Post on 16-Apr-2017
MATEMATIKA DALAM SHALAT
Diajukan untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Matematika dalam Khazanah Islam
Oleh
Randi Ramlan
41032151131015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah
berjudul “Matematika dalam Khazanah Islam”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Matematika dalam Khazanah
Islam.
Para ahli matematika berpendapat bahwa dalam shalat terdapat
kaitannya dengan ilmu matematika yang merupakan rahasia Allah SWT.
Oleh karena itu, pemakalah akan mencoba menerangkan sebagian dari
kandungan shalat, khususnya terhadap bilangan dalam shalat, dan
keajiaban matematika dalam shalat lima waktu.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini bukanlah makalah yang sempurna karena masih
memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan
teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya
semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan bagi
pembaca. Amin.
Bandung, 06 September 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................... 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................... 2
A. Pengertian Matematika .................................................. 2
B. Pengertian Shalat .......................................................... 2
C. Matematika Islam ........................................................... 2
D. Islam dan Ilmu Matematika ............................................ 2
BAB III PEMBAHASAN ............................................................... 3
A. Keajaiban Matematika dalam Shalat .............................. 3
a. Rahasia dalam gerakan shalat ................................... 3
b. Rahasia bacaan takbir dalam shalat .......................... 4
B. Menghitung Berapa Lama Kita Shalat Selama Kita Hidup 5
BAB IV PENUTUP ........................................................................ 7
A. Kesimpulan .................................................................... 7
B. Saran ............................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini matematika merupakan ilmu yang dipandang sebelah mata.
Manusia awam menganggap bahwa matematika hanya ilmu semata yang
tidak besar manfaatnya jika diaplikasikan di dunia nyata. Namun
sebenarnya matematika yakni ilmu yang berguna untuk membentuk pola
pikir manusia yang logis dan sangat berguna dalam kehidupan.
Dalam hal keagamaan, matematika juga sangat bermanfaat. Misalkan
saja berperan dalam waktu shalat, jumlah raka’at, pembagian hak waris,
pembagian zakat, penentuan arah kiblat dan sebagainya. Tentu saja
dalam shalat terdapat kaitannya dengan matematika, hal ini pernah
dibuktikan oleh K.H. Fahmi Basya seorang pengajar Matematika Islam di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam karya tulis ini penulis
mengangkat tentang matematika dalam shalat sebagai gambaran ilmiah
aplikasi matematika terkait dalam hal ibadah shalat 5 waktu.
B. Rumusan Masalah
a. Apa saja keajaiban-keajaban dalam shalat yang berhubungan
dengan matematika?
b. Bagaimana aplikasi matematika dalam shalat?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas
pada mata kuliah matematika dalam khazanah islam dan membantu
memberikan informasi pengetahuan tentang matematika sholat.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Matematika
Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan,
definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil di mana dalil-dalil setelah
dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika
sering disebut ilmu deduktif. (Russefendi1988 – 32).
B. Pengertian Shalat
Secara bahasa salat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, doa.
Sedangkan, menurut istilah, salat bermakna serangkaian kegiatan ibadah
khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri
dengan salam. (Wikipedia)
C. Pengertian Matematika Islam
Menurut K.H. Fahmi Basya, Matematika Islam ialah Matematika yang
menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi sebagai postulat.
Matematika islam merupakan metode membedah keajaiban Al-Qur’an
dari sisi keilmuan matematika yang ditemukan oleh K.H. Fahmi Basya
(Wikipedia)
D. Islam dan Ilmu Matematika
Kecintaan umat islam kepada matematika langsung dikaitkan dengan
bilangan pokok dari keimanan kepada Tuhan yang satu (tauhid). Peranan
matematika dalam kehidupan pernah dilontarkan oleh seorang filsuf, ahli
matematika, dan pemimpin spiritual Yunani, Phitagoras (569-500 SM) 10
abad sebelum kelahiran Rasulullah SAW. Phitagoras mengatakan, angka-
angka mengatur segalanya.
Galileo Galilea (1564-1642 M) mengatakan “Mathematics is the
language in which god wrote the universe” matematika adalah bahasa
yang digunakan Tuhan dalam menulis alam smesta.
