Keputusan etis MK: ILMU KEPERAWATAN DASAR I BY: EVY NOORHASANAH, S.KEP, NS

Post on 22-Jun-2015

1.271 views 0 download

description

S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

Transcript of Keputusan etis MK: ILMU KEPERAWATAN DASAR I BY: EVY NOORHASANAH, S.KEP, NS

MK: ILMU KEPERAWATAN DASAR IBY: EVY NOORHASANAH, S.KEP, NS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

Ners Ayu bertugas di ruang Bedah, Pada suatu shift ners Ayu mendapatkan tugas merawat pasien Tn. B yang tidak sadar

akibat kecelakaan. Tn. B, isteri dan dua anaknya mengalami kecelakaan yang

mengakibatkan Tn. B tidak sadar selama 3 hari, sedangkan anak dan isterinya

meninggal dunia saat kejadian. Pada saat pulih dari sadarnya Tn. B menayakan

tentang keadaan isteri dan anaknya. Pada saat tersebut ners Ayu harus bersikap

empati sehingga bisa memberikan jawaban yang benefisien, dan mal-

efisience dengan tetap menjaga kejujuran, moral right, justice serta nilai-nilai

pasien. Jawaban apa yang harus diberikan Ners

Ayu terhadap Tn. B?

ILUSTRASI KASUS

KOMPONEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

ETIKA

INTERAKSI SOSIAL

SITUASI KONTEKSTU

AL

Terdiri atas:1.Teori etika

2.Prinsip Etika3.Perkembangan teori etika

4.Isu Etika

KOMPONEN ETIKA

Terdiri atas:1. Pertimbangan politik2. Pertimbangan legal3. Kebijakan institusi

4. Sumberdaya yang ada5. Aspek temporal

6. Intervensi dan pilihan pelayanan kesehatan

KOMPONEN SITUASI KONTEKSTUAL

Terdiri atas:1. Klien dan orang yang berarti

2. Tim kesehatan3. Arti personal

4. Peran5. Aspek interpersonal

6. Pola komunikasi7. Norma Budaya

KOMPONEN INTERAKSI SOSIAL

Merupakan penuntun u/ membuat keputusan etis bila terjadi konflik dalam praktik keperawatan profesional (Fry, 1991).

Terbagi menjadi 2 teori scr garis besar:1. Teori Teleologi

2. Teori Deontologi

TEORI DASAR PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIS:

Suatu doktrin yg menjelaskan fenomena berdasarkan akibat yg dihasilkan atau

konsekuensi yg dpt tjd.Menekankan pd hasil akhir dgn kebaikan

maksimal dan ketidakbaikan sekecil mungkin.

Contoh: Bayi cacat lebih baik diizinkan meninggal dari pada jadi beban

masyarakat.

TEORI TELEOLOGI

Berprinsip pada aksi atau tindakannya, benar salahnya tindakan tidak

ditentukan oleh hasil akhir suatu tindakan tetapi pada nilai moralnya.

Contoh: Perawat menolak melakukan tindakan abortus krn keyakinan

agamanya meskipun tindakan abortus tsb untuk menolong nyawa ibu bayi

tsb.

TEORI DEONTOLOGI

OtonomiKebaikan (beneficence)

Non- Malefisience (sedikit resiko)Keadilan (Justice)

Kejujuran (veracity)Ketaatan (fidelity)

PRINSIP DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS:

Berarti setiap individu bebas untuk menentukan tindakan atau rencana

yg akan mereka pilih.Metode penting yg perlu diperhatikan dalam menghargai otonomi ini adalah

Informed Consent

OTONOMI

Informed:Penyampaian ide dan isi penting dari peneliti kepada calon subjek.Consent:Persetujuan dari calon subjek untuk berperan serta dalam penelitian sebagai subjek yg diperoleh setelah memahami semua informasi penting.

INFORMED CONSENT

Adalah tanggung jawab untuk melakukan kebaikan yang menguntungkan klien dan

menghindari perbuatan merugikan dan membahayakan klien.

Perawat diwajibkan melaksanakan tindakan yg bermanfaat bagi klien.

Contoh : Pwt menasihati klien u/ melakukan lat fisik u/ kes scr umum, tetapi tidak seharusnya bila kx dlm

kondisi resti serangan jantung.

KEBAIKAN (BENEFISIEN)

Prinsip ini menempatkan perlakuan seseorang sesuai dengan derajat

kesehatannya atau sesuai dengan kebutuhannya.

Contoh: Pada saat perawat sdg bertugas sendirian dan

ada klien yg baru masuk bersamaan, maka pwt

harus mampu mempertimbangkan mana yg harus mdpt pertolongan lebih dahulu sesuai prinsip

keadilan.

KEADILAN (JUSTICE)

Menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak berbohong.Kejujuran harus dimiliki perawat dalam membina hubungan saling percaya dengan klien.Klien harus selalu diikut sertakan dalam perawatan mereka sendiri, bagaimanapun sulitnya hal tsb.

KEJUJURAN (VERACITY)

Tanggung jawab untuk tetap setia pada suatu kesepakatan.

Tanggung jawab dalam konteks hubungan perawat klien meliputi: Tanggung jawab menjaga janji.

Mempertahnkan konfidensi. Mempertahankan kepedulian dan

perhatian.

KETAATAN (FIDELITY)

• Menunjukkan maksud baik.• Setiap diskusi/komunikasi tentang

masalah etis harus dimulai dengan kepercayaan dan menghindari permusuhan.

• Mengidentifikasi semua orang penting.

Mis: Keluarga, dokter, perawat, kepentingan masyarakat dan institusi.

METODELOGI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS (POTTER & PERRY 2005)

• Mengumpulkan informasi yg relevan, meliputi: data pilihan klien, sistem keluarga, diagnosa & prognosa medis, pertimbangan sosial, dan dukungan sosial.

• Mengidentifikasi prinsif etis yg penting.

Kaji nilai-nilai yg ada dlm dilema etis tsb shg pencarian solusi yg menghalangi norma/nilai akan lebih mudah.

• Mengumpulkan tindakan alternatif.• Berikan kebebasan untuk

menentukan pilihan masuk akal yang dapat melindungi nilai kemanusiaan yg penting pada org-org yg terlibat.

• Melakukan tindakan• Melakukan tindakan terpilih.

• Advokasi Pwt harus meghargai klien sbg

indvidu yg memiliki berbagai karakteristik.

• Resposibilitas (tanggung jawab)• Akuntabilitas(tanggung gugat)• Loyalitas• Empati, peduli, hub timbal balik

thd pihak yg berhub secara prof dgn pwt.

KONSEP MORAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN