercaya, sehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi
pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
Maskot Alfamart yaitu Albi si lebah yang ramah adalah karakter yang menyenangkan
dan siap membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Albi melambangkan karyawan
Alfamart yang siap membantu pelanggan dengan ketulusan untuk melayani. Albi
mengedepankan kehidupan dan tujuan kolektif, menghindari konflik, dan selalu tanggap akan
perubahan di sekelilingnya. Albi merepresentasikan komitmen Alfamart untuk mencapai
tujuan kolektif, memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dengan produk berkualitas dengan
harga terjangkau serta layanan bersahabat, dengan merangkul komunitas sekitar dan kompetisi
yang sehat.
Sebagai gerai komunitas, Alfamart selalu berpartisipasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang
terbagi menjadi Alfamart Care yang membantu masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial.
Alfamart Smart mendukung bidang pendidikan, Alfamart Sport mensponsori kegiatan
olahraga, Alfamart Clean and Green mewujudkan lingkungan yang sehat, Alfamart SMEs
membantu pengusaha kecil dan menengah yang ada di sekitar gerai-gerai Alfamart serta
Alfamart Vaganza yang secara aktif ikut terlibat dalam pengembangan seni dan budaya.
5
Alfamart sendiri sudah berulangkali menerima penghargaan. Yang terbaru di tahun 2015,
Waralaba Alfamart terpilih kembali untuk yang ke delapan kalinya sebagai top brand pada
kategori minimarket nasional pada ajang kompetisi tahunan yang diselenggarakan Frontier
Consulting Group dan Majalah Marketing, serta Indonesia WOW Brand Gold Award dari Mark
Plus. Sebelumnya sejumlah penghargaan lainnya telah diperoleh, diantaranya: sejak tahun
2007 memperoleh penghargaan “the highest store equity index” dari Nielsen Research; di tahun
2008, 2009 dan 2012 terpilih sebagai Superbrands Indonesia; 2011 hingga 2014 menerima
Service Quality Award dari Majalah Marketing dan CARRE of CCSL; 2010 dan 2012-2015
menerima Digital Marketing Award; sebagai Indonesia‟s Most Admired Company dari tahun
2009-2014; the 50 Top Companies for 2012 berdasarkan Forbes Indonesia; Brand Leadership
Award dari CMO Asia; Best of the Best Retailers Award for Asia Pacific dari Retail Asia
Pacific; Hall of Fame Retail Asia Pacific Top 500 Awards dari Retail Asia Pacific di tahun
2014, dan sederet penghargaan lainnya baik di tingkat nasional maupun regional.
Pada awal September 2015, minimarket berlambang semut yang merupakan pesaing
utama Alfamart berhasil membentuk kerjasama pembayaran tiket dengan sebuah maskapai
penerbangan utama Indonesia. Padahal dua tahun sebelumnya, Alfamart sudah berhasil
membina kerjasama dengan sejumlah maskapai penerbangan yang salah satunya merupakan
anak perusahaan dari maskapai penerbangan yang bekerjasama dengan si “Semut‟. Hal lainnya
yang juga sudah cukup lama mengganggu adalah si “Semut” memiliki lebih banyak jumlah
gerai daripada yang dimiliki Alfamart, yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan walaupun
berdasarkan hasil survei AC Nielsen, Alfamart masih menduduki posisi teratas untuk store
equity index, namun si “Semut” memiliki perkembangan yang cukup pesat dan signifikan
dalam dua hingga tiga tahun terakhir untuk pilihan berbelanja di minimarket. Sehingga di tahun
2014 si “Semut” berhasil meraih Top of Mind Brand Award dari Asosiasi Franchise Indonesia
dan Dynamic Marketing Research Service.
KEGIATAN BISNIS
Hingga akhir tahun 2014, Alfamart telah mengoperasikan 9.800 gerai. Dimana 39%
berada di Jabodetabek, 43% di Pulau Jawa dan Bali, dan 18% berada di Sumatera, Sulawesi
dan Kalimantan. Seluruh jaringan gerai yang berada di lokasi-lokasi strategis dan dekat dengan
pusat keramaian, pusat kegiatan, pemukiman, perkantoran dan lain-lain menuntut sistem
distribusi yang memadai untuk menjamin ketersediaan pasokan setiap saat di setiap gerai.
Fungsi gudang sebagai pilar penyangga 9.800 gerai menjadi sentral dalam formasi jaringan
gerai yang menjadi garda depan Alfamart. Fokus Alfamart pada 2014 disamping meningkatkan
6
kapasitas layanan gudang untuk wilayah Jabodetabek juga mengembangkan potensi pasar
diluar Jabodetabek.
Pada tanggal 31 Desember 2014 rasio total utang konsolidasian terhadap total ekuitas
konsolidasian sebesar 1,63, meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 1,36.
Peningkatan rasio total utang konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian terutama
karena meningkatnya utang bank dan penerbitan obligasi seperti yang tertera pada laporan
keuangan Alfamart.
Kas neto konsolidasian yang digunakan untuk aktivitas investasi turun 10,33% menjadi
Rp 2,88 triliun (2013:Rp 3,21 triliun) terutama karena penurunan investasi saham. Sejalan
dengan ekspansi usaha, pengeluaran untuk investasi aktiva tetap dan pembayaran di muka sewa
jangka panjang di tahun 2014 berjumlah Rp 2,43 triliun, meningkat sebesar 11,71%
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 2,17 triliun. Pendanaan berasal dari utang bank
dan sebagian kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi.
Sejak melakukan penawaran umum saham Alfamart secara konsisten melakukan
pembayaran dividen kas. Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 25 Juni 2014, para pemegang
saham menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp.160,44 miliar yang berasal dari saldo
laba per 31 Desember 2013. Direksi belum menentukan besaran dividen kas yang akan
diusulkan kepada para pemegang saham pada RUPS yang akan datang.
MERCHANDISE
Sebagai salah satu peritel terbesar di Indonesia, Alfamart selalu berupaya menyediakan
beragam jenis barang dengan mutu yang baik dan harga kompetitif. Jumlah barang yang dijual
sekitar 500 item produk yang meliputi produk kebutuhan rumah tangga sehari-hari dengan
komposisi 60 persen merupakan produk yang cepat terjual atau fast moving item. Untuk
menciptakan kepuasan pelanggan, Alfamart berupaya agar barang-barang yang dijual selalu
lengkap dan tersedia. Untuk memastikan hal tersebut berjalan sebagaimana mestinya, Alfamart
memiliki bagian Merchandising dan Distribution Centre. Bagian Merchandising, salah satu
tugasnya adalah menjalin kerjasaman dan membangun hubungan yang baik dengan para
pemasok. Sedangkan bagian Distribution Centre adalah memastikan produk-produk yang telah
diterima dari supplier dapat tersalurkan ke gerai-gerai Alfamart.
Departemen merchandising berkoordinasi dengan departemen operasional dan logistik
untuk memonitor ketersediaan produk di seluruh gudang dan gerai di seluruh Indonesia. Dalam
rangka meningkatkan penjualan, departemen merchandising berkolaborasi dengan departemen
marketing menyusun program-program promosi dengan melibatkan partisipasi pemasok.
7
Beberapa program yang dilakukan sepanjang tahun 2014 antara lain; Kejutan Awal Tahun,
Semarak Ulang Tahun Alfamart, Bukti Kasih Untuk Anda. Menyediakan aneka barang dengan
jenis, jumlah, dan harga yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen pada waktu
yang tepat, merupakan strategi utama merchandising dalam mencapai sales dan margin yang
optimal. Departemen Merchandising tengah mengembangkan dan berfokus pada produk
private label sebagai bentuk brand awareness dan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan
produk-produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau, seperti produk mie instant,
disposable razor, tissue, peralatan listrik, pakaian dan lainnya. Sesuai dengan visinya, Alfamart
berupaya membuka peluang seluas-luasnya bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
di setiap daerah operasi untuk dapat ikut memasarkan produk di gerai-gerai Alfamart baik
melalui House Brand Private label maupun produk khas daerah. Hingga saat ini ada 500-600
SKU dari 4.000 SKU yang berasal dari pemasok UMKM. Atas upaya ini Alfamart berhasil
mendapatkan penghargaan “Economic Challenges Award 2014” yang parameter penilaiannya
adalah perusahaan asli Indonesia, mampu tumbuh positif di tengah kirisis perekonomian
global, memberikan nilai tambah dan memiliki kontribusi terhadap kemajuan perekonomian
Indonesia.
INVENTORY & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Pada tahun 2014 Alfamart telah membangun 7 gudang baru, 4 gudang diantaranya
dipergunakan untuk melakukan penetrasi diluar Pulau Jawa meliputi Manado, Kotabumi,
Pontianak dan Lombok. 2 gudang di Karawang dan Rembang untuk memperkuat kemampuan
distribusi barang dagangan disetiap gerai dalam area tersebut. Satu gudang di Parung untuk
menggantikan lokasi gudang di Serpong. Alfamart sepanjang tahun 2014, menerapkan
kebijakan bauran produk dengan komposisi 70% makanan dan 30% bukan makanan di setiap
gerai seluruh Indonesia. Hingga 2014 Alfamart memiliki lebih dari 400 pemasok yang
menyediakan lebih dari 4.000 Stock Keeping Unit (SKU). Untuk memastikan sistem logistik
dan distribusi pasokan, Alfamart telah membangun sistem Business to Business berbasis web
bagi pemasok. Dengan sistem ini baik Alfamart maupun pemasok dapat memonitor proses
logistic mulai dari proses pemesanan hingga ketersediaan stock barang. Alfamart dan pemasok
dapat bekerjasama dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan
penjualan dan efisiensi persediaan.
Prasarana gudang dan sistem teknologi informasi komunikasi yang terintegrasi dirancang
dan dikembangkan agar seluruh gudang Alfamart mampu melayani kebutuhan pasokan bagi
8
seluruh gerai secara efisien dan efektif. Kesiapan rantai pasokan dan distribusi menjadi titik
utama dan pendukung pertumbuhan jaringan gerai Alfamart di seluruh Indonesia.
Efektifitas manajemen rantai pasokan menjadi hal yang sangat kritikal dalam menjamin
ketersediaan barang diseluruh gerai Alfamart. Selain ketepatan waktu dan jumlah pasokan yang
memadai di setiap gerai, perputaran persediaan menjadi fokus Alfamart untuk selalu
dikembangkan seiring dengan ekspansi gerai yang semakin luas. Pemilihan lokasi gudang dan
kesiapan armada distribusi menjadi penunjang penting dalam manajemen rantai pasokan.
Untuk mendukung jumlah gerai yang telah mencapai lebih dari 9800 gerai, pada tahun 2014
Alfamart telah membuka 7 gudang dengan 6 gudang baru (Karawang, Pontianak, Lombok,
Kotabumi, Manado, Rembang) dan 1 gudang relokasi (Parung). Hingga akhir tahun Alfamart
telah mengoperasikan 30 gudang di seluruh Indonesia. Akan tetapi, tidak seperti gudang yang
berada di Pulau Jawa, sistem informasi yang tersedia masih kurang memadai untuk gudang
diluar Pulau Jawa. Walaupun seluruh data alamat gudang dan cabang dapat dilihat pada bagian
kantor dan diakses melalui suatu sistem informasi. Secara kumulatif penjadwalan seluruh
kegiatan bisnis perusahaan telah memiliki standar dan sudah berjalan dengan baik seperti
kegiatan belanja, kegiatan buka-tutup toko, kegiatan pengadaan event tertentu.
Cabang Sepanjang tahun 2014, fokus Alfamart adalah mengembangkan gudang diluar
Pulau Jawa, yakni dengan dibukanya 4 gudang meliputi Pontianak, Lombok, Kotabumi,
Manado, oleh karena potensi pasar luar Jawa yang masih terbuka lebar. Dalam rangka
mengembangkan jaringan gerai dan memperkuat efektifitas pasokan di setiap gerai, Alfamart
membuka 2 gudang di Rembang dan Karawang. Alfamart juga melakukan relokasi gudang dari
Serpong ke Parung agar gudang dapat melayani jumlah gerai yang bertambah dengan lebih
efektif. Pemilihan lokasi, penentuan luas gudang dan analisa operasional menjadi bagian
penting dalam mengukur kapabilitas gudang. Oleh karenanya pengembangan prasarana gudang
dan sistem teknologi informasi komunikasi yang terintegrasi dirancang dan dikembangkan agar
seluruh gudang Alfamart mampu melayani kebutuhan pasokan bagi seluruh gerai secara efisien
dan efektif.
GERAI
Pada tingkat gerai sebagai barisan terdepan Alfamart, beberapa pengembangan dilakukan
yaitu:
1. Pemakaian tablet pc di setiap gerai Alfamart. Dalam fitur-fitur tablet tersebut
karyawan gerai bisa mendapatkan informasi terbaru untuk meningkatkan efektifitas kinerja
gerai.
9
2. Pengembangan Personal Data Assistant/Personal Data Terminal sebagai alat untuk
memonitor penerimaan barang, stock opname dan retur barang.
3. Penggunaan finger print sebagai alat absensi karyawan untuk mempermudah dan
memantau kehadiran karyawan.
4. Pengembangan KK online (Keputusan Kepegawaian), untuk mempercepat proses
keputusan-keputusan departemen sumber daya manusia.
5. Melakukan upgrade koneksi jaringan di setiap gerai, sehingga kemampuan koneksi
jaringan dapat lebih besar. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kecepatan komunikasi data
gerai untuk mendukung kompleksitas dan jumlah transaksi gerai yang cukup tinggi.
6. Diversifikasi gerai yang diupayakan Alfamart pada tahun 2014 adalah dengan
pengembangan Mobil Toko “Moko.” Moko adalah mobil yang didesain sebagai gerai
Alfamart. Kebutuhan fasilitas TIK untuk moko didesain dan dikembangkan sehingga sama
dengan gerai.
Mengantisipasi persaingan yang semakin ketat, dalam beberapa tahun terakhir Alfamart
mengembangkan gerai dalam beberapa format antara lain: regular store, specific store,
convenience store, Mobil Toko dan Kontainer Toko dengan tujuan untuk memperluas jaringan
serta melayani pelanggan dari berbagai kategori dan lokasi. Adapun perawatan tiap gerai
dengan kegiatan controlling tiap periode yang ditentukan untuk tiap wilayah menjadi wajib
bagi Alfamart dalam menjaga kualitas dari gerai-gerainya.
OPERASIONAL
Departemen operasional bekerja sama dengan beberapa departemen secara bertahap
menerapkan standar bersih, sejuk dan rapi untuk seluruh format gerai. Dari aspek produk
layanan, Alfamart mengembangkan berbagai produk dan fasilitas antara lain; groceries, ready
to drink, ready to eat, payment point dan e-money. Departemen operasional didukung
departemen terkait memastikan bahwa produk-produk di setiap gerai selalu tersedia,
berkualitas dan mudah ditemukan. Fasilitas payment point dan e-money (value added service)
merupakan salah satu keunggulan gerai Alfamart. Hingga saat ini layanan yang dapat dinikmati
pelanggan antara lain; ticketing (pesawat, kereta api), cicilan kendaraan bermotor, payment
point online billing (PLN, Telepon, TV Berbayar), e-money, courier service/cargo dan
remittances. Dari aspek proses, Alfamart mengembangkan saluran penjualan antara lain
melalui regular store, Store Sales Point, delivery services dan e-commerce (Alfaonline).
Untuk regular store, selain memperluas jaringan gerai, Alfamart senantiasa memastikan
seluruh sarana prasarana yang dimiliki cukup memadai untuk menunjang operasional gerai
10
sehingga operasional gerai menjadi akurat, cepat dan praktis. Store Sales Point (SSP) yang
merupakan upaya Alfamart menjalin kerjasama dengan pengusaha mikro kecil dan menengah
untuk tumbuh bersama mengembangkan aktivitas bisnis. Hingga akhir tahun 2014 Pereroan
telah memiliki lebih dari 80.000 member SSP/Outlet Binaan Alfamart. Mengantisipasi
perubahan gaya hidup masyarakat modern dan berkembangnya teknologi internet, Alfamart
menyiapkan Alfaonline yang telah diluncurkan sejak Februari 2013. Hingga akhir tahun 2014,
Alfaonline telah melayani 13 cabang Alfamart di seluruh Indonesia.
HUMAN RESOURCES MANAGEMENT
Dari aspek sumber daya manusia, Alfamart mengembangkan program-program service
quality untuk seluruh karyawan, melalui program-program coaching, sharing knowledge dan
pelatihan. Sejak beberapa tahun terakhir Alfamart senantiasa mensosialisasikan standar
layanan serta menyiapkan karyawan yang rapi, ramah dan peduli di seluruh gerai. Sebagai
pengikat dasar seluruh karyawan, Alfamart telah menetapkan nilai-nilai perusahaan. Nilai-nilai
“2I 3K” merupakan mentalitas dasar yang harus dipenuhi oleh seluruh karyawan meliputi:
1. Integritas yang tinggi
2. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik
3. Kualitas dan Produktivitas yang tertinggi
4. Kerja sama Tim
5. Kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang terbaik
Alfamart senantiasa fokus kepada proses rekruitmen yang merupakan tahap awal
tersedianya kandidat karyawan yang berkualitas. Alfamart menjalankan proses rekruitmen
yang terintegrasi yang melibatkan departemen terkait untuk menjamin bahwa kandidat
karyawan memiliki kompetensi, potensi dan karakter yang sesuai dengan budaya Alfamart.
Departement recruitment selalu berusaha untuk memperbaharui tools yang digunakan
untuk merekruit karyawan, sehingga mendapatkan kandidat karyawan yang berkualitas dan
siap untuk bekerja. Untuk itu Alfamart senantiasa aktif mengikuti acara bursa tenaga kerja dan
kegiatan rekruitmen di universitas-universitas. Sepanjang tahun 2014, Alfamart telah merekrut
sebanyak lebih dari 38.000 karyawan baru. Segala insentif dan gaji serta tunjangan dan K3
yang ditetapkan oleh pemerintah telah dipenuhi demi meningkatkan performa dari tiap
individual itu sendiri. Alfamart mengadakan pelatihan-pelatihan yang meliputi pelatihan
pengayaan, pelatihan wajib dan pelatihan pengembangan. Modul-modul pelatihan selalu
dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan dunia usaha yang terkini.
11
Guna mendukung pemenuhan posisi kunci dan pengembangan bisnis, Alfamart
mengembangkan pelatihan berbasis talent management system. Pengembangan pelatihan
dilakukan dengan 2 jenis sumber kandidat.
1. Pengembangan best talent dari sumber eksternal, melalui program Management
Trainee (MT) dan Store Leader Development Program (SLDP).
2. Pengembangan best talent dari sumber internal, meliputi program Management
Development Program Coordinator (MDP), MDP Junior dan MDP Senior Manager.
PERKEMBANGAN INDUSTRI RETAIL
Dengan berkembangnya jaman, aktivitas manusia menjadi sangat dinamis dengan jadwal
kerja yang padat setiap harinya. Hal ini mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam
melakukan aktivitasnya termasuk dalam berbelanja. Masyarakat menginginkan kecepatan saat
berbelanja terutama di hari-hari kerja. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka
berkembanglah bisnis ritel. Perubahan perilaku masyarakat tersebut diikuti perubahan perilaku
bisnis yakni bisnis ritel tidak lagi sekedar ritel tradisional seperti toko-toko kelontong tetapi
berkembang menjadi ritel modern seperti minimarket, supermarket dan sejenisnya.
Di Indonesia terutama kota-kota besar sangat mudah menemukan modern market berupa
hypermarket, supermarket dan minimarket. Untuk kategori minimarket, masyarakat dengan
sangat mudah menemuinya karena tersebar hingga wilayah pemukiman dan kota kecil.
Berdasarkan hasil mitigasi spending Frontier Consulting Group, sekitar 50% pengeluaran
household mampu dipenuhi oleh produk-produk yang dijual di minimarket dan ini menjadi
daya tarik bagi para investor. Produk yang dijual di modern market sebagian besar merupakan
produk kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan hasil riset Nielsen, terdapat Top 10 kategori produk
dilihat dari pertumbuhan volumenya. Tiga kategori produk yang menempati posisi 3 besar
adalah Baby Diapers, Snack dan minyak goreng.
Berdasarkan Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo), rata-rata pertumbuhan
bisnis ritel di Indonesia antara 10-15% per tahun. Pertumbuhan yang positif di industri ritel
minimarket merupakan peluang untuk perkembangan bisnis ini kedepannya. Penjualan ritel
pada tahun 2011 mencapai Rp.120 triliun dan di tahun 2012 mencapai Rp.138 triliun. Pada
tahun 2014, pertumbuhan ritel menurun hanya mencapai 8% dari tahun sebelumnya dengan
penjualan sekitar Rp 184 triliun. Hal ini diduga karena kondisi ekonomi makro yang lesu dan
diprediksi pertumbuhan tahun 2015 hanya mampu mencapai maksimal 10%. Hal ini
berdampak juga pada pertumbuhan minimarket yang juga mengalami penurunan pertumbuhan
di tahun 2014. Per Maret 2014 pertumbuhan turun menjadi 21,5% dibandingkan pada tahun
12
2012 yang mencapai 22,8%. Walaupun demikian jumlah gerai ritel minimarket selalu
bertambah dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Alfamart, pada tahun 2013 jumlah gerai
ritel minimarket sudah mencapai 19.555 yang tersebar di hampir seluruh kota di Indonesia dan
tahun 2014 meningkat menjadi 22.788 gerai.
KOMPETISI DALAM INDUSTRI RETAIL INDONESIA
Berdasarkan Keputusan Presiden No. 118/2000 yang mengeluarkan bisnis ritel dari
negative list bagi penanaman modal asing (PMA), membuka pintu masuk bagi para peritel
asing. Sejak itu ritel asing mulai marak masuk ke Indonesia. Masuknya ritel asing dalam bisnis
di industri ini sangat menguntungkan. Hal ini juga terlihat dari perkembangan industri ritel
dalam 15 tahun terakhir, revenue yang dihasilkan terus meningkat. Semakin maraknya ritel
modern tentu saja menimbulkan persaingan sesama ritel modern tersebut. Ini dapat dilihat dari
lokasi outlet minimarket yang satu dengan pesaing lainnya yang sangat berdekatan bahkan ada
yang posisinya bersebelahan. Dengan demikian konsumen akan dengan mudah untuk memilih
ritel yang disukai dan cocok dengan keinginannya atau dengan kata lain konsumen dengan
mudah bisa berganti ritel modern yang ingin dikunjunginya.
Di kategori minimarket, Alfamart dan Indomaret tidak asing lagi di mata konsumen,
bahkan merek-merek tersebut menempati posisi teratas di Top Brand Award. Persaingan dua
minimarket ini sangat sengit. Kedua outlet minimarket ini tidak segan-segan untuk
mendekatkan diri dengan para konsumennya. Lokasi gerai Alfamart dan Indomaret bisa
ditemukan di daerah perumahan dan bahkan saling berdampingan, hingga di jalan-jalan yang
dikategorikan kecil sekalipun baik di kota besar maupun kota kecil. Jumlah gerai dua
minimarket ini juga bersaing dengan ketat.
Indomaret sangat gencar dalam melakukan penetrasi, terlihat dari jumlah gerai Indomaret
yang masih menempati urutan pertama dibandingkan dengan pesaingnya. Pada tahun 2014,
gerai Indomaret tercatat sekitar 10.367, sedangkan total gerai Alfamart berjumlah 9.876.
Indomaret menargetkan pertumbuhan gerai sebesar 20%-25% di tahun 2015, dibandingkan
tahun 2014. Sedangkan Alfamart, sampai dengan akhir 2015 berencana menambah 1.000 gerai
baru. Saat ini Alfamart memiliki 31 cabang dan warehouse yang tersebar hampir di seluruh
Indonesia. Dari aspek spending per buyer, Alfamart masih mengungguli Indomaret yaitu
Alfamart sebesar Rp.421.000/buyer dan Indomaret Rp.396.000/buyer.
Selain persaingan dengan Indomaret, Alfamart juga memiliki pesaing-pesaing lain
seperti Circle K, Lawson, Starmart, dan minimarket lokal di daerah setempat. Untuk di daerah-
13
daerah tertentu di wilayah Indonesia, pesaing-pesaing tersebut justru merupakan ancaman bagi
Alfamart.
MANUVER PEMASARAN ALFAMART
Alfamart mengalokasikan anggaran pemasaran melalui media Above The Line dan Below
The Line. Alfamart memiliki 3 program utama Pemasaran yang terintegrasi (Customer
Management Integrated Plan) yakni Sales Promotion, Marketing Communication dan
Customer Loyalty Program.
1. Sales Promotion
Program Sales Promotion yang dilakukan secara rutin (seasonal maupun promo dwi
mingguan dan bulanan) oleh Alfamart bertujuan memberikan solusi belanja bagi konsumen
serta menjadikan alfamart sebagai tujuan belanja pilihan konsumen. Ada 4 program besar
tahunan yang secara rutin diadakan yaitu "Kejutan Awal Tahun", "Senyum Keluarga
Indonesia", "Bukti Kasih Untuk Anda", dan "Semarak Ulang Tahun Alfamart".
Beberapa program Sales Promotion pada tahun 2013-2015 menggunakan mekanisme
retensi seperti pengumpulan stamp dan point yang dapat ditukarkan dengan hadiah. Untuk
tahun 2013-2014, hadiah berupa karakter- karakter berlisensi, seperti Hello Kitty dan
Doraemon, Super Heroes & friends dan di tahun 2015, hadiah berupa peralatan dapur yang
mengarah pada segmen terbesar dari konsumen alfamart yaitu ibu-ibu. Kemudian juga ada
program-program promosi lain seperti exclusive fair, promo-promo tematik, dan promo
potongan harga bekerja sama dengan pemasok. Ada pula sales promotion berupa potongan
harga, bundling, promo beli 2 gratis 1 dan lain-lain.
2. Marketing Communication (Advertising and Event)
Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Alfamart difokuskan melalui advertising
dan event yaitu aktivitas atau event publik yang dapat menciptakan sinergi positif antara
Alfamart dan pelanggan. Komunikasi pemasaran ini dilakukan melalui interaksi media sosial
seperti lewat facebook fan page dengan akun Alfamart Sahabat Indonesia dan twitter dengan
akun @alfamartku. Melalui strategi komunikasi ini, merek Alfamart mendapat penghargaan
Social Media Marketing Award di 2012.
Event- event yang dilakukan Alfamart adalah demo masak, lomba menggambar dan
mewarnai, modeling, seminar kecantikan dan kesehatan serta posyandu yang diadakan di
Rumah Albi. Event lainnya yaitu menyelenggarakan ”Gowes Sehat Bareng Alfamart”, yang
merupakan program rutin dalam rangka memeriahkan Semarak Ulang Tahun Alfamart. Pada
tahun 2013, kegiatan ini diadakan di 18 Kota besar Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2013
14
dengan jumlah peserta melebihi 100.000 pecinta gowes. Alfamart juga membuat
Program”Shopping Kids with Albi” untuk segmen anak dan remaja. Pada bulan Juli 2013,
Alfamart memperkenalkan ”Albi Card”, untuk anak usia 6-12 tahun.
Berbeda dengan program sales promotion, program advertising dan event yang dilakukan
Alfamart ini merupakan kombinasi above the line dan below the line. Social media yang
awalnya tergolong below the line, karena jumlah pengikut yang sedikit dan masih bersifat
personal, kini tergolong above the line. Jumlah pengikut yang bertambah banyak tentu
menyulitkan untuk melakukan interaksi yang lebih personal. Meski begitu, akun ini akan
sangat efisien untuk melakukan pemasaran seperti info promo Alfamart dengan mengeluarkan
biaya nyaris gratis.
3. Customer loyalty Program
Alfamart secara intensif mengadakan kegiatan berbasis komunitas bersama para
konsumen loyalnya yang menjadi member Alfamart . Pengembangan kerjasama dengan
merchant berskala nasional dan lokal dilakukan untuk memberikan keuntungan tambahan bagi
anggotanya melalui promosi atau potongan khusus di merchant-merchant yang bekerja sama
dengan kartu keanggotaan Alfamart.
Program Customer loyalty ini dapat diakses oleh pembeli yang menjadi pelanggan setia
Alfamart dengan memiliki kartu keanggotaan Alfamart. Keanggotaaan Alfamart (Member
Kartu AKU) pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 12,4% dibandingkan dengan
tahun 2012. Tahun 2014, pemegang kartu Alfamart telah mencapai 4 juta orang dimana 44%
diantaranya merupakan anggota aktif. Pemilik kartu dapat menggunakan layanan khusus yang
disediakan alfamart seperti "Arisan Member", kunjungan ke pabrik, Member gathering, diskon
“Hemat Spesial”, Kalender Belanja Member, Point Reward dan Point Redemption dan banyak
lagi. Tahun 2015, Alfamart bergabung dengan perusahaan loyalty asal Jepang: PONTA. Kartu
Aku bertransformasi menjadi kartu Aku PONTA sejak Februari 2015 untuk memberikan
keuntungan lebih bagi para anggotanya. Saat ini kartu AKU PONTA memiliki member lebih
dari 6 juta orang dengan 50% diantaranya adalah anggota aktif. Intinya, memiliki kartu ini akan
membuat pelanggan mendapatkan berbagai promo dan diskon khusus dari Alfamart.
Berdasarkan Shopper Trends 2013 dari Nielsen Research Company, kartu keanggotaaan
Alfamart merupakan kartu keanggotaan ritel yang memberikan banyak manfaat bagi
konsumen.
Digital Marketing menjadi alternatif sarana komunikasi pemasaran yang efektif, seiring
dengan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia. Alfamart memanfaatkan Digital
Marketing untuk memperkenalkan brand Alfamart melalui media sosial dan website. Hal ini
15
dilakukan untuk memperluas pasar ke segmen upper class, yang merupakan mayoritas
pengguna internet. Pengguna internet dimanjakan dengan berbagai aktivitas sosial media
melalui Facebook Fan Page Alfamart Sahabat Indonesia, Twitter@alfamartku, Line Alfamart.
Strategi ini terbukti memberikan hasil yang positif, dengan diraihnya penghargaan Digital
Marketing Award dari majalah Marketing 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2013 hingga 2015
.
Pada tahun 2011, Alfamart mengembangkan payment point di kasir Alfamart secara
intensif. Pada saat ini, pelanggan dapat menikmati kemudahan pembayaran tagihan rutin
seperti listrik, telepon dan angsuran kendaraan bermotor, transaksi pemesanan tiket kereta api,
tiket pesawat terbang, e-money dan e-toll card di gerai Alfamart. Berbagai kegiatan promosi
secara terus menerus dan periodik dilakukan agar memberikan benefit lebih kepada pelanggan,
antara lain pemberian hadiah undian, gratis pembayaran produk tertentu dan gratis biaya
administrasi.
Alfamart mengembangkan channel pemasaran baru yaitu Alfaonline melalui media
internet dengan mengakses www.alfaonline.com sejak tanggal 18 Februari 2013. Sepanjang
tahun 2013 pengembangan Alfaonline meliputi wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan
Yogyakarta.
RIVALITAS INDUSTRI
Sebagai pioneer dalam industri ritel minimarket, Indomaret tidak tinggal diam dalam
menghadapi para pesaingnya. Salah satu pesaing utamanya adalah Alfamart. Saat ini Indomaret
masih mengungguli dari sisi jangkauan dan jumlah gerai yang tersebar di seluruh pelosok
Indonesia. Per Juni 2015, jumlah gerainya sudah mencapai sekitar 11.170 dengan 31 cabang
yang tersebar di kota-kota di Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumatera, Sulawesi dan
Kalimantan. Jaringan distribusi yang luas ini yang menjadikan keunggulan Indomaret
dibandingkan pesaingnya. Upaya pemasaran lainnya yang dilakukan Indomaret dalam
menghadapi para pesaingnya dengan memberikan pelayanan yang maksimal kepada
pelanggannya berupa one stop service. Saat ini gerai-gerai Indomaret selain menyediakan
kebutuhan keluarga sehari-hari, juga menyediakan kebutuhan personal. Indomaret bekerjasama
dengan mitra untuk memberikan pelayanan tambahan seperti pembayaran listrik, telepon,
pengiriman uang, penjualan tiket kereta api & pesawat, tiket pertunjukan konser dan lain-lain.
PENCAPAIAN ALFAMART
16
Market share Alfamart terhadap Minimarket Indonesia tahun 2012 sebesar 31,4% dan di
tahun 2013 naik menjadi 33,3%. Di Tahun 2014, kenaikannya hanya sebesar 0.9% dibanding
tahun 2013 yaitu menjadi 33.6%. Berdasarkan data, pendapatan Alfamart mengalami kenaikan
dari tahun 2009 hingga 2013. Selama 5 tahun pertumbuhan pendapatan mencapai 32,8%.
Pertumbuhan pendapatan kwartal pertama (Q1) tahun 2014 dibandingkan Q1 tahun 2015
mencapai 23,1%. Dibandingkan dengan pesaingnya Indomaret, pendapatan Alfamart di tahun
2013 lebih besar Rp. 2 triliun. Pendapatan Indomaret di tahun 2013 hanya mencapai Rp. 32,7
triliun sedangkan Alfamart mencapai pendapatan hingga Rp. 34,8 trilliun. Dari sisi perolehan
laba, Alfamart mengalami penurunan di Tahun 2014 kwartal pertama yaitu sekitar Rp. 25
miliar dibandingkan dengan tahun 2013 kwartal pertama.
17
DATA TAMBAHAN
1. Top 10 Categories in Modern Trade Growth Driver In 2014
2. Pertumbuhan Modern Trade, Super/Hypermart dan Minimarket Indonesia tahun
2012-2014 (%)
18
3. Jumlah Gerai Minimarket dan Pertumbuhan Ekspansi Tahun 2013-2014 di Indonesia
4. Pertumbuhan Gerai Alfamart 2009-2014
19
5. Lokasi Gerai Alfamart Berdasarkan Wilayah Geografi 2009-2014
6. Alfamart Share To Total Minimarket 2012-2014 (%)
20
Sumber :
- Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2012-2014
- http://industri.kontan.co.id/news/target-gerai-baru-indomaret-di-2014-tak-tercapai
- http://m.tribunnews.com/bisnis/2015/05/19/hingga-maret-2015-200-gerai-alfamart-
baru-sudah-dibuka
- http://swa.co.id/corporate/corporate-action/indomaret-targetkan-buka-600-gerai-
hingga-akhir-2015
- http://swa.co.id/business-strategy/management/jurus-indomaret-capai-target-omset-
rp-42-triliun
- http://www.kemendag.go.id/
- http://www.alfamartku.com/en/
- http://www.alfaonline.com/
- http://www.kemendag.go.id/files/regulasi/2013/12/12/70m-dagper122013-id-
1387441243.pdf
- http://www.topbrand-award.com/article/kebangkitan-ritel-membangun-top-
brand.html
- http://indonesiaretail.com/
- http://marketeers.com/article/inikah-wajah-industri-ritel-indonesia-tahun-ini.html
- http://www.trimegah.com/data/files/trim_fn_amrt_1.pdf
21
KASUS 2
PT ELECTRONIC CITY TBK
SEJARAH ELECTRONIC CITY
PT Electronic City Tbk (Electronic City) adalah perusahaan penjual produk elektronik
yang didirikan pada tanggal 1 November 2001 oleh Inggrid Pribadi yang saat ini menjabat
sebagai Presiden Direktur dan CEO Perseroan. Saat ini EC merupakan salah satu penjual
elektronik terbesar di Indonesia. Elektronik City menjadi pelopor retail elektronik modern di
Indonesia dengan membuka took standalone sekaligus toko pertama (flagship store) di
Sudirman Central Business District (SCBD). Ide Perseroan muncul ketika Inggrid kala itu
melihat belum adanya ritel elektronik modern dengan konsep dimana produk bisa dibeli dengan
convenience shopping,one price policy berbeda dengan pasar tradisional seperti Glodok
(Jakarta) yang mengharuskan tawar menawar harga dan produk yang ditawarkan juga terbilang
limited. Electronic City memperluas jaringan toko di luar Jabodetabek dengan membuka toko
pertama di Denpasar di tahun 2004 dan di Sumatera yang terlerak di Medan, Sumatera Utara
di tahun 2007.
