29894297 Makalah Gerakan Non Blok GNB
-
Upload
heri-maula-akasyah -
Category
Documents
-
view
2.174 -
download
445
Transcript of 29894297 Makalah Gerakan Non Blok GNB
Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh:
Bella Putri N Herli Lauri Irma Wahyuni Lisna Puji L Rian Dwi P Siti Amirotul
Kelas XI IPS 1
SMA NEGERI 9 TASIKMALAYAJalan Leuwidahu No. 61 Tlp. ( 0265 ) 333148, 7077108 Tasikmalaya 46151
www.sman9tsm.sch.id email : [email protected]
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas PKn ini dengan tepat waktu.
Dengan di susunnya makalah ini diharapkan dapat membantu anda dalam
menganalisa dan memahami mengenai Gerakan Non Blok.
Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan
dalam penyusunan dan penelitian ini, baik dari isi maupun penulisannya. untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun senantiasa saya harapkan demi
penyempurnaan penuyusunan ini dimasa yang akan datang.
Tidak lupa pula kami sampaikan terima kasih yang sebesar besarnya atas segala
bantuan semua pihak sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
Tasikmalaya, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan .................................................................................................. 1
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian gerakan Non Blok ........................................................... 3
B. Sejarah ................................................................................................ 4
C. Latar Belakang Gerakan Non Blok ...................................................... 5
D. Tujuan Gerakan Non Blok .................................................................. 6
E. Pertemuan Gerakan Non Blok .......................................................... 7
F. Tempat dan Pertemuan KTT Non Blok ................................................ 8
G. Sekretaris Jendral Gerakan Non Blok .................................................... 8
H. Anggota Gerakan Non Blok .................................................................. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era tahun 50-an, Negara-negara di dunia terpolarisasi kedalam dua kutub. Ketika itu
terjadi pertarungan yang kuat antra Timur dan Barat terutama sekali pada era perang
dingin (cold war) antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet.
Pertarungan ini adalah merupakan upaya untuk memperluas sphere of interest dan
sphere of influence. Dengan sasaran utama perebutan penguasaan atas wilayah-wilayah
potensial di dunia dengan berkedok pada ideology anutan masing-masing.
Sebagian Negara masuk dalam Blok Amerika dan sebagian lagi masuk dalam Blok
Uni Sovyet. Aliansi dan pertarungan didalamnya memberikan akibat fisik yang negative
bagi beberapa Negara di dunia seperti misalnya Jerman yang sempat terbagi menjadi dua
bagian, Vietnam dimasa lalu, serta Semenanjung Korea yang sampai saat sekarang ini
masih terbelah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.
Dalam pertarungan ini Negara dunia ketiga menjadi wilayah persaingan yang amat
mempesona buat keduanya. Sebut saja misalnya Negara-negara di kawasan Asia Timur
dan Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Jepang serta Negara-negara di
kawasan lain yang kaya akan energi dunia seperti Uni Emirat Arab, Kuwait dan Qatar.
Dalam kondisi yang seperti ini, lahir dorongan yang kuat dari para pemimpin dunia
ketiga untuk dapat keluar dari tekanan dua Negara tersebut. Soekarno, Ghandi dan
beberapa pemimpin dari Asia serta Afrika merasakan polarisasi yang terjadi pada masa
tersebut adalah tidak jauh berbeda dengan kolonialisme dalam bentuk yang lain.
Akhirnya pada tahun 1955 bertempat di Bandung, Indonesia, 29 Kepala Negara Asia
dan Afrika bertemu membahas masalah dan kepentingan bersama, termasuk didalamnya
mengupas secara serius tentang kolonialisme dan pengaruh kekuatan “barat”. Pertemuan
ini disebutkan pula sebagai Konferensi Asia Afrika atau sering disebut sebagai
Konferensi Bandung. Konferensi inilah yang menjadi tonggak lahirnya Gerakan Non
Blok.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah dari Gerakan Non Blok ?
2. Apa yang melatarbelakangi Gerakan Non Blok ?
3. Apa Tujuan dari gerakan Non Blok ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui sejarah dari Gerakan Non Blok
2. Mengetahui Latar belakang Gerakan Non Blok
3. Mengetahui Tujuan Gerakan Non Blok
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GERAKAN NON BLOK
Gerakan Non-Blok (GNB) (bahasa Inggris: Non-Aligned
Movement/NAM) adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari
lebih dari 100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi
dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun. Tujuan dari
organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana
tahun 1979, adalah untuk:
menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial,
dan keamanan dari negara-negara nonblok" dalam
perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme,
neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala
bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi
atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.
Wadah perjuangan Negara Negara yang sedang
berkembang.
Mengurangi ketegangan blok barat yang dipimpin oleh
amerika serikat dan blok timur yang dipimpin oleh uni soviet
(rusia).
Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan
kekerasan senjata.
Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3
keangotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi
tingkat tinggi (KTT) Non-Blok termasuk Yugoslavia, Mesir, Zambia,
Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika
Selatan dan Malaysia.
Anggota-anggota penting di antaranya Yugoslavia, India, Mesir,
Indonesia, Pakistan, Kuba, Kolombia, Venezuela, Afrika Selatan, Iran,
Malaysia, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat Cina. Meskipun
organisasi ini dimaksudkan untuk menjadi aliansi yang dekat seperti NATO
atau Pakta Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai
kedekatan yang diinginkan dan banyak anggotanya yang akhirnya diajak
beraliansi salah satu negara-negara adidaya tersebut. Misalnya, Kuba
mempunyai hubungan yang dekat dengan Uni Soviet pada masa Perang
Dingin. Atau India yang bersekutu dengan Uni Soviet untuk melawan
Tiongkok selama beberapa tahun. Lebih buruk lagi, beberapa anggota
bahkan terlibat konflik dengan anggota lainnya, seperti misalnya konflik
antara India dengan Pakistan, Iran dengan Irak. Gerakan ini sempat
terpecah pada saat Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979.
Ketika itu, seluruh sekutu Soviet mendukung invasi sementara anggota
GNB, terutama negara dengan mayoritas muslim, tidak mungkin
melakukan hal yang sama untuk Afghanistan akibat adanya perjanjian
nonintervensi.
B. SEJARAH
Kata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali[rujukan?] oleh Perdana Menteri
India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri
Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang dapat
digunakan sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India yang
disebut dengan Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini kemudian
digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok. Lima prinsip
tersebut adalah:
1. Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.
2. Perjanjian non-agresi
3. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
4. Kesetaraan dan keuntungan bersama
5. Menjaga perdamaian
Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi Tingkat
Tinggi Asia-Afrika sebuah konferensi yang diadakan di Bandung,
Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak
pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat
dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini
adalah lima pemimpin dunia: Josip Broz Tito presiden Yugoslavia,
Soekarno presiden Indonesia, Gamal Abdul Nasser presiden
Mesir, Pandit Jawaharlal Nehru perdana menteri India, dan
Kwame Nkrumah dari Ghana.
Gerakan ini sempat kehilangan kredibilitasnya pada akhir tahun1960-
an ketika anggota-anggotanya mulai terpecah dan bergabung bersama
Blok lain, terutama Blok Timur. Muncul pertanyaan bagaimana sebuah
negara yang bersekutu dengan Uni Soviet seperti Kuba bisa mengklaim
dirinya sebagai negara nonblok. Gerakan ini kemudian terpecah
sepenuhnya pada masa invasi Soviet terhadap Afghanistan tahun 1979.
