5 Tips Menggunakan Gambar Dalam Presentasi

8
5 Tips Menggunakan Gambar dalam Presentasi “Sebuah gambar bisa bermakna seribu kata. “ Jika Anda menggunakan gambar secara tepat, maka kekuatan presentasi Anda akan bertambah berkali-kali lipat. Sebaliknya jika Anda menggunakan gambar dengan salah, maka presentasi Anda berpotensi membuat audiens bingung. Lantas bagaimana menggunakan gambar secara tepat dalam sebuah presentasi? Ikuti tips berikut ini: 1. Gambar bukan dekorasi Fungsi gambar adalah untuk membantu memperjelas gagasan yang sedang Anda sampaikan. Ingat, gambar dalam sebuah presentasi bukan untuk dekorasi atau ornamen. Jika Anda menggunakan gambar sebagai dekorasi, maka yang sering terjadi adalah Anda memaksakan gambar yang tidak tepat sehingga pesan yang seharusnya jelas malah menjadi kabur. Perhatikan contoh berikut: Contoh slide di atas bercerita tentang cara menghadapi gempa. Secara umum slide ini tidak ideal karena teksnya terlalu banyak sehingga sulit dibaca. Namun menambahkan sebuah clipart dengan gambar bola dunia semakin membuat slide ini terlihat sangat sibuk dan terlalu penuh. Jika diperhatikan tidak ada hubungan antara bola dunia dengan cara menghadapi gempa. Jika audiens Anda kritis, maka ketika slide ini tampil dia akan berpikir keras apa hubungannya antara bola dunia dengan cara menghadapi gempa? Di sini gambar yang dipakai malah mengalihkan perhatian audiens.

description

Hanya sebuah tulisan

Transcript of 5 Tips Menggunakan Gambar Dalam Presentasi

5 Tips Menggunakan Gambar dalam Presentasi

Sebuah gambar bisa bermakna seribu kata.

Jika Anda menggunakan gambar secara tepat, maka kekuatan presentasi Anda akan bertambah berkali-kali lipat. Sebaliknya jika Anda menggunakan gambar dengan salah, maka presentasi Anda berpotensi membuat audiens bingung. Lantas bagaimana menggunakan gambar secara tepat dalam sebuah presentasi?

Ikuti tips berikut ini:

1. Gambar bukan dekorasi

Fungsi gambar adalah untuk membantu memperjelas gagasan yang sedang Anda sampaikan. Ingat, gambar dalam sebuah presentasi bukan untuk dekorasi atau ornamen. Jika Anda menggunakan gambar sebagai dekorasi, maka yang sering terjadi adalah Anda memaksakan gambar yang tidak tepat sehingga pesan yang seharusnya jelas malah menjadi kabur.

Perhatikan contoh berikut:

Contoh slide di atas bercerita tentang cara menghadapi gempa. Secara umum slide ini tidak ideal karena teksnya terlalu banyak sehingga sulit dibaca. Namun menambahkan sebuah clipart dengan gambar bola dunia semakin membuat slide ini terlihat sangat sibuk dan terlalu penuh. Jika diperhatikan tidak ada hubungan antara bola dunia dengan cara menghadapi gempa.

Jika audiens Anda kritis, maka ketika slide ini tampil dia akan berpikir keras apa hubungannya antara bola dunia dengan cara menghadapi gempa? Di sini gambar yang dipakai malah mengalihkan perhatian audiens.

Contoh slide di atas juga banyak terjadi. Seorang presenter menambahkan clipart ke dalam presentasi. Clipart ini meskipun sepintas kelihatan berhubungan dengan isi slide yang bercerita tentang sejarah telepon namun tidak membantu memperjelas isi slide itu sendiri. Inilah contoh gambar yang dipaksakan sebagai dekorasi. Jika diperhatikan dengan teliti, clipart yang dipakai menunjukkan prangko yang didalamnya berisi gambar telepon.

Clipart ini dipaksakan untuk memenuhi isi slide yang tanpa gambar pun sudah sangat padat. Dan menambahkan clipart yang tidak pada tempatnya memberi kesan presentasi ini murahan sekaligus tidak profesional.

2. Gambar harus relevan

Anda harus paham tujuan kita menambahkan gambar dalam sebuah presentasi adalah untuk memperkuat pesan, bukan membuatnya menjadi kabur. Karena itu, pastikan Anda menggunakan gambar yang relevan. Gambar yang sesuai dengan ide yang sedang disampaikan. Gambar yang mendukung kata-kata yang muncul dalam slide Anda.

Perhatikan contoh berikut:

Slide di atas sangat sederhana hanya berisi teks singkat dan gambar sebuah jam tangan. Perhatikan bagaimana gambar yang dipakai membantu menciptakan asosiasi antara produktivitas dengan waktu.

Slide ini memperlihatkan gambar seseorang yang sedang mengerjakan sesuatu dengan sangat serius. Ini mendukung teks yang memperjelasnya yakni Fokus: mengerjakan satu pekerjaan dalam satu waktu. Dengan demikian, antara gambar dan teks saling melengkapi.

Slide berisi gambar buku yang ditumpuk ini saya pakai ketika menyampaikan presentasi di TEDx Jakarta 2011 dengan judul Membaca Cepat Untuk Mengubah Dunia Anda. Perhatikan bagaimana gambar yang dipakai mendukung pertanyaan yang ditampilkan dalam slide yakni, Berapa banyak buku yang Anda baca dalam setahun terakhir?

Gambar tumpukan buku ini memberi asosiasi yang kuat terhadap teks yang ditampilkan dalam slide tersebut.

3. Gunakan foto untuk dampak yang kuat

Tentu Anda sering mencari gambar lewat mesin pencari, situs khusus gambar seperti Flickr, dan situs gambar lainnya.

Namun adakalanya Anda pun bisa menggunakan gambar hasil jepretan sendiri yang bisa memberi kekuatan pada presentasi Anda. Syaratnya tentu saja gambar tersebut harus relevan. Dan karena milik sendiri, tentunya Anda punya resolusi tertinggi sehingga gambar bisa ditampilkan secara full screen dengan baik.

Mari kita simak contoh di bawah ini:

Slide yang Anda lihat di atas bagian dari Slide Inspiratif berjudul Tips Mengelola Dana THR. Slide ini ingin menjelaskan hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung dan mengeluarkan zakat.

Untuk memberi kesan yang kuat, ditambahkan foto yang diambil sendiri tentang seorang bapak yang sehari-harinya mengumpulkan barang bekas. Foto ini terlihat alami sekaligus memberi dampak visual yang kuat untuk teks penjelasnya.

Slide dengan gambar anak SD di atas saya pakai untuk menjelaskan bahwa kecepatan baca rata-rata orang dewasa kurang lebih setara dengan kecepatan anak SD yakni 200 kata per menit. Jika saya memakai teks 200 kata per menit, maka slide tersebut tidak kuat karena orang tidak bisa melakukan asosiasi dengan angka tersebut. Tapi ketika dipadukan dengan gambar asosiasi maka tercipta asosiasi sederhana namun kuat bahwa angka tersebut sama dengan kecepatan anak SD.

Dan gambar yang dipakai adalah foto yang saya ambil sendiri ketika melakukan kegiatan sosial ke salah satu sekolah di wilayah Surabaya beberapa waktu lalu.

Jadi, suatu saat Anda ingin membuat presentasi dengan gambar yang menggugah, cobalah keluar sebentar dan ambil beberapa jepretan dari kamera pribadi Anda.

4. Posisikan gambar dengan tepat

Sebuah gambar sebaiknya berada pada posisi yang tepat dalam sebuah slide. Ini akan membantu memperjelas pesan sekaligus memberi kekuatan pada seluruh slide itu sendiri.

Model paling standar adalah gambar di atas dan teks di bawah. Cara ini dalam banyak kasus bisa dipakai dan cukup membantu. Namun karena terlalu sering bentuk ini muncul maka adakalanya Anda bisa bereksperimen dengan bentuk yang berbeda.

Dalam contoh slide di atas, gambar Einstein diletakkan di tengah sama dengan teks yang mengiringinya yakni ucapan sang tokoh tersebut. Desain ini sudah baik namun terlihat sangat umum dan standar.

Berikut beberapa cara penempatan gambar yang lebih baik:

Dalam contoh slide di atas, gambar Einstein diletakkan di sebelah kanan sehingga wajahnya terlihat menghadap ke kiri. Dengan demikian di sebelahnya bisa diisi teks berisi ucapan sang tokoh. Dengan posisi seperti ini, slide menjadi sangat kuat karena seolah-olah Einstein berbicara langsung dan teksnya ditemukan persis di sebelah wajahnya.

Dalam contoh slide sederhana berikut ini ingin ditampilkan Presiden Soekarno sebagai seorang tokoh dan periode beliau menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Karena wajah beliau menghadap ke kanan, maka posisi gambar paling pas ditempatkan di kiri sehingga memberi ruang untuk teks penjelas di sebelah kanannya.

Secara visual penempatan gambar seperti ini nyaman dipandang mata karena dia logis secara visual. Orang akan melihat wajah sang tokoh kemudian mengikuti arah pandangannya dan di sana audiens akan menemukan teks penjelas.

5. Hilangkan gambar jika tidak diperlukan

Seperti yang telah dijelaskan pada tips pertama, gambar bukanlah dekorasi. Jangan memaksakan menambah gambar jika tidak diperlukan. Ada kalanya sebuah slide yang berisi teks saja sudah cukup dan memberi kekuatan pesan.

Karena itu jika tidak diperlukan, hilangkan gambar.

Slide di atas sangat sederhana. Intinya menekankan bahwa musuh besar produktivitas adalah tidak fokus. Hanya dengan teks saja slide ini sudah cukup kuat. Tidak diperlukan gambar tambahan di sini.

Mirip dengan contoh sebelumnya, slide di atas juga hanya berisi teks. Dengan cara menampilkan teks tersebut tanpa gambar, maka audiens diminta untuk memperhatikan kutipan atau kata-kata hikmah yang sedang dijelaskan. Ini memperkuat kutipan yang sedang dibahas. Tidak perlu gambar apapun di sini.

Demikian 5 tips bagaimana menggunakan gambar dalam presentasi. Ingatlah selalu setiap kali Anda ingin menggunakan gambar dalam presentasi.