ANALISA KECELAKAAN KERJA

download ANALISA KECELAKAAN KERJA

of 18

description

panduan k3

Transcript of ANALISA KECELAKAAN KERJA

  • ANALISIS

    KECELAKAAN

    KERJA

    [email protected]

  • Tujuan Analisis Kecelakaan?

    Mengetahui penyebab kecelakaan tersebut,

    akibatnya dan langkah

    apa yang perlu diambil

    dalam rangka

    pencegahannya.

  • Kecelakaan Akibat Kerja

    Kecelakaan akibat kerja terbagi menjadi dua yaitu:

    Kerugian yang bersifat ekonomis

    Kerugian yang bersifat Non-ekonomis

  • Pengelompokkan Kecelakaan

    Tingkat keparahan kecelakaan : kecelakaan dibagi menjadi 3 tingkat keparahan, yakni: 1. Mati, 2. Berat, 3. Ringan.

    Dalam PP 11/1979 keparahan dibagi menjadi 4 tingkat, yakni: 1. Mati, 2. Sedang, 3. Berat, 4. Ringan

    Daerah Kerja/LokasiDalam pertambangan minyak dan gas bumi, ditentukan kelompokdaerah kerja: seismic, pemboran, produksi, pengolahan, pengangkutan, dan pemasaran.

  • Sasaran Statistik Kecelakaan

    Angka kecelakaan dari tahun ketahun digunakan ukuran statistik kecelakaan

    yang umumnya terbagi dalam :

    Tingkat Kekerapan (Frequency Rate/FR)

    Tingkat Keparahan (Severity Rate/SR)

    Safe T Score

  • Rumus Statistik Kecelakaan

    Tingkat Kekerapan (Frequency Rate/FR)FR = Jumlah Kecelakaan yg terjadi x 1.000.000

    Jam Kerja Orang

    Tingkat Keparahan (Severity Rate/SR)SR = Jumlah Hari Hilang x 1.000.000

    Jam Kerja

    Safe -T- ScoreSTS = FR Lampau

    1.000.000 Jam Kerja orang kini

    Analisis tersebut diatas dapat digunakan setelah terjadinya kecelakaan.

  • Contoh Analisa

    PT. ABCD Pada bulan Desember 2007 mempunyai 250 karyawan. Jumlah jam kerja pada bulan itu adalah 43.250. Dalam bulan tersebut terjadi 5 kali kecelakaan.

    FR = 5 x 1.000.000 = 115,6 kali

    43.250

    Angka ini berarti bahwa untuk 250 karyawan yang berkerja selama 1.000.000 jam terjadi 115,6 kali kecelakaan.

  • Tingkat Keparahan (SR) SR dapat dihitung berdasarkan jumlah hari yang hilang

    akibat kecelakaan. Angka jumlah hari yang hilangtidak sama bagi seluruh negara. Oleh ILO (International Labour Organization) ditetapkan angka-angka sebagai berikut:

    1. Setiap Kematian............ 6.000 Hari

    2. Lumpuh sama sekali . 6.000 Hari

    3. Lumpuh sebagian, tangan hilang sebagian

    dari sambungan kuku sampai siku . 4.500 Hari

    Dari siku sampai pergelangan . 3.600 Hari

    4. Tangan;

    dari pergelangan sampai sambungan jari 3.000 Hari

  • 5. Jempol; Dari permulaan sambungan sampai sambungan jari 600 HariSesudah sambungan tengah 300 Hari

    6. Jari-jari tangan (kecuali ibu jari )

    Dari permulaan sambungan sampai sambungan tengah . 3.000 HariBagian sebelum sambungan tengah ..50 HariBagian jari sampai sambungan akhir kecuali tulang rusuk . 75 HariUjung jari dengan atau perawatan operasi tulang jumlah hari sesungguhnya selama tidakmampu bekerja

    Ibu jari tangan .. 600 HariTelunjuk 400 HariJari tengah 300 HariJari manis .. 240 HariKelingking ...200 Hari

    7. Paha

    Semua bagian tubuh diatas lutut .4.500 HariSemua bagian diatas mata kaki sampai kepada lutut ..3.000 Hari

    8. Kaki

    Mata kaki sebelum sambungan jari-jari kaki... 2.400 HariJempol kaki sebelum sambungan smpai pada termsuk smbungan jari-jari kaki...300 HariJempol kaki pada atau sebelum sambungan tengah ....150 HariDua jempol kaki ...600 Hari

    9. Kehilangan fungsi dari:

    Satu mata/Buta .1.800 HariSatu telinga/Tuli .. 600 HariKedua telinga/Tuli 3.000 Hari

  • Contoh Analisa SR

    Pada PT. DCBA dalam semester 1 tahun 2007

    dengan jumlah kerja 260.000 jam, telah terjadi

    kecelakaan kerja yang mengakibatkan :

    1 orang kehilangan sebelah mata

    1 orang kehilangan ibu jari

    1 orang cacat sebagian dari tangan dan

    12 orang tidak mampu bekerja selama 150 hari.

