ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DALAM …

54
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERBANDINGAN PADA SISWA KELAS VII MTS AL-ISLAH KAILOLO KECAMATAN PULAU HARUKU KABUPATEN MALUKU TENGAH SKRIPSI Disusun Oleh: NOVIYANTI ANDRIANI LAUSELANG NIM. 0120403064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON 2020 i

Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DALAM …

i

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DALAM

MENYELESAIKAN MASALAH PERBANDINGAN PADA SISWA

KELAS VII MTS AL-ISLAH KAILOLO KECAMATAN PULAU

HARUKU KABUPATEN MALUKU TENGAH

SKRIPSI

Disusun Oleh:

NOVIYANTI ANDRIANI LAUSELANG

NIM. 0120403064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

AMBON

2020

i

iii

iv

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah selesai (dari

sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada

Tuhanmulah engkau berharap”.

(QS. Al-Insyirah, 6 – 8)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

Kepada ibuku Nurma Marasabessy dan suamiku Burhan Sidiq tercinta terima

kasih atas doa yang tidak pernah henti. Semoga Allah SWT senantiasa dan

selamanya selalu melindungi, menyayangi dan melimpahkan segara rahmatnya

untuk ibu dan suamiku.

Keluargaku.

Anak-anakku

Adikku tersayang terutama adik bungsuku M. Ari Fadlan Lauselang

Almamaterku tercinta (IAIN AMBON).

iv

vi

ABSTRAK

Noviyanti Andriani Lauselang (0120403064), Dosen Pembimbing I Dr.

Ajeng Gelora Mastuti, M.Pd, dan Pembimbing II Nurlaila Sehuwaky, M.Pd:

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Dalam Menyelesaikan Masalah

Perbandingan Pada Siswa Kelas VII MTs Al-Islah Kailolo Kecamatan Pulau

Haruku Kabupaten Maluku Tengah, Pendidikan Matematika, Tarbiyah IAIN

Ambon, 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran

matematis dalam menyelesaikan masalah perbandingan pada siswa kelas VII MTs

Al-Islah Kailolo Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah. Tipe

penelitian Deskriptif Kualitatif. Penelitian berlangsung dari tanggal 03 November

sampai dengan 03 Desember 2020. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 2 siswa

yang menjawab benar dan memenuhi karakteristik indikator penalaran matematis.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peneliti, soal tes, dan

wawancara. Dengan teknik pengumpulan data yaitu pelaksanaan tes, pedoman

wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini mengacu pada teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

subjek 1 atau ABT dalam mengerjakan soal tes mampu menjawab benar dan

memenuhi indikator mengajukan dugaan; memanipulasi matematika; menyusun

bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa kebenaran solusi; menarik

kesimpulan; dan memeriksa kesahihan suatu argumen. Sedangkan subjek 2 atau

HS dapat disimpulkan bahwa HS dalam mengerjakan permasalahan 1, memenuhi

indikator menarik kesimpulan dari pernyataan.

Kata Kunci: Penalaran Matematis, Pentingnya Penalaran Matematis Bagi

Siswa, Perbandingan

v

vii

KATA PENGANTAR

نٱللبسم ٱلرحيمٱلرحم

Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan rasa puji dan syukur

kehadirat Allah SWT, atas segala kelimpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan matematika (S.Pd) di Fakultas Ilmu

Tarbiyah IAIN Ambon.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak tantangan dan

hambatan yang penulis temui, namun berkat doa dan motivasi serta bantuan yang

penulis dapatkan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini patutlah penulis mengucapkan

terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si, Dr. Mohdar Yanlua M.Si, Dr. Ismail

DP, dan Dr. Abdulah Latuapo, M.Ag, selaku Rektor, Wakil Rektor I, Wakil

Rektor II, Wakil Rektor III Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.

2. Dr. Samad Umarella, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan beserta Wakil Dekan I Dr. Patma Sopamena, M.Pd, Wakil Dekan

II Ummu Saidah, M.Pd.I dan Wakil Dekan III Dr. Ridwan Latuapo, M.Pd.I.

3. Dr. Ajeng Gelora Mastuti M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika IAIN Ambon dan Nur Apriani Nukuhaly, M.Pd selaku

Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika IAIN Ambon.

vi

1

4. Dr. Ajeng Gelora Mastuti, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Nurlaila

Sehuwaky, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

membantu, membimbing, mengarahkan serta memberi dukungan kepada

peneliti dengan penuh keikhlasan.

5. Nur Apriani Nukuhaly, M.Pd selaku Penguji Pendidikan dan Syafruddin

Kaliky, M.Pd selaku Penguji Bidang Studi yang telah mengoreksi dan

memberikan saran serta kritikan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

6. Dosen serta asisten dosen di lingkungan IAIN khususnya pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Matematika yang penuh

dengan dedikasi telah mencurahkan segala perhatian dan ilmunya kepada

penulis serta staf administrasi IAIN Ambon.

7. Kepala Sekolah MTs. Al-Islah Kailolo beserta staf yang telah memberikan

izin dan tempat sehingga penulis dapat melakukan penelitian.

