9 Agus 06 Sistem Rangka

22
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gerak pada ikan melibatkan rangka dan otot ikan. Rangka ikan umumnya berbentuk streamline untuk memudahkan pergerakan ikan dalam air.Rangka ikan tersusun atas empat kelompok tulang, yaitu tulang tengkorak, tulang badan, tulang anggota gerak, dan tulang ekor. Tulang anggota gerak berkembang menjadi sirip. Sirip digunakan untu berenang dan memberikan keseimbangan ketika berenang. Ikan bergerak dengan cara menggoyang-goyangkan ekor dari satu sisi ke sisi yang lain.Ekor menyapu air sehingga ikan dapat bergerak maju. Adanya sirip ekor membantu ikan bergerak lebih cepat (Saktiyono, 2004). Menurut Tim Iktiologi (1989) rangka berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau menyokong organ- organ tubuh, melindungi organ-organ tubuh dan befungsi pula dalam pembentukan butir darah merah. 1.2. Tujuan dan Manfaat

description

Sistem rangka

Transcript of 9 Agus 06 Sistem Rangka

Page 1: 9 Agus 06 Sistem Rangka

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gerak pada ikan melibatkan rangka dan otot ikan. Rangka ikan umumnya

berbentuk streamline untuk memudahkan pergerakan ikan dalam air.Rangka ikan

tersusun atas empat kelompok tulang, yaitu tulang tengkorak, tulang badan, tulang

anggota gerak, dan tulang ekor. Tulang anggota gerak berkembang menjadi sirip.

Sirip digunakan untu berenang dan memberikan keseimbangan ketika berenang.

Ikan bergerak dengan cara menggoyang-goyangkan ekor dari satu sisi ke sisi yang

lain.Ekor menyapu air sehingga ikan dapat bergerak maju. Adanya sirip ekor

membantu ikan bergerak lebih cepat (Saktiyono, 2004).

Menurut Tim Iktiologi (1989) rangka berfungsi untuk menegakkan tubuh,

menunjang atau menyokong organ-organ tubuh, melindungi organ-organ tubuh

dan befungsi pula dalam pembentukan butir darah merah.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dari praktikum Sistem Rangka adalah agar

kita dapat memebedakan jumlah dari rangka yang menyusun tulang ikan, tahu

bagian-bagiannya, dan dapat menyebutkan fungsinya. Selain itu, kita dilatih untuk

terampil dalam membuat suatu karya besar, karena diperlukan kehati-hatian dalam

memisahkan antara rangka dan otot ikan.

Page 2: 9 Agus 06 Sistem Rangka

II. TINJAUAN PUSTAKA

Gerakan ekor ikan disebabkan oleh kotraksi otot yang terdapat pada kedua

sisi tubuh ikan. Agar tidak terguling ketika bergerak, sirip-sirip ikan membantu

tubuh ikan tetap stabil. Gerakan ikan sering kali berubah, kadang cepat kadang

lambat. Gerakan ini dibantu oleh sirip dada (Saktiyono, 2004).

Selanjutnya, Prawirohartono et. al. (2000) menambahkan bahwa kerangka

manusia dan vertebrata lainnya terdiri atas tulang rawan (kartilago) dan tulang

keras atau tulang sejati. Dari segi kenampakannya, antara kedua macam tulang

tersebut tampak jelas berbeda, yaitu kartilago tampak transparan dan lebih lentur.

Secara hitologis keduanya mempunyai perbedaan yang cukup jelas.

Menurut Chiasson, R. (1980) sisi lateral ikan terdiri atas supraorbit,

parasfenoid, orbitosfenoid, pascaorbit, frontal sfenotik, ubun-ubun, supraosipital,

epiotik, eksosipit, dan lain-lain.

Selanjutnya Chiasson, R. (1980) juga menambahkan bahwasisi ventral

neurocranium ikan terdiri atas vomer, maxilla, ectoterygoid, quarate,

interopercular, hyomandibular, premaxilla, palatine, parasphenoid, pterygoid,

metapterygoid, prootic, preoperculum, excocipital, dan basiccipital.

Menurut Chiasson, R. (1980), sisi dorsal neurocranium ikan terdiri ats

premaxilla, nasal, maxilla, lacrimal, suborbital frontal, preoverculum, operculum,

sphenatic, supraecapital, dan posttemporal.