Elecronic City pada tanggal 25 sampai 27 Juni 2013 melakukan penawaran umum
perdana yakni melepas 333.333.000 lembar saham dengan harga penawaran Rp. 4050 per
saham dan resmi menjadi perusahaan terbuka pada 3 Juli 2013 dengan mencatatkan
1.334.333.000 sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ECII. Saham yang
dicatatkan terdiri dari 1.000.000.000 saham pendiri, 333.333.000 saham publik, dan 1.000.000
saham baru diluar saham penawaran umum perdana yang dialokasikan kepada Manajemen
sebagai saham bonus. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Electronic City
Indonesia Tbk (30/09/2015), antara lain: PT Graha Surya Kirana (25,57%), Andi Bharata
Winata (23,15%), PT Graha Berkat Kirana (pengendali) (13,77%), Ridwan Pribadi (12,46%)
dan HSBC-Fund Services, NT Asian Discovery Master FD (6,21%).
Electronic City menerapkan dual-branding strategy melalui 2 konsep toko; Electronic
City Store (EC Store) dan Elecronic City Outlet (EC Outlet) sebagai metode pemasaran untuk
target segmen yang berbeda. Pada tahun 2012, Electronic City juga meluncurkan platform e-
commerce melalui situs resmi Perseroan dalam upaya untuk memperkuat citra Perseroan dan
menjaring konsumen yang lebih memilih untuk membeli produk secara online.
22
INFORMASI UMUM
Electroni City memiliki visi kedepan mengembangkan toko elektronik modern dengan
konsep pameran yang memberikan pelayanan terbaik, didukug oleh sumber daya manusia yang
kompeten dan mitra bisnis professional untuk menambah kepuasan konsumen. Dalam hal ini
perusahaan mengemban misi berusaha menjadi perusahaan yang terkemuka dalam bisnis ritel
elektronik dengan jaringan terluas dan termodern yang didukung pelayanan terbaik dan fasilitas
terlengkap.
Menjadi pelopor ritel elektronik modern EC mengusung Smart Way of Modern
Shopping, Electronic City berupaya untuk menyediakan barang-barang elektronik yang
memiliki value for money, layanan yang berkualitas dan mengedepankan keunggulan (value
added) bagi pelanggan.
Electronic City sebagai bagian dari warga korporasi sangat menyadari arti pentingnya
program tanggung jawab sosial perusahaan. Electronic City telah melaksanakan beberapa
kegiatan sosial sebagai komitmen terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.
Melalui program kegiatan ini, Electronic City berharap dapat terus berkontribusi dan
memberikan manfaat bagi masyarakat. Serangkaiang program pun telah dilakukan beberapa
tahun kebelakang. Pada bulan April 2013, Perseroan menyelenggarakan program promo
“INDONESIA BERSIH (ECO GREEN)” dengan tujuan untuk membangun kesadaran
masyarakat dalam upaya pencegahan pemanasan global. Dengan menetapkan nilai minimal
pembelian produkproduk elektronik di toko-toko Perseroan yang berlokasi di Jabodetabek,
para pelanggan yang berbelanja di toko-toko Perseroan berhak mendapatkan satu pohon.
Melalui program ini, Perseroan berupaya mengedukasi masyarakat untuk berperan aktif dalam
upaya mengurangi dampak pemanasan global yang dimulai dari diri sendiri, lingkungan
terdekat dan dimulai dari sekarang. Selain itu, selama bulan Ramadhan 2013 dan Natal2013,
Perseroan juga menyelenggarakan program “Pasar Murah” yang bekerja sama dengan Yayasan
Artha Graha Peduli. “Pasar Murah” ini memberikan harga khusus untuk pembelian sembilan
bahan pokok diantaranya beras, minyak goreng dan lainlain yang diselenggarakan di
pemukiman warga sekitar toko Electronic City diantaranya Bekasi Timur, Kampung Curug
Pekansari, Gereja Oikumene Bahtera Kasih – Cilandak, Cakung, Pancoran Mas, Duren Tiga.
Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen Perseroan untuk memberikan kontribusi
positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar toko-toko Electronic City. Untuk
menanamkan minat mambaca sejak dini pada anak-anak, pada bulan Februari 2014 Electronic
City bekerja sama dengan PT Express Transindo Utama Tbk. (“Express Group”)
menyelenggarakan program “Express Your Concern” sebagai wujud kepedulian terhadap
23
perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Melalui program ini Electronic City dan Express
Group mengajak masyarakat untuk mendonasikan buku-buku bacaan anak-anak yang akan
disalurkan kepada anak-anak yang kurang mampu melalui Yayasan Pendidikan Rama- Rama
yang didirikan Retno Palupi Noya. Masyarakat dapat menyumbangkan buku-buku bacaan
dengan menitipkannya kepada pengemudi Taksi Express atau menyerahkan buku di Drop Box
yang tersedia di gerai-gerai Electronic City di area Jabodetabek. Pada bulan April 2014,
Electronic City bekerja sama dengan Toshiba, Electrolux dan Sanken memberikan donasi
kepada 12 panti asuhan dan panti jompo serta Yayasan Pendidikan Rama-Rama. Donasi yang
diberikan berupa sejumlah barang yang dinilai bermanfaat untuk menunjang kegiatan di panti
dan yayasan tersebut.
Berbekal konsep yang inovatif dan terus berupaya mempertahankan kepuasan konsumen,
Electronic City pun berhasil meraih beberapa penghargaan bergengsi pada kategori Electronic
Superstore diantaranya, Top Brand Award 2014 selama 6 tahun berturu-turut sejak pertama
kali diraih tahun 2009, Indonesia WOW Brand pada September 2014, Corporate Image Award
2012-2013 ; peringkat pertama dengan pencapaian excellent (1.414) dikategori Electronic
Supermarket, Superbrands 2012-2014, Social Media Award 2013-2014 dari Majalah
Marketing dan Frontier; peringkat pertama dengan pencapaian BEST (64,51%), Service
Quality Award dari Markplus,
Selain mendapat penghargaan Perseroan juga turut memberikan penghargaan kepada
para prinsipal dalam program Electronic City Award yang di gelar pada tahun 2013. Perseroan
berharap dapat memberikan semangat bagi para merek untuk terus menjadi yang terbaik dalam
hal produk dan layanan yang ditawarkan.
KEGIATAN BISNIS
Saat ini Perseroan menawarkan lebih dari 9.000 unit perseroan stok yang berbeda di toko
Perseroan berdasarkan empat kategori utama yaitu audio-video, peralatan rumah tangga,
perangkat telekomunikasi dan gadget, serta peralatan teknologi informasi dan peralatan kantor.
Perseroan menjual produk-produk berkualitas dari merek-merek besar baik international
maupun lokal, seperti Apple, Blackberry, Electrolux, LG, Modena, Panasonic, Polytron,
Samsung, Sharp, Sony dan Toshiba, demikian pula dengan produk-produk generic.
Perseroan juga mengembangkan hubungan jangka panjang dengan mitra bisnis utama
Perseroan seperti pemasok produk-produk bermerek, vendor konsinyasi dimana Perseroan
mendapatkan produk generic, pengembang property, pemilik lahan, penyelia kartu kredit dan
perusahaan pembiayaan pihak ketiga, serta mitra media. Yang terbaru pada 2016, Electronic
24
City menjalin kerjasama dengan Home Credit Indonesia sebagai perusahaan pembiyaan
multiguna. Hal ini jelas menguntungkan kedua perusahaan dan mendukung pertumbuhan
kedua perusahaan. Saat ini nasabah dapat memperoleh produk Electronic City seperti audio-
video, peralatan rumah tangga, televisi, gadget, kamera, laptop dan peralatan kantor di lebih
dari 70 titik penjualan Home Credit Indonesia yang tersebar di Jabodetabek, Bandung,
Makassar dan Surabaya. Nasabah cukup datang ke titik penjualan di toko Electronic City dan
melengkapi aplikasi pembiayaan dan dengan proses persetujuan sekitar 30 menit saja.
Dalam upaya pertumbuhan bisnisnya perseroan terus melakukan investasi penambahan
jumlah gerai kisaran 8-10 % tiap tahunya dan melakukan kontrak bisnis dengan beberapa pihak
kreditur..
Perseroan membagikan dividen Rp 12,94 miliar atau 10 % dari laba perusahaan pada
2014 yang mencapai Rp 129 miliar. Dividen dibagikan kepada pemilik saham dalam bentuk
uang tunai.
INVENTORY & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Perseroan berkomitmen untuk menjamin kualitas produk yang ditawarkan oleh
karenanya Perseroan memasok langsung dari manufaktur maupun distributor resmi, dan
perseroan memiliki persediaan yang kemudian dijual kembali melalui EC Stores dan EC
Outlet. Produk-produk generic perseroan diperoleh dari vendor secara konsinyasi. Hasil
penjualan produk generic akan dikumpulkan terlebih dahulu oleh Perseroan dan kemudian
dibayarkan ke vendor konsinyasi setelah dikurangi komisi. Untuk menghindari terjadinya
gangguan pada pasokan, Perseroan melakukan diversifikasi pemasok. Tercatat pada akhir
tahun 2012, Perseroan mendapatkan pasokan produk-produk bermerek dan generic dari sekitar
50 pemasok produk bermerek dan 40 pemasok vendor konsinyasi.
Dalam kegiatan pendistribusian persediaannya, Perseroan menerapkan proses
sentralisasi untuk supply chain yang diyakini menghasilkan menajemen persediaan yang lebih
baik. Pemasok dan vendor konsinyasi Perseroan mendistribusikan produk-produk yang
berukuran kecil dan sedang langsung ke toko, sementara produk dalam jumlah dan ukuran
besar dikirim ke 11 (sebelas) gudang distribusi yang tersebar di pulau Jawa, Bali, Sumatera,
Kalimantan, dan Sulawesi. Pendistribusian persediaan dilakukan setiap berkala tergantung
pada permintaan di tiap toko di luar Jakarta dan sekitarnya dan hasil analisa dari Kantor pusat.
Saat ini, Perseroan memiliki dan mengoperasikan 49 kendaraan pengiriman untuk menangani
kegiatan operasi logistik, termasuk pengiriman ke lokasi konsumen dan transportasi dari
gudang ke toko.
25
Perseroan secara hati-hati mengawasi dan mengelola tingkat persediaan untuk sebisa
mungkin menyesuaikan kuantitas yang dimiliki dengan permintaan konsumen. Perseroan tidak
menyimpan persediaan untuk produk-produk generik karena produk ini dijual melalui sistem
konsinyasi. Pemasok biasanya menginformasikan kepada Perseroan mengenai pemberhentian
produk kurang lebih 2-3 bulan bulan di muka, sehingga Perseroan dapat merancang promosi
bersama pemasok untuk menjual persediaan produk yang akan dihentikan. Perseroan juga
memperkerjakan pegawai tetap di tingkat toko untuk mengawasi tingkat persediaan dan
mengidentifikasi produk yang mengalami perlambatan penjualan. Untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2014, rata-rata hari lamanya perputaran persediaan adalah 77 hari.
GERAI
Electronic City Stores (EC Stores) – Tampilan toko
dan penyajian produk EC Stores menggunakan
konsep berwarna biru. EC Stores memiliki target
utama konsumen kelas menengah ke atas. Pada
umumnya, luas area penjualan bruto berkisar antara
600 sampai dengan 2.500 m2. Sampai akhir Desember 2014, Electronic City mengoperasikan
51 EC Stores yang berada di lokasi strategis di dalam mall, ruko dan berdiri sendiri (standalone)
.Total luas area penjualan bruto 51 EC Stores adalah 61.546 m2.
Electronic City Outlet (EC Outlet) – Tampilan toko
dan penyajian produk EC Outlet menggunakan
konsep berwarna merah. Memiliki target utama
konsumen tingkat pemula dan kelas menengah.
Pada umumnya, luas area penjualan bruto berkisar antara 350 sampai dengan 700 m2. Sampai
akhir Desember 2014, Electronic City mengoperasikan 16 EC Outlet yang berada di lokasi
strategis di dalam mal dan ruko. Total luas area penjualan bruto 16 EC Outlet adalah 8.083 m2.
26
OPERASIONAL
Sampai akhir periode 31 Desember 2014 Perseroan mengoperasikan 67 yang terdiri dari
51 EC Store dan 17 EC Outlet yang tersebar di kota-kota besar dengan kependudukan padat
seperti di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Banten, Purwakarta, Solo, Lampung,
Balikpapan, Pontianak, Medan dan Bali dengan area penjualan bruto sekitar 69.629 m2. Toko-
toko Perseroan berlokasi di dalam mal, ruko dan berdiri sendiri (stand-alone). Dalam kegiatan
operasionalnya Electronic City kerap melakukan renovasi dan relokasi pada gerai-gerai yang
dibutuhkan. Pada setiap gerainya Electronic City menerapkan konsep seperti pameran dimana
produk dikelompokan sesuai dengan brand. Produk
Untuk meningkatkan operasi bisnisnya Electronic City melakukan terobosan inovatif
yang berfokus pada Pelanggan di mana sejak November 2014 hingga kini telah berhasil
menyelesaikan implementasi SAP ERP 6.0 Retail. Solusi SAP ERP 6.0 Retail membantu
menjalankan perusahaan lebih efisien dengan melihat proses bisnis secara real-time. SAP ERP
6.0 Retail merupakan sebuah solusi ritel terintegrasi yang memungkinkan perencanaan real–
time, eksekusi, pelaporan, dan analisis dari proses bisnis end-to-end, termasuk logistik dan
distribusi.
HUMAN RESOURCES MANAGEMENT
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sebagai perusahaan yang bergerak dalam
bisnis retail produk elektronik, karyawan yang ada di toko-toko Perseroan memiliki peranan
penting dalam memberikan layanan pada pelanggan dan membangun loyalitas pelanggan.
Karyawan toko terdiri dari tenaga penjual, supporting dan logistik. Dari total tenaga penjual
yang ada di tokotoko Perseroan, 65% merupakan tenaga sales promotor yang disediakan oleh
pemasok dimana untuk biaya gaji dan pelatihannya ditanggung oleh pemasok. Tenaga sales
promoter ini telah dibekali pengetahuan mengenai fitur dan manfaat dari produk-produk
mereka yang dijual di toko Perseroan. Selain itu, seluruh tenaga penjual yang bekerja di toko
Perseroan diharuskan mengikuti pelatihan mengenai selling skill dan pelatihan promosi opsi
pembayaran yang diselenggarakan oleh Perseroan, atau dalam beberapa waktu tertentu
diselenggarakan oleh pemasok Perseroan. Perseroan juga secara rutin memberikan pelatihan
kepada tenaga supporting yang ada di toko-toko Perseroan seperti customer service, kasir,
Goods Pick Up (GPU), dan tester. Pelatihan yang diberikan meliputi pengetahuan mengenai
business process Perseroan, Standard Operating Procedure (SOP), dan pelatihan mengenai
bagaimana memberikan service excellence Selain pengembangan SDM, dalam mencapai
27
tujuan perusahaan perlu diperhatikan keselarasan antara kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan. Hal ini demi terwujudnya kesejahteraan karyawan yang berdampak pada
peningkatan motivasi, loyalitas dan produktivitas karyawan.
Dalam mempertahankan karyawan yang terampil dan potensial, Perseroan menerapkan
sistem remunerasi yang kompetitif. Komposisi penghasilan yang diterima karyawan Perseroan
telah memenuhi standar Upah Minimum Regional (UMR). Selain itu untuk meningkatkan
kesejahteraan karyawan, Perseroan memberikan program Jamsostek. Untuk karyawan toko,
Perseroan juga memberikan bonus dan insentif lainnya jika memenuhi target penjualan. Tenaga
penjual yang diperkerjakan oleh pemasok kadangkadang mendapat insentif tambahan untuk
penjualan produk tertentu.
Sejak berdiri 12 tahun jumlah total karyawan di PT Electronic City Tbk pada tahun 2014
adalah 890 karyawan.
PERKEMBANGAN INDUSTRI RETAIL
Dengan berkembangnya jaman, aktivitas manusia menjadi sangat dinamis dengan jadwal
kerja yang padat setiap harinya. Hal ini mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam
melakukan aktivitasnya termasuk dalam berbelanja. Masyarakat menginginkan kecepatan saat
berbelanja terutama di hari-hari kerja. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka
berkembanglah bisnis ritel. Perubahan perilaku masyarakat tersebut diikuti perubahan perilaku
bisnis yakni bisnis ritel tidak lagi sekedar ritel tradisional seperti toko-toko kelontong tetapi
berkembang menjadi ritel modern minimarket , supermarket, department store, specialty store,
dan sejenisnya.
. Indonesia berada di peringkat 12 dunia dalam Indeks Pembangunan Ritel Global
(GRDI) 2015 yang dirilis AT Kearney. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang
pernah dicapai Indonesia dalam indeks sejak 2001 Peringkat GRDI meliputi 30 besar negara-
negara berkembang dalam investasi ritel di seluruh dunia.
Meskipun sedikit mengalami penurunan penjualan ritel per kapita tahun 2014 lalu, total
penjualan ritel tumbuh 14,5%. Sektor ini turun pada awal tahun 2015, tetapi ritel terus ditarik
penduduk Indonesia yang besar dan pertumbuhan kelas menengah. AT Karney mencatat pasar
ritel di Indonesia saat ini mencapai USD326 miliar atau senilai Rp4.306 triliun.
Kendati demikian naiknya biaya operasional seperti biaya gaji dan biaya sewa memang
akan menekan laba operasional perusahaan. Di tambah kenaikan BBM dan melemahnya nilai
rupiah pada tahun 2014 dapat menjadikan daya beli konsumen melemah khususnya pada sektor
28
elektronik yang tentunya berpengaruh terhadap pertumbuhan bisnis. Tentu peritel harus cermat
dalam mengamati peluang dan tantangan yang ada.
Seiring dengan pasar ritel di Indonesia yang terus berkembang, maka diperlukan
perbaikan infrastruktur dan peraturan yang lebih menguntungkan untuk membantu sektor ini
tumbuh lebih lanjut.
Pada Februari 2015, pemerintah mengumumkan rencana investasi USD22 miliar pada
proyek infrastruktur, meskipun beberapa investor skeptis karena potensi penggunaan dana
yang tidak efektif. Di sisi lain, peraturan masih tetap ketat, setelah Kementerian Perdagangan
baru-baru ini menegaskan pembatasan jumlah maksimum waralaba dan toko.
KOMPETISI DALAM INDUSTRI RETAIL INDONESIA
Berdasarkan Keputusan Presiden No. 118/2000 yang mengeluarkan bisnis ritel dari
negative list bagi penanaman modal asing (PMA), membuka pintu masuk bagi para peritel
asing. Sejak itu ritel asing mulai marak masuk ke Indonesia. Masuknya ritel asing dalam bisnis
di industri ini sangat menguntungkan. Hal ini juga terlihat dari perkembangan industri ritel
dalam 15 tahun terakhir, revenue yang dihasilkan terus meningkat. Semakin maraknya ritel
modern tentu saja menimbulkan persaingan sesama ritel modern tersebut. Belum lagi untuk
kategori elektronik khususnya, ritel elektronik modern masih harus bersaing dengan pasar
tradisional seperti Glodok, Mangga Dua, dan sejenisnya yang memiliki posisi tersendiri di
pangsa pasar elektronik. Dengan demikian konsumen akan dengan mudah untuk memilih ritel
yang disukai dan cocok dengan keinginannya atau dengan kata lain konsumen dengan mudah
bisa berganti atau beralih dari ritel modern.
PEMASARAN
Dengan menerapkan strategi dual-branding yakni EC Store dan ES store, perseroan
berupaya menjangkau segmen yang berbeda. EC store untuk kalangan menengah atas
sedangkan EC Outlet untuk target tingkat pemula dan menengah dengan menyajikan produk-
produk yang terjangkau.
Umumnya perusahaan memberikan harga yang kompetitif dikalangan ritel elektronik
modern dengan melaksanakan tinjauan rutin atas setiap harga-harga produk bersama pemasok
Perseroan. Perseroan bersama pemasok dan vendor konsinyasi sering secara berkelanjutan
memberikan promo hadiah dan promo paket. Kebijakan harga dilakukan terpusat sehingga
perubahaan harga atau potongan promosi khusus hanya bisa disetuui oleh pihak kantor usat
Electronic City menjamin kemudahan bertransaksi bagi para pelanggannya. Tersedia
berbagai macam cara pembayaran selain dalam bentuk tunai/cash, seperti kartu kredit dari
29
berbagai bank utama, kartu debit, maupun sistem pembiayaan yang dikelola swasta seperti
aeon, dan Adira Finance.
Cicilan 0% selama 3, 6, atau 12 bulan juga tersedia dari beberapa bank pendukung
dengan menggunakan kartu kredit, untuk pembelian berbagai produk. Electronic City
menyediakan gratis jasa pemasangan, pengiriman barang ke tempat tujuan (home delivery)*,
layanan tukar tambah, bebas biaya surcharge 3% untuk transaksi dengan kartu kredit, serta
layanan purna jual yang merupakan andalan Electronic City melalui service centernya, baik
berupa extended warranty dengan biaya yang sangat ringan, hingga pelayanan
perbaikan/perawatan bagi produk-produk yang sudah tidak dilindungi oleh garansi.
Dalam melakukan kegiatan Iklan dan Promosi, Tim Pemasaran melakukan pemilihan
media yang efektif baik itu cetak, radio, dan televisi untuk mendorong aktivitas toko dan
pengenalan merek Perseroan dan meningkatkan brand awareeness. Electronic City juga kerap
mengadakan event-event yang menarik ketika peresmian pembukaan pada gerai yang
diresmikan. E-commerce dan Email Marketing juga bagian dari strategi Perseroan dalam
memanfaatkan perkembangan era digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas
RIVALITAS INDUSTRI
Bermain di kategori penjual elektronik selain harus bersaing ketat dengan toko
tradisional seperti di pasar Glodok dan hypermarket seperti Carefour dan Hypermart, tentunya
Electronic City memiliki pesaing terdekat yang berada di kategori ritel khusus (specialty store)
baik asing maupun lokal seperti Electronic Solution (Singapore), Best Denki (Jepang), Agis
Electronic. Dalam perkembangan bisnisnya sejak masuk ke Indonesia pada tahun 2005,
Electronic Solution memang menjadi pesaing yang sangat agresif dalam mengembangkan
gerainya di Indonesia. Hingga tahun 2014 ES mengoperasikan 56 Toko yang tersebar hingga
ke Indonesia bagian Timur tidak hanya di ibukota tapi juga di kabupaten. Electronic Solution
juga kerap melakukan promosi yang bervariasi rangka meningkatkan brand awareness di
masyarakat. Kontrak bisnis dengan berbagai mitra bisnis pun kerap dilakukan ES dalam upaya
meningkatkan produktivitas bisnisnya. Pada tahun 2013 ES menandatangani kontrak kerja
sama dengan Bank Ekonomi untuk memenuhi kebutuhan financial. Sebagai pesaing Electronic
City, ES juga menawarkan produk yang lengkap dan layanan purna jual yang beragam hanya
saja saat ini ES belum memiliki konsep toko yang berdiri sendiri seperti Electronic City,
Electronic Solution berada di dalam mall. Berdasarkan data penjualan 2013 Electronic Solution
memiliki pangsa pasar 34,8% dibawah Electronic City yang memiliki pangsa pasar sebesar
44,6%..
30
PENCAPAIAN ELECTRONIC CITY
Berdasarkan data penjualan elektronik tahun 2014, ECII berhasil menguasai pangsa
pasar penjualan elektronik yakni sebesar 44,6% dari totoal penjualan kala itu di segmen ritel
elektronik modern. Seiring dengan keberhasilan Perseroan melakukan pembukaan toko baru
sebanyak 33 toko di tahun 2013 dan 11 Toko baru di tahun 2014 maka ini menambah kontribusi
penjualan walaupun tidak semua toko baru tersebut dapat mencapai target yang sudah
ditentukan. Dari aspek kinerja keuangan Perseroan berhasil meraih pendapatan sebesar
Rp2.226,77 miliar di tahun 2014, meningkat 10,6% dibandingkan pendapatan pada tahun 2013
sebesar Rp2.012,61 miliar. Pencapaian pertumbuhan pendapatan Perseroan masih berada di
atas pertumbuhan pasar elektronik yang realitasnya bertumbuh negative – 7% di tahun 2014.
Laba bersih tercatat sebesar Rp129,45 miliar, menurun – 37,45% dibandingkan dengan tahun
2013 sebesar Rp206,78 miliar. Penurunan ini disebabkan karena pencapaian penjualan untuk
toko yang dibuka di tahun 2013 dan 2014 belum mencapai target yang sudah ditetapkan dan
melemahnya mata uang rupiah dibandingkan mata uang asing terutama US Dollar yang
menyebabkan turunnya daya beli pelanggan Elektronik yang harganya semakin meningkat
seiring melemahnya rupiah. Jika mengacu ke tahun terakhir yakni 2015, PT Electronic City
Indonesia Tbk (ECII) membukukan laba bersih pada Q1 2015 sebesar Rp18,67 miliar atau
Rp14 per saham, menurun 28,27% dari laba bersih pada Q1 2014 yaitu Rp26,03 miliar atau
Rp22 per saham.
Penurunan kinerja ECII disebabkan oleh kenaikan pegawai dan jasa transportasi yang
tercermin dari beban usaha yamg mengalami kenaikan cukup besar dari Rp66,87 miliar pada
Q1 2014 menjadi Rp82,35 miliar pada Q1 2015 atau meningkat 23,15%, dan beban pokok juga
mengalami kenaikan dari Rp373,41 miliar menjadi Rp393,75 miliar.
31
DATA TAMBAHAN
1. Data penjualan Electronic City beberapa tahun terakhir
2. Data Market Share 2013
33
Sumber :
- Annual Report PT Electronic City Tbk Tahun 2012-2014
- http://www.corp.electronic-city.com/
- http://www.trimegah.com/data/files/trim_cf_20150303_ecii_undemanding_valuatio
n_to_buy_1.pdf
- http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/07/05/090590584/rupiah-loyo-toko-
elektronik-turunkan-target
- http://investasi.kontan.co.id/news/tahun-penuh-tantangan-bagi-electronic-city
- http://industri.kontan.co.id/news/sengitnya-persaingan-gerai-elektronik-modern
- http://axelrizky.blogspot.co.id/2013/11/persaingan-perusahaan-electronic-city.html
- http://www.marketing.co.id/perluas-pangsa-pasar-lewat-email-marketing/
- http://www.datacon.co.id/Ritel-2011ProfilIndustri.html
- http://www.marketing.co.id/elektronik-city-inovasi-ritel-berkonsep-pameran/
- https://www.bankekonomi.co.id/1/2/tentang-kami/siaran-pers/sinergi-electronic-
solution-dan-bank-ekonomi
- http://www.beritasatu.com/pasar-modal/220844-kenaikan-kelas-menengah-
peluang-bagi-electronic-city.html
- http://www.sinarharapan.co/news/read/150911538/electronic-city-selesaikan-sap-
erp-6-0-retail
34
KASUS 3
PT AKASHA WIRA INTERNATIOAN TBK
Sejarah Perusahaan
Perseroan pada awalnya didirikan dengan nama PT Alfindo Putra Setia, berdasarkan Akta
Pendirian No. 11, tanggal 6 Maret 1985, yang dibuat di hadapan Miryam Magdalena Indrani
Wiardi, SH, Notaris di Jakarta. Akta Pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman
pada tanggal 13 Juli 1985 sesuai dengan Surat Keputusan No. C2-4221.HT01.01.TH85 ,
terdaftar alam buku daftar Pengadilan Negeri, Jakarta Barat No. 682/1985 tanggal 5 Agustus
1985, dan telah dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 20 Juni
1989, Tambahan Berita Negara No. 1081.
Di tahun 1994, sesuai dengan Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam No. S-
774/PM/1994 tanggal 2 Mei 1994, Perseroan melaksanakan Penawaran Perdana Saham kepada
masyarakat sejumlah 15.000.000 saham biasa dengan harga nominal saham Rp 1.000 (seribu
Rupiah) per saham dan dengan harga penawaran Rp 3.850 (tiga ribu delapan ratus lima puluh
Rupiah) per saham. Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan
Bursa Efek Surabaya (BES) pada tanggal 14 Juli 1994. Di tahun 2004, sesuai dengan Surat
Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam No. S-1213/PM/2004 tanggal 10 Mei 2004, Perseroan
melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka
penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 73.720.000 saham biasa
atas nama dengan nilai nominal Rp 1.000 (seribu Rupiah) per saham dan dengan harga
penawaran Rp 1.025 (seribu dua puluh lima Rupiah) per saham. Saham-saham tersebut tercatat
di BEJ dan BES pada tanggal 27 Mei 2004.
35
Perseroan mengalami suatu perubahan penting yaitu,Water Partners Bottling S.A. (WPB),
sebuah perusahaan patungan antara Nestlé S.A. dan Refreshment Product Services (anak
perusahaan yang sepenuhnya dimiliki The Coca- Cola Company), mengambil alih mayoritas
saham di Perseroan, sehingga nama Perseroan diubah menjadi PT Ades Waters Indonesia Tbk.
WPB sepenuhnya mendukung upaya berkelanjutan Perseroan untuk melayani konsumen
Indonesia dengan lebih baik. Selain itu, kedua mitra bisnis dengan keahlian tingkat dunia dalam
menciptakan dan mengembangkan operasional bisnis yang kuat dan berkelanjutan dalam bisnis
minuman bermerek akan memberikan dukungan penuh dalam bidang pemasaran, distribusi,
keuangan, teknis, sumber daya manusia, dan manajemen, untuk memastikan pengembangan
bisnis secara bertanggung jawab.
Pada tanggal 3 Juni 2008 Sofos Pte, Ltd mengambil alih saham Perseroan secara tidak langsung
melalui pembelian seluruh saham milik Nestlé S.A. dan Refreshment Product Services di
Water Partners Bottling, SA yang merupakan pemilik 542.347.113 saham, yang mewakili
91,94% saham dalam Perseroan. Akibat pengambilalihan tidak langsung tersebut, Sofos Pte,
Ltd melaksanakan penawaran tender untuk membeli saham publik sampai dengan 47.540.687
saham Perseroan atau 8,06% dari jumlah seluruh saham Perseroan dengan nilai nominal Rp
1.000 per saham. Melalui proses penawaran tender tersebut Sofos Pte, Ltd, memiliki 1.191.428
saham Perseroan atau 0,2% dari jumlah seluruh saham Perseroan. Anggaran Dasar Perseroan
telah diubah beberapa kali dan perubahan terakhir terdapat dalam Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 49 tanggal 25 Juni 2013 yang dibuat di
hadapan Jose Dima Satria, Notaris di Jakarta. yang perubahannya telah disampaikan dan
diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam suratnya No. AHU-AH.01.10-
31013 tertanggal 26 Juli 2013.
Penjelasan Umum
36
PT Akasha Wira International Tbk (sebelumnya dikenal dengan nama PT Ades Waters
Indonesia Tbk) (“Perseroan”) merupakan Perseroan bergerak dalam industri air minum dalam
kemasan (AMDK) yang memproduksi serta menjual produk air minum dalam kemasan dengan
merek dagang Ades, Ades Royal yang dimiliki oleh The Coca Cola Company, dan Nestlé Pure
Life yang dimiliki oleh Nestlé SA. Di tahun 2010 Perseroan memperluas bidang usahanya
dalam bisnis kosmetika dengan dibelinya aset berupa mesin-mesin produksi kosmetika milik
PT Damai Sejahtera Mulia, perusahaan produk kosmetika perawatan rambut.
Perluasan bidang usaha tersebut mewajibkan Perseroan memperluas izin-izinnya dengan
memasukkan Industri bahan kosmetika dan kosmetika, dalam izin usahanya. Dengan perluasan
izin usaha tersebut maka izin usaha Perseroan meliputi air minum dalam kemasan; minuman
ringan; industri produk roti dan kue; industry kembang gula lainnya; industri mie dan produk
sejenisnya; industri bahan kosmetika dan kosmetika, termasuk pasta gigi; dan bisnis
perdagangan besar (distributor utama, ekspor, dan impor).
Dengan berkembangnya bisnis air minum Perseroan maka ketersediaan produk perlu dijaga
antara lain dengan memperluas ketersediaan produk di berbagai pasar modern dan mini market
yaitu dengan melakukan beberapa komitmen baru dengan jaringan pasar modern dan mini
market yang belum Perseroan masuki. Dengan misi Perseroan ”memberikan solusi kualitas
terbaik kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan gaya hidup yang
berkualitas”, maka Perseroan mempunyai komitmen yang sangat kuat dalam menjaga dan
memastikan bahwa produk yang Perseroan hasilkan adalah dengan kualitas terbaik. Kualitas
produk minuman Perseroan telah menjadi suatu keunggulan kompetitif yang sudah diakui oleh
konsumen Perseroan dan oleh berbagai pihak. Sedangkan untuk produk kosmetika, cara-cara
produksi yang baik dan benar juga telah diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan dalam
proses produksi.
37
Dalam menjalankan usaha bisnisnya Perseroan sangat memahami pentingnya penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) terhadap suksesnya
keberlangsungan usahanya. Oleh sebab itu, Perseroan selalu berkomitmen untuk memastikan
penerapan GCG secara berkesinambungan di mana Perseroan beroperasi. Ada 3 elemen
penting yang dibutuhkan dalam rangka memastikan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik, yakni Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi, yang masing-
masing memiliki tugas yang saling melengkapi. Perseroan telah menerapkan kode pelaksanaan
bisnis yang mengatur prinsip bisnis, etika, dan nilai yang wajib diikuti karyawan dalam aktifitas
bisnis Perseroan sehari-hari. Perseroan memberikan pelatihan secara berkala kepada karyawan
mengenai kode perilaku bisnis serta memberikan pelatihan kepada karyawan-karyawan baru
pada saat program pengenalan.
