Post on 05-Aug-2020
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 i
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG
TAHUN 2019
DIREKTORAT JENDERAL P2P
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 ii
KATA PENGANTAR
KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III PANGKALPINANG
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III
Pangkalpinang Tahun 2019 dapat tersusun berkat kerjasama
yang baik dari seluruh anggota Tim Penyusun LAKIP yang
terlibat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban KKP
Kelas III Pangkalpinang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama 1
(satu) tahun yang diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pencapaian program
- program kegiatan tahun 2019. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini
merupakan evaluasi kinerja KKP Kelas III Pangkalpinang pada tahun 2019 yang dapat
dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja selanjutnya.
Semoga laporan ini dapat memberikan informasi tentang penyelenggaraan
program di lingkungan KKP Kelas III Pangkalpinang. Kami menyadari bahwa Laporan
Akuntabilitas Kinerja ini belum sempurna, oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pihak yang berkompeten guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun
berikutnya.
Pangkalpinang, Februari 2020
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Pangkalpinang
dr. Bangun Cahyo Utomo
NIP 198008252008121001
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
RINGKASAN EKSECUTIF ...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 3
C. Tujuan Pokok dan Fungsi .............................................................................. 4
D. Struktur Organisasi ........................................................................................ 5
E. Permasalahan Organisasi ............................................................................. 8
F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 8
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ......................................... 10
A. Perencanaan Kinerja ..................................................................................... 10
B. Perjanjian Kinerja ........................................................................................... 14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................ 16
A. Capaian Kinerja .............................................................................................. 16
B. Realisasi Anggara .......................................................................................... 62
BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 64
A. Kesimpulan .................................................................................................... 64
B. Saran.............................................................................................................. 64
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pelaporan kinerja disusun dalam bentuk LAKIP yang menjelaskan tentang
pencapaian target indikator-indikator sasaran sebagaimana telah ditetapkan pada
dokumen Perjanjian Kinerja KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019. Kinerja kegiatan
masing-masing program diukur dengan membandingkan antara realisasi dengan target
kegiatan yang telah ditetapkan.
Indikator Kinerja Utama KKP Kelas III Pangkalpinang merupakan turunan dari
Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(P2P) yang dalam prakteknya terdapat 11 Indikator yang kemudian dijabarkan menjadi
kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam RAK KKP Kelas III Pangkalpinang. Kesebelas
Indikator Ditjen P2P tersebut, kemudian dijabarkan menjadi 12 indikator dalam Perjanjian
Kinerja KKP Kelas III Pangkalpinang tahun 2019. Indikator tersebut yaitu :
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar karantina kesehatan;
2. Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah
layanan kKP;
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit;
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus;
5. Jumlah Pelabuhan/Bandara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah;
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan;
7. Jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat- syarat sanitasi;
8. Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer
area;
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung;
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya;
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P;
12. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana.
Secara umum capaian kinerja dari setiap indikator memenuhi target yang dietapkan,
bahkan melebihi dari target yang diharapkan. Fungsi dari penilaian indikator-indikator
tersebut adalah menemukan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian hasil, serta
saran untuk perbaikan pencapaian pada tahun berikutnya. Adapun pencapaian hasilnya
dapat dilihat lebih jelas pada bab III Akuntabilitas Kinerja.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelabuhan dan Bandara merupakan point of entry (pintu masuk) negara
yang berpotensi besar untuk masuk dan keluarnya penyakit dari dan atau ke
negara/daerah lain, sehingga mempunyai faktor risiko terjadinya penularan
penyakit antar negara/daerah. Dewasa ini masyarakat dunia tengah mengalami
perkembangan dan perubahan cepat yang memberikan berbagai akibat pada
umat manusia, baik yang berdampak positif maupun negatif. Perubahan dan
perkembangan di dunia serta pengaruh dari berbagai faktor kerusakan lingkungan
tersebut akan mengakibatkan timbulnya permasalahan baru di bidang penyakit
menular. Permasalahan tersebut antara lain munculnya penyakit menular tertentu
atau Penyakit Infeksi Emerging (PIE) seperti Flu Burung, Pes, Ebola, MERS,
Meningitis Meningokokus dan penyakit infeksi emerging baru. Pada saat ini
MERS-CoV, Flu Burung, Zika dan Yellow fever masih berjangkit. Disamping itu
bertambahnya jumlah penduduk dan terjadinya ”overcrowding” mempercepat
penularan penyakit dari orang ke orang. Faktor pertumbuhan dan mobilitas
penduduk ini juga mempengaruhi perubahan gambaran epidemiologis serta
virulensi dari penyakit menular tertentu.
International Health Regulation tahun 2005 menuntut setiap Negara mampu
mencegah, melindungi dan menanggulangi penyebaran PHEIC antar Negara
tanpa memberlakukan pembatasan perjalanan dan perdagangan yang tidak perlu.
Dengan semakin cepatnya perkembangan penyakit baik New Emerging disease
dan Emerging Infection Desease, maka pelabuhan sebagai pintu masuk dari dan
keluar daerah/Negara merupakan tempat yang potensial dalam penyebaran/
transmisi faktor risiko maupun penyakit itu sendiri.
Berdasarkan Permenkes RI No. 356/MENKES/PER/IV/2008 Jo Permenkes
Nomor 2348/MENKES/PER/XI/2012; tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP). Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas
melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina, penyakit
potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak
kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan obat makanan
kosmetik alat kesehatan dan bahan berbahaya (OMKABA) serta pengamanan
terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 2
biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan
lintas batas darat negara yang menjadi wilayah kerjanya.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Pangkalpinang sebagai salah
satu Unit Pelaksana Teknis dari Kementerian Kesehatan yang bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(Dirjen P2P). Isu strategi pada saat ini yang teridentifikasi dan dianalisa dengan
berbagai peluang dan ancaman dalam melaksanakan Tugas Pokok dan
Fungsinya. Beberapa peluang antara lain meliputi era globalisasi ekonomi,
perdagangan internasional, hukum dan politik yang semakin kondusif, kemitraan
dengan stakeholder dan masyarakat, berlakunya IHR revisi 2005, berlakunya
Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2019 tentang Kekarantinaan Kesehatan dan
terbitnya Permenkes RI Nomor : 356/MENKES/PER/IV/2008Jo Permenkes Nomor
2348/MENKES/PER/XI/2011; tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan
Ancaman yang dihadapi KKP Kelas III Pangkalpinang adalah dengan
semakin meningkatnya aktifitas di bandara dan pelabuhan menyebabkan
meningkatnya peluang transmisi penyakit potensial wabah serta penyakit lainnya
yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan yang meresahkan dunia.
Desentralisasi pemerintah setempat menyebabkan terjadinya egoisme
kedaerahan di wilayah kabupaten/kota, kondisi rawan kesehatan dalam negeri dan
luar negeri yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Tuntutan dari
pengguna jasa akan percepatan dan mutu pelayanan yang sangat tinggi sehingga
menyebabkan tidak optimalnya proses pengawasan yang dikhawatirkan akan
menyebabkan tidak terdeteksinya penyakit karantina dan penyakit menular
lainnya. Jejaring kerja dengan pemerintah daerah juga belum optimal sehingga
berpengaruh terhadap lemahnya sistem deteksi, respon dan pelaporan terhadap
masalah-masalah kedaruratan kesehatan yang terjadi di wilayah kabupaten/kota
yang secara epidemiologis masalah tersebut berpotensi meresahkan dunia
internasional.
Sebagai instansi pemerintahan di bawah Kementerian Kesehatan RI, maka
KKP Kelas III Pangkalpinang berkewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja tahun 2019 yang bertujuan untuk memberikan gambaran pencapaian
secara menyeluruh tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang telah
ditetapkan sebelumya. Penyusunan LAKIP KKP Kelas III Pangkalpinang mengacu
pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 3
Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Permenkes RI Nomor
2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KKP Kelas III
Pangkalpinang Tahun 2019 menjelaskan pencapaian target indikator-indikator
sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan pada dokumen Penetapan Kinerja.
Berdasarkan petunjuk pelaksanaan penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja di
lingkungan Kementerian Kesehatan, isi laporan meliputi uraian pelaksanaan
kegiatan / program / kebijaksanaan selama tahun 2019 dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, visi dan misi sesuai dengan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP
Kelas III Pangkalpinang tahun 2015 - 2019. Laporan kinerja merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap
instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Tujuan pelaporan kinerja adalah
memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai sebagai upaya perbaikan berkesinambungan
bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah
pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara
memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Sebagai perwujudan
profesionalisme Instansi Pemerintah, diharapkan terwujudnya penyelenggaraan
pemerintah yang baik (good governance) sesuai Undang - undang Nomor 28
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan di susunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pangkalpinang tahun 2019 ini
adalah untuk:
a. Sebagai bahan pertanggung jawaban Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Pangkalpinang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama 1
(satu) tahun dibidang pengelolaan keuangan, manajerial dan program
kepada tingkatan administrasi yang lebih tinggi.
b. Sebagai evaluasi kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Pangkalpinang pada tahun 2019 yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dan rujukan dalam menyusun rencana kerja berikutnya.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 4
c. Sebagai gambaran tentang Pelaksanaan Program dan Kegiatan serta
hambatan yang ditemui selama tahun 2019 di Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas III Pangkalpinang.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
356/MENKES/PER/IV/2008 tanggal 14 April 2008 Jo Permenkes Nomor
2348/MENKES/PER/XI/2011 tanggal 22 November 2011; Tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja KKP yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina, penyakit potensial wabah,
surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA (Obat Makanan
Kosmetik Alkes dan bahan adiktif) serta pengamanan terhadap penyakit baru dan
penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan
radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, KKP menyelenggarakan
fungsi yaitu:
1. Pelaksanaan kekarantinaan;
2. Pelaksanan pelayanan kesehatan;
3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan lintas
batas darat negara;
4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru,
dan penyakit yang muncul kembali;
5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia;
6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring SE sesuai penyakit yang berkaitan dengan
lalu lintas nasional, regional dan internasional;
7. Pelaksanaan, fasilitas dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB
dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk
penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;
8. Pelaksanaan fasilitas dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan OMKABA eksport dan mengawasi
persyaratan dokumen kesehatan OMKABA import;
10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya
11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara;
12. pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 5
13. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan di bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
14. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
15. Pelaksanaan kajian kekarantianaan, pengendalian risiko lingkungan dan
survailans kesehatan pelabuhan;
16. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas
batas darat negara;
17. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.
D. STRUKTUR ORGANISASI
idalam Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes nomor 356 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan bahwa
KKP terdiri dari Bagian Tata Usaha, Bidang Pengendalian Karantina &
Surveilans Epidemiologi, Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan, Bidang Upaya
Kesehatan dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok Fungsional dan
Instalasi. Berdasarkan surat Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
356/Menkes/PER/IV/2008, yang saat ini menjadi Permenkes
2348/MENKES/PER/2011 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan No.
356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 22 November 2011 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terdiri dari:
a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi;
d. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah;
e. Instalasi;
f. Wilayah Kerja;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Selengkapnya tentang struktur organisasi KKP Kelas III Pangkalpinang
dapat dilihat pada gambar yang tersaji pada halaman selanjutnya
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 6
KEPALA KANTOR
Sirjon Sihotang, SKM
Plt. KASUBAG TU
Nuryanto, SKM, MPH
KASI PRL & KLW
Jhonson Simarmata, SKM
KASI PKSE
Nuryanto, SKM, MPH
Gambar 1. Struktur Organisasi KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019
Uraian tugas masing-masing bagian adalah :
1. Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi dan
penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi, laporan, urusan tata
usaha, keuangan, penyelenggaraan pelatihan, kepegawaian, serta
perlengkapan dan rumah tangga.
2. Seksi PKSE
Seksi PKSE mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan
kekarantinaan, surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah,
penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut
dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta
pengembangan teknologi, pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan
surveilans epidemiologi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas
darat negara.
INSTALASI 1. Poliklinik 2. Laboratorium Klinik 3. Farmasi
KELOMPOK JABATAN 1. Entomolog 2. Epidemiolog 3. Sanitarian 4. Dokter 5. Perawat
WILAYAH KERJA 1. Pangkalbalam 2. Tanjung Pandan 3. Manggar 4. Muntok 5. Belinyu 6. Sungai Selan 7. Bandara Depati Amir
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 7
3. Seksi PRL & KLW
Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan,
evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pengendalian vektor dan
binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, kesehatan terbatas,
kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk,
penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, jejaring kerja, kemitraan,
kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang
pengendalian risiko lingkungan dan upaya kesehatan di wilayah kerja bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
4. Instalasi
Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan operasional KKP
dan penunjang administrasi yang dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan
nonstruktural dan dalam melaksanakan tugasnya, dibantu oleh Kelompok
Jabatan Fungsional dan beberapa penanggung jawab ruangan dalam jabatan
nonstruktural yang ditunjuk. KKP Kelas III Pangkalpinang belum memiliki
instalasi.
5. Wilayah Kerja
Wilayah Kerja KKP Kelas III Pangkalpinang merupakan unit kerja fungsional di
lingkungan bandara dan pelabuhan, yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala KKP dan dipimpin oleh seorang Koordinator yang
ditetapkan oleh Kepala KKP. Dalam melaksanakan tugasnya, Koordinator
dibantu oleh Kelompok Jabatan Fungsional dalam jabatan nonstruktural.
Adapun Wilayah kerja KKP Kelas III Pangkalpinang meliputi Pelabuhan Laut
Pangkalbalam, Muntok, Belinyu , Sungai Selan, Tanjung Pandan, Manggar
dan Bandara Depati Amir Pangkalpinang.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
Tenaga Fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional
sesuai dengan bidang keahliannya.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 8
E. PERMASALAHAN ORGANISASI
Beberapa permasalahan yang dihadapi KKP Kelas III pangkalpinang diantaranya :
1. Sumber Daya Manusia (SDM) masih kurang dari segi kuantitas dan
pemenuhan tenaga di Wilker belum merata.
2. Belum semua wilayah kerja memiliki gedung kantor sendiri sehingga harus
menyewa ruangan.
