243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

download 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

of 89

Transcript of 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    1/89

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI

    WUDHU MELALUI METODE DEMONSTRASIPADA SISWA KELAS II SD NEGERI PUCANG

    KEC. SECANG KAB. MAGELANG

    TAHUN 2012

    SKRIPSI

    Disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh

    Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

    Disusun Oleh :

    WAFIROTU SYADIYAH

    NIM 11410141

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMSEKOLAHTINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

    SALATIGA

    2012

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    2/89

    DEPARTEMEN AGAMA RI

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

    Jl . Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salati ga 50721Website: www.stainsalatiga.ac.id. [email protected]

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Lamp : 4 Eksemplar

    Hal : Naskah Skripsi Saudari Wafirotu Syadiyah

    Kepada Yth.

    Ketua STAIN Salatiga

    di Salatiga

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini

    kami kirimkan naskah skripsi saudari:

    Nama : Wafirotu Syadiyah

    NIM : 11410141

    Jurusan/Progdi : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam

    Judul Skripsi : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI

    WUDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA

    SISWA KELAS II SD NEGERI PUCANG KEC.

    SECANG KAB. MAGELANG TAHUN 2012

    Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera

    dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Salatiga, 12 September 2012

    Pembimbing,

    Hj.Maslikhah, S.Ag., M.Si.

    http://www.stainsalatiga.ac.id/http://www.stainsalatiga.ac.id/
  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    3/89

    NIP. 19700529

    2000 03 201

    DEPARTEMEN AGAMA RISEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

    Jl . Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721

    Website: www.stainsalatiga.ac.id. [email protected]

    SKRIPSI

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI WUDHU

    MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II SD

    NEGERI PUCANG KEC. SECANG KAB. MAGELANGTAHUN 2012

    DISUSUN OLEH

    WAFIROTU SYADIYAH

    NIM : 11410141

    Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah,

    Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 8

    September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelarsarjana S1 Pendidikan Agama Islam.

    Susunan Panitia Penguji

    Ketua Penguji :

    Sekretaris Penguji :

    Penguji I :

    Penguji II :

    Penguji III :

    Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag.

    Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

    Drs. A. Bahruddin, M.Ag.

    Siti Rukhayati, M.Ag.

    Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si.

    Salatiga, 22 November 2012

    Ketua STAIN Salatiga

    http://www.stainsalatiga.ac.id/http://www.stainsalatiga.ac.id/
  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    4/89

    Dr. Imam Sutomo, M.Ag

    NIP. 19580827 198303 1 002

    DEPARTEMEN AGAMA RI

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGAJl . Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salati ga 50721

    Website: www.stainsalatiga.ac.id. [email protected]

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Wafirotu Syadiyah

    NIM : 11410141

    Jurusan : Tarbiyah

    Program Studi : Pendidikan Agama Islam

    Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

    karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

    orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

    etik ilmiah.

    Salatiga, 12 September 2012

    Yang Menyatakan,

    Wafirotu Syadiyah

    http://www.stainsalatiga.ac.id/http://www.stainsalatiga.ac.id/
  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    5/89

    MOTTO

    Artinya:

    Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan

    menyukai orang-orangyang menyucikan diri. (Q.S Al-Baqoroh, 2:222)

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    6/89

    PERSEMBAHAN

    Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya

    sederhana ini kepada:

    Suamiku yang sangat aku hormati dan sayangi (Bapak Zaeni), dengandukungan dan doa agar aku bisa bertahan untuk menjadi lebih baik lagi.

    Untuk anak-anakku (Fendi, Dewi dan Lisa) yang aku sayang, selalu

    memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

    Tak lupa kepada teman-teman seperjuanganku PAI 2010 yang telah

    memberikan semangat dan dukungan.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    7/89

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahirobbilalamin, penyusun ucapkan sebagai raya syukur

    kehadirat Allah SwT. karena pertolongan-Nya penyusun dapat menyelesaikan

    penyusunan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap

    tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, nabi akhiruz zaman yang senantiasa

    kita nantikan syafaatnya kelak di yaumul qiyamah.

    Penyusunan skripsi dengan judul PENINGKATAN PRESTASI

    BELAJAR PAI MATERI WUDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI

    PADA SISWA KELAS II SD NEGERI PUCANG KEC. SECANG KAB.

    MAGELANG TAHUN 2012 ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat

    memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama

    Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

    Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalandengan lancar tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun

    menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

    1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga

    2. Drs. Djoko Sutopo, selaku ketua program studi Pendidikan Agama Islam

    STAIN Salatiga

    3. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah

    memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijakan

    meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam

    penulisan skripsi ini.

    4. Segenap bapak dan ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program

    studi Pendidikan Agama Islam.

    5.

    Ariyati, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Pucang, Kec Secang, Kab.

    Magelang yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan

    penelitian di SD yang beliau pimpin.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    8/89

    6.

    Bapak dan ibu karyawan SD Negeri Pucang, Kec Secang, Kab. Magelang

    yang telah membantu peneliti selama melakukan penelitian di SD tersebut.

    7. Murid-murid kelas II SD Negeri Pucang Kec Secang, Kab Magelang yang

    telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

    8. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini,

    baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Salatiga, 12 September 2012

    Peneliti,

    Wafirotu Syadiyah

    NIM. 11410141

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    9/89

    ABSTRAK

    Syadiyah, Wafirotu. 2012. Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi WudhuMelalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas II SD Negeri Pucang

    Kec. Secang Kab. Magelang Tahun 2012. Skripsi Jurusan Tarbiyah.

    Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama

    Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si.

    Kata Kunci: Prestasi Belajar dan Metode Demonstrasi

    Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

    satunya adalah metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Pada

    kenyataannya, dalam belajar guru menggunakan metode klasik yaitu ceramah,

    sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan prestasi belajar kurang

    memuaskan, oleh karena itu perlu dilakukan penggunaan metode yang lain untuk

    meningkatkan prestasi belajar. Penelitian ini untuk mengetahui apakah metode

    demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi wudhu pada

    siswa kelas II SD Negeri Pucang Kec. Secang Kab. Magelang Tahun 2012.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode demonstrasi dapat

    meningkatkan prestasi belajar siswa dengan materi wudhu pada siswa kelas II SD

    Negeri Pucang Kec. Secang Kab. Magelang Tahun 2012.

    Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode demonstrasi dengancara memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi

    yang sedang dipelajari sehingga proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan

    lebih berkesan secara mendalam. Penelitian ini merupakan PTK dengan 3 siklus

    melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

    Penelitian dilakukan di SD Negeri Pucang Kec. Secang Kab. Magelang dengan

    bantuan 3 kolaborator (Asyiah, Mahmudah, Ratna Barooh). Subyek penelitian ini

    sebanyak 32 siswa. Hipotesis yang diajukan adalah jika metode demonstrasi

    dapat digunakan dengan baik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata

    pelajaran PAI pada siswa kelas II SD Negeri Pucang Kec. Secang Kab. Magelang

    Tahun 2012. Indikator keberhasilan 75% dengan KKM sebesar 75. Teknik

    pengumpulan data dengan observasi.teknik analisis data dengan rumus untukmengetahui nilai rata-rata dan presentase.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prestasi belajar pada siklus I sebesar

    44% atau 14 siswa dengan KKM 75, siklus II sebesar 56% atau 18 siswa dengan

    KKM 75 dan pada siklus III sebesar 81% atau 26 siswa untuk materi rukun wudhu

    dan sebesar 87,5% atau 28 siswa untuk materi sunah wudhu dengan KKM 75.

    Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I ke siklus II sebesar 12% dengan

    KKM 75, peningkatan prestasi pada siklus II ke siklus III dengan materi rukun

    wudhu sebesar 25% dan pada materi sunah wudhu sebesar 31,5%.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    10/89

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ..............................................................................................PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................................PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..............................................................MOTTO ..................................................................................................................PERSEMBAHAN ..................................................................................................KATA PENGANTAR ............................................................................................

    ABSTRAK .............................................................................................................DAFTAR ISI ..........................................................................................................

    DAFTAR TABEL DAN GAMBAR.......................................................................DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................A. Latar Belakang Masalah .......................................................................B. Rumusan Masalah ................................................................................C. Tujuan Penelitian ..................................................................................D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ..................................E. Kegunaan Penelitian .............................................................................F. Definisi Operasional .............................................................................G. Metode Penelitian .................................................................................H. Sistematika Penelitian ..........................................................................

    BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................A. Peranan Wudhu.....................................................................................B. Prestasi Belajar......................................................................................C. Metode Demonstrasi ............................................................................D. Materi Praktek Wudhu .........................................................................

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ............................................................A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.............................................................B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II............................................................C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III...........................................................

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................A. Hasil Penelitian.....................................................................................B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................

    BAB V PENUTUP .................................................................................................A. Kesimpulan ..........................................................................................

    B. Saran .....................................................................................................

    DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................LAMPIRAN-LAMPIRANBIOGRAFI PENELITI

    iiiiiiivvvivii

    ixx

    xixii

    1155667815

    1717172932

    37374043

    464666

    6868

    68

    70

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    11/89

    DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

    Tabel 4.1. Hasil Pengamatan terhadap Pembelajaran Guru Siklus I .................Tabel 4.2. Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa pada Siklus

    I (Rukum Wudhu) .........................................................................

