A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-8-Oktober-2017.pdf ·...
-
Upload
truongdung -
Category
Documents
-
view
226 -
download
1
Transcript of A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-8-Oktober-2017.pdf ·...
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Panggilan Beribadah PengkhotbahVotum PengkhotbahBacaan Bertanggapan Liturgos & JemaatPujian Pengakuan Dosa Liturgos & JemaatDoa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Jemaat
Doa Pengakuan Dosa LiturgosBerita Anugerah LiturgosPetunjuk Hidup baru Liturgos & JemaatPujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Liturgos & Jemaat
Pujian Syukur 1 Liturgos & JemaatPujian Syukur 2 Liturgos & JemaatPengakuan Iman Liturgos & JemaatPujian Liturgos & JemaatDoa Firman Tuhan PengkhotbahKhotbah PengkhotbahPersembahan Liturgos & JemaatDoa Persembahan & Doa Syafaat Petugas DoaPengumuman & Seri Pembinaan PengkhotbahDoxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Pengkhotbah
Doa berkat PengkhotbahAmin / “Thank You Lord” PengkhotbahTheme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah
SuSunan Liturgi ibadah Minggu
2
3
haMba tuhan rECGEMBALA SIDANG SENIORPdt. Yakub Tri Handoko, Th.MTelp : 0815 5055 985Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL ESTE SQUAREPdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL POS PI BATAMEv. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email: [email protected] /[email protected]
GEMBALA LOKAL DARMOPdt. Novida Lassa, M.Th. Telp. 081-13321904 Email: [email protected]
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
Doa yang tidak terkabul seringkali mendesak banyak orang untuk mempertanyakan kebaikan Allah. Pergumulan ini menjadi makin
kuat apabila yang didoakan adalah kebutuhan yang mendesak dan penting. Lebih parah lagi, apabila yang didoakan adalah hal yang baik dan berguna dalam pelayanan. Kita menganggap tidak ada alasan bagi Allah untuk tidak mengabulkan doa-doa seperti ini. Kita sangat membutuhkan. Yang kita butuhkan adalah hal yang baik. Mengapa Allah berdiam diri saja?
Teks kita hari ini menyinggung tentang pergumulan yang sama. Paulus meminta kepada Tuhan agar “duri dalam daging” (skolops tē sarki) yang dia hadapi diambil oleh Tuhan (ayat 7). Apapun penafsiran kita terhadap istilah ini, artinya tetap negatif. Duri dalam daging adalah “utusan Iblis” (angelos
Jika Allah Baik, Mengapa Dia Tidak Mengabulkan Doa?(2 Korintus 12:7-10)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
4
satana) yang menggocoh atau mengganggu dia
dalam pelayanan. Bukankah akan menjadi lebih baik jikalau gangguan ini dihilangkan? Ternyata bukan itu yang dikehendaki oleh Allah (ayat 8-9).
Bagaimana kita menjelaskan pengalaman seperti ini? Apakah situasi ini menunjukkan bahwa Allah tidak baik kepada kita? Mari kita menjawab pertanyaan ini berdasarkan teks yang ada.
Misteri “duri dalam daging”
Tidak banyak yang kita dapat ketahui tentang skolops tē sarki. Kita hanya bisa memastikan bahwa ungkapan ini mengandung makna figuratif, bukan hurufiah. Kita juga tahu bahwa ungkapan ini merujuk pada sesuatu yang buruk (“utusan Iblis”). Paulus terlihat lemah karena duri daam daging (kata dasar “lemah” muncul 4 kali di ayat 9-10). Di tiga poin ini kita hanya bisa menduga-duga. Kita tidak tahu dengan pasti apakah duri dalam daging merujuk pada kesulitan bersifat fisikal, spiritual, atau emosional.
Terjemahan LAI:TB “seorang utusan Iblis” juga tidak menambah kejelasan. Jenis kelamin maskulin yang digunakan untuk skolops belum tentu merujuk pada seseorang. Ini hanyalah jenis kelamin secara linguistik, bukan biologis. Jika ungkapan “duri dalam daging” diambil secara figuratif, maka kemungkinannya bisa apa saja. Ini bisa merujuk pada “seseorang atau “sesuatu”. Ini bisa berbentuk jamak atau tunggal.
Ketidakjelasan ini mengundang beragam perdebatan. Sebagian ahli berusaha mengidentifikasi duri dalam daging sebagai penyakit atau keterbatasan fisik tertentu yang diderita oleh Paulus. Dia mungkin mengidap penyakit mata yang parah, malaria, migrain maupun epilepsi. Ahli-ahli yang lain meyakini bahwa Paulus sedang memikirkan seseorang, misalnya Aleksander yang berkali-kali menyusahkan dia (2Tim. 4:14).
Berdasarkan pertimbangan konteks, kita sebaiknya menafsirkan “duri dalam daging” dalam kaitan dengan kesulitan-kesulitan dalam pelayanan
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
5
Paulus. Di ayat 10 Paulus berbicara tentang siksaan,
kesukaran, penganiayaan, dan kesesakan. Sangat mungkin Paulus sedang memikirkan orang-orang tertentu yang selalu mempersulit pelayanannya (keterangan “dalam daging” secara figuratif mungkin menyiratkan bahwa kesulitaan ini tidak terpisahkan dari Paulus).
Kualitas doa Paulus
Keinginan Paulus agar dilepaskan dari duri dalam daging ternyata tidak dikabulkan oleh Allah. Sebagian orang Kristen dari kalangan tertentu mungkin mencari-cari kesalahan dalam doa Paulus. Mungkin Paulus kurang beriman. Mungkin dia kurang rohani. Mungkin juga dia kurang tekun berdoa.
Kita perlu berhati-hati terhadap dugaan-dugaan seperti di atas. Teks sendiri sudah menyediakan alasan mengapa doa Paulus tidak dikabulkan (12:9). Tidak ada nuansa teguran di dalam alasan ini. Respons Paulus pun sangat positif. Dia suka, rela, dan bermegah dalam kelemahan (12:9b-10). Di samping itu,
pengalaman Paulus ini diceritakan sebagai sanggahan terhadap kesombongan para rasul palsu (12:11). Mereka menganggap diri hebat. Mereka sering meremehkan dan menghina Paulus. Di tengah situasi seperti ini tidak mungkin Paulus memberikan sebuah kisah hidup yang mengungkapkan keberdosaannya. Pendeknya, tidak ada alasan untuk menduga-duga yang buruk terhadap Paulus dalam hal ini.
Dia pasti berdoa dengan iman. Pelayanannya dipenuhi dengan berbagai tanda ajaib (12:12). Bahkan untuk mampu bermegah di dalam kelemahan (12:10) pasti diperlukan iman yang besar.
Dia pasti berdoa dengan tekun. Keterangan “tiga kali” (12:8) menyiratkan sesuatu yang sudah maksimal. Bukankah Yesus Kristus juga berdoa tiga kali di Taman Getsemani? Konteks 2 Korintus 12 juga memberi dukungan ke arah sana. Paulus diangkat sampai ke surga tingkat tiga (12:2). Dia sudah tiga kali bersiap-siap untuk mengunjungi jemaat Korintus
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
6
(12:14). Keseluruhan hidup Paulus juga menunjukkan
bahwa dia bukan tipikal orang yang mudah menyerah. Dia bertekun dalam segala sesuatu, bahkan di dalam penderitaan (11:23-28).
Dia pasti orang yang rohani. Kehidupannya sangat berpusat pada Kristus. Dia rela bermegah dalam kelemahan supaya kuasa Kristus turun menaungi dia (12:9). Dia rela menanggung semua yang tidak enak karena Kristus (12:10). Pengalamannya dibawa oleh Tuhan ke surga dan menerima penglihatan yang luar biasa (12:1-7) jelas lebih hebat dan pasti daripada kisah-kisah perjalanan rohani ke dunia roh yang diceritakan oleh hamba-hamba Tuhan tertentu.
