Abses Paru (minggu 15 JUli 2006).doc
-
Upload
rudy-adhi-suwarno -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Abses Paru (minggu 15 JUli 2006).doc
-
8/18/2019 Abses Paru (minggu 15 JUli 2006).doc
1/8
LAPORAN PENDAHULUAN
ABSES PARU
A. KONSEP DASAR
Definisi
Abses paru adalah suatu kavitas dalam jaringan paru yang berisi material
purulent berisikan sel radang akibat proses nekrotik parenkim paru proses
terinfeksi.
Etiologi
Kuman dan bakteri penyebab terjadinya abses paru bervariasi sesuai denganteknik penelitian yang digunakan, menurut Finegolal dan Fisliman penyebab
abses paru adalah kuman anaerob dari menurut Asher dan Beaudry penyebab
Abses paru adalah Stapillococous Auereus.
Patofisiologi
Sapurasi
Infeksi
ekrosis
lekuspikasi
!rompasis
daerah lokal
"g
keseimbangan
elektrolit tubuh
#eningkatan
suhu tubuh
ekrosis
$bstruksi parentum paru
Sputum meningkat
berbau busuk
%ongga pleura
Ketidak efektifan
jalan nafas
Intoleransi
aktivitas
Sesak
åan
nekrosis
Abses paru
Aspirasi
bronkus
Abses pecah
Keluar
bersama
batuk
-
8/18/2019 Abses Paru (minggu 15 JUli 2006).doc
2/8
Manifestasi Klinis
'. "ejala Klinis
(emam, mengigil, batuk produktif dengan sputum banyak berbau busuk,
purulen, batuk, nafsu makan dan berat badan menurun, sesak nafas, suara nafas
meningkat, serta takskardia.
). Faktor*faktor predisposisi
Faktor predisposisi terhadap timbulnya abses paru adalah lain mempermudah
terjadinya aspirasi yaitu +
* Anestesia
* Kelebihan dosis obat
* #enyakit esofagus* Infeksi gigi
* pilepss - gangguan kesadaran
. #emeriksaan laboratorium
a. #ada pemeriksaan darah rutin. (itentukan leukositosis, meningkat lebih dari
').///-mm bahkan pernah dilaporkan peningkatan sampai dengan
).0//-mm. 1aju endap darah 2 34 mm - ' jam.
b. #emeriksaan sputum dengan pengecetan gram tahan asam merupakan
pemeriksaan a5al untuk menentukan pemilihan antibiotik.
c. #emeriksaan radiologi
#ada foto thorak terdapat kavitas dengan tanda konsolidasi disekelilingnya.
Kavitas ini bisa multipel atau tunggal dengan ukuran ) 6 )/ cm.
"ambaran ini sering dijumpai pada paru kanan lebih dari paru kiri. Bila
terdapat hubungan
Penatalaksanaan
'. Antibiotik
7emegang peranan penting dalam pengobatan apses karena akan memperbaiki
prognosis dan mengurangi kebutuhan operasi, mencegah komplikasi.
). (rainage
(rainase postural dan fisioterapi dada untuk mempercepat proses resolusi abses
paru. Apabila tidak berhubungan dengan bronkus maka perlu dipertimbangkan.
(rainase melalui bronkoskops.
. Bedah
%eseksi segmen paru yang nekrosis diperlukan bila+
a. %espon yang rendah terhadap therapi antibiotika.
b. Abses yang besar sehingga mengganggu proses ventilasi perfusi
-
8/18/2019 Abses Paru (minggu 15 JUli 2006).doc
3/8
c. Infeksi paru yang berulang
d. Adanya gangguan drainase karena obstruksi.
Komplikasi
* mpiema
* Abses otak
* Sepsis
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
a. PENKA!"AN
b. #engumpulan (ata Identitas klien
7eliputi nama klien, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, dan
pekerjaan.
Keluhan utama
#ada umumnya suhu badan klien tinggi. Adanya pernafasan yang cepat -
sesak.
%i5ayat kesehatan
'. %i5ayat penyakit sekarang
7ula*mula batuk kering kemudian menjadi batuk produktif dengan
sputum banyak berbau busuk, purulen, timbul panas disertai nyeri
dada.
). %i5ayat penyakit dahulu
#enurunan daya tahan tubuh - penyakit yang pernah di derita terutama
penyakit sama dalam keluarga, kebiasaan hidup, dan pola makan
yang kurang sehat.
. %i5ayat penyakit keluarga
Adanya penyakit yang sama dalam keluarga kebiasaan hidup dari
pola makan yang kurang sehat.
c. #ola Fungsi Kesehatan
'. #ola nutrisi dan metabolisme
#ola makan dan minum pada pasien cenderung menurun karena sesak
dan batuk.
). #ola eliminasi
#erubahan pola eliminasi, mengalami konstipasi 8kadang*kadang9
-
8/18/2019 Abses Paru (minggu 15 JUli 2006).doc
4/8
. #ola istirahat dan tidur
Klien mengalami gangguan pola tidur karena batuk dan sesak yang di
derita - dialami pasien.
