Interna II - Penyakit Saluran Respirasi Atas Sapi

Post on 17-Jan-2016

243 views 1 download

description

fkh unud

Transcript of Interna II - Penyakit Saluran Respirasi Atas Sapi

PENYAKIT SALURAN RESPIRASI

1. RHINITIS

Rhinitis : peradangan pada mukosa hidung

Klinis :

• gejala bersin,

• suara nafas mencuit (Wheezing),

• leleran hidung

Etiologi

Sapi : Khataralis : infeksi bovine rhinotrakhetis,

adenovirus 1, 2, dan 3. Rhinitis ulceratif/erosive :

penyakit MCF (malignan cataralis fever), rinderpest.

Rhinosporidiosis:jamur,cacing shchistoma nasalis,

atopic rhinitis : alergi ‘summer snufles’.(filek musim

panas)

Kuda : – strangles, – limfangitis epizootic.– Infeksi karena virus equine rhinopneumonitis (herpes

virus 1),– equine arteritis, – influenza 1A/E1 dan 1A/E2, – equine rhinovirus – parainfluenza,– reovirus, – adenovirus.

Rhinitis kronis:

debu di stable (kandang kuda).

Rhinitis akut:

asap pembakaran.

Granuloma nasalis:

infeksi kronis pseudoallescheria boydii,

jamur aspergilus.

Domba : – melioidosis, – bluetongue, – sheep pox. – Oestrus, – alergi

Babi:

atopik rhinitis,

swine influenza,

aujeszky

Gejala klinis

Gejala awal :

keluar leleran

Penyakit berlanjut :– eritrema, – erosi, – ulcerasi.

Peradangan : unilateral atau bilateral.

Pada stadium akut: gejala khas bersin-bersin

Fase lanjut : hewan mendengus dan pengeluaran leleran mukopurulen dalam jumlah besar.

Leleran nasal purulen secara unilateral pada kuda yang keluar dalam beberapa minggu atau bulan disebabkan karena granuloma nasal diikuti infeksi jamur.

Pada rhinitis atopik

• Kegatalan pada hidung :

• gejala dispnea,

• suara ngorok

• membersikan lubang hidung dengan lidah.

• pemumpukan leleran mukoid

• Mukosa hidung edema dan hyperemia.

Pada rhinitis mikotik kuda

• suara nafas sangat jelas terdengar,

• penebalan septum hidung.

• conchae hidung dan turbinate kasar dan menebal.

• leleran hidung secara unilateral atau bilateral.

Patogenesa

Kondisi ringan : tidak terlalu mengkhawatirkan

Berefek serius ketika terjadi penyumbatan aliran udara

Kehadiran lesi spesifik dari penyakit : lesi ulceratif dan erosif

Pada rhinitis atopik babi ditandai dengan kerusakan tulang turinate dan bentuk wajah yang tak simetris

Patologi Klinik

Pemeriksaan swab nasal : bakteri dan jamur.

Leleran : rhinitis alergi lebih banyak mengandung eosinopil.

Biopsi nasal : histopatologi.

Pemeriksaan endoskopi : fleksible fiberoptic endoscope.

Treatment

• Pengobatan penyakit spesifik.

• Itraconazole : aspergillus spp. pada kuda.

• Obstruksi lubang hidung : diirigasi dengan larutan saline.

• Spray decongestan hidung

• Hewan tidak digembalakan

• antihistamin.

2. EPISTAKSIS DAN HEMOPTYSIS

• Epistaksis : perdarahan dari lubang hidung

• Hemoptysis : batuk berdarah,

• Memiliki arti diagnostik penting pada sapi dan kuda.

• Pada kasus ringan: hanya dari hidung.

• Hebat : dari hidung dan mulut.

• Hal penting : asal dan lokasi lesi.

Etiologi :

• Epistaksis pada kuda :

• lesi pada rongga hidung,

• nasofaring,

• divertikulum tuba auditius (guttural pouch),

• paru-paru.

Lesi pulmonum.

Darah yang berasal dari paru pada kuda, penambahan volume leleran berasal dari nostril bukan dari mulut karena kuda memiliki palatum mole yang panjang.

Begitu juga darah dari paru kuda tidak berbuih ketika sampai dihidung karena posisi dari bronchi mayor adalah horizontal sehingga aliran darah keluar itu bebas tanpa perlu dibatukkan yang dapat membuat berbuih.

• Pada hewan selain kuda darah yang berasal dari lesi saluran nafas bawah akan berbusa.

• Kejadian sampai berbusa umumnya dijumpai pada kondisi edema pulmonum, dengan busa berwarna pink.

• Lesi saluran nafas atas: terjadi secara spontan ketika kuda istirahat.

• salah satu penyebabnya adalah ulcerasi mikotik buluh vena di dinding guttural pouch.

Penyebab lain

• polip sinus paranasal,• hematoma dekat labirin etmoidale, rongga

hidung, dan faring. • Parasitic arteritis pada arteri carotid interna,• perdarahan karena trombositopenia, • erosi mukosa nasal pada penyakit glanders,• trauma karena endoscope atau nasal tube • keracunan tumbuhan sejenis paku-pakuan,

clover (semanggi)

Hemoptysis pada kuda.

Darah mengalir sepanjang trachea horizontal dan mengumpul pada laring

Merangsang reflek menelan sehingga tertelan Merangsang reflek batuk sehingga darah

keluar melalui mulut dan nostril. Pada kuda gejala menelan berulang-ulang

tanpa ada makan atau minum.Darah yang sampai tertelan menyebabkan

melena.

Pada sapi :

• aneurisme arteri pulmonum

• tromboembolisme dari posterior vena kava karena abses hepatik.

Pengamatan

Pada epitaksis: rongga hidung sampai bagian dalam harus diamati untuk memastikan sumber perdarahan.

Epitaksis karena penyakit sistemik, darah pada mukosa hidung tidak akan membeku, tetapi jika karena luka traumatic maka darah membeku disekitar rongga hidung.

Rongga hidung harus dipastikan tidak tersumbat,

lesi berasal dari faring maka hewan akan memperlihatkan gerakan menelan berulang-ulang dan batuk secara tiba-tiba diikuti keluarnya darah dari mulut.

Pemeriksaan hematologi akan membantu memastikan bahwa penyebabnya bukan penyakit sistemik atau gangguan proses pembekuan darah.

Pengobatan

Pengobatan tergantung pada penyebabnya.perdarahan karena luka traumatic pada

mukosa hidung dapat sembuh sendiri tanpa diobati.

Pada lesi yang terlalu lebar perlu dilakukan terapi bedah untuk menjahit.

Epistaksis karena mikotik guttural pouch perlu dilakukan ligasi dari buluh darah yang terinfeksi.

Pengobatan perdarahan karena aneurisme pulmonum atau trombosis vena kava posterior pada sapi sering gagal.

Pengobatan supportif, tansfusi darah, dan hematinik.