REVISI - Proposal Penelitian TOFIN (Arabic Soduku Dengan Backtracking Dan Multiplicatif Congruentia
312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
Transcript of 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
1/33
SINTESIS DAN KARAKTERISASI EDIBLE FILM DARILIMBAH KULIT UDANG, LIDAH BUAYA DAN SORBITOLSEBAGAI ALTERNATIF PENGEMAS MAKANAN
Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Seminar Tugas AkhirDosen Pengampu: Himmatul Baroroh, M.Si
Oleh:M. Iqbal Maghfur12630017
JURUSAN KIMIAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIMMALANG
2015
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
2/33
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPlastik merupakan salah satu komponen utama dalam bidang industri yangberfungsi sebagai pengemasan suatu produk termasuk makanan. Pengemasanmerupakan hal terpenting untuk mempertahankan kualitas bahan pangan karenapengemas mampu bertindak sebagai penahan migrasi uap air, gas, aroma dan zatzatlain dari bahan ke lingkungan atau sebaliknya. Pemanfaatan plastik sebagaikemasan sering dipilih karena bersifat aman, kuat, dan ekonomis.Dewasa ini plastik sintetik diproduksi dunia untuk digunakan diberbagaisektor industri. Produk produk barang konsumsi dengan kemasan plastikcenderung meningkat seiiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Namun,plastik merupakan bahan pengemas yang dapat mencemari lingkungan karenamempunyai karakter yang nonbiodegradable, selain itu plastik dapat mencemaribahan pangan yang dikemas karena adanya zat-zat tertentu yang berpotensi sebagaikarsinogen yang dapat berpindah ke dalam bahan pangan yang dikemas ( Mc Hughdan Krochta, 1994 ). Permasalahan tersebut menjadi suatu topik yang menarikuntuk ditinjau kembali. Bersamaan dengan perkembangan sains dan teknologi sertaperhatian manusia terhadap lingkungan yang semakin meningkat maka banyakdilakukan penelitian untuk menemukan bahan pengemas yang lebih ramahterhadap lingkungan.Pemakaian plastik yang ringan dan umum dipakai satu kali, mengakibatkanlimbah plastik sangat banyak. Padahal limbah plastik tidak bisa terurai sepenuhnya
oleh mikroba. Apabila dibakar akan memberikan kontribusi CO2 seperti pemanasanglobal yang sangat tidak baik untuk kelestarian alam. Seperti firman Allah SWT:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatantangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (Qs. Ar-rum: 41).
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
3/33
Salah satu alternatif untuk menggantikan plastik adalah edible film karenasifatnya yang biodegradable, dan bertindak sebagai penghalang untuk pengambilanoksigen serta transfer uap air. Sehingga edible film tidak berbahaya dan dapatdimakan ( Krochta, 1992 ).Berdasarkan fakta dan kajian ilmiah yang ada, patimerupakan salah satu jenis polisakarida yang terdiri dari dua fraksi yang dapatdipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa ( 10-20%) dan fraksitidak terlarut disebut amilopektin ( 80-90% ) (Fessenden, 1994). Polisakaridaseperti pati dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan edible film. Pati seringdigunakan dalam industri pangan sebagai biodegradable film untuk menggantikanpolimer plastik karena ekonomis, dapat diperbaharui, dan memberikan karakteristikfisik yang baik (Bourtoom, 2007). Edible film yang terbuat dari pati bersifatisotropik, tidak berbau, tidak berasa, tidak beracun dan biodegradable (Flores dkk.,2007). Film yang terbuat dari pati juga lebih kuat dan fleksibel jika dibandingkandengan plastik dari lemak dan protein (Baldwin dkk., 1995). Pati terdapat dalamgandum, beras, jagung, kentang, jenis umbi-umbian, dan lidah buaya (YuliDarni,2008). gandum, beras, jagung, kentang, jenis umbi-umbian sebagian besardigunakan sebagai makanan pokok, sehingga dalam penelitian ini digunakan patilidah buaya agar tidak mengganggu produksi makanan pokok terutama diIndonesia. Selain itu lidah buaya merupakan tumbuhan yang mudah didapatkan dan
dibudidayakan.Salah satu sumber daya yang sangat potensial untuk dijadikan bahan dasarpembuatan edible film adalah khitosan. Khitosan biasanya terdapat dalam kulitudang yang merupakan turunan dari polisakarida. Pada saat ini limbah udang dankepiting yang berupa kepala dan karapas sudah semakin banyak diiringi denganmeningkatnya konsumsi manusia terhadap udang itu sendiri. Limbah udangtersebut dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran udara yang berbau busukakibat penguraian bakteri. Limbah ini apabila diolah dengan seksama akanmenghasilkan produk yang sangat bermanfaat untuk masyarakat, salah satunyaproduk edible film.Dalam pembuatan edible film dari khitosan diperlukan suatu bahanpendukung untuk memperkuat sifat mekaniknya yaitu plasticizer. Plasticizer
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
4/33
merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam suatu bahan pembentuk film untukmeningkatkan fleksibilitasnya, karena dapat menurunkan gaya intermolekulersepanjang rantai polimernya sehingga film akan luntur ketika dibengkokkan(Garcia et al. dalam Rodriguezet al. 2006). Menurut penelitian yang dilakukan olehRahmi Yulianti dan Erliana Ginting memberikan hasil bahwa gliserol yangdigunakan sebagai Plasticizer mempunyai kekuatan peregangan dan pemanjanganlebih rendah dibandingkan dengan sorbitol sebagai Plasticizer (Yulianti, 2011).Kelarutan sorbitol baik dalam alcohol panas dan sedikit larut dalam alcohol dingin,selain itu sorbitol mempunyai sifat yang sangat stabil terhadap asam, enzim, dansuhu sampai 140
Sehingga dalam penelitian ini digunakan sorbitol sebagai
plasticizer untuk pembuatan edible film dari khitosan dan pati lidah buaya.
1.2 Rumusan Masalah1. Berapakah konsentrasi terbaik dari pati lidah buaya dan khitosan untukmembuat edible film?2. Berapakah konsentrasi sorbitol dalam pembuatan edible film?3. Bagaimana karakteristik sifat mekanik edible film pada konsentrasi terbaikdari pati lidah buaya, khitosan, dan sorbitol sebagai plasticizer?4. Berapa lama penguraian edible film bisa menjadi netral kembali?
