ANALISA KESELAMATAN KERJA

61
ANALISA KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS) A. PENGERTIAN ANALISA KESELAMATAN KERJA (JSA) Istilah pekerjaan/job umumnya digunakan dalam dua pengertian. Kadang digunakan untuk menunjukkan jabatan atau kedudukan seorang seperti tukang kayu, tukan las, pengemudi dsb. Dalam hal lain digunakan untuk menunjukkan suatu tugas khusus yang harus dikerjakan oleh seseorang, misalnya mengelas, memasang saklar listrik, membongkar muatan dsb. Dalam pelajaran ini, yang dimaksud dengan pekerjaan/job ialah urutan langkah kerja tertentu yang keseluruhan menghasilkan suatu pekerjaan yang diinginkan. Membongkar muatan truk, membongkar mesin, meminyaki mesin bahkan mengganti lampu neon adalah suatu pekerjaan, semua pekerjaan tersebut mempunyai persamaan yaitu mempunyai urutan langkah kerja yagn terpisah dan apabila langkah yang terakhir 1

description

K3

Transcript of ANALISA KESELAMATAN KERJA

Page 1: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

ANALISA KESELAMATAN KERJA(JOB SAFETY ANALYSIS)

A. PENGERTIAN ANALISA KESELAMATAN KERJA (JSA)

Istilah pekerjaan/job umumnya digunakan dalam dua pengertian.

Kadang digunakan untuk menunjukkan jabatan atau kedudukan seorang

seperti tukang kayu, tukan las, pengemudi dsb. Dalam hal lain digunakan

untuk menunjukkan suatu tugas khusus yang harus dikerjakan oleh

seseorang, misalnya mengelas, memasang saklar listrik, membongkar

muatan dsb.

Dalam pelajaran ini, yang dimaksud dengan pekerjaan/job ialah

urutan langkah kerja tertentu yang keseluruhan menghasilkan suatu

pekerjaan yang diinginkan.

Membongkar muatan truk, membongkar mesin, meminyaki mesin

bahkan mengganti lampu neon adalah suatu pekerjaan, semua

pekerjaan tersebut mempunyai persamaan yaitu mempunyai urutan

langkah kerja yagn terpisah dan apabila langkah yang terakhir

diselesaikan maka pekerjaan yang diinginkan telah dihasilkan.

Yang penting, jangan dicampur adukkan pengertian tentang

pekerjaan/job dengan jabatan atau kedudukan. Analisa Keselamatan

Kerja atau dengan istilah populernya “JSA” adalah suatu alat (tool) yang

diterapkan pada suatu pekerjaan/job.

1

Page 2: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Pekerjaan/job yang berbahaya harus dibuat aman untuk

melaksanakannya. Pada gambar-1 menunjukkan suatu diagram dari 4

(empat) langkah kerja, yang menggambarkan bahaya/kecelakaan yang

ada pada setiap langkah kerja.

Urutan “L” menunjukkan 4 langkah kerja, B menunjukkan “Bahaya”

atau penyebab kecelakaan, sedangkan “K” adalah “kecelakaan” yang

berkaitan dengan langkah kerja tersebut.

Dari diagram tersebut kita perhatikan bahwa tidak semua langkah

kerja mempunyai jumlah bahaya yang sama dan juga besar

bahayanyapun tidaklah sama satu dengan yang lainnya.

Pada gambar-1 menunjukkan cara yang harus kita pikir tentang

suatu pekerjaan, yaitu kemungkinan setiap langkah mempunyai satu atau

2

MENGGANTI LAMPU NEON

L L L L

1 2 3 4

TIDAKADA

BAHAYA

BKBK

BKBKBK

BKBK

LANGKAH-1

Mematikan Sakelar

LANGKAH – 2

Mengangkat mendirikantangga

LANGKAH – 3

Naik tanggaMenggantiLampu neon

LANGKAH – 4

Turun tanggaMengembalikan tangga

GAMBAR - 1

Page 3: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

lebih bahaya yang menyebabkan satu atau lebih kecelakaan.Dan juga

memikirkan kemungkinan besarnya kecelakaan atau cidera yang

berbeda disebabkan oleh bahaya pada setiap langkah kerja.

B. LANGKAH LANGKAH DASAR JSA

Ada 4 langkah dasar JSA, yaitu :

1. Memilih pekerjaan/job yang akan dianalisa

2. Memecah pekerjaan/job atas beberapa langkah kerja

3. Mengidentifikasi bahaya atau kecelakaan yang potensial

4. Membuat pemecahan atau jalan keluar untuk mencegah

kecelakaan.

B. 1. MEMILIH PEKERJAAN/JOB YANG AKAN DIANALISA

Yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan pilihan

pekerjaan mana yang akan dianalisa dan skala prioritasnya, adalah

sebagai berikut :

- Berdasarkan frekwensi kecelakaan

Semakin sering terjadi kecelakaan pada suatu pekerjaan.

semakin perlu dianalisa pekerjaan tersebut.

- Berdasarkan besarnya cidera .

Pekerjaan yang pernah mengakibatkan kecelakaan berat, juga

memerlukan JSA dan harus diberi prioritas dibandingkan dengan

pekerjaan yang hanya mengakibatkan cidera ringan.

3

Page 4: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

- Berdasarkan potensi akan cidera berat

Mungkin beberapa pekerjaan belum pernah mengakibatkan

kecelakaan. Namun demikian, pekerjaan tersebut kemungkinan

mengandung potensi yang dapat mengakibatkan cacat atau

mati. Pekerjaan seperti inipun menjadi calon untuk JSA.

- Pekerjaan yang baru

Penggantian perkakas, peralatan atau permesinan karena belum

pernah digunakan, bisa saja mengakibatkan kecelakaan

dikarenakan belum berpengalaman. Pekerjaan yang baru seperti

ini adalah juga merupakan calon untuk JSA.

B. 2. MEMECAH PEKERJAAN ATAS BEBERAPA LANGKAH KERJA.

Setelah memilih pekrjaan yang akan dilakukan JSA, maka

langkah selanjutnya ialah memecah pekerjaan yang akan dianalisa

atas beberapa langkah dasar. Yang menjadi alasan utama

memecah pekerjaan tersebut adalah agar pada setiap langkah

dapat dengan cermat diamati akan kemungkinan adanya bahaya

dan kecelakaan.

Pekerjaan yang dipilih untuk dianalisa, dipecah atas

beberapa langkah kerja agar dapat menunjukkan apa yang

dikerjakan dan dalam urutan yang keberapa.

Dibawah ini adalah sebuah contoh langkah kerja untuk

mengganti ban mobil yang kempes/bocor.

4

Page 5: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Langkah 1 : Tempatkan mobil dan pasang rem ; ganjal ban

Langkah 2 : Siapkan ban serep

Langkah 3 : Pasang dongkrak

Langkah 4 : Mulai dongkrak mobil

Langkah 5 : Buka tutup roda

Langkah 6 : Lepas baut roda

Langkah 7 : Lepas ban yang kempes

Langkah 8 : Pasang ban serep

Langkah 9 : Kencangkan baut roda

Langkah 10 : Pasang kembali tutup roda

Langkah 11 : Turunkan dongkrak ; pindahkan ganjal

Langkah 12 : Simpan dongkrak dan ban yang kempes

Pada contoh diatas ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, yaitu:

- Setiap langkah kerja menunjukkan secara umum apa yang

dilakukan.