3. Penindakan terhadap pelanggaran ketentuan kekarantinaan belum maksimal.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) KKP Kelas III Pangkalpinang terdiri dari :
Kata Pengantar
Ringkasan Eksekutif
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Grafik
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Tugas Pokok dan Fungsi
D. Struktur Organisasi
E. Permasalahan Organisasi
F. Sistematika Penulisan
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
A. Perencanaan Kinerja
1. Rencana Aksi Kegiatan
2. Rencana Kinerja Tahunan
B. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja)
BAB III Akuntabilitas Kinerja
A. Pengukuran Kinerja
B. Analisis Pencapaian Kinerja
C. Sumber daya
BAB IV Penutup
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 9
BAB I Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan
penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, permasalahan
dalam organisasi KKP Kelas III Pangkalpinang serta sistematika penulisan
laporan.
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Menjelaskan Perencanaan Kinerja yang meliputi RAK dan RKT yang ingin dicapai
oleh KKP Kelas III Pangkalpinang pada tahun 2019 serta cara mencapai tujuan
tersebut. Bab ini juga menjelaskan Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja) yang
telah disetujui oleh Direktur Jenderal P2PKementerian Kesehatan RI.
BAB III Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan tentang indikator kinerja yang digunakan, capaian kinerja KKP Kelas
III Pangkalpinang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama
periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019, aspek keuangan,
aspek sumber daya, kebijakan dan manajemen kesehatan serta strategis
pemecahan masalah.
BAB IV Penutup
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 10
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan kinerja yang telah ditetapkan terdiri atas dua bagian yaitu
Rencana Kerja Lima Tahun yang dituangkan dalam RAK Tahun 2015 – 2019 dan
RKT tahun 2019.
1. Rencana Aksi Kegiatan (RAK)
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pangkalpinang merupakan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) dari Ditjen P2P Kemenkes RI. Olehnya itu, Kegiatan
yang dilaksanakan di KKP harus mendukung program yang direncanakan
pada Ditjen P2P. Rencana program yang disusun di Ditjen P2P juga harus
mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan 2015 -
2019 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015
- 2019.
Pada tahun 2015 telah disusun Rencana Aksi Program (RAP) oleh
Ditjen P2P Kemenkes RI yang pada tahun tersebut masih bernama Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL).
Rencana Aksi Program yang disusun merupakan rencana program lima tahun
dari 2015 hingga tahun 2019 yang merupakan jabaran kebijakan Kementerian
Kesehatan dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan termasuk
langkah-langkah antisipasi tantangan program selama lima tahun mendatang.
Rencana Aksi Program P2PL Tahun 2015 - 2019 kemudian menjadi
acuan untuk Satuan Kerja (Satker) dalam menyusun RAK dengan periode
waktu yang sama yakni tahun 2015 - 2019 sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing. Dengan demikian, RAK KKP Kelas III
Pangkalpinang merupakan penjabaran lebih lanjut dari RAK P2PL serta
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 - 2019.
a. VISI DAN MISI
Tidak ada visi dan misi khusus yang tercantum dalam RAP Ditjen P2P dan
Kementerian Kesehatan RI sehingga mengikuti Visi dan Misi Presiden
Republik Indonesia yaitu : “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong” Upaya untuk
mewujudkan visi ini adalah melalui tujuh misi pembangunan yaitu:
1) Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 11
sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai
negara kepulauan;
2) Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hokum;
3) Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri
sebagai negara maritime;
4) Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera;
5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta
7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Selanjutnya terdapat sembilan agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA
CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara;
2) Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;
3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
4) Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;
5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
6) Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional;
7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik;
8) Melakukan revolusi karakter bangsa;
9) Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
b. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Mewujudkan pelabuhan dan bandara sehat melalui upaya cegah
tangkal penyakit potensial wabah, pengendalian faktor risiko penyakit
dan pelayanan kesehatan.
2) Tujuan Khusus
a) Mencegah masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah;
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 12
b) Meningkatkan sistem kewaspadaan dini (SKD) KLB penyakit
menular dan penyakit menular potensial wabah;
c) Mengendalikan faktor risiko penyakit dari angkutan beserta
muatannya;
d) Mengendalikan faktor risiko lingkungan pelabuhan dan bandara;
e) Memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat.
Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Pangkalpinang ini menguraikan
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di KKP Kelas III Pangkalpinang
dalam kurun waktu 2015 - 2019 untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh
Ditjen P2P. Di samping uraian kegiatan, RAK ini juga dilengkapi dengan
indikator-indikator yang merupakan penjabaran dari indikator Program P2P,
serta perkiraan anggaran yang dibutuhkan. Uraian RAK KKP Kelas III
Pangkalpinang Tahun 2015 - 2019 dapat dilihat pada tabel halaman berikut :
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 13
Tabel 1. Matrik Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Dan Pendanaan Tahun Anggaran 2015-2019
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pangkalpinang
NO KEGIATAN SASARAN IKK INDIKTOR SATKER TARGET SATUAN ALOKASI
TOTAL ALOKASI
PJ
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III PANGKALPINANG
1 Pembinaan surveilans, imunisasi, karantina dan kesehatan matra
Kabupaten/Kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi KLB dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
Jumlah alat angkut angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
Jumlah penerbitan PHQC
12.500 13.000 14.000 14.482 15.500 93.465.000 119.876.000 127.970.000 15.478.000 16.750.000
373.539.000
Kasi PKSE Jumlah penerbitan SSCEC
Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
Jumlah respon dan penanggulangan KLB/PHEIC < 24 jam 100% 100% 100% 100% 100% 276.543.000 310.470.000 238.386.000 337.675.000 157.415.000 1.320.489.000 Kasi PKSE
Jumlah laporan sinyal yang diterima
Jumlah deteksi dini dalam rangka cegsh tangkal masuk dan keluarnya penyakit
Jumlah penerbitan COP
200 250 275 300 450 93.465.000 119.876.000 127.970.000 14.455.000 53.756.000
409.522.000
Kasi PKSE Jumlah penerbitan GENDEC
Surveilans rutin
Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
6 6 6 6 6 40.980.000 46.150.000 63.640.000 61.950.000 132.880.000 345.600.000 Kasi PKSE
Jumlah Pelabuhan/ Bandara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
Jumlah pelabuhan/ bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan berupa dokumen Renkon penanggulangan KKM yang berpotensi wabah
0 0 2 2 2 0 0 0 123.517.000 123.552.000 247.069.000 Kasi PKSE
Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
Jumlah penerbitan izin layak terbang
3.600 3.600 3.800 3.952 6.000 0 0 0 12.758.000 23.730.000
36.488.000
Kasi PKSE
Jumlah penerbitan izin orang sakit
Jumlah penerbitan izin angkut jenazah
Jumlah penerbitan dokumen ICV
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan
Jumlah pelabuhan/ bandara / PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat umum dengan kriteria baik, TPM dan TTU memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan
6 6 6 6 12 10.650.000 24.840.000 15.980.000 20.634.000 40.740.000
112.844.000
Kasi PKSE
2.
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2)
Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6
4 4 4 4 12 421.987.000 489.788.000 349.727.000 789.000.000 437.999.000 2.479.501.000 Kasi
PRLKLW
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 14
3. Pengendalian Penyakit Menular langsung
Menurunnya penyakit menular langsung
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung meliputu HIV dan TB
200 200 200 230 600 278.976.000 26.280.000 135.223.000 130.000.000 157.815.000 728.294.000 Kasi
PRLKLW
4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular, meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
Jumlah Wilayah kerja yang melaksanakan posbindu
Jumlah Wilayah kerja yang melaksanakan posbindu
7 7 7 0 0 297.854.000 42.819.000 134.221.000 0 0 474.894.000
Kasi PRLKLW
Jumlah tempat kerja yang melaksanakan implementasi KTR di Wilayah kerja KKP
5. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
Menigkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
RKAKL / DIPA
40 40 40 40 40 4.788.806.437 6.419.380.000 9.799.516.000 8.724.557.000 920.553.000 30.652.812.437
Kasubag TU
Laporan Tahunan
Laporan keuangan
Laporan BMN
Lakip
Dokumen Profil
Dokumen Proposal PNBP
Dokumen kepegawaian
E-Monev Bappenas
Laporan eksekutif bulanan
E-Monev DJA
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana
Tanah
40 40 40 46 42 347.770.000 1.155.499.000 2.255.593.000 1.733.692.000 473.551.000 5.966.105.000 Kasubag
TU
Gedung
Alat Kesehatan
Fasilitas Penunjang Perkantoran
Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P yang diikuti
5 5 5 5 9 67.780.000 100.870.000 87.351.000 94.650.000 132.086.000 482.737.000 Kasubag
TU
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 13
2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Rencana Aksi Kegiatan merupakan rencana jangka menengah lima
tahun, setiap tahun tersusun target kinerja yang ingin dicapai dari tahun 2015
hingga tahun 2019. Tahun 2019 merupakan akhir tahun dalam rangkaian lima
tahun Rencana Aksi Kegiatan (RAK). Perencanaan kinerja sebagai bagian dari
manajemen kinerja, kedudukannya menjadi hal strategis yang harus
diperhatikan oleh pimpinan instansi sebagai manajer dan pemimpin yang
mengarahkan instansinya ke arah pelaksanaan misi dan pencapaian visi
organisasi.
Perencanaan kinerja juga merupakan tahap penting dalam melaksanakan
RAK yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi pada
capaian kinerja yang diinginkan. Berdasarkan pada perencanaan kinerja yang
baik, maka pelaksanaan RAK dapat dipantau tingkat pencapaiannya secara
lebih operasional dengan melihat berbagai kemungkinan dan alternatif untuk
meningkatkan dan memacu pencapaian tujuan dan sasaran organisasi secara
tepat.
Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja
(renja) sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan
dalam RAK yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai
kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja
tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan
kegiatan. Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target-target
kinerja berikut kegiatan-kegiatan tahunan beserta indikator kinerjanya serta
penetapan indikator kinerja sasaran sesuai dengan program, kebijaksanaan,
dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RAK. Oleh karena itu, substansi dari
penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah target setting dari capaian
indikator kinerja. Hasil dari proses ini adalah RKT yang kemudian merupakan
acuan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Dalam rencana kinerja KKP Kelas III
Pangkalpinang tahun 2019, telah disusun Indikator Kinerja Utama dan target
masing-masing indikator untuk mencapai sasaran strategis organisasi.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 14
Tabel 2. RKT KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019
No Sasaran Kegiatan
(output) Indikator Kinerja Kegiatan Target 2019
I Kabupten/Kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi KLB dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar karantina kesehatan
15.500 Sertifikat
2. Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan kKP
100%
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
450 Sertifikat
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
6 Layanan
5. Jumlah Pelabuhan/Bandara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
2 Pelabuhan/
bandara
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
6.000 Sertifikat
7. Jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat- syarat sanitasi
12 Pelabuhan/
Bandara
II Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
8. Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
12 Pelabuhan/
Bandara
III Menurunnya penyakit menular langsung
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
600 Orang
IV Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 Dokumen
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
9 Jenis
12. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana
42 Unit
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang
akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima
tanggung jawab dengan pihak yang memberi tanggung jawab. Dengan demikian,
penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh
seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya. Penetapan kinerja
dibuat dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil.
Pernyataan ini ditandatangani oleh penerima amanah yaitu Kepala KKP
Kelas III Pangkalpinang sebagai tanda kesanggupan mencapai target kinerja yang
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 15
telah ditetapkan, dan pemberi amanah yaitu Direktur Jenderal P2P selaku atasan
langsung untuk persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut. Dalam hal
atasan langsung tidak sependapat dengan target kinerja yang diajukan tesebut,
maka pernyataan ini harus diperbaiki hingga kedua belah pihak sepakat atas materi
dan target kinerja yang telah ditetapkan. Sasaran dan indikator kinerja yang
ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2019 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3. Perjanjian Kinerja KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019
No Sasaran Kegiatan
(output) Indikator Kinerja Kegiatan
Target (%)
I Kabupten/Kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi KLB dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar karantina kesehatan
15.500 Sertifikat
2. Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan kKP
100%
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
450 Sertifikat
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
6 Layanan
5. Jumlah Pelabuhan/Bandara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
2 Pelabuhan/
bandara
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
6.000 Sertifikat
7. Jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat- syarat sanitasi
12 Pelabuhan/
Bandara
II Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
8. Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
12 Pelabuhan/
Bandara
III Menurunnya penyakit menular langsung
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
600 Orang
IV Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 Dokumen
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
9 Jenis
12. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana
42 Unit
No Kegiatan Anggaran
1. Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp. 1.111.030.000 2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Rp. 587.999.000 3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Rp. 157.815.000 4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Rp. 9.616.837.000
Jumlah Rp. 11.473.681.000
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 16
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang
dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja
yang telah ditetapkan. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan untuk menilai pencapaian
setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi capaian dengan
rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh
gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan
pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing
indikator sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan/program/ kegiatan di
masa yang akan datang agar setiap program/kegiatan yang direncanakan dapat
lebih berhasil guna dan berdaya guna. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk
memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang
pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran dengan
menggunakan strategi yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis
(Renstra) dan dituangkan dalam Penetapan Kinerja yang disusun setiap awal tahun
berjalan.
Sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8
tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
pengungkapan informasi kinerja saat ini relevan dengan perubahan paradigma
penganggaran pemerintah yang ditetapkan dengan mengidentifikasi secara jelas
keluaran (output) dari setiap kinerja dan hasil (outcome) dari setiap program.
Dengan perubahan paradigma tersebut, maka pengukuran kinerja yang menjadi
bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana
disebutkan diatas setidaknya mencakup perkembangan keluaran dari masing-
masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana
ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja yang menjadi tolok ukur keberhasilan
organisasi.
