Post on 07-Jan-2017
KABEL BAWAH TANAH DAN SAMBUNGAN KABEL
2.1 Kabel Bawah Tanah
Dalam transmisi dan distribusi tenaga listrik banyak dilakukan berbagai cara diantaranya
melalui saluran udara (Over Head Line) dan saluran kabel bawah tanah (Underground
Transmission). Akan tetapi transmisi dan distribusi saluran udara menjadi sangat sulit untuk
dilaksanakan khususnya pada daerah yang jumlah penduduknya banyak seperti di kota-kota,
dengan alas an beresiko tinggi dan mengurangi keindahan lingkungan. Untuk menghindari hal
tersebut maka digunakan kabel transmisi yang di pasang di bawah permukaan tanah yang disebut
kabel kabel bawah tanah (Underground Cable).
2.1.1 Parameter Kabel Bawah Tanah
2.1.1.1 Kapasitansi
Suatu kabel yang mempunyai konduktor dengan jari-jari r dan selubung isolasi dengan
jari-jari R, seperti yang terlihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1
Penampang Kabel
23
r
dx
R
Jika konduktor kabel di atas memiliki muatan sebesar Q coulomb/ meter, maka harga kerapatan
fluks listrik (D) pada suatu permukaan sebesar:
Fluks (coulomb) = ø = Q (2.1)
maka kerapatan fluks listrik pada jarak x meter dari pusat kabel:
D = Q (2.2)
Hubungan antara kerapatan fluks dengan intensitas medan listrik adalah:
D = ε E (2.3)
maka : E = Q (2.4)
Beda potensial antara konduktor dengan selubung isolasi menjadi:
V = dx (2.5)
=
= ln Volt (2.6)
Jadi Kapasitansi kabel per satuan panjang :
24
Luas Permukaan (M²)D =
A A
2π. XCoulomb/ m²
2πε X
C = Q = 2πε (2.7)
Jika permitivitas relatif εr = 36π x 10 ε maka:
C = εr (2.8)
= 0,024 εr (2.9)
2.1.1.2 Tahanan Isolasi
Tahanan isolasi pada daerah dx yang berjarak x meter dari pusat lingkaran kabel adalah:
dR' = ρ dx (2.10)
dimana ρ adalah resistivitas dari bahan isolasi dalam ohm-meter.
Tahanan isolasi per meter satuan panjang kabel adalah :
R' = ρ = Ohm
= ρ ln R (2.11)
= 0,367 ρ log10 R (2.12)
25
9
18 x 10 ln (R/r) 9 Farad/ m
Log10 (R/r)Mikro-Farad/ KM
2π xOhm
V Ln ( R/r )Farad/ M
2 π
2 π r
rX 10 Mega.Ohm/ Km -9
2.1.1.3 Stress Listrik
Persamaan ( 2.4 ) menunjukkan besarnya intensitas medan listrik atau Stress listrik pada
jarak x meter dari pusat kabel. Dari persamaan ( 2.6 ) didapatkan harga :
Q = 2 π ε V (2.13)
Sehingga persamaan ( 2.4 ) menjadi :
E = V (2.14)
Harga maksimum dari Stress listrik tergantung dari permukaan konduktor, pada x = r dan
memisalkan permukaan konduktor adalah sebuah permukaan yang bundar dan licin maka :
E max = V (2.15)
Harga minimumnya tergantung permukaan dalam dari selubung isolasi dimana x = R maka:
E min = V (2.16)
Sehingga perbandingan antara Emax dan Emin menjadi :
E max = R (2.17)
26
Ln ( R/ r )
x Ln ( R/ r )Volt/ meter
r Ln ( R/ r )Volt/ meter
R Ln ( R/ r )Volt/ meter
E min r
2.1.2 Konstruksi Kabel Kabel bawah tanah dan Fungsi Bagiannya
Pada umumnya konstruksi kabel tanah yang digunakan untuk distribusi tenaga listrik
tegangan rendah dan tegangan menengah, dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian utama dan
bagian pelengkap.
