Post on 30-Mar-2019
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PERANAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PADA SISWA MTS MUHAMMADIYAH 04
BLAGUNG KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh :
ERMA YULIANA FATMAWATI
K4608011
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Erma Yuliana Fatmawati
NIM : K4608011
Jurusan/Program Studi : FKIP/Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Rekreasi
Menyatakan bahwa Skripsi saya berjudul “PERANANA KEBUGARAN
JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA MTS
MUHAMMADIYAH 04 BLAGUNG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.
Selain itu. Sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta,26 Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Erma Yuliana Fatmawati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERANAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PADA SISWA MTS MUHAMMADIYAH 04
BLAGUNG KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh :
ERMA YULIANA FATMAWATI
K4608011
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim
Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta
Surakarta, Juli 2012
Pembimbing I
Drs.Heru Suranto, M.Pd
NIP. 19491109198010 1 001
Pembimbing II
Sri Santoso Sabarini. S.Pd.M.Or
NIP. 19760822200501 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi :
(Nama Terang) (Tanda Tangan)
Ketua : Djoko Nugroho, S.Pd, M.Or
Sekretaris : Drs.Sarwono, M.S
Anggota I : Drs.Heru Suranto, M.Pd
Anggota II : Sri Santoso Sabarini.S.Pd.M.Or
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Erma Yuliana Fatmawati. PERANAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP
PRESTASI BELAJAR PADA SISWA MTS MUHAMMDIYAH 04
BLAGUNG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJRAN 2011/2012.
Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebugaran
jasmani terhadap prestasi belajar pada siswa MTS Muhammdiyah 04 Blagung
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini merupakan penelitian survey. Sampel penelitian ini adalah
siswa dari MTS Muhammdiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
2011/2012 yang berjumlah 250 anak. Teknik pengambilan data menggunakan tes
kebugaran jasmani (Harvard step up test) dengan hasil prestasi belajar (hasil
semesteran).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penelitian peranan
kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar dengan penelitian. Terdapat
pengaruh antara kebugaran jasmani terhadap prstasi belajar di MTS 04 Blagung
tahun pelajaran 2011/2012.
Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara kebugaran jasmani
terhadap prestasi belajar pada siswa MTS 04 Blagung Kabupaten Boyolali tahun
pelajaran 2011/2012.
Kata Kunci : Kebugaran jasmani, prestasi belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
# Jangan pernah menyerah sebelum kita mencoba dan jangan pernah takut gagal,
karena dengan sebuah kegagalan bisa membuat kita bangkit untuk lebih maju
kedepan #
# Musuh yang harus kita perangi adalah diri sendiri, tanpa kita bisa
mengendalikan diri maka, kita tak kan pernah bisa perang dengan orang lain #
# Hidup adalah belajar, tanpa ada belajar maka kita tidak akan pernah mengerti
sebuah kehiduapan di muka bumi ini, maka dari itu jangan pernah menyerah
untuk belajar apapun demi kebaikan di dunia dan akhirat #
# Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin
Allah, dan barang siapa yang yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan
memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuat
( AT-TALAQ : Ayat 11) #
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Teriring syukur pada-Mu, Kupersembahkan Karya ini untuk :
“Bapak dan Ibu”
Doamu yang tidak pernah henti, kerja kerasmu tak pernah lelah, kasih
sayangmu yang tak pernah putus, pengorbanan jiwa dan ragamu selalu
kalian berusaha curahkan kepadaku. Semua tak kan terbalaskan kasih dan
sayangmu.
“Adik dan kakakku tersayang”
Terima kasih karena kalian sudah banyak memberikan motivasi yang
luar biasa buat perjalanan dikehidupanku.
“Sahabat-sahabatku di Tapak Suci Blagung”
Terima kasih atas dukungan dan motivasi yang kalian berikan kepadaku.
“Kekasih Tersayang”
Terimakasih sudah banyak membantu dalam segala hal, dan
mendampingi saat suka dan duka.
“Ridho Kurniwan Prasetyo”
Terimakasih sudah memberikan banyak pengalaman hidup dan motivasi
dalam hidupku.
“Rekan-rekan Angkatan ‘08”
Terima kasih atas semua kebaikan dan kekompakan dalam segala hal,
kalian tak kan bisa tergantikan sampaikan kapan pun.
“Almamater “
Terima kasih banyak atas semua fasilitas dan ilmu yang bermanfaat buat
saya untuk lebih maju.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena limpahan berkat dan karunia-Nya yang setiap waktu penulis terima dan
rasakan, sehingga penyelesaian skripsi ini dapat tepat waktu. Disadari bahwa
penulisan skripsi ini banyak mangalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari
beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs.Heru Suranto, M.Pd sebagai pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.
5. Sri Santoso Sabarini,S.Pd, M.Or sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.
6. Kepala Sekolah dan Guru Penjas MTS Muhammadiyah 04 Blagung yang telah
memberikan ijin penelitian.
7. Semua Siswa Siswi MTS Muhammadiyah 04 Blagung yang telah bersedia
menjadi sampel penelitian.
8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan yang Maha
Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat.
Surakarta, Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK............................................................................... vi
HALAMAN MOTTO................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... viii
KATA PENGANTARi ................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………. 1B. Identifikasi Masalah…………………………………………………... 5C. Pembatasan Masalah…………………………………………………... 5D. Rumusan Masalah……………………………………………………... 5E. Tujuan Penelitian……………………………………………………… 6F. Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka……………………………………………………… 71. Belajar …………………………………………………………… 72. Kebugaran Jasmani ………………………………....................... 17
B. Kerangka Berfikir ………………………………………………….. 29C. Hipotesis ……………………………………………………………. 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB III PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………………. 31B. Rancangan Penelitian ………………………………………………. 31C. Populasi dan Sampel ………….…………………………………….. 32D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………. 32E. Teknik Analisis Data ……………………………………………….. 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data……………………………………………………… 34B. Uji Persyaratan Analisis……………………………………………. 35C. Hasil Analisis Data.………………………………………………... 37D. Pengujian Hipotesis………………………………………………... 38E. Pembahasan Hasil Analisis Data…………………………………... 38
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan……………………………………………………………. 40B. Implikasi……………………………………………………………. 40C. Saran………………………………………………………………... 40
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 42
LAMPIRAN…………………………………………………………………… 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Deskripsi Data Dari Kebugaran Jasmani Dengan Prestasi Belajar ……………………… 342. Ringkasan Hasil Uji Relibialitas…………………………………………………………………………………… 353. Kategori Relibialitas…………………………………………………………………………………………………… 354. Rangkuman Uji Persyaratan Linearitas………………………………………………………………………. 365. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana……………………………………………………………. 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema Tingkat Konsentrasi………………………………………………...... 92. Skema Kebugaran Jasmani ………………………………………………….. 183. Skema Rancangan Penelitian………………………………………………… 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman1. Petunjuk pelaksanaan Test Harvard Step Up Test……………………….. 452. Pelaksanaan Tes Kebugaran Jasmani…………..………………………… 463. Uji Korelasi………………………………………………………………. 474. Surat Keterangan Penurunan Prestasi……………………………………. 735. Surat Keterangan Minimnya Sarana dan Prasarana…………………….... 746. Pengajuan Judul………………………………………………………….. 757. Validasi Proposal Skripsi………………………………………………… 768. Surat Permohonan Penelitian Untuk Rektor…………………………….. 779. Surat Permohonan Penelitian……………………………………………. 7810. Izin Penyusunan Skripsi/Makalah……………………………………….. 7911. Izin penyusunan Skripsi Kepada Dekan Fakultas dan Ilmu Pendidikan... 8012. Surat Keteranngan Pengujian Metronom………………………………... 8113. Surat Keterangan Pengujian Stopwatch………………………………… 8314. Bukti Penelitian di MTS Muhamdiyah 04 Blagung…………………….. 8415. Foto Pelaksanaan Tes…………………………………………………… 8516. Hasil Tes Semesteran………………………………………………….... 9017. Hasil Tes Kebugaran Jasmani……………………………………………
109
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah mengubah masukan siswa yang belum terdidik, menjadi
siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu,
menjadi siswa yang memiliki pengetahuan. Demikian pula siswa yang memiliki
sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang belum mencerminkan kepribadian yang
baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku
yang baik. Sebenarnya belajar dapat saja terjadi tanpa pembelajaran, namun hasil
belajar suatu aktivitas akan nampak jelas dengan pembelajaran. Belajar yang
efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Seseorang
dikatakan telah mengalami proses belajar apabila di dalam dirinya telah terjadi
perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Belajar merupakan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari
aktivitas dalam belajar. Setelah belajar memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap
dan nilai. Timbullah hasil sebagai berikut. stimulus yang berasal dari lingkungan,
proses kognitif yang dilakukan oleh si pembelajar. Dengan demikian belajar
adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan,
melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia
belajar, baik di sekolah maupun luar di sekolah, atau hasil usaha bekerja, belajar
yang menunjukkan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai. Sedangkan
prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran
kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar
ditunjukkan dengan nilai rapot atau test nilai sumatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar adalah :
1. Faktor dalam diri siswa (internal) : kesehatan, kurang semangat, kelainan
(cacat tubuh), intelegensi, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan.
