Post on 15-Feb-2017
Pemeriksaan Fisik Jantung pada Bayi dan Anak
(Perkusi)
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Kharisma Ladynda2. Erni Yunia Nugroho3. Widian Listanti4. Aisah Fitriani5. Esty Apriani6. Ariyanti7. Apri lianto8. Ade Panji Nugroho9. Mukharom10. Ginta Septiana11. Duaji Iftinan12. Marfenda Dila
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
A. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksan fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya
kelainan-kelainan dari suatu sistim atau suatu organ tubuh dengan cara melihat
(inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan mendengarkan (auskultasi).
(Raylene M Rospond,2009; Terj D. Lyrawati,2009).
B. Manfaat Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik memiliki banyak manfaat, baik bagi perawat sendiri, maupun
bagi profesi kesehatan lain, diantaranya:
a. Sebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan diagnose
keperawatan.
b. Mengetahui masalah kesehatan yang di alami klien.
c. Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat
d. Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan
C. Pemeriksaan Fisik Jantung pada Bayi dan Anak
Perkusi
Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi
getaran/ gelombang suara yang dihantarkan kepermukaan tubuh dari bagian tubuh
yang diperiksa. Pemeriksaan dilakukan dengan ketokan jari atau tangan pada
permukaan tubuh. Perjalanan getaran/ gelombang suara tergantung oleh kepadatan
media yang dilalui. Derajat bunyi disebut dengan resonansi. Karakter bunyi yang
dihasilkan dapat menentukan lokasi, ukuran, bentuk, dan kepadatan struktur di
bawah kulit. Sifat gelombang suara yaitu semakin banyak jaringan, semakin
lemah hantarannya dan udara/ gas paling resonan
Perkusi,dapat dilakukan dengan cara langsung atau tidak langsung.
Cara langsung dapat dilakukan dengan mengetukkan ujung jari atau jari
telunjuk langsung ke dinding dada. Sedangkan cara tidak langsung dapat
dilakukan dengan cara meletakkan satu jari pada dinding dada dan
mengetuknya dengan jari tangan lainnya yang dimulai dari atas kebawah atau
dari kanan kekiri dengan membandingkannya. Hasil dari pemeriksaan ini
adalah :
a. Sonor merupakan suara paru-paru normal.
b. Redup atau pekak
merupakan suara perkusi yang berkurang normalnya pada daerah
scapula, diafragma, hati dan jantung. Suara pekak atau redup ini biasanya
terdapat konsolidasi jaringan paru-paru seperti pada atelektasi, pneumonia
lobaris dan lain-lain.Pekak pada daerah hati ini terdapat setinggi iga keenam
pada garis aksilaris media kanan yang menunjukkan adanya gerakkan
pernapasan, yakni menurun pada saat inspirasi dan naik pada saat ekspirasi.
Anak dengan keadaan ini akan mengalami kesulitan, khususnya dibawah 2
tahun.
c. Hipersonoratau timpani yang terjadi apabila udara dalam paru-paru atau
pleura bertambah, seperti pada emfisema paru-paru atau pneumotoraks
Perkusi dilakukan untuk menilai adanya pembesaran pada jantung
(kardiomegali) serta batasan dari organ jantung. Pemeriksaan dilakukan didaerah
sekitar jantung dari perifer hingga ketengah.
Kita melakukan perkusi untuk menetapkan batas-batas jantung
1. Batas kiri jantung
2. Batas kanan jantung
D. Batas-batas Perkusi Jantung
Perkusi jantung mempunyai arti pada dua macam penyakit jantung yaitu
efusi pericardium dan aneurisma aorta
1. Batas kiri jantung
• Kita melakukan perkusi dari arah lateral ke medial.
• Perubahan antara bunyi sonor dari paru-paru ke redup relatif kita
tetapkan sebagai batas jantung kiri
• Normal
Atas : SIC II kiri di linea parastrenalis kiri (pinggang jantung)
Bawah: SIC V kiri agak ke medial linea midklavikularis kiri ( t4 iktus)
2. Batas kanan jantung
Perkusi juga dilakukan dari arah lateral ke medial.
Disini agak sulit menentukan batas jantung karena letaknya agak
jauh dari dinding depan thorak
Normal :
– Batas bawah kanan jantung adalah di sekitar ruang interkostal
III-IV kanan,di linea parasternalis kanan
– Sedangkan batas atasnya di ruang interkostal II kanan linea
parasternalis kanan
E. Cara Perkusi Jantung
Batas atau tepi kiri pekak jantung yang normal terletak pada ruang
interkosta III/IV pada garis parasternal kiri pekak jantung relatif dan pekak
jantung absolut perlu dicari untuk menentukan gambaran besarnya jantung.
Pada kardiomegali, batas pekak jantung melebar kekiri dan ke kanan.
Dilatasi ventrikel kiri menyebabkan apeks kordis bergeser ke lateral-bawah.
Pinggang jantung merupakan batas pekak jantung pada RSI III pada garis
parasternal kiri.
F. Teknik Perkusi
1. Tempatkan jari pleksimeter pada dinding dada yang akan diperiksa untuk
menghasilkan bunyi perkusi yang lebih keras, tekan jari dengan kuat. Cara ini
lebih baik dari pada melakukan pengetukan lebih keras.
2. Pada tangan lainnya, lakukan pengetukan tanpa pergerakan siku (lakukan
pengetukan dengan cepat dan seperti refleks)
3. Pengetukan dilakukan di bagian paling ujung (pada gambar), kemudian
pindahkan jari dengan cepat agar getaran tidak teredam.
Prosedur Pelaksanaan Perkusi
1. Buka area dan beri tahu klien.
2. Lakukan perkusi dari lateral kiri ke medial untuk mengetahui batas kiri
jantung.
3. Lakukan perkusi dari sisi kanan ke kiri untuk mengetahui batas kanan
jantung.
4. Lakukan perkusi dari atas kebawah untuk menentukan batas atas jantung.
5. Suara redup menunjukan jantung dibawah area yang diperkusi
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8425389/Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Keperawatan
https://www.academia.edu/8432839/
ANAMNESIS_DAN_PEMERIKSAAN_FISIK_ANAK_modul