:. #ola aktivitas dan latihan
Klien tidak bisa beraktivits karena sesak dan batuknya.
3. #ola persepsi dan konsep diri
#asien kha5atir dengan keadaan karena tidak mengetahui apa yang akan
dilakukan.
;. #ola sensori dan kognitif
#ada pasien abses paru panca inderanya dapat berfungsi dengan baik.
0. #ola reproduksi seksual#asien berjenis kelamin laki - perempuan, apakah ada kelainan sistem
produksinya.
4. #ola hubungan peran
Apakah mengalami gangguan dalam menjalankan perannya sehari*hari.
-
8/18/2019 Abses Paru (minggu 15 JUli 2006).doc
5/8
0. kstremitas
Kekuatan otot cenderung melemah.
4. Integuman
Kulit telinga, turgor menurun.
e. D"ANOSA KEPERAWATAN
'. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan
sekret.
). #eningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi.
. Intoleransi akitivitas berhubungan dengan sesak dan batuk.
(iagnosa '
Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret.
!ujuan + mempertahankan jalan nafas kembali efektif.
Kriteria hasil +
!idak ada suara tambahan
!idak menggunakan alat bantu pernafasan.
!idak ditemukan batuk.
Intervensi dan rasional
'. Atur posisi tidur semi fo5ler dan ganti posisi secara teratur
%- + memudahkan eksposisi paru dan meningkatkan kekuatan otot pernafasan.
). Berikan cairan yang adekuat )* liter - hari jika tidak ada kontra indikasi.
%- + air bersifat mukolitik.
. Berikan fisioterapi nafas.
%- + melepasakan dan memudahkan pengeluaran sekret.
:. $bservasi suara nafas.
%- + deteksi diri terhadap suatu tindakan sehingga menentukan tindakan
selanjutnya.
3. Kolaborasi dalam pemberian Bronchodilator.
(iagnosa )
#eningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi.
!ujuan + tak ada infeksi berkurang
Kriteria hasil +
#enurunan suhu tubuh
Intervensi dan rasional
-
8/18/2019 Abses Paru (minggu 15 JUli 2006).doc
6/8
'. #antau tentang suhu hasil kultur sputum, 5arna dan konsisten sputum.
%- + mengidentifikasi kemajuan yang dapat dicapai dan penyimpangan dari
sasaran yang diharapkan.
). Berikan antibiotik sesuai dengan anjuran dan evaluasi keefektifannya.
%- + infeksi merupakan faktor pencetus, oleh karena itu antibiotik diberikan
sebagai pengobatan dan pencegahan terhadap infeksi.
. Ambil sputum untuk pemeriksaan kultur, khususnya jika pasien
mengeluarkan sputum 5arna putih kekuning*kuningan.
%- + pemeriksaan sputum dapat menegakkan diagnosa infeksi serta
mengidentifikasi kuman penyebab.
(iagnosa
Intoleransi akitivitas berhubungan dengan sesak dan batuk.
!ujuan + pasien dapat melakukan aktivitas
Kriteria hasil +
!oleransi dalam aktivitas meningkat.
#asien menjalankan aktivitas sehari*hari tanpa sesak.
#asien tidak menunjukkan tanda kelemahan.
Intervensi dan rasional
'. >iptakan lingkungan yang tenang.
%- + menurunkan rangsangan simpatis.
). Batasi jumlah dan 5aktu berkunjung.
%- + pasien dapat beristirahat lebih lama.
. Bantu memenuhi keperluannya.
%- + kebutuhan pasien tetap terpenuhi.
:. #antau adanya tanda*tanda toleransi terhadap aktivitas
%- + menentukan tindakan selanjutnya.
f. Pelaksanaan
7erupakan realiasasi dari rencana tindakan kepera5atan. (alam fase
pelaksanaan terdiri dari kegiatan validasi, rencana kepera5atan, menulis,
mendokumentasikan rencana kepera5atan, dan pengumpulan data.
-
8/18/2019 Abses Paru (minggu 15 JUli 2006).doc
7/8
g. E#al$asi
valuasi merupakan langkah terakhir dalam proses kepera5atan. valuasi adalah
kegiatan yang disengaja dan terus menerus dengan melibatkan klien, pera5at dan
anggota kesehatan lainnya. !ujuan evaluasi adalah untuk menilai apakah tujuan
dalam rencana kepera5atan tercapai atau tidak untuk melakukan pengkajian
ulang.
-
8/18/2019 Abses Paru (minggu 15 JUli 2006).doc
8/8
DA%TAR PUSTAKA
Arif 7ansjoer. dkk, Kapita Selekta Kedokteran, 7edia Aesculapius &ilid ', disi ,
Balai #enerbit Buku FK?I, &akarta
(oenges 7arlyn . ', &akarta.