2. Faktor dari luar siswa (eksternal) : lingkungan keluarga, pergaulan,
perekonomian orang tua, cara guru mengajar, sarana dan prasarana
belajar.
Sekolah menengah pertama SMP/MTS merupakan satu bagian atau
tingkatan dalam lembaga yang formal. Sekolah menyajikan berbagai pelajaran,
dan disitulah dituntun anak untuk berprestasi baik dalam pelajaran dan
olahraganya, untuk MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali, adalah
sekolah yang tempatnya sangat strategis dipinggir jalan raya. Berdasarkan
Observasi pra penelitian pada tanggal 17, Februari, 2012. 3 Tahun (2009-2012) ini
mengalami penurunan prestasi baik dalam akademik maupun non akademik.
(Terlampir).
Penurunan itu terjadi karena keterbatasan fasilitas dalam
pembelajarannya (buku-buku pelajaran, sarana dan prasana olahraga), sehingga
siswa kurang berkembang dalam hal belajar dan olahraga, karena mereka hanya
belajar dengan buku LKS, dan penjelasan langsung dari guru, tanpa bisa membaca
buku-buku lain sebagai wawasannya agar bisa lebih luas, dan untuk olahragan
sarana dan prasarananya masih minim, sehingga siswa banyak yang kurang aktif
dalam berolahraga karena keterbatasan alat-alat olahraga. (Terlampir).
Kurangnya modifikasi guru dalam mengajar, banyak siswa yang merasa
jenuh dengan model pembelajaran yang monoton, dan guru masih ada yang cara
mengajar yang penting siswa dalam belajar diam (tidak rame), mereka mengerti
apa tidak yang disampaikan guru tidak terlalu diperhatikan dan guru hanya
memperhatikan pada murid yang pintar, duduk di depan.
Dampak dari kemajuan IPTEK yang serba canggih kurang disadari oleh
manusia, apalagi bagi anak-anak usia sekolah. Pada umumnya anak di sekitar
blagung sudah banyak terkena dampak dari kemajuan IPTEK, sebagai contoh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
internet, game dan masih banyak lagi, sehingga anak merasa nyaman dengan
barang-barang elektronik dari pada fokus ke pelajarannya, kemajuan IPTEK juga
memanjakan mereka dalam kesehariannya, di tinjau dari efektivitas memang
segala sesuatu yang dikerjakan dengan mesin elektronik lebih efektif dan efisien
namun hal ini justru akan membawa dampak yang kurang baik terhadap
pelajarannya.
Perekonomian orang tua juga sangat berpengaruh terhadap anak, karena
dengan perekonomian yang minim (mayoritas orang tua siswa Blagung banyak
yang kurang mampu dan pekerjaannya sebagai tani) orang tua kurang
memperhatikan perkembangan anak, gizi, pergaulannya, mereka hanya berpikir
bagaimana hari esok bisa menyambung hidup, sehingga anak bebas dalam bergaul
dan tidak mereka sadari anak telah salah dalam memilih pergaulan. Sehingga anak
merasa senang dengan kesehariannya dan lingkungan yang kurang baik, mereka
sudah banyak mengenal rokok dan minuman keras, dampak dari itu semua anak
mulai tidak fokus dengan sekolah dan kesehatannya.
Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan
pekerjaan sehari-hari dengan ringan, mudah tanpa merasa kelelahan dan masih
mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain.
Kebugaran jasmani sangat penting bagi para siswa sekolah sebagai masa
depan bangsa yang sangat menentukan harus memiliki derajat kesehatan dan
kebugaran jasmani yang tinggi bagi bangsa indonesia kelak akan kuat jika para
generasi mudanya memiliki derajat kesehatan dan kebugaran yang baik.
Di samping itu bagi siswa di sekolah kebugaran jasmani itu sangat
penting untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari sebagai anak didik dalam
meningkatkan kemampuan prestasi belajarnya. Anak yang memiliki kebugaran
jasmani yang baik akan mampu menerima ilmu pengetahuan yang disampaikan
oleh seorang guru, bahwa masih sanggup melaksanakan tugas-tugas selanjutnya
tanpa mengalami kelelahan, dan sebaliknya apabila kebugaran jasmaninya jelek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
maka siswa tidak bisa mengikuti pelajarannnya dengan baik dan tidak punya
cadangan energi untuk melakukan kegiatan diluar sekolah.
Fungsi pendidikan jasmani adalah meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan tubuh yang meliputi kebugaran jasmani dan kesehatan,
meningkatkan ke tangkasan, ke trampilan, pengetahuan dan kecerdasan. Tingkat
kebugaran jasmani yang prima akan membantu memudahkan bagi siswa dalam
mengikuti pelajaran yang ada dibangku sekolahnya.
Sehubung dengan uraian diatas, maka perlu adanya study untuk
mengetahui tingkat kebugaran jasmani yang di miliki siswa di Sekolah MTS
Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2011/2012.
Dengan mengetahui tentang peranan kebugaran jasmani terhadap hasil belajarnya,
maka guru pendidikan jasmani atau pihak sekolah akan dapat mengambil langkah
yang terbaik, misalnya jika hasil study yang di lakukan ternyata di peroleh faktor-
faktor bahwa kebugaran jasmani sangat banyak berpengaruh terhadap hasil
belajar, dan kebugaran jasmaninya rendah maka diambil langkah perbaikan. Guru
pendidikan jasmani dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Dengan menambah
kegiatan yang menunjang terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswa,
misalnya dengan kegiatan ekstrakurikuler olahraga.
Berkaitan dengan latar belakang masalah yang di kemukakan, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengadakan study untuk
mengetahui Peranan Kebugaran Jasmani Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa MTS
Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas dapat di
identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Prestasi belajar
2. minimnya sarana dan prasarana
3. Kemajuan IPTEK
4. Keterbatasan perekonomian orang tua
5. Kebugaran jasmani
6. Siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyoalai Tahun
Pelajaran 2011/2012
C. Pembatasan Masalah
Sehubung dengan luasnya permasalahan yang timbul dari identifikasi
masalah maka pembatasan perlu di lakukan guna memperoleh ke dalaman kajian
dan menghindari perluasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian
sebagai berikut :
1. Prestasi belajar
2. Kebugaran jasmani Pada Siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Adakah hubungan antara tingkat kebugaran jasmani terhadap prestasi
belajar pada siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Seberapa besar peranan kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar pada
siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2011/2012
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat Kebugaran Jasmani Terhadap
Hasil Belajar pada Siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012
2. Untuk mengetahui peranan Kebugaran Jasmani Terhadap Hasil Belajar
pada Siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2011/2012
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui seberapa besar Peranan Kebugaran Jasmani Terhadap Hasil
Belajar pada Siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012
2. Sebagai acuan untuk melihat faktor-faktor lain yang menyebabkan
penurunan terjadinya prestasi belajar pada Siswa MTS Muhammadiyah
04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang di lakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam pengertian yang
umum dan sederhana, belajar sering diartikan sebagai aktivitas untuk memperoleh
pengetahuan. Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan,
ketrampilan, dan sikap.
Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar
berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap,
dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulus yang berasal dari
lingkungan, proses kognitif yang di lakukan oleh pebelajar. Dengan demikian belajar
adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan,
melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.
