a
Click here to load reader
-
Upload
tansriernawati -
Category
Documents
-
view
225 -
download
8
description
Transcript of a
Bagaimana hormon mempengaruhi BB?
Hipotalamus memiliki pusat lapar dan pusat kenyang. Pusat lapar hipotaamus terletak
di Nukleus lateral hipotalamu, sedangkan pusat kenyang hipotalamus terdapat di Nukleus
ventromedial hipotalamus.Selain itu, ada juga Nukleus paraventrikular, dorsomedial, dan
arkuata di hipotalamus. Nukleus paraventrikular berperan juga dalam pengaturan pusat
kenyang, sedangkan nukleus dorsomedial berperan dalam mengatur pusat lapar.
Nukleus arkuata merupakan bagian hipotalamus tempat berbagai hormon yang
dilepaskan oleh saluran cerna dan jaringan adiposa berkumpul untuk mengatur asupan
makanan dan pengeluaran energi.
Terdapat banyak interaksi kimiawi antar neuron di hipotalamus dan pusat-pusat
tersebut dalam mengatur perilaku makan dan rasa kenyang. Beberapa hormon yang penting
dalam mengatur keseimbangan energi dan metabolisme, meliputi sekresi kelenjar tiroid,
kelenjar adrenal, serta pulau-pulau Langerhans.
Hipotalamus menerima sinyal yang berasal dari informasi sensorik isi lambung, sinyal
kimia dari zat nutrisi (karbohidrat, protein, dan lemak) yang menandakan rasa kenyang,
sinyal dari hormon gastrointestinal , dan jaringan lemak,serta dari korteks serebri berupa
penglihatan, penciuman, dll yang mempengaruhi perilaku makan,
Pengaturan keseimbangan energi oleh dua jenis neuron nukleus arkuata: 1. Neuron
POMC yang melepaskan α-MSH dan CART yang menurunkan asupan makanan dan
meningkatkan pemakaian energi. Dan 2. Neuron yang membentuk AGRP dan NPY yang
menekan POMC untuk meningkatkan asupan makanan dan menurunkan pemakaian energi.
α-MSH berikatan dengan MCR-3 dan MCR-4 pada nukleus paraventrikular, yang
mengaktifkan jaras neuron yang menyulur ke nukleus traktus solitarius dan meningkatkan
aktivitas simpatis dan pemakaian energi.
Hormon-hormon seperti Insulin, leptin, dan CCK merupakan hormon yang
menghambat AGRT-NPY dan merangasang POMC-CART yang menurunkan nafsu makan.
Zat-zat seperti ini disebut dengan anoreksogenik. Sedangkan hormon seperti ghrelin, yang
dihasilkan oleh lambung mengaktifkan AGRT-NPY dan meningkatkan rasa lapar. Zat-zat
seperti ini disebut dengan oreksigenik.
Zat-zat yang termasuk anoreksigenik adalah α-MSH, leptin, serotonin, norepinefrin,
hormon pelepas kortikotropin, insulin, CCK, GLP, CART, dan petida-Y. Zat-zat yang
termasuk oreksigenik adalah NPY, AGRT, MCH, Endorfin, ghrelin, kortisol.
Pengaturan asupan makananan dibagi menjadi pengaturan jangka pendek, dan
pengaturan jangka menengah dan panjang. Pengaturan jangka pendek dipengaruhi oleh:
1. Pengisian saluran cerna menghambat perilaku makan.
Peeregangan dari lambung dan duodenum.
2. Faktor hormonal saluran cerna
CCK dilepaskan oleh respon terhadap lemak yang masuk ke duodenum, dan
mempunya efek menekan pusat makan. PYY desekresikan di seluruh saluran cerna, namun
terutama di ileum dan kolonmenekan asupan makanan. GLP dan Insulin menekan nafsu
maka.
