P1 (Studi Preformulasi)

20
LAPORAN PRATIKUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI I STUDI PREFORMULASI SEDIAAN FARMASI Disusun oleh : Yolanda Agnes (1181141 ) Skolastika Feranda (118114158) Gita Mentari (118114160) Aditya Christian F. (118114161) Kelompok : B3 Tanggal Pratikum : Senin, 4 Maret 2013 PJ Laporan : LABORATORIUM KIMIA ANALISIS FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Transcript of P1 (Studi Preformulasi)

Page 1: P1 (Studi Preformulasi)

LAPORAN PRATIKUM

FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI I

STUDI PREFORMULASI SEDIAAN FARMASI

Disusun oleh :

Yolanda Agnes (1181141 )

Skolastika Feranda (118114158)

Gita Mentari (118114160)

Aditya Christian F. (118114161)

Kelompok : B3

Tanggal Pratikum : Senin, 4 Maret 2013

PJ Laporan :

LABORATORIUM KIMIA ANALISIS

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: P1 (Studi Preformulasi)

PERCOBAAN I

STUDI PREFORMULASI SEDIAAN FARMASI

A. TUJUAN

Mampu mengenal, memahami, dan melakukan studi preformulasi sediaan farmasi

B. PENYAJIAN DATA

1. Pengamatan Umum

a. Paracetamol

Warna : putih

Bau : tidak berbau

Bentuk awal : hablur

Bentuk : oval tak beraturan

Perbesaran : 10 x 10

P : 40,6 µm

L : 24 µm

b. Natrium Salisilat

Warna : putih kecoklatan

Bau : khas manis

Bentuk awal : serbuk

Bentuk : tak beraturan

Perbesaran : 10 x 10

P : 72 µm

L : 44,8 µm

c. Sulfamerazin

Warna : putih

Bau : tidak berbau

Bentuk awal : hablur

Page 3: P1 (Studi Preformulasi)

Bentuk : tabung

Perbesaran : 10 x 10

P : 18,4 µm

L : 7,6 µm

d. Asam Salisilat

Warna : putih

Bau : khas

Bentuk awal : serbuk

Bentuk : oval

Perbesaran : 10 x 10

P : 42,8 µm

L : 6,6 µm

e. Oleum Arachidis

Warna : kuning jernih

Bau : khas minyak

Bentuk awal : cair minyak

Bentuk : bintik-bintik

Perbesaran : 10 x 10

P : 11,2 µm

L : 5,2 µm

Page 4: P1 (Studi Preformulasi)

2. Penelusuran Pustaka

Karekteristik bahan aktif dan eksipien yang digunakan meliputi :

1. Tablet Paracetamol

Rumus kimia : C8H9NO2 dengan BM 151,6

Pemerian : Serbuk atau hablur putih atau agak putih kekuningan; tidak

berbau; rasa sedikit pahit

Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N;

mudah larut dalam etanol

Titik lebur : 168 - 172 °C

(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).

Berat jenis : 1,29 g/cm3

Inkompatibilitas : Agen pengoksidasi yang kuat

Stabilitas : Stabil. Mudah terbakar. Sensitif terhadap cahaya. Bereaksi

dengan aspirin.

Penyimpanan : Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempat yang

sejuk berventilasi

(.................).

2. Suppositoria Natrium Salisilat

a. Natrium Salisilat

Rumus kimia : C2H5NaO3 dengan BM 160,10

Pemerian : Serbuk mikrohablur atau amorf, tidak berwarna atau merah

muda lemah; tidak berbau atau bau khas lemah

Kelarutan : Mudah larut secara lambat dalam air dan gliserin; sangat

mudah larut dalam air mendidih dan dalam etanol mendidih;

larut lambat dalam etanol

(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).

Page 5: P1 (Studi Preformulasi)

Berat jenis : 160,11 g/cm3

Titik lebur : 62 – 65 °C

Inkompatibilitas : Oksidator kuat

(..................).

b. PEG 6000

Rumus kimia : HO(C2H4)nH dengan BM 6000

Berat jenis : 1,101 g/cm3

Titik lebur : 131 - 140 °C

Kerapatan : > 1

Inkompatibilitas : Agen pengoksidasi

Toksikologi : LD50 (oral, rat) 50000 mg/kg; LD50 (intraperitoneal, rat)

6790 mg/kg

(MSDS PEG 6000, 2010).

3. Suspensi Sulfamerazin

Rumus kimia : C11H12N4O2S dengan BM 264,30

Pemerian : Serbuk atau hablur putih atau agak putih kekuningan; tidak

berbau; rasa agak pahit; stabil di udara, tetapi perlahan-lahan

menjadi gelap pada pemaparan terhadap cahaya.

Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; agak sukar larut dalam aseton;

sukar larut dalam etanol; sangat sukar larut dalam eter dan

dalam kloroform.

