Post on 08-Apr-2016
description
LAPORAN PENDAHULUANANSIETAS
DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING
LAPORAN PENDAHULUAN ANSIETAS
1. Definisi :
• Ansietas adalah perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan
yang disertai dengan gejala fisiologis (Tomb, 2004)
• Ansietasadalahgangguanalamperasaan (afektif) yang
ditandaidenganperasaanketakutanataukekhawatiran yang mendalamdanberkelanjutan,
tidakmengalamigangguandalammenilairealitas (RTA), kepribadianmasihtetaputuh
(tidakmengalamikeretakankepribadian/ splitting of personality),
perilakudapatterganggutetapimasihdalambatas-batas normal (Hawari, 2002)
• Ansietasadalahperasaan was-was, kuatiratautidaknyamanseakan-akanterjadisesuatu yang
dirasakansebagaiancaman. Ansietasberbedadengan rasa takut.
Takutmerupakanpenilaianintelektualterhadapsesuatu yang berbahaya,
sementaraansietasadalahresponsemosionalterhadappenilaiantersebut
Klasifikasi ansietas adalah :
a. Ansietas ringan
Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang
menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas dapat memotivasi belajar
dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas
b. Ansietas sedang
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan perhatian pada hal penting dan
mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun
dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah
c. Ansietas berat
Ansietas ini sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk
memusatkan perhatian pada hal kecil saja dan mengabaikan hal lain. Individu tidak mampu
berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan/ tuntutan
d. Panik
Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror. Lahan persepsi sudah terganggu
sehingga individu tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa
walaupun sudah diberi pengarahan/ tuntutan
2. Faktor Predisposisi :
a. Biologis
1) Latar belakang genetik :
a. Riwayat ansietas dalam keluarga, ada komponen genetik yang
sedangdandihubungkandenganfobiasosialdandepresi mayor
b. Sensitivitas laktat
c. Kembar monozigot 5 x > dizigot
d. Sindrom kromosom 13 terkait dengan gangguan panik, sakit kepala berat,
hipotiroid
2) Status nutrisi :
a. BB kurang (terlalu kurus) atau lebih dari BB ideal (overweight)
3) Kondisi kesehatan secara umum : memiliki riwayat penyakit fisik
a. Riwayat penyakit kanker (semua jenis kanker)
b. Riwayat gangguan pada paru-paru : (seperti ada pada penyakit paru
obstruksif kronik, oedema paru, sumbatan jalan nafas, asma,
embolus)
c. Riwayat gangguan jantung
(Penyakit jantung bawaan atau demam rhematik, riwayat serangan
jantung, dan hipertensi, kondisi arteriosclerosis)
d. Riwayat penyakit endokrin
(Hipertiroid, hipoglikemi, hipotiroid, premenstrual sindrom,
menopause)
e. Riwayat penyakit neurologis
(Epilepsi, Huntington’s disease, Multiple Sclerosis, Organic Brain Syndrome)
f. Riwayatpenyakit gastrointestinal : Gastritis, UlkusPeptik, CH
g. Riwayatpenyakitintegumen : Herpes, Varisela, Eskoriasis
h. Riwayat penyakit muskuloskletal : Fraktur dengan Amputasi,
i. Riwayat penyakit reproduksi : Impoten, Frigid, Infertil,
j. Riwayatpenyakitkelamin : Gonorhoe, Sipilis
k. Riwayatpenyakitimunologi : HIV/AIDS, Sindrom Steven Johnson
4) Riwayatpenggunaanzat
a. Intoksikasi : obat antikolinergik, aspirin, kafein, kokain, halusinogen
termasuk phenchiclidine, steroid dan simpatomimetik
5) Riwayat putus zat : alkohol, narkotik, sedatif-hipnotik
6) Sensitivitasbiologi :
a. Secaraanatomi :gangguanpadasistemlimbik, talamus, korteks frontal.
