243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
-
Upload
oi-es-mamboo -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
1/89
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI
WUDHU MELALUI METODE DEMONSTRASIPADA SISWA KELAS II SD NEGERI PUCANG
KEC. SECANG KAB. MAGELANG
TAHUN 2012
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh :
WAFIROTU SYADIYAH
NIM 11410141
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMSEKOLAHTINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2012
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
2/89
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl . Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salati ga 50721Website: www.stainsalatiga.ac.id. [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi Saudari Wafirotu Syadiyah
Kepada Yth.
Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamualaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
kami kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : Wafirotu Syadiyah
NIM : 11410141
Jurusan/Progdi : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI
WUDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA
SISWA KELAS II SD NEGERI PUCANG KEC.
SECANG KAB. MAGELANG TAHUN 2012
Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salatiga, 12 September 2012
Pembimbing,
Hj.Maslikhah, S.Ag., M.Si.
http://www.stainsalatiga.ac.id/http://www.stainsalatiga.ac.id/ -
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
3/89
NIP. 19700529
2000 03 201
DEPARTEMEN AGAMA RISEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl . Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721
Website: www.stainsalatiga.ac.id. [email protected]
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI WUDHU
MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II SD
NEGERI PUCANG KEC. SECANG KAB. MAGELANGTAHUN 2012
DISUSUN OLEH
WAFIROTU SYADIYAH
NIM : 11410141
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah,
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 8
September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelarsarjana S1 Pendidikan Agama Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji :
Sekretaris Penguji :
Penguji I :
Penguji II :
Penguji III :
Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag.
Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
Drs. A. Bahruddin, M.Ag.
Siti Rukhayati, M.Ag.
Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si.
Salatiga, 22 November 2012
Ketua STAIN Salatiga
http://www.stainsalatiga.ac.id/http://www.stainsalatiga.ac.id/ -
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
4/89
Dr. Imam Sutomo, M.Ag
NIP. 19580827 198303 1 002
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGAJl . Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salati ga 50721
Website: www.stainsalatiga.ac.id. [email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Wafirotu Syadiyah
NIM : 11410141
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil
karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 12 September 2012
Yang Menyatakan,
Wafirotu Syadiyah
http://www.stainsalatiga.ac.id/http://www.stainsalatiga.ac.id/ -
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
5/89
MOTTO
Artinya:
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orangyang menyucikan diri. (Q.S Al-Baqoroh, 2:222)
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
6/89
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya
sederhana ini kepada:
Suamiku yang sangat aku hormati dan sayangi (Bapak Zaeni), dengandukungan dan doa agar aku bisa bertahan untuk menjadi lebih baik lagi.
Untuk anak-anakku (Fendi, Dewi dan Lisa) yang aku sayang, selalu
memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
Tak lupa kepada teman-teman seperjuanganku PAI 2010 yang telah
memberikan semangat dan dukungan.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
7/89
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin, penyusun ucapkan sebagai raya syukur
kehadirat Allah SwT. karena pertolongan-Nya penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, nabi akhiruz zaman yang senantiasa
kita nantikan syafaatnya kelak di yaumul qiyamah.
Penyusunan skripsi dengan judul PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR PAI MATERI WUDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI
PADA SISWA KELAS II SD NEGERI PUCANG KEC. SECANG KAB.
MAGELANG TAHUN 2012 ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalandengan lancar tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Drs. Djoko Sutopo, selaku ketua program studi Pendidikan Agama Islam
STAIN Salatiga
3. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijakan
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam
penulisan skripsi ini.
4. Segenap bapak dan ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program
studi Pendidikan Agama Islam.
5.
Ariyati, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Pucang, Kec Secang, Kab.
Magelang yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian di SD yang beliau pimpin.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
8/89
6.
Bapak dan ibu karyawan SD Negeri Pucang, Kec Secang, Kab. Magelang
yang telah membantu peneliti selama melakukan penelitian di SD tersebut.
7. Murid-murid kelas II SD Negeri Pucang Kec Secang, Kab Magelang yang
telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
8. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Salatiga, 12 September 2012
Peneliti,
Wafirotu Syadiyah
NIM. 11410141
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
9/89
ABSTRAK
Syadiyah, Wafirotu. 2012. Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi WudhuMelalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas II SD Negeri Pucang
Kec. Secang Kab. Magelang Tahun 2012. Skripsi Jurusan Tarbiyah.
Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si.
Kata Kunci: Prestasi Belajar dan Metode Demonstrasi
Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Pada
kenyataannya, dalam belajar guru menggunakan metode klasik yaitu ceramah,
sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan prestasi belajar kurang
memuaskan, oleh karena itu perlu dilakukan penggunaan metode yang lain untuk
meningkatkan prestasi belajar. Penelitian ini untuk mengetahui apakah metode
demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi wudhu pada
siswa kelas II SD Negeri Pucang Kec. Secang Kab. Magelang Tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode demonstrasi dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dengan materi wudhu pada siswa kelas II SD
Negeri Pucang Kec. Secang Kab. Magelang Tahun 2012.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode demonstrasi dengancara memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi
yang sedang dipelajari sehingga proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan
lebih berkesan secara mendalam. Penelitian ini merupakan PTK dengan 3 siklus
melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Penelitian dilakukan di SD Negeri Pucang Kec. Secang Kab. Magelang dengan
bantuan 3 kolaborator (Asyiah, Mahmudah, Ratna Barooh). Subyek penelitian ini
sebanyak 32 siswa. Hipotesis yang diajukan adalah jika metode demonstrasi
dapat digunakan dengan baik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata
pelajaran PAI pada siswa kelas II SD Negeri Pucang Kec. Secang Kab. Magelang
Tahun 2012. Indikator keberhasilan 75% dengan KKM sebesar 75. Teknik
pengumpulan data dengan observasi.teknik analisis data dengan rumus untukmengetahui nilai rata-rata dan presentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prestasi belajar pada siklus I sebesar
44% atau 14 siswa dengan KKM 75, siklus II sebesar 56% atau 18 siswa dengan
KKM 75 dan pada siklus III sebesar 81% atau 26 siswa untuk materi rukun wudhu
dan sebesar 87,5% atau 28 siswa untuk materi sunah wudhu dengan KKM 75.
Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I ke siklus II sebesar 12% dengan
KKM 75, peningkatan prestasi pada siklus II ke siklus III dengan materi rukun
wudhu sebesar 25% dan pada materi sunah wudhu sebesar 31,5%.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
10/89
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................................PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..............................................................MOTTO ..................................................................................................................PERSEMBAHAN ..................................................................................................KATA PENGANTAR ............................................................................................
ABSTRAK .............................................................................................................DAFTAR ISI ..........................................................................................................
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR.......................................................................DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................A. Latar Belakang Masalah .......................................................................B. Rumusan Masalah ................................................................................C. Tujuan Penelitian ..................................................................................D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ..................................E. Kegunaan Penelitian .............................................................................F. Definisi Operasional .............................................................................G. Metode Penelitian .................................................................................H. Sistematika Penelitian ..........................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................A. Peranan Wudhu.....................................................................................B. Prestasi Belajar......................................................................................C. Metode Demonstrasi ............................................................................D. Materi Praktek Wudhu .........................................................................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ............................................................A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.............................................................B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II............................................................C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III...........................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................A. Hasil Penelitian.....................................................................................B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................
BAB V PENUTUP .................................................................................................A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................LAMPIRAN-LAMPIRANBIOGRAFI PENELITI
iiiiiiivvvivii
ixx
xixii
1155667815
1717172932
37374043
464666
6868
68
70
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
11/89
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel 4.1. Hasil Pengamatan terhadap Pembelajaran Guru Siklus I .................Tabel 4.2. Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa pada Siklus
I (Rukum Wudhu) .........................................................................
Tabel 4.3. Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa ................................Tabel 4.4. Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran Materi
Rukun Wudhu pada Siklus I .........................................................Tabel 4.5. Hasil Pengamatan terhadap Pembelajaran Guru Siklus II ...............Tabel 4.6. Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa pada Siklus
II (Sunah Wudhu) ...........................................................................Tabel 4.7. Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa ...................................
Tabel 4.8. Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran MateriSunah Wudhu pada Siklus II ...........................................................