- Jangan dulu menyebutkan bahaya atau tindakan

pemecahannya, hal ini belakangan disebutkan

- Langkah kerja tersebut harus menurut urutan yang benar sesuai

dengan yang biasa dilakukan.

- Setiap langkah kerja mulai dengan kata “menyuruh” atau “do”

dan dengan kalimat yang sederhana dan singkat biasanya terdiri

dari dua atau tiga kata saja.

5

Page 6: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Sewaktu memecah pekerjaan atau langkah kerja ada dua

kesalahan yang sering dilakukan.

Pertama ialah langkah kerja terlalu rinci sehingga jumlah

langkah kerja terlalu banyak. Dibawah adalah suatu contoh yang

memecah pekerjaan yang terlalu banyak. Pekerjaan tersebut masih

sama dengan contoh sebelumnya yaitu : mengganti ban mobil yang

kempes/bocor"

Langkah 1 : Parkir mobil

Langkah 2 : Keluar dari mobil

Langkah 3 : Berjalan kebagasi mobil

Langkah 4 : Buka bagasi mobil

Langkah 5 : Langkah 1 dan seterusnya.

Pada contoh diatas dapat kita lihat bahwa langkah 1 s/d 4

sebenarnya kurang perlu.

Selanjutnya sebuah contoh memecah pekerjaan atas langkah

kerja yang terlalu sedikit, yaitu masih contoh pekerjaan “mengganti

ban mobil yang kempes/bocor” seperti contoh semula.

Langkah 1 : Keluarkan ban yang kempes

Langkah 2 : Pasang ban serep

Pada contoh ini terlihat bahwa banyak urutan langkah kerja

yang hilang yang mempunyai potensi bahaya atau kecelakaaan.

6

Page 7: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

B.3. MENGIDENTIFIKASI BAHAYA ATAU KECELAKAAN YANG

POTENSIAL.

Setelah pekerjaan yang dianalisa telah dipecah atas beberapa

langkah kerja, maka setiap langkah dipelajari akan adanya bahaya

atau kecelakaan yang potensial. Maksudnya ialah untuk mengetahui

tidak saja hanya pada pekerjaan yang sedang dilakukan, tetapi

termasuk juga disekitar pekerjaan itu.

Ada beberapa cara untuk mengidentifikasi bahaya atau

kecelakaan yang potensial. Salah satu cara yang paling baik ialah

dengan mengamati langkah kerja dan mencari akan kemungkinan

adanya kecelakaan yang potensial. Artinya sewaktu melakukan

pengamatan langkah kerja, dalam pikiran kita harus timbul

pertanyaan seperti :

1. Dapatkah seseorang pekerja dibentur oleh atau dikenai oleh

sesuatu sewaktu melakukan langkah kerja ini.

2. Dapatkah seseorang pekerja membentur atau cidera karena

terkena sesuatu ?

3 Dapatkah seseorang pekerja terperosok, atau terperangkap

diantara sesuatu?

4 Dapatkah seseorang pekerja terjatuh dalam berbagai cara?

5 Dapatkah seseorang pekerja terkilir atau terlalu memforsir

tenaganya?

7

Page 8: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

6 Dapatkah seseorang pekerja terkena gas, panas atau uap

mengandung gas

Sewaktu melakukan bagian ini, jangan dulu berusaha

menemukan jalan pemecahan untuk mencegah kecelakaan

tersebut, hal ini kemudian baru dilakukan. Perlu diingat bahwa

setiap bahaya yang potensial yang ditemukan harus dicatat dalam

lembaran kerja.

B. 4. MEMBUAT PEMECAHAN ATAU JALAN KELUAR UNTUK

MENCEGAH KECELAKAAN

Setelah bahaya atau kecelakaan yang potensial telah

ditemukan dan dicatat untuk setiap langkah kerja, berikutnya ialah

membuat pemecahan atau jalan keluar untuk setiap kecelakaan

yang potensial tersebut. Beberapa cara pemecahannya sebagai

berikut :

1. Pemecahan dengan tatacara kerja ( job procedure solution )

Cara ini menentukan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan

seseorang pekerja untuk menghindarkan kecelakaan yang

potensial.Cara ini adalah tindakan pencegahan yang harus

dilakukan seorang pekerja untuk menghindarkan dirinya dari

kecelakaan tertentu.

Misalnya langkah kerja mengharuskan seorang pekerja menyetel

mesin. Kecelakaan yang potensial berhubungan dengan langkah

8

Page 9: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

kerja tersebut yaitu memungkinkan tangannya terjepit diantara

bagian mesin yang berputar. Tatacara kerja yang aman ialah

menghentikan dulu mesin sebelum menyetelnya.

2. Pemecahan dengan lingkungan kerja ( job environment

solution )

Cara ini mengganti/merubah beberapa aspek lingkungan kerja

agar mencegah kecelakaan. Perubahan tersebut dapat

mengenai : perkakas/peralatan, mesin, ,material, tata ruang

tempat kerja, penerangan, kondisi, atmosfir. Dengan kata lain

segala sesuatu yang menjadi bagian fisik disekitar pekerja

tersebut. Sebagai contoh, suatu langkah kerja mengharuskan

seorang pekerja melakukan pekerjaan yang sangat dekat

dengan bagian mesin yang berputar yang dapat mengakibatkan

kecelakaan terjepit. Cara pemecahan dengan lingkungan kerja

ialah dengan memasang pagar pengaman pada bagian yang

berputar tersebut.

3. Pemecahan dengan cara Radikal ( A. Radical Solution )

Cara ini merupakan gabungan antara pemecahan dengan

tatacara kerja dan lingkungan kerja secara radikal merobah

keseluruhan cara melaksanakan pekerjaan.

Sebagai contoh membuang limbah. Cara lama dengan

menyedot ke dalam ember dan mengangkut ember ketempat

buangan. Cara ini jelas membutuhkan waktu dan mengundang

9

Page 10: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

bahaya. Cara baru dengan pompa penyedot yang lansung

memompakan ketempat pembuangan. Jelas dengan cara ini

akan lebih aman dan cepat.

4. Pemecahan dengan mengurangi frekwensi

Cara ini mengurangi frekwensi perbaikan atau perawatan yang

harus dilakukan dalam suatu periode. Sebagai contoh, suatu alat

produksi harus dibongkar secara teratur kira-kira sekali dalam

sebulan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang mengendap.

Pekerjaan ini kotor, menghambat produksi dan berbahaya

dengan adanya kotoran yang mengandung karat. Seseorang

mendapat gagasan yang dapat mengurangi endapan kotoran.

Gagasan tersebut disetujui, sehingga untuk membersihkan alat

produksi tersebut hanya perlu sekali dalam tiga bulan. Dengan

kata lain berkurang dua pertiga kemungkinan terkenanya

pekerja terhadap bahaya sewaktu melakukan pembersihan.

C. TATACARA MEMBUAT JSA

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa ada 4 langkah

dasar membuat JSA. Ketiga langkah yang terakhir ialah :

- Memecah pekerjaan atas langkah-langkah kerja

- Mengenal bahaya potensial yang ada pada setiap langkah

- Mencari pemecahan untuk mencegah kecelakaan.

10

Page 11: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Ketiga langkah diatas, dapat dilakukan dengan metode yang

umum digunakan yaitu :

1. Metode observasi

2. Metode diskusi

C. 1. Metode observasi (pengamatan)

Dinamakan metode observasi sebab seorang pengawas

yang membuat JSA biasanya melakukan pengamatan pada

pekerjaan tersebut.