Belajar di alami oleh pebelajar terkait dengan pertumbuhan jasmani yang
siap berkembang. Pada sisi lain, kegiatan belajar yang berupa perkembangan mental
dan didorong oleh tindak pendidikan atau pembelajaran. Dengan kata lain belajar
berkiatan dengan usaha atau rekayasa pembelajaran. Dari segi siswa, belajar di
alaminya sesuai dengan pertumbuhan jasmani dan perkembangan mental, akan
menghasilkan hasil belajar sebagai dampak pengiring. Menghasilkan perilaku yang di
kehendaki suatu hasil sebagai dampak pengajaran. Di dalam belajar siswa di tuntut
keaktifannya. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik
yang mudah di amati sampai kegiatan psikis yang susah di amati. Kegiatan fisik
berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih ketrampilan-ketrampilan. Kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
psikis berupa pengetahuan yang di miliki dalam memecahkan masalah yang di
hadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil
percobaan, dan kegiatan psikis lainnya.
Seorang ilmu jiwa merumuskan prinsip dalam belajar dalam lima batasan
sebagai berikut : (Gestalt)
1) Manusia bereaksi dengan lingkungannya secara keseluruhan, tidak hanya
secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional, sosial
2) Belajar adalah penyesuaian dengan lingkungan
3) Manusia berkembang sebagai keseluruhan sejak daru kecil sampai dewasa,
lengkap degan segala aspek-aspeknya
4) Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi
member dorongan yang menggerakkan seluruh organisme
5) Belajar akan berhasil kalau ada tujuan
b. faktor-faktor yang mempengaruhi dalam belajar
Belajar yang mengubah tingkah laku, Thomas F.Staton menyatakan:
Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku si subyek
belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya”. Dari sekian banyak faktor
yang berpengaruh itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern
(dari dalam) diri si subyek belajar dan faktor ekstern (dari luar) diri si subyek belajar
(hlm.39-45), antara adalah :
1) Faktor internal (dari dalam siswa)
a) Motivasi
Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada
keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam
kegiatan pendidikan. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang
di sebut dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
mengetahui apa yang ingin dipelajari, memahami mengapa hal tersebut
patut dipelajari. Dengan unsur motivasi inilah sebagai dasar permulaan
yang baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi kegiatan belajar sulit untuk
berhasil.
b) Konsentrasi
Konsentrasi adalah memusatkan segenap kekuatan perhatian pada suatu
situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangan membantu
tumbuhnya proses pemusatan perhatian. Didalam konsentrasi ini
keterlibatan mental secara detail sangan diperlukan, sehingga tidak
“perhatian” sekadarnya.
c) Reaksi
Didalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik atau mental,
sebagai suatu wujud reaksi. Pikiran dan ototnya harus dapat bekerja
secara harmonis, sehingga subjek belajar itu bertindak atau
melakukannya. Belajar harus aktif, tidak
100%
75%
50%
25%
0 25% 50% 75% 100%
Gambar 2.2. (tingkat konsentrasi menurut Thomas F.Staton)
Sekedar apa adanya, menyerah pada lingkungan, tetapi semua itu harus
dipandang sebagai tantangan yang memerlukan reaksi. Jadi seorang yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
belajar harus aktif, bertindak dan melakuknnya dengan segala panca
indranya secara optimal.
d) Organisasi
Belajar dapat juga dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan, menata
atau menempatkan bagian-bagian pelajaran ke dalam suatu kesatuan
pengertian. Hal semacam inilah yang dapat membuat seseorang belajar
akan menjadi mengerti dan lebih jelas, tetapi mungkin juga bertambah
bingung. Perbedaan belajar yang berhasil dengan kebingungan,
kemungkinan besar hanyalah perberdaan antara cara penerimaan dan
pengaturan fakta-fakta dan ide-ide dalam pikiran siswa yang belajar.
Dalam hal ini dibutuhkan ketrampilan mental untuk mengorganisasikan
stimulus (fakta-fakta, ide-ide untuk membantu siswa agar cepat
mengorganisasikan fakta dan ide-ide dalam pikirannya, maka diperlukan
perumusan tujuan yang jelas dalam belajar). Dengan demikian akan
terjadi proses yang logis.
e) Pemahaman
Pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Karena itu
terjadi berarti harus mengerti secara mental dan filosofinya, maksud dan
implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat
memahami suatu situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar.
f) Ulangan
Lupa merupakan sesuatu yang tercela dalam belajar. Tetapi lupa adalah
sifat umum manusia. Setiap orang dapat lupa. Penyelidikan menunjukkan,
bahwa sehari sesudah para siswa mempelajari sesuatu bahan pelajaran
atau mendengarkan suatu ceramah, mereka banyak melupakan apa yang
telah mereka peroleh selama jam pelajaran tersebut. Begitu seharusnya,
semakin lama semakin banyak pula yang dilupakan, walaupun mungkin
tidak lupa secara keseluruhan. Lupa merupakan gejala psikologis yang
harus diatasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
g) Kesehatan
Kesehatan adalah dimana kondisi seseorang tidak dalam keadaan sakit
atau terdapat gangguan dari penyakit yang menular atau tidak menular
yang sangat berpengaruh terhadap kondisi seseorang yang akan
melakukan aktivitas sehari-hari (belajar, bekerja, dll)
2) Faktor ekstern (dari luar siswa)
a) Guru sebagai Pembina siswa belajar
Guru adalah pengajar yang mendidik, ia tidak hanya mengajar bidang
studi yang sesuai dengan keahlianya, tetapi juga menjadi pendidik
generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia memusatkan perhatian
pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan dengan kebagkitan belajar.
Kebangkitan belajar tersebut merupakan wujud emansipasi dari siswa.
Sebagai guru yang mengajar, ia bertugas mengelola kegiatan belajar
siswa disekolah.
b) Prasarana dan sarana pembelajaran
Prasarana pembelajaran meliputu sekolah, ruang belajar, lapangan
olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olahraga. Sarana
pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas
laboratorium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain.
Lengkapnya parasana dan sarana dalam belajar merupakan kondisi
pembelajaran yanga baik. Hal ini tidak berarti bahwa lengkapnya
parasana dan sarana menentukan jaminan terselenggaranya proses belajar
yang baik. Justru di sinilah timbul masalah “bagaimana mengelola
prasarana dan sarana pembelajaran sehingga terselenggara proses belajar
yang berhasil baik”.
c) Kebijakan penilaian
Proser belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa atau unjuk
kerja siswa. Sebagai suatu hasil maka dengan unjuk kerja tersebut, proses
belajar berhenti untuk sementara. Dan terjadilah penilaian. Dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
penilian yang dimaksud adalah penentu sampai sesuatu dipandang
berharga, bermutu, atau bernilai datang dari orang lain. Dalam penilaian
hasil belajar, maka penentu keberhasilan belajar tesebut adalah guru.
Guru adalah pemegangan kunci pembelajaran. Guru menyusun desain
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.
d) Lingkungan sosial siswa di sekolah
Siswa-siswa disekolah membentuk suatu lingkungan pergaulan, yang
dikenal sebagai lingkungan sosial siswa. Dalam lingkungan sosial
tersebut ditemukan adanya kedudukan dan peranan yang diakui oleh
sesama. Jika seseorang siswa diterima, maka ia dengan mudah
menyusuaikan diri dan segera dapat belajar. Sebaliknya, jika ia tertolak,
maka ia akan merasa tertekan.
e) Kurikulum sekolah
Program pembelajaran di sekolah berdasarkan diri pada suatu kurikulum.
Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikulum nasional yang
disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan oleh suatu
yayasan pendidikan. Kurikulum sekolah tersebut berisi tujuan pendidikan,
isi pendidikan, kegiatan-mengajar, dan evaluasi. Berdasarkan kurikulum
tersebut guru menyusun desain instruksional untuk membelajarkan siswa.
Hal itu berarti bahwa program pembelajaran di sekolah sesuai dengan
sistem pendidikan nasional.
f) Keadaan keluarga
keadaan keluarga sangat mempengaruhi terhadap belajar anak karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor dari keluarga yang dapat menimbulkan
perbedaan individu seperti kultur keluarga, pendidikan orang tua, tingkat
ekonomi, hubungan antara orang tua, sikap keluarga terhadap masalah
sosial dan realitas kehidupan. keadaan keluarga dapat mempengaruhi
belajar anak sehingga faktor inilah yang memberikan pengalaman kepada
anak untuk dapat menimbulkan prestasi, minat, sikap dan pemahamannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
sehingga proses belajar yang dicapai oleh anak itu dapat dipengaruhi oleh
orang tua yang tidak berpendidikan atau kurang ilmu pengetahuannya.