b. Sistemneurokimia :
GABA (Gama Amino Butiric Acid)
defisiensirelatifatauketidakseimbanganGABA ,
Norepinephrin :terlaluaktifataukurangaktif di bagianotak yang
berkaitandenganansietas
Serotonin :kekuranganatauketidakseimbangan
7) Paparanterhadapracun
b. Psikologis
1) Intelegensia
Retardasi mental ringan IQ 50-70
Retardasi mental sedang IQ 35-50
Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusan
Kadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi
2) Kemampuan verbal
Adanya gangguan sensori penglihatan dan pendengaran:
- buta - tuli
Adanya kerusakan area motorik bicara :
- pelo - gagap
Adanya pembatasan kontak sosial dengan keluarga dan teman :
- perbedaan budaya - lokasi tempat tinggal yang terisolasi
Proses pengobatan yang menyebabkan gangguan bicara : ICU, NGT, ETT,
trakeostomi
3) Kepribadian
ambang, histrionik, narsisistik, menghindar, dependen, obsesif
kompulsif/ kepribadian pencemas
4) Pengalaman masa lalu
Pengalaman yang tidak menyenangkan :
- di keluarga : masa kecil yang kacau, berpisah dengan orang tua
pada usia awal/ dini, proses imitasi dan identifikasi diri terhadap kedua orang
tua
- di tempat kerja : mutasi, PHK, pensiun, turun jabatan, konflik di tempat kerja
- di sekolah : tinggal kelas, tidak lulus, sering pindah sekolah
- di masyarakat
Riwayat pasca trauma yang buruk (pengalaman berperang, perkosaan,
kecelakaan yang serius, deprivasi atau penyiksaan yang buruk)
5) Konsep diri
a) Gambaran diri:
- tidak menyukai tubuhnya
- merasa tidak sempurna
- ketidak puasan terhadap ukuran tubuh, fungsi, penampilan dan
potensi yang dimiliki
b) Identitas diri
- kerancuan identitas
c) Peran
- konflik peran
- peran ganda
- ketidak mampuan menjalankan peran
- tuntutan peran tidak sesuai usia
d) Ideal diri
- ideal diri tidak realistis
- ideal diri terlalu rendah
- ambisius
e) Harga diri
- harga diri rendah situasional
8). Motivasi
- motivasi rendah
9) Pertahanan psikologis
- self kontrol (kadang tidak mampu menahan diri terhadap
dorongan yang kurang positif)
- menurut pandangan Psikoanalitik, ansietas adalah konflik
emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian, id dan
super ego
c. Sosial Budaya
1) Usia : remaja, dewasa awal
2) Gender : wanita : pria = 2 : 1
3) Pendidikan : kurang/ rendah
4) Pendapatan : kurang/ rendah
5) Pekerjaan : tidaktetap, tidakpunyapekerjan, tidakmandiridalamekonomi, bebankerja yang
terlalutinggi
6) Status sosial : belum bisa memisahkan diri dari autokritas keluarga
7) Latar belakang budaya : budaya yang individualis, nilai budaya yang bertentangan
dengan nilai kesehatan dan nilai dirinya
8) Agama dan keyakinan : semua agama, kurang mengamalkan ajaran agama dan
keyakinannya/mempunyai religi dan nilai agama yang buruk
9) Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power syndrome
10) Pengalaman sosial : adanya perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan
penolakan interpersonal, berpisah dengan orang yang dicintai, kehilangan orang yang
dicintai, lingkungan sosial yang rawan bencana, kriminalitas, kadang tidak mampu
berhubungan secara intim dengan lawan jenis
11) Peran sosial : gagal melaksanakan peran sosial
12) Keluarga : proses imitasi dan identifikasi diri terhadap kedua orang tua
3. Faktor Presipitasi
a. Nature
Faktor-faktor biologis;
1) Status nutrisi : BB kurang (terlalu kurus) atau lebih dari BB ideal (overweight)
