Post on 06-Feb-2018
PENGUKURAN ARAH KIBLAT MASJID AL HIKMAH
UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE
SPHERICAL TRIGONOMETRY (TRIGONOMETRI BOLA)
Dewi Setyo Murthi
Universitas Negeri Malang
Email: avu_dee@yahoo.com
ABSTRAK: Menghadap arah kiblat adalah kewajiban bagi kaum Muslimin dalam
melaksanakan ibadah kepada Allah SWT, baik ibadah fardhu maupun ibadah sunnah,
sehingga mengukur arah kiblat ini sangat penting karena berpengaruh terhadap
diterima atau tidaknya ibadah sholat yang kita tunaikan. Ketika kita melihat realita
Masjid Al-Hikmah UM, terlihat adanya kemiringan shaf sholat, akan tetapi masih
banyak dijumpai jamaah yang ketika menunaikan ibadah sholat menghadap lurus ke
depan. Secara ilmiah, kita perlu mengetahui cara dan bagaimana menentukan arah
kiblat yang sebenarnya. Cara yang akan dikenalkan adalah dengan menggunakan
Spherical Trigonometry (Trigonometri Bola). Karena Bumi kita ini berbentuk bola,
maka rumus ini dianggap representatif untuk menjawab permasalahan penentuan arah
kiblat. Penentuan azimuth suatu tempat di permukaan Bumi ke arah kiblat
menggunakan Spherical Trigonometry (Trigonometri Bola), membutuhkan data
koordinat geografis dari kabah, kutub utara Bumi, dan tempat yang akan dicari
azimuthnya tersebut. Sehingga, dibutuhkan suatu alat yang dapat menyajikan data
tersebut secara akurat. Dalam hal ini, peneliti memilih Global Positioning System
(GPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa azimuth arah kiblat Masjid al-Hikmah
Universitas Negeri Malang berdasarkan analisis menggunakan Spherical Trigonometry
(Trigonometri Bola) adalah -65,7866680 atau 294,21333
0 = (294.210.25)
0. Kemudian,
ditentukan arah utara sejati untuk menerapkan azimuth arah kiblat hasil analisis
tersebut. Setelah diterapkan pada fakta kiblat Masjid al-Hikmah UM, ternyata masjid
Al-Hikmah UM sudah tepat menghadap kiblat, sehingga arah kiblanya tidak perlu
diubah.
Kata Kunci: kiblat, spherical trigonometry (trigonometri bola), azimuth arah kiblat,
Global Positioning System (GPS), dan Masjid Al-Hikmah Universitas
Negeri Malang.
ABSTRACT: Facing the direction of Qiblah is an obligation for Muslims in practicing
their worships to Allah SWT, both fard and sunnah worship, so measuring qibla
direction is very important because it affects the admissibility of daily worships which
we do. When we look at the reality of the Al - Hikmah mosque in State University of
Malang, seen the slope of the prayer rows , but there's also a congregation that daily
prayer when facing straight ahead . Scientifically , we need to know the method and
how to determine the real qibla direction. The method that will be introduced is using
Spherical Trigonometry. Because our Earth is spherical, then this formula is considered
representative to answer the problem of determining the qibla direction. Azimuth
determination of a place on Earth's surface toward the qibla direction using Spherical
Trigonometry requires geographic coordinate data from Kaabah, the north pole of
Earth, and the place whose azimuth is going to be searched. Thus, we need a tool that
can present the data accurately. In this case, the researcher chose the Global
Positioning System (GPS). This study was intended to measure the Qibla direction of
Al-Hikmah Mosque, State University of Malang and determine the accuracy of it. The
result showed that the azimuth of qibla direction of Al-Hikmah Mosque, University of
Malang based on analysis using Spherical Trigonometry is -65,7866680 or 294,21333
0
mailto:avu_dee@yahoo.com
= (294.210.25)0. Then, we determined the true north direction to apply the azimuth of
qibla direction resulted from the analysis. After being matched to the facts of qibla
direction of Al-Hikmah Mosque, State University of Malang, it showed that the qibla
direction of Al-Hikmah Mosque, State University of Malang is correct, so no need to
change the qibla direction.
Keywords:. qibla direction, Spherical Trigonometry, azimuth of qibla direction, Global Positioning System (GPS), and Al-Hikmah mosque in State University of
Malang
PENDAHULUAN
Secara definisi kiblat berasal dari
bahasa arab yakni qibala yang berarti
mengarah atau mengarahkan. Yang dimaksud
dengan arah kiblat yaitu besar sudut dari suatu
tempat terhadap Kabah, di dalam Masjidil
Haram yang berada di kota Makkah di negara
Saudi Arabia. Sehingga dalam hal ini
diperlukan usaha untuk menentukan arah
kiblat dengan lebih seksama atau presisi, tidak
sekedar menghadap ke arah Barat saja bagi
kita umat Islam yang tinggal di Indonesia.