Selain itu tanggung jawab Perseroan terhadap masyarakat sekitar adalah dengan melaksana
program-program social perusahaan. Program yang telah perusahaan jalankan meliputi
aktivitas yang berhubungan dengan lingkungan hidup, ketenagakerjaan, pengembangan sosial
kemasyarakatan, dan tanggung jawab terhadap produk. Perseroan bertanggung jawab dengan
keamanan produk bagi konsuemnnya dengan memberlakukan standart pengamanan dan
kualitas produk.
Kegiatan Bisnis
38
Tahun 2014 merupakan awal kegiatan pengembangan bisnis dengan memperluas pangsa pasar,
pelebaran lini produk serta memperluas daerah pendistribusian produk ke seluruh Indonesia.
Strategi tersebut dijalankan Perseroan untuk meningkatkan pendapatan Perseroan yang telah
mencapai targetnya sesuai dengan yang dicanangkan diawal tahun 2014. Saat ini Perseroan
memasarkan 2 merek yaitu Nestlé Pure Life dan Vica yang diproduksi dari 2 pabrik milik
sendiri. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk dapat melayani konsumen dengan lebih baik
lagi dalam menyediakan produk berkualitas. Bisnis Perseroan yang lain yaitu perawatan
kecantikan dan perawatan diri juga sedang dilakukan pembenahan dan melengkapi merek serta
lini produk untuk dapat menjadi pilihan konsumen.
Perseroan mengaktifkan kembali operasional pabrik air minum dalam kemasan di Sengon,
Pandanaan, Jawa Timur. Untuk mengaktifkan kembali pabrik air minum dalam kemasan di
Segon, Pandanaan, Jawa Timur, Perseroan mendapatkan fasilitas Pinjaman Promes Berulang
(PPB) yang diberikan oleh Bank Internasional Indonesia Tbk sebesar 50 Milyar Rupiah dengan
tempo waktu yang ditentukan. Pinjaman berjangka yang diberikan BII sangat penting bagi
keberlangsungan operasional perusahaan. Selain itu, Perseroan memiliki banyak asset sebagai
investasi Perseroan. Memiliki tiga pabrik, sebidang tanah di berbagai daerah dan kekuatan
merek yang tinggi dipasaran merupakan hal yang sangat pentinng sebagai investasi dasar
Perseroan.
Perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih yang cukup baik di tahun 2014 yaitu
sebesar 15% atau naik menjadi Rp 578,7 miliar dari Rp. 502,5 miliar di tahun 2013.
Peningkatan penjualan ini terutama adalah dari bisnis air minum dalam kemasan. Beban Pokok
Penjualan naik 26% terhadap tahun 2013 sejalan dengan peningkatan Penjualan Perseroan.
Perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 31 miliar, turun dari Rp. 55,6
miliar di tahun lalu antara lain karena adanya kenaikan di beban penjualan, rugi selisih kurs
39
dan beban pajak penghasilan. Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi adalah sebesar
Rp 101 miliar atau naik 152% dibandingkan tahun 2013.
Sejak melakukan penawaran umum saham, Perseroan secara konsisten melakukan Rapat
Umum Pemegang Saham setiap tahunnya. Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 20 Juni 2014,
ada beberapa agenda rapat meliputi penyetujuan Laporan Tahunan Persero, penyetujuan Laba
Tahunan Berjalan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013 dan
menyetujui pendelegasian wewenang kepada Komisaris Perseroan untuk menunjuk Auditor
Independen untuk memeriksa perhitungan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk untuk menentukan syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan penunjukan yang dianggap wajar dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Pada saat ini Perseroan masih mengalami saldo laba negatif sehingga berdasarkan ketentuan
Undang-undang Perseroan Terbatas Perseroan tidak dapat membagikan deviden dalam 3 tahun
terakhir.
Produk
PT. Akasha Wira Internasional memproduksi AMDK (air minum dalam kemasan) yaitu Nestlé
Pure Life dan Vica Royal. Perseroan mendapatkan lisensi resmi dari Nestle SA untuk
memproduksi dan mendistribusikan produk Nestlé Pure Life di Indonesia. Produk Nestle yang
ditawarkan meliputi kemasan botol 330 ml, 600 ml dan 1500 ml. Perseroan juga memproduksi
Vica Royal yang merupakan produk AMDK yang diluncurkan Perseroan untuk melengkapi
kebutuhan konsumen. Untuk melengkapi kebutuhan konsumen, Perseroan memproduksi Vica
Royal dengan kemasan gallon dan cup. Kedua produk AMDK diproduksi langsung oleh
40
Perseroan dengan menggunakan technologi modern berstandar internasional. Selepas produk
Ades diambil alih oleh Coca-Cola, perusahaan tetap memproduksi AMDK Ades dengan
memaksimalkan kapasitas produksi Perseroan. Kerjasama diantara dua perusahaan melibatkan
Perseroan sebagai fungsi produksi dan secara resmi dijual ke masyarakat melalui coca-cola.
Nestlé Pure Life merupakan salah satu produk AMDK nomor satu di dunia yang telah tersebar
di 40 negara. Produk Nestlé Pure Life menginformasikan tentang pentingnya masyarakat
mengonsumsi air minum yang terjaga higienitasnya dengan level total koloni mikroorganisme
(Total Plate Count Bacteria in Water/TPC) yang rendah yang telah teruji secara SNI. Penjualan
produk AMDK Nestlé Pure Life tahun 2013-2014 melebihi target penjualan yang ditetapkan
Perseroan. Dapat diperhatikan juga persebaran produk Nestlé Pure Life sangat tinggi di
berbagai daerah di Pulau Jawa. Di berbagai gerai mini market banyak yang menyediakan
produk dan berdampingan dengan produk pesaingnya. Walaupun demikian, Perseroan tetap
optimis dengan penjualan produk hingga saat ini masih diterima di masyarakat. Sementara
untuk produk Vica Royal masih terdistribusi dalam Jabodetabek.
Cukup banyak perusahaan yang menjalankan bisnis sejenis bisnis Perseroan di Indonesia, dan
persaingan tersebut semakin ketat dengan masuknya pemain-pemain baru di bisnis-bisnis
tersebut akhir-akhir ini, di samping pemain lama yang berusaha menambah variasi produknya
untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Tingkat persaingan yang ada menyebabkan
banyak pesaing menjual produknya dengan harga yang lebih kompetitif dan produk tersebut
dapat menggerus pangsa pasar bisnis Perseroan di masa depan.
Perseroan melebarkan usahanya dengan menambah lini produk kosmetik dengan membeli
asset PT Damai Sejahtera Mulia ( makarizo). Perseroan secara resmi melakukan proses
produksi produk kosmetik makarizo tersebut. Produk Makarizo yang ditawarkan meliputi Hair
treatment yang langsung di produksi oleh Perseroan. Makarizo Hair Treatment, Hair Energy,
41
Advisor Rebonding System Tube Set, T1, dan Vorsatz. Produk-produk tersebut menjadi
unggulan untuk perawatan rambut.
Perseroan juga melakukan kegiatan bisnis to bisnis untuk memperluas pasar dalam ranah
professional dengan langsung melakukan kerjasama Perseroan kerjasama dengan Procter &
Gamble untuk mengimpor, mendistribusikan dan menjual produk Procter & Gamble segmen
premium profesional (produk yang distribusinya dilakukan melalui salon) yaitu produk Wella,
Wella Professional, System Professional dan Clairol Professional. Pelebaran usaha Perseroan
ini untuk meningkatkan usaha nya di Indonesia. . Masuknya Perseroan ke dalam bisnis impor,
distribusi, dan penjualan produk perawatan rambut kategori premium profesional ini
diharapkan dapat meningkatkan kinerja Perseroan secara keseluruhan di masa mendatang, di
tengah mpersaingan yang semakin ketat di industri produk kosmetika di Indonesia saat ini.
Produk Perseroan didistribusikan melalui armada distribusi PT Akasha Wira Internasional ke
kota-kota besar di seluruh Indonesia. Dengan pengendalian dan pengawasan yang ketat
terhadap semua armada, kami berharap produk Perseroan diterima dalam kondisi yang baik
dan memberikan kepuasan untuk pelanggan-pelanggan kami. Produk AMDK Perseroan
(Nestlé Pure Life) tersedia/tersebar di hampir semua outlet modern (seperti hypermarket,
supermarket, minimarket) di kota-kota besar di Indonesia dan juga di berbagai jenis pasar
tradisional (grosir, ritel & warung/kios).
Kegiatan Produksi
Selama tahun 2014, Perseroan mengoperasikan 3 pabrik, 2 pabrik untuk memproduksi produk
AMDK yaitu di Cibinong, Jawa Barat dan Sengon, Pandaan, Jawa Timur serta 1 (satu) pabrik
untuk memproduksi produk kosmetika di Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur.
Perseroan memiliki kapasitas untuk memproduksi produk AMDK sebanyak 200 juta liter per
tahun dan produk kosmetika sebesar 5,000 ton pertahun. Dengan mulai berproduksinya pabrik
42
baru Perseroan di Sengon Jawa Timur pada pertengahan tahun 2014, Perseroan memiliki
tambahan kapasitas terpasang produksi AMDK sebesar 200 juta liter pertahun.
Proses produksi AMDK meliputi filtrasi (pembersihan, menghilangkan bakteri dan
memastikan standar kualitasnya terpenuhi), pengisian (ke dalam botol), pengemasan (dikemas
ke dalam kemasan karton), labeling (pemasangan label), sampling (pengambilan contoh untuk
mengukur kualitas dan pemenuhan peraturan), sortir (memisahkan produk sesuai spesifikasi
yang sudah ditetapkan). Sementara proses produksi kosmetik Makarizo meliputi bahan baku,
penimbangan, pencampuran, pengisian dan pengemasan. Semua dilakukan di dalam pabrik
sampai pendistribusiannya.
Sistem penyaluran air dari sumber mata air ke pabrik hingga proses pengisian ke dalam
kemasan menggunakan Multiflow High Quality Stainless Steel sehingga menghasilkan air
yang lebih higienis dan aman dikonsumsi karena terhindar dari kontaminasi polusi, limbah,
serta kontak manusia. Pengolahan air Nestlé Pure Life dan Vica Royal menggunakan sistem
penyaringan bertingkat dengan filter berukuran mikro sehingga menghasilkan air minum yang
bebas dari partikel dan bakteri berbahaya. Proses produksi air Nestlé Pure Life dan Vica Royal
yang terintegrasi mulai dari awal hingga akhir menghasilkan air minum yang terjamin
kualitasnya.
Perseroan telah menerapkan standar mutu ISO 22000 untuk Sistem Manajemen Keamanan
Pangan, serta standar mutu OHSAS 18001:2007 untuk sistem manajemen Kesehatan dan
Keamanan Kerja di dalam memproduksi produk minuman. Sedangkan untuk produksi
kosmetika Perseroan menerapkan standar mutu ISO 9001:2008, yang merupakan standar
untuk system manajemen mutu produk. Hal ini dilakukan Perseroan sebagai tanggung jawab
Perseroan dalam menjalankan proses produksi tersebut.
43
Pada saat pabrik air minum kemasan mendistribusikan produk air minum kemasan amdk ke
distributor atau agen-agen daerah lainnya. maka perusahaan tersebut harus memiliki izin
BPOM dan SNI dan dapat dilengkapi dengan sertifikasi KAN, ISO maupun sertifikat halal.
Ijin edar dari perusahaan harus di dapatkan sebelum perusahaan ingin mengedarkan produk
mereka.
Secara rutin, Perseroan terus melakukan uji laboratorium di Lembaga Sertifikasi Produk yang
telah terakreditasi sesuai KAN, pengujian dilakukan berdasarkan sejumlah komponen dalam
SNI 01-3553-2006 Nestlé Pure Life juga telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh
organinsasi kesehatan dunia WHO.
Selain itu, Perseroan juga menjamin konsistensi dari kualitas air melalui analisa rutin dan uji
kualitas dari laboratorium pusat Nestle yang berpusat di Vittel, Prancis, dan telah memenuhi
persyaratan KepMenKes 907-2002 yang sekarang sudah diperbarui menjadi PerMenKes
429/2010 untuk air minum. Meliputi parameter fisika, kimia, mineral, trace mineral, logam
berat, zat organik, pestisida radioactive, dan mikrobiologi. Melalui laboratorium internal,
Perseroan, setiap hari melakukan uji air secara rutin untuk memantau dan memastikan kualitas
air. Diolah dengan peralatan yang selalu terjaga kondisi higienisnya dengan proses Cleaning in
Place (CIP) secara rutin sehingga level total koloni mikroorganisme (TPC) di pipa-pipa dan
tanki selalu terjaga rendah. Rendahnya level TPC pada peralatan proses produksi ini
menyebabkan AMDK Nestlé Pure Life selalu terasa lebih segar. Selain itu, kandungan bakteri
E Coli yang nol di produk Perseroan yaitu Nestlé Pure Life menandakan bahwa higienitas
selalu terjaga di setiap tahapan dari proses produksi hingga pemasaran produk.
Untuk menjaga kegiatan produksi dan operasional tetap berjalan dengan baik Perseroan
melakukan berbagai perubahan dan perbaikan di proses bisnis internal, peningkatan efisiensi
produksi dan pengurangan limbah, penghematan operasional di berbagai fungsi serta perbaikan
44
kualitas produk. Penghematan operasional di berbagai fungsi untuk menekan penggunaan
listrik, air, pengurangan bahan baku pembuatan botol dan memaksimalkan limbah air sisa
produksi untuk pertanaman dan kebutuhan lainnya sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari
Perseroan. Kegiatan penghematan tersebut tidak akan mengurangi kualitas produk yang
dihasilkan Perseroan.
45
Persaigan Bisnis
Untuk dapat bertahan dalam persaingan industry Perseroan menerapkan berbagai aktifitas
pemasaran untuk meningkatkan daya saing dalam bisnis AMDK dan kosmetik. Inisiatif yang
dilakukan Perseroan seperti melakukan berbagai macam kampanye, peluncuran produk dan
mengadakan berbagai acara untuk produk Makarizo Professional dan Makarizo Consumer.
Event selanjutnya yang telah dijalankan yaitu Makarizo Hair Trend yang dilanjutkan dengan
event Salon Tour Indonesia secara nasional di beberapa kota di Indonesia. Untuk menjangkau
lebih dekat dengan konsumen, kami melakukan aktivitas below the line dan digital serta
promosi in-store, berpartisipasi dalam beauty fairs.
Sementara untuk produk AMDK, Perseroan mengambil langkah untuk menjaga persaingan
bisnis di pasar dengan menjaga pasokan produk dengan memperluas jangkauan produk ke
berbagai pasar modern dan mini market dengan melakukan beberapa kesepakatan bisnis bagi
pasar yang belum pernah dimasuki Perseroan. Persaingan produk AMDK sangat ketat dimana
banyak sekali pesaing yang membuat produk sejenis. Tetapi, citra merek AMDK di Indonesia
masih belum dapat tergantikan oleh AQUA yang diproduksi Danone karena telah melakat
dibenak masyarakat Indonesia.
AQUA merupakan produk dalam kemasan pertama muncul di Indonesia. Sejak Tahun 1978
AQUA hadir ditengah masyarakat Indonesia sampai dengan hari ini. Keberadaannya
memberikan kesadaran bagi masyarakat akan pentingnya kesehatan dengan minum air yang
disterilkan. AQUA sebagai market leader di Industri AMDK menarik hati untuk menjadi
bagian dari perusahaan Danone. Kiprah AQUA setelah ditangan Danone semakin melejit dan
menjadi penguasa industry AMDK ini. Citra produk AQUA sangatlah kuat walaupun sudah
banyak berdatangan pesaing baru yang menawarkan produk yang lebih baik. AQUA hadir
dengan berbagai variasi produk yang melayani kebutuhan konsumen dengan lengkap.
46
Menambah variasi dalam minuman berasa (Mizone) membuat perusahaan terus berkembang
dan merajai industry. Sama dengan pesaingnya,VIT pun yang sudah lama ada dalam industry
AMDK di Indonesia hadir dengan berbagai kebutuhan konsumen dan merambah lini produk
baru dengan minuman berasa yaitu Lavite.
Perseroan mengatur kegiatan pengelolaan pusat distribusi dan pengelolaan bisnis produk yang
berada dalam naungan divisi operasi. Pengelolaan bisnis produk yang dijalankan Perseroan
meliputi bisnis untuk rumah dan kantor, serta kemasan retail dan pelayanan pelanggan. Seluruh
produk dapat tersebar secara merata sesuai dengan kebutuhan konsumen di berbagai daerah.
Dalam pendistribusian produk AMDK tersebut, Perseroan memberikan kebijkan bagi
distributor untuk melakukan jaminan kepada bank untuk menghindari pelanggaran perjanjian
antara kedua belah pihak. Perseroan tidak hanya lepas sampai menjual produk, tetapi
memberikan pelayanan konsumen sebagai bentuk tanggung jawab dan perhatian untuk lebih
dekat dengan konsumen.
Sumber Daya Manusia
PT. Akasha Wira Internasional dipimpin oleh seorang Presiden Direksi, pada tahun 2014
Perseroan mempekerjakan 1.539 karyawan. Perseroan memiliki tujuh divisi utama dalam
menjalankan kegiatan bisnis. Diantaranya adalah divisi penjualan, divisi keuangan dan kontrol
termasuk departemen akunting, pelaporan, treasury, pajak dan audit, divisi sumber daya
Manusia termasuk departemen kompensasi & benefit, hubungan industrial, pelatihan dan
perekrutan serta departemen pelayanan umum., divisi teknik termasuk departemen manajemen
pabrik, kualitas, manajemen proyek, kinerja industrial serta departemen keselamatan-
kesehatan lingkungan, divisi operasi termasuk departemen pengelolaan pusat distribusi,
pengelolaan bisnis produk (untuk rumah dan kantor, serta kemasan ritel dan pelayanan
47
pelanggan), divisi supply chain termasuk departemen pengelolaan gudang dan armada, dan
divisi hukum dan pemasaran merupakan bagian dari manajemen umum. Keseluruhan divisi
yang dipimpin oleh manajer bertanggung jawab terhadap seluruh jajaran direksi Perseroan.
Untuk mendapatkan karyawan yang unggul dan berkompeten, Perseroan secara aktif
melakukan rekruitmen dan seleksi. Perseroan membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi
masyarakat umum untuk dapat berkarir di PT Akasha Wira Internasional Tbk. Informasi yang
diberikan kepada masyarakat umum mengenai rekruitmen Perseroan sangat terbuka dan mudah
diakses melalui jejaring sosial atau website remi Perseroan. Untuk iu, Perseroan juga perlu
diperhatikan kompetensi apa saja yang Perseroan butuhkan untuk dapat bersama-sama
mencapai tujuan Perseroan lebih baik. Untuk itu secara berkala Perseroan mengadakan
pelatihan orientasi bagi karyawan baru untuk mengenali kode perilaku bisnis Perseroan.
Sebagai tanggung jawab Perseroan terhadap karyawan PT Akasha Wira Internasional Tbk,
Perseroan senantiasa memberikan berbagai macam program kepelatihan dilaksanakan terus-
menerus guna memperbaiki kemampuan karyawan di berbagai bidang (komputer, pengetahuan
tehnis mengenai ruang lingkup pekerjaan dan keahliannya, keamanan mengemudi, pajak,
kebersihan, kualitas, dll). Ini membuktika bahwa Perseroan secara aktif memberikan
perhatiannya dalam bentuk pengembangan karir dan potensi diri bagi karyawannya.
49
Sumber :
Annual Report PT Akasha Wira Internasional 2012,2013,2014
(www.idx.co.id)
Makarizo.co.id
www.tirtamandiri.com
http://agro.kemenperin.go.id
Marketplus.com
50
KASUS 4
PT MANDOM INDONESIA TBK
SEJARAH MANDOM INDONESIA
PT Mandom Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 5 November 1969 dengan nama PT
Tancho Indonesia Co.Ltd. dan mulai berproduksi secara komersial di pabrik Sunter, Jakarta
serta menghasilkan produk perawatan rambut pada bulan April 1971. Pada tanggal 28 Agustus
1993, perseroan menjadi perusaahaan ke-167 serta memperoleh pernyataan efektif dari
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TCID (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 4.400.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per lembar saham dan
harga penawaran Rp7.350,- per lembar saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Jakarta pada tanggal 30 September 1993 dan merupakan perusahaan joint venture Jepang
ke-11 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada saat itu . Kemudian di tahun
1997 perseroan berganti nama menjadi PT Tancho Indonesia Tbk. Tahun 2001 PT Tancho
Indonesia Tbk yang merupakan gabungan dari perusahaan The City Factory dan Mandom
Corporation, Jepang berganti menjadi PT Mandom Indonesia Tbk diikuti dengan perubahan
logo perseroan.
Kegiatan komersial perseroan dimulai pada tahun 1971 dimana pada awalnya perseroan
menghasilkan produk perawatan rambut, kemudian berkembang dengan memproduksi produk
wangi-wangian dan kosmetik. Mandom Indonesia mempunyai dua lokasi pabrik yaitu pabrik
Sunter yang khusus memproduksi seluruh produk kosmetik, sementara pabrik Cibitung
berfungsi untuk memproduksi kemasan plastik dan juga sebagai pusat logistik. Kemasan
plastik dikirim dari Cibitung ke Sunter untuk diisi kemudian barang jadi dikirim kembali ke
Cibitung dan didistribusikan melalui pusat logistik. Merk utama perseroan antara lain Gatsby,
Pixy, dan Pucelle. Selain itu, Mandom Indonesia juga memproduksi berbagai macam produk
lain dengan merek Tancho, Mandom, Spalding, Lovillea, Miratone, dan juga beberapa merek
yang khusus diproduksi untuk ekspor. Selain pasar domestik, perseroan juga mengekspor
produk-produknya ke beberapa negara antara lain Uni Emirat Arab (UEA), Jepang, India,
Malaysia, Thailand, dan lain-lain. Melalui UEA, produk-produk perseroan di re-ekspor ke
berbagai negara di Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, dan lain-lain.
51
Perseroan telah menyelesaikan tahap pertama dari Rencana Manajemen Jangka
Menengah 3-Tahun (MID-1) selama periode tahun 2005-2007 dan menutupnya dengan
pencapaian penjualan sebesar Rp1 triliun. Sejak tahun 2008 Perseroan memulai Rencana
Manajemen Jangka Menengah 3-Tahun tahap kedua (MID-2) sampai dengan tahun 2010. Pada
MID-2, perusahaan menetapkan tema "meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan
menargetkan menjadi produsen kosmetik terdiversifikasi" dengan "kosmetika wanita" dan
"bisnis ekspor" sebagai kategori penting yang akan menjadi fokus untuk dibina. Periode
Rencana Manajemen Jangka Menengah 3-Tahun tahap ketiga (MID-3) berlangsung selama
tahun 2011-2013 dimana Perseroan mengusung visi "Menuju Asia Global Company yang
berbasis di Indonesia". Pada akhir periode MID-3, penjualan Perseroan ditargetkan mencapai
Rp2 triliun.
INFORMASI UMUM
Mandom Indonesia memiliki misi yakni menghadirkan kehidupan yang lebih
menyenangkan, indah, dan sehat. Sedangkan untuk merealisaikan misi tersebut ada beberapa
nilai yang diterapkan antara lain pertama ialah menciptakan gaya hidup yang lebih bernilai,
bersama dengan konsumen dan untuk konsumen. Dimana perseroan berusaha untuk
mewujudakan apa yang diinginkan serta dibutuhkan oleh konsumen menjadi sebuah produk
atau pelayanan yang menarik yang pada akhirnya hal tersebut dapat menjadi “nilai” yang akan
dirasakan oleh konsumen itu sendiri. Nilai yang kedua ialah partisipasi aktif karyawan, artinya
perseroan berusaha untuk menciptakan iklim kerja yang menjunjung tinggi nilai – nilai
kemanusiaan sehingga akan terciptanya komunitas manusia yang memiliki ide atau gagasan
yang kreatif serta inovatif yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Nilai yang ketiga ialah
tanggung jawab dan sustainability, yakni mengusahakan komunikasi dua arah dengan
stakeholder, merespon tanggung jawab ekonomi sosial yang dituntutnya dengan lurus hati dan
tindakan cepat. Berusaha mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang baik
berdasarkan kepercayaan satu sama lain sebagai sesama “warga perusahaan yang baik”,
berusaha menjalin keharmonisan dan solidaritas dengan masyarakat sebagai bentuk kontribusi
bagi kemakmurannya.
Selain menjalankan segala kegiatan bisnisnya secara baik, Mandom Indonesia tidak
lupa untuk melaksanakan segala tanggung jawab sosial serta lingkungannya agar nilai – nilai
52
yang ditanamkan dalam upaya mewujudkan suatu perseroan sebagai kehidupan yang lebih
menyenangkan, indah dan sehat, yaitu : menciptakan gaya hidup yang lebih bernilai, bersama
dengan konsumen dan untuk konsumen, partisipasi aktif karyawan, dan tanggung jawab sosial
dan sustainability. Perseroan sangat menaruh perhatian pada isu –isu lingkungan dimana
perseroan melakukan kegiatan pengolahan, pengawasan serta pemanfaatan limbah yang
dilaksanakan di tahun 1996, dimana Mandom Indonesia membangun instalasi pengolahan
limbah. Selain itu perseroan juga berupaya untuk selalu memproduksi produk – produk ramah
lingkungan yang bersinambungan dengan konsep 3R; reduce, reuse, and recycle dengan selalu
menyediakan produk kemasan refill pada beberapa varian produknya seperti Gatsby Body
Shower Gel, Pixy Two Way Cake hingga Angry Birds Shower Gel. CSR yang diterapkan
perseroan di dunia pendidikan telah dilakukan pada tahun 2014 melalui program Mandom Goes
To School (MGTS) dan telah diikuti oleh 16 SMK di Jabodetabek dan 6 SMK di luar
Jabodetabek. MGTS merupakan sebuah kegiatan untuk mengenalkan tentang gambaran dunia
kerja bagi siswa – siswi pelajar SMK. Selanjutnya tanggung jawab sosial yang diterapkan
perseroan di dunia kesehatan dilakukan melalui kegiatan kampanye bulan kepedulian kanker
payudara bagi para wanita yang bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta
dan Mall Ciputra Jakarta pada Oktober 2014.
Mandom Indonesia beberapa kali menerima penghargaan seperti pada acara tentang
pengedukasian kanker payudara, perseroan memperoleh Rekor Dunia Edukasi Detekasi Dini
Kanker Payudara dengan Peserta Terbanyak dari Rekor Muri (Museum Rekor Indonesia-
Dunia) pada tahun 2014.Rekor Muri yang pernah diperoleh perseroan lainnya di tahun yang
sama ialah pada Rekor Dunia Pengumpulan Cap Bibir dengan Peserta Terbanyak. Selanjutnya
berulang kali perseroan melalui produk Gatsby serta Pixy memperoleh penghargaan dari Top
Brand Award oleh Frontier dan Majalah Marketing di kategori masing – masing produk
tersebut. Pada tahun 2013, perseroan dinobatkan oleh Koran Harian Sindo sebagai Indonesia’s
Top 50 Company Excellent Achievement. Penghargaan lainnya yang diterima perseroan tahun
2013, yakni Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA) 2013 oleh Frontier dan SWA
Magazine melalui produk Pucelle. Sebelumnya di tahun 2012 perseroan memperoleh
penghargaan dari Majalah Marketeers & Markplus Insight sebagai Indonesia’s Youth Most
Favorite Brand serta Indonesia’s Most Favorite Women Brand. Pada tahun yang sama pula
perseroan dianugerahi penghargaan sebagai Perusahaan Pembina Terbaik Tenaga Kerja
Perempuan Tingkat Propinsi oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Republik Indonesia & Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Republik Indonesia.
53
KEGIATAN BISNIS
Beberapa produk yang ditawarkan perseroan antara lain Gatsby, Pixy, Pucelle, Lalalife,
dan lain sebagainya. Di tahun 2014, Mandom Indonesia berfokus pada pengembangan produk
– produknya yang teranyar seperti lain Male Face Care, MaleHair Styling, Female Fragrance
dan Female Base Makeup untuk pasar domestik. Sementara untuk pasar ekspor, perseroan juga
menghadirkan produk baru serta renewal. Tidak hanya menghasilkan produk – produk baru,
dalam rangka memperluas pangsa pasar ekspor, perseroan menambah tujuan ekspor dengan
menggarap pasar yang baru. Di sepanjang tahun 2014, perseroan menghasilkan 247 SKU
produk baru dan renewal bagi pasar domestik dan ekspor. Sehingga untuk memperkenalkan
seluruh produk terbaru yang ditawarkan perseroan, Mandom Indonesia secara aktif melakukan
kegiatan iklan dan promosi agar memperkuat posisi produk – produknya di mata konsumen.
Kegiatan yang dilakukan seperti menggaet dua artis ibu kota sebagai brand ambassador untuk
dua produk unggulan, yakni Gatsby dan Pixy.
Struktur permodalan perseroan di tahun 2014 terdiri dari 69,3% ekuitas dan 30,7%
liabilitas. Rasio liabilitas terhadap ekuitas meningkat dari 23,9% di tahun 2013 menjadi 44,4%
di tahun 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh total liabilitas perusahaan yang
meningkat sebesar 101,4% dibanding tahun sebelumnya sehubungan dengan adanya utang
bank yang tercatat sebesar Rp 181 miliar pada posisi 31 Desember 2014. Di tahun 2014
penjualan tercatat sebesar Rp 2,31 triliun atau tumbuh 13,8% dibanding tahun sebelumnya.
Penjualan domestik tercatat sebesar Rp 1,60 triliun dan penjualan ekspor tercatat sebesar Rp
702 miliar atau masing-masing tumbuh 10,7% dan 21,7% dibanding tahun
sebelumnya.Persentase penjualan domestik dibanding penjualan ekspor tercatat sebesar 70% :
30%. Sementara dari segi profitabilitas, rasio laba bersih dibanding penjualan turun tipis dari
7,9% di tahun 2013 menjadi 7,6%. Penjualan di tahun 2014 tercatat sebesar Rp 2,31 triliun
sementara laba bersih sebesar Rp 174 miliar.
PRODUK
PT Mandom Indonesia Tbk bergerak di bidang usaha industri kosmetika, wangi-
wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik. Usaha kosmetika
dan toiletries merupakan suatu usaha yang cukup menjanjikan di era globalisasi terbukti dari
54
peningkatan penjualan yang konsisten selama 5 tahun terakhir ini, apalagi sekarang ini di
Indonesia semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan merawat tubuh dan penampilan
baik laki-laki dan perempuan.
Mandom Indonesia sebagai persusahaan yang memproduksi produk – produk kosmetik
untuk perawatan kulit, perawatan rambut, parfum, deodoran, dan lain – lain. Lini produk yang
ditawarkan pula dirancang untuk beberapa jenis usia juga gender disesuaikan dengan
kebutuhannya masing – masing. Seperti Gatsby, Pixy, Mandom, Mandom For Kids, Style Up,
Tancho,Spalding, Pucelle, Lovillea, Oxxo, Axya, Lalalife, dan Fresh’n fresh. Variasi produk
yang ditawarkan perusahaan dinilai cukup memenuhi kebutuhan konsumen pada industri
kosmetik dan toiletries. Meskipun kedalaman produk yang dimiliki perseroan terbilang cukup
bervariasi, namun beberapa produk yang dimiliki Mandom Indonesia masih kalah saing dengan
produk yang dimiliki kompetitor lainnya. Dimana perseroan sangat menjagokan Gatsby dan
Pixy sebagai produk andalannya.
PERSEDIAAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
Persaingan bisnis yang ketat di era globalisasi ini menuntut Mandom Indonesia untuk
menyusun strategi dan taktis bisnisnya sehari-hari. Jika dilihat secara mendalam, inti dari
persaingan bisnis terletak pada bagaimana sebuah perusahaan mengimplementasikan proses
penciptaan produk atau jasa secara lebih murah, lebih baik dan lebih cepat (cheaper, better,
faster) dibandingkan dengan para kompetitornya. Salah satu caranya adalah dengan
menerapkan strategi manajemen rantai pasokan/supply chain management. Adapun aktivitas
yang terlibat dalam manajemen rantai pasokan Mandom Indonesia yaitu mengatur alur dari
mulai sumber atas bahan baku, proses manufaktur produk, penyimpanan serta pendistribusian
barang serta pengiriman barang pada konsumen.
Perseroan saat ini memiliki dua buah pabrik, yakni pabrik utama terletak di Sunter,
Jakarta Utara sementara pabrik kemasan plastik berada di kawasan industri MM2100, Bekasi.
Saat ini perusahaan tengah menyelesaikan pembangunan kantor dan juga pabrik barunya di
kawasan industri MM2100, Bekasi di mana kantor pusat dan pabrik utama yang saat ini terletak
di kawasan Sunter, Jakarta Utara akan dialihkan ke kawasan industri tersebut.
OPERASIONAL
55
Perseroan memiliki segmen usaha utama yaitu kosmetika dan toiletries. Informasi
mengenai produk kosmetika yang digunakan untuk tujuan pelaporan manajemen dalam laporan
keuangan terbagi menjadi produk perawatan rambut, perawatan kulit dan rias, wangi-wangian,
dan lain-lain. Di tahun 2014, pertumbuhan penjualan terbesar dicatatkan oleh produk
perawatan rambut yang tumbuh sebesar 27,0% dibanding tahun sebelumnya yaitu dari Rp 666
miliar menjadi Rp 846 miliar. Pertumbuhan terbesar kedua dicatatkan oleh produk wangi-
wangian yang tumbuh sebesar 10,0% yaitu dari Rp 570 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 628
miliar.
Berdasarkan segmen produksi, di tahun 2014, secara keseluruhan jumlah produksi
mengalami peningkatan terutama pada kategori perawatan rambut, seiring dengan
pertumbuhan penjualan perusahaan. Sementara itu utilisasi produksi perseroan secara rata-rata
mencapai 80% walaupun ada mesin yang berjalan dengan kapasitas penuh sehubungan dengan
tingginya permintaan terhadap produk tertentu. Proses produksi untuk produk-produk
perseroan pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
Proses Persiapan Bahan Baku
Proses persiapan bahan baku mencakup penerimaan bahan baku dan pemeriksaan di
Laboratorium Quality Control sebelum disimpan di gudang.
Proses Pencampuran/ Pengadukan
Proses ini mencakup penimbangan bahan-bahan sesuai dengan produk yang akan
dibuat, kemudian dilakukan pengadukan dengan menggunakan mixer atau vacuum emulsion
mixer. Produk yang telah melalui tahapan ini kemudian diperiksa untuk menjamin
bahwa produk tersebut sesuai dengan spesifikasi dan bisa dilakukan proses selanjutnya.
Proses Filling (Pengisian)
Proses ini meliputi proses pengisian produk ke dalam berbagai kemasan. Pada tahap ini
juga dilakukanpemeriksaan di Laboratorium Quality Control.
Proses Pengepakan
Pada tahap ini dilakukan pengepakan kemasan ke dalam karton box.