Kebaikan ilahi dalam doa yang tidak dikabulkan
Jika yang didoakan oleh Paulus adalah hal yang baik, yaitu supaya utusan Iblis mundur dari dia, mengapa Tuhan tidak mengabulkan permohonan ini? Jika Paulus sudah berdoa dengan iman dan ketekunan serta disertai dengan kerohanian
yang baik, mengapa Allah seolah-olah tidak peduli?
Tuhan tidak membiarkan Paulus dalam kebingungan. Dia menyediakan sebuah penjelasan. Sesudah menerima jawaban ini Paulus berhenti meminta hal yang sama. Melalui jawaban ini kita dapat menyimpulkan bahwa di balik doa yang tidak dikabulkan, Allah ingin menunjukkan kebaikan yang lebih besar. Ada tujuan yang lebih agung.
Pertama, supaya kita tidak sombong (ayat 7). Di ayat ini ungkapan “supaya aku tidak meninggikan diri” (hina mē hyperairōmai) muncul dua kali. Paulus memiliki sejuta alasan untuk sombong. Dia sudah berkurban begitu rupa dalam pelayanan (11:23-28). Dia memiliki pengalaman rohani yang luar biasa (12:1-7). Pelayanannya dipenuhi dengan tanda-tanda ajaib 912:12). Ditambah dengan tekanan dari para rasul palsu yang conggak, Paulus bisa terjerumus dalam kesombongan. Duri dalam daging yang dibiarkan oleh Tuhan akan menjadi pengingat yang konstan bagi Paulus bahwa dia sebenarnya penuh kelemahan dan
7
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
keterbatasan. Dari penjelasan ini kita belajar bahwa pembangunan karakter
lebih penting daripada pelayanan yang spektakuler. Integritas lebih berharga daripada popularitas. Siapa kita di hadapan Allah jauh lebih penting daripada apa yang kita lakukan bagi Dia.
Kedua, supaya kita mengerti kasih karunia Allah (ayat 9a). Tuhan memberitahu Paulus: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu”. Sekilas kita mungkin heran. Bukankah kasih karunia Tuhan itu tak terbatas? Mengapa di sini hanya dikatakan “cukup”?
Inti jawaban terletak pada kata kunci ini: “bagimu”. Kita perlu mengingat bahwa anugerah bukanlah jatah. Kasih karunia Allah memang sempurna dan melimpah bagi semua orang. Namun, hal ini tidak berarti bahwa Dia harus memberikan semuanya kepada semua orang. Dia berdaulat untuk menentukan siapa yang akan menerima anugerah-Nya. Dia berhak menentukan seberapa banyak anugerah yang akan diterima oleh seseorang. Seandainya Allah tidak memberikan batasan bagi anugerah-Nya, manusia pasti akan memandang rendah anugerah itu. Seandainya semua orang pasti mendapat anugerah yang sama dan dalam kadar yang sama, kita juga tidak memandang hal itu terlalu spesial.
Ketiga, supaya kita mengalami kuasa Tuhan secara sempurna (ayat 9b). Pernyataan “kuasa-Ku menjadi sempurna” mungkin sedikit membingungkan. “Menjadi sempurna” seolah-olah menyiratkan bahwa sebelumnya kuasa itu tidak sempurna. Bukankah kuasa Allah seharusnya selalu sempurna? Bagaimana kita menjelaskan hal ini?
Yang sedang dibicarakan oleh Paulus adalah pemahaman dan pengalamannya terhadap kuasa Allah. Pada dirinya sendiri kuasa Allah pasti sempurna. Dengan kuasa itu Dia menciptakan segala sesuatu. Tidak ada yang mustahil bagi Dia. Walaupun demikian, tidak semua
8
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
orang akan mengalami kuasa itu dalam taraf
yang sama. Bahkan mereka yang mengalaminya pun belum tentu menghargai kuasa itu dengan cara yang sama. Diperlukan kesadaran tentang kelemahan kita supaya kita dapat menghargai kekuatan Allah. Semakin besar kesadaran kita tentang kelemahan kita, semakin besar kesadaran kita tentang kekuatan Allah dalam hidup kita.
Apakah dijaga dari kesombongan merupakan hal yang baik? Tentu saja! Apakah mengerti kasih karunia Allah dengan benar adalah kebaikan? Jelas sekali! Apakah mengalami kuasa Allah secara sempurna patut disyukuri? Pasti! Semua ini adalah hal yang baik. Semua ini adalah kebaikan dari Allah.
Paulus menerima semua ini secara positif. Dia tidak hanya pasrah. Dia malah bersuka, bermegah, senang, dan rela di dalam kelemahan (12:9-10). Dia menyadari ada sebuah paradoks yang indah di dalam Kristus: ketika kita lemah, kita kuat.
Jadi, ketika Allah tidak mengabulkan doa kita, Dia sebenarnya sedang mempersiapkan sesuatu yang lebih baik daripada yang kita doakan. Doa yang tidak terkabulkan bukanlah bukti bahwa Allah tidak mengasihi kita. Justru sebaliknya, Dia sangat mengasihi kita. Dia tidak mau memberikan apa yang kurang baik. Dia menginginkan yang terbaik bagi kita. Soli Deo Gloria.
9
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
Paulus menyadari ada sebuah paradoks yang indah di dalam Kristus : Ketika kita lemah, kita
kuat.
POKOK DOA SYAFAAT
10
eMAGZ
Pokok Doa Syafaat | #TEACHING
1. Berdoa untuk setiap jemaat dan anggota keluarga jemaat yang mengalami kelemahan tubuh. Kiranya Tuhan membantu penyembuhan dan perawatan yang dilakukan. Demikian juga setiap anggota keluarga yang merawat diberikan oleh Tuhan kesabaran dan kekuatan. Dalam setiap kebutuhan biaya, semoga Tuhan mencukupkan.
2. Doakan persiapan dan kesehatian panitia KKR Natal 2017, persiapan hati jemaat, cuaca, kesehatian jemaat untuk membawa jiwa-jiwa baru, persiapan setiap personil pengisi acara untuk dapat membagi waktu antara bekerja/belajar dan latihan.
3. Berdoa untuk pelayanan pendidikan di Sorong. Kiranya Tuhan memberkati dan memberikan kekuatan kepada setiap guru untuk mengajar setiap siswa dengan yang terbaik. Kiranya Tuhan memberikan hikmat untuk menyampaikan pengajaran dan pemberitaan Injil. Berdoa juga untuk kebutuhan sarana dan prasarana supaya dapat memaksimalkan kegiatan belajar mengajar.
KATEKISMUS WESTMINSTER
11
eMAGZ
Katekismus Westminster | #TEACHING
Pertanyaan 136: Apa hukum ketujuh?
Jawaban :Hukum yang ketujuh ialah, ‘Jangan berzina’.
a. Kel 20:14.
12
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
LIMA BAHASA KASIH UNTUK ANAK-ANAKBerbicara Dalam Bahasa Kasih Anak
PRAKATA
Lima Bahasa Kasih untuk Anak-anak akan memperkenalkan
Anda pada lima bahasa kasih anak dan membantu Anda memutuskan bahasa kasih utama di mana anak paling mendengar kasih Anda. Ba-calah dengan seksama bab 2 – bab 6 yang menggambarkan kelima baha-sa kasih tersebut. Kami yakin bahwa anak Anda akan paling memahami kasih Anda melalui salah satu dari lima bahasa kasih tersebut, tetapi empat cara memperlihatkan kasih Anda lainnya juga akan bermanfaat
baginya. Di samping itu, seiring ber-jalannya waktu, bahasa kasih utama anak mungkin berubah.
