Post on 16-Apr-2015
Laporan General Arrangement
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS GAMBAR RENCANA UMUMTANKER
MV. DAMEN TANKER 13
DISUSUN OLEH :
NAMA : DWIKY SYAMCAHYADI RAHMANNRP : 6210 030 003JURUSAN : TEKNIK BANGUNAN KAPALPROGRAM STUDI : TEKNIK BANGUNAN KAPAL
SURABAYA, NOPEMBER 2010MAHASISWA
DWIKY SYAMCAHYADI RAHMANNRP : 6210 030 003
DAN DISETUJUI OLEH :
DOSEN PEMBIMBING 1
Ir. SANTOSONIP : 131 790 589
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 1
Laporan General Arrangement
I. UKURAN UTAMA KAPAL
Type : Tanker
Lpp : 81.12 m
Lwl : 82.74 m
Loa : 86.94 m
B : 17 m
H : 8.95 m
T : 6.3 m
Vs : 12,5 knot
Cb : 0,703
DWT : 5400 ton
Radius Pelayaran : 485 mil laut
Jarak Pelayaran : Balikpapan-Suurabaya
Gambar 1.1 Contoh kapal Tanker
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 2
Laporan General Arrangement
Definisi Rencana Umum,
Yaitu merencanakan gambar kapal yang isinya antara lain:
1. Sebagai penentu dari ruangan-ruangan umtuk segala kegiatan ABK
2. sebagai penentuan segala peralatan yang diatur sesuai dengan letaknya
3. sebagai penentuan jalan untuk mencapai ruangan-ruangan tersebut.
Langkah-langkah dalam melaksanakan Rencana Umum :
1.Menentukan ruang utama
2.Menentukan batas-batas dari ruangan tersebut
3.Memilih dan menempatkan peralatan perlengkapan (peralatan bongkar
muat,peralatan tambat, peralatan rumah tangga)
4.Menyediakan jalan ke ruang tersebut
Yang tergolong Ruang Utama :
1. Ruang muat (Cargo Hold/Cargo Tank)
2. Ruang mesin (Machinery space)
3. Ruang anak buah kapal (Crew)
4. Tangki-tangki (Bahan baker,air tawar,ballast dan pelumas)
Ukuran utama kapal:
• LOA, LWL, LPP, B, H, T, Vs, Type Kapal
• Cb, Cm, Cw, Cp
• Radius pelayaran ( mil laut )
• Muatan
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 3
Laporan General Arrangement
II. SUSUNAN ABK
1. Master
Captain (Nahkoda) : 1 orang
2. Deck Departement
Perwira :
1. Chief Officer (Mualim I) : 1 orang
2. Second Officer (Mualim II) : 1 orang
3. Third Officer (Mualim III) : 1 orang
Bintara :
1. Quarter Master (Juru mudi) : 2 orang
2. Boatswain (Kepala Kelasi) : 1 orang
3. Seaman (Kelasi) : 2 orang
3. Engine Departement
Perwira :
1. Chief Engineer (Kepala Kamar Mesin) : 1 orang
2. Second Engineer : 1 orang
3. Third Engineet : 1 orang
Bintara :
1. Fireman : 1 orang
2. Oiler : 1 orang
3. Pumpman : 1 orang
4. Catering Departement
Perwira:
1. Chief Cook : 1 orang
Bintara :
2. Assisten Cook : 1 orang
3. Steward : 1 orang
4. Boys : 2 orang
5. Spare Room
1. Cadets : 2 orang
Jumlah : 22 orang
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 4
+
Laporan General Arrangement
III. PERHITUNGAN BHP MESIN INDUK
Metode yang digunakan adalah metode Watson
1. P = 5,0 x ∆ 2/3 x V 3. (33 – 0,017 Lwl )
15000 – 110 x n x √Lwl
Dimana :
P = daya efektif kapal (EHP) dalam KW (1 HP = 0,746)
∆ = displacement dalam ton
= L x B x T x cb x Bj (berat jenis air laut)
= 82.74 x 17 x 6.3 x 0,703 x 1,025
= 6383.575 ton
V = 12,5 knot
= 6.43 m/s (kecepatan dalam meter / detik)
Lwl = 82.74 (panjang kapal dalam meter)
N = 2,5 kisaran per detik (diambil dari standarisasi laju kisaran-
Modul Ajar RU)
(Dari 5000 ton hingga 7500 ton, n = 2,5 kisaran / detik)
P = (5,0 x (6383.575) 2/3 x (6.43) 3 x (33 – (0,017 x 82.74))
15000 – 110(2,5) x √82.74
= 1156.243 kw
EHP = 1156.243 x 0,746
= 1549.923 Hp
Laju kisaran dipakai standarisasi sebagai berikut:
Hingga 1000 ton: n = 8,33 kisaran / detik
Dari 1000 ton hingga ` 2000 ton : n = 6,67 kisaran / detik
Dari 2000 ton hingga 3000 ton n.= 5,00 kisaran / detik
Dari 3000 ton hingga 5000 ton n = 3,33 kisaran / detik
Dari 5000 ton hingga 7500 ton n = 2,50 kisaran / detik
Dari 7500 ton hingga 12500 ton n = 2,08 kisaran / detik
Dari 12500 ton hingga 25000 ton n = 1,92 kisaran / detik
Dari 25000 ton hingga 50000 ton n = 1,83 kisaran / detik
Dari 50000 ton ke atas n = 1,67 kisaran / detik
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 5
Laporan General Arrangement
2. Menghitung Shaft Horse Power (SHP)
SHP = EHP/Cp
=1549.923/0.71
=2183.373 HP
3. Menghitung Delivery Horse Power (Dhp)
DHP = SHP+(1-2% SHP)= 2183.373+(2% 2183.373)= 2227.041 HP
4. Menghitung Break Horse Power
BHP = BHP+(2-3% DHP)
= 2227.041+(3% 2227.041)
= 2293.852 HP
=1711 Kw
Dari perhitungan BHP di atas kita dapat menentukan dimensi dan
ketentuan lain dari mesin induk ( dapat dilihat di katalog mesin induk B &
W ).
Maka => Engine type = B & W 7L28
=> Daya maximum = 2610 HP atau 1920 KW
=> Bore = 225 mm
=> Stroke = 300 mm
=> silinder = 7 silinder
=> Engine speed = 900 r/min
=> Mean effective pressure = 17.9 bar
=> SFOC = 191 g/KWh
= 141 g/BHPh
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 6
Laporan General Arrangement
Gambar 3.1 Dimensi Mesin Induk dari katalog Watsila
Tabel 3.1Ukurani Mesin Induk dari katalog Watsila
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 7
Laporan General Arrangement
Gambar 3.2 pondasi mesin induk dilihat dari atas
Gambar 3.3 penampang melintang pondasi mesin induk
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 8
Laporan General Arrangement
Gambar 3.4 posisi mesin induk, poros antara dan tabung poros baling-baling
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 9
Laporan General Arrangement
IV. PERHITUNGAN DWT (DEAD WEIGHT) / CONSUMABLES
Perhitungan DWT
1. Berat Bahan Bakar Mesin Induk (Wfo)
2. Berat Bahan Bakar Mesin Bantu (Wfd)
3. Berat minyak Pelumas (Wlo)
4.Berat Air Tawar (Wfw)
5. Berat Bahan Makanan (Wp )
6. Berat Crew dan Barang Bawaan (Wcp)
7. Berat Cadangan (Wr )
8. Berat Muatan Bersih (Wmb)
1. Berat Bahan Bakar Mesin Induk (Wfo)
Whfo = BHPme x Bme x S/Vs x 1-6 x C
Parameter yang diperlukan :
BHPme = 2610 HP
Cbb = specific konsumsi bahan bakar mesin induk = 141 gr/BHP.h
S = radius pelayaran = 485 miles
Vs = 12.5 Knot
C = (1,3 s/d 1,5)
Whfo =
BHP×Cbb×S×C
Vs×106
=
2610×141×485×1 .5
12 .5×106
=21.42 ton
Jadi berat bahan bakar mesin induk :
Whfo = 21.42 ton
Menentukan volume bahan bakar mesin induk
Vhfo = Whfo / r r = 0,95 ton/m3
= 21.42/ 0,95
= 22.55 m3
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 10
Laporan General Arrangement
Volume Tangki Bahan Bakar Mesin Induk terdapat penambahan
dikarenakan
1. Konstruksi double Bottom = 2 %
2. Exspansi karena panas = 2 %
= 4 %
Jadi Volume = 22.55 + (4% x 22.55) = 23.4473 m3
2. Berat Bahan Bakar Mesin Bantu ( Wfd) Bahan bakar MDO digunakan untuk motor induk sebagai change fuel dan
motor - motor bantu.
Berat bahan bakar (WMDO):
Kebutuhan berat bahan bakar MDO untuk motor - motor bantu
diperkirakan sebesar 10 - 20 % dari berat kebutuhan MDO untuk motor
induk. Dalam perencanaan ini diambil perkiraan kebutuhan sebesar 20 %.
Wmdo = (0,1 s/d 0,2) Wfo
= 0,2 x 21.42
= 4.28 ton
Menentukan volume bahan bakar mesin bantu (Vmdo)
Vmdo = Wmdo/r diesel dimana rdiesel = 0,95ton/m3
= 4.28/0,95
= 4.51 m3
Volume Tangki Bahan Bakar Mesin Bantu terdapat penambahan
dikarenakan
1. Konstruksi double Bottom = 2 %
2. Exspansi karena panas = 2 %
= 4 %
Jadi Volume = 4.51 + (4% x 4.51) = 4.69 m3
3. Berat Minyak Pelumas (Wlo)
Wlo =
BHP×Clo×S×C
Vs×106
=
2610×0 .7×485×1 .5
12 .5×106
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 11
Laporan General Arrangement
=0.106 ton
Dimana: Clo = 0.7
Menentukan volume minyak pelumas ( lubricating oil ):
Vlo = Wlo / r dimana: r = 0,93 ton/m3
= 0.106 / 0,93
= 0,114 m3
Volume Tangki Bahan Bakar Mesin Bantu terdapat penambahan
dikarenakan
1. Konstruksi double Bottom = 2 %
2. Exspansi karena panas = 2 %
= 4 %
Jadi Volume = 0.114 + (4% x 0.114)= 0.11891 m3
4. Berat Air Tawar (Wfw)
Perhitungan Umum :
Jumlah awak kapal = 22 orang
Radius pelayaran = 485 mil laut
Kecepatan dinas kapal = 12.5 knot
Untuk perhitungan consumable berdasarkan buku Lectures On Ship
Design & Ship Theory, P 13
Kebutuhan Air tawar untuk minum
Kebutuhan air untuk minum satu hari antara 5-10 Kg/orang/hari.