Indikator kinerja merupakan tolak ukur keberhasilan organisasi secara
menyeluruh yang menggambarkan tugas, peran dan fungsi organisasi tersebut
sebagai langkah yang rasional untuk menilai keberhasilan pelaksanaan. Indikator
kinerja organisasi cukup dilaporkan beberapa indikator kinerja saja yang paling
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 17
utama sebagai kriteria keberhasilan kinerja suatu organisasi. Sesuai dengan
dokumen Renstra/Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal, telah ditetapkan satu
indikator utama dalam sasaran hasil program, yaitu:
Evaluasi dan analisa capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Pangkalpinang sebagaimana yang telah ditetapkan, diuraikan berdasarkan sasaran
pada masing-masing program dan kegiatan sebagai berikut:
Tabel 4. Target dan Capaian Kinerja
KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019
NO SASARAN PROGRAM IKK TARGET REALISASI %
1. Kabupaten/Kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi KLB dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
Jumlah alat angkut angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
15.500 Sertifikat
16.289 Sertifikat
105,1
Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
100% 100% 100
Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
450 Sertifikat
547 Dokumen
121,6
Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
6 Layanan 6 Layanan 100
Jumlah Pelabuhan/ Bandara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
2 Pelabuhan/
bandara
2 Pelabuhan/
bandara 100
Jumlah sertifikasi/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
6.000 Sertifikat
7.146 Sertifikat
119,1
Jumlah pelabuhan/bandara yang memenugi syarat-syarat sanitasi
12 Pelabuhan/
Bandara
12 Pelabuhan/
Bandara 100
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
Jumlah pelabuhan/bandara bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
12 Pelabuhan/
Bandara
12 Pelabuhan/
Bandara 100
3. Menurunnya penyakit menular langsung
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
600 Orang 635 Orang 105,8
4. Meningkatkannya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit
Jumlah penyusunan dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 Dokumen
40 Dokumen
100
Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
9 Jenis 12 Jenis 133,3
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang sesuai aturan
42 Unit 40 Unit 95,2
Rata-rata capaian 106,7
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 18
Berdasarkan tabel 4. diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja KKP Kelas III
Pangkalpinang Tahun 2019 sebesar 106,7%. Capaian tersebut mengalami
penurunan sebesar 30,0% dibandingkkan pada Tahun 2018 yaitu sebesar 136,7%.
Hal ini disebabkan adanya kenaikan target pada setiap Indikator Kerja Kegiatan
pada Tahun 2019 dibandingkanTahun 2018.
Pencapaian kinerja KKP Kelas III Pangkalpinang secara lebih lanjut diuraikan
masing-masing indikator yang dibandingkan dengan target kinerja yang telah
ditetapkan sebelumnya. Adapun uraian kinerja dari masing-masing indikator adalah
sebagai berikut :
1. Indikator Pertama
Target jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar karantina
kesehatan pada tahun 2019 adalah 15.500 sertifikat.
a. Capaian Kinerja Organisasi
1) Pengertian Umum
a) Pengertian
Jumlah kapal yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan
kesehatan yang diterbitkan dokumen kesehatan PHQC (Public Health
Quarantine Sertificate) dan SSCEC (Ship Sanitation Control
Exemption Certificate).
b) Definisi Opersional
Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar
kekarantinaan kesehatan dalam periode satu tahun.
c) Cara perhitungan :
Akumulasi jumlah hasil sertifikat PHQC dan SSCEC dalam satu
tahun.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡𝑘𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡
2) Capaian Kinerja
a) Capaian Kinerja
Target capaian jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai dengan
standar kekarantinaan kesehatan tahun 2019 sebesar 15.500
sertifikat, sedangkan realisasi capaian sebesar 16.289 sertifikat.
Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja sebesar 105,1%.
X 100%
Jumlah alat angkut sesuai dengan standar karantina kesehatan
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 19
b) Trend capaian kinerja tahun 2015 s.d 2019
- Perbandingan capaian tahun sebelumnya
Berdasarkan Gambar 2. menunjukkan bahwa persentase capaian
kinerja alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar
kekaratinaan kesehatan pada periode tahun 2015-2019 masing-
masing 115,7%, 115,8%, 119,1%, 117,0% dan 105,1%. Trend
capaian selama periode lima tahun tersebut, kecenderungan
mengalami peningkatan, meskipun pada Tahun 2019 mengalami
penurunan.
Gambar 2. Persentase capaian kinerja alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan Kesehatan di KKP Kelas III Pangkalpinang
Tahun 2015-2019
Secara lebih rinci pada Gambar 3. menunjukkan bahwa kontribusi
capaian alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan
kesehatan tahun 2015-2019 adalah dalam rangka penerbitan
dokumen PHQC dan SSCEC. 1) Jumlah penerbitan dokumen
kesehatan PHQC setiap tahunnya mengalami kenaikan, meskipun
pada tahun 2019 mengalami penurunan. Secara lebih rinci
capaian masing-masing sebesar 13.843 dokumen, 14.433
dokumen, 16.006 dokumen, 16.295 dokumen dan 16.081
dokumen. 2) Jumlah penerbitan dokumen kesehatan SSCEC
mengalami kenaikan pada tahun 2015-2016 (617 dokumen
menjadi 622 dokumen) dan mengalami penurunan pada tahun
2017-2019 (672 dokumen menjadi 641 dokumen).
12500 13000 14000 14482 15500
14460 15055
16678 16942 16289
115.7 115.8 119.1 117.0 105.1 0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
2015 2016 2017 2018 2019
Jum
lah
Target Realisasi Kinerja (%)
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 20
Gambar 3. Kontribusi capaian alat angkut diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan Kesehatan di KKP Kelas III Pangkalpinang
Tahun 2015-2019
- Perbandingan dengan Target RAP (Rencana Aksi Program)
Jika dibandingkan dengan target RAP yaitu sebesar 100%, maka
capaian kinerja alat angkut yang diperiksa sesuai standar
kekarantinaan kesehatan di KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun
2019 melebihi target RAP Ditjen P2P (105,1%).
- Perbandingan dengan Instansi sejenis
Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase capaian
kinerja alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan
kesehatan di KKP Kelas III Tembilahan lebih tinggi dibandingkan
KKP Kelas III Pangkalpinang. Meskipun demikian target dan
jumlah capaian KKP Kelas III Pangkalpinang lebih besar. Secara
lebih rinci persentase capaian di KKP Kelas III Pangkalpinang
yaitu sebesar 105,1% (target 15.500 sertifikat dan capaian 16.289
sertifikat), sedangkan KKP Kelas III Tembilahan yaitu sebesar
112,8% (Target 10.662 sertifikat dan capaian 12.028 sertifikat).
c) Analisis keberhasilan Kegiatan
Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, bahkan melebihi.
Kelebihan target tersebut, seiring dengan penguatan koordinasi dan
jejaring kerja yang dilakukan KKP Kelas III Pangkalpinang dengan
Lintas Sektor/Lintas Program dan agen pelayaran terkait
kewaspadaan dini terhadap penularan penyakit dan faktor risiko
kesehatan yang dibawa alat angkut
13843 14433
16006 16295 15440
617 622 672 647 641
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
2015 2016 2017 2018 2019
Jum
lah
PHQC SSCEC
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 21
d) Analisis efisiensi sumber daya
- Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut
adalah tenaga dokter, perawat, epidemiologi, entomologi dan
sanitarian;
- Pemeriksaan dilakukan secara terpadu, tidak hanya penerbitan
dokumen kesehatan saja, akan tetapi tingkat sanitasi,
pengambilan sampel air, pemeriksaan P3K, pemeriksaan vektor
dan pemeriksaan kesehatan anak buah kapal;
- Tersedianya Badan Usaha Swasta (BUS) dalam pengendalian
vektor dan tikus pada alat angkut (kapal);
- Indikator jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan
mencapai 105,1% dan dapat dicapai dengan anggaran 89,8%. Hal
ini berarti bahwa indikator ini efisiensi sebesar 15,3%.
e) Upaya-upaya yang dilakukan
- Sosialisasi dan advokasi regulasi kesehatan internasional atau
International Health Regulations (2005) termasuk kapasitas inti
IHR dan sosialisasi Undang-undang Nomor 06 Tahun 2019
tentang kekarantinaan kesehatan;
- Melaksanakan pemeriksaan alat angkut (kapal) sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP);
- Berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait dalam
pelaksanaan pemeriksaan alat angkut;
- Meningkatkan kapasitas petugas teknis dalam pelaksanaan
kekarantinaan kesehatan di pintu masuk negara.
f) Kendala/masalah yang dihadapi
- Keterbatasan SDM dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan alat
angkut dibeberapa wilayah kerja;
- Keterbatasan saran prasarana untuk pemeriksaan alat angkut.
g) Pemecahan masalah
- Mengusulkan penambahan jumlah SDM sesuai keahlian yang
dibutuhkan melalui rekruitment Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS);
- Memberdayakan SDM yang ada secara maksimal dalam
pelaksanaan pemeriksaan alat angkut sesuai standar
kekarantinaan kesehatan;
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 22
- Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana pendukung
kegiatan kepada tim pengadaan secara bertahap atau melalui
permintaan ke Pusat (droping).
2. Indikator Kedua
Target persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di
wilayah layanan KKP tahun 2019 adalah 100%.
b. Capaian Kinerja Organisasi
1) Pengertian Umum
a) Pengertian
Persentase sinyal kewaspadaan dini (SSKKD), KLB dan bencana di
wilayah pelabuhan maupun bandara yang direspon kurang dari 24
jam.
b) Definisi Opersional
Sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah
pelabuhan maupun bandara yang direspon kurang dari 24 jam
dibandingkan jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun.
c) Cara perhitungan :
Keterangan:
A = Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon
B = Jumlah SKD KLB dalam satu tahun
% C = Persentase pencapaian merespon sinyal kewaspadaan
2) Capaian Kinerja
a) Capaian Kinerja
Realisasi capaian respon terhadap sinyal kewaspadaan dini (SKD),
KLB dan bencana di wilayah pelabuhan maupun bandara sebesar
100% dari target sebesar 100 %, dengan perhitungan sebagai berikut:
Persentase sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di
wilayah pelabuhan maupun bandara
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 23
b) Trend capaian kinerja tahun 2015 s.d 2019
- Perbandingan capaian tahun sebelumnya
Capaian indikator kinerja kegiatan persentase sinyal kewaspadaan
dini yang direspon pada tahun 2015 s.d 2019 tercapai 100%.
Secara lebih rinci dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4. Persentase capaian sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah pelabuhan maupun bandara yang direspon
di KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2015-2019
Adapun sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB di wilayah pelabuhan
maupun bandara dan wilayah yang direspon di KKP Kelas III
Pangkalpinang sebagai berikut :
Tabel 5. Sinyal Kewaspadaan Dini KLB yang di Respon
KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019
No Wiayah Kerja Jumlah Sinyal
direspon Kasus Waktu
1 Wilayah Kerja Bandara Depati Amir
1 Kali DBD Februari
2 Wilayah Kerja Tanjung Pandan
1 Kali Diare Agustus
3 Wilayah Kerja Belinyu 1 Kali Diare Desember
Berdasarkan Tabel 5. Diketahui bahwa, jumlah sinyal kewaspadaan
dini KLB yang direspon di wilayah Kerja KKP Kelas III Pangkalpinang
sebanyak 3 kali yaitu di Bandara Depati Amir sebanyak 1 kali (DBD),
Pelabuhan Tanjung Pandan sebanyak 1 kali (Diare) dan Belinyu
sebanyak 1 kali (Diare). Hasil verifikasi kasus yang dilakukan di 3
wilayah tersebut merupakan bukan kejadian luar biasa.
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017 2018 2019
Jum
lah
Target (%) Realisasi (%) Kinerja (%)
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 24
- Perbandingan dengan Target RAP (Rencana Aksi Program)
Jika dibandingkan dengan target RAP yaitu sebesar 90%, maka
capaian kinerja persentase sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB
dan bencana di wilayah pelabuhan maupun bandara yang
direspon di KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019 melebihi
target RAP Ditjen P2P yaitu sebesar 100,0%.
- Perbandingan dengan Instansi sejenis
Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, capaian kinerja
persentase sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di
wilayah pelabuhan maupun bandara yang direspon oleh KKP
Kelas III Tembilahan dan Pangkalpinang sama-sama memenuhi
target, yaitu 100%.
c) Analisis keberhasilan Kegiatan
Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan
meningkatnya jejaring kerja terkait informasi dan sharing data
perkembangan penyakit yang terjadi di layanan kesehatan
(Puskesmas) setempat yang ada di seluruh wilayah kerja KKP Kelas
III Pangkalpinang. Selain itu juga, adanya forum sistem kewaspadaan
dini dan respon di pintu masuk negara dan wilayah yang melibatkan
Dinas Kesehatan, Puskesmas, RS, instansi dan stakeholder terkait
lainnya.
d) Analisis efisiensi sumber daya
- Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut
adalah tenaga dokter, perawat, epidemiologi, entomologi dan
sanitarian;
- Dalam pelaksanaan investigasi terintegrasi dengan Dinas
Kesehatan/Puskesmas setempat;
- Pelibatan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian
penyakit;
- Indikator persentase sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan
bencana di wilayah pelabuhan maupun bandara yang direspon
KKP Kelas III Pangkalpinang mencapai 100% dan dapat dicapai
dengan anggaran 97,4%. Hal ini berarti bahwa indikator ini
efisiensi sebesar 2,6%.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 25
e) Upaya-upaya yang dilakukan
- Meningkatkan koordinasi dengan anggota forum kewaspadaan
dini dan respon untuk menginformasikan adanya peningkatan
kasus penyakit menular secara cepat untuk dilakukan respon
bersama dan terintegrasi antara pintu masuk negara dengan
wilayah;
- Melakukan pengumpulan data kunjungan penyakit di layanan
kesehatan non KKP seperti Puskesmas terdekat di wilayah kerja
secara rutin dan berkelanjutan.
f) Kendala/masalah yang dihadapi
- Keterbatasan sumber daya untuk melakukan kegiatan respon
kejadian KLB < 24 jam;
- Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan sumberdaya dalam
rangka kewaspadaan dini, pengendalian penyakit emerging,
bencana, kegiatan matra/situasi khusus dan penyelidikan
epidemiologi.
g) Pemecahan masalah
- Meningkatkan kerjasama dengan Dinkes/Puskesmas setempat
dalam pemenuhan kebutuhan sumber daya untuk melaksanakan
respon kejadian KLB secara terintegrasi di pintu masuk negara
dan wilayah;
- Meningkatkan kapasitas/kualitas SDM terutama dalam rangka
kewaspadaan dini, pengendalian penyakit re-emerging dan new-
emerging, kegiatan matra/situasi khusus, tanggap bencana dan
respon cepat < 24 jam baik yang diadakan melalui pendidikan dan
pelatihan;
- Melakukan bimbingan teknis terkait kewaspadaan dini dan respon
penyakit di pintu masuk negara dan penyelidikan epidemiologi
oleh tenaga JFT ke beberapa wilayah kerja.