Bagian utama, terdiri dari penghanta, isolasi, tabir dan selubung seperti yang terlihat
pada gambar 2.2 berikut.
Penghantar
Isolasi
Tabir
Selubung
Gambar 2.2
Bagian Utama Kabel BawahTanah
Bagian pelengkap, terdiri dari bantalan, perisai, bahan pngisi, sarung kabel dan lapisan
penahan kebocoran air. Bagian pelengkap ini berguna untuk memperbaiki sifat-sifat kabel tanah
sebagai tenaga listrik.
2.1.2.1 Penghantar
27
Penghantar merupakan bagian utama dari kabel, yang berfungsi untuk menghantarkan
arus listrik. Penghantar yang digunakan biasanya dipilih berdasarkan sifat materialnya,
diantaranya mempunyai daya hantar listrik (konduktivitas) yang tinggi dan tahanan jenis
(resistivitas) yang rendah. Besarnya tahanan jenis suatu penghantar dapat ditentukan dengan
rumus:
R = ρ L (2.18)
Dimana : A = luas penampang penghantar ( m²)
L = panjang pengantar ( m )
R = tahanan penghantar ( Ω )
ρ = tahanan jenis penghantar ( Ω – m )
Sedangkan besarnya konduktivitas penghantar :
σ = 1 (2.19)
σ = konduktivitas penghantar ( Ω – m )
Tabel 2.1 Daya Hantar Listrik Berbagai Logam
Logam/ Material Resistivitas ( Ω-m ) Konduktivitas ( Ω-m )
Perak (Ag)
Tembaga (Cu)1,67 x 10 6,0 x 10
28
A
ρ
-1
-8
-8 -7
-7
Emas (Au)2,32 x 10 4,3 x 10
Aluminium (Al)2,63 x 10 3,8 x 10
Kuningan ( 70% Cu + 30% Zn)6,25 x 10 1,6 x 10
Besi (Fe)1,00 x 10 1,0 x 10
Baja Karbon ( Fe + C )1,67 x 10 0,6 x 10
Baja Tahan Karat ( Fe + Cr ) 5,00 x 10 0,2 x 10
Dari tabel di atas, diketahui bahwa logam/ material yang merupakan pengantar listrik yang baik,
memiliki konduktivitas listrik dengan orde 10 ( Ω-m ) dan resistivitas dengan orde 10 ( Ω-
m). Selain dilihat dari konduktivitas dan resistivitasnya, suatu penghantar yang baik juga
ditentukan dari unsur-unsur pemadu, ketidakmurnian dan ketidaksempurnaan dalam Kristal
logam, yang banyak berperan dalam proses pembuatan pengahantar itu sendiri.
Unsur-unsur pemadu pada suatu penghantar selain mempengaruhi daya hantar listrik juga
mempengaruhi sifat-sifat mekanika dan fisiknya. Suatu logam murni memiliki sifat daya hantar
listrik yang lebih baik jika dibandingkan dengan logam yang tidak murni, tetapi kekuatan
mekanisnya lebih rendah. Dewasa ini, bahan penghantar yang banyak dipakai untuk kabel tenaga
listrik ialah logam tembaga dan aluminium, karena mempunyai konduktivitas yang cukup baik
da resistivitas yang kecil serta memenuhi pertimbangan ekonomis.
Selain mempunyai sifat fisika yang baik suatu penghantar juga harus memiliki sifat
mekanika yang baik pula, misalnya mudah dibelok-belokan, sehingga mudah pada saat instalasi
kabel. Oleh karena itu penghantar suatu kabel dibuat menjadi beberapa macam bentuk, antara
lain :
29
-8
-7
-8
-7
-7
-7
-7
-7
-7
-7
7 -1 -8
( a ) ( b ) ( c ) ( d )
Gambar 2.3 Bentuk-Bentuk Penghantar
a. Bundar Konsentris
Bentuk ini biasanya digunakan untuk kabel berinti satu dan kabel tegangan rendah (gambar
2 .2.a). Pada umumnya tidak digunakan untuk kabel tegangan menengah, karena dapat terjadi
penetrasi lapisan penghantar berupa lapisan ekstrusi kompon semi konduktor ke dalam sela-sela
penghantarnya.
b. Bundar Kompak
Penghantar ini dipilin dan ditekan hingga 90% konsentris diameternya, sehingga dapat
menghalangi penetrasi ekstrusi kompon semi konduktor. ( gambar 2.2.b )
c. Kompak Gepeng
Penghantar ini dipilin dan ditekan hingga 50% konsentris, kemudian dibentuk seperti gambar
2.3.c. Bentuk seperti ini biasanya digunakan untuk kabel berinti tiga.
d. Bundar Padat ( Solid Round )
Biasanya bentuk penghantar seperti ini untuk kabel tegangan rendah dan tidak dipakai untuik
tegangan menengah ( gambar 2.3.d )
2.1.2.2 Isolasi
Isolasi merupakan bagian utama kabel yang berfungsi mencegah terjadinya hubung
singkat pada kabel. Salah satu gangguan pada penyaluran tenaga listrik dengan menggunakan
kabel tanah adalah terjadinya kerusakan pada lapisan isolasi. Bahan isolasi disesuaikan dengan
kemampuan kabel, sehingga dalam instalasi suatu kabel, harus disesuaikan penggunaannya.
Secara umum isolasi harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Ketahanan dielektrik yang tinggi.
30
2. Tahanan jenis yang tinggi.
3. Dapat bekerja pada temperature rendah atau tinggi.
4. Tidak menghisap air/ uap air
5. Mudah dibengkok-bengkokkan ( fleksibel ).
6. Tidak mudah terbakar.
7. Sanggup menahan tegangan impuls listrik yang tinggi.
Suatu hal yang tidak mungkin, dalam suatu jenis isolasi memiliki semua sifat-sifat diatas,
sehingga diperlukan pemilihan jenis isolasi yang sesuai dengan maksud dan tujuan kabel yang
akan dipakai. Dewasa ini untuk kabel tegangan rendah dan tegangan menengah, jenis isolasi
yang dipakai :
a. Kertas yang diimpregnasi
b. Termoplastik ( misalnya PE, PVC )
c. Elastomer ( misalnya XLPE )
Tabel 2.2 Perbandingan untuk kerja beberapa macam isolasi
SifatJenis Kabel 1 Inti
Kertas PVC PE XLPE
Permitivitas relative pada 20º C 3,6 5 2,3 3
Temperatur kerja º C 65 70 70 90
Temperatur max setelah hubung singkat 150 160 150 250
Tahanan panas º C.sm/W 600 600 350 500
31
Untuk kabel tegangan menengah, penggunaan XLPE sebagai bahan isolasi cukup pesat.
Akan tetapi isolasi XLPE memiliki kelemahan, yaitu masalah “water treeing” yang terjadi
apabila XLPE yang dalam bertegangan terkena air. Keadaan seperti ini menyebabkan umur
XLPE bertambah pendek. Dengan adanya teknologi baru mengenai lapisan penahan kebocoran
terhadap air yang dipasang di atas dan di bawah pita tembaga, agar isolasi terhindar dari water
treeing, sehingga umur XLPE diharapkan lebih panjang.
2.1.2.2 Tabir
Tabir merupakan bagian utama kabel yang berfungsi untuk meratakan distribusi
tegangan. Dalam perkembangan konstruksi kabel, tabir ( screen ) dibagi menjadi 2 macam
berdasarkan jenis bahannya, yaitu :
a. Tabir ( screen ) semi konduktif.
b. Tabir ( screen ) konduktif
2.1.2.2.1 Tabir Semi Konduktif
Tabir semi konduktif adalah lapisan yang melengkapi setiap inti kabel untuk kabel yang
bertegangan kerja tinggi. Tabir ini dibuat dari bahan semi penghantar yang diekstrusi. Tabir ini
juga digunakan untuk meniadakan adanya kantong udara antara isolasi dan penghantar, agar
tidak terjadi Stress listrik yang berlebihan pada kantong udara tersebut. Lapisan tabir ini selain
dipasang antara lapisan pita tembaga dan isolasi, juga dipasang di antara isolasi dan penghantar.
