Post on 12-Aug-2015
LAPORAN PRATIKUM
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI I
STUDI PREFORMULASI SEDIAAN FARMASI
Disusun oleh :
Yolanda Agnes (1181141 )
Skolastika Feranda (118114158)
Gita Mentari (118114160)
Aditya Christian F. (118114161)
Kelompok : B3
Tanggal Pratikum : Senin, 4 Maret 2013
PJ Laporan :
LABORATORIUM KIMIA ANALISIS
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PERCOBAAN I
STUDI PREFORMULASI SEDIAAN FARMASI
A. TUJUAN
Mampu mengenal, memahami, dan melakukan studi preformulasi sediaan farmasi
B. PENYAJIAN DATA
1. Pengamatan Umum
a. Paracetamol
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Bentuk awal : hablur
Bentuk : oval tak beraturan
Perbesaran : 10 x 10
P : 40,6 µm
L : 24 µm
b. Natrium Salisilat
Warna : putih kecoklatan
Bau : khas manis
Bentuk awal : serbuk
Bentuk : tak beraturan
Perbesaran : 10 x 10
P : 72 µm
L : 44,8 µm
c. Sulfamerazin
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Bentuk awal : hablur
Bentuk : tabung
Perbesaran : 10 x 10
P : 18,4 µm
L : 7,6 µm
d. Asam Salisilat
Warna : putih
Bau : khas
Bentuk awal : serbuk
Bentuk : oval
Perbesaran : 10 x 10
P : 42,8 µm
L : 6,6 µm
e. Oleum Arachidis
Warna : kuning jernih
Bau : khas minyak
Bentuk awal : cair minyak
Bentuk : bintik-bintik
Perbesaran : 10 x 10
P : 11,2 µm
L : 5,2 µm
2. Penelusuran Pustaka
Karekteristik bahan aktif dan eksipien yang digunakan meliputi :
1. Tablet Paracetamol
Rumus kimia : C8H9NO2 dengan BM 151,6
Pemerian : Serbuk atau hablur putih atau agak putih kekuningan; tidak
berbau; rasa sedikit pahit
Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N;
mudah larut dalam etanol
Titik lebur : 168 - 172 °C
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).
Berat jenis : 1,29 g/cm3
Inkompatibilitas : Agen pengoksidasi yang kuat
Stabilitas : Stabil. Mudah terbakar. Sensitif terhadap cahaya. Bereaksi
dengan aspirin.
Penyimpanan : Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempat yang
sejuk berventilasi
(.................).
2. Suppositoria Natrium Salisilat
a. Natrium Salisilat
Rumus kimia : C2H5NaO3 dengan BM 160,10
Pemerian : Serbuk mikrohablur atau amorf, tidak berwarna atau merah
muda lemah; tidak berbau atau bau khas lemah
Kelarutan : Mudah larut secara lambat dalam air dan gliserin; sangat
mudah larut dalam air mendidih dan dalam etanol mendidih;
larut lambat dalam etanol
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).
Berat jenis : 160,11 g/cm3
Titik lebur : 62 – 65 °C
Inkompatibilitas : Oksidator kuat
(..................).
b. PEG 6000
Rumus kimia : HO(C2H4)nH dengan BM 6000
Berat jenis : 1,101 g/cm3
Titik lebur : 131 - 140 °C
Kerapatan : > 1
Inkompatibilitas : Agen pengoksidasi
Toksikologi : LD50 (oral, rat) 50000 mg/kg; LD50 (intraperitoneal, rat)
6790 mg/kg
(MSDS PEG 6000, 2010).
3. Suspensi Sulfamerazin
Rumus kimia : C11H12N4O2S dengan BM 264,30
Pemerian : Serbuk atau hablur putih atau agak putih kekuningan; tidak
berbau; rasa agak pahit; stabil di udara, tetapi perlahan-lahan
menjadi gelap pada pemaparan terhadap cahaya.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; agak sukar larut dalam aseton;
sukar larut dalam etanol; sangat sukar larut dalam eter dan
dalam kloroform.
Jarak lebur : 234 - 239 °C
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).
Kelarutan air : 330 g/l
Toksikologi : LD50 (oral, Mouse) 10000 mg / kg; LD50 (oral, Rat) 14000
mg / kg
(MSDS Sulfamerazin, 2006).
4. Unguenta Asam Salisilat
a. Asam Salisilat
Rumus kimia : C7H6O3 dengan BM 138,12
Pemerian : hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk
hablur halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara.
Bentuk sintesis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari
metil salisilat alami dapat berwarna kekuningan atau merah
jambu dan berbau lemah mirip mentol.
Kelarutan : sukar larut dalam air dan dalam benzene; mudah larut dalam
etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar
larut dalam kloroform.
(Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).
pH : 2,4 (larutan jenuh)
Titik lebur : 157-159°C
Titik didih : 211°C pada 1.013 hPa
Penyimpanan : simpan pada + 15°C hingga 25°C
Inkompatibilitas : oksidator kuat, senyawa yang mengandung iron
Toksikologi : toksisitas oral akut (LD50 tikus : 1250-1580 mg/kg),
toksisitas inhalasi akut (LC50 tikus : > 0,9 mg/l) dan toksisitas
kulit akut (LD50 tikus : > 2000 mg/kg)
(Marck Indonesia, 2007).
b. Vaselin
Pemerian : Jelly berwarna; massa seperti lemak; berfluoresensi
sangat lemah walaupun setelah melebur; tidak berbau;
tidak berasa
Kelarutan : Tidak larut air; mudah larut dalam benzena, dalam
karbon disulfida, dalam kloroform; larut dalam eter,
heksana, dalam minyak lemak dan minyak atsiri; tidak
larut dalam etanol dingin dan etanol panas
Titik leleh : 38 - 60°C (100°F)
(Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).
Titik didih : 343°C (650°F)
Tekanan uap : < 1 mmHg
Kelarutan dalam air : tidak larut
Stabilitas kimia : stabil dalam kondisi normal
Inkompatibilitas : dapat bereaksi dengan oksidator kuat
Penyimpanan : hindari panas/pembekuan yang berlebihan, jangan
disimpan dekat dengan sumber, tempatkan pada wadah
tertutup rapat dan di tempat yang sejuk
(Making cosmetics.com, 2007).
c. Cera Flava
Pemerian : Padatan berwarna kuning sampai coklat keabuan;
berbau seperti madu; agak rapuh bila dingin; bila patang
membentuk granul
Kelarutan : Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol
dingin; larut sempurna dalam kloroform, eter, minyak
lemak, minyak atsiri; larut sebagian dalam benzena dan
karbon disulfida dingin; pada suhu 30 °C larut sempurna
dalam benzena dan karbon disulfida dingin
(Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).
Titik leleh : 62 – 65 °C
Penyimpanan : Simpan pada wadah tertutup rapat, tempat sejuk , jauh
dari sumber panas, jauhkan dari api
Stabilitas kimia : Stabil dalam kondisi normal
Inkompatibilitas : Hindari kontak dengan oksidator kuat
Toksikologi : Toksisitas akut oral akut (LD50 : > 2000 mg/kg)
(Caelo, 2011).
d. PEG 400
Rumus kimia : C2H4.H2O dengan BM 380 - 420
Pemerian : Cairan kental jernih, tidak berwarna, bau khas lemah, agak higroskopis
Kelarutan : Larut dalam air, etanol, aseton, dan hidrokarbon aromatik; tidak larut dalam eter, dan hidrokarbon alifatik
Titik lebur : 4 – 8 °C
Berat jenis : 1,110 – 1,140
(Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).
pH : 4,5 - 7,5 (5% soln)
Stabilitas kimia : Stabil
Inkompatibilitas : Oksidator kuat
Penyimpanan : simpan pada suhu kamar
(Fisher Scientific, 2011).
e. PEG 4000
Rumus kimia : H(OCH2CH2)nOH dengan BM 4000
Pemerian : Bentuk padat; tidak berbau; tidak berasa; putih gading;
licin seperti plastik
Kelarutan : Mudah larut dalam air, aseton, etanol 95 %, kloroform,
etilen glikol monoetil eter; tidak larut dalam eter dan
heksana
pH : 4,4 – 7,5
(Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).
Titik lebur : 18-36 ° C
Kelarutan dalam air : Tidak larut air
Penyimpanan : Tertutup sangat rapat, simpan di tempat yang kering
pada suhu kamar (+15 ° C hingga +25 ° C).
(Caelo, 2011).
5. Emulsi Oleum Arachidis
a. Oleum Arachidis
Pemerian : Padat, putih, tidak berbau
Titik lebur : 40 ° C
Kelarutan dalam air : Tidak larut
PH : Pada 20°C, netral
Penyimpanan : Tertutup sangat rapat, simpan di tempat yang kering
pada suhu kamar (+15 ° C hingga +25 ° C)
(Caelo, 2011).
b. CMC Na
Pemerian : Serbuk atau granul, putih sampai krem, higroskopis
Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan kolodial;
tidak larut dalam etanol, dalam eter, dan pelarut organik lain
pH : 6,5 – 8,5
(Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).
Inkompatibilitas : Oksidator kuat, asam kuat, basa kuat
Penyimpanan : Simpan di tempat yang sejuk, kering dan berventilasi baik.
Jauhkan dari panas, percikan api dan api. Simpan pada wadah
tertutup.Hindari kontaminasi dengan kelembaban. Penyimpanan
lama dapat mengakibatkan lumping atau caking. Lindungi dari
sinar matahari langsung.
(Brenntag Canada Inc, 2011).
c. Tween 80®
Pemerian : Cairan kental, kuning jernih sampai kuning
pH :6 (10% aq.sol.)
Boiling Point : 100°C
Kelarutan air : 100 g / L
Stabilitas kimia : Stabil di bawah suhu normal dan tekanan.
Inkompatibilitas : Oksidator kuat, basa, garam dan logam berat.
Penyimpanan : simpan di tempat yang sejuk dan kering. Simpan dalam wadah
tertutup rapat. Simpan di sekitar 20 ° C.
(Fisher Scientific, 2011).
d. Span80®
Pemerian : Cair kental, kemerahan-kuning
Solubilitas : larut dalam etanol, isopropanol, mineral, minyak sayur. Dan
tidak larut dalam air, aseton, propylenglygocol.
Stabilitas : Bahan ini stabil jika disimpan dalam kondisi yang tepat.
Inkompatibilitas : reaktif dengan oksidator kuat.
Penyimpanan : jauhkan dari panas. Bila tidak digunakan, wadah ditutup erat
dan simpan dalam tempat yang kering sejuk. Hindari panas dan
cahaya yang berlebihan.
(TCI America, 2010).
6. Theophylin
Rumus kimia : C7H8N4O2 dengan BM 198,18
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa pahit; stabil di udara
Kelarutan : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam air panas; mudah
larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam amonium
hidroksida; agak sukar larut dalam etanol, kloroform, dan eter
Titik lebur : 270 - 274 °C
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).
Kelarutan air : 7400 mg/l
Toksikologi : LD50 (oral, mouse) 235 mg / kg; LD50 (oral, rat) 225 mg /
kg; LD50 (oral, rabbit) 350 mg / kg
(MSDS Theophylline, 2011).
7. Larutan Ringer Laktat
a. Natrium Laktat
Rumus kimia : C3H5O3Na in H2O dengan BM
Pemerian : Cairan; agak kuning; rasa manis; tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Jarak didih : 112 °C
pH : 7,0
Berat jenis : 1,32
Stabilitas : Secara kimiawi stabil selama bertahun-tahun jika disimpan di
bawah kondisi dingin. Pengujian ulang sebelum digunakan
dianjurkan setelah tiga tahun
(MSDS Sodium Lactate, 2010).
b. Natrium Clorida
Rumus kimia : NaCl dengan BM 58,44
Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur putih;
rasa asin
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sedikit lebih mudah larut dalam air
mendidih; larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).
pH : 6 – 8
Berat jenis : 2,17
Tekanan uap : 0,1 kPa (1 mmHg)
Titik lebur : 800,9 °C
Titik didih : 1413 °C
Kelarutan air : 36 g/l
Incompatibilities : Asam, lithium, trifluorida bromin
Toksikologi : LD50 (oral, rat) > 21000 mg / kg
(MSDS Sodium Chloride, 2008).
c. Kalium Clorida
Rumus kimia : KCl dengan BM 74,55
Pemerian : Hablur bentuk memanjang, prisma, atau kubus; tidak berwarna
atau serbuk granul putih; tidak berbau; rasa garam; stabil di
udara
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sedikit lebih mudah larut dalam air
mendidih; tidak larut dalam etanol
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).
pH : 6 – 8
Berat jenis : 1,987
Titik lebur : 773 °C
Titik didih : 1500 °C
Incompatibilities : Trifluorida brom, chlorine, oksida kalium.
Toksikologi : LD50 (oral, rat) 2600 mg / kg; LD50 (oral, rabbit) 500 mg /
kg; LD50 (oral, mouse) 1500 mg / kg
(MSDS Potassium Chloride,2005).
d. Kalsium Klorida Dihydrous
Rumus kimia : CaCl2.2H2O dengan BM 147,02
Pemerian : Granul atau serpihan, putih, keras, tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol dan dalam etanol
mendidih, sangat mudah larut dalam air panas
pH : 4,5 – 9,2
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).
Titik lebur : 176 °C
Kerapatan : 1,85 g/cm3
Kelarutan air : 100g/l
Toksikologi : LD50 (oral, mouse) 1000 mg / kg; LD50 (topikal, mouse)
2630 mg / kg
(MSDS Kalsium Klorida Dihidrat,2012).
8. Solutio Antikoagulan
a. Acidium Citricum Anhydrous
Rumus kimia : C6H8O7.H2O dengan BM 210,14
Pemerian : Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul
sampai halus, putih; tidak berbau; rasa sangat asam
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol; agak
sukar larut dalam eter
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).
pH : 1,8
Titik lebur : 153 °C
Berat jenis : 1,540
Toksikologi : LD50 (oral, rat) 5040 mg / kg
(MSDS Acidium Citricum Anhydrous, 2011).
b. Natrium Citrate Tribacium Anhydrous
Rumus kimia : Na3C6H5O7.5H2O dengan BM 294,1
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur, putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air
mendidih; tidak larut dalam etanol
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).
pH : 7,5 - 9
Titik lebur : > 300 °C
Titik didih : 1500 °C
Kelarutan air : 29,4 g/l
(MSDS Natrium Citrate Tribacium Anhydrous, 2008).
c. Glucose p.i Anhydrous
Rumus kimia : C6H12O6.H2O dengan BM 180,16
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau serbuk granul
putih; tidak berbau; rasa manis
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air
mendidih; larut dalam etanol mendidih; sukar larut dalam
etanol
(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).
Titik lebur : 146 °C
Titik didih : 500 °C
Kelarutan air : 470 g/l
Kerapatan : 630 kg/m3
Toksikologi : LD50 (oral, mouse) 25800 mg / kg
(MSDS Glukosa Anhidrat, 2007).
C. PEMBAHASAN
1. Materi Praktek
2. Analisis Data
D. KESIMPULAN
E. DAFTAR PUSTAKA
Archer Daniels Midland, 2010, MSDS Sodium Lactate, Archer Daniels Midland
Company, USA
Brenntag Canada Inc, 2011, MSDS Carboxymethyl Cellulose Gum, Affair Group,
Toronto.
Caesar and Loretz, 2011, MSDS Cera Flava, PEG 4000, and Oleum Arachidis,
Regulation (EC) No.2001/58/EG, Caelo GmbH, Hilden
Caesar and Loretz, 2011, MSDS Sulfamerazin, Regulation (EC) No. 1907/2006, Caelo
GmbH, Hilden
Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia edisi IV, Depkes RI, Jakarta, 51.
Fisher Scientific, 2011, MSDS Tween 80® and PEG 400, A Fisher Scientific
International Company, Canada
Fisher Scientific, 2005, MSDS Potassium Chloride, A Fisher Scientific International
Company, Canada
Lexchem, 2011, MSDS Acidum Citricum Anhydricum, Regulation (EC) No. 1907/2006,
Vanganelska
Making Cosmetics.com, 2007, MSDS Petroleum Jelly, Making Cosmetics.com Inc
Merck Indonesia, 2007, MSDS Asam Salisilat, Regulation (UE) NO.1907/2006, versi
2.6, Merck KgaA, Germany
Merck Indonesia, 2007, MSDS Glukosa Anhidrat, Regulasi (UE) NO.1907/2006, Merck
KgaA, Germany
Merck Indonesia, 2012, MSDS Kalsium Klorida Anhidrat, Merck KgaA, Germany
NSF Reference Standards, 2011, MSDS Theophylline, An NSF International Company,
USA
Pastell Minerals and Ingredients, 2008, MSDS Sodium Chloride, Pastell Minerals and
Ingredients, Canada
Santa Cruz, 2010, MSDS PEG 6000, Santa Cruz Biotechnology Inc, Canada
Sigma Aldrich, 2009, MSDS Sodium Citrate Tribasic Dihydrate, versi 3.1, Sigma
Aldrich Company, Saint Louis
TCI America, 2010, MSDS Sorbitan Monooleate, TCI America Company, Portland