Diambil sebesar 10 Kg/orang/hari
Wmn = Zc×Cmn×S
24×Vs×103
=22×3×485
24×12 , 5×103
= 0.18 ton
Kebutuhan Air tawar untuk Mandi
Kebutuhan air untuk mandi perorang satu hari antara 50 - 100
Kg/orang/hari. Diambil sebesar 100 Kg/orang/hari
Wmd= Zc×Cmd×S
24×Vs×103
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 12
Laporan General Arrangement
=22×100×485
24×12 . 5×103
= 3.56 ton
Kebutuhan untuk Cuci
Kebutuhan air untuk keperluan cuci satu hari antara 50 – 100
Kg/orang/hari. Diambil sebesar 80 Kg/orang/hari
Wcc= Zc×Ccc×S
24×Vs×103
=22×80×485
24×12 , 5×103
= 2.85 ton
Kebutuhan untuk Pendingin Mesin
Kebutuhan air untuk pendingin mesin antara 2 - 5 Kg/kWh. Diambil
sebesar 5 Kg/BHP
Wpm =BHP×Cpm×10−3
=2610×5×10−3
= 13.05 ton
Jadi kebutuhan total air tawar( Wfw ) =Wmn+Wmd+Wcc+Wpm
=0.18+3 . 56+2 .85+13. 05
= 19.63 ton
r = 1 Ton/m3
VolumeTotal air tawar Vtot = Wfw / ρ
= 19.63 / 1
= 19.63 m3
5. Berat Bahan Makanan (Wmk)
Kebutuhan makanan untuk satu hari antara 3 Kg/orang.hari.
Wmk= Zc×Cmk×S
24×Vs×103
=22×3×485
24×12 , 5×103
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 13
Laporan General Arrangement
= 0,11 ton
6. Berat CrewKebutuhan : Diasumsikan berat crew dan barang bawaannya = 200
kg/orang
Wcr =Zc×Ccr×10−3
=22×200×10−3
= 4,4 ton
7. Berat Cadangan (Wr)Terdiri dari peralatan di gudang , antara lain :
- cat
- peralatan reparasi kecil yang dapat diatasi oleh ABK.
- peralatan lain yang diperlukan dalam pelayaran.
Maka
Wr = (0.5 s/d 1.5 ) % x Disp
= 0.5 % x 6383.575
= 31,92 ton
8. Berat muatan bersih (Wmb)Wmb = Dwt - Σ(Whfo + Wmdo + Wlo + Wfw + Wmk + Wcr +
Wr)
= 5400 – 82 ton
= 5318 ton
V. PERHITUNGAN KONSTRUKSI
1. Tinggi Dasar Ganda (Double Bottom)
Menurut ketentuan BKI 1996 volume II Bab VIII
Tinggi Double Bottom (h) tidak boleh kurang dari :
h =
B15 (mm) dimana B = 17 m
h = 1133 mm diambil h = 1150 mm
2. Double Hull
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 14
Laporan General Arrangement
Jarak double hull menurut BKI 2006 Vol II adalah sebagai berikut :
W = 0 .5 + DWT
20 . 000
=0 . 5 + 5400
20 . 000
= 0.77 m → Diambil =1300 mm
3. Jarak Gading (Frame Spacing)
Pada BKI 1996 volume II, jarak gading normal / main frame (ao) untuk
daerah 0,1 dari sekat tubrukan dan sekat buritan, untuk L <100 m,adalah:
ao = L / 500 + 0,48 (m), dimana L = 80 m
= 80/ 500 + 0,48
= 0,64 m diambil ao = 0,6 m
Catatan :
Definisi L menurut BKI 1996 Bab I.H.2 adalah:
”jarak pada garis air muat musim panas dari pinggir depan linggi haluan
ke pinggir belakang kemudi atau garis sumbu dari tongkat kemudi. L tidak
boleh kurang dari 96% dan tidak perlu lebih dari 97% Lwl (panjang garis
muat musim panas)
Jadi pada kapal ini jarak gading utama diambil ao = 600 mm
Ketentuan lain bahwa jarak gading didepan sekat ceruk haluan dan
dibelakang sekat ceruk buritan tidak boleh lebih dari 600 mm.
4. Perencanaan Letak Sekat Tubrukan dan Sekat Ceruk Buritan
a. Sekat Tubrukan (Collusion Bulkhead)
Syarat letak sekat tubrukan dibelakang FP untuk kapal dengan L < 200m
adalah (0,05 – 0,08) L.
Pada kapal ini diambil jarak dibelakang FP sebesar 5,52 m mengikuti
frame spacing terdekat.
b. Sekat Ceruk Buritan
Syarat minimum adalah 3 kali jarak gading diukur dari ujung boss.
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 15
Laporan General Arrangement
Pada kapal ini diambil jarak didepan AP sebesar :
c. Sekat depan kamar mesin
Disini sekat depan kamar mesin diambil 5 jarak gading dari mesin
diambil tepat pada frame no. 30
5. Perencanaan Panjang Ruang Mesin
Pada kapal ini direncanakan panjang ruang mesin 20 frame spacing
Panjang ruang mesin = 22 x 0,6 = 13.2 m
Sehingga panjang ruang mesin terletak pada frame 8-30
6. Perencanaan Panjang Ruang Muat
1. Ruang muat I frame 101-124
2. Ruang Muat II frame 78-101
3. Ruang Muat III frame 57-78
4. Ruang muat IV frame 36-57
VI. PERHITUNGAN VOLUME RUANG MUAT TANPA DOUBLE HULL
A. Volume Ruang Muat I
Volume ruang muat I terletak antara fr 101 - fr 124
Panjang ruang muat adalah 13.8 m
Tabel 1
101 6.63947 132.7894 1 132.7894102 6.54173 130.8346 4 523.3384103 6.43916 128.7832 2 257.5664104 6.3311 126.622 4 506.488105 6.21685 124.337 2 248.674106 6.09564 121.9128 4 487.6512107 5.96669 119.3338 2 238.6676108 5.82915 116.583 4 466.332109 5.68227 113.6454 2 227.2908110 5.52623 110.5246 4 442.0984111 5.36162 107.2324 2 214.4648112 5.18911 103.7822 4 415.1288113 5.00938 100.1876 2 200.3752114 4.82317 96.4634 4 385.8536115 4.63126 92.6252 2 185.2504116 4.43421 88.6842 4 354.7368
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 16
Laporan General Arrangement
117 4.23174 84.6348 2 169.2696118 4.0234 80.468 4 321.872119 3.80868 76.1736 2 152.3472120 3.58705 71.741 4 286.964121 3.35791 67.1582 2 134.3164122 3.12061 62.4122 4 249.6488123 2.87513 57.5026 1.5 86.2539
123.5 2.74968 54.9936 2 109.9872124 2.62264 52.4528 0.5 26.2264
E1= 6167.464
Volume1 = 1/3 x h x = 1/3 x 0.6 x 6167.464
= 1233.49 m3
Tabel 2. (Double Bottom)
1010.6491
212.982
4 1 12.9824
1020.6327
212.654
4 4 50.6176
1030.6187
612.375
2 2 24.7504
1040.6063
412.126
8 4 48.5072
1050.5945
311.890
6 2 23.7812
1060.5824
111.648
2 4 46.5928
1070.5690
611.381
2 2 22.7624
1080.5535
711.071
4 4 44.2856
1090.5351
410.702
8 2 21.4056
1100.5139
610.279
2 4 41.1168
1110.4905
5 9.811 2 19.622
1120.4654
7 9.3094 4 37.2376
1130.4392
6 8.7852 2 17.5704
1140.4124
7 8.2494 4 32.9976
1150.3856
4 7.7128 2 15.4256
1160.3592
1 7.1842 4 28.7368
1170.3331
9 6.6638 2 13.3276
1180.3075
3 6.1506 4 24.6024119 0.2821 5.6436 2 11.2872
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 17
Laporan General Arrangement
8
1200.2570
9 5.1418 4 20.5672
1210.2322
1 4.6442 2 9.2884
1220.2074
8 4.1496 4 16.5984
1230.1828
6 3.6572 1.5 5.4858
123.50.1705
8 3.4116 2 6.8232
1240.1583
3 3.1666 0.5 1.5833
E1=534.355
5
Volume2 = 1/3 x h x = 1/3 x 11.4 x 534.355
= 106.871 m3
VRM = Volume1 –Volume2
=1233.49 – 106.871
=1126.62 m3
B. Volume Ruang Muat II
Volume ruang muat II terletak antara 78-101
Panjang ruang muat adalah 13,8 m
Tabel 1
78 7.4874 149.748 1 149.74879 7.4874 149.748 4 598.99280 7.4874 149.748 2 299.49681 7.4874 149.748 4 598.99282 7.4874 149.748 2 299.49683 7.4874 149.748 4 598.99284 7.4874 149.748 2 299.49685 7.4874 149.748 4 598.99286 7.4874 149.748 2 299.49687 7.4874 149.748 4 598.99288 7.48213 149.6426 2 299.285289 7.39295 147.859 4 591.43690 7.34615 146.923 2 293.84691 7.29675 145.935 4 583.7492 7.24393 144.8786 2 289.757293 7.18683 143.7366 4 574.946494 7.12458 142.4916 2 284.983295 7.05674 141.1348 4 564.5392
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 18
Laporan General Arrangement
96 6.98344 139.6688 2 279.337697 6.90488 138.0976 4 552.390498 6.82123 136.4246 2 272.849299 6.82123 136.4246 4 545.6984
100 6.68666 133.7332 1.5 200.5998100.5 6.68666 133.7332 2 267.4664
101 6.63947 132.7894 0.5 66.3947
E1= 9261.222
Volume1 = 1/3 x h x = 1/3 x 0.6 x 9261.222
= 1852.24 m3
Tabel 2 (Double Bottom)