Fungsi utama dari tabir yang dipasang antara isolasi dan pita tembaga ialah :
1. Menghilangkan kantong udara pada permukaan isolasi dan metal pelindung elektris
( lapisan pita tembaga ).
2. Membuat medan listrik radial pada isolasi.
Fungsi utama dari tabir yang dipasang antara isolasi dan penghantar ialah :32
1. Untuk mendapatkan distribusi medan listrik yang seragam sehingga tidak terjadi
penumpukan tegangan pada celah-celah elemen penghantar ( kantong udara ) dengan
isolasi.
2. Mencegah terjadinya korona discharge antara penghantar dan isolasi ( celah-celah elemen
penghantar ).
2.1.2.2.2 Tabir Konduktif
Tabir konduktif adalah lapisan netral di luar isolasi untuk kabel tegangan menengah dan
kabel tegangan tinggi, dan lapisan ini dihubungkan dengan ground. Lapisan tabir ini dipasang
diantara lapisan tabir semi konduktif dan perisai ( armor ). Apabila kabel tidak dilengkapi
dengan perisai ( armor ), maka lapisan ini dipasang di antara lapisan tabir semi konduktif dan
selubung ( sheath ). Tabir ini dibuat dari bahan penghantar konduktif seperti tembaga,
aluminium, dan timah hitam. Biasanya bahan-bahan ini diberikan dalam bentuk yang berbeda-
beda, antara lain :
a. Pita yang ditempatkan berputar sepanjang kabel dengan satu lapis maupun berlapis-lapis.
b. Pita yang ditempatkan memanjang dan ditutup dengan cara mekanis.
c. Pembalut yang diextruder, ditekan atau tarik ayunan.
Fungsi dari tabir konduktif adalah :
1. Untuk mendapatkan distribusi medan listrik yang radial.
2. Menjamin pentanahan sepanjang rangkaian bagian luar kabel untuk mengamankan
sentuhan manusia terhadap bahaya listrik.
3. Mengalirkan arus-arus kapasitif yang timbul dalam isolasi karena adanya tegangan fasa
ke tanah.
4. Mengalirkan arus hubung singkat dalam gangguan fasa tanah, sampai tempat pentanahan
yang paling dekat.33
2.1.2.3 Selubung
Selubung merupakan bagian utama kabel yang paling luar. Berdasarkan jenis bahannya,
selubung dibagi menjadi tiga golongan :
a. Selubung logam ( misalnnya timbel, aluminium )
b. Selubung karet ( misalnya karet silicon )
c. Selubung plastic ( misalnya PVC )
Fungsi selubung :
1. Melindungi inti kabel dari pengaruh luar.
2. Mencegah terjadinya korosi.
3. Menahan gaya mekanis.
4. Melindungi/ mencegah gaya listrik drai luar.
5. Mencegah masuknya uap air/ cairan ke dalam kabel secara vertikal.
6. Pada kabel kertas yang diresapi minyak ( impregnated paper ), selubung dapat mencegah
keluarnya minyak.
2.1.2.4 Bantalan
Bantalan pada kabel berfungsi sebagai kedudukan perisai dan untuk mencegah terjadinya
proses elektrolisa, sehingga tidak merusak bagian dalamnya. Bantalan diletakkan di bawah
perisai. Pada kabel berisolasi kertas, bantalan dilengkapi dengan kompon kedap air. Karena
kompon kedap air tersebut, menyebabkan bantalan mempunyai sifat :
