Post on 01-Jan-2016
description
“PEMELIHARAAN PERNAFASAN”
Oleh Kelompok IIIEllyna Rantiani
Febrianti Fitriami
Mina Ledya RodinaRetno Nengrum
PEMELIHARAAN PERNAFASAN
1. Membersihkan saluran napas
Apabila bayi tidak langsung
menangis,
penolong segera
membersihkan jalan nafas.
Penanganan bayi dilakukan sejak kepala mulai keluar dari jalan
lahir,yaitu dengan melakukan pembersihan
lendir.
Bila mulut bayi masih belum bersih dari cairan dan lendir,
lakukan pengisapan lendir.
Pemeliharaan Jalan Nafas
• Letakkan bayi pada posisi terlentang di
tempat yang keras dan hangat.
• kain letakkan di bawah bahu sehingga
leher bayi lebih lurus. Posisi kepala
diatur lurus sedikit tengadah ke
belakang.
• Bersihkan hidung, rongga mulut dan
tenggorokkan bayi dengan jari tangan
yang dibungkus kassa steril.
Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering.
Alat penghisap lendir mulut yang steril, tabung oksigen dengan selangnya harus sudah ditempat. Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung Memantau dan mencatat usaha bernapas yang pertama
(Apgar Score)Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung
atau mulut harus diperhatikan.
Gejala dan tanda tanda Asfiksia
• Tidak bernafas atau bernafas
megap – mengap
• Warna kulit kebiruan
• Kejang
• Penurunan kesadaran.
UPAYA……
1.Stimulasi Taktil
Realisasi dari langkah ini adalah dengan
mengeringkan badan bayi segera setelah lahir
dan melakukan masase pada punggung. Jika
diobservasi nafas bayi belum maksimal, lakukan
stimulasi pada telapak kaki dengan
menjentikkan ujung jari tangan penolong.
2. Mempertahankan Suhu Hangat untuk Bayi
Suhu yang hangat membantu menstabilkan
upaya bayi dalam bernafas.