Dorongan untuk belajar pada diri seseorang antara lain dapat diuraikan
sebagai berikut :
1) Perhatian adalah pemusatan energy psikis yang tertuju pada suatu obyek
pelajran atau dapat dikataka sebagian banyak sedikitnya kesadaran yang
menyertai aktivitas belajar.
2) Pengamatan adalah cara mengenal dunia riil, baik dirinya sendiri
maupun lingkungan dengan segenap panca indar, jadi dalam belajar itu
unsur keseluruhan jiwa dengan segala panca indranya harus bekerja
untuk mengenal pelajaran tersebut.
3) Tanggapan dapat diartikan sebagai gambaran/bekas yang tinggal dalam
ingatan setelah orang melakukan pengamatan. Tanggapan itu akan
memiliki pengaruh terhadap perilaku belajar setiap siswa.
4) Fantasi sebagai kemampuan untuk membentuk tanggapan-tanggapan
baru berdasarkan tanggapan yang ada, atau dapat dikatan sebagai suatu
funggsi yang memungkinkan individu untuk berorientasi dalam alam
imajinasi, menerobos dunia realitas. Dengan fantasi ini, maka dalam
belajar akan memiliki wawasan yang lebih longgarr karena dididik untuk
memahami diri atau pihak lain.
5) Ingatan secara teoritis adalah mencamkan atau menerima kesan kesan ari
luar, menyipan kesan, memproduksi kesan, oleh karena itu, ingatan akan
merupakan kecakapan untuk menerim, menyimpan dan memproduksi
kesan-kesan didalam belajar. Hal ini sekaligus untuk menghindari
kelupaan karena lupa sebagai gejala psikologi yang selalu ada.
6) Berfikir adalah motivasi mental untuk dapat merumuskan pengertian,
menyintesis dan menarik kesimpulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
7) Bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu
kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada. Hal ini dekat dengan
persoalan intelegensi yang merupakan struktur mental yang melahirkan
“kemampuan” untuk memahami sesuatu.
8) Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Beberapa hal yang mendorong seseorang untuk
belajar.
(a) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang luas
(b) Sifat kreatif pada orang yang belajar dan adanya kegiatan yang ingin
maju
(c) Keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan
teman-teman
(d) Adanya keingiana memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha
yang baru, baik dengan kooperasi maupun dengan kompetisi
(e) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai
pelajaran
(f) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir belajar
c. kesulitan belajar
Dalam melaksanakan tugas pembelajaran, guru tidak hanya berkewajiban
menyajikan materi pelajaran dan mengevaluasi pekerjaan siswa, akan tetapi juga
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbinngan belajar. Sebagai pembimbing
belajar siswa, guru harus mangadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan
instruksional, akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi, dalam
setiap proses belajar mengajar berlangsung. Melalui pendekatan pribadi, guru akan
secara langsung mengenal dalam memahami siswa secara lebih mendalam sehingga
dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. Dengan demikian dapat dilihat melalui:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
1) Identifikasi
Suatu kegiatan yang diarahkan untuk menemukan siswa yang mengalami
kesulitan belajar, yaitu mencari informasi tentang siswa dengan melakukan
kegiatan berikut :
a) Data dokumen hasil belajar siswa
b) Menganalisis absen siswa didalam kelas
c) Mengadakan wawancara dengan siswa
d) Menyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalah belajar
e) Tes untuk memperoleh data tentang kesulitan belajar atau permasalahan
yang sedang dihadapi
2) Diagnosis
Keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengolah data tentang siswa
yang mengalami kesulitan belajara dan jenis kesulitan yang dialami siswa.
Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut :
a) Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar siswa
b) Keputusan mengenai faktor-faktor yang menjadi sumber sebab-sebab
kesulitan belajar
c) Keputusan mengenai jenis mata pelajaran yang mengalami kesulitan
belajar
Kegiatan diagnosis dapat dilakukan dengan cara :
(1) Membandingkan nilai prestasi individu untuk setiap mata pelajaran
dengan rata-rata nilai seluruh individu
(2) Membandingkan prestasi dengan potensi yang dimiliki oleh siswa
tersebut
(3) Membandingkan nilai yang diperoleh dengan batas minimal tujuan
yang diharapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
3) Terapi atau pemberian bantuan
Pemberian bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar sesuai
dengan program yang telah disusun. Bentuk terapari yang dapat diberikan
antara lain melalui :
a) Bimbingan belajar kelompok
b) Bimbingan belajar individu
c) Pengajaran remidian
d) Pemberian bimbingan pribadi
e) Alih tangan kasus
4) Tindak lanjut atau follow up
Usaha untuk mengetahui keberhasilan bantuan yang telah diberikan kepada
siswa dan tidak lanjut yang didasari hasil evaluasi terhadap tindakan yang
dilakukan dalam upaya memberikan bimbingan.
d. Prestasi belajar
Hasil belajar akan dapat di lihat dengan bentuk nilai “Prestasi belajar
adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran”.
( Nurkencana. 1986 : 62). Di tambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam
belajar, atau prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai
siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa
perubahan tingkah laku, keterampilan, pengetahuan dan kemudian akan diukur,
dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Kebugaran jasmani
a. Pengertian kebugaran jasmani
Kemampuan atau kesanggupan seseorang untuk melakukan aktivitas atau
kegiatan dengan daya kerja tinggi tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau
berlebihan (Agus Mukhlolid, 2004 : 3). Kebugaran jasmani merupakan dambaan
setiap orang agar dapat mempunyai kebugaran jasmani yang tinggi dan nanti akan
dapat berpengaruh pada peningkatan produktifitas kerja yang di lakukan. Kebugaran
Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari
dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa
atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-
keperluan mendadak
Kebugaran jasmani dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, di mana orang yang
kebugaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya. Jurnal media ilmu
media ilmu keolahragaan Indonesia (Depdiknas. 2003).
Tubuh yang sehat dan bugar sangat menunjukkan aktivitas setiap orang.
Jurnal media ilmu keolahragaan Indonesia (Muhajir. 2011)
b. Fungsi kebugaran jasmani
Fungsi Kebugaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi
kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kebugaran jasmani
berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya
sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik. Selain itu untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan
kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk
mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan Negara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Gambar 2.3. ( kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan fisik )
1) Komponen-komponen dari kebugaran jasmani yang dititik beratkan pada
fisiologi olahraga yang meliputi sebagai berikut :
a) Kebugaran kardiovaskuler adalah kemampuan untuk melatih seluruh
tubuh dalam waktu yang agak panjang tanpa merasa lelah. Jantung yang
kuat diperlukan untuk dapat mensuplai darah yang beroksigen secara
afektif kepada otot-otot tubuh. Kebugaran kardiovaskuler yang jelek
dapat diidentifikasikan sebagai suatu yang mendahului sakit jantung
b) Kekuatan otot adalah kemampuan otot menggerakkan kekuatan. Daya
tahan otot dalah kemampuan otot untuk menggunakan dalam rentang
waktu yang lama. Mempertahankan tingkat kekuatan/daya tahan otot
punggung dan panggul adalah penting untuk mencegah dan mengurangi
sakit dan tensi punggung bagian bawah
c) Daya tahan otot adalah kemampuan dari otot-otot kerangka badan untuk
menggunakan, dalam jangka waktu tertentu. Kekuatan keahlian,
penampilan, kecepatan bergerak dan tenaga sangat erat kaitannya dengan
unsur ini, atau Kapasitas melakukan kerja secara terus-menerus dalam
waktu yang relative lama.
