GEREJA UTARA

VS GEREJA SELATAN

7 KECENDERUNGAN

Gambar globe diambil dari: http://internet-positif.org/site.block?d=bWluaXRydWNraW53ZWIuY29t

7 KECENDERUNGAN GEREJA UTARA VS GEREJA SELATAN

Judul paparan ini adalah ‘7 Kecenderungan Gereja Utara VS Gereja Selatan’. Saya memakai kata VS (versus) karena ’kecenderungan‘ yang saya angkat ini khusus kecenderungan yang bertentangan. Ada banyak kecenderungan yang sama diantara kelompok gereja Tuhan namun bagian tersebut tidak akan saya bahas, karena sudah umum. Istilah Gereja Utara dan Gereja Selatan tidak ada kaitannya sama sekali dengan gereja Baptis Utara dan Baptis Selatan di Amerika di masa lalu. Ini merupakan potret seluruh gereja yang ada (berbagai denominasi) namun di ambil dari ‘kutub’ paling utara dan ‘kutub’ paling selatan agar perbedaannya nyata.

Saya berusaha memotret apa adanya kecenderungan tersebut yang saya tangkap melalui ‘lensa transparan’ saya tanpa memakai ‘filter’ gereja di mana saya sejak kecil menjadi bagiannya.

Sejauh ini saya melihat beberapa akademisi Gereja Utara berusaha memotret apa yang terjadi di kalangan Selatan lalu membuat artikel bahkan menjadikannya sebuah buku, namun saya mendapati hasilnya tidak obyektif karena entah sadar atau tidak penulis telah memasang ‘filter standar’ gerejanya. Hasilnya: cenderung membenarkan gerejanya sendiri.

Yang namanya ‘potret’ di sini adalah hasil pengamatan secara netral, benar-2 hasil interaksi dan berbaur bertahun-tahun pada 2 kutub gereja tersebut (bukan kata orang), dihayati dan dinikmati secara rela karena penghargaan sebagai sesama gereja Tuhan dan sesama bagian dari tubuh Kristus.

Saya mendapati banyak gereja ada di posisi antara Katulistiwa sampai kutub Utara ada juga di posisi antara Katulistiwa sampai kutub Selatan dengan kadar kecenderungan berbeda. Saya melihat pada perjalanan kehidupan bergereja ada bagian kecenderungan Gereja Selatan diserap oleh umat dan hamba Tuhan Gereja Utara, sebaliknya ada juga kecenderungan Gereja Utara yang diserap umat dan hamba Tuhan Gereja Selatan.

Adanya sikap saling menyerap kecenderungan tertentu sekalipun berlawanan dengan tradisi gerejanya adalah hal baik: menunjukkan kesadaran bahwa ada sesuatu yang baik dari gereja yang memiliki kecenderungan berseberangan dan patut dicontoh. Juga adanya suatu kesadaran bahwa tidak ada kelompok gereja yang sempurna, dan ketidak sempurnaan itu seringkali dipenuhi di kelompok gereja lain.

Kecenderungan yang berefek negatif perlu diwaspadai agar tidak merugikan pertumbuhan gereja, jika memang ada kecenderungan baik dari gereja lain yang patut untuk diterapkan di gereja kita demi kemajuan.. Tidak perlu merasa malu untuk menyerapnya karena kepala semua gereja adalah Tuhan Yesus Kristus. Mereka semua adalah gereja yang memuliakan Kristus, mengakui Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat dengan cara dan ekspresi berbeda. Selamat menikmati dan mengambil manfaatnya. Tuhan memberkati. (Herwinsyah Rusianto, 2014, herwinsr@gmail.com, +628557800217).

Gembala Sidang Gereja Utara cenderung dihargai dengan tingkatan setara ‘koordinator’ atau pemimpin organisasi yang memiliki kelebihan dlm pendidikan formal theologia dan pimpinan dalam struktur organisasi gereja.

Dampak pengajaran ‘imamat rajani’ diantaranya cenderung menekankan semua manusia sama dihadapan Tuhan termasuk keberadaan seorang Gembala Sidang di gereja. GS harus tunduk kepada tradisi dan aturan organisasi yang ketat.

