3. Syukur Dan Spiritualitas Leader Pengalaman Ibu Teresa

3

Click here to load reader

description

leadership

Transcript of 3. Syukur Dan Spiritualitas Leader Pengalaman Ibu Teresa

Page 1: 3. Syukur Dan Spiritualitas Leader Pengalaman Ibu Teresa

Pengalaman ibu Teresa

Ketika saya menolong seseorang yang miskin di pinggir jalan, saya

dapat menolongnya dengan memberikan sepiring nasi atau

sepotong roti. Tetapi bagi orang-orang yang merasa terusir, tidak

diinginkan, tidak dicintai, ketakutan, orang-orang yang merasa

tercampakan dari masyarakat – kemiskinan spiritual seperti ini

jauh lebih sulit untuk diatasi. Mereka yang miskin secara materi

bisa jadi merupakan orang yang sangat mengagumkan.

Suatu satu sore kami pergi keluar dan menolong empat orang dari

pinggir jalan. Salah satu diantaranya benar-benar dalam kondisi

yang menyedihkan. Saya mengatakan kepada suster yang lain :

"Tolonglah ketiga orang tersebut, saya akan menolong orang ini".

Maka saya mencoba untuk menolongnya dengan sepenuh kasih

sayang. Saya baringkan ia di tempat tidur, dan terlihat secercah

senyum yang indah di wajahnya. Ia memegang jemariku, dan

mengucap satu patah kata : "Terimakasih" - dan ia pun meninggal.

11

Page 2: 3. Syukur Dan Spiritualitas Leader Pengalaman Ibu Teresa

Tak ada yang dapat saya lakukan kecuali menilai kembali

perasaan saya dihadapannya. Dan saya bertanya pada diri

sendiri : "Apa yang akan saya katakan jika saya berada di

posisinya?" Dan jawaban saya sangat sederhana. Saya akan

mencoba menarik perhatian orang kepada diri saya. Saya akan

berkata : "Saya lapar, saya sekarat, saya kedinginan, saya sakit"

atau sejenisnya. Tetapi yang ia berikan kepada saya jauh lebih

daripada itu, dia memberikan saya cinta yang luar biasa. Dan

iameninggal dengan senyum di wajah.

Kemudian ada seorang pria yang kami tolong dari dalam selokan,

sebagian tubuhnya sudah dimakan oleh ulat, dan ketika kami

telah membawanya ke rumah, dia hanya berkata : "Saya telah

hidup seperti seekor binatang di jalanan, tetapi saya akan

meninggal seperti malaikat, dicintai dan dirawat". Kemudian,

ketika kami telah selesai membersihkan semua ulat ditubuhnya,

yang dia katakan dengan senyum di wajahnya adalah: "Suster,

saya akan kembali ke rumah Tuhan" dan iapun meninggal.

Sangat mengagumkan melihat kebesaran jiwa dari orang tersebut,

yang dapat berbicara tanpa menyalahkan siapapun, tanpa

membandingkan apapun. Seperti malaikat - inilah kebesaran jiwa

orang-orang yang kaya secara spiritual walaupun miskin secara

materi....

12