8. Teman-temanku satu bimbingan penelitian skripsi yang telah berjuang

bersama-sama penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Akhirnya kepada Allah SWT demikian kesempurnaan, penulis berharap

semua bantuan, bimbingan, rahmat dan doa yang telah diberikan oleh berbagai

pihak dapat menjadi amal ibadah dan memperoleh ganjaran dan amal yang baik

disisi Allah SWT, dan semoga kasih sayang, rahmat karunia dan hidayah dari

Sang Maha Pemilik Alam ini tercurahkan dan senantiasa menyertai langkah

kehidupan kita semua. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi yang

membacanya. Amin

vii

2

viii

3

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI........................................................ ii

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI............................................................... iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. iv

ABSTRAK.................................................................................................... v

KATA PENGANTAR.................................................................................. vi

DAFTAR ISI................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR................................................................................... x

DAFTAR DIAGRAM.................................................................................. xi

DAFTAR TABEL........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xiii

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian............................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian............................................................................ 6

E. Definisi Istilah.................................................................................... 7

Bab II. Tinjauan Pustaka

A. Penalaran Matematis.......................................................................... 8

B. Pentingnya Penalaran Matematis bagi Siswa............................... 15

C. Ruang Lingkup Materi Perbandingan.......................................... 16

Bab III. Metode Penelitian

A. Tipe Penelitian................................................................................... 21

B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................. 21

C. Subjek Penelitian................................................................................ 21

D. Instrumen Penelitian.......................................................................... 23

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 23

F. Teknik Analisis Data.......................................................................... 23

G. Pengujian Keabsahan Temuan........................................................... 24

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian.................................................................................. 25

B. Pembahasan........................................................................................ 34

Bab V. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan........................................................................................ 37

B. Saran.................................................................................................. 37

Daftar Pustaka

Lampiran

ix

4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Hasil Pekerjaan Soal Salah Satu Siswa.................................. 5

Gambar 1. 2 Hasil Pekerjaan Soal Salah Satu Siswa.................................. 5

Gambar 4. 1 Eksplorasi Pekerjaan S1 Kemampuan Mengajukan

Dugaan Soal Tes.................................................................... 26

Gambar 4. 2 Eksplorasi Pekerjaan S1 Memnarik Kesimpulan Dari

Pernyataan Soal Tes............................................................... 27

Gambar 4. 3 Eksplorasi Pekerjaan S1 Kemampuan Menemukan Pola

Matematis Untuk Membuat Generaliasi dan Melakukan

Manipulasi Matematika Soal Tes........................................... 28

Gambar 4. 4 Eksplorasi Pekerjaan S1 Menarik Kesimpulan, Menyusun

Bukti, Memberikan Alasan atau Bukti Terhadap Kebenaran

Solusi Soal Tes....................................................................... 29

Gambar 4. 5 Eksplorasi Pekerjaan S2 Kemampuan Menarik Dugaan

Soal Tes................................................................................. 30

Gambar 4. 6 Eksplorasi Pekerjaan S2 Menarik Kesimpulan Dari

Pernyataan Soal Tes............................................................... 31

Gambar 4. 7 Eksplorasi Pekerjaan S2 Kemampuan Menemukan

Pola Matematis Untuk Membuat Generaliasi dan

Melakukan Manipulasi Matematika Soal Tes........................ 32

Gambar 4. 8 Eksplorasi Pekerjaan S2 Menarik Kesimpulan, Menyusun

Bukti, Memberikan Alasan atau Bukti Terhadap Kebenaran

Solusi Soal Tes....................................................................... 33

x

5

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1. Proses Pengambilan Subjek................................................... 22

xi

6

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kerangka Konseptual Penalaran Matematis.......................... 14

xii

7

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-Kisi Soal Tes Penalaran Matematis............................... 42

Lampiran 2. Soal Tes Pertama Penalaran Matematis................................ 43

Lampiran 3. Soal Tes Kedua Penalaran Matematis.................................... 44

Lampiran 4. Pedoman Wawancara............................................................. 45

Lampiran 5. Alternatif Penyelesaian Soal Tes Pertama Penalaran

Matematis............................................................................... 46

Lampiran 6. Alternatif Penyelesaian Soal Tes Kedua Penalaran

Matematis............................................................................... 48

Lampiran 7. Lembar Validasi Soal Tes Penalaran Matematis................... 50

Lampiran 8. Lembar Jawaban Siswa.......................................................... 51

Lampiran 9. Transip Wawancara Kemampuan Penalaran......................... 53

Lampiran 10. Dokumentasi.......................................................................... 56

Lampiran 11. Surat Izin Penelitian............................................................... 59

Lampiran 12. Surat Izin Penelitian Dari Kementrian Agama

Kab. Maluku Tengah.............................................................. 60

Lampiran 13. Surat Keterangan Dari MTs. Al-Islah Kailolo....................... 61