1. Tidak bereaksi dengan selubung dan perisai, namun tetap melekat dengan sempurna pada
selubung dan perisai.34
2. Tidak mudah berubah dengan adanya perubahan temperature.
3. Tidak mudah robek jika terkena getaran.
2.1.2.5 Perisai ( Armor )
Perisai pada kabel berfungsi untuk melindungi bahan isolasi dari kerusakan mekanis. Hal
ini disebabkan karena sifat mekanis bahan isolasi pada kabel kurang sempurna. Pada umumnya
perisai digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Perisai pita baja
b. Perisai kawat baja pipih/bulat yang digalvanis
c. Perisai alumunium
2.1.2.6 Bahan Pengisi
Bahan pengisi berfungsi untuk mengisi celah yang kosong pada saat pemasangan inti
kabel, khususnya untuk kabel berinti tiga. Pada kabel yang mempunyai tabir terbuat dari logam,
bahan pengisi juga berfungsi untuk melindungi isolasi dari luka yang disebabkan oleh tabir
logam tersebut. Bahan pengisi yang banyak digunakan pada kabel isolasi kertas ialah jute,
sedangkan untuk kabel isolasi XLPE menggunakan PVC.
2.1.2.7 Sarung Kabel
Seain sebagai bantalan perisai, sarung kabel juga berfungsi sebagai komponen yang
berhubungan / terkena pengaruh-pengaruh luar. Sarung kabel biasanya dipasang di atas perisai.
Bahan sarung kabel yang banyak digunakan yaitu sarung goni. Pada kabel isolasi XLPE, sarung
kabel yang digunakan terbuat dari PVC.35
2.1.2.8 Lapisan Penahan Kebocoran Air
Untuk menghindari kebocoran air secara longitudinal maupun radial, maka perlu adanya
lapisan penahan penetrasi air yang bersifat membengkak bila terkena air, sehingga penetrasi air
dapat tertahan.
Lapisan penahan kebocoran air ini, terdapat pada empat bagian kabel yaitu :
1. Di bawah dan di atas lapisan pelindung listrik.
2. Pengisi di antara inti sepanjang kabel, untuk kabel berinti tiga.
3. Di bawah selubung dan di bawah pelindung mekanis.
4. Di sela-sela antar kawat pada saat proses pemilinan.
Seperti telah dibahas dalam hal isolasi, untuk kabel dengan bahan isolasi XLPE mudah
rusak, apabila isolasi XLPE tersebut terkena air dalam keadaan bertegangan ( water treeing ).
Maka lapisan penahan kebocoran air berguna untuk mencegah penetrasi air ke bahan isolasi
XLPE, seperti yang terlihat pada gambar 2.4.
36
Penghantar dengan serbukPenahan kebocoran air
Lapisan penghantar Semi konduktor
Isolasi XLPE
Lapisan isolasiSemi konduktor
Lapisan penahan Kebocoran airSemi konduktor
Lapisan isolasi Pita-tembaga
Lapisan penahanKebocoran air
Gambar 2.4Penampang kabel TM XLPE berinti tunggal
Dengan lapisan penahan kebocoran air
Gambar 2.5Penampang kabel XLPE berinti tiga
Dengan lapisan penahan kebocoran air
2.1.3 Kode Pengenal untuk Kabel Tanah
Oleh karena kabel tanah terdiri dari beberapa macam jenis menurut kulit pelindungnya
( armor ), konstruksi maupun pemasangnnya, maka dibuat suatu pengkodean kabel dengan
37
Selubung luar ( PVC )
Penghantar dengan serbukpenahan kebocoran air
Lapisan penghantarsemi konduktor
Isolasi XLPE
Lapisan isolasi semi konduktor
Lapisan penahan kebocoranair semi konduktor
Lapisan isolasipita-tembaga