(Raharto, 2011).
Oleh karena Bumi kita berbentuk
bola, maka timbulah beberapa permasalahan
dalam menentukan arah Kiblat. Ketika kita
melihat beberapa literatur begitu beragam
pemahaman orang dalam menentukan arah
kiblat. Di Indonesia, secara umum orang
berkata bahwa arah Kiblat bagi tempat-tempat
di Indonesia adalah ke-arah barat serong
sedikit ke utara. Mengukur arah kiblat ini
sangat penting karena berpengaruh terhadap
diterima atau tidaknya ibadah sholat yang kita
tunaikan. Ketika kita melihat realita Masjid
Al-Hikmah UM, terlihat adanya kemiringan
shaf sholat, akan tetapi masih banyak dijumpai
jamaah yang ketika menunaikan ibadah sholat
menghadap lurus ke depan. Secara ilmiah, kita
perlu mengetahui cara dan bagaimana
menentukan arah kiblat yang sebenarnya.
Metode yang akan digunakan oleh penulis
adalah Spherical Trigonometry (Trigonometri
Bola). Karena Bumi kita ini berbentuk bola,
maka rumus ini dianggap representatif untuk
menjawab permasalahan pengukuran azimut
arah kiblat.
Penentuan azimut suatu tempat di
permukaan Bumi ke arah kiblat menggunakan
Spherical Trigonometry (Trigonometri Bola),
membutuhkan data koordinat geografis dari
kabah, kutub utara Bumi, dan tempat yang
akan dicari azimutnya tersebut. Sehingga,
dibutuhkan suatu alat yang dapat menyajikan
data tersebut secara akurat. Dalam hal ini,
peneliti memilih Global Positioning System
(GPS), karena GPS tidak dipengaruhi oleh
medan magnetik baik deklinasi magnetik bumi
maupun medan magnet lokal serta dapat
memandu arah secara akurat karena dipandu
oleh sinyal dari satelit. Alat ini tentunya
sangat membantu saat dilakukan pengukuran
arah kiblat.
METODE EKSPERIMEN
Teknik analisis data yaitu proses
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.
Teknik analisis data yang dilakukan oleh
peneliti adalah analisis data kuantitatif, yakni
data yang berwujud angka atau diwujudkan
angka. Temuan data yang diperoleh akan
dimasukkan ke dalam rumus Spherical
Trigonometry (Trigonometri Bola), berikut,
Cos (b) = cos (a) cos (c) + sin (a) sin (c) cos
(B)
Cos (c) = cos (a) cos (b) + sin (a) sin (b) cos
(C)
Dengan menggabungkan ketiga rumus di atas,
pada akhirnya akan diperoleh rumus,
Karena C=Ba-Bb, a=900-Lb, b=90
0-La, serta
mengingat cos (900-x)=sin (x), sin(90
0-
x)=cos(x) dan cot (900-x)=tan (x), rumus di
atas menjadi,
(1)
Sehingga sudut adalah,
Setelah dianalisa kemudian diambil
kesimpulan yang dapat menentukan suatu
jawaban atas permasalahan azimuth arah
kiblat Masjid al-Hikmah Universitas Negeri
Malang. Setelah itu, dilakukan pengukuran
arah utara sejati dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Memilih tempat yang rata, datar, dan
terbuka.
2. Menancapkan sebuah tongkat lurus (statif)
pada tempat tersebut, seperti yang tampak
pada Gambar 1 berikut,
Gambar 1. Tongkat lurus (statif)
3. Memberi tanda titik - titik pada bayangan
ujung tongkat setiap 5 menit, seperti tampak
pada Gambar 2 berikut,
Gambar 2. Titik titik bayangan ujung
tongkat
4. Menghubungkan antar titik titik yang terbentuk tersebut sebagai tanda arah
mata angin dengan huruf B dan T, seperti
pada Gambar 3 berikut,
Gambar 3. Arah mata angin B-T
5. Titik B merupakan titik barat dan titik T
merupakan titik timur, sehingga sudah
didapatkan garis lurus yang menunjukkan
arah barat dan timur.