Pertama, sewaktu memecah pekerjaan atas langkah kerja

adalah berdasarkan pengamatan. Kedua, mengenal bahaya

pada setiap langkah kerja juga berdasarkan pengamatan. Dan

yang ketiga, mencari pemecahan cara mencegah

kecelakaanpun berdasarkan pengamatan pula.

Semakin sering pengawas melakukan pengamatan

terhadap pekerjaan yang dianalisa sebelum menyelesaikan

pembuatan JSA, maka hasilnya akan semakin baik. Malah lebih

baik lagi jika pengawas mengamati pekerja yang berbeda yang

melakukan suatu pekerjaan yang sama.

Ada beberapa keuntungan dengan metode observasi, yaitu :

1. Pengamatan merangsang pengamat

Dengan mengamati pekerjaan yang sedang dilakukan akan

merangsang untuk lebih mengenal adanya bahaya dan

kecelakaan yang potensial.

11

Page 12: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

2. Pengamatan merangsang belajar

Pengawas akan lebih senang belajar hal-hal yang baru

tentang pekerjaan tersebut sewaktu mengamati pekerjaan

untuk membuat JSA.

3. Pengamatan mendorong interaksi dengan pekerja.

Para pekerja yang melakukan pekerjaan secara teratur

adalah sumber informasi tentang bahaya dan kecelakaan

yang potensial berkaitan dengan pekerjaanya. Mengamati

pekerjaan adalah kesempatan yang baik bagi seorang

pengawas bertukar pikiran tentang bahaya dan kecelakaan

yang potensial dan tindakan pencegahan dengan para

pekerja.

C.2. Metode diskusi

Dinamakan metoda diskusi, sebab JSA dibuat berdasarkan

mendiskusikan tentang bagaimana suatu pekerjaan dilakukan.

Kelompok diskusi terdiri dari beberapa pengawas yang telah

berpengalaman dalam pekerjaan tersebut atau antara seorang

pengawas dengan beberapa pekerja yang biasa melakukan

pekerjaan itu.

Seseorang bertindak sebagai pimpinan diskusi dan

pimpinan ini harus terampil dan tetap menjaga topik

12

Page 13: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

pembicaraan serta dapat membangkitkan gagasan-gagasan

dari para peserta.

Ada beberapa keuntungan dengan metoda diskusi, yaitu :

1. Diskusi memberikan pengalaman luas

Gagasan seseorang dapat diuji terhadap pengalaman

peserta dan juga apa yang terlupakan oleh seseorang dapat

menjadi perhatian orang lain.

2. Diskusi melatih dengan diam-diam

Selama diskusi membuat JSA, mereka tidak saja

menyelesaikan JSA, tetapi mereka juga belajar dengan rinci

tentang pekerjaannya.Dengan berbagai pengalaman selama

diskusi berarti para peserta bertambah pengetahuannya,

dibandingkan dengan sebelumnya.

3. Diskusi mendorong kerjasama

Sewaktu seorang pengawas membuat JSA, ada masalah

tentang bagaimana caranya agar pengawas yang lain atau

pekerja peserta diskusi dapat saling menerima gagasan

orang lain.

4. Diskusi menghindari keterbatasan pengamatan

Tidak seperti metode pengamatan, metoda diskusi dapat

dilakukan terpisah atau tidak tergantung pada waktu

pekerjaan dilakukan. Sangat cocok untuk pekerjaan yang

13

Page 14: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

jarang dikerjakan atau yang tidak praktis untuk diulang

sebab faktor jarak.

Disamping keuntungan-keuntungan diatas. ada juga

kesulitan dalam melaksanakan metoda diskusi, yaitu tidak

selalu ada waktu untuk mengumpulkan para pengawas atau

pekerja untuk tujuan diskusi dan juga memerlukan biaya

tambahan. Biasanya diskusi dilaksanakan pada saat berhenti

beroperasi karena adanya kerusakan alat produksi atau pada

waktu pertemuan keselamatan kerja. Peserta diskusi

sebaiknya jangan terlalu banyak biasanya yang baik ialah 6

sampai 8 orang dan pesertanya harus mengetahui benar dan

berpegalaman akan pekerjaan yang dianalisa.

D. CARA MENGERJAKAN JSA DENGAN METODA OBSERVASI

Bagaimana memecah pekerjaan atas beberapa langkah dasar?.

Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan :

1. Pilihlah pekerja yang tepat untuk ikut mengamati, yaitu :

- Berpengalaman

- Mau bekerja sama

- Pekerja yang baik

2. Jelaskan apa yang ingin anda kerjakan.

3. Amati urutan langkah kerja (amati dari tempat yang agak

jauh).

14

Page 15: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

4. Periksa kebenaran langkah kerja tersebut dengan pekerja-

pekerja anda.

5. Catat langkah-langkah kerja tersebut.

Bagaimana mengidentifikasi kecelakaan potensial ?

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan

1. Jelaskan apa yang akan anda lakukan.

2. Amati potensi kecelakaan dengan bertanya pada diri sendiri

untuk setiap langkah kerja :

- Dapatkah pekerja dibentur atau dikenai sesuatu ?

- Dapatkah pekerja terbentur atau cidera terkena sesuatu?

- Dapatkah pekerja tertangkap atau terjepit diantara

sesuatu ?

- Dapatkah pekerja tergelincir atau terjatuh?

- Dapatkah pekerja terkilir atau terlalu memforsir tenaga?

- Dapatkah pekerja terkena bahaya yang tak terlihat

misalnya gas, fume, radiasi, panas, dan lain-lain?

- Dapatkah pekerja menciderai pekerja lainnya?

3. Catatlah kecelakaan potensial, Jangan hanya

mengandalkan ingatan saja sewaktu mengidentifikasi

kecelakaan potensial pada setaiap langkah kerja.Buatlah

catatan kecelakaan potensial sewaktu melakukan

pengamatan

4. Periksa kecelakaan potensial dengan pekerja yang diamati.

15

Page 16: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Dengan cara ini kemungkinan ada hal yang terlupakan dapat

dicegah.

Bagaimana membuat pencegahan kecelakaan dengan

metoda observasi ?.

Setelah daftar kecelakaan yang mungkin terjadi selesai

dibuat, langkah berikutnya ialah menemukan cara untuk

mencegahnya terjadi.

Beberapa petunjuk berikut ini dapat membantu anda,

yaitu :

1. Cobalah dengan pemecahan radikal

2. Kemudian coba dengan pemecahan lingkungan atau

tatacara.

3. Coba dengan pemecahan lingkungan, jika pemecahan

dengan tatacara agak lemah.

4. Pertimbangkan pemecahan dengan mengurangi frekwensi

jika mungkin.

5. Dan jangan lupa memriksa kembali pemecahan tersebut

dengan orang lain.

E. CARA MENGERJAKAN JSA DENGAN METODA DISKUSI

Mengerjakan JSA dengan metoda diskusi, peserta diskusi

terdiri para pengawas atau pekerja yang berpengalaman

melakukan pekerjaan tersebut.

16

Page 17: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Fasilitas untuk mencatat JSA .

Dalam metoda diskusi, JSA dicatat terus selama

mengerjakannya, sehingga dapat dibaca oleh semua peserta,

misalnya dengan menyediakan papan tulis besar yang dibagi atas

3 kolom. Kolom kiri tempat mencatat langkah-langkah kerja.