Kebugaran jasmani
1. Kesegaran jantung paru2. Lemak tubuh3. Kekuatan otot4. Fleksibilitas
1. Daya tahan otot2. Kelincahan3. Ketangkasan4. Kecepatan5. Tenaga ledak ( power )6. keseimbangan
Kebugaran jasmani ( kesehatan)
Kebugaran jasmani ( fisik )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
d) Kelenturan adalah gerak otot-otot dan persendian tubuh. Kelenturan
sangat erat hubungnnya dengan kemampuan otot-otot kerangka tubuh
secara alamiah yang dimantapka kodisinya diregangkan melampui
panjangnya yang normal waktu istirahat. Meningkatkan kelenturan akan
memperbaiki penampilan tubuh dan mengurangi kemungkinan cidera
e) Komposisi tubuh adalah presentase lemak badan dari berat badan tanpa
lemak ( otot, tulang, tulang rawan, organ-organ vital). Menjadi gemuk,
biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, mempunyai pengaruh pada
komponen lain dari kebugaran
f) Kelincahan adalah Ketrampilan untuk mengubah arah gerak tubuh atau
bagian tubuh secara tiba-tiba. Ketangkasan melibatkan penekanan yang
lebih besar pada seselerasi dan sekali kali dengan ekselerasi reaksi,
perubahan arah dan kecepatan dapat dilakukan pada berbagai kecepatan
karena itu ketangkasan hendaknya dipandang dalam konteks yang lebih
luas dari pada sekedar berhenti dan bergerak.
g) Keseimbangan adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ
syaraf otonya, selaman melakukan gerak-gerak yang cepat, dengan
perubahan letak titik berat badan yang cepat pula, baik dalam keadaan
statis maupun dalam keadaan dinamis. Keseimbangan juga diartikan
kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang tepat pada saat
melakukan gerakan. Keseimbangan yang dimiliki oleh seseorang
tergantung pada kemampuan integrasi antara kerja indra penglihatan,
telinga dan otot.
h) Koordinasi adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan
bermacam-macam gerakan tunggal secara efektif. Koordinasi menyatakan
hubungan yang harmonis dari faktor yang terjadi pada suatu gerak. Orang
yang koordinasinya baik akan mampu melakukan berbagai gerakan
dengan efisien, lancar dan harmonis. Koordinasi menyatakan hubungan
yang harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatau gerakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Kemampuan koordinasi merupakan unsur dasar yang baik dalam
menyelesaikan tugas dalam kehidupan sehari-hari.
i) Power adalah kemampuan untuk mengerahkan kekuatan dengan
maksimum yang dikerjakan dalam waktu yng sependek-pendeknya.
Power juga dapat diartikan sebagai kemampuan sebuah otot atau
segerombolan otot untuk mengatasi tahan sebagai beban dengan
kecepatan tinggi dalam suatu gerakan yang utuh.
Waktu reaksi adalah lamanya waktu antara perangsangan dan respon Dengan
mengemukakan unsur-unsur tersebut diatas, tidaklah berarti bahwa semua orang
harus memiliki dan mengembangkan secara sempurna kesepuluh unsur tersebut,
tetapi tergantung kepada kebutuhan dan pekerjaan masing-masing. Tiap manusia
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karena jantung, peredaran darah
dan pernafasan secara langsung menyangkut tingkat kesehatan seseorang. Daya tahan
jantung, peredaran darah dan pernafasan merupakan hal yang paling penting. Karena
itulah maka pada umumnya melakukan usaha peningkatan dan pemeliharaan
kebugaran jasmani, akan menggunakan program-program erobik. Memang sistem
jantung, peredaran darah dan pernafasan adalah alat utama dan penyalur dari segala
unsur yang diperlukan tubuh. Terutama Oksigen yang berfungsi untuk pembakaran
pada proses pengolahan zat-zat makanan dalam tubuh, sehingga dapat menghasilkan
energi yang diperlukan.
Mengingat Oksigen tidak dapat disimpan sebagai persediaan di dalam tubuh
seperti zat-zat makanan, maka di waktu kita harus melakukan kerja jasmani yang
lama dan berat, pernafasan harus pula dipergiat untuk memperoleh cukup Oksigen.
Melalui aliran darah, oksigen dibawa kesemua daerah-daerah tempat penyimpanan
zat-zat makanan, agar dapat terwujud pembakaran yang menghasilkan cukup energi
bagi kerja jasmani tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani
Kebugaran jasmani adalah unsur yang penting bagi semua orang untuk
menjalankan tugas dengan baik. Untuk mencapai prestasi baik dalam kerja maupun
belajar, maka harus melakukan latihan untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya.
Usaha untuk meningkatkan kebugaran jasmani, tentunya harus mempertimbangkan
berbagai faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani tersebut. Kebugaran jasmani
terdiri dari beberapa komponen atau unsur fisik kebugaran jasmani seseorang sangat
ditentukan oleh fungsi kerja komponen yang ada. Dengan demikian segala hal yang
mempengaruhi unsur-unsur yang ada dalam kebugaran jasmani. (Moeloek dan
Arjatmo Tjokronegoro: 1984 : 3-13) diuraikan sebagai berikut :
1) Keturunan (genetik) adalah setiap orang mempunyai bakat dan bawaan yang
berbeda-beda dalam bidang kemampuan fisik. Dengan demikian halnya
dengan kebugaran jasmani seseorang dipengaruhi bawaan sejak lahir. Alat-
alat faal dalam tubuh seperti, jantung, paru, sel darah merah, serabut otot dan
hemoglobin, serta postur tubuh merupakan faktor genetik yang
mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang sejak lahir memiliki bakat
dalam hal kebugaran jasmani, sesuai dengan keadaan tubuh dan jenis serabut
otot yang dimiliki
2) Usia adalah perbedaan usia seseorang berpengaruh terhadap kebugaran
jasmani yang dimiliki, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan
manusia dari anak-anak sampai dewasa kebugaran jasmani seseorang akan
meningkat. Bertambahnya massa otot dan bertambahnya ukuran organ
jantung dan paru-paru masa pertumbuhan, akan meningkatkan kapasitas
seseorang dalam melakukan kerja
3) Jenis kelamin adalah perbedaan jenis kelamin juga berpengaruh pada
perbedaan kebugaran jasmani anak. Secara kodrati bahwa antara laki-laki
dan perempuan memiliki cirri-ciri fisik yang berbeda. Antara laki-laki dan
perempuan secara anatomis dan fisiologis memiliki perbedaan. Hal ini
sangat tampak dengan adanya perbedaan ukuran tubuh, komposisi tubuh,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
serta kemampuan fungsi paru-paru dan jantung. Perbedaan tersebut sangat
nampak terutama sejak mulai puber. Setelah menginjak masa pubertas, pria
rata-rata memiliki ukuran badan (termasuk kemampuan fisiknya) sedikit
lebih besar dibandingkan wanita. Hormon pertumbuhan pria dan wanita juga
berbeda. Pada pria terjadi penambahan jaringan otot, sedangkan pada wanita
cenderung menuju pada pengurangan otot dan penambahan jaringan lemak.
Dengan keadaan tersebut, maka pria jelas akan memiliki kekuatan yang lebih
besar pada wanita. Oleh karena itu laki-laki setelah masa pubertas, rata-rata
memiliki kebugaran jasmani yang lebih tinggi dari pada perempuan.
4) Aktivitas fisik sangat berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani.
orang yang tidak aktif melakukan aktivitas fisik kebugaran jasmaninya akan
menurun. Sebaliknya jika aktif melakukan kegiatan fisik secara teratur
kebugaran jasmaninya akan dapat terjaga bahkan meningkat.
Kebugaran jasmani sangat penting bagi siswa sekolah karena apabila
kebugaran jasmani siswa jelek berarti menjadi masalah sekolah dan pendidiknya,
khususnya guru olahrag. Tingkat kebugaran jasmani sangat erat kaitannya dengan
kemampuan siswa untuk menyelesaikan tugas belajar dengan optimal.
Kebugaran jasmani yang baik dapat mempertinggi kemampuan dan kemauan
siswa untuk belajar. Seseorang memiliki kebugaran jasmani yang baik maka ia akan
dapat melakukan tugasnya sehari-hari dengan baik, sebaliknya seseorang yang
memiliki kebugaran jasmani yang jelek maka ia tidak akan dapat melakukan tugasnya
dengan baik pula. Hal ini sesuai dengan pendapat Santoso Giriwijoyo (1991:63),
“Di hubungkan dengan studi yang sangat berat dan pencapaian akademis
yang memerlukan dukungan kemampuan kerja fisik, maka rendahnya
kapasitas kerja fisik dapat menjadi penghambat untuk mencapai sukses.
Disinilah sumbangan olahraga bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan
kerja fisik”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Kebugaran jasmani memiliki peranan penting untuk mendukung siswa
mengerjakan berbagai tugas belajar. Seseorang memiliki kebugaran jasmani yang
baik, ia dapat melakukan tugas sehari-hari dengan baik, begitu pula sebaliknya
seseorang yang memiliki kebugaran jasmani kurang baik maka ia tidak dapat
melakukan tugasnya dengan baik pula. Dengan demikian, siswa yang memiliki
kebugaran jasmani yang baik, akan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, yang
tentunya menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Dengan kebugaran jasmani
pelajar mampu berfikir secara jernih, penuh kreatifitas dan mempunyai semangat
yang tinggi untuk menyelesaikan segala tugas studinya sehingga dapat berhasil
dengan memuaskan.
Riset memperlihatkan bahwa. Padulka (2006) menyatakan bahwa: Program
pendidikan jasmani yang di desain dengan baik dan di implementasikan dapat
mendorong anak untuk aktif secara fisik dan memperlihatkan efek positif pada nilai
akademik, termasuk peningkatan konsentrasi, memperbaiki kemampuan berhitung,
membaca, menulis dan mengurangi perilaku mengganggu. Kondisi aerobic
tampaknya membantu fungsi memori. Aktivitas fisik mempunyai pengaruh pada
lobus frontalis, suatu aera otak untuk konsentrasi mental dan perencanaan.
Mekanisme bagaimana siswa dapat meningkatkan prestasi akademik sebagai hasil
dan aktivitas fisik melalui pendidikan jasmani diantaranya adalah meningkatnya
motovasi dan berkurangnya rasa bosan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
rentang perhatian dan konsentrasi (hlm. 1515-1519).
Berdasarkan asal perkembangan otak terdiri dari tiga bagian besar, yaitu otak
depan (forebrain), otak tengah (midbrain), dan otak belakang (hindbrain). Otak
depan terdiri atas dua bagian penting, yaitu otak besar (cerebrum) dan di encephalon.
Di lihat dari atas, cerebrum terbagi menjadi dua belahan, yaitu hemisfer kanan dan
kiri. Ke dua belahan berhubungan oleh jembatan saraf yang disebut corpus callosus.
Otak kiri mengatur hal-hal yang bersifat rasional, terutama menyangkut proses
berbahasa dan menghitung, sedangkan otak kanan mengaturhal-hal yang bersifat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
intuitif dan berhubungan dengan seni dan kreativitas. Koordinasi dan control bagian
tubuh terjadi secara bersilang. Tangan dan kaki kanan di urus otak kiri dan
sebaliknya, tangan dan kaki diurus otak kanan. Bagian paling penting dari di
encephalon adalah thalamus dan hypothalamus.
Otak belakang terdiri atas otak kecil (cerebellum), pons, dan medulla
oblongata. Otak tengah bersama pons dan medulla oblongata membentuk batang otak
(brain stem).
Otak besar terdiri atas bongkahan besar yang di sebut lobus, yaitu lobus
frontal (di bagian depan, di dahi), lobus occipital (di bagian belakang kepala), lobus
temporal (di sekitar telinga), dan lobus parietal (di puncak kepala). Lobus frontal
bertanggung jawab untuk kegiatan berfikir, perencanaan, dan penyusunan konsep.
Lobus temporal bertanggung jawab terhadap persepsi suara dan bunyi, juga memori
dan kegiatan berbahasa (terutama di belahan kiri). Lobus parietal bertanggung jawab
untuk berfikir, terutama pengaturan memori di kulit otak. Lobus occipitalis mengatur
kerja penglihatan. Otak bekerja secara elektrokimiawi. Disepanjang serabut saraf,
aliran impuls berjalan secara elektrik, karena perbedaan kadar iom di dalam dan di
luar sel. Di sinapsis, saraf komunikasi secara kimiawi melalui zat kimia saraf yang di
sebut neurotransmiter.
Beberapa neurontransmiter yang terkait dengan latihan fisik, (Ratey :2008)
adalah sebagai berikut :
a) Norepinefrin
Norepinefrin berfungsi memperbaiki mood, motivasi intrinsic, dan
kepercayaan diri, memperbaiki persepsi, dan pembelajaranan tingkat
selular. Dikatan, latihan fisik akut maupun kronis mampu meningkatkan
neorepinefrin otak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
b) Serotonin
Serotonin berfungsi mengatur mood, mengontrol impuls, menimbulkan
kepercayaan diri, melawan efek toksin tingginya kadar hormone stress,
dan memperbaiki proses belajar dalam tingkat seluler.
c) Dopamin
Latihan fisik dikatakan dapat mempengaruhi sintesis, pelepasan, dan
pengambilan kembali dopamine. Dopamine meningkat selama
berlangsung perilaku motorik. Semakin besar intensitas, semakin besar
peningkatannya. Latihan tertentu dapat meningkatkan jumlah enzim
yang membuat dopamin dan mengubah kerja dopamine di membrane
postsinaptik.
Fokus mental dan tingkat konsentrasi siswa meningkat secara bermakan
sesudah aktivitas fisik yang terstruktur. Temuan tersebut menyarankan bahwa latihan
fisik seperti lari, lompat, permainan aerobic berpengaruh pada lobus frontalis otak,
area yang berperan pada konsentrasi mental, perencanaan, dan pengambilan
keputusan. (Blaydes :2001)
Dalam kaitan dengan pendidikan jasmani, ada unsur gerak, aktivitas
fisik, dan latihan fisik yang terstruktur. Bergerak berfungsi menyiapkan otak untuk
belajar secara optimal. Dengan bergerak, aliran darah keotak lebih tinggi, sehingga
suplai nutrisi lebih baik. Otak membutuhkan nutrisi, terutama berupa oksigen dan
glukosa. Glukosa bagi otak merupakan bahan bakar utama supaya otak dapat bekerja
optimal. Setiap kali seseorang berfikir, akan menggunakan glukosa. Aktivitas otak di
ukur dari penggunaan glukosa. Di sisi lain, kurangnya suplai oksigen ke otak dapat
menimbulkan disorientasi, bingung, kelelahan, gangguan konsentrasi, dan masalah
daya ingat. Aktvitas fisik melalui pendidikan jasmani memberi otak suplai nutrisi
yang di perlukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
d. Tes Kebugaran Jasmani
Hakekat Tes Kebugaran Jasmani adalah mengukur kemampuan fungsi-onal
maximal yang dimiliki seseorang pada saat dilakukan pengukuran. Kemampuan
fungsional diukur dari besaran kemampuan gerak yang dapat dilakukan. Besaran
kemampuan gerak ditentukan oleh kemampuan tubuh menghasilkan daya (energi).
Apabila tubuh dapat menghasilkan daya dalam jumlah besar, maka ia pun dapat
menghasilkan daya dalam jumlah kecil, tetapi tidak berarti sebaliknya (jika daya yang
dihasilkan oleh tubuh dalam jumlah kecil/sedikit maka besaran kemampuan gerak
tidak bisa menjadi besar/tinggi)! Apabila kemampuan menghasilkan daya adalah
besar, maka berarti ia dapat mewujudkan gerak/kerja dengan intensitas yang besar
dan durasi yang lama.
Sebelum mengetahui, menilai prestasi belajar dan kebugaran jasmani diatas
maka dapat kita lihat sesuai dengan persoalan teknis suatu tes yang baik, yang
memberikan gambaran mengenai kualitas suatu alat ukur atau tes, menurut pendapat
para ahli dalam tes dan pengukuran, meliputi :
1) Kesahihan (validity)
Adalah tes yang mampu mengukur apa yang hendak diukur. Suatu
pengukuran dapat dikatakan valid, bila alat pengukuran atau tes bener-bener
tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur dan sesuai dengan gejala
yang diukur. Ada dua kenyataan pokok yang memperlihatkan taraf
kesahihan suatu tes, yaitu pertimbangan secara rasional dan penialian
berdasarkan prosedur empirik. Derajat kesahihan yang diuji melalui analisis
secara rasional tersebut validitas logis. Sedang derajat kesahihan yang diuji
berdasarkan analisis empiris tersebut validitas empiris
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
2) Reliability (reability)
Reability ini menggambarkan derajat keajegan, atau stabilitas hasil
pengukuran. Suatu alat pengukuran atau tes dikatakan reliabel jika alat
pengukuran itu menghasilkan skor yang stabil, meskipun dilaksanakan
beberapa kali. Hasil pengukuran itu disebut reliabel bila dengan pengukuran
yang dilakukan berulang-ulang, memakai alat yang sama terhadap obyek
yang sama, hasilnya akan relative sama
3) Objektivitas (objectivity)
Pengertian objektivitas hampir mirip dengan reliabilitas. Perbedaannya
terletak pada pendekatan dalam pengujiannya, karena diperlukan
sekurangnya dua atau lebih penilai memberikan nilai terhadap objek dan
prosedur yang sama. Hasil tes yang diperoleh dari penguji yang satu
dikorelasikan dengan hasil tes penguji lainnya. Hasil korelasi skor kedua
penilai menunjukkan derajat objektivitas suatu tes.
