Penalaran Logika dan Statistika

16
Penalaran Logika & Statistika HG 4 •Audy Azwar •Ahmad Ilham •Marisa Intan R. •Munifah Sukma. Z •Naufal Amrullah •T. Fara Ayundha •Yasmin Berliana

description

MPKT B - 2014/2015

Transcript of Penalaran Logika dan Statistika

Penalaran Logika& Statistika

HG 4•Audy Azwar•Ahmad Ilham•Marisa Intan R.

•Munifah Sukma. Z•Naufal Amrullah•T. Fara Ayundha•Yasmin Berliana

Pendahuluan

Presentasi ini mengenai penalaran logika dan statistika yang membuat mahasiswa melakukan sensus tentang berat badan, tinggi badan, gender dan umur. Yang akan kami sensus adalah mahasiswa atau peserta belajar dari kelas MPKT B - 6 paralel sejumlah 22 orang.

Metode

Dalam penelitian kuantitatif yang ke-2, kami menggunakan metode penilitian FSD (front stage-disclosed). Karena data di lapangan dapat dipetakan ke dalam 4 ranah: front stage-disclosed (FSD), back stage-disclosed (BSD), front stageenclosed (FSE), serta back stage-enclosed (BSE). Pada ranah data FSD, data relatif mudah didapatkan dan dikumpulkan. Dalam ranah data FSD ini, peneliti kualitatif pemula yang tidak terlalu berpengalaman dapat memperoleh informasi karena yang dibutuhkan hanya data-data yang ada di permukaan.

Jenis Peubah

Jenis peubah yang terdapat dalam sensus ini:

1.Gender = peubah kategori

2.Berat Badan = peubah kuantitatif

3.Tinggi Badan = peubah kuantitatif

4.Umur = peubah kuantitatif

BMI (Body Mass Index)

• Body Mass Index (BMI) merupakan penghitungan ukuran badan yang dilakukan berdasarkan berat badan dan tinggi badan untuk laki-laki maupun perempuan dewasa yang berkisar dari umur 18-65 tahun. Metode ini ditemukan antara tahun 1830 dan 1850 oleh polymath asal Belgia Adolphe Quetelet selama pengembangan Fisika Sosial.

• BMI dapat digunakan untuk mengindikasikan apakah kekurangan berat badan, normal, kegemukan, maupun obesitas. BMI yang sehat berada di skor antara 20-25, skor berada di bawah 20 dikategorikan kemungkinan kekuarangan berat badan, dan skor di atas 25 adalah kegemukan.

Klasifikasi BMI

< 18.5 Terlalu Kurus

18.5 – 24.99 Normal

25 – 29.99 Kegemukan

30 - 34.99 Obesitas (Tingkat 1)

35-35.99 Obesitas (Tingkat 2)

40 > Obesitas tidak wajar

Berikut ini merupakan rumus BMI

BMI = Berat (kg) (Tinggi (m))2

BMR (Bassal Metabolic Rate)

• Metabolisme Basal adalaah sejumlah energi yang diperlukan oleh tubuh dalam keadaan istirahat total,baik jasmani maupun rohani,dalam keadaan berbaring tidak tidur,dan suhu badan dalam lingkungan yang serasi. 

• Energi ini adalah energi minimal yang tidak dapat dikurangi lagi, yang diperlukan untuk memelihara proses-proses hidup, artinya untuk pekerjaan alat-alat dalam seperti alat pernapasan, pekerjaan jantung,dan sebagainya serta untuk mempertahankan suhu badan. Metabolisme basal bergantung pada luas permukaan badan,usia,dan jenis kelamin.

Dalam perhitungan BMR digunakan rumus sebagai berikut:

Wanita : 655 + (9.6 x berat badan dalam kg) + (1.8 x tinggi dalam cm) – (4.7 x umur)

Pria : 66 + (13.7 x berat badan dalam kg) + (5 x tinggi dalam cm) – (6.8 x umur)

Grafik BMI Mahasiswa Kelas MPKT B

Grafik BMR Mahasiswa Kelas MPKT B

Tabel Distribusi Frekuensi BMI & BMR

Nilai Interval

Nilai Tengah Frekuensi

<18,5 <18,5 3

18,5-25 21 16

26-30 28,5 2

31-35 33,5 1

Nilai Interval Nilai Tengah Frekuensi

1200-1400 1300,5 11

1500-1700 1600,5 9

1800-2000 1900,5 2

Kesimpulan Grafik• Pada Grafik BMI kelas MPKT B 6 dari hasil sensus

jumlah mahasiswa yang <18 berkisar 3 orang (kurus). Kemudian jumlah mahasiswa yang ideal 18,5-24,99 berjumlah 16 orang (Normal). Selanjutnya Mahasiswa yang memiliki BMI 25-29,99 berkisar 2 orang (Kegemukan), dan yang terakhir 30-34,99 ada 1 orang (Obesitas tingkat 1).

• Pada Grafik BMR kelas MPKT B 6 dari hasil sensus jumlah mahasiswa 1200-1400 berkisar 11 orang, selanjutnya 1500-1700 berkisar 9 orang, dan terakhir 1800-2000 berjumlah 2 orang.

Grafik Nilai Terbesar & Terkecil

Perubahan Nilai BMR

Jika kita perhatikan bahwa setiap tahun, menjadi sulit untuk makan apa pun yang kita inginkan dan tetap langsing, kita juga belajar bahwa BMR menurun seiring usia kita. Demikian juga, menghindari diri dari makanan dengan harapan menurunkan berat badan juga menurun BMR kita, gagalkan niat tersebut. Latihan kardiovaskular secara rutin dapat meningkatkan BMR Anda, meningkatkan kesehatan dan kebugaran ketika kemampuan tubuh Anda untuk membakar energi secara bertahap melambat.

Kesimpulan

Daftar Pustaka

• http://scele.ui.ac.id/berkas_kolaborasi/konten/mpktb_2014genap/095.pdf

• http://scele.ui.ac.id/berkas_kolaborasi/konten/mpktb_2014genap/099.pdf

• http://scele.ui.ac.id/berkas_kolaborasi/konten/mpktb_2014genap/131.pdf