    Tabel 4.3. Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa ................................Tabel 4.4. Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran Materi

    Rukun Wudhu pada Siklus I .........................................................Tabel 4.5. Hasil Pengamatan terhadap Pembelajaran Guru Siklus II ...............Tabel 4.6. Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa pada Siklus

    II (Sunah Wudhu) ...........................................................................Tabel 4.7. Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa ...................................

    Tabel 4.8. Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran MateriSunah Wudhu pada Siklus II ...........................................................

    Tabel 4.9. Hasil Pengamatan terhadap Pembelajaran Guru Siklus III ..................Tabel 4.10. Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa pada

    Siklus III (Rukun Wudhu) .................................................................Tabel 4.11. Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa ....................................Tabel 4.12. Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa pada

    Siklus III (Sunah Wudhu) ..............................................................Tabel 4.13. Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa ....................................Tabel 4.14. Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran

    Materi Rukun Wudhu dan Sunah Wudhu pada Siklus III ..................Gambar 1.1. Siklus Penelitian ...............................................................................

    48

    49

    51

    5154

    5557

    5760

    6163

    6365

    6612

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    12/89

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1.Lampiran 2.Lampiran 3.

    Lampiran 4.

    Lampiran 5.

    Lampiran 6.

    Lampiran 7.

    Lampiran 8.

    Lampiran 9.

    Lampiran 10.

    Lampiran 11.Lampiran 12.Lampiran 13.Lampiran 14.

    Lampiran 15.

    Lampiran 16.

    Lampiran 17.

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus IRencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus IIRencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus III

    Hasil pengamatan terhadap pembelajaran guru pada siklus I

    Hasil pengamatan terhadap pembelajaran guru pada siklus II

    Hasil pengamatan terhadap pembelajaran guru pada siklus III

    Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa

    pada Siklus I (Rukun Wudhu)

    Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswapada Siklus II (Sunah Wudhu)

    Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa

    pada Siklus III (Rukun Wudhu)

    Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa

    pada Siklus III (Sunah Wudhu)Daftar Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa siklus I

    Daftar Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa siklus II

    Daftar Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa siklus IIIDaftar Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa siklus III

    Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran

    Materi Rukun Wudhu pada Siklus I.Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran

    Materi Sunah Wudhu pada Siklus II.Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran

    Materi Rukun Wudhu dan Sunah Wudhu pada Siklus III.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    13/89

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan merupakan sarana yang sangat strategis

    dalam melestarikan sistem nilai yang berkembang dalam

    kehidupan. Sistem nilai tersebut meliputi ranah

    pengetahuan, kebudayaan maupun nilai keagamaan.

    Proses pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan

    dan pemahaman kepada peserta didik, namun lebih

    diarahkan pada pembentukan sikap, perilaku, dan

    kepribadian anak. Penyampaian proses pembelajarannya

    dikemas menjadi proses yang membangun pengalaman

    baru berdasar pengetahuan awal, membangkitkan

    semangat kerjasama, menantang dan menyenangkan

    (Sabiq, 2006:47).

    Tugas pendidik dalam konteks ini membantu

    mengkondisikan peserta didik pada sikap, perilaku atau

    kepribadian yang benar agar mampu berkembang dan

    berguna bagi dirinya sendiri, lingkungan dan masyarakat.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    14/89

    Pelaksanaan pembelajaran harus mampu membantu

    peserta didik agar menjadi manusia yang berbudaya

    tinggi dan bermoral tinggi. Untuk mewujudkan capaian

    tersebut salah satu cara yang bisa dilakukan oleh seorang

    guru adalah dengan melaksanakan pembelajaran yang

    inovatif. Selama ini proses pembelajaran yang

    dilaksanakan oleh peneliti dinilai masih monoton. Hal ini

    terlihat pada pemilihan metode, alat peraga maupun model

    pembelajaran serta hasil yang dicapai oleh peserta didik masih rendah.

    Metode demonstrasi adalah cara mengajar di mana seorang guru menunjukkan,

    memperlihatkan suatu proses sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati,

    mendengar bahkan mungkin meraba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru

    (Roestiyah, 1995:83). Materi praktek wudhu tidak mungkin hanya dengan ceramah

    menyebabkan siswa kurang memahami materi tersebut, maka dipilih model yang bervariasi

    seperti metode demonstrasi, diharapkan dengan metode demonstrasi peserta didik dapat

    memahami sekaligus mempraktikkannya secara langsung. Dengan metode menggunakan

    demonstrasi peserta didik akan merasa tertantang lagi untuk mencoba atau mempraktikkan

    sehingga mereka akan lebih bersungguh-sungguh dan serius dalam mengikuti pembelajaran

    sehingga diharapkan akan lebih meningkatkan prestasi belajar itu sendiri.

    Menurut Tohirin (2008:151) Prestasi Belajar diperoleh dari apa yang

    telah dicapai oleh siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Prestasi

    belajar berkaitan dengan nilai yang diberikan guru untuk mengetahui hasil

    akhir dalam waktu tertentu. Prestasi belajar juga merupakan pengukuran

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    15/89

    kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu yang biasanya ditunjukkan

    dalam bentuk nilai atau huruf oleh guru yang bersangkutan. Menurut Oemar

    Hamalik (2004:30) Prestasi Belajar adalah adanya perubahan tingkah laku

    pada orang tersebut, misal dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti

    menjadi mengerti.Prestasi belajar yang dicapai masing-masing siswa

    berbeda-beda tergantung dari kondisi siswa selama mengikuti proses

    pembelajaran.

    Ada dua aspek penilaian dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu aspek

    teori dan aspek praktik. Kedua aspek tersebut memiliki bobot nilai yang sama. Bahkan

    menurut penulis aspek kemampuan praktik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

    sangat penting daripada teori. Pendapat ini berdasarkan alasan bahwa kemampuan praktik

    akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya wudhu.

    Wudhu merupakan perbuatan yang disyaratkan dengan tegas berdasarkan beberapa dalil

    1), yaitu sebagai berikut : Dalil pertama , kitab suci Alquran. Allah SWT berfirman:

    Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah

    kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    16/89

    junub maka mandilah, dan jika kamu sakit(403) atau dalam perjalanan atau

    kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh(404) perempuan, lalu

    kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak

    menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan

    menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.(Al-Maidah: 6).Keterangan:

    (403) : Maksudnya sakit yang tidak boleh kena air.

    (404) : Artinya: menyentuh. Menurut Jumhur ialah: menyentuh sedang

    sebagian Mufassirin ialah: menyetubuhi.

    Dalil kedua, sunah dari Abu Hurairoh r.a. bahwa Nabi SAW. Bersabda :

    " Allah tidak menerima sholat yang dikerjakan salah seorang

    diantaramu bila ia berhadats, sehingga berwudhu terlebih dahulu."

    Al-Hadist: HSR (Hadist Sahih Riwayat) Bukhary-Fathul Baary, I:206;

    Muslim, no. 225).

    Dalil ketiga, ijma', kaum muslimin sepakat bahwa

    memang wudhu memang telah disyaratkan agar

    dilaksanakan, semenjak zaman Rasolulloh SAW hingga

    sekarang ini. Tiada seorang pun yang menyangkal bahwa

    wudhu merupakan salah satu ketentuan yang berasal dari

    agama.

    Kondisi peserta didik di SD Negeri Pucang kelas dua

    sekarang ini memiliki kemampuan praktik wudhu yang

    masih rendah. Dahulu menggunakan metode klasik yaitu

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    17/89

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    18/89

    untuk meningkatkan prestasi belajar perlu dilakukan

    melalui Penelitian Tindakan Kelas, peneliti menentukan

    judul:

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI WUDHU MELALUI METODE

    DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI PUCANG KEC. SECANG KAB.

    MAGELANG TAHUN 2012.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah seperti telah

    disampaikan di atas, maka rumusan masalah yang akan

    dibahas dalam penelitian ini yaitu: apakah metode

    demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

    dengan materi wudhu pada siswa kelas II SD Negeri Pucang Kec.

    Secang Kab. Magelang Tahun 2012?

    C. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode

    demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

    dengan materi wudhu pada siswa kelas II SD Negeri Pucang Kec.

    Secang Kab. Magelang Tahun 2012.

    D. HipotesisTindakan Dan Indikator Keberhasilan

    1. Hipotesis Tindakan

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    19/89

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah jika

    metode demonstrasi dapat digunakan dengan baik dapat meningkatkan prestasi belajar

    siswa mata pelajaran PAI pada siswa kelas II SD Negeri Pucang Kec. Secang

    Kab. Magelang Tahun 2012.

    2. Indikator Keberhasilan

    Penerapan metode demonstrasi dikatakan efektif apabila indikator yang

    diharapkan tercapai. Adapun dikatakan berhasil adalah apabila ada peningkatan

    mencapai 75% siswa mampu mendemonstrasikan dengan benar dan mencapai KKM

    sebesar 75.

    E.

    Kegunaan Penelitian

    Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan berguna bagi

    berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan pembelajaran khususnya mata pelajaran

    Pendidikan Agama Islam, diantara yang memperoleh manfaat itu :

    1.

    Guru.

    a. Guru dapat menciptakan perbaikan pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk

    belajar.

    b. Guru lebih percaya diri, karena mampu menganalisis terhadap kinerjanya di kelas

    sehingga menemukan kelemahan dan kekuatannya kemudian mengembangkan

    alternatif untuk mengatasi kelemahannya.

    c. Melalui penelitian ini guru berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan

    ketrampilan sendiri karena bertindak sebagai perancang dan pelaku perbaikan

    tersebut.

    2. Siswa.

    a. Siswa termotivasi untuk belajar karena proses pembelajarannya secara individual.

    b. Siswa akan menguasai guru untuk selalu mengadakan analisis terhadap hasil

    kerja/hasil belajarnya dan mengadakan perbaikan dalam praktik wudhu.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    20/89

    3. Sekolah.

    Sekolah memiliki guru yang kompeten yaitu guru yang mau melaksanakan tugas

    dengan penuh pengabdian dan berinovasi demi kemajuan pendidikan.

    F. DefinisiOperasional

    Untuk memberikan gmabaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman serta

    agar tidak terjadi kesalahan pemahaman terhadap judul di atas maka penulis memperjelas

    istilah-istilah yang terdapat dalam judul:

    1. Prestasi Belajar :

    Kata prestasi berasal dari Bahasa Belanda yaitu prestatie. Dalam bahasa

    Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha kata prestasi banyak digunakan

    dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam kesenian, olah raga dan

    pendidikan, khususnya pengajaran (Arifin, 1990:3).

    2. Metode Demonstrasi :

    a. Metode

    Metode adalah cara yang telah teratur dan berfikir baik-baik untuk mencapai

    suatu maksud (di ilmu pengetahuan dsb) (Poerwadarminta, 2006: 767). Maksudnya

    yaitu suatu cara yang digunakan untuk meningkatkan prestasi siswa.

    b. Demonstrasi

    Demonstrasi adalah Tindakan bersama berupa peragaan dsb untuk

    menyatakan proses (Poerwadarminta, 2006:278). Maksudnya adalah siswa

    mengikuti pelajaran dengan cara mempraktikan materi yang disampaikan guru untuk

    mencapai materi yang diajarkan.

    G. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Prosedur dan langkah-

    langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam PTK merupakan

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    21/89

    suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

    kelas (Aqib, 2006:13).

    Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah

    a. Peningkatan dan perbaikan praktik pembelajaran.

    b. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan

    pembelajaran di sekolah

    c. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah

    pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas.

    d.

    Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan

    e.

    Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah

    sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu

    pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).

    Selain itu, tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) juga dapat

    digolongkan atas dua jenis, tujuan utama dan tujuan sertaan.

    Tujuan_tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Tujuan utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan

    layanan profesional Guru dalam menangani proses pembelajaran.

    b. Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keteranpilan Guru

    yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai

    persoalan aktual yang dihadapinya terkait dengan pembelajaran.

    c. Tujuan sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di

    kalangan Guru.

    Tahapan-tahapan dalam perencanaan penelitian tindakan kelas adalah sebagai

    berikut :

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    22/89

    a. Mengidentifikasi data dan menganalisis masalah yaitu secara jelas dapat dimengerti

    masalah yang akan diteliti.

    b. Menerapkan alasan mengapa penelitian dilakukan.

    c. Merumuskan masalah secara jelas.

    d. Menerapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban berupa rumusan

    hipotesis tindakan.

    e. Menemukan cara untuk menguji hipotesis tindakan.

    f. Membuat secara rinci rancangan tindakan.

    2.

    Langkah-langkah penelitian

    Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan

    penting, meliputi ; (1) planning (perencanaan), (2) Action (tindakan), (3) Observation

    (pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi) (Arikunto, 2006:20). Lebih jelasnya sebagai

    berikut :

    a. Tahap Perencanaan (planning)

    Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh

    rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah

    1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).

    2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlakukan saat proses

    pembelajaran berlangsung.

    3) Menyusun soal test.

    4) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa.

    5) Membuat simulasi perbaikan

    b. Tahap Tindakan (action)

    1) Guru membuat skenario atau konsep pembelajaran yang kreatif dan

    menyenangkan.

    2) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat

    c. Tahap Pengamatan (observation)

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    23/89

    Pada tahap ini segala aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran

    diamati, dicatat dan danilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik.

    Aktivitas guru antara lain: pemberian motivasi belajar, kejelasan dan sistematika

    penyampaian materi, pengelolaan pembelajaran, kejelasan suara, penguasaan bahan,

    tuntutan pencapaian/ketercapaian kopetensi siswa, memberikan evaluasi, ketetapan

    strategi pembelajaran. Sedangkan aktivitas siswa antara lain: memperhatikan

    penjelasan guru, bertanya mengenai materi yang belum jelas, rasa ingin tau siswa

    meningkat, mengerjakan soal evaluasi, kerjasama dengan kelompok, keaktifan

    dalam kelompok.

    d. Tahap Analisis dan Refleksi (reflection)

    Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian. Tahap

    refleksi (reflection), meliputi :

    1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.

    2) Evaluasi hasil observasi.

    3)

    Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II dan

    siklus III.

    Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah

    dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru

    pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya.

    Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut di atas adalah unsur

    untuk membentuk siklus, yaitu satu putaran beruntun yang kembali kelangkah

    semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan

    refleksi.

    Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan

    dalam bagan yang berbeda namun secara garis besar tahapan diatas yang lazim

    dilalui, tahap-tahap itu meliputi 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan,

    4. Revleksi. Dalam hal ini dapat digambarkan dengan model dan rancangan

    tindakan dalam gambar berikut :

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    24/89

    Gambar 1.1

    Siklus Penelitian (Arikunto, 2006: 16)

    3. Subyek Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten

    Magelang. Pada siswa kelas II yang berjumlah 32 siswa.

    4. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian yang dipakai untuk mendapatkan data masalah adalah

    sebagai berikut:

    a) Test

    Kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk mengukur keberhasilan

    program pengajaran dan untuk mengukur prestasi peserta didik tentang mata

    pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada pada pokok bahasan Praktik

    Wudhu. Testpraktek wudhu tentang cara bersuci tentang rukun dan sunah wudhu

    secara urut dan tertib yaitu rukun wudhu (niat, membasuh muka, membasuh kedua

    tangan hingga siku, menyapu kepala, membasuh kedua kaki) dan sunah wudhu

    (membasuh tangan, berkumur, membasuh lubang hidung, mengusap kedua telinga,

    mendahulukan yang kanan, membaca doa sesudah wudhu). Dalam proses

    Perencanaan

    Refleksi SIKLUS I

    Pengamatan

    Refleksi

    Perencanaan

    SIKLUS III

    Pengamatan

    SIKLUS II

    Pelaksanaan

    Pelaksanaan

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    25/89

    penilaian praktek tentang rukun dan sunah wudhu peneliti dibantu oleh kolaborator

    (Ibu Mahmudah, Ibu Ratna Baroroh dan Ibu Asyiah).

    b) Lembar Pengamatan

    Sebuah lembar untuk mengamati guru dan siswa pada waktu pembelajaran

    berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan kolaborator (Ibu Mahmudah,

    Ibu Ratna Baroroh dan Ibu Asyiah).

    5. Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dan Observasi. Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang

    perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung di SD Negeri Pucang,

    Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Peneliti dibantu oleh kolaborator (Ibu

    Mahmudah, Ibu Ratna Baroroh dan Ibu Asyiah) untuk melakukan observasi secara

    langsung kepada setiap subyek penelitian tentang rukun dan sunah wudhu dengan

    menggunakan air suci dan mensucikan di mushola sekolah.

    6. Analisis Data

    Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu

    dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan statistik

    sederhana yaitu:

    a) Untuk menilai ulangan atau tes formatif peneliti melakukan penjumlahan nilai yang

    diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas

    tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif, dapat dirumuskan sebagai berikut:

    M =

    Keterangan :

    M = nilai rata-rata

    X = jumlah semua nilai siswa

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    26/89

    N = jumlah siswa

    (Djamarah, 2000:264)

    b) Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus

    sebagai berikut:

    P= x 100%

    Keterangan :

    P = jumlah nilai dalam persen

    F = frekuensi

    N = jumlah kegiatan keseluruhan

    (Djamarah, 2000: 226)

    H. Sistematika Penelitian

    Sistematika penulisan penelitian tindakan kelas yang akan penulis ajukan meliputi tiga

    bagian pokok yaitu bagian awal, isi dan bagian akhir, dan lima bab yang secara rinci akan

    diuraikan sebagai berikut:

    1.Bagian Awal

    Merupakan bagian yang tidak termasuk dalam penulisan skripsi namun harus

    ada sebagai bagaian formalitas dari sebuah skripsi. Meliputi : halaman sampul, lembar

    berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, lembar pengesahan, pernyataan

    keaslian karya, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel,

    daftar gambar dan daftar lampiran.