Kolom tengah tempat mencatat kecelakaan potensial sehubungan

dengan langkah kerja tersebut.Kolom kanan tempat mencatat cara

pencegahan yang diusulkan.

Bagaimana memecah pekerjaan dengan metoda diskusi

Tentukan dulu pekerjaan yang akan dianalisa dengan

menuliskannya secara singkat dan jelas.

Terangkan kenapa jenis pekerjaan tersebut dianalisa dengan

menceritakan kecelakaan yang pernah atau yang hampir terjadi

sewaktu melakukan pekerjaan tersebut.

Tentukan langkah pertama.Hal ini dilakukan dengan

menanyakan pada peserta bagaimana pekerjaan tersebut dimulai

dan jika mendapat jawaban, minta persetujuan peserta, Jika

sebagian besar setuju, catatlah langkah kerja tersebut dan

teruskan pada langkah kerja berikutnya hingga selesai.

Bagaimana mengidentifikasi kecelakaan potensial dengan metoda

diskus i

Pusatkan perhatian peserta pada langkah pertama.Jelaskan

bahwa anda akan mengidentifikasikan semua kecelakaan yang

17

Page 18: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

mungkin terjadi pada pekerja sewaktu melakukan langkah kerja

tersebut jika tidak melakukan tindakan pencegahan.

Selanjutnya teruskan bertanya satu demi satu seperti pada

metoda observasi.

Bagaimana menemukan pemecahan dngan metoda diskusi

Pertama-tama pastikan dulu bahwa para peserta telah

memahami beberapa macam cara pemecahan, yaitu :

- Pemecahan dengan cara radikal

- Pemecahan dengan tatacara

- Pemecahan dengan lingkungan

- Pemecahan dengan mengurangi frekwensi.

Mungkin anda tidak akan mendapat gagasan pemecahan

dengan cara radikal.namun demikian mintalah peserta secara

sukarela mengutarakan gagasannya setiap saat jika ada.

Kemudian lanjutkan dengan memusatkan perhatian peserta

untuk menemukan pemecahan dengan tatacara untuk setaip

kecelakaan potensial dalam daftar.

Kemudian tanyakan tentang apa yang seharusnya boleh dan

tidak boleh dilakukan pekerja untuk mencegah kecelakaan.

Selanjutnya tanyakan bagaimana seharusnya dilakukan.Dapatkan

persetujuan peserta akan tindakan pencegahan yang terbaik yang

akan diambil.

18

Page 19: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Catatlah tindakan pencegahan tersebut pada kolom sebelah

kanan dengan singkat tanpa mengurangi artinya.Demikian

seterusnya dilakukan untuk langkah berikutnya.

Jika pemecahan dengan tatacara dirasakan ada

kelemahannya, tanyakanlah peserta memikirkan pemecahan

dengan lingkungan, apakah mungkin ada yang dapat mencegah

kecelakaan lebih lanjut.

Yang penting diperhatikan, jangan membiarkan peserta

diskusi mencari pemecahan lebih dari satu kecelakaan potensial

sekaligus, sebab akan membingungkan.

Buatlah garis setiap kali cara pemecahan telah ditemukan,

yang artinya bahwa kecelakaan potensial tersebut telah ditemukan

cara pemecahannya.

Berapa kali pertemuan diskusi diperlukan untuk menyelesaikan

JSA

Hal ini bergantung pada sifat pekerjaan, kemampuan pimpinan

diskusi dan pengalaman peserta mengerjakan JSA.Untuk

pekerjaan yang sederhana, hanya dibutuhkan satu atau 2 jam

pertemuan untuk menyelesaikan JSA .Tetapi untuk pekerjaan yang

rumit mungkin memerlukan 2 atau 3 kali pertemuan.

F. PENGGUNAAN JSA

19

Page 20: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

JSA yang sudah lengkap dibuat salinannya dan dibagikan kepada

para pengawas beserta bawahannya yang melaksanakan pekerjaan itu.

Sedangkan aslinya disimpat pada suatu tempat yang mudah dilihat oleh

pengawas atau pekerja. Setiap JSA dipelajari oleh pengawas untuk

dijadikan bahan pertemuan keselamatan kerja.

Penggunaan JSA sebaiknya digunakan pada sebagai berikut :

1. Latihan Keselamatan Kerja Untuk Pekerja Baru

Jika pekerja baru ditugaskan melakukan pekerjaan yang berbahaya,

pertama-tama mereka dilatih mengerjakan dengan cara yang aman.

Untuk maksud tersebut JSA lah yang paling tepat.

2. Melaksanakan Pertemuan Keselamatan yang Telah Direncanakan.

Satu cara untuk seorang pengawas dapat menjaga para pekerjanya

selalu safety minded dan cukup mengerti tentang keselamatan kerja

ialah dengan melakukan kontak pribadi atau kelompok. JSA

merupakan sumber dan topik pembahasan.

3. Melakasanakan Pengamatan Pelaksanaan Keselamatan Kerja

Pengamatan keselamatan kerja adalah salah satu cara yang terbaik

untuk mendeteksi tindakan yang tidak aman dan membuat para

pekerja menjadi safety minded. JSA sangat membantu sebagai

petunjuk dalam melaksanakan pengamatan tersebut, sehingga

pengawas lebih siap melakukan pengamatan melihat apakah para

pekerja mengikuti JSA.

4. Memberikan Istruksi Keselamatanm Sebeleum Bekerja

20

Page 21: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Beberapa pekerjaan perbaikan atau perawatan yang berbahaya jarang

dilakukan dan mungkin saja orang yang ditugaskan berbeda-

beda.Untuk itu perlu diberikan instruksi keselamatan kerja sebelum

ditugaskan melakukannya.JSA adalah yang terbaik untuk maksud ini.

5. Latihan Kerja Ulangan

Dalam pergeseran tempat kerja, sering pekerja kembali bekerja

ketempatnya semula yang telah lama ditinggalkan.Dalam hal ini

janganlah menganggap bahwa pekerja tersebut telah memahami

pekerjaannya seperti dahulu.

Untuk pekerja seperti ini, perlu diberikan latihan kerja ulangan secara

cepat, JSA adalah yang terbaik untuk tujuan ini.

6. Latihan Pengawas Baru

Banyak pengawas belum pernah melakukan pekerjaan yang

diawasinya.Untuk itu perlu secepat mungkin mempelajari dasar-dasar

kerja yang dilakukan anak buahnya.Sudah tentu mereka dapat

mempelajari keterampilan melaksanakannya.Tetapi mereka harus

mempelajari dengan benar apa yang dicakup JSA, misalnya dasar

langkah kerja, bahaya-bahaya yang terkait pada dasar kerja, bahaya-

bahaya yang terkait pada langkah dasar tersebut dan cara kerja yang

aman yang diharuskan.Itulah sebabnya JSA merupakan alat yang

tepat untuk melatih pengawas baru.

21

Page 22: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

7. Meneliti Kembali JSA Oleh Pekerja

JSA tentu bertambah tua dan tidak lagi mencerminkan cara suatu

pekerjaan dilakukan.Cara yang baik, ialah memeriksa kembali JSA,

mengajak partisipasi pekerja memeriksa kembali JSA yang sudah

lama berdasarkan pengalaman mereka apakah perlu dilakukan

perubahan.Berikan mereka salinannya dan beri waktu satu atau dua

minggu untuk mempelajarinya.Jangan perintah mereka melakukannya,

tetapi suatu ajakan sehingga mereka merasa ikut memberi sumbangan

yang bermanfaat dan hargailah usaha mereka.

