Ahlaq tasawuf

12
Sejarah dan Perkembangan Akhlak Tasawuf KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa.Berkat limpahan karunia-Nya,kami dapat menyelesaikan makalah akhlak tasawuf ini.Salam dan salawat semoga tetap tercurah kepada Baginda Muhammad SAW.Adapun pada makalah yang kami bahas ini mengenai tentang pengertian tasawuf,sejarah munculnya tasawuf dan perkembangannya,dan tujuan tasawuf. Makalah ini kami buat berdasarkan metode tinjauan pustaka,yang bersumber dari buku-buku mengenai akhlak tasawuf dan juga dari berbagai info media utamanya internet. Makalah ini tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan,maka dari itu kami masih mengharapkan kritikan maupun saran guna untuk menyempurnakan makalah kami. Terakhir,ucapan terimah kasih buat teman-teman yang telah meluangkan tenaga,waktu, maupun pikiran agar makalah ini bisa selesai tepat waktu,sesuai dengan yang kita harapkan.Begitu pula ucapan terimah kasih kami kepada ibu yang telah memberikan tugas makalah ini sebagai pembelajaran yang akan kami pelajari kedepannya,tugas makalah ini bagi kami,bukan hanya sebagai tugas toch….tapi juga sebagai pelajaran bahwa apa yang telah diamanahkan oleh seseorang kepada kita,maka kita harus melaksanakannya. Kami berharap makalah ini dapat membantu kita semua untuk mempelajari materi yang akan kita pelajari khususnya masalah akhlak tasawuf. Pare-pare,10 oktober 2009

Transcript of Ahlaq tasawuf

Page 1: Ahlaq tasawuf

Sejarah dan Perkembangan Akhlak Tasawuf

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa.Berkat limpahan karunia-

Nya,kami dapat menyelesaikan makalah akhlak tasawuf ini.Salam dan salawat semoga tetap tercurah

kepada Baginda Muhammad SAW.Adapun pada makalah yang kami bahas ini mengenai tentang

pengertian tasawuf,sejarah munculnya tasawuf dan perkembangannya,dan tujuan tasawuf.

            Makalah ini kami buat berdasarkan metode tinjauan pustaka,yang bersumber dari buku-buku

mengenai akhlak tasawuf dan juga dari berbagai info media utamanya internet.

            Makalah ini tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan,maka dari itu kami masih

mengharapkan kritikan maupun saran guna untuk menyempurnakan makalah kami.

            Terakhir,ucapan terimah kasih buat teman-teman yang telah meluangkan tenaga,waktu, maupun

pikiran agar makalah ini bisa selesai tepat waktu,sesuai dengan yang kita harapkan.Begitu pula ucapan

terimah kasih kami kepada ibu yang telah memberikan tugas makalah ini sebagai pembelajaran yang

akan kami pelajari kedepannya,tugas makalah ini bagi kami,bukan hanya sebagai tugas toch….tapi

juga sebagai pelajaran bahwa apa yang telah diamanahkan oleh seseorang kepada kita,maka kita harus

melaksanakannya.

Kami berharap makalah ini dapat membantu kita semua untuk mempelajari materi yang akan kita

pelajari khususnya masalah akhlak tasawuf.

                                                                                              Pare-pare,10 oktober 2009

                                                                                                            Kelompok I

BAB I

PENDAHULUAN

Page 2: Ahlaq tasawuf

1.1. Latar Belakang

             Pada masa-masa ini,pengaruh kebudayaan asing amat kuat mempengaruhi masyarakat.Hal

tersebut memang tidak dapat kita ingkari lagi.Kenyataannya pun dapat kita lihat dalam kehidupan

sehari-hari.Gambaran kita akan lebih jelas lagi jika mengamati berbagai tingkah lakuh yang sudah

tidak mencerminkan solidaritas diantara sesama manusia.

             Dalam  lapangan study perkembangan pemikiran islam yang menjadi salah satu mata kuliah

pokok di semua jurusan dalam lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN),dibagi dalam

empat bidang kajian yang antara  satu dengan yang lainnya mempunyai saling keterkaitan.

