ANALISA KESELAMATAN KERJA
-
Upload
adhitya-achmad -
Category
Documents
-
view
863 -
download
8
description
Transcript of ANALISA KESELAMATAN KERJA
ANALISA KESELAMATAN KERJA(JOB SAFETY ANALYSIS)
A. PENGERTIAN ANALISA KESELAMATAN KERJA (JSA)
Istilah pekerjaan/job umumnya digunakan dalam dua pengertian.
Kadang digunakan untuk menunjukkan jabatan atau kedudukan seorang
seperti tukang kayu, tukan las, pengemudi dsb. Dalam hal lain digunakan
untuk menunjukkan suatu tugas khusus yang harus dikerjakan oleh
seseorang, misalnya mengelas, memasang saklar listrik, membongkar
muatan dsb.
Dalam pelajaran ini, yang dimaksud dengan pekerjaan/job ialah
urutan langkah kerja tertentu yang keseluruhan menghasilkan suatu
pekerjaan yang diinginkan.
Membongkar muatan truk, membongkar mesin, meminyaki mesin
bahkan mengganti lampu neon adalah suatu pekerjaan, semua
pekerjaan tersebut mempunyai persamaan yaitu mempunyai urutan
langkah kerja yagn terpisah dan apabila langkah yang terakhir
diselesaikan maka pekerjaan yang diinginkan telah dihasilkan.
Yang penting, jangan dicampur adukkan pengertian tentang
pekerjaan/job dengan jabatan atau kedudukan. Analisa Keselamatan
Kerja atau dengan istilah populernya “JSA” adalah suatu alat (tool) yang
diterapkan pada suatu pekerjaan/job.
1
Pekerjaan/job yang berbahaya harus dibuat aman untuk
melaksanakannya. Pada gambar-1 menunjukkan suatu diagram dari 4
(empat) langkah kerja, yang menggambarkan bahaya/kecelakaan yang
ada pada setiap langkah kerja.
Urutan “L” menunjukkan 4 langkah kerja, B menunjukkan “Bahaya”
atau penyebab kecelakaan, sedangkan “K” adalah “kecelakaan” yang
berkaitan dengan langkah kerja tersebut.
Dari diagram tersebut kita perhatikan bahwa tidak semua langkah
kerja mempunyai jumlah bahaya yang sama dan juga besar
bahayanyapun tidaklah sama satu dengan yang lainnya.
Pada gambar-1 menunjukkan cara yang harus kita pikir tentang
suatu pekerjaan, yaitu kemungkinan setiap langkah mempunyai satu atau
2
MENGGANTI LAMPU NEON
L L L L
1 2 3 4
TIDAKADA
BAHAYA
BKBK
BKBKBK
BKBK
LANGKAH-1
Mematikan Sakelar
LANGKAH – 2
Mengangkat mendirikantangga
LANGKAH – 3
Naik tanggaMenggantiLampu neon
LANGKAH – 4
Turun tanggaMengembalikan tangga
GAMBAR - 1
lebih bahaya yang menyebabkan satu atau lebih kecelakaan.Dan juga
memikirkan kemungkinan besarnya kecelakaan atau cidera yang
berbeda disebabkan oleh bahaya pada setiap langkah kerja.
B. LANGKAH LANGKAH DASAR JSA
Ada 4 langkah dasar JSA, yaitu :
1. Memilih pekerjaan/job yang akan dianalisa
2. Memecah pekerjaan/job atas beberapa langkah kerja
3. Mengidentifikasi bahaya atau kecelakaan yang potensial
4. Membuat pemecahan atau jalan keluar untuk mencegah
kecelakaan.
B. 1. MEMILIH PEKERJAAN/JOB YANG AKAN DIANALISA
Yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan pilihan
pekerjaan mana yang akan dianalisa dan skala prioritasnya, adalah
sebagai berikut :
- Berdasarkan frekwensi kecelakaan
Semakin sering terjadi kecelakaan pada suatu pekerjaan.
semakin perlu dianalisa pekerjaan tersebut.
- Berdasarkan besarnya cidera .
Pekerjaan yang pernah mengakibatkan kecelakaan berat, juga
memerlukan JSA dan harus diberi prioritas dibandingkan dengan
pekerjaan yang hanya mengakibatkan cidera ringan.
3
- Berdasarkan potensi akan cidera berat
Mungkin beberapa pekerjaan belum pernah mengakibatkan
kecelakaan. Namun demikian, pekerjaan tersebut kemungkinan
mengandung potensi yang dapat mengakibatkan cacat atau
mati. Pekerjaan seperti inipun menjadi calon untuk JSA.
- Pekerjaan yang baru
Penggantian perkakas, peralatan atau permesinan karena belum
pernah digunakan, bisa saja mengakibatkan kecelakaan
dikarenakan belum berpengalaman. Pekerjaan yang baru seperti
ini adalah juga merupakan calon untuk JSA.
B. 2. MEMECAH PEKERJAAN ATAS BEBERAPA LANGKAH KERJA.
Setelah memilih pekrjaan yang akan dilakukan JSA, maka
langkah selanjutnya ialah memecah pekerjaan yang akan dianalisa
atas beberapa langkah dasar. Yang menjadi alasan utama
memecah pekerjaan tersebut adalah agar pada setiap langkah
dapat dengan cermat diamati akan kemungkinan adanya bahaya
dan kecelakaan.
Pekerjaan yang dipilih untuk dianalisa, dipecah atas
beberapa langkah kerja agar dapat menunjukkan apa yang
dikerjakan dan dalam urutan yang keberapa.
Dibawah ini adalah sebuah contoh langkah kerja untuk
mengganti ban mobil yang kempes/bocor.
4
Langkah 1 : Tempatkan mobil dan pasang rem ; ganjal ban
Langkah 2 : Siapkan ban serep
Langkah 3 : Pasang dongkrak
Langkah 4 : Mulai dongkrak mobil
Langkah 5 : Buka tutup roda
Langkah 6 : Lepas baut roda
Langkah 7 : Lepas ban yang kempes
Langkah 8 : Pasang ban serep
Langkah 9 : Kencangkan baut roda
Langkah 10 : Pasang kembali tutup roda
Langkah 11 : Turunkan dongkrak ; pindahkan ganjal
Langkah 12 : Simpan dongkrak dan ban yang kempes
Pada contoh diatas ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:
- Setiap langkah kerja menunjukkan secara umum apa yang
dilakukan.
- Jangan dulu menyebutkan bahaya atau tindakan
pemecahannya, hal ini belakangan disebutkan
- Langkah kerja tersebut harus menurut urutan yang benar sesuai
dengan yang biasa dilakukan.
- Setiap langkah kerja mulai dengan kata “menyuruh” atau “do”
dan dengan kalimat yang sederhana dan singkat biasanya terdiri
dari dua atau tiga kata saja.
5
Sewaktu memecah pekerjaan atau langkah kerja ada dua
kesalahan yang sering dilakukan.
Pertama ialah langkah kerja terlalu rinci sehingga jumlah
langkah kerja terlalu banyak. Dibawah adalah suatu contoh yang
memecah pekerjaan yang terlalu banyak. Pekerjaan tersebut masih
sama dengan contoh sebelumnya yaitu : mengganti ban mobil yang
kempes/bocor"
Langkah 1 : Parkir mobil
Langkah 2 : Keluar dari mobil
Langkah 3 : Berjalan kebagasi mobil
Langkah 4 : Buka bagasi mobil
Langkah 5 : Langkah 1 dan seterusnya.