3. Indikator Ketiga
Target jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya
penyakit pada tahun 2019 adalah 450 sertifikat.
Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya
penyakit
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 26
a. Capaian Kinerja Organisasi
1) Pengertian Umum
a) Pengertian
Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pintu masuk negara
(pelabuhan/bandara) dan wilayah melalui pemeriksaan alat angkut
(kapa/pesawat) kedatangan dari luar negeri sesuai standar
kekarantinaan kesehatan dan kunjungan penyakit klinik layanan di
wilayah pelabuhan/bandara setempat dalam rangka cegah tangkal
penyakit.
b) Definisi Opersional
Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan/bandara dan
klinik layanan lainnya dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarya penyakit dalam periode satu tahun.
c) Cara perhitungan :
Akumulasi jumlah sertifikat COP (Certificate of Pratique), GENDEC
(General Declaration) dan hasil pemeriksaan surveilans rutin di klinik
layanan lainnya dalam satu tahun.
2) Capaian Kinerja
a) Capaian Kinerja
Target capaian deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit tahun 2019 sebesar 450 sertifikat, sedangkan
realisasi capaian sebesar 547 dokumen. Berdasarkan hal tersebut,
maka capaian kinerja sebesar 121,6%.
b) Trend capaian kinerja tahun 2015 s.d 2019
- Perbandingan capaian tahun sebelumnya
Berdasarkan Gambar 5. menunjukkan bahwa persentase capaian
kinerja deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit pada periode tahun 2015-2019 masing-masing
sebesar 171,5%, 132,8%, 136,7%, 177,0% dan 121,6%. Trend
capaian Selama periode lima tahun tersebut, kecenderungan
mengalami peningkatan, meskipun pada Tahun 2019 mengalami
penurunan.
.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 27
200
250 275
300
450
343 332 376
531 547
171.5 132.8 136.7
177.0
121.6
0
100
200
300
400
500
600
2015 2016 2017 2018 2019
Jum
lah
Target Realisasi Kinerja (%)
Gambar 5. Persentase capaian deteksi dini dalam rangka cegah tangkal
masuk dan keluarnya penyakit di KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2015-2019
Secara lebih rinci pada Gambar 6. menunjukkan bahwa kontribusi
capaian deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit tahun 2015-2019 adalah meliputi penerbitan
dokumen kesehatan COP, GENDEC dan surveilans rutin. 1)
Jumlah penerbitan dokumen kesehatan COP, pada periode tahun
2015-2019 masing-masing 331 dokumen, 319 dokumen, 370
dokumen, 473 dokumen dan 417 dokumen. Trend
kecenderungan mengalami peningkatan, meskipun pada tahun
2019 dibanding tahun 2018 mengalami penurunan. 2) Jumlah
penerbitan dokumen GENDEC pada periode tahun 2017-2019
kecenderungan mengalami kenaikan yang signifikan. Adapun
capaian tersebut masing-masing 5 dokumen, 46 dokumen dan
118 dokumen. 3) Jumlah kegiatan surveilans aktif yang
dilaksanakan oleh KKP Kelas III Pangalpinang dalam rangka
kewaspadaan dini penyakit potensial wabah/KLB di pintu masuk
negara dan wilayah pada periode tahun 2015-2019 adalah
sebanyak 1 laporan perbulan (12 laporan).
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 28
331 319
370
473
417
0 0 5
46
118
12 12 12 12 12
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2015 2016 2017 2018 2019
Cap
aian
COP Gendec Surveilans Rutin
Gambar 6. Kontribusi deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit di KKP Kelas III Pangkalpinang
Tahun 2015-2019
- Perbandingan dengan Instansi sejenis
Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase capaian
deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya
penyakit di KKP Kelas III Pangkalpinang lebih tinggi (121,6%)
dibandingkan KKP Kelas III Tembilahan (86,5%). Meskipun
demikian jika dilihat dari jumlah target, KKP Kelas III Tembilahan
lebih tinggi yaitu 1.532 dokumen dibandingkan target KKP Kelas
III Pangkalpinang yaitu sebesar 450 dokumen.
c) Analisis keberhasilan Kegiatan
Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, bahkan melebihi.
Kondisi ini disebabkan adanya peningkatan jumlah kedatangan/
keberangkatan alat angkut dari luar negeri ke wilayah kerja KKP
Kelas III Pangkalpinang yang tidak diprediksi sebelumnya. Selain itu,
adanya penerbangan dari Luar negeri di bandara Hanandjoeddin-
Belitung yang sudah dibuka secara rutin. Disamping itu juga, adanya
penguatan jejaring kerja serta koordinasi yang sudah berjalan baik
dengan berbagai stakeholder di wilayah kerja pelabuhan dan bandara
(KSOP, PT.Angkasa Pura, Agen pelayaran, Maskapai penerbangan
dan ABK/crew).
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 29
d) Analisis efisiensi sumber daya
- Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut
adalah tenaga dokter, perawat, epidemiologi, entomologi dan
sanitarian;
- Pemeriksaan dilakukan secara terpadu, tidak hanya dokumen
Maritim Declaration of Health (MDH) atau General Declaration
(GENDEC) tetapi tingkat sanitasi, pengambilan sampel air,
pemeriksaan P3K, vektor dan pemeriksaan kesehatan anak buah
kapal;
- Pihak Agen Pelayaran menyediakan kapal untuk mengantarkan
petugas KKP Kelas III Pangkalpinang yang akan melakukan
checking kapal, yang posisinya ditengah laut (jauh dari
Pelabuhan).
- Pelaporan surveilans rutin yang diterima dari layanan kesehatan
non KKP (Puskesmas) melalui email;
- Droping alat (Termal Scanner) dari Ditjen P2P Kemenkes RI
dalam rangka mendukung kegiatan pemeriksaan pelaku
perjalanan di Bandara HAS. Hanandjoeddin Tanjung Pandan
yang datang dari Malaysia;
- Indikator jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk
dan keluarnya penyakit mencapai 121,6% dan dapat dicapai
dengan anggaran 94,3%. Hal ini berarti bahwa indikator ini
efisiensi sebesar 27,3%.
e) Upaya-upaya yang dilakukan
- Penguatan kapasitas petugas fungsional teknis dalam deteksi,
respon dan pencegahan penyakit di pintu masuk negara;
- Penguatan jejaring kerja dan kemitraan dengan instansi dan
stakeholder terkait dalam pelaksanaan deteksi, respon dan
pencegahan masuk dan keluarnya penyakit di pintu masuk
negara;
- Screening/penapisan pelaku perjalanan yang datang dari luar
negeri (Malaysia) yang masuk melalui Bandara internasional
H.AS. Hananjoeddin.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 30
f) Kendala/masalah yang dihadapi
- Keterbatasan SDM di wilayah kerja dalam pelaksanaan deteksi,
respon dan pencegahan penyakit di pintu masuk negara yang
belum sesuai dengan analisis beban kerja.
g) Pemecahan masalah
- Memberdayakan kemampuan SDM yang ada, sebelum adanya
penambahan petugas melalui pengadaan CPNS.
4. Indikator Keempat
Target jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus pada tahun 2019 adalah 6
layanan.
a. Capaian Kinerja Organisasi
1) Pengertian Umum
a) Pengertian
Jumlah layanan kesehatan pada keberangkatan dan kedatangan
pelaku perjalanan pada situsi khusus seperti lebaran, embarkas/
debarkasi, Sail Indonesia dan natal/tahun baru,
b) Definisi Opersional
Jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi
khusus tertentu seperti lebaran, embarkas/debarkasi, Sail to
Indonesia dan natal/tahun baru pada periode satu tahun
c) Cara perhitungan :
Akumulasi jumlah posko yang melakukan pelayanan kesehatan pada
saat dalam satu tahun lebaran, embarkas/debarkasi, Sail to
Indonesia dan natal/tahun baru pada periode satu tahun.
2) Capaian Kinerja
a) Capaian Kinerja
Target capaian pelayanan kesehatan pada situasi khusus tahun 2019
sebesar 6 layanan. Sedangkan realisasi capaian sebesar 6 layanan.
Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja sebesar 100%.
Adapun posko pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi situasi
lebaran, embarkasi, debarkasi, Sail to Indonesia, Natal dan Tahun
Baru.
Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 31
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
100 100 100 100 100
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017 2018 2019
Ju
mla
h
Target Realisasi Kinerja (%)
b) Trend capaian kinerja tahun 2015 s.d 2019
- Perbandingan capaian tahun sebelumnya
Berdasarkan Gambar 7. menunjukkan bahwa capaian kinerja
pelayanan kesehatan pada situasi khusus pada periode tahun
2015-2019 sebanyak 6 layanan posko kesehatan (100%).
Gambar 7. Persentase capaian pelayanan kesehatan pada situasi
khusus penyakit di KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2015-2019
Secara lebih rinci pelaksanaan layanan kesehatan pada situasi
khusus meliputi :
Lebaran idul Fitri
Hasil pelaksanaan kegiatan diketahui jumlah kedatangan
penumpang pada situasi Lebaran Idul Fitri Tahun 2019 M/1439 H
sebanyak 83.211 orang yang terdiri 61.237 orang menggunakan
transportasi pesawat (73,6%) dan 21.974 orang menggunakan
kapal (26,4%). Jumlah keberangkatan penumpang sebanyak
109.552 orang yang terdiri 65.026 orang menggunakan
transportasi pesawat (59,4%) dan 44.526 orang menggunakan
kapal (40,6%). Pada kedatangan penumpang tidak ditemukan
yang sakit, sedangkan pada keberangkatan penumpang
ditemukan 35 orang yang sakit.
Selain kegiatan tersebut dilaksanakan pemeriksaan alat angkut,
dari 26 kapal penumpang yang diperiksa 100% memenuhi syarat
kesehatan, Tempat-Tempat Umum (TTU) yang dilakukan
pemeriksaan sebanyak 21 unit (100%) memenuhi syarat
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 32
kesehatan, TPM yang dilakukan pemeriksaan hygiene sanitasi
sebanyak 23 unit (100%) memenuhi syarat kesehatan.
Pengambilan dan pemeriksaan 50 sampel makanan dan
minuman secara fisik (organoleptik) sebanyak 100% memenuhi
syarat kesehatan.
Natal dan Tahun Baru
Hasil pelaksanaan kegiatan diketahui jumlah kedatangan
penumpang pada situasi Natal Tahun 2019 dan Tahun Baru 2020
sebanyak 49.127 orang yang terdiri 40.182 orang menggunakan
transportasi pesawat (81,8%) dan 8.945 orang menggunakan
kapal (18,2%). Berdasarkan asal kedatangan meliputi dari
domestik sebanyak 48.425 orang (98,6%) dan luar negeri
sebanyak 702 orang (1,4%). Jumlah keberangkatan penumpang
sebanyak 57.607 orang yang terdiri 48.657 orang menggunakan
transportasi pesawat (84,5%) dan 8.950 orang menggunakan
kapal (15,5%). Berdasarkan tujuan keberangkatan meliputi tujuan
domestik sebanyak 56.746 orang (98,5%) dan luar negeri
sebanyak 861 orang (1,5%). Pada kedatangan penumpang tidak
ditemukan yang sakit, sedangkan pada keberangkatan
penumpang ditemukan 74 orang yang sakit.
Selain kegiatan tersebut dilaksanakan pemeriksaan alat angkut,
dimana dari 121 kapal penumpang yang diperiksa 100%
memenuhi syarat kesehatan, TTU yang dilakukan pemeriksaan
sebanyak 69 unit (100%) memenuhi syarat kesehatan, TPM yang
dilakukan pemeriksaan hygiene sanitasi sebanyak 70 unit (100%)
memenuhi syarat kesehatan.
Embarkasi
Kegiatan dilaksanakan melalui pengawasan lalu lintas orang
(Calon Jama’ah Haji Indonesia dari Provinsi Bangka Belitung),
dimana Penerbangan ke Embarkasi Palembang menggunakan
pesawat Sriwijaya Air yang terbagi menjadi 3 kloter meliputi Kloter
7 (Hari ke-1) dengan 3 kali penerbangan mengangkut sebanyak
445 orang (443 jama’ah dan 2 TPHD), Kloter 8 (Hari ke-2) dengan
3 kali penerbangan mengangkut sebanyak 446 orang (444
jama’ah dan 1 TPHD) serta kloter 9 (Hari ke-3) dengan 2 kali
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 33
penerbangan mengangkut sebanyak 361 orang (360 jama’ah dan
1 TPHD). Seluruh CJHI dinyatakan laik terbang, meskipun
demikian tercatat 5 orang menggunakan kursi roda.
Debarkasi
Hasil Pengawasan Kepulangan Jemaah Haji Asal Provinsi
Bangka Belitung Di Debarkasi Haji Palembang diketahui dari
1.252 orang (Jama’ah dan petugas) terdapat 1 orang meninggal di
Arab Saudi.
Sail to Indonesia
Berdasarkan Pengumpulan data Pengawasan Alat angkut, Orang
dan barang terkait Kegiatan Wonderful Sail Indonesia 2019 di
Kabupaten Belitun dan Bangka (Tanjung Pesona) diketahui alat
angkut (Kapal Yacht) sebanyak 40 kapal. Berdasarkan
pengamatan, tidak ditemukan alat angkut yang mempunyai risiko
penyebaran penyakit menular yang berpotensi KKM. Adapun
Pengawasan Orang (Crew Kapal)/ peserta Kegiatan Wonderful
Sail Indonesia 2019 sebanyak 136 orang (100%) keadaan sehat.