4) Diskriminitas
Dalam tes merupakan kemampuan suatu tes untuk membedakan tingkat
kemampuan siswa. Penilaian evalusi secara jelas harus dapat membedakan
kemampuan siswa. Penilaian dalam evaluasi secara jelas harus dapat
membedakan kemampuan siswa sesuai dengan tingkat ketrampilan dan
kepandaian mereka.
5) Praktikabilitas
Alat evaluasi yang dilakukan harus bersifat praktis, dalam arti mudah
dilakukan. Pertimbangan-pertimbangan praktikabilitas tersebut meliputi:
waktu dan biaya, kemudahan dalam pengadministrasian. Alat yang
digunakan harus merupakan tes yang dapat dilakukan dengan mudah serta
dapat dilakukan dengan biaya dan waktu yang bisa dijangkau.
Status tingkat kebugaran jasmani pada siswa disekolah penting untuk
diketahui. Evaluasi mengenai tingkat kebugaran jasmani pada siswa disekolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Evalusi memegang peranan penting
sebagai dasar untuk penilaian, sehingga dapat ditentukan kelemahan dan keberhasilan
yang dicapai dengan tepat. Melaluai evaluasi dapat diketui tingkat kebugaran jasmani
siswa, hal ini sebagai umpan balik (feed back) bagi guru untuk mengambil langkah
perbaikan.
Tingkat kabugaran jasmani siswa dapat diketui dengan melakuka tes
kebugaran jasmani. untuk dapat mengetahui status tingkat kebugaran jasmani
siswanya, maka guru harus memiliki kemampuan melakukan tes dan menilai tentang
status tingkat kebugaran jasmani tersebut. Dalam hal ini seorang pelatih atau guru
yang bertanggung jawab atas prestasi anak didiknya, maka pengetahuan tentang cara-
cara menilai status kondisi fisik seseorang perlu dikuasai dengan baik.
Tes kebugaran jasmani dapat dilakukan dengan jenis-jenis tes. (Dr. Kenneth
H. Cooper, tes Erobik). Yang ditekankan sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu pada
kemampuan jantung, peredaran darah, dan paru-paru. Yang meliputi sebagai berikut :
a) Tes Erobik
b) Harvard Step Up Tes
c) Treadmill test
d) TKJI
Adapun uraiannya sebagai berikut :
(1) Tes Erobik adalah tes daya tahan tubuh yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan olahraga yang menggunakan waktu yang panjang.
Dibatasi oleh kapasitas system sirkulasi (jantung, pembuluh darah, dan
darah) dan sistem respirasi (paru) untuk menyampaikan oksigen ke otot
yang sedang bekerja dan mengangkut limbah dari otot-otot tersebut.
Macam tes-nya antra lain: multistage fitness test, lari 12 menit, lari 2,4
km.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
(2) Harvard Step Up Test adalah tes yang digunakan untuk mengukur
ketahanan kardiovaskuler seseorang. Dan cara melakukannya: testi
berdiri di belakang bangku. Pada hitungan satu maka satu kaki naik
keatas bangku sampai lutut lurus, hitungan dua kaki yang lain naik
keatas bangku, hitungan tiga kaki yang pertama turun, hitungan empat
kaki lainnya turun, tes di laksanakan tidak boleh lebih dari 5 menit
dengan kadens (empat hitungan) 30, setelah selesai melakukan tes, testi
duduk dan dihitung denyut nadinya.
(3) Treatmill test adalah tes yang konsumsi oksigennya tergantung pada
berat badan subyek, dan juga kecepatan, kemiringan alatnya. Tes-nya ini
membutuhkan alat khusus yang sulit untuk digunakan dilapangan.
(4) TJKI (tes kebugaran jasmani Indonesia) yang sesuai dengan anak yang
berumur 13-15. tes-nya ini terdapat beberapa item, dan sudah
ditentukan. Tes-nya sudah ditentukan yaitu: tes lari 50 meter, tes
gantung angkat tubuh (putra) bergantung siku ditekuk (putri) selama 60
detik, tes loncat tegak, tes lari 1000 meter (untuk putra) 800 meter
(untuk putri).
Tes yang akan digunakan adalah tes yang mudah dilakukan dan sesuai
dengan kebutuhan siswa yang berkaitan dengan energi yang digunakan untuk
aktivitas sehari-hari. Yaitu Tes Harvard Step Up Test.
B. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan proses memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan,
dan sikap atau proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati
pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Dalam kegiatan belajar pencapaian
akademis sangat memerlukan dukungan kemampuan kerja fisik, apabila siswa
rmempunyai kapasitas kerja fisik yang jelek maka akan menjadi penghambat untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
mencapai sukses, karena siswa tidak mampu melakukan aktifitas pembelajaran secara
aktif.
Prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri
individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar, atau prestasi belajar adalah hasil
atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan,
pengetahuan dan kemudian akan diukur, di nilai yang kemudian diwujudkan dalam
angka atau pernyataan.
Kebugaran jasmani merupakan kemampuan atau kesanggupan seseorang
untuk melakukan aktivitas atau kegiatan dengan daya kerja tinggi tanpa mengalami
kelelahan yang berarti atau berlebihan.
C. Hipotesis
Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat
dirumuskan hipotesis terhadap penelitian adalah sebagai berikut :
“Terdapat hubungan antara (peranan) kebugaran jasmani terhadap prestasi
belajar pada siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung kabupaten Boyolali tahun
pelajaran 2011/2012”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTS Muhammadiyah 04 Blagung kabupaten
Boyolali
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakankan pada bulan Mei 2012
B. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini dirancang sebagai berikut :
Gambar 3.1. (Skema rancangan penelitian)
Kebugaran jasmani
(Harvard Step Up Test)
Prestasi belajar
(Hasil rapot)
(korelasi produk momen)
Populasi
(siswa MTS M 04 Blagung Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra
dan putri kelas VII – IX MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2011/2012
2. Sampel
Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel, karena seluruh anggota
populasi diteliti
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan tes dan pengukuran. Adapun tes yang digunakan adalah:
1. Kebugaran Jasmani diambil dengan menggunakan tes pengukuran
(Harvard Step Up Test). Petunjuk pelaksanaan terlampir
2. Prestasi Belajar diambil secara Documenter (nilai hasil semester)
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode statistik. Adapun analisis data yang dilakukan terdiri dari :
1. Korelasi product moment
Untuk mencari keterkaitan hubungan antara prestasi belajar dengan
kebugaran jasmnai maka digunkana korelasi product moment yaitu sebagai
berikut :
n. (∑XY) - (∑X) . (∑Y)
r = √ { n.∑X²} . {n.∑Y² - ( ∑Y²}
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
keterangan :
r = korelasi
n = Jumlah Sempel
X = Hasil Tes pembanding
Y = Hasil Tes semesteran
∑ = Jumlah
Untuk besar kecilnya sumbangan variable X terhadap Y ditentukan dengan
rumus koefisien diterminan sebagai berikut :
KP = r² x 100% ( Riduwan, 1997:123)
Keterangan :
KP = besarnya koefisien penentu ( diterminan )
r = koefisien korelasi
2. Data Tes Kebugaran Jasmani dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Rumus = Waktu detik X 100
5.5 DN
Keterangan :
Waktu detik : Waktu lamanya pelaksanaan
100 dan 5.5 : Angka tetapan
DN : Denyut nadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Deskripsi Data kebugaran Jasmani dan hasil prestasi belajar siswa.