Pada contoh diatas dapat kita lihat bahwa langkah 1 s/d 4
sebenarnya kurang perlu.
Selanjutnya sebuah contoh memecah pekerjaan atas langkah
kerja yang terlalu sedikit, yaitu masih contoh pekerjaan “mengganti
ban mobil yang kempes/bocor” seperti contoh semula.
Langkah 1 : Keluarkan ban yang kempes
Langkah 2 : Pasang ban serep
Pada contoh ini terlihat bahwa banyak urutan langkah kerja
yang hilang yang mempunyai potensi bahaya atau kecelakaaan.
6
B.3. MENGIDENTIFIKASI BAHAYA ATAU KECELAKAAN YANG
POTENSIAL.
Setelah pekerjaan yang dianalisa telah dipecah atas beberapa
langkah kerja, maka setiap langkah dipelajari akan adanya bahaya
atau kecelakaan yang potensial. Maksudnya ialah untuk mengetahui
tidak saja hanya pada pekerjaan yang sedang dilakukan, tetapi
termasuk juga disekitar pekerjaan itu.
Ada beberapa cara untuk mengidentifikasi bahaya atau
kecelakaan yang potensial. Salah satu cara yang paling baik ialah
dengan mengamati langkah kerja dan mencari akan kemungkinan
adanya kecelakaan yang potensial. Artinya sewaktu melakukan
pengamatan langkah kerja, dalam pikiran kita harus timbul
pertanyaan seperti :
1. Dapatkah seseorang pekerja dibentur oleh atau dikenai oleh
sesuatu sewaktu melakukan langkah kerja ini.
2. Dapatkah seseorang pekerja membentur atau cidera karena
terkena sesuatu ?
3 Dapatkah seseorang pekerja terperosok, atau terperangkap
diantara sesuatu?
4 Dapatkah seseorang pekerja terjatuh dalam berbagai cara?
5 Dapatkah seseorang pekerja terkilir atau terlalu memforsir
tenaganya?
7
6 Dapatkah seseorang pekerja terkena gas, panas atau uap
mengandung gas
Sewaktu melakukan bagian ini, jangan dulu berusaha
menemukan jalan pemecahan untuk mencegah kecelakaan
tersebut, hal ini kemudian baru dilakukan. Perlu diingat bahwa
setiap bahaya yang potensial yang ditemukan harus dicatat dalam
lembaran kerja.
B. 4. MEMBUAT PEMECAHAN ATAU JALAN KELUAR UNTUK
MENCEGAH KECELAKAAN
Setelah bahaya atau kecelakaan yang potensial telah
ditemukan dan dicatat untuk setiap langkah kerja, berikutnya ialah
membuat pemecahan atau jalan keluar untuk setiap kecelakaan
yang potensial tersebut. Beberapa cara pemecahannya sebagai
berikut :
1. Pemecahan dengan tatacara kerja ( job procedure solution )
Cara ini menentukan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan
seseorang pekerja untuk menghindarkan kecelakaan yang
potensial.Cara ini adalah tindakan pencegahan yang harus
dilakukan seorang pekerja untuk menghindarkan dirinya dari
kecelakaan tertentu.
Misalnya langkah kerja mengharuskan seorang pekerja menyetel
mesin. Kecelakaan yang potensial berhubungan dengan langkah
8
kerja tersebut yaitu memungkinkan tangannya terjepit diantara
bagian mesin yang berputar. Tatacara kerja yang aman ialah
menghentikan dulu mesin sebelum menyetelnya.
2. Pemecahan dengan lingkungan kerja ( job environment
solution )
Cara ini mengganti/merubah beberapa aspek lingkungan kerja
agar mencegah kecelakaan. Perubahan tersebut dapat
mengenai : perkakas/peralatan, mesin, ,material, tata ruang
tempat kerja, penerangan, kondisi, atmosfir. Dengan kata lain
segala sesuatu yang menjadi bagian fisik disekitar pekerja
tersebut. Sebagai contoh, suatu langkah kerja mengharuskan
seorang pekerja melakukan pekerjaan yang sangat dekat
dengan bagian mesin yang berputar yang dapat mengakibatkan
kecelakaan terjepit. Cara pemecahan dengan lingkungan kerja
ialah dengan memasang pagar pengaman pada bagian yang
berputar tersebut.
3. Pemecahan dengan cara Radikal ( A. Radical Solution )
Cara ini merupakan gabungan antara pemecahan dengan
tatacara kerja dan lingkungan kerja secara radikal merobah
keseluruhan cara melaksanakan pekerjaan.
Sebagai contoh membuang limbah. Cara lama dengan
menyedot ke dalam ember dan mengangkut ember ketempat
buangan. Cara ini jelas membutuhkan waktu dan mengundang
9
bahaya. Cara baru dengan pompa penyedot yang lansung
memompakan ketempat pembuangan. Jelas dengan cara ini
akan lebih aman dan cepat.
4. Pemecahan dengan mengurangi frekwensi
Cara ini mengurangi frekwensi perbaikan atau perawatan yang
harus dilakukan dalam suatu periode. Sebagai contoh, suatu alat
produksi harus dibongkar secara teratur kira-kira sekali dalam
sebulan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang mengendap.
Pekerjaan ini kotor, menghambat produksi dan berbahaya
dengan adanya kotoran yang mengandung karat. Seseorang
mendapat gagasan yang dapat mengurangi endapan kotoran.
Gagasan tersebut disetujui, sehingga untuk membersihkan alat
produksi tersebut hanya perlu sekali dalam tiga bulan. Dengan
kata lain berkurang dua pertiga kemungkinan terkenanya
pekerja terhadap bahaya sewaktu melakukan pembersihan.
C. TATACARA MEMBUAT JSA
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa ada 4 langkah
dasar membuat JSA. Ketiga langkah yang terakhir ialah :
- Memecah pekerjaan atas langkah-langkah kerja
- Mengenal bahaya potensial yang ada pada setiap langkah
- Mencari pemecahan untuk mencegah kecelakaan.
10
Ketiga langkah diatas, dapat dilakukan dengan metode yang
umum digunakan yaitu :
1. Metode observasi
2. Metode diskusi
C. 1. Metode observasi (pengamatan)
Dinamakan metode observasi sebab seorang pengawas
yang membuat JSA biasanya melakukan pengamatan pada
pekerjaan tersebut.
Pertama, sewaktu memecah pekerjaan atas langkah kerja
adalah berdasarkan pengamatan. Kedua, mengenal bahaya
pada setiap langkah kerja juga berdasarkan pengamatan. Dan
yang ketiga, mencari pemecahan cara mencegah
kecelakaanpun berdasarkan pengamatan pula.
Semakin sering pengawas melakukan pengamatan
terhadap pekerjaan yang dianalisa sebelum menyelesaikan
pembuatan JSA, maka hasilnya akan semakin baik. Malah lebih
baik lagi jika pengawas mengamati pekerja yang berbeda yang
melakukan suatu pekerjaan yang sama.