- Perbandingan dengan Instansi sejenis
Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase capaian
pelayanan kesehatan pada situasi khusus di KKP Kelas III
Pangkalpinang sama dengan capaian KKP Kelas III Tembilahan,
yaitu masing-masing 100%. Meskipun demikian jika dilihat dari
jumlah target, KKP Kelas III Pangkalpinang lebih tinggi (6
layanan), sedangkan KKP Kelas III Tembilahan (4 layanan).
c) Analisis keberhasilan Kegiatan
Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, kondisi ini
disebabkan adanya jejaring kerja dan koordinasi yang sudah berjalan
baik dengan berbagai instansi dan stakeholder terkait dalam
pelaksanaan kegiatan layanan posko situasi khusus seperti lebaran,
embarkasi, debarkasi, Sail to Indonesia, Natal dan Tahun Baru.
d) Analisis efisiensi sumber daya
- Sumber Daya Manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut
adalah tenaga dokter, perawat, epidemiologi, entomologi dan
sanitarian;
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 34
- Adanya dukungan sumber daya (Petugas dan obat-obatan) dari
Dinas dan Puskesmas setempat dalam pelaksanaan layanan
posko kesehatan pada situasi khusus lebaran, Natal dan Tahun
Baru baik di pelabuhan maupun bandara;
- Indikator jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
mencapai 100% dan dapat dicapai dengan anggaran 93,7%. Hal
ini berarti bahwa indikator ini efisiensi sebesar 6,3%.
e) Upaya-upaya yang dilakukan
- Melakukan pemantauan penyakit dan kejadian kecelakaan pada
situasi khusus : lebaran, embarkasi, debarkasi, Sail to Indonesia,
Natal dan Tahun Baru;
- Melakukan pemantauan sanitasi alat angkut, TTU dan TPM di
wilayah pelabuhan maupun bandara;
- Melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pada
penumpang melalui pemasangan spanduk yang berisi pesan
kesahatan;
- Penguatan jejaring kerja dan kemitraan dengan instansi dan
stakeholder terkait pelaksanaan situasi khusus lebaran, natal dan
tahun baru, sail to Indonesia, embarkasi dan debarkasi haji;
- Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan pendampingan jamaah
haji Provinsi Bangka Belitung ke Embarkasi dan debarkasi
Palembang;
f) Kendala/masalah yang dihadapi
- Keterbatasan SDM di wilayah kerja terutama tenaga paramedis
(dokter dan perawat) pada layanan posko kesehatan;
- Adanya KLB Polio yang terjadi di Malaysia bertepatan pada Natal
dan Tahun Baru, dimana pada situasi tersebut adanya
peningkatan jumlah penumpang yang menjadi risiko penularan
penyakit tersebut masuk melalui pintu masuk negara di wilayah
KKP Kelas III Pangkalpinang.
g) Pemecahan masalah
- Bekerja sama dengan Dinkes/puskesmas setempat dalam
pemenuhan tenaga medis pada saat layanan posko kesehatan
dan usulan tenaga paramedis melalui formasi CPNS;
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 35
- Melaksanakan koordinasi LS/LP untuk peningkatan pengawasan
pada situasi Nataru dalam rangka kewaspadaan dini dan respon
KLB Polio di Malaysia di Pangkalpinang dan Kabupaten Belitung.
5. Indikator Kelima
Target jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah tahun 2019 adalah 2 dokumen.
a. Capaian Kinerja Organisasi
1) Pengertian Umum
a) Pengertian
Jumlah pintu masuk negara yang memiliki dokumen rencana
kontijensi dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat.
b) Definisi Opersional
Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah pada periode satu tahun
c) Cara perhitungan :
Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah.
2) Capaian Kinerja
a) Capaian Kinerja
Target capaian jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai
kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah tahun 2019 sebesar 2
dokumen. Sedangkan realisasi capaian sebesar 2 dokumen.
Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja sebesar 100%.
b) Trend capaian kinerja tahun 2017 s.d 2019
- Perbandingan capaian tahun sebelumnya
Berdasarkan Gambar 8. menunjukkan bahwa capaian kinerja
jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
Jumlah Pelabuhan/BanNdara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 36
2 2
100
2 2
100
2 2
100
0
20
40
60
80
100
120
Target Realisasi Kinerja (%)
Ju
mla
h
2017 2018 2019
masyarakat yang berpotensi wabah pada periode tahun 2015-
2016 belum dilaksanakan. Kegiatan tersebut baru dianggarkan
dan dilaksanakan pada periode Tahun 2017-2019 dengan capaian
kinerja masing-masing 100%.
Gambar 8. Persentase capaian Pelabuhan/Bandara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah di KKP Kelas III Pangkalpinang
Tahun 2017-2019
Pelabuhan/Bandara merupakan point entry ke suatu negara/
wilayah sehingga merupakan first contact-nya penularan penyakit
baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri ke
luar negeri. Penularan dan penyebaran penyakit menular dapat
melalui orang, barang maupun alat angkut. Untuk mencegah
terjadinya penularan dan penyebaran penyakit menular maka ke
tiga faktor risiko tersebut perlu dilakukan pemeriksaan dan
pengawasan dengan melakukan deteksi dini agar tidak timbul
terjadinya KLB, wabah bahkan pandemi.
Berdasarkan uraian di atas, maka KKP Kelas III Pangkalpinang
sebagai Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kemenkes RI yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam cegah tangkal penyakit,
harus berperan aktif dalam mengantisipasi kejadian yang berisiko
pada kedaruratan kesehatan masyarakat. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan menyusun perencanaan pencegahan
dan pengendalian penyakit menular potensial PHEIC dan kejadian
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 37
kesehatan lainnya. Sehubungan hal tersebut, maka KKP Kelas III
Pangkalpinang pada Tahun 2019 : menyusun dokumen rencana
Kontijensi (Renkon) MersCov di Pelabuhan Tanjung Pandan dan
Bandar Udara H.AS. Hanandjoedin Belitung.
- Perbandingan dengan Target RAP (Rencana Aksi Program)
Jika dibandingkan dengan target RAP yaitu sebesar 100%, maka
capaian kinerja persentase capaian Pelabuhan/Bandara/PLBDN
yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah di KKP
Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019 memenuhi target RAP Ditjen
P2P, yaitu 100,0%.
- Perbandingan dengan Instansi sejenis
Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase capaian
Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah pada KKP Kels III Tembilahan
dan Pangkalpinang sama-sama memenuhi target, yaitu 100%.
Meskipun demikian jika dilihat dari jumlah target, KKP Kelas III
Pangkalpinang lebih tinggi (2 dokumen), sedangkan KKP Kelas III
Tembilan (1 dokumen).
c) Analisis keberhasilan Kegiatan
Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, kondisi ini
disebabkan adanya persiapan pelaksanaan kegiatan dengan
melakukan komunikasi, koordinasi, sosialisasi dan advokasi dengan
melibatkan LS/LP, Instansi dan stakeholder terkait dalam penyusunan
dokumen rencana kontijensi. Selain hal tersebut, adanya petunjuk
perencanaan sehingga KKP Kelas III Pangkalpinang dapat
menganggarkan kegiatan terkait penyusunan dokumen renkon
kesiapsiagaan penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
di pintu masuk negara.
d) Analisis efisiensi sumber daya
- Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut
adalah pegawai KKP dan instansi terkait untuk mengikuti rapat
penyusunan dokumen renkon;
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 38
- Indikator jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai
kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah mencapai 100%
dan dapat dicapai dengan anggaran 98,4%. Hal ini berarti bahwa
indikator ini efisiensi sebesar 1,6%.
e) Upaya-upaya yang dilakukan
- Sosialisasi dan advokasi regulasi kesehatan internasional atau
International Health Regulations (2005) dan UU No 6 Tahun 2019
tentang kekarantinaan kesehatan;
- Sosialisasi dan advokasi kesiapsiagaan dan kewaspadaan
terhadap faktor risiko kedaruratan kesehatan masyarakat dengan
melibatkan LS/LP, Instansi dan stakeholder terkait;
- Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kontigensi KKM
dengan melibatkan seluruh LS/LP, Instansi dan stakeholder terkait
dengan kesiapsiagaan, respon dan koordinasi penanggulangan
penyakit Merscov yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung
Pandan dan Bandar Udara H.AS. Hanandjoedin Belitung.
f) Kendala/masalah yang dihadapi
- Adanya pemahaman dari LS/LP, Instansi dan stakeholder terkait,
bahwa dokumen renkon adalah menjadi tanggung jawab bidang
kesehatan saja;
- Ada beberapa Wilayah Kerja yang belum memiliki dokumen
renkon;
- Dokumen renkon yang sudah dibuat belum pernah diuji coba
(Table Top exercise dan simulasi).
g) Pemecahan masalah
- Mengintensifkan kegiatan sosialisasi kebijakan kesiapsiagaan
terhadap kedaruratan kesehatan masyarakat kepada LS/LP,
Instansi dan stakeholder terkait di pelabuhan/bandara untuk
menyamakan pemahaman dan rencana tindak lanjut pelaksanaan
kegiatan pembuatan dokumen rencana kontingensi;
- Menganggarkan dana untuk penyusunan Renkon dibeberapa
wilayah kerja yang belum memiliki dokumen secara bertahap;
- Menganggarkan dana untuk kegiatan uji coba dokumen renkon
melalui kegiatan table top exercise maupun simulasi;
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 39
- Konsultasi ke pusat terkait teknis pelaksanaan table top exercise
maupun simulasi.
6. Indikator Keenam
Target jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan pada tahun 2019 adalah 6.000 sertifikat.
a. Capaian Kinerja Organisasi
1) Pengertian Umum
a) Pengertian
Jumlah sertifikat/surat izin layanan kesehatan yang diterbitkan dalam
rangka pengawasan orang (orang sakit dan jama’ah umroh) dan
barang (jenazah) di pintu masuk negara dalam rangka cegah tangkal
penyakit.
b) Definisi Opersional
Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan/
permohonan yang diterima dalam periode satu tahun.
c) Cara perhitungan :
Akumulasi jumlah sertifikat izin laik terbang, izin ngkut orang sakit, izin
angkut jenazah dan legalisasi ICV (International Certificate of
Vaccination) dalam satu tahun.
2) Capaian Kinerja
a) Capaian Kinerja
Target capaian jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas
wilayah yang diterbitkan tahun 2019 sebesar 6.000 sertifikat,
sedangkan realisasi capaian sebesar 7.146 sertifikat. Berdasarkan hal
tersebut, maka capaian kinerja sebesar 119,1%.
b) Trend capaian kinerja tahun 2015 s.d 2019
- Perbandingan capaian tahun sebelumnya
Berdasarkan Gambar 9. menunjukkan bahwa persentase capaian
kinerja jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah
yang diterbitkan pada periode Tahun 2015-2019 masing-masing
sebesar 107,5%, 129,6%, 162,3%, 187,1% dan 119,1%. Trend
Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 40
3600 3600 3800 3952
6000
3871
4666
6169
7396 7146
107.5 129.6 162.3 187.1 119.1
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
2015 2016 2017 2018 2019
Jum
lah
Target Realisasi Kinerja (%)
capaian tersebut, kecenderungan mengalami kenaikan, meskipun
tahun 2019 mengalami penurunan.
Gambar 9. Persentase capaian sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan di KKP Kelas III Pangkalpinang
Tahun 2015-2019
Secara lebih rinci pada Gambar 10. menunjukkan bahwa
kontribusi capaian sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas
wilayah yang diterbitkan tahun 2015-2019 adalah penerbtan
dokumen izin layak terbang, izin angkut orang sakit, izin angkut
jenazah dan ICV.
Izin layak terbang
Capaian penerbitan izin layak terbang pada tahun 2015 adalah 0.
Kondisi ini disebabkan untuk penerbitan layak terbang
diberlakukan mulai tanggal 01 Juli 2016, sehingga penerbitan
dokumen izin layak terbang tahun 2015 digabung dengan izin
angkut orang sakit. Kondisi ini tentunya membuat capaian izin
angkut orang sakit menjadi tinggi, begitu juga sebaliknya. Adapun
capaian penerbitan dokumen izin angkut jenazah Tahun 2016-
2019, masing-masing sebesar 825 sertifikat, 2458 sertifikat, 2807
sertifikat dan 2.498 sertifikat.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 41
0
825
2458
2807
2498
1392
974
96
96
83
88
91
123
149
161
2391
2776
3492
4344
4404
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
2015 2016 2017 2018 2019
Ju
mla
h
Izin Layak Terbang Izin angut orang sakit Izin angkut jenazah ICV
Izin angkut orang sakit
Capaian penerbitan izin angkut orang sakit pada tahun 2015-2016
adalah 1.392 dan 974 sertifikat. Tingginya capaian tersebut
disebabkan tahun 2015 s.d periode juli 2016 penerbitan layak
terbang digabung dengan izin angkut orang sakit. Adapun capaian
penerbitan izin angkut orang sakit Tahun 2017-2019, masing-
masing sebesar 96 sertifikat, 96 sertifikat dan 83 sertifikat.
Izin angkut jenazah
Capaian penerbitan izin angkut jenazah pada tahun 2015-2019
masing-masing sebesar 88 sertifikat, 91 sertifikat, 123
sertifikat,149 sertifikat dan 161 sertifikat. Trend capaian tersebut,
kecenderungan mengalami kenaikan setiap tahun.
