Post on 13-Feb-2016
description
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGI
Tutor: dr. Kartono Ichwani, Sp. BK
Kelompok V
Afifah Qonita 2013730123Bayu Setyo Nugroho 2013730130Bhismo Prasetyo 2012730119Dwi Suci Hariyati 2013730138Fahmi Fil Ardli 2013730141Lisa Nopiyanti 2013730149M Arief Munggaran 2013730153Nabilla Rahmawati 2013730159Putri Dina Indrisia 2013730165Sally Novrani Puteri 2013730174Syifa Febriana 2013730181
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015
EMPEDU
Empedu diproduksi oleh hati dan disimpan didalam kandung empedu. Selama
pencernaan, kandung empedu berkontraksi dan menyalurkan empedu ke usus kecil. Banyaknya
empedu yang disalurkan tergantung dari :
Jenis makanan, makin banyak makanan (lemak) maka makin banyak empedu
Susunan empedu dalam hati
Perangsangan empedu tergantung dua factor :
Factor makanan
Factor hormonal
Sebelum masuk ke usus kecil empedu bercampur dahulu dengan getah pancreas. Empedu
bereaksi alkalis. Diantara bahan-bahan terpenting yang terdapat didalam empedu adalah garam-
garam empedu (natrium glikokolat dan taurokolat), pigmen-pigmen empedu, lesitin, kolestrol,
dan garam-garam anorganik. Empedu merupakan campuran sekresi dan ekskresi. Bahan yang
disekresi misalnya garam-garam empedu dan yang diekresi adalah pigmen-pigmen empedu dan
kolesterol. Garam-garam empedu membantu proses pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin
yang larut dalam lemak. Aktivitas tadi disebabkan oleh :
Garam empedu merendahkan tegangan permukaan dan membantu emulsifikasi lemak
sehingga memudahkan pencernaan.
Garam empedu berikatan dengan asam lemak membentuk suatu kompleks yang lebih
mudah larut dan diserap.
Disamping mengekskresikan sejumlah zat yang dibentuk ditempat lain didalam tubuh.
Diantaranya yang terpenting adalah bilirubin, yang merupakan salah satu produk akhir utama
pemecahan hemoglobin. Dimana bila sel darah merah telah melewati masa hidupnya, rata-rata
120 hari, maka membrane sel darah merah pecah dan melepaskan hemoglobin yang difagositosis
oleh sel-sel retikuloendotelial system di seluruh tubuh. Disini hemoglobin akan dipecah menjadi
hem dan globin, lalu cincin hem cepat dikonversi menjadi bilirubin yang dilepaskan ke dalam
plasma atau disebut bilirubin I. Kemudian ada juga oleh sel hepar menjadi bilirubin II yang
diekskresikan oleh transport aktif ke dalam empedu
1.1 PERCOBAAN EMULSI DENGAN EMPEDUAlat dan Bahan:- Minyak kelapa- Air- Cairan empedu- Tabung reaks- Rak tabung reaksi
Langkah kerja:a. Kedalam tabung reaksi I masukkan air 10 ml dan minyak kelapa 1 mlb. Kedalam tabung reaksi II masukkan air 8 ml, minyak kelas 1 ml dan cairan empedu 2
ml
Kedua tabung reaksi ini dikocok kuat-kuat dan tempatkanlah untuk beberapa lama di rak tabung reaksi. Perhatikanlah emulsi yang terjadi.
Hasil:
a. Tabung I: warna airnya jernih, karena minyak dan kelapa tidak dapat bersatu
b. Tabung II: warna airnya menjadi keruh (ada butiran lemak) karena cairan empedu mengelmusi lemak menjadi butiran yang kecil
1.2 PERCOBAAN UNTUK MENYATAKAN PIGMEN EMPEDU
Tabung I Tabung II
Alat dan Bahan:- Asam nitrat- Cairan empedu- Tabung reaksi- Pipet
Langkah Kerja:a. Tuangkan asam nitrat 2 ml secara pelan dan miringb. Lalu tuangkan cairan empedu 2 ml secara pelan dan miring agar terbentuk cincin
diantara 2 cairan, perhatikan perubahan yang terjadi
Hasil:Terbentuknya cincin hijau pada batas 2 cairan
1.3 PERCOBAAN MENYATAKAN GARAM EMPEDU (PATTENKOFFER’S TEST)
Alat dan Bahan:- Cairan empedu- Larutan sukrosa 5%- Asam sulfat pekat- Tabung reaksi- Pipet
Laangkah kerja:
a. Tuangkan cairan empedu sebanyak 5 ml dan 5 tetes larutan sukrosa 5%, lalu didadukb. Lalu masukkan asam sulfat pekat secara perlahan dan miring, perhatikan perubahan
yang terjadi
Hasil:Terdapat cincin ungu pada lapisan antara asam sulfat, empedu, dan sukrosa