Proses Pergudangan
Pada tahap ini penyimpanan produk jadi sebelum dikirim ke distributor
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Bagi PT Mandom Indonesia Tbk, sumber daya manusia (SDM) memegang peranan
penting dalam setiap kesuksesan yang diraih oleh perseroan. SDM adalah urat nadi penggerak
56
roda bisnis Mandom Indonesia. Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM melalui berbagai
kegiatan/program pengembangan menjadi prioritas utama dalam memberikan kesempatan
kepada seluruh karyawan untuk dapat mengembangkan kemampuan individunya sekaligus
memberikan sumbangan terhadap peningkatan kinerja team work. Kegiatan pengembangan
sumber daya manusia di PT Mandom Indonesia Tbk berfokus pada upaya untuk
mengembangkan karyawan dari amatir menjadi profesional. Karena bagi PT Mandom
Indonesia Tbk, SDM bukan sekedar aset biasa, tapi merupakan asset strategis, yang di masa
depan diharapkan dapat menciptakan, memberdayakan dan mengembangkan sistem dan
sumber daya lain dalam organisasi.
Sebagai upaya untuk mendukung pengembangan kualitas SDM, Perseroan menyusun
program pengembangan kompetensi SDM atau Mandom Development Program yang
bertujuan untuk membentuk kultur positif bagi seluruh SDM Perseroan, sehingga mereka siap
menghadapi segala perubahan di masa depan. Mandom Development Program terdiri dari
Competency Training, General & Individual Training, dan Program Balance Scorecard. Selain
itu, perusahaan juga merancang program training untuk karyawan baru yang bertujuan
memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan leadership serta kepekaan bisnis
yang mereka butuhkan bila mereka ingin sukses berkarir di perusahaan. Perseroan juga
mengikutsertakan karyawannya pada training ISO 9001:2008, Hiperkes & K3 (Higiene
Perseroan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.) bagi Paramedik, SQL Server 2012 dan
Sertifikasi K3 Umum.
PERKEMBANGAN INDUSTRI KOSMETIK
Lembaga Riset Pemasaran Euro Monitor International menyebutkan bahwa nilai
industri kosmetik Indonesia mencapai lebih dari US$ 5 miliar dengan pertumbuhan rata-rata
12% per tahun (Octama,2013). Selain itu pernyataan yang sama diungkapkan oleh Kementrian
Perindustrian Indonesia melalui Indonesia Finance Today yang mengumumkan bahwa industri
kosmetik Indonesia berhasil bertahan dalam krisis ekonomi global di tahun 2012 yang
memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional dengan terus mengalami pertumbuhan yang
solid (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, 2013). Industri kosmetik Indonesia juga
57
berhasil selamat dari krisis keuangan yang melanda dunia pada tahun 2008. Disebut – sebut
Indonesia diprediksikan sebagai negara dengan potensi pertumbuhan terbesar pada industri ini.
Penduduk Indonesia yang ditaksir berjumlah 250 juta jiwa dirasa sebagai angin segar
bagi penjualan pasar kosmetik. Industri ini mengalami perkembangan yang cukup stabil tiap
tahunnya dimana kenaikan ini berasal dari pertumbuhan tingkat permintaan, khususnya dari
konsumen kelas menengah. Permintaan pasar kosmetik memang terbilang tinggi, apalagi,
penduduk perempuan di Indonesia yang mencapai 118 juta orang adalah potensi pasar yang
tak bisa diabaikan. Selain itu terjadi pula perubahan trend ataupun gaya hidup pada penggunaan
produk kosmetik yang tidak hanya dapat dinikmati oleh kaum wanita, namun kaum pria pun
kini sudah mulai menggunakannya. Industri kosmetik diproyeksikan dapat terus mengalami
pertumbuhan oleh Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (PERKOSMI). Hal ini terkait
dengan dukungan yang diberikan pemerintah bagi industri kosmetik itu sendiri melalui
pemberian insentif berupa tax allowance dan juga pembebasan bea masuk atas impor mesin.
Data dari Kementerian Perindustrian memaparkan bahwa industri kosmetik plus jamu
nasional mencatatkan kinerja yang terus tumbuh. Sepanjang 2014, ekspor keduanya menembus
US$ 1,004 miliar yang berarti tumbuh 2,9% dibanding ekspor tahun 2013 yang mencapai US$
975 juta dan diharapkan pertumbuhan industri akan mencapai angka 20% pada tahun 2015.
Pada tahun 2017, Haryono Budiono, President International Cosmetic Association,
memprediksi market size industri kosmetik di Indonesia akan mencapai sebesar Rp 30 triliun,
baik dari produk lokal maupun impor. Sedangkan market size kecantikan secara global
diprediksi mencapai US$ 265 miliar. Namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai oleh
setiap pemain pada industri ini, dikarenakan maraknya produk kosmetik impor yang mewabah
di tanah air, baik produk legal maupun ilegal. Data menyebutkan bahwa saat ini pasar kosmetik
nasional yang menembus Rp 15 triliun masih dikuasai oleh produk impor sebesar 60%. Produk
impor dari ASEAN berkontribusi sekitar 5% dan dari Eropa, China, Amerika dan lainnya
sebesar 55%.
KOMPETISI DALAM INDUSTRI KOSMETIK
Industri kosmetik sendiri merupakan salah satu industri yang memiliki persaingan yang
cukup tinggi di Indonesia. Tercatat pada Mei 2011 sebanyak 744 produsen kosmetik, yang
terdiri dari 28 perusahaan besar, 208 perusahaan menengah dan 508 perusahaan kecil menurut
data dari Kementrian Perindustrian. Banyaknya pemain pada industri tersebut, disebutkan oleh
58
Ketua Perhimpunan Pengusaha dan Asosiasi Kosmetik (PPA Kosmetik) bahwa persaingan di
pasar domestik jauh lebih ketat daripada kosmetik merek asing. Semenjak dilaksanakannya
program harmonisasi kosmetik di ASEAN pada awal 2011, dapat terlihat bahwa daya saing
produk lokal cukup terganggu yang diakibatkan oleh proses perizinan yang rumit dan batasan
dalam bahasa promosi ataupun kemasan (Jayanti, 2012). Dalam era globalisasi persaingan
bisnis yang semakin dinamis, berkembang sangat pesat, kompleks dan serba tidak pasti, bukan
hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan
untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar.
Begitu banyak pemain pada industri ini seperti produk – produk yang dikeluarkan
Unilever, Mustika Ratu, L’Oreal, Kino Group dan tentu saja Mandom Indonesia sudah cukup
akrab bagi masyarakat Indonesia. Selain itu maraknya produk impor juga online shop yang
menjajakan produk serupa di pasaran. Oleh karena itu, ECMI Services Sdn Bhd dan PT
Prakarsa Sinergi Utama menggelar sebuah acara yang bertajuk Cosmobeauty yang rutin
diadakan sejak tahun 2006 di Jakarta. Tujuan dari acara ini ialah untuk mengukur seberapa
signifikan perkembangan industri kosmetik di tanah air. Cosmobeauty diikuti oleh kurang lebih
220 perusahaan dan lebih dari 600 merek yang memamerkan produk dan layanan serta
teknologi teranyar yang dimilikinya. Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat
persaingan yang ketat pada industri kosmetik serta perkembangannya yang pesat.
MANUVER PEMASARAN MANDOM INDONESIA
Mandom Indonesia memasarkan berbagai kedalaman produk yang dimilikinya ke
seluruh wilayah yang menjadi saluran distribusinya. Dimana pendistribusian yang diterapkan
perseroan secara tidak langsung (indirect distribution). PT Mandom Indonesia Tbk secara aktif
memasarkan produknya melalui situs resmi yang dikelola perseroan. Situs resmi tersebut dapat
diakses pada halaman http://www.mandom.co.id/. Selain itu produk yang dihasilkan
perusahaan juga dapat dengan mudah ditemui di toko swalayan ataupun gerai toko yang ada
saat ini.
Selain menerapkan kegiatan pemasaran di atas, perseroan secara aktif melakukan
kegiatan promosi akan produk mereka melalui iklan di televisi. Dimana pada tahun 2014,
Mandom Indonesia menggaet artis tanah air Adipati Dolken sebagai brand ambassador untuk
59
produk Gatsby. Sementara sejak tahun 2011, aktris cantik Citra Kirana ditunjuk sebagai brand
ambassador Pixy. Perseroan meluncurkan dua produk andalan dari dua merek prioritas Gatsby
dan Pixy yaitu Gatsby Skin Tonic Cooling Face Wash dan Pixy BB Cream. Kegiatan iklan dan
promosi terutama difokuskan untuk meningkatkan awareness konsumen terhadap dua produk
baru ini. Di tahun 2014 juga perseroan melakukan toilet branding bekerja sama dengan bioskop
Blitzmegaplex dan commuter-line branding yang bekerja sama dengan jaringan Commuter
Line yang berada di kota Jakarta.
Mandom Indonesia melalui produk Gatsby juga menyelenggarakan berbagai acara
sebagai salah satu ajang marketing product, salah satunya dengan diadakannya acara Gatsby
Commercial Movie (CM) Award, yakni kompetisi untuk membuat TV Commercial yang unik
untuk produk Gatsby yang diselenggarakan bagi kalangan mahasiswa. Ada juga ajang Gatsby
Dance Competition, dimana pada malam grand final dari kedua acara tersebut dilaksanakan di
Jepang untuk mempertemukan wakil dari masing – masing negara di Asia. Selain Gatsby,
produk Pixy juga melakukan beberapa kegiatan antara lain melakukan make up tour ke tujuh
kota yang ada di Indonesia dengan menggandeng make up artist dari negeri sakura Jepang
untuk memperkenalkan trend make up yang ingin ditampilkan produk Pixy. Selain itu, Pixy
bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia cabang DKI Jakarta dan Mall Ciputra
menyelenggarakan acara kampanye peduli kanker yang diikuti lebih dari 3000 wanita sebagai
peserta.
RIVALITAS INDUSTRI
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa tingginya persaingan yang ada di
industri kosmetik. Hal ini disebabkan perubahan gaya hidup masyarakat yang senang untuk
mempercantik diri, tidak hanya pada kaum wanita namun juga kaum pria. L’Oreal sebagai
pemimpin pasar pada industri, terbukti dari penjualannya yang disebut sebagai perusahaan
kosmetik dengan penjualan terbaik pada tahun 2011 seperti dilansir pada www.beritasatu.com.
Hal yang sama ditunjukkan menurut clicktop10 yang menyebutkan bahwa L’Oreal masuk
sebagai brand kosmetik terbaik pada tahun 2013 yang dilansir dari www.vemale.com. L’Oreal
telah hadir di 130 negara yang tersebar di 5 benua, dimana mereka telah menarik hampir 1
miliar konsumen yang berarti mewakili 15% masyarakat dunia.
PENCAPAIAN MANDOM INDONESIA
60
Gatsby di tahun 2014 menguasai 70% pangsa pasar pada kategori haistyling dan nomor
satu pasar men’s fragrance dengan total 34% market share. Sementara produk Pixy menguasai
21% pangsa pasar di kategori base makeup. Lalu produk Pucelle memiliki pangsa pasar 15%
di pasar teenager’s fragrance. Penjualan usaha yang dilakukan Mandom Indonesia juga tiap
tahunnya mengalami kenaikan nilai. Dimana pada tahun 2013 total penjualan yang didapat naik
sebesar 8,7% dari tahun 2012, sementara di tahun 2014 sebesar 13,8% kenaikan penjualan yang
diperoleh perseroan.dari tahun sebelumnya. Selain itu laba bersih yang diperoleh Mandom
Indonesia pada tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 8,8% menjadi Rp 174 miliar
dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 160 miliar.
DATA TAMBAHAN
1. Komposisi Pemegang Saham PT Mandom Indonesia Tbk tahun 2014
2. Penjualan per Kategori Produk PT Mandom Indonesia Tbk tahun 2014
61
3. Penjualan dan Pertumbuhan Industri Kosmetik di Indonesia tahun 2009 - 2015
Sumber :
Annual Report PT Mandom Indonesia Tbk tahun 2012 – 2014
Public Expose PT Mandom Indonesia Tbk tahun 2012 – 2014
www.mandom.co.id
https://ecc.ft.ugm.ac.id/employer/site/view/1831/profil-pt-mandom-indonesia-tbk
http://www.britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tcid/
http://diahsocialone.blogspot.co.id/2012/11/pt-mandom-indonesia-tbk.html
http://ekbis.sindonews.com/read/795591/34/indonesia-berpotensi-jadi-pasar-terbesar-
industri-kecantikan-1382072158
http://www.majalahreviewweekly.com/read/410/kosmetik-tak-ada-matinya
http://www.scribd.com/doc/244224295/PROFIL-MANDOM-pdf#scribd
http://www.beritasatu.com/fashion/65441-10-perusahaan-kosmetik-terbaik-di-tahun-
2011.html
62
http://www.vemale.com/body-and-mind/cantik/35309-10-brand-kosmetik-terbaik-
tahun-2013.html
http://harefatika.blogspot.co.id/2014/01/the-managing-business-strategy-of_11.html
http://i2.wp.com/duniaindustri.com/wp-content/uploads/2015/12/nilai-pasar-industri-
kosmetik.jpg
63
KASUS 5
PT SMARTFREN TELECOM TBK
SEJARAH SMARTFREN
PT Smartfren Telecom Tbk (dahulu PT Mobile-8 Telecom Tbk) didirikan tanggal 02
Desember 2002 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 08 Desember 2003.
Kantor pusat Smartfern beralamat di Jl. K.H.Agus Salim 45, Sabang, Menteng, Jakarta.
Smartfren dan anak usaha tergabung dalam kelompok usaha Sinarmas. Pada tahun 2003,
Smartfen mengakuisisi dua operator telepon selular berlisensi, yaitu Komselindo dan Metrosel,
dan mulai beroperasi sebagai penyelenggara jasa selular dengan menggunakan basis teknologi
CDMA. Layanan yang pertama kali diluncurkan oleh Smartfren adalah Layanan Selular
Prabayar dengan brand “Fren” yang dioperasikan pada bulan Desember 2003 dengan berbasis
jaringan CDMA 2000-1X.
Pada bulan April 2004, Smartfren meluncurkan Layanan Selular Fren Paskabayar pada
jaringan yang sama. Lima bulan kemudian Perseroan mengakuisi satu lagi operator telepon
selular berlisensi, yaitu Telesera. Perseroan juga serta merta menyelesaikan peralihan sistem
telekomunikasi yang dioperasikan ketiga operator berlisensi yang diakuisi tersebut dari sistem
selular analog menjadi sistem selular digital CDMA.
Pada tahun 2006, Smartfren memperkenalkan layanan 3G pada jaringan CDMA EVDO,
serta melakukan pencatatan perdana saham pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek
Jakarta). Langkah-langkah Smarfren di pasar modal terus berlanjut, dimana pada tahun 2007
Smartfren berhasil menerbitkan obligasi Rupiah pertamanya yang juga dicatatkan di Bursa
Efek Indonesia. Kemudian, Smartfren juga turut meramaikan pasar modal regional dengan
penerbitan Eurobond pertamanya yang dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Pada bulan April
2008, Smartfren memperkenalkan fitur baru yaitu “World Passport”, dimana Mobile-8 menjadi
operator CDMA pertama di dunia yang bergabung dengan Asosiasi GSM.
Dua tahun kemudian, Perseroan meluncurkan 2 (dua) kartu perdana terbaru yaitu Fren
Extra dan Fren Jos. Fren Extra memiliki keunggulan memberikan bonus volume data ketika
mengirim SMS dan bonus pulsa ketika menerima panggilan, sedangkan Fren Jos adalah produk
hybrid seperti Fren Duo. Fren Jos memiliki keunggulan dengan memberikan berbagai bonus
SMS, bonus volume data dan bonus pulsa untuk setiap pengisian pulsa biasa. 2011, Smartfren
melakukan aksi korporasi dengan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh untuk
mengakuisisi PT Smart Telecom (Smartel). Kemudian Smartfren melakukan perubahan nama
64
dari PT Mobile-8 Telecom menjadi PT Smarfren Telecom Tbk. Smartfren juga merupakan
operator telekomunikasi pertama di dunia yang menyediakan layanan CDMA EV-DO Rev. B
(setara dengan 3,5G dengan kecepatan unduh s.d. 14,7 Mbps) dan operator CDMA pertama
yang menyediakan layanan Blackberry.
Jasa dan layanan Smartfren memiliki nilai-nilai (values) yaitu sebagai mitra yang terbaik
bagi pelanggan dengan menawarkan solusi yang cerdas dalam layanan-layanan telekomunikasi
untuk meningkatkan pengalaman hidup pelanggan dalam berkomunikasi.
Sebagai operator CDMA yang menyediakan jaringan internet kecepatan tinggi bergerak
(mobile broadband) yang terluas di Indonesia, Smartfren berkomitmen untuk menjadi penyedia
layanan telekomunikasi yang terjangkau bagi masyarakat dengan kualitas terbaik.
Dengan dibukanya jaringan LTE secara resmi oleh Kementerian Komunikasi dan
Informatika, pada tahun 2015 Smartfren mulai menyediakan layanan komunikasi berbasis
teknologi LTE yang menjadikan perseroan sebagai salah satu perusahaan penyedia layanan
data tercepat dan relatif terjangkau dibandingkan dengan penyedia jasa telekomunikasi lainnya
di Indonesia. Dengan komitmen untuk menyediakan layanan data terbaik, Smartfren berhasil
menjadikan brand Smartfren sebagai brand terpopuler di Twitter menurut versi Boomee, Maret
2014. Pada akhir 2014, Smartfren berhasil meningkatkan pelanggan menjadi 11,9 juta
pengguna dengan area layanan di berbagai wilayah Indonesia yang meliputi daerah-daerah di
Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
INFORMASI UMUM
Di awal millenium industri telekomunikasi dihadapkan pada layanan suara dan pesan
singkat sebagai pelopor hadirnya telekomunikasi nirkabel tanpa batas. Saat ini, teknologi yang
ada, layanan Data telah berkembang pesat tidak hanya terbatas untuk berkomunikasi atau
bersosial media saja, namun telah merambah seluruh aspek kehidupan, mulai dari e-banking,
belanja online, e-learning, hingga beragam hiburan yang dapat diakses di internet.
Pekembangan teknologi tersebut memungkinkan pengalaman berinternet yang lebih kaya dan
lebih interaktif yang kedepannya akan menjadi kebutuhan priner bagi siapapun dan dimanapun.
Layanan Data tetap menjawab fokus Perseroan di masa mendatang di mana implementasi
teknologi terbaru akan terus dikembangkan demi kepuasan pelanggan Perseroan di seluruh
wilayah Indonesia. Perseroan percaya bahwa kualitas layanan Data yang cepat dan stabil
menjadi syarat utama untuk menjawab tantangan dalam bertransformasi di dunia digital ke
depannya. Dengan kontribusi dan inovasi yang diberikan. Perseroan berkomitmen untuk tetap
65
menjadikan industri telekomunikasi sebagai komoditas yang dapat menunjang pertumbuhan
perekonomian Indonesia.
Tujuan-tujuan Smartfren sebagai perusahaan telekomunikasi inilah tentu didasari oleh
visinya yang berbunyi “To become a leading operator that provides sustainable return to all
stakeholders.” Dan mempunyai misi yang menunjang visi tersebut yang berbunyi “To provide
best-value-for-money Data and Voice service proposition to our subscribers while maintaining
technological leadership and excellent customer experience.”
Sebagai perusahaan yang baik, tentunya Smartfren mempunyai pedoman yang dipegang
dalam menjalankan usahanya, dan semuanya terangkum dalam enam nilai perusahaan yang
dianut dan dipegang teguh, yaitu :
1. Integritas
Menempatkan perkataan atau ucapan kepada suatu tindakan nyata sehingga dapat
dipercaya orang lain.
2. Sikap Positif
Menunjukkan dorongan sikap positif untuk menuju terciptanya lingkungan kerja
kondusif dan saling menghargai.
3. Komitmen
Melakukan pekerjaan secara sungguh-sungguh dengan hati untuk menciptakan
hasil terbaik.
4. Kesetiaan
Menumbuhkan semangat pengertian dan menerapkan nilai utama Perseroan
sebagai bagian dari keluarga besar Unit Usaha Sinarmas.
5. Inovatif
Mengutarakan ide atau menciptakan produk, alat, sistem baru yang dapat
meningkatkan produktifitas dan pertumbuhan Perseroan.
6. Perbaikan terus menerus
Senantiasa meningkatkan kemampuan diri, unit kerja dan organisasi untuk
mencapai hasil terbaik.
Smartfren menyadari bahwa implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG)
sebagai salah satu faktor penting untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhann bisnis jangka
panjang secara kesinambungan tidak hanya bagi Pemegang Saham (shareholders) namun juga
segenap Pemangku Kepentingan (stakeholders). Untuk itulah, Smartfren berkomitmen
66
mengimplementasikan GCG secara konsisten yang salah satunya dilakukan melalui penerapan
Pedoman Tingkah Laku dan Kode Etik (Code of Conduct).
Sedangkan Program tanggung jawab sosial (CSR) “Smartfren Untuk Indonesia”
berlandaskan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47/2012 tentang Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan di Perseroan Terbatas. Sebagai peningkatan kualitas CSR yang
dilakukan di tahun-tahun sebelumnya, maka program CSR Smartfren di tahun 2014 lebih
mengedepankan kemitraan antar elemen masyarakat dalam semangat gotong-royong dan win-
win solution. Dalam implementasinya, program CSR Smartfren dilandasi oleh 7 keunikan.
KEGIATAN BISNIS
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Smartfren adalah
melakukan kegiatan usaha dalam bidang telekomunikasi yang meliputi: menawarkan jasa
telekomunikasi di dalam wilayah Indonesia; menyediakan berbagai produk multimedia dan
jasa terkait lainnya; membangun, menyewakan dan memiliki jaringan telekomunikasi tanpa
kabel; memperdagangkan, mendistribusikan, menjual dan menyediakan layanan purna jual atas
barang-barang, perangkat-perangkat dan/atau produk-produk telekomunikasi.
Sejak 29 November 2006, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia
(d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) dengan kode saham FREN. Pemegang
saham yang memiliki 5% atau lebih saham Smartfren Telecom Tbk antara lain: PT Wahana
Inti Nusantara 27.19%, PT Global Nusa Data 24,81% dan PT Bali Media Telekomunikasi
24.10%, Others sebanyak 23.90%, ketiga perusahaan ini dikendalikan oleh Keluarga Widjaja
Unit Usaha Sinarmas. Sejak melakukan penawaran umum saham Smartfren belum melakukan
pembayaran deviden kepada pemegang sahamnya, ini disepakati dalam Rapat Umum
Pemegang Saham.
Sampai saat ini Smartfren memiliki tiga anak perusahaan. Yang pertama, Mobile-8
Telecom Finance Company BV (”M-8 BV”) M-8 BV beroperasi sejak 18 Juli 2007 dan
beralamat di Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam, Belanda. Efektif tanggal 1 September
2010, M-8 BV memindahkan pusat aktifitasnya ke London, UK dan beralamat di 54 Clarendon
Road, Watford WD17, IDU, England. Kepemilikan Perseroan atas M-8 BV adalah seluruhnya
atau 100%. M-8 BV bergerak di bidang keuangan seperti mencari pendanaan, pinjam dan
meminjamkan modal, memberikan jasa konsultasi, dan hal-hal bersifat industri finansial dan
komersial lainnya. Kedua, PT Smart Telecom (”Smartel”). Smartel didirikan berdasarkan Akta
Perseroan Terbatas PT Indoprima Mikroselindo No. 60 tanggal 16 Agustus 1996, yang dibuat
di hadapan Achmad Abid, S.H, Notaris pengganti dari Sutjipto, S.H, Notaris di Jakarta. PT
67
Smart Telecom beralamat di Jl. H. Agus Salim 45, Menteng Jakarta Pusat, Indonesia.
Persentase kepemilikan Perseroan terhadap PT Smart Telecom adalah sebesar 99,98%. PT
Smart Telecom bergerak di bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi dengan izin
penyelenggaraan jaringan bergerak selular berbasis teknologi CDMA 2000. Dan yang ketiga
adalah PT Distribusi Sentra Jaya (DSJ). DSJ didirikan pada tanggal 18 Agustus 2014 dan
beralamat di Jl. Pahlawan Seribu CBD Lot 12A BSD, Serpong, Tangerang Selatan. Persentase
kepemilikan langsung Perseroan terhadap DSJ adalah sebesar 0,01%. Kegiatan usaha DSJ
bergerak di bidang perdagangan umum.
PRODUCT
Smartfren bergerak di penyediaan paket data 4G LTE, mobility service solutions, mobile
VPN, VAS solution and IT, dan Voice & SMS service. dan juga penjualan device seperti
Andromax (Smartphone), Router dan Mifi (Modem). Andromax menargetkan segmen
menengah ke bawah dengan cakupan area yang berdomisili di kota-kota besar tersebar di
Indonesia. Cakupan area jaringan Smartfren dapat dilihat di:
http://www.smartfren.com/id/jangkauan/. Sedangkan untuk router dan modem memiliki ka-
langan urban dan netizen yang memiliki mobilitas tinggi dan tuntutan ketersediaan data yang
cepat dan berkualitas. Umumnya segmen ini terdapat di lingkungan perkotaan dan pada usia
produktif.
Penetapan harga oleh Smartfren dilakukan dengan menargetkan segmen menengah ke
bawah yang dapat dikatakan masih sensitif terhadap harga namun memiliki tuntutan
pemenuhan kebutuhan data.
OPERATIONAL
Smarfren memiliki 403 gerai yang tersebar di kota besar di Indonesia yang
diklasifikasikan menjadi 8 zona utama, yaitu: 100 gerai di Jabodetabek, 40 di Jawa Barat, 67
gerai di Jawa Tengah, 85 gerai di Jawa Timur, Sumatera Utara, 69 gerai di Sumatera Selatan,
41 gerai di Sulawesi dan 1 gerai di Kalimantan Barat. Galeri Smartfren di desain untuk
memberikan kenyamanan bagi konsumen untuk bertransaksi maupun mencari informasi serta
layanan lainnya yang dibutuhkan.
68
Gallery Smartfren merupakan nama gerai Smartfren yang diutilisasi sebagai selling
point dan mampu untuk memberikan after-sales service yang nyaman dan mudah diakses oleh
konsumen. Gallery site merupakan selling point site utama Smartfren sebagai channel utama
dalam melakukan pembelian lini produk Smartfren berikut dengan fitur layanan lainnya seperti
customer service counter dan entertainment service seperti display etalage dan games device.
Potential customer akan dilayani oleh pramuniaga Gallery Smartfren untuk proses pemberian
informasi produk sampai dengan proses pembayaran. Setelah proses pembayaran, pramuniaga
Gallery akan melayani dengan registrasi device/ nomor Smartfren dan pelayanan after-sales
yang dibutuhkan oleh konsumen. Selain itu untuk B2B, Smartfren juga memberikan pelayanan
penyewaan BTS sebagai additional revenue stream bagi perusahaan.
Perusahaan sangat menjaga kualitas produk yang mereka tawarkan kepada konsumen,
salah satu wujud nyata yang di berikan perusahaan demi komitmen ini adalah dengan cara
menjaga kinerja pelayanan dengan parameter-parameter dan tolok ukur yang sudah ditetapkan
oleh perusahaan. Standar QoS ini sercara periodik diukur pencapaiannya oleh perusahaan.
Perusahaan melakukan pemeliharaan dengan bekerja sama dengan PT Samsung
Telecommunication Indonesia, PT Samsung Electronics Co.,Ltd, ZTE Corporation, PT Nokia,
dan Qualcom Inc yang notabene nya sudah bepengalaman dan memiliki kualitas tinggi.
Di sisi lain, Smartfren melakukan kerjasama dengan pihak supplier yang memiliki
standar kualitas international seperti Itouch Limited, Qindao Economic & Technology,
Logistar International Holding Co,.Ltd, FlyWheel Technology Ltd, PT Inti Bangun Sejahtera,
PT Trikomsel Oke Tbk, Hisense International Co.,Ltd, JSR Limited Haier, Huawei. Harapan
perusahaan dengan supplier yang berkualitas produk yang dapat ditawarkan konsumen juga
dapat menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen.
69
HUMAN RESOURCES MANAGEMENT
Guna mempermudah pelaksanaan rekrutmen dan seleksi calon karyawan, Smartfren
memiliki Standard Operation Procedure (SOP) sebagai tolak ukur standar penerimaan calon
rekrutan. Sebelum ditempatkan pada posisi masing- masing, seluruh karyawan yang baru
diterima akan menjalani masa orientasi dan pelatihan agar memahami visi, misi, peraturan
Perseroan, serta uraian pekerjaan (job description), dan optimalisasi kemampuan diri, sehingga
diharapkan dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing secara optimal
untuk mencapai tujuan Perseroan.
Smartfren memegang teguh komitmen untuk memberikan kesempatan yang merata
pada seluruh karyawan dalam mendapatkan program pelatihan tanpa membedakan jenis
kelamin, suku, agama dan faktor-faktor lainnya. Pelatihan dan Pengembangan mencakup
beberapa bidang, yang di antaranya adalah: pelatihan dan pengembangan ini ditujukan agar
karyawan menguasai pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan teknis yang berhubungan
dengan pekerjaan. Kemudian melatih dan mengembangkan keterampilan karyawan yang
berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya
sendiri (intrapersonal skills) untuk mengembangkan kinerja karyawan secara maksimal dan
sikap yang positif.
Smartfren setiap tahun selalu melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan, yang
kemudian hasil penilaian tersebut menjadi dasar kebijakan dalam menentukan reward,
remunerasi, dasar pengembangan kompetensi bagi karyawan dan juga membuka kesempatan
secara terbuka dan adil untuk memperoleh promosi ke posisi yang lebih tinggi dalam struktur
organisasi perusahaan. Smartfren juga memperhatikan berbagai kebutuhan karyawan seperti
fasilitas dan sarana kesejahteraan demi menunjang kinerja karyawan, seperti memberikan
bonus tahunan, Tunjangan Hari Raya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), tunjangan
pengobatan, tunjangan telekomunikasi, serta tunjangan kendaraan untuk level tertentu.
PERKEMBANGAN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI
Di Indonesia dibalik perubahan yang dimotori teknologi, terdapat peran yang sangat
signifikan dari para pelaku usaha di industri telekomunikasi. Industri telekomunikasi adalah
sebuah industri yang bergerak begitu dinamis, dengan life cycle product yang terasa semakin
pendek dibanding sebelumnya, dengan keragaman inovasi di dalamnya dan menjadi sarana
bagaimana perubahan berbagai sektor difasilitasi.
70
Percepatan perubahan tersebut, selain karena perkembangan teknologi, juga tidak bisa
dilepaskan dari perubahan model pengelolaan sektor telekomunikasi yang dilakukan bangsa
ini sejak tahun 1999, melalui UU No 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak saat itu,
pengelolaan sektor telekomunikasi Indonesia berubah dari monopoli menjadi persaingan
(kompetisi). Sejak saat itulah beberapa perusahaan telekomunikasi dan industri turunannya
bermunculan dan bersaing memperebutkan pasar Indonesia.
Kini setelah 17 (empat belas) tahun UU No 36/1999 berlaku, perkembangan industri
telekomunikasi luar biasa. Telekomunikasi kini menjadi sarana yang dapat dengan mudah kita
akses dengan biaya yang relatif terjangkau. Sektor ini kerap menjadi kebanggaan Indonesia,
dan selalu diangkat KPPU dalam berbagai forum internasional sebagai salah satu sektor yang
berhasil mengimplementasikan perubahan pengelolaan sektor dari monopoli menuju
persaingan (kompetisi) secara mulus. Dalam hal ini menjadi penting bagi kita, untuk melihat
persaingan usaha yang telah terjadi dan apa yang sebaiknya kita lakukan ke depan untuk
menjaga agar persaingan usaha dalam sektor ini tetap berlangsung dengan baik yang bermuara
pada kesejehteraan masyarakat dalam bentuk ketersediaan akses telekomunikasi dengan biaya
yang terjangkau oleh masyarakat.
KOMPETISI DALAM INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA
Telah disebutkan sebelumnya bahwa milestone terpenting dari perkembangan
telekomunikasi Indonesia adalah keberadaan UU No 36 Tahun 1999 yang mengubah model
pengelolaan dari monopoli menuju kompetisi. Tetapi dalam perjalanan industri telekomunikasi
ini, juga terdapat 2 (dua) kasus persaingan usaha yang menjadi milestone dan koreksi terhadap
perkembangan persaingan di industri ini. Kedua kasus tersebut adalah kasus kepemilikan silang
Temasek dan Kartel SMS. Tentu saja, kedua kasus tersebut cukup mengejutkan, bagi kita
karena hadir di tengah perkembangan sektor telekomunikasi yang massif saat itu. Tetapi setelah
kedua kasus itu, kita melihat sebuah perkembangan persaingan yang sangat signfikan dalam bentuk
tarif yang sangat kompetitif.
Dalam perspektif persaingan, kedua kasus tersebut juga menyadarkan kita bahwa struktur
industri telekomunikasi cenderung tergolong kepada oligopoli. Jumlah pelaku usaha di sektor
ini, akan terbatasi secara alamiah oleh ketersediaan sumberdaya strategis berupa spektrum
frekuensi (sementara telekomunikasi berbasis kabel sulit bersaing karena biaya yang mahal dan
rendahnya mobilitas). Godaan menggunakan penyalahgunaan oligopoli dalam bentuk kartel
memang sangat mudah terjadi dalam struktur seperti itu. Tetapi nampaknya sampai saat ini
perkembangan yang terjadi malah sebaliknya. Kompetisi antar operator dirasakan sangat ketat
71
bahkan mungkin bisa dikategorikan sebagai hiperkompetisi oleh beberapa operator. Keluhan
tentang perang tarif antar operator kerap terdengar.
Tetapi dalam perspektif persaingan usaha yang sehat, persaingan ketat itulah yang
diinginkan. Melalui persaingan ketat diharapkan lahir operator-operator yang berdaya saing
dan bisa berkontribusi secara optimal bagi masyarakat. Secara umum, dalam perspektif
persaingan terdapat 2 (dua) hal yang sangat terlarang dilakukan oleh pelaku usaha. Pertama
penyalahgunaan posisi dominan dan kedua adalah pengaturan oleh pelaku usaha, yang salah
satunya muncul dalam bentuk kartel.
Sering disebutkan oleh berbagai pakar, bahwa jumlah operator telekomunikasi di
Indonesia saat ini tergolong tinggi. Terdapat 11 (sebelas) operator yang beradu kekuatan
memperebutkan pasar Indonesia. Uniknya, di Indonesia juga terdapat dua kelompok operator
berdasarkan teknologi selulernya. Pertama kelompok teknologi GSM kedua teknologi CDMA.