Oleh sebab itu, setiap bab yang mem-bahas kelima bahasa kasih itu dimu-lai dengan mengemukakan penting-nya bahasa kasih tertentu bagi anak. Kendati bab tersebut mungkin tidak menggambarkan bahasa kasih anak Anda, belajarlah menggunakannya juga. Praktekkan kelima-limanya dan Anda bisa merasa yakin bahwa anak Anda merasakan kasih Anda. Tentu saja, yang terpenting Anda
13
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
mengenali dan berbicara dalam bahasa kasih utama
anak.
Dalam buku ini kami tekankan pentingnya kasih dalam pengasuhan anak. Tujuan akhir yaitu membesarkan anak Anda menjadi orang dewasa yang matang. Semua aspek perkembangan seorang anak harus didasari oleh kasih. Contohnya, amarah anak dapat disalurkan secara positif apabila ia merasa dikasihi orangtuanya. Ia lebih cenderung untuk mempertimbangkan serta menerima pelbagai saran Anda apabila ia merasakan kasih Anda tulus dan konsisten. Hanya sedikit orangtua yang menyadari bahwa mereka berkewajiban mengajar anak mengatasi amarah secara dewasa. Melatih anak dan anak remaja mengatasi amarah merupakan tugas orangtua yang tersulit. Keberhasilan orangtua melaksanakan tugas ini diawali oleh kasih. Yang menarik, hubungan para orangtua yang telah menolong anak remaja mereka mengatasi amarah akan menjadi lebih penuh kasih dan semakin erat.Lima Bahasa Kasih untuk Anak-anak berisi pelbagai saran pengasuhan
yang baik bagi orangtua. Ketika Anda berusaha melaksanakan hal-hal yang paling penting itu, Anda akan mendapati bahwa hubungan keluarga Anda akan lebih kukuh, lebih santai, serta menyenangkan. Misalnya saja, dalam pembahasan mengenai disiplin, Anda akan belajar bahwa dua kata kunci yang harus selalu diingat: menyenangkan namun tegas. Sebagaimana kasih menutupi sejumlah dosa, sikap menyenangkan namun tegas memberi Anda suatu jaring pengaman yang kuat. Cara mempertahankan sikap menyenangkan namun tegas akan dibahas di bab 8.
Buku ini diakhiri dengan Perencanaan Penerapan yang dapat membantu Anda berbicara dalam bahasa kasih kepada anak. Kami percaya bagian ini akan menolong Anda menerapkan semua konsep yang ada di buku ini.
DASARNYA ADALAH CINTADennis dan Brenda tidak dapat mengerti apa yang tidak beres pada Ben, putra mereka yang berusia 8 tahun. Ben adalah pelajar berprestasi di atas rata-rata. Meski ia masih
14
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
mengerjakan semua pekerjaan rumahnya, tahun ini prestasi belajarnya buruk. Ia selalu mendekati gurunya setiap kali guru selesai memberikan soal latihan serta memintanya menjelaskan
sekali lagi. Dalam sehari ia bisa mendatangi meja guru sebanyak 8 kali, dan meminta guru mengajarinya sekali lagi. Apakah karena pendengaran Ben memburuk ataukah daya tangkapnya melemah? Dennis dan Brenda telah memeriksakan pendengaran Ben dan seorang pembimbing di sekolah telah menguji daya tangkapnya. Pendengaran Ben normal dan pemahamannya juga setaraf dengan pemahaman anak kelas 3 pada umumnya.
Ada beberapa hal lain pada diri Ben yang membuat kedua orangtuanya bertanya-tanya. Ada kalanya, perilaku Ben nampak mendekati antisosial. Setiap makan siang, guru makan bersama salah seorang murid kelas 3 secara bergiliran. Namun Ben adakalanya mendorong anak lain yang makan bersama guru supaya ia bisa duduk di dekat gurunya. Selama jam istirahat, ia akan meninggalkan teman-temannya bilamana guru muncul di tempat bermain; kemudian mendekati guru serta mengajukan pertanyaan yang kurang penting dan mengusir temannya. Apabila pada saat istirahat guru ikut bermain, Ben berusaha menggandeng tangan gurunya selama bermain.
Kedua orangtua Ben telah 3 kali menemui ibu guru. Tidak satu pun dari mereka bertiga yang dapat menemukan permasalahannya. Padahal di kelas 1 dan 2, Ben adalah murid yang mandiri dan bahagia. Kini ia memperlihatkan “perilaku selalu lengket” yang tidak masuk akal. Ia juga sering bertengkar dengan kakak perempuannya, kendati Dennis dan Brenda menganggap hal itu sebagai suatu tahap yang sedang dilaluinya.Sewaktu datang ke seminar saya “Toward a Growing Marriage,” pasangan ini menceritakan soal Ben kepada saya. Saya tanyakan kepada mereka, apakah gaya hidup mereka sendiri berubah tahun ini. Dennis mengatakan bahwa ia harus bertugas malam 2 kali seminggu, dan setiap hari lain baru tiba di rumah antara pukul 18.00 – 19.30. Selama malam-malam tersebut
15
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
ia harus membuat laporan serta menonton televisi sebentar. Sebelumnya setiap akhir pekan ia biasa menonton pertandingan bola, dan seringkali mengajak Ben. Akan tetapi, setahun terakhir
ini ia tidak melakukannya lagi. “Karena terlalu tergesa-gesa, saya memilih untuk menontonnya di televisi saja.”
Brenda dulunya bekerja penggal waktu selama tiga tahun terakhir semenjak Ben masuk TK. Namun tahun ini ia bekerja purna waktu, karena itu ia pulang lebih lambat ketimbang biasanya. Sebenarnya kakek Ben menjemputnya dari sekolah, dan Ben tinggal di rumah kakek-neneknya selama satu setengah jam sampai Brenda menjemputnya. Pada malam-malam Dennis tugas keluar kota, Brenda dan Ben makan malam bersama kedua orangtua Brenda dan baru pulang setelah itu.
Sesi seminar berikutnya hampir tiba, maka saya usulkan, “Saya akan berbicara soal perkawinan, tetapi saya ingin Anda berdua juga memikirkan bagaimana hubungan semua prinsip yang saya utarakan itu dengan hubungan Anda dan Ben. Seusai seminar nanti, saya ingin mengetahui kesimpulan apa saja yang telah Anda tarik.” Mereka agak sedikit terkejut karena saya mengakhiri pembicaraan tersebut tanpa memberikan usulan apa pun.
Di akhir hari itu, Dennis dan Brenda bergegas mendekati saya dengan wajah bersinar. “Dr. Chapman, kami rasa kami telah mendapatkan sedikit pemahaman mengenai apa yang sedang terjadi dalam diri Ben,” kata Brenda.
Setelah semua percakapan dengan Dennis dan Brenda, saya sarankan beberapa cara pentingnya mengungkapkan kasih sayang melalui waktu berkualitas, selain menantang Dennis memasukkan waktu berkualitas bagi Ben ke dalam jadwalnya. Saya dorong Brenda supaya mencari cara agar ia dan Ben dapat lebih banyak melakukan hal-hal yang dulu biasa
16
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
mereka lakukan bersama.
“Mungkin masih ada beberapa faktor penyebab lain,” kata saya, “namun, apabila Anda mau memberi Ben waktu berkualitas dalam dosis besar serta membubuhinya dengan 4 bahasa kasih lainnya, saya rasa Anda akan melihat perubahan drastis pada perilakunya.”
Kami berpisah dan sesungguhnya saya sendiri tidak ingat mereka lagi. Akan tetapi, dua tahun kemudian saya kembali ke Winconsin untuk seminar lain, mereka berdua mengingatkan percakapan kami. Keduanya tersenyum.
