Ade Maiditasari F16112008 Faktor Iklim

17
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN DAN FENOLOGI “PENGARUH FAKTOR IKLIM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMANADE MAIDITASARI F16112008 PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

description

laporan

Transcript of Ade Maiditasari F16112008 Faktor Iklim

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN

FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN DAN FENOLOGI PENGARUH FAKTOR IKLIM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

ADE MAIDITASARIF16112008

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK2015

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangFaktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman ditanam di luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang diharapkan.Menurut Sutarno Studi tentang perilaku kejadian tiap organisme atau tumbuhan dalam hubungannya dengan perubahan-perubahan iklim disebut dengan fenologi. Untuk faktor iklim yang dipergunakan dalam penelitian fenologi pada umumnya adalah curah hujan hal ini adalah karena curah hujan secara langsung atau tidak langsung penting untuk pengaturan waktu dan ruang dalam pembentukan bunga dan buah pada tumbuhan tropis.

B. MasalahBagaimana pengaruh faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L).

C. TujuanAdapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara faktor- faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiarus

BAB IIDASAR TEORI

A. Pengertian PertumbuhanGrowth is defined as the irreversible growth in the size of the systems biology. In general, the mean increase in size due to the growth of multicellular organisms grown from the zygote. The growth was not only in volume, but also in weight, number of cells, the number of protoplasm, and the complexity of plant growth covers a range of variations and complex events, generally including a little or all parts of the plant life. The increase linearly, weight gain, increase in size, cell division and cell enlargement, adding biomass and others. Growth is influenced by several factors inside and out and is the adjustment between genetic and environmental (Mukherji and Ghosh, 2002).Pertumbuhan didefenisikan sebagai pertumbuhan yang tidak dapat dibalikkan dalam ukuran pada sistem biologi. Secara umum, pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena organisme multisel tumbuh dari zigot. Pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitanPertumbuhan tanaman mencakup macam-macam variasi dan kejadian kompleks, umumnya termasuk sedikit atau seluruh bagian kehidupan tanaman. Kenaikan linear, pertambahan berat, kenaikan ukuran, pembelahan sel dan pembesaran sel, penambahan biomassa dan lain-lain. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam dan luar dan adalah penyesuaian diri antara genetik dan lingkungan (Mukherji and Ghosh, 2002).Tumbuhan adalah salah satu organisme yang memiliki mekanisme tersendiri beradaptasi terhadap iklim guna mempertahankan eksistensinya di alam. Melalui praktikum pengaruh faktor ilkim terhadap pertumbuhan tanaman, kita ingin mempelajari kaitan antara keduanya. Iklim merupakan salah satu komponen lingkungan yang terpenting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor iklim tersebut meliputi cahaya matahari, temperatur, curah hujan, kelembaban udara dan angin. Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman ialah faktor tanah, suhu, dan cahaya (Herawati,1995).

B. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhanBanyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi/ dorman yaitu berhenti melakukan aktivitas hidup. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman yaitu faktor iklim (Amanina, 2009).1. Faktor Suhu/ Temperatur LingkunganTinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajat selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.Suhu optimum untuk aktivitas metabolisme maksimum berbeda untuk setiap jenis tanaman, populasi dan individu dari setiap jenis. Bagian tanaman dan juga tingkat perkembangannya membutuhkan suhu optimum yang berbeda. Suhu dan hujan rata-rata bulanan maupun tahunan yang dihubungkan dengan keadaan vegetasi alami berdasarkan peta vegetasiDe-Canddle. Vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim tempat tumbuhnya. Vegetasi tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan hujan efektif (Fitter dan Hay, 1991).Tiap jenis tanaman maupun populasi harus menyesuaikan diri dengan suhu di lingkungannya. Dalam suatu luasan geografis akan terdapat bertahun-tahun yang mempunyai kenaikkan atau penurunan suhu diluar batas normal yang mempengaruhi pertumbuhan dan mempengaruhi fungsi-fungsi tanaman yang jelek (Michael, 1997).2. Faktor KelembabanKadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan dimana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat (Widiastoety,1995).3. Faktor Cahaya MatahariSinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan (Amanina, 2009).Lingkungan merupakan sistem yang kompleks yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme. Semua organisme baik hewan maupun tumbuhan tergantung pada lingkungan di atas habitatnya.Secara umum, faktor-faktor lingkungan dibagi dua yaitu; faktor biotik dan abiotik. Tetapi secara terperinci faktor-faktor tersebut dibagi menjadi 7 bagian yaitu: tanah, air, suhu, cahaya, atmosfir, api, biotik. Meskipun lingkungan merupakan sistem yang komplek dan sangat besar peranannya dalam kehidupan tetapi kehidupan itu tidak sepenuhnya menggantungkan pada lingkungan hidupnya, antara lain karena banyak kehidupan yang mampu memodifikasi lingkungan sehingga cocok untuk hidupnya atau organisme itu berusaha sedemikian rupa menyesuaikan diri dengan lingkungan itu.Peranan suhu / temperatur sebagai pengendali proses-proses fisik dan kimiawi yang selanjutnya akan mengendalikan reaksi biologi dalam tubuh tanaman. Misalnya suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat cair dalam tanaman. Kecepatan reaksi kimia sangat dipengaruhi suhu, suhu makin tinggi dalam batas tertentu reaksi makin cepat. Disamping itu suhu juga berpengaruh pada kestabilan sistem enzim.Cahaya matahari sebagai sumber energi primer di muka bumi, sangat menentukan kehidupan dan produksi tanaman. Pengaruh cahaya tergantung mutu berdasarkan panjang gelombang (antara panjang gelombang 0,40,7 milimikron). Sebagai sumber energi pengaruh cahaya ditentukan oleh intensitas cahaya maupun lama penyinaran (panjang hari). Reaksi cahaya dari tanaman (fotosintesis, fototropisme dan fotoperiodisitas) didasarkan atas reaksi fotokimia yang dilaksanakan oleh sistem pigmen spesifik.Kekurangan cahaya mempunyai pengaruh yang langsung terhadap proses-proses fisiologi yang lain. Bila proses respirasinya tak dapat terlaksana dengan baik, bila cahaya dalam keadaan kurang dan fotosintesis sangat dibatasi maka pembentukan akar tanaman-tanaman tersebut kebanyakan condong untuk berkurang dan kekurangan pembentukan akar ini menyebabkan pertumbuhan tidak kontinyu pada seluruh pertumbuhan tanaman. Beberapa kemungkinan beberapa spesies tanaman dapat tumbuh baik di dalam situasi cahaya yang penuh jika spesies tanaman tersebut memang membutuhkan cahaya yang tinggi dalam proses pertumbuhannya. Tanaman-tanaman yang kekurangan cahaya sebagai faktor lingkungan hidupnya maka gejala pertama yang tampak adalah defisiensi N. Selain itu pertumbuhan tanaman condong akan lambat.Curah hujan adalah unsur iklim yang dapat berubah-ubah dari tahun ketahun. Pada umumnya didaerah tropik, terdapat variasi yang sangat nyata dari tahun ketahun dalam permulaan dan lamanya musim hujan dan dalam jumlah hujan yang jatuh (Goldsworthy, 1992).Kandungan uap air udara didaerah tropik biasanya lebih besar daripada didaerah iklim sedang. Dekat khatulistiwa terdapat variasi musiman yang kecil dan tekanan uap dan kelembaban relatif selalu diatas 80 % (Goldsworthy, 1992).

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Alat : Pot atau polibag yang sudah ditanami anakan kacang hijau Thermometer Alat pengukur curah hujan Meteran/penggaris dan ovenB. Bahan: Anakan kacang hijau yang sudah berumur 1 mingguC. Metode Kerja1. Siapkan 10 pot yang telah berisi 10 biji kacang hijau.2. Lakukan penyiraman setiap hari dengan jumlah air yang sama.3. Tempatkan 5 pot di lapangan terbuka, dan 5 pot lainnya di bawah naungan.4. Lakukanlah pengukuran terhadap suhu udara dan tanah, kelembaban, cahaya, dan curah hujan pada kedua tempat setiap hari.5. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap hari dan hitunglah pertambahan pertumbuhan tinggi tanaman tiap minggu (tiap tinggi mingguan).6. Hitunglah rata-rata factor iklim mingguan berdasarkan data temperature dan tanah, kelembaban, cahaya dan curah hujan.7. Pengamatan dilakukan sampai mulai tahap generative (kira-kira 7-8 minggu).8. Lakukan penghitungan statistic pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau dan bandingkan pertumbuhan tanaman di kedua tempat.