Keempat bidang kajian itu adalah teologi,hukum,filsafat, dan tasawuf.Dari kenyataan tersebut

dapat dikemukakan bahwa tasawuf adalah merupakan kajian-kajian yang tidak terpisahkan dari

fenomena perkembangan kebudayaan dan peradaban islam.

        Sejalan dengan adanya hubungan yang semakin teratur antara umat islam dengan umat-umat non

islam lainnya.Maka tidak dapat dihindari terjadinya proses persentuhan (difusi) antara kebudayaan

yang berbeda.Orang-orang yang mewarisi peradaban dalam bidang pemikiran kefilsafatan pada

akhirnya juga mengadakan kontak dengan umat islam.

             Pada waktu yang lalu,sebelum tahun1970-an tarikat di Indonesia di pandang sebagai milik

orang-orang tua yang sudah dekat ke liang lahad dan tempatnya pun terletak di pojok-pojok desa

yang jauh dari sentuhan alam modernisasi.Akan tetapi sejak dekat tahun1970-an sampai

sekarang,terjadi perkembangan yang menarik untuk memulai popular di kalangan

masyarakat.Yang memiliki latar belakang pendidikan ilmu sekuler

seperti;matematika,fisika,teknik,dsb.

1.2. Rumusan Masalah

·         Bagaimana pendapat para tokoh mengenai definisi tasawuf itu sendiri?

·         Bagaimana sejarah munculnya tasawuf dan perkembangannya?

·         Apa tujuan adanya tasawuf?

Page 3: Ahlaq tasawuf

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tasawuf

   Ada beberapa pendapat tentang asal kata tasawuf :

·       Tasawuf berasal dari kata safa’ artinya suci,bersih,atau murni.

·            Ada yang mengatakan tasawuf berasal dari kata saff artinya saf atau

baris.Karena berada pada baris (saff) pertama di depan Allah,karena besarnya keinginan

mereka akan Dia,kecenderungan hati mereka terhadapnya dan tinggalnya bagian-bagian

rahasia dalam diri mereka dihapan-Nya.

·            Tasawuf berasal dari kata suffah atau suffah Al-Masjid artinya

serambi       mesjid.

·       Tasawuf berasal dari kata suf yaitu bulu domba atau wol.

·            Tasawuf menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah ajaran untuk

mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah.

·            Tasawuf secara umum adalah falsafah hidup dan cara tertentu dalam

tingkah laku manusia dalam upayanya merealisasikan kesempurnaan

moral,pemahaman,tentang hakekat realitas dan kebahagiaan kerohanian.

·            Tasawuf adalah tidak lain bagaimana menyembah tuhan dalam suatu

kesadaran penuh bahwa kita berada didekat-Nya sehingga kita “melihat”-Nya atau

bahwa ia senantiasa mengawasi kita dan kita senantiasa berdiri dihadapan-Nya.

·            Arti tasawuf menjadi usaha untuk mencapai kesempurnaan agama

berupa keinginan yang kuat untuk mencapai ilmu agama batiniah disamping ilmu amali

lahiriah(fiqh).

Tasawuf amat banyak menekankan pentingnya penghayatan ketuhanan melalui

pengalaman-pengalaman nyata dalam olah rohani(spiritual exercise),yang amat

mengutamakan intuisi.

Ada beberapa defenisi tasawuf menurut beberapa tokoh:

·             Tasawuf,seperti kata Reynold A Nicholson,merupakan salah

satu unsur vital dalam islam sehingga tanpa adanya pemahaman mengenai gagasan

dalam bentuk-bentuk sufistik yang mereka kembangkan,kita bersusah payah

menelusuri kehidupan keagamaan Muhammad yang tampak di permukaan saja.

·            Titus Burckhardt,mengatakan bahwa tasawuf tak dapat disebut

sebagai sesuatu yang ditambah-tambahkan kepada islam,karena dengan demikian ia

Page 4: Ahlaq tasawuf

akan menjadi sesuatu yang bersifat pinggiran (peripheral)dalam hubungannya

dengan sarana-sarana rohani islam.