Ada beberapa keuntungan dengan metode observasi, yaitu :
1. Pengamatan merangsang pengamat
Dengan mengamati pekerjaan yang sedang dilakukan akan
merangsang untuk lebih mengenal adanya bahaya dan
kecelakaan yang potensial.
11
2. Pengamatan merangsang belajar
Pengawas akan lebih senang belajar hal-hal yang baru
tentang pekerjaan tersebut sewaktu mengamati pekerjaan
untuk membuat JSA.
3. Pengamatan mendorong interaksi dengan pekerja.
Para pekerja yang melakukan pekerjaan secara teratur
adalah sumber informasi tentang bahaya dan kecelakaan
yang potensial berkaitan dengan pekerjaanya. Mengamati
pekerjaan adalah kesempatan yang baik bagi seorang
pengawas bertukar pikiran tentang bahaya dan kecelakaan
yang potensial dan tindakan pencegahan dengan para
pekerja.
C.2. Metode diskusi
Dinamakan metoda diskusi, sebab JSA dibuat berdasarkan
mendiskusikan tentang bagaimana suatu pekerjaan dilakukan.
Kelompok diskusi terdiri dari beberapa pengawas yang telah
berpengalaman dalam pekerjaan tersebut atau antara seorang
pengawas dengan beberapa pekerja yang biasa melakukan
pekerjaan itu.
Seseorang bertindak sebagai pimpinan diskusi dan
pimpinan ini harus terampil dan tetap menjaga topik
12
pembicaraan serta dapat membangkitkan gagasan-gagasan
dari para peserta.
Ada beberapa keuntungan dengan metoda diskusi, yaitu :
1. Diskusi memberikan pengalaman luas
Gagasan seseorang dapat diuji terhadap pengalaman
peserta dan juga apa yang terlupakan oleh seseorang dapat
menjadi perhatian orang lain.
2. Diskusi melatih dengan diam-diam
Selama diskusi membuat JSA, mereka tidak saja
menyelesaikan JSA, tetapi mereka juga belajar dengan rinci
tentang pekerjaannya.Dengan berbagai pengalaman selama
diskusi berarti para peserta bertambah pengetahuannya,
dibandingkan dengan sebelumnya.
3. Diskusi mendorong kerjasama
Sewaktu seorang pengawas membuat JSA, ada masalah
tentang bagaimana caranya agar pengawas yang lain atau
pekerja peserta diskusi dapat saling menerima gagasan
orang lain.
4. Diskusi menghindari keterbatasan pengamatan
Tidak seperti metode pengamatan, metoda diskusi dapat
dilakukan terpisah atau tidak tergantung pada waktu
pekerjaan dilakukan. Sangat cocok untuk pekerjaan yang
13
jarang dikerjakan atau yang tidak praktis untuk diulang
sebab faktor jarak.
Disamping keuntungan-keuntungan diatas. ada juga
kesulitan dalam melaksanakan metoda diskusi, yaitu tidak
selalu ada waktu untuk mengumpulkan para pengawas atau
pekerja untuk tujuan diskusi dan juga memerlukan biaya
tambahan. Biasanya diskusi dilaksanakan pada saat berhenti
beroperasi karena adanya kerusakan alat produksi atau pada
waktu pertemuan keselamatan kerja. Peserta diskusi
sebaiknya jangan terlalu banyak biasanya yang baik ialah 6
sampai 8 orang dan pesertanya harus mengetahui benar dan
berpegalaman akan pekerjaan yang dianalisa.
D. CARA MENGERJAKAN JSA DENGAN METODA OBSERVASI
Bagaimana memecah pekerjaan atas beberapa langkah dasar?.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan :
1. Pilihlah pekerja yang tepat untuk ikut mengamati, yaitu :
- Berpengalaman
- Mau bekerja sama
- Pekerja yang baik
2. Jelaskan apa yang ingin anda kerjakan.
3. Amati urutan langkah kerja (amati dari tempat yang agak
jauh).
14
4. Periksa kebenaran langkah kerja tersebut dengan pekerja-
pekerja anda.
5. Catat langkah-langkah kerja tersebut.
Bagaimana mengidentifikasi kecelakaan potensial ?
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
1. Jelaskan apa yang akan anda lakukan.
2. Amati potensi kecelakaan dengan bertanya pada diri sendiri
untuk setiap langkah kerja :
- Dapatkah pekerja dibentur atau dikenai sesuatu ?
- Dapatkah pekerja terbentur atau cidera terkena sesuatu?
- Dapatkah pekerja tertangkap atau terjepit diantara
sesuatu ?
- Dapatkah pekerja tergelincir atau terjatuh?
- Dapatkah pekerja terkilir atau terlalu memforsir tenaga?
- Dapatkah pekerja terkena bahaya yang tak terlihat
misalnya gas, fume, radiasi, panas, dan lain-lain?
- Dapatkah pekerja menciderai pekerja lainnya?
3. Catatlah kecelakaan potensial, Jangan hanya
mengandalkan ingatan saja sewaktu mengidentifikasi
kecelakaan potensial pada setaiap langkah kerja.Buatlah
catatan kecelakaan potensial sewaktu melakukan
pengamatan
4. Periksa kecelakaan potensial dengan pekerja yang diamati.
15
Dengan cara ini kemungkinan ada hal yang terlupakan dapat
dicegah.
Bagaimana membuat pencegahan kecelakaan dengan
metoda observasi ?.
Setelah daftar kecelakaan yang mungkin terjadi selesai
dibuat, langkah berikutnya ialah menemukan cara untuk
mencegahnya terjadi.
Beberapa petunjuk berikut ini dapat membantu anda,
yaitu :
1. Cobalah dengan pemecahan radikal
2. Kemudian coba dengan pemecahan lingkungan atau
tatacara.
3. Coba dengan pemecahan lingkungan, jika pemecahan
dengan tatacara agak lemah.
4. Pertimbangkan pemecahan dengan mengurangi frekwensi
jika mungkin.
5. Dan jangan lupa memriksa kembali pemecahan tersebut
dengan orang lain.
E. CARA MENGERJAKAN JSA DENGAN METODA DISKUSI
Mengerjakan JSA dengan metoda diskusi, peserta diskusi
terdiri para pengawas atau pekerja yang berpengalaman
melakukan pekerjaan tersebut.
16
Fasilitas untuk mencatat JSA .
Dalam metoda diskusi, JSA dicatat terus selama
mengerjakannya, sehingga dapat dibaca oleh semua peserta,
misalnya dengan menyediakan papan tulis besar yang dibagi atas
3 kolom. Kolom kiri tempat mencatat langkah-langkah kerja.
Kolom tengah tempat mencatat kecelakaan potensial sehubungan
dengan langkah kerja tersebut.Kolom kanan tempat mencatat cara
pencegahan yang diusulkan.
Bagaimana memecah pekerjaan dengan metoda diskusi
Tentukan dulu pekerjaan yang akan dianalisa dengan
menuliskannya secara singkat dan jelas.
Terangkan kenapa jenis pekerjaan tersebut dianalisa dengan
menceritakan kecelakaan yang pernah atau yang hampir terjadi
sewaktu melakukan pekerjaan tersebut.