    2. Bagian Inti

    Bab I Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

    penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi

    operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    27/89

    Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-

    tiap variabel penelitian.

    Bab III Pelaksanaan Penelitian, yang berisi tentang Gambaran umum SD Negeri

    Pucang, Kec Secang, Kab Magelang dan Pelaksanaan Penelitian.

    Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi hasil penelitian meliputi diskripsi

    persiklus dan pembahasan.

    Bab V Kesimpulan dan Saran

    3. Bagian Akhir

    Pada bagian akhir ini berisi Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    28/89

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Peranan Wudhu

    Peranan wudhu adalah penting karena orang yang hendak

    melaksanakan sholat, wajib berwudhu terlebih dahulu, dikarenakan wudhu

    adalah menjadi syarat sahnya sholat.

    B.

    Prestasi Belajar

    1. Prestasi

    Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie sedang dalam

    kamus Bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha

    (Arifin, 2002:2). Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah

    dikerjakan atau dilakukan (Depdiknas, 2007:895).

    Kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan

    jenis tertentu dapat memberikan kepuasan tertentu pada manusia.

    Khususnya bagi mereka yang masih berada dibangku sekolah sangat

    mengharapkan yang namanya prestasi.

    2. Belajar

    a.

    Pengertian Belajar

    Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, belajar memiliki arti berusaha

    memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar adalah suatu proses usaha

    yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

    yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

    sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991:2).

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    29/89

    Menurut Syah (1995:89) Belajar adalah kegiatan yang berproses dan

    merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan

    jenis dan jenjang pendidikan. Menurut James O Whittaker, yang dikutip

    oleh Ahmadi (2004:126), belajar dapat didefinisikan sebagai proses di

    mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui atau pengalaman.

    Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa belajar

    adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

    (hubungan) dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

    b.

    Ciri-ciri Belajar

    Menurut (Slameto, 1991:3-4) ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam

    pengertian belajar adalah sebagai berikut:

    1) Perubahan yang terjadi secara sadar

    Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu

    atau seseorang merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan

    dalam dirinya.

    2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

    Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri

    seseorang akan berlangsung secara terus-menerus dan tidak statis.

    Suatu perubahan yang terjadi dalam diri seseorang akan

    menyebabkan perubahan berikutnya dan perubahan tersebut akan

    berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    30/89

    3)

    Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

    Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan tersebut

    senantiasa bertambah dan bertujuan untuk memperoleh suatu yang

    lebih baik dari sebelumnya.

    4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

    Perubahan yang terjadi karena proses belajar yang bersifat

    menetap atau permanen. Hal ini berarti bahwa tingkah laku yang

    terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

    5)

    Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

    Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena

    ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada

    perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

    6)

    Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

    Perubahan yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar

    meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar

    sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku

    secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dsb.

    c.

    Prinsip-prinsip Belajar

    Prinsip belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan di dalam

    proses belajar mengajar. Beberapa prinsip tersebut diantaranya yaitu:

    (Hardianti, tutut. 2010. http://educassi.kompasiana.com.proses-da-

    prinsip-dalam-belajar.Diakses 19.00. tanggal 10/6/2012)

    http://educassi.kompasiana.com.proses-da-prinsip-dalam-belajar/http://educassi.kompasiana.com.proses-da-prinsip-dalam-belajar/http://educassi.kompasiana.com.proses-da-prinsip-dalam-belajar/http://educassi.kompasiana.com.proses-da-prinsip-dalam-belajar/http://educassi.kompasiana.com.proses-da-prinsip-dalam-belajar/
  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    31/89

    1)

    Prinsip kesiapan, proses belajar dipengaruhi kesiapan murid, yang

    dimaksud dengan kesiapan ialah kondisi individu yang

    memungkinkan ia dapat belajar.

    2)

    Prinsip motivasi adalah kondisi dari pelajar untuk memprakarsai

    kegiatan, mengatur arah kegiatan dan memelihara kesungguhan.

    3) Prinsip tujuan, tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan

    diterima oleh para pelajar pada saat proses belajar terjadi.

    4)

    Proses belajar afektif, seseorang menentukan bagaimana ia

    menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru. Belajar afektif

    mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap.

    5) Proses belajar psikomotor, dalam proses ini individu menentukan

    bagaimana ia mampu mengendalikan aktifitas ragawinya.

    6)

    Prinsip evaluasi, jenis cakupan dan validitas evaluasi dapat

    mempengaruhi proses belajar saat ini dan selanjutnya.

    7) Prinsip transfer dan retensi, belajar dianggap bermanfaat bila

    seseorang dapat menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam

    situasi baru.

    d. Tujuan belajar

    Pada intinya tujuan belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan

    dan ketrampilan, penanaman kecakapan, serta pembentukan sikap dan

    perbuatan (Ngalim Purwanto,2007:5).

    e. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

    Menurut Burhanudin (2007:19-20) faktor-faktor yang mempengaruhi

    belajar adalah sebagai berikut:

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    32/89

    1)

    Faktor internal

    a)

    Faktor fisiologis

    Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan

    kondisi fisik individu.

    (1) Keadaan sehat jasmani

    Keadaan sehat jasmani pada umumnya sangat

    mempengaruhi aktifitas belajar seseorang. Kondisi fisik

    yang sehat dan bugar akan memberikan pengaryh positif

    terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya kondisi fisik

    yang lemah dan sakit akan menghambat tercapainya hasil

    belajar yang maksimal.

    (2) Keadaan fungsi jasmani

    Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi

    jasmani pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil

    belajar, terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi

    dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan

    baik pula.

    b)

    Faktor psikologis

    Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang

    yang dapat mempengaruhi proses belajar.

    (1) Kecerdasan/intelegensi siswa

    Kecerdasan dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-

    fisik dalam reaksi rangsangan atau menyesuaikan diri

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    33/89

    dengan lingkungannya melalui cara yang tepat. Kecerdasan

    merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam

    proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar

    siswa. Semakin tinggi tingkat inteligensi seorang individu,

    semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses

    dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat

    inteligensi individu, semakin sulit individu itu mencapai

    kesuksesan belajar.

    (2)

    Motivasi

    Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

    keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang

    mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para

    ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di

    dalam individu yang aktif, mendorong, memberikan arahan

    dan menjaga perilaku setiap saat.

    (3) Minat

    Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang

    tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat

    besar pengaruhnya terhadap aktifitas belajar. Karena jika

    seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan tidak

    bersemangat atau bahkan tidak belajar.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    34/89

    (4)

    Sikap

    Dalam proses belajar, sikap individu dapat

    mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajarnya. Sikap

    adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

    kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara

    yang relatif tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan

    sebagainya, baik secara positif maupun negatif.

    (5)

    Bakat

    Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi

    salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar

    seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang

    yang sedang dipelajari, maka bakat itu akan mendukung

    proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan

    berhasil.

    2) Faktor eksternal

    a) Lingkungan sosial

    (1) Lingkungan sosial sekolah seperti guru, administrasi dan

    teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar

    seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya

    dapat menjadikan motivasi bagi siswa untuk belajar lebih

    baik di sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi

    teladan seorang guru atau administrasi dapat mendorong

    siswa untuk belajar.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    35/89

    (2)

    Lingkungan sosial masyarakat, kondisi lingkungan

    masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi siswa.

    Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan

    anak terlantar juga dapat mempengaruhi aktifitas belajar

    siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan

    teman belajar, diskusi atau meminjam alat-alat belajar yang

    kebetulan belum dimilikinya.

    (3) Lingkungan sosial keluarga, lingkungan ini sangat

    mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-

    sifat orang tua, demografi keluarga (letak rumah),

    pengelolaan keluarga, dapat memberi dampak terhadap

    aktifitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga,

    orang tua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan

    membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

    b)

    Lingkungan non sosial

    (1) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak

    panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau atau

    kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan

    tenang. Lingkungan keluarga alamiah tersebut merupakan

    faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar

    siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak

    mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.

    (2) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat

    digolongkan dua macam. Pertama hardware, seperti gedung

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    36/89

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    37/89

    3)

    Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidik.

    Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan

    pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan

    dan teknologi serta berperan sebagai umpan balik (feedback)dalam

    meningkatkan mutu pendidikan.

    4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ektern dari suatu

    institusi pendidikan. Indikator intern dalam hal ini bahwa dalam

    prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu

    institusi pendidikan. Asumsinya kurikulum yang digunakan relevan

    dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern

    dalam arti tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan

    indikator kesuksesan anak didik di masyarakat.

    5)

    Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

    (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik

    merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah

    yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang

    telah diprogramkan dalam kurikulum.

    b.

    Tujuan Prestasi Belajar

    Tujuan prestasi belajar adalah menurut Sugihartono (2007:76)

    1) Membantu siswa mengukur tingkat keberhasilan atau ketidak

    berhasilan dalam usaha belajarnya.

    2)

    Sebagai tolak ukur bagi guru untuk manilai ukuran tingkat

    keberhasilan program pengajaran yang telah dipilihnya. Tolak ukur

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    38/89

    untuk menentukan kenaikan atau kelanjutan dan perbaikan

    pelajaran.

    c.