1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui perbandingan konsentrasi terbaik dari pati lidah buayadan khitosan dalam pembuatan edible film?2. Untuk mengetahui konsentrasi sorbitol dalam pembuatan edible film?3. Untuk mengetahui karakteristik sifat mekanik edible film pada konsentrasiterbaik dari pati lidah buaya, khitosan, dan sorbitol sebagai plasticizer?4. Untuk mengetahui berapa lama penguraian edible film bisa menjadi netralkembali?
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
5/33
1.4 ManfaatManfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui karakteristik EdibleFilm dari bahan terbaik (secara literatur) yaitu pati lidah buaya, khitosan, dansorbitol sebagai plasticizer.
1.5 Batasan Masalah1. Konsentrasi pati lidah buaya dan khitosan yang digunakan dalam penelitianini adalah 100%, 25%:75%, 50%:50%, 75%:25%, 100%.2. Konsentrasi sorbitol yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%,0,0125%, 0,025%3. Karakteristik sifat mekanik dalam penelitian ini adalah ketebalan, kekuatantarik, kekuatan pemanjangan, laju transmisi uap air, spectra IR dan SEMpada sampel terbaik.4. Untuk mengetahui lama penguraian edible film digunakan jamurAspergillus Niger.
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
6/33
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian TerdahuluNurdiana (2002) menggunakan bahan utama khitosan dan sorbitol sebagaiplasticizer mendapatkan hasil bahwa penambahan sorbitol akan mempengaruhikekuatan tarik dimana semakin besar konsentrasi sorbitol maka kekuatan tarikedible film akan semakin menurun, tetapi meningkatkan nilai persen perpanjangan.Nilai ketebalan edible film akan semakin tinggi seiring dengan bertambahnyakonsentrasi sorbitol. Penambahan sorbitiol akan mengakibatkan turunnya nilai lajutransmisi baik untuk laju transmisi oksigen maupun laju transmisi uap air.Nurhesa (2012) menggunakan pati kulit singkong dengan penambahansorbitol sebanyak 1,5; 2; dan 2,5 mL serta penambahan asam asetat sebanyak 1,5mL mendapatkan hasil bahwa Tensile strength bioplastik dengan variasi sorbitolmasing-masing adalah 26,70 MPa, 49,00 MPa, dan 37,85 Mpa, sedangkanelongation masing-masing adalah 25%, 106, 67%, dan 65%, sehingga bioplastikpaling baik adalah yang paling tinggi harga tensile stength dan elongation-nyayaitu pada volume sorbitol 2 mL. Ketahanan bioplastik terhadap jamur Aspergillusniger adalah semakin cepat dengan penambahan sorbitol yaitu 67,04 %, 78,86 %,dan 77,07 %, sehingga yang tercepat ada pada 78,86 % dengan volume sorbitol 2mL.Utomo, Wahyu Arief., dkk (2013) menggunakan pati lidah buaya, khitosan,aquades, dan tambahan asam cuka sebanyak 5% dengan parameter pengaruh suhu
dan lama pengeringan mendapatkan hasil analisa dari lima parameter plastikbiodegradable diperoleh sifat fisikokimiawi yang meliputi kuat tarik, elongasi,swelling, dan ketebalan yang terbaik yaitu pada perlakuan suhu 50 C dan waktupengeringan 2 jam. Pada perlakuan ini diperoleh nilai kuat tarik 104,648 MPa;elongasi 2,778 %; rerata swelling (ketahanan terhadap air) 22,571% dan ketebalanrata-rata 218,444 m dengan waktu degradasi selama 7 hari.
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
7/33
Yulianti dan Ginting (2012) yang 4 varietas pati yaitu ubi kayu, ubi jalar,ganyong, dan garut dengan interaksi plasticizer yang digunakan yaitu sorbitol dangliserol mendapatkan hasil bahwa pati garut dan pati ubi jalar lebih sesuai untukbahan pembuatan edible film dibandingkan dengan pati ubi kayu dan ganyong.Penggunaan gliserol dan sorbitol tidak memberikan pengaruh yang signifikanterhadap sifat fisik edible fim yang dibuat dari kedua jenis pati tersebut.
Tabel 2.1 Sifat fisik edible film dari beberapa jenis pati dan plasticizer (Yuliantidan Ginting, 2012).Perlakuan
Ketebalan
Tingkat
Kekuatan
Pemanjangan
(mm)
Kecerahan
Peregangan
(%)
(L*)
(N)
Pati & GliseroUbi kayu
0,02
81,5
0,9
2,0
Ganyong
0,03
80,4
0,4
1,5
Ubi Jalar
0,03
81,0
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
8/33
1,3
2,0
Garut
0,03
80,9
1,5
2,6
Ubi kayu
0,02
81,3
0,9
1,4
Ganyong
0,03
80,3
1,2
1,7
Ubi Jalar
0,03
80,7
1,6
2,1
Garut
0,03
81,7
1,7
2,6
Pati & Sorbitol
L*= berkisar dari hitam (0) sampai putih (100)
Indriyanto, Irfan., dkk (2014) menggunakan tepung pektin lidah buaya yang
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
9/33
dibuat dari lidah buaya jenis aloe vera barbandies dengan penambahan variasikonsentrasi gliserol 20%, 25%, 30%, 35%, dan penambahan larutan khitosan 5ml,10ml, 15ml, 20ml mendapatkan hasil bahwa, gliserol memiliki kuat tarik tertinggipada penambahan 20% yaitu sebesar 5,88 Mpa, nilai kuat tarik tertinggi plastikbiodegradable dari pektin lidah buaya dengan penambahan kitosan padapenambahan kitosan 20 mL yaitu sebesar 12,06 Mpa, nilai elongasi terbaik pada
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
10/33
bioplastik tanpa penambahan kitosan yaitu sebesar 11,43%, nilai ketahanan airterbaik plastic biodegradable dari pektin lidah buaya pada penambahan kitosan 20mL yaitu sebesar 11,05%, nilai biodegradability terbaik plastik terbaik pada plastiktanpa penambahan kitosan yaitu sebesar 77,28%, berdasarkan uji FT-IR plastikbiodegradable terdapat gugus fungsi O-H, N-H amina, CH alkan dan CO gugusfungsi tersebut merupakan gugus yang bersifat polar sehingga plastik merupakanbahan yang ramah lingkungan, pada aplikasi plastik biodegradable sebagaipembungkus jenang diketahui bahwa jenang yang dibungkus plastik biodegradablemempunyai tekstur, bau dan bentuk yang hampir sama dengan jenang yangdibungkus dengan plastik sintetis.Sara, Nathaliya Edyson M (2015) menggunakan bahan utama whey produksamping dangke (diperoleh dari kabupaten Enrekang) dengan variasi konsentrasisorbitol sebagai plasticizer 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa edible film yang dihasilkan memiliki nilai ketebalan berkisarantara 0,029-0,042 mm, kekuatan tarik antara 10,30-12,30 N, kemuluran antara20,0073,33 %, laju transmisi uap air antara 1,0563,250 (g/m2.h), nilai warna L(kecerahan) edible film antara 84,280 - 90,717, nilai warna a (kehijauan) -4,3782,908 dan nilai warna b (kekuningan) antara -0,123 3,745. Penambahankonsentrasi sorbitol tidak berpengaruh (P0,05) terhadap nilai ketebalan, lajutransmisi uap air dan nilai warna L (kecerahan), namun berpengaruh nyata(P
