1.Minyak Bumi

28
SISTEM PENGGERAK MINYAK BUMI

description

pengetahuan

Transcript of 1.Minyak Bumi

Page 1: 1.Minyak Bumi

SISTEM PENGGERAK

MINYAK BUMI

Page 2: 1.Minyak Bumi

KETERKAITAN

• GEOLOGI, GEOFISIKA, GEODESI

• MINYAK BUMI

• PENGOLAHAN (CHEMIST, ELEKTRO, METALURGI)

• PRODUK (SOLAR, BENSIN, KOROSEN, OLI)

• KONSUMEN

Page 3: 1.Minyak Bumi

SEJARAH SINGKAT

• Edwin Laurentine Drake (1819-1880)

• 27 Agustus 1859 untuk pertama kalinya melakukan pengeboran minyak secara komersil di Titusville, Pennsylvania, Amrik

• menyentuh lapisan minyak pada kedalaman 60,5 kaki (± 21 meter).

Page 4: 1.Minyak Bumi
Page 5: 1.Minyak Bumi
Page 6: 1.Minyak Bumi
Page 7: 1.Minyak Bumi
Page 8: 1.Minyak Bumi

MINYAK BUMI (CRUDE OIL )

Page 9: 1.Minyak Bumi
Page 10: 1.Minyak Bumi
Page 11: 1.Minyak Bumi
Page 12: 1.Minyak Bumi
Page 13: 1.Minyak Bumi
Page 14: 1.Minyak Bumi
Page 15: 1.Minyak Bumi

Teori Terbentuknya Minyak Bumi

• 1. Teori Biogenesis (Organik)

• 2. Teori Abiogenesis (Anorganik)

Page 16: 1.Minyak Bumi

1. Teori Biogenesis (Organik) • Macqiur (Perancis, 1758) minyak bumi berasal dari

tumbuh-tumbuhan.

• Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama.

• Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer.

• Menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”

Page 17: 1.Minyak Bumi

2. Teori Abiogenesis (Anorganik)

• Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena.

• Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi.

Page 18: 1.Minyak Bumi
Page 19: 1.Minyak Bumi

• 1984 G. D. Hobson • The Occurrence and Origin of Oil and Gas • The type of oil is dependent on the position in

the depositional basin, and that the oils become lighter in going basinward in any horizon. It certainly seems likely that the depositional environment would determine the type of oil formed and could exert an influence on the character of the oil for a long time, even thought there is evolution”

Page 20: 1.Minyak Bumi

MINYAK BUMI

• campuran komplek hidrokarbon plus senyawaan organik dari Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa – senyawa yang mengandung konstituen logam terutama Nikel, Besi dan Tembaga.

Page 21: 1.Minyak Bumi

MINYAK BUMI

• minyak bumi bukan merupakan senyawa homogen, tapi merupakan campuran dari berbagai jenis senyawa hidrokarbon dengan perbedaan sifatnya masing-masing, baik sifat fisika maupun sifat kimia.

Page 22: 1.Minyak Bumi

MINYAK BUMI

• merupakan campuran dari ratusan jenis hidrokarbon dari rentang yang paling kecil, seperti metan, yang memiliki satu atom karbon sampai dengan jenis hidrokarbon yang paling besar yang mengandung 200 atom karbon bahkan lebih.

Page 23: 1.Minyak Bumi

• berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, umur lapangan minyak dan juga kedalaman sumur.

Page 24: 1.Minyak Bumi

KOMPOSISI MINYAK BUMI

• Secara garis besar minyak bumi dikelompokkan berdasarkan komposisi kimianya menjadi :– Parafin – Naften – Aromat

Page 25: 1.Minyak Bumi

PENGOLAHAN MINYAK BUMI

• Proses Primer (proses fisika)

• Proses Sekunder (proses kimia)

Page 26: 1.Minyak Bumi

PROSES PRIMER

• proses primer biasanya komponen atau fraksi minyak bumi dipisahkan berdasarkan salah satu sifat fisikanya, yaitu titik didih.

Page 27: 1.Minyak Bumi

PROSES SKUNDER

• Proses Sekunder bekerja berdasarkan sifat kimia, seperti perengkahan atau pemecahan maupun konversi, di mana di dalamnya terjadi proses perubahan struktur kimia minyak bumi tersebut

Page 28: 1.Minyak Bumi