Tabel 4.9. Hasil Pengamatan terhadap Pembelajaran Guru Siklus III ..................Tabel 4.10. Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa pada
Siklus III (Rukun Wudhu) .................................................................Tabel 4.11. Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa ....................................Tabel 4.12. Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa pada
Siklus III (Sunah Wudhu) ..............................................................Tabel 4.13. Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa ....................................Tabel 4.14. Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran
Materi Rukun Wudhu dan Sunah Wudhu pada Siklus III ..................Gambar 1.1. Siklus Penelitian ...............................................................................
48
49
51
5154
5557
5760
6163
6365
6612
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
12/89
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Lampiran 2.Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.Lampiran 12.Lampiran 13.Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus IRencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus IIRencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus III
Hasil pengamatan terhadap pembelajaran guru pada siklus I
Hasil pengamatan terhadap pembelajaran guru pada siklus II
Hasil pengamatan terhadap pembelajaran guru pada siklus III
Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa
pada Siklus I (Rukun Wudhu)
Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswapada Siklus II (Sunah Wudhu)
Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa
pada Siklus III (Rukun Wudhu)
Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa
pada Siklus III (Sunah Wudhu)Daftar Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa siklus I
Daftar Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa siklus II
Daftar Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa siklus IIIDaftar Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa siklus III
Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran
Materi Rukun Wudhu pada Siklus I.Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran
Materi Sunah Wudhu pada Siklus II.Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran
Materi Rukun Wudhu dan Sunah Wudhu pada Siklus III.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
13/89
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana yang sangat strategis
dalam melestarikan sistem nilai yang berkembang dalam
kehidupan. Sistem nilai tersebut meliputi ranah
pengetahuan, kebudayaan maupun nilai keagamaan.
Proses pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan
dan pemahaman kepada peserta didik, namun lebih
diarahkan pada pembentukan sikap, perilaku, dan
kepribadian anak. Penyampaian proses pembelajarannya
dikemas menjadi proses yang membangun pengalaman
baru berdasar pengetahuan awal, membangkitkan
semangat kerjasama, menantang dan menyenangkan
(Sabiq, 2006:47).
Tugas pendidik dalam konteks ini membantu
mengkondisikan peserta didik pada sikap, perilaku atau
kepribadian yang benar agar mampu berkembang dan
berguna bagi dirinya sendiri, lingkungan dan masyarakat.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
14/89
Pelaksanaan pembelajaran harus mampu membantu
peserta didik agar menjadi manusia yang berbudaya
tinggi dan bermoral tinggi. Untuk mewujudkan capaian
tersebut salah satu cara yang bisa dilakukan oleh seorang
guru adalah dengan melaksanakan pembelajaran yang
inovatif. Selama ini proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh peneliti dinilai masih monoton. Hal ini
terlihat pada pemilihan metode, alat peraga maupun model
pembelajaran serta hasil yang dicapai oleh peserta didik masih rendah.
Metode demonstrasi adalah cara mengajar di mana seorang guru menunjukkan,
memperlihatkan suatu proses sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati,
mendengar bahkan mungkin meraba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru
(Roestiyah, 1995:83). Materi praktek wudhu tidak mungkin hanya dengan ceramah
menyebabkan siswa kurang memahami materi tersebut, maka dipilih model yang bervariasi
seperti metode demonstrasi, diharapkan dengan metode demonstrasi peserta didik dapat
memahami sekaligus mempraktikkannya secara langsung. Dengan metode menggunakan
demonstrasi peserta didik akan merasa tertantang lagi untuk mencoba atau mempraktikkan
sehingga mereka akan lebih bersungguh-sungguh dan serius dalam mengikuti pembelajaran
sehingga diharapkan akan lebih meningkatkan prestasi belajar itu sendiri.
Menurut Tohirin (2008:151) Prestasi Belajar diperoleh dari apa yang
telah dicapai oleh siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Prestasi
belajar berkaitan dengan nilai yang diberikan guru untuk mengetahui hasil
akhir dalam waktu tertentu. Prestasi belajar juga merupakan pengukuran
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
15/89
kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu yang biasanya ditunjukkan
dalam bentuk nilai atau huruf oleh guru yang bersangkutan. Menurut Oemar
Hamalik (2004:30) Prestasi Belajar adalah adanya perubahan tingkah laku
pada orang tersebut, misal dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti
menjadi mengerti.Prestasi belajar yang dicapai masing-masing siswa
berbeda-beda tergantung dari kondisi siswa selama mengikuti proses
pembelajaran.
Ada dua aspek penilaian dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu aspek
teori dan aspek praktik. Kedua aspek tersebut memiliki bobot nilai yang sama. Bahkan
menurut penulis aspek kemampuan praktik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
sangat penting daripada teori. Pendapat ini berdasarkan alasan bahwa kemampuan praktik
akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya wudhu.
Wudhu merupakan perbuatan yang disyaratkan dengan tegas berdasarkan beberapa dalil
1), yaitu sebagai berikut : Dalil pertama , kitab suci Alquran. Allah SWT berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
16/89
junub maka mandilah, dan jika kamu sakit(403) atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh(404) perempuan, lalu
kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.(Al-Maidah: 6).Keterangan:
(403) : Maksudnya sakit yang tidak boleh kena air.
(404) : Artinya: menyentuh. Menurut Jumhur ialah: menyentuh sedang
sebagian Mufassirin ialah: menyetubuhi.
Dalil kedua, sunah dari Abu Hurairoh r.a. bahwa Nabi SAW. Bersabda :
" Allah tidak menerima sholat yang dikerjakan salah seorang
diantaramu bila ia berhadats, sehingga berwudhu terlebih dahulu."
Al-Hadist: HSR (Hadist Sahih Riwayat) Bukhary-Fathul Baary, I:206;
Muslim, no. 225).
Dalil ketiga, ijma', kaum muslimin sepakat bahwa
memang wudhu memang telah disyaratkan agar
dilaksanakan, semenjak zaman Rasolulloh SAW hingga
sekarang ini. Tiada seorang pun yang menyangkal bahwa
wudhu merupakan salah satu ketentuan yang berasal dari
agama.
Kondisi peserta didik di SD Negeri Pucang kelas dua
sekarang ini memiliki kemampuan praktik wudhu yang
masih rendah. Dahulu menggunakan metode klasik yaitu
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
17/89
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
18/89
untuk meningkatkan prestasi belajar perlu dilakukan
melalui Penelitian Tindakan Kelas, peneliti menentukan
judul:
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI WUDHU MELALUI METODE
DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI PUCANG KEC. SECANG KAB.
MAGELANG TAHUN 2012.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah seperti telah
disampaikan di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini yaitu: apakah metode
demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
dengan materi wudhu pada siswa kelas II SD Negeri Pucang Kec.
Secang Kab. Magelang Tahun 2012?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode
demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
dengan materi wudhu pada siswa kelas II SD Negeri Pucang Kec.
Secang Kab. Magelang Tahun 2012.
D. HipotesisTindakan Dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
19/89
Berdasarkan rumusan masalah di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah jika
metode demonstrasi dapat digunakan dengan baik dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa mata pelajaran PAI pada siswa kelas II SD Negeri Pucang Kec. Secang
Kab. Magelang Tahun 2012.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode demonstrasi dikatakan efektif apabila indikator yang
diharapkan tercapai. Adapun dikatakan berhasil adalah apabila ada peningkatan
mencapai 75% siswa mampu mendemonstrasikan dengan benar dan mencapai KKM
sebesar 75.
E.
Kegunaan Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan berguna bagi
berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan pembelajaran khususnya mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam, diantara yang memperoleh manfaat itu :
1.
Guru.
a. Guru dapat menciptakan perbaikan pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk
belajar.
b. Guru lebih percaya diri, karena mampu menganalisis terhadap kinerjanya di kelas
sehingga menemukan kelemahan dan kekuatannya kemudian mengembangkan
alternatif untuk mengatasi kelemahannya.
c. Melalui penelitian ini guru berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan sendiri karena bertindak sebagai perancang dan pelaku perbaikan
tersebut.
2. Siswa.
a. Siswa termotivasi untuk belajar karena proses pembelajarannya secara individual.
b. Siswa akan menguasai guru untuk selalu mengadakan analisis terhadap hasil
kerja/hasil belajarnya dan mengadakan perbaikan dalam praktik wudhu.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
20/89
3. Sekolah.
Sekolah memiliki guru yang kompeten yaitu guru yang mau melaksanakan tugas
dengan penuh pengabdian dan berinovasi demi kemajuan pendidikan.
F. DefinisiOperasional
Untuk memberikan gmabaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman serta
agar tidak terjadi kesalahan pemahaman terhadap judul di atas maka penulis memperjelas
istilah-istilah yang terdapat dalam judul:
1. Prestasi Belajar :
Kata prestasi berasal dari Bahasa Belanda yaitu prestatie. Dalam bahasa
Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha kata prestasi banyak digunakan
dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam kesenian, olah raga dan
pendidikan, khususnya pengajaran (Arifin, 1990:3).
2. Metode Demonstrasi :
a. Metode
Metode adalah cara yang telah teratur dan berfikir baik-baik untuk mencapai
suatu maksud (di ilmu pengetahuan dsb) (Poerwadarminta, 2006: 767). Maksudnya
yaitu suatu cara yang digunakan untuk meningkatkan prestasi siswa.
b. Demonstrasi
Demonstrasi adalah Tindakan bersama berupa peragaan dsb untuk
menyatakan proses (Poerwadarminta, 2006:278). Maksudnya adalah siswa
mengikuti pelajaran dengan cara mempraktikan materi yang disampaikan guru untuk
mencapai materi yang diajarkan.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Prosedur dan langkah-
langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam PTK merupakan
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
21/89
suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas (Aqib, 2006:13).
Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
a. Peningkatan dan perbaikan praktik pembelajaran.
b. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah
c. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas.
d.
Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan
e.
Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).
Selain itu, tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) juga dapat
digolongkan atas dua jenis, tujuan utama dan tujuan sertaan.
Tujuan_tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tujuan utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan
layanan profesional Guru dalam menangani proses pembelajaran.
b. Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keteranpilan Guru
yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai
persoalan aktual yang dihadapinya terkait dengan pembelajaran.
c. Tujuan sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di
kalangan Guru.
Tahapan-tahapan dalam perencanaan penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut :
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
22/89
a. Mengidentifikasi data dan menganalisis masalah yaitu secara jelas dapat dimengerti
masalah yang akan diteliti.
b. Menerapkan alasan mengapa penelitian dilakukan.
c. Merumuskan masalah secara jelas.
d. Menerapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban berupa rumusan
hipotesis tindakan.
e. Menemukan cara untuk menguji hipotesis tindakan.
f. Membuat secara rinci rancangan tindakan.
2.
Langkah-langkah penelitian
Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan
penting, meliputi ; (1) planning (perencanaan), (2) Action (tindakan), (3) Observation
(pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi) (Arikunto, 2006:20). Lebih jelasnya sebagai
berikut :
a. Tahap Perencanaan (planning)
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh
rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlakukan saat proses
pembelajaran berlangsung.
3) Menyusun soal test.
4) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa.
5) Membuat simulasi perbaikan
b. Tahap Tindakan (action)
1) Guru membuat skenario atau konsep pembelajaran yang kreatif dan
menyenangkan.
2) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat
c. Tahap Pengamatan (observation)
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
23/89
Pada tahap ini segala aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran
diamati, dicatat dan danilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik.
Aktivitas guru antara lain: pemberian motivasi belajar, kejelasan dan sistematika
penyampaian materi, pengelolaan pembelajaran, kejelasan suara, penguasaan bahan,
tuntutan pencapaian/ketercapaian kopetensi siswa, memberikan evaluasi, ketetapan
strategi pembelajaran. Sedangkan aktivitas siswa antara lain: memperhatikan
penjelasan guru, bertanya mengenai materi yang belum jelas, rasa ingin tau siswa
meningkat, mengerjakan soal evaluasi, kerjasama dengan kelompok, keaktifan
dalam kelompok.
d. Tahap Analisis dan Refleksi (reflection)
Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian. Tahap
refleksi (reflection), meliputi :
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
2) Evaluasi hasil observasi.
3)
Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II dan
siklus III.
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah
dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru
pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut di atas adalah unsur
untuk membentuk siklus, yaitu satu putaran beruntun yang kembali kelangkah
semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan
refleksi.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan
dalam bagan yang berbeda namun secara garis besar tahapan diatas yang lazim
dilalui, tahap-tahap itu meliputi 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan,
4. Revleksi. Dalam hal ini dapat digambarkan dengan model dan rancangan
tindakan dalam gambar berikut :
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
24/89
Gambar 1.1
Siklus Penelitian (Arikunto, 2006: 16)
3. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten
Magelang. Pada siswa kelas II yang berjumlah 32 siswa.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipakai untuk mendapatkan data masalah adalah
sebagai berikut:
a) Test
Kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk mengukur keberhasilan
program pengajaran dan untuk mengukur prestasi peserta didik tentang mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada pada pokok bahasan Praktik
Wudhu. Testpraktek wudhu tentang cara bersuci tentang rukun dan sunah wudhu
secara urut dan tertib yaitu rukun wudhu (niat, membasuh muka, membasuh kedua
tangan hingga siku, menyapu kepala, membasuh kedua kaki) dan sunah wudhu
(membasuh tangan, berkumur, membasuh lubang hidung, mengusap kedua telinga,
mendahulukan yang kanan, membaca doa sesudah wudhu). Dalam proses
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
SIKLUS III
Pengamatan
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pelaksanaan
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
25/89
penilaian praktek tentang rukun dan sunah wudhu peneliti dibantu oleh kolaborator
(Ibu Mahmudah, Ibu Ratna Baroroh dan Ibu Asyiah).
b) Lembar Pengamatan
Sebuah lembar untuk mengamati guru dan siswa pada waktu pembelajaran
berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan kolaborator (Ibu Mahmudah,
Ibu Ratna Baroroh dan Ibu Asyiah).
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan Observasi. Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang
perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung di SD Negeri Pucang,
Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Peneliti dibantu oleh kolaborator (Ibu
Mahmudah, Ibu Ratna Baroroh dan Ibu Asyiah) untuk melakukan observasi secara
langsung kepada setiap subyek penelitian tentang rukun dan sunah wudhu dengan
menggunakan air suci dan mensucikan di mushola sekolah.
6. Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu
dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan statistik
sederhana yaitu:
a) Untuk menilai ulangan atau tes formatif peneliti melakukan penjumlahan nilai yang
diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas
tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif, dapat dirumuskan sebagai berikut:
M =
Keterangan :
M = nilai rata-rata
X = jumlah semua nilai siswa
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
26/89
N = jumlah siswa
(Djamarah, 2000:264)
b) Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus
sebagai berikut:
P= x 100%
Keterangan :
P = jumlah nilai dalam persen
F = frekuensi
N = jumlah kegiatan keseluruhan
(Djamarah, 2000: 226)
H. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan penelitian tindakan kelas yang akan penulis ajukan meliputi tiga
bagian pokok yaitu bagian awal, isi dan bagian akhir, dan lima bab yang secara rinci akan
diuraikan sebagai berikut:
1.Bagian Awal
Merupakan bagian yang tidak termasuk dalam penulisan skripsi namun harus
ada sebagai bagaian formalitas dari sebuah skripsi. Meliputi : halaman sampul, lembar
berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, lembar pengesahan, pernyataan
keaslian karya, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti
Bab I Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi
operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
27/89
Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-
tiap variabel penelitian.
Bab III Pelaksanaan Penelitian, yang berisi tentang Gambaran umum SD Negeri
Pucang, Kec Secang, Kab Magelang dan Pelaksanaan Penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi hasil penelitian meliputi diskripsi
persiklus dan pembahasan.
Bab V Kesimpulan dan Saran
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini berisi Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
28/89
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Peranan Wudhu
Peranan wudhu adalah penting karena orang yang hendak
melaksanakan sholat, wajib berwudhu terlebih dahulu, dikarenakan wudhu
adalah menjadi syarat sahnya sholat.
B.
Prestasi Belajar
1. Prestasi
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie sedang dalam
kamus Bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha
(Arifin, 2002:2). Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah
dikerjakan atau dilakukan (Depdiknas, 2007:895).
Kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan
jenis tertentu dapat memberikan kepuasan tertentu pada manusia.
Khususnya bagi mereka yang masih berada dibangku sekolah sangat
mengharapkan yang namanya prestasi.
2. Belajar
a.
Pengertian Belajar
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, belajar memiliki arti berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991:2).
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
29/89
Menurut Syah (1995:89) Belajar adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan
jenis dan jenjang pendidikan. Menurut James O Whittaker, yang dikutip
oleh Ahmadi (2004:126), belajar dapat didefinisikan sebagai proses di
mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui atau pengalaman.
Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
(hubungan) dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
b.
Ciri-ciri Belajar
Menurut (Slameto, 1991:3-4) ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam
pengertian belajar adalah sebagai berikut:
1) Perubahan yang terjadi secara sadar
Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu
atau seseorang merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan
dalam dirinya.
2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri
seseorang akan berlangsung secara terus-menerus dan tidak statis.
Suatu perubahan yang terjadi dalam diri seseorang akan
menyebabkan perubahan berikutnya dan perubahan tersebut akan
berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
30/89
3)
Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan tersebut
senantiasa bertambah dan bertujuan untuk memperoleh suatu yang
lebih baik dari sebelumnya.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar yang bersifat
menetap atau permanen. Hal ini berarti bahwa tingkah laku yang
terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
5)
Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena
ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada
perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
6)
Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar
sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku
secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dsb.
c.
Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan di dalam
proses belajar mengajar. Beberapa prinsip tersebut diantaranya yaitu:
(Hardianti, tutut. 2010. http://educassi.kompasiana.com.proses-da-
prinsip-dalam-belajar.Diakses 19.00. tanggal 10/6/2012)
http://educassi.kompasiana.com.proses-da-prinsip-dalam-belajar/http://educassi.kompasiana.com.proses-da-prinsip-dalam-belajar/http://educassi.kompasiana.com.proses-da-prinsip-dalam-belajar/http://educassi.kompasiana.com.proses-da-prinsip-dalam-belajar/http://educassi.kompasiana.com.proses-da-prinsip-dalam-belajar/ -
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
31/89
1)
Prinsip kesiapan, proses belajar dipengaruhi kesiapan murid, yang
dimaksud dengan kesiapan ialah kondisi individu yang
memungkinkan ia dapat belajar.
2)
Prinsip motivasi adalah kondisi dari pelajar untuk memprakarsai
kegiatan, mengatur arah kegiatan dan memelihara kesungguhan.
3) Prinsip tujuan, tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan
diterima oleh para pelajar pada saat proses belajar terjadi.
4)
Proses belajar afektif, seseorang menentukan bagaimana ia
menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru. Belajar afektif
mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap.
5) Proses belajar psikomotor, dalam proses ini individu menentukan
bagaimana ia mampu mengendalikan aktifitas ragawinya.
6)
Prinsip evaluasi, jenis cakupan dan validitas evaluasi dapat
mempengaruhi proses belajar saat ini dan selanjutnya.
7) Prinsip transfer dan retensi, belajar dianggap bermanfaat bila
seseorang dapat menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam
situasi baru.
d. Tujuan belajar
Pada intinya tujuan belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan
dan ketrampilan, penanaman kecakapan, serta pembentukan sikap dan
perbuatan (Ngalim Purwanto,2007:5).
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Menurut Burhanudin (2007:19-20) faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar adalah sebagai berikut:
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
32/89
1)
Faktor internal
a)
Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu.
(1) Keadaan sehat jasmani
Keadaan sehat jasmani pada umumnya sangat
mempengaruhi aktifitas belajar seseorang. Kondisi fisik
yang sehat dan bugar akan memberikan pengaryh positif
terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya kondisi fisik
yang lemah dan sakit akan menghambat tercapainya hasil
belajar yang maksimal.
(2) Keadaan fungsi jasmani
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi
jasmani pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil
belajar, terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi
dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan
baik pula.
b)
Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang
yang dapat mempengaruhi proses belajar.
(1) Kecerdasan/intelegensi siswa
Kecerdasan dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-
fisik dalam reaksi rangsangan atau menyesuaikan diri
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
33/89
dengan lingkungannya melalui cara yang tepat. Kecerdasan
merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam
proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar
siswa. Semakin tinggi tingkat inteligensi seorang individu,
semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses
dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat
inteligensi individu, semakin sulit individu itu mencapai
kesuksesan belajar.
(2)
Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang
mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para
ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di
dalam individu yang aktif, mendorong, memberikan arahan
dan menjaga perilaku setiap saat.
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat
besar pengaruhnya terhadap aktifitas belajar. Karena jika
seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan tidak
bersemangat atau bahkan tidak belajar.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
34/89
(4)
Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat
mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajarnya. Sikap
adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara
yang relatif tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
(5)
Bakat
Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi
salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar
seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang
yang sedang dipelajari, maka bakat itu akan mendukung
proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan
berhasil.
2) Faktor eksternal
a) Lingkungan sosial
(1) Lingkungan sosial sekolah seperti guru, administrasi dan
teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar
seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya
dapat menjadikan motivasi bagi siswa untuk belajar lebih
baik di sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi
teladan seorang guru atau administrasi dapat mendorong
siswa untuk belajar.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
35/89
(2)
Lingkungan sosial masyarakat, kondisi lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi siswa.
Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan
anak terlantar juga dapat mempengaruhi aktifitas belajar
siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan
teman belajar, diskusi atau meminjam alat-alat belajar yang
kebetulan belum dimilikinya.
(3) Lingkungan sosial keluarga, lingkungan ini sangat
mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-
sifat orang tua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, dapat memberi dampak terhadap
aktifitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga,
orang tua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan
membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
b)
Lingkungan non sosial
(1) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak
panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau atau
kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan
tenang. Lingkungan keluarga alamiah tersebut merupakan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar
siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak
mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.
(2) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam. Pertama hardware, seperti gedung
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
36/89
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
37/89
3)
Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidik.
Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan
pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta berperan sebagai umpan balik (feedback)dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ektern dari suatu
institusi pendidikan. Indikator intern dalam hal ini bahwa dalam
prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu
institusi pendidikan. Asumsinya kurikulum yang digunakan relevan
dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern
dalam arti tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan
indikator kesuksesan anak didik di masyarakat.
5)
Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik
merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah
yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang
telah diprogramkan dalam kurikulum.
b.
Tujuan Prestasi Belajar
Tujuan prestasi belajar adalah menurut Sugihartono (2007:76)
1) Membantu siswa mengukur tingkat keberhasilan atau ketidak
berhasilan dalam usaha belajarnya.
2)
Sebagai tolak ukur bagi guru untuk manilai ukuran tingkat
keberhasilan program pengajaran yang telah dipilihnya. Tolak ukur
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
38/89
untuk menentukan kenaikan atau kelanjutan dan perbaikan
pelajaran.
c.
Kegunaan Prestasi Belajar
Kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, tergantung kepada
ahli dan fersinya masing-masing. Namun diantaranya adalah
1) Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar
2) Untuk memperluas diagnostik
3) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan
4) Untuk keperluan seleksi
5) Untuk keperluan penempatan atau penjurusan
6) Untuk menentukan isi kurikulum
7)
Untuk menentukan kebijaksanaan kurikulum
d.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Ahmadi (2004:138) faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi
berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (internal)
maupun dari luar diri (eksternal) individu.
1)
Faktor internal terdiri dari:
a)Faktor jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh, yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.
b)Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh terdiri atas:
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
39/89
(1)
Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu
kecerdasan dan bakat serta kecakapan nyata yaitu prestasi
yang telah dimiliki.
(2) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi
dan penyesuaian diri.
c)Faktor kematangan fisik maupun psikis.
2)
Faktor eksternal terdiri dari:
a)
Faktor sosial yang terdiri atas:
(1)
Lingkungan keluarga
(2) Lingkungan sekolah
(3) Lingkungan masyarakat
(4)
Lingkungan kelompok
b)Faktor budaya: adat istiadat, pengetahuan, teknologi, kesenian.
c)Faktor lingkungan fisik: fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.
d)Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
C. Metode Demonstrasi
1.
Definisi Metode Demonstrasi
Menurut Djamarah (1997:102-103) metode demonstrasi adalah cara
penyajian bahan pembelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan
kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan
penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
40/89
terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga
membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat
mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran
berlangsung.
Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran
yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses
mengatur sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau
menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu,
membandingkan suatu cara dengan cara yang lain, dan untuk mengetahui
atau melihat kebenaran sesuatu.
2. Langkah-langkah Metode Demonstrasi antara lain:
a. Menentukan tujuan demonstrasi yang akan dilakukan
b.
Menentukan materi yang akan didemonstrasikan
c. Menyiapkan fasilitas penunjang demostrasi seperti peralatan, tempat dan
mungkin juga biaya yang dibutuhkan
d. Penataan peralatan dan kelas pada posisi yang baik
e.
Mempertimbangkan jumlah siswa dihubungkan dengan hal yang akan
didemonstrasikan agar siswa dapat melihat dengan jelas
f. Membuat garis besar atau pokok-pokok yang akan didemonstrasikan
secara beruntun dan tertulis dipapan tulis atau pada kertas lembar, agar
dapat dibaca siswa dan guru secara keseluruhan
g. Untuk menghindarkan kegagalan dalam pelaksanaan, sebaiknya
demonstrasi yang direncanakan dicoba terlebih dahulu.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
41/89
3.
Pelaksanaan Demonstrasi
Setelah segala sesuatu direncanakan dan dipersiapkan, langkah
berikutnya adalah mulai melaksanakan demontrasi. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan antara lain :
a. Sebelum memulai, periksalah sekali lagi kesiapan peralatan yang akan
didemontrasikan, tempat dan pokok-pokok yang akan didemonstrasikan.
b. Siapkanlah siswa, barang kali ada beberapa hal yang perlu dicatat.
c.
Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatikan siswa, ingat pokok-
pokok materi yang akan didemonstrasikan agar dapat mencapai sasaran.
d.
Ingatlah pokok-pokok materi yang akan disampaikan agar demontrasi
mencapai sasaran.
e. Pada waktu berjalannya demonstrasi, sekali-kali perhatikan keadaan
siswa apakah semua mengikuti dengan baik.
f. Untuk menghindari ketegangan ciptakan suasana yang harmonis.
g. Berikanlah kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan
lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengar.
4.
Tindak Lanjut dan Evaluasi
Sebagai tindak lanjut setelah dilaksanakan, suatu demontrasi sering
diiringi dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat
berupa pemberian tugas tertentu, misal tugas membuat laporan, tugas
menjawab pertanyaan atau masalah dan mengadakan latihan atau
percobaan lebih lanjut yang mungkin diselesaikan siswa.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
42/89
5.
Kekurangan Metode Demonstrasi
Menurut Djamarah (1997:104) kekurangan metode demonstrasi adalah
a. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa
ditunjang hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif
b. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu
tersedia dengan baik
c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang
disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin
terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
6.
Kelebihan Metode Demonstrasi
a. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret,
sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau
kalimat)
b. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
c. Proses pengajaran lebih menarik
d. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
D. Materi Praktek Wudhu
Menurut NH Rifai (2000:15) wudhu adalah bersuci untuk menghilangkan
hadast kecil dengan menggunakan air suci lagi dapat mensucikan pada
anggota tubuh yang telah ditentukan. Sebagaimana ibadah lain, wudhupun
ada rukun (fardhu) dan sunah-sunahnya. Rukun atau fardhu adalah tindakan
yang wajib dilaksanakan. Apabila rukun atau fardhu tidak dilaksanakan maka
wudhunya tidak sah. Adapun rukun atau fardhu wudhu adalah:
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
43/89
1.
Rukun Wudhu
a.
Niat. Maksudnya ialah kemampuan yang tertuju untuk melakukan suatu
perbuatan, demi mengharap keridhaan Allah dan mematuhi peraturannya.
Pengucapan niat tidak dianjurkan hukum syara. Dalil wajib niat adalah
hadis Umar r. a.,
Rasulullah pernah bersabda, sesungguhnya sah atau tidak suatu amal itu
tergantung dari niatnya. Dan yang teranggap bagi setiap orang apa yang
ia niatkan. Maka siapa berhijrah (mengungsi dari daerah kafir ke daerah
islam) semata-mata karena taat kepada Allah dan Rasulullah, maka hijrah
itu diterima oleh Allah dan Rasulullah. Dan siapa yang hijrah karena
keuntungan dunia yang dikejar, atau karena perempuan yang akan
dikawin, maka hijrahnya terhenti pada apa yang niat hijrah kepadaNya.
(HR Buchary Muslim, Bahreisj, Salim. 1986. Cetakan ke 9 Tarjamah
Riadhus Shalihin. Hal 11, Bandung: PT. Almaarif)
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
44/89
b.
Membasuh muka satu kali. Maksudnya mengalirkan air ke bagian muka
karena arti membasuh itu ialah mengalirkan. Batas panjang muka ialah
dari puncak kening hingga dagu, sedangkan lebarnya adalah dari pinggir
telinga hingga ke pinggir telinga yang sebelah lagi.
c. Membasuh kedua tangan hingga kedua siku. Siku adalah sendi yang
menghubungkan tangan dengan lengan. Kedua siku adalah wajib karena
yang demikian itu senantiasa dilakukan oleh Nabi, dan tidak pernah ada
keterangan lain bahwa nabi pernah meninggalkannya.
d.
Menyapu kepala. Menyapu maksudnya adalah melapkan sesuatu hingga
basah. Perbuatan menyapu tidak akan terwujud tanpa adanya gerakan
dari salah satu anggota badan yang menyapu.
e. Membasuh kedua kaki serta ruas jari. Inilah keterangan yang jelas dan
berdasarkan hadist mutawatir dari perbuatan serta perkataan Rasulullah
saw. Ibnu Umar ra. Mengatakan :
pada suatu perjalanan, Rasulullah saw. sengaja melambatkan kakinya.
Kemudian beliau sempat menyusul kami lagi sedangkan waktu ashar
sudah sempit. Kami pun segera berwudhu dan membasuh kaki.
Rasulullah saw pun berseru sekeras suaranya, celakalah ruas-ruas jari
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
45/89
yang tidak sempurna dicuci, karena ia akan dijilat api neraka Rasulullah
mengulangi perkataan itu sebanyak dua kalimat atau tiga kali.
Abdurrahman bin Abulaela mengatakan:para sahabat Rasulullah saw
sepakat bahwa wajib membasuh kedua ruas jari. (Sayyid Sabiq,
2006:50-51). Semua fardhu yang tersebut di atas tercantum dalam firman
Allah Taala Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan sholat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai kedua
siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau
dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi
Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya
bagimu, supaya kamu bersyukur. (Al.Maidah 5:6)
f. Tertib dan berurutan karena Allah Taala menyebutkan dalam ayat
tersebut fardhu-fardhu wudhu secara berurutan dengan memisahkan
kedua kaki dari kedua tangan.keduanya sama-sama wajib dibasuh kepala
yang wajib di sapu. Sedangkan sunah-sunah wudhu antara lain:
2. Sunah Wudhu
a. Membaca basmalah. Terdapat beberapa hadist dhaif yang memerintahkan
agar membaca basmalah menjelang berwudhu, tetapi semuanya adalah
dhaif. Meskipun demikian jika seluruh keterangan digabungkan maka
hukumnya sama dengan hadist yang kuat dan boleh dijadikan landasan
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
46/89
hukum, disamping bacaan basmalah sendiri baik dan pada umumnya
disyariatkan.
b. Menggosok gigi atau siwak. Siwak dapat diartikan kayu yang biasa
dipakai untuk menggosok gigi dan dapat diartikan menggosok gigi.
Seperti biasanya tanpa harus menggunakan siwak. Dengan kata lain
setiap benda yang kesat yang dapat dipakai untuk menggosok gigi.
c.
Mencuci kedua telapak tangan. Untuk mencuci kedua telapak tangan
sewaktu hendak memulai wudhu.
d. Berkumur-kumur sebanyak tiga kali.
e. Memasukkan air kehidung dan mengeluarkannya sebanyak tiga kali.
f. Menyelang-nyelangi jenggot.
g. Menyelang-nyelangi anak jari-jari.
h.
Membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali. Ini merupakan perbuatan
disunahkan. Akan tetapi, terdapat keterangan yang bertentangan.
i. Anjuran ini yang hanya menerangkan hukum boleh meninggalkan
anjuran tersebut, bukan untuk ditinggalkan selama-lamanya.
j. Tayamum artinya mendahulukan basuhan yang sebelah kanan, lalu
bagian yang kiri, baik kedua tangan maupun kedua kaki.
k.
Menggosok maksudnya melewatkan tangan ke atas anggota wudhu
disertai dengan siraman air secara bersamaan atau setelahnya.
l. Muwalat, artinya berturut-turut membasuh anggota wudhu kepada
anggota lainnya. Seseorang yang sedang berwudhu tidak boleh
melakukan pekrjaan lain, karena ia sudah dianggap tidak melaksanakan
wudhu lagi.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
47/89
m.
Menyapu kedua telinga. Cara menyapu kedua telinga menurut sunnah
adalah menyapu bagian dalam dengan kedua telunjuk dan bagian luar
dengan kedua ibu jari. Disamping itu, menyapukan untuk bagian kepala
karena ia termasuk bagian darinya.
n. Memanjangkan cahaya, baik di bagian depan maupun bagian anggota
lain. Memanjangkan bagian depan adalah dengan jalan membasuh depan
kepala melebihi yang fardhu sewaktu membasuh muka. Sedangkan
mengenai batas anggota-anggota lain adalah dengan membasuh lengan di
atas siku serta betis di sebelah atas mata kaki.
o. Hemat tidak boros memakai air.
p. Berdoa tatkala berwudhu.
q. Berdoa selesai berwudhu.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
48/89
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus ini direncanakan pada tanggal 18 Juni 2012, secara garis
besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan secara berikut:
1. Perencana
a.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat
wudhu dan gambar cara berwudhu untuk demonstrasi tentang
rukun wudhu.
c. Membuat lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi
kegiatan peserta didik guna untuk mengetahui perubahan dan
perkembangan.
2. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2012. Peneliti siklus
I ini menggunakan metode demonstrasi. Tahap-tahap yang dilakukan
adalah:
a. Kegiatan awal
1) Guru memberikan salam, membaca doa sebelum memulai
pelajaran
2) Memperkenalkan diri, menanyakan keadaan siswa,
menyiapkan buku PAI
3)
Melaksanakan apersepsi
b.
Kegiatan inti
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
49/89
1)
Guru mengajak siswa untuk membaca bersama-sama doa
berwudhu. Dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa
dan mengarahkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran.
2) Guru menjelaskan materi tentang gerakan rukun wudhu dan
tata cara melakukan rukun wudhu.
3) Setiap siswa diminta untuk memperhatikan apa yang
disampaikan guru
4)
Guru membagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 4 orang dan diminta memperhatikan contoh-contoh
gerakan rukun wudhu pada gambar yang diperlihatkan oleh
guru untuk didiskusikan.
5) Perwakilan kelompok disuruh memperagakan gerakan rukun
wudhu
6) Guru melakukan tanya jawab tentang materi rukun wudhu.
c. Kegiatan akhir
1) Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang wudhu
2)
Guru memberikan test tentang mendemonstrasikan rukun
wudhu.
3) Guru mengucapkan salam penutup kepada siswa.
3. Observasi
Dalam tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti dalam mengamati siswa pada waktu terjadi
proses belajar mengajar berlangsung. Maka dari itu peneliti mengamati
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
50/89
bahwa proses belajar mengajar adalah guru sudah siap sesuai dengan
RPP, pemberian motivasi belajar siswa, kejelasan dan sistematika
penyampaian materi, pengelolaan pembelajaran dan memberikan
evaluasi bagi siswa tentang rukun wudhu. Siswa juga diaktifkan untuk
bertanya, supaya siswa lebih bisa menerima pelajaran.
4. Refleksi
Peneliti merumuskan kelemahan-kelemahan yang dihadapi
antara lain:
a.
Siswa bermain sendiri pada waktu pelajaran berlangsung
b.
Ada beberapa kelompok yang kurang aktif.
c. Siswa masih belum paham tentang materi yang disampaikan oleh
guru tentang demonstrasi rukun wudhu.
d.
Masih ada siswa yang tidak memperhatikan saat guru
menyampaikan materi
e. Ada siswa yang masih malu-malu dalam mempraktikkan gerakan
rukun wudhu
f.
Prestasi belajar siswa dalam belum memenuhi KKM sebesar 75.
Kelemahan-kelemahan ini merupakan salah satu komponen
yang menjadi indikator keberhasilan belum terpenuhi. Apabila hal ini
terjadi, maka akan dilanjutkan pada siklus II. Kelemahan-kelemahan ini
akan diperbaiki pada siklus II.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
51/89
Siklus ini dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2012, secara garis
besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan secara berikut:
1. Perencana
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang
sunah wudhu.
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat
wudhu dan gambar cara berwudhu untuk demonstrasi tentang
sunah wudhu.
c.
Membuat lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi
kegiatan peserta didik guna untuk mengetahui perubahan dan
perkembangan
d. Penilaian melalui observasi sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa tentang praktek sunah wudhu.
2. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2012. Peneliti
siklus II ini menggunakan metode demonstrasi. Tahap-tahap yang
dilakukan adalah:
a.
Kegiatan awal
1) Guru memberikan salam, membaca doa sebelum memulai
pelajaran tentang praktek sunah wudhu.
2) Menanyakan keadaan siswa, menyiapkan buku PAI
3) Melaksanakan apersepsi
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
52/89
4)
Guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai gerakan
sunah wudhu.
b. Kegiatan inti
1) Guru menjelaskan materi tentang gerakan wudhu dan tata
cara melaksanakan sunah wudhu
2) Setiap siswa diminta untuk memperhatikan apa yang
disampaikan guru
3)
Guru membagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 4 orang dan diminta memperhatikan contoh-contoh
gerakan sunah wudhu pada gambar yang diperlihatkan oleh
guru untuk didiskusikan.
4) Perwakilan kelompok disuruh memperagakan gerakan sunah
wudhu
5) Guru melakukan evaluasi terhadap siswa-siswa setelah
mempraktekkan sunah wudhu.
c. Kegiatan akhir
1)
Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang wudhu
2)
Guru memberikan penilaian melalui observasi tentang sunah
wudhu.
3) Guru mengucapkan salam penutup kepada siswa.
3. Observasi
Kegiatan pengamatan pada siklus II dilakukan untuk
memperbaiki dari tindakan pembelajaran yang dilakukan pada siklus
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
53/89
I. Dalam tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti untuk mengamati siswa dalam proses belajar
mengajar. Maka dari itu peneliti mengamati bahwa proses belajar
mengajar adalah guru sudah siap sesuai dengan RPP, pemberian
motivasi belajar siswa, kejelasan dan sistematika penyampaian materi,
pengelolaan pembelajaran dan memberikan evaluasi bagi siswa. Siswa
juga diaktifkan untuk bertanya, supaya siswa lebih bisa menerima
pelajaran.
4. Refleksi
Peneliti merumuskan kelemahan-kelemahan yang dihadapi
antara lain:
a. Siswa bermain sendiri pada waktu pelajaran berlangsung
b.
Ada beberapa kelompok yang kurang aktif
c. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan saat guru
menyampaikan materi
d. Ada siswa yang masih malu-malu dalam mempraktikkan gerakan
sunah wudhu
e.
Prestasi belajar siswa belum memenuhi KKM sebesar 75
Kelemahan-kelemahan ini merupakan salah satu komponen
yang menjadi indikator keberhasilan belum terpenuhi, meskipun lebih
baik pelaksanaan pembelajaran dibandingkan siklus I. Hal ini
menyebabkan alasan peneliti untuk melanjutkan pada siklus III.