Tentukan langkah pertama.Hal ini dilakukan dengan
menanyakan pada peserta bagaimana pekerjaan tersebut dimulai
dan jika mendapat jawaban, minta persetujuan peserta, Jika
sebagian besar setuju, catatlah langkah kerja tersebut dan
teruskan pada langkah kerja berikutnya hingga selesai.
Bagaimana mengidentifikasi kecelakaan potensial dengan metoda
diskus i
Pusatkan perhatian peserta pada langkah pertama.Jelaskan
bahwa anda akan mengidentifikasikan semua kecelakaan yang
17
mungkin terjadi pada pekerja sewaktu melakukan langkah kerja
tersebut jika tidak melakukan tindakan pencegahan.
Selanjutnya teruskan bertanya satu demi satu seperti pada
metoda observasi.
Bagaimana menemukan pemecahan dngan metoda diskusi
Pertama-tama pastikan dulu bahwa para peserta telah
memahami beberapa macam cara pemecahan, yaitu :
- Pemecahan dengan cara radikal
- Pemecahan dengan tatacara
- Pemecahan dengan lingkungan
- Pemecahan dengan mengurangi frekwensi.
Mungkin anda tidak akan mendapat gagasan pemecahan
dengan cara radikal.namun demikian mintalah peserta secara
sukarela mengutarakan gagasannya setiap saat jika ada.
Kemudian lanjutkan dengan memusatkan perhatian peserta
untuk menemukan pemecahan dengan tatacara untuk setaip
kecelakaan potensial dalam daftar.
Kemudian tanyakan tentang apa yang seharusnya boleh dan
tidak boleh dilakukan pekerja untuk mencegah kecelakaan.
Selanjutnya tanyakan bagaimana seharusnya dilakukan.Dapatkan
persetujuan peserta akan tindakan pencegahan yang terbaik yang
akan diambil.
18
Catatlah tindakan pencegahan tersebut pada kolom sebelah
kanan dengan singkat tanpa mengurangi artinya.Demikian
seterusnya dilakukan untuk langkah berikutnya.
Jika pemecahan dengan tatacara dirasakan ada
kelemahannya, tanyakanlah peserta memikirkan pemecahan
dengan lingkungan, apakah mungkin ada yang dapat mencegah
kecelakaan lebih lanjut.
Yang penting diperhatikan, jangan membiarkan peserta
diskusi mencari pemecahan lebih dari satu kecelakaan potensial
sekaligus, sebab akan membingungkan.
Buatlah garis setiap kali cara pemecahan telah ditemukan,
yang artinya bahwa kecelakaan potensial tersebut telah ditemukan
cara pemecahannya.
Berapa kali pertemuan diskusi diperlukan untuk menyelesaikan
JSA
Hal ini bergantung pada sifat pekerjaan, kemampuan pimpinan
diskusi dan pengalaman peserta mengerjakan JSA.Untuk
pekerjaan yang sederhana, hanya dibutuhkan satu atau 2 jam
pertemuan untuk menyelesaikan JSA .Tetapi untuk pekerjaan yang
rumit mungkin memerlukan 2 atau 3 kali pertemuan.
F. PENGGUNAAN JSA
19
JSA yang sudah lengkap dibuat salinannya dan dibagikan kepada
para pengawas beserta bawahannya yang melaksanakan pekerjaan itu.
Sedangkan aslinya disimpat pada suatu tempat yang mudah dilihat oleh
pengawas atau pekerja. Setiap JSA dipelajari oleh pengawas untuk
dijadikan bahan pertemuan keselamatan kerja.
Penggunaan JSA sebaiknya digunakan pada sebagai berikut :
1. Latihan Keselamatan Kerja Untuk Pekerja Baru
Jika pekerja baru ditugaskan melakukan pekerjaan yang berbahaya,
pertama-tama mereka dilatih mengerjakan dengan cara yang aman.
Untuk maksud tersebut JSA lah yang paling tepat.
2. Melaksanakan Pertemuan Keselamatan yang Telah Direncanakan.
Satu cara untuk seorang pengawas dapat menjaga para pekerjanya
selalu safety minded dan cukup mengerti tentang keselamatan kerja
ialah dengan melakukan kontak pribadi atau kelompok. JSA
merupakan sumber dan topik pembahasan.
3. Melakasanakan Pengamatan Pelaksanaan Keselamatan Kerja
Pengamatan keselamatan kerja adalah salah satu cara yang terbaik
untuk mendeteksi tindakan yang tidak aman dan membuat para
pekerja menjadi safety minded. JSA sangat membantu sebagai
petunjuk dalam melaksanakan pengamatan tersebut, sehingga
pengawas lebih siap melakukan pengamatan melihat apakah para
pekerja mengikuti JSA.
4. Memberikan Istruksi Keselamatanm Sebeleum Bekerja
20
Beberapa pekerjaan perbaikan atau perawatan yang berbahaya jarang
dilakukan dan mungkin saja orang yang ditugaskan berbeda-
beda.Untuk itu perlu diberikan instruksi keselamatan kerja sebelum
ditugaskan melakukannya.JSA adalah yang terbaik untuk maksud ini.
5. Latihan Kerja Ulangan
Dalam pergeseran tempat kerja, sering pekerja kembali bekerja
ketempatnya semula yang telah lama ditinggalkan.Dalam hal ini
janganlah menganggap bahwa pekerja tersebut telah memahami
pekerjaannya seperti dahulu.
Untuk pekerja seperti ini, perlu diberikan latihan kerja ulangan secara
cepat, JSA adalah yang terbaik untuk tujuan ini.
6. Latihan Pengawas Baru
Banyak pengawas belum pernah melakukan pekerjaan yang
diawasinya.Untuk itu perlu secepat mungkin mempelajari dasar-dasar
kerja yang dilakukan anak buahnya.Sudah tentu mereka dapat
mempelajari keterampilan melaksanakannya.Tetapi mereka harus
mempelajari dengan benar apa yang dicakup JSA, misalnya dasar
langkah kerja, bahaya-bahaya yang terkait pada dasar kerja, bahaya-
bahaya yang terkait pada langkah dasar tersebut dan cara kerja yang
aman yang diharuskan.Itulah sebabnya JSA merupakan alat yang
tepat untuk melatih pengawas baru.
21
7. Meneliti Kembali JSA Oleh Pekerja
JSA tentu bertambah tua dan tidak lagi mencerminkan cara suatu
pekerjaan dilakukan.Cara yang baik, ialah memeriksa kembali JSA,
mengajak partisipasi pekerja memeriksa kembali JSA yang sudah
lama berdasarkan pengalaman mereka apakah perlu dilakukan
perubahan.Berikan mereka salinannya dan beri waktu satu atau dua
minggu untuk mempelajarinya.Jangan perintah mereka melakukannya,
tetapi suatu ajakan sehingga mereka merasa ikut memberi sumbangan
yang bermanfaat dan hargailah usaha mereka.
8. MempelajariI Cara Meningkatkan Metode Kerja
Jika mempelajari cara meningkatkan metoda kerja dilakukan ialah
pengawas atau ahli metoda kerja, JSA adalah langkah permulaan
yang sangat berguna.Analisa metoda akan banyak mengikuti logika
JSA, sebab pekerjaan telah dipecah-pecah atas langkah dasar dan
setiap langkah telah cermat di analisa.