Lapisan penahankebocoran air
Bahan Pengisi ( Filler )
Pita pengikatpembungkus inti
Selubung dalam
Lapisan penahankebocoran air
Perisai baja/Aluminium campuram
Lapisan penahankebocoran air
Selubung luar ( PVC )
tujuan untuk mempermudah pengenalan jenis kabel. Pengkodan kabel ini dibuat sesuai dengan
standart SPLN yang telah dibakukan, sebagai berikut :
Tabel 2.3 Kode Pengenal untuk Kabel
Huruf Kode Komponen
N Kabel jenis standar, dengan tembaga sebagai penghantar
NA Kabel jenis standar, dengan aluminium sebagai penghantar
Y Isolasi PVC
2Y Isolasi Polyethyene ( PE )
2X Isolasi XLPE
S Lapisan pita tembaga ( pada kabel berurat tunggal )
SE Lapisan pita tembaga pada tiap inti ( pada kabel berurat jamak )
C Lapisan kawat tembaga konsentris ( sebagai penghantar netral )
CE Lapisan kawat tembaga konsentris pada tiap inti
M Selubung luar PVC untuk kabel NYM
W
* Perisai pipa tembaga bergelombang
* Perisai pipa aluminium bergelombang
* Perisai pipa baja bergelombang
* Perisai pipa baja tahan karat bergelombang
F Perisai dari kawat baja putih
R Perisai dari kawat baja bulat
Gb Perisai dari spiral pita baja
38
B Perisai dari pita baja galvanis
T Penggantung untuk kabel udara
re Penghantar padat bulat
rm Penghantar bulat berkawat banyak
se Penghantar padat bentuk sector
sm Penghantar dipilin bentuk sektor
cm Penghantar bulat berkawat banyak dipadatkan
Contoh :
a. NA2XS2Y 1x240 cm/25 12/20 (24) Kv
Menyatakan suatu kabel berinti tungal berisolasi XLPE dan berselubung PE bertegangan
pengenal 12/20 (24) kV, berpenghantar aluminium dengan penampang nominal 240 mm²,
berlapis pita tembaga dengan luas penampang nominal geometris 25 mm².
b. NA2XSEBY 3x150 cm/25 12/20 (24) kV
Menyatakan suatu kabel berinti tiga berisolasi XLPE, berperisai pita baja galvanis dan
berselubung PVC bertegangan pengenal 12/20 (24) kV, berpenghantar aluminium dipilin bulat
berkawat banyak dipadatkan dengan penampang nominal 150 mm², lapisan tembaga pada
masing-masing intinya dengan luas penampang nominal geometris 25 mm².
2.1.3.1 Kabel Bawah Tanah Isolasi XLPE
Seperti yang telah dijelaskan drialam dari hal tersebut bahan-bahan isolasi, bahwa
penggunaan kabel berisolasi XLPE cukup pesat penggunaannya. Akan tetapi kabel berisolasi
XLPE ini mempunyai kelemahan, seperti terjadinya “water treeing” pada lapisan isolasinya.
Oleh karena itu dibuat konstruksi agar kabel berisolasi XLPE ini terhindar dari hal tersebut.
39
Untuk lebih jelas lagi mengenai konstruksi dan penggunaan kabel tanah berisolasi XLPE dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.4 Daftar Konstruksi dan Penggunaan Kabel Tanah Berisolasi XLPE dan Berselubung PVC
No
Nama Kabel Tanah
Kode
Tegangan Nominal (kV)
Jumlah inti
Luas Penampang
PerlindunganPenggunaanUtama
PenggunaanDalam Pembatasan
1 Kabel tanah berisolasi termoplastik dengan lapisan pelindung elektris
N2XSY
NA2XSY
3,6/6 6/10 8,7/15 12/20 18/30
3,6/6 6/108,7/15 12/20 18/30
1 &3
1 &3
10…100016…100025…100035…100050…1000
10…100016…100025…100035…100050…1000
Berpelindungelektris pitakawattembaga