6. Membuat garis ke arah utara tegak lurus
pada garis barat-timur tadi, maka garis ini
menunjukan titik utara sejati, seperti
tampak pada Gambar 4 berikut,
Gambar 4. Titik utara sejati (true north)
Setelah ditemukan titik utara sejati,
selanjutnya azimuth arah kiblat yang telah
diperoleh dari analisis data diukur searah
jarum jam dari titik utara sejati. Kemudian
dicocokkan dengan fakta arah kiblat Masjid
al-Hikmah Universitas Negeri Malang selama
ini. Dari sini dapat disimpulkan bahwa Masjid
al-Hikmah Universitas Negeri Malang sudah
tepat menghadap ke kabah atau belum.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Azimuth Arah Kiblat Masjid al-Hikmah
UM
azimuth arah Kiblat Masjid al-
Hikmah Universitas Negeri Malang
berdasarkan analisis menggunakan metode
Spherical Trigonometry (Trigonometri Bola)
adalah 65.786664660 dari titik utara menuju
barat atau -65.786664660 = 294.21333534
0 =
(294.210.25)0
. Hasil ini sesuai dengan teori
dan dapat diilustrasikan seperti tampak pada
Gambar 5 berikut,
Gambar 5. Ilustrasi azimuth arah kiblat
Masjid al-Hikmah UM
Berdasarkan hasil analisis
menggunakan metode Spherical Trigonometry
(Trigonometri Bola), diperoleh azimuth arah
kiblat Masjid al-Hikmah Universitas Negeri
Malang adalah -65.786664660. Kemudian,
hasil analisis azimuth arah kiblat tersebut
diterapkan pada arah utara sejati, seperti
tampak pada Gambar 6 berikut ini,
Gambar 6. Penerapan azimuth arah
kiblat pada arah utara sejati (true north)
Pada azimuth arah kiblat yang sudah
diterapkan pada arah utara sejati (true north),
selanjutnya ditarik sebuah garis lurus ke dalam
masjid dengan menggunakan tali rafia,
sebagaimana yang tampak pada Gambar 7
berikut ini,
Gambar 7. Fakta arah kiblat Masjid Al-
Hikmah Universitas Negeri Malang
Dari sini diperoleh fakta bahwa
Masjid al- Hikmah Universitas Negeri
Malang sudah tepat menghadap ke kabah,
hal ini ditunjukkan oleh tali raffia yang saling
tegak lurus dengan shaf sholat, membentuk
sudut 900.
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang telah dilakukan, maka
kesimpulan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut : Azimuth arah Kiblat
Masjid al-Hikmah Universitas Negeri
Malang berdasarkan analisis
menggunakan metode Spherical
Trigonometry (Trigonometri Bola)
adalah = (294.210.25)0.
2. Masjid al-Hikmah Universitas Negeri Malang sudah tepat menghadap ke kiblat.
DAFTAR RUJUKAN
Al-Quran Al-Karim dan Terjemahnya.
Al Jaziry, Abdurrahman bin Muhammad
Awwad. 1699. Kitabul Fiqh Ala
Madzahibil Arbaah, Beirut: Dar
Ihya At Turats Al Araby.
Amrullah, Satria Nur Karim, Menghitung
Arah Kiblat Dengan Rumus Segitiga
Bola. Jurnal Pengajaran Sains. Vol 1.
Bekasi.
Anugraha, Dr. Eng. Rinto M.Si. 2012.
Mekanika Benda Langit. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.
Arkanuddin , Mutoha, Modul Pelatihan
Perhitungan dan Pengukuran Arah
Kiblat, disampaikan pada tanggal 26
September 2007 di Masjid Syuhada.
Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian (Suatu Pendekatan
Praktek), Jakarta : PT. Rineka Cipta,
Cet. XII.
Departemen Agama. 1985. Pedoman
Penentuan Arah Kiblat. Jakarta:
Proyek Pembinaan Badan Peradilan
Agama.
Izzuddin, Ahmad. 2006. Ilmu Falak Praktis
(Metode Hisab Rukyat Praktis dan Solusi Permasalahannya), Semarang
: Komala Grafika.
Munawir, Ahmad Warson. 1997. al-Munawir
Kamus Arab-Indonesia, Surabaya:
Pustaka Progressif.
Khafid, Dr. Ing. 2013. Telaah Pedoman Buku
Hisab Arah Kiblat. Cibinong: Badan
Informasi Geospasial.
Khazin, Muhyidin. 2004. Cara Mudah
Mengukur Arah Kiblat. Jogjakarta:
Buana Pustaka.
Raharto, Moedji. 2011. Tata Koordinat
Astronomi: Segitiga Bola. Bandung;
Institut Teknologi Bandung.
Raharto, Moedji dan Dede Jaenal Arifin
Surya. 2011. Telaah Penentuan Arah
Kiblat dengan Perhitungan
Trigonometri Bola dan Bayang-
Bayang Gnomon oleh Matahari.
Jurnal Fisika Himpunan Fisika
Indonesia. Vol.11 (1). Bandung:
Observatorium Bosscha FMIPA ITB.