    Berapa SR nya?

  • Penyelesaian:Berdasarkan pedoman ILO, hari yang hilang sebanyak akibat kecelakaan yang terjadi adalah sebagai berikut:

    1 orang kehilangan sebelah mata .. 1.800 Hari

    1 orang kehilangan ibu jari .. 600 Hari

    1 orang cacat sebagian dari tangan dan ....750 Hari

    12 orang tidak mampu bekerja selama ...150 Hari.

    Jumlah3.300 Hari

    SR = 3.300 x 1.000.000 = 12.692

    260.000

    Angka SR = 12.692 berarti bahwa dalam perusahaan tersebut dalam waktu 1.000.000 jam waktu produktif selama12.694 hari hilang. Dengan demikian kerugian perusahaan akibat terjadinya kecelakaan kerja dapat dinilai dengan uang.

  • Safe T Score Safe T Score adalah angka untuk menunjukkan suatu

    keadaan/perubahan menjadi memburuk, membaik atau tetap.

    STS = FR Lampau

    1.000.000 Jam Kerja orang kini

    Indikator STS STS antara + 2,00 2,00 tidak menunjukkan perubahan yang

    berarti.

    STS diatas + 2,00 menunjukkan keadaan memburuk

    STS dibawah 2,00 menunjukkan keadaan yang membaik.

  • Latihan !

    PT. KLMN Pada bulan Desember 2006 mempunyai 350 karyawan. Jumlah jam kerja pada bulan itu adalah 50.250. Dalam bulan tersebut terjadi 6 kali kecelakaan.Sampai akhir tahun 2006 dengan jumlah kerja 300.000 jam, telah terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan : 1 orang Buta

    1 orang Tuli total

    2 orang cacat sebagian dari tangan dan

    15 orang tidak mampu bekerja selama 180 hari.

    Carilah FR desember, berapa SR nya?jika diketahui FR thn 2005 adalah 235, carilah STS nya?

  • Sistem Manajemen K3 (SMK3)

    Dalam Budaya Keselamatan

  • SISTEM Data kecelakaan dalam/laboratorium

    menunjukkan angka makin meningkat

    pada umumnya kecelakaan tersebut

    disebabkan oleh faktor kesalahan manusia

    (Human Error). Secara umum sekitar 85 %

    kecelakaan.

  • Masalah manajemen dan penataan sistem keselamatan kerja merupakan bagian penting

    dari upaya penegakan dan pemasyarakatan

    budaya keselamatan. Dalam kegiatan

    industri/laboratorium secara umum ada 3 syarat

    dari suatu pekerjaan:

    1. Keselamatan dalam kesehatan kerja

    2. Mutu, standard ISO

    3. Efisiensi

  • COST (Biaya)

    Dalam sistem modern masalah Monitoring dan Evalusai (MonEv)merupakan bagian yang tak terpisah dalam upaya peningkatan produksi dan efisiensi. Salah satu bagian dari kegiatan Monev adalah Inspeksi dan Audit.

    Dengan Audit juga akan memperkokoh nilai tambah dalam pembenahan sistem K3.

  • 5 Pertanyaan Umum Monev

    1. Kebijakan (Policy) : Apakah ada kebijakan tertulis dari perusahaan/instansi

    2. Training : Program pelatihan untuk semua tenaga kerja, jenis pelatihan yang pernah dan akan datang.

    3. Konsultasi : Apakah seluruh tenaga kerja/Teknisi yang akan memakai peralatan tertentu telah diberikan penjelasan.

    4. Informasi : Apakah ada program Safety Communication dari semua informasi kepada tenaga kerja

    5. Komunikasi : Apakah ada program konsultasi perencanaan kesehatan dan keselamatan kerja yang melibatkan seluruh Tenaga Kerja/Staf