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
11/33
Donhowe dan Fennema (1994) membagi komponen utama penyusun ediblefilm ke dalam hidrokoloid, lipid, dan komposit (campuran hidrokoloid dan lipid).Hidrokoloid dapat berupa protein, turunan selulosa, alginat, pectin, pati, danpolisakarida lain. Lipid yang umum digunakan antara lain lilin, asil gliserol, danasam lemak. Edible film komposit dapat berupa film emulsi lipid-hidrokoloid.Sifat dari ketiga kelompok tersebut mempunyai karakteristik masing masing. Film dari bahan dasar lipid mempunyai laju transmisi uap air dan kekuatanmekanik yang rendah, sedangkan protein dan karbohidrat bersifat kuat tapi lajutransmisi uap airnya tinggi. Komposit film, yang merupakan gabungan dari proteindan lipid atau gabungan dari karbohidrat dan lipid, mempunyai laju transmisi lebihrendah dibanding film dengan bahan dasar protein dan lipid, akan tetapi memilikikekuatan mekanik yang lebih kuat dibanding film dengan bahan dasar lipid (Ruan,dkk., 1998).Edible film dapat berperan sebagai lapisan yang dapat didegradasi olehbakteri dan terbuat dari sumber daya yang dapat diperbaharui. Film ini dapatmengganti petroleum-based film atau upaya untuk meningkatkan kepedulianlingkungan. Saat ini film yang dapat didegradasi berasal dari protein danpolisakarida (Parris, dkk., 1995).Secara garis besar, mekanisme pembentukan film dengan bahan dasarpolisakarida yaitu dengan memutuskan bagian polimer untuk membentuk kembalirantai polimer menjadi matriks film atau gel. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh
penguapan larutan hidrofilik, ikatan hydrogen, elektrolitik, dan ikatan ionic(Buttler, dkk., 1996).Pengembangan edible film pada makanan selain dapat memberikan kualitasproduk yang lebih baik dan memperpanjang daya tahan, juga dapat merupakanbahan pengemas yang ramah lingkungan. Edible film memberikan alternatif bahanpengemas
yang
tidak
berdampak
pada
pencemaran
lingkungan
karena
menggunakan bahan yang dapat diperbaharui dan harganya murah (Bourtoom,2007).Polisakarida seperti pati dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatanedible film. Pati sering digunakan dalam industri pangan sebagai biodegradable
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
12/33
film untuk menggantikan polimer plastik karena ekonomis, dapat diperbaharui, danmemberikan karakteristik fisik yang baik (Bourtoom, 2007). Pati terdapat dalamgandum, beras, jagung, kentang, jenis umbi-umbian, dan lidah buaya (Yulianti danGinting, 2012). gandum, beras, jagung, kentang, jenis umbi-umbian sebagian besardigunakan sebagai makanan pokok, sehingga dalam penelitian ini digunakan patilidah buaya agar tidak mengganggu produksi makanan pokok terutama diIndonesia. Selain itu lidah buaya merupakan tumbuhan yang mudah didapatkan dandibudidayakan.
Tabel 2.2 Standar Film Pada Kondisi UmumGrade
Kekuatan Tarik
Elongasi (%)
(kgf/15mm)
Transmisi
Transmisi
Oksigen
uap air
(ml/m2/24 jam)
(ml/m2/jam)
1.
20 min
1000 min
0,1 maks
1 maks
2.
15 min
700 min
0,5 maks
1,5 maks
3.
10 min
500 min
1 maks
2 maks
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
13/33
4.
7,0 min
300 min
2 maks
3 maks
5.
5,0 min
100 min
5 maks
5 maks
6.
4,0 min
70 min
10 maks
7 maks
7.
3,0 min
50 min
30 maks
10 maks
2,0 min
30 min
50 maks
15 maks
8.
1,5 min
20 min
100 maks
20 maks
9.
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
14/33
1,0 min
10 min
200 maks
25 maks
10.
0,7 min
5 min
Lebih dari 200
30 maks
11.
0,5 min
-
-
40 maks
12.
0,3 min
-
-
50 maks
13.
0,2 min
-
-
100 maks
14.
0,1 min
-
-
200 maks
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
15/33
2.2.2 Lidah BuayaLidah buaya masuk pertama kali ke Indonesia sekitar abad ke- 17. Tanamantersebut dibawa oleh petani keturunan Cina. Tanaman lidah buaya dimanfaatkansebagai tanaman hias yang ditanam sembarangan di pekarangan rumah dandigunakan sebagai kosmetika untuk penyubur rambut. Sekitar tahun 1990, tanamanini baru digunakan untuk industri makanan dan minuman (Furnawanthi, 2002).Terdapat beberapa jenis Aloe yang umum dibudidayakan, yaitu Aloesorocortin yang berasal dari Zanzibar, Aloe barbadensis Miller, dan Aloe vulgaris.Namun lidah buaya yang saat ini dibudidayakan secara komersial di Indonesiaadalah Aloe barbadensis Miller atau yang memiliki sinonim Aloe vera Linn(Suryowidodo, 1988).Lidah buaya dapat tumbuh di daerah yang kering. Hal ini dikarenakan lidahbuaya dapat menutup stomatanya sampai rapat pada musim kemarau untukmelindungi kehilangan air dari daunnya. Lidah buaya juga dapat hidup di daerahberiklim dingin, karena lidah buaya termasuk tanaman CAM (crassulance acidmetabolism). Tanaman CAM adalah tanaman sukulen yang memiliki daging dauntebal dan memiliki kebiasaan untuk tidak membuka stomatanya pada siang hari.Saat malam hari stomata daun ini akan membuka, memungkinkan uap air masukdan tidak terjadi penguapan air, sehingga air di dalam tubuhnya dapatdipertahankan (McVicar, 1994).Kandungan dalam lidah buaya menyebabkan tanaman ini menjadi tanamanmultikhasiat. Kandungan tersebut berupa aloin, emodin, resin, lignin, saponin,antrakuinon, vitamin, mineral,pati, dan lain sebagainya. Selain itu lidah buaya
tidak menyebabkan keracunan baik pada tanaman ataupun pada hewan, sehinggadapat digunakan dalam industri dengan diolah menjadi gel, serbuk, ekstrak, pakanternak, atau berbagai produk yang lain (Suryowidodo, 1988).Pati merupakan polisakarida berupa polimer dari a-D-glukos . P ti terd p tp
d
sel
k
r d
n biji t
n
m
n seb
g
i p
rtikel y
ng tid
k l
rut
ir y
ng disebutgr
nul
. P
ti d
p
t dicern
deng
n cep
t oleh tubuh d
n merup
k
n sumber energiy
ng penting d
l
m b
h
n p
ng
n. H
mpir seteng
h d
ri p
ti y
ng dih
silk
ndigun
k
n p
d
pembu
t
n sirup d
n gul
. P
ti, digun
k
n d
l
m berb
g
i p
ng
n
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
16/33
ol
h
n seperti s
us, puding d
n pengisi pie, sert
d
l
m berb
g
i industri sepertiindustri tekstil, kert
s sert
seb
g
i b
h
n b
ku p
d
pembu
t
n pl
stikbiodegr
d
ble (D
videk dkk., 1990).
