02 - Laporan Antara - Alokasi Air - Gambaran Umum Pekerjaan

34
Laporan Antara Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan 2-1 2 GAMBARAN UMUM PEKERJAAN 2.1 UMUM Secara administratif Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang berbatasan dengan: Sebelah Utara : Selat Malaka Sebelah Timur : Kabupaten Batubara dan Simalungun Sebelah Selatan : Kabupaten Samosir dan Dairi Sebelah Barat : Kabupaten Karo, Langkat dan Kota Binjai Dan meliputi 7 (tujuh) kabupaten dan 2 (dua) kota di Provinsi Sumatera Utara yaitu: Sebagian besar Kabupaten Deli Serdang, meliputi 22 (dua puluh dua) kecamatan, dimana 20 (dua puluh) kecamatan seluruh wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, sedangkan 2 (dua) kecamatan hanya sebagian wilayahnya yang masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular- Padang. Sebagian besar Kabupaten Serdang Bedagai, meliputi 17 (tujuh belas) kecamatan, dimana 14 (empat belas) kecamatan seluruh wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, sedangkan 3 (tiga) kecamatan hanya sebagian wilayahnya yang masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular- Padang. Seluruh wilayah Kota Medan, meliputi 21 (dua puluh satu) kecamatan. Seluruh wilayah Kota Tebing Tinggi, meliputi 5 (lima) kecamatan. Sebagian Kabupaten Simalungun, meliputi 10 (sepuluh) kecamatan, dimana hanya 2 (dua) kecamatan yang seluruh wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, sedangkan 7 (tujuh) kecamatan lainnya hanya sebagian wilayahnya yang masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang. Sebagian kecil Kabupaten Batubara, yang hanya 1 (satu) kecamatan yang wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang dan itupun hanya sebagian kecil. Sebagian kecil Kabupaten Karo, meliputi 4 (empat) kecamatan yang sebagian kecil wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang. Sebagian kecil Kabupaten Langkat, meliputi sebagian kecil dari 3 (tiga) kecamatan yang wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular- Padang. Sebagian kecil Kota Binjai, meliputi sebagian kecil dari 3 (tiga) kecamatan yang wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang. Dengan mempertimbangkan pengaruh luas dan pengaruh pengembangan pengelolaan sumber daya air, maka dalam analisa hanya meninjau 5 (lima) wilayah administrasi, yaitu Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Simalungun. Secara detail luas cakupan wilayah administrasi di Wilayah Sungai Belawan-Ular- Padang seperti disajikan pada tabel berikut:

description

Alokasi Air DAS

Transcript of 02 - Laporan Antara - Alokasi Air - Gambaran Umum Pekerjaan

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-1

2 GAMBARAN UMUM PEKERJAAN

2.1 UMUM

Secara administratif Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang berbatasan dengan: Sebelah Utara : Selat Malaka Sebelah Timur : Kabupaten Batubara dan Simalungun Sebelah Selatan : Kabupaten Samosir dan Dairi Sebelah Barat : Kabupaten Karo, Langkat dan Kota BinjaiDan meliputi 7 (tujuh) kabupaten dan 2 (dua) kota di Provinsi Sumatera Utara yaitu: Sebagian besar Kabupaten Deli Serdang, meliputi 22 (dua puluh dua)

kecamatan, dimana 20 (dua puluh) kecamatan seluruh wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, sedangkan 2 (dua) kecamatan hanya sebagian wilayahnya yang masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang.

Sebagian besar Kabupaten Serdang Bedagai, meliputi 17 (tujuh belas) kecamatan, dimana 14 (empat belas) kecamatan seluruh wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, sedangkan 3 (tiga) kecamatan hanya sebagian wilayahnya yang masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang.

Seluruh wilayah Kota Medan, meliputi 21 (dua puluh satu) kecamatan. Seluruh wilayah Kota Tebing Tinggi, meliputi 5 (lima) kecamatan. Sebagian Kabupaten Simalungun, meliputi 10 (sepuluh) kecamatan, dimana

hanya 2 (dua) kecamatan yang seluruh wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, sedangkan 7 (tujuh) kecamatan lainnya hanya sebagian wilayahnya yang masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang.

Sebagian kecil Kabupaten Batubara, yang hanya 1 (satu) kecamatan yang wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang dan itupun hanya sebagian kecil.

Sebagian kecil Kabupaten Karo, meliputi 4 (empat) kecamatan yang sebagian kecil wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang.

Sebagian kecil Kabupaten Langkat, meliputi sebagian kecil dari 3 (tiga) kecamatan yang wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang.

Sebagian kecil Kota Binjai, meliputi sebagian kecil dari 3 (tiga) kecamatan yang wilayahnya masuk dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang.

Dengan mempertimbangkan pengaruh luas dan pengaruh pengembangan pengelolaan sumber daya air, maka dalam analisa hanya meninjau 5 (lima) wilayah administrasi, yaitu Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Simalungun.Secara detail luas cakupan wilayah administrasi di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang seperti disajikan pada tabel berikut:

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-2

Tabel 2-1. Cakupan Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang Berdasarkan Kabupaten/Kota

No. Kabupaten/Kota Luas (km2) (%)

1 Batubara 0,66 0,01

2 Deli Serdang 2.625,65 42,99

3 Karo 38,90 0,64

4 Kota Binjai 6,24 0,10

5 Kota Medan 320,02 5,24

6 Kota Tebing Tinggi 31,48 0,52

7 Langkat 86,21 1,41

8 Serdang Berdagai 1.794,13 29,38

9 Simalungun 1.203,93 19,71

Total 6.107,22 100,00

Tabel 2-2. Cakupan Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang Berdasarkan Kecamatan

No. Kabupaten/Kota Kecamatan Luas (km2) No. Kabupaten/Kota Kecamatan Luas

(km2)

1. Batubara Medang Deras 0,66 5. Kota Medan Medan Perjuangan 4,09Total 0,66 Medan Petisah 6,82

2. Deli Serdang Bangun Purba 129,95 Medan Polonia 9,01Batang Kuis 40,34 Medan Selayang 12,81Beringin 52,69 Medan Sunggal 15,44Biru-Biru 89,69 Medan Tembung 7,99Deli Tua 9,36 Medan Timur 7,76Galang 150,29 Medan Tuntungan 20,68Gunung Meriah 76,65 Total 265,1

Hamparan Perak 230,15 6.Kota Tebing Tinggi

Bajenis 9,08

Kuta Limbaru 162,73 Kota Tebing Tinggi 3,47Labuhan Deli 127,23 Padang Hilir 11,44Lubuk Pakam 31,19 Padang Hulu 8,51Namo Rambe 62,3 Rambutan 5,94Pagar Merbau 62,89 Total 38,44Pancur Batu 122,53 7. Langkat Stabat 7,21Pantai Labu 81,85 Secanggang 96,21Percut Sei Tuan 46,79 Binjai 2,78Petumbak 190,79 Total 106,21

Sibolangit 178,42 8.Serdang Berdagai

Bandar Khalipah 89,48

Sinembah Tg Muda Hilir

190,5 Bintang Bayu 95,59

Sinembah Tg Muda Hulu

223,38 Dolok Masihul 237,42

Sunggal 92,52 Dolok Merawan 110,16Tanjung Morawa 131,75 Kotarih 78,02Total 2.483,99 Pantai Cermin 80,3

3. Karo Barus Jahe 20,87 Pegajahan 93,12Berastagi 7,83 Perbaungan 111,62Simpang Empat 2,89 Sei Bamban 72,26Tiga Panah 7,3 Sei Rampah 198,9Total 38,9 Serba Jadi 50,69

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-3

No. Kabupaten/Kota Kecamatan Luas (km2) No. Kabupaten/Kota Kecamatan Luas

(km2)

4. Kota Binjai Binjai Selatan 0 Silinda 56,74Binjai Timur 2,49 Sipispis 145,26Binjai Utara 3,75 Tanjung Beringin 74,17Total 6,24 Tebing Syahbandar 87,42

5. Kota Medan Medan Amplas 11,19 Tebingtinggi 182,29Medan Area 5,52 Teluk Mengkudu 66,95Medan Barat 5,33 Total 1.830,38Medan Baru 5,84 9. Simalungun Dolok Batu Nanggar 14,87Medan Deli 26,25 Dolok Silau 278,05Medan Denai 20,84 Panombeian Panei 1,94

Medan Helvetia 9,05Pematang Silimahura

5,95

Medan Johor 13,16 Purba 152,63Medan Kota 14,58 Raya 255,76Medan Kota Belawan 5,27 Raya Kahean 226,25

Medan Labuhan 36,67 Silau Kahean 220,5Medan Maimun 2,98 Silima Kuta 68,25Medan Marelan 23,82 Tapian Dolok 113,09

Total 1.337,29

2.2 KONDISI LOKASI PEKERJAAN

2.2.1 Penduduk

Berdasarkan data Daerah Dalam Angka 2011, jumlah penduduk di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang pada tahun 2010 sebesar ± 4,72 juta jiwa (± 36,35% dari penduduk Sumatera Utara yang berjumlah ± 12,98 juta) dengan laju pertumbuhan penduduk rerata ± 1,62% per-tahun, sedangkan kepadatan penduduk rata-rata di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang sebesar 792 jiwa/km2.