BAB IVANALISIS DATA

A.HASIL PENGAMATANTabel 1. Pengamatan rata-rata faktor iklimminggu ke-suhu tanahsuhu udaracurah hujanevaporasi (mL)

lapangannaunganlapangannaungan

132.2130.5729.4329.86373.76

229.43293029.7177.173.13

331.7130.4331.1429.86374.07

434.2930.4332.4330.14553.94

530.143229.4331.4341.486.03

628.8631.5729.1429.8669.25.9

728.7131.1430.2930.29676.53

829.4330.8628.9329.43-4.71

Tabel 2. Pengamatan rata-rata tinggi tanaman kacang hijauno.Naunganlapanganjumlahrata-rata

119.2619.3838.6419

219.2919.3638.6519

321.3421.3642.721

419.4221.9241.3421

522,0522.9444.9922

623.4623.7247.1824

723.423.8947.2924

824.2323.7247.9524

Jumlah172.45176.29348.74

Rata221.5622.0443.59

Grafik 1. Perbandingan Tinggi Kacang Hijau di Lapangan dan Naungan

B.PEMBAHASANPada praktikum ini, akan dilihat pengaruh factor iklim terhadap pertumbuhan tanaman. Digunakan Kacang hijau (Phaseolus radiatus) untuk pengamatan pada praktikum ini. Yang diamati adalah pertumbuhan tinggi tanaman, apakah dipengaruhi oleh factor iklim atau tidak. Factor iklim yang diukur adalah temperature udara, temperature tanah, curah hujan dan evaporasi. Dari hasil yang didapat, rata-rata tinggi tanaman pada naungan dan lapangan . Praktikum ini diawali dengan menyemai biji kacang hijau terlebih dahulu di dalam naungan selama 1 minggu ,hal ini bertujuan agar benih kacang hijau tersebut dalam kondisi siap menerima perlakuan dan sama baik tinggi maupun jumlah daun baik benih kacang hijau yang akan diletakkan pada lapangan maupun naungan. Setelah 1 minggu,polibag1-5 dipindahkan ke lapangan terbuka diamati mulai masuk minggu ke 2 sampai minggu ke 8 dan polibag 6-10 lagi tetap di dalam naungan , maka pada tahap inilah dimulainya pengamatan pada faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Terlihat pada tabel pengamatan kacang hijau yang diletakkan di dalam naungan berlangsung lebih lambat pertumbuhannya bahkan mengalami kematian dibandingkan dengan kacang hijau pada lapangan yang dapat tumbuh dengan cepat dan semakin subur. Hal ini tentunya disebabkan oleh beberapa faktor eksternal (iklim) yang berbeda di kedua lokasi tersebut.Komponen-komponen lingkungan abiotik yang terpenting yang mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman. terdiri dari cahaya matahari, temperatur, curah hujan, kelembaban udara dan angin.Cahaya matahari yang diterima oleh kedua lokasi (naungan dan lapangan) berbeda. Pada lapangan cahaya matahari yang diterima tanaman maksimal, tanaman tidak terhalang kanopi sehingga fotosintesis juga dapat terjadi maksimal akibatnya pertumbuhan kacang hijau lebih maksimal. Sedangkan cahaya matahari yang diterima tanaman di dalam naungan lebih sedikit bila dibandingkan dengan dilapangan,karena dinaungi oleh atap plastik naungan tersebut, dan ini dapat meminimalkan pertumbuhan tanaman karena fotosintesis tidak maksimal dan lama kelamaan tumbuhan akan mati karena kekurangan makanan. Jumlah cahaya yang berbeda ini berpengaruh terhadap proses fotosintesis kacang hijau dimana kita ketahui fotosintesis menghasilkan energi bagi tanaman yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh. Temperatur / suhu berkaitan dengan jumlah cahaya yang masuk kedalam naungan dan lapangan. Karena di dalam naungan (sedding hause) jumlah cahaya sedikit maka suhu didalamnya lebih rendah karena penguapan sedikit dan kadar airnya banyak sedangkan cahaya dilapangan terbuka lebih tinggi karena tidak ada tanaman pelindung sehingga cahaya lebih banyak dipantulkan oleh tanah serta penguapan yang tinggi sehingga kadar air sedikit. Besar kecil penguapan ini tentu mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau dimana bila penguapan lebih besar maka proses fotosintesis (dilapangan) juga semakin giat atau sebaliknya (dinaungan).Kelembaban berkaitan dengan cahaya matahari dan penguapan. Pada lapangan cahaya matahari diterima secara maksimal akan menyebabkan penguapan besar sehingga kadar air semakin sedikit karena banyak yang menguap akibatnyan kelembapan tanah dan udara dilapangan lebih rendah. Sedangkan untuk di dalam naungan kelembabannya lebih tinggi karena cahaya matahari sedikit dan penguapan yang kecil akibatnya kadar airnya banyak yang dapat menyebakan tanah dinaungan lebin lembab bahkan becek. Hal ini dapat menyebabkan akar tidak dapat melakukan respirasi sehingga energi yang dihasilkan kecil dan kacang hijau tidak dapat melakukan proteksi pada gangguan bakteri yang menyerang. Semakin tinggi curah hujan dapat mengakibatkan kematian pada tumbuhan karena terjadi genangan air yang berakibat tanaman membusuk dan akhirnya mati. Curah hujan adalah unsur iklim yang dapat berubah-ubah dari tahun ketahun. Pada umumnya didaerah tropik, terdapat variasi yang sangat nyata dari tahun ketahun dalam permulaan dan lamanya musim hujan dan dalam jumlah hujan yang jatuh (Goldsworthy, 1992). Kelembaban berkaitan denganpencahayaandan penguapan. Pada lapangan, cahaya matahari diterima secara maksimaldanmenyebabkan penguapantinggisehingga kadar air semakin sedikit,akibatnyan kelembapan tanah dan udara dilapangan lebih rendah. Sedangkandi naungankelembabannya lebih tinggi karena cahaya matahari sedikit dan penguapan yang kecil akibatnya kadar airnya banyak yang dapat menyebabkan tanah dinaungan lebihlembab. Hormon auksin yang bekerja pada tanaman yang berada pada daerah naungan bekerja optimal karena tidah terhalang oleh suhu yang tinggi dan penguapan yang juga tinggi dibandingkan dengan yang berada dilapangan, oleh karena itu tanaman yang berada dilapangan lebih tinggi.