2.2.3 Khitos
nKhitin merup
k
n b
h
n y
ng p
ling b
ny
k di
l
m setel
h selulos
.Turun
n d
ri khitin y
itu khitos
n. N
m
khitin ber
s
l d
ri b
h
s
yun
ni y
ituchiton y
ng
rtiny
m
ntel sur
t (co
t of m
il) (Sh
hidi, dkk., 1999).Kulit ud
ng d
n c
ngk
ng kepiting limb
h se
food merup
k
n sumberpotensi
l pembu
t
n khitin d
n khitos
n, y
itu biopolymer y
ng sec
r
komersilberpotensi d
l
m berb
g
i bid
ng industri. M
nf
t khitin d
n khitos
n di berb
g
ibid
ng industri moderen cukup b
ny
k, di
nt
r
ny
d
l
m industri f
rm
si,biokimi
, bioteknologi, biomedik
l, p
ng
n, gizi, kert
s, tekstil, pert
ni
n,kosmetik, membr
n d
n keseh
t
n. Dis
mping itu, khitin d
n khitos
n sert
turun
nny
mempuny
i sif
t seb
g
i b
h
n pengemulsi ko
gul
si d
n peneb
lemulsi (Purw
nti, A. 2010).Kulit ud
ng meng
ndung protein 25- 40%, k
lsium k
rbon
t 45-50%, d
nkhitin 15- 20%, tet
pi bes
rny
k
ndung
n komponen tersebut terg
ntung p
d
jenis ud
ng d
n temp
t hidupny
. C
ngk
ng kepiting meng
ndung protein 15,6023,90%, k
lsium k
rbon
t 53,70-78,40%, d
n khitin 18,70-32,20% y
ng jug
terg
ntung p
d
jenis kepiting d
n temp
t hidupny
(Purw
nti, A. 2010).Khitin merup
k
n biopolymer y
ng terd
p
t d
l
m ekso skeleton
invertebr
t
d
n polis
k
rid
terbes
r setel
h selulos
(Kittur, dkk., 1998). Khitin,poly-b-(1-4)-N-Glukosamin, terdapat pada inatang ineverte rata laut, serangga,fungi, dan jamur. Khitin dan khitosan merupakan senyawa golongan kar ohidratyang dihasilkan dari lim ah hasil laut, khususnya golongan udang, kepiting, ketam,dan kerang (Angka dan Suhartono, 2000).Secara kimiawi khitin merupakan polimer-(1,4)-2-asetamida-2-dioksi-Dglukosa yangtidak dapat dicerna oleh mamalia. Khitin tidak larut dalam airsehingga penggunaannya ter
atas. Namun dengan modifikasi struktur kimianyamaka akan diperoleh senyawa turunan khitin yang mempunyai sifat kimia yang
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
17/33
le
ih
aik. Salah satu turunan khitin adalah khitosan, suatu senyawa yangmempunyai rumus kimia poli -(1,4)-2-amino-2-dioksi-D-glukosa yang dapatdihasilkan dari proses hidrolisis khitin menggunakan
asa kuat (proses deasetilasi)Per
edaan khitin dan khitosan terletak pada kandungan nitrogennya. Bilakandungan total nitrogennya kurang dari 7%, maka polimer terse
ut adalah khitindan apa
ila kandungan total nitrogennya le
ih dari 7% maka dise
ut khitosan(Sanjaya, I Gede, 2011).