    Kegunaan Prestasi Belajar

    Kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, tergantung kepada

    ahli dan fersinya masing-masing. Namun diantaranya adalah

    1) Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar

    2) Untuk memperluas diagnostik

    3) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan

    4) Untuk keperluan seleksi

    5) Untuk keperluan penempatan atau penjurusan

    6) Untuk menentukan isi kurikulum

    7)

    Untuk menentukan kebijaksanaan kurikulum

    d.

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    Menurut Ahmadi (2004:138) faktor-faktor yang mempengaruhi

    prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi

    berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (internal)

    maupun dari luar diri (eksternal) individu.

    1)

    Faktor internal terdiri dari:

    a)Faktor jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun

    yang diperoleh, yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,

    pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.

    b)Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang

    diperoleh terdiri atas:

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    39/89

    (1)

    Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu

    kecerdasan dan bakat serta kecakapan nyata yaitu prestasi

    yang telah dimiliki.

    (2) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

    seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi

    dan penyesuaian diri.

    c)Faktor kematangan fisik maupun psikis.

    2)

    Faktor eksternal terdiri dari:

    a)

    Faktor sosial yang terdiri atas:

    (1)

    Lingkungan keluarga

    (2) Lingkungan sekolah

    (3) Lingkungan masyarakat

    (4)

    Lingkungan kelompok

    b)Faktor budaya: adat istiadat, pengetahuan, teknologi, kesenian.

    c)Faktor lingkungan fisik: fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

    d)Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

    C. Metode Demonstrasi

    1.

    Definisi Metode Demonstrasi

    Menurut Djamarah (1997:102-103) metode demonstrasi adalah cara

    penyajian bahan pembelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan

    kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang

    dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan

    penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    40/89

    terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga

    membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat

    mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran

    berlangsung.

    Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran

    yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses

    mengatur sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau

    menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu,

    membandingkan suatu cara dengan cara yang lain, dan untuk mengetahui

    atau melihat kebenaran sesuatu.

    2. Langkah-langkah Metode Demonstrasi antara lain:

    a. Menentukan tujuan demonstrasi yang akan dilakukan

    b.

    Menentukan materi yang akan didemonstrasikan

    c. Menyiapkan fasilitas penunjang demostrasi seperti peralatan, tempat dan

    mungkin juga biaya yang dibutuhkan

    d. Penataan peralatan dan kelas pada posisi yang baik

    e.

    Mempertimbangkan jumlah siswa dihubungkan dengan hal yang akan

    didemonstrasikan agar siswa dapat melihat dengan jelas

    f. Membuat garis besar atau pokok-pokok yang akan didemonstrasikan

    secara beruntun dan tertulis dipapan tulis atau pada kertas lembar, agar

    dapat dibaca siswa dan guru secara keseluruhan

    g. Untuk menghindarkan kegagalan dalam pelaksanaan, sebaiknya

    demonstrasi yang direncanakan dicoba terlebih dahulu.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    41/89

    3.

    Pelaksanaan Demonstrasi

    Setelah segala sesuatu direncanakan dan dipersiapkan, langkah

    berikutnya adalah mulai melaksanakan demontrasi. Beberapa hal yang

    perlu diperhatikan antara lain :

    a. Sebelum memulai, periksalah sekali lagi kesiapan peralatan yang akan

    didemontrasikan, tempat dan pokok-pokok yang akan didemonstrasikan.

    b. Siapkanlah siswa, barang kali ada beberapa hal yang perlu dicatat.

    c.

    Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatikan siswa, ingat pokok-

    pokok materi yang akan didemonstrasikan agar dapat mencapai sasaran.

    d.

    Ingatlah pokok-pokok materi yang akan disampaikan agar demontrasi

    mencapai sasaran.

    e. Pada waktu berjalannya demonstrasi, sekali-kali perhatikan keadaan

    siswa apakah semua mengikuti dengan baik.

    f. Untuk menghindari ketegangan ciptakan suasana yang harmonis.

    g. Berikanlah kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan

    lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengar.

    4.

    Tindak Lanjut dan Evaluasi

    Sebagai tindak lanjut setelah dilaksanakan, suatu demontrasi sering

    diiringi dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat

    berupa pemberian tugas tertentu, misal tugas membuat laporan, tugas

    menjawab pertanyaan atau masalah dan mengadakan latihan atau

    percobaan lebih lanjut yang mungkin diselesaikan siswa.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    42/89

    5.

    Kekurangan Metode Demonstrasi

    Menurut Djamarah (1997:104) kekurangan metode demonstrasi adalah

    a. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa

    ditunjang hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif

    b. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu

    tersedia dengan baik

    c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang

    disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin

    terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

    6.

    Kelebihan Metode Demonstrasi

    a. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret,

    sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau

    kalimat)

    b. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari

    c. Proses pengajaran lebih menarik

    d. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori

    dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.

    D. Materi Praktek Wudhu

    Menurut NH Rifai (2000:15) wudhu adalah bersuci untuk menghilangkan

    hadast kecil dengan menggunakan air suci lagi dapat mensucikan pada

    anggota tubuh yang telah ditentukan. Sebagaimana ibadah lain, wudhupun

    ada rukun (fardhu) dan sunah-sunahnya. Rukun atau fardhu adalah tindakan

    yang wajib dilaksanakan. Apabila rukun atau fardhu tidak dilaksanakan maka

    wudhunya tidak sah. Adapun rukun atau fardhu wudhu adalah:

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    43/89

    1.

    Rukun Wudhu

    a.

    Niat. Maksudnya ialah kemampuan yang tertuju untuk melakukan suatu

    perbuatan, demi mengharap keridhaan Allah dan mematuhi peraturannya.

    Pengucapan niat tidak dianjurkan hukum syara. Dalil wajib niat adalah

    hadis Umar r. a.,

    Rasulullah pernah bersabda, sesungguhnya sah atau tidak suatu amal itu

    tergantung dari niatnya. Dan yang teranggap bagi setiap orang apa yang

    ia niatkan. Maka siapa berhijrah (mengungsi dari daerah kafir ke daerah

    islam) semata-mata karena taat kepada Allah dan Rasulullah, maka hijrah

    itu diterima oleh Allah dan Rasulullah. Dan siapa yang hijrah karena

    keuntungan dunia yang dikejar, atau karena perempuan yang akan

    dikawin, maka hijrahnya terhenti pada apa yang niat hijrah kepadaNya.

    (HR Buchary Muslim, Bahreisj, Salim. 1986. Cetakan ke 9 Tarjamah

    Riadhus Shalihin. Hal 11, Bandung: PT. Almaarif)

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    44/89

    b.

    Membasuh muka satu kali. Maksudnya mengalirkan air ke bagian muka

    karena arti membasuh itu ialah mengalirkan. Batas panjang muka ialah

    dari puncak kening hingga dagu, sedangkan lebarnya adalah dari pinggir

    telinga hingga ke pinggir telinga yang sebelah lagi.

    c. Membasuh kedua tangan hingga kedua siku. Siku adalah sendi yang

    menghubungkan tangan dengan lengan. Kedua siku adalah wajib karena

    yang demikian itu senantiasa dilakukan oleh Nabi, dan tidak pernah ada

    keterangan lain bahwa nabi pernah meninggalkannya.

    d.

    Menyapu kepala. Menyapu maksudnya adalah melapkan sesuatu hingga

    basah. Perbuatan menyapu tidak akan terwujud tanpa adanya gerakan

    dari salah satu anggota badan yang menyapu.

    e. Membasuh kedua kaki serta ruas jari. Inilah keterangan yang jelas dan

    berdasarkan hadist mutawatir dari perbuatan serta perkataan Rasulullah

    saw. Ibnu Umar ra. Mengatakan :

    pada suatu perjalanan, Rasulullah saw. sengaja melambatkan kakinya.

    Kemudian beliau sempat menyusul kami lagi sedangkan waktu ashar

    sudah sempit. Kami pun segera berwudhu dan membasuh kaki.

    Rasulullah saw pun berseru sekeras suaranya, celakalah ruas-ruas jari

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    45/89

    yang tidak sempurna dicuci, karena ia akan dijilat api neraka Rasulullah

    mengulangi perkataan itu sebanyak dua kalimat atau tiga kali.

    Abdurrahman bin Abulaela mengatakan:para sahabat Rasulullah saw

    sepakat bahwa wajib membasuh kedua ruas jari. (Sayyid Sabiq,

    2006:50-51). Semua fardhu yang tersebut di atas tercantum dalam firman

    Allah Taala Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak

    mengerjakan sholat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai kedua

    siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua

    mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau

    dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau

    menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka

    bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan

    tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi

    Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya

    bagimu, supaya kamu bersyukur. (Al.Maidah 5:6)

    f. Tertib dan berurutan karena Allah Taala menyebutkan dalam ayat

    tersebut fardhu-fardhu wudhu secara berurutan dengan memisahkan

    kedua kaki dari kedua tangan.keduanya sama-sama wajib dibasuh kepala

    yang wajib di sapu. Sedangkan sunah-sunah wudhu antara lain:

    2. Sunah Wudhu

    a. Membaca basmalah. Terdapat beberapa hadist dhaif yang memerintahkan

    agar membaca basmalah menjelang berwudhu, tetapi semuanya adalah

    dhaif. Meskipun demikian jika seluruh keterangan digabungkan maka

    hukumnya sama dengan hadist yang kuat dan boleh dijadikan landasan

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    46/89

    hukum, disamping bacaan basmalah sendiri baik dan pada umumnya

    disyariatkan.

    b. Menggosok gigi atau siwak. Siwak dapat diartikan kayu yang biasa

    dipakai untuk menggosok gigi dan dapat diartikan menggosok gigi.