  

Gembala Sidang Gereja Selatan cenderung dihargai sangat tinggi oleh umatnya karena dianggap pembawa pesan Tuhan dan pemilik otoritas dalam menyampaikan suara kenabian dan pembimbing kerohanian yang diurapi.

Mereka menghargai Gembala Sidangnya seakan hormat kepada nabi atau pemimpin rohani di Alkitab. Inovasi, perubahan kegiatan dengan mudah diputuskan oleh GS.

GEREJA UTARA

VS GEREJA SELATAN

7 KECENDERUNGAN

Sekalipun berbeda kecenderungan mari kita tetap saling menghormati gereja-gereja Tuhan sebagai bagian dari tubuh Kristus

Gereja Utara cenderung membuat acara secara liturgis, berwibawa, khidmat, seperti upacara kerajaan, formal dan sikap hormat kepada Tuhan. Mereka meyakini bahwa Tuhan harus disambut dengan keteraturan kesopanan dan kekhidmatan tinggi. Genre musik hymne diyakini sbg musik gerejawi yang benar dan disukai Tuhan. Kelompok koor yg bagus banyak berasal dari sini.

Beribadah dalam roh dan kebenaran pada acara kebaktian dihayati dengan puji-pujian segenap hati yang tenang sopan dan roh yang tertuju kepada Tuhan.

Gereja Selatan cenderung mengemas acara model mengalir dengan kreativitas tinggi, antusias, tanpa dibatasi liturgi ataupun genre musik. Lagu dinyanyikan dengan penuh penghayatan dan perasaan bahkan dengan ekspresi gerakan. Mereka juga meyakini tari-tarian adalah bagian dari ibadah yang menyenangkan hati Tuhan. Tarian profetik yg bagus banyak berasal dari sini.

Beribadah dalam roh dan kebenaran pada acara kebaktian dihayati sebagai optimalisasi tubuh jiwa dan roh yang memuji Tuhan dengan roh yang tertuju kepada Tuhan.

GEREJA UTARA

VS GEREJA SELATAN

7 KECENDERUNGAN

Sekalipun berbeda ekspresi dlm penyembahan mari kita tetap saling menghormati gereja-gereja Tuhan sebagai bagian dari tubuh Kristus

Gereja Utara cenderung meyakini firman langsung hanya ada pada zaman Alkitab.Setelah zaman para rasul dan kanonisasi tidak ada lagi firman langsung.

Tak ada lagi nabi & rasul di masa kini. Alkitab yang ada sudah cukup sebagai pedoman hidup.Mereka juga percaya karunia2 rohani dan mujizat sudah berhenti setelah kanonisasi. 

Sebagian kecil percaya bahwa masih ada mujizat namun langsung dikerjakan oleh Allah tanpa perantara manusia.

Gereja Selatan cenderung meyakini bahwa ada firman tertulis & ada yg tidak tertulis dari zaman dahulu hingga kini.Firman langsung tidak pernah bertentangan dengan Alkitab. 

Mereka percaya firman langsung sama kualitasnya dengan firman tertulis dan tidak harus menjadi kitab baru. Bisa berlaku untuk perorangan, kelompok, bangsa atau umat.Masih ada nabi & rasul pada masa kini.

Mereka percaya karunia rohani dan mujizat terus berlangsung hingga kini.

GEREJA UTARA

VS GEREJA SELATAN

7 KECENDERUNGAN

Sekalipun berbeda dalam hal tafsir tertentu namun jika nama Yesus dihargai sebagai Tuhan dan juru selamat

mari kita tetap saling menghormati gereja-gereja Tuhan sebagai bagian dari tubuh Kristus

     Umat Gereja Utara cenderung menghargai keberhasilan hamba Tuhan kepada yang telah sukses menyelesaikan pendidikan teologia seperti halnya bidang keilmuan umum dibanding praktek keimanan.

Karena itu para GS, sekalipun kuantitas jemaatnya sangat kecil mereka lebih suka mengejar pendidikan S2 atau S3 teologia daripada berusaha meningkatkan jumlah jemaat.

Ada keyakinan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan formal yang dicapai semakin banyak kebenaran firman Tuhan yang bisa diajarkan.

Umat Gereja Selatan cenderung menghargai keberhasilan hamba Tuhan kepada yang telah sukses mempraktekan iman dalam kehidupan sehari-hari daripada pendidikan teologia yang dimiliki. 