“Ceritakan soal Ben kepada saya,” kata saya.“Perilaku Ben sungguh manis. Setiba di rumah, kami mengerjakan semua yang Anda sarankan. Secara sadar, kami memberi Ben banyak sekali waktu berkualitas selama beberapa bulan berikutnya. Dalam 2 atau 3 minggu, kami melihat perubahan drastis pada perilaku Ben di sekolah. Guru Ben meminta kami menghadap sekali lagi. Kami ketakutan. Namun kali ini, ia hendak bertanya apa yang telah kami lakukan hingga perilaku Ben berubah seperti itu.
Kisah Ben mendorong saya menulis buku ini. Ross Campbell dan saya akan menyoroti bagaimana lima bahasa kasih dapat menolong anak Anda merasa dikasihi.
The Five Love Languages of ChildrenGary Chapman & Ross Campbellbersambung . . .
eMAGZ
Apakah Adam dan Hawa Benar-Benar Figur Historis? | #QandA
Sebagian orang mencoba memberi penafsiran yang berbeda terhadap kisah penciptaan di Kejadian 1-2. Mereka mengambil
segala sesuatu dalam kisah ini secara simbolis, baik tokoh, tempat, maupun peristiwa di dalamnya. Apa yang tertulis di Kejadian 1-2 tidak lebih dari sebuah perumpamaan indah dengan muatan theologis yang menawan.
Pendekatan ini mendorong mereka untuk memahami Adam dan Hawa secara simbolis juga. Menurut mereka, nenek moyang seluruh umat manusia bukanlah Adam dan Hawa. Beberapa dari mereka bahkan menduga umat manusia tidak berasal dari satu pasangan.
APAKAH ADAM & Hawa BENAR-BENAR FIGUR HISTORIS?Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
17
eMAGZ
Apakah Adam dan Hawa Benar-Benar Figur Historis? | #QandA
Benarkah Adam dan Hawa tidak pernah ada?Pertama-tama kita perlu mengakui bahwa narasi penciptaan
mengandung unsur-unsur simbolis. Di Kejadian 2:7 nama “Adam” (’ādām) berkaitan dengan “debu tanah” (’ădāmâ). Di Kejadian 2:23 sebutan “perempuan” (’ishshâ) merupakan permainan kata dengan “laki-laki” (’îsh). Taman Eden pun sebagai simbol persekutuan dengan TUHAN yang intim. Pada saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka diusir dari taman itu, sebagai sebuah simbolis hilangnya persekutuan tersebut (Kej. 3:23-24).
Walaupun gaya bahasa simbolis cukup kentara di kisah penciptaan, bukan berarti segala sesuatu yang ada di dalamnya tidak historis. Sebutan “simbolis” dan “historis” pdada dirinya sendiri tidak selalu bertentangan. Maksudnya, apa yang historis bisa saja disampaikan secara simbolis. Saya percaya kasus kisah penciptaan di Alkitab termasuk dalam kasus semacam ini.
Yang terutama kita perlu mengetahui bahwa narasi ini juga menyiratkan beberapa ciri khas dari tulisan historis. Tempat terjadinya peristiwa diterangkan secara cukup detil. Lokasi Taman Eden dikaitkan dengan empat sungai; dua di antaranya masih ada sampai sekarang, yaitu Efrat dan Tigris (Kej 2:10-14). Walaupun beberapa perumpamaan juga kadangkala memuat rujukan tempat (misalnya Luk. 10:30), namun tingkat kedetilannya sangat berbeda dengan narasi di Kejadian 2.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah sebutan “riwayat” atau “silsilah” (tôlědôt) untuk seluruh kisah penciptaan (2:4). Sebutan yang sama digunakan untuk silsilah keturunan di beberapa tempat di Kitab Kejadian (5:1; 6:9). Salah satu contoh yang perlu digarisbawahi
18
eMAGZ
Apakah Adam dan Hawa Benar-Benar Figur Historis? | #QandA
adalah silsilah Adam (5:1-6:8; bdk. Luk. 3:23-38; Yud. 1:14). Seandainya Adam, sebagai asal-muasal seluruh daftar
keturunan, bukanlah tokoh historis, bagaimana dengan nama-nama yang lain? Jika semua nama yang ada diambil secara historis, tidak ada alasan untuk mengecualikan Adam.
Alasan lain berasal dari Perjanjian Baru. Adam beberapa kali dikontraskan dengan Kristus (Rm. 5:12-21; 1Kor. 15:22, 45). Kegagalan Adam menghasilkan dosa dan kematian, sedangkan kesucian Kristus mendatangkan kebenaran bagi orang-orang pilihan. Jika konsekuensi dari kesalahan Adam sebegitu besar, mungkinkah dia hanya seorang tokoh simbolis belaka? Jika dia tokoh simbolis, bagaimana dengan Kristus? Untuk apa pula Kristus sampai mati guna menyelesaikan persoalan yang diciptakan oleh tokoh fiktif? Dari semua petunjuk di atas satu-satunya konklusi yang paling wajar dan sederhana adalah “Adam benar-benar tokoh historis”. Soli Deo Gloria.
19
20
eMAGZ
Doctrine Does Matter | #TEACHING
(Lanjutan tgl 1 Oktober 2017)MANUSIA TETAPI TIDAK BERDOSA
Alkitab menampilkan Yesus sebagai pribadi yang memiliki perasaan seperti kita dan yang karenanya juga bisa mengalami pencobaan.
Tapi Alkitab juga menampilkan-Nya sebagai manusia yang tidak berdosa. Ibrani 4:15 berkata, “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” Ini merupakan penghiburan besar, Dia bukan seorang manusia super yang jauh dari pergumulan manusia, yang tidak mungkin kita kenal. Ini adalah masalah para Avatar (atau dewa yang berinkarnasi) dalam agama Hindu, yang digambarkan sebagai manusia super.
LAYAK MENJADI PENGANTARA YANG SEMPURNA
21
eMAGZ
Doctrine Does Matter | #TEACHING
Yesus berlaku seperti manusia biasa, dan ini menjadi masalah, terutama di tempat kelahiran-Nya, Nazaret. Setelah Dia berbicara di sinagoge, kita diberi tahu, “Semua orang itu membenarkan
Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka, ‘Bukankah Ia ini anak Yusuf?’’’ (Luk. 4:22). Hal ini membuat Yesus mengatakan bahwa nabi tidak diterima di kotanya sendiri. Mendengar itu, “Sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu” (Luk. 4:28-29). Mereka melihat Dia sebagai anak Yusuf, bukan sebagai seorang yang istimewa.
Beberapa tulisan apokrifa berusaha membuat Yesus seperti seorang pekerja supernatural yang ajaib dengan cerita-cerita aneh dari manusia super tersebut. Tapi Kitab-kitab Injil tidak menulis seperti itu. Di Timur, seorang guru memiliki suatu aura yang membedakannya dari orang biasa. Orang-orang memperlakukan dia dengan hormat dan gentar. Sebagian pemimpin Kristen juga mengembangkan “jarak keramat” seperti ini dengan orang biasa. Konsekuensinya sangat menghina Allah, terutama saat guru-guru yang ditinggikan dan yang tidak perlu bertanggung jawab kepada manusia ini terjatuh ke dalam dosa, menunjukkan bahwa mereka juga manusia biasa seperti kita. Gambaran yang kita peroleh tentang Yesus bukanlah seperti guru yang memasang jarak, tapi seorang pelayan manusia yang identik dengan mereka yang dilayani-Nya. Di hadapan-Nya, pendosa terburuk sekalipun merasa dikasihi dan penting.