2.2.3.1 Ekstraksi KhitosanPenelitian tentang cara pengolahan dan pemanfaatan kulit udang telah anyak dilakukan. Menurut Prasetyo (2004), derajat deasetilasi khitosan ditentukanoleh
e
erapa faktor, yaitu konsentrasi NaOH, suhu dan lama proses deasetilasinya(Prasetyo, 2004). Peneliti lainnya, Srijanto dan Imam (2005) mempelajari pengaruhsuhu reaksi terhadap derajat deasetilasi khitosan, dimana dengan naiknya suhureaksi, maka derajat deasetilasi khitosan yang diperoleh juga meningkat. Hasilpenelitiannya menunjukkan pada suhu 140, 130, dan 100 C diperoleh derajatdeasetilasi khitosan erturutturut se esar 83,26; 82,66; dan 74,29% denganmenggunakan
asa kuat dan lama reaksi 4 jam (Srijanto dan Imam, 2005). Hasilpenelitian Alamsyah, dkk., 2007 menunjukkan proses deasetilasi yang dilakukandengan menggunakan NaOH 50% pada suhu 140 C selama 4 jam diperoleh
khitosan larut air dengan derajat deasetilasi se
esar 70%. Alamsyah juga menelititentang pengaruh urutan proses isolasi khitin, hasilnya tahap demineralisasideproteinasi menghasilkan rendemen khitin dan derajat deasetilasi yang le ih aikdi andingkan dengan proses deproteinasi-demineralisasi (Alamsyah, dkk., 2007).Hasil penelitian Larita menunjukkan
ahwa proses deasetilasi khitin yangdilakukan dengan menggunakan NaOH 60%, suhu 120- 140C serta lama reaksi 90menit diperoleh khitosan dengan derajat deasetilasi hanya se esar 56,52% (Larita,2006). Weska dan Moura melaporkan kondisi optimum yang didapatkan untukreaksi deasetilasi khitin yaitu pada konsentrasi NaOH 48%, suhu 130oC dan lamareaksi 90 menit menghasilkan khitosan dengan derajat deasetilasi 90% (Weska danMoura, 2006). Erna melaporkan, dengan kondisi reaksi yang sama dengan
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
18/33
penelitian Weska dan Moura yaitu NaOH 48%, suhu 130oC dan lama reaksi 90menit menghasilkan khitosan dengan derajat deasetilasi yang jauh le
ih kecil yaitu erturut-turut 60,63; 63,31; dan 60,31% untuk cangkang kepiting, kulit udangwindu dan kulit udang manis. Hal ini mungkin dise
a
kan karena kandunganmineral pada kulit udang dan cangkang kepiting yang
er
eda. Penelitian Weskadan Moura dilakukan di Jepang. sedangkan penelitian Erna dilakukan di Bali, Ernajuga melaporkan dari proses demineralisasi cangkang kepiting dengan HCl 1,5 Mtanpa pemanasan, rendemen khitin yang diperoleh hanya 9,54%, sedangkan dalampustaka, khitin yang diperoleh dari cangkang kepiting se
esar 18,70-32,30%(Ernawati, 2008).Mengingat khitin dan khitosan hasil pengolahan kulit udang dan cangkangkepiting memiliki nilai ekonomis yang tinggi, maka sangatlah penting untukmengolah kulit udang atau cangkang kepiting dalam pemanfaatannya se
agaiedi le film.Pada umumnya mutu khitosan terdiri e erapa parameter yaitu o otmolekul, kadar air, kadar a u, kelarutan, warna, dan derajat deasetilasi (ornum,1992). Syarat-syarat khitosan komersial dapat dilihat pada ta
el 2.1
Ta el 2.1 syarat-syarat khitosan komersialSifat
Nilai Khusus
Ukuran partikel
Butiran u uk
Kadar air (% k)
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
19/33
>2000
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
20/33
Berikut adalah
entuk struktur molekul Khitin dan Khitosan (Shahidi, dkk., 1999).
Gam ar 2.1 Struktur Molekul Khitin (Shahidi, dkk., 1999).
Gam
ar 2.2 Struktur Molekul Khitosan (Shahidi, dkk., 1999).
2.2.3.2 Khitosan Se
agai Edi
le FilmBahan
ahan yang
isa digunakan dalam pem
entukan edi
le film adalahprotein, polisakarida, lemak, waxes, dan turunannya (Canes, dkk., 1998). Larutanpolisakarida iasa digunakan dalam hu ungnannya dengan pengental sehinggadapat menaikkan kekentalan ketika dikeringkan. Polisakarida yang dapatmem
entuk edi
le film termasuk turunan selulosa, khitosan, tepung, dekstrin,tepung konjac, pulullan, alginat, keragenan, dan pati (Buttler, dkk., 1996). Filmdengan ahan khitosan mempunyai sifat yang kuat, elastis, fleksi el dan sulit untukdiro ek. Ke anyakan dari sifat mekanik se anding dengan polimer komersialdengan kekuatan sedang (Buttler, dkk., 1996).
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
21/33
Hoagland dan Parris (1996) mengemukakan alasan dalam mem
uat filmdengan
ahan dasar khitosan:1. Khitosan merupakan turunan khitin, polisakarida paling
anyak di
umisetelah selulosa.2. Khitosan dapat mem
entuk film dan mem
rane dengan
aik.3. Sifat kationik selama pem
entukan film merupakan interaksi elektrostatikdengan anionik.Khitosan film mempunyai nilai permea ilitas air yang cukup dan isadigunakan untuk meningkatkan umur simpan produk segar, dan se
agai cadanganmakanan dengan nilai aktivitas air yang le
ih tinggi (Kittur, dkk., 1998). Buttler,dkk., (1996) mengamati ahwa khitosan film merupakan penghalang yang aikterhadap oksigen tetapi penghalang yang kurang terhadap uap.Kemampuan dari khitosan film di
atasi oleh permea
ilitas kelem
a
anyang relative tinggi. Salah satu kegunannya yaitu se agai pengemas roti, dimanadifusi kelem a an yang melalui kemasan dapat digunakan dalam menyeim angkankelem a an kulitnya yang rendah (Caner, dkk., 1998).
2.2.4 Sor itol Se agai PlasticizerPlasticizer adalah ahan yang ditam ahakan dalam pem uatan edi le film.Berfungsi untuk mengatasi sifat rapuh lapisan film. Plasticizer ter agi atas
e
erapa jenis pem
uatan edi
le film yaitu: a) mono, di-, dan oligosakarida;
)poliol (seperti gliserol dan turunannya, polyetilen glikol, sor itol); dan c) lipid dan
turunannya (asam lemak, monogliserida dan esternya, asetogliserida, pospholipidadan emulsifier lain) (Krisna, 2011).Sor itol pertama kali ditemukan oleh ahli kimia dari Perancis yaitu JosephBoosingault pada tahun 1872 dari iji tanaman unga ros. Proses hidrogenasi gulamenjadi sor itol mulai erkem ang pada tahun 1930. Secara alami sor itol jugadapat dihasilkan dari
er
agai jenis
uah (Lukita dan Susanti, 2011). Rumus kimiasor itol dapat dilihat pada Gam ar 2.3.
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
22/33
Gam
ar 2.3 Struktur Molekul Sor
itol (Soesilo, dkk., 2005).