9. Memasang Petunjuk Kerja
Banyak tempat kerja yang dikerjakan oleh satu atau dua orang atau
kelompok dalam lokasi yang sama.Alangkah baiknya untuk memasang
JSA ditempat tersebut sebagai petunjuk kerja.Biasanya dipasang atau
ditempelkan dekat dengan tempat kerja atau ditempat istirahat
diantara dua giliran kerja.Dengan demikian dapat dibaca oleh para
pekerja dan selalu diingatkan bahwa ada tatacara kerja yang aman
sebagai suatu standar dimana para pekerja diharuskan mengikutinya.
22
10.Gagasan Tentang Keselamatan Kerja
JSA merupakan titik tolak yang baik dalam memikirkan usul tentang
keselamatan kerja.Para pekerja harus didorong untuk mempelajari
JSA dan memberikan usul.Dengan demikian apabila JSA digunakan
untuk merangsang usul tentang keselamatn kerja, maka instruksi bagi
para pekerja akan berkurang, sebab instruksi yang terbaik ialah
dengan menunjukkan pada mereka bagaimana gagasan keselamatan
kerja yang khusus dapat memunculkan JSA.
23
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
PROSEDUR KERJA STANDAR (PKS)
Tujuan pembuatan SOP
1. Sebagai panduan personil yang melakukan pekerjaan yang dianggap
penting oleh organisasi.
2. Sebagai sarana untuk menyamakan sistem informasi yang
berhubungan dengan sistem kerja, Siapa saja yang mengerjakan
diberlakukan sama.
3. Alat untuk kontrol kesesuaian proses yang efektif.
4. Menjadi dokumen managemen K3.
5. Tolak ukur awareness/kepedulian terhadap pekerjaan
Mengapa diperlukan SOP
1. Untuk mengetahui faktor-faktor penting dalam bekerja
2. untuk dapat bekerja dengan baik dan aman
3. mengetahui dan sadar akan resiko yang harus ditanggung
Yang memerlukan SOP
Q : Quality product/kualitas
pekerjaan yang dapat mempengaruhi kualitas hasil kerja
“proses yang benar, akan menghasilkan produk yang baik”
C : Cost/biaya
Pekerjaan yang dapat mempengaruhi peningkatan biaya
D : Delivery
24
Pekerjaan yang dapat mempengaruhi keterlambatan penyampaian
S : Safety
Pekerjaan yang dapat mengakibatkan kecelakaankerja/tambang
E : Environment
Pekerjaan yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan
Ciri SOP yang baik
Mudah dimengerti dan dilakukan
Jumlah item prosedur tiap proses tidak banyak
Jelas key point-nya
Ada ilustrasi/gambar untuk memperjelas key point
Disahkan oleh atasan
Proses pembuatan SOP yang baik
Membuat laksanakan dikontrolSendiri sendiri sendiri
Setiap operator wajib bisa membuat SOP ditingkat pekerjaan masing-
masing.
Pimpinan/atasan berkewajiban membimbing dalam pembuatannya dan
mengesahkannya Serta melakukan kontrol.
25
SOP dibuat sendiri, dilaksanakan sendiri dan dikontrol sendiri, ini akan
lebih efektif
Panduan pembuatan SOP
Panduan Cara Pembuatan SOPini dimaksudkan untuk dapat diper-
gunakan oleh para Karyawan, Pengawas Lapangan dan Penyelia
untuk memandu mereka didalam penggunaan suatu format standar
mengenai Prosedur-Prosedur Operasi Standar didalam kegiatan
operasi Perusahaan. SOP tersrebut hendaknya dibuat berdasarkan
perundangundangan, peraturan keselamatan dan Sistem
Keselamatan, sebagai suatu cara untuk mencapai kinerja keselamat-
an yang terbaik.
Rincian proseddur kerja
1. Identifikasi seluruh tugas-tugas / pekerjaan-pekerjaan yang
berbahaya yang ada di masing-masing daerah berdasarkan
catatan masa lalu, adanya potensi resiko yang tinggi.
2. Analisa tugas-tugas berbahaya yang telah teridentifikasi tsb dan
putuskan langkah-langkah SOP yang hendaknya
diimplementasikan / diterapkan di masing-masing daerah kerja
yang berhubung an dengan dasar-dasar keselamatan.
3. Diskusikan hasil-hasil Analisa Keselamatan Kerja atas tugas-
tugas berbahaya yang telah teriden-tifikasi tsb dengan para
26
operator dan para tenaga ahli yang ada untuk mendapatkan
masukkan-masukkan sebelum diterbitkan.
4. Identifikasi seluruh langkah-langkah penting / kritis dan prosedur-
prosedur keselamatan untuk mencegah atau melindungi para
karyawan dari kejadian-kejadian / kecelakaan-kecelakaan tsb.
6. Susunlah konsep SOP tsb sebagai berikut :
a. Judul SOP ;
Tuliskan judul SOP tsb dengan menggunakan huruf besar,
tebal, berukuran lebih besar, dan ditempatkan tepat di tengah
tepi kiri & kanan halaman.
b. Prosedur Operasi Standar;
Tuliskan kata-kata “Standar Operasi Prosedur” dibawah judul
SOP tsb, diantara tanda kurung buka dan kurung tutup dan
tempatkan di bagian tengah halaman tsb.
c. Ditulis oleh;
Tuliskan nama orang yang mempersiapkan konsep SOP tsb.
d. Ditinjau-ulang oleh;
Cantumkan nama orang yang meninjau-ulang konsep SOP
tsb.
e. Ditulis tanggal;
Cantumkan tanggal saat Sop tsb ditulis / diterbitkan.
f. Ditinjau-ulang tanggal;
Tuliskan tanggal saat sop tsb ditinjau-ulang atau diperbarui.
27
g. Tujuan;
Tuliskan tujuan utama mengapa SOP tsb diterbitkan, terutama
dalam upaya mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
yang terjadi didalam menangani suatu tugas khusus.
h. Frequensi;
Tuliskan seberapa sering SOP tsb harus ditinjau-ulang dan
diperbarui (bila perlu).
i. Rincian prosedur kerja;
Tuliskan seluruh prosedur kerja tsb dalam bentuk langkah-
langkah yang terinci sesuai reko-mendasikan untuk
memastikan didapatkannya suatu Prosedur Operasi Standar
yang berkua-litas.
j. Pertanggungtanggapan;
Cantumkan setiap nama jabatan seseorang yang
bertanggung-tanggap dalam penyusunan, penerbitan,
penggunaan dan atau pemeliharaan SOP tsb, serta rincikan
pula apa-apa yang menjadi tanggung-tanggap mereka
masing-masing.
k. Catatan tambahan;
Bila diperlukan, catatan tambahan dapat dicantumkan untuk
memberikan informasi tam-bahan atau perhatian tambahan
pada SOP tsb.
l. Referensi-Referensi;
28
Cantumkan seluruh referensi / bahan bacaan, termasuk
Perundangundangan Indonesia, Per-aturan Keselamatan,
Kebijakan Keselamatan Perusahaan, Buku-Buku Teknis, dll.
7. Pastikan bahwa dalam penulisan SOP tsb, ia disusun dengan
bahasa yang sederhana, mudah dibaca, dan dengan format
yang mudah dimengerti.