Kemanusiaan-Nya terlihat dengan jelas dalam kerentanan-Nya terhadap kelelahan dan kelemahan fisik. Kita mendapati Dia tertidur dalam kapal sementara badai mengamuk (Mat. 8:24). Bagian awal dari pasal ini memberikan alasan mengapa Dia tertidur lelap. Leon Morris menjelaskan, “Yesus telah menjalani hari yang berat dengan mengajar dan menyembuhkan, dan berhadapan dengan para murid. Kelelahan
22
eMAGZ
Doctrine Does Matter | #TEACHING
karena pekerjaan-Nya, Dia tertidur dan tetap terlelap walaupun badai mengamuk.” Di Samaria, setelah perjalanan panjang, saat para murid pergi ke kota mencari makanan, kita menemukan
Yesus duduk di sumur Yakub “sangat letih oleh perjalanan” (Yoh. 4:6). Dia tidak memiliki alat untuk mengambil air dari sumur; sehingga Dia harus meminta air kepada wanita yang datang ke situ. Lagi, para penafsir hampir semuanya setuju bahwa berlawanan dengan praktik pada umumnya bahwa seorang terhukum yang harus memikul salibnya sendiri ke tempat penyaliban, Simon dari kirene dipaksa memikul salib Kristus karena Dia sudah terlalu lemah untuk memikulnya sampai ke Golgota.
Bersambung……..Sumber: Supremasi Kristus oleh Ajith Fernando
23
eMAGZ
Apakah Art i Manusia Menurut Gambar Allah?|#DOYOUKNOW
(Lanjutan tgl 1 Oktober 2017)
Sekarang kita akan membahas tentang arti kata șelem dan děmût.
Pertama-tama kita akan menyelidiki arti dua kata ini secara terpisah (berdiri sendiri, sekalipun keduanya sinonim) dan secara umum (tanpa dikaitkan dengan konteks manusia diciptakan dalam gambar dan rupa Allah). Setelah itu kita baru akan menyelidiki makna dua kata tersebut dalam konteks penciptaan manusia
menurut gambar dan rupa Allah.
Kata șelem lebih jarang muncul daripada děmût. Kata șelem yang muncul sebanyak 17 kali ini juga sulit untuk ditafsirkan. Kesulitan ini berhubungan dengan asal-usul kata ini (etimologi) yang belum bisa dipastikan, entah dari bahasa Arab atau Akadian. Dari 17 kali pemunculan tersebut, 10 kali merujuk pada berbagai jenis gambar
APAKAH ARTI “MANUSIA DICIPTAKAN MENURUT GAMBAR DAN RUPA ALLAH“?
Ev. Nike Pamela, M.A
24
Apakah Art i Manusia Menurut Gambar Allah?|#DOYOUKNOW
secara fisik yang berhubungan dengan penyembahan berhala, misalnya gambar borok dan tikus (1 Sam 6:5), patung lelaki (Yeh 16:17), berhala (Bil 33:52), 2 kali merujuk pada keadaan
manusia yang digambarkan seperti bayangan (Mzm 39:7; 73:20), 5 kali muncul di Kitab Kejadian dalam konteks penciptaan manusia (1:26, 27; 5:3; 9:6). Dari pemunculan ini terlihat bahwa kata șelem bisa merujuk pada peniruan secara fisik (bentuk/gambar/patung tertentu) maupun sesuatu yang tidak riil (ketidakadaan, ketidakstabilan, dsb). Di antara dua makna ini, kita tidak bisa menentukan makna mana yang dimaksud dalam Kitab Kejadian.
Kata děmût, di sisi lain, memiliki arti yang lebih jelas. Kata yang muncul 26 kali ini dapat menunjuk pada sebuah sketsa/model (2 Raj 16:10), gambar/pahatan (2 Taw 4:3), sesuatu yang menyerupai yang lain (Mzm 58:5; Yes 13:4; Dan 10:16), berhala (Yes 40:18). Kata ini berkali-kali muncul dalam penglihatan Yehezkiel (1:5, 10, 13, 16, 22, 26, 28; 10:1, 10, 21, 22). Dari pemunculan ini terlihat bahwa Yehezkiel tidak pernah mengatakan bahwa ia melihat Allah secara langsung, tetapi hanya sekadar keserupaan dengan Allah atau hal lain yang berkaitan dengan Allah.
Penjelasan di atas membawa kita pada satu kesimpulan bahwa walaupun manusia adalah gambar dan rupa Allah, tetapi mereka secara hakekat bukanlah Allah. Manusia dalam taraf tertentu memang merefleksikan apa yang ada dalam diri Allah, namun mereka tetap tidak identik dengan Allah. Konsep seperti ini berbeda dengan berbagai mitologi kuno waktu itu yang cenderung melihat manusia sebagai perpaduan antara hakekat ilahi dan insani. Manusia dianggap berbagi hakekat dengan para dewa.
Apakah keserupaan ini mencakup aspek fisik juga? Sebagian besar penafsir biasanya menolak aspek ini, karena Kitab Musa melarang segala bentuk representasi fisik untuk Allah (Kel 20:1-2; Ul 4:16). Argumen seperti ini sebenarnya tidak terlalu meyakinkan. Pemunculan kata șelem dan děmût
eMAGZ
25
Apakah Art i Manusia Menurut Gambar Allah?|#DOYOUKNOW
beberapa kali menyiratkan keserupaan secara fisik, walaupun yang digambarkan tidak selalu Allah. Peristiwa Allah menampakkan diri (theofani) dalam bentuk manusia (Kej 18:1-2) maupun
penglihatan para nabi tentang Allah dalam gambaran manusiawi (Yes 6:1; Yeh 1:25-28; Dan 7:9-14) memberi dukungan yang eksplisit bahwa Allah tidak anti terhadap pewahyuan diri-Nya yang menggunakan gambaran fisik manusia. Dalam PB Allah bahkan menyatakan diri secara sempurna dalam diri manusia Yesus (Yoh 1:14).
Hal ini tidak berarti bahwa Allah adalah pribadi yang bersifat badaniah (Yoh 4:24a). Sebaliknya, penjelasan ini justru semakin menekankan keunikan manusia sebagai gambar Allah. Manusia dilarang menyerupakan Allah dalam bentuk atau gambar atau patung apapun - termasuk patung manusia sekalipun (Ul 4:16) – karena manusia sendiri adalah representasi Allah.
Bersambung……..NK_P
eMAGZ
26
Inj i l Ditengah Ketidakadi lan dan Kemiskinan | #MISSION
(Lanjutan tgl 1 Oktober 2017)
Walaupun semua orang mungkin pernah
bersalah pada tingkat tertentu di dalam pengutipan selektif atau penafsiran, tetapi yang perlu dipertanyakan adalah mengapa kaum generalis dan universalis lebih cenderung selalu melakukannya. Salah satu praktik yang sangat umum
adalah dengan mengambil satu ayat tersendiri dari suatu nas dan menggunakannya dengan cara yang tidak diijinkan oleh konteksnya. Salah satu contoh ialah Kolose 1:20, “Melalui Dialah Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian dengan darah
INJIL DITENGAH PERJUMPAAN DENGAN AGAMA-AGAMA DUNIA
eMAGZ
27
eMAGZ
Inj i l Ditengah Per jumpaan Dengan Agama Di Dunia| #MISSION
salib Kristus.” Ini diartikan oleh beberapa generalis untuk mengesahkan keyakinan mereka bahwa pada akhir zaman, semua akan didamaikan dengan Allah, apapun hubngan
mereka yang sekarang dengan-Nya dan bahwa ini akan terjadi melalui Kristus. Namun, ayat-ayat berikutnya mereka abaikan (Kol. 1:21-2:7) menyatakan dengan jelas, bahwa pendamaian itu mengacu kepada mereka yang telah mendengar Injil (Kol 1:23), yang telah menerima Kristus (Kol. 2:6), yang menjadi anggota tubuh Kristus, yaitu Gereja (Kol 1:24), sampai mereka mencapai kedewasaan dalam Kristus (Kol. 1:28). Nas ini sama sekali tidak berbicara tentang orang yang belum percaya Kristus. Dari praktik ini, suatu prinsip umum dapat ditarik; jika memang Injil apostolic merupakan standar yang tidak dapat dihilangkan dalam mengidentifikasi doktrin-doktrin Kristen yang sah, maka orang yang hanya mengandalkan penafsiran hanya melalui ayat yang mendukung pandangannya, maka harus diragukan posisinya.