3
BAB III
PEMBAHASAN
A. Keajaiban Matematika dalam Shalat
a. Rahasia dalam gerakan shalat
Gambar: Sudut-sudut dalam gerakan shalat
Ketika kita mendirikan shalat maka akan dihasilkan sudut-sudut yang
mengsilkan 360 derajat, diantaranya yakni sebagai berikut:
1. Yang pertama adalah sudut 180 derajat. Sudut 180 derajat
menggambarkan sebuah garis yang lurus, sudut ini terbentuk ketika
berdiri dalam shalat.
2. Yang kedua adalah sudut 90 derajat. Pertemuan dua garis yang
tegak lurus sempurna, kesempurnaan sudut 90 derajat pada ruku
ini ditunjukan bahwa Rasulullah ketika shalat punggungnya rata,
jika diatasnya ditaruh segelas air maka air itu tidak akan tumpah.
Pertemuan dua garis yang sempurna ini menjadikan posisi yang
kuat, sehingga banyak arsitek atau ahli bangunan membangun
sudut ruang dengan sudut 90 derajat. Sudut ini juga akan kita temui
pada kebanyakan sudut pintu dan jendela, inilah posisi yang kokoh
dan kuat.
3. Yang ketiga adalah sudut 45 derajat. Sudut ini dihasilkan ketika
seseorang sedang dalam posisi sujud.
4
Ketiga sudut ini kita dapatkan secara berulang pada shalat kita. Dalam
satu rakaat gerakan shalat menghasilkan sudut 360 derajat, yaitu dari
perhitungan 180 derajat + 90 derajat + (2 x 45 derajat).
Bagaimana dengan I’tidal dan duduk diantara dua sujud? Jika disertakan
dalam perhitungan akan menghasilkan harga yang sama, yaitu 360
derajat. I’tidal digambarkan sebagai sudut 180 derajat dan duduk diantara
dua sujud digambarkan sebagai bentuk sudut 90 derajat dilakukan
sebanyak dua kali (termasuk duduk ketika hendak berdiri) pada setiap
rakaat. Perhitungannya yaitu 180 derajat + ( 2 x 90 derjat ) atau sama
dengan 360 derajat. Maka jika I’tidal dan duduk diantara dua sujud di
ikutsertakan akan menghasilkan perputaran penuh sebanyak dua kali atau
2 x 360 derajat.
b. Rahasia bacaan takbir dalam shalat
Dalam shalat lima waktu, ada 94 bacaan takbir yaitu:
1. Shubuh = 11
2. Dhuhur = 22
3. Ashar = 22
4. Maghrib = 17
5. Isya = 22 +
Jumlah = 94
Pada shalat sunnah Rawatib, yaitu shalat sunnah yang mengiringi
shalat fardhu ada 7 waktu. Shalat sunnah tersebut ada 2 raka’at, berarti
ada 11 bacaan takbir. Karena jumlah shalat sunnah rawatib ada 7 waktu,
maka 7 x 11 = 77. Berarti apabila dijumlahkan antara bacaan takbir dalam
shalat fardhu dan shalat sunnah Rawatib yaitu 94 + 77 = 171. Sedangkan
171 merupakan perkalian 9 dengan 19 (9 x 19 = 171). Angka 19
merupakan angka yang laur biasa, karena di dalam al-Qur’an kalimat
Bismillahirrahmanirrahim juga berjumlah 19 huruf.
“Dan tidaklah kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk
jadi cobaan bagi orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab
menjadi yakin dan supaya orang-orang yanh diberi Al-Kitab dan orang
mukmin itu tidak ragu” (QS Al Muddatstsir)
5
Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan
bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir
dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukan sifat
Allah yakni “Maha Awal dan Maha Akhir” (Surat ke-57 ayat :3).
Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematika dikenal sebagai salah
satu “Bilangan Prima” yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan
bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut
melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan
kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (Surat ke-112 ayat 3).
Dalam buku “Atlas Anatomi” yang disusun oleh Prof. Dr. Chr. P. Raven
dapat diketahui bahwa sebagian dari kerangka manusia yaitu tulang leher
ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19.
B. Menghitung berapa lama kita shalat selama kita hidup di dunia
Mari kita hitung seberapa lama waktu yang terbuang saat kita
melakukan satu kali solat, jika setiap satu kali solat kita hanya
memerlukan 8 menit untuk 4 rakaat, 4 menit untuk dua rakaat, dan 6 menit
untuk 3 rakaat, jadi setiap rakaat dibutuhkan 2 menit.
Maka dapat kita hitung, dengan jumlah solat sebanyak lima kali sehari
semalam, yaitu Maghrib, Isya, Shubuh, Zhuhur, dan Ashar ditotalkan:
3 rakaat + 4 rakaat + 2 rakaat + 4 rakaat + 4 rakaat = 17 rakaat per sehari
semalam
Jika stiap rakaat 2 menit maka diperoleh, 17 rakaat x 2 menit = 34 menit.
Untuk sahari kita hanya mengisi 2,4 persen dari 1440 menit. Dalam
seminggu, berarti ada 238 menit atau 3,96 jam. Dalam satu bulan, lama
solat kita sebanyak 952 menit atau 15,86 jam. Dan setahun, ada 11.424
menit atau 190,4 jam, yang berarti setara dengan 7,93 hari.
Jika kita kaitkan dengan kesempatan kita hidup, rata-rata usia hidup
manusia selama 60 tahun, dan dikurangi dengan 10 tahun masa awal akil
baligh (dewasa), maka hanya 50 tahun seseorang melaksanakan shalat
dalam hidupnya. Itu berarti, sepanjang hidupnya ia melaksanakan shalat
fardlu selama 571.200 menit atau sekitar 9.520 jam, atau 396,7 hari (1,1
tahun).
Bisa dibayangkan, selama hidup, kita hanya butuh waktu untuk shalat
wajib lima waktu selama 1,1 tahun, atau dalam satu tahun hanya 7,93
hari, atau dalam satu hari hanya 34 menit. Dari sini terlihat betapa jauhnya
perbandingan ketaatan kita kepada Allah SWT dengan nikmat yang
diberikan-Nya kepada kita dengan nikmat usia. Maka, sangat disayangkan
apabila ada orang yang tidak melaksanakan solat karena alasan tidak ada
waktu atau sibuk. Padahal, jika kita jujur terhadap diri sendiri, kita mampu
berlama-lama bertelepon, nongkrong di depan komputer, jalan-jalan,
nonton TV, main game, berduaan dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, jangan pernah merasa puas dan berbangga diri
dengan ibadah yang telah kita laksanakan. Sebab, bisa jadi ibadah kita,
terutama solat, tidak akan berarti apa-apa bila hal itu kita kerjakan dengan
tidak ikhlas, apalagi berharap surga. Allah menyindir orang yang demikian
dengan pendusta agama. (QS Al-Maun [107]: 1-7).
7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam shalat, baik shalat fardhu maupun sunnah memiliki rahasia-
rahasia di dalam gerakan-gerakannya, seperti ruku’, sujud, dan didalam
bacaannya sendiri, seperti bacaan Takbiratul Ihram. Dalam gerakan dan
bacaan tersebut membawa pesan bilangan yang merupakan bagian dari
ilmu matematika. Seperti pada angka 19. Angka tersebut didapat dari
berbagai perhitungan, salah satunya adalah jumlah dari bacaan basmalah
yang berjumlah 19 huruf.
Dengan demikian, Islam ini bukan bukan hanya terdiri dari pesan
gerak (Shalat: ruku dan sujud) dan pesan irama (bacaan shalat, do’a, al-
qur’an), tetapi juga membawa pesan bilangan seperti pemaparan diatas.
B. Saran
Kami menyadari sebagai pemakalah meyadari bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
Untuk itu saran dan kritik yang membangun, sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Yunus Abidin, M.Pd. dkk. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia.
Bandung: CV. Maulana Media Grafika.
Saefudin, Ahmad. 2010. Teknik Pembuatan Makalah [Online]. Tersedia
http://teraskita.wordpress.com/2010/10/27/teknik-pembuatan-
makalah/ [27 Oktober 2010]
Basya, Fahmi. (2009). Matematika Islam. Jakarta. Republika
http://id.wikipedia.org/wiki/Induksi_matematika