8. MempelajariI Cara Meningkatkan Metode Kerja

Jika mempelajari cara meningkatkan metoda kerja dilakukan ialah

pengawas atau ahli metoda kerja, JSA adalah langkah permulaan

yang sangat berguna.Analisa metoda akan banyak mengikuti logika

JSA, sebab pekerjaan telah dipecah-pecah atas langkah dasar dan

setiap langkah telah cermat di analisa.

9. Memasang Petunjuk Kerja

Banyak tempat kerja yang dikerjakan oleh satu atau dua orang atau

kelompok dalam lokasi yang sama.Alangkah baiknya untuk memasang

JSA ditempat tersebut sebagai petunjuk kerja.Biasanya dipasang atau

ditempelkan dekat dengan tempat kerja atau ditempat istirahat

diantara dua giliran kerja.Dengan demikian dapat dibaca oleh para

pekerja dan selalu diingatkan bahwa ada tatacara kerja yang aman

sebagai suatu standar dimana para pekerja diharuskan mengikutinya.

22

Page 23: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

10.Gagasan Tentang Keselamatan Kerja

JSA merupakan titik tolak yang baik dalam memikirkan usul tentang

keselamatan kerja.Para pekerja harus didorong untuk mempelajari

JSA dan memberikan usul.Dengan demikian apabila JSA digunakan

untuk merangsang usul tentang keselamatn kerja, maka instruksi bagi

para pekerja akan berkurang, sebab instruksi yang terbaik ialah

dengan menunjukkan pada mereka bagaimana gagasan keselamatan

kerja yang khusus dapat memunculkan JSA.

23

Page 24: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

PROSEDUR KERJA STANDAR (PKS)

Tujuan pembuatan SOP

1. Sebagai panduan personil yang melakukan pekerjaan yang dianggap

penting oleh organisasi.

2. Sebagai sarana untuk menyamakan sistem informasi yang

berhubungan dengan sistem kerja, Siapa saja yang mengerjakan

diberlakukan sama.

3. Alat untuk kontrol kesesuaian proses yang efektif.

4. Menjadi dokumen managemen K3.

5. Tolak ukur awareness/kepedulian terhadap pekerjaan

Mengapa diperlukan SOP

1. Untuk mengetahui faktor-faktor penting dalam bekerja

2. untuk dapat bekerja dengan baik dan aman

3. mengetahui dan sadar akan resiko yang harus ditanggung

Yang memerlukan SOP

Q : Quality product/kualitas

pekerjaan yang dapat mempengaruhi kualitas hasil kerja

“proses yang benar, akan menghasilkan produk yang baik”

C : Cost/biaya

Pekerjaan yang dapat mempengaruhi peningkatan biaya

D : Delivery

24

Page 25: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Pekerjaan yang dapat mempengaruhi keterlambatan penyampaian

S : Safety

Pekerjaan yang dapat mengakibatkan kecelakaankerja/tambang

E : Environment

Pekerjaan yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan

Ciri SOP yang baik

Mudah dimengerti dan dilakukan

Jumlah item prosedur tiap proses tidak banyak

Jelas key point-nya

Ada ilustrasi/gambar untuk memperjelas key point

Disahkan oleh atasan

Proses pembuatan SOP yang baik

Membuat laksanakan dikontrolSendiri sendiri sendiri

Setiap operator wajib bisa membuat SOP ditingkat pekerjaan masing-

masing.

Pimpinan/atasan berkewajiban membimbing dalam pembuatannya dan

mengesahkannya Serta melakukan kontrol.

25

Page 26: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

SOP dibuat sendiri, dilaksanakan sendiri dan dikontrol sendiri, ini akan

lebih efektif

Panduan pembuatan SOP

Panduan Cara Pembuatan SOPini dimaksudkan untuk dapat diper-

gunakan oleh para Karyawan, Pengawas Lapangan dan Penyelia

untuk memandu mereka didalam penggunaan suatu format standar

mengenai Prosedur-Prosedur Operasi Standar didalam kegiatan

operasi Perusahaan. SOP tersrebut hendaknya dibuat berdasarkan

perundangundangan, peraturan keselamatan dan Sistem

Keselamatan, sebagai suatu cara untuk mencapai kinerja keselamat-

an yang terbaik.

Rincian proseddur kerja

1. Identifikasi seluruh tugas-tugas / pekerjaan-pekerjaan yang

berbahaya yang ada di masing-masing daerah berdasarkan

catatan masa lalu, adanya potensi resiko yang tinggi.

2. Analisa tugas-tugas berbahaya yang telah teridentifikasi tsb dan

putuskan langkah-langkah SOP yang hendaknya

diimplementasikan / diterapkan di masing-masing daerah kerja

yang berhubung an dengan dasar-dasar keselamatan.

3. Diskusikan hasil-hasil Analisa Keselamatan Kerja atas tugas-

tugas berbahaya yang telah teriden-tifikasi tsb dengan para

26

Page 27: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

operator dan para tenaga ahli yang ada untuk mendapatkan

masukkan-masukkan sebelum diterbitkan.

4. Identifikasi seluruh langkah-langkah penting / kritis dan prosedur-

prosedur keselamatan untuk mencegah atau melindungi para

karyawan dari kejadian-kejadian / kecelakaan-kecelakaan tsb.

6. Susunlah konsep SOP tsb sebagai berikut :

a. Judul SOP ;

Tuliskan judul SOP tsb dengan menggunakan huruf besar,

tebal, berukuran lebih besar, dan ditempatkan tepat di tengah

tepi kiri & kanan halaman.

b. Prosedur Operasi Standar;

Tuliskan kata-kata “Standar Operasi Prosedur” dibawah judul

SOP tsb, diantara tanda kurung buka dan kurung tutup dan

tempatkan di bagian tengah halaman tsb.

c. Ditulis oleh;

Tuliskan nama orang yang mempersiapkan konsep SOP tsb.

d. Ditinjau-ulang oleh;

Cantumkan nama orang yang meninjau-ulang konsep SOP

tsb.

e. Ditulis tanggal;

Cantumkan tanggal saat Sop tsb ditulis / diterbitkan.

f. Ditinjau-ulang tanggal;

Tuliskan tanggal saat sop tsb ditinjau-ulang atau diperbarui.

27

Page 28: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

g. Tujuan;

Tuliskan tujuan utama mengapa SOP tsb diterbitkan, terutama

dalam upaya mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja

yang terjadi didalam menangani suatu tugas khusus.

h. Frequensi;

Tuliskan seberapa sering SOP tsb harus ditinjau-ulang dan

diperbarui (bila perlu).

i. Rincian prosedur kerja;

Tuliskan seluruh prosedur kerja tsb dalam bentuk langkah-

langkah yang terinci sesuai reko-mendasikan untuk

memastikan didapatkannya suatu Prosedur Operasi Standar

yang berkua-litas.

j. Pertanggungtanggapan;

Cantumkan setiap nama jabatan seseorang yang

bertanggung-tanggap dalam penyusunan, penerbitan,

penggunaan dan atau pemeliharaan SOP tsb, serta rincikan

pula apa-apa yang menjadi tanggung-tanggap mereka

masing-masing.

k. Catatan tambahan;

Bila diperlukan, catatan tambahan dapat dicantumkan untuk

memberikan informasi tam-bahan atau perhatian tambahan

pada SOP tsb.

l. Referensi-Referensi;

28

Page 29: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Cantumkan seluruh referensi / bahan bacaan, termasuk

Perundangundangan Indonesia, Per-aturan Keselamatan,

Kebijakan Keselamatan Perusahaan, Buku-Buku Teknis, dll.