Dari semua isi menyangkut perjumpaan Kristus dengan orang-orang dari tradisi agama lain, yang paling diperselisihkan berpusat pada keunikan dan universalitas Yesus Kristus. Ada garis pemisah yang jelas dan tajam antara mereka yang mengatakan bahwa Yesus Kristus sebagaimana Ia digambarkan dalam Perjanjian Baru, adalah satu-satunya Jururuselamat dan Tuhan dari semua orang, terlepas dari agama yang dianut atau agonostisisme mereka dan mereka yang mengatakan bahwa klaim-klaim tanpa syarat dan tidak terbatas tentang Kristus harus ditafsirkan kembali. Itu merupakan pokok dari debat dalam buku “The Uniqueness of Jesus”; sebagian besar dari argument yang sifnifikan tentang Kristus dan agama-agama yang dipaparkan dengan baik dalam berbagai tulisan di buku itu. Kebanyakan dari para penyokong yang terkenal menguraikan
28
eMAGZ
Inj i l Ditengah Per jumpaan Dengan Agama Di Dunia| #MISSION
pandangan-pandangan mereka di dalamnya, sehingga suatu ringkasan dari pokok-pokok utama buku tersebut
akan meliputi sebagian besar isu tersebut.
Bantahan atas pandagan itu diberikan oleh Paul Knitter, yang umumnya dikenal sebagai seorang universalis, ia telah memaparkan dan menjelaskan sejumlah tesis tentang keunikan Kristus sebagaimana yang ia mau menurut pandangannya. Ia merasa bahwa makna keunikan bila diterapkan kepada Kristus seharusnya dapat ditafisirkan kembali. Keunikan Kristus menurut Knitter, karena di Perjanjian Barupun terdapat berbagai Kristologi. Keunikan itu harus ditafsirkan kembali, sebab pemahaman-pemahaman tradisional tentang keunikan tidak menuju ke dialog yang produktif dan hubungan yang serasi dengan orang-orang dari agama lain. Ia yakin bahwa dialog sudah “lumpuh dari awalnya, kalau salah seorang dalam mitra dialog itu terlalu memaksa bahwa dialah yang mempunya visi kebenaran yang diberikan Allah, yang lengkap, terakhir, serta tidak tertandingi.
Kemudian keunikan dijelaskan menurut Knitter dengan mengatakan, bahwa Kristus adalah suatu penyataan Allah yang benar dan menentukan, namun bukan merupakan suatu penyataan yang lengkap, definitive, tidak tertandingi ataupun satu-satunya. Pandangan yang dinyatakan di sini sudah dikenal; semua yang kita dapat pelajari tentang Allah dan keselamatan melalui Kristus adalah benar; namun tidak meniadakan kebenaran-kebenaran komplementer yang ditemukan melalui tradisi agama lain. Yesus Kristus mutlak diperlukan, tetapi begitu juga dengan kepercayaan-kepercayan inti dari agama-agama lain: “Keunikan Yesus memuat sumbangan agama Kristen yang hakiki dan khas untuk dialog
29
eMAGZ
Inj i l Ditengah Per jumpaan Dengan Agama Di Dunia| #MISSION
antaragama.” Ia menegaskan bahwa hal itu tidak berarti orang Kristen harus meninggalkan komitmen mereka
terhadap Yesus sebagai Juruselamat yang hidup. Namun, menurut hematnya, dialog yang sejati akan menjadi problematis bila orang-orang Kristen menjadikan Yesus dan pengajaran-Nya sebagai patokan dalam menilai semua klaim kebenaran lainnya.
Bersambung……...
30
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
RENUNGAN HARIANSenin, 9 Oktober 2017
NANTIKAN AKHIR KISAHNYA(BACAAN: MAZMUR 73: 1-6)
Amy Carmichael adalah pendiri Dohnavur Fellowship (Persekutuan Dohnavur) ia menjadi alat untuk menyelamatkan ratusan anak
lelaki dan perempuan dari kesengsaraan akibat perbudakan seks. Namun, penyakit radang sendi menggerogoti tubuhnya sehingga ia menjadi cacat. Apakah ia mengeluhkan penderitaannya atau meragukan Allah? Tidak. Army masih tetap menjadi inspirasi dan tetap membimbing Dohnavur. Ia pun masih terus menulis renungan, surat-surat, serta puisi yang ditulisnya penuh dengan pujian kepada Allah dan semangat bagi rekan peziarahnya.
Asaf adalah seorang pemimpin musik imam Lewi di Bait Allah. Ia mencurahkan isi hatinya dengan jujur dan apa adanya bahwa ia tergoda untuk cemburu kepada kemakmuran orang-orang fasik, orang-orang jahat, orang-orang yang tidak mengenal Allah, tidak berbakti kepada Allah, tidak takut akan Allah. Asaf sebagai seorang pemimpin rohani ternyata bergumul dengan sebuah realitas mengapa orang fasik makmur dan semakin kaya sementara orang saleh menderita dan miskin. Mengapa hidup ini sepertinya tidak adil? Yang jahat malah diberkati secara materi, sehat-sehat, tidak mengalami kesusahan dan derita sementara orang yang saleh dan takut akan Tuhan malah menderita dan susah. Namun, sekalipun ia tergoda untuk berpikir demikian, ia tetap menyadari bahwa Allah selalu benar dan adil.
Di sekitar kita banyak kita jumpai kisah-kisah yang mirip, atau bahkan diri kita sendiri mengalaminya. Betapapun tergodanya kita untuk berpikir bahwa Allah tidak adil, ingatlah bahwa Ia adalah yang benar dan adil. Ia sempurna di dalam rancanganNya. Ia akan menuntun kita hingga kita dapat menyaksikan akhir dari semua kisah.
31
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
Selasa, 10 Oktober 2017TETAPLAH SETIA
(BACAAN: MAZMUR 73: 6-12)
Kobe Bryant adalah salah satu pemain basket terbaik di liga bola basket Amerika Serikat (NBA). Ia banyak mendapatkan penghargaan atas
prestasinya, bahkan banyak gelar juara liga sudah ia persembahkan bagi timnya. Namun pada tahun 2003, ia terlibat kasus pemerkosaan. Akibat kasus itu, citranya hancur di depan banyak orang. Kemudian ia meminta maaf secara terbuka kepada istrinya dan masyarakat.
Orang fasik memang betul-betul bebal karena bertindak melawan akal sehat, hanya kepentingan mereka sendiri bahkan melawan Allah. Akan tetapi, orang-orang justru bisa melihat kemakmuran atau kemujuran mereka. Kelihatannya mereka hanya kebagian sedikit kesusahan dan bencana dalam hidup ini. Mereka tidak mengalami kesusahan manusia, bahkan yang dialami oleh orang-orang yang baik dan bijaksana. Mereka sepertinya mendapatkan banyak sekali kesenangan di dalam hidup ini. Bagaimanapun mereka dikategorikan sebagai orang fasik dan mereka telah memiliki akhir kisahnya, sekalipun di awal mereka terlihat sangat baik. Akhir dari kisah mereka sangat mengerikan. Itu sebabnya jangan pernah iri terhadap hidup orang yang terlihat baik dan bermandikan harta, karena itu bukanlah akhir.
Betapapun menggodanya kehidupan orang fasik, jangan pernah mengadopsi cara hidup mereka. Kebaikan dan kegemilangan yang mereka alami hanyalah sementara. Tetaplah setia mengiring Tuhan, apapun yang terjadi.
32
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
Rabu, 11 Oktober 2017TIDAK SIA-SIA
(BACAAN: MAZMUR 73: 13-20)
Seorang lelaki yang sedang mencari bunga untuk ditanam saat musim semi. Di sebuah rumah kaca, ia memilih krisantemum emas yang penuh
bunga bermekaran. Ia heran, tanaman itu tersembunyi di sudut ruangan dan ditanam di sebuah ember tua yang penyok serta berkarat. “Andai bunga ini milikku,” katanya pada diri sendiri, “aku akan menaruhnya di pot cantik dan memamerkannya dengan bangga! Mengapa bunga ini terpenjara di ember, di tempat tersembunyi seperti ini?” Ketika ia menanyakannya, sang pemilik menjelaskan, “Oh, saya memang menyemaikan tanaman itu di ember tua sampai bunganya mekar. Namun, itu hanya untuk sementara. Saya akan segera memindahkannya ke kebun saya.”
Sang pemazmur mengamati bahwa orang-orang fasik terus berjaya di dalam kejahatan mereka dan menjadi semakin bejat oleh karena kemujuran mereka itu, orang-orang benar justru berada dalam kesesakan hebat. Sebagai orang percaya ia harus meminum cawan kesusahan. Hal ini semakin memperbesar godaan untuk berbantah dengan Sang Pemelihara. Sekalipun kaki sang pemazmur tidak sampai benar-benar tergelincir dengan mempertanyakan kemahatahuan Allah, tetapi ia sempat tergoda untuk mempertanyakan faedah kepercayaannya dan berkata “Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku tanda tak bersalah.” Itu tidak menghasilkan apa-apa. Dalam kondisi sulit seperti ini siapakah yang tidak tergoda untuk mengatakan Allah tidak adil? Tidak sedikit orang percaya yang goyah imannya ketika berada dalam kondisi seperti Asaf dan berbalik dari Tuhan. Namun, Pemazmur tidak demikian, dia tidak sampai tergelincir. Ingatlah bahwa semua penderitaan kita karena mencintai kebenaran tidak akan sia-sia. Matius 5:8 berkata
33
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
berbahagialah mereka yang suci hatinya, karena merekalah yang akan melihat Allah. Ketika masa itu datang, mereka pun tidak lagi akan berkata bahwa mereka telah mempertahankan
kesucian hati dengan sia-sia.
Kamis, 12 Oktober 2017PENYERTAAN TUHAN LEBIH UTAMA
(BACAAN: MAZMUR 73: 21-23)
Erma Bombeck menulis sebuah kolom tentang konflik yang kadang kala terjadi saat dilakukan pembagian harta keluarga di antara saudara
kandung setelah orangtua mereka meninggal. Entah itu berupa mangkuk, selimut Nenek, atau hiasan-hiasan Natal, sering kali orang merasa yakin bahwa merekalah yang seharusnya memiliki benda tertentu. Bombeck mengatakan bahwa ia tak pernah menginginkan TV atau tote bag [tas besar yang dipakai untuk membawa pakaian, sepatu, paket-paket, dll.] untuk mengenang orangtuanya, karena warisan sejati mereka untuknya adalah cara hidup mereka, bukan harta yang mereka tinggalkan. Orang percayapun demikian, mereka merasa mereka lebih berhak memiliki hidup yang baik, enak, nyaman, mulus dibanding orang yang tidak percaya. Namun kenyataan yang dihadapi berbeda.
Fakta ini membingungkan Asaf. Itu sebabnya ia penuh keraguan dan ketidaktahuan, namun ia tidak mau berhenti pada keraguan dan ketidaktahuan. Dengan hati yang jujur dia mengaku bahwa ia tergoda untuk meragukan Allah. Tentu hati yang jujur tidaklah berdosa, namun respon kita selanjutnya terhadap hal itu yang akan menentukan. Kita tidak boleh terpaku pada hal-hal yang tidak kita pahami, dan melupakan apa yang sebenarnya sudah pasti bagi kita. Hal yang sudah pasti diyakini oleh Asaf adalah Allah terus menyertai umatNya. Asaf menyadari bahwa penyertaan Allah jauh lebih penting daripada berkat-berkat-Nya.
Mungkin hari ini ada banyak orang yang tidak percaya terlihat lebih
34
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
beruntung dari saudara. Saudara berusaha hidup saleh namun tidak semakmur mereka. Sadarilah bahwa penyertaan Allah jauh lebih penting dari pada berkat-berkatNya. Bersyukurlah
jika saudara masih mengalami penyertaanNya.
Jumat, 13 Oktober 2017SEKALIPUN HATIKU DAN DAGINGKU HABIS LENYAP
(BACAAN: MAZMUR 73: 24-26)
Barangkali banyak orang kristiani sudah mengetahui kisah di balik penulisan lagu It Is Well with My Soul (Nyamanlah Jiwaku). Lagu
itu menggambarkan iman yang luar biasa dari sang penulis, Horatio G. Spafford. Ia bangkit untuk menuliskan lagu ini di tengah rasa duka yang mendalam, yakni saat ia harus kehilangan empat anaknya yang tenggelam di Samudra Atlantik. Ya, di tengah permasalahannya yang besar Spafford tetap dapat melihat penyertaan Tuhan di dalam hidupnya, sehingga berulang kali ia mengatakan, “Nyamanlah jiwaku, nyamanlah jiwaku.”
Membaca teks ini, Asaf terdengar seperti seseorang yang sangat saleh yang hanya menginginkan Allah: “Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.” Namun sebenarnya ia tidak mengawali mazmur itu dengan sikap demikian. Awalnya, Asaf mengakui bahwa ia menginginkan kemakmuran yang dimiliki orang-orang di sekitarnya: “Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual” (ay.3). Namun semakin dekat dirinya dengan Allah, ia pun menyadari kebodohan dari sikap iri hatinya (ay.21-22,28). Sekalipun kita mengenal Allah, kita masih sering terusik oleh kemakmuran orang lain di sekitar kita. C. S. Lewis pernah menulis, “Tampaknya Tuhan kita menganggap keinginan kita tidaklah terlalu kuat, tetapi justru terlalu lemah. . . . Kita terlalu mudah merasa puas” pada hal-hal yang lebih kecil dan remeh daripada Allah.”
Sadarilah bahwa yang paling penting dalam hidup ini bukanlah materi, dan hal jasmani lainnya, namun ALLAH sendiri. Latihlah diri kita agar
35
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
sungguh-sungguh terpuaskan hanya dengan ALLAH saja, karena hanya Dialah sumber kepuasan yang sejati.
Sabtu, 14 Oktober 2017CERITAKANLAH
(BACAAN: MAZMUR 73: 27-28)
“Kadang-kadang sepertinya Allah tidak mendengarkan saya.” Kata-kata ini berasal dari seorang perempuan yang berusaha tetap kuat berjalan
bersama Allah, sementara ia harus mengatasi suaminya yang peminum. Kata-kata itu juga merupakan jeritan hati banyak orang beriman. Selama 18 tahun, perempuan itu meminta kepada Allah untuk mengubah suaminya. Namun, hal itu tidak pernah terjadi.
Tentunya pergumulan yang demikian tidak hanya dijalani oleh perempuan ini sendiri, banyak orang mengalaminya termasuk Asaf. Asaf pada ahkirnya menyadari bahwa tujuan tertinggi dalam hidupnya bukan untuk mencapai kesenangan pribadi. Bahkan ketika Asaf disadarkan Tuhan akan penyertaanNyapun tidak bertujuan untuk kesenangan Asaf, sekalipun sukacita sejati pasti bersumber dari penyertaan Allah. Tujuan dari semua ini adalah supaya Asaf dapat menceritakan segala perkerjaan Allah yang ajaib (ayat 28b). Solusi terhadap masalah diberikan kepada kita tidak hanya untuk melepaskan kita dari situasi yang rumit, tetapi juga untuk memuliakan Allah. Dengan bertahan di dalam pergumulan yang berat, orang akan melihat penyertaan Allah yang ajaib dalam hidup kita.