Di dalam ruang, di dalam saluran, untuk trafo distribusi pada system dengan netral dibumikan
Di dalam tanah bila terdapat cukup perlindungan mekanis
2 Kabel tanah XLPE berselubung termoplastik dengan perisai pita baja dan lapisan pelindung elektris pada tian inti
N2XSEBY
NA2XSEBY
3,6/66/108,7/1512/2018/30
3,6/66/108,7/1512/2018/30
3
3
10…100016…100025…100035…100050…1000
10…100016…100025…100035…100050…1000
Perisai pita baja dan lapisan pelindung pita/ kawat tembaga pada tiap inti
Di dalam ruang, di dalam saluran, di alam terbuka
Di dalam tanah dengan perlindungan bila gangguan mekanis sering terjadi
3 Kabel tanah berisolasi XLPE dan berselubung termoplasti
N2XSEY
NA2XSEY
3,6/66/108,7/1512/2018/30
3,6/6
1 & 3
1 & 3
10…100016…100025…100035…100050…1000
10…1000
Pelindung elektris pita/ kawat tembaga tiap inti
Di dalam ruang, di dalam saluran, di alam terbuka
Di dalam tanah dengan perindungan bilagangguan mekanis sering
40
k dengan pelindung elektris pada tiap inti
6/108,7/1512/2018/30
16…100025…100035…100050…1000
terjadi
4 Kabel tanah berisolasi XLPE dan berselubung termoplastik dengan perisai kawat dan pita baja dan pelindung elektris pada tiap inti
N2XSEFGbY
NA2XSEFGbY
3,6/66/108,7/1512/2018/30
3,6/66/108,7/1512/2018/30
3
3
10…100016…100025…100035…100050…1000
10…100016…100025…100035…100050…1000
Perisai kawat, dan pita baja dan lapisan pelindung elektris pita/ kawat tembaga
Di dalam ruangan, di dalam saluran, di dalam tanah dan di alam terbuka
Di dalam tanah bila diisyaratkan perlindungan mekanis yang lebih tinggi.
Catatan :
1. Untuk menahan kebocoran terhaap air secara radial maupun longitudinal, kabel jenis ini
dapat diberi lapisan khusus, yang tidak mengandung bahan selulosa.
2. Untuk keperluan khusus, misalnya menyebrangi sungai, kabel jenis ini dapat diberi
perisai aluminium yang berombakombak dan stainless steel yang berombak-ombak
( corrugated ).
Untuk melihat lebih jelas lagi, mengenai konstruksi kabel tanah berisolasi XLPE,
khususnya untuk tegangan menengah yang ada di Indonesia, dapat dilihat pada gambar berikut:
41
Kawat Penghantar
Lapisan Semikonduktif Dalam
Gambar 2.6Kabel Tanah Tegangan Menengah
Type : N2XSY dan NA2XSY
42
Isolasi XLPELapisan Semikonduktif Luar
Lapisan Pita Tembaga
Lapisan Pita Plastik
Selubung Luar PVC
Gambar 2.7
Kabel Tegangan Menengah XLPE
Berinti Tiga
Berdasarkan analisa di lapanga, jenis kabel XLPE yang dipakai adalah jenis kabel type NA2XSSEFGbY.
2.1.3.2 Kabel Bawah Tanah Isolasi Kertas
Pada kabel kertas, untuk memperbaiki sifat-sifat isolasi kertas maka harus diresapi
dengan minyak isolasi guna menvegah penghisapan air. Walaupun tidak dikembangkan lagi,
sampai sekarang isolasi kertas masih banyak dipergunakan pada kabel tegangan menengah.
43
Gambar 2.8
Kabel Tegangan Menengah Isolasi Kertas Berinti Tiga
Kabel SL ( Gambar 2.7.b ), secara teknis adalah konstruksi yang sangat aman karena ketiga inti
kabel, masing-masing diselimuti oleh selubung timah tersendiri. Akan tetapi kabel jenis ini
relatif mahal karena banyak memerlukan bahan selubung timah.