Lampiran 14. Surat Izin Penelitian Dari UPTD Kec. Pulau Haruku............ 62

xiii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Standar matematika sekolah meliputi standar isi atau materi (mathematical

content) dan standar proses (mathematical processes). Standar proses terdiri atas

pemecahan masalah (problem solving), penalaran (reasoning) dan komunikasi

(communication). Selain termuat dalam standar proses, penalaran juga termuat

dalam tujuan mata pelajaran matematika, yaitu agar siswa memiliki kemampuan

menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika

dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan

pernyataan matematika.1

Materi matematika dan penalaran merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan, yaitu materi matematika dipahami melalui penalaran dan penalaran

dipahami dan dilatih melalui belajar materi matematika.2 Penalaran adalah proses

berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah

konsep dan pengertian. Fajar Shadiq dalam Imam Supandi mengemukakan bahwa

penalaran adalah suatu proses atau suatu aktivitas berpikir untuk menarik suatu

kesimpulan atau proses berpikir dalam rangka membuat pernyataan baru yang

1Anisatul Hidayati dan Suryo Widodo, “Penalaran Matematis Siswa dalam Memecahkan

Masalah Matematika pada Materi Pokok Bahasan Dimensi Tiga Berdasarkan Kemampuan Siswa

di SMA Negeri 5 Kediri”. (Jurnal Math Educator Nusantara Volume 01 Nomor 02). Program Studi

Pendidikan Matematika UNP Kediri, November 2015. Hal. 131. Diakses tanggal 03 Maret 2018. 2Sayekti Dwiningrum dkk, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis pada Materi

Persamaan Garis Lurus Ditinjau dari Tipe Kepribadian Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2

Ngemplak Boyolali”. (Jurnal FKIP: Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika).

Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret, November 2016, halaman 197-

198. Diakses tanggal 03 Maret 2018.

1

2

benar-benar berdasar pada beberapa pernyataan yang kebenarannya telah

dibuktikan atau diasumsikan sebelumnya.3

Penalaran matematis menurut Brodie, sebagaimana dikutip oleh Ruslan &

Santoso (2013), menyatakan bahwa penalaran matematis adalah menghubungkan

pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang dimiliki dan sesungguhnya

mengatur kembali pengetahuan yang didapatkan.4 Sedangkan menurut Widjaja

(2010) mengemukakan pengertian penalaran matematis yang disampaikan oleh

Ball, Lewis dan Tamel, yang dapat diartikan bahwa penalaran matematika atau

penalaran matematis adalah fondasi untuk mengkonstruk pengetahuan

matematika.5 Dengan demikian, penalaran matematika atau penalaran matematis

adalah berpikir mengenai permasalahan-permasalahan matematika secara logis

untuk memperoleh penyelesaian dengan menghubungkan pengetahuan yang baru

dengan pengetahuan yang dimiliki.

Karena kita sebagai makhluk sempurna yang diberi Allah Swt akal, agar

dapat memikirkan tanda-tanda baik yang konkrit maupun yang abstrak

sebagaimana dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 190 berikut.

لقإن تفيخ و فو ٱل رضو ٱلسم ارنٱلو يلٱلٱختل أه وليل تل بٱل ي لب

Terjemahnya:

3Imam Supandi, “Analisis Kemampuan Penalaran Generalisasi Matematis Siswa Kelas

VIII MTs Annajah pada Materi Segitiga dan Segiempat”. (Skripsi). Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2017 M/1438 H. Hal. 9. Diakses tanggal 03 Maret 2018. 4Fazat Tamara Afinnas dkk, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dengan

Model Self-Regulated Learning Menggunakan Asesmen Kinerja Ditinjau dari Metakognisi”.

(Jurnal Unnes: Prisma I, Prosiding Seminar Nasional Matematika). Fakultas MIPA, Universitas

Negeri Semarang, 2018. Hal. 197-198. Diakses tanggal 03 Maret 2018. 5Anisatul Hidayati dan Suryo Widodo, “Proses Penalaran Matematis Siswa dalam

Memecahkan Masalah Matematika pada Materi Pokok Bahasan Dimensi Tiga Berdasarkan

Kemampuan Siswa di SMA Negeri 5 Kediri”, hal. 132.

3

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan

siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal.6

Berdasarkan ayat di atas, dapat dipahami bahwa Allah Swt menciptakan

akal agar dapat berpikir dan memahami tanda-tanda kebesaran-Nya. Memahami

tanda-tanda kebesaran Allah juga dapat dilakukan dengan bernalar.

NCTM (2000) menyatakan bahwa program pembelajaran pada tingkat TK

sampai tingkat 12 hendaknya memungkinkan siswa untuk mengenali penalaran

dan pembuktian sebagai aspek yang sangat mendasar pada matematika.7 Berakar

dari pentingnya kemampuan penalaran matematis, guru dalam pembelajaran

matematika hendaknya merangsang siswa untuk dapat melakukan manipulasi

matematika, memberikan alasan atau bukti terhadap hasil penyelesaian soal dan

memeriksa kesahihan atau membuktikan hasil penyelesaian soal kemudian

menarik kesimpulan dengan benar. Namun, faktanya dalam pembelajaran selama

ini siswa hanya mendengarkan penjelasan materi dari guru, mencatat kembali apa

yang ditulis guru kemudian mengerjakan soal latihan yang penyelesaiannya tidak

berbeda jauh dengan apa yang dicontohkan oleh guru, sehingga siswa tidak dapat

menghubungkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang dimiliki dan

yang telah didapatkan.

Penelitian tentang penalaran matematis sudah dilakukan oleh beberapa

peneliti sebelumnya. Intan Mutiara Dewi, dengan judul penelitian “Analisis

Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah

6Tim Penyusun Mushaf Al-Hilali, al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Insan Media

Pustaka, 2012). Hal. 75. 7The National Council of Teacher of Mathematics, Principles and Standards for School

Mathematics, (USA: NCTM, 2000). Hal. 29.