7. Pastikan bahwa dalam penulisan SOP tsb, ia disusun dengan

bahasa yang sederhana, mudah dibaca, dan dengan format

yang mudah dimengerti.

8. Pastikan bahwa SOP tsb disusun berdasarkan

Perundangundangan atau Peraturan Keselamatan, seperti UU

RI No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Peraturan

Pemerintah RI No. 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan

Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan,

Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K / 26 /

M.PE / 1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pertambangan Umum, Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan

Perusahaan.

9. Tandai langkah-langkah kegiatan kerja dan prosedur-prosedur

keselamatan yang bersifat kritis yang harus diikuti oleh karyawan

yang akan menangani tugas tsb.

10. Pastikan bahwa setiap SOP yang telah diterbitkan tsb telah

ditulis berdasarkan pada suatu Anali-sa Keselamatan Kerja,

yang telah dilakukan di daerah kerja tsb.

29

Page 30: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

11. Pastikan bahwa setiap SOP yang telah diterbitkan tsb telah

dilengkapi dengan mencantumkan peralatan, perlengkapan alat

pelindung diri apa yang harus digunakan dan dikenakan.

12. Tempatkan SOP yang telah diterbitkan tsb pada suatu tempat

tertentu sehingga mudah untuk diambil / dilihat.

Pertanggung Tanggapan

1. Menejer :

Memberikan arahan umum (ke Koordinator Keselamatan)

didalam penyusunan suatu Prosedur Operasi Standar.

2. Kepala Departemen / Superintendent: :

Memberikan tanggapan atau saran atas konsep prosedur tsb

dan saat prosedur tsb akan ditinjau-ulang dan diperbarui.

3. Penyelian / Pengawas Lapangan :

Memberikan masukan / saran-saran atas prosedur tsb guna

memastikan keakuratan dan relevansinya.

4. Koordinator Keselamatan :

Membuat suatu konsep prosedur dan mendiskusikannya dengan

Menejer Lapangan, seluruh Kepala Departemen dan Penyelia

yang relevan, sebelum prosedur tsb didistribusikan ke seluruh

Departemen dan Kontraktor, serta meninjau-ulang dan

memperbaruinya (bila perlu).

30

Page 31: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

“SAFETY TALKS”

PENGERTIAN SAFETY TALK

Safety Talk adalah suatu sesi komunikasi antara supervisor/pengawas dan

karyawan/pekerjanyanya untuk memberikan pemahaman tentang sebuah

topik khusus.

Supervisor mempunyai tanggungjawab didalam merencanakan dan

mengkordinasikan pekerjaan dan menyampaikannya kepada pekerja

mengenai potensi bahaya dari pekerjaan itu dan menyampaikan cara kerja

yang aman melalui safety talk.

Pekerja harus mematuhi ketentuan dan mempunyai kesadaran tentang

penting safety awareness dan juga kewajiban melaporkan potensi bahaya

atau kondisi/tindakan yang tidak aman kepada supervisor.

Safety Talks sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran

masalah keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja dan mengingatkan

para pekerja tentang peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur

perusahaan.

Cara menyajikan Safety Talk yang efektif yaitu: Supervisor/pengawas atau foreman menyiapkan dan membawakan materi

safety talk

Dilaksanakan oleh semua regu kerja setiap awal shift

Dihadiri oleh setiap orang yang akan bekerja di shift itu

Harus ada topik

Penyiapan materi/topik berdasarkan kondisi lapangan

Pelaksanaan safety talk langsung dilokasi kerja

31

Page 32: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Buatlah ringkasan/point-poit penting dari topik yang akan disampaikan.

Awali dengan pendahuluan yang menarik untuk menarik perhatian

audiece

Menyampaikan dengan kata-kata sendiri jauh lebih baik dibanding

membaca materi safety talk.

Waktu safety talk biasanya singkat kurang lebih 10 menit

Mengulangi pesan-pesan safety dan memberikan ringkasan diakhir safety

talk

Biasakan kontak mata dengan audience kita

Disajikan dengan baik dan menarik

Safety talk harus terecord

Safety Talk juga harus mempunyai:

Topik yang spesifik, tujuan atau tema; dan

Alasan memilih topik tersebut

Yang menjadi alasan utama mengapa para supervisor gagal menyajikan

Safety Talk yang efektif adalah karena mereka tidak:

Memilih topik yang relevan

Merencanakan informasi yang akan diberikan pada Safety Talk, dan

Memikirkan bagaimana menyajikan informasi tersebut.

MEMILIH TOPIKPersiapan adalah kunci utama suksesnya sebuah Safety Talks, dan langkah

pertama yang perlu diambil adalah memilih topik yang relevan. Sayangnya,

kadang-kadang para supervisor terjebak dalam memilih topik karena hanya

didasarkan pada:

● Apa yang menarik bagi mereka

● Apa yang mudah disajikan saat itu; atau

32

Page 33: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

● Apa yang muncul dibenak mereka lima menit sebelum pertemuan dengan

pekerja dimulai.

Pilihlah topik dengan tujuan yang spesifik yang ada dipikiran anda. Safety

Talk bukan hanya sebagai sarana untuk memberikan informasi, tetapi

pekerja/kru anda akan menggunakan informasi ini sehingga mereka dapat

bekerja dengan aman. Anda harus mengetahui dan memutuskan informasi

apa yang dibutuhkan oleh kru.

Pada saat memutuskan informasi apa yang dibutuhkan, cobalah untuk

bertanya pada diri anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Jenis-jenis injury apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Jenis-jenis Near Miss yang telah terjadi dalam tiga bulan terakhir.

Kondisi-kondisi tidak aman yang terlihat pada inspeksi house keeping

bulan-bulan sebelumnya.

Sudahkah saya memperhatikan kebiasaan-kebiasaan atau tindakan-

tindakan tidak aman yang terjadi pada pekerja/kru?

Sudahkah saya bertanya kepada pekerja/kru tentang sikap mereka

terhadap keselamatan?

Tanyalah diri anda sendiri dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Pilih topik yang relevan;

Identifikasi informasi jenis apa yang dibutuhkan kru.

Contoh, baru-baru ini anda melihat tabung gas bertekanan di tempat

pembuangan sampah disatukan/digabungkan dengan kertas dan bahan-

bahan mudah terbakar lainnya. Hal ini dapat dijadikan bahan diskusi pada

Safety Talk anda selanjutnya.

Sebelum memilih topik, anda harus merencanakan tentang:

Apa yang akan disajikan pada diskusi anda; dan

Bagaimana menyajikannya.

33

Page 34: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Persiapkan Apa Yang Akan DisajikanWalaupun departemen anda telah menyiapkan paket untuk Safety Talk

namun tetap perlu untuk mengetahui bagaimana menyiapkan Safety Talk

tersebut.

Ini karena, tidak peduli sebaik apapun teks yang telah disiapkan oleh

perusahaan, anda tetap dianjurkan untuk melakukan persiapan sebelum

menyajikannya. Cara penangkapan materi tiap pekerja/kru berbeda, olehnya

penting untuk menyajikan Safety Talk yang relevan dengan pekerja/kru

anda. Anda tetap harus merubah Safety Talks anda (walaupun hanya sedikit)

untuk penyesuaian cara penyajian dan kebutuhan pekerja/kru.