Gambar ikan Selar Kuning dapat dilihat sebagai berikut:

Page 3: 9 Agus 06 Sistem Rangka

Gambar 1. Ikan Selar Kuning

Page 4: 9 Agus 06 Sistem Rangka

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ikhtiologi ini dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Agustus 2006

pada pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB. Praktikum ini dilaksanakan di

Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Selar Kuning

(Caranx leptolepis), sedangkan alat yang digunakan yaitu; buku penuntun

praktikum yang berfungsi sebagai buku petunjuk dalam praktikum yang disertai

dengan keterangan tentang objek yang diamati, buku gambar sebagai tempat

menggambar ikan objek yang digunakan dalam praktikum, penggaris 30 cm yang

digunakan untuk mengukur panjang bagian tubuh ikan dan membantu ketelitian

dalam penggarisan buku gambar, pensil yang digunakan untuk menulis dan

menggambarkan objek, pena yang digunakan untuk menulis keterangan objek

yang diamati, penghapus dan tip-ex yang digunakan untuk mengoreksi kesalahan

dalam penulisan dan penggambaran dalam praktikum, nampan yang digunakan

sebagai tempat meletakkan objek agar memudahkan dalam penggambaran,

gunting bedah sebagai pembedah tubuh ikan, pinset sebagai alat pengambil benda-

benda kecil pada tubuh ikan, dan jarum sebagai alat pemisah tubuh ikan yang

kecil.

Page 5: 9 Agus 06 Sistem Rangka

3.3. Metode Praktikum

Metode yang digunakan dalam prktikum ikhtiologi kali ini adalah metode

pengamatan secara langsung objek praktikum.

3.4. Prosedur Praktikum

Prosedur dalam praktikum ikhtiologi ini yaitu siapkan ikan Selar kuning

dan rebuslah air hingga mendidih sesuai dengan besar ikan yang kita miliki.

Kemudian masukkkan ikan tersebut ke dalam air yang telah mendidih tersebut

kira-kira 3-4 menit. Angkatlah ikan dengan hati-hati dan letakkanlah pada nampan

yang datar. Diamkan sejenak. Lalu, angkatlah otot-otot yang melekat pada tubuh

ikan secara hati-hati. Ginakan jarum kecil untuk mengangkatnya hingga semua

rangka ikan terlihat. Jemurlah rangka ikan tersebut hingga kering dan bersihkan

lagi jika masih ada sisa-sisa ototnya. Bawa rangka ikan tersebut ke laboratorium

Biologi Perikanan. Gambarkanlah pada buku gambar dengan menggunakan

ukuran yang telah didapatkan dengan skala tertentu, usahakan gambar benar-benar

tertata dengan baik. Setelah digambarkan, buatlah deskripsi objek, mulai dari

bentuk tubuh, warna tubuh, bentuk kepala, bentuk mulut, posisi sisik pada tubuh,

posisi sirip, dan ciri-ciri tubuh lainnya dan catatlah. Tuliskan klasifikasi dan

habitat dari ikan tersebut. Kemudian gambarkan rangka tubuh ikan secara utuh.

Setelah itu patahkan bagian rangka kepal ikan dan gambarkan bagian lateral,

dorsal, dan ventralnya. Hitunglah jumlah vertebrae pada ikan dan gambarkan ruas

vertebraenya. Amati juga tipe rangka pada sirip ekornya dan gambarkan. Jika

tidak mengerti, tanyakan pada assisten.

Page 6: 9 Agus 06 Sistem Rangka

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Adapun hasil yang didapatkan dari praktikum Sistem rangka adalah

sebagai berikut

Gambar 2. Rangka ikan Selar kuning utuh

Gambar 3. Sisi lateral neurocranium ikan Selar Kuning

Page 7: 9 Agus 06 Sistem Rangka

Gambar 4. Sisi dorsal neurocranium ikan Selar Kuning

Gambar 5. Sisi ventral neurocranium ikan Selar Kuning

Gambar 6. Vertebrae badan Caudal ikan Selar Kuning

4.2. Pembahasan

Prawirohartono et. al. (2000) menjelaskan bahwa tulang-tulang yang

menyusun rangka tubuh vertebrata mempunyai bentuk beranekaragam sesuai

dengan kedudukannya dalam tubuh serta fungsinya. Secara umum, fungsi rangka

Page 8: 9 Agus 06 Sistem Rangka

adalah; menunjang tegaknya tubuh, sebagai alat gerak pasif, tempat melekatnya

otot rangka, memberi bentuk tubuh, melindungi alat-alat tubuh dalam yang lemah,

tempat pembentukan sel-sel darah, dan sebagai tempat penimbunan mineral.

Vertebrata membutuhkan sistem rangka untuk menyokong berat tubuh

mereka. Hal tersebut diatasi dengan adanya endoskeleton. Endoskeleton atau

skeleton internal (rangka dalam) tersusun dari tulang yang relatif ringan. Hal ini

menguntungkan bagi hewan darat agar dapat bergerak dengan cepat.

Endoskeleton vertebrata juga dapat tumbuh seiring dengan pertumbuhan tubuh

pemiliknya (Aryulina et. al., 2004).

Menurut Lagler et. al. (1977) dan Bond (1979), vertebrae badan dan

caudal ikan Teleostei memiliki 10 bagian yaitu; neural spine, arcus neural, neural

canal, corpus, hemal canal, arcus hemal, pleural rib, haemophophysis,

zygophophysis, dan hemal spine.