8. Pastikan bahwa SOP tsb disusun berdasarkan
Perundangundangan atau Peraturan Keselamatan, seperti UU
RI No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Peraturan
Pemerintah RI No. 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan,
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K / 26 /
M.PE / 1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan Umum, Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan
Perusahaan.
9. Tandai langkah-langkah kegiatan kerja dan prosedur-prosedur
keselamatan yang bersifat kritis yang harus diikuti oleh karyawan
yang akan menangani tugas tsb.
10. Pastikan bahwa setiap SOP yang telah diterbitkan tsb telah
ditulis berdasarkan pada suatu Anali-sa Keselamatan Kerja,
yang telah dilakukan di daerah kerja tsb.
29
11. Pastikan bahwa setiap SOP yang telah diterbitkan tsb telah
dilengkapi dengan mencantumkan peralatan, perlengkapan alat
pelindung diri apa yang harus digunakan dan dikenakan.
12. Tempatkan SOP yang telah diterbitkan tsb pada suatu tempat
tertentu sehingga mudah untuk diambil / dilihat.
Pertanggung Tanggapan
1. Menejer :
Memberikan arahan umum (ke Koordinator Keselamatan)
didalam penyusunan suatu Prosedur Operasi Standar.
2. Kepala Departemen / Superintendent: :
Memberikan tanggapan atau saran atas konsep prosedur tsb
dan saat prosedur tsb akan ditinjau-ulang dan diperbarui.
3. Penyelian / Pengawas Lapangan :
Memberikan masukan / saran-saran atas prosedur tsb guna
memastikan keakuratan dan relevansinya.
4. Koordinator Keselamatan :
Membuat suatu konsep prosedur dan mendiskusikannya dengan
Menejer Lapangan, seluruh Kepala Departemen dan Penyelia
yang relevan, sebelum prosedur tsb didistribusikan ke seluruh
Departemen dan Kontraktor, serta meninjau-ulang dan
memperbaruinya (bila perlu).
30
“SAFETY TALKS”
PENGERTIAN SAFETY TALK
Safety Talk adalah suatu sesi komunikasi antara supervisor/pengawas dan
karyawan/pekerjanyanya untuk memberikan pemahaman tentang sebuah
topik khusus.
Supervisor mempunyai tanggungjawab didalam merencanakan dan
mengkordinasikan pekerjaan dan menyampaikannya kepada pekerja
mengenai potensi bahaya dari pekerjaan itu dan menyampaikan cara kerja
yang aman melalui safety talk.
Pekerja harus mematuhi ketentuan dan mempunyai kesadaran tentang
penting safety awareness dan juga kewajiban melaporkan potensi bahaya
atau kondisi/tindakan yang tidak aman kepada supervisor.
Safety Talks sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masalah keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja dan mengingatkan
para pekerja tentang peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur
perusahaan.
Cara menyajikan Safety Talk yang efektif yaitu: Supervisor/pengawas atau foreman menyiapkan dan membawakan materi
safety talk
Dilaksanakan oleh semua regu kerja setiap awal shift
Dihadiri oleh setiap orang yang akan bekerja di shift itu
Harus ada topik
Penyiapan materi/topik berdasarkan kondisi lapangan
Pelaksanaan safety talk langsung dilokasi kerja
31
Buatlah ringkasan/point-poit penting dari topik yang akan disampaikan.
Awali dengan pendahuluan yang menarik untuk menarik perhatian
audiece
Menyampaikan dengan kata-kata sendiri jauh lebih baik dibanding
membaca materi safety talk.
Waktu safety talk biasanya singkat kurang lebih 10 menit
Mengulangi pesan-pesan safety dan memberikan ringkasan diakhir safety
talk
Biasakan kontak mata dengan audience kita
Disajikan dengan baik dan menarik
Safety talk harus terecord
Safety Talk juga harus mempunyai:
Topik yang spesifik, tujuan atau tema; dan
Alasan memilih topik tersebut
Yang menjadi alasan utama mengapa para supervisor gagal menyajikan
Safety Talk yang efektif adalah karena mereka tidak:
Memilih topik yang relevan
Merencanakan informasi yang akan diberikan pada Safety Talk, dan
Memikirkan bagaimana menyajikan informasi tersebut.
MEMILIH TOPIKPersiapan adalah kunci utama suksesnya sebuah Safety Talks, dan langkah
pertama yang perlu diambil adalah memilih topik yang relevan. Sayangnya,
kadang-kadang para supervisor terjebak dalam memilih topik karena hanya
didasarkan pada:
● Apa yang menarik bagi mereka
● Apa yang mudah disajikan saat itu; atau
32
● Apa yang muncul dibenak mereka lima menit sebelum pertemuan dengan
pekerja dimulai.
Pilihlah topik dengan tujuan yang spesifik yang ada dipikiran anda. Safety
Talk bukan hanya sebagai sarana untuk memberikan informasi, tetapi
pekerja/kru anda akan menggunakan informasi ini sehingga mereka dapat
bekerja dengan aman. Anda harus mengetahui dan memutuskan informasi
apa yang dibutuhkan oleh kru.
Pada saat memutuskan informasi apa yang dibutuhkan, cobalah untuk
bertanya pada diri anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Jenis-jenis injury apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Jenis-jenis Near Miss yang telah terjadi dalam tiga bulan terakhir.
Kondisi-kondisi tidak aman yang terlihat pada inspeksi house keeping
bulan-bulan sebelumnya.
Sudahkah saya memperhatikan kebiasaan-kebiasaan atau tindakan-
tindakan tidak aman yang terjadi pada pekerja/kru?
Sudahkah saya bertanya kepada pekerja/kru tentang sikap mereka
terhadap keselamatan?
Tanyalah diri anda sendiri dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Pilih topik yang relevan;
Identifikasi informasi jenis apa yang dibutuhkan kru.
Contoh, baru-baru ini anda melihat tabung gas bertekanan di tempat
pembuangan sampah disatukan/digabungkan dengan kertas dan bahan-
bahan mudah terbakar lainnya. Hal ini dapat dijadikan bahan diskusi pada
Safety Talk anda selanjutnya.
Sebelum memilih topik, anda harus merencanakan tentang:
Apa yang akan disajikan pada diskusi anda; dan
Bagaimana menyajikannya.
33
Persiapkan Apa Yang Akan DisajikanWalaupun departemen anda telah menyiapkan paket untuk Safety Talk
namun tetap perlu untuk mengetahui bagaimana menyiapkan Safety Talk
tersebut.
Ini karena, tidak peduli sebaik apapun teks yang telah disiapkan oleh
perusahaan, anda tetap dianjurkan untuk melakukan persiapan sebelum
menyajikannya. Cara penangkapan materi tiap pekerja/kru berbeda, olehnya
penting untuk menyajikan Safety Talk yang relevan dengan pekerja/kru
anda. Anda tetap harus merubah Safety Talks anda (walaupun hanya sedikit)
untuk penyesuaian cara penyajian dan kebutuhan pekerja/kru.
Bisa juga anda dihadapkan pada situasi di mana perusahaan anda tidak
punya persiapan Safety Talk yang berisi informasi yang ingin anda berikan ke
pekerja/kru.
