ARDS

22
A. PENDAHULUAN Sindrom distress pernapasan akut (ARDS) adalah edema permeabilitas pulmonal yang ditandai dengan peningkatan permeabilitas dari sel endotel kapiler pulmonal dan sel epitel alveolar, yang menyebabkan terjadinya hipoksemia. Pada studi nasional di Iceland, insiden ARDS hampir dua kali lipat, tapi kematian di rumah sakit menurun sejak 23 tahun terakhir. Pada studi prospektif di Spain, meskipun menggunakan venstilasi paru protektif, perawatan ICU, dan rumah sakit, mortalitas dari pasien ARDS masih sangat tinggi dari 40%. 1 Dahulu ARDS memiliki banyak nama lain seperti wet lung, shock lung, leaky-capillary pulmonary edema dan adult respiratory distress syndr ome. Tidak ada tindakan yang spesifik untuk mencegah kejadian ARDS meskipun faktor risiko sudah diidentifikasi sebelumnya. Pendekatan dalam penggunaan model ventilasi mekanis pada pasien ARDS masih kontroversial. American European Concencus Conference Committee (AECC) merekomendasikan pembatasan volume tidal, positive end expiratory pressure (PEEP) dan hiperkapnea. 2 B. DEFINISI

description

casereport

Transcript of ARDS

A. PENDAHULUANSindrom distress pernapasan akut (ARDS) adalah edema permeabilitas pulmonal yang ditandai dengan peningkatan permeabilitas dari sel endotel kapiler pulmonal dan sel epitel alveolar, yang menyebabkan terjadinya hipoksemia. Pada studi nasional di Iceland, insiden ARDS hampir dua kali lipat, tapi kematian di rumah sakit menurun sejak 23 tahun terakhir. Pada studi prospektif di Spain, meskipun menggunakan venstilasi paru protektif, perawatan ICU, dan rumah sakit, mortalitas dari pasien ARDS masih sangat tinggi dari 40%. 1Dahulu ARDS memiliki banyak nama lain seperti wet lung, shock lung, leaky-capillary pulmonary edema dan adult respiratory distress syndr ome. Tidak ada tindakan yang spesifik untuk mencegah kejadian ARDS meskipun faktor risiko sudah diidentifikasi sebelumnya. Pendekatan dalam penggunaan model ventilasi mekanis pada pasien ARDS masih kontroversial. American European Concencus Conference Committee (AECC) merekomendasikan pembatasan volume tidal, positive end expiratory pressure (PEEP) dan hiperkapnea.2B. DEFINISIDefinisi ARDS pertama kali dikemukakan oleh Asbaugh dkk (1967) sebagai hipoksemia berat yang onsetnya akut, infiltrat bilateral yang difus pada foto toraks dan penurunan compliance atau daya regang paru. American European Concencus Conference Committee (AECC) pada tahun 1994 merekomendasikan kriteria diagnosis dari ARDS ; onset akut; rasio dari tekanan parsial oksigen arterial dengn fraksi oksigen inspirasi (Pa02/FiO2) < 200; Tanpa memperhatikan tekanan positif dari ekspirasi akhir; infiltrate bilateral terlihat pada foro toraks; dan tekanan wedge arteri paru < 18 mmHg tanpa hipertensi.2,3

Tabel 1. ARDS severity6ARDSPAO2/FIO2() KPA

MORTALITY

Mild200-300(27-40)27%

Moderate100-200(13-27)32%

Severe