Akan tetapi terkait dengan jumlah tersebut, sesungguhnya tidak ada justifikasi berapa jumlah
operator yang tepat. Indonesia yang sering dikritik terkait jumlah operator di satu sisi, di sisi
lain begitu menikmati dinamika kehadiran persaingan ketat tersebut melalui tarif yang
terjangkau, produk yang semakin beragam, dan coverage area yang semakin melebar. Untuk
itu, maka sebaiknya kita membiarkan pasar bekerja, termasuk untuk upaya melakukan
konsolidasi dalam berbagai bentuk seperti merger dan akuisisi.
Perkembangan saat ini memang memperlihatkan bahwa beberapa pelaku usaha
telekomunikasi sudah mulai keteteran menghadapi persaingan yang nampaknya sudah mulai
memasuki titik jenuh. Jumlah konsumen yang stagnan, dengan ARPU yang cenderung
menurun menjadikan persaingan telekomunikasi menjadi sangat susah bagi beberapa operator
telekomunikasi Indonesia. Beberapa operator telekomunikasi Indonesia kini mengalami
kerugian yang cukup signifikan, secara finansial yang bisa dilihat dari beberapa laporan
keuangan mereka.
Kita mungkin bisa berbangga bahwa tarif rendah dengan coverage area yang semakin
luas, menjadi cermin keberhasilan industri telekomunikasi, tetapi di sisi lain operator mulai
mengalami perkembangan yang tidak diduga dan sangat tidak diinginkan. Kinerja mereka
merosot tajam, bahkan sangat sulit bersaing dalam situasi pasar yang cenderung jenuh ini.
Upaya mendongkrak kinerja melalui berbagai strategi bersaing telah dilakukan, tetapi kinerja
operator tetap tidak bisa didongkrak secara signifikan, sehingga pilihan keluar dari pasarpun
menjadi salah satu solusi terbaik bagi mereka
MANUVER PEMASARAN SMARTFREN
72
Promosi yang dilakukan Smartfren bertujuan untuk meningkatkan brand awareness
masyarakat terhadap Smartfren dan memperkenalkan kualitas akses data Smartfren yang cepat
dan relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaing. Pertama dengan menetapkan brand icon
‘Kwik’ untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan brand Smartfren. Smartfren juga
membuat program community development yang agresif dengan menjamah komunitas
masyarakat di kota-kota besar dan kota satelit di sekitarnya. Untuk meningkatkan kapasitas dan
exposure promosi, Smarfren bekerjasama dengan beberapa pihak terkait yang berperan sebagai
barang komplementer, misalnya produsen smartphone dan electronic device seperti
Samsung,HP dan sebagainya dengan bentuk promosi yaitu konsumen mendapatkan modem
Smartfren secara gratis (termasuk paket data gratis di dalamnya) untuk pembelian laptop HP
serta bentuk promosi melalui pemberian nomor dan paket data secara gratis untuk pembelian
unit Smartphone yang bekerjasama dengan Smartfren. Smartfren merencanakan promosi
besar-besaran untuk router keluaran terbarunya melalui strategi penetapan harga spesial Rp
399,000 untuk pembelian 1 juta unit pertama beserta dengan bonus paket data 19Gb untuk
seminggu pemakaian. Menjadi sponsor event-event terkenal juga dilakukan Smartfren seperti
Djakarta Warehouse Project dimana segmenyang diambil adalah anak muda. Selain itu,
peluncuran produk baru secara intensif dalam 3 tahun ke belakang yang memberikan banyak
pilihan produk kepada pembeli potensial.
RIVALITAS INDUSTRI
Sebagai perusahaan penyedia jasa layanan internet mobile tentu Smartfren tidak bermain
sendiri. Terdapat sejumlah operator lain yang juga berkecimpung di ladang sama. Menyikapi
persaingan yang memang tidak bisa dielakkan itu, tentu sebuah perusahaan memiliki strategi
untuk dapat menghasilkan buah yang manis di pasar. Terlebih saat transisi seperti ini, di mana
banyak operator kini tengah gandrung memperkenalkan teknologi 4G LTE ke seluruh
Indonesia. Operator yang dimaksud, yaitu Telkomsel, XL Axiata, Indosat, dan Hutchinson 3
(Tri). Menanggapi persaingan layanan 4G LTE tersebut, PT Smartfren Telecom Tbk
(Smartfren) yang sudah terlebih dahulu menggelar layanan 4G LTE di 22 kota di Tanah Air,
mengatakan akan siap bersaing dengan keempat operator tersebut. Sejumlah strategi pun telah
diagendakan oleh Smartfren. Pertama, coverage Smartfren sudah di 22 kota besar, sedangkan
jaringan 4G Smartfren sudah mencakup 80 persen dari total cakupan di seluruh Indonesia. Dan,
Smartfren terus melakukan perbaikan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Kemudian,
Smartfren akan menambah kapasitas layanannya di kota-kota besar agar jaringan generasi
keempat yang dihadirkan Smartfren berjalan dengan stabil. Penambahan kapasitas ini berlaku
73
untuk satu spektrum dari dua yang dimiliki Smartfren. Dan yang terakhir, strategi yang
dicanangkan oleh Smartfren, yaitu tak ingin selalu mengandalkan penjualan Andromax kepada
para pelanggannya. Smartfren ingin menyasar kerja sama dengan brand-brand lainnya dengan
masuk ke Open Market Handset (OMH). Salah satunya bundling produk ponsel pintar Galaxy
J2 Samsung, dimana jika berhasil tidak akan menutup kemungkinan kolaborasi akan terus
berlanjut.
PENCAPAIAN SMARTFREN
Pangsa pasar Smartfren pada industri telekomunikasi Indonesia masih terendah ke dua
yaitu sebesar 3.7%. Namun terlepas dari itu, Smartfren memiliki beberapa pencapaian yang
tidak diduga-duga. Beberapa diantaranya pada tahun 2010, Smartfren mendapat
penghargaan Broadband Award untuk kategori Best CDMA Broadband Operator dan Gadget
Award untuk kategori Best Internet Service Provider. Di tahun 2011, Penghargaan “Call
Center Service Excellence Award 2011” dan Top Brand Award 2011 kategori Internet
Service Provider Mobile.
Kemudian, PT Smartfren Telecom Tbk. sebagai penyedia layanan telekomunikasi yang
berbasis EV-DO Rev. B Fase 2, mengumumkan investasi, target serta strategi yang hendak
dituju untuk industri seluler sekaligus ekspansi bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan
layanan serta kapasitas jaringan telekomunikasi yang dimiliki oleh Smartfren saat ini.
Pelanggan Smartfren terhitung dari tahun 2013 kemarin telah mencapai hingga 11,3 juta
pelanggan, di mana 6 jutanya merupakan pelanggan data. Antony Susilo sebagai Direktur
Smartfren ketika menjelaskan bahwa kebutuhan peningkatan kapasitas jaringan dan
infrastruktur menjadi sangat penting mengingat mayoritas masyarakat Indonesia bergantung
kepada layanan data. Maka pada tahun 2014 ini, Smartfren telah mempersiapkan investasi
untuk bisa meningkatkan pelanggan hingga mencapai 15 juta. Tak hanya berinvestasi untuk
meningkatkan pelanggan, pihak Smartfren juga hendak meningkatkan kapasitas jaringan
serta infrastruktur seperti dengan menambahkan BTS hingga mencapai 6500 BTS,
memperluas jaringan fiber optik hingga 4000 km, serta membuat 100 Galeri Smartfren baru.
Selain peningkatan pelanggan, Smartfren juga telah mencapai prestasi bahwa produk
smartphone Andromax tercatat sebagai smartphone dengan shipping tertinggi kedua menurut
laporan IDC Q4 tahun 2013, dengan total shipping sekitar 581 ribu unit di seluruh area
layanannya. Hal tersebut didukung dengan kepopuleran produk Andromax di pasar, terutama
produk Andromax C dan Andromax G.
74
Untuk tahun 2014, Smartfren cukup optimis dan tetap berusaha untuk meningkatkan
kualitas jaringannya terutama di seluruh Indonesia sehingga pihaknya mampu mencapai
pertumbuhan yang positif dan mampu bertahan dari pencapaian yang telah diraih di tahun
2013 kemarin. Hasilnya di 2014, Smartfren berhasil mendapat penghargaan Selular Award
untuk kategori: “The Best CDMA”, “The New Entry Phone (Andromax G)” dan “The Best
Data Service”. Word of Mouth Marketing (WoMM) 2014 by SWA untuk kategori: ”Most #1
Recommended Brand in CDMA Provider Category”. Dan yang terakhir Techlife Innovative
Award untuk kategori: “Best Bundling Program”.
76
Sumber :
- Annual Report PT Smartfren Tahun 2012-2014
- http:// www.smartfren.com/
- http://swa.co.id/tag/market-share-smartfren
- http://swa.co.id/business-strategy/management/peralihan-bisnis-smartfren-dari-
jualan-modem-kini-seriusi-smartphone
- http://selular.id/news/2015/09/smartfren-persaingan-akan-membuat-kami-makin-
siap/
- http://portal.paseban.com/review/3936/smart-telecom
- http://www.britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-fren/
- http://www.kemendag.go.id/
- http://www.cnnindonesia.com/
77
KASUS 6
PT XL AXIATA TBK
SEJARAH PT XL AXIATA
Perusahaan XL yang kini bernama Axiata Tbk ini berdiri pada tanggal 6 Oktober 1989
dengan nama PT. Grahametropolitan Lestari. Sekitar enam tahun lebih kemudian, XL
mendirikan kemitraan dengan Rajawali Group yang merupakan pemegang saham PT.
Grahametropolitan Lestari dengan tiga investor asing yaitu NYNEX, AIF dan Mitsui. Setelah
itu, namanya pun diubah menjadi PT. Exelcomindo Pratama yang bergerak di bidang jasa
telepon. XL, yang mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996 merupakan penyedia
telekomunikasi dengan pertumbuhan tercepat di industri seluler dengan cakupan yang luas di
seluruh Indonesia. XL menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan
layanan telepon seluler.
Bisnis XL terutama terdiri dari penyediaan suara, data dan lainnya nilai tambah layanan
telekomunikasi selular. XL beroperasi di bawah jaringan GSM 900 dan GSM 1800 izin dari
Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia. XL juga memiliki lisensi Jaringan Loop Lokal
Penyedia Ditutup serta lisensi untuk Voice Over Internet Protocol (VOIP), Internet Service
Provider (ISP) dan Point Access Network. XL mengalokasikan spektrum 3G pada awal 2006
dan memperkenalkan layanan 3G di Indonesia pada bulan September 2006. Hingga saat sejarah
XL ini, pihaknya telah membangun 19.349 menara Base Transceiver Station di seluruh
Indonesia dengan melayani 31,4 juta pelanggan. XL berkomitmen untuk terus memperkuat
kualitas dan cakupan, dalam rangka untuk melayani kebutuhan komunikasi pelanggan
kapanpun dan dimanapun. Pada tahun 1996, XL beroperasi di beberapa kota-kota besar seperti
Jakarta, Bandung serta wilayah Surabaya.
September 2005 juga menjadi tahun yang merupakan tonggak utama bagi XL di mana
XL menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saat ini, mayoritas
saham XL dimiliki oleh Axiata grup Berhad melalui Axiata Investment (Indonesia) Sdn. Bhd.
sebanyak 66,43 % dan sisanya dipegang oleh publik sebesar 33,57%. Dalam catatan sejarah,
XL pun kini mampu memimpin industri sebagai penyedia telekomunikasi seluler yang
mencakup wilayah hampir di seluruh Indonesia. XL menyediakan layanan bagi pelanggan ritel
juga menawarkan solusi bisnis bagi pelanggan korporat termasuk voice, data dan lain
sebagainya. XL beroperasi dengan jaringan GSM 900/DCS 1800 dan teknologi IMT-2000/3G.
78
XL juga memegang Lisensi Jaringan Tertutup Reguler, Lisensi Internet Service Provider (ISP),
Lisensi Voice over Internet Protokol (VoIP) dan Lisensi Layanan Internet Interkoneksi (NAP).
Dengan penyediaan produk, layanan dan dukungan pelanggan yang dihadirkan oleh
perusahaan XL, berbagai penghargaan bergengsi pun telah diraihnya. Penghargaan tersebut
menjadi bukti terhadap komitmen XL yang selalu senantiasa meningkatkan kualitas dan
inovasi produk serta layanannya terhadap pelanggan setianya.
Pada tahun 2014 ini merupakan awal sejarah baru bagi XL untuk dapat memenangkan
persaingan di pasar melalui gebrakannya mengakuisisi AXIS setelah memperoleh persetujuan
dari instansi terkait, XL menyelesaikan pengambilalihan AXIS pada bulan Maret dilanjutkan
dengan penyelesaian penggabungan usaha pada bulan April. Gebrakan PT XL Axiata Tbk yang
mengakuisisi Axis Telekom Indonesia, yaitu dengan penggabungan perusahaan, membuat
produk dan pemasaran PT XL Axiata Tbk semakin kuat. Selain itu, di tahun yang sama XL
menandatangani Perjanjian Pembelian Aset (Asset Purchase Agreement atau “APA”) dengan
PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (“STP”), selaku pemenang tender penjualan 3.500 menara yang
diselenggarakan XL, dengan nilai transaksi sebesar Rp5,6 Triliun. Bersamaan dengan itu, XL
dan STP juga menandatangani Perjanjian Induk Sewa Menara dimana XL telah setuju untuk
menyewa kembali menara yang telah dijual kepada STP untuk jangka waktu 10 tahun.
Menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan internet berkecepatan tinggi, XL
meluncurkan uji coba real mobile 4G-LTE (Long Term Evolution). Layanan internet kecepatan
tinggi XL hingga 100 Mbps ini didukung oleh Huawei dan Ericsson. XL pun melakukan
penggantian logo dengan konsep logo peel off yang maknanya mengupas, menunjukkan
komitmen XL untuk menghilangkan hambatan atau membuka akses menuju kesempatan baru
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki pelanggan secara maksimal.
Pada kegiatan bisnisnya PT XL Axiata Tbk tidak hanya melayani pasar konsumen
tetapi juga melayani pasar bisnis. Produk yang diberikan oleh PT XL Axiata Tbk kepada pasar
konsumen terbagi menjadi layanan kartu prabayar GSM XL, kartu prabayar AXIS, kartu
pascabayar XL, dan customer service. Selain itu masih ada beragam produk konsumen yang
ditawarkan oleh PT XL Axiata Tbk. Sedangkan dalam memenuhi kebutuhan komunikasi
korporat, XL menyediakan produk mulai dari GSM Korporat, Layanan Data Korporat,
Jaringan Domestik, Jaringan Internasional, Mesin ke Mesin, M-Ads, XCloud, sampai Digital
Merchant.
79
Produk-produk diatas didesain demi menunjang seluruh kegiatan bisnis perusahaan
untuk mampu bersaing dengan para pesaing di industri telekomunikasi yang dewasa ini
semakin ketat persaingannya. Tercatat bahwa market leader industri telekomunikasi PT
Telekomunikasi Indonesia masih memimpin dalam kategori jumlah pelanggan sebesar 140,585
juta pelanggan, Indosat sebanyak 63,2 juta pelanggan, XL sebanyak 59,643 juta pelanggan,
dan sisanya adalah pengguna kartu lain selain ketiga operator GSM terbesar tersebut. Adanya
perbedaan jumlah pelanggan hingga dua kali lipat lebih ini, tentunya membuat XL melakukan
berbagai upaya yang diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk menggunakan kartu
layanan yang mereka tawarkan.
INFORMASI UMUM
Di tahun 2014, XL telah memantapkan posisi sebagai salah satu operator terdepan di
layanan mobile internet Indonesia. XL memelopori penggunaan spectrum 4G-LTE untuk
memberikan pengalaman berbeda bagi masyarakat dalam mengakses layanan Data melalui
jaringan komunikasi nirkabel tercepat saat ini. Melalui penyediaan jaringan mobile internet
dengan kualitas penerimaan yang lebih baik, transfer data yang lebih stabil serta pertukaran
informasi yang lebih cepat, XL ingin membukakan berbagai peluang baru bagi semua lapisan
masyarakat, yang memungkinkan mereka mengerahkan dan mendayagunakan semua potensi
yang dimiliki, serta berkesempatan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. XL ingin
senantiasa memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan Indonesia.
Setelah XL mengganti logonya yang berarti adanya suatu perubahan dalam manajemen
yang mengartikan sebuah mimpi baru dan semangat baru, hal ini diiringi dengan perubahan
visinya yang mengarah lebih spesifik kepada menjadi yang terdepan dalam memberikan
pengalaman menggunakan mobile internet yang mudah dengan harga yang lebih murah untuk
masyarakat Indonesia dimana Brand XL memiliki daya tarik yang kuat untuk anak muda. Hal
yang memang sekarang sedang menjadi fokus strategi bisnis yang dilakukan oleh PT XL
Axiata yaitu melangsungkan inisiatif transformasi yang fokus pada peralihan ke Data,
peningkatan kualitas layanan, mengintensifkan program untuk meningkatkan retensi
pelanggan, dan memperkuat brand positioning. Semua ini ditujukan untuk menyediakan suatu
pengalaman digital yang lengkap, menyenangkan dan nyaman bagi pelanggan kami. Perubahan
yang terus menerus dalam perilaku konsumen menuju gaya hidup digital dimana Data adalah
bagian tak terpisahkan, Disanalah XL berada pada posisi yang sangat baik untuk memenuhi
tuntutan tersebut. XL pun tidak lupa dalam menjalankan itu semua berdasarkan prinsip-prinsip
80
yang dipegang demi tercapainya mimpi bersama berupa visi yang terwujudkan. XL didorong
untuk menjadi nomor 1 dalam memberikan pengalaman pelanggan terbaik. Misi XL adalah
membuat hidup yang lebih bermakna bagi masyarakat melalui kemudahan koneksi digital. Hal
itu dilakukan melalui budaya kerja yang dibangun perusahaan yaitu :
1. Uncomprimising Integrity
Memiliki standar etika tinggi, tidak ada toleransi terhadap perilaku tidak etis.
2. Simplicity
Melakukan yang terbaik untuk memberikan solusi yang mudah digunakan dan
melebihi harapan pelanggan.
3. Team Sinergy
Penuh semangat bekerjasama, memastikan semua proses dilakukan demi mencapai
tujuan bersama.
4. Exceptional Performance
Selalu semangat dalam memberikan kinerja terbaik.
Selain itu, PT XL Axiata Tbk tidak lupa dalam tanggung jawab sosialnya kepada
banyak pihak. Pada praktiknya, PT XL Axiata melakukan beragam praktik CSR diantaranya
adalah berfokus pada pendidikan dan pengembangan masyarakat. Program-program yang
dilakukan PT XL Axiata diantaranya mengadakan program XL Future Leaders, Komputer
untuk Sekolah Interaktif di pedesaan, Penanggulangan Bencana seperti contoh kasus banjir di
daerah Dayeuh Kolot, dan Internet Sehat yang merupakan program yang ditujukan untuk
mendukung penuh pemerintah dalam upaya meningkatkan perilaku penggunaan internet secara
sehat dan positif hasil kerjasama dengan ICT Watch.
KEGIATAN BISNIS
PT XL Axiata Tbk menjalankan kegiatan bisnis yang berfokus pada pasar konsumen
dan pasar bisnis. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya PT XL Axiata masih banyak berfokus
di Pulau Jawa. Dimana PT XL Axiata membagi region bisnisnya menjadi 5 region yaitu Central
(Bandung), North (Makassar), West (Medan), East (Surabaya), dan Jabo (Jakarta). Dimana
tercatat pada laporan keuangan terdapat 115 kantor XL Center yang menangani pelanggan
tersebar di Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Kalimantan. Seperti dijelaskan
sebelumnya bahwa produk dari PT XL Axiata sendiri cukup beragam dimulai dari layanan
kartu prabayar dan pascabayar XL, kartu prabayar AXIS, layanan Customer Service dan XL
81
Tunai sebagai bentuk mobile wallet yang sedang dikembangkan untuk transaksi pembelian
barang di internet seperti voucher hotspot, internet, dan layanan lainnya. Lalu ditambah adanya
fokus business to business perusahaan XL menyediakan produk mulai dari GSM Korporat,
Layanan Data Korporat, Jaringan Domestik, Jaringan Internasional, Mesin ke Mesin, M-Ads,
XCloud, sampai Digital Merchant.
OPERASIONAL
PT XL Axiata Tbk (XL) selalu berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi
pelanggan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan era transformasi ke arah layanan data,
Customer Service (CS) XL juga melakukan penyesuaian dengan sejumlah inisiatif. Antara lain
membuka XL XPLOR sebagai sarana bagi pelanggan dan masyarakat untuk mendapatkan
edukasi dan experience layanan data XL dalam berbagai bentuk. Saat ini XL memiliki dua
gerai XL XPLOR, yaitu di Senayan City dan Central Park Jakarta. Rata-rata per hari sebanyak
800 orang berkunjung ke XL XPLOR.
Selain itu, XL juga memiliki layanan khusus XLCare untuk pelanggan yang aktif di
jejaring sosial. Account khusus XLCare (@xlcare) ada di tiga social media platform yang
berbeda, yaitu twitter,Facebook dan Kaskus. Dengan standar 10 menit dalam merespon tiap
tweet yang masuk, layanan kami didukung oleh 8 Rangers (customer service agent) yang siap
membantu dengan solusi yang cepat dan tepat.
Selanjutnya, untuk pelanggan yang menghubungi Call Center, pelanggan akan
diarahkan sesuai dengan device yang dimiliki/ layanan yang dikeluhkan (IVR device centric)
dan kami memiliki gadget lab untuk membekali CS dengan informasi gadget dan layanan data.
Di XL Center, XL juga menyediakan gadget expert yang cakap dalam memberikan solusi
mengenai masalah gadget/ layanan data. Saat ini XL telah memiliki 112 XL Center yang
tersebar di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.
Peningkatan layanan CS XL juga mencakup penyediaan akses kemudahan kepada
pelanggan untuk mengetahui informasi sampai sejauh mana keluhannya sedang ditangani dan
berapa lama keluhan tersebut akan diselesaikan. XL juga membentuk “XLCare Community”,
sebuah komunitas yang dibentuk oleh XLCare untuk lebih dekat dengan followernya melalui
gathering secara reguler dan memberikan berbagai penawaran khusus untuk anggota
komunitasnya. Tidak ketinggalam, XL memiliki program “XPLOR University”, yang diadakan
untuk lebih dekat dengan pelanggan dengan mengadakan event secara berkala, memberikan
informasi gadget terbaru & memberikan diskon promo di special program XL XPLOR.
82
Untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan atas layanan CS, XL melakukan
melakukan survei secara berkala. Hasilnya cukup menggembirakan. Hasil survey
menunjukkan peningkatan nilai kepuasan pelanggan dari tahun ke tahun. Jika secara ratio
dibanding dengan jumlah pelanggan yang meningkat, jumlah keluhan yang diterima menurun.
Secara rata-rata, keluhan yang diterima per hari sekitar 0,02% dari total jumlah pelanggan XL
yang lebih dari 50 juta.
HUMAN RESOURCES MANAGEMENT
Di XL, pengelolaan Human Capital (HC) diselaraskan dengan identitas perusahaan dan
strategi bisnis agar dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan bisnis XL secara
berkelanjutan. Pada tahun 2014, inisiatif HC difokuskan pada empat area utama yaitu:
Sosialisasi dan internalisasi nilai perusahaan yang baru “ITS XL”,
Pengembangan kompetensi di bidang 4G LTE,
Dukungan terhadap proses integrasi terkait penggabungan usaha XL dengan AXIS, dan
Pengembangan organisasi.
Sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai perusahaan “ITS XL” juga melibatkan Direksi
dan tim manajemen yang ikut memberikan penjelasan langsung kepada semua pemangku
kepentingan di berbagai kesempatan seperti pada acara-acara korporasi, Leadership Lounge
dan lokakarya. Sosialisasi juga dilakukan melalui pembuatan atribut-atribut Perseroan yang
sesuai dengan nilai perusahaan yang baru. Bidang HC ikut memberikan kontribusi penting
dalam mendukung proses penggabungan usaha dengan AXIS. Banyak inisiatif yang dilakukan
terutama dalam mempertahankan talent AXIS, menjaga suasana kerja tetap kondusif dan
inisiatif lainnya terkait penyelesaian integrasi agar tetap berjalan sesuai dengan rencana.
Mulai dari proses perekruitan, penempatan, pelatihan dan pengembangan dan
pemeliharaan pegawainya dilakukan secara sistematis oleh pihak XL dengan standar yang
jelas. Hal lain yang perlu diungkap adalah salah satunya mengenai peran Customer Service XL
yang membantu dalam meningkatkan ARPU perusahaan. Sehingga XL juga terus melakukan
peningkatan kualitas petugas CS. Monitoring atas kinerja mereka terus dilakukan dengan cara
merekam, mereview, dan memberi feedback. Petugas CS yang ideal adalah mereka yang
mampu memberikan solusi yang akurat dan menyelesaikan keluhan pelanggan, serta ramah
kepada pelanggan. Saat ini XL memiliki sekitar 1600 petugas CS yang tersebar di seluruh
wilayah layanan.
83
PERKEMBANGAN INTERNET MEMBUAT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI
SEMAKIN BERSAING KUAT DALAM LAYANAN DATA
Perkembangan Industri Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi merupakan salah satu aspek penting dalam meningkatkan
keunggulan bersaing sebuah negara. Dalam studi yang dilakukan oleh Bank Dunia pada tahun
2009, dinyatakan bahwa setiap 10% kenaikan penetrasi jaringan pita lebar (broadband) dapat
meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 1,38%. Namun saat ini Indonesia belum
dapat mengambil manfaat ekonomi secara optimal dari kemajuan teknologi telekomunikasi.
Penyebabnya antara lain karena keterbatasan ketersediaan sarana jaringan teta pita lebar (atau
jaringan serat optik) yang saat ini baru dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia.
Di sisi lain, pasar telekomunikasi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang
mengesankan. Karena karakteristik geografis Indonesia, maka sistem telekomunikasi yang
lebih berkembang adalah pasar seluler. Menurut lembaga riset Business Monitor International,
jumlah pelanggan seluler pada akhir 2013 telah mencapai 301 juta dan diperkirakan akan
mencapai 343 juta pada tahun 2018. Angka ini jauh melampaui pelanggan fixed line dan fixed-
wireless. Jumlah yang sangat besar tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu
pasar seluler terbesar di dunia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) dan Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia tentang Profil Pengguna
Internet Indonesia tahun 2014 menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia sudah
mencapai angka 88,1 juta orang. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia
sebanyak 252,4 juta orang, maka dapat dikatakan bahwa penetrasi pengguna internet di negara
ini mencapai 34,9%. Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana
penetrasi internet baru mencapai 28,6%. Berdasarkan grafik yang menunjukkan jumlah
pengguna internet yang meningkat di Indonesia ini, wilayah Jawa dan Bali menjadi wilayah
yang memiliki pengguna internet terbanyak di Indonesia dengan 52 juta orang. Disusul wilayah
Sumatra yang berjumlah 18,6 Juta dan Sulawesi yang memiliki 7,3 Juta pengguna internet.
Wilayah Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku memiliki jumlah 5,9 juta orang serta wilayah
Kalimantan dengan jumlah pengguna internet sebanyak 4,2 juta orang.
Hasil penelitian lainnya mengungkapkan pula bahwa daerah Provinsi Jawa Barat
menjadi provinsi dengan pengguna internet terbanyak, yaitu sebanyak 16,4 juta orang bila
84
dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain. Berdasarkan data tersebut didapatkan bahwa
sebagian besar pengguna internet di Indonesia mengakses internet dengan menggunakan
telepon seluler. Sebesar 85% responden yang menjadi sampel dalam penelitian menjawab
mereka menggunakan telepon seluler dalam mengakses internet. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa orang Indonesia sekarang menggunakan telepon selulernya untuk
mengakses internet. Hal ini menjadi salah satu indikator yang menjadi latar belakang fenomena
dari penelitian yang akan diangkat. Hasil lain yang diungkapkan adalah hal yang dilakukan
masyarakat Indonesia ketika mengakses internet adalah menggunakan jejaring sosial. Tidak
kurang dari 87% pengguna internet di Indonesia mengaku menggunakan media sosial saat
terhubung ke internet. Alasan kedua orang menggunakan internet adalah mencari informasi
atau searching dan browsing yaitu sebanyak 68,7%. Berikut adalah gambar yang menunjukkan
data mengenai hal yang dilakukan masyarakat Indonesia ketika mengakses internet :
Gambar 1.1. Hal yang Dilakukan Ketika Mengakses Internet
Berdasarkan hal tersebut sekarang ini munculah tren industri telekomunikasi untuk
mengembangkan layanan internet super cepat dengan teknologi 4G. Teknologi 4G merupakan
teknologi akses nirkabel generasi keempat yang akan menggantikan teknologi akses nirkabel
generasi ketiga (3G). Teknologi ini menyediakan layanan video, data dan suara berbasis IP
(Internet Protocol). Teknologi 4G merupakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data,
85
dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna dengan kecepatan pengiriman data lebih
tinggi dari generasi sebelumnya. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IPv6
dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session
Initiation Protocol (SIP).
Saat ini, ada dua macam teknologi yang menjadi poros dari perkembangan teknologi
4G, yaitu WiMax dan LTE (Long Term Evolution). Kedua teknologi ini diharapkan dapat
menyediakan layanan akses data nirkabel dengan kecepatan tinggi bagi pelanggan. Akan tetapi,
LTE lebih cocok dengan jaringan GSM sebagai jaringan mobile yang dominan saat ini,
sehingga jalur evolusi nirkabel cenderung mengarah ke LTE. Teknologi LTE merupakan
ekosistem teknologi nirkabel terbesar. Kebutuhan terhadap teknologi 4G di Indonesia akan
semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena pelanggan mobile access di Indonesia semakin
dinamis. Teknologi 4G memungkinkan lebih banyak data yang dapat diakses dan lebih mudah
untuk mengunduh dan mengunggah data besar. Disampingitu, penetrasi smartphone
berteknologi 4G di Indonesia semakin meningkat. Sementara operator telekomunikasi perlu
mengkompensasi penurunan pendapatan dari layanan Voice dan SMS. Dengan meningkatnya
kebutuhan terhadap teknologi 4G, maka tantangan bagi operator dan regulator telekomunikasi
di Indonesia adalah untuk segera mendefinisikan, menentukan, dan mengalokasikan
sumberdaya spektrum frekuensi untuk 4G.
Kompetisi dalam Industri Telekomunikasi
Berdasarkan perkembangan industri telekomunikasi yang berfokus pada sasaran
berebut pasar di persaingan penyedia layanan data. Semua pemain industri telekomunikasi
berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanan data dengan menyediakan teknologi
terbaru 4G. Kebutuhan internet yang kini semakin dibutuhkan untuk menunjang aktivitas
maupun pekerjaan sehari-hari membuat perusahaan telekomunikasi menciptakan segmen pasar
baru yaitu Netizen atau disebut sebagai pengguna internet. Seperti diketahui persaingan pasar
dimana pun selalu berfokus pada 2 pilar utama yaitu produk dan harga. Produk yang dimiliki
sama-sama bersaing meningkatkan kecepatan layanan data dan jaringan di setiap daerah.
Menariknya hal yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi adalah bermain di harga.
Biasanya, harga paket internet yang disukai masyarakat adalah paket internet yang murah
namun memiliki kuota banyak serta jaringan yang diakses menghadirkan koneksi yang kuat.
Karena sinyal yang stabil akan berpengaruh terhadap proses pencarian informasi atau aktivitas
lainnya yang sedang anda gunakan melalui media inernet ini. Dimana hal yang menjadi tolak
86
ukur para netizen yaitu minimal memiliki kuota internet sebesar 1 GB perbulan dimana
Telkomsel 2GB biayanya 80,000, Indosat 2GB biayanya 34,900, Smartfren 2 GB 60,000, Tri
2GB 55,000, dan XL 2GB biayanya 60,000. Hal ini terlihat bahwa Telkomsel sebagai market
leader tetap percaya dengan harga yang mahal mereka tetap bisa mempertahankan konsumen
utamanya dan mengejar middle-up Social Economic Status sebagai pangsa utamanya ditambah
banyaknya orang yang sudah banyak mengakui telkomsel sehingga sampai tahun 2014 jumlah
pelanggan Telkomsel masih diangka 2x lipat jumlah pelanggan pesaing terdekatnya XL dan
Indosat. Satu lagi yang menarik adalah persaingan samudra biru yang dilakukan Telkomsel
untuk menarik minat Netizen dan Shopper di Indonesia yang berbanding lurus dengan
bertambahnya masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas dengan menghadirkan T-Cash
yang tahun 2015 kemarin sudah cukup digembar-gemborkan promosinya dengan banyaknya
kerjasama dengan merchant-merchant business lokal di Indonesia.
Tidak seperti sang merah market leader, PT XL Axiata konsisten untuk terus
mengembangkan layanan data 4Gnya untuk memberikan banyak experience internet kepada
para pengguna internet di Indonesia. Bahkan, berdasarkan artikel dari CNN Indonesia, XL
Axiata mulai menuai hasil baik setelah fokus perusahaan tak lagi berpatok pada kuantitas
jumlah pelanggan. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan average revenue per user (ARPU).
CEO XL Axiata Dian Siswarini mengungkap ARPU perusahaan sejak awal tahun 2015. Dian
mengatakan, XL mencapai ARPU dari Januari lalu adalah Rp 27 ribu sampai Rp 28 ribu.
Kemudian di kuartal kedua, ARPU mengalami peningkatan menjadi Rp 31 ribu. Dian
menekankan kendati jumlah pelanggan menurun, namun pemakaian layanannya semakin
meningkat. Dengan kata lain, kualitas pelanggan XL semakin tumbuh karena sudah mulai
memaksimalkan usage.
Dian kemudian berbicara secara industri, bahwa layanan SMS dan voice memang sudah
'dibantai' oleh paket data, tetapi kebanyakan orang masih menggunakan panggilan keluar
sehingga penurunannya tak sedrastis SMS. Sesuai apa yang diucapkan oleh Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara bahwa pasar seluler di Indonesia mulai jenuh dan
semua pihak diharapkan mendukung untuk mencapai tingkat kematangan. Kini bukan saatnya
lagi bagi perusahaan telekomunikasi untuk mengejar jumlah pelanggan, tetapi mulai harus
mengincar pendapatan. XL pun percaya bahwa perusahaan sudah mulai mampu
mengembangkan pendapatan dan banyak proyek lain sebagai keuntungan tersendiri dan tak
semata-mata hanya fokus menggaet kuantitas pelanggan dari penjualan kartu SIM.
87
MANUVER PT XL AXIATA TBK
1. Aplikasi Enterprise XL Bantu Korporasi Tingkatkan Produktivitas dan Efisiensi
Proses Bisnis
Melalui bisnis Internet of Thing (IOT), PT XL Axiata Tbk (XL) terus melahirkan
berbagai inovasi berbasis layanan teknologi informasi dan telekomunikasi. Layanan inovatif
tersebut antara lain berupa solusi untuk korporasi yang berguna membantu peningkatan
produktivitas dan efisiensi proses bisnis. Salah satunya adalah aplikasi “Enterprise”, yang
memang dirancang untuk menjawab kebutuhan pelanggan korporat atas solusi yang
komprehensif dan unik.
Chief Digital Service Officer XL, Yessy D Yosetya, mengatakan, “Mobilitas yang
semakin tinggi disertai dengan bisnis proses yang tidak mudah sering menjadi faktor utama
keterlambatan service delivery yang dialami suatu perusahaan. Berorientasi pada kebutuhan
bisnis pelanggan korporat, melalui XL IOT, kami telah menyiapkan empat solusi pada aplikasi
Enterprise. Dengan solusi tersebut, setiap perusahaan dapat dengan mudah mengautomisasi
pekerjaan manual dan mempercepat bisnis proses supply chain.”
Yessy D Yosetya menambahkan, empat solusi dalam aplikasi Enterprise tersebut
mencakup Manajemen Penjualan, Manajemen Inventori dan Pergudangan, Manajemen
Survey, serta Manajemen Distribusi dan Canvasser. Pada fitur manajemen penjualan, solusi
ini digunakan untuk meningkatkan fungsi tenaga penjual dalam mengakses kebutuhan
pelanggan serta target penjualan. Selain itu solusi ini dapat meningkatkan waktu response dari
penyediaan kebutuhan pelanggan.
Pada solusi manajemen inventori dan pergudangan, solusi ini dirancang khusus untuk
perusahaan dalam mengelola kegiatan operasional gudang, mulai dari pencatatan barang
masuk hingga barang tersebut keluar dari gudang. Aplikasi ini menggunakan sistem Barcode
untuk mempermudah pekerjaan di lapangan. Dengan demikian, pelanggan akan mudah dalam
mengelola data inventori barang seperti serial number, expiry date, batch melalui berbagai
macam metode prosedur (First in First Out atau First Expired First Out).
Pada solusi manajemen survey, layanan ini dapat memberikan kemudahan bagi
perusahaan yang bergerak di bidang jasa survey maupun perkreditan dalam memperoleh
informasi dari pelanggannya. Tenaga lapangan dapat dengan mudah mengumpulkan data
responden atau nasabah dan mengirimkan informasi tersebut secara real time ke pusat sistem
88
data perusahaan. Terakhir, pada solusi manajemen distribusi dan canvasser, solusi merupakan
gabungan dari manajemen inventori serta manajemen penjualan, di mana penggunaannya
untuk mengelola seluruh pelanggan perusahaan, termasuk menentukan pedoman kunjungan
tenaga penjual (call plan atau route plan) maupun kurir pengantar barang.
Selain memberikan kecepatan, aplikasi ini juga beroperasi di sistem operasi Android
yang memudahkan pelanggan untuk menggunakannya di berbagai jenis perangkat ponsel.
Peningkatan kinerja beberapa fungsi departemen dalam perusahaan, seperti fungsi penjualan,
fungsi inventori dan logistik, maupun fungsi distribusi, dapat diraih dengan adanya aplikasi ini.
Selain itu, manajemen dapat memonitor penjualan untuk membantu mengukur KPI maupun
target dari tenaga penjual.
Dengan berbagai manfaat tersebut, maka solusi ini pun sekaligus dapat membantu
pelanggan dalam mengamankan resiko bisnis dan menemukan peluang bisnis baru dengan cara
yang lebih mudah. Dengan demikian, kegiatan yang biasanya memakan waktu lama dalam
operasional perusahaan seperti mengirim data penjualan, inventori barang, melakukan survey
kelayakan, maupun distribusi barang, dengan solusi ini semua hal tersebut dapat dilakukan
secara real time.
Arifa Febriyanti, selaku General Manager M2M Technology yang bertanggung jawab
dalam pengembangan aplikasi ini menekankan, “Tim operasional kami akan berkomunikasi ke
pelanggan dalam menentukan layanan yang tepat dan terbaik sesuai kebutuhan perusahaan, dan
memastikan solusi ini dimanfaatkan secara maksimal oleh pelanggan korporat.” Selanjutnya,
mereka akan menganalisa kebutuhan tersebut dan memberikan komitmen untuk membangun
solusi yang komprehensif dan unik sesuai dengan requirement bisnis. Empat solusi Aplikasi
Enterprise tersebut telah diuji di beberapa perusahaan pelanggan korporat dari berbagai macam
sektor industri, seperti perdagangan barang dan jasa konsumer, lembaga Keuangan dan bank,
serta logistik.
Bisnis XL IOT telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hingga Maret
2015, jumlah koneksi XL IOT meningkat pesat menjadi lebih dari 600.000 koneksi. Angka ini
merupakan kombinasi jumlah pelanggan aktif terdaftar dan pelanggan yang berkomitmen
menggunakan XL. EDC (Electronic Data Capture) tetap mendominasi koneksi di XL IOT dan
disusul oleh pengguna AMR (Automated Meter Reading).
89
2. Upaya Konsortium PT XL Axiata Tbk dengan Indosat OOredo untuk dapat kualiatas
pelayanan internet tercepat sampai wilayah Indonesia dengan keikutsertaan tender
Palapa Ring II
Berdasarkan Artikel Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah membuka tender
pembangunan Palapa Ring tahap dua untuk mempercepat tersedianya infrastruktur yang
mendukung koneksi internet cepat ke seluruh wilayah Indonesia. Operator telekomunikasi
terbesar kedua di Indonesia, XL Axiata, rupanya sangat serius mengikuti tender tersebut. Saat
ini XL telah lolos tahap prakualifikasi. Hal ini diungkap CEO XL Axiata, Dian Siswarini,
dalam sesi diskusi dengan media, Kamis sore 19 November 2015. "Kami berencana
mengajukan proposal untuk ikut tender (tahap kedua) proyek itu. Rencananya kami akan
melakukan konsorsium dengan dua partner lain, salah satunya dengan operator dan satunya
lagi dengan perusahaan teknologi lokal," kata Dian.
Dian mengungkap, XL akan membuat konsorsium dengan Indosat Ooredoo dan PT
Alita Praya Mitra sebagai perusahaan penyedia solusi komputasi. Salah satu syarat untuk
melakukan konsorsium menurut Dian adalah mitra yang digandeng harus memiliki
kemampuan mengoperasikan jaringan. Pemerintah memang membolehkan operator untuk
membuat konsorsium dalam menggarap proyek ini. Saat ini XL tengah menunggu Request For
Proposal (RFP) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang kabarnya akan
dikeluarkan pada 23 November 2015. Di tender Palapa Ring kali ini, kata Dian, juga akan ada
penjamin sehingga pemain akan lebih tenang, tidak perlu khawatir dana akan tersendat. "Jadi
kalau ternyata pemerintahnya berubah pikiran atau misalnya uang USO-nya gak keluar-keluar,
ada penjamin yang akan menjamin bahwa si badan usaha yang dibentuk oleh konsorsium ini
akan mendapatkan pembayaran," jelas Dian. Pemenang tender nantinya akan mengelola Palapa
Ring selama 15 tahun, baru kemudian diserahkan ke pemerintah.
Pemerintah sendiri menggelar tender pembangunan serat optik Palapa Ring tahap 2
dengan tujuan untuk menyediakan layanan internet broadband kepada pengguna dengan
kecepatan minimal 10 Mbps di pedesaan dan 20 Mbps di perkotaan. Sebelumnya, tender Palapa
Ring hanya dibuka untuk dua paket, yakni Barat dan Tengah. Pemerintah pun mengubah
jumlah paket menjadi tiga, yang terdiri dari Barat, Tengah, dan Timur. Penambahan paket ini
juga membuat total panjang serat optik Palapa Ring direvisi menjadi 8.479 km dengan total
nilai proyek US$ 230,6 juta.
90
2. Meluncurkan Aplikasi DigiBiz untuk pasar UKM di Indonesia
Berdasarkan artikel pada Liputan6.com, Jakarta - Eksistensi dan kontribusi Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) telah diakui sebagai salah satu penopang perekonomian negara.
Karenanya, PT XL Axiata Tbk (XL) turut berpartisipasi dalam rangka mendukung
pengembangan UKM melalui sebuah layanan khusus, yaitu solusi bisnis “DigiBiz”.
Menurut keterangan yang Tekno Liputan6.com terima, Presiden Direktur XL, Dian
Siswarini meresmikan layanan digital platform tersebut di Jakarta, Rabu (2/12/2015). Turut
hadir Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara, Deputi Bidang
PJU Kementerian Koperasi dan UKM, Emilia Suhaimi, serta Presiden Komunitas Tangan Di
Atas (TDA), Mustofa Romdloni. Direktur Digital Service XL, Ongki Kurniawan mengatakan,
“DigiBiz merupakan platform solusi digital guna mendukung para pelaku UKM untuk
memulai dan mengembangkan bisnisnya. Dengan kompetensi kami di bidang TIK, kami ingin
berperan aktif mendorong UKM untuk bisa lebih memanfaatkan teknologi dalam
meningkatkan produktivitasnya."
Solusi dari XL ini, lanjut Ongki, sangat mudah diterapkan. Dikatakannya, hanya
dengan ponsel, DigiBiz sudah bisa dijalankan. Karena itu, pihaknya berharap hingga akhir
tahun depan setidaknya 20 ribu UKM sudah memanfaatkan DigiBiz. Lebih lanjut, Ongki
berujar bahwa dalam 3 tahun ke depan XL menanamkan investasi kurang lebih Rp 500 miliar
untuk mengembangkan solusi bagi kalangan UKM. Dalam pengembangannya, XL juga
menggandeng kalangan perbankan dan lembaga jasa keuangan, serta komunitas UKM di
berbagai daerah untuk menyiapkan solusi digital finansial bagi UKM. Menurutnya,
kemudahan akses terhadap kalangan perbankan memang menjadi kebutuhan pelaku UKM.
Sementara itu, dalam merangkul kalangan UKM, XL menjalin sama dengan komunitas Tangan
di Atas (TDA), yang beranggotakan tidak kurang dari 10 ribu pelaku UKM di berbagai daerah
di Indonesia.
Pencapaian PT XL Axiata Tbk
Transformasi besar-besaran XL di tahun 2014 berbuah hasil di tahun 2015, dimana
PT XL Axiata berhasil hasilkan berbagai pencapaian positif diantaranya :
Pendapatan dan EBITDA terus tumbuh berturut-turut dalam tiga kuartal terakhir
Pelanggan naik 500 ribu, total menjadi 42 juta pelanggan
91
XL umumkan rencana penerbitan saham baru (rights issue) untuk membayar kembali
pinjaman dalam US Dollar dari pemegang saham
PT XL Axiata Tbk (XL) mengumumkan hasil audit kinerja keuangan perusahaan tahun
2015 yang berakhir 31 Desember 2015. Selain itu, XL juga mengumumkan rencana untuk
menerbitkan saham baru (rights issue) dimana dana yang dihasilkan dari rights issue tersebut
akan digunakan untuk membayar kembali pinjaman dari pemegang saham sebesar USD 500
juta.
Presiden Direktur dan CEO XL, Dian Siswarini mengatakan, "Kami telah menutup
tahun 2015 dengan berbagai pencapaian positif sebagai hasil dari transformasi yang yang sudah
kami lakukan sejak awal 2015 yang lalu. Kami telah berhasil meningkatkan kinerja operasional
dan finansial guna membangun pondasi perusahaan yang lebih kuat untuk meraih pencapaian
kinerja yang lebih baik di tahun 2016."
XL berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan selama tiga kuartal secara berturut-
turut, dengan tumbuh sebesar 2% QoQ pada 4Q 15, yang didorong oleh pertumbuhan
pendapatan penggunaan layanan utama (voice dan SMS) sebesar 2% QoQ, serta dari
pencapaian kinerja yang solid untuk layanan data (naik 15% QoQ).
Peningkatan terbesar ada pada Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi
(EBITDA) yang meningkat 6% QoQ menjadi Rp 2,3 triliun, yang kemudian meningkatkan
EBITDA margin menjadi 39% atau naik 1%
QoQ. Peningkatan ini merupakan dampak positif dari terbentuknya kembali basis
pelanggan yang berfokus pada pelanggan-pelanggan yang lebih menguntungkan, serta adanya
upaya untuk meningkatkan profitabilitas portofolio produk. Pencapaian ini sekaligus juga
merupakan peningkatan EBITDA dan EBITDA margin selama tiga kuartal berturut-turut.
XL terus fokus untuk menjadi yang terdepan dalam menyediakan layanan internet
mobile di Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut dan juga adanya peningkatan adopsi
pelanggan terhadap ponsel dengan kemampuan layanan data, telah mendorong pertumbuhan
yang kuat untuk trafik layanan data. Trafik data tumbuh 54% YoY di tahun 2015, dibandingkan
dengan periode yang sama tahun lalu. Total pengguna layanan data sebesar 22,5 juta atau 54%
dari total pelanggan XL. Pertumbuhan smartphone telah berhasil mendorong peningkatan
adopsi layanan Data di Indonesia. Penetrasi smartphone XL telah tumbuh dan berkembang
sebesar 42% pada akhir 2015. pengguna smartphone XL tumbuh 10% YoY dan mencapai
jumlah 17,7 juta pengguna.
92
Pada kuartal tersebut, setelah peluncuran komersialisasi layanan 4G LTE pada
spektrum 1800 MHz secara nasional, XL memperkenalkan paket HotRod 4G yang
menawarkan kuota LTE dengan harga terjangkau. Dengan layanan ini pelanggan dapat
menikmati manfaat internet cepat dan berkualitas. Sepanjang tahun, XL juga terus mendorong
adopsi ponsel 4G oleh pelanggan sejalan dengan agenda transformasi yang memang
mengutamakan pelanggan yang mampu memberikan nilai lebih tinggi. Untuk itu, XL
menawarkan program bundling dengan pilihan berbagai smartphone, mulai dari Apple,
Samsung, Xiaomi, Alcatel, Lenovo, LG, hingga Sharp.
XL juga telah berhasil menjalankan kampanye pemasaran (marketing campaigns),
salah satunya "60 Mazda, 60 Hari, 60 Pemenang". Kampanye pemasaran ini untuk
meningkatkan dan mendorong isi ulang pulsa oleh pelanggan di tahun 2015 dengan
menawarkan hadiah menarik. Selanjutnya, XL juga meningkatkan aktivitas distribusi melalui
modern channel dengan memperkenalkan program "Harga Pas" untuk penjualan isi ulang pulsa
di toko-toko seperti Indomaret dan 7-Eleven. Selain itu, melalui program yang sama XL juga
mengenalkan lebih banyak pilihan untuk isi ulang.
4G LTE merupakan bagian penting dari strategi XL untuk menjadi yang terdepan dalam
penyediaan layanan mobile internet. layanan 4G LTE merupakan upaya untuk memenuhi
permintaan konsumen atas internet berkecepatan tinggi. Untuk mendukung layanan 4G LTE,
XL telah membangun 3.134 BTS 4G per akhir tahun 2015, yang tersebar di lebih dari 35 kota.
XL juga terus berinvestasi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan jangkauan dengan
membangun lebih dari 18.000 BTS 3G hingga akhir 2015, yang menjadi bagian dari total
58.879 BTS.
Selama tahun 2015, XL telah membelanjakan belanja modal (capex) sebesar Rp 4,1
triliun, terutama guna upaya memperluas infrastruktur Data dan layanan mobile, yang didanai
melalui dana internal. Total utang menurun menjadi Rp 27.0 triliun dari Rp 29.6 triliun pada
akhir 2014. Sementara itu, Net Debt / EBITDA meningkat sedikit dari 2,6x ke 2,8x. Untuk
periode 2015, XL mencatat rugi bersih sebesar Rp 25 miliar yang terutama disebabkan oleh
dampak forex dari penguatan US Dollar. Menyesuaikan dampak tersebut, XL mencatat laba
bersih yang dinormalisasi sebesar Rp 51 miliar. XL memulai tahun 2015 dengan menerapkan
agenda transformasi yang disebut dengan “3R – Revamp, Rise & Reinvent”, yang telah berjalan
sejak awal tahun 2015. Sebagai ikhtisar, transformasi XL sebagaimana dimaksud sebelumnya
adalah terdiri dari: Revamp (Mengubah) –mengubah model bisnis pencapaian pelanggan (dari
'volume' menjadi 'value') disertai strategi distribusi serta perbaikan portofolio produk untuk
meningkatkan pendapatan. Rise (Meningkatkan) – meningkatkan nilai brand XL dan
93
menggunakan strategi dual-brand dengan AXIS untuk menyasar berbagai segmen pasar yang
berbeda. Reinvent (Menemukan kembali) – menumbuhkan berbagai inovasi bisnis melampaui
model bisnis yang digunakan saat ini.
Alasan dari transformasi ini bagi XL adalah untuk merespon perubahan pasar yang
sangat dinamis dan fokus pada penciptaan nilai (value) sehingga XL dapat membangun bisnis
yang lebih berkelanjutan di masa depan. XL telah mengakhiri tahun 2015 dengan berbagai
pencapaian yang baik sebagai hasil atas agenda transformasi. Ini dibuktikan dengan
meningkatnya metrik operasional dan keuangan. Ini mendasari keyakinan XL bahwa
keputusan untuk menjalankan strategi ini sudah tepat. Selanjutnya, tahun 2016 akan menjadi
tahun untuk membangun di atas pondasi yang telah ditata pada tahun 2015.
Rencana rights issue
XL juga mengumumkan rencana untuk melakukan penerbitan saham baru (rights issue)
guna menggalang dana yang akan digunakan untuk membayar kembali pinjaman dari
pemegang saham sebesar USD 500 juta. Penggalangan dana ini memungkinkan semua
pemegang saham XL untuk berpartisipasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan
kedepan. Untuk menunjukkan komitmennya yang terus menerus selaku pemegang saham
utama dari XL, Axiata Group, yang saat ini memiliki sekitar 66,4% saham XL, telah
mengungkapkan rencananya untuk sepenuhnya mengambil haknya secara pro rata atas
penerbitan saham baru tersebut. Sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham dalam
penerbitan saham baru (rights issue) ini direncanakan akan dijamin sepenuhnya oleh pembeli
siaga.
Atas rencana rights issue, Presiden Direktur dan CEO XL, Dian Siswarini mengatakan,
"Kami telah melihat kemajuan yang signifikan dan mendapatkan momentum atas agenda
transformasi yang telah kami jalankan sejak 2015. Kami telah menjalankan berbagai inisiatif
pengelolaan neraca keuangan (Balance Sheet Management Initiatives) untuk memperkuat
posisi keuangan perusahaan dan mengurangi resiko dan dampak valuta asing. Penerbitan
saham baru
(rightsissue) merupakan langkah penting untuk memperkuat fondasi kami dalam m
enyongsong agenda transformasi berikutnya. Dana dari rights issue akan kami gunakan untuk
membayar kembali pinjaman US Dollar kepada pemegang saham”.
Penerbitan saham baru (rights issue) harus terlebih dahulu mendapat persetujuan
pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ("RUPSLB"), yang
94
dijadwalkan 10 Maret 2016, serta persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas
pernyataan pendaftaran yang sebelumnya harus disampaikan oleh XL. Proses ini diharapkan
selesai pada semester pertama 2016. Harga saham akan ditentukan dan ditetapkan secara
bersama oleh XL Axiata dan para pembeli siaga. Diskon harga saham diperkirakan tidak lebih
dari 20% TERP pada tanggal penetapan harga. Ketentuan atas penerbitan saham baru (rights
issue) termasuk harga saham yang terkait dengan penawaran dan jumlah saham yang
ditawarkan akan diumumkan pada waktunya. Credit Suisse dan Mandiri Sekuritas telah
ditunjuk sebagai penasihat keuangan untuk proses penerbitan saham baru ini (rights issue).
Data Tambahan :
Sumber :
Laporan Keuangan Perusahaan PT XL Axiata Tbk tahun 2013 dan Tahun 2014
http://www.plimbi.com/news/3406/sejarah-xl
http://www.xl.co.id
95
http://www.liputan6.com/tag/xl-axiata
http://tekno.liputan6.com/read/2380501/bantu-ukm-xl-hadirkan-digibiz
http://www.xl.co.id/corporate/id/ruang-media/nasional/aplikasi-enterprise-xl-bantu-
korporasi-tingkatkan-produktivitas-dan-efisiensi-proses-bisnis
http://detikponsel.com/harga-paket-internet-termurah/
http://www.cnnindonesia.com/teknologi
96
KASUS 7
PT BANK MUAMALAT INDONESIA TBK
SEJARAH BANK MUAMALAT
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1
November 1991 diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia.
Bank Muamalat memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412H atau 1 Mei 1992.
Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan
beberapa pengusaha muslim, pendirian Bank Muamalat Indonesia juga menerima dukungan
masyarakat dalam bentuk bantuan dana senilai 84 milyar rupiah, dapat dilihat dari dokumen
pendirian saham perseroan Bank Muamalat. Dalam acara silaturahmi pendirian di Istana
Bogor, Bank Muamalat juga mendapatkan perolehan tambahan dari masyarakat Jawa Barat
yang turut menanam modal senilai 106 milyar rupiah.
Latar belakang awal dari pendirian Bank Muamalat adalah karena bunga bank dalam
konsep Islam itu haram, sehingga lokakarya Majelis Ulama Indonesia mengadakan
musyawarah sehingga terbentuklah bank syariah yang tidak menganut sistem bunga atau riba
tetapi memakai sistem bagi hasil. Muamalat merupakan bank syariah pertama yang berdiri di
Indonesia. Hanya dalam kurun waktu 2 tahun sejak didirikan, Bank Muamalat berhasil
menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini mengkokohkan posisi perseroan
sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa dan produk
yang terus dikembangkan.
Pada akhir tahun 90an. Indonesia dilanda krisis moneter yang memporakporandakan
sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit
macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio
pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp. 105
miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu RP. 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor
awal. Dalam upaya memulihkan permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal yang
potensial dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank (IDB) yang
berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 1 Juni 1999 IDB secara resmi
menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat.
Dalam kurun waktu antara tahun 1999 hingga 2002, Bank Muamalat berhasil
membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap kru Muamalat,
97
ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat serta
ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni. Oleh karena itu, kurun waktu
tersebut merupakan masa – masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank
Muamalat. Melalui masa – masa yang sulit ini Bank Muamalat berhasil bangkit dari
keterpurukan, diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh anggota direksi
diangkat dari internal. Muamalat.
Bank Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada
(i) restrukturisasi aset dan program efiensi, (ii) tidak mengandalkan setoran modal tambahan,
(iii) tidak melakukan PHK satupun terhadap sumber daya manusia yang ada dan dalam
pemangkasan biaya, tidak memotong hak kru Muamalat sedikitpun, (iv) pemulihan
kepercayaan dan rasa percaya diri kru Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama
kepengurusan direksi baru, (v) peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin
kerja Muamalat sebagai agenda utama di tahun kedua dan (vi) pembangunan tonggak–tonggak
usaha dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank
Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya yang akhirnya membawa Bank Muamalat ke era
pertumbuhan baru memasuki tahun 2005 dan seterusnya.
INFORMASI UMUM
Pada awalnya, visi Bank Muamalat adalah “Menjadi Bank Syariah Utama di Indonesia,
Dominan di Pasar Emosional dan dikagumi di Pasar Rasional”. Dengan visi tersebut, Bank
Muamalat berkomitmen untuk terus optimal dalam menggarap pasar emosional maupun
rasional. Bank Muamalat juga mengemban visi untuk menjadi “The Best Islamic Bank and Top
10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence” dan misi untuk membangun lembaga
keuangan syariah yang unggul dan berkesinambungan dengan penekanan pada semangat
kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang
islami dan professional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai
kepada seluruh pemangku kepentingan. Sementara itu, Bank Muamalat memiliki empat tujuan
awal yaitu meningkatkan kualitas kehidupan sosial masyarakat Indonesia, meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan ekonomi negara, mengembangkan lembaga
keuangan dan sistem perbankan yang sehat dan membimbing masyarakat untuk berperilaku
ekonomis.
Mengenai logo yang digunakan oleh Bank Muamalat, ada beberapa makna yang
terkandung di dalamnya. Jika dibaca dengan seksama, logo tersebut terdiri dari tiga huruf
hijaiyah, yaitu Daal, Yaa’ dan Nuun. Logo ini menggambarkan rangkaian kegiatan ekonomi
98
yang aktif dan harmonis di dalam suatu negeri yang subur dan peradaban tinggi disertakan
dengan nilai-nilai luhur. Adapun makna dibalik lambang air yang digunakan oleh Bank
Muamalat memiliki arti kemurnian dan mencirikan kekuatan atas akar islami yang digunakan
dan menjadi dasar berjalannya bank ini. Tema Bank Muamalat yang berwarna ungu juga
merupakan satu-satunya bank syariah yang memiliki tema warna tersebut.
Sebagaimana diamanahkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2007 tentang Penanaman Modal, dalam Pasal 15 (b) antara lain disebutkan bahwa: “Setiap
penanaman modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Disamping
itu sesuai dengan peraturan dan ketentuan Good Corporate Governance (GCG) yang berlaku
antara lain disebutkan bahwa setiap Bank wajib menginformasikan dalam laporan GCG Bank
yang bersangkutan tentang penyaluran dana untuk kegiatan sosial. Sepanjang tahun 2014,
dalam melakukan aktifitas CSR-nya Bank Muamalat menekankan kepada 4 (empat) aspek
kegiatan CSR yang meliputi lingkungan hidup, pengembangan sosial masyarakat yang
bekerjasama dengan Baitulmaal Muamalat (BMM), ketenagakerjaan, kesehatan dan
keselamatan kerja (K3), tanggung jawab terhadap konsumen serta satu program khusus yaitu
“Bersama Muamalat Merajut Nusantara” dalam rangka Milad Bank Muamalat yang ke- 22
tahun.
Demi melanjutkan komitmen perusahaan untuk mendukung pemerintah di sektor
pendidikan, Bank Muamalat menyelenggarakan program tanggung jawab sosial perusahaan
(CSR) dengan menghibahkan ribuan furnitur perkantoran dari gedung lama kepada lembaga
pendidikan di Indonesia. Program CSR yang bertemakan “Furniture for Hope” ini telah
berjalan sejak Desember 2015. Sebanyak hampir 1,500 furnitur bernilai total Rp 1,7 miliar
dihibahkan kepada 75 lembaga pendidikan yang terdiri dari LSM, sekolah (PAUD-SMU &
pesantren) dan masjid yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Cianjur,
Banten dan Majalengka. Furnitur yang didonasikan terdiri dari kursi kerja, credenza, work
station, meja kerja, lemari gantung, lemari dinding, dan rak buku.
Di tahun 2014 kemarin, PT Bank Muamalat juga menyelenggarakan Program Bersepeda
Jelajah Nusantara. Bersama Muamalat Merajut Nusantara dalam 'Ride for (Do) Nation'
merupakan program pertama yang diterapkan di Indonesia dan digagas oleh Bank Muamalat.
Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Luluk Mahfudhah mengatakan, program bersepeda
dari Sabang hingga Merauke yang membawa misi dalam kegiatan yang dilakukan, yaitu
implementasi program CSR di 22 wilayah di Indonesia yang dilewati tim sepeda. Aksi CSR
ini terfokus pada bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
99
Bank Muamalat juga menyelenggarakan aksi CSR layanan kesehatan berupa donor
darah. Kegiatan CSR donor darah ini menargetkan 200 peserta pendonor yang kemudian akan
didistribusikan ke Palang Merah Indonesia (PMI).Hingga pertengahan 2014, Bank Muamalat
telah menyelenggarakan delapan corporate event diantaranya Penarikan Pemenang dan
Penyerahan Hadiah Muamalat Berbagi Rezeki Periode II/2013, serta Penyerahan Bantuan
Madrasah Banten Program Unggulan Kementrian Agama (BPS BPIH).
Bank Muamalat sendiri sudah berulangkali menerima penghargaan. Yang terbaru di
tahun 2015, Bank Muamalat meraih predikat sebagai Best Islamic Retail Bank dan Best Islamic
Bank in Indonesia. Sebelumnya, Bank Muamalat telah mendapatkan predikat sebagai Best
Islamic Bank in Indonesia pada tahun 2006, 2008, 2009, 2010, 2012, 2013, dan 2014. Selain
predikat tersebut, di tahun 2012 Bank Muamalat turut meraih penghargaan sebagai The Most
Innovative Islamic Bank in The World. Penghargaan tersebut datang dari Islamic Finance News
(IFN) dalam IFN Awarding Ceremony 2014 yang berlangsung di Shangri-La Ballroom Hotel,
Kuala Lumpur, Malaysia.
Selain itu, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk juga menerima penghargaan bergengsi
tingkat internasional dalam ajang 9th Annual Southeast Asia Award Luncheon yang
berlangsung September 2015 lalu di Jakarta. Dalam penghargaan ini, Bank Muamalat juga
mendapat predikat Best Islamic Finance Bank in Indonesia. Bank Muamalat berhasil
mempertahankan predikat tersebut selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2015.
Presiden Direktur Bank Muamalat Endy Abdurrahman mengatakan, penghargaan yang
diberikan Alpha Southeast Asia, merupakan bukti dan komitmen Bank Muamalat dalam
memberikan pengembangan dan inovasi produk perbankan serta layanan terbaik bagi seluruh
nasabah Bank Muamalat.
KEGIATAN BISNIS
Saat ini, Bank Muamalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3 juta nasabah melalui
457 gerai yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi
melalui lebih dari 3700 Kantor Pos Online/System Online Payment Point (SOPP) di seluruh
Indonesia, 1958 ATM, serta 95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya
bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk
meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan
Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih
dari 11.000 ATM di Malaysia. Selain itu Bank Muamalat memiliki produk shar-e gold dengan
100
teknologi chip pertama di Indonesia yang dapat digunakan di 170 negara dan bebas biaya
diseluruh merchant berlogo Visa.
Sampai dengan akhir tahun 2014, Bank Muamalat membukukan peningkatan aset
sebesar 16,17% dari posisi setahun sebelumnya, dengan kenaikan sebesar 3,11% pada
pembiayaan yang disalurkan. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 22,53%
dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih tahun 2014 tercatat
sebesar Rp 57,17 miliar, dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 165,14
miliar. Dalam pandangan Dewan Komisaris, pencapaian dan kinerja keuangan Bank Muamalat
pada tahun 2014 secara keseluruhan masih sejalan dan mencerminkan dinamika pasar maupun
perkembangan industri perbankan di tahun tersebut.
Perlu kiranya dicatat bahwa menurunnya perolehan laba bersih pada tahun 2014 semata-
mata disebabkan oleh peningkatan signifikan pada penyisihan kerugian aset produktif, seiring
memburuknya kolektabilitas portofolio pembiayaan Bank Muamalat. Selain melakukan
pencadangan kerugian aset produktif guna memperbaiki kesehatan neraca secara keseluruhan
ke depan, Direksi Bank Muamalat juga telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan
untuk mengantisipasi dan mencegah penurunan kualitas portofolio pembiayaan yang masih
lancar, termasuk dengan sangat selektif dalam penyaluran fasilitas pembiayaan baru.
Sementara itu, fokus utama korporasi pada periode konsolidasi di tahun2015 ditekankan
pada perbaikan portofolio investasi danstruktur penghimpunan dana untuk mencapai kualitas
neraca yang sehat, kuat, dan berkelanjutan. Oleh karenanya, pada tahun 2015, Bank berfokus
pada; (i) Peningkatan kualitaspembiayaan; (ii) Peningkatan Produktivitas dan EfisiensiBiaya
(iii) Penerapan Manajemen Proses Bisnis yang Baik;(iv) Memperkuat Keunggulan Utama
Bank Muamalat; (v) Reorganisasi dan Transformasi Sumber Daya Manusia dan (vi)
Transformasi Risk Management.
BENTUK LAYANAN & PRODUK
Sebagai salah satu pelopor bank syariah di Indonesia, Bank Muamalat selalu berupaya
menyediakan beragam jenis produk layanan dengan berbagai keunggulan dan kelebihan. Bank
Muamalat menyediakan layanan pendanaan, pembiayaan dan berbagai jasa perbankan lainnya
kepada masyarakat luas seperti transfer, ATM, bank draft hingga pembayaran zakat dan infaq.
Produk-produk layanan yang ditawarkan Bank Muamalat tentunya menganut sistem syariah,
di mana tidak ada riba atau bunga dalam prosesnya.
Produk pendanaan yang ditawarkan Bank Muamalat beberapa di antaranya adalah
Tabungan iB Muamalat, Tabungan iB Muamalat Dollar, Tabungan Muamalat Prima
101
(Berhadiah, Emas), Tabungan Umroh, Tabungan Pensiun, Deposito Mudharabah dan Deposito
Full Invest. Sementara untuk produk pembiayaan, terdapat beberapa layanan antara lain KPR
Muamalat iB, Pembiayaan Muamalat Umroh, Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan LKM
Syariah, Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis dan lain sebagainya seperti tertulis pada situs
resmi Bank Muamalat.
Pada prinsipnya, Bank Muamalat dapat membiayai berbagai sektor usaha yang tidak
bertentangan dengan aturan-aturan syariah untuk segmen mikro, kecil, menengah dan
korporasi. Seperti kebanyakan bank syariah lainnya, Bank Muamalat mendapatkan keuntungan
dari berbagai penyaluran dana yang dilakukannya antara lain berasal dari margin pembiayaan
murabahah (jual beli) dan sewa menyewa, bagi hasil pembiayaan mudharabah (bank sebagai
pemilik seluruh modal) dan musyarakah (bank berkongsi modal) serta berbagai fee layanan
(ujrah).
Bank Muamalat membangun gerai-gerainya dengan rancangan yang menarik, sehingga
nasabah tertarik untuk datang dan bertransaksi. Selain itu, pegawai Bank Muamalat seluruhnya
diwajibkan untuk menggunakan busana muslim untuk membangun atmosfer islami di area
gerai. Layanan dalam gerai sudah dilengkapi dengan teknologi-teknologi pendukung untuk
mempresentasikan informasi produk dan layanan dengan lebih maksimal pada nasabah.
Sayangnya, jumlah gerai dan ATM Bank Muamalat di Indonesia terbilang masih kalah
dibandingkan dengan bank-bank konvensional yang ada untuk memfasilitasi masyarakat
Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
Persaingan bisnis yang ketat di era globalisasi ini menuntut Bank Muamalat untuk
menyusun strategi dan taktis bisnisnya sehari-hari. Jika dilihat secara mendalam, inti dari
persaingan bisnis terletak pada bagaimana sebuah perusahaan mengimplementasikan proses
penciptaan produk atau jasa secara lebih murah, lebih baik dan lebih cepat (cheaper, better,
faster) dibandingkan dengan para kompetitornya. Salah satu caranya adalah dengan
menerapkan strategi manajemen rantai pasokan/supply chain management. Adapun aktivitas
yang terlibat dalam manajemen rantai pasokan Bank Muamalat yaitu aliran barang, aliran
informasi, aliran transaksi dan aliran uang.