2) Kondisi kesehatan secara umum : memiliki sakit fisik (kehilangan salah satu bgn
tubuh, kehilangan fungsi tubuh)
3) Sensitivitas biologi :
secara anatomi : gangguan pada sistem limbik, talamus, korteks frontal
sistem neurokimia : GABA (Gama Amino Butiric Acid), norepinephrIn, serotonin
4) Paparan terhadap racun
Faktor-faktor psikologis
1) Intelegensia
Retardasi mental ringan IQ 50-70
Retardasi mental sedang IQ 35-50
Kadang-kadang tidak mampu membuat penilaian dan keputusan
Kadang-kadang tidak mampu berkonsentrasi
2) Kemampuan verbal
adanya gangguan sensori penglihatan dan pendengaran:
-buta -tuli
adanya kerusakan area motorik bicara :
-pelo - gagap
adanya pembatasan kontak sosial dengan keluarga dan teman :
perbedaan budaya,
lokasi tempat tinggal yang terisolasi
proses pengobatan : ICU, NGT, ETT, Trakeostomi
3) Moral
Konflik dengan norma atau peraturan di masyarakat, tempat kerja
Pelanggaran norma dan nilai di masyarakat
Terlibat masalah hukum
4) Kepribadian :
ambang, histrionik, narsisistik, menghindar, dependen, obsesif
kompulsif/ kepribadian pencemas
5) Pengalaman yang tidak menyenangkan :
(korban perkosaan, kehilangan pekerjaan/ pensiun, kehilangan
sesuatu/ orang yang dicintai, saksi kejadian traumatis, ketegangan
peran, kekerasan, penculikan, perampokan, kehamilan di luar nikah,
perselingkuhan)
6) Konsep diri
Gambaran diri:
- tidak menyukai tubuhnya
- merasa tidak sempurna
- ketidak puasan terhadap ukuran tubuh, fungsi, penampilan dan
potensi yang dimiliki
Identitas diri
- kerancuan identitas
Peran
- konflik peran
- peran ganda
- ketidak mampuan menjalankan peran
- tuntutan peran tidak sesuai usia
Ideal diri
- ideal diri tidak realistis
- ideal diri terlalu rendah
- ambisius
Harga diri
- harga diri rendah situasional
7) Motivasi
- motivasi rendah
8). Pertahanan psikologis
- self kontrol
Faktor sosial budaya
1) Usia : remaja, dewasa awal
2) Gender : wanita : pria = 2 : 1
3) Pendidikan : kurang/ rendah
4) Pendapatan : kurang/ rendah
5) Pekerjaan : tidak tetap, tidak punya pekerjan, beban kerja yang terlalu tinggi
6) Status sosial : menengah ke bawah
7) Latar belakang budaya : budaya yang individualis
8) Agama dan keyakinan : semua agama, kurang mengamalkan ajaran agama
9) dan keyakinannya
10) Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power syndrome
11) Pengalaman sosial : berpisah dengan orang yang dicintai, kehilangan orang
yang dicintai, lingkungan sosial yang rawan kriminalitas, bencana
alam, peperangan/ konflik, kecelakaan)
12) Peran sosial : gagal melaksanakan peran sosial, gagal membentuk keluarga baru,
belum menikah
b. Origin
Internal:
1) Persepsi Individu yang buruk tentang dirinya dan orang lain
Eksternal
1) Kurang dukungan kelompok/ peer group
2) Kurang dukungan keluarga
2) Kurang dukungan masyarakat
c. Timing
1) Stres terjadi dalam waktu dekat
2) Stres terjadi dalam waktu yang cukup lama
3) Stres terjadi secara berulang-ulang/ terusmenerus
d. Number
1) Sumberstreslebihdarisatu (semua stressor yang adaselamausiatumbang)
2) Stresdirasakansebagaimasalah yang sangatberat
4. Penilaian stressor
a. Kognitif
1) Kerusakan perhatian
2) Kurang konsentrasi
3) Pelupa
4) Kesalahan dalam menilai
5) Preokupasi
6) Bloking
7) Penurunan lapangan pandang
8) Berkurangnya kreativitas
9) Produktivitas menurun
10) Bingung