4

Matematika Materi Aritmatika Sosial Kelas VII di MTs Negeri 6 Tulungagung”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkemampuan tinggi memenuhi

indikator mengajukan dugaan, melakukan manipulasi matematika, menyusun

bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa kebenaran solusi, menarik

kesimpulan dari suatu pernyataan dan memeriksa kesahihan suatu argument.

Siswa berkemampuan sedang memenuhi indikator mengajukan dugaan dan

memeriksa kesahihan suatu argumen. Siswa berkemampuan rendah memenuhi

indikator mengajukan dugaan. Selanjutnya Tri Roro Suprihatin dengan judul

penelitian “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP Pada Materi

Segitiga dan Segiempat”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan

penalaran matematis siswa perbutir soal berbeda-beda, namun tidak ada siswa

yang mampu mencapai indikator melakukan manipulasi matematik dalam

menyelesaikan permasalahan pada materi segitiga dan segiempat. Secara umum

siswa dikatakan sudah mampu dalam menyelesaikan permasalahan pada

instrumen tes kemampuan penalaran matematik karena mencapai rata-rata

keseluruhan sebesar 70,3.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika MTs Al-Islah

Kailolo, diperoleh informasi bahwa kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum

KTS. Selain itu, para siswa kurang bernalar dalam menyelesaikan soal

perbandingan. Dalam mengerjakan soal-soal biasa, para siswa memang mampu

menyelesaikannya dengan baik. Namun saat diberikan soal-soal cerita, ada

beberapa siswa mampu menyelesaikannya. Hal ini dibuktikan dengan hasil

pekerjaan soal salah seorang siswa kelas VII MTs Al-Islah Kailolo berikut ini:

5

(a) (b)

Gambar 1. 1 Hasil Pekerjaan Soal Salah Satu Siswa

Selain itu, ada juga beberapa orang siswa yang merasa kesulitan. Hal ini

juga dibuktikan dengan hasil pekerjaan soal salah seorang siswa berikut ini:

(c) (d)

Gambar 1. 2 Hasil Pekerjaan Soal Salah Satu Siswa

Dalam menyelesaikan soal cerita, para siswa merasa kesulitan mengaitkan

materi atau konsep yang telah dipelajari dengan soal yang akan diselesaikan.

Bahkan ada yang mampu menyelesaikan soal, namun kurang mampu memberikan

alasan atau penjelasan terhadap tiap-tiap langkah penyelesaian yang dibuat serta

bingung membuktikan kebenaran hasil akhir yang diperoleh. Jika materi

perbandingan dikuasai dengan baik, maka permasalahan matematika baik itu soal

biasa dan soal cerita dalam diselesaikan dengan baik juga oleh siswa. Oleh karena

itu, permasalahan penalaran matematis dapat diselesaikan dengan menganalisis

lebih dalam tentang penalaran matematis siswa kelad VII MTs Al-Islah Kailolo.

6

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis

dalam Menyelesaikan Masalah Perbandingan pada Siswa Kelas VII MTs Al-Islah

Kailolo Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana kemampuan penalaran matematis dalam menyelesaikan

masalah perbandingan pada siswa kelas VII MTs Al-Islah Kailolo Kecamatan

Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis dalam menyelesaikan masalah

perbandingan pada siswa kelas VII MTs Al-Islah Kailolo Kecamatan Pulau

Haruku Kabupaten Maluku Tengah.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru, sebagai bahan informasi agar dapat melakukan berbagai upaya

dalam meningkatan kemampuan penalaran siswa.

2. Bagi siswa, agar dapat mengasah kemampuan bernalarnya dalam

pembelajaran matematika, khususnya dalam menyelesaikan masalah-

masalah perbandingan.

3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi bekal bagi peneliti sebagai

calon guru agar dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan

penalaran menyelesaikan masalah.

7

E. Definisi Istilah

Untuk menghindari terjadinya kesalahan penafsiran dalam memahami judul

penelitian, maka perlu dijelaskan istilah-istilah berkaitan dengan judul penelitian

sebagai berikut:

1. Penalaran adalah suatu proses atau suatu aktivitas berpikir untuk menarik

suatu kesimpulan atau proses berpikir dalam rangka membuat pernyataan

baru yang benar-benar berdasar pada beberapa pernyataan yang

kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan sebelumnya.

2. Penalaran matematis adalah menghubungkan pengetahuan yang baru

dengan pengetahuan yang dimiliki dan sesungguhnya mengatur kembali

pengetahuan yang didapatkan.

3. Menyelesaikan masalah adalah suatu proses menemukan jawaban dari

suatu masalah dengan menggunakan proses perhitungan matematik.

4. Perbandingan adalah salah satu materi dari mata pelajaran matematika

yang diajarkan di SMP/MTs kelas VII pada semester genap tahun ajaran

2019/2020 yang membahas tentang perbandingan senilai dan

perbandingan berbalik nilai.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penalaran Matematis

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Dalam bidang pendidikan, penelitian kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan

suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan

sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukan kekurangan dan kelemahan

pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaan.26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Al-Islah Kailolo Kecamatan Pulau

Haruku Kabupaten Maluku Tengah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari tanggal 03 November sampai dengan 03

Desember 2020.