Untuk mendukung manajemen rantai pasokan terutama pada aliran informasi dan aliran
transaksi, Bank Muamalat menginvestasikan dana sebesar US$8 juta dalam pengembangan
infrastruktur teknologi perbankan syariah dalam lima tahun mendatang. Bank Muamalat
menggandeng penyedia sistem teknologi informasi Oracle Financial Services Software yang
102
merupakan anak perusahaan dari Oracle Corporation. Melalui pengembangan infrastruktur
tersebut, diharapkan Bank Muamalat dapat menstandarisasi dan mengotomatisasi proses bisnis
agar perputaran transaksi dan layanan dapat dilakukan dengan lebih efisien.
Selain itu, untuk mendukung aliran barang, transaksi dan uang, Bank Muamalat menjalin
kerjasama dengan berbagai mitra di antaranya adalah PT Pos Indonesia, BPRS (Bank
Perkreditan Rakyat Syariah) dan BMT (Baitul Mal Wa Tamwil) Syariah untuk distribusi
penjualan produk dan berbagai transaksi perbankan. Kantor PT Pos Indonesia, sebagai mitra
jaringan Bank Muamalat Indonesia yang menjadi point of meeting bagi banyak masyarakat
dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan kartu Shar-E di 4.800 outlet Pos Indonesia
yang tersebar di seluruh nusantara.
GERAI
Bank Muamalat memiliki layanan atau fasilitas sistem pembayaran yang dilakukan
secara tunai oleh nasabahnya pada loket atau payment point (PP) yang sudah bekerjasama
dengan Bank Muamalat. Fasilitas tersebut lebih dikenal dengan sebutan PPOB (Payment Point
Online Bank). PPOB memiliki dua layanan yaitu desktop loket dan mobile loket. Desktop loket
memanfaatkan perangkat komputer/laptop yang dihubungkan dengan printer untuk kegiatan
operasionalnya, sementara mobile loket memanfaatkan perangkat smartphone yang
dihubungkan dengan printer mini Bluetooth untuk kegiatan operasionalnya. Dengan
menggunakan loket PPOB tersebut, nasabah dapat bertransaksi tanpa biaya administrasi dan
memperoleh keuntungan-keuntungan lainnya.
Penempatan gerai Bank Muamalat, baik kantor cabang maupun ATM, cukup strategis
karena tersebar di 34 provinsi di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta,
Bekasi, Depok, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Bali dan sebagainya. Distribusi yang
luas tersebut kadang menyebabkan kegiatan controlling sulit dilakukan karena memakan biaya
tambahan yang cukup besar. Terkadang, teknisi di kota-kota kecil tidak memiliki keahlian yang
cukup sehingga harus didatangkan dari kota-kota besar. Mengantisipasi persaingan yang
semakin ketat, dalam beberapa tahun terakhir Bank Muamalat mengembangkan gerai dalam
beberapa bentuk salah satunya adalah Virtual Account.
103
Tata letak di gerai Bank Muamalat tidak berbeda jauh dengan bank-bank lain pada
umumnya. Desain yang digunakan sejalan dengan tema warna yang diusung Bank Muamalat
yaitu warna ungu. Walaupun gerai Bank Muamalat terlihat modern dan menarik, layout
ruangan tidak memiliki point of difference dengan bank-bank syariah dan konvensional
lainnya.
OPERASIONAL
Dalam menjalankan usahanya, Bank Muamalat memiliki tiga prinsip operasional yaitu
prinsip bagi hasil, prinsip jual beli dengan margin keuntungan dan prinsip fee (jasa). Sementara,
mekanisme operasional Bank Muamalat sebagai bank bebas bunga dan berprinsip syariah
mencakup hal-hal berikut; (i) wadiah/titipan, (ii) mudhanabah/investasi, (iii) murabahah/jual
beli untuk pembiayaan investasi, (iv) ijarah/sewa menyewa, (v) wakalah/transfer, (vi)
musyarakah/usaha patungan, (vii) kafalah/garansi bank, (viii) sharf/jual beli valuta asing, (ix)
qardh/pinjaman uang (x) istishna/jual beli pesanan untuk industri dan (xi) salam/jual beli
pesanan untuk agrobisnis. Di Bank Muamalat, manajer operasional membawahi beberapa
bagian yaitu teller, back office, dan pengawasan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bank Muamalat mengoperasikan Weekend Banking di
beberapa kota tertentu. Weekend Banking adalah layanan operasional dimana kantor tidak
hanya beroperasi di hari kerja (Senin-Jumat) anmun juga di hari Sabtu dan Minggu dengan jam
kerja tertentu. Lokasi-lokasi Bank Muamalat yang menjalankan program Weekend Banking
antara lain adalah cabang Pondok Indah Jakarta Selatan, Palembang Sumatera Selatan dan
Bandung Jawa Barat. Hal itu dipertimbangkan dari potensi wisatawan yang ramai pada akhir
pekan di kota-kota tersebut. Selama dijalankannya program Weekend Banking di berbagai kota
104
tersebut, Bank Muamalat tetap mencermati respon pasar terhadap layanan tersebut dan
rencananya akan dikembangkan melalui kantor-kantor cabang di provinsi lainnya di Indonesia.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) masih merupakan salah satu tantangan
yang besar bagi Bank Muamalat, mengingat perannya yang sangat besar dalam mendukung
pertumbuhan bisnis yang kuat, sehat dan berkelanjutan demi mencapai visi Bank Muamalat.
Sejak beberapa tahun terakhir ini, Bank Muamalat telah melakukan upaya-upaya yang intens
dalam memenuhi kebutuhan SDM dari sisi kualitas maupun kuantitas. Pada sisi kualitas, tidak
hanya menyangkut aspek penyelarasan dan pengembangan kompetensi, namun juga
membangun kultur perusahaan yang mengedepankan integritas dalam rangka peningkatan
kualitas kinerja dan produktivitas kerja.
Program kerja utama Bank Muamalat terkait aspek SDM pada tahun 2014 masih
difokuskan pada peningkatan produktivitas karyawan melalui program peningkatan
kompetensi SDM, khususnya yang terkait dengan strategi pengembangan dan segmentasi lini
bisnis maupun dukungan kapabilitas Teknologi Informasi. Program pengembangan SDM juga
difokuskan pada personil yang berada di front line (kantor-kantor cabang) melalui peningkatan
kompetensi-kompetensi yang berdampak langsung pada peningkatan pendapatan ataupun
pencapaian sasaran sasaran bisnis lainnya.
Jumlah SDI Bank Muamalat terus bertambah dari tahun ke tahun seiring dengan
pertumbuhan bisnis, dan pada akhir tahun 2014 tercatat sebanyak 6.669 karyawan, meningkat
10,45% dari 6.038 karyawan setahun sebelumnya. Sebanyak 1.335 karyawan baru telah
direkrut sepanjang tahun 2014, terdiri dari 366 officer dan 969 non officer, termasuk 490
karyawan yang direkrut untuk pengembangan unit bisnis mikro di Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan Makassar. Dilihat dari komposisi karyawan, hasil rekrutmen baru tersebut terdiri dari 782
karyawan sales dan 553 karyawan non-sales, sesuai dengan fokus Bank Muamalat untuk
mendorong peningkatan produktivitas penjualan.
Proses rekrutmen dilakukan melalui berbagai jalur atau pendekatan seperti (i) model
online berbasis web, (ii) rekrutmen langsung ke perguruan-perguruan tinggi yang terakreditasi,
(iii) partisipasi dalam acara-acara job fairs, maupun (iv) pemasangan iklan di media dan (v)
personal referral. Selain untuk memenuhi kebutuhan penambahan karyawan, program
rekrutmen juga dilakukan untuk mengisi kekosongan atau kekurangan tenaga kerja di beberapa
fungsi yang telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Ini terlihat dari tingkat turnover
105
karyawan yang cenderung naik dari 4,27% di 2012 menjadi 9,24% di 2013 dan 10,59% di
tahun 2014.
Sementara itu, program-program pengembangan kompetensi karyawan didasarkan pada
empat matriks pengembangan karyawan, yaitu (i) Initial Development Program seperti
program pengenalan awal Muamalat Ways; (ii) Regular Development Program seperti Front
Liner Academy dan Consumer Academy Program; (iii) Strategic Development Program seperti
Muamalat Officer Development Program (MODP) dan Branch Manager Academy; serta (iv)
Strategy Related Program seperti high-level seminar/lokakarya. Program pelatihan juga
dibedakan menjadi lima kategori, yaitu (i) Core Training Program; (ii) Leadership &
Management Training Program; (iii) Business Training Program; (iv) Operation Training
Program; dan (v) Supporting Training Program.
Dalam hal penilaian kinerja dan kompensasi karyawan, Bank Muamalat memberlakukan
tiga aspek pengukuran, yaitu (i) hasil kerja, (ii) cara kerja, dan (iii) sifat individu. Aspek hasil
kerja merupakan penilaian terhadap pencapaian Key Performance Indicator (KPI), sedangkan
aspek cara kerja dan sifat individu merupakan cikal bakal penilaian terhadap kompetensi
karyawan. Ketiga aspek penilaian tersebut kemudian digabungkan dan menghasilkan satu hasil
penilaian total.
PERKEMBANGAN INDUSTRI PERBANKAN
Dari waktu ke waktu, kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak
perubahan. Selain disebabkan oleh perkembangan internal dunia perbankan, perubahan juga
tidak terlepas dari pengaruh perkembangan di luar dunia perbankan, seperti sektor riil dalam
perekonomian, politik, hukum, dan sosial. Perkembangan faktor internal dan eksternal tersebut
menyebabkan kondisi perbankan di Indonesia dapat dikelompokan dalam 4 periode. Masing-
masing periode mempunyai ciri khusus yang tidak dapat disamakan dengan periode lainnya.
Deregulasi di sektor riil dan moneter yang dimulai sejak tahun 1980-an serta terjadinya krisis
ekonomi di Indonesia sejak akhir tahun 1990-an adalah dua peristiwa utama yang telah
menyebabkan munculnya empat periode kondisi perbankan di Indonesia sampai dengan tahun
2000.
Di tahun 2015 kemarin, Otoritas Jasa keuangan (OJK) mengakui bahwa perkembangan
industri perbankan nasional pada kuartal II menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup baik
dan ketahanan perbankan yang tetap solid. Hal ini terlihat dari total aset, kredit dan Dana Pihak
Ketiga (DPK) perbankan nasional masing-masing meningkat sebesar 0,9%, 2,1% dan 0,8%
106
dari kuartal sebelumnya menjadi Rp5.837,7 triliun, Rp3.757 triliun dan Rp4.232 triliun. Akan
tetapi, pertumbuhan kredit cenderung mengalami perlambatan di kisaran angka 10%-11%.
Sementara itu di dunia industri perbankan syariah, Indonesia memiliki peluang untuk
menjadi global player dan kiblat pengembangan industri keuangan syariah di dunia. Hal itu
terkait dengan adanya era baru dalam hubungan integrasi perekonomian dan perdagangan
dalam bentuk Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Potensi industri perbankan syariah
Indonesia dalam menghadapi MEA sangat besarnya karena alasan-alasan berikut di antaranya;
(i) jumlah penduduk muslim yang besar menjadi potensi nasabah industri keuangan syariah;
(ii) prospek ekonomi yang cerah, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi
(kisaran 6,0%-6,5%) yang ditopang oleh fundamental ekonomi yang solid; (iii) peningkatan
sovereign credit rating Indonesia menjadi investment grade yang akan meningkatkan minat
investor untuk berinvestasi di sektor keuangan domestik, termasuk industri keuangan syariah;
dan (iv) memiliki sumber daya alam yang melimpah yang dapat dijadikan sebagai underlying
transaksi industri keuangan syariah.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia yang lebih bersifat market-driven dan
dorongan bottom-up dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga lebih bertumpu pada
sektor riil juga menjadi keunggulan tersendiri. Berbeda dengan perkembangan keuangan
syariah di Malaysia sebagai salah satu negara di kawasan ASEAN, di mana perkembangan
keuangan syariahnya lebih bertumpu pada sektor keuangan, bukan sektor riil, dan peranan
pemerintah sangat dominan. Selain dalam bentuk dukungan regulasi, penempatan dana
pemerintah dan perusahaan milik negara pada lembaga keuangan syariah membuat total
asetnya meningkat signifikan, terlebih ketika negara-negara tersebut menikmati windfall profit
dari kenaikan harga minyak dan komoditas.
Keunggulan struktur pengembangan keuangan syariah di Indonesia lainnya adalah
regulatory regime yang dinilai lebih baik dibanding dengan negara lain. Di Indonesia
kewenangan mengeluarkan fatwa keuangan syariah bersifat terpusat oleh Dewan Syariah
Nasional (DSN) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang merupakan institusi yang independen.
Sementara di negara lain, fatwa dapat dikeluarkan oleh perorangan ulama sehingga peluang
terjadinya perbedaan sangat besar. Di Malaysia, struktur organisasi lembaga fatwa ini berada
di bawah Bank Negara Malaysia (BNM), tidak berdiri sendiri secara independen.
107
KOMPETISI DALAM INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA
Peningkatan kompetisi perbankan di Indonesia sebenarnya mulai terasa sejak adanya
keterbukaan perbankan Indonesia,yang diinisiasi dengan dikeluarkannya paket kebijakan pada
tanggal 1 Juni 1983 (PAKJUN) dengan tujuan memodernisasi perbankan dan kemudian
dilanjutkan dengan paket Oktober (PAKTO) pada tanggal 27 Oktober 1988, yang memberi
kemudahan perijinan pendirian bank baru, termasuk pembukaan kantor cabang. Saat itu,
dengan dana Rp 10 miliar saja, para investor sudah dapat mendirikan sebuah bank baru, dan
hal tersebut menyebabkan peningkatan signifikan pada jumlah bank.
Saat ini Indonesia memiliki lebih dari 120 bank. Indonesia juga merupakan salah satu
negara yang menerapkan dual system yaitu sistem dimana bank konvensional dan bank syariah
beroperasi secara bersamaan. Industri perbankan syariah di Indonesia telah berkembang pesat.
Dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada
tanggal 16 Juli 2008, perkembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki
landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya dengan lebih intensif.
Jika pada tahun 1998 hanya ada satu Bank Umum Syariah dan 76 Bank Perkreditan Rakyat
Syariah, maka pada Desember 2009 berdasarkan data statistik Perbankan Syariah yang
dipublikasikan oleh Bank Indonesia jumlah bank syariah telah mencapai 31 unit yang terdiri
atas 6 Bank Umum Syariah dan 25 Unit Usaha Syariah.
Dengan perkembangan yang begitu pesat, peluang masuknya pendatang baru dengan
kapasitas kompetitif sangat besar. Hal ini terutama dilakukan oleh pemain yang sudah memiliki
pengalaman di dunia keuangan. Bank konvensional (non-syariah) pun dapat masuk dalam
industri perbankan syariah baik dengan mendirikan bank umum baru atau Unit Usaha Syariah
(UUS). Hal tersebut difasilitasi dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 sebagaimana telah
terjadi pad Bank Syariah Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia Syariah yang induknya (Bank
Mandiri dan BRI) mengakuisisi bank kecil dan kemudian mengajukan perubahan menjadi bank
umum syariah. Sangat berisiko jika pemain-pemain besar bank umum terus masuk, khususnya
dimulai dengan pembukaan UUS.
MANUVER PEMASARAN BANK MUAMALAT
Pemasaran dan penjualan produk-produk ritel Bank Muamalat dilakukan melalui
aktivitas Sales Force Executive (SFE), yang beroperasi dari Kantor Pusat maupun kantor-
kantor cabang Bank Muamalat di berbagai daerah. Dalam memasarkan dan menjual produk-
produk ritel seperti tabungan, giro dan deposito untuk nasabah perorangan maupun produk
pembiayaan rumah (KPR iB), personil SFE melakukan kegiatan canvassing dan referral,
108
selain aktivitas penjualan langsung (point of sale) di berbagai event dan pameran dimana Bank
Muamalat berpartisipasi. Personil SFE juga memasarkan produk-produk yang dikelola
bersama mitra, seperti produk dana pensiun dari sejumlah Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK) serta produk asuransi berbasis syariah bekerja sama dengan perusahaan asuransi jiwa
Manulife Indonesia. Selain melalui aktivitas SFE, Bank Muamalat juga melakukan pemasaran
dan penjualan produk melalui tele marketing oleh petugas Telesales Officer.
Khusus untuk mendukung kinerja produk tabungan, Bank Muamalat sejak tahun 2010
telah menyelenggarakan program Muamalat Berbagi Rezeki (MBR), dengan memberikan
point reward atas setiap kelipatan jumlah tertentu saldo rata-rata dalam rekening tabungan
nasabah maupun atas transaksi tertentu melalui e-Channel Muamalat dan debit card Muamalat.
Point reward yang terkumpul dapat ditukarkan dengan voucher tunai ataupun hadiah langsung
sesuai keinginan nasabah.Dalam pelaksanaan program MBR periode 2014-2015, konsepnya
telah lebih disempurnakan dengan merubah nilai voucher. Apabila sebelumnya nilai voucher
bervariasi antara Rp 5 juta sampai Rp 1 miliar, maka kini nilainya bervariasi antara Rp 50.000
sampai Rp 50 juta. Dengan demikian, akan ada ebih banyak nasabah Bank Muamalat yang
dapat menikmati hadiah langsung atas aktivitas rekening tabungannya maupun penggunaan e-
Channel Muamalat.
Pada tahun 2014, Bank Muamalat aktif mempromosikan layanan e-Channel Muamalat,
seiring dengan berbagai penyempurnaan pada kapabilitas jalur-jalur distribusi elektronik Bank
Muamalat. Serangkaian kegiatan promosi above-the-line dilakukan dengan beriklan di media
cetak, radio maupun televisi. Layanan ATM Muamalat juga dimanfaatkan untuk program-
program promosi langsung seperti program Rezeki ATM misalnya, dimana nasabah yang
bertransaksi di ATM Muamalat, termasuk nasabah yang menggunakan jaringan ATM Bersama
dan Prima, memperoleh apresiasi berupa point yang bisa ditukar dengan voucher berbelanja
langsung di mesin ATM.
RIVALITAS INDUSTRI
Saat krisis ekonomi tahun 1998, para pelaku industri keuangan sempat heran mengapa
Bank Muamalat bisa bertahan dari krisis yang membuat belasan bank konvensional lain
mengalami kesulitan. Terinspirasi dengan tegarnya Bank Muamalat menghadapi krisis, muncul
bank-bank dengan konsep syariah lainnya, salah satunya adalah Bank Syariah Mandiri sebagai
bank syariah kedua di Indonesia. Bank Syariah Mandiri ini merupakan gabungan dari beberapa
bank yang dimiliki BUMN yang kebetulan terimbas krisis di tahun 1998.Tentu saja para pelaku
keuangan kembali bertaruh apakah bank ini akan bertahan atau tidak. Ternyata, Bank Syariah
109
Mandiri dapat beroperasi dengan baik menyamai kedudukan Bank Muamalat dan jadi
penyemangat munculnya beragam bank syariah lainnya di Indonesia. Saat ini keberadaan bank
syariah di Indonesia sudah diatur dalam UU no 10/ 1998 tentang Perubahan UU No. 7 1992
tentang Perbankan.
PENCAPAIAN BANK MUAMALAT
Di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang mengalami perlambatan, eskposur atas
nilai tukar rupiah yang belum juga reda hingga akhir tahun 2014 serta pasar keuangan global
yang masih mengalami volatilitas, Bank Muamalat membuka tahun 2015 dengan torehan hasil
yang positif. Hasil tersebut dicapai melalui pelaksanaan event IB Vaganza yang digelar di Solo,
Jawa Tengah. Pada event yang digelar di Solo Square pada 7-10 Januari 2015, Bank Muamalat
berhasil membukukan NoA sebanyak 560 account baru dengan total DPK mencapai Rp 12
Miliar. Pencapaian ini sekaligus terus mengukuhkan predikat BankMuamalat sebagai salah
satu bank dengan pencapaian volume tertinggi di event IB Vaganza yang telah dimulai sejak
tahun 2012 lalu. Dalam event ini, pada tahun 2012 Bank Muamalat menorehkan pencapaian
sebesar Rp 95 juta. Pencapaian ini terus meningkat. Pada tahun 2013 angka yang berhasil
dibukukan dari event ini mencapai Rp 57 Miliardan tahun 2014 mencapai Rp 172 Miliar.
Kegiatan Expo IB Vaganza sendiri merupakan bagian dari kerjasama OJK dengan
Industri Perbankan Syariah dalam melakukan sosialisasi dan edukasi publik. Sepanjang tahun
2015 rencananya kegiatan Expo IB Vaganza akan digelardi lima belas (15) kota besar di Jawa,
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini juga diikuti oleh bank
syariah lainnya seperti Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah, dan sebagainya.
Kegiatan ini merupakan salah satu langkah dalam industri perbankan syariah untuk menggenjot
market share di atas 5%.
110
DATA TAMBAHAN
1. Perbandingan Indikator Bank Syariah dan Konvensional di Indonesia
2. Perbandingan Indikator Perbankan Syariah Antar Negara
3. Komposisi Pemegang Saham Bank Muamalat 2014
4. Arus Pembiayaan yang Diberikan oleh Perbankan Syariah dan Unit Usaha Syariah
(2009-2013)
111
5. Perbandingan Pendapatan Pembiayaan Antar Bank Syariah Indonesia 2015
6. Aliansi Strategis Bank Muamalat
112
REFERENSI
Annual Report PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Tahun 2012-2014
Azwar. 2015. Industri Perbankan Syariah Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) 2015 : Peluang dan Tantangan Kontemporer. Makassar.
http://www.bankmuamalat.co.id/investor/laporan-gcg#.Vg3f9vmqqko
http://www.bankmuamalat.co.id/berita/detail/bank-muamalat-luncurkan-layanan-
akhir-pekan-di-bandung#.VrCO67J97IU
http://ekbis.sindonews.com/read/1047751/178/ojk-akui-industri-perbankan-dalam-
kondisi-baik-1443085700
Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah. Jakarta: Sekretariat Negara.
Widyastuti, Ratna Sri dan Boedi Armanto. Kompetisi Industri Perbankan Indonesia.
2013.
113
KASUS 8
PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL TBK
SEJARAH BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL
Bank Tabungan Pensiunan Nasional disingkat Bank BTPN terlahir dari pemikiran 7 (tujuh)
orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di Bandung.
Ketujuh serangkai tersebut kemudian mendirikan Perkumpulan Bank Pegawai Pensiunan
Militer (selanjutnya disebut ”BAPEMIL”) dengan status usaha sebagai perkumpulan yang
menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggotanya. BAPEMIL memiliki
tujuan yang mulia yakni membantu meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia maupun sipil, yang ketika itu pada umumnya sangat
kesulitan bahkan banyak yang terjerat rentenir.
Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, pada tahun 1986 para
anggota perkumpulan BAPEMIL membentuk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional dengan
izin usaha sebagai Bank Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor
14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan untuk melanjutkan kegiatan usaha BAPEMIL.
Berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (sebagaimana
selanjutnya diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998) yang antara lain
menetapkan bahwa status bank hanya ada dua yaitu: Bank Umum dan Bank Perkreditan
Rakyat, maka pada tahun 1993 status Bank BTPN diubah dari Bank Tabungan menjadi Bank
Umum melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 055/KM.17/1993
tanggal 22 Maret 1993. Perubahan status Bank BTPN tersebut telah mendapat persetujuan dari
Bank Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam surat Bank Indonesia No.
26/5/UPBD/PBD2/Bd tanggal 22 April 1993 yang menyatakan status Perseroan sebagai Bank
Umum.
Sebagai Bank Swasta Nasional yang semula memiliki status sebagai Bank Tabungan kemudian
berganti menjadi Bank Umum pada tanggal 22 Maret 1993, Bank BTPN memiliki aktivitas
pelayanan operasional kepada Nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas
utama Bank BTPN adalah tetap mengkhususkan kepada pelayanan bagi para pensiunan dan
pegawai aktif, karena target market Bank BTPN adalah para pensiunan.
114
Dalam rangka memperluas kegiatan usahanya, Bank BTPN bekerja sama dengan PT Taspen,
sehingga Bank BTPN tidak saja dapat memberikan pinjaman dan pemotongan cicilan
pinjaman, tetapi juga dapat melaksanakan “Tri Program Taspen”, yaitu Pembayaran Tabungan
hari Tua, Pembayaran Jamsostek dan Pembayaran Uang Pensiun.
Terhitung tanggal 12 Maret 2008 bank BTPN telah listing di Bursa efek Jakarta (BEJ)
(sekarang Bursa Efek Indonesia) dan resmi menyandang gelar tbk (terbuka). Dan pada tanggal
14 Maret 2008, Texas Pacific Group (TPG)resmi mengakuisisi saham bank BTPN sebesar 71,
61%.
INFORMASI UMUM
Misi, Visi, Dan Nilai - Nilai
"Proses perumusan Misi, Visi dan Nilai - nilai BTPN setara atau bahkan lebih penting dari Misi,
Visi dan Nilai - nilai itu sendiri."
Dengan tujuan untuk memberikan makna lebih dalam hidup serta meningkatkan potensi rakyat
Indonesia secara signifikan, BTPN meyakini bahwa mereka akan tumbuh menjadi bank mass
market terbaik di Indonesia.
MISI
Bersama, kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti
VISION
Menjadi Bank mass market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia
115
NILAI - NILAI
Nilai - nilai yang dianut oleh Bank BTPN merupakan pedoman bagaimana mereka
menjalankan bisnis serta pedoman berperilaku untuk membentuk identitas Bank BTPN.
Dapat Dipercaya
Peduli
Sinergi
Mencapai yang Terbaik
PERJALANAN
Proses perumusan Misi, Visi dan Nilai-nilai BTPN dimulai pada 2009, dengan melibatkan
masukan dan partisipasi semua karyawan dari berbagai tingkatan. Tujuan kami adalah untuk
membangun bisnis yang berkelanjutan dan berkontribusi meningkatkan kesejahteraan rakyat
Indonesia serta berperan dalam pembangunan bangsa.
Rancangan rumusan yang dimulai pada Januai 2009 tersebut mencapai hasilnya pada Maret
2009 yakni berupa konsep konsensus. Melalui serangkaian lokakarya yang difasilitasi oleh
Direksi dan senior management, rumusan awal Visi, Misi dan Nilai-nilai didiskusikan untuk
mendapatkan masukan lebih dari 3.000 karyawan. Meski peluncurannya dilakukan pada
Januari 2010, yakni setahun setelahnya, namun kami percaya bahwa proses perumusan
Visi, Misi dan Nilai-nilai BTPN sebagai arah dan tujuan yang akan dicapai bersama.
Sebagaimana diamanahkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2007 tentang Penanaman Modal, dalam Pasal 15 (b) antara lain disebutkan bahwa: “Setiap
penanaman modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Disamping
itu sesuai dengan peraturan dan ketentuan Good Corporate Governance (GCG) yang berlaku
antara lain disebutkan bahwa setiap Bank wajib menginformasikan dalam laporan GCG Bank
yang bersangkutan tentang penyaluran dana untuk kegiatan sosial.
116
Sebagai salah satu perusahaan yang besar di Indonesia PT. Bank BTPN (Persero) Tbk
mempunyai tanggung jawab social kepada masyarakat sekitar perusahaan. Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah komitmen berkelanjutan yang dibangun oleh PT. Bank BTPN
(Persero) Tbk untuk berperilaku etis dan memberikan kontribusi pada pembangunan nasional
sekaligus meningkatkan kualitas hidup komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan.
Hal ini merupakan perwujudan budi baik (GoodWill) perusahaan sebagai bentuk apresiasi
kepada masyarakat. Sebagai salah satu bentuk CSR (Corporate Social Responsibility), PT.
BTPN (Persero) Tbk dalam mendayagunakan dana CSR tersebut di bidang ekonomi yang
terdiri dari beberapa program diantaranya program kemitraan yang berfokus pada penyaluran
kredit untuk pengembangan produk unggulan daerah, industry kreatif, ketahanan pangan dan
capacity building. Dan program bina lingkungan yang fokus program people yaitu pendidikan,
kesehatan, dan sarana ibadah juga program planet yaitu lingkungan hidup, prasarana dan sarana
juga bencana alam. Hal ini dibuktikan oleh Kementrian BUMN dengan adanya Surat
Keputusan nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha kecil
dan Bina Lingkungan (PKBL), di mana BUMN akan mengalokasikan dana sebesar 2 % dari
keuntungan bersih setelah pajak untuk program Kemitraan. Dijelaskan bahwa Program
Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil yang selanjutnya disebut Program Kemitraan adalah
program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri
melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi
rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Keputusan ini. Mitra Binaan adalah Usaha Kecil
yang mendapatkan pinjaman dari Program Kemitraan. Program kemitraan berupaya agar
masyarakat bisa diberdayakan dan bisa mengakses sumber-sumber ekonomi terutama adalah
permodalan. Oleh karena itu program kemitraan berupaya bagaimana rakyat miskin dan
pengusaha-pengusaha kecil mikro ini bisa mengakses kepada sumber-sumber pembiayaan.
Untuk mencapai hasil yang optimal semestinya ketiga pelaku ekonomi dapat saling bersinergi
satu sama lain saling terjadi "ketergantungan" yang dapat dalam kegiatan yang bersifat
komplementer.(http://www.depkop.go.id/ tanggal 23 Maret 2010)
Bank BTPN sendiri sudah berulangkali menerima penghargaan. Yang terbaru di tahun
2015, Bank Muamalat meraih predikat sebagai salah satu Bank terbaik tahun 2015 versi
majalah Investor. Sebelumnya, Bank BTPN telah mendapatkan predikat sebagai ASEAN Top
100 Banks Ranking by The Banker Magazine selama 4 Tahun berturut - turut.
117
KEGIATAN BISNIS
Saat ini, Bank BTPN memberikan layanan bagi lebih dari 1,3 juta nasabah melalui 635 gerai
yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Sampai dengan akhir tahun 2014, Sejalan dengan
tren sektor perbankan, kredit BTPN tumbuh sebesar 12,8% untuk tahun yang berakhir
Desember 2014. Pencapaian ini di bawah pertumbuhan kredit tahun lalu sebesar 19%. Untuk
tahun buku 2014, Bank meraih Laba Bersih Setelah Pajak (NPAT) secara konsolidasi sebesar
Rp1,85 triliun, atau turun 13%, sedangkan laba bersih per saham mencapai Rp317 Return on
Asset (sebelum pajak) adalah sebesar 3,6% sedangkan Return on Equity mencapai 18,4%.
ASET DAN LIABILITAS
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset dan kredit yang diberikan masing-masing tumbuh sebesar
8% dan 13%. Hingga akhir tahun, total aset mencapai Rp75,0 triliun sedangkan total kredit
adalah sebesar Rp52,0 triliun. Pinjaman dari bisnis pensiun BTPN (BTPN Purna Bakti) tercatat
sebesar Rp34,7 triliun sehingga tetap menjadi kontributor utama dengan porsi pinjamannya
sebesar 67% dari total pinjaman. Dibanding tahun 2013 pinjaman tahun ini tumbuh sebesar
10%. Pinjaman mikro menyumbangkan 24% dari total pinjaman, tumbuh 22% dari tahun
sebelumnya, mencapai Rp12,7 triliun.
Dengan total pinjaman dan dana pihak ketiga masing-masing tumbuh sebesar 13% dan 2,2%,
LDR BTPN meningkat menjadi 97% dari 88% di tahun sebelumnya. Hal ini mengingatkan
pentingnya pendanaan profesional, yaitu pinjaman jangka menengah-panjang yang
menyumbang masingmasing sebesar 13% dan 11% dari total pendanaan pada tahun 2014 dan
2013. Meskipun menghadapi ketatnya perebutan dana pihak ketiga, BTPN tetap mampu
mempertahankan struktur pendanaannya, dengan porsi deposito sebesar 85% serta Giro dan
Tabungan (CASA) sebesar 15%.
Di tahun 2015, BTPN diperkirakan akan mencapai kinerja keuangan sesuai Rencana Bisnis
yang disampaikan kepada BI dan OJK. Bisnis pensiun (BTPN Purna Bakti) akan memperluas
layanan keuangannya untuk menjangkau nasabah pra-pensiunan dan pegawai aktif. Di sektor
bisnis mikro (BTPN Mitra Usaha), program bagi segmen informal SME (i-SME) akan
diluncurkan. Anak perusahaan Bank, BTPN Syariah, akan fokus pada pengembangan bisnis
syariahnya dengan terus memperluas jangkauan jasa keuangannya. Di sektor pendanaan,
BTPN akan memperluas dan mengembangkan jangkauan layanan perbankan ritelnya guna
menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang belum menikmati layanan perbankan. BTPN
juga akan memulai sebuah inisiatif penting untuk mengatasi tingginya biaya pendanaan dan
memenuhi kebutuhan pendanaan Bank ke depan. Kantor-kantor cabang BTPN Sinaya juga
akan lebih aktif melaksanakan cross selling jasa keuangan Allianz sesuai perjanjian Kemitraan
118
Strategisnya. Selain itu, kemitraan strategis BTPN dengan Allianz akan memusatkan perhatian
pada penyediaan asuransi mikro bagi segmen mass market.
Program Daya BTPN akan terus mengembangkan dan meningkatkan ketiga pilar inisiatifnya,
Daya Sehat Sejahtera, Daya Tumbuh Usaha dan Daya Tumbuh Komunitas. Sebagai contoh,
untuk Daya Tumbuh Usaha, BTPN akan melakukan standarisasi dan memperluas jangkauan
program-program pelatihannya. Di bidang pengembangan sumber daya manusia dan jaringan
infrastruktur, BTPN akan terus melakukan investasi untuk meningkatkan produktivitas dan
kualitas pegawainya, serta efektivitas dan jangkauan jaringan Teknologi Informasinya.
Pada tahun 2015, Bank akan terus mengembangkan pemanfaatan layanan BTPN Wow! sebagai
platform layanan mobile banking di seluruh unit bisnis dan pendukung.
BENTUK LAYANAN & PRODUK
Bank BTPN memiliki 3 bentuk produk dalam menjalankan usahanya.yang pertama
adalah BTPN Purna Bakti, yaitu produk mengenai bisnis dana pensiunan yang telah digeluti
sejak tahun 1958, yang kini telah dikembangkan dan didesain khusus untuk menjawab
kebutuhan nasabah yang telah dan akan memasuki masa purna bakti. Yang kedua adalah BTPN
Sinaya yang merupakan bisnis pendanaan dalam bentuktabungan dan deposito seperti pada
bank-bank konvensional lainnya. Yang terakhir adalah BTPN Mitra Usaha Rakyat (MUR),
yang merupakan bisnis penyaluran dana untuk Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
Persaingan bisnis yang ketat di era globalisasi ini menuntut Bank BTPN untuk menyusun
strategi dan taktis bisnisnya sehari-hari. Jika dilihat secara mendalam, inti dari persaingan
bisnis terletak pada bagaimana sebuah perusahaan mengimplementasikan proses penciptaan
produk atau jasa secara lebih murah, lebih baik dan lebih cepat (cheaper, better, faster)
dibandingkan dengan para kompetitornya. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan
strategi manajemen rantai pasokan/supply chain management. Adapun aktivitas yang terlibat
dalam manajemen rantai pasokan Bank Muamalat yaitu aliran barang, aliran informasi, aliran
transaksi dan aliran uang.