International Certificate of Vaccination (ICV)
Capaian penerbitan ICV jama’ah umroh pada tahun 2015-2019
masing-masing sebesar 2391 sertifikat, 2776 sertifikat, 3492
sertifikat, 4344 sertifikat dan 4404 sertifikat. Trend capaian
tersebut, kecenderungan mengalami kenaikan
Gambar 10. Kontribusi capaian sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan di KKP Kelas III Pangkalpinang
Tahun 2015-2019
- Perbandingan dengan Instansi sejenis
Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase capaian
sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan sama-sama memenuhi target bahkan melebihi.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 42
Meskipun demikian capaian KKP Kelas III Pangkalpinang lebih
tinggi yaitu 119,1% (target 6.000 sertifikat capaian 7.146 sertifikat)
dibandingkan KKP Kelas III Tembilahan yaitu 110,9% (target
1.842 sertifikat dan capaian 2.043 sertifikat).
c) Analisis keberhasilan Kegiatan
Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, bahkan melebihi
target yang ditetapkan. Kelebihan target tersebut, disebabkan adanya
peningkatan jumlah pelaku perjalanan yang tidak diprediksi
sebelumnya. Selain itu, meningkatnya advokasi, koordinasi dan
jejaring kerja dengan LS/LP, Instansi dan stakeholder (PT.Angkasa
Pura, Maskapai Penerbangan, Agen/Biro perjalanan umroh) dalam
pelaksanaan kegiatan
d) Analisis efisiensi sumber daya
- Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut
adalah tenaga dokter, perawat dan epidemiologi yang terlatih;
- Pada legalisasi dokumen ICV bagi jama’ah haji, Dinkes
Kabupaten/Kota se-Provinsi Bangka Belitung langsung
menyerahkan dokumen tersebut ke KKP;
- Indikator jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas
wilayah mencapai 119,1% dan dapat dicapai dengan anggaran
76,4%. Indikator tersebut tidak dapat dihitung efisiensi karena
capaian anggaran kegiatan <80%.
e) Upaya-upaya yang dilakukan
- Sosialisasi dan advokasi regulasi kesehatan internasional atau
International Health Regulations (2005) dan UU No 6 Tahun 2019
tentang kekarantinaan kesehatan;
- Sosialisasi kepada jama’ah umroh dan Biro perjalanan terkait
pentingnya vaksin meningitis dalam rangka pencegahan penyakit
selama menjalankan ibadah di Arab Saudi;
- Memperkuat jejaring kerja dengan instansi terkait (PT. Angkasa
Pura II dan Maskapai penerbangan terkait penerbitan dokumen
izin angkut layak terbang, orang sakit dan jenazah;
- Meningkatkan kapasitas petugas dalam pelaksanaan vaksinasi
(pelatihan vaksinator);
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 43
- Melakukan pelayanan vaksinasi meningitis bagi jama’ah umroh di
pelabuhan Pangkalbaam dan Tanjung pandan oleh tenaga
terlatih.
f) Kendala/masalah yang dihadapi
- Adanya pemahaman masyarakat yang salah terkait dokumen ICV
hanya sebagai pelengkap persyaratan dalam ibadah umroh.
g) Pemecahan masalah
- Mengintensifkan kegiatan sosialisasi kepada jama’ah dan Biro
Perjalanan terkaitnya manfaat vaksin meningitis bagi jama’ah
umroh dalam menjalankan ibadah di Arab Saudi.
7. Indikator Ketujuh
Target Jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat- syarat sanitasi tahun
2019 adalah 12 pelabuhan/bandara.
a. Capaian Kinerja Organisasi
1) Pengertian Umum
a) Pengertian
Jumlah pintu masuk negara yang memiliki tempat-tempat umum, TPM
(Tempat Pengolahan Makanan) dan penyediaan air bersih yag
memenuhi syarat kesehatan.
b) Definisi Opersional
Jumlah Pelabuhan/Bandara yang memiliki sanitasi tempat-tempat
umum dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat/laik hygiene,
tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan.
c) Cara perhitungan :
Akumulasi Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang memiliki sanitasi
tempat-tempat umum dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat/laik
hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan.
2) Capaian Kinerja
a) Capaian Kinerja
Target capaian jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat-
syarat sanitasi tahun 2019 sebesar 12 pelabuhan/bandara.
Sedangkan realisasi capaian sebesar 12 pelabuhan/bandara.
Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja sebesar 100%.
Jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat- syarat sanitasi
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 44
4 4 4 6 12
4 4 4 6 12
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017 2018 2019
Jum
lah
Target Realisasi Kinerja (%)
b) Trend capaian kinerja tahun 2017 s.d 2019
- Perbandingan capaian tahun sebelumnya
Trend capaian jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat-
syarat sanitasi tahun 2015-2019, memenuhi target yang
ditetapkan. Target knerja tahun 2015 - 2017 sebanyak 4
pelabuhan/bandara, sedangkan tahun 2018 sebanyak 6
pelabuhan/bandara dan tahun 2019 sebanyak 12
pelabuhan/bandara. Secara lebih rinci dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar 11. Persentase capaian pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat- syarat sanitasi di KKP Kelas III Pangkalpinang
Tahun 2017-2019
Secara lebih rinci pada Tabel 6. menunjukkan bahwa kontribusi
capaian pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat-syarat
sanitasi tahun 2019 adalah pemeriksaan TPM (12
pelabuhan/bandara MS), TTU (12 pelabuhan/bandara MS) dan
sarana air bersih (6 pelabuhan/bandara MS).
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 45
Tabel 6. Kontribusi Capaian Kinerja pelabuhan/bandara yang memenuhi
Syarat-syarat sanitasi KKP Kelas III Pangkalpinang
Tahun 2019
No Pelabuhan/Bandara yang
memenuhi syarat sanitasi
Parameter Jumlah
Pelabuhan / Bandara
Keterangan
1 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Memenuhi syarat: Skor : 700 – 1.000 Tidak memenuhi syarat : Skor : 0 – 699
12 Pelabuhan/
Bandara
1. Pelabuhan Pangkalbalam 2. Bandara Depati Amir 3. Pelabuhan Tanjung Pandan 4. Pelabuhan Manggar 5. Pelabuhan Muntok 6. Pelabuhan Belinyu 7. Pelabuhan Sungai Selan 8. Bandara HAS. Hanandjoeddin 9. Pelabuhan Tanjung Kalian 10. Pelabuhan Timah Muntok 11. Pelabuhan Tanjung Roe 12. Pelabuhan Penumpang laskar
Pelangi
2 Tempat – Tempat Umum Memenuhi syarat: Skor : 700 – 1.400 Tidak memenuhi syarat : Skor : 0 – 699
12 Pelabuhan/
Bandara
1. Pelabuhan Pangkalbalam 2. Bandara Depati Amir 3. Pelabuhan Tanjung Pandan 4. Pelabuhan Manggar 5. Pelabuhan Muntok 6. Pelabuhan Belinyu 7. Pelabuhan Sungai Selan 8. Bandara HAS. Hanandjoeddin 9. Pelabuhan Tanjung Kalian 10. Pelabuhan Timah Muntok 11. Pelabuhan Tanjung Roe 12. Pelabuhan Penumpang laskar
Pelangi
3 Sarana Air Bersih Risiko kualitas fisik air : Tidak = 4 : Baik Tidak < 4 : Tidak baik Risiko Pencemaran: 0 – 2 = Rendah 3 – 5 = Sedang 6 – 7 = Tinggi 8 – 10 = Amat tinggi
12 Pelabuhan Bandara
1. Pelabuhan Pangkalbalam 2. Bandara Depati Amir 3. Pelabuhan Tanjung Pandan 4. Pelabuhan Manggar 5. Pelabuhan Muntok 6. Pelabuhan Belinyu 7. Pelabuhan Sungai Selan 8. Bandara HAS. Hanandjoeddin 9. Pelabuhan Tanjung Kalian 10. Pelabuhan Timah Muntok 11. Pelabuhan Tanjung Roe 12. Pelabuhan Penumpang laskar
Pelangi
- Perbandingan dengan standar nasional
Berdasarkan Permenkes RI No. 1405/Menkes/SK/XI/02 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan
Industri, capaian pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat-
syarat sanitasi di KKP Kelas III Pangkalpinang ada 12 pelabuhan/
bandara meliputi Pelabuhan Pangkalbalam, Muntok, Belinyu,
Sungai Selan, Tanjung Pandan, Manggar, Tanjung Kalian, Timah
Muntok, Penumpang “Laskar Pelangi”, Tanjung Roe, Bandara
Depati Amir Pangkalpinang dan HAS. Hanandjoeddin Belitung.
- Perbandingan dengan instansi sejenis
Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase capaian
pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat- syarat di KKP Kelas
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 46
III Pangkalpinang dan KKP Kelas III Tembilahan sama-sama
memenuhi target 100%. Meskipun demikian target KKP Kelas III
Pangkalpinang lebih tinggi (12 pelabuhan/bandara) dibandingkan
KKP Kelas III Tembilahan (Target 6 pelabuhan/bandara).
c) Analisis keberhasilan Kegiatan
Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, kondisi ini
disebabkan : adanya penguatan koordinasi, advokasi dan jejaring
kerja dalam pelaksanaan kegiatan.
d) Analisis efisiensi sumber daya
- Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut
adalah entomologi dan sanitarian yang terlatih;
- Variabel pencapaian kinerja pelabuhan/bandara yang memenuhi
syarat- syarat sanitasi dilaksanakan secara terintegrasi;
- Indikator jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat-
syarat sanitasi mencapai 100% dan dapat dicapai dengan
anggaran 97,1%. Hal ini berarti bahwa indikator ini efisiensi
sebesar 2,9%.
h) Upaya-upaya yang dilakukan
- Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum (TPM, Bangunan
perkantoran) secara periodik dan berkelanjutan;
- Pemantauan kualitas lingkungan di wilayah pelabuhan dan
bandara;
- Pengambilan dan pemeriksaan sampel kualitas lingkungan (air
dan makanan/minnuman);
- Bekerja sama dengan Labkesda Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung dalam pemeriksaan air dan makanan/minuman.
i) Kendala/masalah yang dihadapi
- Keterbatasan alat pemeriksaan kualitas lingkungan dan tidak
berfungsinya (rusak) beberapa alat pemeriksaan;
- Keterbatasan anggaran pengendalian faktor risiko lingkungan di
pelabuhan/bandara.
- Keterbatasan tenaga sanitarian di wilayah kerja.
j) Pemecahan masalah
- Pengadaan alat pemeriksaan kualitas lingkungan melalui Tim
Pengadaan Barang dan Jasa;
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 47
- Memaksimalkan kegiatan disesuaikan dengan anggaran yang
ada;
- Memaksimalkan SDM yang ada untuk melaksanakan kegiatan
pengawasan kualitas lingkungan di pelabuhan/bandara.
8. Indikator Kedelapan
Target jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter
dan buffer area tahun 2019 adalah 12 pelabuhan/bandara.
a. Capaian Kinerja Organisasi
1) Pengertian Umum
a) Pengertian
Jumlah pintu masuk negara yang bebas vektor dengan melaksanakan
pengendalian vektor secara terpadu.
b) Definisi Opersional
Jumlah Pelabuhan/Bandara dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI
permeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles,
kepadatan kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6.
c) Cara perhitungan :
Akumulasi jumlah Pelabuhan/Bandara dengan nilai indeks pinjal ≤ 1,
HI permeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles,
kepadatan kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6.
2) Capaian Kinerja
a) Capaian Kinerja
Target capaian jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada
wilayah perimeter dan buffer area tahun 2019 sebesar 12 pelabuhan/
bandara. Sedangkan realisasi capaian sebesar 12
pelabuhan/bandara. Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja
sebesar 100%.
b) Trend capaian kinerja tahun 2015 s.d 2019
- Perbandingan capaian tahun sebelumnya
Trend capaian jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor
pada wilayah perimeter dan buffer area tahun 2015-2018,
memenuhi target yang ditetapkan, yaitu masing-masing 4
pelabuhan/bandara, sedangkan tahun 2019 menjadi 12
Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 48
4 4 4 4 12
4 4 4 4 12
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017 2018 2019
Jum
lah
Target Realisasi Kinerja (%)
pelabuhan/bandara. Trend capaian kinerja tahun 2014 - 2019
secara lebih rinci dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 12. Persentase capaian pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat- syarat sanitasi di KKP Kelas III Pangkalpinang
Tahun 2017-2019
Secara lebih rinci pada Tabel 7. menunjukkan bahwa kontribusi
capaian pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area tahun 2019 adalah wilayah yang bebas
vektor nyamuk Aedes sp, bebas pinjal, bebas vektor Anopheles
sp, bebas kecoa dan lalat. Pelabuhan dinyatakan bebas vektor
adalah pelabuhan/bandara yang bebas nyamuk (Aedes sp dan
Anopheles sp), bebas pinjal, bebas kecoa dan lalat.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 49
Tabel 7. Kontribusi Capaian Kinerja pelabuhan/ PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019
No
Pelabuhan/Bandara bebas vektor pada wilayah perimeter
dan buffer
Parameter Nilai Baku Mutu
(Permenkes 50/2017)
Jumlah Pelabuhan /bandara
Keterangan
1. Bebas vektor Aedes sp.
House Index (HI)
Perimeter:* HI = 0
12 lokasi 1. Pelabuhan Pangkalbalam 2. Bandara Depati Amir 3. Pelabuhan Tanjung Pandan 4. Pelabuhan Manggar 5. Pelabuhan Muntok 6. Pelabuhan Belinyu 7. Pelabuhan Sungai Selan 8. Bandara HAS. Hanandjoeddin 9. Pelabuhan Tanjung Kalian 10. Pelabuhan Timah Muntok 11. Pelabuhan Tanjung Roe 12. Pelabuhan Penumpang laskar
Pelangi
Buffer * HI = <1
2. Pinjal Indeks pinjal khusus
<1
12 Lokasi
1. Pangkalbalam 2. Bandara Depati Amir 3. Pelabuhan Tanjung Pandan 4. Pelabuhan Manggar 5. Pelabuhan Muntok 6. Pelabuhan Belinyu 7. Pelabuhan Sungai Selan 8. Bandara HAS. Hanandjoeddin 9. Pelabuhan Tanjung Kalian 10. Pelabuhan Timah Muntok 11. Pelabuhan Tanjung Roe 12. Pelabuhan Penumpang laskar
Pelangi
Indeks Pinjal Umum
<2
3. Larva Anopheles Index habitat
<1 12 Lokasi 1. Pangkalbalam 2. Bandara Depati Amir 3. Pelabuhan Tanjung Pandan 4. Pelabuhan Manggar 5. Pelabuhan Muntok 6. Pelabuhan Belinyu 7. Pelabuhan Sungai Selan 8. Bandara HAS. Hanandjoeddin 9. Pelabuhan Tanjung Kalian 10. Pelabuhan Timah Muntok 11. Pelabuhan Tanjung Roe 12. Pelabuhan Penumpang laskar
Pelangi
4. Kecoa Index Populasi kecoa
<2 Index Kecoa : Berdasarkan spesies B.germanica 0 – 5 = rendah 6 – 20 = sedang 21 – 100 = tinggi >100 = sangat tinggi
12 lokasi
1. Pangkalbalam 2. Bandara Depati Amir 3. Pelabuhan Tanjung Pandan 4. Pelabuhan Manggar 5. Pelabuhan Muntok 6. Pelabuhan Belinyu 7. Pelabuhan Sungai Selan 8. Bandara HAS. Hanandjoeddin 9. Pelabuhan Tanjung Kalian 10. Pelabuhan Timah Muntok 11. Pelabuhan Tanjung Roe 12. Pelabuhan Penumpang laskar
Pelangi
5. Lalat Indeks Populasi lalat
<2 Index lalat : 0 – 2 = rendah 3 – 5 = sedang 6 – 20 = tinggi ≥ 20 = sangat tinggi
12 lokasi
1. Pangkalbalam 2. Bandara Depati Amir 3. Pelabuhan Tanjung Pandan 4. Pelabuhan Manggar 5. Pelabuhan Muntok 6. Pelabuhan Belinyu 7. Pelabuhan Sungai Selan 8. Bandara HAS. Hanandjoeddin 9. Pelabuhan Tanjung Kalian 10. Pelabuhan Timah Muntok 11. Pelabuhan Tanjung Roe 12. Pelabuhan Penumpang laskar
Pelangi
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 50
- Perbandingan dengan standar nasional
Permenkes No. 50 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor
dan Binatang Pembawa Penyakit serta Pengendaliannya diketahui
bahwa terdapat 12 wilayah yang bebas vektor meliputi Pelabuhan
Pangkalbalam, Muntok, Belinyu, Sungai Selan, Tanjung Pandan,
Manggar, Tanjung Kalian, Timah Muntok, Penumpang “Laskar
Pelangi”, Tanjung Roe, Bandara Depati Amir Pangkalpinang dan
HAS. Hanandjoeddin Belitung.
