Acne Vulgaris

9
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Acne Vulgaris 2.1.1 Pengertian Akne vulgaris didefinisikan sebagai peradangan kronik dari folikel polisebasea yang disebabkan oleh beberapa faktor dengan gambaran klinis yang khas (Siregar, 1991) Acne vulgarisadalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri (Wasitaatmadja, 2007). Akne vulgaris atau disebut juga common acne adalah penyakit radang menahun dari apparatus pilosebasea, lesi paling sering di jumpai pada wajah, dada dan punggung. Kelenjar yang meradang dapat membentuk papul kecil berwarna merah muda, yang kadang kala mengelilingi komedo sehingga tampak hitam pada bagian tengahnya, atau membentuk pustul atau kista; penyebab tak diketahui, tetapi telah dikemukakan banyak faktor, termasuk stress,

description

acne vulgaris

Transcript of Acne Vulgaris

Page 1: Acne Vulgaris

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Acne Vulgaris

2.1.1 Pengertian

Akne vulgaris didefinisikan sebagai peradangan kronik dari folikel

polisebasea yang disebabkan oleh beberapa faktor dengan gambaran

klinis yang khas (Siregar, 1991)

Acne vulgarisadalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea

yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri

(Wasitaatmadja, 2007).

Akne vulgaris atau disebut juga common acne adalah penyakit radang

menahun dari apparatus pilosebasea, lesi paling sering di jumpai pada

wajah, dada dan punggung. Kelenjar yang meradang dapat

membentuk papul kecil berwarna merah muda, yang kadang kala

mengelilingi komedo sehingga tampak hitam pada bagian tengahnya,

atau membentuk pustul atau kista; penyebab tak diketahui, tetapi telah

dikemukakan banyak faktor, termasuk stress, faktor herediter,

hormon, obat dan bakteri, khususnya Propionibacterium acnes,

Staphylococcus albus, dan Malassezia furfur, berperan dalam etiologi

(Dorland, 2002).

Akne vulgaris atau biasa di sebut juga dengan jerawat adalah

peradangan kronik folikel filosebasea yang ditandai dengan adanya

komedo, papula, pustula, dan kista pada daeah-faerah predileksi,

seperti muka, bahu, bagian atas dari ekstremitas superior, dada, dan

punggung. (Ilmu Penyakit Kulit, Marklali Harahap, 2000, hal 35).

2.1.2 Etiologi

Etiologi (penyebab) pasti dari jerawat ini belum diketahui tetapi

banyak faktor yang berpengaruh yaitu :

Page 2: Acne Vulgaris

a. Sebum

Sebum merupakan faktor utama penyebab timbulnya akne, akne

biasanya mulai timbul pada waktu kelenjar sebasea membesar dan

mengeluarkan sebum lebih banyak. Terdapat korelasi antara akne

yang dihasilkan dengan produksi sebum.

b. Bakteria

Mikroba yang terlibat pada terbentuknya akne adalah

Corynebacterium acnes, Staphylococcus epidermidis dan

pityrosporum ovale, dari ketiga yang paling berpengaruh adalah C.

Acnes.

c. Herediter

Faktor herediter sangat berpengaruh pada besar dan aktivitas

kelenjar glandula sebacea. Apabila kedua orang tua mempunyai

parut bekas acne kemungkinan besar anaknya akan menderita

acne.

d. Hormon

Hormon androgen memegang peranan penting karena glandula

sebacea sangat sensitif terhadap hormon ini. Hormon androgen

berasal dari testes dan kelenjar anak ginjal (adrenal). Hormob ini

menyebabkan kelenjar sebacea bertambah besar dan produksi

sebum meningkat, hormon lain yang berperan yaitu progesteron,

dan hormon dari kelenjar hipofisis.

e. Diet

Pada penderita yang banyak makan karbohidrat dan zat lemak tak

dapat dipastikan akan terjadi perubahan pada pengeluaran sebum

atau komposisinya karena kelenjar lemak bukan alat pengeluaran

untuk lemak yang dikonsumsi.

f. Iklim

Biasanya akne akan bertambah hebat pada musim dingin, dan

membaik pada musim panas. Sinar UV mempunyai efek

Page 3: Acne Vulgaris

membunuh bakteri pada permukaan kulit, selain itu sinar ini juga

dapat menembus epidermis bagian bawah dan bagianatas dermis

sehingga berpengaruh pada bakteri yang berada di bagian dalam

kelenjar sebacea.

g. Psikis

Pada beberapa penderita, stress dan gangguan emosi dapat

menyebabkan eksaserbasi akne, mekanisme yang pasti

belumdiketahui. Kecemasan penderita menyebabkan penderita

memanipulasi akne secara mekanis, sehingga terjadi kerusakan

pada dinding folikel dan timbul lesi beradang yang baru.

h. Kosmetika

Pemakaian bahan kosmetika tertentu secara terus-menerus dalam

waktu lama dapat menyebabkan suatu bentuk akne ringan yang

terutama terdiri dari komedo tertutup dengan beberapa lesi

papulopustular pada pipi dan dagu. Bahan yang sering

menyebabkan akne terdapat dalam beberapa krem muka sepert

bedak dasar, pelembab, sunscreen, krem malam yang mengandung

bahan seperti lanolin, petrolatum, minyak tumbuhan, dan bahan

kimia murni.

i. Bahan-bahan kimia

j. Beberapa macam bahan kimia dapat menyebabkan erupsi yang

mirip dengan akne seperti iodida, kortikosteroid, INH, obat

antikonvulsan, tetrasiklin, dan vitamin B12.

Lesi akne vulgaris tumbuh dalam folikel sebasea besar dan multilobus

yang mengeluarkan produknya ke dalam saluran folikel. Lesi

permukaan akne adalah komedo, yang merupakan kantong folikel

yang berdilatasi berisi materi keratinosa berlapis, lipid dan bakteri.

Komedo sendiri terdiri atas dua jenis yaitu:

Page 4: Acne Vulgaris

1. Komedo terbuka, dikenal sebagai kepala hitam, memiliki orifisium

pilosebasea patulosa yang member gambaran sumbatan. Komedo

terbuka lebih jarang mengalami radang.

2. Komedo tertutup atau kepala putih.

Papula radang atau nodula tumbuh dari komedo yang telah rupture

dan mengeluarkan isi folikel ke dermis bawahnya, menginduksi

radang neutrofilik.

Jika reaksi radang mendekati permukaan, timbul papula dan pustule,

jika infiltrat radang terjadi pada dermis lebih dalam, terbentuk nodula.

Supurasi dan reaksi sel raksasa yang kadang-kadang terjadi pada

keratin dan rambutdi sebabkan oleh lesi nodulokistik. Nodulokistik

bukan merupakan kista yang sesungguhnya tetapi massa puing-puing

radang yang mencair (Darmstadt dan Al Lane dalam Nelson 1999).

2.1.3 Klasifikasi Akne

Menurut plewig dan kligman (1975) dalam Djuanda (2003) akne

diklasifikasikan atas tiga bagian yaitu:

a. Akne vulgaris dan varietasnya yaituakne tropikalis, akne fulminan,

pioderma fasiale, akne mekanika dan lainnya.

b. Akne venenata akibat kontaktan eksternal dan varietasnya yaitu

akne kosmetika, akne pomade, akne klor, akneakibat kerja, dan

akne diterjen.

c. Akne komedonal akibat agen fisik dan varietasnya yaitu solar

comedones dan akne radiasi.

2.1.4 Manifestasi

Manifestasi klinik dari akne vulgaris ditandai dengan empat tipe dasar

lesi yaitu komedo terbuka dan tertutup, papula, pustule dan lesi nodulo

kistik. Tempat predileksi akne vulgaris yaitu pada muka, bahu, dada

bagian atas, punggung bagian atas, leher, lengan atas dan glutea,

Page 5: Acne Vulgaris

kadang terkena erupsi kulit polimorfi.akne vulgaris dapat disertai gatal

dan nyeri.

Komedo merupakan gejala patognomonik bagi akne berupa papul

miliar yang ditengahnya mengandung sumbatan sebum, bila berwarna

hitam mengandung unsur melanin sehingga disebut komedo

hitam,sedang bila berwarna putih karena letaknya lebih dalam

sehingga tidak mengadung unsur melanin disebut sebagai komedo

putih atau komedo tertutup. Lokasi terutama terdapat pada muka, dada

dan punggung. Lesi yang beradang terutama bentuk nodulo-kistik

dapat terasa gatal dan nyeri tekan yang bisa pecah dapat mengeluarkan

puas.

Gejala lokal termasuk :

a. Nyeri (pain) atau nyeri jika disentuh (tenderness).

b. Biasanya tidak ada gejala sistemik pada acne vulgaris.

c. Akne yang berat(severe acne)  disertai dengan tanda dan gejala

sistemik disebut sebagai acne fulminans.

d. Acne dapat  muncul  pada  pasien  apapun  sebagai  dampak 

psikologis, tanpamelihat tingkat keparahan penyakitnya.

e. Erupsi kulit berupa komedo, papul, pustule, nodus  atau  kusta

dapat disertai rasa gatal. Isi komedo adalah sebum yang

kental atau padat. Isi kkista biasanya berupa pus dan darah.

2.1.5 Komplikasi

Komplikasi yang dapat timbul yaitu sekuel yang berupa post

inflammatory hyperpigmentation, maupun jaringan parut permanen.

Sumber :

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta.

Djuanda, A . 2000. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . FKUI : Jakarta.

Page 6: Acne Vulgaris

Suszamne C. Smelyzer, Brenda G. Bare,1997,  Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah  Volume 3, EGC: Jakarta.