·            Khan sahib khaja khan mengatakan ,kalau islam dipisahkan dari

ospek esoterisismenya(tasawuf),maka ia hanya menjadi kerangka formalitas saya yang

akhirnya akan menghilangkan keindahan islam itu sendiri.

·            Nasr mengatakan tasawuf serupa dengan nafas yang memberikan

hidup.Tasawuf telah memberikan semangatnya pada seluruh sruktur islam baik dalam

perwujudan social maupun intelektual.

·            Tasawuf,kata Abu al-wafa’ Al-taftazani,tidak berarti  tindak pelarian

diri dari kenyataan hidup sebagai mana telah dituduhkan mereka yang anti, tetapi ia

adalah usaha mempersenjatai (manusia) dengan nilai-nilai rohaniah baru yang akan

menegakkannya saat menghadapi kehidupan materialis,dan juga untuk merealisasikan

kesulitan ataupun masalah hidupnya.

·            Menurut Ibrahim Basyuni,memberikan definisi tentang tasawuf

merupakan suatu kerjaan yang terasa sulit.Definisi yang dikemukakan oleh para sufi

adalah hasil pengalaman  bathin di dalam melakukan hubungan dengan Tuhan.

·            Menurut Ibrahim Hilal,merumuskan definisi-definisi tasawuf adalah

memilih jalan  secara zuhud ,menjauhkan diri dari perhiasan hidup dalam segala

bentuknya,Tasawuf itu adalah bermacam-macam ibadah,wirid dan lapar,berjaga diwaktu

malam dan memperbanyak sholat dan wirid sehingga lemahlah unsur jasmaniah dalam

diri seseorang dan semakin kuatlah untuk rohaniahnya.Tasawuf dengan kata lain

menundukkan jasmani dan rohani dengan jalan yang disebutkan diatas sebagai usaha

mencapai hakikat kesempurnaan rohani  dan mengenal Dzat Tuhan dengan segala

kesempurnaan-Nya.

2.2. Sejarah Munculnya Tasawuf Dan Perkembangannya

Berbagai pendapat tentang muncul dan berkembangnya tasawuf:

A. Pada abad pertama dan kedua Hijriah.

1.      Perkembangan Tasawuf pada masa sahabat.

Para sahabat juga mencontohi kehidupan Rasulullah yang serba sederhana,dimana

hidupnya hanya semata-mata diabdikan kepada Tuhan-Nya.Beberapa sahabat yang

tergolong sufi di abad pertama,dan berfungsi maha guru bagi pendatang dari luar kota

Madinah,yang tetarik pada kehidupan sufi antara lain:

a.Abu Bakar Ash-Shiddiq,Wafat Tahun 13 H

b.Umar bin Khattab,Wafat Tahun 23 H

c.Usman bin Affan,Wafat Tahun 35 H

d.Ali bin Abi Thalib,Wafat Tahun 40 H

Page 5: Ahlaq tasawuf

e.Salman Al-Farisy

f.Abu zar Al-Ghifary

g.Ammar bin Yasir

h.Huzaidah bin Al-Yaman

i.Niqdad bin Aswad,Tahun 33 H

2. Perkembangan tasawuf pada masa tabiin

        Ulama sufi dari kalangan Tabiin,adalah murid dari ulama-ulama sufi dari   kalangan

sahabat.ada  beberapa tokoh-tokoh ulama sufi Tabiin,antara lain:

a.Al-Hasan Al-Bashri hidup tahun 22 H-110 H.

b.Rabiah Al-Ada wiyah,wafat tahun 105 H.

c.Sufyan bin said Ats-Tsaury hidup tahun 97 H-161 H.

d.Daun Ath-Thaiy wafat tahun 165 H.

e.syaqieq Al-Balkhiy;wafat tahun 194 H.

