Analisis SOP

3
Analisa SOP Judul SOP : PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA Instrumen : SOP Pengambilan Sampel Darah Vena Ruang Kenanga RST TK.II dr. Soepraoen dan SOP Pengambilan Sampel Darsah Vena dari Akademik ( RSUD. dr. Saiful Anwar Malang ) Pembahasan : Isi SOP Pengambilan Sampel Darah Vena pada Ruang Kenanga RST TK.II dr. Soepraoen dan SOP Pengambilan Sampel Darsah Vena dari Akademik ( RSUD. dr. Saiful Anwar Malang ) pada dasarnya, mulai dari penjelasan, tujuan, dan kebijakan SOP hampir sama. Definisi operasional SOP Pengambilan Sampel Darah Vena Ruang Kenanga adalah memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah pasien untuk mendapatkan specimen darah untuk diperiksa di laboratorium. Sedangkan untuk tujuan, yaitu memberikan informasi tambahan tentang kesehatan pasien, melakukan screening terhadap penyakit tertentu dan memonitor respon pasien terhadap terapi yang sudah dilakukan. Perbedaan terlihat pada tujuan, SOP akademik lebih berfokus pada tujuan bagi perawat yaitu untuk mendapatkan sampel vena yang baik untuk dilakukan pemeriksaan dan petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy) Pada SOP Ruang Kenanga disebutkan alat yang dilakukan untuk tindakan pengambilan sampel darah, sedangkan pada SOP akademik tidak disebutkan. Persiapan alat yang dituliskan dalam SOP Ruang Kenanga, yaitu :  Bak Spuit  Spuit disposable sebagai kebutuhan  Kapas alcohol  Tabung/ tempat darah yang telah diberi etiket (identitas pasien)  Torniquet  Perlak/pengalas  Sarung tangan  Plester  Form permintaan pemeriksaan laboratorium

description

sop

Transcript of Analisis SOP

Analisa SOPJudul SOP : PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENAInstrumen : SOP Pengambilan Sampel Darah Vena Ruang Kenanga RST TK.II dr. Soepraoen dan SOP Pengambilan Sampel Darsah Vena dari Akademik ( RSUD. dr. Saiful Anwar Malang )Pembahasan :Isi SOP Pengambilan Sampel Darah Vena pada Ruang Kenanga RST TK.II dr. Soepraoen dan SOP Pengambilan Sampel Darsah Vena dari Akademik ( RSUD. dr. Saiful Anwar Malang ) pada dasarnya, mulai dari penjelasan, tujuan, dan kebijakan SOP hampir sama. Definisi operasional SOP Pengambilan Sampel Darah Vena Ruang Kenanga adalah memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah pasien untuk mendapatkan specimen darah untuk diperiksa di laboratorium. Sedangkan untuk tujuan, yaitu memberikan informasi tambahan tentang kesehatan pasien, melakukan screening terhadap penyakit tertentu dan memonitor respon pasien terhadap terapi yang sudah dilakukan. Perbedaan terlihat pada tujuan, SOP akademik lebih berfokus pada tujuan bagi perawat yaitu untuk mendapatkan sampel vena yang baik untuk dilakukan pemeriksaan dan petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy)Pada SOP Ruang Kenanga disebutkan alat yang dilakukan untuk tindakan pengambilan sampel darah, sedangkan pada SOP akademik tidak disebutkan. Persiapan alat yang dituliskan dalam SOP Ruang Kenanga, yaitu : Bak Spuit Spuit disposable sebagai kebutuhan Kapas alcohol Tabung/ tempat darah yang telah diberi etiket (identitas pasien) Torniquet Perlak/pengalas Sarung tangan Plester Form permintaan pemeriksaan laboratoriumPersiapan pasien : Memberi tahu maksud dan tujuan yang akan dilakukan Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan Mengatur lingkungan yang aman dan nyamanPada tahap pelaksanaan mulai terlihat perbedaan, yaitu pada SOP ruangan dijelaskan mulai dengan membaca surat order dokter, cuci tangan, menjelaskan tujaun, memakai sarung tangan, atur posisi klien dan pasang pengalas pada tangan pasien. Pada SOP akademik tidak dijelaskan apa yang ada pada tahap pelaksaan SOP, jadi tidak di tuliskan prosedur perlindungan diri terhadap perawat dan pasien. Pada tahap pelaksanaan selanjutnya sama yaitu mencari lokasi vena yang akan dilakukan penusukan yaitu superficial, cukup besar, tidak ada peradangan dan tidak diinfus. Tahap tahap selanjutnya yaitu pemasangan tourniquet dan desinfeksi lokasi yang akan dilakukan penusukan mulai ada perbedaan lagi, jika pada SOP ruangan memasang tourniquet terlebih dahulu baru dilakukan desinfektan pada daerah yang akan dilakukan penusukan, pada SOP akademik sebaliknya. Sebaiknya pemasangan tourniquet dilakukan sebelum desinfeksi karena akan mengurangi resiko lokasi yang akan dilakukan penusukan tersentuh tangan atau tourniquet. Tahap selanjutnya pada SOP akademik dituliskan ambil spuit lalu cek jarum dan karetnya, sedangkan pada SOP ruanganan tidak dituliskan. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa jarum yang akan ditusukkan pada vena sudah terkunci rapat dengan spuit untuk menghindari lepasnya jarum dan akan berpengaruh terhadap proses pengambilan sampel darah. Lalu pelaksanaan selanjutnya sama pada kedua SOP yaitu memasukkan jarum spuit kedalam vena dengan arah 150 300 dengan perlahan, sampai sampel darah mencukupi. Selanjutnya pada kedua SOP sama dituliskan yaitu melepas tourniquet, meletakkan kapas alcohol diatas jarum kemudian jarum ditarik dengan cepat sampai darah tidak keluar, pasang plester pada lokasi penusukan, lepaskan jarum dan pindahkan pada tabung. Pada SOP ruangan hanya di sebutkan masukkan ke dalam tabung/ botol yang telah disediakan. Sedangkan di SOP akademik dijelaskan cara pemindahan dari spuit kedalam botol dengan cara melalui dindingnya supaya tidak terjadi hemolisa dan pemberian antikoagulan agar darah tidak menggumpal. Hal ini sangat penting di jelaskan karena darah akan cepat menggumpal jika tidak segera di antarkan ke laboratorium. Tahap pelaksanaan lanjutan lebih dijelaskan pada SOP ruangan yaitu merapikan pasien dan peralatan, lepaskan sarung tangan, cuci tangan dan mencatat pada buku pengiriman specimen laboratorium dan antarkan ke laboratorium beserta form pemintaan laboratorium. Sedangkan pada SOP akademik tidak dijelaskan, hanya sampai pada menuangkan ke dalam botol specimen.