11) Sangat waspadai
12) Berkurangnya objektivitas
13) Takut kehilangan kontrol
14) Takut bayangan visual
15) Takut akan terluka atau kematian
16) Kesadaran diri meningkat
17) Mimpi buruk
b. Afektif
1. Mudah terganggu
2. Tidak sabar
3. Gelisah
4. Tegang
5. Nervous
6. Takut
7. Alarm
8. Frustasi
9. Teror
10. Gugup
11.Gelisah
12. Merasa bersalah
16. Pemalu
17. Frustasi
c. Fisiologik
Cardiovaskuler
1.Palpitasi
2. Jantung berdebar
3. TD meningkat
4. Rasa mau pingsan
5. Pingsan
6. TD menurun
7. Denyut nadi menurun
Pernafasan
1. Nafas cepat
2. Nafas pendek
3. Tekanan pada dada
4. Nafas dangkal
5. Pembengkakan pada tenggorok
6. Sensasi tercekik
7. Terengah-engah
Neuromuskular
1.Refleks meningkat
2.Reaksi kejutan
3.Mata berkedip-kedip
4.Insomnia
5.Tremor
6.Rigiditas
7.Gelisah
8.Wajah tegang
Gastrointestinal
1. Kehilangan nafsu makan
2. Menolak makanan
3. Rasa tidak nyaman pada abdomen
4. Mual
5. Rasa terbakar di perut
6. Diare
7. Perut melilit
Traktus Urinarius
1. Tidak dapat menahan kencing
2. Sering berkemih
Reproduksi
1. Tidak datang bulan (amenore)
2. Darah haid berlebihan
3. Darah haid amat sedikit
4. Masa haid berkepanjangan
5. Masa haid amat pendek
6. Haid beberapa kali dalam sebulan
7. Menjadi dingin
8. Ejakulasi dini
Integumen
1. Wajah kemerahan
2. Berkeringat setempat (telapak tangan)
3. Gatal
4. Rasa panas dan dingin pada kulit
5. Wajah pucat
6. Berkeringat seluruh tubuh
d. Behavioral
1.Gelisah
2.Ketegangan fisik
3.Tremor
4. Gugup
5. Bicara cepat
6. Kurang koordinasi
7.Cenderung mendapat cedera
8. Menarik diri dari hubungan interpersonal
9. Menghalangi
10. Melarikan diri dari masalah
11. Menghindar
12. Hiperventilasi
e. Respon Sosial
1. Kadang kadang menghindari kontak sosial/ aktivitas sosial
menurun
2. Kadang-kadang menunjukkan sikap bermusuhan
5. Sumber Koping
a. Personal ability
1) Kurang komunikatif
2) Hubungan interpersonal yang kurang baik
3) Kurang memiliki kecerdasan dan bakat tertentu
4) Mengalamigangguanfisik
5) Perawatan diri yang kurang baik
6) Tidakkreatif
b. Sosial Support
1) Hubungan yang kurangbaikantar : indiv, keluarga , kelp danmasyarakat
2) Kurang terlibat dalam organisasi sosial/ kelompok sebaya
3) Ada konflik nlai budaya
c. Material Assets
1) Kurang memilki penghasilan secara individu.
2) 2. Sulit mendapat pelayanan kesehatan
3) 3. Tidak memiliki pekerjaan/ vokasi/ posisi
d. Positive beliefs
1) Tidakmempunyaikeyakinandannilai yang positif
2) Kurang memiliki motivasi
3) Kurang berorientasi kesehatan pada
4) pencegahan (lebih senang melakukan pengobatan )
6. Mekanisme koping
Konstruktif
Kecemasan dijadikan sebagai tanda dan peringatan. Individu menerimanya sebagai suatu
pilihan untuk pemecahan masalah. Seperti : negosiasi/ kompromi, meminta saran,
perbandingan yang positif, penggantian rewards
Destruktif
Menghindari kecemasan tanpa menyelesaikan masalah atau konflik tsb. Seperti denial,
supresi atau proyeksi, menyerang, menarik diri
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Tn. S ( 67 tahun), bekerja, dirawat di Rumah Sakit B untuk pertama kalinya dengan
keluhan nyeri pada perut kanan bagian bawah. Tn. S merasa gelisah, cemas, tidak bisa tidur
karena baru pertama kalinya dirawat di Rumah Sakit
2. Diagnosa Keperawatan : Ansietas
3. Tujuan :
1. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2. Pasien mampu mengenal ansietas
3. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
4. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi
ansietas
4. Tindakan keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi.
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah :
a. mengucapkan salam terapeutik
b. berjabat tangan
c. menjelaskan tujuan interaksi
d. membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
2. Bantu pasien mengenal ansietas
a. bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
b. bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
c. bantu pasien mengenal penyebab ansietas
d. bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri
a. pengalihan situasi
b. latihan relaksasi
1) Tarik nafas dalam
2) mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
c. teknik 5 jari
4. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul
B. Proses pelaksanaan tindakan
Orientasi :
”Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya Ridho Kunto Prabowo, panggil saja saya
masRidho, saya perawat yang akan merawat bapak selama di uresos ini, saya akan datang setiap
hari dari jam 7 pagi sampai jam 2 sore, Apa betul ini pak S ? bapak lebih suka dipanggil siapa?”
”Tujuan saya merawat bapak untuk membantu mengatasi masalah yang bapak rasakan”
”Bagaimana perasaan bapak pagi ini?”
”O, jadi bapaksemalam tidak bisa tidur?”
”Baiklah, bapak, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang
Mbak rasakan?”
’Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 30 menit?”
”Kita berbincang-bincang disini saja ya bapak, di ruangan bapak?”
Kerja
”Coba bapak ceritakan apa yang bapak rasakan?”
”Oh, jadi bapak merasa gelisah, cemas karena harus dirawat di uresos?”
”Apakah sebelumnya bapak pernah mengalami sakit sehingga perlu dirawat di uresos?”
”Jadi bapak baru pertama kali dirawat di uresos ?”
“Selama ini, bila bapak punya masalah yang mengganggu, apa yang bapak lakukan?”
”Jadi kalau bapak punya masalah, bapak akan memikirkan terus masalah itu sehingga bapak
merasa gelisah, tidak bisa tidur, tidak nafsu makan?”
“Apakah sebelumnya bapakpernah mengalami masalah yang bapak anggap cukup berat?”
“Apakah mbak mampu menyelesaikan masalah tersebut?”
“Wah, baik sekali, berarti dulu bapak pernah mampu menyelesaikan masalah yang cukup berat,
saya yakin sekali bapak sekarang juga akan mampu menyelesaikan kecemasan yang mbak
rasakan”
“Baiklah bapak, bagaimana kalau sekarang kita coba latihan relaksasi dengan cara tarik nafas
dalam, ini merupakan salah satu cara yang cukup mampu untuk mengurangi kecemasanyang
bapak rasakan. Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, bapak perhatikan
saya, lalu bapak bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bapak.”
“bapak silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, bapak tarik nafas dalam
perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu bapak hembuskan udara
melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah, sekarang coba bapak praktikkan. Wah
bagus sekali, bapak sudah mampu melakukannya. bapak bisa melakukan latihan ini selama 5
sampai 10 kali sampai mbak merasa relaks atau santai”
Terminasi
”Bagaimana perasaan bapak setelah kita ngobrol tentang masalah yang bapakrasakan dan latihan
relaksasi?”
”Bagus sekali, jam berapa bapak akan berlatih lagi melakukan cara ini? Mari, kita masukkan
dalam jadual harian bapak. Jadi, setiap bapakmerasa cemas, bapak bisa langsung praktikkan cara
ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat. Latihan relaksasi ini hanya
salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan, masih ada cara
lain dengan latihan mengerutkan dan mengendurkan otot, bagaimana kalau kita latihan cara yang
kedua ini besok pagi, seperti
biasa jam 10 pagi di ruangan ini? Assalamualaikum, bapak”