78 0.92268 18.4536 1 18.453679 0.92268 18.4536 4 73.814480 0.92268 18.4536 2 36.907281 0.92268 18.4536 4 73.814482 0.92268 18.4536 2 36.907283 0.92268 18.4536 4 73.814484 0.92268 18.4536 2 36.907285 0.92268 18.4536 4 73.814486 0.92268 18.4536 2 36.907287 0.92268 18.4536 4 73.814488 0.9205 18.41 2 36.8289 0.90207 18.0414 4 72.165690 0.8832 17.664 2 35.32891 0.86392 17.2784 4 69.113692 0.84417 16.8834 2 33.766893 0.82385 16.477 4 65.90894 0.8028 16.056 2 32.11295 0.78084 15.6168 4 62.467296 0.7581 15.162 2 30.32497 0.73494 14.6988 4 58.795298 0.71183 14.2366 2 28.473299 0.68936 13.7872 4 55.1488
100 0.66821 13.3642 1.5 20.0463100.5 0.65836 13.1672 2 26.3344
101 0.64912 12.9824 0.5 6.4912
E1= 1076.181
Volume11 = 1/3 x 1076.181 x = 1/3 x 0.6 x 1076.181
= 215.236 m3
VRM = Volume1 – Volume2
= 1852.24 – 215.236
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 19
Laporan General Arrangement
= 1637.01 m3
C. Volume Ruang Muat III
Volume ruang muat III terletak antara fr 57-78
Panjang ruang muat adalah 12.6 m
Tabel 1
57 7.4874 149.748 1 149.74858 7.4874 149.748 4 598.99259 7.4874 149.748 2 299.49660 7.4874 149.748 4 598.99261 7.4874 149.748 2 299.49662 7.4874 149.748 4 598.99263 7.4874 149.748 2 299.49664 7.4874 149.748 4 598.99265 7.4874 149.748 2 299.49666 7.4874 149.748 4 598.99267 7.4874 149.748 2 299.49668 7.4874 149.748 4 598.99269 7.4874 149.748 2 299.49670 7.4874 149.748 4 598.99271 7.4874 149.748 2 299.49672 7.4874 149.748 4 598.99273 7.4874 149.748 2 299.49674 7.4874 149.748 4 598.99275 7.4874 149.748 2 299.49676 7.4874 149.748 4 598.99277 7.4874 149.748 1.5 224.622
77.5 7.4874 149.748 2 299.49678 7.4874 149.748 0.5 74.874
E1= 9434.124
Volume1 = 1/3 x h x = 1/3 x 0.6 x 9434.124
= 1886.82 m3
Tabel 2 (Double Bottom)
57 0.92268 18.4536 1 18.453658 0.92268 18.4536 4 73.814459 0.92268 18.4536 2 36.907260 0.92268 18.4536 4 73.814461 0.92268 18.4536 2 36.907262 0.92268 18.4536 4 73.814463 0.92268 18.4536 2 36.907264 0.92268 18.4536 4 73.814465 0.92268 18.4536 2 36.907266 0.92268 18.4536 4 73.814467 0.92268 18.4536 2 36.9072
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 20
Laporan General Arrangement
68 0.92268 18.4536 4 73.814469 0.92268 18.4536 2 36.907270 0.92268 18.4536 4 73.814471 0.92268 18.4536 2 36.907272 0.92268 18.4536 4 73.814473 0.92268 18.4536 2 36.907274 0.92268 18.4536 4 73.814475 0.92268 18.4536 2 36.907276 0.92268 18.4536 4 73.814477 0.92268 18.4536 1.5 27.6804
77.5 0.92268 18.4536 2 36.907278 0.92268 18.4536 0.5 9.2268
E1= 1162.577
Volume11 = 1/3 x h x = 1/3 x 0.6 x 1162.577
= 232.515 m3
VRM = Volume1 – Volume11
= 1886.82 – 232.515
= 1654.31 m3
D. Volume Ruang Muat IV
Volume ruang muat III terletak antara fr 36-57
Panjang ruang muat adalah 12.6 m
Tabel 1
36 6.75399 135.0798 1 135.079837 6.82808 136.5616 4 546.246438 6.90054 138.0108 2 276.021639 6.97114 139.4228 4 557.691240 7.03967 140.7934 2 281.586841 7.10591 142.1182 4 568.472842 7.16993 143.3986 2 286.797243 7.23205 144.641 4 578.56444 7.29265 145.853 2 291.70645 7.35208 147.0416 4 588.166446 7.41069 148.2138 2 296.427647 7.46883 149.3766 4 597.506448 7.4874 149.748 2 299.49649 7.4874 149.748 4 598.99250 7.4874 149.748 2 299.49651 7.4874 149.748 4 598.99252 7.4874 149.748 2 299.49653 7.4874 149.748 4 598.99254 7.4874 149.748 2 299.49655 7.4874 149.748 4 598.992
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 21
Laporan General Arrangement
56 7.4874 149.748 1.5 224.62256.5 7.4874 149.748 2 299.496
57 7.4874 149.748 0.5 74.874
E1= 9197.21
Volume11 = 1/3 x h x = 1/3 x 0.6 x 9197.21
= 1839.44 m3
Tabel 2 (Double Bottom)
36 0.653 13.06 1 13.0637 0.678 13.564 4 54.25638 0.704 14.072 2 28.14439 0.729 14.588 4 58.35240 0.756 15.116 2 30.23241 0.78277 15.6554 4 62.621642 0.81008 16.2016 2 32.403243 0.83678 16.7356 4 66.942444 0.86194 17.2388 2 34.477645 0.88465 17.693 4 70.77246 0.90395 18.079 2 36.15847 0.91894 18.3788 4 73.515248 0.92268 18.4536 2 36.907249 0.92268 18.4536 4 73.814450 0.92268 18.4536 2 36.907251 0.92268 18.4536 4 73.814452 0.92268 18.4536 2 36.907253 0.92268 18.4536 4 73.814454 0.92268 18.4536 2 36.907255 0.92268 18.4536 4 73.814456 0.92268 18.4536 1.5 27.6804
56.5 0.92268 18.4536 2 36.907257 0.92268 18.4536 0.5 9.2268
E1= 1077.635
Volume11 = 1/3 x h x = 1/3 x 0.6 x 1077.635
= 215.527 m3
VRM = Volume1 – Volume11
= 1839.44– 215.527
= 1623.92 m3
Volume Total Ruang MuaT = VRM I+VRM II+ VRM III + VRM IV
= 1126.62 +1637.01 + 1654.31+1623.92
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 22
Laporan General Arrangement
= 6041.85 m3
VII. PERHITUNGAN VOLUME TANGKI-TANGKIa. Tangki-tangki Consumable
1. Tangki Bahan Bakar Mesin Induk dan Mesin Bantu
Volume tangki Bahan Bakar Mesin Induk ditempatkan antara frame
32- 40
32 0.5529 11.058 1 11.05833 0.5781 11.562 4 46.24834 0.6031 12.062 2 24.12435 0.628 12.562 4 50.24836 0.653 13.06 1 13.06
E1 = 144.738
Vfo1 = 1/3 x 0.6 x 144.738
= 1/3 x 0,6 x 144.738
= 28.95 m3
36 0.653 13.06 1 13.0637 0.678 13.564 4 54.25638 0.704 14.072 2 28.14439 0.729 14.588 4 58.35240 0.756 15.116 1 15.116
E1 = 168.928
Vfo2 = 1/3 x 0.6 x 168.928
= 1/3 x 0,6 x 168.928
= 33.79m3
Vfo total = Vfo1 + Vfo2
= 28.95 + 33.79
= 62.74
b. Tangki Freshwater
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 23
Laporan General Arrangement
Volume tangki fresh water direncankan pada double bottom pada frame
43-44
0.8101 16.202 1 16.2020.8368 16.736 4 66.9440.8619 17.238 1 17.238
E1= 100.384
Vfo = 1/3 x h x 100.384
= 1/3 x 0,6 x 100.384
= 22.59 m3
c. Tangki-tangki Ballast
1. Tangki Ballast I
Volume tangki ballast I ditempatkan di double bottom antara frame
101 -126
101 0.6491 12.982 1 12.982102 0.6327 12.654 4 50.616103 0.6188 12.376 2 24.752104 0.6063 12.126 4 48.504105 0.5945 11.89 2 23.78106 0.5824 11.648 4 46.592107 0.5691 11.382 2 22.764108 0.5536 11.072 4 44.288109 0.5351 10.702 2 21.404110 0.514 10.28 4 41.12111 0.4906 9.812 2 19.624112 0.4655 9.31 4 37.24113 0.4393 8.786 2 17.572114 0.4125 8.25 4 33115 0.3856 7.712 2 15.424116 0.3332 6.664 4 26.656117 0.3075 6.15 2 12.3118 0.2822 5.644 4 22.576119 0.1095 2.19 2 4.38120 0.2571 5.142 4 20.568121 0.2322 4.644 2 9.288122 0.2075 4.15 4 16.6123 0.1829 3.658 2 7.316124 0.1583 3.166 4 12.664125 0.1339 2.678 1.5 4.017
125.5 0.1217 2.434 2 4.868126 0.1095 2.19 0.5 1.095
E2= 601.99
Vb = 1/3 x h x ∑
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 24
Laporan General Arrangement
= 1/3 x 1.2 x 601.99
= 120.398 m3
2. Tangki Ballast II
Volume tangki ballast II ditempatkan di double bottom antara frame
78-101
78 0.9227 18.454 1 18.45479 0.9227 18.454 4 73.81680 0.9227 18.454 2 36.90881 0.9227 18.454 4 73.81682 0.9227 18.454 2 36.90883 0.9227 18.454 4 73.81684 0.9227 18.454 2 36.90885 0.9227 18.454 4 73.81686 0.9227 18.454 2 36.90887 0.9227 18.454 4 73.81688 0.9205 18.41 2 36.8289 0.9021 18.042 4 72.16890 0.8832 17.664 2 35.32891 0.8639 17.278 4 69.11292 0.8442 16.884 2 33.76893 0.8238 16.476 4 65.90494 0.8028 16.056 2 32.11295 0.7808 15.616 4 62.46496 0.7581 15.162 2 30.32497 0.7349 14.698 4 58.79298 0.7118 14.236 2 28.47299 0.6894 13.788 4 55.152
100 0.6682 13.364 1.5 20.046100.5 0.6584 13.168 2 26.336
101 0.6491 12.982 0.5 6.491 E1= 1168.455
Vb = 1/3 x h x ∑
= 1/3 x 1.2 x 1168.455
= 233.691 m3
3. Tangki Ballast III
Volume tangki ballast III ditempatkan di double bottom antara frame
57- 78
57 0.9227 18.454 1 18.45458 0.9227 18.454 4 73.81659 0.9227 18.454 2 36.908
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 25
Laporan General Arrangement
60 0.9227 18.454 4 73.81661 0.9227 18.454 2 36.90862 0.9227 18.454 4 73.81663 0.9227 18.454 2 36.90864 0.9227 18.454 4 73.81665 0.9227 18.454 2 36.90866 0.9227 18.454 4 73.81667 0.9227 18.454 2 36.90868 0.9227 18.454 4 73.81669 0.9227 18.454 2 36.90870 0.9227 18.454 4 73.81671 0.9227 18.454 2 36.90872 0.9227 18.454 4 73.81673 0.9227 18.454 2 36.90874 0.9227 18.454 4 73.81675 0.9227 18.454 2 36.90876 0.9227 18.454 4 73.81677 0.9227 18.454 1.5 27.681
77.5 0.9227 18.454 2 36.90878 0.9227 18.454 0.5 9.227
E1=1162.60
2
Vb = 1/3 x h x ∑
= 1/3 x 1.2 x 1162.602
= 232.52m3
4. Tangki Ballast IV
Volume tangki ballast I ditempatkan di double bottom antara frame 44
- 57
44 0.8619 17.238 1 17.23845 0.8846 17.692 4 70.76846 0.904 18.08 2 36.1647 0.9189 18.378 4 73.51248 0.9227 18.454 2 36.90849 0.9227 18.454 4 73.81650 0.9227 18.454 2 36.90851 0.9227 18.454 4 73.81652 0.9227 18.454 2 36.90853 0.9227 18.454 4 73.81654 0.9227 18.454 2 36.90855 0.9227 18.454 4 73.81656 0.9227 18.454 1.5 27.681
56.5 0.9227 18.454 1 18.45457 0.9227 18.454 0.5 9.227
E1 714.39Vb = 1/3 x h x ∑
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 26
Laporan General Arrangement
= 1/3 x 0.6 x 714.39
= 142.878 m3
d. Tangki Ceruk Haluan (Fore Peak Tank)
126 2.07 41.4 1 85.698127 1.81 36.2 4 65.522128 1.56 31.2 2 48.672129 1.3265 26.53 4 35.19205130 1.10784 22.1568 2 24.54619131 0.90088 18.0176 4 16.2317132 0.70299 14.0598 2 9.883899133 0.5118 10.236 4 5.238785134 0.32513 6.5026 1.5 2.11419
134.5 0.23283 4.6566 2 1.084196FP 0.10415 2.083 0.5 0.216944
E1= 294.3999
Volume1 = 1/3 x h x = 1/3 x 0.6 x 294.4
= 58.88 m3
Volume Fore Peak Tank = Volume – (Volume chain locker +
volume Mud box)
= 58.88 – (28.62 +5 )
= 25.26 m3
e. Tangki Ceruk Buritan (After Peak Tank)
AP 0.20186 4.0372 1 4.03721 0.37023 7.4046 4 29.61842 0.53801 10.7602 2 21.52043 0.70461 14.0922 4 56.36884 0.86946 17.3892 2 34.77845 1.03198 20.6396 4 82.55846 1.19162 23.8324 2 47.66487 1.34783 26.9566 4 107.82648 1.50044 30.0088 1 30.0088
E1= 410.3444
Volume1 = 1/3 x h x = 1/3 x 0.6 x 410.34
= 82.07 m3
f. Tangki Slop (Slop Tank)
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 27
Laporan General Arrangement
Tabel 1
30 6.2727 125.454 1 125.45431 6.3611 127.222 4 508.88832 6.4444 128.888 2 257.77633 6.5241 130.482 4 521.92834 6.5863 131.726 2 263.45235 6.6784 133.568 4 534.27236 6.7538 135.076 2 270.152
E1=2481.19
2
Volume1 = 1/3 x h x = 1/3 x 0.6 x 2481.192
= 496.384 m3
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 28
Laporan General Arrangement
Tabel 2 (Double Bottom)
Volume1 = 1/3 x h x = 1/3 x 0.6 x 220.926
= 44.1852 m3
Vol. Slop Tank = Volume1-Volume2-Volume Pumproom
= 496.384-44.1852-235.872
=216.3268
VIII. PERENCANAAN RUANGAN-RUANGAN AKOMODASI
Dari SHIP DESIGN AND CONSTRUCTION 1980, hal.113 – 1260
diperoleh beberapa persyaratan untuk crew accomodation.
BRT = 0,6 DWT
= 0,6 (5400) ton
= 3240 BRT
1. Ruang Tidur (Sleeping Room)
Gambar 8.1 Contoh perencanaan ruang tidur
Ruang tidur harus diletakkan di atas garis air muat di tengah / di belakang
kapal.
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 29
30 0.5019 10.038 1 10.03831 0.5254 10.508 4 42.03232 0.5529 11.058 2 22.11633 0.5781 11.562 4 46.24834 0.6031 12.062 2 24.12435 0.6281 12.562 4 50.24836 0.653 13.06 2 26.12
E1= 220.926
Laporan General Arrangement
Direncanakan ruang tidur :
Semua kabin ABK terletak pada dinding luar sehingga mendapat
cahaya matahari
Boat deck terdapat ruang tidur :
Captain dan chief Engineer
Poop deck terdapat ruang tidur :
Second Officer, secondEngineer dan Electrician dan Quarter Master,
Chief officer.
Main deck terdapat runag tidur :
Chief Cook, Assistant Cook, Fireman, Boatswain, Seaman, Steward,
dan Boys.
Tidak boleh ada hubungan langsung (opening) di dalam ruang tidur dari
ruang muat, ruang mesin, dapur, ruang cuci umum, WC, paint room dan
dry room (ruang pengering).
Luas lantai untuk ruangan tidur tidak boleh kurang dari 2,78 m2 untuk
kapal di atas 3000 BRT
Tinggi ruangan dalam keadaan bebas minimum 190 m
Perabot dalam ruag tidur
a. Ruang tidur kapten :
Tempat tidur single bad, lemari pakaian, sofa, meja tulis dengan kursi
putar, TV, kamar mandi, bath tup, shower, wash basin, dan WC.
b. Ruang tidur perwira :
Tempat tidur single, lemari pakaian, sofa, meja tulis dengan kursi putar,
kamar mandi, shower, wash basin dan WC.
c. Ruang tidur bintara :
Tempat tidur single bad untuk satu orang, maksimal tempat tidur susun
untuk dua orang, lemari pakaian, meja tulis dengan kursi putar.
Ukuran Perabot
a. Tempat tidur
Ukuran tempat tidur minimal 190 x 68 cm
Syarat untuk tempat tidur bersusun :
Tempat tidur yang bawah berjarak 40 cm dari lantai
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 30
Laporan General Arrangement
Jarak antara tempat tidur bawah dan atas 60 cm
Jarak antara tempat tidur dan langit-langit 60 cm
Jarak antar deck diambil 240 cm
b. Lemari pakaian, direncanakan ukuran lemari pakaian 60 x 60 x 60 cm
c. Meja tulis, direncanakan ukuran meja tulis 80 x 50 x 80 cm
2. Ruang Makan (Mess Room)
Gambar 8.2 Contoh perencanaan ruang makan
Harus cukup menampung seluruh ABK
Untuk kapal yang lebih dari 1000 BRT harus tersedia ruang makan
yang terpisah untuk perwira dan bintara
Letak ruang makan sebaiknya dekat dengan pantry dan galley
(dapur)
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 31
Laporan General Arrangement
3. Sanitary Accomodation
Gambar 8.3 Contoh perencanaan sanitary accomodation
Jumlah WC minimum untuk kapal lebih dari 3000 BRT adalah 6
buah
Untuk kapal dengan radio operator terpisah maka harus tersedia
fasilitas sanitary di tempat itu.
Toilet dan shower untuk deck department, catering department harus
disediakan terpisah
Fasilitas sanitari minimum :
1 bath tup atau shower untuk 8 orang atau kurang
1 WC untuk 8 orang atau kurang
1 wash basin untuk 6 orang atau kurang
4. Mushollah (Mosque)
Sesuai dengan kebutuhan crew yang beragama islam
Dilengkapi dengan fasilitas wudhu, lemari gantung tempat
menyimpan Al-Qur’an dan perlengkapan sholat.
5. Kantor (Ship Office)
Dilengkapi dengan meja tulis dengan kursi putar (untuk Kapten,
Chief Officer, Chief Engineer) serta lemari buku.
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 32
Laporan General Arrangement
6. Dry Provicion And Cold Storage Room
Gambar 8.4 Contoh perencanaan Dry Provision dan Cold Storage Room
b. Cold Storage Room
Untuk bahan yang memerlukan pendinginan agar bahan-bahan
tersebut tetap segar dan baik selama pelayaran
Temperatur ruang pendingin dijaga terus dengan ketentuan:
Untuk menyimpan daging suhu maksimum adalah -22 o C.