Langkah pertama dalam menyiapkan sebuah Safety Talk adalah memilih
informasi-informasi yang akan dimasukkan kedalamnya. Tidak ada aturan
kerja ‘KERAS dan CEPAT’ dalam menyiapkan Safety Talks, tetapi ada
beberapa pedoman yang mungkin berguna untuk anda:
Selalu membuat catatan ketika menyiapkan ceramah. Hanya sebagian
kecil orang yang dapat menyiapkan sebuah ceramah efektif tanpa harus
mencatat ide-ide mereka. Hal ini dapat menjadi sebuah perencanaan
yang detail (rinci) atau sebuah seri bullet point dan kata kunci.
Masukkan informasi yang penting-penting saja ke dalam pesan yang
ingin anda berikan ke pekerja anda.
Buatlah informasi anda sesingkat mungkin. Anda akan lebih mudah
membuat kesalahan jika menyajikan terlalu banyak topik/kasus dalam
sebuah Safety Talk.
Usahakan agar ceramah tidak lebih dari 20 menit. Jika lebih dari 20 menit
berarti anda sudah membahasnya panjang lebar atau mencakup ruang
lingkup yang terlalu luas.
34
Untuk mempersingkat ceramah, gunakan kata-kata dan kalimat
seminimal mungkin, tetapi harus jelas dan tepat(cermat).
Pada bagian ini konsentrasilah pada daftar informasi yang ingin anda sajikan
dalam ceramah. Langkah/bagian selanjutnya adalah buat garis-garis besar
persiapan anda dan bagaimana menyajikannya.
Persiapan Menyajikan CeramahSetelah memutuskan topik yang ingin disampaikan, anda harus memikirkan,
menyiapkan dan menulis bagaimana anda akan menyajikannya. Sayangnya,
banyak penceramah yang tidak membuat persiapan terlebih dahulu.
Ceramah anda mungkin saja tidak mempunyai dampak jika penyajiannya
tidak dengan urutan yang tepat.
Masih ada beberapa pedoman dasar yang dapat membantu anda dalam
menyajikan ceramah. Berawal dari catatan singkat yang kemudian
disempurnakan menjadi persiapan sederhana yang terdiri dari pendahuluan,
isi dan ringkasan.
Pendahuluan Pendahuluan dalam sebuah Safety Talk sangatlah penting, karena
pendahuluan yang baik akan mendapat perhatian pendengar dan secara
otomatis ‘mengontrol suasana’ untuk ceramah bagian berikutnya.
Pada pendahuluan, anda harus memberitahukan tentang:
Topik yang akan didiskusikan
Mengapa topik tersebut didiskusikan; dan
Topik apa yang akan dimasukkan
Anda dapat melihat contoh pendahuluan sederhana berikut ini:
“Hari ini kita akan membahas tentang tabung gas bertekanan. Beberapa
minggu yang lalu saya melihat banyak tabung yang diangkut dan ditempatkan
secara tidak tepat”
35
“Saya rasa kita perlu menyegarkan kembali ingatan kita tentang bagaimana
peralatan ini seharusnya digunakan dengan aman, karena kalau tidak maka
kecelakaan serius dapat saja terjadi”
“Saya akan membahas metode-metode/cara-cara penempatan, penanganan
dan pengangkutan tabung gas yang kita gunakan di lapangan”
Buatlah catatan bagaimana anda akan memperkenalkan Safety Talk anda.
Jangan tinggalkan catatan ini sampai saat anda mulai ceramah. Jika anda
tampak tidak siap untuk ceramah, maka pendengar akan tidak siap pula
mendengarkan.
Jika pendahuluan anda jelek, maka anda akan kehilangan perhatian dari
menit pertama ceramah. Jika pendengar sudah tidak konsentrasi lagi, maka
sangat sulit untuk mendapatkan perhatian mereka.
Isi ceramah adalah di mana anda memberikan informasi terpenting yang
telah direncanakan sebelumnya.
Biasanya, ini merupakan bagian termudah dari penyajian ceramah tetapi
tetap potensial untuk membosankan bagi pendengar jika disajikan dengan
tidak tepat.
Ada beberapa teknik-teknik sederhana yang dapat anda gunakan untuk
menghidupkan Safety Talk anda.
Tentukan satu hal/ide yang akan dibahas pada saat itu. Karena
pendengar akan bingung pada ceramah yang membahas hal yang
berbelit-belit.
Gunakan contoh untuk membuat presentase anda lebih menarik dan
untuk menggambarkan suatu hal/kejadian. Bagaimanapun juga, penting
untuk memilih contoh yang ada hubungannya dengan pekerja/kru.
Gunakan kejadian-kejadian, situasi-situasi dan kecelakaan-kecelakaan
yang terjadi sebelumnya pada pendengar sebagai contoh, sehingga
mereka dapat mengerti dan mengenal hal-hal yang anda bicarakan.
Perhatikan contoh sederhana berikut:
36
Ingat tabung asetilen yang terbakar pada bulan Agustus tahun lalu?
Baiklah, itu merupakan contoh dasar yang terjadi jika anda menempatkan
tabung tidak pada tempatnya.
Berikan pertanyaan-pertanyaan dalam presentase anda. Pertanyaan
merupakan salah satu metode yang efektif untuk melibatkan
pendengar dalam Safety Talk. Dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan berarti presentase anda lebih mengarah kediskusi
daripada ceramah.
Gunakan bantuan visual untuk membuat ceramah anda lebih menarik.
Anda akan mendapatkan perhatian yang besar dan pemahaman yang
lebih baik jika anda menunjukkan dan memberitahukan orang apa
yang anda bicarakan. Orang dapat mengingat informasi lebih banyak
jika mereka melihat dan mendengar kejadian secara langsung
daripada hanya mendengarkan ceramah saja. Bantuan-bantuan visual
dapat berupa peralatan, foto-foto, grafik dan diagram.
Penggunaan contoh-contoh kejadian sehari-hari, bantuan-bantuan visual dan
pertanyaan akan menambah kualitas ceramah anda.
Tulis dalam catatan anda dimana anda akan memberikan pertanyaan, contoh
atau alat bantu visual.
Ringkasan Memberikan ringkasan yang efektif diakhir ceramah sama pentingnya dengan
memberikan pendahuluan yang menarik diawal ceramah. Ide ringkasan ini
diharapkan dapat memberi kesan pada pekerja setelah mendengar ceramah.
Ringkasan tersebut harus mencakup:
Ikhtisar dari hal-hal umum yang disajikan pada saat ceramah; dan
Pernyataan yang jelas tentang apa yang anda ingin pekerja lakukan di
masa-masa yang akan datang.
Perhatikan contoh ringkasan sederhana berikut:
37
“OK, kita telah melihat bagaimana penempatan, penanganan dan
pengangkutan tabung silinder yang tepat sehingga dapat mencegah
kebakaran dan ledakan”.
“Sekarang, ketika anda berada di lapangan, saya ingin anda memastikan
bahwa semua tabung kita tempatkan ditempat-tempat yang telah didiskusikan
hari ini”.
“Khususnya, saya ingin anda semua berusaha untuk tetap menjaga
daerah penyimpanan tabung agar tetap aman dan rapi setiap saat”.
