2.Askep Sistem Cerna

10
Asuhan keperawatan Sistem pencernaan

Transcript of 2.Askep Sistem Cerna

Page 1: 2.Askep Sistem Cerna

Asuhan keperawatan

Sistem pencernaan

Page 2: 2.Askep Sistem Cerna

askep

pengkajian evaluasi

1)Riwayat kep.

2) Pmx fisik

3) Pmx lab

Diagnosa implementasiintervensi

1)Nutrisi.

2) Eliminasi

Page 3: 2.Askep Sistem Cerna

Riwayat keperawatan

pola eliminasi

Rutinitas meningkatkan eliminasi

Perubahan eliminasi

Deskripsi klien (karakteristik feses)

diet

Asupan cairan tiap hari

Alat bantuan eliminasi

pembedahan

Diversi usus

pengobatan

Status emosional

Riwayat sosial

Mobilitas & ketangkasan

Page 4: 2.Askep Sistem Cerna

Pemeriksaan fisik

mulut

abdomen

rektum

Page 5: 2.Askep Sistem Cerna

Pemeriksaan Lab

Tes guaiak

Visualisasi langsung

endoskop

Tes guaiak

Visualisasi tidak langsung

Media kontras

Page 6: 2.Askep Sistem Cerna

Eliminasi & Pelepasan

1.Fungsi

urinari2.Fungsi gastrointestinal

3. Fungsi integumentari

4.Fungsi respiratorik

1. Ggn. Eliminasi urin2. Retensi urin 3. Inkontinesia urinarius (fungsional) 4. Inkontinensia urinarius (stress) 5. Inkontinensia urinarius (dorongan) 6. Inkontinensia urinarius (reflek)7. Resiko inkontinensia urinarius 8.Kesiapan dalam peningkatan eliminasi urin 9. Inkontinensia perkemihan (aliran berlebihan)

1. Inkontinensia defekasi 2. Diare 3. Konstipasi4. Risiko konstipasi 5. Persepsi konstipasi6.Disfungsi motilitas gastrointestinal7.Resiko Disfungsi motilitas gastrointestinal

1. ggn. Pertukaran gasa

2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

3. Gangguan ventilasi spontan

Page 7: 2.Askep Sistem Cerna

Perencanaan

1) Memahami eliminasi normal

2) Mengembangkan kebiasaan defekasi yang teratur.

3) Memahami dan mempertahankan asupan cairan dan makanan yang tepat.

4) Mengikuti program olahraga secara teratur‘

5) Memperoleh rasa nyaman.

6) Mempertahankan integritas kulit.

7) Mempertahankan konsep diri.

Page 8: 2.Askep Sistem Cerna

Evaluasi

1) klien akan mampu mengeluarkan feses yang lunak secara teratur tanpa merasa nyeri

2) Klien juga akan memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan pola eliminasi

3) Klien akan mampu melakukan defekasi secara normal dengan memanipulasi komponen-komponen alamiah dalam kehidupan sehari-hari seperti diet, asupan cairan, dan olahraga.

4) Ketergantungan klien pada tindakan bantuan untuk membantu defekasi seperti enema dan penggunaan laksatif, menjadi minimal.

5) Klien akan merasa nyaman dengan protokol ostomi dan mengidentifikasikan protocol tersebut sebagai sesuatu yang dapat dipraktikkan secara pasti.

Page 9: 2.Askep Sistem Cerna

nutrisinutrisi

2.Digesti

1. Pola menyusu bayi tidak efektif

2. Gangguan menelan 3. Ketidakseimbangan nutrisi

(kurang dari kebutuhan tubuh)

4. Ketidakseimbangan nutrisi ( lebih dari kebutuhan tubuh )

5. Risiko ketidakseimbansan nutrisi ( lebih dari kebutuhan tubuh)

3.Absorbsi

4..Metabolisme

5.Hidrasi

1. Kurang volume cairan2. Risiko kurang volume

cairan 3. Kelebihan volume

cairan 4. Kesiapan dalam

peningkatan keseimbangan cairan

5. Resiko ketidakseimbnagan elektrolit

6. Risiko ketidakseimbangan volume cairan

1. Resiko gangguan fungsi hati

2. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah

3. Ikterus neonatus

1. makan

Page 10: 2.Askep Sistem Cerna