Sor
itol adalah senyawa monosakarida polyhidrik alkohol. Nama kimia laindari sor itol adalah hexitol atau glusitol dengan rumus kimia C6H14O6 digunakanse
agai agen pengontrol kelem
a
an sedangkan untuk fungsi spesifiknya se
agaiplasticizer. Sor
itol merupakan suatu poliol (alkohol gula)
ahan pemanis yangditemukan dalam
er
agai produk makanan, kemanisan sor
itol sekitar 60% darikemanisan sukrosa (gula te u) dengan ukuran kalori sekitar sepertiganya. Le ihlanjut dikemukakan
ahwa sor
itol
ersifat nonkarsinogenik (tidak menye
a
kankanker) dan dapat
erguna
agi orang-orang penderita dia
etes, secara kimiawisor
itol sangat reaktif dan sta
il. Sor
itol dapat
erada pada suhu tinggi dan tidakmengalami reaksi Maillard (pencoklatan) (Nofita, 2011).Film yang menggunakan plasticizer sor
itol dapat menghasilkan kekuatantarik film yang le ih esar di andingkan film dengan plasticizer gliserol. Hal inimenunjukkan ahwa efisiensi sor itol dalam pengujian kekuatan tarik film se agaiplasticizer le
ih
esar daripada gliserol (Wirawan, dkk., 2012). Poliol sepertisor itol merupakan plasticizer yang cukup aik untuk mengurangi ikatan hidrogeninternal sehingga akan meningkatkan jarak intermolekul. Penggunaan sor itolse agai plasticizer diketahui le ih efektif, sehingga dihasilkan film denganpermea
ilitas oksigen yang le
ih rendah
ila di
andingkan dengan menggunakangliserol (Widyaningsih, dkk., 2012).
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
23/33
Edi
le film dengan plasticizer sor
itol memiliki nilai permea
ilitas uap airyang le
ih
esar dari pada dengan plasticizer gliserol. Hal ini dise
a
kan karenasor itol memiliki ukuran molekul yang le ih esar di andingkan gliserol yangakan memper
esar volume
e
as antar rantai polimer sehingga mempermudahtransfer molekul air. Dari segi sifat film yang ter
entuk, film dengan plasticizergliserol le ih fleksi el dan elastis daripada film dengan plasticizer sor itol(Wirawan, dkk., 2012).
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
24/33
2.3 Kerangka Berpikir
Studi litearut
Diskusi pemecahan masalah
Penelitian
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
25/33
2.4 HipotesisPati merupakan polisakarida
erupa polimer dari a-D-glukos
. P
ti terd
p
tp
d
sel
k
r d
n biji t
n
m
n seb
g
i p
rtikel y
ng tid
k l
rut
ir y
ng disebutgr
nul
. P
ti d
p
t dicern
deng
n cep
t oleh tubuh d
n merup
k
n sumber energiy
ng penting d
l
m b
h
n p
ng
n. H
mpir seteng
h d
ri p
ti y
ng dih
silk
ndigun
k
n p
d
pembu
t
n sirup d
n gul
. P
ti, digun
k
n d
l
m berb
g
i p
ng
nol
h
n seperti s
us, puding d
n pengisi pie, sert
d
l
m berb
g
i industri sepertiindustri tekstil, kert
s sert
seb
g
i b
h
n b
ku p
d
pembu
t
n pl
stikbiodegr
d
ble (D
videk dkk., 1990).Ho
gl
nd d
n P
rris (1996) mengemuk
k
n
l
s
n d
l
m membu
t filmdeng
n b
h
n d
s
r khitos
n:4. Khitos
n merup
k
n turun
n khitin, polis
k
rid
p
ling b
ny
k di bumisetel
h selulos
.5. Khitos
n d
p
t membentuk film d
n membr
ne deng
n b
ik.6. Sif
t k
tionik sel
m
pembentuk
n film merup
k
n inter
ksi elektrost
tikdeng
n
nionik.Pl
sticizer
d
l
h b
h
n y
ng dit
mb
h
k
n d
l
m pembu
t
n edible film.Berfungsi untuk meng
t
si sif
t r
puh l
pis
n film. Pl
sticizer terb
gi
t
sbeber
p
jenis pembu
t
n edible film y
itu:
) mono, di-, d
n oligos
k
rid
; b)poliol (seperti gliserol d
n turun
nny
, polyetilen glikol, sorbitol); d
n c) lipid d
nturun
nny
(
s
m lem
k, monogliserid
d
n esterny
,
setogliserid
, pospholipid
d
n emulsifier l
in) (Krisn
, 2011).Sesu
i deng
n beber
p
ul
s
n liter
tur tersebut m
k
penulis mel
kuk
nhipotesis b
hw
p
ti d
ri lid
h bu
y
, khitos
n d
ri limb
h kulit ud
ng, d
nsorbitol y
ng digun
k
n seb
g
i pl
sticizer d
p
t membentuk edible film. MenurutUtomo, W
hyu Arief., dkk (2013) y
ng menggun
k
n p
ti lid
h bu
y
, khitos
n,
qu
des, d
n t
mb
h
n
s
m cuk
seb
ny
k 5% edible film d
p
t terur
i olehlingkung
n sel
m
7 h
ri. Sehingg
d
l
m peneliti
n ini dit
mb
hk
n pl
sticizery
ng berfungsi untuk meng
t
si sif
t r
puh l
pis
n film. Dih
r
pk
n d
ripen
mb
h
n pl
sticizer tersebut d
p
t men
mb
h w
ktu pengur
i
n edible film.H
l ini dik
ren
k
n w
ktu 7 h
ri untuk pengur
i
n edible film dir
s
terl
lu cep
t.
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
26/33
BAB IIIMETODOLOGI3.1 Des
in Peneliti
nPeneliti
n ini disusun menggun
k
n r
nc
ng
n
c
k lengk
p f
ctori
ldeng
n du
f
ktor d
n tig
ul
ng
n. F
ktor pert
m
d
l
h perb
nding
nkonsentr
si p
ti d
n kitos
n y
itu 100%, 25%:75%, 50%:50%, 75%:75%, 100%,sed
ngk
n f
ktor y
ng kedu
d
l
h konsentr
si sorbitol seb
g
i pl
sticizer y
itu0%, 0,0125, 0,025. Sel
njutny
dil
kuk
n k
r
kteristik sif
t mek
nik terh
d
pedible film dim
n
b
t
s
n sif
t mek
nik y
ng digun
k
n
d
l
h keteb
l
n,keku
t
n t
rik, keku
t
n pem
nj
ng
n, spektr
IR d
n SEM p
d
s
mpel terb
ik.Digun
k
n j
mur Aspergillus Niger untuk menget
hui ber
p
l
m
pengur
i
nedible film menj
di netr
l kemb
li (terur
i).
3.2 Al
t d
n B
h
nAl
t y
ng digun
k
n d
l
m peneliti
n ini
d
l
h c
w
n, desik
tor, ner
c
n
litik, pipet, gel
s
rloji, be
ker gl
ss, gel
s ukur, peng
duk, k
c
, b
skom,incub
tor, hot pl
te, m
gnetic stirrer,
l
t untuk
n
lisis keteb
l
n (Micro-c
lMessmer), keku
t
n pem
nj
ng
n (P
per Tensile Strength).B
h
n b
h
n y
ng digun
k
n d
l
m peneliti
n ini
d
l
h ekstr
k p
tilid
h bu
y
, limb
h kep
l
ud
ng, sorbitol,
s
m
set
t, b
h
n b
h
n kimi
untukpembu
t
n kitos
n (HCl 0,1 N, N
OH 3,5%, Aqu
des, N
OH pek
t 60% d
n
s
m
set
t), b
h
n untuk
n
lisis k
d
r
ir d
n l
ju tr
nsimisi u
p
ir d
n oksigen.
3.3 Metode Peneliti
nMetode y
ng digun
k
n d
l
m pembu
t
n kitos
n d
ri limb
h kulit ud
ngberd
s
rk
n p
d
Pusp
w
ti d
n Simpen (2010), d
l
m pembu
t
n ekstr
k p
tilid
h bu
y
digun
k
n metode ekstr
ksi.Metode y
ng digun
k
n d
l
m pembu
t
n edible film, pert
m
p
ti d
nkitos
n dil
rutk
n d
l
m
s
m
set
t deng
n perb
nding
n konsentr
si 100%,25%:75%, 50%:50%, 75%:75%, 100%. L
rut
n dihomogenk
n deng
n m
gneticstirrer
g
r l
rut
n tersuspensi deng
n sempurn
. L
rut
n tet
p di
duk, kemudi
n
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
27/33
dit
mb
h deng
n pl
sticizer (sorbitol) deng
n konsentr
si 0%, 0,0125, 0,025%.Pen
mb
h
n ini dil
kuk
n sedikit demi sedikit
g
r inter
ksi berj
l
n sempurn
.Pl
stik jilid (mik
) d
n k
c
seb
g
i cet
k
n edible film dibersihk
n.B
gi
n pinggir k
c
dib
t
si deng
n selotip untuk menceg
h kelu
rny
l
rut
n.L
rut
n ditu
ng di
t
s k
c
, l
lu dir
t
k
n s
mp
i kepinggirny
.Setel
h itu dikeringk
n dib
w
h sin
r m
t
h
ri kemudi
n dibi
rk
n p
d
suhu k
m
r sel
m
24 j
m untuk melengk
pi pengering
n d
n sup
y
dingin.Setel
h terbentuk kemudi
n dilep
sk
n d
ri cet
k
n sec
r
perl
h
n l
h
n
g
rfilm tid
k rus
k. Film disimp
n d
l
m
luminium foil untuk mempert
h
nk
nke
d
n d
n kemudi
n di
n
lisis.
3.3 An
lisisAn
lisis y
ng dil
kuk
n d
l
m penleiti
n ini meliputi
n
lisis fisik p
d
edible film y
itu keteb
l
n, keku
t
n t
rik, keku
t
n pem
nj
ng
n, sert
org
noleptik. An
lisis untuk menget
hui l
m
pengu
r
i
n edible film digun
k
nj
mur Aspergillus Niger.
3.3.1 An
lisis Keteb
l
n (Yuli
sih d
n Sugi
rto, 2000)Untuk mengukur keteb
l
n film digun
k
n
l
t micro-c
l Messmer deng
nketeliti
n 0,1 m p
d
lim
temp
t y
ng berbed
. Nil
i r
t
r
t
ny
merup
k
nnil
i y
ng di
mbil untuk nil
i keteb
l
n film.
3.3.2 An
lisis Keku
t
n T
rik (KT) d
n Persent
se pem
nj
ng
n (%E)(Yuli
sih d
n Sugi
rto, 2000)
Keku
t
n t
rik d
n persent
se pem
nj
ng
n diukur deng
n menggun
k
n
l
t p
per tensile strength deng
n contoh uji (vertic
l d
n horizont
l) berukur
np
nj
ng leb
r minim
l 22 cm x 1,5 cm. Untuk ti
p
n
lisis diperluk
n s
mpel 16lemb
r (untuk pl
stik tipis)
t
u kur
ng d
ri 16 lemb
r (untuk pl
stik teb
l
t
uku
t). Nil
i keku
t
n t
rik diperoleh deng
n pers
m
n berikut:16N
16 x Nil
i beb
n t
rikKeku
t
n t
rik (kgf/cm2) =(kgf)
NA (cm2)
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
28/33
P
d
s
t bers
m
n diukur pul
perp
nj
ng
n putus (elong
si). Persent
seperp
nj
ng
n putus d
p
t dihitung deng
n pers
m
n berikut:
Persen perp
nj
ng
n putus % =
Perp
nj
ng
n contoh uji (mm) x100%P
nj
ng contoh uji (180 mm)
Nil
i 180 mm
d
l
h j
r
k
nt
r
kedu
klem penjepit (
t
s d
n b
w
h)sehingg
contoh uji y
ng mend
p
t beb
n t
rik
d
l
h 180 mm.
G
mb
r 3.1P
per
Tensile Strength
3.3.3 L
ju Tr
nsmisi U
p Air Metode C
w
n (ASTM, 1989)L
ju tr
nsmisi u
p
ir terh
d
p film diukur menggun
k
n metode c
w
n.Sebelum pengukur
n, film disimp
n d
l
m ru
ng
n bersuhu 25
, RH 50% sel
m
24 j
m untuk pengkondisi
n.
C
w
n diisi deng
n
ir d
n s
mpel film disimp
n menutupi c
w
n tersebutd
n ditimb
ng. Lu
s
n film y
ng menutupi c
w
n dihitung. Sel
njutny
c
w
ndisimp
n d
l
m incub
tor p
d
suhu 25 C sel
m
24 j
m. Setel
h 24 j
m c
w
nditimb
ng. Kehil
ng
n ber
t sel
m
penyimp
n
n dihitung seb
g
i fungsi w
ktu.Kemudi
n dihitung deng
n menggun
k
n rumus:nAxt
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
29/33
Dim
n
: - n = Juml
h u
p
ir (ml)- A = Lu
s
n film (cm2)- n = W
ktu (j
m)
3.3.4 Or
g
noleptikOrg
noleptik dil
kuk
n terh
d
p 30 p
nelis. P
d
n
lisis org
noleptik inimemiliki nil
i 1-7 (s
ng
t tid
k suk
s
mp
i suk
). Peni
l
i
n y
ng diberik
np
nelis meliputi pen
mp
k
n, w
rn
, tekstur, d
n b
u.