2.2 Sambungan Kabel
Yang dimaksud dengan sambungan kabel adalah penyambungan antara dua buah
penghantar kabel yang terpisah dengan tujuan agar kedua penghantar tersebut bersatu sehingga
kabel dapat bekerja seperti sebelum dilakukan sambungan. Sambungan kabel ini dibutuhkan
karena :
a. Panjang kabel yang terbatas
b. Pencabangan untuk konsumen baru
c. Perbaikan di tempat yang rusak, misalnya akibat galian dan kegagalan isolasi
Di lapangan, oleh karena instalasi menggunakan beberapa macam jenis kabel maka terpaksa
terjadi penyambungan antara dua jenis kabel yang mempunyai ukuran penampang dan jenis
isolasi yang berbeda.
44
Penerapan sambungan dalam suatu jaringan listrik merupakan hal yang tida dapat
dihindari. Akan tetapi penerapan sambungan kabel ini ditekan sedikit mungkin, karena pada
umumnya pada titik sambungan inilah sering terjadi gangguan, sehingga terjadi kerugian daya,
karena pada saat pemasangan sambungan tidak dilakukan sebagaimana mestinya.
Suatu sambungan harus dapat berfungsi dengan baik tetapi tidak harus mempunyai sifat-
sifat yang persis sama dengan kabel yang akan disambungkan. Secara umum suatu sambungan
haruslah bersifat :
a. Menghindarkan efek kerusakan pada struktur material kabel.
b. Tahanan terhadap tekanan/ gaya dari luar atau getaran yang timbul selama operasi.
c. Tahan lama beroperasi di bawah kondisi temperature maksimum yang diizinkan.
d. Dapat melewatkan arus hubung singkat yang diizinkan.
e. Dapat menghentikan aliran isolasi minyak dan gas dalam sambungan transisi
f. Sesuai dengan peralatan listrik yang mungkin dapat disambungkan langsung.
Sambungan antara dua konduktor ( konektor ) pada sambungan kabel yang baik, haruslah
bersifat :
a. Tidak menghasilkan titik tempat yang lebih panas dari pada kabel di sekitarnya
b. Mempunyai ketahanan yang sama terhadap tegangan tarik yang diizinkan pada
konduktor kabel.
2.2.1 Jenis-Jenis Sambungan Kabel
Teknologi sambungan dari waktu ke waktu berkembang, seiring dengan kemajuan
teknologi, baik dalam system penyambungan maupun bahannya. Berbagai macam ukuran
sambungan telah dan akan terus dibuat untuk mendapatkan integritas teknik dan kelayakan
ekonomi. Hal tersebut meliputi penyederhanaan, pengurangan ukuran, peningkatan keandalan
45
dan penurunan harga. Oleh karena itu diperkenalkan berbagai macam jenis sambungan yang
berbeda-beda, baik jenis dan penerapan teknologi isolasinya, antara lain :
a. Pita dengan injeksi resin.
b. Ciut Panas/ Heat-Shrink.
c. Ciut Dingin/ Cold-Shrink.
Jenis di atas masih dapat dibagi-bagi, menjadi dua bagian :
a. Sambungan untuk dua kabel yang sama ( XLPE-XLPE ).
b. Sambungan transisi ( hetero joint ) untuk dua kabel yang berlainan ( XLPE-
PILC ).
Berdasarkan inti kabel yang akan disambung, sambungan dibagi menjadi :
a. Sambungan untuk kabel berinti satu
b. Sambungan untuk kabel berinti tiga
Berdasarkan analisa di lapangan, jenis sambungan yang banyak dipakai adalah sambungan untuk
kabel berinti tiga. Oleh karena itu, pembahasan sambungan di bawah ini adalah untuk
sambungan kabl berinti 3.
2.2.2 Konstruksi Umum Sambungan Kabel
Pada umumnya semua jenis sambungan kabel mempunyai konstruksi yang sama. Yang
membedakannya adalah jenis/ penerapan teknologi isolasi yang dipakai dan jenis kabel yang
akan disambungkannya. Di bawah ini diperlihatkan konstruksi umum sambungan kabel berinti
tiga:
46Screen Tembaga
Screen Semikonduktor
Isolasi Kabel
Konduktor Kabel Konektor
Isolasi Sambungan
Lapisan Semi Konduktor