Tabel 2-3. Distribusi Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang berdasarkan Podes 2008 dan Sensus 2010

No. Kabupaten Luas (km2)Jumlah

PendudukKepadatan Penduduk

(org/km2)

1 Deli Serdang 2.483,99 1.787.763 720

2 Kota Medan 265,10 2.097.610 7.913

3 Kota Tebing Tinggi 38,44 145.248 3.779

4 Serdang Berdagai 1.830,38 560.842 306

5 Simalungun 1.337,29 127.865 96

Total 5.955,20 4.719.329 792

2.2.2 Topografi

Kondisi topografi Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang umumnya relatif datar (91,30%) yang terdapat hampir di seluruh wilayah. Dataran tinggi hanya terdapat di Kabupaten Deli Serdang yang berbatasan dengan Kabupaten Karo serta di sebagian daerah Kabupaten Simalungun dengan ketinggian antara 1200-1600 dpl.Untuk Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, berdasarkan peta topografi wilayah, maka dapat diidentifikasi karakteristik kelerengan untuk lahan Wilayah Sungai

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-4

Belawan-Ular-Padang yang bersumber dari bentukan file DEM (Digital Elevation Model). Kemiringan lereng di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang dapat diklasifikasikan ke dalam kelas kemiringan 0-8%, 8-15%, 15-25%, 25-40% dan > 40%. Adapun luasan masing-masing kelas kemiringan lereng pada setiap DAS adalah seperti pada tabel berikut:

Tabel 2-4. Kelas Kemiringan Lereng Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

No. Kelerengan Luas (km2) (%)

1. 0 - 8% (Datar) 5.575,94 91,30

2. 8 - 15% (Landai) 224,08 3,67

3. 15 - 25% (Agak Curam) 188,70 3,09

4. 25 - 40% (Curam) 105,84 1,73

5. > 40% (Sangat Curam) 12,64 0,21

Total 6.107,20 100,00

2.2.3 Geologi

Pulau Sumatera saat ini merupakan sebagian bentuk dari Lempeng Kepulauan Sunda, yang merupakan bagian dari Asia Tenggara. Kerak bumi di lautan yang mendasari Lautan Hindia merupakan bagian dari lempeng Australia di area Hindia, telah tersubduksi pada zona Benioff sepanjang tepian barat dari lempeng Kepulauan Sunda yang ditandai oleh terputusnya paritan Sunda di pantai barat Sumatera. Masa magma dan subduksi tersebut menyebabkan munculnya wilayah busur vulkanik Sumatera dari arah barat laut menuju tenggara, yang mendominasi dan mempengaruhi kondisi geologi Sumatera dan bentuk-bentuk perpanjangan arah barat laut busur vulkanis Sunda di Jawa dan pulau-pulau di sekitarnya. Tegangan yang dihasilkan dari pendekatan kemiringan dan subduksi dari kerak lautan menyebabkan pelepasan secara periodik pergerakan pada sistem patahan Sumatera yang paralel terhadap tepian lempeng, yang mana mempunyai mata rantai ke arah utara dengan serangkaian transformasi patahan di Laut Andaman. Sumatera Utara tercakup dalam wilayah busur vulkanis Sumatera dan termasuk pada bagian dari belakang busur Cainozoic. Sumatera Utara terdiri atas berbagai macam bentuk fisiografis, namun dapat dibagi atas beberapa bagian sebagai berikut:a. Dataran Rendah Timur. Daerah ini terletak di sektor timur laut Sumatera Utara,

yang mana pada bagian baratnya merupakan daerah vulkanis usia muda dengan kelandaian permukaan menuju arah utara, sementara pada bagian timur merupakan permukaan dari deposit Toba Tuff. Elevasinya mencapai sekitar 100 m. Area bakau membentang menuju utara yang umumnya merupakan arah mulut sungai. Ke arah tenggara, garis pantai menjadi makin tidak berlumpur, dan muncul bentuk pantai berpasir.

b. Kaki Bukit Pantai Timur. Daerah ini terletak di atas dataran rendah timur yaitu arah barat laut Sungai Wampu, dengan elevasi yang rendah (di bawah 150 meter), terkontrol secara struktural, bukit-bukit berhutan dengan bentangan dari barat daya ke tenggara.

c. Dataran Tinggi Berastagi. Daerah ini berada di sekitar arah selatan dataran rendah timur, membentuk bentangan area hutan sepanjang 10-15 km, merupakan daerah utama vulkanis dan perpanjangan arah timur lembah Wampu menuju Berastagi, kemudian membelok ke tenggara dimana

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-5

ketinggiannya berkurang dan arealnya mengecil. Elevasinya mencapai 1.500 meter, dan puncak tertinggi adalah Gunung Sinabung dengan elevasi 2.451 meter. Lembahnya umumnya terbentuk dari bahan vulkanik lunak. Topografi Karst terbentuk di atas Batu Gamping Permian.

d. Lembah Kabanjahe. Merupakan area yang tidak berhutan, depositnya terdiri dari pembentukan pegunungan yang terjadi sebelumnya oleh bahan padat yang mengalir dari vulkanik Toba. Kemiringannya melandai ke barat, menurun dari elevasi 1.300 meter menuju 600 meter di bagian barat. Lembah ini dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan tinggi.

e. Daerah Timur Bukit Barisan. Merupakan area tidak datar dengan hutan padat terdiri atas lapisan Bahorok Formation. Tiba-tiba muncul dari kaki bukit pantai timur dan 25 kilometer arah barat turunan Alas-Renun. Lembahnya saling berdekatan dan terjal. Puncak rata-rata pada elevasi 2.000 meter dan tertinggi adalah Gunung Bendahara (3.012 m) di sektor barat laut.

f. Turunan Alas-Renun. Areal ini terbentuk sepanjang garis kompleks patahan-patahan yang melintasi Sumatera Utara dari arah barat laut ke tenggara dengan panjang sekitar 70 km dan lebar 7 km pada elevasi 180-200 meter.

g. Pusat Bukit Barisan. Membentang dengan hutan padat pada elevasi 3.050 meter. Kebanyakan areanya merupakan deposit resisten strata pre-Tertier.

h. Areal Pantai Barat. Areal ini dipisahkan oleh garis patahan utama dengan pusat Bukit Barisan, dengan areal melandai pada elevasi rata-rata 500 meter. Pada bagian lembah deposit tanah merupakan lapisan aluvial, sementara bebukitan kebanyakan merupakan lapisan strata pre-Tertier.

Adapun kondisi geologi Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, yang merupakan bagian dari kondisi geologi Sumatera Utara, secara detail dapat dikelompokkan sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 2-5. Klasifikasi Geologi Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

No. Formasi Simbol Luas (km2) (%)

1 Aluvium Muda Qh 1.535,44 25,14

2 Anggota Belumai Tmpb1 0,94 0,02

3 Batuan Gunungapi Barus Qvbr 11,06 0,18

4 Formasi Baong Tmb 1,73 0,03

5 Formasi Bruksah Tob1 16,11 0,26

6 Formasi Kuala Mtk 0,54 0,01

7 Formasi Medan Qpme 601,25 9,84

8 Mikrodiorit Menden QTim 7,43 0,12

9 Satuan Binjai Qvbj 155,85 2,55

10 Satuan Mentar QTvm 469,48 7,69

11 Satuan Piroklastik Qvsp 5,95 0,10

12 Satuan Sibayak Qvba 17,28 0,28

13 Satuan Simbolon QTvs 123,74 2,03

14 Satuan Singkut Qvbs 147,10 2,41

15 Satuan Takur-Takur QTvk 24,63 0,40

16 Tuffa Toba Qvt 2.988,67 48,94

Total 6.107,20 100,00

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-6

2.2.4 Jenis Tanah

Sedangkan untuk jenis tanah di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang terdiri dari jenis Asosiasi Dystrudepts Hydrudands, Asosiasi Endoaquepts Endoaquents, Asosiasi Hapludands Dystrudepts, Asosiasi Hapludults Dystrudepts, Asosiasi Hydrudands Hapludands, Asosiasi Kandiudults Dystrudepts, Asosiasi Udipsamments Endoaquents. Sebaran jenis tanah di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang tersebut secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2-6. Klasifikasi Jenis Tanah Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

No. Formasi Luas (km2) (%)

1. Asosiasi Dystrudepts Hydrudands 687,84 11,262. Asosiasi Endoaquepts Endoaquents 309,14 5,063. Asosiasi Hapludands Dystrudepts 621,31 10,174. Asosiasi Hapludults Dystrudepts 269,73 4,425. Asosiasi Hydrudands Hapludands 939,75 15,396. Asosiasi Kandiudults Dystrudepts 2.898,21 47,467. Asosiasi Udipsamments Endoaquents 381,21 6,24

Total 6.107,20 100,00

2.2.5 Klimatologi dan Hidrologi

Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang (Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang) berada di kawasan pantai timur Provinsi Sumatera Utara dan sebagian kecil berada di bagian tengah provinsi tersebut. Wilayah sungai ini terdiri dari 11 (sebelas) Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS Batang Kuis, Belawan, Belutu, Deli, Hapal, Nalipang, Padang, Percut, Serdang, Sialang Buah dan Ular dengan luas seluruhnya 6.107,20 km2. Curah hujan rata-rata mencapai 1.873 mm per tahun. Rata-rata kecepatan udara berkisar 1,10 m/detik dengan tingkat penguapan sebesar 3,47 mm/hari. Suhu udara rerata per bulan berkisar antara 23,7 C sampai 32,2 C. Jumlah penduduk Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang pada tahun 2010 sekitar 4,72 juta dengan kepadatan penduduk sebesar 792 jiwa/km2. Rincian luas DAS di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang dapat dilihat pada Tabel 2.10, sedangkan peta pembagian DAS di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang dapat dilihat pada Gambar 2.10.

Tabel 2-7. Daerah Aliran Sungai di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

No. Nama DAS Luas (km2) (%)

1 Batang Kuis 139,86 2,292 Belawan 972,60 15,933 Belutu 718,07 11,764 Deli 382,34 6,265 Hapal 32,50 0,536 Nalipang 67,77 1,117 Padang 1.002,09 16,418 Percut 402,37 6,599 Serdang 766,18 12,55

10 Sialang Buah 286,05 4,6811 Ular 1.337,37 21,90

Total 6.107,20 100,00

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-7

2.2.4.1 Iklim/ Hidrometeorologis

Data klimatologi meliputi data kelembaban udara, kecepatan angin, lama penyinaran sinar matahari, suhu dan lain-lain.Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang berada di kawasan Sumatera Utara dengan temperatur tertinggi di bulan Agustus sebesar 36C dan terendah di bulan Pebruari sebesar 20,6C, dengan kelembaban 81%-89%. Tutupan awan akibat mendung paling banyak terjadi di bulan Januari dan bulan Nopember, yang ditandai rata-rata lama penyinaran matahari masing-masing sebesar 20% dan 38%. Kecepatan angin tertinggi di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang adalah sekitar 2,2 m/detik pada bulan Maret dan terendah 0,40 m/detik pada bulan Oktober.Kondisi iklim di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang didominasi oleh kecenderungan iklim muson tropis. Pada keadaan normal, musim hujan terjadi dalam jangka waktu 6 (enam) bulan dari bulan Nopember sampai April, dan musim kemarau terjadi antara bulan Mei sampai Oktober. Adapun curah hujan yang terjadi memiliki variasi yang cukup signifikan.

2.2.4.2 Air Permukaan (hujan, debit, tampungan air)

Untuk dapat mensimulasikan satuan wilayah sungai sebagai suatu sistem tata air, maka disusun skematisasi sistem tata air yang dapat menggambarkan sistem tata air secara hidrologis, lengkap dengan bangunan-bangunan air dan sarana pembawanya. Sistem tata air yang ada dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang meliputi potensi air baik yang ada di atas permukaan (sungai dan mata air) maupun air bawah permukaan dan bangunan prasarana pengairan. Dengan diketahuinya sistem tata air maka dapat diketahui ketersediaan air di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang.

Tabel 2-8. Debit Ketersediaan Air Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

No. DAS Debit (m3/dt) No. DAS Debit (m3/dt)

1 Batang Kuis 7,99 7 Padang 56,98

2 Belawan 15,79 8 Percut 11,26

3 Belutu 14,56 9 Serdang 34,80

4 Deli 10,21 10 Sialang Buah 3,86

5 Hapal 6,56 11 Ular 52,35

6 Nalipang 7,45

Berdasarkan data volume ketersediaan air yang ada di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang sebagaimana terdapat dalam tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa besarnya potensi ketersediaan air adalah 6,99 milyar m3.Curah hujan rata-rata di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang mencapai 1.873 mm per tahun. Data curah hujan yang dipakai dalam studi ini berasal dari pengukuran dan pencatatan beberapa stasiun penakar hujan off line yang tersebar di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang dengan panjang pencatatan bervariasi antara tahun 1990-2011). Daftar nama stasiun penakar hujan dan stasiun hidrometri di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang adalah sebagai berikut:

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-8

Tabel 2-9. Stasiun Hujan di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

No. Nama Pos Periode DataLokasi Elevasi Kondisi

Lat/Long (m) Baik Rusak

1 Medan Putri 1931-1960; 1961-1970 03 55'N/98 41'B 20 Rusak

2 Medan 1931-1960 03 35N/98 39'B 14 Rusak

3 Tanjung Morawa 1941-1960 03 48'N/98 39'B 26 Rusak

4 Polonia 1946-1960;1961-1970 03 34'/98 41'B 27 Rusak

5 Tambunan 1951-1960;1961-1970 03 23'N/98 31'B Rusak

6 Pulau Rambung 1931-1960 03 14'N/98 39'B 120 Rusak

7 Laubalang 1931-1941 03 09'N/98 54'B 220 Rusak

8 Balang Dua 1931-1941 03 10'N/98 56'B 610 Rusak

9 Dolok Sinabung 1931-1941 03 21'N/98 49'B 1308 Rusak

10 Seribu Dolok 1909-1958 03 00'N/98 45'B 1418 Rusak

11 Parnabolon 1931-1960;1961-1968 03 40' N/99 10'B 42 Rusak

12 Deli 1953-1960 03 20'N/99 10B Rusak

13 Rambutan 1952-1960;1961-1970 03 23'N/99 12'B 13 Rusak

14 Bandar Negeri 1953-1960 03 15'N/98 56'B 90 Rusak

15 Dolok Hilir 1931-1960;1961-1970 03 09'N/99 05'B 125 Rusak

16 Belawan 98°42'/3°48' 3 Baik

17 Kbn. Tj. Garbus 2001 98°51/3°33' Baik

18 Kbn. Bgn Bandar 2001 99°02'/3°19' Baik

19 Kbn. Adolina 2001 98°56'/3°34' Baik

20 Kbn. Kwala Namu 2001 98°52/3°35' Baik

21 Ktr. Cmt. P. Cermin 2001 98°58'/3°36' Baik

22 Ktr. Cmt. Sibolangit 2001 98°33'/3°16'

23 Kuta Gadung 98°30'/3°09' 1290 Baik

24 Pusli Kelapa Sawit 1990-2004 03 33'N/99 41'B 32 Baik

25 Bandar Klippa 1990-2004 03 36°N/98 45'B 16 Baik

26 Helvetia 1990-2004 03 08'N/98 40'B 11 Baik

27 Klambir Lima 1990-2004 03 38'N/98 36'B 17 Baik

28 Klumpang 1990-2004 03 40'N/98 36'B 14 Baik

29 Marindal 1990-2004 03 31'N/98 42'B 46 Baik

30 Medan Estate 1990-2004 03 36'N/98 42'B 16 Baik

31 Paya Bakung 1990-2004 03 39'N/98 33'B 14 Baik

32 Patumbak 1990-2004 03 27'N/98 43'B 89 Baik

33 Sei Semayang A 1990-2004 03 35'N/98 34'B 29 Baik

34 Saentis 1990-2011 03 40'N/98 45'B 7 Baik

35 Seruway 1990-2004 03 44'N/98 42'B 6 Baik

36 Sei Sekambing 1990-2004 03 38'N/98 31'B 23 Baik

37 Batang Serangan 1990-2004 03 45'N/98 15B 25 Baik

38 Adolina II 1990-2004 03 32'N/98 57'B 18 Baik

39 Aek Pancur 1990-2004 03 28'N/98 47'B 50 Baik

40 Bandar Pinang 1990-2004 03 19'N/98 55'B 98 Baik

41 Batang Kuis 1990-2004 03 23'N/98 48'B 9 Baik

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-9

No. Nama Pos Periode DataLokasi Elevasi Kondisi

Lat/Long (m) Baik Rusak

42 Batu rata 1990-2004 03 25'N/98 50'B 65 Baik

43 Bagerpang 1990-2004 03 24'N/98 49'B 64 Baik

44 Deli Muda 1990-2011 03 34'N/99 01'B 16 Baik

45 Limau Mungkur 1990-2004 03 26'N/98 47'B 16 Baik

46 Melati 1990-2004 03 33'N/98 58'B 16 Baik

47 Pagar Merbau 1990-2004 03 30'N/98 54'B 24 Baik

48 Sungai Pancur 1990-2004 03 30'N/98 48'B 25 Baik

49 Sungai Putih 1990-2004 03 24'N/98 53'B 54 Baik

50 Tj. Prba Empls. 1990-2004 03 24'N/98 53'B 60 Baik

51 Timabang Deli 1990-2004 03 27'N/98 54'B 36 Baik

52 Kotari 1990-2004 03 19'N/98 51'B 121 Baik

53 Silinda 1990-2011 03 14'N/98 48'B 207 Baik

54 Bahilang 1990-2004 03 18'N/99 08'B 30 Baik

55 Bandar Bejambu 1990-2004 03 17'N/99 05'B 43 Baik

56 Bangun Bandar 1990-2011 03 19'N/99 01'B 40 Baik

57 Sinar Kasih 1990-2004 03 25'N/99 04'B 23 Baik

58 Gn. Monako Empls. 1990-2004 03 13'N/99 00'B 42 Baik

59 Gn. Pamela 1990-2004 03 13'N/99 04'B 76 Baik

60 Gn. Para 1990-2004 03 10'N/99 06'B 114 Baik

61 Hevea Estate 1990-2004 03 22'N/99 01'B 43 Baik

62 Mata Pao 1990-2004 03 32'N/99 05'B 7 Baik

63 Dolok Merangir B 1990-2004 03 08'N/99 02'B 153 Baik

64 Pabatu 1990-2011 03 17'N/99 17'B 30 Baik

65 Pabartu Afd. 2 1990-2004 03 13'N/99 08'B 30 Baik

66 Pabatu Afd. VI 1990-2004 03 12'N/9 06'B 90 Baik

67 Paya Mabar 1990-2004 03 24'N/99 12'B 5 Baik

68 Paya Pinang 1990-2004 03 18'N/99 11'B 36 Baik

69 Rambutan Estate 1990-2004 03 23'N/99 10'B 13 Baik

70 Rambung Estate 1990-2004 03 27'N/99 03'B 20 Baik

71 Rambung Sialang 1990-2004 03 26'N/99 00'B 30 Baik

72 Sei Parit 1990-2004 03 27'N/99 06'B 9 Baik

73 Sei rampah 1990-2004 03 27'N/99 10'B 9 Baik

74 Sibulan 1990-2004 03 15'N/99 10'B 62 Baik

75 Silau Dunia 1990-2004 03 16'N/99 58'B 95 Baik

76 Tanah Raja Kantor 1990-2004 03 32'N/99 03'B 14 Baik

77 Kwala Gunung 1990-2004 03 10'N/99 09'B 182 Baik

78 Sei Bejangkar 1990-2004 03 07'N/99 34'B 6 Baik

79 Dolok Merangir D 1990-2004 03 09'N/99 08'B 121 Baik

80 Dolok Merangir I 1990-2004 03 03'N/99 05'B 241 Baik

81 Gunung Bayu Empl 1990-2004 03 08'N/99 22'B 50 Baik

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-10

Tabel 2-10. Stasiun Hidrometri di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