Jarak lebur : 234 - 239 °C

(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).

Kelarutan air : 330 g/l

Page 6: P1 (Studi Preformulasi)

Toksikologi : LD50 (oral, Mouse) 10000 mg / kg; LD50 (oral, Rat) 14000

mg / kg

(MSDS Sulfamerazin, 2006).

4. Unguenta Asam Salisilat

a. Asam Salisilat

Rumus kimia : C7H6O3 dengan BM 138,12

Pemerian : hablur putih; biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk

hablur halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara.

Bentuk sintesis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat dari

metil salisilat alami dapat berwarna kekuningan atau merah

jambu dan berbau lemah mirip mentol.

Kelarutan : sukar larut dalam air dan dalam benzene; mudah larut dalam

etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih; agak sukar

larut dalam kloroform.

(Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).

pH : 2,4 (larutan jenuh)

Titik lebur : 157-159°C

Titik didih : 211°C pada 1.013 hPa

Penyimpanan : simpan pada + 15°C hingga 25°C

Inkompatibilitas : oksidator kuat, senyawa yang mengandung iron

Toksikologi : toksisitas oral akut (LD50 tikus : 1250-1580 mg/kg),

toksisitas inhalasi akut (LC50 tikus : > 0,9 mg/l) dan toksisitas

kulit akut (LD50 tikus : > 2000 mg/kg)

(Marck Indonesia, 2007).

b. Vaselin

Pemerian : Jelly berwarna; massa seperti lemak; berfluoresensi

sangat lemah walaupun setelah melebur; tidak berbau;

tidak berasa

Kelarutan : Tidak larut air; mudah larut dalam benzena, dalam

karbon disulfida, dalam kloroform; larut dalam eter,

Page 7: P1 (Studi Preformulasi)

heksana, dalam minyak lemak dan minyak atsiri; tidak

larut dalam etanol dingin dan etanol panas

Titik leleh : 38 - 60°C (100°F)

(Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).

Titik didih : 343°C (650°F)

Tekanan uap : < 1 mmHg

Kelarutan dalam air : tidak larut

Stabilitas kimia : stabil dalam kondisi normal

Inkompatibilitas : dapat bereaksi dengan oksidator kuat

Penyimpanan : hindari panas/pembekuan yang berlebihan, jangan

disimpan dekat dengan sumber, tempatkan pada wadah

tertutup rapat dan di tempat yang sejuk

(Making cosmetics.com, 2007).

c. Cera Flava

Pemerian : Padatan berwarna kuning sampai coklat keabuan;

berbau seperti madu; agak rapuh bila dingin; bila patang

membentuk granul

Kelarutan : Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol

dingin; larut sempurna dalam kloroform, eter, minyak

lemak, minyak atsiri; larut sebagian dalam benzena dan

karbon disulfida dingin; pada suhu 30 °C larut sempurna

dalam benzena dan karbon disulfida dingin

(Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).

Titik leleh : 62 – 65 °C

Penyimpanan : Simpan pada wadah tertutup rapat, tempat sejuk , jauh

dari sumber panas, jauhkan dari api

Stabilitas kimia : Stabil dalam kondisi normal

Inkompatibilitas : Hindari kontak dengan oksidator kuat

Toksikologi : Toksisitas akut oral akut (LD50 : > 2000 mg/kg)

(Caelo, 2011).

Page 8: P1 (Studi Preformulasi)

d. PEG 400

Rumus kimia : C2H4.H2O dengan BM 380 - 420

Pemerian : Cairan kental jernih, tidak berwarna, bau khas lemah, agak higroskopis

Kelarutan : Larut dalam air, etanol, aseton, dan hidrokarbon aromatik; tidak larut dalam eter, dan hidrokarbon alifatik

Titik lebur : 4 – 8 °C

Berat jenis : 1,110 – 1,140

(Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).

pH : 4,5 - 7,5 (5% soln)

Stabilitas kimia : Stabil

Inkompatibilitas : Oksidator kuat

Penyimpanan : simpan pada suhu kamar

(Fisher Scientific, 2011).

e. PEG 4000

Rumus kimia : H(OCH2CH2)nOH dengan BM 4000

Pemerian : Bentuk padat; tidak berbau; tidak berasa; putih gading;

licin seperti plastik

Kelarutan : Mudah larut dalam air, aseton, etanol 95 %, kloroform,

etilen glikol monoetil eter; tidak larut dalam eter dan

heksana

pH : 4,4 – 7,5

(Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).

Titik lebur : 18-36 ° C

Kelarutan dalam air : Tidak larut air

Penyimpanan : Tertutup sangat rapat, simpan di tempat yang kering

pada suhu kamar (+15 ° C hingga +25 ° C).

(Caelo, 2011).

