Abstrak winda opsi 2014 matematika
Click here to load reader
-
Upload
winda-regita-pratiwi -
Category
Social Media
-
view
89 -
download
0
description
Transcript of Abstrak winda opsi 2014 matematika
1
HALAMAN MUKA
2
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Tulis : ANALISIS PENERAPAN MODEL MATEMATIS DALAM
PENENTUAN TEMPAT POS PEMADAM KEBAKARAN
Peneliti 1
Nama : M. Alfat Rizki Pratama
NIS :
Peneliti 2
Nama : Winda Regita Pratiwi
NIS :
Guru Pembimbing
Nama : Muhammad Firdaus, S. Si (Fisika)
NIP : 197902262006041006
Indralaya Utara, Juli 2014 Menyetujui,
Guru Pembimbing, Ketua Tim,
Muhammad Firdaus, S. Si (Fisika) M. Alfat Rizki Pratama
NIP. 197902262006041006 NIS.
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMAN 1 Indralaya Utara
Dra. Hj. Darmawati, MM
NIP. 19640610 199002 2001
3
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Abeng Yogta
Asal Sekolah : SMAN 1 Indralaya Utara
dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul:
adalah observasi, pemikiran, dan pemaparan asli yang merupakan hasil karya saya sendiri yang
belum pernah dipublikasikan atau dilombakan di luar kegiatan. Karya ilmiah ini sepenuhnya
merupakan karya intelektual saya dan seluruh sumber yang menjadi rujukan dalam karya ilmiah
ini telah saya sebutkan sesuai kaidah akademik yang berlaku umum, termasuk para pihak yang
telah memberikan kontribusi pemikiran pada isi, kecuali yang menyangkut ekspresi kalimat dan
desain penulisan.
Demikian pernyataan ini saya nyatakan secara benar dengan penuh tanggung jawab dan
integritas.
Indralaya Utara, Juli 2014
Yang menyatakan,
Abeng Yogta
NIS. 0532
4
Abstrak
5
Kata Pengantar
6
Daftar Isi
7
BAB 1
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Jakarta sebagai ibu kota indonesia, memiliki kepadatan
penduduk yang sangat tinggi. Sekitar 8,5 juta kepala menghuni
seluas 645 kilometer persegi. Bila dirata-ratakan, sekitar 73 ribu
kepala setiap kilometer pereginya. Terbagi atas enam wilayah
kotamadya, setelah tahun 1999 lalu kepulauan seribu bergabung
kedalam wilayah propinsi DKI Jakarta. Jakarta Selatan dengan
luas wilayah 145,73 kilometer persegi merupakan kotamadya
kedua terluas setelah Jakarta Timur. Memiliki kepadatan
penduduk 13.733 per meter persegi menduduki peringkat ketiga
terpadat di Jakarta dan seluruh Indonesia dari data hasil
perhitungan Badan Pusat Statstik. Kepadatan penduduk di
wilayah Jakarta Selatan menimbulkan banyak masalah rumit
yang harus diperhatikan baik pemerintah maupun masyarakat
sekitar.
Sebagian besar warga yang tinggal di Jakarta Selatan
bekerja di kotamadya Jakarta Pusat dimana pusat pemerintahan
dan perekonomian berada. Fakta ini menyebabkan sebagian
besar warga Jakarta Selatanmeninggalkan rumah dari pagi hari
hingga sore hari. Kemungkinan terjadi kebakaran semakin besar
ketika pemilik rumah lalai mematikan kompor atau terjadinya
hubungan pendek pada arus listrik di rumah.
Sekitar 108 kasus kebakaran di wilayah Jakarta Selatan
dari bulan januari hingga bulan juli 2009. Faktor musim dan
lingkungan sangat mempengaruhi tingkat kemungkinan
8
terjadinya kebakaran pada suatu wilayah. Sebagian besar
wilayah Jakarta Selatan dipadati oleh penduduk dengan tingkat
pendidikan rendah. Sehingga banyak bangunan rumah kurang
aman terhadap ancaman kebakaran dan lingkungan kumuh yang
mempercepat penyebaran kebakaran.
Masalah timbul ketika kebutuhan akan penanggulangan
bencana kebakaran tidak dapat memenuhi kebutuhan di wiayah
Jakarta Selatan. Dibutuhkan ketepatan dan kecepatan dalam
menangani masalah kebakaran akan tetapi banyak masalah yang
menghambat pelayanan optimal dari petugas pemadam
kebakaran seperti akses wilayah yang sulit, kurangnya sarana
dan prasarana, lokasi kebakaran jauh dari pos petugas pemadam
kebakaran, hambatan kemacetan dan sebagainya. Maka,
diperlukan penelitian untuk mengkaji optimalisasi penempatan
lokasi pos pemadam kebakaran. Tidak menutup kemungkinan
perlunya menambah pos pemadam kebakaran pada daerah rawan
kebakaran yang sulit di jangkau atau memindahkan lokasi pos
pemadam kebakaran yang berdekatan sehingga pelayanan
menjadi lebih optimal.
Dengan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
membahas tentang optimalisasi penempatan unit pemadam
kebakaran yang terdapat di Jakarta Selatan. Dengan
menggunkan metode analisis spesial dan sistem informasi
geografis yang membantu memecahkan masalah tersebut.