Bisa juga anda dihadapkan pada situasi di mana perusahaan anda tidak

punya persiapan Safety Talk yang berisi informasi yang ingin anda berikan ke

pekerja/kru.

Langkah pertama dalam menyiapkan sebuah Safety Talk adalah memilih

informasi-informasi yang akan dimasukkan kedalamnya. Tidak ada aturan

kerja ‘KERAS dan CEPAT’ dalam menyiapkan Safety Talks, tetapi ada

beberapa pedoman yang mungkin berguna untuk anda:

Selalu membuat catatan ketika menyiapkan ceramah. Hanya sebagian

kecil orang yang dapat menyiapkan sebuah ceramah efektif tanpa harus

mencatat ide-ide mereka. Hal ini dapat menjadi sebuah perencanaan

yang detail (rinci) atau sebuah seri bullet point dan kata kunci.

Masukkan informasi yang penting-penting saja ke dalam pesan yang

ingin anda berikan ke pekerja anda.

Buatlah informasi anda sesingkat mungkin. Anda akan lebih mudah

membuat kesalahan jika menyajikan terlalu banyak topik/kasus dalam

sebuah Safety Talk.

Usahakan agar ceramah tidak lebih dari 20 menit. Jika lebih dari 20 menit

berarti anda sudah membahasnya panjang lebar atau mencakup ruang

lingkup yang terlalu luas.

34

Page 35: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Untuk mempersingkat ceramah, gunakan kata-kata dan kalimat

seminimal mungkin, tetapi harus jelas dan tepat(cermat).

Pada bagian ini konsentrasilah pada daftar informasi yang ingin anda sajikan

dalam ceramah. Langkah/bagian selanjutnya adalah buat garis-garis besar

persiapan anda dan bagaimana menyajikannya.

Persiapan Menyajikan CeramahSetelah memutuskan topik yang ingin disampaikan, anda harus memikirkan,

menyiapkan dan menulis bagaimana anda akan menyajikannya. Sayangnya,

banyak penceramah yang tidak membuat persiapan terlebih dahulu.

Ceramah anda mungkin saja tidak mempunyai dampak jika penyajiannya

tidak dengan urutan yang tepat.

Masih ada beberapa pedoman dasar yang dapat membantu anda dalam

menyajikan ceramah. Berawal dari catatan singkat yang kemudian

disempurnakan menjadi persiapan sederhana yang terdiri dari pendahuluan,

isi dan ringkasan.

Pendahuluan Pendahuluan dalam sebuah Safety Talk sangatlah penting, karena

pendahuluan yang baik akan mendapat perhatian pendengar dan secara

otomatis ‘mengontrol suasana’ untuk ceramah bagian berikutnya.

Pada pendahuluan, anda harus memberitahukan tentang:

Topik yang akan didiskusikan

Mengapa topik tersebut didiskusikan; dan

Topik apa yang akan dimasukkan

Anda dapat melihat contoh pendahuluan sederhana berikut ini:

“Hari ini kita akan membahas tentang tabung gas bertekanan. Beberapa

minggu yang lalu saya melihat banyak tabung yang diangkut dan ditempatkan

secara tidak tepat”

35

Page 36: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

“Saya rasa kita perlu menyegarkan kembali ingatan kita tentang bagaimana

peralatan ini seharusnya digunakan dengan aman, karena kalau tidak maka

kecelakaan serius dapat saja terjadi”

“Saya akan membahas metode-metode/cara-cara penempatan, penanganan

dan pengangkutan tabung gas yang kita gunakan di lapangan”

Buatlah catatan bagaimana anda akan memperkenalkan Safety Talk anda.

Jangan tinggalkan catatan ini sampai saat anda mulai ceramah. Jika anda

tampak tidak siap untuk ceramah, maka pendengar akan tidak siap pula

mendengarkan.

Jika pendahuluan anda jelek, maka anda akan kehilangan perhatian dari

menit pertama ceramah. Jika pendengar sudah tidak konsentrasi lagi, maka

sangat sulit untuk mendapatkan perhatian mereka.

Isi ceramah adalah di mana anda memberikan informasi terpenting yang

telah direncanakan sebelumnya.

Biasanya, ini merupakan bagian termudah dari penyajian ceramah tetapi

tetap potensial untuk membosankan bagi pendengar jika disajikan dengan

tidak tepat.

Ada beberapa teknik-teknik sederhana yang dapat anda gunakan untuk

menghidupkan Safety Talk anda.

Tentukan satu hal/ide yang akan dibahas pada saat itu. Karena

pendengar akan bingung pada ceramah yang membahas hal yang

berbelit-belit.

Gunakan contoh untuk membuat presentase anda lebih menarik dan

untuk menggambarkan suatu hal/kejadian. Bagaimanapun juga, penting

untuk memilih contoh yang ada hubungannya dengan pekerja/kru.

Gunakan kejadian-kejadian, situasi-situasi dan kecelakaan-kecelakaan

yang terjadi sebelumnya pada pendengar sebagai contoh, sehingga

mereka dapat mengerti dan mengenal hal-hal yang anda bicarakan.

Perhatikan contoh sederhana berikut:

36

Page 37: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Ingat tabung asetilen yang terbakar pada bulan Agustus tahun lalu?

Baiklah, itu merupakan contoh dasar yang terjadi jika anda menempatkan

tabung tidak pada tempatnya.

Berikan pertanyaan-pertanyaan dalam presentase anda. Pertanyaan

merupakan salah satu metode yang efektif untuk melibatkan

pendengar dalam Safety Talk. Dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan berarti presentase anda lebih mengarah kediskusi

daripada ceramah.

Gunakan bantuan visual untuk membuat ceramah anda lebih menarik.

Anda akan mendapatkan perhatian yang besar dan pemahaman yang

lebih baik jika anda menunjukkan dan memberitahukan orang apa

yang anda bicarakan. Orang dapat mengingat informasi lebih banyak

jika mereka melihat dan mendengar kejadian secara langsung

daripada hanya mendengarkan ceramah saja. Bantuan-bantuan visual

dapat berupa peralatan, foto-foto, grafik dan diagram.

Penggunaan contoh-contoh kejadian sehari-hari, bantuan-bantuan visual dan

pertanyaan akan menambah kualitas ceramah anda.

Tulis dalam catatan anda dimana anda akan memberikan pertanyaan, contoh

atau alat bantu visual.

Ringkasan Memberikan ringkasan yang efektif diakhir ceramah sama pentingnya dengan

memberikan pendahuluan yang menarik diawal ceramah. Ide ringkasan ini

diharapkan dapat memberi kesan pada pekerja setelah mendengar ceramah.

Ringkasan tersebut harus mencakup:

Ikhtisar dari hal-hal umum yang disajikan pada saat ceramah; dan

Pernyataan yang jelas tentang apa yang anda ingin pekerja lakukan di

masa-masa yang akan datang.

Perhatikan contoh ringkasan sederhana berikut:

37

Page 38: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

“OK, kita telah melihat bagaimana penempatan, penanganan dan

pengangkutan tabung silinder yang tepat sehingga dapat mencegah

kebakaran dan ledakan”.

“Sekarang, ketika anda berada di lapangan, saya ingin anda memastikan

bahwa semua tabung kita tempatkan ditempat-tempat yang telah didiskusikan

hari ini”.

“Khususnya, saya ingin anda semua berusaha untuk tetap menjaga

daerah penyimpanan tabung agar tetap aman dan rapi setiap saat”.

“Diwaktu-waktu yang akan datang jika anda harus menangani

pengangkutan tadung-tabung, ingat dan ikutilah metode-metode aman yang

telah didiskusikan hari ini”.

MENYAJIKAN SAFETY TALK

Jika anda telah menyiapkan Safety Talk, anda seharusnya tidak akan

mengalami kesulitan dalam menyajikannya. Pada saat anda menggunakan

sebuah Safety Talk, berarti anda telah mengembangkan salah satu standar

Safety Talk perusahaan, dan seharusnya mengaplikasikan teknik-teknik

berikut:

38

Page 39: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Baca catatan anda sebelum memulai Safety Talk, tetapi jangan berusaha

untuk menghafalnya.

Usahakan agar peserta Safety Talk tidak lebih dari 12 orang, karena sulit

untuk melibatkan semua orang jika pesertanya terlalu banyak.

Gunakan catatan atau tulisan anda sebagai pedoman, tetapi jangan

membaca terus-menerus.

Sajikan informasi dengan bahasa anda sendiri. Jika anda membaca

catatan akan membuat pekerja seperti orang bodoh.

Libatkan pekerja dalam diskusi dengan memberikan pertanyaan yang

membutuhkan jawaban deskriptif, bukan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’ saja.

Beri pekerja waktu 10 – 20 detik untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Waktu ini akan mereka gunakan untuk bertanya tentang informasi yang

dibahas.

Mengetahui jawaban yang tepat untuk pertanyaan yang anda berikan.

Lebih baik memberi pertanyaan perkelompok dari pada perorangan.

Seseorang akan merasa malu jika ia tidak tahu menjawab pertanyaan

anda.

Persilahkan pekerja untuk bertanya pada anda. Jika anda tidak mengetahui

jawabannya, janganlah menggertak. Terbukalah dan katakan sejujurnya

bahwa anda tidak tahu, tetapi akan berusaha untuk mencari jawabannya

segera setelah Safety Talk berakhir.

Ketika anda telah memimpin banyak Safety Talks dengan cara seperti ini,

anda seharusnya mulai sadar bahwa anda tidak melakukan kuliah tetapi lebih

banyak berdiskusi dengan pekerja. pekerja anda akan mulai belajar lebih

banyak dari Safety Talks sebab mereka turut berpartisipasi dan belajar, baik

dari anda maupun orang lain.

Menggunakan Safety Talks Standar Perusahaan

39

Page 40: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Anda telah mempunyai akses topik-topik Safety Talk yang didesain bagi para

supervisor untuk dibagikan kepada krunya. Setiap Safety Talk mempunyai:

Sebuah skrip yang menjadi pedoman; dan

Seperangkat lembaran hand out berwarna.

Meskipun skrip dan hand out yang lengkap telah tersedia, namun anda tetap

harus merencanakan dan menyiapkan presentase anda. Skrip membantu

anda menyediakan hal-hal yang akan disajikan secara detail, tetapi anda

harus “membiasakannya” untuk penyesuaian anda dengan pekerja. Perlu

diperhatikan:

Bagaimana sebuah topik seharusnya diperkenalkan kepada pekerja.

Contoh-contoh apa yang dapat dimasukkan.

Pesan singkat apa yang ingin anda berikan kepada pekerja.

Untuk alasan ini, anda harus membaca skrip secara keseluruhan sebelum

memimpin pertemuan, untuk mengenalkan/membiasakan anda dengan

materi yang akan disajikan.

Skrip dapat diperinci lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang dimulai

dengan judul seperti ini: Pemeriksaan Tangga KayuInformasi yang dibutuhkan untuk diskusi sebaiknya ditulis dengan kalimat-

kalimat singkat dan hal-hal seperti ini:

Kecelakaan pada saat menggunakan tangga biasanya terjadi karena:

Tangga tidak diperiksa sebelum digunakan.

Menggunakan jenis tangga yang berbeda dengan kebutuhan pekerjaan.

Posisi yang salah dan keamanan tangga; dan

Tidak menggunakan tangga sebagaimana mestinya.

Ikuti skrip, tapi jangan anda membacanya terus-menerus dari halaman satu

ke halaman selanjutnya. Skrip hanya sebagai panduan, dan akan lebih baik

jika anda menggunakan kata-kata anda sendiri.

40

Page 41: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Anda dapat menyusun kembali poin-poin utama dengan kata-kata anda

sendiri, tetapi yakinkan bahwa anda tidak mengubah atau melupakan

beberapa informasi.

Pertanyaan yang termasuk dalam skrip yang dapat anda tanyakan adalah:

“Kesalahan-kesalahan apa yang dapat dilakukan orang pada saat menempatkan tangga?”Tanyakan hal tersebut sesuai dengan skrip. Hal ini penting dilakukan karena

mereka adalah pembicara pada ceramah selanjutnya.

Anda dapat menyusun kembali pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan cara

anda, tetapi yakinkan bahwa anda tetap bertanya kepada pekerja untuk

informasi yang sama.

Pengaturan nomor hand out berdasarkan bantuan visual untuk membuat

ceramah anda lebih menarik dan mudah untuk dijelaskan.

Skrip akan memberitahukan anda saat untuk membagi-bagikan lembaran

informasi, seperti ini:

Hand out lembaran 1 – Pemeriksaan tangga kayu

Bagikan lembaran informasi seperti yang terdapat dalam skrip. Jangan

bagikan semua lembaran informasi pada awal ceramah karena pekerja akan

membaca terus dan tidak mendengarkan hal-hal yang anda sampaikan.

Anda dapat memperkenalkan bantual visual tambahan jika anda

menggunakannya.

Kumpulkan lembaran informasi setelah ceramah berakhir sehingga dapat

digunakan kembali.

Beberapa aktivitas tertentu tetap dilakukan pada saat ceramah sedang

berlangsung. Hal ini dimaksudkan untuk mengikutsertakan dan melibatkan

pendengar.

41

Page 42: ANALISA   KESELAMATAN  KERJA

Skrip akan menunjukkan kapan dimulainya aktivitas tersebut dan ditunjukkan

seperti ini:

Aktivitas 1 – Mintalah peserta untuk memeriksa suatu daerah kerja yang ditentukan dan mengidentifikasi berbagai kerusakan dan kesalahan tangga-tangga yang ada di sana.

KESIMPULANAnda tidak harus menjadi penceramah yang ulung dulu sebelum menyajikan

Safety Talks yang menarik dan informatif.

Kunci keberhasilan suksesnya Safety Talks adalah perencanaan dan

persiapan.

Perencanaan dan Persiapan berarti:

Memilih topik yang sesuai/cocok

Mengetahui apa yang ingin disajikan; dan

Merencanakan bagaimana anda akan menyajikannya.

Tulislah perencanaan anda dan ceramahlah sesuai dengan catatan tersebut.

Sajikanlah pendahuluan yang singkat untuk menarik perhatian pendengar.

Gunakanlah contoh-contoh, bantuan-bantuan visual dan pertanyaan-

pertanyaan yang melibatkan peserta yang membuat diskusi menjadi lebih

hidup.

Buatlah ringkasan diakhir ceramah dan katakan kepada pekerja apa yang

anda harapkan dari mereka dimasa yang akan datang.

Ketika anda memilih untuk menggunakan Safety Talk standar perusahaan,

anda tetap harus merencanakan dan menyiapkan presentase anda.

42