    Seperti biasanya tanpa harus menggunakan siwak. Dengan kata lain

    setiap benda yang kesat yang dapat dipakai untuk menggosok gigi.

    c.

    Mencuci kedua telapak tangan. Untuk mencuci kedua telapak tangan

    sewaktu hendak memulai wudhu.

    d. Berkumur-kumur sebanyak tiga kali.

    e. Memasukkan air kehidung dan mengeluarkannya sebanyak tiga kali.

    f. Menyelang-nyelangi jenggot.

    g. Menyelang-nyelangi anak jari-jari.

    h.

    Membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali. Ini merupakan perbuatan

    disunahkan. Akan tetapi, terdapat keterangan yang bertentangan.

    i. Anjuran ini yang hanya menerangkan hukum boleh meninggalkan

    anjuran tersebut, bukan untuk ditinggalkan selama-lamanya.

    j. Tayamum artinya mendahulukan basuhan yang sebelah kanan, lalu

    bagian yang kiri, baik kedua tangan maupun kedua kaki.

    k.

    Menggosok maksudnya melewatkan tangan ke atas anggota wudhu

    disertai dengan siraman air secara bersamaan atau setelahnya.

    l. Muwalat, artinya berturut-turut membasuh anggota wudhu kepada

    anggota lainnya. Seseorang yang sedang berwudhu tidak boleh

    melakukan pekrjaan lain, karena ia sudah dianggap tidak melaksanakan

    wudhu lagi.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    47/89

    m.

    Menyapu kedua telinga. Cara menyapu kedua telinga menurut sunnah

    adalah menyapu bagian dalam dengan kedua telunjuk dan bagian luar

    dengan kedua ibu jari. Disamping itu, menyapukan untuk bagian kepala

    karena ia termasuk bagian darinya.

    n. Memanjangkan cahaya, baik di bagian depan maupun bagian anggota

    lain. Memanjangkan bagian depan adalah dengan jalan membasuh depan

    kepala melebihi yang fardhu sewaktu membasuh muka. Sedangkan

    mengenai batas anggota-anggota lain adalah dengan membasuh lengan di

    atas siku serta betis di sebelah atas mata kaki.

    o. Hemat tidak boros memakai air.

    p. Berdoa tatkala berwudhu.

    q. Berdoa selesai berwudhu.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    48/89

    BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

    Siklus ini direncanakan pada tanggal 18 Juni 2012, secara garis

    besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan secara berikut:

    1. Perencana

    a.

    Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat

    wudhu dan gambar cara berwudhu untuk demonstrasi tentang

    rukun wudhu.

    c. Membuat lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi

    kegiatan peserta didik guna untuk mengetahui perubahan dan

    perkembangan.

    2. Pelaksanaan

    Siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2012. Peneliti siklus

    I ini menggunakan metode demonstrasi. Tahap-tahap yang dilakukan

    adalah:

    a. Kegiatan awal

    1) Guru memberikan salam, membaca doa sebelum memulai

    pelajaran

    2) Memperkenalkan diri, menanyakan keadaan siswa,

    menyiapkan buku PAI

    3)

    Melaksanakan apersepsi

    b.

    Kegiatan inti

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    49/89

    1)

    Guru mengajak siswa untuk membaca bersama-sama doa

    berwudhu. Dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa

    dan mengarahkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran.

    2) Guru menjelaskan materi tentang gerakan rukun wudhu dan

    tata cara melakukan rukun wudhu.

    3) Setiap siswa diminta untuk memperhatikan apa yang

    disampaikan guru

    4)

    Guru membagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri

    dari 4 orang dan diminta memperhatikan contoh-contoh

    gerakan rukun wudhu pada gambar yang diperlihatkan oleh

    guru untuk didiskusikan.

    5) Perwakilan kelompok disuruh memperagakan gerakan rukun

    wudhu

    6) Guru melakukan tanya jawab tentang materi rukun wudhu.

    c. Kegiatan akhir

    1) Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang wudhu

    2)

    Guru memberikan test tentang mendemonstrasikan rukun

    wudhu.

    3) Guru mengucapkan salam penutup kepada siswa.

    3. Observasi

    Dalam tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan yang

    dilakukan oleh peneliti dalam mengamati siswa pada waktu terjadi

    proses belajar mengajar berlangsung. Maka dari itu peneliti mengamati

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    50/89

    bahwa proses belajar mengajar adalah guru sudah siap sesuai dengan

    RPP, pemberian motivasi belajar siswa, kejelasan dan sistematika

    penyampaian materi, pengelolaan pembelajaran dan memberikan

    evaluasi bagi siswa tentang rukun wudhu. Siswa juga diaktifkan untuk

    bertanya, supaya siswa lebih bisa menerima pelajaran.

    4. Refleksi

    Peneliti merumuskan kelemahan-kelemahan yang dihadapi

    antara lain:

    a.

    Siswa bermain sendiri pada waktu pelajaran berlangsung

    b.

    Ada beberapa kelompok yang kurang aktif.

    c. Siswa masih belum paham tentang materi yang disampaikan oleh

    guru tentang demonstrasi rukun wudhu.

    d.

    Masih ada siswa yang tidak memperhatikan saat guru

    menyampaikan materi

    e. Ada siswa yang masih malu-malu dalam mempraktikkan gerakan

    rukun wudhu

    f.

    Prestasi belajar siswa dalam belum memenuhi KKM sebesar 75.

    Kelemahan-kelemahan ini merupakan salah satu komponen

    yang menjadi indikator keberhasilan belum terpenuhi. Apabila hal ini

    terjadi, maka akan dilanjutkan pada siklus II. Kelemahan-kelemahan ini

    akan diperbaiki pada siklus II.

    B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    51/89

    Siklus ini dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2012, secara garis

    besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan secara berikut:

    1. Perencana

    a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang

    sunah wudhu.

    b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat

    wudhu dan gambar cara berwudhu untuk demonstrasi tentang

    sunah wudhu.

    c.

    Membuat lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi

    kegiatan peserta didik guna untuk mengetahui perubahan dan

    perkembangan

    d. Penilaian melalui observasi sebagai sarana untuk mengetahui

    kemampuan siswa tentang praktek sunah wudhu.

    2. Pelaksanaan

    Siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2012. Peneliti

    siklus II ini menggunakan metode demonstrasi. Tahap-tahap yang

    dilakukan adalah:

    a.

    Kegiatan awal

    1) Guru memberikan salam, membaca doa sebelum memulai

    pelajaran tentang praktek sunah wudhu.

    2) Menanyakan keadaan siswa, menyiapkan buku PAI

    3) Melaksanakan apersepsi

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    52/89

    4)

    Guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai gerakan

    sunah wudhu.

    b. Kegiatan inti

    1) Guru menjelaskan materi tentang gerakan wudhu dan tata

    cara melaksanakan sunah wudhu

    2) Setiap siswa diminta untuk memperhatikan apa yang

    disampaikan guru

    3)

    Guru membagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri

    dari 4 orang dan diminta memperhatikan contoh-contoh

    gerakan sunah wudhu pada gambar yang diperlihatkan oleh

    guru untuk didiskusikan.

    4) Perwakilan kelompok disuruh memperagakan gerakan sunah

    wudhu

    5) Guru melakukan evaluasi terhadap siswa-siswa setelah

    mempraktekkan sunah wudhu.

    c. Kegiatan akhir

    1)

    Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang wudhu

    2)

    Guru memberikan penilaian melalui observasi tentang sunah

    wudhu.

    3) Guru mengucapkan salam penutup kepada siswa.

    3. Observasi

    Kegiatan pengamatan pada siklus II dilakukan untuk

    memperbaiki dari tindakan pembelajaran yang dilakukan pada siklus

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    53/89

    I. Dalam tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan yang

    dilakukan oleh peneliti untuk mengamati siswa dalam proses belajar

    mengajar. Maka dari itu peneliti mengamati bahwa proses belajar

    mengajar adalah guru sudah siap sesuai dengan RPP, pemberian

    motivasi belajar siswa, kejelasan dan sistematika penyampaian materi,

    pengelolaan pembelajaran dan memberikan evaluasi bagi siswa. Siswa

    juga diaktifkan untuk bertanya, supaya siswa lebih bisa menerima

    pelajaran.

    4. Refleksi

    Peneliti merumuskan kelemahan-kelemahan yang dihadapi

    antara lain:

    a. Siswa bermain sendiri pada waktu pelajaran berlangsung

    b.