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan 1. Faktor iklim sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus).2. Suhu tanah dan udara di naungan lebih rendah dengan kelembapan yang tinggi karena cahaya yang masuk sebagian besar terhalang oleh kanopi .3. Suhu tanah dan udara di lapangan lebih tinggi dengan kelembapan yang rendah karena tingginya penyinaran.4. Tanaman yang berada dilapangan lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang berada dinaungan .

B. SaranPengamatan seharusnya dilakukan setiap hari agar tidak kehilangan hasil pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA

Amanina. 2009.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan. (Online).(http://moslem4life.blogspot.com/. Diunduh tanggal 23 januari 2015).Campbell, Neil.A. 2000. Biologi. Jilid 3. Jakarta : Erlangga.Fitter dan Hay. 1991.Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta : Gajah Mada UniversityPress.Goldworthy,P.P. dan Fisher, N.M. 1992, Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik, Yogyakarta, Gajahmada University Press.Herawati, T., dan Saaludin, D. 1995. Pengaruh Naungan Pada Berbagai Stadia PertumbuhanTerhadap Hasil Dan Komponen Hasil Tiga Varietas Kedelai (Glycine max (L) Merr).Majalah Ilmiah Universitas Jambi No. 44. Universitas Jambi. hal 59-65.Michael, P. 1997. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. UI-Press : Jakarta.Mukherji, S. and Glosh, A.K., 2002.Plant Fisiology. Tata Mc-Graw Hill. New DelhiOdum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. UGMP : Jakarta.Widiastoety, D dan F.A. Bahar. 1995. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Anggrek Dendrobium. Jurnal Holtikultura 4 (5) : 72-75.