Untuk menyimpan sayuran suhu maksimum adalah -12 o C.
Luas provision store yang dibutuhkan untuk satu orang ABK
adalah (0,8 - 1) m2.
7. Dapur (Galley)
Letaknya berdekatan dengan ruang makan, cold dan dry store
Luas lantai 0,5 m2 / ABK
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 33
Gambar 8.5 Contoh perencanaan Dapur (Galley)
Laporan General Arrangement
Harus dilengkapi dengan exhaust fan dan ventilasi untuk menghisap
debu dan asap
Harus terhindar dari asap dan debu serta tidak ada opening antara
galley dengan sleeping room.
1. Ruang Navigasi (Navigation Room)
Gambar 8.6 Contoh perencanaan Ruang Kemudi dan Ruang Peta
a. Ruang Kemudi (Wheel House)
Terletak pada deck yang paling tinggi sehingga pandangan ke depan
dan ke samping tidak terhalang (visibility 360o)
Flying wheel house lebarnya dilebihkan 0,5 meter dari lebar kapal
untuk mempermudah waktu berlabuh
Jenis pintu samping dari wheel house merupakan pintu geser
Gambar 8.7 jarak pandang dari wheel house
b. Ruang Peta (Cart Room)
Terletak di dalam ruang wheel house
Ukuran ruang peta 2,4 m x 2,4 m
Ukuran meja peta 1,8 m x 11,2 m
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 34
Laporan General Arrangement
Antara ruang peta dan wheel house bisa langsung berhubungan
sehingga perlu dilengkapi jendela atau tirai yang dapat
menghubungkan keduanya.
c. Ruang Radio (Radio Room)
Gambar 8.8 Contoh perencanaan Ruang Radio
Diletakkan setinggi mungkin di atas kapal dan harus terlindungi dari
air dan gangguan suara
Ruang ini harus terpisah dari kegiatan lain
Ruang radio operator harus terletak sedekat mungkin dan dapat
ditempuh dalam waktu 3 menit
9. Battery Room
Adalah tempat untuk menyimpan Emergency Sourse of Electrical
Power (ESEP)
Terletak di tempat yang jauh dari pusat kegiatan karena suara
bising akan mengganggu
Harus mampu mensupply kebutuhan listrik minimal 3 jam pada
saat darurat
Instalasi ini masih bekerja jika kapal miring sampai 22,5o atau
kapal mengalami trim 10o.
IX. PERLENGKAPAN NAVIGASI
Design and construction edisi revisi sname Newyork, 1996 tentang
perlengkapan lampu navigasi.
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 35
Laporan General Arrangement
Gambar 9.1 posisi lampu navigasi
Tabel 9.1 lampu navigasi
Untuk jelasnya peraturan lampu navigasi bisa dilihat “Marine
Engineering 1992” Editor Harrington halaman 766 s/d 767.
1. Lampu Jangkar ( Anchor Light )
• Setiap kapal dengan L > 150 ft pada saat lego jangkar harus menyalakan
anchor light.
• Warna : Putih
• Jumlah : 1 buah
• Visibilitas : 3 mil ( minimal )
Gambar 9.2 Lampu Jangkar (Anchor Light)
• Sudut sinar : 360o horisontal
• Tinggi : ≥ 6 meter
• Letak : Forecastle
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 36
Laporan General Arrangement
2. Lampu Buritan ( Stern Light )
Gambar 9.3 Lampu Buritan (Stern Light)
• Warna : Putih
• Jumlah : 1 buah
• Visibilitas : 3 mil ( minimal )
• Sudut sinar : 135o horisontal
• Tinggi : 3,5 meter
• Letak : Buritan
3 . Lampu Tiang Agung ( Mast Head Light )
Gambar 9.4 Lampu Tiang Agung (Mast Head Light)
• Warna : Putih
• Visibilitas : 6 mil ( minimal )
• Sudut sinar : 225o horisontal
• Tinggi : ≥ 4meter ( di tiang agung depan )
: ≥ 4,5 meter ( dari masthead di forecastle deck )
2. Lampu Sisi ( Side Light )• Jumlah : Starboard Side : 1 buah
Port Side : 1 buah
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 37
Laporan General Arrangement
Gambar 9.5 Lampu Sisi (Side Light)
• Warna
Starboard Side : Hijau
Port Side : Merah
• Visibilitas : 2 mil ( minimal )
• Sudut sinar : 112,5o horisontal
• Letak : Navigation deck (pada fly wheel
house)
5. Morse Light
• Warna : Putih
• Sudut sinar : 360o horisontal
• Letak : di top deck, satu tiang dengan
mast head light, antena UHF
dan radar
6. Tanda Suara
Tanda suara ini dilakukan pada saat kapal melakukan manouver di
pelabuhan dan dalam keadaan berkabut atau visibilitas terbatas. Setiap
kapal dengan panjang lebih dari 12 meter harus dilengkapi dengan bel
dan pluit.
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 38
Laporan General Arrangement
7. Pengukur Kedalaman ( Depth Sounder Gear )
Gambar 9.6 Pengukur Kedalaman (Depth Sounder Gear)
Setiap kapal dengan BRT di atas 500 gross ton dan melakukan pelayaran
internasional harus dilengkapi dengan pengukur kedalaman yang
diletakkan di anjungan atau ruang peta.
8. Compass
Gambar 9.7 Compass
Setiap kapal dengan BRT di atas 1600 gross ton harus dilengkapi
dengan gyro compass yang terletak di compass deck dan magnetic
compass yang terletak di wheel house.
9. Radio Direction Finder dan Radar
Setiap kapal dengan BRT 1600 gross ton harus dilengkapi dengan
direction finder dan radar yang masing-masing terletak di ruang peta dan
wheel house. Fungsi utama dari radio direction finder adalah untuk
menentukan posisi kapal sedangkan radar berfungsi untuk
menghindari tubrukan.
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 39
Laporan General Arrangement
X. PERENCANAAN PINTU, JENDELA DAN TANGGA
1. Perencanaan Pintu
A. Pintu Baja Kedap Cuaca ( Ship Steel Water Tight Door )
Gambar 10.1 Pintu Baja Kedap Cuaca (Ship Steel Water Tight Door)
• Digunakan sebagai pintu luar yang berhubungan langsung dengan cuaca bebas.
• Tinggi : 1800 mm
• Lebar : 800 mm
• Tinggi ambang : 300 mmB. Pintu Dalam
• Tinggi : 1800 mm
• Lebar : 750 mm
• Tinggi ambang : 200 mmC. Lorong
Gambar 10.2 Lorong
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 40
Laporan General Arrangement
Lorong harus dipastikan mudah untuk dilewati lebar minimum
lorong 80 cm.
2. Ukuran Jendela
Jendela bundar tidak dapat dibuka ( menurut DIN ISO 1751 ),
direncanakan menggunakan jendela bundar type A dengan ukuran d =
400 mm.
Jendela empat persegi panjang, direncanakan:
1. Panjang ( W1 ) = 400 mm, Tinggi ( h1 ) = 560 mm
Radius ( r1 ) = 50 mm, Tinggi ( h1 ) = 800
mm
2. Panjang ( W1 ) = 500 mm, Tinggi ( h1 ) = 800 mm
Radius ( r1 ) = 100 mm
Untuk wheel house
Berdasarkan simposium on the design of ships budges :
Semua jendela bagian depan boleh membentuk 15o.
Bagian sisi bawah jendela harus 1,2 meter di atas deck.
Jarak antara jendela tidak boleh kurang dari 100 mm.
3. Tangga / Ladder
A. Accomodation Ladder
Accomodation ladder diletakkan menghadap ke belakang kapal.
Sedangkan untuk menyimpannya diletakkan di poop deck (diletakkan
segaris dengan railing / miring). Sudut kemiringan diambil 45o.
Dengan melihat gambar (kurva) Hidrostatik di dapatkan nilai T dengan
melalui LWT.
LWT = Displ – DWT
= 6383.575 – 5400
= 983.575 ton
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 41
Laporan General Arrangement
Dari grafik hidrostatik diperoleh sarat kosong sebesar 1.19 m
Karena tangga akomodasi diletakkan di poop deck:
a = ( H+2,4 )−T
= (8 . 95+2,4 )−1 .19
=10 .16 m
Jadi:
Panjang tangga akomodasi ( L ) =
asin 45∘
=
10 .160 .707
= 14 . 4 m
Dimensi tangga akomodasi: ( direncanakan )
-Width of ladder = 600 s/d 800 mm
-Height of handrail = 1200 mm
-The handrail = 1500 mm
-Step space = 200 s/d 350 mm
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 42
Laporan General Arrangement
Gambar 10.3 Accomodation Ladder
Gambar 10.4 Accomondation Ladder Side view
Gambar 10.5 Accomondation Ladder Top View
Gambar 10.6 Accomodation Ladder Looking after
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 43
Laporan General Arrangement
Gambar 10.7 Pandangan dari beberapa nomor gading
Tabel 10.1 Keterangan gambar-gambar diatas
B. Steel Deck Ladder
Digunakan untuk menghubungkan deck satu dengan deck lainnya.,
direncanakan menggunakan deck ladder type A
- Nominal size = 700 mm
- Lebar = 700 mm
- Sudut kemiringan = 45o
- Interval of treads = 200 s/d 300 mm
- Step space = 400 mm
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 44
Laporan General Arrangement
Gambar 10.8 Steel Deck Ladder
C. Ship Steel Vertical Ladder
Digunakan untuk tangga pada escape gang, tangga main hole dan
digunakan untuk tangga menuju ke top deck, direncanakan:
- Lebar tangga = 350 mm
- Interval treads = 300 s/d 340 mm
- Jarak dari dinding = 150 mm
XI. PERLENGKAPAN KAPAL
1. Perhitungan Pipa dan Pompa Bongkar Muat
Volume ruang muat effective = sesuai yag direncanakan
Berat jenis muatan ( ) = 0,865 ton/m3
Waktu bongkar muat = direncanakan misalnya 10-12 jam
Kapasitas Pompa
Perhitungan Debet Muatan ( Qe )
Qe = Volume ruang muat / Waktu bongkar muat ( m3 / jam )
=
6041 .8510
=604.18 m3/jam
Kecepatan aliran = 2 m/s
Pompa Bantu ( Qs )
Qs = 25% x Qe (m3 / jam )
=25% x 604.18 m3/jam
=151.046 m3/jam
Diameter Pipa
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 45
Laporan General Arrangement
o Diameter pipa utama ( Main cargo line )
Qe = V x [( x Db2 )/4 )] x 3600
Qe = 5652 x Db2
Db = ( 604.18 / 5652 ) ( m )
Db = 0.327 m diambil =0.4 m
Dimana:
V = Kecepatan aliran = 2 m/s
Qe = Kapasitas pompa utama (m3 / jam )
Db = Diameter pipa utama ( m )
oDiameter pipa bantu ( Qs )
Qs = V x [( x Dbs2 )/4 )] x 3600
Qs = 5652 x Dbs2
Dbs = ( 151.046 / 5652 ) ( m )
Dbs = 0.16 Diambil=0.2 m
Dimana:
V = Kecepatan aliran = 2 m/s
Qs = Kapasitas pompa bantu (m3 / jam )
Dbs = Diameter pipa bantu ( m )
Tenaga Pompa
o Tenaga pompa utama ( Main Pump )
H Dinamis = V2/( 2.g )
= 22/(2x9.81)
=4/19.62
=0.204 m
Z = H + 0.76 - 0.4
= 8.95 + 0.76 – 0.4
= 9.31 m
H Statis = (Z + P)/
=(9.31 + 25)/0.865
=39.6647 m
H = H satatis + H dinamis
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 46
Laporan General Arrangement
=39.6647+0.204
=39.8687 m
N = ( Qe x x H )/ ( 3600 x 75 x ) ( kW )
= (604.18x0.865x39.8687)/(3600x75x0.7)
= 0.11 KW
Dimana:
Qe = Debet muatan (m3 / jam )
= Berat jenis muatan ( 0,865 ton/ m3 )
= Efisiensi total pompa ( 0,5 s/d 0,9 )
H = Pressure head
= H satatis + H dinamis
H dinamis = V2/( 2.g ) ( m )
V2 = Kecepatan aliran ( 2 m/s )
g = Percepatan gravitasi ( 9,81 m/s2 )
H statis = ( Z + P )/ ( m )
Z = H + 0,76 – 0,4 ( m )
P = Tekanan pancar ( 25 ton/m2 )
o Tenaga pompa bantu ( Stripping Pump )
Ns = 25% x 0.11 ( KW )
= 25% x 0.11 (KW)
= 0.02756 (KW)
2. Tiang Agung (Mast)
Jarak jangkauan derrick boom
L =
(0 . 5 x (0 .5 xB+3))Sin 60
=
(0 . 5 x (0 .5 x 17+3 ))Sin 60
=
5 .75Sin 60
=6.64 m
Beban yang harus diterima boom(direncanakan SWL= 2000kg)
W = 0,1 x SWL x d ( cm3 )
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 47
Laporan General Arrangement
W = 3,14 ( D4 – d4 ) / ( 32D ) ( cm3 ), dimana: d = 0,96 D
O.1 x SWL x d = 3.14 (D4 – d4)/(32D)
0.1 x 2000x0.96D =3.14 (D4 – (0.96D)4)/32D
200 =(3.14D4 – 0.85D4)/30.72D2
200 =0.075 D2
D = √266.67
D = 16.33 m
d = 0.96D
d = 0.96 x 16.33= 15.68 m
W = 0.1 * 2000* 15.68
= 313.53 kg
Tebal plat = 0,02D ( mm )
=0.02*16.33
=0.316 mm
Tinggi gooseneck dari upper deck = ( 2,6 – 2,8 ) m
Tinggi topping bracket dari upper deck = ( 0,6 – 0,8 ) L ( m )
3, Derrick Boom
Save pressure direncakan 2000 kg , diperoleh data sebagai berikut:
L1, L2, n, D, d, S, GI, GII
Winch Motor ( Pe )
Pe = ( W x V )/ ( 75 x 60 ) ( HP )
Pe =(313.53 x 30)/ (75 x 60)
=2.09 HP
Dimana:
Pe = Effective Power ( HP )
W = Rated Load ( kg )
V = Rated Hoisting speed ( 30 m/min )
Input Of Motor Power ( Ip )
Ip = f x Pe ( HP )
= 1.1 x 2.09
= 2.299 HP
Dimana:
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 48
Laporan General Arrangement
f = 1,05 – 1,1
Dari data di atas dapat diperoleh data sebagai berikut:
-Type Cargo Winch
-Pulls ( kN )
-Daya Motor ( kW )
-Berat ( kg )
3. Perlengkapan Keselamatan
Kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan pelayaran
yang sesuai yang ada.
Menurut fungsinya alat keselamatan dibagi 4, yaitu :
A. SEKOCI
Persyaratan sekoci/freefall penolong :
Dilengkapi dengan tabung udara yang diletakkan dibawah tempat
duduk.
Memiliki kelincahan dan kecepatan untuk menghindar dari
tempat kecelakaan.
Cukup kuat dan tidak berubah bentuknya saat mengapung
dalam air ketika dimuati ABK beserta perlengkapannya.
Stabilitas dan lambung timbul yang baik.
Mampu diturunkan ke dalam air meskipun kapal dalam kondisi
miring 15o.
Perbekalan cukup untuk waktu tertentu.
Dilengkapi dengan peralatan navigasi, seperti kompas radio
kounikasi.
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 49
Laporan General Arrangement
Pada kapal ini direncanakan menggunakan freefall sebagai berikut :
Gambar 11.3 Life Boat
B. Perlengkapan Apung ( Bouyant Aparatus )
Yang dimaksud dengan alat-alat apung adalah semua alat yang dapat
terapung, yang dapat menahan orang-orang sehingga dapat tetap
terapung. Yang termasuk perlengkapan apung adalah :
B.1. Pelampung Penolong ( Life Buoy )
Persyaratan pelampung penolong:
Dibuat dari bahan yang ringan ( gabus / semacam plastik )
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 50
Tabel 11.1 Dimensi Life Boat
Laporan General Arrangement
Berbentuk lingkaran atau tapal kuda.
Harus mampu mengapung dalam air selama 24 jam dengan
beban sekurang-kurangnya 14,5 kg besi.
Tahan pada pengaruh minyak, berwarna menyolok dan
diberi tali pegangan, keliling pelampung dilengkapi dengan
lampu yang menyala secara otomatis serta ditempatkan pada
dinding atau pagar yang mudah terlihat dan dijangkau.
Jumlah pelampung untuk kapal dengan panjang 60 – 12 meter
minimal 12 buah.
Gambar 11.4 macam-macam Pelampung Penolong
Nama kapal ditulis dengan huruf kapital (besar)
Dapat cepat dilepaskan, tidak boleh diikat secara tetap dan cepat
pula dilemparkan dari anjungan ke air.
Dijelaskan bahwa beberapa buah pelampung penolong harus
dilengkapi lampu yang menyala secara otomatis. Salah satu caranya
dilakukan sebagai berikut :
Dengan botol Holmes diikatkan pada pelampung yang diisi dengan :
- Karbit Kalsium (Ca CO3)
- Fosfat Kalsium (P2 CO3)
Tutup dari botol ini mempunyai tali yang diikat pada pagar
geladak. Pada waktu pelampung dilemparkan ke air, tutupnya akan
terlepas dan botolnya kemasukan air laut.
Karbid dengan air akan menimbulkan reaksi panas sehingga
fosfatnya terbakar, dengan demikian botol tersebut akan mengeluarkan
nyala yang dapat menunjukkan tempat dimana pelampung tersebut
berada, sehingga orang lain yang akan ditolong dapat mengetahuinya.
Apabila tabung ini dilemparkan ke air, maka pen itu akan terlepas
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 51
Laporan General Arrangement
dari tabung sehingga mengakibatkan sebuah lubang pada tabung itu.
Untuk kapal-kapal tangki jenis Holmes Light harus dinyalakan dengan
listrik (baterai). Bagian luarnya adalah sebagai pengapung yang terbuat
dari kayu balsa. Sebelah dalam ialah tabung dari kuningan yang berisi
baterai. Sebuah lampu yang tertutup pelindung gelas dengan gasket
karet yang kedap air, yang akan menyala segera setelah lampunya
berada disisi atas, yaitu kedudukan pada waktu terapung di atas air.
Lampu tersebut akan menyala kira-kira 3 jam. Lampu tersebut harus
selalu diperiksa apakah menyala dengan baik, yaitu dengan cara
meletakkan lampu disisi atas.
B.2. Baju Penolong ( Life Jacket )
Persyaratan baju penolong:
Mampu mengapung selam 24 jam dengan beban 7,5 kg besi.
Disimpan di tempat yang mudah di capai.
Jumlah sesuai banyaknya ABK, berwarna menyolok dan tahan
minyak erta dilengkapi dengan pluit.
Gambar 11.5 Contoh baju Penolong
Dibuat sedemikian rupa, sehingga menghindarkan pemakaian yang
salah, kecuali memang dapat dipakai dari luar dan dalam (inside
out)
Dibuat sedemikian rupa, sehingga kepala dari si pemakai tetap
berada diatas permukaan laut meskipun dalam keadaan tidak sadar
B.3. Rakit Penolong Otomatis (Inflatable Liferafts)
Adalah rakit penolong yang ditiup secara otomatis, alat
peniupnya merupakan satu atau lebih botol angin yang diletakkan
diluar lantai rakit. Botol angin ini harus cukup untuk mengisi atau
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 52
Laporan General Arrangement
mengembangkan dengan apungnya,sedang alas lantainya dapat
dikembangkan dengan pompa tangan.
Apabila rakit akan digunakan maka tali tambatnya mula-mula
harus diikatkan di kapal, dan rakit yang masih berada ditempatnya
dalam keadaan terbungkus itu dilempar ke laut. Suatu tarikan dari
tali tambat, akan membuka pentil botol anginnya, sehingga raikt
akan mengembang.
Persyaratan Rakit Penolong Otomatis :
Bila dijatuhkan ke dalam air dari suatu tempat 18 m tingginya
diatas permukaan air, baik rakit dan perlengkapan lainnya tak
kan rusak.
Dapat dikembangkan secara otomatis dengan cepat dan dengan
cara yang sederhana.
Berat seluruh rakit termasuk kantong, tabung, dan
perlengkapannya maksimum 180 kg.
Mempunyai stabilitas yang baik
Lantai dari rakit penolong harus kedap air dan harus cukup
mempunyai isolasi untuk menahan udara yang dingin.
Dilengkapi dengan tali tambat yang panjangnya minimum 10
m, dan di sisi luarnya terdapat tali pegangan yang cukup kuat.
Rakit harus dapat ditegakkan oleh seseorang apabila rakit
dalam keadaan telah tertiup dan terbalik.
Perlengkapan Rakit Penolong Otomatis :
Dua jangkar apung dengan tali (satu sebagai cadangan)
Untuk setiap 12 orang disediakan 1 gayung spons dan pisau
keamanan
Sebuah pompa tangan
Alat perbaikan yang dapat menambal kebocoran
Sebuah tali buangan yang terapung di atas air, panjangnya
minimum 30 m.
2 buah dayung
6 obor yang dapat mengeluarkan sinar merah yang terang
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 53
Laporan General Arrangement
Sebuah lentera (flash light) saku kedap air yang dapat
digunakan untuk sandi morse, dengan 1 set baterai cadangan
dan 1 bola cadangan yang disimpan di dalam tempat yang
kedap air.
Sebuah kaca yang bisa digunakan untuk sandi morse
1/2 kilo makanan untuk setiap orang
3 kaleng anti karat yang isinya masing-masing 0,36 liter air
untuk setiap orang
Sebuah mangkok minim yang anti karat dengan skala ukuran
6 pil anti mabok laut untuk setiap orang
Buku penuntun tahan air yang menerangkan cara-cara orang
tinggal di dalam rakit
Sebuah tempat kedap air berisi perlengkapan pertolongan
pertama, dengan keterangan-keterangan cara
menggunakannya. Pada bagian luar dari pembungkusnya
dituluskan daftar isi.
C. Tanda Bahaya Dengan Signal Atau Radio
Bila berupa signal dapat beruapa cahaya, misal lampu
menyala, asap, roket, lampu sorot, kaca dsb.
Bila berupa radio dapat berupa suara radio, misal radio
dalam sekoci, auto amateur resque signal transmitter dsb.
D. Alat Pemadam Kebakaran
Dalam kapal terdapat alat pemadam kebakaran berupa:
Foam ( busa )
CO 2
Air laut
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 54
Laporan General Arrangement
Gambar 11.6 Sistem Pemadam kebakaran dengan air laut
Gambar 11.7 Sistem Pemadam Kebakaran dengan CO2
3. Penentuan Jangkar, Rantai Jangkar Dan Tali Tambat.
A. Penentuan JangkarPenentuan jangkar berdasarkan peraturan BKI 1996 Vol. III (
tergantung angka Z ):
Z = D2/3 + 2.h.B + A/10
Dimana:
D = Displacement kapal
= 6383.575 ton
B = Lebar kapal
= 17 m
h = fb + Σh
= 2.65 + 9.6 = 11.6 m
fb = Lambung timbul ( H – T ) = 7,4 – 5,9 = 2 m
Σh = Jumlah bangunan atas x tinggi masing-masing bangunan atas
tersebut.
= 4 x 2,4 = 9,6 m
A = Luas penampang membujur dari bangunan atas di atas garis air
pada centre line.
= m2
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 55
Laporan General Arrangement
Z = D2/3 + 2.h.B + A/10
= (6383.575)2/3 + 2x12.25*17 + 413.9433/10
= 802.0139
Pada tabel 18.2 vol II, BKI "1996 terletak pada nomer register 120
dengan Z = 720-780
Sehingga dapat diperoleh:
- Jumlah jangkar = 2 buah
- Berat Jangkar = 2460 kg
- Panjang total = 467.5 m
- Diameter
a. d1 = 50 mm
b. d2 = 44 mm
c. d3 = 38 mm
- Tali tarik
a. panjang = 190 m
b. beban putus = 480 kN
- Tali tambat
a. Jumlah = 4 buah
b. Panjang = 170 m
c. beban putus = 185 kN
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 56
Laporan General Arrangement
Kemudian dari data dapat dianbil ukuran-ukuran yang ada pada jangkar
yaitu sebagai berikut
Berat jangkar diambil 2460 kg
A = 2120 mm
B = 1483 mm
C = 667 mm
D = 1367 mm
E = 1076 mm
ØF = 75 mm
Dari Practical Ship Building direncanakan menggunakan jangkar type
Hall Ancor.
B. Penentuan Rantai Jangkar
Setelah diketahui data-data dari jangkar yaitu :
- Panjang keseluruhan rantai jangkar = 467,5 m
- Diameter rantai jangkar :
a. d1 = 50 mm
b. d2 = 44 mm
c. d3 = 38 mm
- Diameter yang digunakan = 50 mm
Komposisi dan konstruksi dari rantai jangjar meliputi :
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 57
Gambar11.8 Jangkar dan Dimensi Jangkar
Laporan General Arrangement
1. Ordinary link
a : 6,00 d = 300 mm
b : 3,60 d = 180 mm
c : 1,00 d = 50 mm
2. Large link
a : 6,50 d = 325 mm
b : 4,00 d = 200 mm
c : 1,10 d = 55 mm
3. End link
a : 6,75 d = 337.5 mm
b : 4,00 d = 200 mm
c : 1,20 d = 60 mm
4. Connecting Shackle
a : 7,10 d = 355 mm
c : 4,00 d = 200 mm
d : 0,60 d = 30 mm
e : 0,50 d = 25 mm
5. Anchor Kenter Shackle
a : 8,00 d = 400 mm
b : 5,95 d = 297,5 mm
c : 1,75 d = 87.5 mm
6. Swivel
a : 9,70 d = 485 mm
b : 2,80 d = 140 mm
c : 1,20 d = 60 mm
d : 2,90 d = 145 mm
e : 3,40 d = 170 mm
f : 1,75 d = 87.5 mm
7. Kenter Shackle
a : 6,00 d = 300 mm
b : 4,20 d = 210 mm
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 58
Laporan General Arrangement
c: 1,52 d = 76 mm
C. Tali Tambat
Bahan yang dipakai untuk tali tambat terbuat dari nilon. Adapun ukuran-
ukuran yang dipakai berdasarkan data-data dari BKI 1996 melalui angka
penunjuk Z didapatkan:
- Jumlah tali tambat = 4 buah
- Panjang tali tambat = 170 m
- Beban putus = 185 kN
Berdasarkan tabel Normalisasi pada Practical Ship Building yang
didasarkan dari Breaking Stress dari BKI 1996 didapatkan :
- Keliling tali = 102 mm
- Diameter tali = 33 mm
- Perkiraan beban setiap 100 m = 119 kg
- Perkiraan kekuatan tarik = 14428 kg
Keuntungan dari tali nylon untuk tambat :
- Tidak rusak oleh air dan sedikit menyerap air
4. Penentuan Bollrd, Fair laid, Hawse Pipe dan Chain Locker
A. Penentuan Bollard
Typef
D c e h i1 i2Weight
M T kg
125 4.5 13.2 140 80 165 250 315 455 26
160 5.6 15.8 168 90 195 300 400 568 37
200 10.2 29 219 100 250 400 500 719 75
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 59
Gambar 11.9 Bollard
Laporan General Arrangement
250 13.2 37.2 273 125 315 500 630 903 124
315 20.9 55 324 150 375 600 800 1124 230
400 28.5 75.4 406 175 435 700 1000 1406 356
500 52 123.4 508 200 515 830 1250 1758 723
630 62.7 158.1 610 225 615 1000 1570 2180 1084
710 83.1 219.3 711 250 675 1100 1750 2461 1532
Dari Partical Ship Building halaman 189 (Ship And Marine Enginee Vol
IIIB) dipilih type vertical bollard dan didapatkan ketentuan sebagai berikut
:
- Ukuran Bollard adalah :
Type = 160 mm
M = 5,6 Ton
T = 15,8 ton
d = 168 mm
c = 90 mm
e = 195 mm
i1 = 400 mm
i2 = 568 mm
Berat Bollard = 37 kg
Jumlah baut = 8 buah
Diameter = 1 1/8 inch
r1 = 45 mm
r2 = 105 mm
B. Penentuan Fair laid
Dari Breaking Stress tali penarik, dapat diambil ukuran fair laid
berdasarkan Practical Ship Building.
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 60
Laporan General Arrangement
Gambar 11.10 Fair Laid
Size d1 d2 d3 d4 d5 h1 h2 h3 h4 s1 s2 P (tonnes)
150 150 240 105 85 90 158 5 25 40 8 6 15.8
200 200 310 130 110 115 190 5 25 40 8 6 19.8
250 250 380 150 130 135 245 6 25 40 8 8 28.5
300 300 440 170 150 155 270 7 35 50 8 8 33.6
350 350 500 190 170 175 294 7 35 50 10 10 44.8
400 400 560 200 180 185 332 7 35 50 12 12 58
450 450 630 225 205 210 341 7 35 50 12 12 64.2
500 500 680 245 225 230 358 7 40 50 15 15 84.3
Dari Breaking Stress tali penarik 18.5 Ton maka diambil ukuran fairlaid
berdasarkan Practical Ship Building dan didapatkan ketentuan sebagai
berikut:
Size = h1 = 190 mm
d1 = 200 mm h2 = 5 mm
d2 = 310 mm h3 = 25 mm
d3 = 130 mm h4 = 40 mm
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 61
Laporan General Arrangement
d4 = 110 mm s1 = 8 mm
d5 = 115 mm s2 = 6 mm
C. Penentuan Hawse Pipe
Berdasarkan Practical Ship Building
penentuan hawse pipe tergantung dari
ukuran dan diameter rantai jangkar.
Untuk diameter rantai jangkar 48 mm
Bagian :
A = 9,0 d = 450 mm
B = 0,6 d = 30 mm
C = 0,7 d = 35 mm
D = 3,5 d = 175 mm
E = 5,0 d = 250 mm
F = 1,4 d = 70 mm
G = 47 d = 2350 mm
H = 37 d = 1850 mm
Bahan hawse pipe : Besi tuang
Tebal atas pipa : 26 mm
Tebal bawah pipa : 38 mm
Diameter dalam : 390 mm
D. Penentuan Chain Locker
Volume chain Locker =1 .1 x d2 x
l
105
Panjang rantai = 467,5 m
maka Volume =1 .1 x d2 x
l
105
=12.1 m
=12.1*2=24.2 m3
Perencanaan ditambah volume cadangan ±18%, maka
Vd = 24.2 + (18%*24.2)
= 28.556m3 maka diambil 28.62m3
Direncanakan Panjang = 3.6 m
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 62
Gambar 11.11 Hawse Pipe
Laporan General Arrangement
Lebar = 3m
Tinggi = 2.7 m
- Pada chain locker diberi sekat pemisah antara kotak sebelah kanan dan
kotak sebelah kiri.
- Dilengkapi dengan tempat penikat ujung ranmtai yang mudah di lepas
dari luar bak.
Gambar 11.12 Penentuan Letak Chain Locker dan House Pipe
5. Penentuan Tenaga Windlass, Capstan Dan Steering Gear
A. Penentuan Tenaga Windlass
Perhitungan ini berdasarkan pada Practical Ship Building oleh
M.Khetagurof.
Gaya tarik cable lifter untuk menarik 2 jangkar adalah :
Tcl = 2,35 ( Ga + Pa x La ) ( kg )
Dimana:
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 63
Laporan General Arrangement
Ga = berat jangkar ( kg )
= 2460 kg
Pa = berat tiap rantai jangkar = 0,023 x d2 ( kg/m )
= 0.023 x 502 = 57.5 kg/m
La = panjang rantai jangkar yang menggantung ( m )
= direncanakan 60 m
Maka :
Tcl = 2.35 (2460 + 57.5 x 60)
= 13.902,6 kg
Diameter cable lift
Dcl = 0,013 d (m)
=0.013 x 50 = 0,65 m
Torsi pada cable lifter
τcl = ( Tcl x Dcl )/( 2 x ηcl ) ( kg m )
Dimana ηcl = ( 0,9 – 0,92 ) diambil 0,92
τcl = (13.902.6,59 x 0,65)/(2 x 0,92)
= 4911 kg m
Torsi pada poros motor windlass
τw = τcl / ( Ia x ηa ) ( rpm )
Dimana :
η = Efisiensi total ( 0,772 – 0,85 ) diambil 0,8
Ia = Nm/Ncl
=750/6,25 = 120
Nm = 523 rpm – 1165 rpm diambil 750 rpm
Ncl = ( 60 x Va )/0,04d dimanaVa = 0,2 m/s
= 6,25
Maka : τw = 4911/(120 x 0,8)
= 51.2 rpm
Daya efektif windlass
Pe = (τw x Nm )/716,2 ( HP )
= (51,2 x 750)/716,2
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 64
Laporan General Arrangement
= 53.6 Hp
Dari data di atas dapat ditentuka type windlass
Gambar 11.13 Windlas beserta dimensinya
- Type windlass = WTW - 45
- Rated Load = 20 Kn x 30 m/min
- Slack Speed = 60 m/min
- Rope = Ø80 x 100 m
- Brake Capa = 450 KN
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 65
Laporan General Arrangement
B. Capstan
Dihitung juga:
Gaya pada capsta barrel
Twb = Pbr/6
= 18500/6 = 3083
Dimana:
Pbr = Tegangan putus dari wire ropes = 18500 kg
Momen pada poros capstan barrel
Mr = ( Twb x Dwb )/( 2 x Ia x ηa ) ( kg m )
Dimana : Dwb = 0,4 m
Ia = 110
ηa = 0,8
Mr = (2833,33 x 0,4)/(2 x 110 x 0,8)
= 7.01 kg m
Daya efektif
Pe = ( Mr x 1000 )/975 ( HP )
= (7.01 x 1000)/975
= 7.19 Hp
Model Number VC 2000-26
VC 5000-30
VC 5000-45
VC 8000-13
VC8000-30
VC12000-17
VC15000-13
VC18000-17
VC22000-17
Working Load LimitStarting
lb 2000 5000 5000 8000 8000 12000 15000 18000 22000kg 907 2268 2268 3628 3628 5442 6803 8163 9977
Working Load LimitRunning
lb 1000 2500 2500 4000 4000 6000 7500 9000 11000kg 454 1134 1134 1814 1814 2721 3401 4082 4989
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 66
Gambar 11.14 Capstan
Laporan General Arrangement
Rope Speedft/min 26 30 45 13 30 17 13 17 17m/min 8 9 14 4 9 5 4 5 5
Rope Diameter* (Polypropylene)
in 5/8 1-1/8 1-1/8 1-1/2 1-1/2 1-3/4 2 - -mm 16 29 29 38 38 44 50 - -
Rope Diameter*(Spect-Set)
in 5/8 5/8 5/8 3/4 3/4 7/8 1 1-1/4 1-1/4mm 16 16 16 20 20 22 25 32 32
MotorHp 1.5 3 5 3 5 5 5 7.5 7.5kW 1.1 2.3 3.8 2.3 3.8 3.8 3.8 5.7 5.7
Weightlb 202 330 355 452 474 660 1124 1162 1379kg 92 150 161 205 215 299 510 527 625
Dimensions
Ain 9.00 9.00 9.00 14.50 14.50 14.50 17.00 17.00 17.00
mm 229 229 229 368 368 368 432 432 432
Bin 5.58 6.00 6.00 8.75 8.75 8.75 10.50 10.50 12.40
mm 142 152 152 222 222 222 267 267 315
Cin 14.66 26.39 26.39 27.62 27.62 30.00 32.00 32.66 51.66
mm 372 670 670 702 702 762 813 830 1312
Din 11.83 14.00 14.00 18.00 18.00 19.77 23.69 23.69 22.90
mm 300 356 356 457 457 502 602 602 582
Ein 8.95 10.05 10.05 11.81 11.81 13.75 16.09 16.09 11.88
mm 227 255 255 300 300 349 409 409 302
Fin 5.25 11.50 11.50 11.50 11.50 11.50 11.50 11.50 11.50
mm 133 292 292 292 292 292 292 292 292
Gin 0.75 0.75 0.75 1.00 1.00 1.00 1.25 1.25 1.25
mm 19 19 19 25 25 25 32 32 32
Hin 4.00 7.00 7.00 7.00 7.00 9.00 11.00 11.00 11.00
mm 102 178 178 178 178 229 279 279 279
Jin 0.81 0.81 0.81 1.06 1.06 1.06 1.31 1.31 1.31
mm 21 21 21 27 27 27 33 33 33
Kin 11.00 11.00 11.00 17.50 17.50 17.50 21.00 21.00 21.00
mm 279 279 279 445 445 445 533 533 533
Dari Practical Ship Building dapat ditentukan:
- Type capstan = VC 18000 - 17
- Roop Speed = 5 m/min
- Weight = 527 kg
C. Steering Gear
Berdasarkan BKI, luas daun kemudi:
A = [( T x L )/100] / [ 1 + 25 ( B/L )2] ( m2 )
Dimana:
T = sarat kapal = 6.3 m
L = panjang kapal = 81.12 m
B = lebar kapal
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 67
Laporan General Arrangement
A = [( 6.3 x 81.12 )/100] / [ 1 + 25 ( 17/81.12 )2] = 2.43 m2
Luas Balansir:
A’ = 23% x A ( m2 )
= 23% x 2.43 = 0,56028 m2
Untuk baling-baling tunggal dengan kemudi balansir:
λ = 1,8 Dimana :
λ = h /b h = tinggi kemudi
h = λ x b = 1,8 b b = lebar kemudi
A = h x b = 1,8 b2
b2 = A / 1,8
b = √( 2.43 / 1,8 )
b= 1.16
Maka : h = 1,8b
h = 1.8.1.16 m
h = 2.09 m
Kapasitas mesin kemudi ( power steering year )
Dasarnya adalah gaya dan momen yang bekerja pada mesin tersebut.
Gaya normal kemudi ( Pn )
Pn = 1,56 x A x Va2 x sin α ( kg )
Dimana:
A = Luas daun kemudi ( m2 )
Va = Kecepatan kapal ( knot )
Sin α = 35o
Pn = 1,56 x 2.43 x 12.52 x sin 35º
= 338.449 kg
Momen puntir kemudi ( Mp )
Mp = Pn ( x – a ) ( kgm ) Dimana:
a = Jarak poros kemudi
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 68
Laporan General Arrangement
= 0,334 m
x = b ( 0,195 + 0,305 sin 35o ) b = Lebar kemudi
= 1,16 (0,195 + 0.305 sin 35º) = 1,16 m
= 0,43 m
Mp = 338.449 (0,43 – 0,334)
= 32.77 kg m
Daya Steering gear ( D )
D = ( 1,4 x Mp x nrs )/ ( 1000 x sg ) ( HP )
Dimana:
nrs = 1/3 x α/τ α = 35o
= 1/3 x 35 o/30 o τ = 30o
= 0,4
Sg = 0,1 – 0,35 diambil 0,1
D = (1,4 x 31.77 x 0,4) / (1000 x 0,1)
= 0,178 HP
Diameter tongkat kemudi ( Dt )
Menurut BKI:
Dt = 9 x 3√Mp ( mm )
= 9 x 3√31.77
= 28.5 mm
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 69
Laporan General Arrangement
Gambar 9.18 macam tipe steering gear (Mesin Penggerak Kemudi)
Gambar 11.15 macam-macam kemudi
Dwiky Syamcahyadi R (6210030003) 70