Penelitian ini menyajikan data dari dua variabel yaitu : (1) Kebugaran Jasmani
dan (2) Prestasi belajarsiswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012yang disajikan sebagai berikut :
Tabel1 : Deskripsi Data Kebugaran Jasmani dan Prestasi Belajar pada Siswa MTS
Muhammdiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali, n: 250
Variabel Minimum Maximum Sum Mean SD
Kebugaran
Jasmani (X)61,43 90,90 19.70484 78,82 4,62
Prestasibelajar
(Y)72,94 93,20 19.68630 78,75 3,27
Dari deskripsi data diatas apabila digambarkan dalam grafik adalah
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
B. Uji Persyaratan Analisis
Dalam uji persyaratan analisis statistic parametric diuji persyaratan
analisis normalitas dan uji persyaratan Linearitas. Adapun hasil uji persyaratan
dapat dipaparkan sebagai berikut :
1. Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui keajegan hasil tes kebugaran jasmani dilakukan uji
Reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 2.Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Reliabilitas Kategori
Kebugaran Jasmani (X) 0.825 Tinggi
Dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas hasil tersebut
menggunakan pedoman tabel koefisien tabel koefisien korelasi dari Book Walter
yang dikutip Mulyono B. (1992:22), yaitu:
Tabel 3.Tabel Kategori Reliabilitas
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Min Max Sum Mean
y
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kategori Reliabilita
Tinggisekali
Tinggi
Cukup
Tidaksignifikan
. 90 – 1.00
. 80 –. 89
. 60 – . 79
. 00 – . 59
2. Uji Normalitas
a. Uji Normalitas Kebugaran Jasmani
Uji normalitas Kebugaran Jasmani dengan mempergunakan lilliefors.
Dari penghitungan lilliefors dapat diketahui bahwa dengan n = 250 diperoleh Lt =
0.102 pada taraf signifikansi 5 %, sedangkan Lo = 0.0967 jadi Lo< Lt yang
berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, sebaran skor kebugaran
jasmani adalah normal.
b. Uji Normalitas Nilai Prestasi Belajar
Uji normalitas nilai prestasi belajar dengan mempergunakan chi kuadrat.
Dari penghitungan Chi Kuadrat dapat diketahui bahwa dengan n = 250 jika X2
(123; 0.05) = 61.070 sedangkan W = 23,5476. Berarti W <X2 atau
23,5476<61.070 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan sebaran skor nilai
prestasi belajar (Y) adalah normal.
3. Uji Linearitas
a. Hasil Uji Persyaratan Linearitas Kebugaran Jasmani dan Prestasi Belajar
Hasil uji persyaratan linearitas hubungan kebugaran jasmani dengan
prestasi belajar disajikan dalam tabel 4.
Tabel 4.Rangkuman uji persyaratan linearitas hubungan kebugaran jasmani
dengan prestasi belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Sumber variansi Dk JK KT F
Total 250 31544.4584 31544.4584
Regresi (a) 1 31226.3898 31226.3898
Regresi (b/a) 1 91.3294 91.3294 11.2783
Sisa 248 226.7392 8.0978
Tuna cocok 222 167.2790 7.6036 0.7673
Galat 26 59.4602 9.9100
Berdasarkan tabel 2.distribusi F padatara f = 0.05 dengan dk
pembilang1 dan dk penyebut 248 diperoleh Ft = 7.20 dan taraf = 0.05 dengan
dk pembilang 26 dan dk penyebut 222 didapat Ft = 9.84 . dengan
membandingkan Fo dan Ft pada taraf = 0.05 tampak hipotesis nol (1) yang
menyatakan regresi linier, diterima Fo = 0.7673 <9.84 (pada taraf nyata =
0.05)
C. Hasil Analisis data
1. Korelasi Antara Masing-masing Variabel Bebas Terhadap
Variabel Terikat
Dari hasil korelasi antara kebugaran jasmani, dengan hasil belajar adalah
0.579442741, hasil korelasi sederhana tersebut dikonsultasikan denganr rtabel.
untuk n = 250 pada taraf signifikansi 5% diperoleh rtabel = 0,122. Dengan
demikian hubungan variable bebas dengan variable terikat adalahs ignifikan, atau
rhitung > rtabel.
2. Persamaan Regresi Sederhana Ŷ atas X
Berdasarkan hasil analisis Ŷ atas X diperoleh ŷ
ŷ = 0.044 X – 8.961
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
3. Pengujian Keberatian Koefisien Regresi Y atas X
Dari analisis dengan teknik regresi sederhana diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 6.Rangkuman hasil analisis regresi sederhana
Sumber Variasi Db JK RK Freg
Regresi (reg) 2 141.7958 70.8979 10.8595
Residu (res) 247 1612.5642 6.5286 -
Total 249 1754.36 - -
Ry12 = 0.579442741
ŷ = 0.579442741 X – 8.961
Dari hasil analisis tersebut diatas dapat diketahui bahwa korelasi
sederhana antara kebugaran jasmani dengan prestasi belajar dengan R =
0.579442741 adalah signifikan pada taraf signifikansi 5 %, karena> r tabel= 0.122
dan dari hasil uji F diperoleh Fo = 10.8595 > Ft 5 % = 6.35. Dengan demikian
sumbangan antara kebugaran jasmani dengan prestasi belajar adalah signifikan.
4. Sumbangan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Dari hasil penghitungan untuk mengetahui seberapa besar peranan
kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar pada siswa MTS Muhammadiyah 04
Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012,diketahui peranan
kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar siswa sebesar 33.58 %, ini dapat
diinterprestasikan bahwa sebesar 33,58 % variasi nilai-nilai Y disebabkan karena
hubungannya dengan X
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
D. Pengujian Hopotesis
Dari hasil analisis di atas korelasi anatara X (Kebugaran Jasmani) dan Y
(Hasil Tes Semesteran) dengan rhitung = 0, 5794 > rtabel = 0,122 pada taraf
signifikan 5 %., ini berarti bahwa hipotesisnya mempunyai hubungan yang positif.
Dan hipotesis kerjanya di terima. Pada siswa MTS Muhammdiyah 04 Blagung
Kabupaten Boyolali.
Dengan demikian hipotesis yang menyakan “Terdapat hubungan antara
(peranan) kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar pada siswa MTS
Muhammadiyah 04 Blagung kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012”
dapat diterima kebenarannya.
E. Pembahasan Hasil Analisis Data
Kebugaran jasmani mempengaruhi dalam prestasi belajar pada siswa
MTS Muhammdiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
2011/2012. Berdasarkan perhitungan dengan statistik diketahui bahawa kebugaran
jasmani mempengaruhi pestasi belajar sebesar 33,58 %. Dan sisanya dipengaruhi
dari faktor lain.
Dalam kaitan dengan pendidikan jasmani, ada unsur gerak, aktivitas
fisik, dan latihan fisik yang terstruktur. Bergerak berfungsi menyiapkan otak
untuk belajar secara optimal. Dengan bergerak, aliran darah keotak lebih tinggi,
sehingga suplai nutrisi lebih baik. Otak membutuhkan nutrisi, terutama berupa
oksigen dan glukosa. Glukosa bagi otak merupakan bahan bakar utama supaya
otak dapat bekerja optimal. Setiap kali seseorang berfikir, akan menggunakan
glukosa. Aktivitas otak di ukur dari penggunaan glukosa. Di sisi lain, kurangnya
suplai oksigen ke otak dapat menimbulkan disorientasi, bingung, kelelahan,
gangguan konsentrasi, dan masalah daya ingat. Aktvitas fisik melalui pendidikan
jasmani memberi otak suplai nutrisi yang di perlukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Dengan demikian hipotesis yang menyakan, “kebugaran jasmani
memebrikan pengaruh terhadap prestasi belajar pada siswa MTS Muhammadiyah
04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012” dapat diterima
kebenarannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 40
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Sesuai dengan ke simpulan yang ada dan data yang telah di kumpulkan,
serta hasil hipotesis, akhirnya peneliti mengambil ke simpulan sebagai berikut:
Terdapat hubungan antara tingkat kebugaran jasmani terhadap prestasi
belajar pada siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Besarnya sumbangan kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar pada
siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
2011/2012 sebesar 33,58 %.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas kebugaran jasmani memiliki
korelasi dan sumbangan dengan prestasi belajar sebagai berikut:
1. Dengan Kebugaran jasmani yang kurang baik akan mempengaruhi terhadap
prestasi belajar pada Siswa MTS Muhammadiyah 04 Blagung Kabupaten
Boyolali
2. Prestasi belajar di Sekolah MTS Muhammadiyah 04 Blagung di pengaruhi dari
faktor internal dan eksternal sebesar 66,42%.
C. Saran
Hasil penelitian dapat di sarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Guna meningkatkan prestasi belajar hendaknya siswa dapat meningkatkan
kebugaran jasmani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2. Guru selain meningkatkan kebugaran jasmani siswa, maka harus
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi siswa selama dalam proses
belajar di sekolah.