3. Ghrelin meningkatkan nafsu makan.
4. Reseptor mulut mengukur jumlah asupan makanan.
Pusat makan dihambat jika makanan sudah sampai ke mulut
Pengaturan asupan makanan jangka panjang:
1. Zat-zat makanan seperti karbohidrat, protein, dan lemak.
2. Pengaturan suhu dan asupan makanan
3. Sinyal umpan balik dari jaringa adiposa.
Sumber: Guyton AC, Hall EJ. Textbook of Medical Physiology: 11th ed.
Philadelphia:Elsevier Inc.; 2006
Bagaimana penyakit metabolik mempengaruhi BB?
Berat badan dipengaruhi oleh keseimbangan antara energi yang masuk dengan energi
yang keluar. Ketika asupan energi berlebih maka penambahan berat badan akan terjadi, hal
sebaliknya terjadi jika energi yang keluar berlebih.
Metabolisme berkaitan dengan proses/reaksi kimia yang terjadi di tubuh berkaitan
dengan proses anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah pembentukan/sintesis
makromolekul organik dari subunit molekul kecil. Proses ini memerlukan energi dalam
bentuk ATP. Contoh reaksi anabolisme adalah proses penyimpanan glukosa menjadi
glikogen. Katabolisme adalah proses penguraian makromolekul menjadi molekul organik yan
lebih kecil. Proses ini menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Contoh reaksi adalah proses
katabolisme glikogen menjadi glukosa dan oksidasi glukosa untuk menghasilka ATP dan
H2O. Pada orang dewasa normal terjadi keseimbangan antara proses anabolisme dan
katabolisme. Hal ini diatur oleh peranan hormon di tubuh. Karena kedua proses ini
mempengaruhi energi pada tubuh otomatis kelainan pada hormon yang terjadi akan berakibat
pada berat badan tubuh.
Hormon-hormon yang mempengaruhi proses katabolisme adalah hormon kortisol,
tiroid, epinefrin, glukagon, dan Growth hormon (kecuali efek sintesis protein), sedangkan
hormon yang berpengaruh pada proses anabolisme hanya insulin saja. Oleh karena itu, pada
diabetes melitus yang merupakan kelainan pada kurangnya hormon insulin/resisten insulin
tubuh pasien akan kurus. Kurangnya insulin untuk proses anabolisme terutama masuknya
glukosa, lemak, dan protein dalam sel akan memaksa sel untuk ke arah katabolisme.
Meskipun pasien DM sering makan, namun akan tetap kurus karena glukosa, lemak, dan
protein tidak akan disimpan tetapi proses katabolisme dalam tubuh tetap berjalan.
Sheerwood, Lauralee . 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi 2. Jakarta: EGC
Jelaskan mengenai jaringan lemak sebagai bagian dari sistem endokrin?
Jaringan lemak menghasilkan hormon yang disebut dengan leptin. Stimulus leptin
merangsang dari pengurangan simpanan lemak, meliputi:
1. Penurunan zat-zat perangsang nafsu makan
2. Aktivasi POMC
3. Peningkatan CRH
4. Peningkatan aktivitas saraf simpatis
5. Penurunan sekresi insulin.
JAK-S
Leptin mempengaruhi proses dalam sel dengan mekanisme JAK (Janus Kinase)/signal
transduser dan aktivator transkripsi (STAT): hormon terikat pada reseptor permukaan sel
ensim Janus Kinase (JAK) yang aktif melakukan fosforilasi residu hormon tirosin pada
reseptor permukaan memberikan sinyal pada transduser dan aktivator transkripsi
(STAT); yang direkrut serta difosforilasi oleh JAK STAT aktif mengalami
dimerisasi translokasi ke nukleus memodifikasi ekspresi gen.
Tao.L, Kendall K. 2013. “Sinopsis Organ System Endokrinologi”. Jakarta: KARISMA
Publishing Group.
Sumber: Guyton AC, Hall EJ. Textbook of Medical Physiology: 11th ed.
Philadelphia:Elsevier Inc.; 2006