5. Emulsi Oleum Arachidis

a. Oleum Arachidis

Pemerian : Padat, putih, tidak berbau

Page 9: P1 (Studi Preformulasi)

Titik lebur : 40 ° C

Kelarutan dalam air : Tidak larut

PH : Pada 20°C, netral

Penyimpanan : Tertutup sangat rapat, simpan di tempat yang kering

pada suhu kamar (+15 ° C hingga +25 ° C)

(Caelo, 2011).

b. CMC Na

Pemerian : Serbuk atau granul, putih sampai krem, higroskopis

Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan kolodial;

tidak larut dalam etanol, dalam eter, dan pelarut organik lain

pH : 6,5 – 8,5

(Farmakope Indonesia edisi IV, 1995).

Inkompatibilitas : Oksidator kuat, asam kuat, basa kuat

Penyimpanan : Simpan di tempat yang sejuk, kering dan berventilasi baik.

Jauhkan dari panas, percikan api dan api. Simpan pada wadah

tertutup.Hindari kontaminasi dengan kelembaban. Penyimpanan

lama dapat mengakibatkan lumping atau caking. Lindungi dari

sinar matahari langsung.

(Brenntag Canada Inc, 2011).

c. Tween 80®

Pemerian : Cairan kental, kuning jernih sampai kuning

pH :6 (10% aq.sol.)

Boiling Point : 100°C

Kelarutan air : 100 g / L

Stabilitas kimia : Stabil di bawah suhu normal dan tekanan.

Inkompatibilitas : Oksidator kuat, basa, garam dan logam berat.

Penyimpanan : simpan di tempat yang sejuk dan kering. Simpan dalam wadah

tertutup rapat. Simpan di sekitar 20 ° C.

(Fisher Scientific, 2011).

d. Span80®

Pemerian : Cair kental, kemerahan-kuning

Page 10: P1 (Studi Preformulasi)

Solubilitas : larut dalam etanol, isopropanol, mineral, minyak sayur. Dan

tidak larut dalam air, aseton, propylenglygocol.

Stabilitas : Bahan ini stabil jika disimpan dalam kondisi yang tepat.

Inkompatibilitas : reaktif dengan oksidator kuat.

Penyimpanan : jauhkan dari panas. Bila tidak digunakan, wadah ditutup erat

dan simpan dalam tempat yang kering sejuk. Hindari panas dan

cahaya yang berlebihan.

(TCI America, 2010).

6. Theophylin

Rumus kimia : C7H8N4O2 dengan BM 198,18

Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa pahit; stabil di udara

Kelarutan : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam air panas; mudah

larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam amonium

hidroksida; agak sukar larut dalam etanol, kloroform, dan eter

Titik lebur : 270 - 274 °C

(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).

Kelarutan air : 7400 mg/l

Toksikologi : LD50 (oral, mouse) 235 mg / kg; LD50 (oral, rat) 225 mg /

kg; LD50 (oral, rabbit) 350 mg / kg

(MSDS Theophylline, 2011).

7. Larutan Ringer Laktat

a. Natrium Laktat

Rumus kimia : C3H5O3Na in H2O dengan BM

Pemerian : Cairan; agak kuning; rasa manis; tidak berbau

Kelarutan : Mudah larut dalam air

Jarak didih : 112 °C

pH : 7,0

Page 11: P1 (Studi Preformulasi)

Berat jenis : 1,32

Stabilitas : Secara kimiawi stabil selama bertahun-tahun jika disimpan di

bawah kondisi dingin. Pengujian ulang sebelum digunakan

dianjurkan setelah tiga tahun

(MSDS Sodium Lactate, 2010).

b. Natrium Clorida

Rumus kimia : NaCl dengan BM 58,44

Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur putih;

rasa asin

Kelarutan : Mudah larut dalam air; sedikit lebih mudah larut dalam air

mendidih; larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol

(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).

pH : 6 – 8

Berat jenis : 2,17

Tekanan uap : 0,1 kPa (1 mmHg)

Titik lebur : 800,9 °C

Titik didih : 1413 °C

Kelarutan air : 36 g/l

Incompatibilities : Asam, lithium, trifluorida bromin

Toksikologi : LD50 (oral, rat) > 21000 mg / kg

(MSDS Sodium Chloride, 2008).

c. Kalium Clorida

Rumus kimia : KCl dengan BM 74,55

Page 12: P1 (Studi Preformulasi)

Pemerian : Hablur bentuk memanjang, prisma, atau kubus; tidak berwarna

atau serbuk granul putih; tidak berbau; rasa garam; stabil di

udara

Kelarutan : Mudah larut dalam air; sedikit lebih mudah larut dalam air

mendidih; tidak larut dalam etanol

(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).

pH : 6 – 8

Berat jenis : 1,987

Titik lebur : 773 °C

Titik didih : 1500 °C

Incompatibilities : Trifluorida brom, chlorine, oksida kalium.