C. Subjek Penelitian

Calon subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Al-Islah

Kailolo yang berjumlah 22 orang. Penjaringan subjek dilakukan dengan cara

memberikan soal tes kemampuan penalaran matematis kepada seluruh siswa

untuk mengerjakan soal tes pertama, kemudian diambil 5 orang siswa yang

memperoleh nilai tertinggi yang menjawab benar pada penyelesaian soal pertama.

Dari 5 orang siswa, kemudian dijaring untuk mendapatkan beberapa orang subjek

26Zainal Arifin, “Penelitian Pendidikan; Metode dan Paradigma Baru”, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2014). Hal. 143-144.

21

22

dengan menyelesaikan soal tes 2 penalaran matematis, dari pekerjaan soal tes 2

penalaran matematis ternyata ada 2 orang siswa yang memiliki nilai tertinggi pada

penyelesaian soal tes 2 dari penyelesaian matematis dan 2 orang siswa tersebut

menjawab benar. Dari 2 orang subjek yang menjawab benar maka akan dilakukan

wawancara untuk mencari subjek yang memenuhi indikator penalaran matematis,

dari hasil wawancara tersebut diambil 1 orang subjek yang memenuhi indikator

penalaran.

Struktur pengambilan subjek dapat dilihat pada diagram 3. 1 berikut:

Diagram 3.1. Proses Pengambilan Subjek

Tes 1

(22 orang siswa)

Menjawab Benar Tidak

Ya

Tes 2

(5 orang siswa)

Menjawab Benar Tidak

Ya

Memenuhi Indikator

Penalaran Matematis

Subjek

(2 orang)

23

D. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti

dalam penelitian kualitatif adalah instrumen itu sendiri.27 Sedangkan instrumen

pendukung berupa soal tes dan pedoman wawancara.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tes, wawancara dan

dokumentasi.

1. Tes yang digunakan adalah tes tertulis dengan soal berbentuk uraian

(essay).

2. Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur.

3. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa dokumen atau data berkaitan

dengan penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif terdiri atas reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang

yang tidak perlu.

2. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori dan sejenis sehingga data terorganisasikan, tersusun dalam pola

27Lexy J. Moleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif; Edisi Revisi”, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012). Hal. 327.

24

hubungan, sehingga akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah menyajikan data, selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

G. Pengujian Keabsahan Temuan

Menurut Lexy J. Moleong, teknik pemeriksaan keabsahan data terdiri atas

10, yaitu perpanjangan pengamatan, ketekunan pengamatan, triangulasi,

pengecekan sejawat, kecukupan referensial, kajian kasus negatif, pengecekan

anggota, uraian runci, audit kebergantungan dan audit kepastian.28 Namun dalam

penelitian ini, pengujian keabsahan temuan yang digunakan adalah triangulasi.

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian

terdapat triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

1. Triangulasi sumber yaitu: untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber

yaitu tes dan wawancara.

2. Triangulasi teknik yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara lalu dicek dengan tes

atau sebaliknya.

28Ibid., Hal. 327.

37

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

subjek 1 atau ABT dapat disimpulkan bahwa ABT dalam mengerjakan soal tes

menjawab benar dan memenuhi indikator mengajukan dugaan; memanipulasi

matematika; menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa

kebenaran solusi; menarik kesimpulan; dan memeriksa kesahihan suatu argumen.

Sedangkan subjek 2 atau HS dapat disimpulkan bahwa HS dalam mengerjakan

permasalahan 1, memenuhi indikator menarik kesimpulan dari pernyataan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Diharapkan pada pihak sekolah untuk dapat menyarankan pada seluruh guru

untuk dapat memperhatikan dan mengembangkan kemampuan penalaran

matematis siswa dalam seluruh mata pelajaran.

2. Bagi peneliti. Apabila akan melakukan penelitian, diharapkan untuk

mempelajari metode penelitian, sehingga tahapan untuk melakukan

penelitian lebih jelas dan terarah. Bisa menjadi sarana menambah ilmu

pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman dari hasil penelitian yang

kemudian bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

37

38

3. Bagi mahasiswa Pendidikan Matematika dan peneliti lain. Hasil penelitian

dapat dijadikan masukkan dan bahan pertimbangan untuk penelitian yang

sejenis dengan menggunakan konsep yang berbeda.

39

DAFTAR PUSTAKA

Anisatul Hidayati dan Suryo Widodo, “Proses Penalaran Matematis Siswa dalam

Memecahkan Masalah Matematika pada Materi Pokok Bahasan Dimensi

Tiga Berdasarkan Kemampuan Siswa di SMA Negeri 5 Kediri”. (Jurnal

Math Educator Nusantara Volume 01 Nomor 02). Program Studi

Pendidikan Matematika UNP Kediri, November 2015. Hal. 131. Diakses

tanggal 03 Maret 2018.

Ibid. hal. 132.

Anisatul Hidayati dan Suryo Widodo, “Proses Penalaran Matematis Siswa dalam

Memecahkan Masalah Matematika pada Materi Pokok Bahasan Dimensi

Tiga Berdasarkan Kemampuan Siswa di SMA Negeri 5 Kediri”, hal. 132.

Fajar Shadiq, Penalaran, Pemecahan Masalah dan Komunikasi dalam

Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: PPPG Matematika, 2004). Hal. 2.

Fazat Tamara Afinnas dkk, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa

dengan Model Self-Regulated Learning Menggunakan Asesmen Kinerja

Ditinjau dari Metakognisi”. (Jurnal Unnes: Prisma I, Prosiding Seminar

Nasional Matematika). Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang, 2018.

Hal. 197-198. Diakses tanggal 03 Maret 2018.

Fazat Tamara Afinnas dkk, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa

dengan Model Self-Regulated Learning Menggunakan Asesmen Kinerja

Ditinjau dari Metakognisi”. (Jurnal Unnes: Prisma I, Prosiding Seminar

Nasional Matematika). Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang, 2018.

Hal. 197-198. Diakses tanggal 03 Maret 2018.

Hamsiah, Masjudin, dan Ade Kurnawan, “Analisis Kemampuan Penalaran

Matematis Siswa SMPN 13 Mataram Pada Materi Bangun Ruang”. Jurnal

Media Pendidikan Matematika. 2016

Ibid., Hal. 158.

Ibid., hal. 2

Ibid., Hal. 327.

Imam Supandi, “Analisis Kemampuan Penalaran Generalisasi Matematis Siswa

Kelas VIII MTs Annajah pada Materi Segitiga dan Segiempat (Skripsi).

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika”. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017 M/1438 H. Hal. 9.

Diakses tanggal 03 Maret 2018.

39

40

Imam Supandi, “Analisis Kemampuan Penalaran Generalisasi Matematis Siswa

Kelas VIII MTs Annajah pada Materi Segitiga dan Segiempa”.t (Skripsi).

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017 M/1438 H. Hal. 9.

Diakses tanggal 03 Maret 2018.

Imam Supandi, “Analisis Kemampuan Penalaran Generalisasi Matematis Siswa

Kelas VIII MTs Annajah pada Materi Segitiga dan Segiempat”. Hal. 12.

Imam Supandi, “Analisis Kemampuan Penalaran Generalisasi Matematis Siswa

Kelas VIII MTs Annajah pada Materi Segitiga dan Segiempat”. Hal. 12.

Imam Supandi, hal. 16.

Imam Supandi, Hal. 9.

Intan Mutiara Dewi, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Dalam

Menyelesaikan Masalah Matematika Materi Aritmatika Sosial di MTs

Negeri 6 Tulungagung” 2018

Lexy J. Moleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif”; Edisi Revisi, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2012). Hal. 327.

Maris Fitriana, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam

Menyelesaikan Masalah Matematika dengan Strategi Working Backward”.

(Skripsi). Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Alam,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel Surabaya, Januari

2016. Hal. 8. Diakses tanggal 03 Maret 2018.

Maris Fitriana, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam

Menyelesaikan Masalah Matematika dengan Strategi Working Backward”,

hal. 9-10.

Maris Fitriana, halaman 8.

Sayekti Dwiningrum dkk, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis pada

Materi Persamaan Garis Lurus Ditinjau dari Tipe Kepribadian Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali”. (Jurnal FKIP: Prosiding Seminar

Matematika dan Pendidikan Matematika). Pascasarjana Pendidikan

Matematika Universitas Sebelas Maret, November 2016, halaman 197-198.

Diakses tanggal 03 Maret 2018.

Soedjadi, Pengantar Logika Dasar, (Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti, 1998). Hal.

43.

The National Council of Teacher of Mathematics, Principles and Standards for

School Mathematics, (USA: NCTM, 2000). Hal. 29.

41

The National Council of Teacher of Mathematics, Principles and Standards for

School Mathematics, (USA: NCTM, 2000). Hal. 29.

Tim Matematika SMP, Matematika untuk SMP Kelas 1 Jilid 1 Program Semester

Gasal dan Genap, (Jakarta: PT. Galaxy Puspa Mega, 2004). Hal. 152.

Tim Penyusun Mushaf Al-Hilali, al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Insan

Media Pustaka, 2012). Hal. 75.

Ulul Azmi, “Profil Kemampuan Penalaran Matematika dalam Menyelesaikan

Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan Matematika pada

Persamaan Garis Lurus Kelas VIII SMP YPM Bohar Sidoarjo”. (Skripsi),

Jurusan Pendidikan Matematika, UIN Sunan Ampel, 2013. Hal. 12. Diakses

tanggal 03 Maret 2018

Zainal Arifin, “Pendidikan; Metode dan Paradigma Baru”, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2014). Hal. 143-144.

42

Lampiran 1

KISI-KISI

SOAL TES PENALARAN MATEMATIS

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Perbandingan

Sub Pokok Bahasan : Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai

Kelas/Semester : VII/Genap

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Soal Tes

Bentuk

Soal

Memahaami

penggunaan

perbandingan

dalam

memecahkan

masalah kehidupan

sehari-hari

Menyelesaikan

berbagai bentuk

perbandingan

1. Memberikan contoh masalah

sehari-hari yang merupakan

perbandingan seharga dan

berbalik harga.

1. Pemimpin asrama memperkirakan

dapat menyediakan 8 kali makan

bagi 120 anak yatim piatu

asuhannya. Jika datang 40 anak lagi

dalam asrama tersebut, berapa kali

pemimpin asrama itu dapat

menyediakan makan untuk semua

anak?

C3

2. Memecahkan masalah yang

melibatkan perbandingan

seharga dan berbalik harga.

2. Ibu Mawar membeli 2 kg bawang

merah seharga Rp 80. 000. Berapa

biaya yang harus dibayar ibu

Mawar, jika membeli 5 kg bawang

merah?

C3

Keterangan:

C3 = Aplikasi

43

Lampiran 2

SOAL TES PERTAMA PENALARAN MATEMATIS

Nama Sekolah : MTs. Al-Islah Kailolo

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Perbandingan

Kelas/Semester : VII/II

Waktu : 90 Menit

Petunjuk:

a. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal!

b. Tulislah nama dan kelasmu pada lembar jawaban yang telah disediakan!

c. Bacalah dan kerjakan soal berikut ini dengan teliti dan benar!

Soal Tes:

1. Pemimpin asrama memperkirakan dapat menyediakan 8 kali makan bagi

120 anak yatim piatu asuhannya. Jika datang 40 anak lagi dalam asrama

tersebut, berapa kali pemimpin asrama itu dapat menyediakan makan

untuk semua anak?

۞SELAMAT BEKERJA۞

44

Lampiran 3

SOAL TES KEDUA PENALARAN MATEMATIS

Nama Sekolah : MTs. Al-Islah Kailolo

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Perbandingan

Kelas/Semester : VII/II

Waktu : 90 Menit

Petunjuk:

a. Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal!

b. Tulislah nama dan kelasmu pada lembar jawaban yang telah disediakan!

c. Bacalah dan kerjakan soal berikut ini dengan teliti dan benar!

Soal Tes:

1. Ibu Mawar membeli 2 kg bawang merah seharga Rp. 80.000. berapa biaya

yang harus dibayar Ibu Mawar, jika membeli 5 kg bawang merah?.

۞SELAMAT BEKERJA۞

45

Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA

1. Apa yang kamu pahami dari soal?

2. Berkaitan dengan materi apa soal yang kamu kerjakan?

3. Setelah menentukan langkah awal, apa selanjutnya yang kamu kerjakan!

4. Dapatkah kamu membuat model matematika dari soal?

5. Dapatkah kamu menjelaskan langkah-langkah pengerjaan soal yang

kamu lakukan?

6. Apakah langkah-langkah pengerjaan soal yang kamu lakukan sudah

benar?

7. Bagaimana membuktikan bahwa langkah-langkah pengerjaan soal yang

kamu lakukan sudah benar?

8. Apakan jawaban akhir yang kamu peroleh sudah benar?

9. Bagaimana cara membuktikan jawaban akhir yang kamu peroleh sudah

benar?

10. Dapatkah kamu menyelesaikan soal dengan cara lain?

11. Apa kesimpulan kamu?

46

Lampiran 5

ALTERNATIF PENYELESAIAN

SOAL TES PERTAMA PENALARAN MATEMATIS

Alternatif Penyelesaian Indikator Penalaran

Diketahui: 120 anak dapat makan 8 kali

Asrama mendapat tambahan 40 anak

Ditanya: Penyediaan makan untuk semua anak.

Menarik kesimpulan dari

pernyataan.

Karena jumlah anak bertambah, maka penyediaan

makanan juga akan berkurang. Sehingga soal

berbentuk perbandingan berbalik nilai.

Kemampuan mengajukan

dugaan.

Karena 120 anak dapat disediakan makan 8 kali

dan terdapat penambahan 40 anak, maka model

matematika dalam perbandingan adalah:

Kemampuan mengajukan

dugaan.

120 8

120 + 40 160 x

Menemukan pola atau sifat

dari gejala matematis untuk

generalisasi.

Menentukan nilai x dengan menggunakan

perhitungan berdasarkan perbandingan.

120 ∶ x = 160 ∶ 8

120

x=

160

8

Kemampuan menemukan

pola matematis untuk

membuat generaliasi.

120 . 8 = 160 . x

960 = 160x

x = 960

160

x = 6

Kemampuan melakukan

manipulasi.

47

Bukti:

120

x=

160

8

120

6=

160

8

20 = 20

Terbukti nilai x = 6.

Memeriksa kesahihan suatu

argumen.

Jadi, pemimpin asrama dapat menyediakan

sebanyak 6 kali makan untuk 160 anak yatim.

Menarik kesimpulan dari

pernyataan.

Catatan:

Indikator memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi saat

wawancara.

48

Lampiran 6

ALTERNATIF PENYELESAIAN

SOAL TES KEDUA PENALARAN MATEMATIS

Alternatif Penyelesaian Indikator Penalaran

Diketahui: Harga 2 kg bawang merah Rp 80.000

Ditanya: Harga 5 kg bawang merah

Menarik kesimpulan dari

pernyataan.

Karena jumlah pembelian bertambah, maka biaya

yang dikeluarkan juga semakin besar, sehingga

soalnya berbentuk perbandingan senilai.

Kemampuan mengajukan

dugaan.

Karena harga 2 kg bawang merah Rp 80.000 dan

harga 5 kg bawang merah belum diketahui, maka

model matematika dalam perbandingan adalah:

Kemampuan mengajukan

dugaan

80.000 2

x 5

Melakukan manipulasi

matematika.

Menentukan nilai x dengan menggunakan

perhitungan berdasarkan satuan.