2. Rumusan Masalah
9
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mencari solusi terbaik dalam
mengoptimalisasikan penempatan pos pemadam kebakaran yang
terdapat pada kotamadya Jakarta Selatan. Penempatan ini
bertujuan untuk mempercepat respon petugas dalam menanggapi
panggilan darurat. Optimalisasi yang diterapkan diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan masyarakat.
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menyusun
suatu program aplikasi yang dapat membantu
pengoptimalisasian fasilitas umum.
10
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
11
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. Perancangan Model Matematis
Jumlah seluruh titik kebutuhan n, dimana seluruh titik kebutuhan i berada pada
seiap persimpangan jalan. Titik calon pemadam kebakaran bp, dan waktu
maksimum tempuh yang diperbolehkan untuk mencapai setiap titik kebutuhan dari
titik bantu t0. Titik p harus ditempatkan (banyaknya p tidak diketahui) dari titik
calon pemadam m kebakaran agar dapat melayani seluruh titik i. Untuk setiap
kebutuhan i mendapat pelayanan titik buntu paling dekat j menurut minimum time-
path, dimana setiap jarak pada titik buntu j diambah beban delay harus lebih kecil
dari d0. Daerah layanan setiap titik buntu j ditetapkan menurut titik kebutuhan
dengan waktu pencapaian tidak lebih dari t0 menurut time-path. Secara matematik
dapat ditulis:
p ≤ m ≤ n 0 ≤ tij ≤ tmax ≤ t0
Langkah-Langkah Implementasi 1. Rancang jaringan geografi untuk lokasi optimal pos pemadam kebakaran dan hitung
waktu layanan minimum antara kedua titik, kemudian matriks waktu layanan minimum
Tij dan waktu pencapaian minimum dapat ditentukan.
2. Evaluasi kondisi kapasitas pos pemadam kebakaran, dimana dapat dilihat jangkauan
pelayanan pos tersebut dengan menggunakan waktu pelayanan maksimum. Waktu
layanan maksimum digunakan untuk mencari daerah layanan pos pemadam kebakaran.
3. Berdasarkan grafik daerah layanan, dicari banyaknya daerah yang tidak mendapatkan
pelayanan dari pos pemadam kebakaran yang sudah beroperasi.
4. Bila tidak dapat mencakupi seluruh area pelayanan maka dilakukan penempatan ulang
lokasi pos sehingga layanan dapat menjangkau seluruh area.
5. Tentukan lumlah seluruh tumalaokasi calon pos pemadam kebakaran dengan kondisi
hambatan djk ≥ d0 (jarak tempuh antara pos dan fasilitas umum lebih besar dari 50 meter)
, bila kondisi memenuhi syarat maka lokasi P merupakan hasil lokasi optimal terbaik.
B. Perancangan Program
12
Sekarang ini bermacam perangkat lunak sistem informasi
geografi ditawarkan, dari yang bersifat open source hingga
komersil. Diantara berbagai perangkat lunak sistem informasi
geografi yang tersedia, arcgis dan mapinfo sudah dikenal
cukup luas karena di nilai lebih user-friendly. Bagi pengguna
yang lebih memilih bahasa pemerograman java, tersedia
perangkat lunak sistem informasi geografi yang bersifat open
source dalam bahasa pemograman java yaitu gvGIS. Dalam
studi ini sofware yang digunakan untuk membantu analisis
optimlisasi penempatan unit pemadam kebakaran wilayah
Jakarta Selatan adalah arcview yang menggunakan bhasa
pemrograman avenue.
Untuk membantu perhitungan optimaliasi, digunakan
kalkulator optimalisasi yang menggunakan microsoft visual
studio 2008 dikarenakan program tersebut mendukung
aplikasi pemrograman arcview. Sehngga perhitungan opimal
masih dilakukan semi-manual dikarenakan banyaknya
keadaan dilapangan yang memerlukan pertimbangan lebih
detail dari peneliti.
13
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
2. Pembahasan
Penelitian dilakukan di wilayah Jakarta Selatan dengan
lokasi penempatan pos pemadam kebakaran sebagai objek
penamatan. Setelah data spasial tersedia dirancanglah matrix Tij
yang ditentukan dari perhitungan setiap titik bantu i dengan titik
kebutuhan j. Titik kebutuhan diasumsikan sebagai titik rawan
kebakaran yaitu setiap penyimpangan jalan dalam titik geografi.
Seperti yang terlihat pada gambar titik
14
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Penempatan pos pemadam sektor pasar minggu dinilai kurang
optimal karena jarak tempuh yang berdekatan dengan pos pemdam
pasar minggu.
Untuk mengoptimalkan kerja petugas pemadam kebakaran di
wilayah jakarta selatan, harus di lakukan penambahan 10 pos
pemadam kebakaran pada lokasi yang strategis. Setelah dilakukan
penelitian yang mempertimbangkan semua unsur rill yang terjadi
sehari-hari di wilayah perkotaan, ke 10 pos pemadam kebakaran di
tempatkan pada wilayah :
Jalan SMA 63, Ciledug
Jalan Simprung Golf, Simprung
Jalan Karbela Timur, Kuningan
Jalan Mampang Prapatan, Mampang Prapatan
Jalan Deplu Raya, Ciputat
Jalan Harsono Rm, Cilandak
Jalan Kelapa Hijau, Jagakarsa
Jalan Universitas Indonesia, Srengseng Sawah
Jalan Karang Tengah, Ciput
Jalan Mohammad Kafi 1, Jagakarsa
2. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN