2.Askep Sistem Cerna
Transcript of 2.Askep Sistem Cerna
Asuhan keperawatan
Sistem pencernaan
askep
pengkajian evaluasi
1)Riwayat kep.
2) Pmx fisik
3) Pmx lab
Diagnosa implementasiintervensi
1)Nutrisi.
2) Eliminasi
Riwayat keperawatan
pola eliminasi
Rutinitas meningkatkan eliminasi
Perubahan eliminasi
Deskripsi klien (karakteristik feses)
diet
Asupan cairan tiap hari
Alat bantuan eliminasi
pembedahan
Diversi usus
pengobatan
Status emosional
Riwayat sosial
Mobilitas & ketangkasan
Pemeriksaan fisik
mulut
abdomen
rektum
Pemeriksaan Lab
Tes guaiak
Visualisasi langsung
endoskop
Tes guaiak
Visualisasi tidak langsung
Media kontras
Eliminasi & Pelepasan
1.Fungsi
urinari2.Fungsi gastrointestinal
3. Fungsi integumentari
4.Fungsi respiratorik
1. Ggn. Eliminasi urin2. Retensi urin 3. Inkontinesia urinarius (fungsional) 4. Inkontinensia urinarius (stress) 5. Inkontinensia urinarius (dorongan) 6. Inkontinensia urinarius (reflek)7. Resiko inkontinensia urinarius 8.Kesiapan dalam peningkatan eliminasi urin 9. Inkontinensia perkemihan (aliran berlebihan)
1. Inkontinensia defekasi 2. Diare 3. Konstipasi4. Risiko konstipasi 5. Persepsi konstipasi6.Disfungsi motilitas gastrointestinal7.Resiko Disfungsi motilitas gastrointestinal
1. ggn. Pertukaran gasa
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3. Gangguan ventilasi spontan
Perencanaan
1) Memahami eliminasi normal
2) Mengembangkan kebiasaan defekasi yang teratur.
3) Memahami dan mempertahankan asupan cairan dan makanan yang tepat.
4) Mengikuti program olahraga secara teratur‘
5) Memperoleh rasa nyaman.
6) Mempertahankan integritas kulit.
7) Mempertahankan konsep diri.
Evaluasi
1) klien akan mampu mengeluarkan feses yang lunak secara teratur tanpa merasa nyeri
2) Klien juga akan memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan pola eliminasi
3) Klien akan mampu melakukan defekasi secara normal dengan memanipulasi komponen-komponen alamiah dalam kehidupan sehari-hari seperti diet, asupan cairan, dan olahraga.
4) Ketergantungan klien pada tindakan bantuan untuk membantu defekasi seperti enema dan penggunaan laksatif, menjadi minimal.
5) Klien akan merasa nyaman dengan protokol ostomi dan mengidentifikasikan protocol tersebut sebagai sesuatu yang dapat dipraktikkan secara pasti.
nutrisinutrisi
2.Digesti
1. Pola menyusu bayi tidak efektif
2. Gangguan menelan 3. Ketidakseimbangan nutrisi
(kurang dari kebutuhan tubuh)
4. Ketidakseimbangan nutrisi ( lebih dari kebutuhan tubuh )
5. Risiko ketidakseimbansan nutrisi ( lebih dari kebutuhan tubuh)
3.Absorbsi
4..Metabolisme
5.Hidrasi
1. Kurang volume cairan2. Risiko kurang volume
cairan 3. Kelebihan volume
cairan 4. Kesiapan dalam
peningkatan keseimbangan cairan
5. Resiko ketidakseimbnagan elektrolit
6. Risiko ketidakseimbangan volume cairan
1. Resiko gangguan fungsi hati
2. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
3. Ikterus neonatus
1. makan