No. Nama Sungai Lokasi Tipe KoordinatDibangun

TahunPemilik

Kondisi

Baik Rusak

1 S. Belawan Asam Kumbang B 03 33'N/98 37'B 1971 DPMA Baik

2 S. Deli Simeme B 03 29'N/98 41'B 1971 DPMA Baik

3 S. Belumai Tanjung Morawa B 03 31'N/98 47'B 1971 DPMA Baik

4 S. Ular Pulau Tagor B 03 23'N/98 55'B 1971 DPMA Baik

5 S. Padang Tebing Tinggi A 03 20'N/99 10'B 1976 DPMA Baik

6 S. Belawan Kp. Lalang B 03 40'N/98 35'B 1974 DPUP Baik

7 S. Percut Tembung B 03 36'N/98 42'B 1974 DPUP Baik

8 S. Deli Halvetia B 03 25'N/98 38'B 1971 DPUP Baik

9 S. Belutu Pekan Selasa A 03 16'N/99 04'B 1982 PHBD Baik

10 Serdang Kp. Serdang A 03 31'N/98 55'B 1971 DPMA Baik

11 Batu Gingging Perkapahan A 03 33'N/99 50'B 1990 JICA Baik

12 Belutu Simpang A 03 22'N/98 03'B 1990 JICA Baik

13 Belutu Rampah A 03 29'N/98 05'B 1990 JICA Baik

14 S. Padang Bah Sumbu A 03 20'N/99 08'B 1990 JICA Baik

15 S. Padang Brohol A 03 20'N/99 09'B 1990 JICA Baik

2.2.4.3 Air Tanah

Bebatuan pada umumnya mempunyai banyak bagian terbuka, yang disebut celah bebatuan (interstices), tempat air dapat disimpan dan dapat melewatinya. Air yang berada di dalam celah bebatuan ini disebut air bawah tanah (subsurface water), sedangkan bagian air bawah tanah dalam celah bebatuan yang sepenuhnya jenuh air disebut air tanah (groundwater). Bagian air bawah tanah dalam celah bebatuan yang berada di atas zona jenuh air atau zona saturasi (saturation zone) dalam zona aerasi (aeration zone), dengan celah bebatuan hanya sebagian jenuh air disebut sebagai air vados (vadose water). Zona aerasi dibagi ke dalam zona air tanah (soil-water zone), zona intermediate (intermediate zone), dan zona kapiler (capillary zone). Zona air tanah terdiri dari tanah dan bahan lain dekat permukaan tanah yang mengeluarkan air ke atmosfir oleh evapotranspirasi.Suatu akuifer (aquifer) adalah bagian jenuh air, suatu formasi atau kelompok formasi yang menghasilkan air dalam jumlah tertentu sebagai suatu sumber persediaan air. Akuifer berlaku sebagai saluran transmisi dan reservor penyimpanan air, yang memberikan air untuk digunakan dalam periode dengan pengambilan (withdrawal) lebih besar daripada pengisian (recharge). Sumber air utama untuk akuifer adalah curah hujan, tetapi adalah sebagian kecil dari hujan tahunan yang masuk ke dalam tanah dan mencapai muka air tanah. Hal tersebut antara lain tergantung kepada: Sifat dan ketebalan tanah dan endapan di atas dan di bawah muka air tanah; Topografi; Penutup tanah (vegetal cover); Tataguna lahan; Lengas tanah; Kedalaman muka air tanah; Intensitas, durasi dan distribusi musiman dari hujan; Suhu dan faktor meteorologi lainnya (kelembaban, angin, dan sebagainya)

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-11

Air dalam tanah dapat berupa air tanah tidak tertekan (unconfined aquifer) atau bertekanan negatif, dan air tanah tertekan (confined aquifer) atau bertekanan positif. Air tanah tidak tertekan adalah air tanah yang mempunyai muka air bebas berhubungan dengan atmosfir. Bagian atas dari zona saturasi disebut sebagai muka air tanah (water table).Potensi air tanah di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang terdapat pada cekungan air tanah (CAT) yang besar, yaitu CAT Medan yang meliputi hampir seluruh Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang.Cekungan tersebut telah dieksplorasi sebagai sumber air untuk kebutuhan domestik, industri dan perkebunan. Potensi air tanah di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang yang sudah dieksplorasi sudah cukup besar, sehingga perlu adanya upaya konservasi dan pengaturan pemanfaatan air tanah.

2.2.4.4 Kualitas Air

Dengan berkembangnya kota-kota baru seperti Sei Rampah dan juga berkembangnya kota-kota lainnya yang dilalui sungai-sungai yang terdapat di dalam kawasan Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, mengakibatkan meningkatkan kebutuhan akan air bersih dan air baku. Disamping itu, semakin tingginya konsentrasi penduduk di tepi sungai.Menurunnya kualitas air sungai dan bencana banjir akibat terganggunya aliran air, baik karena banyaknya sampah, pendangkalan maupun berkurangnya lebar sungai, mengakibatkan pemenuhan kebutuhan air bersih semakin terganggu.Menurunnya kualitas air juga disebabkan oleh beban pencemar dari limbah industri, domestik dan pertanian. Selain itu, menurunnya kualitas air diakibatkan juga oleh perilaku masyarakat yang menganggap sungai adalah sebagai tempat pembuangan limbah padat maupun limbah cair. Sumber pencemar dominan yang mencemari sungai-sungai di dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang adalah sebagai berikut: Limbah industri

Limbah dari industri merupakan salah satu sumber pencemar di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang yang dapat dipantau secara sistematis karena bersifat point source of pollution. Saat ini terdapat ± 1.207 industri yang berpotensi membuang limbahnya yang berpengaruh langsung pada kualitas air sungai. Industri tersebut ada yang masih membuang limbahnya ke dalam badan sungai-sungai yang ada di dalam Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang. Meskipun telah ditetapkan standar baku mutu buangan limbah industri namun masih sulit untuk diterapkan karena belum diterapkannya peraturan perijinan pembuangan limbah cair industri dan penegakan hukum yang masih belum efektif.

Limbah domestikLimbah domestik (rumah tangga, hotel, restoran dan lain-lain) adalah sumber yang paling besar memberikan kontribusi limbah pada Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, hanya saja limbah dari sumber ini merupakan non-point source of pollutionsehingga lebih sulit dikendalikan. Sumber pencemar ini berasal terutama dari kawasan permukiman.Salah satu penyebab sektor domestik berperan sebagai pencemar terbesar adalahkarena masih kuatnya paradigma sungai adalah sebagai tempat pembuangan. Untuk mengendalikan pencemaran dari sektor domestik (rumah tangga, hotel dan restoran dan lain-lain) diperlukan upaya struktural maupun non-struktural yang dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat secara kolektif.

Limbah pertanianSumber pencemar dari pertanian berasal dari sisa pestisida dan pupuk anorganik

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-12

dan yang mengalir ke sungai bersama dengan sisa air irigasi maupun mengalir bersama air erosi dari lahan. Sumber pencemar ini termasuk non-point source of pollution yang sumbernya juga tidak terpusat.

Pencemaran ini umumnya terjadi akibat penggunaan pupuk anorganik dan pestisida pertanian dimana sisa-sisa dari penggunaannya masuk ke badan sungai melalui saluran-saluran pembuang.

1. Permasalahan dalam pengendalian pencemaranPermasalahan yang dihadapi dalam upaya pengendalian pencemaran di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, antara lain adalah:a. Pengendalian pada sumber pencemar (dengan menggunakan instalasi

pengelolaan limbah) hanya dilaksanakan pada sebagian limbah industri dan tidak semua industri mempunyai Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pengendalian limbah domestik belum dilaksanakan, terutama pengendalian sumber pencemar limbah rumah tangga.

b. Penegakan hukum terhadap pencemar masih lemah, karena masih mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, termasuk kesempatan kerja dan lain-lain.

c. Banyak industri yang kapasitas instalasi pengelolaan air limbah (IPAL)-nya lebih kecil dari limbah yang diproduksi, sehingga buangan limbahnya tidak memenuhi buku mutu yang ditetapkan.

d. Pengendalian pencemaran air merupakan masalah yang kompleks, memerlukan dana besar dan waktu panjang serta memerlukan komitmen semua pihak yang berkepentingan, baik pemerintah pusat/daerah, pengelola DAS maupun dari pemanfaat air (industri, domestik, pertanian) serta masyarakat.

e. Banyaknya permukiman yang didirikan di daerah sempadan sungai, sehingga banyak sampah dan limbah domestik yang langsung dibuang ke sungai yang pada akhirnya akan menyulitkan dalam melakukan pemeliharaan sungai.

f. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam memberikan kontrol sosial yang positif (aktif konstruktif).

2. Pemantauan kualitas air di Wilayah Sungai Belawan-Ular-PadangDalam rangka pengendalian pencemaran, untuk mengatasi masalah penurunan kualitas air di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, perlu dilakukan pemantauan kualitas air secara berkesinambungan, sehingga dari hasil pemantauan tersebut akan menghasilkan informasi atau gambaran kualitas air sungai dan sumber-sumber pencemaran secara menyeluruh. Informasi ini secara rutin dikirimkan kepada instansi terkait untuk mendukung usaha terciptanya kualitas air yang memadai dan penegakan hukum bagi pencemaran.Selain itu data yang dihasilkan diharapkan dapat digunakan untuk:a. Evaluasi pelaksanaan program pengendalian kualitas air sungai.b. Pelaksanaan pemantauan yang dikaitkan dengan penegakan hukum (law

enforcement) bagi para pencemar.c. Memberi data yang diperlukan untuk pengendalian pencemaran dalam

upaya memperbaiki kualitas air melalui pengenceran.d. Memberi data untuk pemberian ijin pembuangan limbah cair yang

didasarkan pada daya dukung sungai dalam menerima limbah sesuai peraturan daerah.