    Ada beberapa kelompok yang kurang aktif

    c. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan saat guru

    menyampaikan materi

    d. Ada siswa yang masih malu-malu dalam mempraktikkan gerakan

    sunah wudhu

    e.

    Prestasi belajar siswa belum memenuhi KKM sebesar 75

    Kelemahan-kelemahan ini merupakan salah satu komponen

    yang menjadi indikator keberhasilan belum terpenuhi, meskipun lebih

    baik pelaksanaan pembelajaran dibandingkan siklus I. Hal ini

    menyebabkan alasan peneliti untuk melanjutkan pada siklus III.

    Kelemahan-kelemahan yang ada akan diperbaiki pada siklus III.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    54/89

    C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

    Siklus ini direncanakan pada tanggal 20 Juni 2012, secara garis

    besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan secara berikut:

    1. Perencana

    a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat

    wudhu dan gambar cara berwudhu untuk demonstrasi tentang

    rukun dan sunah wudhu.

    c.

    Membuat lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi

    kegiatan peserta didik guna untuk mengetahui perubahan dan

    perkembangan

    d. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui

    kemampuan siswa tentang praktek rukun dan sunah wudhu.

    2. Pelaksanaan

    Siklus III direncanakan pada tanggal 20 Juni 2012. Peneliti

    siklus III ini menggunakan metode demonstrasi. Tahap-tahap yang

    dilakukan adalah:

    a.

    Kegiatan awal

    1) Guru memberikan salam, membaca doa sebelum memulai

    pelajaran

    2) Menanyakan keadaan siswa, menyiapkan buku PAI

    3) Melaksanakan apersepsi tentang rukun dan sunah wudhu.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    55/89

    b.

    Kegiatan inti

    1)

    Guru menjelaskan kembali materi tentang gerakan wudhu dan

    tata cara mendemonstrasikan rukun dan sunah wudhu.

    2) Setiap siswa diminta untuk memperhatikan apa yang

    disampaikan guru

    3) Guru membagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri

    dari 4 orang dan diminta memperhatikan contoh-contoh

    gerakan wudhu pada gambar yang diperlihatkan oleh guru

    untuk didiskusikan dan disuruh untuk mencoba mempraktekan

    gerakan tentang rukun dan sunah wudhu.

    4) Perwakilan kelompok disuruh memperagakan gerakan rukun

    dan sunah wudhu.

    5)

    Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan

    melakukan evaluasi tentang praktek rukun dan sunah wudhu.

    c. Kegiatan akhir

    1) Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang wudhu

    2)

    Guru memberikan test melalui demonstrasi tentang rukun dan

    sunah wudhu.

    3) Guru mengucapkan salam penutup kepada siswa.

    3. Observasi

    Kegiatan pengamatan pada siklus III dilakukan untuk

    memperbaiki dari tindakan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II.

    Dalam tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan yang dilakukan

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    56/89

    oleh peneliti untuk mengamati siswa dalam proses belajar mengajar.

    Maka dari itu peneliti mengamati bahwa proses belajar mengajar adalah

    guru sudah siap sesuai dengan RPP, pemberian motivasi belajar siswa,

    kejelasan dan sistematika penyampaian materi, pengelolaan

    pembelajaran dan memberikan evaluasi bagi siswa. Siswa juga

    diaktifkan untuk bertanya, supaya siswa lebih bisa menerima pelajaran.

    4. Refleksi

    Peneliti merumuskan kelemahan-kelemahan yang dihadapi

    antara lain:

    a.

    Tidak ada siswa yang bermain sendiri pada waktu pelajaran

    berlangsung

    b. Semua siswa memperhatikan saat guru menyampaikan materi

    c.

    Siswa sudah tidak malu-malu dalam mempraktikkan gerakan

    wudhu

    d. Siswa sudah mempraktekkan wudhu dengan baik dan benar

    e. Prestasi belajar siswa sudah memenuhi KKM sebesar 75

    Melihat refleksi yang sudah dipaparkan di atas sudah

    menunjukkan keberhasilan yang signifikan dibandingkan dengan siklus

    II. Apabila indikator keberhasilan belajar telah terpenuhi sebesar 75%,

    siswa mampu mempraktekkan rukun dan sunah wudhu dengan baik dan

    benar dari nilai KKM 75, maka siklus dihentikan.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    57/89

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Deskripsi Siklus I

    a. Perencanaan

    1) Dalam perencanaan ini peneliti menyusun RPP sebagai

    pedoman dalam pembelajaran.

    2)

    Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat

    wudhu dan gambar cara berwudhu untuk demonstrasi tentang

    rukun wudhu. Gambar cara berwudhu dimaksudkan agar siswa

    memperhatikan sehingga dapat mempraktekkan rukun wudhu.

    3) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar

    observasi kegiatan peserta didik. Lembar observasi ini untuk

    mengetahui perkembangan peserta didik dalam pembelajaran

    praktek wudhu.

    b. Pelaksanaan

    1) Guru mengajak siswa untuk membaca doa berwudhu secara

    bersama-sama. Tujuannya agar siswa dapat memusatkan

    perhatian dan mengarah minat siswa untuk mengikuti

    pembelajaran tentang rukun wudhu.

    2) Guru membagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri

    dari 4 orang dan diminta untuk memperhatikan contoh-contoh

    gerakan rukun wudhu pada gambar yang diperlihatkan oleh

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    58/89

    guru untuk didiskusikan. Setelah itu guru menunjuk 1 siswa

    pada setiap kelompok untuk mempraktekkan rukun wudhu.

    Siswa yang lain memperhatikan gerakan dari siswa-siswa

    tersebut dan apabila ada gerakan yang salah, maka siswa yang

    lain dapat membetulkan gerakan rukun wudhu tersebut.

    3) Guru melakukan tanya jawab tentang rukun wudhu.

    Tujuannnya untuk mengetahui siswa-siswa yang

    memperhatikan dan yang tidak memperhatikan selama proses

    pembelajaran berlangsung.

    c.

    Observasi

    Dengan instrumen yang telah disiapkan peneliti dan 3

    kolaborator yaitu Ibu Mahmudah, Ibu Ratna Baroroh dan Ibu

    Asyiah untuk melakukan pengamatan atau observasi. Hal-hal yang

    diamati yakni:

    1) Lembar observasi kegiatan guru

    Tabel 4.1.

    Hasil Pengamatan terhadap Pembelajaran Guru pada Siklus I

    No. Aspek yang dinilai Penilaian

    `1 2 3 4

    1 Pemberian motivasi belajar

    2 Kejelasan dan sistematika

    penyampaian materi

    3 Pengelolaan pembelajaran

    4 Kejelasan suara

    5 Penguasaan bahan

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    59/89

    6 Tuntutan pencapaian/ketercapaian

    kompetensi siswa

    7 Memberikan evaluasi

    8 Ketepatan strategi pembelajaran

    Keterangan:

    1 : kurang/rendah

    2 : cukup/sedang

    3: baik/tinggi

    4: sangat baik/sangat tinggi

    Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat banyaknya

    aktifitas mengajar guru yang mendapat nilai 1 (kurang/rendah)

    yaitu kejelasan dan sistematika penyampaian materi,

    pengelolaan pembelajaran, penguasaan bahan, tuntutan

    pencapaian/ketercapaian kompetensi siswa, memberikan

    evaluasi dan ketepatan strategi pembelajaran. Hasil

    pengamatan selanjutnya terhadap aktifitas guru yang mendapat

    nilai 2 (cukup/sedang) yaitu pemberian motivasi belajar dan

    kejelasan suara.

    Pada siklus I dapat disimpulkan bahwa kemampuan

    guru dalam mengelola kelas masih buruk dilihat dari

    banyaknya aktifitas mengajar guru yang mendapatkan nilai

    kurang dan perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

    2) Lembar observasi kegiatan peserta didik dengan materi praktek

    rukun wudhu.

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    60/89

    Tabel 4.2.

    Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa pada

    Siklus I (Rukun Wudhu)No. Nama Niat Membasuh

    muka

    Membasuh

    kedua

    tangan

    sampai siku

    Mengusap

    kepala

    Membasuh

    kedua kaki

    serta ruas

    jari

    Tertib Jumlah

    20 15 15 20 15 15 100

    1. Agus

    Setiawan

    6 6 7 10 7 6 62

    2. Anisa Wulan 15 13 12 16 11 10 77

    3 Dina Saputri 7 7 7 11 7 7 46

    4 Satrio Adi 7 8 8 9 8 8 48

    5 Ahmad

    Ridho

    9 13 12 17 13 13 77

    6 Adi Firya

    Fandi

    10 13 13 17 14 14 78

    7 Ahmad

    Ravid

    6 9 9 12 9 8 53

    8 Aji Priyo

    Wibowo

    8 10 10 13 9 9 60

    9 Aufalakh 8 14 13 16 14 13 78

    10 Aldi Aidil

    Fitria

    9 14 13 16 13 14 79

    11 Anang

    Saefudin

    8 7 8 12 9 9 53

    12 Andika

    Rahmadani

    9 9 9 11 9 9 56

    13 Anisa

    Saputri

    15 13 13 16 10 12 79

    14 Aris

    Setiawan

    6 7 8 9 8 8 46

    15 Aryojali 11 14 14 15 12 13 75

    16 Desi Aryani 8 14 13 16 13 13 77

    17 Desiana 7 8 9 10 7 8 49

    18 Dyah 8 8 9 11 8 8 52

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    61/89

    19 Dimas 8 8 8 11 8 8 51

    20 Erma 11 13 12 17 12 11 76

    21 Hari

    Gunawan

    9 14 13 16 14 13 79

    22 Jihaan 8 8 9 12 8 8 51

    23 Lusiana 8 10 10 13 8 8 65

    24 Fahmi 9 13 13 18 14 14 81

    25 Satriyo 9 14 13 18 14 14 82

    26 Eruanda 7 10 11 10 8 8 54

    27 Marlinda 8 9 11 10 8 8 54

    28 M. Fuadi 9 14 14 17 14 14 82

    29 M. Zidan 10 9 9 14 9 9 60

    30 Natania 11 9 10 15 8 10 63

    31 Rendi 10 10 10 15 10 10 65

    32 Siti Fauziah 11 14 13 17 14 13 82

    Keterangan:

    10-70 = tidak tuntas

    75-100 = tuntas

    Dari tabel di atas dapat dilihat siswa yang mendapatkan

    nilai kurang dari 75 (tidak tuntas) sebanyak 18 siswa atau 56%

    dari semua siswa kelas II. Hasil siswa yang mendapatkan nilai

    75 atau lebih (tuntas) sebanyak 14 siswa atau 44% dari semua

    siswa kelas II. Pada siklus I ini dapat disimpulkan bahwa

    kemampuan siswa dalam mempraktekkan rukun wudhu masih

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    62/89

    rendah, maka perlu dilakukan perbaikan pada siklus

    berikutnya.

    Berdasarkan data di atas dapat ditampilkan dalam tabel

    berikut:

    Tabel 4.3.

    Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa

    No. Nilai Jumlah Presentase Keterangan

    1. < 75 18 56% Tidak Tuntas

    2. 75 14 44% Tuntas

    Total 32 100%

    Berdasarkan tabel di atas, prestasi belajar pada siklus I

    ditemukan 18 siswa (56%) tidak tuntas, 14 siswa (44%) tuntas

    dalam belajar. Dengan demikian, indikator keberhasilan belajar

    ketuntasan siswa sebesar 75% atau nilai KKM sebesar 75

    tidak terpenuhi, jadi observasi kegiatan ini dilanjutkan pada

    siklus II.

    d. Refleksi

    Tabel 4.4.

    Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran

    Materi Rukun Wudhu pada Siklus I.No. Nama Kurang

    Aktif

    Bermain

    sendiri

    Tidak

    memper

    hatikan

    Malu-

    malu

    dalam

    memprak

    tekkan

    Kurang

    paham/

    bingung

    1. Agus

    Setiawan

    -

    2. Anisa Wulan - - -

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    63/89

    3 Dina Saputri

    4 Satrio Adi

    5 Ahmad

    Ridho

    - -

    6 Adi Firya

    Fandi

    - - - -

    7 Ahmad

    Ravid

    8 Aji Priyo

    Wibowo

    9 Aufalakh - - -

    10 Aldi Aidil

    Fitria

    - - - -

    11 Anang

    Saefudin

    12 Andika

    Rahmadani

    13 Anisa

    Saputri

    - - - -

    14 ArisSetiawan

    15 Aryojali - -

    16 Desi Aryani - -

    17 Desiana

    18 Dyah

    19 Dimas

    20 Erma - - - -

    21 Hari

    Gunawan

    - - - - -

    22 Jihaan

    23 Lusiana -

    24 Fahmi - - - -

    25 Satriyo - - - - -

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    64/89

    Pada siklus I hasil pengamatan kondisi siswa selama proses

    pembelajaran terlihat bahwa siswa yang kurang aktif sebanyak 24

    anak atau sebesar 75%. Siswa yang bermain sendiri sebanyak 14

    anak atau sebesar 44%. Siswa yang tidak memperhatikan saat

    proses pembelajaran sebanyak 19 anak atau sebesar 59%. Siswa

    yang masih malu-malu dalam mempraktekkan rukun wudhu

    sebanyak 26 anak atau sebesar 81%. Siswa yang kurang paham

    materi rukun wudhu sebanyak 20 anak atau sebesar 62%.

    Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa

    kondisi siswa kurang baik dalam mengikuti proses pembelajaran,

    maka perlu ada perbaikan pada siklus berikutnya.

    2. Deskripsi Siklus II

    a.

    Perencanaan

    1) Dalam perencanaan ini peneliti menyusun RPP sebagai

    pedoman dalam pembelajaran.

    26 Eruanda -

    27 Marlinda

    28 M. Fuadi - - - - -

    29 M. Zidan -

    30 Natania

    31 Rendi -

    32 Siti Fauziah - - - - -

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    65/89

    2)

    Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti

    tempat wudhu dan gambar cara berwudhu untuk demonstrasi

    tentang sunah wudhu. Gambar cara berwudhu dimaksudkan

    agar siswa memperhatikan sehingga dapat mempraktekkan

    sunah wudhu.

    3) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar

    observasi kegiatan peserta didik. Lembar observasi ini untuk

    mengetahui perkembangan peserta didik dalam pembelajaran

    praktek sunah wudhu.

    b.

    Pelaksanaan

    1) Guru menjelaskan materi tentang gerakan wudhu dan tata

    cara melaksanakan sunah wudhu.

    2)

    Guru membagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri

    dari 4 orang dan diminta untuk memperhatikan contoh-

    contoh gerakan sunah wudhu pada gambar yang diperlihatkan

    oleh guru untuk didiskusikan. Setelah itu guru menunjuk 1

    siswa pada setiap kelompok untuk mempraktekkan sunah

    wudhu. Siswa yang lain memperhatikan gerakan dari siswa-

    siswa tersebut dan apabila ada gerakan yang salah, maka

    siswa yang lain dapat membetulkan gerakan sunah wudhu

    tersebut.

    3) Guru melakukan evaluasi tentang sunah wudhu. Tujuannnya

    untuk mengetahui siswa-siswa yang memperhatikan dan yang

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    66/89

    tidak memperhatikan selama proses pembelajaran

    berlangsung.

    c. Observasi

    Dengan instrumen yang telah disiapkan peneliti melakukan

    pengamatan atau observasi. Hal-hal yang diamati yakni:

    1) Lembar observasi kegiatan guru

    Tabel 4.5.

    Hasil Pengamatan terhadap Pembelajaran Guru pada Siklus IINo. Aspek yang dinilai Penilaian

    `1 2 3 4

    1 Pemberian motivasi belajar

    2 Kejelasan dan sistematika

    penyampaian materi

    3 Pengelolaan pembelajaran

    4 Kejelasan suara

    5 Penguasaan bahan

    6 Tuntutan pencapaian/ketercapaian

    kompetensi siswa

    7 Memberikan evaluasi

    8 Ketepatan strategi pembelajaran

    Keterangan:

    1 : kurang/rendah

    2 : cukup/sedang

    3: baik/tinggi

    4: sangat baik/sangat tinggi

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    67/89

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    68/89

    3 Dina

    Saputri

    11 13 13 13 8 20 78

    4 Satrio Adi 7 8 8 9 8 15 55

    5 Ahmad

    Ridho

    13 13 12 13 8 16 76

    6 Adi Firya

    Fandi

    13 13 13 13 8 20 77

    7 Ahmad

    Ravid

    7 9 9 12 9 12 58

    8 Aji Priyo

    Wibowo

    8 10 10 13 9 11 62

    9 Aufalakh 10 14 13 14 9 20 80

    10 Aldi Aidil

    Fitria

    9 14 13 14 9 23 80

    11 Anang

    Saefudin

    8 9 9 12 9 16 63

    12 Andika

    Rahmadani

    12 13 9 13 9 18 75

    13 Anisa

    Saputri

    15 13 13 12 10 16 79

    14 Aris

    Setiawan

    6 7 8 9 8 15 53

    15 Aryojali 11 14 14 13 9 23 78

    16 Desi

    Aryani

    12 14 13 13 9 22 83

    17 Desiana 9 8 9 10 7 12 55

    18 Dyah 8 8 9 11 8 14 58

    19 Dimas 9 8 8 12 9 14 60

    20 Erma 12 13 13 13 9 20 81

    21 Hari

    Gunawan

    13 14 13 14 9 25 87

    22 Jihaan 8 8 9 12 8 15 58

    23 Lusiana 8 10 10 13 8 15 72

    24 Fahmi 12 13 13 14 9 22 81

    25 Satriyo 13 14 13 14 9 20 83

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    69/89

  • 8/10/2019 243804068-PENINGKATAN-PRESTASI-BELAJAR-PAI-STAIN-SALATIGA-pdf.pdf

    70/89

    2. 75 18 56% Tuntas

    Total 32 100%

    Berdasarkan tabel di atas, prestasi belajar pada siklus II

    ditemukan 14 siswa (44%) tidak tuntas, 18 siswa (56%) tuntas

    dalam belajar. Dengan demikian, indikator keberhasilan belajar

    ketuntas