“Diwaktu-waktu yang akan datang jika anda harus menangani
pengangkutan tadung-tabung, ingat dan ikutilah metode-metode aman yang
telah didiskusikan hari ini”.
MENYAJIKAN SAFETY TALK
Jika anda telah menyiapkan Safety Talk, anda seharusnya tidak akan
mengalami kesulitan dalam menyajikannya. Pada saat anda menggunakan
sebuah Safety Talk, berarti anda telah mengembangkan salah satu standar
Safety Talk perusahaan, dan seharusnya mengaplikasikan teknik-teknik
berikut:
38
Baca catatan anda sebelum memulai Safety Talk, tetapi jangan berusaha
untuk menghafalnya.
Usahakan agar peserta Safety Talk tidak lebih dari 12 orang, karena sulit
untuk melibatkan semua orang jika pesertanya terlalu banyak.
Gunakan catatan atau tulisan anda sebagai pedoman, tetapi jangan
membaca terus-menerus.
Sajikan informasi dengan bahasa anda sendiri. Jika anda membaca
catatan akan membuat pekerja seperti orang bodoh.
Libatkan pekerja dalam diskusi dengan memberikan pertanyaan yang
membutuhkan jawaban deskriptif, bukan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’ saja.
Beri pekerja waktu 10 – 20 detik untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Waktu ini akan mereka gunakan untuk bertanya tentang informasi yang
dibahas.
Mengetahui jawaban yang tepat untuk pertanyaan yang anda berikan.
Lebih baik memberi pertanyaan perkelompok dari pada perorangan.
Seseorang akan merasa malu jika ia tidak tahu menjawab pertanyaan
anda.
Persilahkan pekerja untuk bertanya pada anda. Jika anda tidak mengetahui
jawabannya, janganlah menggertak. Terbukalah dan katakan sejujurnya
bahwa anda tidak tahu, tetapi akan berusaha untuk mencari jawabannya
segera setelah Safety Talk berakhir.
Ketika anda telah memimpin banyak Safety Talks dengan cara seperti ini,
anda seharusnya mulai sadar bahwa anda tidak melakukan kuliah tetapi lebih
banyak berdiskusi dengan pekerja. pekerja anda akan mulai belajar lebih
banyak dari Safety Talks sebab mereka turut berpartisipasi dan belajar, baik
dari anda maupun orang lain.
Menggunakan Safety Talks Standar Perusahaan
39
Anda telah mempunyai akses topik-topik Safety Talk yang didesain bagi para
supervisor untuk dibagikan kepada krunya. Setiap Safety Talk mempunyai:
Sebuah skrip yang menjadi pedoman; dan
Seperangkat lembaran hand out berwarna.
Meskipun skrip dan hand out yang lengkap telah tersedia, namun anda tetap
harus merencanakan dan menyiapkan presentase anda. Skrip membantu
anda menyediakan hal-hal yang akan disajikan secara detail, tetapi anda
harus “membiasakannya” untuk penyesuaian anda dengan pekerja. Perlu
diperhatikan:
Bagaimana sebuah topik seharusnya diperkenalkan kepada pekerja.
Contoh-contoh apa yang dapat dimasukkan.
Pesan singkat apa yang ingin anda berikan kepada pekerja.
Untuk alasan ini, anda harus membaca skrip secara keseluruhan sebelum
memimpin pertemuan, untuk mengenalkan/membiasakan anda dengan
materi yang akan disajikan.
Skrip dapat diperinci lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang dimulai
dengan judul seperti ini: Pemeriksaan Tangga KayuInformasi yang dibutuhkan untuk diskusi sebaiknya ditulis dengan kalimat-
kalimat singkat dan hal-hal seperti ini:
Kecelakaan pada saat menggunakan tangga biasanya terjadi karena:
Tangga tidak diperiksa sebelum digunakan.
Menggunakan jenis tangga yang berbeda dengan kebutuhan pekerjaan.
Posisi yang salah dan keamanan tangga; dan
Tidak menggunakan tangga sebagaimana mestinya.
Ikuti skrip, tapi jangan anda membacanya terus-menerus dari halaman satu
ke halaman selanjutnya. Skrip hanya sebagai panduan, dan akan lebih baik
jika anda menggunakan kata-kata anda sendiri.
40
Anda dapat menyusun kembali poin-poin utama dengan kata-kata anda
sendiri, tetapi yakinkan bahwa anda tidak mengubah atau melupakan
beberapa informasi.
Pertanyaan yang termasuk dalam skrip yang dapat anda tanyakan adalah:
“Kesalahan-kesalahan apa yang dapat dilakukan orang pada saat menempatkan tangga?”Tanyakan hal tersebut sesuai dengan skrip. Hal ini penting dilakukan karena
mereka adalah pembicara pada ceramah selanjutnya.
Anda dapat menyusun kembali pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan cara
anda, tetapi yakinkan bahwa anda tetap bertanya kepada pekerja untuk
informasi yang sama.
Pengaturan nomor hand out berdasarkan bantuan visual untuk membuat
ceramah anda lebih menarik dan mudah untuk dijelaskan.
Skrip akan memberitahukan anda saat untuk membagi-bagikan lembaran
informasi, seperti ini:
Hand out lembaran 1 – Pemeriksaan tangga kayu
Bagikan lembaran informasi seperti yang terdapat dalam skrip. Jangan
bagikan semua lembaran informasi pada awal ceramah karena pekerja akan
membaca terus dan tidak mendengarkan hal-hal yang anda sampaikan.
Anda dapat memperkenalkan bantual visual tambahan jika anda
menggunakannya.
Kumpulkan lembaran informasi setelah ceramah berakhir sehingga dapat
digunakan kembali.
Beberapa aktivitas tertentu tetap dilakukan pada saat ceramah sedang
berlangsung. Hal ini dimaksudkan untuk mengikutsertakan dan melibatkan
pendengar.
41
Skrip akan menunjukkan kapan dimulainya aktivitas tersebut dan ditunjukkan
seperti ini:
Aktivitas 1 – Mintalah peserta untuk memeriksa suatu daerah kerja yang ditentukan dan mengidentifikasi berbagai kerusakan dan kesalahan tangga-tangga yang ada di sana.
KESIMPULANAnda tidak harus menjadi penceramah yang ulung dulu sebelum menyajikan
Safety Talks yang menarik dan informatif.
Kunci keberhasilan suksesnya Safety Talks adalah perencanaan dan
persiapan.
Perencanaan dan Persiapan berarti:
Memilih topik yang sesuai/cocok
Mengetahui apa yang ingin disajikan; dan
Merencanakan bagaimana anda akan menyajikannya.
Tulislah perencanaan anda dan ceramahlah sesuai dengan catatan tersebut.
Sajikanlah pendahuluan yang singkat untuk menarik perhatian pendengar.
Gunakanlah contoh-contoh, bantuan-bantuan visual dan pertanyaan-
pertanyaan yang melibatkan peserta yang membuat diskusi menjadi lebih
hidup.
Buatlah ringkasan diakhir ceramah dan katakan kepada pekerja apa yang
anda harapkan dari mereka dimasa yang akan datang.
Ketika anda memilih untuk menggunakan Safety Talk standar perusahaan,
anda tetap harus merencanakan dan menyiapkan presentase anda.
42