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-13

Secara rutin hasil pemantauan kualitas air permukaan di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang dilaksanakan oleh BAPEDAL Provinsi Sumatera Utara dan hasilnya dilaporkan kepada Gubernur Sumatera Utara, Balai Wilayah Sungai Sumatera II dan Dinas/Instansi terkait. Khususnya bagi para pemanfaat air permukaan seperti PDAM, hasil pemantauan perlu dilaporkan periodik bulanan, bahkan bila perlu secara mingguan. Diharapkan dari data-data yang diinformasikan tersebut dapat diambil langkah-langkah tindak lanjut agar kualitas air sungai dapat memenuhi baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan peruntukannya.

3. Sistem pemantauanSaat ini di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang telah dilakukan kegiatan pemantauan kualitas air sungai oleh beberapa instansi, antara lain Dinas PSDA Provinsi Sumatera Utara dan BAPEDAL Provinsi Sumatera Utara. Pemantauan kualitas air secara manual dilakukan pada beberapa titik yang dianggap representatif sesuai dengan peruntukkan data yang diperoleh.

2.2.4.5 Prasarana/Infrastruktur

Infrastruktur utama yang telah dibangun di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan antara lain untuk irigasi, air baku untuk air minum dan industri, ketenagaan, perikanan, perikanan, penggelontoran dan pariwisata. Kondisi prasarana bangunan irigasi, baik pada tingkat jaringan utama, sekunder maupun pada tingkat tersier dan bangunan pengendali banjir memerlukan perhatian lebih pada operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi.Sumber Air Dan Prasarana Sumber Daya Air Di Wilayah Sungai Belawan-Ular-PadangUntuk mengendalikan ketidakseimbangan jumlah ketersediaan air serta untuk mengoptimalkan manfaat air di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang, telah dibangun beberapa bangunan prasarana SDA dan direncanakan pembangunan bendungan di beberapa DAS di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang.

Tabel 2-11. Bendung Di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

No. Nama Lokasi Luas Layanan (ha)

1 Bendung Sungai Ular Serdang Bedagai 18.500

2 Bendung Bekala Serdang Bedagai 200

3 Bendung Medan Krio Serdang Bedagai 2.800

4 Bendung Sumber Rejo Lama Serdang Bedagai 2.064

5 Bendung Ranto Panjang Serdang Bedagai 2.309

6 Bendung Namo Rambe Serdang Bedagai 1.036

7 Bendung Bendang Deli Serdang 1.380

8 Bendung Pekan Kemis Deli Serdang 1.100

9 Bendung Langau Deli Serdang 2.000

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-14

Gambar 2-1. Peta Pembagian Daerah Aliran Sungai di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-15

Gambar 2-2. Peta Topgrafi Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-16

Gambar 2-3. Peta Geologi Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-17

Gambar 2-4. Peta Jenis Tanah Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-18

Gambar 2-5. Peta Tutupan Lahan Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-19

Tabel 2-12. Kualitas Air Sungai Deli (1/2)

Parameter Satuan Lokasi Sampling

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 3 1 4 15

Nama Sungai Deli Ds. Sayum Sabah Sibolangit - Deli Serdang Ds. Lau Mulgap Deli Tua - Deli Serdang Jembatan Jl. Kejaksaan - Medan

Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn)

Maret April Juli Agts Sept Maret April Juli Agts Sept Maret April Juli Agts Sept

Koordinat 03o28'05,0"LU 03o35'14,8"LU

98o40'45,4" BT 98o40'06.3" BT

Temperatur oC 30,4 29,3 31,8 33,0 30,5 30,8 29,8 31,4 33,5 31,2 29,1 28,3 28,7 28,7 27,3

Residu Terlarut mg/L - - 63,0 83,0 78,0 - - 68,0 77,0 64,0 - - 56,0 53,0 49,0

Residu Tersuspensi mg/L 83,6 11,0 28,5 22,7 21,5 29,0 10,0 14,5 16,7 20,2 12,0 15,0 26,0 32,0 27,0

KIMIA ANORGANIK

pH 6-9 8,48 8,35 6,48 6,78 6,60 8,62 8,57 6,65 7,70 7,16 8,55 8,32 8,91 7,40 7,10

BOD mg/L - - - - - - - - - - - - - - -

COD mg/L 4 20 16 20 18 3 15 4 10 15 5 18 3 5 6

DO mg/L 7,30 6,63 6,87 5,52 5,33 7,30 6,71 7,37 6,20 5,40 7,20 6,63 7,37 5,30 5,28

Total Fosfat sebagai P mg/L 0,89 0,93 0,18 0,21 0,23 0,64 0,88 0,16 0,18 0,20 0,61 0,88 0,12 0,22 0,20

NO3 sebagai N mg/L 1,02 2,70 2,64 2,58 2,45 1,35 2,79 2,14 2,30 2,27 0,88 1,34 1,99 1,75 1,60

NH3-N mg/L 0,16 2,70 0,12 0,15 0,19 0,14 0,17 0,11 0,16 0,22 0,10 0,12 0,21 0,31 0,27

Khrom (VI) mg /L - <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 - <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 - <0.02 <0.02 <0.02 <0.02

Sianida mg /L - - 0,002 0,002 0,002 - - 0,001 0,001 0,001 - - 0,001 0,001 0,001

Nitrit sebagai N mg/L 0,02 1,2 0,01 0,01 0,01 0,02 1,3 0,01 0,01 0,01 0,01 0,8 0,01 0,01 0,01

KIMIA ORGANIK

Minyak dan Lemak ug/L - - 1,4 1,3 1,2 - - 1,2 1,2 1,1 - - 1,6 1,5 1,3

Detergen sebagai MBAS ug/L - - <0.02 <0.02 <0.02 - - <0.02 <0.02 <0.02 - - <0.02 <0.02 <0.02

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-20

Tabel 2-13. Kualitas Air Sungai Deli (2/2)

Parameter Satuan Lokasi Sampling

16 17 1 8 1 9 20 21 2 2 23 24 25 26 27 28 2 9 30

Nama Sungai Deli Jembatan Jl. Karya - Medan J embatan Jl. Titi Papan - Medan Jembatan Sp. Kantor - Medan

Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) Maret April Juli Agts Sept Maret April Juli Agts Sept Maret April Juli Agts Sept

Koordinat 03o41'14,7" LU 03o41'14,7" LU

98o39'59,5 BT 98o39'59,5" BT

Temperatur oC 29,5 29,2 30,8 30,8 29,5 26,9 26,2 27,0 26,0 26,0 30,8 31,9 32,0 32,6 30,2

Residu Terlarut mg/L - - 78,0 67,0 59,0 - - 66,0 50,0 46,0 - - 96,0 120,0 115,0

Residu Tersuspensi mg/L 84,0 18,0 85,5 60,2 54,4 126,0 7,0 445,0 451,0 441,0 17,5 40,0 85,0 72,0 63,0

KIMIA ANORGANIK

pH 6-9 8,50 8,52 6,38 6,99 6,73 8,62 7,32 7,38 8,20 8,00 8,55 7,47 6,69 7,48 7,33

BOD mg/L - - - - -

COD mg/L 8 21 38 29 23 269 8 122 130 123 17 59 35 41 37

DO mg/L 7,10 6,60 6,06 5,25 4,15 3,40 7,02 3,43 3,50 3,47 6,80 5,94 6,06 5,42 4,30

Total Fosfat sebagai P mg/L 0,77 1,23 0,14 0,18 0,16 0,31 0,21 0,24 0,30 0,25 4,46 4,32 5,86 4,55 4,43

NO3 sebagai N mg/L 2,51 3,08 2,24 2,30 2,25 0,48 0,70 3,39 3,48 3,36 1,93 15,40 19,70 12,50 11,20

NH3-N mg/L 0,20 0,16 0,14 0,16 0,20 0,11 0,10 0,18 0,20 0,18 0,16 2,10 0,45 0,36 0,28

Khrom (VI) mg /L - <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 - <0.02 <0.02 <0.02 <0.02 - <0.02 <0.02 <0.02 <0.02

Sianida mg /L - - 0,003 0,002 0,002 - - 0,01 0,01 0,01 - - 0,002 0,002 0,002

Nitrit sebagai N mg/L 0,02 1,3 0,01 0,01 0,01 0,02 0,6 0,01 0,01 0,01 0,02 4,5 0,03 0,02 0,02

KIMIA ORGANIK

Minyak dan Lemak ug/L - - 2 2 2,1 - - 1,4 1,3 1,2 - - 1,4 1,3 1,2

Detergen sebagai MBAS

ug/L - - <0.02 <0.02 <0.02 - - 0,82 0,72 0,61 - - <0.02 <0.02 <0.02

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-21

Tabel 2-14. Prasarana Air Baku Di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

No. Nama Lokasi Kapasitas (l/dt)

1 Pagar Merbau Serdang Bedagai < 20

2 Tanjung Morawa Serdang Bedagai < 20

3 Namorambe Serdang Bedagai < 20

4 Pancur Batu Serdang Bedagai < 20

5 Kota Datar Serdang Bedagai < 20

6 Dolok Masihul Deli Serdang < 20

7 Tanjung Beringin Deli Serdang < 20

8 Bandar Khalipah Deli Serdang < 20

9 Tebing Tinggi Deli Serdang 50 - 100

10 Perbaungan Deli Serdang < 20

11 Pasar Bengkel Deli Serdang 50 - 100

12 Raya Kahean Simalungun < 20

13 Kota Tebing Tinggi Tebing Tinggi 150

14 Kota Medan Medan 4.788

2.3 DATA KEBUTUHAN AIR

2.3.1 RKI (Air Minum, Industri, Perkotaan dan Pariwisata)

Kegiatan domestik adalah kegiatan yang dilakukan dalam rumah tangga. Standar konsumsi pemakaian domestik ditentukan berdasarkan rata-rata pemakaian air per hari yang diperlukan oleh setiap orang. Standar konsumsi pemakaian air domestik dapat dilihat pada Tabel 2.18. Kebutuhan air untuk rumah tangga (domestik) saat ini dihitung berdasarkan jumlah penduduk tahun 2012.

Tabel 2-15. Standar Perhitungan Kebutuhan Air Domestik

No Kategori KotaJumlah Penduduk

(Jiwa)Kebutuhan Air Bersih

(L/O/H)

Untuk kebutuhan air domestik dan perkotaan yang dipenuhi oleh PDAM tergantung dari jumlah penduduk di masing-masing kabupaten/kota. Jumlah PDAM yang memanfaatkan air di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang pada tahun 2010 adalah 4 (empat) PDAM. Rata-rata volume pemakaian air untuk PDAM selama 3 tahun terakhir (2007-2010) adalah sebesar 21,02 juta m3. Daftar PDAM yang dipenuhi kebutuhannya di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang seperti pada Tabel 2.23. Sedangkan jumlah pelanggan PDAM di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.24.

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-22

Tabel 2-16. Daftar PDAM di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

No. Nama Kabupaten/Kota

1 PDAM Tirta Nadi Kota Medan

2 PDAM Tirta Uli Kota Tebing Tinggi

3 PDAM Tirta Deli + KSO Kabupaten Deli Serdang

4 PDAM Tirta Deli Kabupaten Serdang Bedagai

5 PDAM Tirta Lihou Kabupaten Simalungun

Tabel 2-17. Jumlah Pelanggan PDAM di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang Tahun 2010

Kabupaten/KotaJumlah Pelanggan

RumahTangga

Komersil/Usaha

Industri Sosial Multiguna PJU Jumlah

Deli Serdang 36.968 159 33 645 412 - 38.217

Serdang Bedagai 76.689 1.733 71 1.526 621 - 80.640

Simalungun 214.979 5.174 219 3.838 2.051 - 226.260

Kota Medan 597.559 35.624 1.733 8.109 2.566 5.231 650.822

Kota Tebing Tinggi 46.418 1.857 59 904 - 392 49.630

Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

1.040.133 47.927 2.161 16.519 5.867 5.623 1.118.229

Sumatera Utara 2.144.745 78.693 3.518 41.173 4.952 10.592 2.283.673

2.3.2 Irigasi

Kebutuhan air jaringan irigasi tergantung pada beberapa parameter seperti luas tanam dalam hektar, jenis tanaman, tingkat pertumbuhan tanaman, kalender tanam, kondisi klimatologi (curah hujan dan evapotranspirasi), pelaksanaan sistem irigasi, kondisi tanah dan efisiensi irigasi. Karena sangat banyak variabel yang mempengaruhi kebutuhan air irigasi, maka dalam perhitungan kebutuhan air irigasi menggunakan model analisis Ribasim.Kebutuhan air irigasi yang diperhitungkan untuk unit dasar merupakan kombinasi sistem irigasi, golongan, dan pola tanam.Input data yang digunakan untuk perhitungan kebutuhan air irigasi, mencakup:i. Karakteristik kondisi rata-rata irigasi (berhubungan dengan jenis tanah,

evapotranspirasi potensial, dan curah hujan), danii. Karakteristik berbagai kombinasi pola tanam, luas tanam , jadwal irigasi, dan

efisiensi irigasi. Time step yang dipakai untuk perhitungan adalah tengah bulanan.

Sedangkan daerah irigasi yang ada di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang adalah sebagai berikut:

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-23

Tabel 2-18. Daerah Irigasi di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

Nama DI KabupatenLuas (ha)

KondisiPotensial Fungsional

Kewenangan Pusat

Sungai Ular 25.000 18.500 Rusak Sedang

Perbaungan Serdang Bedagai 5.920 Rusak Sedang

Sei Buluh Serdang Bedagai 4.020 Rusak Sedang

Sumber Rejo Lama Deli Serdang 2.082 Rusak Sedang

Ramonia Deli Serdang 1.880 Rusak Sedang

Bendang Serdang Bedagai 1.380 Rusak Sedang

Pulau Gambar Serdang Bedagai 990 Rusak Sedang

Singosari Serdang Bedagai 880 Rusak Sedang

Sumber Rejo Baru Deli Serdang 828 Rusak Sedang

Timbang Deli Deli Serdang 520 Rusak Sedang

Bandar Sidoras Deli Serdang 3.017 3.017 Rusak Sedang

Sei Belutu Serdang Bedagai 5.032 5.032 Rusak Sedang

Bajayu Serdang Bedagai 9.600 9.600 Rusak Sedang

Bandar Dolok Deli Serdang 5.600 5.600 Rusak Sedang

Kewenangan Provinsi

Medan Krio Deli Serdang 2.800 2.800 Rusak Sedang

Ranto Panjang Deli Serdang 2.309 2.309 Rusak ringan

Namo Rambe Deli Serdang 1.036 1.036 Rusak ringan

Bekala Deli Serdang/Medan 200 200 Rusak Sedang

Langau Deli Serdang/Medan 2.000 1.900 Rusak Berat

Paya Lombang Serdang Bedagai/ Tebing Tinggi

1.558 1.400 Rusak berat

Pekan Kamis Serdang Bedagai 1.100 1.100 Rusak ringan

Pekan Dolok Serdang Bedagai 1.050 1.050 Rusak Sedang

Bah Tonang Serdang Bedagai/ Simalungun

443 380 Rusak sedang

Kewenangan Kabupaten

Kampung Baru Serdang Bedagai 400 400 Rusak Berat

Pematang Cermai Serdang Bedagai 600 600 Rusak Ringan

Pematang Terang Serdang Bedagai 700 700 Rusak Ringan

Tebing Tinggi Serdang Bedagai 700 700 Rusak Berat

Sei Parit Serdang Bedagai 250 250 Rusak Sedang

Tapian Nauli Serdang Bedagai 150 150 Rusak Sedang

Pematang Ganjang Serdang Bedagai 630 630 Rusak Ringan

Malasori Serdang Bedagai 100 100 Rusak Sedang

Juhar Serdang Bedagai 500 500 Rusak Sedang

Sei Pinang Serdang Bedagai 600 600 Rusak Ringan

Kayu Besar Serdang Bedagai 300 300 Rusak Sedang

Bukit Cermin Serdang Bedagai 800 800 Rusak Sedang

Pertambatan Serdang Bedagai 145 145 Rusak Ringan

Cinta Kasih Serdang Bedagai 360 360 Rusak Ringan

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-24

Nama DI KabupatenLuas (ha)

KondisiPotensial Fungsional

Kerapuh Serdang Bedagai 75 75 Rusak Ringan

Sumber Rejo Serdang Bedagai 45 45 Rusak Ringan

Silau Merawan Serdang Bedagai 150 150 Rusak Ringan

Aras Panjang Serdang Bedagai 325 325 Rusak Sedang

Pagar Manik Serdang Bedagai 40 40 Rusak Ringan

Pamah Serdang Bedagai 97 97 Rusak Ringan

Sei Buaya Serdang Bedagai 70 70 Rusak Ringan

Kulasar Serdang Bedagai 60 60 Rusak Ringan

Durian Kondot Serdang Bedagai 120 120 Rusak Ringan

Dolok Masango Serdang Bedagai 400 400 Rusak Sedang

Suka Damai Serdang Bedagai 300 300 Rusak Sedang

Siria-Ria Blok IV Serdang Bedagai 700 700 Rusak Sedang

Sei Martebing Serdang Bedagai 250 250 Rusak Sedang

Baron Serdang Bedagai 50 50 Rusak Ringan

Paya Mabar Serdang Bedagai 300 300 Rusak Sedang

Apras Serdang Bedagai 100 100 Rusak Ringan

Penggalian Serdang Bedagai 250 250 Rusak Sedang

Penggalangan Serdang Bedagai 250 250 Rusak Sedang

Binjai Serdang Bedagai 125 125 Rusak Sedang

Simalas Serdang Bedagai 45 45 Rusak Sedang

Paritokan Serdang Bedagai 60 60 Rusak Sedang

Simalingkar B Kota Medan 45 45 Rusak Sedang

Kulasar Deli Serdang 276 276 Rusak Berat

Ujung Rambe Deli Serdang 105 105 Rusak Berat

Sibaganding Deli Serdang 140 140 Rusak Sedang

Mabar Deli Serdang 65 65 Rusak Sedang

Batang Kuis Deli Serdang 950 950 Rusak Berat

Aras Kabu Deli Serdang 100 100 Rusak Berat

Tumpatan Nibung Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Aji baho Deli Serdang 150 150 Rusak Berat

Buluh Nipes Deli Serdang 58 58 Rusak Berat

Mbaruai Deli Serdang 80 80 Rusak Sedang

Namu Suro Baru Deli Serdang 80 80 Rusak Sedang

Sari Laba Jae Deli Serdang 100 100 Rusak Sedang

Urug Sigedang Deli Serdang 25 25 Rusak Sedang

Jaharun A Deli Serdang 500 500 Rusak Sedang

Jaharun B Deli Serdang 60 60 Rusak Sedang

Johar Baru Deli Serdang 60 60 Rusak Sedang

Kelapa I Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Kotangan Deli Serdang 120 120 Rusak Sedang

Kotasan Deli Serdang 100 100 Rusak Sedang

Paya Itik Deli Serdang 300 300 Rusak Sedang

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-25

Nama DI KabupatenLuas (ha)

KondisiPotensial Fungsional

Petangguhan Deli Serdang 180 180 Rusak Sedang

Petumbukan Deli Serdang 100 100 Rusak Sedang

Pisang Pala Deli Serdang 100 100 Rusak Sedang

Tanjung Siporkis Deli Serdang 450 450 Rusak Sedang

Gunung Meriah Deli Serdang 205 205 Rusak Sedang

Gunung Panribuan Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Gunung Sinembah Deli Serdang 179 179 Rusak Sedang

Huta Bayu Deli Serdang 100 100 Rusak Sedang

Marjanji Tongah Deli Serdang 90 90 Rusak Sedang

Kota Rantang Deli Serdang 890 890 Rusak Sedang

Kota Datar Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Paluh Manan Deli Serdang 450 450 Rusak Sedang

Paya Bakung 1 Deli Serdang 180 180 Rusak Sedang

Paya Bakung 2 Deli Serdang 300 300 Rusak Sedang

Paya Bakung 3 Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Paya Bakung 4 Deli Serdang 100 100 Rusak Sedang

Tandem Hilir 2 Deli Serdang 600 600 Rusak Sedang

Kampung Merdeka Deli Serdang 130 130 Rusak Sedang

Kelahun Pinang Deli Serdang 490 490 Rusak Sedang

Lau Kelumat Deli Serdang 30 30 Rusak Sedang

Namo Bintang Deli Serdang 160 160 Rusak Sedang

Namo Mirik Deli Serdang 32 32 Rusak Sedang

Suka Makmur Deli Serdang 40 40 Rusak Sedang

Suka Rende Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Pematang Johar Deli Serdang 542 542 Rusak Sedang

Telaga Tujuh Deli Serdang 600 600 Rusak Sedang

Paluh Kemiri Deli Serdang 250 250 Rusak Sedang

Perbarakan Deli Serdang 820 820 Rusak Sedang

Batu Gemuk Deli Serdang 45 45 Rusak Sedang

Cinta Rakyat Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Gunung Kelawas Deli Serdang 34 34 Rusak Sedang

Lau Simeme Deli Serdang 220 220 Rusak Sedang

Lubang Ido Deli Serdang 40 40 Rusak Sedang

Namo Batang Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Namo Pakam Deli Serdang 55 55 Rusak Sedang

Silue Lue Deli Serdang 45 45 Rusak Sedang

Tanjung Selamat Deli Serdang 40 40 Rusak Sedang

Ujung Lanuhan Deli Serdang 110 110 Rusak Sedang

Bandar Dolok Deli Serdang 451 451 Rusak Sedang

Jati Baru Deli Serdang 100 100 Rusak Sedang

Tanjung Garbus Kpg Deli Serdang 50 50 Rusak Sedang

Belabon Deli Serdang 500 500 Rusak Sedang

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-26

Nama DI KabupatenLuas (ha)

KondisiPotensial Fungsional

Namoriam Deli Serdang 130 130 Rusak Sedang

Suka Raya Deli Serdang 180 180 Rusak Sedang

Tiang Layar Deli Serdang 60 60 Rusak Sedang

Sei Nangka Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Lantsan Baru Deli Serdang 160 160 Rusak Sedang

Sigara-Gara Deli Serdang 60 60 Rusak Sedang

Amplas Deli Serdang 229 229 Rusak Sedang

Kolam Deli Serdang 250 250 Rusak Sedang

Sei Kaheng Deli Serdang 50 50 Rusak Sedang

Batu Mbelin Deli Serdang 40 40 Rusak Sedang

Bengkurung Deli Serdang 30 30 Rusak Sedang

Batu Sianggehen Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Bukum 1 Deli Serdang 60 60 Rusak Sedang

Bukum 2 Deli Serdang 40 40 Rusak Sedang

Bukum 3 Deli Serdang 30 30 Rusak Sedang

Buluh Awar Deli Serdang 40 40 Rusak Sedang

Durin Sirunggun Deli Serdang 80 80 Rusak Sedang

Martelu Deli Serdang 50 50 Rusak Sedang

Negeri Gugung Deli Serdang 40 40 Rusak Sedang

Rumah Kinangkung Deli Serdang 65 65 Rusak Sedang

Sala Bulan Deli Serdang 40 40 Rusak Sedang

Sayum Sabah Deli Serdang 40 40 Rusak Sedang

Sibolangit Deli Serdang 230 230 Rusak Sedang

Sikeben Deli Serdang 60 60 Rusak Sedang

Silangge Langge Deli Serdang 60 60 Rusak Sedang

Suka Maju Deli Serdang 41 41 Rusak Sedang

Suka Makmur Deli Serdang 60 60 Rusak Sedang

Suka Sama Deli Serdang 35 35 Rusak Sedang

Tanjung Beringin Deli Serdang 60 60 Rusak Sedang

Binatng Meriah 1 Deli Serdang 200 200 Rusak Sedang

Binatng Meriah 2 Deli Serdang 230 230 Rusak Sedang

Gunung Rintih Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Kuta Jurung Deli Serdang 50 50 Rusak Sedang

Talun Kenas Deli Serdang 34 34 Rusak Sedang

Penungkiran Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Bah Kasihan Deli Serdang 20 20 Rusak Sedang

Durian Tinggung Deli Serdang 60 60 Rusak Sedang

Gunung Manumpak Deli Serdang 40 40 Rusak Sedang

Liang Pematang Deli Serdang 30 30 Rusak Sedang

Rumah Pil Pil Deli Serdang 205 205 Rusak Sedang

Rumah Rih Deli Serdang 70 70 Rusak Sedang

Rumah Sumbul Deli Serdang 70 70 Rusak Sedang

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-27

Nama DI KabupatenLuas (ha)

KondisiPotensial Fungsional

Sibunga Bunga Deli Serdang 84 84 Rusak Sedang

Tanah Sigara Deli Serdang 70 70 Rusak Sedang

Teratak Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Tiga Juhar Deli Serdang 225 225 Rusak Sedang

Tanjung Raya Deli Serdang 35 35 Rusak Sedang

Banjaran R. Tengah Deli Serdang 141 141 Rusak Sedang

Bangun Mulia Deli Serdang 360 360 Rusak Sedang

Lau Bekeri Deli Serdang 315 315 Rusak Sedang

Serbajadi 1 Deli Serdang 130 130 Rusak Sedang

Sumber Mulyo Rejo Deli Serdang 550 550 Rusak Sedang

Serbajadi 2 Deli Serdang 115 115 Rusak Sedang

Serbajadi 3 Deli Serdang 40 40 Rusak Sedang

Bandar Labuhan Deli Serdang 800 800 Rusak Sedang

Naga Timbul Deli Serdang 900 900 Rusak Sedang

Penara Deli Serdang 421 421 Rusak Sedang

Tanjung Mulia Baru Deli Serdang 80 80 Rusak Sedang

Tanjung Mulia Lama Deli Serdang 75 75 Rusak Sedang

Wonosari Deli Serdang 581 581 Rusak Sedang

Ujung Serdang Deli Serdang 50 50 Rusak Sedang

Serdang Deli Serdang 290 290 Rusak Sedang

Durian Deli Serdang 990 990 Rusak Sedang

Kubah Sentang Deli Serdang 825 825 Rusak Sedang

Pematang Biara Deli Serdang 494 494 Rusak Sedang

Sei Tuan Deli Serdang 150 150 Rusak Sedang

Kampung Melayu Deli Serdang 125 125 Rusak Sedang

Total 95.939 89.118

Tabel 2-19. Daerah Rawa di Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang

No. Nama Kecamatan Luas (ha) Status

1 Buidahan Bandar Khalipah 2000 Rawa Pasang Surut

2 Secanggang Secanggang 550 Rawa Pasang Surut

3 Pantai Geni Secanggang 600 Rawa Lebak

4 Selotong Secanggang 500 Rawa Lebak

5 Bulu Cina Medan Kota Belawan 1000 Rawa Pasang Surut

6 Paluh Merbau VI Labuhan Deli

2300

Rawa Pasang Surut

7 Paluh Merbau V Labuhan Deli Rawa Lebak

8 Paluh Merbau I Labuhan Deli Rawa Lebak

9 Paluh Merbau II Labuhan Deli Rawa Lebak

10 Paluh Merbau IV Labuhan Deli Rawa Lebak

11 Paluh Merbau III Labuhan Deli Rawa Lebak

12 Sisir Gunting II Percut Sei Tuan 3800 Rawa Pasang Surut

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-28

No. Nama Kecamatan Luas (ha) Status

13 Sisir Gunting I Percut Sei Tuan Rawa Pasang Surut

14 Sisir Gunting III Percut Sei Tuan Rawa Lebak

15 Bogak Besar I Tanjung Beringin5400

Rawa Pasang Surut

16 Bogak Besar II Tanjung Beringin Rawa Lebak

17 Pematang Cermai I Pantai Labu

3200

Rawa Pasang Surut

18 Pematang Cermai II Pantai Labu Rawa Lebak

19 Pematang Cermai III Pantai Labu Rawa Pasang Surut

20 Pematang Cermai IV Pantai Labu Rawa Lebak

2.3 KONDISI FISIK DAS DELI, PERCUT DAN DAS ULAR

2.3.1 DAS Deli

DAS Deli mepunyai luas 382,34 km2 dan mempunyai 14 anak sungai seperti yang terdapat pada tabel berikut:

Tabel 2-20. Anak Sungai DAS Deli

No. Nama Sungai Panjang (km) Ordo

1 S. Berkala 18,45 3

2 S. Tualang 3,59 2

3 L. Simantri 10,59 3

4 L. Bekusah 4,20 1

5 L. Kelimat 4,44 1

6 S. Babura 19,57 2

7 L. Becawi 3,53 2

8 L. Simsimai 9,68 2

9 L. Sibungoh 4,79 2

10 L. Sirembahdua 3,30 1

11 L. Kempawa 9,31 1

12 L. Pepe 10,65 1

13 L. Betimus 14,13 2

14 L. Petani 29,49 3

Tabel 2-21. Tingkat Kelerengan DAS Deli

No. % Kelerengan Luas (km2)

1 0 - 8 % (Datar) 327,74

2 8 - 15 % (Landai) 24,94

3 15 - 25 % (Agak Curam) 14,70

4 25 - 40 % (Curam) 11,96

5 > 40 % (Sangat Curam) 3,00

Total 382,34

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-29

Tabel 2-22. Penggunaan Lahan DAS Deli

Tata Guna Lahan Luas (ha) Luas (km2)

Bandara 3,03 0,79Belukar 5,81 1,52Hutan belukar rawa 3,77 0,99Hutan lahan kering skunder 26,43 6,91Hutan mangrove skunder 2,00 0,52Pemukiman 106,75 27,92Perairan 0,49 0,13Perkebunan 5,70 1,49Pert. lahan kering campur semak 129,14 33,78Pertanian lahan kering 89,89 23,51Sawah 4,17 1,09Tambak 3,28 0,86Terbuka 1,89 0,49Jumlah 382,34 100,00

DAS Deli merupakan wilayah lahan yang memiliki karakteristik jenis tanah dan geologi golongan formasi medan 90,52 km2.Untuk sebaran karakteristik fisik jenis tanah dominan DAS Deli adalah Asosiasi Hydrudands Hapludands dengan luas 115,80 km2 atau 30,29% dari luas total DAS Deli. Sebaran karakteristik geologi tanah dan sebaran karakteristik jenis tanah di DAS Deli dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut:

Tabel 2-23. Sebaran Formasi Geologi Tanah DAS Deli

No. Formasi Geologi Luas (km2) %

1 Binjai Unit 7,59 1,992 Medan Formation 90,52 23,683 Mentar Unit 92,64 24,234 Sibayak Unit 17,25 4,515 Singkut Unit 111,18 29,086 Toba Tuffs 36,20 9,477 Younger Alluvium 26,96 7,05Jumlah 382,34 100,00

Tabel 2-24. Sebaran Karakteristik Jenis Tanah DAS Deli

No. Jenis Tanah Luas (km2) %

1 Asosiasi Dystrudepts Hydrudands 102,86 26,902 Asosiasi Hapludands Dystrudepts 94,79 24,793 Asosiasi Hydrudands Hapludands 115,80 30,294 Asosiasi Kandiudults Dystrudepts 52,93 13,845 Asosiasi Udipsamments Endoaquents 15,96 4,18Jumlah 382,34 100,00

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-30

2.3.2 DAS Percut

DAS Percut mepunyai luas 402,37 km2 dan mempunyai 16 anak sungai seperti yang terdapat pada tabel berikut:

Tabel 2-25. Anak Sungai DAS Percut

No. Nama Sungai Panjang (km) Ordo

1 S. Kera 3,49 1

2 S. Ibus 12,42 1

3 S. Karang 7,03 3

4 L. Bekujung 1,04 2

5 L. Betala 1,72 1

6 S. Sungsang 4,34 2

7 L. Pagarbatu 2,09 2

8 L. Bekum 4,57 2

9 L. Timan 5,36 2

10 L. Jabi 9,64 2

11 L. Serembakdua 4,26 2

12 S. Seruai 36,40 4

13 S. Terusan 9,70 2

14 S. Pegatalah 7,06 2

15 S. Busuk 11,26 3

16 S. Merah 3,88 4

Sumber: Data dan Pengolahan Peta

Tabel 2-26. Tingkat Kelerengan DAS Percut

No. % Kelerengan Luas (km2)

1 0 - 8 % (Datar) 328,49

2 8 - 15 % (Landai) 25,26

3 15 - 25 % (Agak Curam) 29,70

4 25 - 40 % (Curam) 17,17

5 > 40 % (Sangat Curam) 1,75

Total 402,37

Tabel 2-27. Penggunaan Lahan DAS Percut

Tata Guna Lahan Luas (ha) Luas (km2)

Belukar 2,97 0,74

Hutan belukar rawa 8,30 2,07

Hutan lahan kering skunder 44,97 11,21

Hutan mangrove skunder 3,73 0,93

Pemukiman 99,08 24,69

Perairan 2,04 0,51

Perkebunan 39,95 9,95

Pert. lahan kering campur semak 42,07 10,48

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-31

Tata Guna Lahan Luas (ha) Luas (km2)

Pertanian lahan kering 80,94 20,17

Sawah 41,00 10,22

Tambak 36,27 9,04

Jumlah 401,32 100,00

Sumber: Pengolahan Peta

Karakteristik fisik geologi tanah DAS Percut dominan adalah Younger Alluvium dengan luas mencapai 126,84 km2. Sebaran karakteristik geologi tanah dominan pada DAS Percut ini adalah: Younger Alluvium, Toba Tuffs, Medan Formation, Mentar Unit.Untuk sebaran karakteristik fisik jenis tanah dominan DAS Percut adalah Asosiasi Kandiudults Dystrudepts dengan luas 107,75 km2 atau 26,78% dari luas total DAS Percut. Sebaran karakteristik geologi tanah dan sebaran karakteristik jenis tanah di DAS Percut dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut:

Tabel 2-28. Sebaran Formasi Geologi Tanah DAS Percut

No. Formasi Geologi Luas (km2) %

1 Baong Formation 0,41 0,10

2 Barus Volcanic 11,06 2,75

3 Belumai Member 0,00 0,00

4 Kualu Formation 0,37 0,09

5 Medan Formation 109,29 27,16

6 Menden Microdiorite 6,75 1,68

7 Mentar Unit 84,20 20,93

8 Singkut Unit 7,96 1,98

9 Toba Tuffs 55,49 13,79

10 Younger Alluvium 126,84 31,52

Jumlah 402,37 100,00

Tabel 2-29. Sebaran Karakteristik Jenis Tanah DAS Percut

No. Tata Guna Lahan Luas (km2) %

1 Asosiasi Dystrudepts Hydrudands 90,01 22,37

2 Asosiasi Hapludands Dystrudepts 18,57 4,62

3 Asosiasi Hapludults Dystrudepts 25,57 6,35

4 Asosiasi Hydrudands Hapludands 105,80 26,29

5 Asosiasi Kandiudults Dystrudepts 107,75 26,78

6 Asosiasi Udipsamments Endoaquents 54,67 13,59

Jumlah 402,37 100,00

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-32

2.3.3 DAS Ular

DAS Ular mepunyai luas 1.337,37 km2 dan mempunyai 38 anak sungai seperti yang terdapat pada tabel berikut:

Tabel 2-30. Anak Sungai DAS Ular

No. Nama Sungai Panjang (km) Ordo

1 Bah Balukun 6,10 22 B. Hisam 20,59 33 L. Betukum 3,60 24 B. Biagom 5,01 25 L. Munthe 10,33 26 L. Kran 3,81 27 S. Cingkem 11,55 28 S. Dadapen 9,20 29 S. Buangan 9,92 210 Tarean 14,20 211 B. Betupu 4,28 212 B. Huti 8,93 213 B. Gerger 7,59 214 Bah Buangan 4,25 215 B. Bitulan 8,58 216 B. Huti 6,25 217 B. Siangin angin 8,29 218 B. Talun 7,82 219 B. Balakbak 3,48 220 Bah Banai 23,58 321 B. Sinaga 10,77 222 B. Sigambur 7,81 223 Bah Situri turi 6,90 224 B. Belako 4,14 225 Bah Muntek 7,87 226 B. Pulung 36,19 327 A. Situri turi 30,14 328 Bah Tinuan 17,70 229 B. Berisih 11,49 230 Bah Sanggai sanggai 4,79 231 B. Sibolangit 18,00 232 S. Ibagari 15,59 233 Bah Sigari gari 6,58 234 B. Karai 39,14 435 S. Buaya 49,54 436 S. Denai 22,80 237 Sei Perbaungan 12,93 2

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-33

Tabel 2-31. Tingkat Kelerengan DAS Ular

No. % Kelerengan Luas (km2)

1 0 - 8 % (Datar) 1.152,352 8 - 15 % (Landai) 80,833 15 - 25 % (Agak Curam) 70,034 25 - 40 % (Curam) 32,855 > 40 % (Sangat Curam) 1,30Total 1.337,37

Tabel 2-32. Penggunaan Lahan DAS Ular

Tata Guna Lahan Luas (ha) Luas (km2)

Belukar 92,53 6,92Hutan lahan kering skunder 256,14 19,15Hutan rawa skunder 1,57 0,12Hutan Tanaman Industri 0,41 0,03Pemukiman 4,22 0,32Perairan 4,08 0,30Perkebunan 134,78 10,08Pert. lahan kering campur semak 505,09 37,77Pertanian lahan kering 254,55 19,04Sawah 67,10 5,02Tambak 6,32 0,47Terbuka 10,49 0,78Jumlah 1337,28 100,00

DAS ular memiliki karakteristik fisik geologi tanah dominan adalah Toba Tuffs dengan luas mencapai 506,41 km2 atau 66,10% dari luas total DAS Ular. Sebaran karakteristik geologi tanah dominan pada DAS Ular ini adalah: Younger Alluvium, Toba Tuffs, Medan Formation. Untuk sebaran karakteristik fisik jenis tanah dominan DAS Ular adalah Asosiasi Kandiudults Dystrudepts dengan luas 466,00 km2 atau 34,84% dari luas total DAS Ular. Sebaran karakteristik geologi tanah dan sebaran karakteristik jenis tanah di DAS Ular dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut:

Tabel 2-33. Sebaran Formasi Geologi Tanah DAS Ular

No. Formasi Geologi Luas (km2) %

1 Baong Formation 1,16 0,152 Belumai Member 0,52 0,073 Bruksah Formation 16,11 2,104 Kualu Formation 0,17 0,025 Medan Formation 64,08 8,366 Menden Microdiorite 0,67 0,097 Mentar Unit 57,97 7,578 Takur-Takur Unit 5,98 0,789 Toba Tuffs 506,41 66,1010 Younger Alluvium 113,11 14,76Jumlah 766,18 100,00

Laporan Antara

Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan

2-34

Tabel 2-34. Sebaran Karakteristik Jenis Tanah DAS Ular

No. Tata Guna Lahan Luas (km2) %

1 Asosiasi Dystrudepts Udorthents 19,36 1,45

2 Asosiasi Endoaquepts Endoaquents 132,45 9,90

3 Asosiasi Hapludands Dystrudepts 194,72 14,56

4 Asosiasi Hapludults Dystrudepts 10,98 0,82

5 Asosiasi Hydrudands Hapludands 458,29 34,27

6 Asosiasi Kandiudults Dystrudepts 466,00 34,84

7 Asosiasi Udipsamments Endoaquents 55,58 4,16

Jumlah 1.337,37 100,00