Kelemahan-kelemahan yang ada akan diperbaiki pada siklus III.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
54/89
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Siklus ini direncanakan pada tanggal 20 Juni 2012, secara garis
besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan secara berikut:
1. Perencana
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat
wudhu dan gambar cara berwudhu untuk demonstrasi tentang
rukun dan sunah wudhu.
c.
Membuat lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi
kegiatan peserta didik guna untuk mengetahui perubahan dan
perkembangan
d. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
kemampuan siswa tentang praktek rukun dan sunah wudhu.
2. Pelaksanaan
Siklus III direncanakan pada tanggal 20 Juni 2012. Peneliti
siklus III ini menggunakan metode demonstrasi. Tahap-tahap yang
dilakukan adalah:
a.
Kegiatan awal
1) Guru memberikan salam, membaca doa sebelum memulai
pelajaran
2) Menanyakan keadaan siswa, menyiapkan buku PAI
3) Melaksanakan apersepsi tentang rukun dan sunah wudhu.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
55/89
b.
Kegiatan inti
1)
Guru menjelaskan kembali materi tentang gerakan wudhu dan
tata cara mendemonstrasikan rukun dan sunah wudhu.
2) Setiap siswa diminta untuk memperhatikan apa yang
disampaikan guru
3) Guru membagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 4 orang dan diminta memperhatikan contoh-contoh
gerakan wudhu pada gambar yang diperlihatkan oleh guru
untuk didiskusikan dan disuruh untuk mencoba mempraktekan
gerakan tentang rukun dan sunah wudhu.
4) Perwakilan kelompok disuruh memperagakan gerakan rukun
dan sunah wudhu.
5)
Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan
melakukan evaluasi tentang praktek rukun dan sunah wudhu.
c. Kegiatan akhir
1) Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang wudhu
2)
Guru memberikan test melalui demonstrasi tentang rukun dan
sunah wudhu.
3) Guru mengucapkan salam penutup kepada siswa.
3. Observasi
Kegiatan pengamatan pada siklus III dilakukan untuk
memperbaiki dari tindakan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II.
Dalam tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan yang dilakukan
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
56/89
oleh peneliti untuk mengamati siswa dalam proses belajar mengajar.
Maka dari itu peneliti mengamati bahwa proses belajar mengajar adalah
guru sudah siap sesuai dengan RPP, pemberian motivasi belajar siswa,
kejelasan dan sistematika penyampaian materi, pengelolaan
pembelajaran dan memberikan evaluasi bagi siswa. Siswa juga
diaktifkan untuk bertanya, supaya siswa lebih bisa menerima pelajaran.
4. Refleksi
Peneliti merumuskan kelemahan-kelemahan yang dihadapi
antara lain:
a.
Tidak ada siswa yang bermain sendiri pada waktu pelajaran
berlangsung
b. Semua siswa memperhatikan saat guru menyampaikan materi
c.
Siswa sudah tidak malu-malu dalam mempraktikkan gerakan
wudhu
d. Siswa sudah mempraktekkan wudhu dengan baik dan benar
e. Prestasi belajar siswa sudah memenuhi KKM sebesar 75
Melihat refleksi yang sudah dipaparkan di atas sudah
menunjukkan keberhasilan yang signifikan dibandingkan dengan siklus
II. Apabila indikator keberhasilan belajar telah terpenuhi sebesar 75%,
siswa mampu mempraktekkan rukun dan sunah wudhu dengan baik dan
benar dari nilai KKM 75, maka siklus dihentikan.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
57/89
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
1) Dalam perencanaan ini peneliti menyusun RPP sebagai
pedoman dalam pembelajaran.
2)
Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat
wudhu dan gambar cara berwudhu untuk demonstrasi tentang
rukun wudhu. Gambar cara berwudhu dimaksudkan agar siswa
memperhatikan sehingga dapat mempraktekkan rukun wudhu.
3) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar
observasi kegiatan peserta didik. Lembar observasi ini untuk
mengetahui perkembangan peserta didik dalam pembelajaran
praktek wudhu.
b. Pelaksanaan
1) Guru mengajak siswa untuk membaca doa berwudhu secara
bersama-sama. Tujuannya agar siswa dapat memusatkan
perhatian dan mengarah minat siswa untuk mengikuti
pembelajaran tentang rukun wudhu.
2) Guru membagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 4 orang dan diminta untuk memperhatikan contoh-contoh
gerakan rukun wudhu pada gambar yang diperlihatkan oleh
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
58/89
guru untuk didiskusikan. Setelah itu guru menunjuk 1 siswa
pada setiap kelompok untuk mempraktekkan rukun wudhu.
Siswa yang lain memperhatikan gerakan dari siswa-siswa
tersebut dan apabila ada gerakan yang salah, maka siswa yang
lain dapat membetulkan gerakan rukun wudhu tersebut.
3) Guru melakukan tanya jawab tentang rukun wudhu.
Tujuannnya untuk mengetahui siswa-siswa yang
memperhatikan dan yang tidak memperhatikan selama proses
pembelajaran berlangsung.
c.
Observasi
Dengan instrumen yang telah disiapkan peneliti dan 3
kolaborator yaitu Ibu Mahmudah, Ibu Ratna Baroroh dan Ibu
Asyiah untuk melakukan pengamatan atau observasi. Hal-hal yang
diamati yakni:
1) Lembar observasi kegiatan guru
Tabel 4.1.
Hasil Pengamatan terhadap Pembelajaran Guru pada Siklus I
No. Aspek yang dinilai Penilaian
`1 2 3 4
1 Pemberian motivasi belajar
2 Kejelasan dan sistematika
penyampaian materi
3 Pengelolaan pembelajaran
4 Kejelasan suara
5 Penguasaan bahan
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
59/89
6 Tuntutan pencapaian/ketercapaian
kompetensi siswa
7 Memberikan evaluasi
8 Ketepatan strategi pembelajaran
Keterangan:
1 : kurang/rendah
2 : cukup/sedang
3: baik/tinggi
4: sangat baik/sangat tinggi
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat banyaknya
aktifitas mengajar guru yang mendapat nilai 1 (kurang/rendah)
yaitu kejelasan dan sistematika penyampaian materi,
pengelolaan pembelajaran, penguasaan bahan, tuntutan
pencapaian/ketercapaian kompetensi siswa, memberikan
evaluasi dan ketepatan strategi pembelajaran. Hasil
pengamatan selanjutnya terhadap aktifitas guru yang mendapat
nilai 2 (cukup/sedang) yaitu pemberian motivasi belajar dan
kejelasan suara.
Pada siklus I dapat disimpulkan bahwa kemampuan
guru dalam mengelola kelas masih buruk dilihat dari
banyaknya aktifitas mengajar guru yang mendapatkan nilai
kurang dan perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
2) Lembar observasi kegiatan peserta didik dengan materi praktek
rukun wudhu.
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
60/89
Tabel 4.2.
Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa pada
Siklus I (Rukun Wudhu)No. Nama Niat Membasuh
muka
Membasuh
kedua
tangan
sampai siku
Mengusap
kepala
Membasuh
kedua kaki
serta ruas
jari
Tertib Jumlah
20 15 15 20 15 15 100
1. Agus
Setiawan
6 6 7 10 7 6 62
2. Anisa Wulan 15 13 12 16 11 10 77
3 Dina Saputri 7 7 7 11 7 7 46
4 Satrio Adi 7 8 8 9 8 8 48
5 Ahmad
Ridho
9 13 12 17 13 13 77
6 Adi Firya
Fandi
10 13 13 17 14 14 78
7 Ahmad
Ravid
6 9 9 12 9 8 53
8 Aji Priyo
Wibowo
8 10 10 13 9 9 60
9 Aufalakh 8 14 13 16 14 13 78
10 Aldi Aidil
Fitria
9 14 13 16 13 14 79
11 Anang
Saefudin
8 7 8 12 9 9 53
12 Andika
Rahmadani
9 9 9 11 9 9 56
13 Anisa
Saputri
15 13 13 16 10 12 79
14 Aris
Setiawan
6 7 8 9 8 8 46
15 Aryojali 11 14 14 15 12 13 75
16 Desi Aryani 8 14 13 16 13 13 77
17 Desiana 7 8 9 10 7 8 49
18 Dyah 8 8 9 11 8 8 52
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
61/89
19 Dimas 8 8 8 11 8 8 51
20 Erma 11 13 12 17 12 11 76
21 Hari
Gunawan
9 14 13 16 14 13 79
22 Jihaan 8 8 9 12 8 8 51
23 Lusiana 8 10 10 13 8 8 65
24 Fahmi 9 13 13 18 14 14 81
25 Satriyo 9 14 13 18 14 14 82
26 Eruanda 7 10 11 10 8 8 54
27 Marlinda 8 9 11 10 8 8 54
28 M. Fuadi 9 14 14 17 14 14 82
29 M. Zidan 10 9 9 14 9 9 60
30 Natania 11 9 10 15 8 10 63
31 Rendi 10 10 10 15 10 10 65
32 Siti Fauziah 11 14 13 17 14 13 82
Keterangan:
10-70 = tidak tuntas
75-100 = tuntas
Dari tabel di atas dapat dilihat siswa yang mendapatkan
nilai kurang dari 75 (tidak tuntas) sebanyak 18 siswa atau 56%
dari semua siswa kelas II. Hasil siswa yang mendapatkan nilai
75 atau lebih (tuntas) sebanyak 14 siswa atau 44% dari semua
siswa kelas II. Pada siklus I ini dapat disimpulkan bahwa
kemampuan siswa dalam mempraktekkan rukun wudhu masih
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
62/89
rendah, maka perlu dilakukan perbaikan pada siklus
berikutnya.