- Perbandingan dengan instansi sejenis
Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase capaian
pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter
dan buffer area di KKP Kelas III Pangkalpinang dan KKP Kelas III
Tembilahan sama-sama memenuhi target 100%. Meskipun
demikian target KKP Kelas III Pangkalpinang lebih tinggi (12
pelabuhan/bandara) dibandingkan KKP Kelas III Tembilahan
(Target 6 pelabuhan/bandara).
c) Analisis keberhasilan Kegiatan
Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, kondisi ini
disebabkan : adanya kader jumantik yang membantu dalam
pelaksanaan kegiatan, adanya penguatan sumber daya manusia
(entomolog) yang terlatih dan tersedianya sarana prasarana
pencegahan dan pengendalian vektor.
d) Analisis efisiensi sumber daya
- Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut
adalah entomologi dan sanitarian yang terlatih;
- Adanya kader dari masyarakat di wilayah pelabuhan dan bandara
yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan survey jentik, kecoa,
lalat dan tikus;
- Indikator jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada
wilayah perimeter dan buffer area mencapai 100%. Indikator
tersebut tidak dapat dihitung efisiensi karena capaian anggaran
kegiatan <80%.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 51
e) Upaya-upaya yang dilakukan
- Melaksanakan survey nyamuk, pemasangan perangkap tikus,
survey kecoa dan lalat secara periodik dan berkelanjutan;
- Monitoring dan evaluasi kegiatan baik bulanan, triwulanan,
semesteran dan tahunan.
f) Kendala/masalah yang dihadapi
- Kesadaran masyarakat pelabuhan yang kurang dalam menjaga
kebersihan di lingkungan tempat tinggalnya.
g) Pemecahan masalah
- Sosialisasi kepada masyarakat pelabuhan akan pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan;
- Berkoordinasi dengan leading sector setempat untuk terlibat
dalam peningkatan kesadaran masyarakat untuk Perilaku Hidup
Sehat dan Bersih (PHBS).
9. Indikator Kesembilan
Target jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung pada
tahun 2019 adalah 600 orang.
a. Capaian Kinerja Organisasi
1) Pengertian Umum
a) Pengertian
Jumlah orang yang bersedia untuk melakukan skrining penyakit
menular langsung (TB, HIV AIDS dan lainnya) dalam rangka
pencegahan dan pengendalian penyakit.
b) Definisi Opersional
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular meliputi TB,
HIV AIDS dan lainnya.
c) Cara perhitungan :
Akumulasi jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular
meliputi TB, HIV AIDS dan lainnya dalam satu tahun.
2) Capaian Kinerja
a) Capaian Kinerja
Target capaian jumlah orang yang melakukan skrining penyakit
menular langsung tahun 2019 sebesar 600 orang, sedangkan
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 52
200 248
124
230
507
220
600 635
106
0
100
200
300
400
500
600
700
Target Realisasi Kinerja (%)
Jum
lah
2017 2018 2019
realisasi capaian sebesar 674 orang. Berdasarkan hal tersebut, maka
capaian kinerja sebesar 112,3%.
b) Trend capaian kinerja tahun 2015 s.d 2019
- Perbandingan capaian tahun sebelumnya
Kegiatan skrining penyakit menular tahun 2015-2016 belum
dilaksanakan. Capaian tahun 2017 - 2018 mengalami
peningkatan, sedangkan tahun 2019 mengalami penurunan.
Trend capaian kinerja tahun 2017 - 2019 secara lebih rinci dapat
dilihat pada gambar berikut :
Gambar 13. Persentase capaian orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung di KKP Kelas III Pangkalpinang
Tahun 2017-2019
Secara lebih rinci pada Tabel 8. menunjukkan bahwa kontribusi
capaian orang yang melakukan skrining penyakit menular
langsung tahun 2019 adalah screenig penyakit HIV AIDS dan TB.
Adapun hasil screening HIV AIDS diketahui tidak ada (0%) yang
positif HIV AIDS dan 25 orang (8,28%) perlu melakukan
pemeriksaan sputum untuk mengetahui positif menderita TB.
Tabel 8. Kontribusi Capaian orang yang melakukan skrining penyakit
menular langsung KKP Kelas III Pangkalpinang
Tahun 2019
Variabel Total (n) Persentase (%)
Pemeriksaan HIV AIDS
Negatif
Positif
372
0
100,0
0,0
Pemeriksaan TB
Perlu pemeriksan sputum
Tidak perlu pemeriksaan sputum
25
277
8,28
91,73
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 53
- Perbandingan dengan instansi sejenis
Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase capaian
orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung di KKP
Kelas III Tembilan lebih tinggi (220%) dibandingkan KKP Kelas III
Tembilahan (112,3%).
c) Analisis keberhasilan Kegiatan
Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, bahkan melebihi
target yang ditetapkan. Kelebihan target tersebut, disebabkan adanya
peningkatan kesadaran Anak Buah Kapal (ABK) dan masyarakat di
sekitar pelabuhan untuk melakukan test/skrining penyakit menular (TB
dan HIV AIDS). Selain itu, adanya jejaring/kemitraan dan supporting
dari Puskesmas terdekat wilayah kerja dalam bentuk tenaga dan
bahan pemeriksaan..
d) Analisis efisiensi sumber daya
- Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut
adalah tenaga dokter, perawat dan epidemiologi yang terlatih;
- Adanya dukungan sumber daya (petugas dan bahan) untuk
kegiatan screening HIV/AIDS dan TB;
- Kegiatan dilaksanakan terintegrasi dengan kegiatan screening
penyakit tidak menular (cek tekanan darah, gula darah dan
kolesterol);
- Indikator jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular
langsung mencapai 105,8% dan dapat dicapai dengan anggaran
84,6%. Hal ini berarti bahwa indikator ini efisiensi sebesar 15,4%.
e) Upaya-upaya yang dilakukan
- Melaksanakan kegiatan screening HIV AIDS dan TB di seluruh
pelabuhan/bandara secara rutin dan periodik;
- Penguatan kapasitas petugas dalam pelaksanaan kegiatan
screening;
- Penguatan advokasi dan koordinasi dengan Dinkes/puskesmas;
setempat, KSOP dan agen pelayaran dalam pelaksanaan
kegiatan;
- Sosialisasi penyakit HIV AIDS dan TB bagi masyarakat di
pelabuhan/bandara.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 54
f) Kendala/masalah yang dihadapi
- Kurangnya media KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) terkait
penyakit menular (HIV AIDS dan TB) di pelabuhan/bandara.
g) Pemecahan masalah
- Pengadaan media KIE (pamflet, flyer, x-banner) melalui unit
pengadaan KKP Kelas III Pangkalpinang;
- Berkoordinasi dengan KPA (Komisi Pengendalian AIDS) setempat
dalam penyediaan media KIE.
10. Indikator Kesepuluh
Target jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya tahun
2019 adalah 40 dokumen.
a. Capaian Kinerja Organisasi
1) Pengertian Umum
a) Pengertian
Jumlah dokumen manajemen yang mendukung pelaksanaan tugas
teknis lainnya.
b) Definisi Opersional
Jumlah dokumen dukungan manajemen pada program pencegahan
dan pengendalian penyakit sebanyak 10 jenis dokumen antara lain
RKAKL DIPA, Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan BMN,
Lakip, Profil, Proposal PNBP, Dokumen Kepegawaian, E Monev DJA,
E Monev Bappenas. LEB dalam periode satu tahun.
c) Cara perhitungan :
Akumulasi jumlah dokumen dukungan sebanyak 40 dokumen terdiri
dari RKAKL / DIPA 1 dokumen, Laporan Tahunan 1 dokumen,
Laporan keuangan 2 dokumen, Laporan BMN 2, Lakip 1 dokumen,
Dokumen Profil 1 dokumen, Dokumen Proposal PNBP 2 dokumen,
Dokumen kepegawaian 2 dokumen (kontrak dan penilaian), E-Monev
Bappenas 4 dokumen, Laporan eksekutif bulanan 12 dokumen dan E-
Monev DJA 12 dokumen dalam periode satu tahun.
Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 55
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017 2018 2018
Jum
lah
Target Realisasi Kinerja (%)
2) Capaian Kinerja
a) Capaian Kinerja
Target capaian jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas
teknis lainnya tahun 2019 sebesar 40 dokumen. Sedangkan realisasi
capaian sebesar 40 dokumen. Berdasarkan hal tersebut, maka
capaian kinerja sebesar 100%.
b) Trend capaian kinerja tahun 20155 s.d 2019
- Perbandingan capaian tahun sebelumnya
Trend capaian jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas
teknis lainnya tahun 2015-2019, memenuhi target yang
ditetapkan, yaitu masing-masing 40 dokumen. Trend capaian
kinerja tahun 2015-2019 secara lebih rinci dapat dilihat pada
gambar :
Gambar 14. Persentase capaian kinerja dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya di KKP Kelas III Pangkalpinang
Tahun 2017-2019
Secara lebih rinci pada Tabel 9. menunjukkan bahwa kontribusi
capaian dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
Tahun 2015-2019 meliputi 1 dokumen RKAKL/DIPA, 1 dokumen
Laporan tahunan, 1 dokumen Laporan Keuangan, 2 laporan
BMN, 1 dokumen LAKIP, 1 dokumen Profil, 2 dokumen Proposal
PNBP, 2 dokumen Kepegawaian, 4 dokumen E-Monev Bappenas,
12 Laporan Eksekutif Bulanan dan E-Monev DJA.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 56
Tabel 9. Kontribusi Capaian Dokumen Dukungan Manajemen Dan
Tugas Teknis Lainnya KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019
No Variabel Tahun
2015 2016 2017 2019 2020
1 RKAKL / DIPA 1 1 1 1 1
2 Laporan Tahunan 1 1 1 1 1
3 Laporan keuangan 2 2 2 2 2
4 Laporan BMN 2 2 2 2 2
5 Lakip 1 1 1 1 1
6 Dokumen Profil 1 1 1 1 1
7 Dokumen Proposal PNBP 2 2 2 2 2
8 Dokumen kepegawaian 2 2 2 2 2
9 E-Monev Bappenas 4 4 4 4 4
10 Laporan eksekutif bulanan
12 12 12 12 12
11 E-Monev DJA 12 12 12 12 12
Jumlah 40 40 40 40 40
- Perbandingan dengan Instansi sejenis
Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase dokumen
dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya antara KKP Kelas
III Pangkalpinang dan KKP Kelas III Tembilahan sama-sama
mencapai 100% (40 dokumen).
c) Analisis keberhasilan Kegiatan
Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, kondisi ini
disebabkan : adanya pembagian tugas sesuai dengan peta
jabatannya dan tersedianya aplikasi (tool) untuk membantu proses
dalam pencapaian kinerja kegiatan dukungan manajemen dan tugas
teknis lainnya.
d) Analisis efisiensi sumber daya
- Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut
adalah perencana, bendahara, arsiparis, pengelola BMN,
kepegawaian dan administrasi umum yang terlatih;
- Tersedianya tool/alat berupa software yangg terintegrasi dengan
pusat untuk proses input dan pelaporan data pencapaian kinerja
dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya;
- Indikator jumlah dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
mencapai 100% dan dapat dicapai dengan anggaran 88,9%. Hal
ini berarti bahwa indikator ini efisiensi sebesar 11,1%.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 57
e) Upaya-upaya yang dilakukan
- Peningkatan kapasitas petugas non teknis sesuai peta
jabatannya;
- Konsultasi dan koordinasi dengan pusat terkait optimalisasi
pencapaian dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya;
- Bimbingan teknis pelaksanaan dukungan manajemen dan tugas
teknis lainnya ke wilayah kerja;
- Monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja kegiatan dukungan
manajemen dan tugas teknis lainnya baik bulanan, triwulanan,
semesteran maupun tahunan.
f) Kendala/masalah yang dihadapi
- Keterbatasan sarana penunjang kegiatan dukungan manajemen
dan tugas teknis lainnya, seperti internet yang sering down;
- Beberapa peralatan tidak berfungsi (rusak).
g) Pemecahan masalah
- Menambah kekuatan jaringan internet untuk memperlancar proses
input maupun pelaporan dukungan manajemen dan tugas teknis
lainnya;
- Melakukan penghapusan sarana dan prasarana yang rusak;
- Mengganti sarana dan prasarana secara bertahap yang rusak
melalui pengusulan anggaran pada tahun berikutnya.
11. Indikator kesebelas
Target jumlah pengadaan sarana dan prasarana tahun 2019 adalah 42 unit
pengadaan barang/jasa..
a. Capaian Kinerja Organisasi
1) Pengertian Umum
a) Pengertian
Jumlah pengadaan sarana dan prasara untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan mellalui Tim pengadaan barang/jasa.
b) Definisi Opersional
Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, faslitas penunjang
perkantoran dan kendaraan dalam satu tahun.