Mungkin saudara sedang bergumul dalam hidupmu. Jangan meragukan Tuhan, karena Ia setia. PenyertaanNya sempurna bagi setiap umat percaya. Bertahanlah dan terus bergantung padaNya. Rendah hatilah dan andalkanlah Dia. Dia akan menolong saudara, bukan supaya hidup saudara menjadi nikmat, tetapi supaya saudara dapat menyaksikan segala pekerjaanNya dan mempermuliakan Dia.
36
eMAGZ
PENGUMUMAN
Hari / Tanggal Keterangan
Senin, 9 Oktober 2017 23.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FMHUT: Sdr. Arkananta Radhi Pratama
Selasa, 10 Oktober 2017 STAR: BAHASA YUNANIOleh Ibu Mettasari, M.Div.
Rabu, 11 Oktober 2017 18.30Pembinaan Jemaat modul 1 “Gereja Yang Menggerakkan Jemaat”Oleh: Ev. Heri Kristanto
19.00 Latihan Musik KU 3HUT: Ibu Yenny Trivenawati
Kamis, 12 Oktober 2017 18.30
Pembinaan Jemaat modul 1 “Gereja Yang Menggerakkan Jemaat”Oleh: Ev. Yohanes Dodik
19.00 Latihan Musik KU 1 dan KU 2Jumat, 13 Oktober 2017 HUT: Bp. Irwan Lesmana
HUT: Sdr. Edo Adianto PriadiSabtu, 14 Oktober 2017 06.00 Doa Pemuridan
18.30 Persekutuan Pemuda
22.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT: Sdri. Febby Octaviani Joenan
AGENDA MINGGU INI
37
eMAGZ
JADWAL PENATALAYANAN
IBADAH UMUMMinggu, 08 Oktober 2017
Penata-layanan
Ibadah Remaja
(Pk. 10.00 WIB)
Ibadah Umum I(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II(Pk. 10.00)
Ibadah Umum III (Pk. 17.00)
Cab. Darmo
(Pk. 07.00)
Cab. Darmo
(Pk. 10.00)
Tema Jika Allah Baik, Mengapa Dia Tidak Menjawab Doa?(2 Korintus 12:7-10)
Pengkhot-bah
Gabung Ibadah Umum
Ev. Heri Kristanto Pdt. Steward Mouls
Liturgos Bp. Andreas W Sdri. Grace Bp. Koe-soemo
S d r i . Grace
Pelayan Musik Sdr. Michael
Sdr. Tan Hendra
Sdr. HarisSdr. Edsel
Sdr. James
Sdr. AmirSdri.
StephanieSdr. Rio
Sdr. SugikSdr. Yosua
Pelayan LCD
Sdr. Kevin T
Sdri. Melissa Sdr. Yosi Sdri.
Marlin
Penyambut Jemaat
Ibu TitikSdri.
KrisnaSdr. Yori
Ibu HariatiIbu Wiwin
Ibu EviSdr. Robin
Bp. ImboIbu SuyatmiBp. Andreas
Ibu Rini
Sdr. Mito
Doa SyafaatBp.
Santoso Sdr. Robin Ibu Carla
Pdt. StewardDoa
Persemba-han
Sdr. Mito
Doa Pra & pasca Ibadah
Ev. Dodik Bp. Andreas Ev. Heri
SingerIbu Vena
Sdri. Michelle
Sdr. IanSdri.
Michelle
Sdri. AngelineSdr. Dennis
AngTEAM Sdri. Clara
Sdri. Suci
eMAGZ
JADWAL PENATALAYANAN
IBADAH UMUMMinggu, 15 Oktober 2017
Penata-layanan
Ibadah Remaja
(Pk. 10.00 WIB)
Ibadah Umum I(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II(Pk. 10.00)
Ibadah Umum III (Pk. 17.00)
Cab. Darmo
(Pk. 07.00)
Cab. Darmo
(Pk. 10.00)
Tema Jika Allah Baik, Mengapa Ada Neraka? (2 Tesalonika 1:9-10)
Pengkhot-bah
Ev. Heri Kristanto Ev. Yohanes Dodik Iswanto Ev. Edo Walla
Liturgos Sdr. Aurel Ibu Debby Ibu Dina Sdri. Helen Sdri. Suci
Sdri. DitaSdr. Dave
Pelayan Musik
Sdr. MichaelSdr. ArkaSdr. Evan
Sdr. Andreas
Bp. EliazarSdr. Ishak
Sdr. ClemingSdr. Edsel
Bp. Haryadi
Sdr. IshakSdr. Rio
Sdr. Klemens
Sdr. Albert
Pelayan LCD Sdr. Daniel Ibu Herlin Sdri. Kezia
A Sdri. Vio Sdr. Yosi Sdri. Marlin
Penyambut Jemaat
Sdr. JeremySdr. Calvin
Bp. ImboIbu
SuyatmiIbu Fenny
Bp. Hendri Tjong
Ibu MellyBp. LipurnoIbu Sundari
Sdri. EristaIbu Evy
Bp. Sugiraharjo
Bp. Agus Aryo
Sdr. Amir
Doa Syafaat
Sdr. CalvinEv.
Yohanes Dodik
Ibu Hariati Bp. Soegianto
Ev. Edo WallaDoa
Persemba-han
Sdr. Amir
Ev. Edo Walla
Doa Pra & pasca Ibadah
Sdri. Glory Ibu Sisca Ev. Heri
SingerSdri. Glory
Sdri. Naomi
Ibu SiscaBp. Budiono
Sdri. LiaSdr. Dennis
Sdri. LinaSdri. Eka
Sdri. Virgin
Sdri. Dina
39
eMAGZ
JADWAL PENATALAYANAN
Keterangan 8 Oktober 2017(Pk. 09.30 WIB)
15 Oktober 2017(Pk. 09.30 WIB)
Liturgis Kak Mei Kak Debby
Pelayan Musik Kak Willy Kak Willy
Doa Pra/Pasca SM Kak Vena Kak Kezia
TemaTUHAN MEMILIKI
RENCANA ATAS HIDUP YUSUF
TUHAN MENYERTAI YUSUF
Bahan Alkitab Kejadian 37:12-36 Kejadian 39-41
Sion Kak Budi Kak Vena
Getsemani Kak Suani Kak Suani
Yerusalem Kak Vena Kak Mei
Nazareth Kak Dessy Kak Eveline
Betlehem Kak Santi Kak Fenny
SEKOLAH MINGGU
Keterangan 7 Oktober 2017(Pk. 09.30 WIB)
14 Oktober 2017(Pk. 09.30 WIB)
Tema
CAMP PEMUDA
Pengkhotbah Pdt. Reyco W
Litrugos Sdri. Tri
Pelayan Musik TEAM
Pelayan LCD Sdri. Christine
Penyambut Jemaat Sdri. JeniSdri. Juli
Petugas DoaSdr. Fredy
Singer
IBADAH PEMUDA
40
eMAGZ
Data Kehadiran Jemaat
Ibadah Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Keterangan
Umum 1
Minggu, 1 Oktober 2017
41
Umum 2 117
Umum 3 52
Sekolah Minggu 33
Remaja - GABUNG UMUM
Pemuda 34
Cab. Darmo KU 1 26
Cab. Darmo KU 2 37 SM = 3; RM = 5
POS Batam 65 GABUNG UMUM & REMAJA
POS Batu Aji SM & RM = 47
DATA KEHADIRAN JEMAAT