Kemampuan menemukan

pola matematis untuk

membuat generaliasi.

Harga 1 kg bawang merah

1 kg =80.000

2

1 kg = 40.000

Harga 5 kg bawang merah = 5 x Rp 40.000

= Rp 200.000

Melakukan manipulasi

matematika.

Bukti:

Harga 2 kg = Rp 80.000

Harga 5 kg = 5

2 × Rp 80.000

= Rp 200.000

Terbukti harga 5 kg bawang merah Rp 200.000.

Memeriksa kesahihan suatu

argumen.

49

Jadi, harga 5 kg bawang merah = Rp 200.000. Menarik kesimpulan dari

pernyataan.

Catatan:

Indikator memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi saat

wawancara.

51

52

53

54

55

Lampiran 8. 1

LEMBAR JAWABAN SISWA S1 (ABT)

56

Lampiran 8. 2

LEMBAR JAWABAN SISWA S2 (HS)

57

Lampiran 9

TRANSIP WAWANCARA KEMAMPUAN PENALARAN

MATEMATIS

Wawancara dengan S1 (ABT):

Peneliti : Apakah kamu memahami soal tersebut?

ABT : Paham.

Peneliti : Berkaitan dengan materi apa soal yang kamu kerjakan?

ABT : Perbandingan.

Peneliti : Apa saja yang kamu ketahui dan ditanya pada soal tersebut?

ABT : Diketahui harga 2 kg bawang merah adalah Rp. 80.000 dan

ditanya harga 5 kg bawang merah?.

Peneliti : Apa langkah awal sebelum kamu mengerjakan soal dan coba

kamu buat model matematikanya?

ABT : Karena harga 2 kg bawang merah Rp. 80.000 dan harga 5 kg

bawang merah belum diketahui, maka model matematikanya

adalah 80.000 = 2, dan x = 5.

Peneliti : Itu saja?

ABT : Iya

Peneliti : Dapatkah kamu menjelaskan langkah-langkah pengerjaan

soal yang kamu lakukan?

ABT : Menentukan nilai x dengan menggunakan perhitungan

berdasarkan satuan

58

Peneliti : Bagaimana langkah selanjutnya

ABT : Harga 1 kg bawang merah, 1 kg = 80.000 dibagi 2 = Rp.

40.000. Sedangkan harga 5 kg bawang merah = 5 x 40.000 =

Rp. 200.000

Peneliti : Itu saja?.

ABT : Ada. Harga 2 kg = Rp. 80.000 dan harga 5 kg = 5 dibagi 2

lalu dikali 80.000 = Rp. 200.000.

Peneliti : Itu saja?.

ABT : Ada. Harga 2 kg = Rp. 80.000 dan harga 5 kg = 5 dibagi 2

lalu dikali 80.000 = Rp. 200.000.

Peneliti : Bagaimana kesimpulan dari soal tes tersebut?

ABT : Jadi, harga 5 kg barang merah adalah Rp. 200.000.

Peneliti : Apakah kamu sudah yakin jawabannya benar?

ABT : Yakin.

Wawancara dengan S2 (HS):

Peneliti : Apakah kamu memahami soal tersebut?

HS : Paham.

Peneliti : Berkaitan dengan materi apa soal yang kamu kerjakan?

HS : Perbandingan.

Peneliti : Apa saja yang kamu ketahui dan ditanya pada soal tersebut?

HS : Diketahui harga 2 kg bawang merah adalah Rp. 80.000 dan

ditanya harga 5 kg bawang merah?.

Peneliti : Apa langkah awal sebelum kamu mengerjakan soal dan coba

kamu buat model matematikanya?

HS : Untuk mencari harga 5 kg bawang merah maka harus

melakukan pehitungan satuan. 1 kg = 80.000 dibagi 2. 1 kg =

59

40.000

Peneliti : Itu saja?

HS : Iya

Peneliti : Dapatkah kamu menjelaskan langkah-langkah pengerjaan

soal yang kamu lakukan?

HS : Menentukan nilai x dengan menggunakan perhitungan

berdasarkan satuan

Peneliti : Bagaimana langkah selanjutnya.

HS : Jadi untuk mencari 5 kg bawang merah yaitu x = 5 = 40.000.

x = 2000.000. Bukti 2 kg 80.000, 5 kg = 2 bagi 5 dikali

80.000. 5 kg = Rp.20.000

Peneliti : Bagaimana kesimpulan dari soal tes tersebut?

HS : Jadi, harga 5 kg barang merah adalah Rp. 20.000.

Peneliti : Apakah kamu sudah yakin jawabannya benar?

HS : Sebenarnya saya belum yakin tetapi cuman ini yang bisa saya

jawab

60

Lampiran 10

DOKUMENTASI

Peneliti Memperkenal Diri Terlebih Dahulu Di Depan Kelas

Peneliti Memberikan Soal Tes Pertama Kepada Seluruh Siswa

61

Proses Pengawasan Saat Siswa Mengerjakan Soal Tes Pertama

Peneliti Memberikan Soal Tes kedua Kepada Seluruh Siswa

62

Proses Pengawasan Saat Siswa Mengerjakan Soal Tes Pertama

Proses Wawancara Dengan Subjek 1 yYaitu ABT dan Subjek 2 Yaitu HS

63

64

65

66

67