Untuk mendukung manajemen rantai pasokan terutama pada aliran informasi dan aliran
transaksi, Hingga akhir September 2015, BTPN telah menanamkan investasi baru sebesar Rp
225 miliar untuk mengembangkan infrastruktur, jaringan, dan teknologi. Nilai investasi itu
meningkat 619% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
119
OPERASIONAL
Unit Operasional BTPN bertanggung jawab dalam pengelolaan back office Bank,
untuk memberikan layanan transaksi yang tepat waktu dan akurat bagi seluruh organisasi. Unit
ini juga bertugas bagi tercapainya pemanfaatan sumber daya yang optimal, serta kepatuhan
pada semua peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Dalam memberikan layanan, unit Operasional didukung oleh National Operation
Center dan 10 Regional Operation Center di seluruh Indonesia. Unit ini menjalin kerjasama
dengan unit TI BTPN guna memanfaatkan proses otomatisasi untuk meraih peningkatan
produktivitas. Untuk meningkatkan efisiensi dan kontrol, pada tahun 2014 unit Operasional
telah menyelesaikan konsolidasi dari seluruh proses penanganan keluhan nasabah dan
membangun unit khusus Penanganan Keluhan Nasabah yang melayani seluruh unit usaha
BTPN.
Beberapa proses utama juga telah disempurnakan, antara lain melalui pelaksanaan
metode paperless untuk proses pembelian barang dan jasa serta proses persetujuan akses sistem
dari karyawan. Sistem pengolahan tanda tangan nasabah secara online juga telah diluncurkan,
sehingga kantor-kantor cabang dapat memberikan layanan transaksi yang lebih cepat dan
akurat kepada nasabah.
Guna mendukung bisnis pensiun, BTPN Purna Bakti, unit Operasional telah melakukan
otomatisasi proses rekonsiliasi pembayaran premi asuransi jiwa di National Operation Center.
Telah juga diimplementasikan proses baru untuk rekonsiliasi transaksi BTPN Wow! di cabang-
cabang dengan pusat sistem perbankan BTPN. Guna mendukung usaha baru Bank untuk
melayani nasabah Usaha Kecil & Menengah, unit ini telah mengembangkan sistem operasi
yang komprehensif guna melayani kebutuhan transaksi dalam rantai pasok nasabah. Di tahun
2014, Unit Operasional juga menyelesaikan rencana konsolidasi Kantor Pusat, yang akan mulai
dilaksanakan dan di selesaikan di akhir 2015.
Di bidang pengembangan SDM dan organisasi, Unit Operasional telah
menyempurnakan sistem pengukuran kinerja bagi seluruh organisasi unit operasional. Sistem
pengukuran ini menetapkan empat kriteria pengukuran untuk menjadi karyawan operasi yang
profesional dan kompeten, yakni:
• Layanan
• Kepatuhan
• Efisiensi, dan
• People Engagement.
120
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Di tahun 2014, unit Human Capital fokus pada tiga prioritas utama, yakni peningkatan
efisiensi pengelolaan SDM, pemanfaatan TI dalam proses SDM, serta melanjutkan
pembangunan budaya dan kapasitas kepemimpinan BTPN.
Unit Human Capital telah menyelesaikan proses pengkajian atas struktur organisasi dan
kebijakankebijakan SDM BTPN agar selaras dengan cepatnya pertumbuhan usaha Bank. Unit
Human Capital juga terlibat dalam pembentukan organisasi dan kebijakan SDM bagi BTPN
Syariah.
Guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi, unit Human Capital telah melakukan
otomatisasi atas beberapa proses penting, termasuk proses pembayaran lembur, administrasi
pinjaman karyawan dan proses perhitungan pajak. Unit Human Capital juga meluncurkan
fasilitas eLearning yang baru, sehingga karyawan dapat membangun kompetensinya tanpa
perlu meninggalkan tempat kerja masing-masing. Di akhir tahun 2014, total sekitar 53.556
peserta telah memanfaatkan fasilitas eLearning tersebut
Di bidang pengembangan SDM, pada tahun 2014 unit Human Capital mulai
melaksanakan rencana Pengembangan Kepemimpinan yang baru guna meningkatkan kapasitas
kepemimpinan dari tenaga manajer BTPN. Pada Akhir tahun lebih dari 408 branch managers,
area managers dan regional manager telah berpartisipasi dalam program ini. Bagi para
manajer senior, BTPN menyelenggarakan program kepemimpinan dan kreativitas bekerjasama
dengan Center for Creative Leadership (CCL) di Singapura, yang telah diikuti oleh 17 peserta
senior di tahun 2014.
Hubungan harmonis dengan Serikat Pekerja merupakan hal utama dalam membangun
SDM yang berkomitmen. Di tahun 2014, Bank telah menyelesaikan penandatanganan
pembaharuan Perjanjian Kerja Bersama, sebagai bukti hubungan baik antara pihak manajemen
dan seluruh karyawan.
Sebagai bagian upaya membangun lingkungan kerja yang positif, di tahun 2014 unit
Human Capital melaksanakan Survei Keterlibatan Karyawan tahunannya. Hasil survei
mengukur tingkat keselarasan antara nilai-nilai perusahaan dan aspirasi karyawan, serta rincian
rencana tindakan untuk perbaikan. Guna mendorong gaya hidup sehat dan seimbang, di tahun
2014 BTPN meluncurkan BTPN Club, yang mengundang seluruh karyawan turut serta dalam
berbagai kegiatan olahraga dan seni. Event kompetisi olahraga diselenggarakan dengan tujuan
menumbuhkan semangat kebersamaan dan daya saing. Di akhir tahun 2014, sebanyak 988
kegiatan olahraga dan kesenian telah diselenggarakan di lebih dari 105 kota di cabang-cabang
BTPN.
121
Kegiatan sosial juga dikembangkan dengan mengajak seluruh karyawan berpartisipasi
dalam program Sahabat Daya. Hal ini sejalan dengan misi BTPN, di mana karyawan tidak
hanya perlu membuktikan kompetensi profesionalnya, tetapi juga perlu memiliki karakter
Daya untuk membantu sesama. Tingkat partisipasi dalam Sahabat Daya terus meningkat: di
tahun 2014, sebanyak 2.548 karyawan terlibat dalam 3.375 kegiatan sosial, meningkat dari
sebanyak 1.035 karyawan di tahun sebelumnya.
PERKEMBANGAN INDUSTRI PERBANKAN DAN KOMPETISI
MAKROEKONOMI
Pada tahun 2014, di antara negara-negara industri besar, hanya Amerika Serikat
yang menunjukkan tanda-tanda positif pertumbuhan ekonomi. Selama tiga kuartal pertama,
pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tahun ke tahun mencapai masing-masing sebesar 1,9%,
2,6% dan 2,3%. Di benua Eropa, hanya Jerman yang membukukan pertumbuhan berarti
sebesar 1,2% di kuartal ketiga. Untuk periode yang sama, Perancis hanya mencapai
pertumbuhan 0,4% sedangkan Italia mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,5%. Di
benua Asia, Jepang mengalami tahun yang mengecewakan dengan kontraksi sebesar 1,2%
selama kuartal ketiga. China juga terus mengalami perlambatan pada kuartal ketiga menjadi
7,3% dari 7,5% di kuartal sebelumnya.
Hal ini mengurangi permintaan terhadap ekspor Indonesia dan berakibat melemahnya
nilai tukar Rupiah. Ketua Federal Reserve, Janet Yellen, menyikapi perkembangan ini dengan
berhati-hati. Namun pasar memperkirakan adanya kenaikan suku bunga USD tahun depan,
yang mendorong penguatan nilai tukar USD terhadap semua mata uang utama, termasuk di
kawasan Asia.
Mata uang Rupiah tidak terkecuali. Rupiah mengawali tahun 2014 dengan nilai tukar
sebesar Rupiah 11.500 per USD1, dan kemudian melemah sepanjang tahun sebelum akhirnya
ditutup pada level Rupiah 12.385 per USD1 di akhir tahun 2014. Namun tren ini tidak hanya
karena nilai tukar USD menguat. Rendahnya pertumbuhan di China serta pergeseran
perekonomian dari pola produksi ke konsumsi agar ekonominya lebih seimbang telah secara
signifikan mengurangi permintaannya terhadap beberapa komoditas dunia. Ini berdampak
negatif terhadap kinerja ekspor Indonesia ke China. Akibatnya terjadi pergeseran pada neraca
perdagangan Indonesia, yang berubah menjadi defisit di tahun 2012. Titik terendah terjadi pada
tahun 2013 yang mencapai -3.5% dari PDB sebelum sedikit pulih ketingkat -3,0% dari PDB di
tahun 2014.
122
INDUSTRI PERBANKAN
Perlambatan ekonomi dan kenaikan tingkat suku bunga memiliki efek peredam yang
besar bagi industri perbankan. Permintaan dan pertumbuhan kredit melambat dari di atas 20%
ke 12% pada akhir tahun, salah satu tingkat terendah dalam beberapa tahun terakhir. Dana
pihak ketiga terus berusaha mengejar ketinggalannya dari pesatnya pertumbuhan kredit
beberapa tahun terakhir. Dana pihak ketiga juga mengalami perlambatan walaupun lebih kecil,
dari 14% tahun lalu ke tingkat 13%. Dengan demikian, rasio Kredit terhadap Dana Pihak
ketiga, bertahan di tingkat 89% relatif sama dengan tahun sebelumnya.
Empat bank papan atas, Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat
Indonesia (BRI) dan Bank BNI (BNI) bersaing memperebutkan dana pihak ketiga guna
mendanai pertumbuhan kreditnya, sehingga menyebabkan ketatnya pasar uang dalam negeri.
Akibatnya bank lain harus bersaing keras untuk meraih pendanaan. Ini akhirnya secara
signifikan menaikkan tingkat suku bunga dana pihak ketiga. Tren ini mendorong pihak Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) untuk menetapkan kebijakan pembatasan suku bunga deposito
berdasarkan ukuran masingmasing bank pada semester ke dua tahun 2014.
Namun demikian, pada kondisi naiknya suku bunga, menaikkan suku bunga deposito
senantiasa lebih mudah ketimbang menaikkan suku bunga pinjaman. Selain nasabah debitur
sensitif terhadap naiknya tingkat bunga pinjaman, industri perbankan pun berhatihati dalam
menaikkan suku bunga pinjamannya karena khawatir debitur mengalami kesulitan dalam
melunasi pinjaman mereka.
Akibatnya, terjadi penurunan marjin bunga bersih ketingkat 4,2% dari 4,9% di tahun
sebelumnya. Melambatnya pertumbuhan kredit dan menurunnya marjin bunga bersih telah
memberikan dampak negatif pada kinerja profitabilitas sektor perbankan. Pertumbuhan fee
income juga menurun seiring melambatnya kegiatan usaha.
Hal ini tercermin dari tingkat laba bersih industri perbankan, yang hanya tumbuh
sebesar 8% dari 15% di tahun sebelumnya. Perlambatan ini memicu kekhawatiran atas
memburuknya kualitas aset dan pinjaman, seperti tercermin pada peningkatan rasio kredit
bermasalah yang mencapai 2,3% dari 1,9% tahun sebelumnya.
Namun demikian, tingkat permodalan industri perbankan masih memadai untuk
meredam dampak penurunan laba. Bahkan, rasio kecukupan modal (CAR) mengalami sedikit
peningkatan menjadi 19,5% dari sebesar 18,1% di tahun sebelumnya.
Industri perbankan diperkirakan akan menghadapi tantangan yang sama di tahun 2015.
Meskipun ada tanda-tanda positif bagi perekonomian dunia, hal ini baru akan mulai terasa di
123
Indonesia pada semester ke dua tahun 2015 ketika investasi dan pengeluaran pemerintah mulai
meningkat.
Industri perbankan diperkirakan akan berupaya menurunkan biaya, serta terus
memantau portofolio kreditnya untuk memastikan tersedianya cadangan kerugian yang
memadai serta tercapainya kecukupan modal guna menghadapi terjadinya gejolak pada tingkat
laba
MANUVER BANK BTPN
Di tahun 2015, BTPN diperkirakan akan mencapai kinerja keuangan sesuai Rencana
Bisnis yang disampaikan kepada BI dan OJK. Bisnis pensiun (BTPN Purna Bakti) akan
memperluas layanan keuangannya untuk menjangkau nasabah pra-pensiunan dan pegawai
aktif.
Di sektor bisnis mikro (BTPN Mitra Usaha), program bagi segmen informal SME (i-
SME) akan diluncurkan. Anak perusahaan Bank, BTPN Syariah, akan fokus pada
pengembangan bisnis syariahnya dengan terus memperluas jangkauan jasa keuangannya. Di
sektor pendanaan, BTPN akan memperluas dan mengembangkan jangkauan layanan
perbankan ritelnya guna menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang belum menikmati
layanan perbankan.
BTPN juga akan memulai sebuah inisiatif penting untuk mengatasi tingginya biaya
pendanaan dan memenuhi kebutuhan pendanaan Bank ke depan. Kantor-kantor cabang BTPN
Sinaya juga akan lebih aktif melaksanakan cross selling jasa keuangan Allianz sesuai
perjanjian Kemitraan Strategisnya. Selain itu, kemitraan strategis BTPN dengan Allianz akan
memusatkan perhatian pada penyediaan asuransi mikro bagi segmen mass market.
Program Daya BTPN akan terus mengembangkan dan meningkatkan ketiga pilar
inisiatifnya, Daya Sehat Sejahtera, Daya Tumbuh Usaha dan Daya Tumbuh Komunitas.
Sebagai contoh, untuk Daya Tumbuh Usaha, BTPN akan melakukan standarisasi dan
memperluas jangkauan program-program pelatihannya.
Di bidang pengembangan sumber daya manusia dan jaringan infrastruktur, BTPN akan
terus melakukan investasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pegawainya, serta
efektivitas dan jangkauan jaringan Teknologi Informasinya.
Pada tahun 2015, Bank akan terus mengembangkan pemanfaatan layanan BTPN Wow! sebagai
platform layanan mobile banking di seluruh unit bisnis dan pendukung.
BTPN terus mempertahankan dan memperluas pangsa pasar pinjaman dan dana pihak
ketiga melalui penyempurnaan produk dan layanan untuk menjangkau segmen-segmen baru
124
yang potensial dan belum tersentuh oleh sektor perbankan. Pangsa pasar pinjaman BTPN
mencapai 1,4% sedangkan pangsa pasar dana pihak ketiga adalah sebesar 1,3% pada tahun
2014. BTPN mempromosikan berbagai produk dan layanannya melalui jaringan cabang dan
outletnya. Bank juga memanfaatkan penayangan iklan di media publikasi serta media
elektronik dan non-elektronik lainnya. Di sisi pendanaan, BTPN menyelenggarakan kegiatan
rutin bagi para nasabah pendanaan, untuk membahas topik-topik investasi yang menarik
PENCAPAIAN BANK BTPN
Pada bulan Januari 2014, BTPN menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa dan memperoleh persetujuan pemegang saham untuk melakukan akuisisi atas PT
Bank Sahabat Purba Danarta (Bank Sahabat) yang berkedudukan di Semarang. BTPN
kemudian mengubah lisensi bank tersebut menjadi lisensi bank syariah serta mengubah
namanya menjadi BTPN Syariah.
Pada bulan Februari, BTPN melakukan investasi sebesar Rp600 miliar untuk
mengakuisisi 70% kepemilikan saham di Bank Sahabat Purba Danarta, yang kemudian menjadi
Bank BTPN Syariah.
Pada bulan Maret, SMBC menyelesaikan pembelian sebesar 15,74% saham tambahan
di BTPN, serta meningkatkan kepemilikan sahamnya ke 40,00% dari 24,26%. Akibatnya,
saham TPG di BTPN turun menjadi 25,88% dari 41%.
Pada bulan Juli, BTPN menyelesaikan konversi Bank Sahabat menjadi BTPN Syariah
dan proses pemisahan usaha (spin-off) Unit Usaha Syariahnya (UUS) ke BTPN Syariah. Kini,
BTPN Syariah menjadi salah satu dari dua belas bank syariah di Indonesia serta satu-satunya
yang fokus melayani segmen prasejahtera.
Pada bulan Agustus, unit Perbankan Ritel BTPN menandatangani perjanjian Kemitraan
Strategis dengan Allianz-Bancassurance. Selain itu, BTPN dan Allianz sepakat untuk
menyediakan produk-produk asuransi jiwa untuk segmen mass market.
Pada bulan Agustus, IFC dan SMBC menyediakan fasilitas pinjaman siaga bagi BTPN
sebesar USD200 juta dan tambahan sebesar USD300 juta yang persetujuan dari Bank Indonesia
diperoleh pada Februari 2015. Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan likuiditas,
bilamana dibutuhkan.
125
DATA TOTAL ASSET DAN SALES
Telecommunication ( in Million)
No Company Total Asset 2014 Total Asset
2013
Sales 2014 Sales 2013
1 Telekomunikasi
Indonesia (Persero)
Tbk
Rp
140.895.000,00
Rp
127.951.000,00
Rp
89.696.000,00
Rp
82.967.000,00
2 XL Axiata (d/h
Excelcomindo
Pratama) Tbk
Rp
63.706.488,00
Rp
40.277.626,00
Rp
23.460.015,00
Rp
21.265.060,00
3 INDOSAT Tbk Rp
53.254.841,00
Rp
54.520.891,00
Rp
24.085.101,00
Rp
23.855.272,00
4 Tower Bersama
Infrastructure Tbk
Rp
22.034.082,00
Rp
18.719.211,00
Rp
3.306.812,00
Rp
2.690.500,00
5 Smartfren Telecom
(d/h Mobile-8
Telecom) Tbk
Rp
17.758.685,00
Rp
15.866.493,00
Rp
2.954.410,00
Rp
2.428.858,00
6 Inovisi Infracom Tbk Rp
5.077.572,00
Rp
4.591.911,00
Rp
1.416.138,00
Rp
1.667.819,00
7 Trikomsel Oke Tbk Rp
9.062.003,00
Rp
8.242.589,00
Rp
10.778.295,00
Rp
10.366.732,00
8 Bakrie Telecom Tbk Rp
7.588.561,00
Rp
9.128.135,00
Rp
1.179.182,00
Rp
2.072.435,00
9 Bali Towerindo
Sentra Tbk
Rp
808.768,00
Rp
658.369,00
Rp
136.527,00
Rp
103.194,00
Total Rp
320.186.000,0
Rp
279.956.225,0
Rp
157.012.480,00
Rp
147.416.870,00
126
Food And Beverages (in Million)
No Food And Beverages Total Asset
2014
Total Asset
2013
Sales 2014 Sales 2013
1 Indofood Sukses Makmur
Tbk
Rp
85.938.885
Rp
77.611.416
Rp
63.594.452
Rp
55.623.657
2 Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk
Rp
24.910.211
Rp
21.267.470
Rp
30.022.463
Rp
25.094.681
3 Sinar Mas Agro Resources
Technology (SMART) Tbk
Rp
21.292.993
Rp
18.381.114
Rp
32.340.665
Rp
23.935.214
4 Mayora Indah Tbk Rp
10.291.108
Rp
9.710.223
Rp
14.169.088
Rp
12.017.837
5 Tiga Pilar Sejahtera Food
(d/h Asia Intiselera) Tbk
Rp
7.371.846
Rp
5.020.824
Rp
5.139.974
Rp
4.056.735
6 Tunas Baru Lampung Tbk Rp
7.328.419
Rp
6.212.359
Rp
6.337.561
Rp
3.705.288
7 Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk
Rp
2.917.084
Rp
2.811.621
Rp
3.916.789
Rp
3.460.231
8 Multi Bintang Indonesia
Tbk
Rp
2.231.051
Rp
1.782.148
Rp
2.988.501
Rp
3.561.989
9 Fast Food Indonesia Tbk Rp
2.162.634
Rp
2.028.125
Rp
4.208.887
Rp
3.960.253
10 Nippon Indosari Corpindo
Tbk
Rp
2.142.894
Rp
1.822.689
Rp
1.880.263
Rp
1.505.520
11 Siantar TOP Tbk Rp
1.700.204
Rp
1.470.059
Rp
2.170.464
Rp
1.694.935
12 Wilmar Cahaya Indonesia
(d/h Cahaya Kalbar) Tbk
Rp
1.284.150
Rp
1.069.627
Rp
3.701.869
Rp
2.531.881
13 Tri Banyan Tirta Tbk Rp
1.239.054
Rp
1.502.519
Rp
332.402
Rp
487.200
14 Delta Djakarta Tbk Rp
991.947
Rp
867.041
Rp
879.253
Rp
867.067
15 Sekar Bumi Tbk Rp
649.534
Rp
497.653
Rp
1.480.765
Rp
1.296.618
16 Prasidha Aneka Niaga Tbk Rp
620.928
Rp
681.832
Rp
975.081
Rp
1.279.553
127
17 Akasha Wira International
(d/h Ades Waters
Indonesia) Tbk
Rp
504.865
Rp
441.064
Rp
578.784
Rp
502.524
18 Pioneerindo Gourmet
International (d/h Putra
SejahteraPioneerindo
(CFC)) Tbk
Rp
294.178
Rp
250.670
Rp
376.599
Rp
390.551
19 Sekar Laut Tbk Rp
167.419
Rp
154.316
Rp
681.420
Rp
567.049
Total Rp
174.039.404
Rp
153.582.770
Rp
175.775.280
Rp
146.538.783
Customer Goods ( in million)
No. Company Total Asset
2014
Total Asset
2013
Sales 2014 Sales 2013
1 Unilever Indonesia Tbk Rp
14.280.670
Rp
12.703.468
Rp
34.511.534
Rp
30.757.435
2 Mandom Indonesia Tbk Rp
1.853.235
Rp
1.465.952
Rp
2.308.204
Rp
2.027.899
3 Martina Berto Tbk Rp
619.383
Rp
611.770
Rp
671.399
Rp
641.285
4 Mustika Ratu Tbk Rp
498.786
Rp
439.584
Rp
434.747
Rp
358.128
Total Rp
17.252.074
Rp
15.220.774
Rp
37.925.884
Rp
33.784.747
Retail Wholesale
No. Company Total Asset
2014
Total Asset 2013 Sales 2014 Sales 2013
1 Dian Swastatika
Sentosa Tbk
Rp
16.197.868,00
Rp
14.735.412,00
Rp
7.457.012,00
Rp
7.445.655,00
2 Sumber Alfaria
Trijaya Tbk
Rp
13.992.568,00
Rp
10.962.227,00
Rp
41.773.316,00
Rp
34.897.259,00
3 Mitra Pinasthika
Mutiara Tbk
Rp
13.950.177,00
Rp
11.220.245,00
Rp
16.076.412,00
Rp
13.878.602,00
128
4 Mitra Adiperkasa Tbk
Rp 8.686.175,00
Rp 7.808.300,00
Rp 11.822.106,00
Rp 9.734.240,00
5 Hero Supermarket
Tbk
Rp
8.295.642,00
Rp
7.758.303,00
Rp
13.564.029,00
Rp
11.900.354,00
6 Enseval Putra
Megatrading Tbk
Rp
6.190.618,00
Rp
5.528.068,00
Rp
17.011.550,00
Rp
15.623.240,00
7 Erajaya Swasembada
Tbk
Rp
6.120.307,00
Rp
5.001.635,00
Rp
14.451.413,00
Rp
12.727.248,00
8 Permata Prima Sakti
(d/h Toko Gunung
Agung) Tbk
Rp
6.024.271,00
Rp
6.095.696,00
Rp
631.536,00
Rp
1.986.760,00
9 Matahari Putra Prima
Tbk
Rp
5.827.294,00
Rp
6.579.518,00
Rp
13.590.405,00
Rp
11.912.763,00
10 Tiphone Mobile
Indonesia Tbk
Rp
5.017.544,00
Rp
3.455.339,00
Rp
14.589.691,00
Rp
10.484.625,00
11 Ramayana Lestari
Sentosa Tbk
Rp
4.590.667,00
Rp
4.378.556,00
Rp
5.861.348,00
Rp
6.000.818,00
12 Nusantara
Infrastructure (d/h
Metamedia
Technologies) Tbk
Rp
4.074.897,00
Rp
2.579.582,00
Rp
518.378,00
Rp
425.861,00
13 Matahari
Departement Store
(d/h Pacific Utama)
Tbk
Rp
3.408.372,00
Rp
2.936.882,00
Rp
7.925.547,00
Rp
6.754.326,00
14 Catur Sentosa
Adiprana Tbk
Rp
3.308.918,00
Rp
3.107.895,00
Rp
7.143.924,00
Rp
6.438.747,00
15 Ace Hardware
Indonesia Tbk
Rp
2.947.349,00
Rp
2.478.919,00
Rp
4.492.198,00
Rp
3.895.446,00
16 Midi Utama
Indonesia Tbk
Rp
2.579.467,00
Rp
2.108.897,00
Rp
6.027.859,00
Rp
4.962.851,00
17 Tigaraksa Satria Tbk Rp
2.471.584,00
Rp
2.471.998,00
Rp
9.463.005,00
Rp
8.198.126,00
18 FKS Multi Agro (d/h
Fishindo Kusuma
Sejahtera Tbk)
Rp
2.168.785,00
Rp
3.115.066,00
Rp
15.460.919,00
Rp
16.180.645,00
19 Global Teleshop Tbk Rp
1.851.535,00
Rp
1.488.532,00
Rp
4.037.217,00
Rp
3.887.253,00
20 Electronic City Tbk Rp
1.439.420,00
Rp
1.558.213,00
Rp
2.226.770,00
Rp
2.012.610,00
21 Sigmagold Inti
Perkasa (d/h AGIS)
Tbk
Rp
1.175.103,00
Rp
1.188.794,00
Rp
122.381,00
Rp
180.248,00
22 Supra Boga Lestari
Tbk
Rp
781.616,00
Rp
712.079,00
Rp
1.646.584,00
Rp
1.303.079,00
23 Star Petrochem Tbk Rp
775.918,00
Rp
749.403,00
Rp
228.622,00
Rp
274.142,00
24 Multi Indocitra Tbk Rp
664.178,00
Rp
628.738,00
Rp
528.358,00
Rp
591.343,00
129
25 Evergreen Invesco Tbk
Rp 651.467,00
Rp 615.900,00
Rp 125.268,00
Rp 154.410,00
26 Millenium
Pharmacon
Internasional Tbk
Rp
529.992,00
Rp
471.677,00
Rp
1.437.668,00
Rp
1.310.244,00
27 Kokoh Inti Arebama
Tbk
Rp
525.488,00
Rp
336.488,00
Rp
1.204.929,00
Rp
1.112.046,00
28 Skybee Tbk Rp
361.690,00
Rp
858.995,00
Rp
621.656,00
Rp
1.354.864,00
29 Wicaksana Overseas
International Tbk
Rp
204.951,00
Rp
169.324,00
Rp
506.053,00
Rp
426.102,00
30 Triwira Insanlestari
Tbk
Rp
163.050,00
Rp
185.933,00
Rp
7.368,00
Rp
11.804,00
31 Golden Retailindo
Tbk
Rp
95.309,00
Rp
96.693,00
Rp
45.962,00
Rp
49.357,00
32 Akbar Indo Makmur
Stimec Tbk
Rp
23.182,00
Rp
24.649,00
Rp
27.249,00
Rp
102.752,00
33 Rimo Catur Lestari
Tbk
Rp
7.000,00
Rp
5.081,00
Rp
123,00
Rp
291,00
Total Rp
125.102.402,00
Rp
111.413.037,00
Rp
220.626.856,00
Rp
196.218.111,00
Financial ( in million)
No. Company Total Asset 2014 Total Asset 2013 Sales 2014 Sales 2013
1 Bank Mandiri
(Persero) Tbk
Rp
855.039.673,00
Rp
733.099.762,00
Rp
86.690.044,00
Rp
71.341.628,00
2 Bank Rakyat
Indonesia (Persero)
Tbk
Rp
801.955.021,00
Rp
626.182.926,00
Rp
84.421.353,00
Rp
67.809.543,00
3 Bank Central Asia
Tbk
Rp
552.423.892,00
Rp
496.304.573,00
Rp
52.799.750,00
Rp
42.224.234,00
4 Bank Negara
Indonesia (Persero)
Tbk
Rp
416.573.708,00
Rp
386.654.815,00
Rp
44.080.298,00
Rp
35.891.612,00
5 Bank CIMB Niaga (d/h Bank Niaga)
Tbk
Rp 233.162.423,00
Rp 218.866.409,00
Rp 22.942.768,00
Rp 20.490.013,00
6 Bank Danamon Tbk Rp
195.708.593,00
Rp
184.237.348,00
Rp
28.818.939,00
Rp
26.544.431,00
7 Bank Permata Tbk Rp
185.349.861,00
Rp
165.833.922,00
Rp
17.601.192,00
Rp
13.241.693,00
8 Bank Panin Tbk Rp
172.581.667,00
Rp
164.055.578,00
Rp
17.369.669,00
Rp
14.334.463,00
9 Bank Tabungan
Negara (Persero)
Tbk
Rp
144.575.961,00
Rp
131.169.730,00
Rp
13.702.148,00
Rp
11.546.860,00
130
10 Bank Maybank Indonesia (d/H Bank
Internasional
Indonesia) Tbk
Rp 143.318.466,00
Rp 140.546.751,00
Rp 15.323.380,00
Rp 13.478.017,00
11 Bank OCBC NISP
(d/h Bank NISP) Tbk
Rp
103.123.179,00
Rp
97.524.537,00
Rp
8.650.814,00
Rp
7.028.175,00
12 Bank Bukopin Tbk Rp
79.051.268,00
Rp
69.457.663,00
Rp
8.179.918,00
Rp
6.735.699,00
13 Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat &
Banten Tbk
Rp
75.836.537,00
Rp
70.958.233,00
Rp
9.357.724,00
Rp
8.590.246,00
14 Bank Tabungan
Pensiunan Nasional
Tbk
Rp
75.014.737,00
Rp
69.664.873,00
Rp
13.032.675,00
Rp
11.343.452,00
15 Bank Mega Tbk Rp
66.647.891,00
Rp
66.475.698,00
Rp
7.375.026,00
Rp
6.075.117,00
16 Bank Muamalat
Indonesia
Rp
62.413.310,00
Rp
53.723.980,00
Rp
5.214.860,00
Rp
4.334.150,00
17 Bank Pembangunan
Daerah Jawa Timur
Tbk
Rp
37.998.046,00
Rp
33.046.537,00
Rp
4.456.820,00
Rp
3.746.755,00
18 Bank Mayapada
Internasional Tbk
Rp
36.173.591,00
Rp
24.015.572,00
Rp
3.660.009,00
Rp
2.361.123,00
19 Bank Artha Graha
Internasional Tbk
Rp
23.453.347,00
Rp
21.197.512,00
Rp
2.341.691,00
Rp
2.045.687,00
20 Bank Ekonomi
Raharja Tbk
Rp
29.726.856,00
Rp
28.750.162,00
Rp
2.572.406,00
Rp
2.237.422,00
21 Bank Victoria
International Tbk
Rp
21.364.882,00
Rp
19.153.131,00
Rp
2.163.253,00
Rp
1.619.239,00
22 Bank Sinarmas Tbk Rp
21.259.549,00
Rp
17.447.455,00
Rp
2.045.612,00
Rp
1.665.377,00
23 Bank QNB Indonesia
(d/h Bank QNB
Kesawan) Tbk
Rp
20.839.018,00
Rp
11.047.615,00
Rp
1.430.554,00
Rp
662.307,00
24 Bank Woori Saudara
Indonesia 1906 (d/h
Bank Himpunan
Saudara 1906) Tbk
Rp
16.432.776,00
Rp
6.221.880,00
Rp
429.681,00
Rp
405.238,00
25 Bank J Trust
Indonesia (d/h Bank
Mutiara) Tbk
Rp
12.682.021,00
Rp
14.576.094,00
Rp
1.270.117,00
Rp
1.377.794,00
26 Bank Windu
Kentjana
International (d/h
Bank Multicor) Tbk
Rp
9.769.591,00
Rp
7.917.214,00
Rp
920.941,00
Rp
681.451,00
27 Bank Nusantara
Parahyangan Tbk
Rp
9.468.873,00
Rp
9.985.736,00
Rp
1.121.313,00
Rp
959.822,00
28 Bank MNC
Internasional (d/h
Rp
9.430.264,00
Rp
8.165.865,00
Rp
823.588,00
Rp
763.121,00
131
Bank ICB Bumiputera) Tbk
29 Bank Capital
Indonesia Tbk
Rp
9.251.776,00
Rp
7.139.276,00
Rp
822.566,00
Rp
572.269,00
30 Bank Pundi
Indonesia (d/h Bank
Eksekutif
Internasional) Tbk
Rp
9.044.046,00
Rp
9.003.124,00
Rp
1.803.782,00
Rp
1.731.818,00
31 Bank Mestika
Dharma Tbk
Rp
8.672.084,00
Rp
7.911.550,00
Rp
926.429,00
Rp
899.271,00
32 Bank Rakyat
Indonesia Agroniaga
(d/h Bank
Agroniaga) Tbk
Rp
6.385.191,00
Rp
5.124.070,00
Rp
638.234,00
Rp
471.315,00
33 Bank Panin Syariah
Tbk
Rp
6.207.678,00
Rp
4.052.701,00
Rp
559.789,00
Rp
283.759,00
34 Bank Nationalnobu
Tbk
Rp
5.767.590,00
Rp
3.877.270,00
Rp
393.692,00
Rp
169.051,00
35 Bank of India
Indonesia (d/h Bank
Swadesi) Tbk
Rp
5.199.185,00
Rp
3.601.336,00
Rp
475.463,00
Rp
305.438,00
36 Bank Bumi Arta Tbk Rp
5.155.423,00
Rp
4.045.672,00
Rp
551.753,00
Rp
414.615,00
37 Bank Maspion
Indonesia Tbk
Rp
4.828.575,00
Rp
4.170.423,00
Rp
443.704,00
Rp
369.371,00
38 Bank Agris Tbk. Rp
4.111.036,00
Rp
2.509.281,00
Rp
334.165,00
Rp
178.146,00
39 Bank Yudha Bakti
Tbk.
Rp
2.692.234,00
Rp
2.291.715,00
Rp
311.626,00
Rp
270.308,00
40 Bank Ina Perdana
Tbk,
Rp
1.951.587,00
Rp
1.402.171,00
Rp
188.093,00
Rp
147.979,00
41 Bank Mitraniaga Tbk Rp
1.892.362,00
Rp
1.285.157,00
Rp
174.118,00
Rp
108.845,00
42 Bank Dinar
Indonesia Tbk
Rp
1.641.451,00
Rp
854.801,00
Rp
126.680,00
Rp
61.354,00
Total Rp
4.484.175.219,00
Rp
3.933.550.118,00
Rp
466.546.637,00
Rp
385.518.208,00