Berdasarkan data di atas dapat ditampilkan dalam tabel
berikut:
Tabel 4.3.
Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa
No. Nilai Jumlah Presentase Keterangan
1. < 75 18 56% Tidak Tuntas
2. 75 14 44% Tuntas
Total 32 100%
Berdasarkan tabel di atas, prestasi belajar pada siklus I
ditemukan 18 siswa (56%) tidak tuntas, 14 siswa (44%) tuntas
dalam belajar. Dengan demikian, indikator keberhasilan belajar
ketuntasan siswa sebesar 75% atau nilai KKM sebesar 75
tidak terpenuhi, jadi observasi kegiatan ini dilanjutkan pada
siklus II.
d. Refleksi
Tabel 4.4.
Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran
Materi Rukun Wudhu pada Siklus I.No. Nama Kurang
Aktif
Bermain
sendiri
Tidak
memper
hatikan
Malu-
malu
dalam
memprak
tekkan
Kurang
paham/
bingung
1. Agus
Setiawan
-
2. Anisa Wulan - - -
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
63/89
3 Dina Saputri
4 Satrio Adi
5 Ahmad
Ridho
- -
6 Adi Firya
Fandi
- - - -
7 Ahmad
Ravid
8 Aji Priyo
Wibowo
9 Aufalakh - - -
10 Aldi Aidil
Fitria
- - - -
11 Anang
Saefudin
12 Andika
Rahmadani
13 Anisa
Saputri
- - - -
14 ArisSetiawan
15 Aryojali - -
16 Desi Aryani - -
17 Desiana
18 Dyah
19 Dimas
20 Erma - - - -
21 Hari
Gunawan
- - - - -
22 Jihaan
23 Lusiana -
24 Fahmi - - - -
25 Satriyo - - - - -
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
64/89
Pada siklus I hasil pengamatan kondisi siswa selama proses
pembelajaran terlihat bahwa siswa yang kurang aktif sebanyak 24
anak atau sebesar 75%. Siswa yang bermain sendiri sebanyak 14
anak atau sebesar 44%. Siswa yang tidak memperhatikan saat
proses pembelajaran sebanyak 19 anak atau sebesar 59%. Siswa
yang masih malu-malu dalam mempraktekkan rukun wudhu
sebanyak 26 anak atau sebesar 81%. Siswa yang kurang paham
materi rukun wudhu sebanyak 20 anak atau sebesar 62%.
Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kondisi siswa kurang baik dalam mengikuti proses pembelajaran,
maka perlu ada perbaikan pada siklus berikutnya.
2. Deskripsi Siklus II
a.
Perencanaan
1) Dalam perencanaan ini peneliti menyusun RPP sebagai
pedoman dalam pembelajaran.
26 Eruanda -
27 Marlinda
28 M. Fuadi - - - - -
29 M. Zidan -
30 Natania
31 Rendi -
32 Siti Fauziah - - - - -
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
65/89
2)
Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti
tempat wudhu dan gambar cara berwudhu untuk demonstrasi
tentang sunah wudhu. Gambar cara berwudhu dimaksudkan
agar siswa memperhatikan sehingga dapat mempraktekkan
sunah wudhu.
3) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar
observasi kegiatan peserta didik. Lembar observasi ini untuk
mengetahui perkembangan peserta didik dalam pembelajaran
praktek sunah wudhu.
b.
Pelaksanaan
1) Guru menjelaskan materi tentang gerakan wudhu dan tata
cara melaksanakan sunah wudhu.
2)
Guru membagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 4 orang dan diminta untuk memperhatikan contoh-
contoh gerakan sunah wudhu pada gambar yang diperlihatkan
oleh guru untuk didiskusikan. Setelah itu guru menunjuk 1
siswa pada setiap kelompok untuk mempraktekkan sunah
wudhu. Siswa yang lain memperhatikan gerakan dari siswa-
siswa tersebut dan apabila ada gerakan yang salah, maka
siswa yang lain dapat membetulkan gerakan sunah wudhu
tersebut.
3) Guru melakukan evaluasi tentang sunah wudhu. Tujuannnya
untuk mengetahui siswa-siswa yang memperhatikan dan yang
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
66/89
tidak memperhatikan selama proses pembelajaran
berlangsung.
c. Observasi
Dengan instrumen yang telah disiapkan peneliti melakukan
pengamatan atau observasi. Hal-hal yang diamati yakni:
1) Lembar observasi kegiatan guru
Tabel 4.5.
Hasil Pengamatan terhadap Pembelajaran Guru pada Siklus IINo. Aspek yang dinilai Penilaian
`1 2 3 4
1 Pemberian motivasi belajar
2 Kejelasan dan sistematika
penyampaian materi
3 Pengelolaan pembelajaran
4 Kejelasan suara
5 Penguasaan bahan
6 Tuntutan pencapaian/ketercapaian
kompetensi siswa
7 Memberikan evaluasi
8 Ketepatan strategi pembelajaran
Keterangan:
1 : kurang/rendah
2 : cukup/sedang
3: baik/tinggi
4: sangat baik/sangat tinggi
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
67/89
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
68/89
3 Dina
Saputri
11 13 13 13 8 20 78
4 Satrio Adi 7 8 8 9 8 15 55
5 Ahmad
Ridho
13 13 12 13 8 16 76
6 Adi Firya
Fandi
13 13 13 13 8 20 77
7 Ahmad
Ravid
7 9 9 12 9 12 58
8 Aji Priyo
Wibowo
8 10 10 13 9 11 62
9 Aufalakh 10 14 13 14 9 20 80
10 Aldi Aidil
Fitria
9 14 13 14 9 23 80
11 Anang
Saefudin
8 9 9 12 9 16 63
12 Andika
Rahmadani
12 13 9 13 9 18 75
13 Anisa
Saputri
15 13 13 12 10 16 79
14 Aris
Setiawan
6 7 8 9 8 15 53
15 Aryojali 11 14 14 13 9 23 78
16 Desi
Aryani
12 14 13 13 9 22 83
17 Desiana 9 8 9 10 7 12 55
18 Dyah 8 8 9 11 8 14 58
19 Dimas 9 8 8 12 9 14 60
20 Erma 12 13 13 13 9 20 81
21 Hari
Gunawan
13 14 13 14 9 25 87
22 Jihaan 8 8 9 12 8 15 58
23 Lusiana 8 10 10 13 8 15 72
24 Fahmi 12 13 13 14 9 22 81
25 Satriyo 13 14 13 14 9 20 83
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
69/89
-
8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf
70/89
2. 75 18 56% Tuntas
Total 32 100%
Berdasarkan tabel di atas, prestasi belajar pada siklus II
ditemukan 14 siswa (44%) tidak tuntas, 18 siswa (56%) tuntas
dalam belajar. Dengan demikian, indikator keberhasilan belajar
ketuntas