C. LATAR BELAKANG BERDIRINYA GERAKAN NON BLOK
Di sela-sela puing kehancuran akibat Perang Dunia II, muncullah dua
negara adidaya yang saling berhadapan. Mereka berebut pengaruh
terhadap negaranegara yang sedang berkembang agar menjadi
sekutunya. Dua negara adidaya itu ialah Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Persaingan kekuatan di antara dua blok itu mengakibatkan terjadinya
Perang Dingin (the Cold War). Mereka saling berhadapan, bersaing, dan
saling memperkuat sistem persenjataan. Setiap kelompok telah
mengarahkan kekuatan bomnya ke negara lawan. Akibatnya, situasi dunia
tercekam oleh ketakutan akan meletusnya Perang Dunia III atau Perang
Nuklir yang jauh lebih mengerikan dibandingkan Perang Dunia I dan
Perang Dunia II. Menghadapi situasi dunia yang penuh konflik tersebut,
Indonesia menentukan sistem politik luar negeri bebas aktif. Prinsip
kebijaksanaan politik luar negeri Indonesia tersebut ternyata juga sesuai
dengan sikap negara-negara sedang berkembang lainnya. Oleh karena
itu, mereka sepakat untuk membentuk suatu kelompok baru yang netral,
tidak memihak Blok Barat ataupun Blok Timur. Kelompok inilah yang
nantinya disebut kelompok negara-negara Non Blok. Dengan demikian
faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya Gerakan Non Blok adalah
sebagai berikut.
1) Munculnya dua blok, yaitu Blok Barat di bawah Amerika Serikat dan
Blok Timur di bawah Uni Soviet yang saling memperebutkan pengaruh di
dunia.
2) Adanya kecemasan negara-negara yang baru merdeka dan negara-
negara berkembang, sehingga berupaya meredakan ketegangan dunia.
3) Ditandatanganinya “Dokumen Brioni” tahun 1956 oleh Presiden Joseph
Broz Tito (Yugoslavia), PM Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul
Nasser (Mesir), bertujuan mempersatukan negara-negara non blok.
4) Terjadinya krisis Kuba 1961 karena US membangun pangkalan militer
di Kuba secara besar-besaran, sehingga mengkhawatirkan AS.
5) Pertemuan 5 orang negarawan pada sidang umum PBB di markas besar
PBB, yaitu:
a) Presiden Soekarno (Indonesia),
b) PM Jawaharlal Nehru (India),
c) Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir),
d) Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), dan
e) Presiden Kwame Nkrumah (Ghana).
Berdirinya Gerakan Non Blok (Non Aligned Movement) diprakarsai oleh
para pemimpin negara dari Indonesia (Presiden Soekarno), Republik
Persatuan Arab–Mesir (Presiden Gamal Abdul Nasser), India (Perdana
Menteri Pandith Jawaharlal Nehru), Yugoslavia (Presiden Joseph Broz Tito),
dan Ghana (Presiden Kwame Nkrumah).
visi dan misi baru yang harus dimiliki adalah: lebih berperan untuk
perdamaian, keadilan dan kemakmuran bersama di abad 21,
mempromosikan demokrasi dan good governance, dan kemakmuran yang
dicapai adil dan inklusif. Dikemukakan Presiden SBY, untuk meraih visi ini
GNB perlu menentukan parameter yang lebih proaktif pada bidang-
bidang: First, our movement can be a net contributor, to a culture of
global peace and security. Second, our movement should be a net
contributor to political development, promotion of democracy and
advancement of good governance. The final poins, is our movement
should be a net contributor to equitable global prosperity, where no nation
shoud be left behind.
D. TUJUAN GERAKAN NON BLOK
Gerakan Non Blok mempunyai tujuan, antara lain:
1) meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan dua blok
adidaya yang bersengketa;
2) mengusahakan terciptanya suasana dunia yang aman dan damai;
3) mengusahakan terwujudnya hubungan antarbangsa secara demokratis;
4) menentang kolonialisme, politik apartheid, dan rasialisme;
5) memperjuangkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan kerja sama
atas dasar persamaan derajat;
6) meningkatkan solidaritas di antara negara-negara anggota Gerakan
Non Blok;
7) menggalang kerja sama antara negara berkembang dan negara maju
menuju terciptanya tata ekonomi dunia baru.
d. Asas Gerakan Non Blok
1) GNB bukanlah suatu blok tersendiri dan tidak bergabung ke dalam blok
dunia yang saling bertentangan.
2) GNB merupakan wadah perjuangan negara-negara yang sedang
berkembang yang gerakannya tidak pasif.
3) GNB berusaha mendukung perjuangan dekolonisasi di semua tempat,
memegang teguh perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme,
neokolonialisme, rasialisme, apartheid, dan zionisme.
E. PERTEMUAN GERAKAN NON-BLOK
Normalnya, pertemuan GNB berlangsung setiap tiga tahun sekali.
Negara yang pernah menjadi tuan rumah KTT GNB di antaranya
Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe,
Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan, dan Malaysia. Biasanya setelah
mengadakan konferensi, kepala negara atau kepala pemerintahan yang
menjadi tuan rumah konferensi itu akan dijadikan ketua gerakan untuk
masa jabatan tiga tahun.
Pertemuan berikutnya diadakan di Kairo pada 1964. Pertemuan
tersebut dihadiri 56 negara anggota di mana anggota-anggota barunya
datang dari negara-negara merdeka baru di Afrika. Kebanyakan dari
pertemuan itu digunakan untuk mendiskusikan konflik Arab-Israel dan
Perang India-Pakistan.
Pertemuan pertama GNB terjadi di Beograd pada September 1961 dan
dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing 11 dari Asia dan Afrika bersama
dengan Yugoslavia, Kuba dan Siprus. Kelompok ini mendedikasikan
dirinya untuk melawan kolonialisme, imperialisme dan neo-kolonialisme.
Pertemuan pada tahun 1969 di Lusaka dihadiri oleh 54 negara dan
merupakan salah satu yang paling penting dengan gerakan tersebut
membentuk sebuah organisasi permanen untuk menciptakan hubungan
ekonomi dan politik. Kenneth Kauda memainkan peranan yang penting
dalam even-even tersebut.
Pertemuan paling baru (ke-13) diadakan di Malaysia dari 20-25
Februari 2003. Namun, GNB kini tampak semakin tidak mempunyai
relevansi sejak berakhirnya Perang Dingin.
F. TEMPAT DAN TANGGAL KTT NON-BLOK
KTT I – Belgrade, 1 September 1961 – 6 September 1961
KTT II – Kairo, 5 Oktober 1964 – 10 Oktober 1964
KTT II – Lusaka, 8 September 1970 – 10 September 1970
KTT IV – Algiers, 5 September 1973 – 9 September 1973
KTT V – Kolombo, 16 Agustus 1976 – 19 Agustus 1976
KTT VI – Havana, 3 September 1979 – 9 September 1979
KTT VII – New Delhi, 7 Maret 1983 – 12 Maret 1983
KTT VIII – Harare, 1 September 1986 – 6 September 1986
KTT IX – Belgrade, 4 September 1989 – 7 September 1989
KTT X – Jakarta, 1 September 1992 – 7 September 1992
KTT XI – Cartagena de Indias, 18 Oktober 1995 – 20 Oktober 1995
KTT XII – Durban, 2 September 1998 – 3 September 1998
KTT XIII – Kuala Lumpur, 20 Februari 2003 – 25 Februari 2003
KTT XIV – Havana, 11 September 2006 – 16 September 2006
G. SEKRETARIS JENDRAL GERAKAN NON-BLOK
H. ANGGOTA GERAKAN NON-BLOKNegara anggota:
· Afganistan · Afrika Selatan · Republik
Afrika Tengah · Aljazair · Angola · Antigua dan
Barbuda · Arab Saudi · Bahama · Bahrain
· Bangladesh · Barbados · Belarus · Belize · Benin · Bhutan · Bolivia · Botswana · Brunei · Burkina Faso · Burundi
· Chad · Chili · Djibouti · Dominika · Republik
Dominika · Ekuador · Mesir · Guinea
Khatulistiwa · Eritrea
· Ethiopia · Filipina · Gabon · Gambia · Ghana · Grenada · Guatemala · Guinea · Guinea-Bissau · Guyana · Honduras
Sekretaris Jendral Gerakan Non-Blok
Nama Asal negaraMula
iAkhir
Josip Broz Tito Yugoslavia 1961 1964Gamal Abdel Nasser Mesir 1964 1970
Kenneth Kaunda Zambia 1970 1973
Houari Boumédienne Aljazair 1973 1976William Gopallawa Sri Lanka 1976 1978Junius Richard Jayewardene Sri Lanka 1978 1979Fidel Castro Kuba 1979 1983N. Sanjiva Reddy India 1983 1982
Zail Singh India 1982 1986Robert Mugabe Zimbabwe 1986 1989Janez Drnovšek Yugoslavia 1989 1990Stipe Mesić Yugoslavia 1991 1991Branko Kostić Yugoslavia 1991 1992Dobrica Ćosić Yugoslavia 1992 1992Suharto Indonesia 1992 1995
Ernesto Samper Pizano Kolombia 1995 1998
Andrés Pastrana Arango Kolombia 1998 1998
Nelson Mandela Afrika Selatan
1998 1999
Thabo Mbeki Afrika Selatan
1999 2003
Datuk Seri Mahathir bin Mohammad
Malaysia 2003 2003
Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi
Malaysia 2003 2006
Fidel Castro Kuba 2008Raúl Castro Kuba 2008
· India · Indonesia · Iran · Jamaika · Kamboja · Kamerun · Kenya · Kolombia · Komoro · Republik
Kongo · Republik
Demokratik Kongo
· Korea Utara · Kuba · Kuwait · Laos · Lebanon · Lesotho · Liberia
· Libya · Madagaskar · Maladewa · Malawi · Malaysia · Mali · Mauritania · Mauritius · Mongolia · Maroko · Mozambik · Myanmar · Namibia · Nepal · Nikaragua · Niger · Nigeria · Oman · Pakistan · Palestina · Panama
· Pantai Gading · Papua Nugini · Peru · Qatar · Rwanda · Saint Lucia · Saint Vincent
dan Grenadines
· Sao Tome dan Principe
· Senegal · Seychelles · Sierra Leone · Singapura · Somalia · Sri Lanka · Sudan · Suriname · Swaziland · Suriah
· Tanjung Verde · Tanzania · Thailand · Timor Leste · Togo · Trinidad dan
Tobago · Tunisia · Turkmenistan · Uganda · Uni Emirat
Arab · Uzbekistan · Vanuatu · Venezuela · Vietnam · Yaman · Yordania · Zambia · Zimbabwe
Negara pemantau:· Armenia · Azerbaijan · Brasil · Republik Rakyat Cina · El Salvador · Kazakhstan · Kosta Rika · Kroasia · Kirgizstan · Meksiko · Montenegro · Serbia · Ukraina· Uruguay
Organisasi pemantau:· Uni Afrika · Liga Arab · Perserikatan Bangsa-Bangsa
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Maka dari penjelasan dan pemaparan makalah di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa
gerakan non blok punya faktor-faktor misi dan keinginan tersendiri dari setiap negara
yang menjadi anggota gerakan non blok. di samping itu gerakan non blok juga punya
tujuan dan peranan penting bagi dunia.
B. SARAN
Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan dalam
penyusunan dan penelitian ini, baik dari isi maupun penulisannya. untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun senantiasa saya harapkan demi
penyempurnaan penyusunan ini dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
www.crayonpedia.org/.../BSE:Perkembangan_Lembaga-Lembaga_.
http://id.wikipdia.org/wiki/Geraka-Non-Blok, 2008. Dengan pengubahan
Soefyan-muhammad.blogspot.com