B.     Pada Abad ketiga dan keempat Hijriyah.

1.      Perkembangan tasawuf pada abad ketiga hijriyah

Pada abad ini,terlihat parkembangan Tasawuf yang pesat,ditandai dengan adanya

segolonagan ahli tasawuf yang mencoba memiliki inti ajaran tasawuf yang berkembang

masa itu.

2.      Perkembangan tasawuf pada abad keempat hijriyah.

Pada abad ini,ditandai dengan kemajuan ilmu tasawuf yang lebih pesat dibandingkan

dengan kemajuannya di abad ketiga hijriyah karena usaha maksimal para ulama tasawuf

untuk mengembangkan ajaran tasawuf masing-masing.Upaya untuk mengembangkan ajaran

tasawuf di luar kota Baghdad.

Perkembangan tasawuf di berbagai negeri dan kota tidak mengurangi perkembangan

tasawuf di kota Baghdad.

3.      Pada abad ke lima Hijriah.

Disamping adanya pertentangan yang turun temukan antara ulama sufi dengan ulama

fiqh,maka abad kelima ini,keadaan semakin rawan ketika berkembangnya mazhad syiah

ismailiyah yaitu suatu mashad (paham) yang hendak mengembalikan kekuasaan

pemerintahan kepad keturunan Ali bin Ali Thalib.

4.      Abad ke enam ,ke tujuh, dan ke delapan hijriyah.

     Perkembangan tasawuf pada abad keenam Hijriyah banyak ulama tasawuf yang sangat

berpengaruh dalam perkembangan tasawuf abad ini antara lain Syihabuddin  Abul Futu As-

Suhrawardy wafat tahun 587 H/1191 Masehi. Ia mula-mula belajar filsafat dan usul fiqh

pada Asy-syekh Al-iman majdudin Al-jily di Aleppo, bahkan sebagian besar ulama dari

Page 6: Ahlaq tasawuf

berbagai disiplin ilmu agama di negeri itu, telah dikunjungnya untuk menimba ilmu

pengetahuan dari mereka.

5.      Pada abad kesembilan,kesepuluh Hijriyah dan sesudahnya

      Disini tasawuf sangat sunyi di dunia islam, berarti nasibnya lebih buruk lagi dari

keadaanya pada abad keenam, tujuh, delapan Hijriyah faktor yang menonjol menyebabkan

runtuhnya ajaran  tasawuf di dunia Islam yaitu :

1. Karena memang ahli tasawuf sudah kehilangan kepercayaan dikalangan masyarakat

islam,sebab  banyak diantara mereka yang terlalu menyimpang diajaran islam yang

sebenarnya.

2.  Karena ketika itu,penjajah bangsa eropa yang beragama nasrani sudah menguasai seluruh

negeri Islam. Tentu paham-paham selalu dibawa dan di gunakan untuk menghancurkan

ajaran tasawuf yang sangat bertentangan dengan pahamnya.

Paruh terakhir abad ke-9 H dan sesudahnya malahan menyaksikan sisi spekulatif

tasawuf ini terlupakan dan diabaikan.Banyak guru tarekat (Thariqah atau jalan sufi)

berkualitas rendah sehingga tidak mampu mendidik murid-murid dengan benar.Ini merusak

silsilah guru yang hakiki menjadi sekedar suksesi turunan serta terbatas pada garis

keturunan keluarga tertentu saja.Demikianlah,hal itu terus berlalu hingga dewasa ini ketika

akhirnya tampak jelas bahwa tasawuf hanya menjadi sejenis kegiatan belanja demi

memperoleh ketenaran dan kekayaan,yang segala macam barang dipamerkan…kecuali

barang-barang tasawuf. Walau ajaran tasawuf sangat menyedihkan dalam empat abad

tersebut diatas,tidak berarti ajaran tasawuf hilang dibumi islam ditelan masa.Terlihat masih

adanya ahli tasawuf yang memunculkan ajarannya dengan mengarang kitab-kitab memuat

tasawuf.Karenanya bisa dikatakan: Tasawuf pada mulanya adalah sebuah cara untuk

mengada-ngada,kemudian berubah menjadi sekedar kata-kata belaka.Sementara itu

kini,tasawuf bukan lagi keadaan dan juga bukan lagi kata-kata.

           

2.3. Tujuan Tasawuf

     Secara umum,tujuan terpenting dari sufi adalah agar berada sedekat mungkin dengan Allah

Swt. Akan tetapi apabila diperhatikan karakteristik tasawuf secara umum,terlihat adanya tiga

sasaran “antara” dari tasawuf,yaitu :

Pertama ,tasawuf bertujuan untuk pembinaan ospek moral.Aspek ini meliputi ,mewujudkan

kestabilan jiwa yang berkeseimbangan,penguasaan dan pengendalian hawa nafsu sehingga

manusia konsisten dan komitmen hanya kepada keluhuran moral.Tasawuf yang bertujuan

moralitas ini,pada umumnya bersifat praktis.

Page 7: Ahlaq tasawuf

Kedua,tasawuf yang bertujuan ma’rifatullah melalui penyingkapan lansung atau metode al-kasyf

al-hijab. Tasawuf jenis ini sudah bersifat teoritis dengan seperangkat ketentuan khusus yang

diformulasikan secara sistematis analitis.

Ketiga,tasawuf bertujuan untuk membahas bagaimana system pengenalan dan pendekatan diri

kepada Allah secara mistis filosofis,pengkajian garis hubungan antara Tuhan dengan makhluk,

terutama hubungan manusia dengan tuhan dan apa arti dekat dengan Tuhan.Dalam hal apa makna

dekat dengan Tuhan itu,terdapat tiga simbolisme,yaitu: dekat dalam arti,melihat dan merasakan

kehadiran Tuhan dalam hati,dekat dalam arti berjumpa dengan Tuhan sehingga terjadi dialog

antara manusia dengan Tuhan.Dan makna dekat yang ketiga adalah penyatuan manusia dengan

Tuhan sehingga yang terjadi adalah monolog antara manusia yang telah menyatu dalam iradat

Tuhan.

             Dari uraian singkat tentang tujuan sufisme ini,terlihat adanya keragaman tujuan itu. Namun

dapat dirumuskan bahwa tujuan akhir dari sufisme adalah etika murni atau psikologi murni,dan

atau keduanya secara bersamaan,yaitu:

1.   Penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak mutlak Tuhan,karena dialah penggerak utama dari

semua kejadian di alam ini.

2.   Penanggalan secara total semua keinginan pribadi dan melepas diri dari sifat-sifat jelek yang

berkenaan dengan kehidupan duniawi teresterial yang diistilakan sebagai “fana al-ma’asi dan baqa al-

ta’ah.”

3.   Peniadaan kesadaran terhadap “diri sendiri’ serta pemusatan diri pada perenungan terhadap Tuhan

semata,tiada yang dicari kecuali Dia.

Page 8: Ahlaq tasawuf

BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan :

Setelah mengetahui hakikat tasawuf diatas jelaslah bahwa ajaran tasawuf,adalah

bagian dari kekayaan Khazanah Islam.Ia bukanlah aliran sesat.Bahwa ada penyimpang

oknum atau lembaga sufi itu tidak berarti tasawuf secara keseluruhan jelek dan

sesat.Kita jangan sekali-kali terjebak pada generalisir masalah.Karena sejatinya,tokoh-

tokoh sufi berpendapat ajaran tasawuf harus bersendikan al-Qur’an dan Hadis. 

Page 9: Ahlaq tasawuf

DAFTAR PUSTAKA

·         Asman,Pengantar Studi Tasawuf,PT RajaGrafindo

Persada,Jakarta,1996

·         Hilal Ibrahim,Tasawuf antara agama dan Tasawuf,                         

,Bandung,2002

·         Nurbakhsh Javad,Wanita-Wanita Sufi,Mizan,Bandung,1983

·         Siregar Rivay,Tasawuf:Dari sufisme klasik ke neo-sufisme,PT

RajaGrafindo Persada,Jakarta,2002

·         WWW.Scrip.Net