Toksikologi : LD50 (oral, rat) 2600 mg / kg; LD50 (oral, rabbit) 500 mg /

kg; LD50 (oral, mouse) 1500 mg / kg

(MSDS Potassium Chloride,2005).

d. Kalsium Klorida Dihydrous

Rumus kimia : CaCl2.2H2O dengan BM 147,02

Pemerian : Granul atau serpihan, putih, keras, tidak berbau

Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol dan dalam etanol

mendidih, sangat mudah larut dalam air panas

pH : 4,5 – 9,2

(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).

Titik lebur : 176 °C

Kerapatan : 1,85 g/cm3

Kelarutan air : 100g/l

Page 13: P1 (Studi Preformulasi)

Toksikologi : LD50 (oral, mouse) 1000 mg / kg; LD50 (topikal, mouse)

2630 mg / kg

(MSDS Kalsium Klorida Dihidrat,2012).

8. Solutio Antikoagulan

a. Acidium Citricum Anhydrous

Rumus kimia : C6H8O7.H2O dengan BM 210,14

Pemerian : Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul

sampai halus, putih; tidak berbau; rasa sangat asam

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol; agak

sukar larut dalam eter

(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).

pH : 1,8

Titik lebur : 153 °C

Berat jenis : 1,540

Toksikologi : LD50 (oral, rat) 5040 mg / kg

(MSDS Acidium Citricum Anhydrous, 2011).

b. Natrium Citrate Tribacium Anhydrous

Rumus kimia : Na3C6H5O7.5H2O dengan BM 294,1

Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur, putih

Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air

mendidih; tidak larut dalam etanol

(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).

pH : 7,5 - 9

Titik lebur : > 300 °C

Titik didih : 1500 °C

Page 14: P1 (Studi Preformulasi)

Kelarutan air : 29,4 g/l

(MSDS Natrium Citrate Tribacium Anhydrous, 2008).

c. Glucose p.i Anhydrous

Rumus kimia : C6H12O6.H2O dengan BM 180,16

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau serbuk granul

putih; tidak berbau; rasa manis

Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air

mendidih; larut dalam etanol mendidih; sukar larut dalam

etanol

(Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995).

Titik lebur : 146 °C

Titik didih : 500 °C

Kelarutan air : 470 g/l

Kerapatan : 630 kg/m3

Toksikologi : LD50 (oral, mouse) 25800 mg / kg

(MSDS Glukosa Anhidrat, 2007).

C. PEMBAHASAN

1. Materi Praktek

2. Analisis Data

D. KESIMPULAN

E. DAFTAR PUSTAKA

Archer Daniels Midland, 2010, MSDS Sodium Lactate, Archer Daniels Midland

Company, USA

Brenntag Canada Inc, 2011, MSDS Carboxymethyl Cellulose Gum, Affair Group,

Toronto.

Page 15: P1 (Studi Preformulasi)

Caesar and Loretz, 2011, MSDS Cera Flava, PEG 4000, and Oleum Arachidis,

Regulation (EC) No.2001/58/EG, Caelo GmbH, Hilden

Caesar and Loretz, 2011, MSDS Sulfamerazin, Regulation (EC) No. 1907/2006, Caelo

GmbH, Hilden

Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia edisi IV, Depkes RI, Jakarta, 51.

Fisher Scientific, 2011, MSDS Tween 80® and PEG 400, A Fisher Scientific

International Company, Canada

Fisher Scientific, 2005, MSDS Potassium Chloride, A Fisher Scientific International

Company, Canada

Lexchem, 2011, MSDS Acidum Citricum Anhydricum, Regulation (EC) No. 1907/2006,

Vanganelska

Making Cosmetics.com, 2007, MSDS Petroleum Jelly, Making Cosmetics.com Inc

Merck Indonesia, 2007, MSDS Asam Salisilat, Regulation (UE) NO.1907/2006, versi

2.6, Merck KgaA, Germany

Merck Indonesia, 2007, MSDS Glukosa Anhidrat, Regulasi (UE) NO.1907/2006, Merck

KgaA, Germany

Merck Indonesia, 2012, MSDS Kalsium Klorida Anhidrat, Merck KgaA, Germany

NSF Reference Standards, 2011, MSDS Theophylline, An NSF International Company,

USA

Pastell Minerals and Ingredients, 2008, MSDS Sodium Chloride, Pastell Minerals and

Ingredients, Canada

Santa Cruz, 2010, MSDS PEG 6000, Santa Cruz Biotechnology Inc, Canada

Sigma Aldrich, 2009, MSDS Sodium Citrate Tribasic Dihydrate, versi 3.1, Sigma

Aldrich Company, Saint Louis

TCI America, 2010, MSDS Sorbitan Monooleate, TCI America Company, Portland

Page 16: P1 (Studi Preformulasi)