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
30/33
DAFTAR PUSTAKA
Angk
, S. L. d
n M. T. Suh
rtono. 2000. Bioteknologi H
sil L
ut. IPB. Bogor
Buttler, B. L., P. J. Verg
nt, R. F. Testin, J. M. Bunn, d
n J. L. Wiles. 1996.Mech
nic
l Properties B
rrier Properties Of Edible Chitos
n Films
s Effected byComposition
nd Stor
ge. Journ
l Of food Science. Vol 61. No 05. H
rv
rdUniversity
Bourtoom, T. 2008. Edible films
nd co
tings: ch
r
cteristics
nd properties.Journ
l Intern
tion
l Food
Donhowe, I. G. d
n Fennem
m O. 1994. Edible Film
nd Co
tings:Ch
r
cteristics, Form
tion, Definition,
nd Testing Methods. D
l
m EdibleCo
ting
nd Film to Improve Food Qu
lity. Krocht
, J. M., B
ldwin E. A.
ndC
rriedo M. N. (eds). Technomic Publishing Comp
ny. Inc. Pennsylv
ni
H
rris, Helmi. 1999. K
ji
n Teknik Formul
si Terh
d
p K
r
kteristik Edible Filmd
ri P
ti Ubi K
y, Aren, d
n S
gu untuk Pengem
s Produk P
ng
n semi B
s
h.IPB. Bogor. Desert
si
Indriy
nto, Irf
n., SriW
hyuni., d
n Win
rni Pr
tjojo. 2014. Peng
ruh Pen
mb
h
nKitos
n Terh
d
p K
r
kteristik Pl
stik Biodegr
d
ble
Pektin Lid
h Bu
y
.
Journ
l Of Chemic
l Science. Vol 03. No 02. Universit
s NEgeri Sem
r
ng.Sem
r
ng
Kittur, F. S., K. R. Kum
r, d
n R. N. Th
r
n
th
n. 1998. Function
l P
ck
gingProperties Of Chitos
n Films. Lebesm Unters Forsch
Krisn
, D.D. 2011. Peng
ruh Regel
tin
si d
n Modifik
si Hidroterm
l Terh
d
pSif
t Fisik p
d
Pembu
t
n Edible Film d
ri P
ti K
c
ng Mer
h (Vign
Angul
ris
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
31/33
Sp.). Tesis Progr
m Studi M
gister Teknik Kimi
. Universit
s Diponegoro.Sem
r
ng.
Lukit
, A.D d
n Sus
nti. 2011. P
brik Sorbitol d
ri Tepung Singkong (M
nihotesculent
) deng
n Proses Hidrogen
si K
t
litik. Teknik Kimi
Sur
b
y
. InstitutTeknologi Sem
r
ng, Sem
r
ng.
Nofit
, T. 2011. Peng
ruh Pemberi
n C
rboxymethyl Cellulose d
n Sorbitol p
d
Pembu
t
n Edible Film deng
n B
h
n D
s
r Whey Terh
d
p K
d
r Air, pH,Keteb
l
n d
n W
ktu Kel
rut
n. Tesis Progr
m P
sc
S
rj
n
Universit
s And
l
s,P
d
ng.
Nurdi
n
, D
ni. 2002. K
r
kteristik FisikEdible Film D
ri Khitos
n Deng
nSorbitol Seb
g
i Pl
sticizer. IPB. Bogor. Skripsi
Nurhes
, D
nny. 2012. Peng
ruh Pen
mb
h
n Pl
sticizer Sorbitol UntukPembu
t
n Biopl
stik D
ri P
ti Kulit Singkong. UIN Sun
n K
lij
g
Yogy
k
rt
.Yogy
k
rt
. Skripsi
Ru
n, R. R., L. Xu, d
n P.L. Chen. 1998. W
ter V
pour Perme
bility
nd TensileStrenght of Cellulos
-B
sed Composite Edible Film. Journ
l Of Agric. Engl
nd
Yuli
nti, R
hmi., d
n Erlin
Ginting. 2012. Perbed
n K
r
kteristik Fisik EdibleFilm d
ri Umbi-umbi
n y
ng Dibu
t deng
n Pen
mb
h
n Pl
sticizer. Jurn
l
Peneliti
n Pert
ni
n T
n
m
n P
ng
n. VOL. 31 NO. 2. B
l
i Peneliti
n T
n
m
nK
c
ng-k
c
ng
n d
n Umbi-umbi
n. M
l
ng
S
nj
y
, I Gede d
n Puspit
, Ty
s. 2011 Peng
ruh Pen
mb
h
n Khitos
n d
nPl
sticizer Gliserol p
d
K
r
kteristik Pl
stik Biodegr
d
ble d
ri P
ti KulitSingkong. L
bor
torium Pengol
h
n Industri Jurus
n Teknik Kimi
F
kult
sTeknologi Industri ITS.
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
32/33
S
r
, N
th
liy
Edyson M., 2015. K
r
kteristik Edible Film Berb
h
n D
s
r WheyD
ngke d
n Ag
r Deng
n Pen
mb
h
n Konsentr
si Sorbitol. Universit
sH
s
nuddin. M
k
s
r. Skripsi
Sh
hidi, F., Ar
chchi J. K. V. d
n Jeon Y. J., 1999. Food Aplic
tion. D
l
m Chitin
nd Chitos
n, Chemistry, Biochemistry, Physic
l Properties,
nd Aplic
tions.S
nford, P. Thorllef, A. d
n Gudmund Skj
k-Bre
k. Elsevier Sci. New York
Utomo, W
hyu Arief., B
mb
ng Dwi Argo, d
n Moch
m
d B
gus Herm
nto.2013.
Peng
ruh Suhu D
n L
m
Pengering
n Terh
d
p K
r
kteristik
Fisikokimi
wi Pl
stik Biodegr
d
ble D
ri Komposit P
ti Lid
h Bu
y
(AloeVer
)-Kitos
n. Jurn
l Bioproses Komodit
s Tropis Vol. 1 No. 1. Universit
sBr
wij
y
. M
l
ng
P
rris, S. H., J. B. Hendrickson, D. J. Cr
m, G. S. H
mm
nd. 1988. Kimi
Org
nik2. ITB. B
ndung
Purw
nti, A. 2010. An
lisis Ku
t T
rik d
n Elong
si Pl
stik Kitos
n Terpl
stis
siSorbitol. Jurn
l Teknologi, Volume 3 Nomor 2, Desember 2010. Jurus
n Teknik
Kimi
. Institut S
ins d
n Teknologi AKPRIND. Yogy
k
rt
-
7/26/2019 312873219 Proposal Penelitian Plastik Biodegradble
33/33