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 58
40 40 40 46
42 40 40 40 46
40
100.0 100.0 100.0 100.0 95.2
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017 2018 2019
Jum
lah
Target Realisasi Kinerja (%)
c) Cara perhitungan :
Akumulasi jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, faslitas
penunjang perkantoran dan kendaraan dalam satu tahun.
2) Capaian Kinerja
a) Capaian Kinerja
Target capaian jumlah pengadaan sarana dan prasarana tahun 2019
sebesar 42 unit. Sedangkan realisasi capaian sebesar 40 unit.
Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja sebesar 95,2%.
b) Trend capaian kinerja tahun 2015 s.d 2019
- Perbandingan capaian kinerja pada Tahun 2015-2019
Trend capaian jumlah pengadaan sarana dan prasarana tahun
2015-2018 mencapai target yang telah ditetapkan (100%),
sedangkan tahun 2019 tidak mencapai target (95,25). Secara
lebih rinci dapat dlihat pada gambar berikut :
Gambar 15. Persentase capaian pengadaan sarana dan prasarana di KKP Kelas III Pangkalpinang
Tahun 2017-2019
Secara lebih rinci kegiatan pengadaan barang dan jasa yang
dilakukan KKP Kelas III Pangkalpinang tahun 2019 meliputi
pengadaan fasilitas kesehatan sebesar 19 unit dan fasilitas
penunjang perkantoran sebesar 23 unit.
- Perbandingan dengan Instansi sejenis
Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase pengadaan
sarana dan prasarana KKP Kelas III Tembilahan lebih tinggi yaitu
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 59
32 unit (100%) dibandingkan KKP Kelas III Pangnkalinang 40 Unit
(95,2%). Meskipun demikian jika dilihat dari jumlah target, KKP
Kelas III pangkalpinang lebih tinggi (42 unit) dibandingkan target
KKP Kelas III Tembilahan (32unit).
c) Analisis keberhasilan Kegiatan
Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan. kondisi ini
disebabkan : adanya tim pengadaan barang dan jasa yang terlatih,
Selain itu pengadaan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) dan Rencana Penarikan Dana (RPD dan tersedianya peraturan
terkait pengadaan barang/jasa..
d) Analisis efisiensi sumber daya
- Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut
adalah Tim Pengadaan Barang dan Jasa yang meliputi fungsional
perencana dan BMN serta pejabat pengelola anggaran meliputi
Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat
Penandtangan Surat Perintah Membayar dan pejabat penerima
hasil pengadaan barang/jasa;
- Adanya Tim ULP dan Tim Pokja dalam pengadaan barang/jasa;
- Adanya LPSE dan e-katalog dalam proses pengadaan
barang/jasa;
- Adanya pembiayaan pelatihan yang ditanggung oleh pusat (Ditjen
P2P Kemenkes RI dan Dinkes);
- Indikator jumlah pengadaan sarana dan prasarana mencapai
95,2%. Indikator tersebut tidak dapat dihitung efisiensi karena
capaian anggaran kegiatan <80%.
e) Upaya-upaya yang dilakukan
- Peningkatan kapasitas petugas pengadaan barang dan jasa;
- Melakukan pengadaan barang dan jasa yang bebas KKN (korupsi,
Kolusi dan Nepotisme) dan sesuai aturan/kaedah yang ada;
- Pengajuan zona integrasi Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) di KKP Kelas
III Pangkalpinang.
f) Kendala/masalah yang dihadapi
- Terdapat barang pengadaan yang tidak tersedia E-katalop LPSE;
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 60
- Adanya kelebihan/sisa anggaran dari proses pengadaan barang
dan jasa.
g) Pemecahan masalah
- Mencari barang dengan spesifikasi yang sama diluar e-katalog
LPSE, mengingat urgensi dari alat/barang tersebut;
- Melakukan optimalisasi anggaran yang tidak terpakai habis untuk
kegiatan pengadaan barang lainnya yang lebih dibutuhkan.
12. Indikator Keduabelas
Target peningkatan kapasitas SDM bidang P2P tahun 2019 adalah 9 jenis
pelatihan.
a. Capaian Kinerja Organisasi
1) Pengertian Umum
a) Pengertian
Jumlah SDM yang mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit.
b) Definisi Opersional
Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh
SDM dalam kurun waktu satu tahun.
c) Cara perhitungan :
Akumulasi jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti
oleh SDM dalam kurun waktu satu tahun.
2) Capaian Kinerja
a) Capaian Kinerja
Target capaian jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P tahun
2019 sebesar 9 jenis pelatihan. Sedangkan realisasi capaian sebesar
12 jenis pelatihan. Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja
sebesar 133,3%.
b) Trend capaian kinerja tahun 2015 s.d 2019
- Perbandingan capaian kinerja pada Tahun 2015-2019
Trend capaian jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
tahun 2015-2019, mencapai target yang telah ditetapkan bahkan
melebihi target masing-masing sebesar 160%, 200%, 180%,
Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 61
5 5 5 5 9 8 10 9 12 12
160.0
200.0 180.0
240.0
133.3
0
50
100
150
200
250
300
2015 2016 2017 2018 2019
Jum
lah
Target Realisasi Kinerja (%)
240% dan 133,3%. Secara lebih rinci dapat dlihat pada gambar
berikut :
Gambar 16. Pesentase capaian peningkatan kapasitas SDM bidang P2P di KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2017-2019
Secara lebih rinci pada Tabel 10, kegiatan peningkatan kapasitas
petugas teknis P2P yang diikuti meliputi : pelatihan jabatan
fungsional teknis entomologi ahli, pengendalian rodent, Tim
Gerak Cepat, Deteksi dan Respon, Napza, Reborn dan jabfung
epidemiologi ahli.
Tabel 10. Distribusi Pendidikan/Pelatihan Pegawai KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019
No Jenis Peningkatan Sdm Petugas Yang
Mengikuti Waktu Pelaksanaan Jabatan Keterangan
1 Pelatihan Vaksinologi Januari dr. Anggri Yani Dokter (JFU) KKP Induk
dr. M Leo Arybowo Dokter (JFU) KKP Induk
Februari dr. Elfrida Cibro Dokter (JFU) KKP Induk
dr .Riza Jayanti Dokter (JFU) KKP Wilker BDA
Maret dr. Leoandri Dokter (JFU) KKP Wilker BDA
dr. Maria Ulfa Dokter (JFU) KKP Wilker Tj Pandan
2 Diklat Kekarantinaan Kesehatan Maret Fitri Dwi Fidiawati, SKM Entokes Ahli (JFU) KKP Induk
3 Pelatihan Pengendalian Vektor Dan Bpp Di Pesawat
Maret Melan Saputra Perawat (JFU) KKP Wilker Tj Pandan
4 Latsar Gol Iii April, Mei, Juli dr. Leoandri Fahlefi Dokter (JFU) KKP Wilker BDA
dr. Maria Ulfa Dokter (JFU) KKP Wilker Tj Pandan
5 Pelatihan Pengendalian Vektor & BPP Februari Afrida Sanitarian (JFU) KKP Wilker Tj Pandan
6 Pelatihan Sanitasi Pesawat Juli Afrida Sanitarian (JFU) KKP Wilker Tj Pandan
7 Pelatihan Operasionalisasi Peralatan Deteksi Kkm
Oktober Jhonson Simarmata, SKM Kasi PRL & KLW KKP Induk
Afrida Sanitarian (JFU) KKP Wilker Tj Pandan
Desember
Jhonson Simarmata, SKM Kasi PRL & KLW KKP Induk
Emil Hartadiansyah, SKM Kasi PRL & KLW KKP Induk
8 Pelatihan Barang/Jasa Juni Muzakkir Pengelola BMN (JFU) KKP Induk
Arif Kristianto Perawat (JFU) KKP Induk
Juli Fitri Dwi Fidiawati, SKM Entokes Ahli (JFU) KKP Induk
9 Seminar Fetp September Nuryanto, SKM., MPH Kasi PKSE KKP Induk
10 Orientasi Saka Bhakti Husada September Jhonson Simarmata, SKM Kasi PRL & KLW KKP Induk
11 Pelatihan Petugas Vaksinasi Dalam
Rangka Penerbitan ICV
November dr. M. Leo Arybowo Dokter (JFU) KKP Induk
12 Workshop SKI Desember Nuryanto, SKM., MPH Kasi PKSE KKP Induk
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 62
- Perbandingan dengan Instansi sejenis
Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase
peningkatan kapasitas petugas teknis P2P di KKP Kelas III
Pangkalpinang lebih tinggi (133,3%) dibandingkan KKP Kelas III
Tembilahan (100%).
c) Analisis keberhasilan Kegiatan
Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, bahkan melebihi
target yang ditetapkan. Kelebihan target tersebut, disebabkan adanya
peningkatan kapasitas SDM yang diselenggarakan dengan
pembiayaan dibebankan pada Satker/Instansi yang mengundang.
d) Analisis efisiensi sumber daya
- Adanya pembiayaan pelatihan yang ditanggung oleh pusat (Ditjen
P2P Kemenkes RI dan Dinkes);
- Indikator jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
mencapai 240%. Indikator tersebut tidak dapat dihitung efisiensi
karena capaian anggaran kegiatan <80%.
e) Upaya-upaya yang dilakukan
- Menugaskan petugas untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan
job desk dan peta jabatannya;
- Memberikan dukungan kepada pegawai ntuk meningkatkan
kapasitas melalui pelatihan, ijin belajar maupun tugas belajar.
f) Kendala/masalah yang dihadapi
- Kesulitan dalam mencari penyelenggara pelatihan teknis
pendukung kegiatan tertentu;
- Biaya penyelenggaraan yang tidak mencukupi.
g) Pemecahan masalah
- Melakukan pencarian pihak penyelenggara pelatihan tertentu
melalui media informasi (Website BPPK/akademis);
- Melakukan revisi pada biaya penyelenggaraan yang tidak
mencukupi.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 63
B. REALISASI ANGGARAN
1. Realisasi Anggaran Per Kegiatan
Tabel 11. Target dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Kegiatan
KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019
No Jenis Belanja Pagu Realisasi %
1 Surveilans dan Karkes 1.111.030.000 1.013.405.229 91,21
2 P2PTVZ 587.999.000 470.386.163 80,00
3 P2ML 157.815.000 133.451.750 84,56
4 Dukungan manajemen 9.616.837.000 8.644.694.086 89,89
Total Pagu 11.473.681.000 10.273.833.228 89,44
Berdasarkan Tabel 11. menunjukkan bahwa realisasi anggaran pada Satker
KKP Kelas III Pangkalpinanng, yaitu 89,44%. Menurut per jenis kegiatan,
serapan tertinggi adalah kegiatan Surveilans dan Karantina Kesehatan yaitu
sebesar 91,21% dan terendah pada Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2PTVZ) yaitu sebesar 80,00%
Tabel 12. Target dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019
No Jenis Belanja Pagu Realisasi %
1 Belanja Pegawai 6.405.056.000 5.978.505.066 93,34
2 Belanja Barang 4.595.074.000 4.011.581.752 89,24
3 Belanja Modal 473.551.000 182.850.410 38,61
Total Pagu 11.473.681.000 10.261.937.228 89,44
Berdasarkan Tabel 12. menunjukkan bahwa realisasi anggaran pada Satker
KKP Kelas III Pangkalpinanng, yaitu 89,44%. Menurut per jenis belanja,
serapan tertinggi adalah beanja pegawai yaitu sebesar 93,34% dan terendah
pada belanja modal yaitu sebesar 38,61%.
2. Realisasi Anggaran Per Indikator
Tabel 13. Target dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Indikator Kegiatan
KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019
IKK TARGET REALISASI %
Jumlah alat angkut angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
16.750.000 15.034.800 89,8
Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
157.415.000 153.256.120 97,4
Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit 53.756.000 50.711.959 94,3
Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
132.880.000 124.490.898 93,7
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 64
Jumlah Pelabuhan/ Bandara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
123.552.000 121.582.780 98,4
Jumlah sertifikasi/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
23.730.000 18.127.875 76,4
Jumlah pelabuhan/bandara yang memenugi syarat-syarat sanitasi
40.740.000 39.573.565 97,1
Jumlah pelabuhan/bandara bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
437.999.000 334.589.592 76,4
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
157.815.000 133.451.750 84,6
Jumlah penyusunan dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
920.553.000 818.547.726 88,92
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang sesuai aturan
473.551.000 182.850.410 38,6
Jumlah SDM bidang P2P yang ditingkatkan kapasitasnya
132.086.000 114.724.555 86,9
Realisasi anggaran pada Satker KKP Kelas III Pangkalpinang menurut per
indikator kegiatan, serapan tertinggi adalah jumlah pelabuhan/bandara/
PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah yaitu sebesar
98,4% dan terendah pada jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang
sesuai aturan yaitu sebesar 38,6%. Secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel
13.
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 65
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pencapaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pangkalpinang telah
berjalan dengan baik dan sesuai dengan target Perjanjian Kinerja yang telah
ditetapkan sebelumnya.
2. Berdasarkan pengukuran indikator kinerja dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019,
dari 12 Indikator kinerja kegiatan telah mencapai dan melebihi target yang
ditetapkan sebelumnya dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 106,7%.
3. Berdasarkan penyerapan dan pengukuran kinerja anggaran tahun 2019 diketahui
bahwa kinerja anggaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di
KKP Kelas III Pangkalpinang sebesar 89,54%.
4. Penyelenggaraan program pengendalian dan pencegahan penyakit di KKP Kelas
III Pangkalpinang harus dilakukan secara bersama-sama dan bersinergi dengan
pemerintah daerah. Dengan demikian, setiap permasalahan penyakit dan faktor
risikonya yang timbul dapat dideteksi, direspon dan dicegah secara cepat dalam
rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung yang tinggi
B. SARAN
1. Perlu dilakukan review terhadap Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019
dalam rangka memastikan semua indikator dapat dicapai pada akhir tahun
evaluasi.
2. Keberhasilan yang telah dicapai tahun 2019 diharapkan dapat lebih ditingkatkan
pada tahun berikutnya dan sekaligus menjadi barometer agar kegiatan-kegiatan
dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien.
3. Permasalahan serta solusi yang dituangkan dalam LAKIP ini diharapkan tidak
sekedar menjadi sebuah kalimat di atas kertas tanpa realisasi ke arah yang lebih
baik dan menjadi catatan perbaikan di tahun berikutnya.