Karena itu para GS berusaha mengejar kesaksian-kesaksian pribadi berupa: praktek doa yang terkabul, mujizat kesembuhan dan hal-hal ajaib seperti tertulis di Alkitab untuk memotivasi jemaatnya.

Jumlah jemaat yang minim dalam jangka panjang seringkali diartikan sebagai GS yang kurang dipenuhi Roh Kudus.

GEREJA UTARA

VS GEREJA SELATAN

7 KECENDERUNGAN

Sekalipun berbeda kriteria dalam menghargai hamba Tuhanmari kita tetap saling menghormati gereja-gereja

Tuhan sebagai bagian dari tubuh Kristus

Gereja Utara cenderung menyukai DOKTRIN ketimbang pengalaman rohani, karena mereka berpikir tanpa pengajaran yang benar maka praktek kehidupan rohani bisa berdampak adanya kesalahan.

Akibatnya muncul ahli-ahli doktrin yang sangat kuat dan militan dalam mempertahankan doktrin yang dirumuskan kelompoknya namun seringkali lemah dalam mengelola acara penyembahan, ibadah dan doa.

Gereja Selatan cenderung menyukai PENGALAMAN ROHANI dan relasi dengan Tuhan daripada menghabiskan waktu menyusun dan memperdebatkan doktrin.

Akibatnya kebanyakan umat di sini kuat, setia dalam penyembahan, ibadah dan doa namun seringkali ‘tidak nyambung’ apabila diajak berdiskusi tentang doktrin oleh umat Gereja Utara.

GEREJA UTARA

VS GEREJA SELATAN

7 KECENDERUNGAN

Sekalipun berbeda dlm memandang Doktrin & Pengalaman Rohanimari kita tetap saling menghormati gereja-gereja Tuhan sebagai bagian dari tubuh Kristus

Umat Gereja Utara

cenderung menyukai pemisahan antara ‘kehidupan rohani’ dan ‘kehidupan duniawi’ dan berujung pada ‘berkat rohani’ yang dianggap lebih berharga daripada ‘berkat jasmani’. Oleh karena itu di dalam doa-doanya mereka lebih suka meminta hikmat, damai sejahtera, karakter Kristus, hidup benar.

Mereka agak malu-malu kalau harus meminta rumah, kendaraan, jabatan naik, dsb. karena kesannya ‘duniawi’ .

Umat Gereja Selatan

cenderung menyukai sudut pandang bahwa hal ‘kehidupan rohani’ dan ‘kehidupan duniawi’ sebagai satu kesatuan sehingga mereka menganggap berkat rohani dan berkat jasmani sama-sama berharga.

Selain meminta hal-hal yang digolongkan rohani mereka tidak malu-malu dalam doanya meminta rumah, mobil baru, jabatan naik, dsb.

GEREJA UTARA

VS GEREJA SELATAN

7 KECENDERUNGAN

Sekalipun berbeda pandang dalam menghargai berkat Tuhanmari kita tetap saling menghormati gereja-gereja Tuhan sebagai bagian dari tubuh Kristus

Kalangan Gereja Utara menyukai perdebatan dalam rangka mencari pemahaman yang benar atas isi Alkitab. Berdebat antara hamba Tuhan adalah hal biasa, termasuk berdebat dengan tokoh gereja atau denominasi lain.

Mereka terlalu asyik ketika menemukan kebenaran dari Alkitab dan melakukan sosialisasi melalui berbagai bentuk pengajaran kepada umat.

Kalangan Gereja Selatan

selalu berusaha menghindari perdebatan diantara hamba Tuhan ataupun dengan jemaat apalagi berdebat dengan tokoh gereja lain dalam mencari pemahaman yang benar melalui Alkitab.

Mereka terlalu asyik ketika mengalami penggenapan janji-janji dan nubuat di Alkitab dalam kehidupan umat sepanjang zaman.

GEREJA UTARA

VS GEREJA SELATAN

7 KECENDERUNGAN

Sekalipun berbeda cara dalam memahami Alkitabmari kita tetap saling menghormati gereja-gereja Tuhan sebagai bagian dari tubuh Kristus