Menurut Bond (1979), tipe rangka sirip ekor ikan adalah epicercal,

hetericercal, homocercal, dan isocercal.

Page 9: 9 Agus 06 Sistem Rangka

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Ikan Selar kuning adalah ikan Telostei yang memiliki tutup insang. Ruas-

rua vertebrae yang membentuk rangka ikan tersusun mulai dari belakang

tengkorak sampai ke pangkal ekor. Susunan vertebrae itu terbagi-bagi atas dua

bagian yaitu abdominal dan caudal.Ruas abdominal memiliki tulang rusuk kiri

dan kanan sebagai pelindung organ-organ dalam rongga badan.Modifikasi

anterior ruas vertebrae berperan sebagai penghubung antara tengkorak dan ruas

tulang punggung.

5.2. Saran

Praktikum yang dilaksanakan sebagai pengenalan system pencernaan ikan

ini memiliki makna yang sangat berarti dalam mengidentifikasi ikan. Namun,

ketelitian sangat diperlukan dalam praktikum ini. Jadi, setiap praktikum harus

dapat mengamati secara hati-hati dan sebaiknya apabila ada sesuatu hal yang tidak

dimengerti, praktikan harus bertanya pada assisten ataupun dosen ikhtiologi agar

mendapatkan hasil praktikum yang lebih baik, dan selalu kompak dengan teman-

teman sekelompok.

Page 10: 9 Agus 06 Sistem Rangka

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI

SISTEM RANGKA

Ikan Selar Kuning (Caranx leptolepis)

Oleh

FITRIYAH MISDIAN

LABORATORIUM BIOLOGI PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2006

Page 11: 9 Agus 06 Sistem Rangka

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Ikhtiologi yang

merupakan salah satu dari tugas mata kuliah ikhtiologi. Salawat dan salam kepada

Rasulullah SAW yang telah megajarkan kita agar selalu menuntut ilmu sampai

akhir hayat nanti. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada asisten yang

telah banyak membantu, terutama dalam melakukan praktikum.

Laporan Ikhtiologi yang berjudul “Sistem Rangka” ini akan membahas

tentang system rangka pada Ikan Selar Kuning yang merupakan salah satu spesies

ikan laut.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk kesempurnaan

penulisan laporan ini. Namun tidak tertutup kemungkinan ada kesalahan dan

kekurangan yang tidak disengaja. Untuk itu penulis dengan rendah hati menerima

segala kritikan maupun saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan

laporan pada waktu berikutnya.

Pekanbaru, Agustus 2006

Fitriyah Misdian

Page 12: 9 Agus 06 Sistem Rangka

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

DAFTAR TABEL..................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. v

I. PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang............................................................................. 11.2. Tujuan dan Manfaat..................................................................... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 2

III. BAHAN DAN METODE................................................................... 4

3.1. Waktu dan Tempat3.2. Bahan dan Alat............................................................................ 43.3 Metode Praktikum....................................................................... 53.4. Prosedur Praktikum..................................................................... 5

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 6

4.1. Hasil .......................................................................................... 64.2. Pembahasan................................................................................. 7

V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 9

5.1. Kesimpulan.................................................................................. 95.2. Saran .......................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: 9 Agus 06 Sistem Rangka

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Ikan Selar Kuning..................................................................... 2

........................................................................................................

........................................................................................................

Gambar 2. Rangka ikan Selar kuning utuh................................................. 6

Gambar 3. Sisi lateral neurocranium ikan Selar Kuning............................ 6

Gambar 4. Sisi dorsal neurocranium ikan Selar Kuning............................ 7

Gambar 5. Sisi ventral neurocranium ikan Selar Kuning........................... 7

Gambar 6. Vertebrae badan Caudal ikan Selar Kuning.............................. 7

Page 14: 9 Agus 06 Sistem Rangka

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

.............................................................................................

Page 15: 9 Agus 06 Sistem Rangka

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Gambar alat-alat yang digunakan dalam praktikum .................................. 12

Page 16: 9 Agus 06 Sistem Rangka

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah. Muslim, Choirul. Manaf, Syalfinaf. Winarni, Endang Widi. 2004. Biologi SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis.

Chiasson, R. 1980. Laboratory Anatomy of the Perch. Third Edition, Wm. C. Brown Company Publisher, Arizona University.

Lagler. Bardach, J. E and Miller, R. R., 1962. Ichtyology. Second Edition, John Willey and Sons, New York, London.

Prawirohartono, Slamet dan Hadisumartono, Suhargono. 2000. Sains Biologi-2a untuk SMU Kelas 2 Tengah Tahun Pertama. Bumi aksara: Jakarta.

Saktiyono. 2004. Sains Biologi SMP untuk Kelas VIII. Jakarta: Esis.

Tim Iktiologi. 1989. Iktiologi. Institut Pertanian Bogor Fakultas Perikanan Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan.